Upload
indah-tri-w
View
299
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
SILABUS KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER I
Disusun Oleh :
NAMA : DEVI PURIYANDARI
NIM : K3309027
PRODI : P.KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA NEGERI X SURAKARTA
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.
Alokasi waktu : 15 x 45 menit
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
oPengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit dan konsentrasi larutan.
oMenjelaskan sifat koligatif larutan dengan pendekatan konsep, metode kooperatif, model Think Pair Share (TPS).
oMenghitung konsentrasi suatu larutan ( kemolalan, kemolaran dan fraksi mol) dengan pendekatan konsep, metode
oMenjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit
oMenghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol).
Tugas Kelompok
Soal uraian singkat
Jelaskan pengertian larutan elektrolit dan larutan non elektronik?
1 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
pemecahan masalah model snowball throwing.
oTekanan uap jenuh larutan.
oMenjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut dan menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan menggunakan metode pemecahan masalah model kumon.
oMenjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut
oMenghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
Tugas kelompok
Soal uraian Tekanan uap air murni pada temperatur 250 derajat celcius adalah 30,6 mmHg.Tentukan tekanan uap larutan jika kedalam 90 g air dilarutkan 18 g glukosa
1 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Alat dan bahan percobaan (gula, NaCl,dan garam dapur)
oTitik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
oMerancang dan melakukan percobaan untuk menentukan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kerja kelompok
oMengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
oMenghitung penurunan titik
Tugas individu
Laporan praktikum
Apa yang dimaksud dengan titik beku larutan?
2 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Alat dan bahan percobaan (gula, NaCl,dan garam dapur)
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
di laboratorium, dengan pendekatan proses, metode praktikum.
oMenyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan dengan pendekatan konsep, metode diskusi kelas
oBerlatih menghitung ∆ Tf dan ∆ Tb larutan secara berkelompok dengan pendekatan kontekstual, metode diskusi, model problem solving.
beku larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
oMengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
oMenghitung kenaikan titik didih larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
oDiagram P-T oMeganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan dengan pendekatan kontruktivisme, metode sesama teman, model think pairs share
oMenganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
Post test Soal uraian Tafsirkan diagram P-T terkait penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
1 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
oTekanan osmosis larutan non elektrolit
oMenjelaskan pengertian osmosis, tekanan osmosis dan menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit serta terapannya dengan pendekatan
oMenjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
oMenghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit
Test secara kelompok
Soal uraian Jika 3,6 g glukosa dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 ml pada suhu 27 derajat celcius ,berapa tekanan osmosis larutan?
1 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
konsep, metode pemecahan masalah, model heads numbere together
1.2.Membanding-kan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
oPerbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
oMenjelaskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit model TTW (Think Talk Write).
oBerlatih mengerjakan soal – soal sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan metode kooperatif model think pare share
oMenganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
Post test
Test secara kelompok
Soal uraian
Soal uraian
Sebutkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit!
Sebutkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit!
4 JP
3 JP
Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Lembar latihan soal
oSifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji Kompetensi KD 1
Uji Kompetensi
Soal Uraian Objektif
Jika 3,6 g glukosa dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 ml pada suhu 27
2 JP Soal uji kompetensi
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
derajat celcius ,berapa tekanan osmosis larutan?
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA NEGERI X SURAKARTA
mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Alokasi waktu : 25 X 45 menit
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri
Penyetaraan reaksi redoks
Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion-elektron) dan perubahan biangan oksidasi (PBO) model pembelajaran pemecahan masalah/studi kasus.
oMenyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
Post test Soal uraian Setarakan persamaan reaksi redoks berikut:P+NO3
-
PO43-+NO
2 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Sel Volta oMerancang dan melakukan percobaan sel volta dalam kerja kelompok di laboratorium
oBerlatih menghitung Eº sel berdasarkan hasil percobaan melalui diskusi kelas.
oMenyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan
oMenggambarkan susunan sel volta atau sel galvani
dan menjelaskan fungsi setiap bagiannya
oMenjelaskan
Laporan praktikumDanTugas individu
Soal uraian Apakah reaksi berikut berlangsung spontan?Zn+Cu2+
Zn2++Cu
3 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta
oMenuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta
oMenghitung potensal sel berdasarkan data potensial standar
Aplikasi sel volta dalam kehidupan
Melalui metode tanya jawab, menjelaskan prinsip sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll)
Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll)
Tugas kelompok
Laporan hasil diskusi
Sebutkan aplikasi sel volta dalam kehidupan sehari-hari!
2 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Komputer dan LCD
Korosi oMerancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya korosi
oMenjelaskan faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan
Laporan praktikum
Laporan tertulis
Mengapa besi bisa berkarat?
2 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
melalui kerja kelompok di laboratorium
oMenjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi melalui pendekatan konsep, metode pemecahan masalah model problem solving.
oMenjelaskan beberapa car untuk mencegah terjadimnya korosi
Post testSoal uraian Sebutkan cara
mencegah korosi!
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
Reaksi elektrolisis o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati reaksi yang terjadi di anode dan katode pada reaksi elektrolisis melalu kerja kelompok di labiratorium
oMengamati reaksi yang terjadi di anode dan katode pada reaksi elektrolisis melalui percobaan
oMenuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada larutan atau lelehan dengan elektrode aktif ataupun elektrode
Laporan praktikum
Laporan Tertulis
Logam mana yang merupakan anoda?
3 JP
3 JP
Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
inert.2.3. Menerapkan
hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit
Hukum Faraday oMenerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis dengan pendekatan konsep,metode pemecahan masalah, model probing-promting
oMerancang dan melakukan percobaan tentang proses penyepuhan logam dalam kerja kelompok di laboratorium
oMenjelaskan aplikasi sel elektrolisis dalam proses penyepuhan dan pemurnian logam di industri melalui diskusi kelas dengan
oMenerapkan kosep hukum faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
oMenuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurunia suatu logam
PraktikumDanPost test
Laporan praktikumDanSoal uraian
Pada elektrolisis lart AgNO3 dialirkan arus listrik 1930C. berapa jml endapan yg terbentuk di katoda?
3 JP
2 JP
3 JP
Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
metode pembelajaran tipe STAD.
Uji Kompetensi KD 2
Uji kompetensi
Soal uraian Sebutkan aplikasi sel elektrolisis dalam proses pemurnian logam!
2 JP Tes uji kompetensi
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA NEGERI X SURAKARTA
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam.
Alokasi waktu : 28 JP (4 x 45 menit uji kompetensi)
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
3.1. Mengidentif-ikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
Unsur-unsur golongan utama dan transisi
oMembuat daftar atau tabel keberadan unsur-unsur dan produk yang mengandung unsur-unsur gas milia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng,
oMengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yag ada di alam terutama di Indonesia ( gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan
Tugas individu
Daftar keberadaan unsure-unsur dan senyawa yg ada di lingkungan
Table kelimpahan unsur
3 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Komputer dan LCD
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
besi,oksigen dan nitrogen secara individu di rumah dan dipresentasikan (Pembahasan lebih ditekankan pada unsur-unsur atau senyawanya yang dihasilkan oleh daerah bersangkutan)
nitrogen
oMengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut
2 JP
3.2. Mendeskrip-sikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)
Sifat fisik dan sifat kimia unsur
oMelalui diskusi kelas, dengan metode Tanya jawab dan pengamatan mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya).
oDemonstrasi
oMengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur transisi ( titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
oMengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan
oMengidentifikasi daya
Tugas kelompok
Laporan praktikum dan hasil diskusi
Identifikasikan sifat fisik dan kimia unsur unsur transisi!
1 JP
1 JP
Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Alat dan bahan praktikum (logam Mg)
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
reaksi logam Natium dalam air (dilakukan oleh guru dengan hati-hati).
oMerancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi daya pegoksidasi halogen dan daya pereduksi halida dalam kerja kelompok di laboratorium.
oMenyimpulkan daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halide menggunakan pendekatan kontekstual, metoode diskusi, model problem solving
oMerancang dan melakukan percobaan untuk
pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.
oMengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam ( terutama alkali dan alkali tanah ) melalui percobaan
oMengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ke tiga melalui percobaan
oMenjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan.
oMengidentifikasi struktur dan tata nama ion kompleks.
1 JP
1 JP
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
mengidentifikasi reaksi nyala senyawalogam (terutama alkali dan alkali tanah ) dalam kerja kelompok di laboratoriun
oMerancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi keteraturan sifat unsur-unsur periode ke tiga dalam kerja kelompok di laboratorium.
Menyimpulkan keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur periode ke tiga
omerancang dan melakukan percobaan untuk menyelidii dan menghilangkan kesadahan air
1 JP
1 JP
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
dalam kerja kelompok di lboratorium.
oMelalui diskusi kelas dan pengamatan mengidentifikasi pembentukan dan tatanama ion kompleks.
Uji kompetensi KD 3
Uji kompetensi
Soal uraian Jelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsure periode ketiga!
2 JP Tes uji kompetensi
3.3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
Manfaat dan dampak unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari dan industri
oMembuat daftar (tabel) tentang manfaat dan dampak unsur-unsur seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, alumunium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen secara individu di
oMenjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur ( seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen ) serta senyawanya dalam kehidupan
Tugas Individu
Tabel manfaat unsure-unsur
2 JP Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Komputer dan LCD
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
rumah dan dipresentasikan (bahan presentasi sebaiknya membahas tentang manfaat dan dampak dari unsur-unsur atau senyawa yang diproduksi daerah bersangkutan)
oMenjelaskan pembuatan unsur dan senyawa di laboratorium dan industri ( misalnya H2SO4, N2,Fe, Al,NH3 dan O2) dengan pendekatan konsep, metode diskusi, model realistik
oMenganalisis dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk
sehari-hari dan industri
oMenjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri ( misalnya H2SO4, N2, Fe, Al, NH3 dan O2)
oMenentukan komposisi unsur dalam pupuk
2 JP
2 JP
Kompetensi Dasar MateriKegiatan
pembelajaranIndikator
PenilaianAlokasi waktu
Sumber/bahan/alat pembelajaranJenis
tagihanBentuk
instrumenContoh instrumen
melalui pendekatan konstruktivisme, metode kooperatif, model Think Pairs Share
3.4. Mendeskrip-sikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya
oPenemuan sinar radioaktif
o sifat-sifat sinar radioaktif
oPersamaan reaksi inti
oKegunaan unsur rafdioaktif
oBahaya sinar radioaktif
oMengkaji sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia kegunaan, dan bahaya unsur-unsur radioaktif melalui pendekatan kontekstual, metode diskusi, model STAD dan dipresentasikan.
oMendeskripsikan penemuan sinar radioaktif
oMengidentifikasi sifat-sifat sinar radioaktif
oMenentukan pita kestabilan inti
oMenuliskan persamaan reaksi inti
oMendeskripsikan kegunaan unsur-unsur radioaktif
oMendeskripsikan bahaya unsur-unsur radioaktif
Post test Soal uraian Sebutkan kegunaan radioisotope 198Au
2 JP
2 JP
1 JP
2 JP
Purba, Michael.Kimia SMA 3A. Erlangga: Jakarta.
Komputer dan LCD
Uji kompetensi KD 4
Uji kompetensi
Soal uraian Sebutkan manfaat (kegunaan) unsure radioaktif!
2 JP Tes uji kompetensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
REAKSI REDUKSI OKSIDASI (Bagian Korosi)
Disusun Oleh:
DEVI PURIYANDARI
K3309027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas Mata Pembelajaran
Nama Sekolah : SMA XY Surakarta
Kelas / Semester : XII IPA / 1
Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Sub Pokok Materi : Aplikasi sel volta dalam kehidupan (Korosi Besi)
Pertemuan Ke : 2
B. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.
C. Kompetensi Dasar
2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang
melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam
industri
D. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan
(baterai, aki, dll)
2. Menjelaskan faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya korosi melalui
percobaan
3. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
Kognitif Proses
4. Merancang percobaan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi
Psikomotor
5. Menyusun peralatan kerja praktikum mengenai korosi besi
6. Melakukan pengamatan perubahan besi sebelum dan sesudah berkarat
Afektif
7. Karakter : Berpikir kritis, kreatif, jujur, bertanggung jawab, menghargai
pendapat teman
8. Keterampilan social : melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya,
dan berpendapat
E. Tujuan Pembelajaran
Produk
1. Disediakan modul mengenai sel volta dan korosi, siswa dapat menjelaskan
prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki,
dll)
2. Disediakan paku dan segelas air, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan
3. Diberikan minyak tanah dan cat minyak, siswa dapat menjelaskan beberapa
cara untuk mencegah terjadinya korosi
Proses
Diberikan hipotesis yang dirumuskan secara deduktif, siswa dapat:
4. Merancang percobaan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi
Psikomotor
Disediakan beberapa gelas beker, air, minyak tanah dan paku, siswa dapat:
5. Menyusun peralatan kerja praktikum mengenai korosi besi
6. Melakukan pengamatan perubahan besi sebelum dan sesudah berkarat
Afektif
7. Karakter : Berpikir kreatif, kritis dan logis, jujur, bekerjasama dan
bertanggung jawab
8. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, siswa
dapat melakukan komunikasi melalui diskusi kelompok, bertanya,
berpendapat.
F. Materi Pembelajaran
1. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa
yang tidak dikehendaki.
2. Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak
faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat
menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda
bila masih bersih dari oksida.
3. Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan /
reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik.
4. Faktor yang berpengaruh
a. Kelembaban udara
b. Elektrolit
c. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
d. Adanya O2
e. Lapisan pada permukaan logam
f. Letak logam dalam deret potensial reduksi
5. Mencegah Korosi
a. Dicat
b. Dilapisi logam yang lebih mulia
c. Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
d. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dan
dihubungkan
e. Dicampur dengan logam lain
6. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi
bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada
permukaan besi bertindak sebagai katode.
7. Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode bukan sebagai
anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah
teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan
potensial reduksi lebih positif dari besi). Logam yang paling sesuai untuk proteksi
katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak sebagai anode
dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak
mengalami korosi.
G. Alokasi Waktu
Waktu yang diperlukan 2 x 45 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan konsep
2. Model : Model problem solving
3. Metode : Metode pemecahan masalah, Eksperimen
I. Kegiatan Pembelajaran
N
O
KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
KARAKTER
1 Kegiatan Awal
bagaimana cara pencegahannya Membuka
pelajaran dengan memberi salam dan berdoa
a) Apersepsi
“Pernahkan kalian melihat besi yang
berkarat? Apa yang meyebabkan hal
tersebut terjadi?”
b) Orientasi
Dalam pertemuan ini , kita akan
melakukan eksperimen mengenai
terjadinya korosi dan membahas.
c) Motivasi
Manfaat mempelajari materi ini adalah
kita dapat mengetahui penyebab
terjadinya korosi dan cara mengatasinya,
sehingga kita dapat mencegah terjadinya
korosi pada perabot rumah kita yang
terbuat dari besi.
10 Menit
Religius
Rasa ingin tahu,
Komunikatif
Disiplin
Kreatif, kerja keras
2 Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1. Menjelaskan konsep reaksi oksidasi-
reduksi dalam sistem elektrokimia
yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam mencegah korosi
dan dalam industri.
2. Guru membimbing siswa untuk
berkumpul dengan kelompoknya
untuk melakukan kerja praktikum
3. Menjelaskan cara kerja percobaan
b) Elaborasi
Melakukan percobaan dan diskusi kelas
untuk membahas korosi besi
c) Konfirmasi
1. Menyimpulkan tentang perkiraan
20 menit
5 menit
30 menit
5 menit
Disiplin, teliti, rasa ingin
tahu
Rasa ingin tahu
Disiplin,tanggung jawab
Teliti,disiplin,tanggung
hasil praktikum dalam diskusi kelas
dengan model problem solving
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang
belum diketahui
jawab
Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai
prestasi
3 Kegiatan Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan proses
terjadinya korosi besi dan cara
pencegahannya
2. Memberikan posttest (tes individual)
mengenai korosi
3. Memberi pekerjaan rumah untuk
mengerjakan soal latihan bab reaksi
reduksi oksidasi pada buku Kimia
untuk SMA Kelas XII 3A Erlangga
karangan Michael Purba
4. Guru memberitahu materi untuk
pertemuan berikutnya.
10 menit
5 menit
2 menit
3 menit
Teliti, jujur
Percaya diri, teliti
Tanggung jawab,pantang
menyerah, kerja keras
Tanggung jawab
J. Sumber Belajar
A. Buku Siswa :
Reaksi Oksidasi-Reduksi
Purba, Michael. 2006. Kimia SMA Kelas XII 3A. Jakarta : Erlangga
Devi Puriyandari. 2011. Modul Sel Volta dan Korosi. Untuk kalangan sendiri
B. Laboratorium : Menyelidiki dan mengamati terjadinya korosi pada besi
Alat dan bahan
- Paku 4 buah
- Gelas Air Mineral
- Air Mineral
- Kapas
- Air mendidih
- Minyak Tanah
C. Penilaian
a. LP 1 : Lembar penilaian hasil diskusi (kelompok)
b. LP 2 : Lembar penilaian kognitif (postest)
c. LP 3 : Lembar penilaian afektif
D. Jenis Tagihan
Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Tagihan
Aspek Kognitif Tertulis Lembar Penilaian 1-LP 1
Lembar Penilaian 2-LP2
Aspek Afektif Tertulis Angket Afektif (Lembar Penilaian
3)-LP3
Mengetahui, Surakarta, 9 Agustus 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA XY Surakarta Kimia
(……………………….) (……………………….)
MODUL
Contoh sel volta: Sel Aki
Sel aki atau accu merupakan contoh sel volta yang bersifat reversibel, di mana hasil
reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula. Pada sel aki jika sudah lemah dapat diisi ulang,
sedangkan pada sel baterai tidak bisa.
Sel ini terdiri atas:
Anode : Lempeng logam timbal (Pb).
Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Ektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksi pengosongan aki:
Anode : Pb(s) +H2SO4(aq) PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e–
Katode :PbO2(s) + SO4(aq) + 3 H+(aq) + 2 e– PbSO4(aq) + 2 H2O
Reaksi lengkapnya:
Pb(s) + PbO2(s) + 2(aq) + 2 H+(aq)2 PbSO4(s) + 2 H2O (l)
Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anode Pb dan katode PbO2 berubah membentuk
PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga konsentrasi H2SO4 akan
berkurang. Kemudian sel aki dapat diisi/disetrum kembali, sehingga konsentrasi asam sulfat
kembali seperti semula.
Proses ini nanti merupakan
contoh dalam sel elektrolisis.
Elektroda negative (pelat
Pb)
Elektroda positif (pelat
PbO2)
Sumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E Brady, 1990.
orosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-
hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan K
besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode
selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
Kerugian Korosi
Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan
logam lain, serta bersifat racun. Jika berkarat, besi yang digunakan sebagai fondasi jembatan
menjadi rapuh sehingga mudah ambruk. Alat-alat produksi dalam industri makanan dan farmasi
tidak boleh menggunakan logam yang mudah berkarat. Oleh karena itu, untuk kepentingan
industri, biasanya digunakan peralatan stainless yang anti karat.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2
Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks.
Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila
ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni, melainkan mengandung
campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya
menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom
logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang
larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat
berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O
yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi
pada permukaan logam tersebut.
2. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya
tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu
mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa
korosi semakin dipercepat.
3. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi
dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar
dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
4. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara
umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan
dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan
demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh
pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam
pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas
secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
5. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena
adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam
yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
6. Metalurgi
• Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki
kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.
• Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang
terdapat pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni
timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom
unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah.
Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada
daerah anode.
7. Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi
pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui
reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang
mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri
reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus
ferroxidans.
Cara Pencegahan Korosi
a) Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan
udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena
keduanya melindungi besi terhadap korosi.
b) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin.
Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
c) Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
d) Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi
dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah
tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores,
maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial
reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt). Oleh
karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan
besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini
justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
e) Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi
dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan
katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang
kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan
demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada
umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
f) Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
g) Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi
besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
LEMBAR KERJA PERCOBAAN KOROSI BESI
Tanggal percobaan :………………
Kelompok :……………………
I. TUJUAN PENELITIAN
- Mengidentifikasi factor – faktor yang memengaruhi korosi besi
II. METODE PENILITIAN
- Eksperimen
III. DASAR TEORI
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu
karat besi.
IV. ALAT DAN BAHAN
- Paku 4 buah
- Gelas Air Mineral
- Air Mineral
- Kapas
- Air mendidih
- Minyak Tanah
V. CARA KERJA
- Ambillah 4 wadah (Gelas Air mineral), kemudian :
Tambahkan 5 ml air mineral ke dalam wadah 1 Masukan kapas kering ke dalam wadah 2 Tambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam wadah 3 hingga hampir
penuh Tambahkan kira-kira 10 ml kerosin ke dalam wadah 4
- Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam wadah pada prosedur di atas
- Tutup wadah 2 dan 3 sampai rapat
- Simpanlah wadah-wadah tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi.
Catat hasil pengamatannya.
VI. HASIL PERCOBAAN
- Paku besi yang akan terbentuk karat pada tabung nomor = ……………..
- Tidak terbentuk karat pada tabung nomor = ………………
VII. MENGANALISIS DAN MENAFSIRKAN DATA
- Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air?
- Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air?
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI
VIII. HASIL PERCOBAAN
- Paku besi yang akan terbentuk karat pada tabung nomor = ……………..
- Tidak terbentuk karat pada tabung nomor = ………………
IX. MENGANALISIS DAN MENAFSIRKAN DATA
- Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air?
- Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air?
KUNCI JAWABAN PENILAIAN DISKUSI
1. Hasil Percobaan (skor 5)
- Terbentuk karat pada tabung nomor = 1 dan 3
- Tidak terbentuk karat pada tabung nomor = 2 dan 4
2. Menganalisis dan menafsirkan data (skor 5)
- Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Ya
- Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air? Tidak
PEDOMAN PENSKORAN
SKOR = Jumlah total skor
Skor maksimum = 10
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF (Postest)
MATERI POKOK REAKSI OKSIDASI-REDUKSI (KOROSI)
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal
Menerapkan konsep
reaksi oksidasi-reduksi
dalam sistem
elektrokimia yang
melibatkan energi
listrik dan kegunaannya
dalam mencegah korosi
dan dalam industri
Korosi 1. Menyebutkan definisi korosi2. Mengidentifikasi hal-hal yang
menyebabkan korosi3. Menguraikan cara untuk mencegah korosi4. Mengemukakan pendapat tentang hasil
praktikum mengenai besi yang akan mengalami korosi
Hubungan Kompetensi Dasar, Soal, dan Jenjang kemampuan Kognitif
No. Kompetensi dasar jenjang kemampuan
C1 C2 C3
1.
Menerapkan konsep reaksi
oksidasi-reduksi dalam sistem
elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan kegunaannya
dalam mencegah korosi dan
dalam industri
1, 2 3 4
Jumlah soal : 4 2 1 1
Persentase 50 % 25 % 25 %
Lembar Penilaian 1 (Post Test)
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas pada lembar kerja yang tersedia!
1. Apa yang dimaksud dengan korosi?
2. Hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan korosi?
3. Sebutkan cara untuk mencegah korosi!
4. Menurut pendapatmu besi pada tabung mana yang akan mengalami korosi? Jelaskan
pendapatmu!
Jawab:
Kunci Jawaban Penilaian Kognitif (Posttest)
Jawab:
1. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa
yang tidak dikehendaki.
2. Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara
lain:
a) Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2
b) Keberadaan Zat Pengotor
c) Kontak dengan Elektrolit
d) Temperatur
e) pH
f) Metalurgi
g) Mikroba
3. Cara pencegahan korosi:
a) Pengecetan.
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan
udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik,
karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
b) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah
kontak dengan air.
c) Pembalutan dengan Plastik.
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut
dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
d) Tin Plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam
yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya
tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi
karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº
Sn = -0,44 volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan
membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian,
timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan,
sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
e) Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda
dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak
utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode.
Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang
kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
f) Chromium Plating (pelapisan dengan kromium).
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan
pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium plating
juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi
perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
g) Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini
digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan
kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
4. Pada percobaan yang dilakukan, Paku akan berkarat pada tabung/gelas yang terkena
air (H2O) dan Udara (O2) dimana itu terdapat pada tabung 1 dan 3.
Karena pada tabung III, karena ketika air mendidih di masukkan dan kemudian
ditutup maka penguapan air terkumpul dan tidak melayang – layang ke udara,
sehingga logam dengan cepat berinteraksi dengan uap air atau dapat dilihat dari asal /
kandungan O2 yang dari tiap – tiap tabung. Dan setelah air didinginkan , air tersebut
akan kehilangan oksigen terlarut, ini juga mempercepat terjadinya korosi. Sedangkan
pada tabung I, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa penyebab korosi yang
berasal dari lingkungan ialah Suhu, kelembapan, Udara dan tingkat keasaman. Pada
tabung ini air dimasukan begitu saja dan dibiarkan terbuka. Penguapan dan pelepasan
bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
PEDOMAN PENSKORAN ASPEK KOGNITIF
Bobot Soal =
Nomor 1: skor maksimum 20
Nomor 2: skor maksimum 25
Nomor 3: skor maksimum 25
Nomor 4: skor maksimum 30
Skor maksimum : 100
Skor = perolehan (skor nomor 1+ skor nomor 2+ skor nomor 3+ skor nomor 4)
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Nama peserta didik : ……………..Mata pelajaran : KimiaMateri pokok : Reaksi Reduksi OksidasiUraian materi pokok : Percobaan mengenai korosi besiKelas : XII IPAHari/Tanggal : ………………..
Pedoman Observasi
Berikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia
No.: Aspek-aspek yang diamati Skala Skor Skor4 3 2 1
1. Cara menyiapkan alat
2. Cara memasang alat
3. Cara menyiapkan bahan
4. Kebersihan dalam mengampelas paku besi
5. Cara bekerjasama dengan siswa lain
6. Kebersihan meja kerja dalam melakukan praktikum
7. Memberikan label untuk masing-masing perlakuan
Skor Total
PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Skor maksimum = 35
Skor = skor yang didapat
skor maksimum x 100
KISI- KISI ANGKET PENGUKURAN AFEKTIF
ASPEK AFEKTIF
No Jenjang IndikatorNomor item
+ -
1 Receiving/
Penerimaan
Mempunyai kemauan untuk
berusaha
12, 20 8, 19
Mengetahui potensi diri 5 22
2 Responding/
Pemberian respon
Perhatian terhadap pelajaran 2 23
Mematuhi peraturan yang berlaku 24 16
Berperan aktif dalam kegiatan 13 25
3 Valuing/ Penilaian Menyukai sesuatu yang bersifat
positif
1 17
Menghargai saran, gagasan, dan
pendapat.
21 14
Menghargai sumbangan ilmu. 11 78
4 Organization/
Pengorganisasian
Bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan
4, 18 26, 28
Mengintegrasikan nilai 15 27
5 Characterization /
Karakterisasi /
Pengalaman
Mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi
29 9
Mempunyai disiplin pribadi yang
tinggi
10 3
Melibatkan diri dalam berbagai
kegiatan
30 6
Jumlah 15 15
INSTRUMEN ANGKET AFEKTIF
NAMA :…………………………………….
NO :……………………………………
KELAS :…………………………………….
Petunjuk
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut
2. Jawablah penyataan berikut sesuai dengan keadaan pada diri anda yang sebenarnya
3. Isilah kolom jawab dengan cara memberi tanda (V)
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS1 Belajar mengenai reaksi oksidasi reduksi
merupakan hal yang sangat menyenangkan.2 Saya selalu berkonsentrasi saat pelajaran kimia
berlangsung, khususnya pada materi redoks3 Saya terkadang terlambat masuk kelas pada saat
pelajaran kimia.4 Saya selalu mengerjakan tugas dari guru dengan
sebaik-baiknya.5 Saya berusaha untuk belajar lebih giat pada materi
redoks karena saya kurang bisa pelajaran kimia6 Terkadang saya tidak mengikuti kegiatan yang
diberikan oleh guru karena saya merasa tidak perlu mengikuti kegiatan.
7 Jika bukan karena nilai saya tidak akan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
8 Apa yang disampaikan guru, saya rasa sudah cukup dan tidak perlu ditambah dengan belajar dari sumber lain.
9 Apabila saya melihat jawaban teman saya yang lebih pintar dari saya berbeda dengan jawaban saya, maka saya mengganti jawaban saya karena saya yakin jawabannya pasti benar.
10 Saya selalu berusaha untuk mengumpulkan tugas tepat waktu
11 Materi redoks yang disampaikan oleh guru akan saya pelajari dengan sebaik-baiknya
12 Saya merasa saya sangat perlu untuk memiliki buku kimia yang lain agar dapat memperluas pengetahuan saya tentang materi redoks
13 Saya akan mengemukakan pendapat saya kepada kelompok dalam penyelesaian masalah walaupun ada anggota kelompok yang tidak setuju
14 Jika ada teman saya yang mempunyai pendapat tetapi menurut saya kurang bagus, maka saya
mengusulkan agar pendapatnya tidak usah dipertimbangkan saja.
15 Nilai ulangan saya akan bagus jika setiap kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru saya ikuti dengan baik.
16 Sebelum melakukan kegiatan, guru memberikan beberapa peraturan yang harus ditaati, namun menurut saya peraturan itu terlalu ribet sehingga saya malas untuk mengikutinya.
17 Saya tidak suka dengan metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran materi redoks
18 Saya sanggup menyelesaikan tugas tepat waktu19 Saya merasa tidak memerlukan literatur yang lain
selain guru saya untuk mempelajari materi redoks20 Apabila ada yang tidak saya ketahui tentang materi
redoks saya akan bertanya kepada teman saya yang lebih paham.
21 Apabila ada diantara teman saya yang berbeda pendapat maka saya akan mengusulkan untuk menampung pendapat tersebut kemudian memilih yang terbaik.
22 Saya tidak berusaha untuk belajar lebih giat pada materi redoks meskipun saya tahu saya kurang bisa pelajaran kimia
23 Saya selalu menanggapi pembicaraan teman saya yang tidak berkaitan dengan pelajaran, pada waktu kegiatan belajar mengajar kimia dikelas.
24 Saya selalu menaati peraturan dari guru25 Saya malas mengemukakan pendapat saya dalam
suatu diskusi atau presentasi kelas.26 Saya sering terlambat dalam mengumpulkan tugas
dari guru.27 Saya beranggapan nilai ulangan saya akan tetap
jelek meskipun saya telah mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru saya dengan baik.
28 Setiap ada tugas kimia, saya selalu menyontek pekerjaan teman saya karena saya malas mengerjakannya.
29 Saya tidak pernah menyontek teman pada saat ulangan, karena saya yakin jawaban saya sudah benar.
30 Saya selalu mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru dengan baik agar saya lebih memahami materi redoks
PEDOMAN PENSKORAN ASPEK AFEKTIF
1. Sikap Positif
Skor untuk aspek yang dinilai NilaiSS : Sangat Setuju 4
S : Setuju 3
TS : Tidak Setuju 2
STS : Sangat Tidak Setuju 1
2. Sikap Negatif
Skor untuk aspek yang dinilai NilaiSS : Sangat Setuju 1
S : Setuju 2
TS : Tidak Setuju 3
STS : Sangat Tidak Setuju 4
3. Kriteria Aspek Afektif
No Skor Peserta Didik
Kategori Sikap atau Minat
1 99 – 120 Sangat Baik/ sangat tinggi2 75 - 98 Baik/ tinggi3 52 – 75 Rendah / kurang4 30 – 52 Sangat rendah / sangat kurang