187
i Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme Rompu Karya Tahar Ben Jelloun Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Perancis oleh Indah Rahmawati 2350408011 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

  • Upload
    vothien

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

i

Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme Rompu

Karya Tahar Ben Jelloun

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

Prodi Sastra Perancis

oleh

Indah Rahmawati

2350408011

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi,

hari : Kamis

tanggal : 7 Agustus 2014

Mengetahui:

Pembimbing,

Ahmad Yulianto, S.S., M.Pd.

NIP.197307252006041001

Page 3: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia unjian skripsi

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang pada,

hari : Rabu

tanggal : 13 Agustus 2014

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum Setiyani Wardhaningtyas, S.S., M.Pd

NIP. 196008031989011001 NIP. 197208152006042002

Penguji I,

Suluh Edhi Wibowo, S.S., M. Hum

NIP. 197409271999031002

Penguji II, Penguji III,

Drs. Isfajar Ardinugroho, M. Hum Ahmad Yulianto, S.S., M.Pd

NIP. 196905181993031001 NIP. 197307252006041001

Page 4: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Indah Rahmawati

NIM : 2350408011

Prodi : Sastra Perancis

Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

Fakultas : Bahasa dan Seni

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul „Realitas

Poskolonialisme dalam Roman L’Homme rompu Karya Tahar Ben Jelloun‟

saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah

melalui penelitian, pembimbingan, diskusi dan pemaparan/ujian. Semua kutipan,

baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya, telah

disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam

penulisan ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembiming skripsi

ini membtuhkan tanda tangan sebagai keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini

tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan

ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Agustus 2014

Yang membuat pernyataan,

Indah Rahmawati

NIM 2350408011

Page 5: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Sometimes the wrong train can take us to the right place (Paul Coelho)

Explore, dream, discover (Mark Twain)

Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman)

Persembahan:

Karya ini ku persembahkan untuk bapak-ibuku tercinta,

kakak-kakakku, adikku, sahabat-sahabat, dan teman-

temanku, serta almamaterku Universitas Negeri Semarang.

Page 6: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

vi

PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada penggenggam jiwa ini,

penguasa alam jagat raya, yang menentukan takdir setiap ciptaan-Nya namun

membebaskan nasib setiap hamba-Nya. Allah SWT telah memberikan penulis

proses yang luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini. Tempaan, pilihan, dan

kesempatan yang telah penulis dapatkan membuat penulis mengerti lebih baik

tentang makna diri.

Rasa syukur juga penulis haturkan kepada Allah SWT atas terselesaikanya

skripsi yang berjudul Realitas Poskolonialisme dalam Roman L’Homme rompu

Karya Tahar Ben Jelloun ini, segala puji hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta

alam.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada

dukungan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang, Bapak Dr. Zaim Elmubarok, M. Ag., yang

memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.

3. Pembimbing skripsi, Bapak Ahmad Yulianto, S.S., M.Pd., yang telah

membimbing saya dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

Page 7: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

vii

4. Penguji I sidang skipsi, Bapak Suluh Edhi Wibowo., S.S., M.Hum., yang telah

bersedia menguji dan memberikan saran-saran yang membangun.

5. Penguji II sidang skripsi, Bapak Drs. Isfajar Ardinugroho, M.Hum yang telah

bersedia menguji dan memberikan saran-saran yang membangun.

6. Seluruh dosen dan jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan

bekal ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.

7. Kedua orang tua saya tercinta yang senantiasa memberikan doa, motivasi

finansial, dan dukungan untuk saya.

8. Kakak-kakak dan adik saya yang senantiasa memberikan semangat kepada

saya.

9. Nenek saya tercinta yang senantiasa mendoakan saya.

10. Teh Hermin yang selalu mengayomi saya, yang mau meluangkan waktunya

untuk bertukar pikiran dan untuk petualangan yang menarik.

11. Teh Dinda, Teh Maya, Ivo, Syahidah, dan Eka untuk waktu yang

menyenangkan selama ini.

12. Jussi, Afifah, Wuri, Rifda, Dwi, Puspita, Widya, Nita, May, dan Gina yang

selalu menyemangati saya dan tetap menjaga silaturahmi.

13. Teman-teman Sastra Perancis 2008 yang menyenangkan, Puput, Safira, Galuh,

Andien, Artha, Lusy, Eva, Dwi, Febrian, dan Agung.

14. Teman-teman Sastra Perancis 2010, 2011, dan 2012 terutama Ririn, Rizka,

Imas, Icha, Ika, Lisa, dan Vica yang telah menghadirkan banyak keceriaan di

kampus dan kehebohan petualangan.

15. Teman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh.

Page 8: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

viii

16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis sadar bahwa karya ini belum sempurna, namun penulis berharap

karya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pecinta karya sastra.

Semarang, 6 Agustus 2014

Penulis

Page 9: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

ix

SARI

Rahmawati, Indah, 2014. Realitas Poskolonialisme pada Novel L’Homme

rompu Karya Tahar Ben Jelloun. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra

Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing: Ahmad yulianto, S.S., M.Pd.

Kata kunci: Novel,L‟Homme rompu, Poskolonialisme

Novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun merupakan sebuah novel

yang menggambarkan kehidupan masyarakat Maroko pada dekade 1990-an.

Novel ini menceritakan tentang orang-orang yang terjerat korupsi dan orang-orang

yang menghalangi tindakan tersebut. Pada novel L‟Homme rompu terdapat unsur-

unsur peninggalan kolonial Perancis.

Fokus penelitian ini adalah poskolonialisme yang terdapat pada novel

L‟Homme rompu dengan pendekatan sosiologis. Penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan unsur-unsur poskolonialisme berdasarkan Edward Said, Gayatri

Spivak, dan Homi Bhabha yang terjadi di dalam novel L‟Homme rompu. Unsur-

unsur poskolonialisme tersebut meliputi hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas,

marginalitas, dan alienasi.

Korpus data penelitian ini adalah novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben

Jelloun. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dengan dua objek

penelitian, yaitu objek material dan objek formal. Objek material pada penelitian

ini adalah novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun, sedangkan objek

formal pada penelitian ini adalah teori poskolonialisme. Sumber data yang

digunakan pada penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data

sekunder. Sumber data primer pada penelitian ini, yaitu kalimat-kalimat dalam

novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun dan unsur-unsur teori

poskolonialisme, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini adalah novel

L‟Homme rompu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Okke

K.S. Zaimar dengan judul Korupsi. Adapun metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode deskrptif analitik, sedangkan teknik analisis data

yang digunakan adalah teknik analisis isi.

Simpulan penelitian ini adalah ditemukannya unsur-unsur poskolonialisme

dari Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha, yaitu 1) hegemoni yang

meliputi hegemoni paham Barat dalam sosiokultural di Maroko, hegemoni

ekonomi, hegemoni kelas sosial, dan hegemoni moral, 2) subaltern, 3) mimikri, 4)

hibriditas, 5) marginalitas, dan 6) alienasi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan dalam

memahami unsur-unsur poskolonialisme dan juga dapat memberikan sumbangan

dalam analisis novel yang menggunakan teori poskolonialisme. Dengan terbukti

adanya elemen-elemen poskolonialisme pada karya sastra, maka mahasiswa sastra

Perancis disarankan untuk melakukan penelitian sejenis pada novel-novel

francophone.

Page 10: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

x

RÉALITÉ DU POST-COLONIALISME DANS LE ROMAN L’HOMME

ROMPU PAR TAHAR BEN JELLOUN

Indah Rahmawati., Ahmad Yulianto.

Département des langues et des littératures étrangères

Faculté des langues et des arts, Université d‟État de Semarang.

EXTRAIT

Le roman L‟Homme rompu de Tahar Ben Jelloun est un roman qui décrit

la vie des marocains dans les années 1990. Ce roman raconte des gens qui

commettent la corruption et des gens qui s‟y opposent. En outre, ce roman raconte

de l‟oppression des minorités par les majorités. Dans ce roman, il y a des éléments

de l‟héritage colonial français.

Cette recherche a pour but d‟expliquer les éléments du post-colonialisme

qui se trouvent dans le roman de L‟Homme rompu basé sur Edward Said,

GayatriSpivak, et HomiBhabha. Ces éléments se composent de l‟hégémonie, le

subalterne, le mimétisme, l‟hybridité, la marginalité, et de l‟aliénation.

La donnée de cette recherche est le roman L‟Homme rompu de Tahar Ben

Jelloun. Cette recherche utilise une approche sociologique avec les objets des

recherches matériel et formel. L‟objet matériel dans cette recherche est le roman

L‟Homme rompu de Tahar Ben Jelloun, tandis que l‟objet formel dans cette

recherche est la théorie du post-colonialisme. Cette recherche utilise les sources

de données primaires et secondaires. La source de donnée primaire dans cette

recherche est les phrases du roman L‟Homme rompu, tandis que la source de

donnée secondaire est le roman de l‟Homme rompu qui a été traduit en indonésien

dont le titre est Korupsi par Okke K.S. Zaimar. La méthode de cette recherche est

la méthode de descriptif analytique, tandis que la technique d‟analyse de donnée

est la technique d‟analyse de contenue.

La conclusion de cette recherche est l‟explication des éléments du post-

colonialisme d‟Edward Said, GayatriSpivak, Homi Bhabha dans le

romanL‟Homme rompu. Les éléments du post-colonialisme sont 1) l‟hégémonie

qui se compose l‟hégémonie Occidentale dans la socioculturelle au Maroc,

l‟hégémonie économique, l‟hégémonie de la class social, et l‟hégémonie morale,

2) le subalterne, 3) le mimétisme, 4) l‟hybridité, 5) la marginalité, et 6)

l‟aliénation.

Il est prévu que le résultat de cette recherche pourra servir à comprendre

les éléments du post-colonialisme et à analyser le roman du post-colonialisme. Il

est aussi prévu que les étudiants de la littérature française puissent effectuer des

recherches similaires dans les romans francophones.

Mots-clés : Roman, L‟Homme rompu, Post-colonialisme.

Page 11: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xi

1. Introduction

La littérature est un œuvre d‟imagination dans lequel la valeur esthétique

est dominante. Par son œuvre littéraire, l‟auteur transmet les informations, les

illustrations, ou les messages spécifiques aux lecteurs. D‟habitude, il transmet les

idées sur la vie qui existe autour de son entourage (Purba 2010: 3).

Il y a deux genres de littérature, à savoir la prose et la poésie. La prose est

un œuvre de littérature qui n‟est pas attaché aux règles. La poésie est une œuvre

de littérature qui est attaché aux certains règles. L‟œuvre de la littérature est

construit par les éléments de la construction, ces sont l‟élément intrinsèque et

l‟élément extrinsèque. Selon Nurgiyantoro (2009 : 23 dans

http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf), l‟élément intrinsèque est l‟élément de

construction qui se trouve dans l‟ouvre elle-même. Suroto (1989 : 138 dans

http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf) constate que l‟élément extrinsèque est

l‟élément extérieur de la littérature.

Dans cette recherche, je préfère un des œuvres littéraires, à savoir un

roman. Le roman est un des œuvres littéraires qui s‟explique de manière

indépendante, présente quelque chose de plus, et pose des problèmes plus

compliqués. Il propose des valeurs, dont l‟un est la valeur éducative qui sert

comme un miroir ou une comparaison dans la vie. Je choisi le roman L‟Homme

rompu de Tahar Ben Jelloun comme l‟objet de recherche, parce que c‟est un

écrivain francophone. Ses œuvres ont la nuance du post-colonialisme et du

réalisme magique tant que la bonne critique social.

Page 12: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xii

Dans http://fr.wikipedia.org/wiki/Tahar_Ben_Jelloun, Tahar Ben Jelloun

est un écrivain et poète marocain qui parle français. Il est né à Fez, Maroc, le 1

décembre 1944. Il a étudié à l‟école primaire l‟arabo-française, et puis il a

continué ses études à l‟école française Tanger jusqu'à l‟âge de dix-huit. Il a appris

la philosophie à l‟Université Mohammed V à Rabat et il l‟a enseigné au Maroc.

En 1971, il a émigré à Paris, France avec sa famille jusqu‟à présent. En

1975, il a obtenu un doctoral en psychiatrique sociale. En 1985, il a publié son

roman de La Nuit sacrée et ce roman est la suite du roman L‟Enfant de sable. En

1987, il a gagné le Prix Goncourt pour son roman de La Nuit sacrée. En 1993, le

roman de La Nuit sacrée a été fait dans un film au Maroc. En 2005, il a gagné le

Prix Ulysses pour ensemble de sa carrière et en 2008 il a obtenu un doctorat

honorifique de l‟Université de Montréal, Canada.

Je préfère le roman L‟Homme rompu parce qu‟il raconte des pratiques de

corruption dans les bureaucrates au Maroc. Kurnia (Tahar 2010 : 5) constate que

ce roman est inspiré du roman Korupsi de Pramoedya Ananta Toer. Il est un

grand-auteur d‟Indonésie. L‟Homme rompu est publié en France, en 1994. Il a été

traduit en plusieurs langues.

Ce roman a été déjà analysé dans une thèse dont le titre est

« TinjauanIntertekstualTerhadapKorupsiKaryaPramoedyaAnantaToer dan

L‟Homme rompuKarya Tahar Ben Jelloun SebagaiKaryaSastra Francophone » par

Astri Adriani Allien qui est proposée pour obtenir la maîtrise d‟étude de la

littérature au Département des sciences humaines à l‟Université de Gajah Mada

Yogyakarta en 2007 (http://etd.ugm.ac.id/PenelitianDetail).

Page 13: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xiii

J‟utilise la théorie du post-colonialisme d‟Edward Said, Gayatri Spivak, et

Homi Bhabha. La théorie du post-colonialisme est utilisée pour analyser les

phénomènes culturels comme l‟histoire, le politique, l‟économie, la littérature, etc.

aux anciennes colonies de l‟européennes. Elle explique les éléments de

l‟hégémonie, le subalterne, le mimétisme, l‟hybridité, la marginalité, et de

l‟aliénation. Cette théorie est appliquée pour analyser les caractères culturels des

anciens pays colonisés. C‟est pourquoi, je l‟utilise pour analyser le roman

L‟Homme rompu. Ce roman décrit les influences du français au Maroc.

2. Théorie

Swingedwood (Faruk 2012 : 2) dans son livre The Sociology of

Litterature, il définit la sociologie comme une étude scientifique et objective

d‟humaine dans la société, une étude des instructions sociales. Ritzer (Faruk

2012 : 2) trouve trois paradigmes de base en sociologie, ces sont le paradigme des

faits sociaux, le paradigme de la définition social, et le paradigme du

comportement social.

La recherche de la sociologie de littératurese base sur les théories de la

littérature et de la sociologie en considérant que la sociologie de littérature a

devenu une nouvelle discipline et a été évaluée toute au long de la période de son

développement. La sociologie de littérature est l‟analyse d‟œuvre littéraire par

rapport à la société (Ratna 2008 : 339).

La théorie du post-colonialisme est une théorie qui est utilisépour analyser

les phénomènes culturels comme l‟histoire, le politique, l‟économie, la littérature,

etc. qui se sont passés dans les anciens pays colonisés européennes. Les figures du

Page 14: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xiv

post-colonialisme sont Edward Said, Gayatri Spivak, et Homi Bhabha.

Théoriquement, le post-colonialisme est causé parun certain nombre de concepts

du post-modernisme (Ratna 2008 : 206). Cette théorie est née dans les pays qui

ont été colonisés. Elle essaie d‟exprimer les conséquences négatives du

colonialisme, à savoir la récession de la mentalité. Pendant des siècles, les pays

colonisés n‟ont pas de liberté pour exprimer leurs opinions (Ratna 2008 : 207-

208).

2.1 Hégémonie

L‟hégémonie est développée par Antonio Gramsci, le philosophe du

marxisme italien (1891-1937). Said a publié son livre Orientalisme (1978) et il a

exposé en forme des questions et des réponses dans son livre Power and Culture

(2001). Basé sur l‟opinion de Gramsci, Said a adopté la théorie d‟hégémonie qui

est dominée par la pratique autoritaire. Selon Said (2010 : 311-312),

l‟orientalisme est un courant d‟interprétation qui prend comme l‟objet

d‟interprétation, les civilisations, les gens, et les localités orientales.

L‟orientalisme n‟est pas seulement une doctrine positive de l‟Orient qui est

toujours présente à l‟Occident. L‟orientalisme est aussi une tradition académique

qui a une influence à l‟Occident.

2.2 Subalterne

Avant que le subalterne n‟ait la conscience collective de l‟oppression

économique et politique comme une classe, le subalterne est très différent du

prolétariat industriel (Morton 2008 : 156). Selon Spivak

dansScatteredSpeculations on the Subaltern and the Popular, subalternité est une

Page 15: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xv

position sans identité (2005 : 476 ; Morton 2008 : 159). Spivak dans son essai

Subaltern Studies : Deconstructing Historiography propose une observation

productive de la méthodologie théorique et la politique des sexes de la recherche

historique subalterne entre en 1982 et en 1986. Dans son essai, elle met l‟accent

sur la différence qui l‟identifie entre la pratique et la méthodologie. La différence

pertinente entre la conception de Spivak sur la pratique actuelle et la

méthodologie théorique, c‟est que Spivak litlavolonté politique et la conscience de

la rebelle subalterne comme des effets du sujet subalterne qui sont produits par le

discours du colonialisme (Methven 1987 : 204 ; Morton 2008 : 165-166).

2.3 Mimétisme

Selon Bhabha (Foulcer 2006 : 105 dans

http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf), le mimétisme est la reproduction

mixtede la subjectivité européenne dans l‟environnement colonial qui n‟est pas

pur. Le mimétisme est causé par la relation ambivalente entre le colonisateur et le

colonisé. Bhabha (Foulcher 2006 : 121-122 dans

http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf) utilise le terme du mimétisme pour

expliquer les caractéristiques de l‟imitation, le camouflage de l‟attitude, le

comportement, et la pensée d‟indigène au colonisateur (Ratna 2008 : 304).

Bhabha (1984 : 126 dans http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf) explique de

l‟implication du mimétisme et de l‟ambivalence dans laquelle l‟ambivalence

apparaîtra lorsque le procès du mimétisme assailli par les incertitudes du choix de

l‟identité.

Page 16: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xvi

2.4 Hybridité

Homi Bhabha diffuse le terme d‟hybridité dans l‟étude du post-

colonialisme. L‟hybridité est un produit de la construction culturelle qui partage

l‟identité pure du colonisateur au pays colonisécomme une nouvelle identité

culturelle. Ainsi, la rencontre de la civilisation occidentale et orientale produit la

supériorité et l‟infériorité dans laquelle la civilisation a le soutien politique et

culturel, jusqu‟à ce que la civilisation puisse résister à la mondialisation. Bhabha

(Huddart 2006 : 84 dans http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf) explique que

l‟hybridité n‟est pas seulement un problème de l‟identité culturelle, mais un

problème de la représentation coloniale et l‟individuel compliqué. L‟hybridité

s‟est passée par la création de plusieurs organisations et la rencontre entre les

civilisations.

2.5 Marginalité

D‟habitude, la marginalité est considérée comme les hommes marginalisés

ou les homes pauvres. Les groupes marginalisés consistent d‟hommes qui

éprouvent un ou plusieurs dimensions de la marginalisation, la discrimination, ou

l‟exploitation dans la vie sociale, économique, et politique de la ville (Ratna

2008 : 175). Said dans son livre Orientalismedit que les Orients sont

souventvusdans un cadre construit sur la base du déterminisme biologique et

d‟enseignement moral politique. L‟orientalisme latent pousse la croissance de la

conception de la virilité d‟orientale qui est bizarre et méprisable. Dans les écrits

des touristes et romanciers européennes décrivent les femmes comme la créature

Page 17: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xvii

de l‟imagination des hommes. Dans les œuvres, les femmes sont forcées à révéler

leurs sensualités sans limites et aussi elles sont traitées comme les hommes bêtes

(Said 2010 : 318-319).

2.6 Aliénation

La théorie de l‟aliénation de Marx est basée sur son observation dans le

capitalisme, les ouvriers perdent de contrôle sur leur vie. Ils n‟ont pas le contrôle

sur leur travail. La théorie de marxien est originaire de l‟idée de Karl Marx,

Frederick Engel et deux allemands qui publient deux livres de Manifesto Komunis

(1848) et Das Kapital (1867). En générale, l‟analyse de la littérature basée sur la

théorie Marxien et Engelsien est liée au étroitement du facteur économique, du

rôle des classes sociales, de l‟idéologie, et de la division du travail (Ratna 2010 :

168).

3. Méthodologie de la recherche

J‟utilise l‟approche sociologique. Cette approche analyse l‟humanité dans

la société. L‟approche sociologique a l‟implication méthodologique sous forme de

la compréhension fondamentale de la vie humaine dans la société (Ratna 2008 :

59 & 61). Il y a deux objets de la recherche littéraire, ces sont l‟objet matériel et

l‟objet formel. Cette recherche utilise les sources de données primaires et

secondaires.

La méthode dans cette recherche se base sur la méthode descriptive

analytique. En outre, la technique d‟analyse de donnée est la technique d‟analyse

du contenue. Le contenue dans l‟œuvre littéraire présente les messages dans la

Page 18: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xviii

littérature. Il y a deux contenues dans cette technique, ces sont le contenu latent et

le contenue de la communication.

4. Analyse

L‟analyse se divise en six étapes : (1) l‟hégémonie, (2) le subalterne, (3) le

mimétisme, (4) l‟hybridité, (5) la marginalité, (6) l‟aliénation.

4.1 Hégémonie

L‟hégémonie est une domination du pouvoir d‟une classe sociale par

l‟autorité intellectuel et la morale qui sont construits par la domination ou

l‟oppression.

4.1.1 Hégémonie Occidentale dans la socioculturelle au Maroc

Mourad travaille comme Sous-directeur de la planification, de la

prospective et du progrès au ministère de l‟Equipement. Il n‟a jamais obtenu le

respect de ses subalternes, particulièrement par des chaouchs dans son bureau.

Regardez la citation suivante.

(1)

LHR/10-11

Au bureau, le chaouch lui dit à peine bonjour. Ici la chaleur du salut est

fonction non pas du grade mais de ce que le poste rapporte en plus.

Mourad est ingénieur. Son rôle au sein de l‟administration est d‟étudier

les dossiers de construction. Sans son visa, pas de permis de construire.

C‟est un poste important et très envié. Son titre exact est pompeux :

« Sous-directeur de la planification, de la prospective et du progrès ».

Basée sur la citation ci-dessus, il y a l‟hégémonie culturelle dans laquelle

la fonction n‟est pas la valeur importante pour être respecté par les subalternes.

Le plus importante est le montant d‟argent qu‟il a eu et donné aux

subalternes.C‟est la culture qui s‟est passé au ministère de l‟Equipement. Les

chaouchs respectent les gens qui ont plus de revenue que la fonction.

Page 19: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xix

4.1.2 Hégémonie économique

Mourad se sent très malheureux que les autres. Il ne sait pas ce qu‟il faut

faire pour changer la situation que sa femme désire. Regardez la citation suivante.

(7)

LHR/12

« Ma situation est plus que misérable, se dit-il. Est-ce de ma faute si tout

augmente, si les riches sont de plus en plus riches et si les pauvres

comme moi stagnent dans leur pauvreté ? Est-ce de ma faute si la

sécheresse a davantage appauvri les pauvres ? Que faire ? Voler ?

S’emparer des biens des autres en leur faisant croire que des placements

leur rapporteraient plus ? »

Cette citation décrit la douleur et la confusion de Mourad à cause du désir

de sa femme. Les pauvres comme lui ne peuvent pas changer leurs vies en mieux.

Les pauvres ont de la difficulté à cause de l‟augmentation du prix des

marchandises. Ce problème est provoqué par le système capitaliste. Les

capitalistes se profitent de la crise économique pour s‟enrichir.

4.1.3 Hégémonie de la classe sociale

Sidi Larbi est un avocat et Mourad le déteste. Sidi Larbi s‟enrichi de la

fraude et de l‟extorsion. Regardez la citation suivante.

(19)

LHR/19

Justement, Sidi Larbi est le type même d‟individu que Mourad exècre.

C’est un avocat véreux qui s’est enrichi avec les indemnités de décès

après des accidents de la route. … Sa fortune est visible et il dort très

bien. Il est capable de s‟endormir n‟importe où et à n‟importe quelle

heure. Il mange vite, rote et fait la sieste en ronflant. L‟argent arrive de

partout et rien ne le gêne. Pour lui, Mourad est un raté, un pauvre type

qui n’a pas su s’adapter à la vie moderne.

L‟hégémonie économique est provoquée par le capitalisme. Les

capitalistes utilisent leurs pouvoirs pour dominer les socialistes afin qu‟ils leur

Page 20: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xx

donnent de l‟argent. Sidi Larbi s‟enrichit en profitant de la compensation des

victimes d‟accident de la route. Il pense que Mourad ne puisse pas s‟adapter à la

vie moderne, parce que Mourad ne peut pas agir comme Sidi Larbi, c'est-à-dire en

prenant la compensation des victimes d‟accident de la route. C‟est une

caractéristique des capitalistes.

4.1.4 Hégémonie morale

Le fils de Mourad est fier parce que son père ne fait jamais de la

corruption. Selon lui, la corruption est une menace qui peut casser la morale de la

nation. Regardez la citation suivante.

(21)

LHR/98-99

« … D‟ailleurs, si tout le monde faisait comme nous, le pays se porterait

mieux. J‟aime bien le mot arabe pour désigner la corruption ; c‟est ce qui

est miné de l‟intérieur, rongé par les mites, on dit cela du bois qui est

foutu et qui ne sert plus à rien, pas même à faire du feu. L‟homme c‟est

pareil. S‟il vend son âme, s‟il achète la conscience des autres, il participe

à un processus de destruction générale. Tu sais, la corruption c’est

comme la mendicité. Les mendiants existent parce que les gens donnent

l’aumône. »

Cette citation décrit les gens qui vendent ses morales pour s‟enrichir. La

corruption est un dommage moral et il est dangereux pour le pays. Les

corrupteurssont comme des mendiants. Ils mendient par la force. Ils font de la

corruption parce qu‟il y a une chance de la faire.

4.2 Subalterne

Selon Spivak, le subalterne est l‟oppression des faibles à cause de la

domination structurelle. Les subalternes n‟ont pas d‟espace pour exprimer leurs

aspirations. Regardez la citation suivante.

Page 21: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxi

(27)

LHR/61

Haj Hamid entre et pose sur mon bureau le dossier de M. Sabbane en me

disant, comme si j’étais son subalterne, que je dois régler ce problème

très rapidement. J‟ouvre le dossier. J‟étudie les plans et les projets.

Mourad est opprimé par son assistance, Haj Hamid, parce qu‟il y a la

domination structurelle. Dans le bureau, Haj Hamid est plus entrainé dans la

gestion des documents de permis que Mourad. Haj Hamid l‟oblige pour prendre

en main du document de M. Sabbane rapidement. C‟est la domination structurelle

qui se passe dans le bureau.

4.3 Mimétisme

Le mimétisme est l‟imitation extrême de la langue, de la culture, et de

l‟idée. Mourad doit faire semblant afin qu‟il puisse avoir des rapports avec les

autres dans la communauté. Regardez la citation suivante.

(41)

LHR/53

« … Il ne s‟agit pas d‟étaler sa fortune, mais il y a des signes qui ne

trompent pas. Et puis, il faudra sortir, aller au restaurant de temps en

temps, qu‟on te voie dîner avec des gens importants, qu‟on sache que tu es

un homme qui ne compte pas ses dépenses. C‟est important de laisser un

gros pourboire au garçon, ça fait riche et généreux à la fois. Il faut aussi

aller à la mosquée, par exemple le vendredi. Tu feras un effort, tu mettras

entre parenthèses ta laïcité et ton athéisme, et tu joueras le jeu. C’est ça

la société. … »

Mourad a fait ses études en France, de sorte qu‟il ait la pensée des

occidentaux, à savoir la laïcité et l‟athéisme. Pour sortir des groupes

marginalisées, il doit faire semblant d‟être une autre personne et interagit avec les

autres, même s‟il les déteste. C‟est pourquoi il faut changer sa vie comme les

riches.

Page 22: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxii

4.4 Hybridité

L‟hybridité est un effort d‟emprunter, de choisir, d‟absorber, d‟utiliser,

d‟adapter la culture qui se passe dans un processus dynamique. Mourad se

souvient d‟une lettre d‟application qui est écriteen français, quand son bureau

organisait un recrutement. Regardez la citation suivante.

(45)

LHR/67

Je me souviens de l‟époque où l‟office dépendant du ministère de

l‟Equipement recrutait du personnel. J’avais reçu un jour une lettre de

demande d’emploi assez originale. Ecrite en français avec probablement

une plume d’oie, elle sollicitait du travail comme si nous vivions dans un

autre siècle : ….

Il y a l‟hybridité qui est fait par un demandeur d‟emploi. Il écrit son

application en français. Le français est la langue seconde au Maroc après l‟arabe,

parce que la France a colonisé le Maroc et le français se diffuse par

l‟enseignement à l‟école.

4.5 Marginalité

En générale, la marginalité se réfère aux personnes marginalisées et

pauvres. Mourad est mal traité par sa belle-mère, parce qu‟il est un pauvre.

Regardez la citation suivante.

(54)

LHR/20

… Il n’y a que moi qu’elle maltraite, je lui gâche le paysage. Je suis son

erreur, celui qui n‟aurait pas dû entrer dans cette famille. …

Mourad est une victime de la discrimination économique. Il est mal traité

par sa belle-mère qui est égoïste et a tendance à favoriser Sidi Larbi, son beau-

frère. Mourad est un homme pauvre, de sorte qu‟il soit négligé par sa belle-mère.

Page 23: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxiii

4.6 Aliénation

L‟aliénation est une image des sentiments d‟aliénation de la société, le

groupe, la culture, et soi-même qui sont ressentie par les gens qui vivent dans une

société industrielle compliqué, en particulier dans une grande ville. Le mauvais

système économique est provoqué par le capitalisme, de sorte qu‟il y ait beaucoup

de gens qui perdent leurs morales pour s‟enrichir parn‟importe quelle façon. Les

gens qui sont préoccupés de leurs morals et idéologies seront isolés de la société.

Regardez la citation suivante.

(62)

LHR/36

Ça jamais ! Si je commence à corrompre, il n‟y aura plus de raison pour

que je m‟obstine à refuser les enveloppes. Si ma femme m‟entendait

réfléchir à voix haute. Elle me dirait : « Tu te crois un saint, un héros, tu

es bien le seul et tu nous entraînes dans ta solitude avec en plus

privation et manque. Tes seigneurs, les vrais hommes, eux pensent à

l‟avenir de leurs enfants et se débrouillent pour le leur assurer. Toi, tu

accumules les scrupules comme si on pouvait manger avec ! En tout cas,

notre fils ne sera pas la victime de ta rigueur. Je ferai tout pour qu‟il

obtienne cette bourse. »

La plupart des gens dans un mauvais système économique préfèrent de ne

pas être honnête. Par contre, les minorités sont mises dans les groupes des

aliénations à cause de leurs honnêtetés. Ils sont l‟obstacle aux majorités. C‟est

pourquoi, ils doivent être isolés. L‟aliénation et la pauvreté ont une relation

étroite.

5. Conclusion

Basée sur l‟analyse des données précédentes sur les six éléments du post-

colonialisme d‟Edward Said, Gayatri Spivak, et Homi Bhabha dans le roman

L‟Homme rompu, j‟ai trouvé six conclusions suivantes.

Page 24: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxiv

Premièrement, l‟hégémonie dans ce roman est une image des marocaines

comme le pays francophone. Il y a cinq hégémonies dans ce roman, ces sont

l‟hégémonie occidentale dans la socioculturelle au Maroc, l‟hégémonie

économique, l‟hégémonie de la class sociale, l‟hégémonie morale.

Deuxièmement, le subalterne dans ce roman est une oppression par les

puissantes aux subalternes. Cette oppression est due à la domination structurelle.

Les subalternes ne sont jamais considérées et leurs aspirations ne sont jamais

écoutées par les puissantes.

Troisièmement, le mimétisme est un camouflage d‟attitude pour se

protéger. Le mimétisme dans ce roman est illustré à la figure Mourad, la belle-

mère de Mourad, et Haj Hamid qui font semblant d‟aimer quelque chose afin que

ses vies ne soient pas menacés. Et ils n‟entrent pas dans les gens marginalisés.

Quatrièmement, l‟hybridité est un moyen d‟adapter et d‟utiliser la culture

étrangère. Exemple de l‟hybridité dans ce roman est l‟adaptation de la culture

française dans la vie quotidienne des marocains.

Cinquièmement, la marginalité dans ce roman est la discrimination aux

pauvres par les puissantes. Cette discrimination se produit parce que la différence

de statut social et économique.

Sixièmement, les personnages dans ce roman éprouvent l‟aliénation, parce

qu‟ils s‟opposent aux corrupteurs. L‟une des causes de l‟aliénation est le système

économique mauvais, de sorte qu‟il fasse apparaître le capitalisme.

Page 25: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxv

6. Remerciements

Je tiens à remercier mon père, ma mère, mes frères, et ma sœur de me

supporter et de me combler toujours de leur amour. Ensuite, je remercie

également mon professeur de m‟avoir guidée. Et finalement, je remercie aussi mes

amis de leurs joies et de leurs gentillesses.

7. Bibliographie

Arifin, Winarsih & Farida Soemargono. 2007. Kamus Perancis-Indonesia.

Jakarta : Gramedia.

Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jelloun, Tahar Ben. 1994. L‟Homme rompu. Paris : Edition du seuil.

Morton, Stephen. 2008. Gayatri Spivak : Etika, Subalternitas, dan Kritik

Penalaran Poskolonial. Terjemahan Wiwin Indiarti. Yogyakarta : Pararaton.

Purba, Antilan. 2010. Pengantar Ilmu Sastra. Medan : USU Press.

Ratna, NyomanKutha. 2008. Poskolonialisme Indonesia : RelevansiSastra.

Yogyakarta : PustakaPelajar.

___________________. 2008. Teori, Metode, dan TeknikPenelitianSastra.

Yogyakarta : PustakaPelajar.

___________________. 2010. Sastra dan Cultural Studies : RepresentasiFiksi

dan Fakta. Yogyakarta : PustakaPelajar.

Said, Edward W. 2010. Orientalisme : MenggugatHegemoni Barat

danMenundukkanTimurSebagaiSubjek. TerjemahanAchmadFawaid.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, I. 2012. http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf. Diaksespada 1

Februari 2014.

Natiqotul, M. 2012. http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf. Diakses pada 1 Februari

2014.

http://fr.wikipedia.org/wiki/Tahar_Ben_Jelloun. Diakses pada 27 Juni 2013.

http://etd.ugm.ac.id/PenelitianDetail. Diaksespada 8 Januari 2014.

Page 26: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxvi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUANPEMBIMBING ................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTODANPERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

SARI ............................................................................................................... ix

EXTRAIT ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xxvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 11

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 11

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

1.5. Sistematika Penulisan ............................................................. 12

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Sosiologi Sastra ........................................................................ 14

2.2.Teori Poskolonialisme ............................................................. 20

2.2.1Hegemoni ......................................................................... 30

2.2.2 Subaltern ......................................................................... 40

Page 27: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxvii

2.2.3Mimikri ............................................................................. 43

2.2.4Hibriditas .......................................................................... 47

2.2.5Marginalitas ...................................................................... 51

2.2.6Alienasi ............................................................................. 56

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................. 60

3.2 Objek Penelitian .......................................................................... 61

3.3 Sumber Data ................................................................................ 61

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data ............................................... 62

BAB 4 NUANSA POSKOLONIALISME DALAM ROMAN L’HOMME

ROMPU

4.1 Hegemoni .................................................................................... 66

4.1.1Hegemoni Paham Barat dalam Sosiokultural di Maroko ... 67

4.1.2Hegemoni Ekonomi ........................................................... 76

4.1.3 Hegemoni Kelas Sosial ...................................................... 90

4.1.4Hegemoni Moral ................................................................. 93

4.2 Subaltern ..................................................................................... 101

4.3 Mimikri ........................................................................................ 115

4.4 Hibriditas...................................................................................... 119

4.5 Marginalitas ................................................................................. 127

4.6Alienasi ......................................................................................... 135

Page 28: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxviii

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ...................................................................................... 148

5.2 Saran ............................................................................................ 150

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 152

LAMPIRAN .................................................................................................... 154

Page 29: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

xxix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Ringkasan Cerita Roman L‟Homme rompu

2. Biografi Tahar Ben Jelloun

Page 30: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastrawan Goenawan Mohamad mengatakan bahwa “Kesusastraan adalah

hasil proses yang berjerih payah , dan setiap orang yang pernah menulis karya

sastra tahu bahwa ini bukan sekedar soal keterampilan teknik. Menulis

menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses

yang minta pengerahan batin” (http://www.scribd.com/Pengertian-Karya-

Sastra).Pengertian sastra secara umum yaitu hasil cipta manusia berupa tulisan

maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung

pesan yang bersifat relatif. Sastra juga merupakan karya sastra imajinatif bermedia

yang nilai estetiknya bernilai dominan. Melalui karya sastra, seorang pengarang

bermaksud menyampaikan informasi, gambaran atau pesan tertentu kepada

pembaca. Hal-hal yang disampaikan biasanya merupakan gagasan tentang

kehidupan yang ada di sekitar pengarang (Purba 2010: 3).

Pada dasarnya karya sastra merupakan karya cipta yang mengungkapkan

kembali pengamatan dan pengalaman pengarang tentang peristiwa pada

kehidupan yang menarik. Peristiwa-peristiwa itu merupakan peristiwa nyata atau

mungkin hanya terjadi dalam dunia khayal pengarang. Sastra memiliki dunia

sendiri. Suatu kehidupan yang tidak harus identik dengan kenyataan hidup.

Sastra dibagi menjadi dua, yaitu prosa dan puisi. Prosa adalah karya sastra

yang tidak terikat, contoh karya sastra prosa yaitu novel, cerpen, dan drama. Puisi

Page 31: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

2

adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu, contoh karya

sastra puisi yaitu puisi, pantun, dan syair.

Semua karya sastra merupakan sesuatu totalitas yang memiliki nilai seni,

yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yaitu dari unsur intrinsik dan

ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun

karya sastra itu sendiri yang meliputicerita, peristiwa, plot, penokohan, tema,

latar, sudut pandang, bahasa atau gaya bahasa, dan sebagainya (Nurgiyantoro

2009: 23 dalam http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf). Unsur ekstrinsik adalah unsur-

unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi bangunan atau sistemorganism karya sastra. Unsur-unsur

ekstrinsik meliputi latar belakang kehidupan pengarang, keyakinan, dan

pandangan hidup pengarang, adat istiadat yang berlaku saat itu, situasi politik,

persoalan sejarah, ekonomi, pengetahuan agama dan lain-lain yang semuanya

akan mempengaruhi karya yang ditulisnya(Suroto 1989: 138 dalam

http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf). Unsur ini mencakup berbagai aspek kehidupan

sosial menjadi latar belakang penyampaian tema dan amanat cerita

(http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf).

Ahmad Badrun(1983: 1; Purba 2010: 1) di dalam bukunya yang berjudul

Pengantar Ilmu Sastra: Teori Sastra, menyatakan bahwa ilmu sastra adalah ilmu

yang menyelidiki sastra secara ilmiah. Nyoman Tusthi Eddy dalam Kamus Istilah

Sastra Indonesia,menyatakan bahwa ilmu sastra merupakan segala bentuk dan

cara pendekatan terhadap karya sastra dan gejala sastra (1991: 96; Purba 2010: 1-

2). Dalam Kamus Sastra, Ernest berpendapat bahwa ilmu sastra adalah bidang

Page 32: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

3

keilmuan yang obyek utamanya adalah karya sastra (1994: 94; Purba 2010: 2).

Dalam Ensiklopedia Sastra Indonesia, Hasanuddin WS.; Mursal Esten;dan Maizar

Karim mengemukakan bahwa ilmu sastra dalam bahasa Inggris dikenal dengan

istilah general literature yang meliputi semua pendekatan ilmiah terhadap gejala

sastra (Purba 2010: 2).

Maman S. Mahayana dalam 9 Jawaban Sastra Indonesia, mengemukakan

bahwa ilmu sastra adalah ilmu yang menyelidiki kesusastraan dengan berbagai

masalahnya secara ilmiah (2003: 223; Purba 2010: 2). Dalam Pengantar Ilmu

Sastra, Jan Van Luxemburg, dkk menguraikan ilmu sastra sebagai berikut:

1. Ilmu sastra meneliti sifat-sifat yang terdapat di dalam teks-teks sastra, yang

dapat berfungsi di dalam masyarakat sehingga masyarakat dapat mengambil

pelajaran dari teks-teks tersebut.

2. Ilmu sastra umum merupakan telaah sistematik mengenai sastra dan

komunikasi sastra yang pada prinsipnya tidak menghiraukan batas-batas

antarbangsa dan antarkebudayaan (1989: 2 ; Purba 2010: 3).

Pada penelitian ini penulis memilih untuk meneliti salah satu karya sastra

prosa yaitu novel. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat

mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak,

dan melibatkan permasalahan yang lebih kompleks. Di dalam novel terdapat nilai-

nilai, salah satunya adalah nilai pendidikan yang digunakan sebagai cermin atau

perbandingan dalam kehidupan.

Penulis memilih untuk meneliti novel karya Tahar Ben Jelloun yang

berjudul L‟Homme rompu sebagai objek penelitian karena pengarang tersebut

Page 33: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

4

merupakan seorang francophonie dan dikenal dengan karya-karyanya yang

bernuansa poskolonialisme dan realisme magis dengan kritik sosial yang cerdas

dan tajam.

Dalam http://fr.wikipedia.org/wiki/Tahar_Ben_Jelloun dijelaskan bahwa

Tahar Ben Jelloun adalah seorang penulis dan penyair Maroko yang berbahasa

Perancis. Dia lahir di Fez, Maroko, pada 1 Desember 1944. Dia menyelesaikan

sekolah dasarnya di sekolah berbahasa Arab-Perancis, kemudian dia melanjutkan

sekolah di sekolah Perancis di Tangier sampai berusia delapan belas tahun, dan

belajar ilmu filsafat di Universitas Mohammed V di Rabat dan mengajar filsafat di

Maroko. Di sana dia menulis puisi untuk pertama kalinya yangkemudian dia

kumpulkan menjadikumpulan puisi Hommes sous linceul de silence pada tahun

1971. Pada 1971 dia hijrah ke Paris, Perancis bersama keluarganya sampai saat

ini.

Pada tahun 1972 dia banyak menulis artikel untuk koran harian Le Monde.

Pada 1975 dia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang psikiatri sosial.

Tulisannya yang berjudul La Réclusion solitaire pada tahun 1976 mendapatkan

penghargaan dari pengalamannya sebagai seorang psikoterapis. Tahun 1985, dia

menerbitkan novelnya yang berjudul L‟Enfant de sable yang membuatnya

terkenal. La Nuit sacrée adalah novelnya yang mendapatkan penghargaan Prix

Goncourt pada tahun 1987, novel tersebut merupakan sekuel dari novel L‟Enfant

de sable.

Prix Goncourt merupakan sebuah penghargaan paling terkemuka dalam

kesusatraanPerancis. Novelnya yang berjudul La Nuit sacréediangkat ke dalam

Page 34: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

5

film di Maroko pada tahun 1993. Pada 2005 dia mendapatkan penghargaan

Hadiah Ulysses yang diterimanya untuk pencapaian seumur hidup dan pada 2008

dia meraih gelar doktor kehormatan dari Universitas Montreal, Kanada.

Penulis memilih novel L‟Homme rompu karena novel ini menceritakan

tentang praktek-praktek korupsi yang terjadi di kalangan birokrasi di

Maroko.Novel ini terilhami oleh karya pengarang besar Indonesia yang sangat

dikagumi oleh Tahar, yaitu Pramoedya Ananta Toer (1925-2006) dengan judul

Korupsi. Kedua novel ini memiliki kesamaan cerita. Novel L‟Homme rompu terbit

di Perancis pada 1994 dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Dalam novel terjemahan L‟Homme rompu, yaitu Korupsi dijelaskan bahwa

sejarah novel ini berawal ketika Tahar berada di Jakarta, dia membaca novel

Korupsi karya Pramoedya yang terbit di Indonesia pada 1954 yang telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh Denys Lombard dan diterbitkan

oleh penerbit Philippe Picquier. Novel tersebut ditulis oleh Pramoedya ketika

mendapatkan beasiswa kebudayaan untuk tinggal selama setahun di Belanda

(Kurnia dalam Tahar 2010: 5).

Novel Korupsi mengilhami Tahar untuk menulis novel yang serupa dengan

latar belakang Maroko, negara asalnya yang dalam berbagai hal menyimpan

banyak persamaan dengan Indonesia. Tahar menulis novel ini dengan maksud

sebagai pemenuhan kewajiban moral kepada Pramoedyayang kemudian menjadi

karya persembahan Tahar untuk Pramoedya. Pramoedya adalah seorang sastrawan

besar Indonesia yang menjadi tahanan rumah dan dilarang untuk menerbitkan

buku-bukunya. Tahar menyerahkan sebagian royalti dari penjualan novel ini

Page 35: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

6

kepada Pramoedya. Pramoedya menyampaikan rasa terima kasih melalui sepucuk

surat pribadi yang menurut Tahar “ditulis dengan indah” (Kurnia dalam Tahar

2010: 7).

Novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun dan novel Korupsi karya

Pramoedya Ananta Toer ini mempunyai kesamaan cerita, yaitu cerita mengenai

kasus korupsi yang terjadi di kalangan birokrat. Tahar mengangkat cerita ini

berdasarkan situasi yang terjadi di Maroko, selain terilhami dari cerita novel

Korupsi karya Pramoedya yang menceritakan kebobrokan akan kasus korupsi

yang terjadi di Indonesia.

Novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun, terbitan Edition du Seuil,

Paris, 1994, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Okke K.S.

Zaimar dengan judul Korupsi yang diterbitkan oleh Penerbit Serambi bekerja

sama dengan Forum Jakarta-Paris (Kurnia dalam Tahar 2010: 10).

Novel L‟Homme rompu, arti harfiahnya adalah “Lelaki yang Patah”,

dengan permainan kata “rompu” (patah) dan “corrompu” (korup). L‟Homme

rompu adalah pria yang mematahkan kejujuran dalam hidupnya, sehingga dia

menjadi koruptor (Kurnia dalam Tahar 2010:10).

Novel ini merupakan sebuah novel yang berkisah tentang seorang pegawai

negeri jujur yang berupaya melawan arus agar tidak terperangkap jaring korupsi.

Mourad, seorang insinyur yang bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum di

Casablanca, Maroko. Tuntutan istrinya yang mata duitan, tekanan kehidupan yang

menghimpit, serta arus buruk lingkungan kerjanya yang korup, menggodanya

menjadi koruptor. Novel ini juga mengisahkan tentang kisah cinta antara Mourad

Page 36: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

7

dengan sepupu jauhnya, Nadia, seorang janda cantik dengan satu anak

perempuan.

Novel ini pernah dibahas dalam sebuah tesis dengan judul “Tinjauan

Intertekstual terhadap Korupsi Karya Pramoedya Ananta Toer dan L‟Homme

rompu Karya Tahar Ben Jelloun Sebagai Karya Sastra Francophone” oleh Astri

Adriani Allien yang diajukan sebagai persyaratan mencapai gelar S2 program

studi Ilmu Sastra Kelompok Bidang Ilmu-Ilmu Humaniora di Universitas Gajah

Mada Yogyakarta pada 2007 (http://etd.ugm.ac.id/ PenelitianDetail).

Novel ini dibedah dengan menggunakan teori, karenanovel ini berlatar

belakang di Maroko, negara yangpernah dijajah oleh Perancis selama 44 tahun.

Maroko terletak di barat laut Afrika yang merdeka pada 2 Maret 1956. Terdapat

banyak pengaruh Perancis di Maroko contohnya yaitu bahasa, walaupun bahasa

resmi masyarakat Maroko adalah bahasa Arab, bangunan, sistem pendidikan,

kebudayaan, ekonomi, politik, sosial, hukum dan sistem pemerintahan.

Munculnya protektorat Perancis atas Maroko berdasarkan perjanjian Fez

yang ditandatangani oleh pemerintah Perancis dan Sultan Maroko, Maulay Abdul

Hafiz. Isi perjanjian tersebut adalah tentang kewenangan pemerintah Perancis

untuk bertindak atas nama Sultan Maroko. Dengan kata lain, segala hal yang

dilakukan oleh Perancis adalah atas izin Sultan. Kekuasaan Perancis yang berjalan

selama 44 tahun telah meninggalkan pengaruh besar di Maroko, sehingga hukum

negara di Maroko didasarkan pada kitab hukum Perancis

(http://en.wikipedia.org/wiki/Morocco).

Page 37: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

8

Maroko merupakan salah satu negara Maghreb yang telah dijajah oleh

Perancis, sehingga mempunyai konsekuensi untuk menggunakan bahasa Perancis.

Pemakaian bahasa Perancis di negara-negara Arab disepakati di Maghreb pada

abad XIX. Masyarakat di wilayah-wilayah Arab, terutama di Maroko menjadikan

bahasa Perancis sebagai bahasa kedua setelah bahasa Arab, bahasa perdagangan,

bahasa transformasi ekonomi, bahasa administratif, bahasa diplomatik, dan bahasa

teknik (Joubert-Louis 1994: 8; Sastriyani 2006: 80).

Penyebaran bahasa Perancis di Maroko didukung oleh pengajaran bahasa

tersebut di sekolah-sekolah. Bahasa Perancis berfungsi sebagai bahasa tulis dan

dalam pengajarannya dilakukan di bawah situasi kolonialisasi sehingga

menumbuhkan kegiatan bersastra dan menimbulkan akulturasi budaya. Sastra

berbahasa Perancis di Maroko mulai tahun 50-andikenal melalui majalah Souffles

(Joubert-Louis 1994: 9; Sastriyani 2006: 81).

Korupsi merupakan masalah yang sangat sulit untuk diberantas karena ada

persoalan penegakan hukum. Seseorang yang memiliki kekuasaan seolah-olah

mempunyai kekebalan hukum. Para pejabat menyalahgunakan kekuasaan dengan

sembunyi-sembunyi. Korupsi tidak hanya terjadi di negara berkembang, tapi juga

terjadi di negara maju seperti di Perancis. Perbedaan pemberantasan korupsi di

negara berkembang dan maju, adalah sistem pemerintahan dan hukum di negara

berkembang masih lemah. Gaji para hakim masih rendah yang mengakibatkan

tidak tercukupinya untuk membiayai hidup sehari-hari. Hal tersebut merupakan

pemicu tindakan korupsi di negara berkembang, salah satunya di Maroko yang

menjadi latar di novel L‟Homme rompu.

Page 38: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

9

Pemberantasan korupsi di Perancis telah tertangani dengan baik sejak

didirikannya SCPC (Service Central de la Prévention de la Corruption) pada

tahun 1993. SPCP merupakan lembaga independen dan permanen yang

melakukan pencegahan korupsi di Perancis.Lembaga ini secara administratif

berada di bawah Kementrian Kehakiman Perancis.Tujuan awal berdirinya SCPC

adalah untuk memberantas korupsi di parlemen yang terjadi pada tahun 1990-an.

Pada tahun tersebut, korupsi yang terjadi di parlemen sangatlah mengkhawatirkan

(http://hukum.kompasiana.com/perancis-dan-masa-depan-uu-kpk.html).

Korupsi yang terjadi di Perancis ditularkan kepada Maroko melalui

penjajahan.Hal itu yang membuat masyarakat Maroko melakukan tindak korupsi,

terutama di dalam pemerintahan.Dalam hal pemberantasan korupsi di dua negara

tersebut masing-masing memiliki lembaga independen yang mengatasi masalah

tersebut.Di Perancis memiliki lembaga pemeberantas korupsi, yaitu SCPC yang

didirikan pada tahun 1993.Sedangkan di Maroko memiliki lembaga yang sama,

yaitu ICPC (L‟Instance Centrale de la Prévention de la Corruption). Lembaga

tersebut didirikan pada tahun 2008. Namun karena ICPC mempunyai anggaran

yang kecil, kurangnya sumber daya manusia, kurangnya kemandirian, kurangnya

kekuatan investigasi, dan adanya campur tangan politik maka ICPC hanyalah

lembaga konsultatif dengan tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran

tentang korupsi dan mengumpulkan informasi (http://www.business-anti-

corruption.com/public-anti-corruption-initiatives).

Ratna (2003 : 25) mengatakan bahwa sosiologi sastra adalah penelitian

terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan keterlibatan struktur sosialnya,

Page 39: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

10

sehingga penelitian sosiologi sastra, baik dalam bentuk penelitian ilmiah maupun

aplikasi praktis, dilakukan dengan cara mendeskripsikan, memahami, dan

menjelaskan unsur-unsur karya sastra dalam kaitannya dengan perubahan-

perubahan struktur sosial yang terjadi di sekitarnya. Sebagai multidisiplin, maka

ilmu-ilmu yang terlibat dalam sosiologi sastra adalah sastra dan sosiologi. Dalam

penelitian sosiologi sastra yang perlu diperhatikan adalah dominasi karya sastra,

sedangkan ilmu-ilmu yang lain berfungsi sebagai pembantu. Hal itu disebabkan

objek yang memegang peranan adalah karya sastra dengan berbagai implikasinya,

seperti teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra (Ratna 2008: 338-339).

Teori poskolonialisme merupakan teori yang digunakan untuk menganalisis

berbagai gejala kultural, seperti sejarah, politik, ekonomi, sastra, dan lain

sebagainya yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropa. Teori ini

memaparkan tentang hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan

alienasi yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis novel L‟Homme rompu.

Teori poskolonialismedigunakan untuk menganalisis karya-karya sastrayang

lahirdi negara-negara jajahan dan mengangkat berbagai bukti nyata hasil

kolonialismebaik secara fisik, politis, maupun kultural. Dengan kata lain tujuan

dari teori poskolonialisme adalah untuk melawan sisa-sisa dampak dari

kolonialisme yang pernah terjadi di negara-negara jajahan dalam pengetahuan

termasuk pada sisi kultur. Poskolonialisme menitikberatkan pandangan pada

terwujudnya tata hubungan dunia yang baru di masa depan. Teori poskolonialisme

diterapkan untuk mengkaji karakter budaya yang lahir terutama pada negara-

negara bekas jajahan.Oleh karena itu, penulis menggunakan teori ini pada novel

Page 40: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

11

L‟Homme rompu karena novel ini banyak menggambarkan pengaruh dari negara

Perancis yang pernah menjajah Maroko. Pengaruh-pengaruh tersebut pada novel

ini yaitu bahasa yang digunakan, keadaan masyarakat Maroko, ekonomi, budaya,

dan kebobrokan pada sistem birokrasi yaitu kasus korupsi yang menjadi inti dari

cerita novel ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan alienasi

yang terjadi pada novel L‟Homme Rompu karya Tahar Ben Jelloun berdasarkan

teori poskolonialisme Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Menjelaskan hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan alienasi

yang terjadi pada novel L‟Homme Rompu karya Tahar Ben Jelloun berdasarkan

teori poskolonialisme Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat penelitian, yaitu manfaat praktis

dan manfaat teoritis.

Page 41: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

12

1) Manfaat praktis penelitian ini adalah:

Memberikan ide bagi mahasiswa program studi Sastra Perancis untuk

menganalisis lebih lanjut lagi tentang pengaplikasian poskolonialisme dalam

karya sastra.

2) Manfaat teoritis penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini dapat menambah wawasan tentang sosiologi dalam

kaitannya dengan dunia sastra, terutama poskolonialismedalam karya

sastra francophone.

b. Untuk memperkaya pemahaman teori poskolonialisme pada isi novel.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan perbandingan untuk

penelitian-penelitian poskolonialisme selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri dari halaman judul, persetujuan pembimbingan.

Pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari, extrait,

daftar isi, daftar lampiran, dan lima bab yang terdiri dari:

Bab I adalah Pendahuluan, merupakan bagian awal penulisan penelitian ini,

yang memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II adalah Landasan Teori. Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang

digunakan sebagai pedoman penulisan penelitian yang meliputi: sosiologi sastra

dan unsur-unsur teori poskolonialisme menurut Edward Said, Gayatri Spivak, dan

Page 42: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

13

Homi Bhabha, yaitu hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan

alienasi.

Bab III adalah Metodologi Penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang metode

yang digunakan, meliputi pendekatan penelitian, objek penelitian, sumber data,

dan metode dan teknik analisis data.

Bab IV adalah PengaruhPoskolonialismePerancis di Maroko.Bab ini berisi

tentang analisis penulis terhadap unsur-unsur poskolonialisme yang terjadi pada

novel L‟Homme rompu berdasarkan tiga tokoh poskolinialisme, yaitu Edward

Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha.

Bab V adalah Penutup yang meliputi simpulan.

Pada bagian akhir skripsi ini disajikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 43: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sosiologi Sastra

Swingewood (Faruk 2012: 1) dalam bukunya yang berjudul The Sociology

of Litterature,mendefinisikan sosiologi sebagai studi yang ilmiah dan objektif

mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan

proses-proses sosial. Menurut Koentjaraningrat seperti yang tertera pada

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial, lembaga sosial adalah satuan norma

khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus

manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sosiologi memperoleh gambaran

mengenai cara-cara manusia menyesuaikan dirinya dengan masyarakat-

masyarakat tertentu dan ditentukan oleh masyarakat-masyarakat tertentu,

gambaran mengenai mekanisme sosialisasi, proses belajar secara kultural, dan

penerimaan peranan-peranan tertentu dalam struktur sosial, yaitu lembaga-

lembaga sosial, agama, ekonomi, politik, dan keluarga (Faruk 2012:1).

Ritzer (Faruk 2012: 1) menganggap sosiologi sebagai suatu ilmu yang di

dalamnya terdapat beberapa paradigma yang saling bersaing dalam usaha untuk

merebut hegemoni dalam sosiologi secara keseluruhan. Ritzer menemukan ada

tiga paradigma yang merupakan dasar dalam sosiologi, yaitu paradigma fakta-

fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.

Paradigma fakta-fakta sosial dicetuskan oleh Emile Durkheim. Pokok

persoalan sosiologi di dalam paradigma ini adalah fakta sosial yang berupa

Page 44: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

15

lembaga-lembaga dan struktur-struktur sosial. Fakta sosial dianggap sebagai

sesuatu yang nyata, berbeda dari luar individu, dan berada di luar individu.

Pencetus paradigma definisi sosial adalah Max Weber. Karya Weber terarah

pada satu perhatian terhadap cara individu-individu mendefinisikan situasi sosial

mereka dan efek dari definisi itu terhadap tindakan yang mengikutinya. Pokok

persoalan sosiologi dalam paradigma ini bukanlah fakta-fakta sosial yang objektif,

melainkan cara subjektif individu menghayati fakta-fakta sosial tersebut.

Skinner adalah pencetus dari paradigma perilaku manusia sebagai subjek

yang nyata dan individual. Teori-teori yang termasuk di dalamnya adalah teori

sosiologi perilaku dan teori pertukaran (Faruk 2012: 2-3).

Sosiologi sastra menyelidiki berbagai persoalan, yaitu menyelidiki tentang

dasar sosial kepengarangan seperti yang dilakukan Laurenson. Sosiologi tentang

produksi dan distribusi karya kesusastraan seperti yang dilakukan

Escarpit.Kesusastraan dalam masyarakat primitif seperti yang dilakukan Radin

dan Leach.Hubungan antara nilai-nilai yang diekspresikan karya seni dengan

masyarakat seperti yang dilakukan Albrecht.Data historis yang berhubungan

dengan kesusastraan dan masyarakat seperti yang dilakukan Goldmann,

Lowenthal, Watt, dan Webb (Faruk 2012: 4).

Sosiologi atau sosiokritik merupakan disiplin ilmu yang lahir pada abad ke-

18 (Ratna 2008: 331). Sosiologi (Soekanto, 1990 : 1-5; Faruk 2012: 15) dianggap

sebagai ilmu yang relatif muda, ditandai dengan terbitnya buku Positive-

Philosophy yang ditulis oleh Auguste Comte (1798-1857). Comte menemukan

sosiologi lebih ilmiah, karena pada masa Comte yang berkembang pesat adalah

Page 45: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

16

ilmu-ilmu alam yang terus-menerus berusaha dan menemukan berbagai

keteraturan atau hukum-hukum universal yang bersifat tetap yang mengatur

segala gejala alamiah yang tampaknya berubah-ubah. Comte mencoba

menerapkan cara kerja dalam ilmu alam untuk memahami masyarakat. Oleh

karena itu, pada awalnya Comte menyebut sosiologi sebagai fisika sosial. Comte

mendekati dan memahami masyarakat dengan pendekatan kultural (Faruk 2012:

16).

Sosiologi sastra berkembang pesat sejak penelitian-penelitian dengan

memanfaatkan teori strukturalisme dianggap mengalami kemunduran dan

stagnasi. Analisis strukturalisme dianggap mengabaikan relevansi masyarakat

yang justru merupakan asal-usulnya. Karya sastra memiliki kaitan yang erat

dengan masyarakat, sehingga harus dikembalikan ke tengah-tengah masyarakat

dan memahaminya sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sistem

komunikasi secara keseluruhan (Ratna 2008: 332).

Pengarang melalui intersubjektivitasnya menggali kekayaan masyarakat dan

memasukinya ke dalam karya sastra, kemudian dinikmati oleh pembaca. Menurut

Nila Auriga dalam skripsinya yang berjudul “Intersubjektivitas sebagai Bentuk

Eksistensi: Eksistensialisme Gabriel Marcel dalam Film P.S. I Love You”,

menyebutkan bahwa intersubjektivitas merupakan konsep tentang kebersamaan.

Marcel sangat menekankan adanya suatu persahabatan dan hubungan timbal balik

antara seorang individu dengan individu yang lainnya. Dengan kata lain,

intersubjektivitas tercipta karena adanya suatu proses kebersamaan dan mampu

menjalin timbal balik antara seorang individu dengan individu lainnya dalam

Page 46: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

17

menjalani hidupnya (https://lontar.ui.ac.id/Intersubjektivitas.pdf).Para pengarang

yang berhasil adalah para pengamat sosial, karena mereka mampu

mengkombinasikan antara fakta-fakta sosial yang ada dalam masyarakat dengan

ciri-ciri fiksional. Pengarang merupakan indikator penting dalam

menyebarluaskan keberagaman unsur-unsur kebudayaan, sekaligus perkembangan

tradisi sastra (Ratna 2008: 333-334).

Pikiran berasal dari internalisasi dengan orang lain dan tidak ada pikiran

yang lepas dari situasi sosial. Seseorang yang berpikir dan bertindak semata-mata

untuk memenuhi kepuasannya tentu sulit dimengerti. Pengarang menulis atas

dasar pertimbangan bahwa karya sastra tersebut masuk ke dalam garis pandang

harapan pembaca. Karya sastra memiliki kemampuan untuk memasukkan hampir

seluruh aspek kehidupan manusia menjadikan karya sastra sangat dekat dengan

aspirasi masyarakat. Ciri-ciri utama karya satra adalah aspek estetika, selain itu

karya sastra juga mengandung etika, filsafat, logika, dan ilmu pengetahuan. Setiap

karya sastra mengandung aspek-aspek kemasyarakatan yang mungkin pernah,

sedang, dan akan terjadi.

Karya sastra mempunyai tugas penting baik untuk menjadi pelopor

pembaharuan, maupun untuk memberikan pengakuan terhadap suatu gejala

kemasyarakatan. Masih banyak masyarakat yang mengukur manfaat karya sastra

atas dasar aspek-aspek praktisnya. Karya sastra sebagai semata-mata khayalan,

misalnya masih mewarnai penilaian masyarakat sepanjang abad, penilaian negatif

yang secara terus-menerus membawa karya sastra di luar kehidupan yang

sesungguhnya (Ratna 2008: 334).

Page 47: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

18

Bahasa sastra adalah bahasa sehari-hari, kata-katanya terkandung dalam

kamus, dan perkembangannya mengikuti perkembangan masyarakat pada

umunya. Ciri sosial terpenting terkandung dalam bahasa. Dari segi isi, karya

sastra menampilkan masalah sosial yang berbeda-beda sesuai dengan periode,

semestaan, dan konteks sosial tertentu lainnya. Menurut Culler (1977: 189),

lukisan melalui kata-kata tertentu akan menghasilkan dunia tertentu, sebagai dunia

dalam kata. Dunia yang dimaksud adalah dunia sosial sebab dihuni oleh para

individu dengan karakteristiknya masing-masing.Masyarakatlah yang

mengkondisikan ciri-ciri tokoh tersebut, bukan sebaliknya.

Di antara genre karya sastra, novel dianggap paling dominan dalam

menampilkan unsur-unsur sosial. Novel menampilkan unsur-unsur cerita yang

paling lengkap, memiliki media yang paling luas, dan menyajikan masalah-

masalah kemasyarakatan yang juga paling luas. Bahasa novel cenderung

merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam

masyarakat. Oleh karena itu novel, merupakan genre yang paling sosiologis dan

responsif sebab sangat peka terhadap fluktuasi sosiohistoris (Ratna 2008: 335-

336).

Cara-cara penyajian di antara karya sastra, ilmu sosial, dan humaniora

sangatlah berbeda. Di dalam karya sastra, peyajian dilakukan secara tak langsung

dengan menggunakan bahasa yang bersifat konotatif dan menanamkan secara

lebih kuat masalah-masalah kehidupan terhadap pembaca. Ada kesejajaran antara

ciri-ciri karya sastra dengan hakikat kemanusiaan. Imajinasi dan kreativitas adalah

kemampuan karya sastra dalam menampilkan dunia kehidupan yang lain dan

Page 48: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

19

berbeda dengan dunia kehidupan sehari-hari. Imajinasi dan kreativitas merupakan

aspek-aspek sosial karya sastra yang memberikan karya sastra tempat untuk

mengakses emosi, obsesi, dan berbagai kecenderungan yang tidak mungkin

tercapai dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu-ilmu yang terlibat dalam sosiologi sastra adalah sastra dan sosiologi.

Dengan pertimbangan bahwa karya sastra juga memasukkan aspek-aspek

kebudayaan yang lain, sehingga ada ilmu-ilmu yang terlibat yaitu sejarah, filsafat,

agama, ekonomi, dan politik. Penelitian sosiologi sastra menggunakan teori-teori

sastra dan sosiologi dengan pertimbangan bahwa sosiologi sastra sudah menjadi

suatu disiplin yang baru dan sudah dievaluasi sepanjang periode

perkembangannya. Teori yang telah diakui relevansinya terhadap analisis

sosiologi sastra adalah strukturalisme genetik yang dikembangkan oleh Lucien

Goldmann (Damono, 1978: 40-48) dalam Ratna (2008: 339).

Sosiologi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitannya dengan

masyarakat, maka model analisis yang dapat dilakukan meliputi tiga macam

sebagai berikut:

1. Menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya sastra

itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah

terjadi.

2. Menganalisis masalah-masalah sosial di dalam karya sastra dengan kenyataan

yang pernah terjadi dengan cara menemukan hubungan antarstruktur. Karya

sastra bersifat aktif dan dinamis karena keseluruhan aspek sastra benar-benar

berperan.

Page 49: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

20

3. Menganalisis karya sastra dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu

dan dilakukan oleh disiplin ilmu tertentu (Ratna, 2008: 339-340).

2.2 Teori Poskolonialisme

Secara etimologis poskolonialisme berasal dari kata „post‟ dan kolonial,

sedangkan kata kolonial berasal dari bahasa Romawi, colonia, yang berarti tanah

pertanian atau pemukiman. Jadi secara etimologis kolonial tidak mengandung arti

penjajahan, penguasaan, pendudukan, dan konotasi eksplotasi lainnya. Konotasi

negatif kolonial timbul sesudah terjadi interaksi yang tidak seimbang antara

penduduk pribumi yang dikuasai dengan penduduk pendatang sebagai penguasa

(Ratna 2008: 205).

Dikaitkan dengan teori posmodernisme, studi poskolonialisme merupakan

teori yang masih baru. Menurut Shelley Walia (2001: 6; Said 2003: 58-59; Ratna

2008: 206) proyek poskolonialisme pertama kali dikemukakan oleh Frantz Fanon

di dalam bukunya yang berjudul Black Skin, White Masks and the Wretched of the

Earth (1967). Fanon adalah seorang psikiater yang mengembangkan analisis

mengenai dampak psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan oleh kolonisasi.

Fanon menyimpulkan bahwa melalui dikotomi kolonial, penjajah-terjajah,

wacana orientalisme telah menimbulkan alienasi dan marginalisasi psikologis

yang sangat hebat.

Menurut Eipstein (Yuzar, 2013),alienasi berdasarkan pandangan psikologis

adalah keterasingan yang disebabkan perasaan tidak terpengaruh oleh orang

lainyang dirasakan oleh individu dalam situasi tertentu. Hal itu disebabkan adanya

Page 50: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

21

perasaan manusia atas ketidakmampuan dan ketidakberdayaan.Sedangkan

marginalisasi psikologis adalah hal yang berkaitan dengan atau yang terletak pada

batasan kesadaran. Marginalisasi psikologis menciptakan perbedaan gender

bahkan ketidakadilan gender. Salah satu contoh dalam ketidakadilan gender

adalah kekerasan terhadap perempuan, kekerasan adalah suatu serangan terhadap

fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Kekerasan pada perempuan

sering terjadi karena adanya budaya dominasi laki-laki terhadap perempuan.

Tokoh-tokoh teori poskolonialisme, yaitu Edward W. Said, Gayatri

Chakravorty Spivak, dan Homi K. Bhabha. Secara teoretis poskolonialisme dipicu

oleh dan sekaligus memanfaatkan sejumlah konsep posmodernisme. Makna dasar

„post‟ (cf. Linda Hutcheon 2004: 284) dalam poskolonialisme dan posmodernisme

memiliki arti yang sama, yaitu sesudah. Perbedaannya, di dalam posmodernisme

makna modernisme seolah-olah tetap dipertahankan tetapi diberikan makna baru

yang sudah didekonstruksi. Dengan kata lain, posmodernisme merombak makna

modernisme dan menyempurnakannya(Ratna 2008: 206).

Munculnya posmodernisme merupakan akibat dari ketidakmampuan

modernisme dalam menanggulangi kepuasan masyarakat, yaitu berbagai

kebutuhan yang berkaitan dengan masalah sosial, politik, ekonomi, dan

kebudayaan pada umumnya. Posmodernisme adalah kontinuitas

modernismedalam bentuk yang lebih signifikan, sebaliknya poskolonialime

adalah akibat dari era sesudah kolonialisme(Ratna 2010: 246).

Dekonstruksi merupakan pembongkaran dan penyempurnaan arti semula

dengan tujuan akhir, yaitu penyusunan kembali ke dalam tatanan dan tataran yang

Page 51: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

22

lebih signifikan, sesuai dengan hakikat objek, sehingga aspek-aspek yang

dianalisis dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Gramsci (2000: 173)

berpendapat bahwa pembongkaran harus diikuti oleh pembangunan kembali,

sekaligus menggantikannya dengan cara-cara yang baru, sehingga memperoleh

temuan-temuan yang baru. Secara praktis dan nyata, temuan-temuan baru yang

dimaksudkan, yaitu sebagai hasil pemahaman teori-teori postrukturalisme adalah

gejala-gejala kultural yang selama ini termaginalisasikan, seperti perempuan,

novel picisan, kawasan kumuh, pedagang kaki lima, usaha kecil, pejalan kaki, dan

kelompok-kelompok minoritas lainnya (Ratna2010:258). Di dalam

poskolonialismebentuk-bentuk kolonial dan berbagai akibat yang ditinggalkan

harus dihilangkan. Persamaan posmodernisme dan poskolonialismeterletak dalam

kedudukannya sebagai teori, karena sebagai teori keduanya bertujuan untuk

menolak oposisi biner (Ratna 2010: 233-234).

Teori poskolonialisme adalah teori yang digunakan untuk menganalisis

berbagai gejala kultural seperti sejarah, politik, ekonomi, sastra, dan lain

sebagainya yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropa. Gejala-gejala

kultural tersebut terdapat di dalam berbagai teks studi mengenai dunia Timur,

yang ditulis oleh para orientalis. Gejala-gejala kultural selain terdapat di dalam

teks studi, tetapi juga terdapat di dalam karya sastra. Sebagai contoh gejala-gejala

kultural pada karya sastra adalah gejala-gejala kultural di dalam dunia

kesusastraan Indonesia, seperti Manusia Bebas (Suwarsih Djojopuspito, 1975),

Siti Nurbaya ( Marah Rusli, 1922), Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana,

1937), Belenggu (Armijn Pane, 1940), Ateis (Achdiat Karta Mihardja, 1949),

Page 52: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

23

Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer, 1981), Burung-burung Manyar (Y.B.

Mangunwijaya, 1981), dan Para Priyayi (Umar Kayam, 1992). Selain dalam

kesustraan Indonesia gejala-gejala kultural semacam itu juga ada dalam

kesustraan francophone, sepertiPortrait du colonisé (Albert Memmi, 1957),

L‟Amour, La Fantasia (Assia Djebar, 1985), L‟Enfant de Sable (Tahar Ben

Jelloun, 1986), dan La Nuit Sacrée (Tahar Be Jelloun, 1987).

Visi poskolonialisme tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah sosial

politis secara praktis. Visi poskolonialisme menulusuri pola-pola pemikiran

kelompok orientalis dalam rangka membangun superioritas Barat, dengan

konsekuensi logis terjadinya inferioritas Timur. Sasaran visi poskolonialisme

adalah subjek kolektif intelektual Barat dan kelompok oriental menurut

pemahaman Edward Said (Ratna 2008: 206-207).

Teori poskolonialisme lahir setelah negara-negara yang terjajah merdeka.

Teori poskolonialisme terdapat di dalam karya sastra nasional pada negara-negara

yang pernah mengalami kekuasaan imperial, seperti di negara Afrika, Australia,

Bangladesh, Kanada, Karibia, India, Malta, Selandia Baru, Pakistan, Singapura,

Kepulauan Pasifik Selatan, Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia. Sastra Amerika

dimasukkan sebagai contoh poskolonialisme sebab abad ke-18 telah

mengembangkan konsep sastra nasional Amerika yang dibedakan dengan sastra

Inggris. Oleh karena itu, poskolonialisme sangat relevan untuk menyebutkan

kritik lintas budaya sekaligus wacana yang ditimbulkannya. Tema-tema yang

dikaji dalam poskolonialismemeliputi seluruh aspek kebudayaan sekaligus dengan

Page 53: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

24

bentuk praktik di lapangan. Keberagaman permasalahan yang ada dipersatukan

oleh tema yang sama, yaitu kolonialisme (Ratna 2008: 207).

Teori poskolonialisme sebagai teori kritis mencoba mengungkapkan akibat-

akibat negatif yang ditimbulkan oleh kolonialisme, yaitu kemunduran mentalitas.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kolonialisme tidak hanya berhenti setelah

masa kolonialis berakhir, namun terus berlangsung hingga saat ini. Said

mengatakan bahwa pengalaman kolonisasi selama dua setengah abad lebih

dianggap bersifat global dan universal sehingga memiliki dampak secara

langsung, baik bagi wilayah yang dijajah maupun bagi penjajah itu sendiri.

Menurut Loomba (2003: 9) sifat global dan universal diakibatkan karena orang-

orang yang pernah terjajah kemudian menyebar di berbagai belahan dunia(Ratna

2010: 235).

Selama berabad-abad negara-negara terjajah tidak memiliki kebebasan

dalam mengemukakan pendapatnya. Setelah mereka merdeka barulah mereka

mengeluarkan ide untuk memajukan negaranya masing-masing dengan teori-teori

yang relevan. Teori poskolonialisme sebagai multidisiplin dan studi kultural

melibatkan tiga pengertian, yaitu:

a) Berakhirnya abad imperium kolonial di seluruh dunia.

b) Segala tulisan yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman kolonial.

c) Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis masalah-masalah

pascakolonialisme (Ratna 2008: 208).

Teori poskolonialisme muncul karena ketidakmampuan teori Eropa sentries,

teori universal mengenai bahasa dan ilmu pengetahuan yang lain dalam mengakaji

Page 54: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

25

keberagaman tradisi kebudayaan poskolonialisme. Keberhasilan Eropa dalam

menguasai negara-negara jajahannya tidak hanya diakibatkan oleh kekuatan fisik,

wacana. Para intelektual Barat menciptakan ilmu pengetahuan orientalisme.

Mereka mengkaji berbagai aspek Timur dan mereka dapat mengetahui kekuatan

sekaligus kelemahan Timur, sehingga Barat dapat menguasai Timur dengan

mudah. Objektivitas dalam pengetahuan orientalisme adalah pikiran dunia Barat,

karena definisi dan analisis teks-teks oriental mengalami berat sebelah dan tidak

sepenuhnya mengandung objektivitas yang tepat. Salah satu contoh dalam karya

sastra adalah drama-drama Shakespeare yang banyak melukiskan tentang

keterbelakangan bangsa Timur yang sekaligus membentuk citra bahwa

kebudayaan Barat lebih tinggi dibandingkan kebudayaan bangsa Timur (Ratna

2008: 209).

Teori poskolonialisme merupakan akumulasi teori dan kritik yang

digunakan untuk menilai kembali aspek-aspek kebudayaan dan warisan

kebudayaan yang ditinggalkan oleh kolonial. Teori poskolonialisme adalah teori

untuk mendekonstruksi narasi kolonial. Teori poskolonialisme dimanfaatkan

untuk menganalisis kekayaan kultural yang menceritakan peristiwa-peristiwa

yang terjadi di negara-negara pascakolonial. Menurut Aschroft, dkk (2003: 28)

teks kolonial tidak hanya ditulis oleh intelektual kolonial, tetapi juga oleh penulis

pribumi dengan cara memasukkan ideologi kolonial di dalamnya.

Visi tradisional menganggap bahwa karya sastra tidak bisa digunakan

sebagai tolok ukur untuk mengetahui perubahan masyarakat tertentu dan

bagaimana sistem ideologi masyarakat tertentu bekerja. Visi kontemporer

Page 55: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

26

menjelaskan bahwa sebagai hakikat kreativitas imajinatif ternyata karya sastra

berhasil untuk melukiskan gejala-gejala perubahan dan ideologi masyarakat

tertentu, khususnya dalam kaitannya dengan objek poskolonialisme. Ada empat

alasan mengapa karya sastra dianggap tepat untuk dianalisis melalui teori-teori

poskolonialisme.

1. Sebagai gejala kultural sastra menampilkan sistem komunikasi antara

pengirim dan penerima, sebagai mediator antara masa lampau dengan masa

sekarang.

2. Karya sastra menampilkan berbagai problematika kehidupan, emosionalitas

dan intelektualitas, fiksi dan fakta, karya sastra adalah masyarakat itu sendiri.

3. Karya sastra tidak terikat oleh ruang dan waktu, kontemporaritas adalah

manifestasinya yang paling signifikan.

4. Berbagai masalah yang dimaksudkan dilukiskan secara simbolis, terselubung,

sehingga tujuan-tujuan yang sesungguhnya tidak tampak. Di sinilah ideologi

oriental ditanamkan dan analisis dekonstruksi poskolonialisme dilakukan

(Ratna 2008: 212-213).

Salah seorang tokoh teori poskolonialisme adalah Edward W. Said (Walia

2003: 4) yang lahir di Palestina dan kemudian mengembangkan karirnya di

Amerika Serikat. Said mengembangkan orientalisme dengan masalah pokok yang

dianalisis adalah ketidakseimbangan Barat dalam melihat Timur. Orientalisme

dianggap sebagai narasi terbesar, bentuk khusus imperialisme yang masih ada

sampai saat ini. Para orientalis tidak sama bahkan bertentangan dengan para

posmodernisme. Para posmodernisme berjuang demi masyarakat secara universal

Page 56: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

27

dan multikultural, sedangkan para orientalis meskipun menulis tentang bangsa

Timur tetapi mereka berjuang demi kepentingan Barat. Orientalis memiliki

kedudukan dan nilai yang sama dengan era poskolonialisme, bukan dengan teori

poskolonialisme. Said berbicara tentang teori poskolonialisme dengan mengambil

objek oriental, termasuk kelompok posmodernisme dan bukan orientalis

(Ratna2010: 240).

Dalam orientalisme masyarakat yang terjajah digambarkan sebagai inferior,

irasional, dapat dikontrol, dan dapat dimanipulasi oleh pihak yang dominan.

Dalam karya sastra, orientalisme ditunjukkan melalui Rudyard Kipling, E.M.

Forster, Joseph Conrad, Jane Austen, Charles Dickens, Thomas Hardy, Henry

James, William Shakespeare. Said (Sardar dan Loon 1997: 109) mendefinisikan

orientalisme, sebagai berikut:

1. Tradisi klasik yang mempelajari suatu kawasan dengan menggunakan cara-

cara yang ada di kawasan tersebut.

2. Gaya berpikir yang didasarkan atas perbedaaan ontologis antara Timur dan

Barat. Ontologi adalah ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret

secara kritis.

3. Selalu mengesampingkan Timur.

4. Institusi korporasi yang berhubungan dengan Timur, gaya Barat untuk

mendominasi Timur.

Orientalisme melahirkan aliran kritis yang disebut poskolonialisme, wacana

penindasan yang terbentuk sesudah imperium kolonial. Poskolonialisme memiliki

ruang lingkup penelitian yang sangat luas dan beragam. Sebagai studi kultural,

Page 57: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

28

poskolonialisme merupakan wilayah kajian multidisplin. Aschroft, dkk. (2003: 1-

2) membedakan model penelitian poskolonialisme atas empat ciri, yaitu:

a) Model nasional atau regional, berbagai gambaran yang berbeda mengenai

kebudayaan nasional dan regional, timbulnya kesadaran nasional memicu

munculnya wacana poskolonialisme.

b) Model berbasis ras, mengidentifikasi sastra nasional, seperti karya sastra

diaspora kulit putih, kulit hitam, atau gabungan keduanya.

c) Model perbandingan, menganalisis dua karya sastra poskolonialisme atau

lebih, menjelaskan ciri-ciri linguistik, sejarah, dan kebudayaan tertentu yang

melintasi dua kesusastraan poskolonialisme.

d) Model perbandingan yang lebih luas, menonjolkan hibriditas dan sinkretis.

Saussure menyatakan kreolisasi, hibriditas, dan diaspora menunjukkan

bahwa bahasa dan kebudayaan bukan semata-mata model teoretis. Bahasa dan

kebudayaan adalah sebuah praktik yang isinya adalah perilaku manusia.

Dihubungkan dengan globalisasi, banyak orang berpikiran bahwa barang-barang

berdampak di seluruh dunia. Global dan lokal bersifat relatif, global dan lokal

saling membangun sebagai glokalisasi(Ratna 2010: 242).

Sejajar dengan pendapat Hayden White (1987: 53, 58, 91-91), melalui teori

poskolonialisme, Said memberikan arti yang baru terhadap sejarah. Menurut Said,

sejarah tidak berbeda dengan artefak literer dan sejarah bersifat interteks. Pada

dasarnya sejarah adalah fiksi, komposisi persuasif melalui penggunaan bahasa,

dengan kata lain sejarah adalah konstruksi narasi. Sejarah merupakan rekonstruksi

yang dengan sendirinya disesuaikan dengan dominasi kelompok-kelompok yang

Page 58: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

29

berkepentingan, oleh karena itu tidak ada sejarah yang benar-benar objektif.

Kelompok kolonialis adalah sejarawan itu sendiri yang menyusun sejarah demi

kepentingan Barat dalam rangka merintis jalan yang lebih mudah untuk

mengeksploitasi negara-negara yang dikuasainya (Ratna 2008: 110-111).

Secara faktual sebagian besar penjajah adalah laki-laki, sedangkan secara

imajinatif fiksional tanah orient diasosiasikan sebagai perempuan sensual.

Argument Said (Walia 2003: 40-41) lebih dekat dengan Gramsci, asumsi-asumsi

orientalis dalam kaitannya dengan peranan ide, sebagaimana dikemukakan oleh

Marxis ortodoks. Dalam kaitannya dengan dikotomi infrastruktur material dan

superstruktur ideologis, implikasi hegemoni ekonomi tidak seluas hegemoni

ideologi. Said menunjukkan akibat lebih jauh hegemoni ideologi, yaitu melalui

diciptakannya citra mengenai bangsa Timur sebagai bangsa yang terbelakang,

pasif, sensual, kanibal, bahkan bar-bar. Menurut Loomba (2003: 62-63; 124) sejak

terbitnya Orientalisme telah lahir sejumlah kajian dalam kaitannya dengan teks-

teks kultural kolonial, disamping karya seni dan sastra juga termasuk atlas, film,

pola-pola pakaian, iklan, praktik medis, museum, lembaga pendidikan, dan

sebagainya (Ratna 2008: 113).

Banyak masalah yang dapat dikemukakan dengan memanfaatkan teori

poskolonialisme. Atas dasar pandangan bahwa teori merupakan „alat‟ untuk

berpikir dengan memanfatkan teori-teori yang baru, maka masalah juga akan

menampilkan dimensi yang baru. Teori poskolonialisme tidak harus dipahami

secara mandiri dan terpisah dari teori yang lain. Teori poskolonialisme pada

dasarnya juga mengimplikasikan teori feminis, bagaimana Barat memandang

Page 59: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

30

perempuan bangsa Timur. Dengan kata lain, Barat mengatakan bahwa perempuan

Timur mengalami ketertindasan ganda, baik dari laki-laki pribumi maupun non-

pribumi.

Dalam kaitannya dengan teori poskolonialisme, yang diperlukan oleh bangsa

Timur adalah sikap dan perilaku akademis dalam menghadapi sistem ideologi

seperti yang terdapat di dalam teks kolonial. Said (Walia 2003 : 75-76)

mempertahankan hakikat pengarang dengan latar belakang sosialnya sebagai asal-

usul teks. Menurutnya, asal-usul teks membantu untk menunjukkan di mana

wacana ideologi ditanamkan dan ke mana tujuannya. Dikaitkan dengan tujuannya,

maka wacana orientalis adalah wacana yang mewakili sisitem ideologi Barat

dalam kaitannya untuk menanamkan hegemoni terhadap bangsa Timur. Wacana

poskolonialisme adalah wacana yang mewakili sistem ideologi Timur untuk

menanamkan pemahaman ulang sekaligus memberikan citra diri yang baru

terhadap bangsa Timur mengenai hegemoni Barat tersebut. Berakhirnya

penjajahan bukan berarti kekuasaan Barat juga berakhir dengan sendirinya (Ratna

2008: 114-115).

2.2.1 Hegemoni

Hegemoni sering dikacaukan dengan ideologi. Hegemoni, dari akar kata

hegeisthai (Yunani), yang artinya memimpin, kepemimpinan, kekuasaan yang

melebihi kekuasaan yang lain. Dalam hegemoni terkandung ideologi, tetapi belum

tentu sebaliknya. Secara leksikografis ideologi berasal dari akar kata idea +

logia/logos (Yunani). Menurut Jorge Larrain (1996: 7) istilah ideologi mula-mula

Page 60: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

31

digunakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 dan mengalami

perkembangan pesat pada abad ke-19.

Hegemoni dikembangkan oleh filsuf Marxis Italia Antonio Gramsci

(1891-1937). Konsep hegemoi dikembangkan atas dasar dekonstruksinya terhadap

konsep-konsep Marxis ortodoks. Menurut Chantal Mouffe (Tonny Bennet, dkk.

ed., 1983: 220), istilah hegemoni dipergunakan pertama kali tahun 1926 dalam

tulisannya yang berjudul Notes on the Southern Question. Menurut Roger Simon

(2000: 20), istilah hegemoni sudah digunakan oleh Plekhanov dan para pengikut

Marxis pada umumnya pada tahun 1880-an(Ratna 2010: 175-176).

Titik awal konsep Gramsci tentang hegemoni adalah, bahwa suatu kelas

dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan

cara kekerasan dan persuasi. Hegemoni bukanlah hubungan dominasi dengan

menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan

kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemoni adalah suatu organisasi konsensus

(Simon 2004: 19-20).

Dasar-dasar konsep hegemoni diletakkan oleh Lenin dengan

menyempurnakan upaya yang telah dikerjakan para pendiri gerakan buruh Rusia.

Bagi Lenin, hegemoni merupakan strategi untuk revolusi, suatu strategi yang

harus dijalankan oleh kelas pekerja dan anggota-anggotanya untuk memperoleh

dukungan dari mayoritas. Gramsci menambahkan dimensi baru pada masalah ini

dengan memperluas pengertiannya sehingga hegemoni juga mencakup peran kelas

kapitalis beserta anggotanya, baik dalam merebut kekuasaan negara maupun

dalam mempertahankan kekuasaan yang sudah diperoleh. Hegemoni merupakan

Page 61: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

32

hubungan antara kelas dengan kekuatan sosial lain. Kelas hegemonik atau

kelompok kelas hegemonik adalah kelas yang mendapatkan persetujuan dari

kekuatan dan kelas sosial lain dengan cara menciptakan dan mempertahankan

sistem aliansi melalui perjuanagan politik dan ideologis (Simon 2004: 20-22).

Dalam buku Kekuasaan, Politik, dan Kebudayaan: Wawancara dengan

Edward W. Said, Said mengatakan bahwa Gramsci adalah orang yang sangat jelas

mempengaruhinya tentang geografi. Hal itu merupakan satu-satunya hal

terpenting yang diambilnya dari Gramsci, bukan oleh gagasan tentang hegemoni

dan gagasan tentang intelektual-intelektual organik, melainkan bahwa gagasan

segala sesuatu, termasuk civil society pada awalnya, tetapi seluruh dunia

diorganisasi berdasarkan geografi. Gramsci berpikir dalam pengertian geografi

dan Prison Notebooks adalah sebuah sejarah modernitas, tetapi catatan-catatan

Gramsci benar-benar mencoba menempatan segala sesuatu seperti sebuah peta

militer. Dengan kata lain, Saidmengatakan bahwa selalu saja ada pertarungan

untuk memperebutkan wilayah kekuasaan (2003: 279).

Said menerbitkan bukunya yang berjudul Orientalisme (1978) yang

kemudian dijelaskan dalam bentuk tanya jawab dalam bukunya yang berjudul

Power and Culture (2001). Dalam buku pertama Said (1994: 1, 15, 125)

mendefinisikan orientalisme sebagai suatu cara, metode, bahkan sebagai ilmu,

dengan sendirinya dilakukan secara sistematis dan diciptakan secara sengaja,

untuk memahami dunia Timur atas dasar pemahaman Barat. Dikaitkan dengan

konsep hegemoni Gramscian, orientalisme memberikan ketahanan dan kekuatan,

semacam hegemoni yang diperoleh secara cuma-cuma melalui bangsa yang

Page 62: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

33

dikuasainya. Budaya Eropa memperoleh kekuatan, identitas dengan menyatakan

superioritas di mata dunia Timur (Ratna 2010: 27 & 33).

Teori hegemoni bertujuan untuk merevisi kelemahan konsep-konsep

Marxisme, seperti perkembangan politik yang dianggap sebagai akibat langsung

dari perkembangan ekonomi. Menurut Sardar dan Loon (1997: 54-55), studi

kultural Inggris mengadopsi konsep Marxis melalui dua ciri, yaitu: a) asumsi

bahwa masyarakat kapitalis terbagi secara tidak seimbang atas kelas, gender, dan

etnis, dan b) gagasan materialis tentang sejarah. Sesuai dengan paradigmanya,

studi kultural di satu pihak menempatkan kebudayaan sebagai titik pusat

pembicaraan dalam memperjuangkan kepentingan kelompok, dan di pihak lain

kebudayaan memberikan bentuk historis pada struktur sosial tersebut. Tokoh-

tokoh studi kultural Inggris, seperti Raymond Williams dan Stuart Hall pada

dasarnya juga mengadopsi konsep-konsep Marxis. Pemikiran terpenting Marx

dalam kaitannya dengan kebudayaan adalah ideologi, dengan bentuk yang umum,

yaitu kehidupan manusia tidak ditentukan oleh kesadaran individual, tetapi oleh

kesadaran sosial (Ratna 2010: 176-177).

Dalam kaitannya dengan ideologi, sebagai sistem ide, Agger (2003: 248-

249) menganggap bahwa tradisi Marxis, sejak Marx, Lucas, Goldmann, Gramsci,

dan Frankfurt berpengaruh terhadap kelahiran studi kultural. Menurut Sardar dan

Loon (1997: 46), pada dasarnya Marxisme masuk ke studi kultural berdasarkan

tiga pokok pikiran Althusser, yaitu: a) ideologi, hukum, agama, pendidikan, dan

keluarga sama pentingnya dengan ekonomi; b) kebudayaan tidak secara

keseluruhan terikat, atau sebaliknya berdiri sendiri terhadap kondisi ekonomi; dan

Page 63: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

34

c) ideologi tidak mengkonstruksi kesadaran palsu sebagaimana disebutkan oleh

Marxisme tradisional. Marxisme masuk melalui ide-ide Gramscian dengan konsep

hegemoni yang diistilahkan sebagai pengikat masyarakat tanpa menggunakan

kekuatan. Kebudayaan tidaklah dilihat sebagai reduksi kapitalisme ekonomi

sehingga kebudayaan seolah-olah sebagai refleksi, melainkan kebudayaan sebagai

fenomena yang lebih independen (Ratna 2010: 178).

Dalam kaitannya dengan poskolonialisme, Said menolak sejarah yang

linear. Secara harfiah linear merupakan garis lurus. Sejarah yang linear adalah

perjalanan sejarah yang mengikuti sebuah garis lurus. Sejarah hanya dilihat

melalui tiga fase perkembangan, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang

akan datang, dengan kata lain sejarah hanya dilihat pada satu sisi saja.Intelektual

Orientalisme harus membangun kesadaran sejarah pinggiran, model sejarah baru

bagi kelompok tertindas. Di dalam hubungan ini, Said mendasarkan teorinya atas

paradigma Gramscian dan Foucauldian mengenai strategi kekuasaan.

Contoh yang peneliti ambil dalam sejarah orientalisme adalah

kependudukan Napoleon, seorang kaisar Perancis di Mesir. Menurut Napoleon,

Mesir adalah suatu proyek yang benar-benar realistis (Said 2010: 120). Selain itu,

Mesir merupakan titik fokus dalam hubungan antara Afrika dan Asia, antara

Eropa dan Timur, antara kenangan-kenangan dan aktualitas (Said 2010:

126).Dalam menjalankan misi-misi kolonialnya di Mesir, Napoleon

mengandalkan karya Comte de Volney seorang peziarah Perancis dan pengarang

Voyage en Egypte et en Syrie (1787). Napoleon mengambil manfaat dari karya

Volney, yaitu mengenai tingkat-tingkat kesulitan yang diurut berdasarkan

Page 64: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

35

rintangan-rintangan paling mudah hingga paling sulit yang harus dihadapi oleh

setiap kekuatan ekspedisi Perancis di Timur. Volney, demikian kata Napoleon,

beranggapan bahwa ada tiga hambatan bagi hegemoni Perancis di Timur dan

Perancis harus melancarkan tiga peperangan untuk melewati hambatan tersebut,

yaitu melawan Inggris, melawan kerajaan Usmani, dan yang tersulit adalah

melawan kaum Muslim (Said 2010: 121).

Orientalisme modern bersumber dari unsur-unsur sekuler budaya Eropa

abad ke-18. Menurut orientalis modern, orientalis modern adalah seorang

pahlawan yang sedang menyelamatkan Timur dari kesuraman, alienasi, dan

keterasingan. Eskpansi, konfrontasi sejarah, simpati, dan klasifikasi merupakan

empat unsur orientalisme modern (Said 2010: 183).

Berdasarkan pandangan Gramscian, Said mengadopsi teori hegemoni yang

didominasi oleh praktik otoritatif. Keotoriteran ini menempatkan ideologi harus

dipahami sebagai ide yang mendukung kekuasaan kelompok sosial tertentu.

Sebaliknya, dari Foucauldian, Said mengadopsi pandangan bahwa pengetahuan

ternyata difungsikan sebagai alat kolonialisme untuk mempertahankan kekuasaan

yang dipenuhi kepentingan politik ideologis serta prinsip pemahaman sejarah

bergerak mundur untuk kembali ke masa kini dalam rangka mempertahankan

kontinuitas.

Menurut Said (2010: 311-312) Timur yang tampak dalam orientalisme

merupakan sejenis sistem representasi yang dirangkai oleh seluruh perangkat

kekuatan yang membawa Timur itu sendiri ke dalam keilmuan Barat, kesadaran

Barat, dan keimperiuman Barat. Orientalisme merupakan suatu aliran penafsiran

Page 65: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

36

yang menjadikan Timur, peradaban-peradabannya, orang-orangnya, dan lokalitas-

lokalitasnya sebagai objek interpretasi. Dengan demikian, orientalisme bukan

hanya merupakan satu doktrin positif mengenai Timur yang selalu hadir di Barat,

melainkan juga merupakan tradisi akademis yang cukup berpengaruh. Said juga

menambahkan bahwa orientalisme pada dasarnya tidak lebih merupakan satu

doktrin yang tidak hanya menjadikan Timur sebagai objek kajian, karena Timur

lebih lemah daripada Barat, tetapi juga yang dapat menyatukan perbedaan Timur

dengan kelemahannya. Said juga menambahkan bahwa di Timur selain terjadi

suatu penyerapan intelektual atas citra-citra dan doktrin-doktrin orientalisme, juga

terjadi pengukuhan orientalisme dalam pertukaran ekonomi, politik dan sosial.

Singkatnya, Timur modern berperan serta dalam men-Timur-kan dirinya sendiri

(2010: 508).

Menurut Ritzer (2004: 369) dalam hegemoni Gramscian populer pada

dekade 1970-an hingga 1980-an dengan memberikan perhatian terhadap proses

pemaknaan yang didominasi oleh praktik otoritatif. Dalam analisis Gramscian

ideologi dipahami sebagai ide yang mendukung kekuasaan kelompok sosial

tertentu. Bennet (Ritzer 2004: 338) membandingkan konsep kebudayaan menurut

Gramscian dan Foucault sebagai berikut:

a) Pusat perhatian Foucault adalah pemerintah birokrasi, sedangkan pusat

perhatian Gramsci adalah ideologi.

b) Bagi Foucault kekuasaan tidak memiliki asal-usul dan tidak bersifat tunggal,

sedangkan bagi Gramsci kekuasaan (hegemoni) mengalir ke bawah mengarah

Page 66: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

37

pada perjuangan kaum tertindas untuk menentang sumber kekuasaan tunggal

(Ratna 2010: 179).

Hegemoni Gramscian mengandung ide-ide tentang usaha untuk

mengadakan perubahan sosial secara radikal dan revolusioner. Pluralisme,

multikultural, dan budaya marginal menjadi isu pokok dalam studi kultural yang

sudah ada dalam gagasan-gagasan Gramsci. Teori hegemoni Gramsci secara tidak

langsung menolak reduksi manusia, termasuk narasi kecil, menolak konsep-

konsep yang menjunjung tinggi kebenaran mutlak, baik yang terkandung dalam

aliran Marxisme maupun non-Marxisme. Dalam teori Marxisme, misalnya dari

awal telah diyakini adanya determinsme mekanisme, bahwa struktur dasar sebagai

infrastruktur material, secara monolitis dapat menentukan superstruktur

ideologisnya seperti politik, ideologi, pendidikan, dan kebudayaan pada

umumnya. Menurut Gramsci (Simon 2000: 6) determinisme mekanis seperti itu

cenderung menimbulkan sikap pasif, sebab kaum buruh akan menunggu

perubahan dalam bidang ekoni dan sikap tersebut jelas memperlemah timbulnya

inisiatif-inisiatif yang baru. Menurut Gramsci, kondisi seperti itu hanya akan

dimanfaatkan untuk memperkuat posisi kelompok fasis (Ratna 2010: 180).

Menurut Gramsci, hegemoni terjadi apabila cara berpikir kelompok

tertindas, khususnya kaum proletar telah terobsesi dan menerima cara berpikir

kelompok dominan. Transformasi dan pengambilalihan cara berpikir dalam teori

hegemoni tidak terbatas pada bidang politik, melainkan juga intelektual, moral,

religi, dan cita rasa. Hegemoni bukan semata-mata dalam bentuk fisik, melainkan

juga wacana dengan kekuatan yang dimiliki secara fisik. Hegemoni Barat

Page 67: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

38

pascakolonial tidak dilakukan secara fisik, melainkan melalui kekuatan wacana,

seperti Barat dan non-Barat, Barat dan pribumi, negara maju dan negara

berkembang, negara industri dan negara agraris. Hegemoni melalui wacana jauh

lebih efektifkarena dapat dilakukan melalui jarak jauh tanpa mengadakan

intervensi secara langsung (Ratna 2010: 181-182).

Hegemoni bukanlah dominasi dengan menggunakan kekuasaan,

melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan pendekatan

kepemimpinan politik dan ideologi. Atas dasar paradigma Machiavellian,

kekuasaan melalui paksaan dan tipuan, maka menurut Gramsci (Loomba 2003:

38) hegemoni dapat dicapai melalui kombinasi antara paksaan dan kerelaan.

Penggunaan istilah hegemoni menurut Gramsci harus dibedakan dengan makna

leksikalnya, yaitu penguasaan suatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Gramsci

menggunakan istilah hegemoni (egemonia) secara bergantian dengan

kepemimpinan atau pengarahan (direzione) yang dilawankan dengan dominasi

(dominazione).

Menurut Gramsci (Bennet 1983: 200) ada tiga cara untuk membentuk

gagasan, yaitu bahasa, pendapat umum (common sense), dan folklor. Bahasa

merupakan sarana utama dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

penyebaran konsep dunia tertentu. Makin luas dan makin banyak bahasa yang

dikuasai, maka semakin mudah penyebaran ideologi yang dapat dilakukan.

Pendapat umum merupakan tempat dibangunnnya ideologi yang juga berfungsi

untuk melawan ideologi. Folklor pada umumnya meliputi sistem kepercayaan,

opini, dan takhyul juga berperan dalam membantu hegemoni, kekuatan yang

Page 68: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

39

berfungsi untuk memaksa masyarakat tanpa kekerasan. Pada dasarnya hegemoni

tidak dipaksakan dari atas juga tidak berkembang secara bebas dan tidak

disengaja, melainkan hegemoni diperoleh melalui negosiasi dan kesepakatan

(Ratna 2010: 183).

Dalam setiap masyarakat kelompok intelektual memegang peranan

penting. Gramsci membedakan intelektual menjadi dua maca, yaitu:

a) Intelektual tradisional adalah orang-orang yang mengisi posisi ilmiah, seperti

sastra, ekonomi, hukum, dan sebagainya, termasuk mereka yang terlibat di

sekolah, universitas, dan lembaga negara.

b) Intelektual organis adalah kelompok yang terbentuk secara organis, yaitu

mereka yang merupakan bagian institutif perjuangan kelas. Gramsci

mendukung intelektual organis sebab secara terbuka memihak kelas tertindas

(Ratna 2010: 184).

Istilah hegemoni pertama kali digunakan oleh Plekhanov dan pengikut

Marxis lainnya tahun 1880-an. Lenin meletakkan konsep dasar bahwa hegemoni

merupakan trategi kelas pekerja untuk membentuk aliansi dengan para petani.

Aliansi berfungsi untuk membentuk kekuatan utama (hegemonik), dengan tujuan

untuk memperoleh dukungan dari kelompok mayoritas penduduk dalam rangka

menggulingkan kekuasaan Tsar. Dimensi baru yang ditambahkan oleh Gramsci

adalah dengan menjelaskan bahwa hegemoni juga dimanfaatkan oleh kelompok

kapitalis, baik untuk memperoleh maupun mempertahankan kekuasaannya.

Kelompok hegemonik didefinisikan sebagai kelompok yang memperoleh

Page 69: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

40

persetujuan dari kelompok sosial lain, dan secara konstan mempertahankan sistem

aliansi (Ratna 2010: 185-186).

Dalam studi sastra teori hegemoni merupakan penelitian dalam kaitannya

dengan relasi-relasi sastra dengan masyarakat, hubungan pengarang dengan

masyarakat. Dengan kata lain, bagaimana kekuatan-kekuatan sosial dibangun di

dalam teks sastra. Karya sastra adalah peristiwa kultural itu sendiri, dengan

otonomi dan mekanismenya masing-masing (Ratna 2010: 186).

2.2.2 Subaltern

Berdasarkan Oxford English Dictionary istilah subaltern memiliki tiga arti

yang berbeda: secara konvensional subaltern dipahami sebagai sinonim dari

subordinat, namun bisa juga berarti pekerja kelas rendahan dalam ketentaraan,

atau contoh khusus yang mendukung proposisi universal dalam logika filsafat.

Spivak menggunakan istilah tersebut yang kemudian dijelaskan oleh Gramsci

mengenai kaum petani desa di Italia dan riset kelompok kajian subaltern

internasional mengenai sejarah pemberontakan subaltern di Asia Selatan pada

masa kolonial dan poskolonialisme. Sebelum subaltern memiliki kesadaran

kolektif mengenai penindasan secara ekonomi dan politik sebagai sebuah kelas,

subaltern sangat berbeda dengan proletar industrial. Secara krusial, sejarawan

Kajian Subaltern berupaya menekankan bahwa konsep mengenai subaltern

menandai perbedaan sosial-demografis antara kaum elit dan yang lainnya di Asia

Selatan (Morton 2008: 156-158).

Page 70: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

41

Studi Gramsci selain hegemoni adalah subaltern yang dikemukakan tahun

1934 dalam makalahnya yang berjudul On the Margins History: History of the

Subaltern Social Group. Istilah Subaltern (Loomba2003: 68) semula merupakan

sebutan bagi para perwira di bawah kapten, kemudian mengacu pada orang-orang

tertindas, deskripsi kolektif berbagai macam kelompok yang didominasi dan

dieksploitasi, dan kurang memiliki kesadaran kelas. Kemudian istilah tersebut

digunakan untuk menggambarakn para petani, yang secara periodik muncul

melawan kolonialis Inggris atau orang-orang tertentu pada umumnya. Studi

subaltern kemudian berkembang pesat di India dengan salah seorang anggotanya

adalah Gayatri Spivak. Studi subaltern India mendapatkan kritik tajam dengan

alasan bahwa Spivak dkk., dianggap telah mengadopsi konsep subaltern Barat

dengan menggunakan bahan mentah India sehingga seolah-olah terjadi

pengkolonisasian terhadap sejarah India (Ratna 2010: 185).

Menurut Spivak dalam Scattered Speculations on the Subaltern and the

Popular, subalternitas merupakan posisi tanpa identitas (2005: 476). Sejarawan

Kajian Subaltern pada intinya peduli pada riset tentang praktik-praktik sosial dan

politik kelompok-kelompok yang tidak mampu mempresentasikan diri mereka

sendiri sebagai kelas atau kelompok sosial dalam historiografi elit. Sumit Sarkar

memberikan contoh tentang pendekatan tersebut dalam esainya yang

dipublikasikan pada 1984. Esai tersebut membahas militansi subaltern selama

periode antara gerakan Swadeshi dan gerakan non-kooperasi di Bengal pada masa

kolonial (1905-22). Menurut Sakar, organisasi politik dan aktivis masa radikal

cenderung tidak berlanjut dengan agitasi nasionalis kaum elit (Morton 2008: 159).

Page 71: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

42

Dalam sebuah wawancara yang pada awalnya dipublikasikan dalam jurnal

Polygraph pada tahun 1989 dan dicetak ulang dalam The Postcolonial Critic,

Spivak menyatakan bahwa dia menyukai istilah subaltern karena lebih fleksibel

dibandingkan dengan proletar yang secara konvensional berarti subjek pekerja

maskulin di Eropa pada abad ke-19 (Routledge1990: 141). Spivak dalam esainya

Subaltern Studies: Deconstructing Historiography menawarkan sebuah tinjauan

produktif mengenai metodologi teoretis dan politik gender riset historis Kajian

Subaltern awal antara tahun 1982 dan 1986. Dalam tinjauan tersebut, Spivak

menekankan pada perbedaan yang diidentifikasikannya antara praktik dan

metodologi. Spivak memuji karya Ranajit Guha, Dipesh Chakrabarty, Partha

Chatterjee dan lainnya yang menentang elitism historiografi nasionalis borjuis

atas dasar bahwa ia mengabaikan perwakilan politik subaltern. Spivak

menjelaskan bahwa sejarawan seperti Guha mempertanyakan apakah teori

perubahan sejarah Marxis dapat dipakai untuk menjelaskan pemberontakan

subaltern (Morton 2008: 163). Perbedaan krusial antara pemahaman Spivak

mengenai praktik aktual dan metodologi teoretis adalah bahwa dia membaca

keinginan politikdan kesadaran pemberontak subaltern sebagai akibat dari efek

subjek subaltern yang diproduksi oleh wacana kolonialisme (Methven 1987: 204;

Morton 2008: 165-166).

Dalam bukunya Scattered Speculation on the Subaltern and the Popular

(2005: 475), Spivak mengatakan bahwa subaltern menolak relasi apapun dari

keteladanan. Daripada sebagai subjek atau kelompok sosial empiris spesifik,

subaltern bisa dipahami secara lebih baik sebagai sebuah kategori istimewa yang

Page 72: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

43

tidak bisa dipastikan kebenarannya. Menurut Spivak, istilah istimewa diambil dari

buku Gille Deleuze yang berjudul The Logic of Sense (1969). Deleuze

berpendapat keistimewaan secara esensial bersifat pre-individual, non-personal,

dan tidak berkonsep. Spivak berpendapat yang istimewa bukanlah yang khusus,

karena itu merupakan perbedaan yang tidak bisa terulang, dan jika di sisi lain

diulang tidak sebagai contoh universal melainkan sebagai contoh koleksi repetisi.

Perasaan tentang keistimewaan itulah yang menghubungkan Spivak mengenai

subalternitas (Morton 2008: 168).

2.2.3 Mimikri

Konsep mimikri pertama kali digagas oleh Frantz Fanon (1952) dengan

pengertian bahwa orang-orang yang dijajah pada awalnya meninggalkan

anggapan tradisional jati diri etnik dan identitas nasionalnya. Mereka kemudian

mulai belajar mengadaptasi identitas mereka dengan identitas bangsa asing yang

berposisi sebagai tuan mereka (kaum penjajah). Pandangan ini mendapat orientasi

kritis dari Bhabha yang menyatakan bahwa peniruan dapat memunculkan

ambivalensidan ironi identitas

kebangsaan(http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

Dalam kajian poskolonialisme, konsep mimikri diperkenalkan oleh Homi

K. Bhabha. Menurut Bhabha (Foulcher 2006: 105) mimikri adalah reproduksi

belang-belang subjektifitas Eropa di lingkungan kolonial yang sudah tidak murni,

yang tergeser dari asal-usulnya dan terkonfigurasi ulang dalam cahaya sensibilitas

dan kegelisahan khusus kolonialisme. Mimikri disebabkan adanya hubungan

Page 73: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

44

ambivalen antara penjajah dan terjajah. Sikap ambivalen tersebut dipicu oleh

adanya kecintaan terhadap suatu hal sekaligus membencinya. Menurut Bhabha,

ambivalensi tidak hanya dapat dibaca sebagai petanda trauma subjek kolonial,

melainkan juga mengungkapkan bahwa kehadiran kolonial itu selalu ambivalen,

terpecah antara menampilkan dirinya sebagai asli dan otoritatif dengan

artikulasinya yang menunjukkan pengulangan dan perbedaan. Dengan kata lain,

identitas kolonial itu tidak stabil, meragukan, dan selalu terpecah (Loomba 2003:

229-230).

Bhabha (Foulcher 2006: 121-122; Ratna 2008: 304, 311,&317)

menggunakan istilah mimikri untuk menjelaskan ciri-ciri peniruan, kamuflase

mengenai sikap, perilaku, dan pikiran pribumi terhadap penjajah. Ambivalensi

psikologis merupakan gejala umum di negara-negara terjajah. Ciri terpenting

dalam kaitannya dengan analisis poskolonialisme adalah ambivalensi psikologis

tokoh-tokoh dalam karya sastra poskolonialisme.

Beberapa konsep teori poskolonialisme Bhabha, antara lain stereotip,

mimikri, hibriditas, dan ambivalensi. Bhabha mengkritisi model oposisi biner

tentang hubungan-hubungan kolonial seperti yang dikemukakan oleh Edward Said

dan Franz Fanon. Said berfokus pada wacana penjajah, sedangkan Fanon pada

wacana terjajah. Konsep-konsep Bhabha menegaskan bahwa baik penjajah

maupun terjajah tidak independen satu sama lain. Menurut Bhabha, antara

penjajah dan terjajah terdapat ruang antara yang memumungkinkan keduanya

untuk berinteraksi. Di antara keduanya terdapat ruang yang longgar untuk suatu

resistensi.

Page 74: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

45

Mimikri sebagai wacana yang ambivalen ketika di satu pihak membangun

persamaan, tetapi di lain pihak juga mempertahankan perbedaan. Budaya dari

penjajah tidak hanya dapat ditiru, tetapi juga dapat dipermainkan. Mimikri

kemudian dapat dipahami sebagai suatu proses yang dipaksakan oleh penjajah tapi

dengan pura-pura diterima oleh terjajah sehingga menghasilkan keadaan yang

oleh Bhabha disebut dengan hampir sama, tetapi tidak sepenuhnya sama. Bagi

Bhabha, identitas hanya mungkin dalam penolakan terhadap segala pengertian

mengenai orisinalitas melalui prinsip perpindahan dan perbedaan (Bhabha 1994 :

86).

Istilah mimikri dalam pandangan Bhabha tentang ambivalensi dari

diskursus kolonial menjadi sangat penting. Peniruan nilai-nilai, tatakrama,

perilaku, dan budaya kaum penjajah oleh kaum terjajah mengandung baik ejekan

dan amcaman tertentu, sehingga mimikri merupakan kemiripan sekaligus

ancaman. Mimikri mengungkap keterbatasan dari kekuasaan diskursus kolonial,

hampir seolah-olah kekuasaan kolonial tanpa dapat dihindari menyimpan benih-

benih kehancurannya sendiri (Bhabha 1994 : 86-87).

Mimikri merupakan istilah poskolonialisme untuk mendekonstruksi

peniruan etika dan kategori ideal di mana terjajah menulis kembali wacana

kolonial pada saat si terjajah mengubah wacana tersebut sehingga dapat

memunculkan suatu ejekan dan ironi. Hal ini diingatkan oleh Bhabha (Huddart

2006: 39) berikut ini.

Importantly, this mimicry is not slavish imitation, and the colonized is not

being assimilated into the supposedly dominant or even superior culture.

In fact, mimicry as Bhabha understands it is an exaggerated copying of

language, culture, manners, and ideas. This exaggeration means that

Page 75: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

46

mimicry is repetition with difference, and so it is not evidence of the

colonized‟s servitude. In fact, this mimicry is also a form of mockery […]

because it mocks and undermines the on going pretensions of colonialism

and empire.

Yang penting, mimikri bukan budak imitasi, dan yang dijajah tidak sedang

berasimilasi, sehingga seharusnya mendominasi atau bahkan lebih unggul

budayanya. Mimikri dalam pemahaman Bhabha adalah peniruan bahasa,

budaya, perilaku, dan ide yang berlebihan. Ini berarti, mimikri adalah

pengulangan dengan perbedaan, sehingga tidak terdapat penghambaan

bagi bangsa terjajah. Bahkan mimikri juga merupakan bentuk ejekan […]

karena mengolok-olok dan melemahkan kepura-puraan kolonialisme dan

kekaisaran yang sedang berlangsung.

Robert C. Young sebagaimana dikutip oleh Aschroft, dkk. (2007: 10)

mengatakan bahwa sebuah istilah yang pertama kali dikembangkan dalam

psikoanalisis untuk menggambarkan fluktuasi yang terus-menerus antara ingin

satu hal dan ingin kebalikannya. Hal itu mengacu pada daya tarik simultan

menuju dan menolak dari benda, orang atau tindakan. Gejala psikoanalisis

mimikri diadopsi oleh Bhabha dalam teori poskolonialisme sebagaimana

diungkapkan oleh Aschrof, dkk. (2007: 10), diadaptasi ke teori wacana kolonial

oleh Bhabha, teori itu menggambarkan campuran kompleksitas dari tarikan dan

tolakan yang mencirikan hubungan antara penjajah dan terjajah. Tarikan dan

tolakan dalam teroi Bhabha melahirkan aplikasi teoretik mimikri yang mengarah

pada dua masalah, yaitu masalah mimikri dan masalah ambivalensi

(http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

Bhabha (1984: 126) memberikan penjelasan keterkaitan mimikri dan

ambivalensi di mana ambivalensi akan muncul apabila proses mimikri dilanda

oleh ketidakpastian pilihan identitas. Di dalam proses penyesuaian etika dan

kategori ideal bangsa-bangsa di Timur, Quaritch Wales sebagaimana diungkapkan

Page 76: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

47

Poespowardojo (1986: 31) melihat adanya kekuatan local geniusuntuk

mengantisipasi extreme acculturation, yaitu proses akulturasi yang semata-mata

memperlihatkan bentuk-bentuk tiruan tanpa adanya evolusi budaya dan akhirnya

memusnahkan bentuk-bentuk budaya tradisional. Padahal, proses mimikri tersebut

pada hakikatnya menjadi praproses pemunculan hibriditas seperti yang dikatakan

Bhabha (1984).

Berdasarkan konsep teori poskolonialisme yang dikemukakan oleh

Bhabha, maka masalah ambivalensi menjadi persoalan tersendiri dalam kajian

poskolonialisme. Posisi ambivalensi dalam relasi terjajah dan menjajah

dikemukakan oleh Aschroft, dkk. (2007: 10), hubungan itu ambivalen karena

subjek tidak pernah dijajah secara sederhana dan benar-benar bertentangan dengan

penjajah. Oleh karena itu, hubungan bangsa terjajah dan bangsa penjajah bersifat

ambivalen dan berfluktuasi terus-menerus karena bangsa terjajah memiliki local

genius dalam pelibatan dan perlawanannya

(http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

2.2.4 Hibriditas

Di samping Edward W. Said dan Gayatri Chakravorty Spivak terdapat

Homi K. Bhabha yang lahir dalam lingkungan masyarakat Parsi Bombay, Asia

Selatan. Kajian poskolonialismeBhabha dipengaruhi oleh Jacques Derrida,

Jacques Lacan, dan Micahel Foucault. Bhabha menggagas teori liminalitas dalam

wacana kolonialisme. Menurut Sutrisno dan Hendar Putranto (2004 : 140-145),

Bhabha mengajukan model liminalitas untuk menghidupkan ruang persinggungan

Page 77: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

48

antara teori dan praktik kolonisasi untuk melahirkan hibriditas. Di antara penjajah

dan terjajah terdapat ruang ketiga tempat persilangan budaya atau hibriditas

memunculkan diri dalam buaya, ras, bahasa, dan lain sebagainya

(http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

Istilah hibriditas dipopulerkan oleh Homi K. Bhabha dalam kajian

poskolonialisme. Menurut Bhabha sebagaimana diungkapkan oleh Sutrisno dan

Hendar Putranto (2004), hibriditas merupakan produk konstruksi kultural kolonial

yang mau tetap membagi identitas murni asli penjajah kepada bangsa terjajah

dengan ketingian kulturnya sebagai identitas budaya yang baru. Dengan demikian,

pertemuan peradaban Barat dan Timur menghasilkan superioritas dan imperioritas

di mana peradaban yang mendapat dukungan politik dan kultural menjadi

peradaban yang bisa bertahan dalam arus globalisasi.

Hibriditas diawali ketika batasan-batasan yang ada dalam sebuah sistem

atau budaya mengalami pelenturan, sehingga kejelasan dan ketegasan mengenai

hal-hal yang dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan mengalami pengaburan,

yang pada akhirnya menghasilkan suatu ruang baru atau suatu sistem tersendiri.

Hibrid menurut Bhabha (1994 : 113-114) merupakan metafora untuk

menggambarkan bergabungnya dua jenis yang memunculkan sifat-sifat tertentu

dari masing-masing bentuk, sekaligus meniadakan sifat-sifat tertentu yang

dimiliki keduanya. Bhabha menambahkan bahwa poskolonialisme bukan hanya

menciptakan budaya dan praktek hibridasi, tetapi sekaligus menciptakan bentuk-

bentuk resistensi dan negoisasi baru untuk sekelompok orang dalam hubungan

sosial dan politik mereka. Hibriditas juga memungkinkan adanya pengenalan

Page 78: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

49

bentuk-bentuk produksi identitas baru dan bentuk-bentuk budaya. Jadi hibriditas

dapat diterima sebagai suatu alat untuk memahami perubahan budaya lewat

pemutusan strategi atau stabilitasi temporer kategori budaya (Barker, 2005: 210).

Bhabha (Huddart 2006: 84) menjelaskan bahwa hibriditas bukan hanya

masalah identitas budaya saja, melainkan masalah representasi kolonial dan

individu yang kompleks. Di dalam relasi bangsa penjajah dan terjajah, hibriditas

merupakan situs perlawanan atau pembalikan strategi proses dominasi yang

mengembalikan yang terdiskriminasi atau terjajah menjadi mata kekuasaan yang

selama ini didominasi oleh penjajah. Hibriditas dapat terjadi melalui pendirian

berbagai organisasi dan pertemuan antarperadaban.

Menurut Pieterse (Barker 2011: 212), hibriditas dapat dibedakan atas dua

tipe hibridisasi, yaitu hibridisasi struktural dan kultural. Hibridisasi struktural

mengacu kepada berbagai arena sosial, institusional hibriditas, dan memperluas

cakupan pilihan organisasional bagi masyarakat. Hibriditas kultural membedakan

berbagai respon kultural yang merentang mulai dari asimilasi sampai dengan

hibrida yang mendestabilkan dan mengaburkan sekat-sekat kultural. Hibridisasi

kultural meliputi pembukaan „komunitas terbayang‟ sebagai tanda-tanda semakin

meningkatnya persilangan sekat, tetapi tidak menunjukkan terhapusnya sekat,

sehingga memerlukan kepekaan terhadap perbedaan kultural. Persoalan hibriditas

tidak hanya melihat keunggulan persilangan budaya melainkan juga kehadiran

sinkretisme. Aschroft, dkk. (2007: 109) mengungkapkan bahwa ide hibriditas juga

mendasari upaya lain untuk menekankan mutualitas budaya dalam proses kolonial

Page 79: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

50

dan poskolonialisme dalam ekspresi dari sinkretisitas, sinergi budaya, dan

transkulturasi (http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

Penekanan proses hibridisasi pada mutualitas budaya telah menempatkan

local genius sebagai kekuatan identitas kultur dalam relasi penjajah dan terjajah.

Local genius merupakan istilah yang berasal dari H.G. Quaritch Wales (1951)

seperti yang diungkapkan oleh Atmodjo (1986: 46), “the sum of the cultural

characteristics which the vast majority of people have in common as a result of

their experience in early life” (keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki

bersama oleh suatu masyarakat/bangsa sebagai hasil pengalaman di masa

lampau). Istilah ini dikembangkan dari konsep basic personality yang

dikemukakan oleh antropolog Ralph Linton dan psikolog Abraham Kardiner pada

1930-an. Berdasarkan gagasan mereka, menurut Friedl (Haryono 1986: 208), yang

dimaksud dengan basic personality dalam model cultural studies seperti ini

adalah konfigurasi kepribadian yang secara bersama-sama dimiliki oleh sebagian

anggota masyarakat sebagai hasil pengalamannya sejak kecil.

Berdasarkan pendapat tersebut, Quaritch Wales menempatkan local genius

(kearifan lokal)sebagai a less extreme acculturation (pencampuran budaya yang

tidak begitu ekstrim). Maksudnya adalah local genius berfungsi sebagai penyaring

dalam pencampuran budaya asing yang masuk ke dalam budaya asli, sehingga

nilai-nilai budaya asli masih bisa dipertahankan dan tidak dihilangkan. Menurut

Poespawardojo (1986: 31), a less extreme acculturation merupakan proses

akulturasi yang masih memperlihatkan local genius, yaitu adanya unsur-unsur

atau ciri-ciri tradisional yang mampu bertahan dan bahkan memiliki kemampuan

Page 80: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

51

untuk mengakomodasi unsur-unsur budaya dari luar serta mengintegrasikannya

dalam kebudayaan asli. Oleh karena itu, local genius memiliki posisi strategis

mempertahankan identitas kultural suatu bangsa. Poespowardjo (1986: 33)

mengatakan bahwa

Kedudukan local genius ini sentral, karena merupakan kekuatan yang

mampu bertahan terhadap unsur-unsur yang datang dari luar dan yang

mampu pula berkembang untuk masa-masa mendatang. Hilang atau

musnahnya local genius berarti pula memudarnya kepribadian suatu

masyarakat, sedangkan kuatnya local genius untuk bertahan dan

berkembang menunjukkan pula kepribadian masyarakat itu.

Hibriditas dalam kajian poskolonialisme tidak hanya mendeskripsikan dan

menganalisis keunggulan persilangan budaya, melainkan juga peranan

sinkrenisme dalam keunggulan persilangan budaya

(http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf).

2.2.5 Marginalitas

Marginal biasanya diperkirakan sebagai orang-orang yang terpinggirkan

atau orang-orang yang miskin. Namun, terpinggirkan dan miskin tidaklah sama.

Orang miskin biasanya masuk ke dalam kelompok terpinggirkan, tetapi orang

yang terpinggirkan tidak selalu bisa disebut miskin. Kelompok terpinggirkan atau

marginal mencakup orang-orang yang mengalami satu atau lebih dimensi

penyingkiran, diskriminasi, atau eksploitasi di dalam kehidupan sosial, ekonomi,

dan politik kota.

Secara historis, bahkan mitologis, sejak Abad Pertengahan hingga

sekarang, dunia Barat hampir dalam segala bidang dianggap memiliki kedudukan

superior terhadap dunia Timur. Kemampuan berpikir, yang kemudian melahirkan

Page 81: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

52

kemajuan teknologidalam berbagai bidang, secara apriori dianggap berasal dari

ras, yaitu ras kulit putih (Caucasoid). Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah

kekuasaan, dunia Barat melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah baru.

Penjelajahan menimbulkan penjajahan, kependudukan menimbulkan perbudakan,

dan koloni menimbulkan hegemoni. Perang Dunia I dan II sekaligus juga

membuktikan kemampuan teknologi yang dimenangkan oleh Barat. Berbagai

kemajuan bangsa Timur dengan bukti bersejarah seperti Piramida, Tembok Besar,

Taj Mahal, Candi Borobudur, temasuk karya sastra seperti Mahabarata dan

Ramayana tidak mampu membawa bangsa Timur sejajar dengan bangsa Barat

(Ratna 2008: 175).

Huntington (2003: 127-140) merupakan salah seorang cendekiawan yang

secara optimis menyebutkan bahwa awal abad ke-21 terjadi titik balik.

Menurutnya, setelah satu generasi, sekitar 70 tahun (1920-an hingga tahun 1990-

an) telah terjadi perubahan, bahwa dunia Barat telah mengalami kemunduran

kekuasaan. Huntington melihat kemunduran tersebut dalam tiga indikator, yaitu:

a) Penduduk dan wilayah territorial; tahun 1920-an Eropa memiliki dan

memerintah sekitar 48% dunia, tetapi tahun 1990-an, wilayah teritorial

maupun penduduk yang diperintah turun hamper 50%.

b) Ekonomi; tahun 1920-an Barat menguasai ekonomi global, tetapi tahun 1990-

an empat dari tujuh negara yang dianggap memiliki tingkat ekonomi tertinggi

berada di negara non-Barat, yaitu Jepang, Cina, Rusia, dan India.

c) Militer; tahun 1920-an dengan penguasaan teknologinya, Barat hampir seluruh

bidang pertahanan, tetapi tahun 1990-an terjadi globalisasi dalam bidang

Page 82: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

53

pertahanan sebab banyak negara non-Barat telah mengembangkan senjata

nuklir seperti Rusia, Cina, Israel, India, Pakistan, dan Korea Utara (Ratna

2010: 176-177).

Atas dasar pendapat Toynbee, Capra (2002: 3-15) menjelaskan bahwa

pada umumnya suatu peradaban cenderung hilang daya fleksibilitas dan dengan

demikian daya vitalitasnya setelah mencapai klimaks. Sebaliknya peradaban yang

sedang berkembang, melalui keberagamannya justru akan mengalami perubahan

yang tak pernah berhenti. Dengan memberikan perhatian terhadap titik balik

antara modernism dan postmodernisme, yang pada gilirannya juga mengarah pada

perubahan peranan antara Barat dan Timur, Ritzer dan Goodman (2004: 448)

mengemukakan adanya saling memperngaruhi di antar empat indikator, sebagai

berikut.

1. Ekspansi yang sangat agresif dari kapitalisme global.

2. Kebangkitan politik etnis dalam negara-negara bangsa, perpecahan blok

komunis, dan jatuhnya imperium Eropa yang mengakibatkan melemahnya

kekuasaan negara dengan sistem terpusat.

3. Perubahan cara hidup sebagai akibat kemajuan teknologi, sekaligus

bangkitnya budaya konsumen.

4. Perkembangan sosial liberal sebagai akibat bangkitnya nasionalisme,

khususnya di negara-negara bekas jajahn , yang selanjutnya diikuti oleh

gerakan-gerakan lain dengan ciri-ciri yang berbeda seperti ras, perempuan,

dan orientasi seksual(Ratna 2010: 177-178).

Page 83: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

54

Secara teoretis, keunggulan ras dalam hal ini ras kulit putih (Caucasoid)

tidak dengan sendirinya melahirkan keunggulan dalam proses berpikir. Ciri-ciri

biologis, sebagai ciri-ciri ras, sebagaimana terkandung dalam gene, semata-mata

berfungsi untuk mempertahankan cirri-ciri jasmani. Ada dua indikator yang

mendukung penyebaran konsep ini, pertama, secara kebetulan sejak Abad

Pertengahan Barat menguasai perkembangan peradaban. Kedua, lahirnya teori-

teori yang disusun oleh para orientalis, seperti teori yang dikemukakan oleh

Gobineau (Kontjaraningrat 1974: 69-70) mengatakan bahwa ras yang paling

unggul di dunia adalah ras yang menghuni Eropa Tengah dan Utara, yang disebut

sebagai ras Arya. Di dunia Barat (Barker 2004: 215) representasi kulit berwarna

dibebani sejumlah identitas yang secara keseluruhan berfungsi untuk

mendegradasikannya pada tataran marginal (Ratna 2010: 179).

Pembahasan mengenai ras kulit putih dan non-kulit putih juga dibahas

oleh Edward Said dalam bukunya yang berjudul Orientalisme. Kipling (Said

2010: 347) mengatakan bahwa menjadi manusia kulit putih merupakan sejenis

identitas yang kukuh dan mengkukuhkan diri. Kulit putih bukan hanya

menunjukkan warna kulit saja, tetapi menunjukkan identitas seseorang. Identitas

kulit berwarna hanya menjadi objek yang harus dijauhi, bahkan jika perlu harus

diperangi oleh kulit putih. Said (2010: 348) mengatakan bahwa manusia kulit

putih bukan hanya merupakan suatu kenyataan, melainkan juga sebuah gagasan.

Menjadi manusia kulit putih adalah cara yang sangat konkret sekaligus sangat

sederhana untuk hadir di dunia. Suatu cara untuk berpegang pada realita, bahasa,

dan pemikiran.

Page 84: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

55

Dalam teori poskolonialisme, perbedaan antara Barat dengan Timurlah

yang paling banyak dibicarakan. Di samping itu, lahir juga berbagai perbedaan

lain yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendegradasikan salah satu unsur

terhadap unsur lainnya, seperti lama dan baru, tradisi dan modernisasi, laki-laki

dan perempuan, budaya tinggi dan budaya rendah, dan berbagai gejala kultural

yang dapat menduduki posisi “laki-laki dan perempuan” (Ratna 2008: 179).

Said dalam bukunya yang berjudul Orientalisme (2010: 318) mengatakan

bahwa bangsa-bangsa Timur sering kali dilihat dalam satu kerangka yang

dibangun atas dasar determinisme biologis dan pengajaran moral politis. Tidak

hanya itu, jika ada unsur-unsur Timur yang buruk (seperti penjahat-penjahat,

orang-orang gila, kaum wanita, dan orang-orang miskin) yang memiliki

perbedaan identitas dengan unsure-unsur Barat yang baik, maka Timur tidak

jarang dijabarkan sebagai sesuatu yang sangat asing. Bangsa-bangsa Timur

dipandang sebagai problem-problem yang harus dipecahkan atau dibatasi karena

kekuatan-kekuatan kolonial secara terang-terangan memang menginginkan

wilayah Timur diambil-alih.

Orientalisme laten mendorong tumbuhnya konsepsi tentang kelaki-lakian

Timur yang aneh dan hina. Menurut Said orientalisme laten (2010: 339) adalah

manifestasi doktrinal atau doksologis atas Timur. Laki-laki Timur dianggap

terisolasi dari totalitas masyarakat di mana ia hidup. Dalam karya tulis para

wisatawan dan novelis Eropa menggambarkan bahwa kaum wanita sebagai

makhluk ciptaan fantasi laki-laki. Dalam karya-karya itu, kaum wanita dipaksa

untuk mengungkapkan sensualitasnya yang tak terbatas dan juga diperlakukan

Page 85: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

56

sebagai sekumpulan manusia yang bodoh. Penggambaran tersebut sangat tampak

ketika Flaubert menggambarkan Kuchuk Hanem-nya sebagai prototipe wanita

Timur.Penggambaran terhadap wanita Timur diperkuat dengan adanya konsepsi

laki-laki tentang dunia (Said 2010: 319).

2.2.6 Alienasi

Konsep alienasi atau keterasingan lahir dari pemikiran Karl Marx adalah

muncul akibat adanya kapitalisme yang mengguncang Eropa pasca revolusi

industri. Teori alienasi Marx didasarkan pada pengamatannya bahwa di dalam

kapitalisme, para buruh tak terhindarkan kehilangan kontrol atas hidup mereka,

karena tidak lagi memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Para pekerja ini tidak

pernah menjadi otonom, yaitu manusia mencoba untuk mandiri mengembangkan

diri selalu terkotakkan oleh kaum borjuis. Karl Marx (1970) mempopulerkan

istilah alienasi dalam karya Economic and Philosophical Manuscripts tahun 1844

sebagai penjelasan atas kondisi keterasingan seseorang dari sifat sejati

kemanusiaan mereka. Sebab, pada dasarnya manusia adalah makhluk kreatif.

Manusia membentuk dari materi atau bahan di mana mereka mewujudkan jati diri

mereka ke dalam apa yang mereka buat (http://id.shvoong.com/pengertian-

alienasi).

Secara sistematis pragmatis Marx menggambarkan bahwa sistem dan

hukum sosial bukanlah perwujudan akal manusia secara murni, melainkan

merupakan manifestasi kepentingan kelas dominan dalam periode-periode

bersejarah tertentu. Gagasan dasar itulah yang membawa Marx ke dalam

Page 86: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

57

penemuan hukumnya yang sangat spesifik, yaitu superstruktur (ideologi dan

politik) yang bertitik tolak pada infrastruktur material (ekonomi). Paraphrase

„bertitik tolak pada‟ tidak sama dengan ditentukan oleh‟. Paraphrase bahwa sistem

ideologi, dalam hal ini karya sastra, bertitik tolak pada sistem ekonomi. Dalam

hubungan ini kekuatan struktur sosial yang melatarbelakanginya tidak harus

diartikan sebagai sistem hubungan dalam bentuk garis lurus, sebagai hubungan

monolitik.

Secara praktis karya sastra lahir dan kemudian diterbitkan hanya satu kali.

Tetapi bagaimana karya tersebut menjadi khazanah bagi masyarakat selanjutnya.

Pada umumnya karya-karya yang dievokasi melalui problematika masyarakat

inilah yang berhasil untuk tampil sebagai karya yang diperbincangkan sepanjang

masa. Dasar petimbangannya jelas bahwa karya sastra memiliki homologi dan

simetri tertentu dengan struktur sosialnya (Ratna 2010: 156-157).

Akibat yang ditimbulkan melalui hubungan antara karya sastra dengan

masyarakat, baik dalam kaitannya dengan tesis infrastruktur material dan

infrastruktur ideologis maupun kesadaran sosial sebagai titik tolak kesadaran

berpikir, yaitu tidak dapat ditentukan secara pasti. Marx (Fokkema dan Kunne-

Ibsch 1977: 84-85) yakin bahwa cepat atau lambat perubahan akan terjadi, artinya

akibat yang ditimbulkannya akan menyusul. Dengan kalimat lain, apabila

perubahan belum terjadi maka tesis Marx tidak dapat dibuktikan salah.

Lahirnya strukturalisme memberikan makna baru bagi teori Marxis sebab

strukturalisme dianggap menjembatanai kekakuan Marxisme ortodoks, sekaligus

mengantrakannya pada teori-teori postrukturalisme. Antara Marxisme dengan

Page 87: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

58

strukturalisme jelas bertentangan. Marxisme memiliki konsep dasar bahwa

superstruktur ideologis, dalam hal ini karya sastra seolah-olah „ditentukan‟ oleh

infrastruktur materialnya, yaitu masyarakatnya. Sebaliknya, menurut prinsip

strukturalisme, karya sastra bersifat otonom, perkembangan karya sastra

ditentukan oleh dan terjadi dalam struktur tertutup. Dengan kalimat lain,

Marxisme bersifat historis, sedangkan strukturalisme bersifat sinkronis, jadi

ahistoris (Ratna 2010 : 161).

Menurut paradigma Marxian (Eagleton 1977 : 17) semua teks kultural,

baik sastra maupun sosial, politik, dan hukum, mengandung ideologi. Ideologi

melegitimasikan dominan kelas dengan cara menjadikan ide-ide tampil seolah-

olah alamiah dan universal. Teori Marxis berasal dari gagasan Karl Marx bersama

dengan Frederick Engel dan dua tokoh berkebangsaan Jerman yang menerbitkan

dua buku yang berjudul Manifesto Komunis (1848) dan Das Kapital (1867).

Masalah pokok yang dibicarakan dalam buku tersebut adalah sejarah sosial

manusia yang terdiri atas sejarah perjuangan kelas. Masalah-masalah yang

berkaitan dengan sastra dibicarakan dalam bagian-bagian tertentu yang kemudian

dikumpulkan dan diterbitkan sebagai kumpulan karangan tersendiri.

Pembicaraan Marx dan Engels mengenai sastra pada umumnya dikaitkan

dengan faktor ekonomi, peranan kelas-kelas sosial, ideologi, dan pembagian kerja.

Kelas-kelas sosial pada umunya didefinisikan sebagai kelompok yang memiliki

kepentingan yang relatif sama dan kelompok-kelompok yang terorganisir yang

akan menjadi aktor utama dalam tindakan kolektif dan konflik sosial. Ideologi

didasarkan pada kenyataan bahwa semua pikiran berdasarkan keberadaan

Page 88: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

59

sosialnya. Kelas menunjuk pada kelompok sosial, sedangkan ideologi menunjuk

pada kualitas mental sebagaimana ditampilkan oleh kelas dominan tersebut (Ratna

2010: 168-169).

Sebagai bahan kajian dan renungan, Timur selalu memperoleh semua

tanda kelemahan-kelemahan yang melekat padanya. Timur menjadi bahan baku

beragam teori yang dipergunakan para orintalis sebagai ilustrasi. Cardinal

Newman, yang bukan termasuk dalam jajaran orientalis besar, misalnya

menggunakan Islam Timur sebagai dasar ceramah-ceramahnya pada 1853 untuk

membenarkan campur-tangan Inggris dalam perang Crimea. Cuvier juga

memanfaatkan Timur dalam karyanya, Le Regne animal (1816). Selain itu, Timur

juga sering dimanfaatkan sebagai bahan obrolan di berbagai salon di Paris.

Marx mengidentifikasi pemikiran tentang sistem perekonomian Asiatis

dalam analisisnya pada tahun 1853 tentang pemerintah Inggris di India.Dalam

analisis tersebut, Marx menampilkan bagaimana dalam sistem tersebut terjadi

pembinasaan manusia yang disebabkan oleh campur-tangan, kebiadaban, dan

kekejaman penjajah Inggris. Dalam artikel-artikelnya, Marx memiliki keyakinan

yang kuat atas gagasan bahwa dalam menghancurkan Asia, Inggris perlu berusaha

menciptakan suatu revolusi sosial yang sejati di sana (Said 2010: 236-237).

Page 89: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

60

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas Pendekatan Penelitian, Objek Penelitian,

Sumber Data, dan Teknik Analisis Data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis.Ratna (2008: 59)

mengatakan bahwa pendekatan sosilogis menganalisis manusia dalam

masyarakat.Pendekatan sosiologis menganggap karya sastra sebagai milik

masyarakat.Dasar filosofis pendekatan sosiologis adalah adanya hubungan hakiki

antara karya sastra dengan masyarakat. Hubungan-hubungan tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor di bawah ini, yaitu:

a) Karya sastra dihasilkan oleh pengarang.

b) Pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat.

c) Pengarang memanfaatkan kekayaankultural, sosial, historis, dan lain

sebagainya yang ada dalam masyarakat.

d) Hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

Pendekatan sosiologis memiliki implikasi metodologis berupa pemahaman

mendasar mengenai kehidupan manusia dalam masyarakat.Pendekatan ini banyak

dipergunakan oleh penganut marxis. Bagi mereka, aspek estetis karya dianggap

memiliki kekuatan besar dalam mengorganisasikan massa (Ratna 2008: 61).

Page 90: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

61

3.2 Objek Penelitian

Sangidu dalam bukunya yang berjudul Penelitian Sastra: Pendekatan,

Teori, Metode, Teknik, dan Kiat (2005: 61-62) menyatakan bahwa objek

penelitian sastra adalah pokok atau topik penelitian sastra. Istilah topik biasanya

dimengerti sebagai imbangan dari istilah judul penelitian dalam rangka penulisan

laporan hasil penelitian (Iih. Sudaryanto 1990: 9). Objek penelitian sastra

dibedakan menjadi dua macam, yaitu objek material dan objek formal.Objek

material penelitian sastra adalah semua bentuk kegiatan penelitian sastra,

sedangkan objek formal penelitian sastra ditentukan oleh sudut pandang yang

dilakukan oleh masing-masing peneliti dalam penelitian sastra (Iih. Chamamah-

Soeratno 1990: 13).

Objek material penelitian ini adalah novelL‟Homme rompu karya Tahar Ben

Jelloun.Sedangkan objek formal penelitian ini adalah teori poskolonialisme.Kedua

objek tersebut digabungkan karena pada objek material terdapat unsur-unsur teori

poskolonialisme, yaitu hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan

alienasi yang tampak dalam kalimat-kalimat pada novel L‟Homme rompu.

3.3 Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara

langsung, contohnya yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,

kelompok fokus, panel, dan hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.

Page 91: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

62

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah

ada, contohnya yaitu majalah, novel, koran, dan lain sebagainya.

Sumber data dalam penelitian mencakup data primer dan data

sekunder.Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat dalam

novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben Jelloun dan unsur-unsur teori

poskolonialisme, yaitu hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan

alienasi. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah novel L‟Homme

rompu yang diterjemahkan oleh Okke K.S. Zaimar ke dalam bahasa Indonesia

dengan judul Korupsi. Pada penelitian ini penulis tidak sepenuhnya mengikuti

terjemahan oleh Okke K.S. Zaimar tersebut.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik.Metode ini dapat diperoleh melalui gabungan dua metode, dengan syarat

kedua metode tidak bertentangan. Metode analitik dilakukan dengan cara

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis. Analisis

yang dimaksud tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan

pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna 2008: 53).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis isi.Dalam ilmu sosial, isi yang dimaksudkan berupa masalah-masalah

sosial, ekonomi, politik, dan propaganda.Dalam karya sastra, isi yang

dimaksudkan adalah pesan-pesan, yang dengan sendirinya sesuai dengan hakikat

sastra.

Page 92: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

63

Isi dalam teknik analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi

komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah,

sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat

komunikasi yang terjadi. Isi laten adalah isi sebagaimana dimaksudkan oleh

penulis, sedangkan isi komunikasi adalah isi sebagaimana terwujud dalam

hubungan naskah dengan pembaca. Dengan kata lain, isi komunikasi pada

dasarnya mengimplikasi isi laten, tetapi belum tentu sebaliknya. Dasar

pelaksanaan teknik analisis isi adalah penafsiran, sedangkan dasar penafsiran

teknik analisis isi adalah memberikan perhatian pada isi pesan (Ratna 2008 : 48-

49).

Metode dan teknik ini tidak semata-semata menguraikan tetapi juga

memberikan pemahaman dan penjelasan. Peneliti harus mencari fakta-fakta yang

relevan, kemudian dideskripsikan, dan terakhir data-data yang ditemukan

dianalisis dengan memberi penjelasan lebih lanjut sehingga mendapatkan hasil

yang diinginkan. Berikut adalah contoh analisis data:

(1) Nomor data : 6

(2) Sumber : LHR/46

(3) Korpus data

Data

Abbas se dit lui aussi réaliste.

Il considère que c‟est la

contribution à la solidarité

nationale. La corruption est

une forme déguisée d‟impôt

supplémentaire. Tout le monde

s‟y plie et ceux, comme moi,

qui résistent, on devra bientôt

Terjemahan

Abbas menyebut dirinya orang

yang realis. Ia menganggap

bahwa itu adalah kontribusi

untuk solidaritas nasional.

Korupsi adalah suatu bentuk

pajak tambahan yang

tersamarkan. Banyak orang

yang tunduk padanya dan

Page 93: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

64

les parquer dans une réserve et

on les installera à côté des

espèces d‟animaux menacées

ou en voie de disparation.

C‟est ma fierté d‟appartenir à

cette réserve.

orang-orang seperti aku yang

menentang, harus segera

dimasukkan ke dalam sebuah

cagar alam dan ditempatkan di

samping binatang-binatang

yang sedang terancam punah.

Itu adalah kebanggaanku untuk

menjadi bagian dari cagar alam

tersebut.

(4) Analisis Korpus Data

Kutipan tersebut menunjukkan adanya alienasi yang dialami oleh

Mourad dan orang-orang seperti dirinya. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan Tout le monde s’y plie et ceux, comme moi, qui résistent, on

devra bientôt les parquer dans une réserve et on les installera à côté

des espèces d’animaux menacées ou en voie de disparition. (Banyak

orang yang tunduk padanya, sedangkan orang-orang seperti aku

yang menentang harus segera dimasukkan ke dalam cagar alam

dan menempatkan kami di samping binatang-binatang yang

terancam punah.). Cagar alam adalah tempat perlindungan untuk

ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan pada umunya dikarenakan

terancam punah. Oleh karena itu, pada kutipan tersebut orang-orang

yang teralienasi dianalogikan sebagai binatang-binatang yang terancam

punah dan harus dimasukkan ke dalam cagar alam. Maksud dari kutipan

tersebut adalah orang-orang yang teralienasi merupakan penghalang

bagi kelangsungan kegiatan para koruptor sehingga mereka harus

diasingkan agar tidak lagi menjadi penghalang.

Keterangan:

Bagian 1 berisi: Nomor urut kartu data

Page 94: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

65

Bagian 2 berisi: Judul novel yaitu L‟Homme rompu kemudian diikuti halaman

novel

Bagian 3 berisi: Korpus data

Bagian 4 berisi: Analisis korpus data

Page 95: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

66

BAB 4

NUANSA POSKOLONIALISME DALAM ROMAN L’HOMME ROMPU

Bab ini berisi analisisroman L‟Homme rompu berdasarkan teori

poskolonialisme dari Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha. Penelitian

ini meliputi hegemoni, subaltern, mimikri, hibriditas, marginalitas, dan alienasi

yang merupakan unsur-unsur dalam teori poskolonialisme.

Pada awal cerita, dikisahkan bahwa Mourad, tokoh utama dalam roman ini

merupakan Wakil Direktur Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan di

Casablanca, Maroko. Dia adalah orang yang jujur dalam pekerjaannya dan tidak

ingin terlibat korupsi seperti yang dilakukan rekan-rekannya di kantor. Namun

karena kehidupannya yang susah dan dikelilingi oleh orang-orang yang tidak

jujur, akhirnya dia pun menjadi koruptor. Dia menjadi koruptor dikarenakan

mendapatkan tekanan dari berbagai pihak, yaitu istrinya, ibu mertuanya, klien-

kliennya, asisten, dan direktur di tempatnya bekerja. Terutama tekanan yang

datang dari pihak istrinya yang selalu menuntut untuk mengubah kehidupan

mereka menjadi lebih baik, seperti kehidupan asistennya.

4.1 Hegemoni

Hegemoni merupakan suatu dominasi kekuasaan suatu kelas sosial melalui

kepemimpinan intelektual dan moral yang dibangun dengan dominasi atau

penindasan. Teori ini dibahas oleh Edward Said dalam bukuOrientalisme yang

banyak terpengaruh oleh pemikiran Gramsci.Menurut Gramsci hegemoni tidak

Page 96: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

67

terbatas pada bidang politik, melainkan juga intelektual, moral, religi, dan cita

rasa.Data-data berikut ini merupakan analisis tentang hegemoni yang terdapat

dalam novel.

4.1.1 Hegemoni Paham Barat dalam Sosiokultural di Maroko

Mourad yang menjabat sebagai Wakil Direktur Perencanaan, Penelitian,

dan Pengembangan di Kementrian Pekerjaan Umum tidak pernah mendapatkan

rasa hormat dari bawahannya, terutama dari para pesuruh di kantornya. Lihat

kutipan di bawah ini:

(1)

LHR/10-11

Au bureau, le chaouch lui dit à peine bonjour. Ici la chaleur du salut est

fonction non pas du grade mais de ce que le poste rapporte en plus.

Mourad est ingénieur. Son rôle au sein de l‟administration est d‟étudier

les dossiers de construction. Sans son visa, pas de permis de construire.

C‟est un poste important et très envié. Son titre exact est pompeux :

« Sous-directeur de la planification, de la prospective et du progrès ».

Di kantor, pesuruh hampir tidak mengucapkan salam padanya. Di sini,

kehangatan salam tidak tergantung pada pangkat, tetapi pada

banyaknya penghasilan. Mourad adalah seorang insinyur.Perannya di

dalam pemerintahan adalah mempelajari berkas-berkas

pembangunan.Tanpa ijinnya, tidak ada ijin bangunan.Itu merupakan posisi

yang penting dan sangat diinginkan banyak orang. Nama jabatannya

sangat hebat: “Wakil Direktur Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan”.

Jabatan sebagai Wakil direktur Perencanaan, Penelitian, dan

Pengembangan merupakan sebuah jabatan yang sangat diinginkan banyak

orang.Dalam posisinya tersebut, Mourad tidak pernah mendapatkan keramahan

dan kehangatan salam dari para pesuruh di kantornya.Masyarakat Maroko

megalami hegemoni budaya, yang terdapat pada kalimatIci la chaleur du salut est

Page 97: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

68

fonction non pas du grade mais de ce que le poste rapporte en plus (Di sini,

kehangatan salam tidak tergantung pada pangkat, tetapi pada banyaknya

penghasilan). Kalimat tersebut menjelaskan bahwa jabatan bukanlah nilai penting

untuk dihormati oleh bawahan, melainkan jumlah uang yang didapatkan dan

seberapa besar atasan membagikan uangnya kepada bawahannya. Itulah budaya

yang terjadi di tempat Mourad bekerja. Keadaan masyarakat Maroko pada saat itu

digambarkan bahwa masyarakat Maroko lebih menghormati orang-orang yang

mempunyai penghasilan besar dibandingkan jabatan yang dimiliki.

Mourad mendapatkan gelar insinyur di sekolah Perancis dan sarjana

ekonomi di Universitas Mohammed V di Rabat. Hal itulah yang membuatnya

mendapatkan jabatan sebagai Wakil Direktur. Walaupun begitu, penghasilan yang

dia dapatkan tidak sebanding dengan gelar yang disandangnya dan pekerjaan yang

dilakukannya. Perhatikan kutipan berikut.

(2)

LHR/11

Il fallait bien justifier sa qualité d’ingénieur formé en partie dans une

école française et sa licence en économie, obtenue à l’université

Mohammed V à Rabat. Avec son salaire modeste il fait vivre sa famille,

paye la scolarité des enfants, le loyer de la maison et subvient aux besoins

de sa mère.

Memang harus diakui kualitas gelar insinyurnya yang sebagian

pendidikannya didapatkan di Sekolah Perancis dan sarjana ekonomi

di Universitas Mohammed V di Rabat. Dengan penghasilannya yang

sedikit, dia menghidupi keluarganya, membayar uang sekolah anak-

anaknya, sewa rumah, dan memenuhi kebutuhan ibunya.

Pada data tersebut walaupun Mourad orang Maroko, dia mendapatkan

gelar insinyurnya di sekolah Perancis yang terdapat pada kutipan …. d’ingénieur

formé en partie dans une école française…. (….gelar insinyurnya yang

Page 98: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

69

sebagian pendidikannya didapatkan di Sekolah Perancis…..).Seperti yang

telah dijelaskan di Bab 1 bahwa Maroko adalah salah satu negara Maghreb yang

pernah dijajah oleh Perancis dan meninggalkan banyak pengaruh besar di

Maroko. Perancis menanamkan hegemoni bahasa serta sistem pendidikannya di

Maroko. Penyebaran bahasa Perancis di Maroko dilakukan oleh pengajaran

bahasa tersebut di sekolah-sekolah dan di bawah situasi kolonialisasi sehingga

menimbulkan akulturasi budaya. Orang-orang Maroko memandang bahwa

Perancis sebagai negara maju dan hebat, oleh karena itu mereka menganggap

bahwa sistem pendidikan Perancis mempunyai kualitas yang lebih bagus

dibandingkan negaranya. Pendek kata, negara maju mempunyai kualitas

pendidikan yang sangat baik dibandingkan dengan negara berkembang. Hal itu

pula yang membuat Mourad memutuskan untuk bersekolah di sekolah Perancis

dan mendapatkan gelar insinyurnya di sana.

Hlima, istri Mourad merasa kecewa dengan suaminya karena sebagai

suami tidak bisa memenuhi kebutuhan istrinya dan mengatakan bahwa Mourad

bukanlah seorang laki-laki. Hal itu terdapat pada kutipan berikut.

(3)

LHR/11-12

On a beau lui dire que toute naissance est un capital, que Dieu saura

pourvoir aux besoins des êtres qu’il crée, Mourad reste intransigeant et

pour mettre un terme à cette discussion il a obligé Hlima à utiliser un

stérilet. C‟est à ce moment-là qu‟elle lui dit, en colère : « Ton adjoint, lui,

est homme ! Il touche moins que toi et il vit dans une superbe villa, avec

deux voitures, et ses enfants sont à l‟école de la mission française, et en

plus il offre à sa femme des vacances à Rome ! Toi tu m‟offres un stérilet

et on ne mange de la viande que deux fois par semaine. Ce n‟est pas une

vie. Les vacances on les passe chez ta mère, dans cette vieille maison de

la médina de Fès. Tu appelles ça des vacances ? Quand vas-tu te rendre

compte que notre situation est misérable ? »

Page 99: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

70

Sekalipun orang-orang berkata padanya bahwa semua kelahiran

merupakan modal, Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan manusia

yang diciptakan-Nya. Mourad tetap pada pendiriannya dan untuk

mengakhiri pembicaraan ini, dia menyuruh Hlima untuk

menggunakan alat kontasepsi. Pada saat itulah istrinya berkata dengan

marah: “Asistenmu, dialah laki-laki sejati! penghasilannya kurang darimu

dan dia tinggal di vila yang indah, dengan dua mobil, dan anak-anaknya

bersekolah di sekolah Perancis, dan terlebih lagi dia menghadiahi istrinya

liburan ke Roma! Kamu menghadiahiku alat kontrasepsi dan kita hanya

makan daging dua kali seminggu. Ini bukan kehidupan. Liburan kita

lewatkan di rumah ibumu, di rumah tuanya di Medina, Fez. Kamu

sebut itu liburan? Kapan kamu akan sadar bahwa situasi kita

menyedihkan?”.

Pada kutipan ke- 3 terdapat pemikiran orang Maroko tentang banyak anak,

maka banyak rejeki.Hal itu juga sama seperti yang dipikirkan oleh istrinya ketika

Mourad menghadiahinya alat kontrasepsi. Pada sebagian orang Maroko

menggunakan alat kontrasepsi merupakan hal yang melawan peraturan agama

kerena mencegah kehamilan dan kelahiran, tidak seperti pemikiran orang

Barat.Hal itu pula yang terjadi pada Mourad, bahwa menurutnya mempunyai

banyak anak bukanlah menambah rejeki, tetapi menambah biaya.Semua itu dapat

dilihat pada kalimat On a beau lui dire que toute naissance est un capital, que

Dieu saura pourvoir aux besoins des êtres qu’il crée, Mourad reste

intransigeant et pour mettre un terme à cette discussion il a obligé Hlima à

utiliser un stérilet (Sekalipun orang-orang berkata padanya bahwa semua

kelahiran merupakan modal, Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan

manusia yang diciptakan-Nya. Mourad tetap pada pendiriannya dan untuk

mengakhiri pembicaraan ini, dia menyuruh Hlima untuk menggunakan alat

kontasepsi).

Page 100: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

71

Pada kutipan di atas terdapat hegemoni pemikiran Barat yang terjadi pada

diri Mourad. Orang Barat lebih berpikir rasional, mereka melihat pada kenyataan

bahwa jika mereka mempunyai banyak anak maka mereka harus mempunyai

penghasilan yang banyak pula untuk membiayai anak-anaknya. Sedangkan yang

terjadi pada Mourad adalah penghasilannya yang sedikit, sehingga Mourad

berpikir untuk tidak menambah anak. Pola pikir Mourad dipengaruhi oleh

pemikiran Barat, karena dia pernah bersekolah di sekolah Perancis.

Pada data itu juga digambarkan bahwa keadaan Mourad dan keluarganya

sangatlah menyedihkan. Hlima membandingkan kehidupannya dengan kehidupan

asisten suaminya yang gajinya lebih kecil dari suaminya, tetapi bisa hidup dengan

sangat nyaman. Hlima sangat iri pada kehidupan asisten itu, karena bisa

menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Perancis, menghadiahi istrinya liburan

ke Roma dan mereka tinggal di villa yang sangat indah. Kutipan Les vacances on

les passe chez ta mère, dans cette vieille maison de la médina de Fès. …. Quand

vas-tu te rendre compte que notre situation est misérable ? (Liburan kita

lewatkan di rumah ibumu, di rumah tuanya di Medina, Fez. …. Kapan kamu

akan sadar bahwa situasi kita menyedihkan?)menjelaskan tentang

ketidakpuasan Hlima pada kehidupannya yang serba kekurangan. Dia selalu

membandingkan antara kehidupan Haji Hamid dan suaminya dengan

menyinggung liburan yang selalu mereka habiskan di rumah tua ibu suaminya di

Fes karena keterbatasan biaya.

Mourad berpikir bahwa Hamid, asistennya tidak pernah membaca buku

dan hanya membaca koran nasional. Dia sangat tidak menyukai asistennya itu

Page 101: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

72

karena dia bukan tipe orang yang berpendidikan.Terlebih lagi Hamid sangat

menyanjung Saddam, Presiden Irak pada saat itu.Perhatikan kutipan berikut.

(4)

LHR/13

… Haj Hamid est le contraire de l‟homme cultivé. Il n’a probablement

jamais lu un livre. Le matin, il passe une bonne heure à lire la presse

nationale. Mourad se demande comment on peut passer autant de temps à

lire des journaux aussi vides ? Peut-être qu‟il ne les lit pas. Il fait

semblant. Il se donne des airs. De temps en temps, il fait un commentaire à

voix haute du genre : « Saddam : ça c’est un homme ! » Mourad a bien

envie de réagir et de dire par exemple : « Celui qui a envoyé son peuple

se faire massacrer pendant huit ans en Iran puis qui a tout fait pour

provoquer une guerre avec la moitié de la planète, tu appelles ça un

homme ? »

… Haji Hamid kebalikan dari orang yang berpendidikan.Dia mungkin

saja tidak pernah membaca buku satu pun. Pagi hari, dia selalu

menghabiskan waktu satu jam untuk membaca koran nasional.

Mourad bertanya-tanya bagaimana bisa orang menghabiskan waktu begitu

banyak untuk membaca koran yang kosong? Mungkin dia tidak

membacanya.Hanya pura-pura dan berlagak. Kadang-kadang dia

memberikan komentar dengan suara yang keras: “Saddam: dialah laki-

laki sejati!”Mourad sangat ingin bereaksi dan mengatakan, misalnya:

“Dialah yang telah mengirimkan orang-orangnya ke Iran selama

delapan tahun untuk dibunuh, kemudia dia yang melakukan segala

cara untuk menimbulkan perang dengan separuh dunia. Kamu

menyebutkan laki-laki sejati?”

Pada data di atas dijelaskan bahwa Hamid merupakan kebalikan dari orang

yang berpendidikan, karena dia tidak pernah membaca buku satu pun dan hanya

membaca koran nasional yang tidak ada isinya. Hal itu dapat dilihat pada kutipan

Il n’a probablement jamais lu un livre. Le matin, il passe une bonne heure à

lire la presse nationale. (Dia mungkin saja tidak pernah membaca buku satu

pun. Pagi hari, dia selalu menghabiskan waktu satu jam untuk membaca

koran nasional.). Orang yang berpendidikan selalu membaca buku dan tidak

begitu mempercayai media massa, karena media massa menaruh unsur-unsur

Page 102: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

73

politik dalam melakukan pemberitaan dan terdapat kepentingan pribadi terhadap

pemiliknya.

Pada kutipan … Saddam : ça c’est un homme ! » Mourad a bien envie de

réagir et de dire par exemple : « Celui qui a envoyé son peuple se faire

massacrer pendant huit ans en Iran puis qui a tout fait pour provoquer une

guerre avec la moitié de la planète, tu appelles ça un homme ? (“… Saddam:

dialah laki-laki sejati!” Mourad sangat ingin bereaksi dan mengatakan,

misalnya: “Dialah yang telah mengirimkan orang-orangnya ke Iran selama

delapan tahun untuk dibunuh, kemudian dia yang melakukan segala cara

untuk menimbulkan perang dengan separuh dunia. Kamu menyebutkan

laki-laki sejati?”)adanyaperbedaan pandangan antara Hamid dan Mourad

terhadap Saddam. Hamid melakukan pembelaan terhadap Saddam sebagai orang

Timur yang telah melakukan invasi ke Iran dan dengan berani menentang

hegemoni Barat. Sedangkan Mourad, sebagai orang yang telah mendapatkan

pendidikan di sekolah Perancis, secara otomatis mempunyai pola pikir yang sama

dengan pola pikir Barat. Pola pikir Barat pada diri Mourad, membuatnya

menerima hegemoni Barat dan mengecam tindakan Saddam yang telah

melakukan kejahatan perang dengan beberapa negara di dunia.

Adanya perbedaan pemikiran antara Mourad dan Abbas, teman SMA

Mourad dikarenakan latar belakang pendidikan yang mereka tempuh.Perhatikan

kutipan berikut.

(5)

LHR/44

Abbas est un home de qualité. Il est loin de tout ça. Il est riche et modeste.

Son père lui a laissé des terres et des immeubles. … L‟unique fois où nous

Page 103: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

74

nous sommes disputés, c‟était durant la guerre du Golfe. Lui aussi a

participé à la manifestation pour soutenir Saddam. On a prétendu qu‟il

soutenait le peuple irakien, et que de toute façon Saddam est devenu un

symbole de résistance contre l‟Occident de plus en plus anti-arabe et

antimusulman. Abbas n‟est pas mauvais mais il se laisse facilement

entraîner par les slogans vengeurs d’une partie de la presse arabe. On s‟était connus au lycée. Lui avait commencé des études de droit en

arabe et moi je suis parti en France faire des études d’ingénieur. Nous

étions différents. Nous le somme toujours. Mais cela n‟empêche pas notre

amitié d‟être solide. …

Abbas adalah seorang pria yang bermartabat. Dia jauh dari semua hal

buruk. Dia kaya tapi rendah hati. Ayahnya telah mewariskannya tanah dan

gedung-gedung. … Satu-satunya saat kami bertengkar adalah ketika

Perang Teluk. Dia juga ikut dalam demonstrasi mendukung Saddam.

Banyak orang berpendapat bahwa Saddam membela rakyat Irak dan

sosoknya telah menjadi simbol perlawanan terhadap Barat yang semakin

anti-Arab dan anti-Muslim. Abbas tidak jahat, tetapi dia membiarkan

dirinya dengan mudah dipengaruhi oleh slogan-slogan perang dari

sebagian pers Arab. Kami berkenalan di SMA.Dia kemudian mengambil studi hukum

dalam bahasa Arab dan aku studi ke Perancis untuk menjadi

insinyur.Kami berbeda.Kami selalu begitu hingga sekarang.Tapi hal itu

tidak menghalangi persahabatan kami menjadi kuat. …

Pada kutipan ke- 5 terdapat perbedaan pendapat tentang Saddam antara

Abbas dan Mourad. Hal itu terdapat pada kutipan Lui aussi a participé à la

manifestation pour soutenir Saddam. … il se laisse facilement entraîner par les

slogans vengeurs d’une partie de la presse arabe.… Lui avait commencé des

études de droit en arabe et moi je suis parti en France faire des études

d’ingénieur. (Dia juga ikut dalam demonstrasi mendukung Saddam. … dia

membiarkan dirinya dengan mudah dipengaruhi oleh slogan-slogan perang

dari sebagian pers Arab. … Dia kemudian mengambil studi hukum dalam

bahasa Arab dan aku studi ke Perancis untuk menjadi insinyur.).Adanya

pengaruh pemikiran Barat pada Mourad karena dia pernah bersekolah di Perancis,

sedangkan Abbas yang bersekolah dengan bahasa Arab dan tidak pernah

Page 104: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

75

bersekolah di Perancis, sehingga dia tidak terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran

Barat seperti Mourad.Selain itu, slogan-slogan yang dikeluarkan oleh sebagian

pers Arab yang mendukung bahwa Saddam adalah pahlawan untuk orang Timur

telah mempengaruhi Abbas.Saddam sebagai orang Timur yang menentang Barat

begitu diagung-agungkan oleh orang-orang Timur.Perbedaan pendapat di antara

mereka berdua tidak mempengaruhi persahabatan mereka. Hegemoni Barat pada

diri Mourad tidak membuatnya simpati terhadap tindakan yang dilakukan oleh

Saddam, terutama pada kasus Perang Teluk.

Selain perbedaan pendapat tentang Saddam antara Abbas dan Mourad, ada

pula perbedaan sikap antara Mourad dan Haji Hamid. Haji Hamid lebih Maroko

daripada Mourad. Perhatikan kutipan berikut.

(6)

LHR/83-84

Le chaouch, souriant, me dit que M. Sabbane voudrait me voir. J‟ai

soudain peur. … J‟aimerais que mon adjoint soit là. S‟il y a un problème,

il saura mieux que moi le traiter. J’ai toujours dit que Haj Hamid était

plus marocain que moi. Il sait parler il a l‟art d‟envelopper les choses

dans des formules poétiques et parfois religieuses qui donnent le tournis à

ses interlocuteurs. Il connaît par cœur des vers de Chawki, d‟Omar

Khayyam, des hadiths du Prophète, des proverbes des villes et des

campagnes. Comme on dit en arabe, « sa langue est une lame ».

Pesuruh dengan tersenyum mengatakan padaku bahwa Pak Sabbane ingin

bertemu denganku. Tiba-tiba aku merasa takut. … Aku berharap asistenku

berada di sini. Jika ada masalah, dia lebih tahu daripada aku bagaimana

menyelesaikannya. Aku selalu mengatakan bahwa Haji Hamid lebih

Maroko dibandingkan denganku. Dia mahir berbicara. Dia mahir

menggunakan kata kiasan dan terkadang bernuansa keagamaan yang

membuat lawan bicaranya pusing. Dia hafal sajak-sajak Chawki, Omar

Khayyam, hadis-hadis nabi, dan peribahasa-peribahasa kota dan desa.

Seperti yang dikatakan orang dalam bahasa Arab, “Lidahnya bagaikan

mata pisau”.

Page 105: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

76

Pada kutipan ke- 6 terdapat perbedaan latar belakang pendidikan antara

Mourad dan Haji Hamid, sehingga menimbulkan perbedaan pula dalam

sikap.Mourad yang pernah bersekolah di Perancis membuat pola pikirnya lebih

Barat dibandingkan Haji Hamid, karena dia tidak pernah besekolah di negara-

negara Barat.Hal itu ditunjukkan pada kutipan J’ai toujours dit que Haj Hamid

était plus marocain que moi. (Aku selalu mengatakan bahwa Haji Hamid

lebih Maroko dibandingkan denganku.). Haji Hamid yang tidak terkena

hegemoni Barat mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah,

contohnya dengan cara melakukan pujian terhadap lawan bicara dan tidak

langsung pada inti pembicaraan. Sedangkan Mourad selalu berbicara langsung

pada inti pembicaraan.

4.1.2 Hegemoni Ekonomi

Mourad merasa dirinya sangat sengsara dibandingkan yang lainnya. Dia

tidak tahu harus berbuat apa untuk mengubah keadaannya agar sesuai dengan

keinginan istrinya. Perhatikan kutipan di bawah ini.

(7)

LHR/12

« Ma situation est plus que misérable, se dit-il. Est-ce de ma faute si tout

augmente, si les riches sont de plus en plus riches et si les pauvres

comme moi stagnent dans leur pauvreté ?Est-ce de ma faute si la

sécheresse a davantage appauvri les pauvres ? Que faire ? Voler ?

S’emparer des biens des autres en leur faisant croire que des placements

leur rapporteraient plus ? »

“Situasiku lebih daripada menyedihkan, katanya pada diri sendiri. Apakah

itu salahku jika semuanya naik, jika orang-orang kaya semakin kaya

dan jika orang-orang miskin sepertiku tetap dalam

kemiskinan?Apakah salahku jika kekeringan semakin memiskinkan

orang-orang miskin?Apa yang harus kulakukan? Mencuri?Merebut

Page 106: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

77

milik orang lain dengan meyakinkan mereka bahwa investasi yang

banyak akan memberikan mereka hasil yang lebih banyak?”

Pada data di atas digambarkan kesedihan dan kebingungan yang dirasakan

Mourad.Mourad merasakan sedih yang mendalam daripada yang mereka

rasakan.Dia mengalami kebingungan dalam menghadapi keadaan hidupnya saat

ini.Hal itu dikarenakan tuntutan istrinya dan selalu mengeluhkan bahwa

kehidupan mereka menyedihkan. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk

mengubah hidupnya agar sesuai dengan yang diinginkan istrinya. Kutipan Est-ce

de ma faute si la sécheresse a davantage appauvri les pauvres ? (Apakah

salahku jika kekeringan semakin memiskinkan orang-orang miskin?)

menjelaskan bahwa kekeringan yang melanda negaranya menyebabkan harga-

harga menjadi naik dan biaya hidup pun menjadi mahal. Sehingga orang-orang

yang miskin seperti dirinya tidak bisa mengubah diri menjadi lebih baik. Selain

itu, hegemoni ekonomi terjadi pada istri Mourad yang selalu menuntut materi.

Pada data tersebutjuga adanya tekanan ekonomi yang dirasakan oleh

orang-orang miskin sebagai akibat dari mahalnya harga-harga barang. Pada

kutipan S’emparer des biens des autres en leur faisant croire que des

placements leur rapporteraient plus ? (Merebut milik orang lain dengan

meyakinkan mereka bahwa investasi yang banyak akan memberikan mereka

hasil yang lebih banyak?) menggambarkan salah satu akibat dari krisis yang

melanda Maroko pada saat itu. Hal itu dapat menciptakan sistem kapitalisme

dengan menyerap dana masyarakat untuk menanamkan modalnya pada sebuah

pasar modal atau lembaga perbankan. Tujuan sebenarnya dari tindakan tersebut

adalah untuk membuat kaum kapitalisme menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Page 107: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

78

Oleh karena itu pada kutipan sebelumnya terdapat kalimat … si les riches sont de

plus en plus riches et si les pauvres comme moi stagnent dans leur pauvreté ?

(…jika orang-orang kaya semakin kaya dan jika orang-orang miskin

sepertiku tetap dalam kemiskinan?) yang menjelaskan bahwa kaum kapitalisme

memanfaatkan kekrisisan ekonomi dengan semakin memperkaya dirinya.

Hamid adalah orang yang selalu memperhatikan penampilannya dan

mungkin saja satu-satunya orang yang berpenampilan elegan di kantornya. Dia

yang merupakan seorang asisten dari wakil direktur di kantor Kementrian

Pekerjaan Umum yang tentu saja mempunyai gaji lebih kecil daripada Mourad

bisa melakukan perjalanan ke Eropa dan umroh ke Mekah setiap dua tahun

sekali,bahkan dia mempunyai gelar Haji yang disandangnya. Perhatikan kutipan

berikut.

(8)

LHR/15

Mourad n‟a pas envie de mourir à cause de cet adjoint visqueux. Il est

peut-être le seul de tout l‟office dépendant du ministère de l‟Equipement à

mettre de la brillantine sur ses cheveux. Ça aussi c‟est insupportable.

Cette odeur d‟huile rance l‟insupporte. Peut-être qu‟un jour il

l‟étranglera. En tout cas il n‟aura pas de promotion. Il n‟en a pas besoin.

Son salaire est symbolique. Ce n’est pas avec ces quelques milliers de

dirhams qu’il se paie ses voyages en Europe et, une fois tous les deus

ans, son petit pèlerinage, Omra, à la Mecque.

Mourad tidak ingin mati gara-gara asisten yang rendah itu. Mungkin

Hamid adalah satu-satunya di kantor Kementrian Pekerjaan Umum yang

memakai minyak rambut. Aroma minyaknya sangat tidak tertahankan.

Mungkin suatu hari Mourad akan mencekiknya. Bagaimanapun juga dia

tidak akan dipromosikan kenaikan pangkat. Dia tidak

membutuhkannya.Gajinya adalah simbol. Bukan dengan beberapa

ribu dirham dia membayar perjalanannnya ke Eropa dan setiap dua

tahun sekali umroh ke Mekah.

Page 108: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

79

Pada kutipanSon salaire est symbolique. Ce n’est pas avec ces quelques

milliers de dirhams qu’il se paie ses voyages en Europe et, une fois tous les deus

ans, son petit pèlerinage, Omra, à la Mecque (Gajinya adalah simbol. Bukan

dengan beberapa ribu dirham dia membayar perjalanannnya ke Eropa dan

setiap dua tahun sekali umroh ke Mekah) menjelaskan bahwa gaji yang

dimiliki oleh Hamid hanyalah simbol. Adanya hegemoni ekonomi yang terbentuk

karena uang yang dimilikinya sangat banyak, menjadikannya sebagai orang yang

hidup dalam kemewahan. Hal itu terbukti dengan dia mampu membayar

perjalanannya ke Eropa dan umroh ke Mekah setiap dua tahun sekali bukan

dengan gaji yang didapatnya, melainkan dari uang yang didapatkannya secara

tidak baik. Jika dipikirkan secara logika hal itu sangat tidak mungkin untuk

seorang asisten wakil direktur yang bekerja di kantor Kementrian Pekerjaan

Umum sanggup membayar perjalanan seperti itu dengan gajinya yang tidak lebih

besar dari Mourad.

Mourad pernah menyesali uang yang diberikan padanya oleh seorang

kontraktor bangunan ketika mereka berada di sebuah restoran di Casablanca.

Namun Mourad tidak ingin melanggar prinsipnya dan bertindak kotor seperti

teman-temannya.Perhatikan kutipan berikut.

(9)

LHR/17

Il est prêt à tous les sacrifices mais pas à violer ses principes et faire

comme les autres. Pourtant, il lui arrive de regretter pendant un bref

instant la liasse de billets de banque qu‟un promoteur immobilier, M.

Foulane, avait posée pour lui sur la table d‟un café de la ville. Il devait

bien y avoir un million de centimes. Avec un million, il achèterait des

cigarettes américaines et une mobylette, une robe à Hlima, et un costume

de fêté à chacun des enfants, ils iraient tous au restaurant manger du

poisson, il fumerait des cigarettes américaines et peut-être il s‟offrirait un

Page 109: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

80

cigare Monte Cristo no 1 spécial qui coûte quatre-vingts dirhams, le prix

de deux repas en temps normal. Il suffisait d‟une signature, une petite

signature en bas d‟une page. Non, il n’était pas à acheter. Il s’était levé et

avait quitté le café, furieux. …

Mourad siap mengorbankan semuanya tapi tidak melanggar semua

prinsipnya dan bertindak seperti yang lainnya. Meskipun begitu, kadang-

kadang dalam waktu sekejap, dia menyesali seberkas lembaran uang yang

pernah diberikan seorang kontraktor bangunan, Pak Foulane, untuknya di

atas meja sebuah kafe di kota itu. Pasti jumlahnya ada satu juta.Dengan

satu juta, dia bisa membeli sepeda motor, gaun untuk Hlima, dan pakaian

pesta untuk anak-anaknya. Mereka semua bisa pergi makan ikan di

restoran, dia bisa menghisap rokok Amerika dan mungkin dia bisa

membeli untuk dirinya sendiri cerutu Monte Cristo No. 1 spesial seharga

delapan puluh dirham, dua kali biaya makannya sehari-hari. Dia cukup

tanda tangan, sebuah tanda tangan kecil di bagian bawah kertas.Tidak, dia

tidak bisa dibeli.Dia berdiri dan meninggalkan kafe, sangat marah. …

Pada kutipan Non, il n’était pas à acheter. Il s’était levé et avait quitté le

café, furieux. (Tidak, dia tidak bisa dibeli. Dia berdiri dan meninggalkan

kafe, sangat marah) terdapat dominasi ekonomi yang dilakukan oleh Pak

Foulane sebagai seorang kontraktor bangunan terhadap Mourad, seorang Wakil

Direktur Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan yang ingin mengajukan

permohonan pendirian bangunan di Casablanca. Dominasi tersebut menimbulkan

pemberian sejumlah uang agar pendirian bangunan dapat segera dilaksanakan

tanpa melalui proses birokrasi yang seharusnya. Dengan kata lain, dominasi yang

dilakukan oleh Pak Foulane adalah dengan menyuap Mourad. Namun Mourad

tetap pada pendiriannya bahwa dia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu

melanggar prinsipnya.Mourad sangat menghargai prinsipnya, yaitu dia tidak bisa

disuap.

Page 110: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

81

Hubungan antara Hlima dan Mourad menjadi memburuk karena adanya

tekanan dari keluarga Hlima.Selain itu, keadaan ekonomi juga mendorongnya

untuk protes menginginkan kehidupan yang lebih baik.Perhatikan kutipan berikut.

(10)

LHR/18

… Elle Pourrait vivra en paix avec un mari de condition modeste, mais

l’entourage veille et la pousse à protester. Son père ne dit rien. Il

apprécie Mourad, il connaît son sérieux et son honnêteté. La mère est

hypocrite. Elle lui fait de grands sourires mais dès qu’il a le dos tourné

elle se moque de lui. …

… Hlima bisa hidup damai dengan suaminya yang sederhana, tapi dia

berada di bawah pengaruh keluarganya dan memaksanya untuk

protes. Ayahnya tidak mengatakan apa-apa. Dia menghargai Mourad,

mengetahui keseriusannya dan kejujurannya. Ibunya orang yang

munafik. Dia tersenyum lebar kepada Mourad, tetapi dibelakangnya

dia mengejeknya. …

Pada data tersebut dijelaskan bahwa adanya dominasi kekuasaan, yaitu

dominasi ekonomi yang dilakukan ibu mertuanya terhadap Hlima. Dominasi

tersebut dikarenakan keadaan ekonomi Mourad dan Hlima yang tidak sesuai

dengan harapan ibunya dan ibunya adalah orang yang munafik. Dominasi

ekonomi menimbulkan penggolongan orang-orang terhadap tingkat kelas orang

tersebut.Itulah yang dilakukan ibu mertuanya.Dia mengeluarkan senyumnya di

depan Mourad, namun di belakang dia menghina Mourad karena status

ekonominya. Hal itu tergambar pada kutipan Elle Pourrait vivra en paix avec un

mari de condition modeste, mais l’entourage veille et la pousse à protester. …

La mère est hypocrite. Elle lui fait de grands sourires mais dès qu’il a le dos

tourné elle se moque de lui. (Hlima bisa hidup damai dengan suaminya yang

sederhana, tapi dia berada di bawah pengaruh keluarganya dan

memaksanya untuk protes. … Ibunya orang yang munafik. Dia tersenyum

Page 111: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

82

lebar kepada Mourad, tetapi dibelakangnya dia mengejeknya.). Hegemoni

ekonomi yang terjadi pada ibu mertua Mourad dikarenakan ibu mertuanya adalah

orang yang materialistis.

Menurut Mourad, ibu mertuanya menjual anak-anak perempuannya

kepada orang-orang yang berani membayar tinggi dengan atas nama pernikahan.

Perhatikan kutipan berikut.

(11)

LHR/20

Enfin, n‟insistons pas. Tout ce que ma belle-mère est non seulement

hypocrite mais que, toute proportion gardée, elle aurait fait une bonne

patronne de bordel, d‟ailleurs elle a marié ses filles non pas en fonction

du statut moral ou intellectuel des prétendants, mais de leur situation

financière. On peut dire qu’elle vendait ses filles aux plus offrants. Bien

sûr, tout cela se passe de manière déguisée, voilée, indirecte, jamais de

façon frontale.

Ya, cukuplah! Yang aku tahu ibu mertuaku tidak hanya munafik, tapi

dalam batas tertentu, dia tidak jauh berbeda dengan seorang germo. Lagi

pula, dia menikahkan ana-anak perempuannya bukan dengan alasan

status moral atau intelektual para pelamar, tapi karena status

finansial mereka.Bisa dikatakan bahwa dia menjual anak-anak

perempuannya kepada yang paling banyak pemberiannya.Tentu saja,

semua itu terjadi secara tersamar, terselubung, tidak langsung, tidak

pernah terang-terangan.

Pada data ke- 11 dapat dilihat bahwa adanya keadaan ekonomi yang

kurang memadai dapat membuat orang rela melakukan apa saja seperti yang

dilakukan oleh ibu mertua Mourad. Dia rela memberikan putri-putrinya kepada

orang yang paling banyak pemberiannya dibandingkan moral dan kualitas

intelektual dan dia melakukannya atas nama pernikahan. Hal itu terdapat pada

kutipan … elle a marié ses filles non pas en fonction du statut moral ou

intellectuel des prétendants, mais de leur situation financière. On peut dire

Page 112: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

83

qu’elle vendait ses filles aux plus offrants.(… dia menikahkan ana-anak

perempuannya bukan dengan alasan status moral atau intelektual para

pelamar, tapi karena status finansial mereka. Bisa dikatakan bahwa dia

menjual anak-anak perempuannya kepada yang paling banyak

pemberiannya.).Peran ekonomi dalam suatu negara atau keluarga mempunyai

peran yang sangatlah besar.Ekonomi dapat menundukkan orang bahkan dapat

membuat orang mendewakannya, sehingga orang-orang dapat berbuat apa saja

untuk mendapatkan ekonomi yang menurut mereka sangat baik. Hal itu tidak saja

terjadi di negara-negara berkembang, melainkan juga terjadi di negara-negara

maju.

Selain Mourad yang mengalami ketertindasan dalam keluarga dan

lingkungan kerjanya, ada seorang dokter yang baru saja diangkat di rumah sakit

pusat di Casablanca dan dokter itu lebih naif daripada Mourad. Seorang kepala

perawat yang lebih berkuasa daripada dokter tersebut sama sekali tidak

menganggapnya ketika dokter itu menegurnya. Terlebih lagi kepala perawat itu

memperkaya dirinya dengan mengenakan pajak kepada semua pasien dan menjual

obat kepada mereka.Perhatikan kutipan berikut.

(12)

LHR/30

… J‟appris plus tard que cet infirmier était puissant. Il s’était enrichir en

taxant tous les malades à qui en outre il vendait des médicaments et qu’il

envoyait parfois à des cliniques privées, lesquelles lui versait sa

commission.

… Kemudian aku mengetahui bahwa perawat itu berkuasa. Dia

memperkaya dirinya dengan mengenakan pajak dari semua pasien.

Dia menjual obat-obatan dan kadang-kadang dia mengirimkan

mereka ke klinik swasta.Dia mendapatkan komisinya dari klinik-

klinik tersebut.

Page 113: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

84

Pada kutipan Il s’était enrichir en taxant tous les malades à qui en outre

il vendait des médicaments et qu’il envoyait parfois à des cliniques privées,

lesquelles lui versait sa commission. (Dia memperkaya dirinya dengan

meminta uang pelicin dari semua pasien. Dia menjual obat-obatan dan

kadang-kadang dia mengirimkan mereka ke klinik swasta. Dia mendapatkan

komisinya dari klinik-klinik tersebut.) digambarkan bahwa kekuasaantidak

berdasarkan pada jabatanyang dimiliki seseorang, melainkan pada seberapa

banyak uang yang didapatkan. Hegemoni ekonomi menimbulkan adanya sistem

kapitalis seperti yang dilakukan oleh kepala perawat tersebut.Dia mengenakan

pajak kepada semua pasien dan dia memberikan obat-obatan kepada mereka.

Selain itu, dia mendapatkan komisi dari klinik-klinik swasta ketika dia

mengirimkan mereka ke sana. Dalam suatu sistem di rumah sakit yang berhak

mendiagnosa, memberikan resep obat, dan memberikan rujukan klinik adalah

dokter bukan perawat.Namun yang terjadi adalah sebaliknya, karena pada rumah

sakit tersebut kepala perawat lebih berperan dibandingkan dokter.

Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan kekuasaan membuat orang-orang

menyingkirkan moralnya untuk memperkaya diri dengan berbagai macam cara.

Perhatikan kutipan di bawah ini.

(13)

LHR/33-34

« Ce que vous placez sur un plan moral et que vous appelez corruption,

moi je l‟appelle une économie parallèle, elle n‟est même pas souterraine,

elle est même nécessaire. Je ne dis pas qu‟elle est bonne, je dis qu‟il faut

faire avec et cesser de confondre compensation et vol. Et n’allez pas

croire que seuls les pays en voie de développement connaissent ce

problème. Regardez les scandales en France, en Italie, et même au

Page 114: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

85

Japon. Chez nous ça passe à une dimension humaine, individuelle. Dans

ces pays, ce n‟est plus une compensation populaire, ce sont les

détournements de grosses sommes, des malversations, des délits de grand

banditisme. … Nous somme de misérables fonctionnaires mal payés et

qui luttons quotidiennement pour que nos enfants aient une scolarité

normale, des vacances décentes, une vie sans manque et sans tristesse.

… »

“Praktik yang anda letakkan pada tingkat moral dan anda sebut korupsi,

saya menyebutnya ekonomi paralel.Ekonomi itu bahkan tidaklah

tersembunyi, dia betul-betul diperlukan. Saya tidak mengatakan bahwa hal

itu baik, saya hanya mengatakan bahwa kita harus memakluminya dan

membedakannya antara kompensasi dan mencuri. Dan janganlah anda

mengira bahwa hanya negara-negara berkembang yang mengenal

masalah ini. Lihatlah skandal di Perancis, Italia, dan bahkan di

Jepang.Di negara kita hal itu terjadi dalam dimensi manusia,

perorangan.Di negara-negara tadi, bukan lagi kompensasi umum, tetapi

penyelewengan dalam jumlah yang besar, korupsi besar-besaran,

kejahatan ala bandit besar. … Kita adalah pegawai negeri malang yang

dibayar rendah dan yang sehari-hari berjuang agar anak-anak kita

mendapatkan pendidikan normal, liburan yang pantas, kehidupan yang

tidak serba kekurangan, dan tanpa kesedihan. …”

Pada kutipan di atas digambarkan adanya perbedaan praktik korupsi antara

negara berkembang dan negara maju. Hal itu terdapat pada kutipan Et n‟allez pas

croire que seuls les pays en voie de développement connaissent ce problème.

Regardez les scandales en France, en Italie, et même au Japon. (Dan

janganlah anda mengira bahwa hanya negara-negara berkembang yang

mengenal masalah ini. Lihatlah skandal di Perancis, Italia, dan bahkan di

Jepang.). Di negara berkembang praktik korupsi hanya dilakukan secara

perorangan dan mereka menyebutnya sebagai kompensasi bukan mencuri,

sedangkan di negara maju dilakukan secara besar-besaran dan berkelompok.

Adanya ketidakstabilan ekonomi membuat banyak orang melakukan kecurangan

baik itu dalam skala kecil maupun besar.

Page 115: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

86

Mayoritas orang yang melakukan korupsi bekerja di jajaran

pemerintahan.Alasan mereka melakukan korupsi adalah karena gaji yang mereka

dapatkan tidaklah mencukupi kebutuhan mereka, sehingga mereka melakukan

kegiatan tersebut.Kondisi ekonomi yang tidak bagus juga mempengaruhi

pendidikan. Pada kutipan Nous somme de misérables fonctionnaires mal payés

et qui luttons quotidiennement pour que nos enfants aient une scolarité

normale,… (Kita adalah pegawai negeri malang yang dibayar rendah dan

yang sehari-hari berjuang agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan

normal,…) dijelaskan bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang normal di

negara berkembang tentunya didukung pula dengan kondisi ekonomi yang ada.

Jika keadaan ekonomi di suatu keluarga tidak bagus, maka keluarga itu tidak

dapat memasukan anaknya ke dalam sekolah yang berkualitas. Hal itu

dikarenakan mahalnya biaya pendidikan di negara berkembang dan memicu

timbulnya diskriminasi sosial dan status ekonomi.

Ketika Mourad dan Karima, anak perempuannya melakukan perjalanan

dan tiba di stasiun di Tangier. Mereka disambut oleh orang-orang yang

menawarkan berbagai macam tawaran yang mereka miliki.Perhatikan kutipan di

bawah.

(14)

LHR/89

Vue de loin, Tanger ressemble à une princesse lascive, couchée le long de

la baie, la chevelure flottant sur la mer. En arrivant à la gare, on est

bousculé et entouré de gamins qui proposent de tout : un hôtel, un

restaurant, un taxi, une maison, des cigarettes américaines, du whisky

en contrebande, du fromage hollandais, du haschisch. Il y en a qui ne

proposent rien mais tendent le bras pour nous aider à porter notre sac

ou pour mendier. …

Page 116: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

87

Dilihat dari kejauhan, Tangier seperti seorang putri yang penuh birahi,

berbaring di sepanjang teluk, rambutnya bergoyang-goyang tertiup angin

di laut. Ketika tiba di stasiun, kami terdorong dan dikelilingi oleh

anak-anak yang menawarkan segala macam: hotel, restoran, taksi,

rumah, rokok Amerika, wiski ilegal, keju Belanda, dan ganja. Ada

juga yang tidak menawarkan apa-apa, tetapi mengulurkan tangannya

untuk membantu kami membawakan tas atau untuk mengemis.

Kutipan di atas menggambarkan keadaan ekonomi dan ciri khas negara

berkembang yang terdapat pada kutipanEn arrivant à la gare, on est bousculé et

entouré de gamins qui proposent de tout : un hôtel, un restaurant, un taxi, une

maison, des cigarettes américaines, du whisky en contrebande, du fromage

hollandais, du haschisch. Il y en a qui ne proposent rien mais tendent le bras

pour nous aider à porter notre sac ou pour mendier. (Ketika tiba di stasiun,

kami terdorong dan dikelilingi oleh anak-anak yang menawarkan segala

macam: hotel, restoran, taksi, rumah, rokok Amerika, wiski ilegal, keju

Belanda, dan ganja. Ada juga yang tidak menawarkan apa-apa, tetapi

mengulurkan tangannya untuk membantu kami membawakan tas atau

untuk mengemis.). Anak-anak yang menawarkan jasa, pengemis, rokok

Amerika, wiski ilegal, dan ganja yang dijual secara bebas merupakan fenomena

yang terdapat di negara berkembang. Fenomena tersebut dikarenakan kondisi

ekonomi yang tidak bagus dan kesejahteraan yang tidak merata.

Najia dan Mourad terlibat pembicaraan serius mengenai uang dolar

Amerika yang telah Mourad terima.Najia merasa kecewa dengan Mourad, namun

Mourad mengatakan bahwa dia tidak korupsi dan hal tersebut tidak hanya terjadi

di negaranya saja melainkan juga di negara-negara maju.Lihat kutipan di bawah.

(15)

LHR/110

Page 117: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

88

« Mais c‟est une différence minime. Cet argent est sale. Je ne te

connaissais pas ainsi, capable de voler la société, l‟Etat, le peuple. »

« N‟exagérons pas. Je n‟ai volé personne, et surtout pas le peuple. Cet

argent m‟a été donné par une société américaine. Après tout, ça se fait

même dans les pays développés. Nous autres, nous sommes des

amateurs. »

“Tapi perbedaannya tipis. Itu uang haram. Aku tidak mengenalmu seperti

ini, mampu mencuri dari perusahaan, negara, dan rakyat.”

“Jangan dilebih-lebihkan. Aku tidak mencuri dari siapa pun, dan terutama

bukan uang rakyat. Uang ini diberikan kepadaku oleh perusahaan

Amerika. Lagi pula, itu dilakukan orang-orang, bahkan di negara

maju. Kami semua hanyalah amatiran.”

Kutipan ke- 15 menjelaskan bahwa korupsi tidak hanya dilakukan di

negara berkembang saja, tetapi juga di negara maju seperti Amerika. Hal itu

tergambarkan pada kutipan Après tout, ça se fait même dans les pays développés.

(Lagi pula, itu dilakukan orang-orang, bahkan di negara maju.). Seperti pada

kutipan sebelumnya yang telah saya bahas bahwa korupsi terjadi di negara

berkembang dan negara maju, seperti di Perancis, Italia, dan Jepang. Hegemoni

ekonomi menimbulkan sistem kapitalis yang membuat Mourad akhirnya menjadi

seorang koruptor.

Mourad yang baru terlibat dalam korupsi, sebenarnya dia sudah

melakukan tindakan tersebut tanpa sadar dengan membawa mesin tik kantor ke

rumah. Perhatikan kutipan berikut.

(16)

LHR/140-141

... Disons que je suis en règle et que je n‟ai rien à me reprocher. Ah peut-

être qu‟ils me réclameront la veille machine à écrire qui ne servait plus.

Quand on l‟a remplacée par une électrique, je l’ai empruntée pour

quelque jours à la maison. Mon fils avait un devoir à présenter. Il l’a

tapé sur cette machine. Depuis, javoue l’avoir gardée à la maison. De

temps en temps, Karima l‟utilise. Elle a appris toute seule à taper. S‟ils la

Page 118: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

89

cherchent, j‟irai la rapporter. Je dirais que je l’ai juste empruntée pour

quelques jours. …

… Katakanlah bahwa aku tidak menyalahi peraturan dan aku merasa tidak

bersalah. Ah, mungkin mereka akan meminta mesin tik tua yang sudah

tidak digunakan lagi. Ketika mesin tik diganti dengan mesin tik listrik,

aku meminjamnya selama beberapa hari di rumah. Anak laki-lakiku

mempunyai tugas untuk presentasi dan dia menggunakannya. Sejak itu,

aku mengakui menyimpannya di rumah. Kadang-kadang Karima

menggunakannya. Dia belajar mengetik sendiri. Jika mereka mencarinya,

aku akan membawanya. Aku akan mengatakan bahwa aku baru saja

meminjamnya selama beberapa hari. …

Kutipan di atas menyatakan bahwa Mourad melakukan korupsi kecil tanpa

disadarinya, yang terdapat pada …, je l’ai empruntée pour quelque jours à la

maison. ... Je dirais que je l’ai juste empruntée pour quelques jours. (… aku

meminjamnya selama beberapa hari di rumah. …Aku akan mengatakan

bahwa aku baru saja meminjamnya selama beberapa hari.). Inventaris kantor

yang dibeli dengan menggunakan uang negara tidak boleh dibawa pulang dan itu

sama dengan tindakan korupsi.Kondisi ekonominya yang tidak mendukungnya

untuk membeli mesin tik, membuatnya membawa inventaris kantor ke rumah.

Mourad melihat banyak pengemis yang datang ke kotanya.Hal itu

disebabkan kekeringan yang melanda negaranya.Perhatikan kutipan berikut.

(17)

LHR/174

J‟entre au café Central. … Des enfants cirent les chaussures d‟hommes

qui font semblant d elire le journal. … Je bois un thé. J‟observe les

passants. Il y a encore trop de mendiants dans cette ville. C’est l’effet de

la sécheresse. Ils viennet des campagnes. « Ils tombent à la place de la

pluie », me dit le garçon, qui oublie lui aussi qu‟il y a cinq ans il était

berger.

Aku masuk ke kafe Central. … Anak-anak menyemir sepatu orang yang

pura-pura membaca surat kabar. … Aku minum secangkir teh.Aku

memandangi orang-orang yang berlalu lalang.Masih terlalu banyak

pengemis di kota ini. Ini akibat dari kekeringan. Mereka datang dari

Page 119: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

90

desa. “Bukan hujan yang turun, melainkan mereka yang berdatangan”,

pelayan berkata padaku. Seorang pelayan yang lupa bahwa lima tahun

yang lalu dia juga seorang penggembala.

Kutipan di atas menggambarkan keadaan di Maroko yang dilanda

kekeringan, sehingga mengakibatkan banyak orang-orang yang berdatangan dari

desa ke kota untuk bekerja. Mereka tidak punya keahlian dan menjadi pegemis,

bahkan anak-anak yang seharusnya sekolah, mereka menjadi penyemir sepatu

untuk mendapatkan uang. Kutipan Il y a encore trop de mendiants dans cette

ville. C’est l’effet de la sécheresse. (Masih terlalu banyak pengemis di kota ini.

Ini akibat dari kekeringan. Mereka datang dari desa.) menggambarkan salah

satu ciri negara berkembang, yaitu pembangunan, pendidikan, dan perekonomian

yang tidak merata berakibat pada kemiskinan sehingga banyak orang yang datang

ke kota-kota besar untuk mendapatkan uang dengan pekerjaan apapun. Hegemoni

ekonomi menimbulkan adanya sistem kapitalis, sehingga merugikan rakyat kecil.

4.1.3 Hegemoni Kelas Sosial

Ketika Mourad melihat Hamid sedang membaca Koran nasional, Pak

Hakim seorang tuan tanah datang ke kantor mereka untuk bertemu dengan Hamid.

Pak Hakim orang yang selalu mengeluarkan kata-kata mutiara yang penuh dengan

makna. Kedatangannya pada saat itu bukanlah untuk melakukan penawaran,

karena Mourad mengetahui akan hal itu. Penawaran biasanya mereka lakukan di

luar kantor. Mourad memang tidak melakukan apa pun atau diam saja, tetapi

bukan berarti Mourad tidak mengetahui apa yang mereka lakukan. Perhatikan

kutipan berikut.

Page 120: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

91

(18)

LHR/13-14

… Or il y a des choses qu‟il remarque et décide de ne pas relever, comme

par exemple la visite de M. Hakim, riche propriétaire terrien qui aime

parler avec des métaphores et des insinuations. Il utilise souvent les

proverbes. Certains sont beaux et énigmatiques comme celui-ci : « Le

minaret est tombé, on a pendu le coiffeur », ou bien cet autre : « La main

que tu ne peux mordre, embrasse-la. » Mourad sait que les tractations se

font en dehors du bureau. Là, M. Hakim vient pour la forme, pour

apporter des documents ou pour en retirer d‟autres. Leur manège

n‟échappe pas à l‟œil morose mais présent de Mourad. Il y a aussi les

cadeaux en nature, des sacs de blé, des caisses de fruits, le mouton de

l’Aïd el Kébir, la fête du sacrifice. Tout cela est mis sur le compte de la

générosité des paysans. Haj Hamid apprécie beaucoup ces gestes, comme

ça, pour rien.

… Padahal ada beberapa hal yang dia perhatikan dan putuskan untuk tidak

mengangkat topik itu, contohnya seperti kunjungan Pak Hakim, seorang

tuan tanah yang kaya raya yang suka berbicara dengan menggunakan

kiasan-kiasan dan kata-kata yang mengandung arti tersembunyi. Dia

sering menggunakan peribahasa. Beberapa di antaranya bagus dan

membingungkan seperti ini: “Menara masjid telah runtuh, orang-orang

telah menggantung penata rambut”, atau yang lainnya: “Tangan yang

tidak bisa kamu gigit, ciumlah”. Mourad tahu bahwa penawaran

dilakukan di luar kantor. Pak Hakim datang ke sana untuk basa-basi,

untuk memberikan dokumen-dokumen, atau untuk mengambil yang

lainnya. Permainan mereka bukannya tidak diketahui oleh Mourad, tetapi

dia diam saja.Ada juga hadiah-hadiah berupa barang, berkarung-

karung gandum, berkrat-krat buah, domba untuk Idul Adha, yaitu

hari raya kurban.Semuaini adalah karena kemurahan hati para

petani.Haji Hamid sangat menghargai tindakan-tindakan seperti itu yang

dilakukan tanpa pamrih.

Pada data di atas, digambarkan bahwa seorang tuan tanah yang kaya raya

bisa melakukan apa saja untuk melancarkan keinginannya. Pada kutipan La main

que tu ne peux mordre, embrasse-la. (“Tangan yang tidak bisa kamu gigit,

ciumlah”) merupakan peribahasa yang menunjukkan bahwa jika tidak bisa

menyampaikan maksud secara langsung, maka bisa dilakukan dengan cara yang

halus, yaitu dengan memberikan hadiah-hadiah atau pujian-pujian. Selain itu,

pada kutipan Il y a aussi les cadeaux en nature, des sacs de blé, des caisses de

Page 121: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

92

fruits, le mouton de l’Aïd el Kébir, la fête du sacrifice. (Ada juga hadiah-

hadiah berupa barang, berkarung-karung gandum, berkrat-krat buah,

domba untuk Idul Adha, yaitu hari raya kurban.) adanya dominasi personal

yang dilakukan oleh Pak Hakim terhadap Hamid. Pak Hakim sebagai kelas

bangsawan melakukan gratifikasi kepada kelas pekerja, yaitu Hamid.Dia

memberikan banyak hadiah dengan maksud agar segala urusannya selalu

dipermudah dan dilancarkan tanpa harus melewati sistem yang ada. Selain itu, ada

dampak yang ditimbulkan oleh Pak Hakim sebagai seorang tuan tanah terhadap

petani, yaitu menyewakan tanahnya dan para petani tersebut membagi hasilnya

dengan Pak Hakim.

Sidi Larbi adalah seorang pengacara dan Mourad sangat

membencinya.Sidi Larbi pengacara kotor yang memperkaya dirinya dari

penggelapan uang dan pemerasan.Hal itu bisa dilihat pada kutipan berikut.

(19)

LHR/19

Justement, Sidi Larbi est le type même d‟individu que Mourad exècre.

C’est un avocat véreux qui s’est enrichi avec les indemnités de décès

après des accidents de la route. … Sa fortune est visible et il dort très

bien. Il est capable de s‟endormir n‟importe où et à n‟importe quelle

heure. Il mange vite, rote et fait la sieste en ronflant. L‟argent arrive de

partout et rien ne le gêne. Pour lui, Mourad est un raté, un pauvre type

qui n’a pas su s’adapter à la vie moderne.

Sebenarnya, Sidi Labi adalah tipe orang yang Mourad benci. Dia adalah

seorang pengacara kotor yang memperkaya dirinya dengan

memanfaatkan uang ganti rugi korban kecelakaan lalu lintas. …

Kekayaannya terlihat jelas dan dia tidur dengan nyaman. Dia bisa tidur

dimana saja dan kapan saja. Dia makan dengan cepat, bersendawa dan

tidur siang sambil mendengkur. Uangnya datang dari mana-mana dan

tidak ada yang mengganggunya.Bagi dia, Mourad adalah orang yang

gagal, tipe orang miskin yang tidak bisa menyesuaikan dirinya

dengan kehidupan modern.

Page 122: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

93

Pada kutipan C’est un avocat véreux qui s’est enrichi avec les indemnités

de décès après des accidents de la route. (Dia adalah seorang pengacara kotor

yang memperkaya dirinya dengan memanfaatkan uang ganti rugi korban

kecelakaan lalu lintas.)terdapat hegemoni ekonomi yang mengakibatkan

munculnya kaum kapitalisme. Kaum kapitalisme tersebut menggunakan

kekuasaannya untuk mendominasi kaum sosialisme agar memberikan uangnya

atau modalnya kepada mereka. Dengan cara itulah kaum kapitalisme memperkaya

dirinya. Itu yang dilakukan oleh Sidi Larbi, seorang pengacara yang memperkaya

dirinya dengan memanfaatkan uang ganti rugi dari korban kecelakaan lalu lintas.

Pada kutipan Pour lui, Mourad est un raté, un pauvre type qui n’a pas su

s’adapter à la vie moderne (Bagi dia, Mourad adalah orang yang gagal, tipe

orang miskin yang tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan

modern.)Sidi Larbi menganggap Mourad tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan

kehidupan modern. Kehidupan modern yang dimaksud Sidi Larbi adalah

memperkaya diri dengan cara memanfaatkan segala peluang yang ada, termasuk

memanfaatkan uang ganti rugi korban kecelakaan, ciri khas dari kaum

kapitalisme. Pendominasian kaum kapitalisme terhadap kelas sosial rendah.

4.1.4 Hegemoni Moral

Mourad sebagai orang yang selalu menjunjung tinggi kejujuran dan moral,

kini dia mengalami kebimbangan dan akhirnya menjadi bagian dari teman-

temannya yang korup.Lihat kutipan di bawah.

(20)

LHR/71

Page 123: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

94

… Je signe tous les documents sans même les lire, appuie sur la sonnette.

Le chaouch arrive en vitesse. Je lui tends le dossier et lui demande de le

transmettre au bureau d‟enregistrement. Je pousse un grand soupir de

soulagement. C‟est simple, rapide et sans drame. J‟étais fou de

m‟encombrer de tant de scrupules. J‟ai franchi le pas. Je ne suis plus le

même, je vais même devenir meilleur. J‟ouvre l‟une des deux enveloppes

et j‟en retire deux billets bleus de deux cents dirhams.

… Aku menandatangai semua dokumen itu bahkan tanpa

membacanya, lalu aku menekan bel. Pesuruh datang dengan cepat.

Kuulurkan berkas itu dan menyuruhnya untuk mengantarkan berkas itu ke

kantor pencatatan. Aku menghela napas lega. Ternyata itu mudah, cepat,

dan tanpa drama. Aku gila telah membebani diriku dengan begitu banyak

pertimbangan. Aku telah melewatinya. Aku bukan lagi orang yang

sama, bahkan aku akan menjadi lebih baik. Kubuka salah satu amplop

itu dan kutarik dua lembar warna biru bernilai dua ratusan dirham.

Pada kutipan di atas terjadi penyimpangan moral yang dilakukan oleh

Mourad, yang dapat dilihat pada kutipanJe signe tous les documents sans même

les lire… Je ne suis plus le même, je vais même devenir meilleur. (Aku

menandatangai semua dokumen itu bahkan tanpa membacanya… Aku

bukan lagi orang yang sama, bahkan aku akan menjadi lebih baik.). Mourad

yang selalu mengutamakan kejujuran menjadi seorang yang korup dan

mematahkan idealismenya. Dominasi korup di lingkungan kantornya membuatnya

dengan sukarela menerima suap. Dia berharap dengan idenya menerima suap ini,

dia akan berubah menjadi orang yang lebih baik.Mourad mengalami hegemoni

moral dengan melakukan tindakan korupsi.

Anak laki-laki Mourad yang bangga karena dirinya seperti ayahnya yang

tidak pernah korupsi, memberikan pengandaian tentang korupsi.Menurutnya,

korupsi merupakan ancaman yang dapat merusak moral bangsa.Lihat kutipan di

bawah.

(21)

Page 124: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

95

LHR/98-99

« … D‟ailleurs, si tout le monde faisait comme nous, le pays se porterait

mieux. J‟aime bien le mot arabe pour désigner la corruption ; c‟est ce qui

est miné de l‟intérieur, rongé par les mites, on dit cela du bois qui est

foutu et qui ne sert plus à rien, pas même à faire du feu. L‟homme c‟est

pareil. S‟il vend son âme, s‟il achète la conscience des autres, il participe

à un processus de destruction générale. Tu sais, la corruption c’est

comme la mendicité. Les mendiants existent parce que les gens donnent

l’aumône. »

“… Lagi pula, aku percaya, kalau semua orang seperti kita, negeri ini pasti

akan menjadi lebih baik. Aku suka kata dalam bahasa Arab yang dipakai

untuk istilah korupsi; berasal dari kata keropos, berarti termakan rayap,

bagai kayu yang sudah lapuk tidak berguna lagi, bahkan untuk

menyalakan api. Begitu juga orang. Bila dia sudah menjual jiwanya, dia

ikut serta dalam proses perusakan umum. Ayah tahu, korupsi itu sama

halnya seperti pengemis. Para pengemis ada karena orang-orang

memberi sedekah.”

Kutipan di atas menggambarkan bahwa orang-orang rela menjual

moralnya untuk menjadikan dirinya kaya.Korupsi merupakan kerusakan moral

dan sangat membahayakan negara. Pada kutipan … la corruption c’est comme la

mendicité. Les mendiants existent parce que les gens donnent

l’aumône.(…korupsi itu sama halnya seperti pengemis. Para pengemis ada

karena orang-orang memberi sedekah.) menunjukkan bahwa orang yang

melakukan korupsi sama seperti pengemis. Maksudnya adalah mereka meminta-

minta dengan cara memaksa bahkan bisa dengan kekerasan. Mereka melakukan

hal tersebut karena adanya kesempatan yang diberikan oleh orang lain, tanpa

disadari oleh yang memberi kesempatan tersebut. Hegemoni moral pada kutipan

di atas terjadi pada masyarakat Maroko yang pada saat itu banyak yang

melakukan tindakan korupsi.Mereka melakukan tindakan korupsi karena sistem

perekonomian yang buruk dan adanya kesempatan untuk melakukan hal itu.

Page 125: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

96

Menurut Mourad, Haji Hamid mempunyai kehidupan ganda. Dia baik hati

kepada istrinya, namun di luar itu, dia mengadakan pesta orgi di sebuah

apartemen yang dia sewa bersama temannya.Perhatikan kutipan berikut.

(22)

LHR/120-121

… H.H. a une double vie. Je le sais. Je crois même que sa femme est au

courant. Il la comble de cadeaux et d‟argent. Elle s‟achète des bijoux.

C‟est lui qui me l‟a dit un jour. Elle possède deux ceintures en or. Pour lui

c‟est un investissement, même si le prix de l‟or ne bouge pas beaucoup. Il

partage une garçonnière avec un ami, aussi corrompu que lui, un certain

Taïbi, spécialisé dans l‟achat de matériels dans un ministère. Les filles, il

les ramasse à la sortie des lycées et quelquefois dans le campus

universitaire. La vie leur sourit. Les filles tombent comme des mouches.

De temps en temps, ils organisent une orgie. …

… H.H. alias Haji Hamid mempunyai kehidupan ganda. Aku tahu itu. Aku

kira istrinya tahu. Haji Hamid memenuhi istrinya dengan hadiah dan uang.

Dia membeli perhiasan.Dia yang mengatakannya kepadaku pada suatu

hari.Istrinya membeli dua sabuk emas.Baginya itu merupakan suatu

investasi, meskipun harga emas tidak banyak bergerak.Dia menyewa

sebuah studio dengan temannya yang juga korupsi seperti dia. Namanya

Taïbi, seorang ahli dalam pengadaan barang-barang di kementrian.Dia

mengambil gadis-gadis yang baru keluar dari sekolah atau kadang-kadang

dari universitas.Kehidupan tersenyum pada mereka.Gadis-gadis berjatuhan

seperti lalat.Kadang-kadang mereka mengadakan pesta orgi. …

Kutipan ke- 22 menggambarkan tentang kehidupan koruptor yang

mempunyai kehidupan ganda. Pada satu kehidupannya dia baik terhadap istrinya,

namun pada kehidupannya yang lain dia menghilangkan moralnya. Kutipan … ils

organisent une orgie. (… mereka mengadakan pesta orgi.)merupakan salah

satu ciri kehidupan koruptor, mereka menikmati hidup dari hasil yang tidak baik

dan membawa gadis-gadis, kemudian mereka berpesta orgi di studio yang mereka

sewa.Pada kutipan tersebut terdapat hegemoni moral yang dialami oleh Haji

Hamid dan Taïbi.

Page 126: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

97

Najia yang kecewa dengan Mourad menyuruhnya untuk pergi.Mourad

meninggalkan Najia dengan kemarahan dan pergi menuju rumah Nadia.Di rumah

Nadia, mereka melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.Perhatikan

kutipan di bawah.

(23)

LHR/123

Je m‟en vais, la colère rentrée, prêt à me défouler sur le corps de Nadia.

Elle m‟attend en robe de chambre. Sans dire un mot nous nous enlaçons et

nous nous dirigeons vers le lit. Je ferme les yeux. Tout son corps est

fiévreux. Nous nous déshabillons tout en nous embrassant. …

Aku pergi dengan kemarahan. Aku siap melampiaskannya pada tubuh

Nadia. Dia menungguku dalam pakaian tidur. Tanpa berkata apa-apa, kami

berpelukan dan bergerak ke arah tempat tidur. Aku menutup mata. Seluruh

tubuhnya bergetar. Kami menanggalkan pakaian sambil terus

berciuman. …

Kutipan di atas adanya hegemoni moral yang dilakukan oleh Mourad dan

Nadia, yang terdapat pada kalimat Nous nous déshabillons tout en nous

embrassant.(Kami menanggalkan pakaian sambil terus berciuman.).Mereka

tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut.Mourad telah mengkhianati

istrinya begitu jauh, sedangkan Nadia sebagai wanita lajang seharusnya menjaga

dirinya.Nadia tidak boleh begitu saja menerima Mourad, karena dia tahu bahwa

Mourad sudah memiliki keluarga.Nadia dan Mourad mengalami hegemoni moral

dalam bentuk perselingkuhan.

Haji Hamid menawarkan bantuan jasa seorang hakim yang dia kenal untuk

membantu Mourad jika Mourad ditangkap oleh polisi karena korupsi. Haji Hamid

akan memberikan sejumlah uang untuk menutup perkara tersebut. Lihat kutipan di

bawah.

(24)

Page 127: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

98

LHR/126

« Deux hommes sont passés hier en fin d‟après-midi. Je ne les connais

pas. Ils n‟ont pas dit qui ils sont. Ils reviendront ce matin. J‟espère que

c‟est une erreur. En tout cas, vous pouvez compter sur moi en cas de

pépin. Mais attention, surtout pas de dénonciation. Si vous êtes pris, je

pourrai parler à quelqu’un de bien placé qui connait un juge qui sait ce

qu’il faudra faire… Si besoin est, quelques milliers de dirhams

classeront l’affaire. … »

“Kemarin sore dua orang pria datang. Saya tidak mengenal

mereka.Mereka tidak mengatakan siapa mereka. Mereka akan kembali

pagi ini. Saya harap itu suatu kesalahan.Bagaimanapun juga anda dapat

mengandalkan saya jika ada sesuatu yang tidak beres.Tetapi hati-hati,

jangan ada pengaduan.Jika anda tertangkap, saya akan berbicara

kepada seseorang yang berkedudukan tinggi, seorang hakim yang

mengetahui apa yang harus dilakukannya… Bila perlu, beberapa ribu

dirham akan menutup perkara. …”

Pada kutipan ke- 24digambarkan bahwa hakim dan hukum di negara

berkembang dapat dibeli dengan uang, yang terdapat pada kutipan Si vous êtes

pris, je pourrai parler à quelqu’un de bien placé qui connait un juge qui sait ce

qu’il faudra faire… Si besoin est, quelques milliers de dirhams classeront

l’affaire. (Jika anda tertangkap, saya akan berbicara kepada seseorang yang

berkedudukan tinggi, seorang hakim yang mengetahui apa yang harus

dilakukannya… Bila perlu, beberapa ribu dirham akan menutup perkara.).

Dengan kata lain, seorang hakim yang melepaskan moralnya untuk mengadili

orang yang bersalah dapat disuap. Begitu juga dengan hukum yang dapat dibeli

beberapa lembar uang, karena uang lebih berkuasa dibandingkan hukum.

Hegemoni moral yang dialami oleh hakim dikarenakan rendahnya gaji seorang

hakim di negara berkembang, sehingga membuat seorang penegak hukum dapat

menjual moralnya demi kepentingan pribadi, yaitu mendapatkan uang dengan

jumlah yang besar.

Page 128: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

99

Haji Hamid merasakan kekhawatiran pada anak perempuannya. Dia

sebagai seorang ayah bertanggung jawab atas moral anak perempuannya, namun

di sisi lain dia suka bersenang-senang dengan perempuan-perempuan muda yang

usianya hampir sama dengan anak perempuannya. Perhatikan kutipan berikut.

(25)

LHR/128-129

…Comme beaucoup de pères de sa condition, il va droit au but : « Je suis

responsable de sa vertu ; une aussi belle fille c‟est un camion de

problèmes, de soucis et d‟inquiétudes. ... ».

Il est énervé. Mais, curieusement, il ne se voit pas en « profiteur sans

vergogne de la naïveté et de l’innocence » d’autres jeunes filles !

… Seperti bapak-bapak lain yang mengalami kondisi yang sama, dia

langsung menjawab: “saya bertanggung jawab atas keteguhan moralnya,

gadis secantik itu adalah suatu masalah besar, kerisauan dan kecemasan.

…”

Dia kesal, tapi anehnya, dia tidak melihat dirinya seperti “pria yang

tanpa malu-malu mengambil keuntungan dari kenaifan dan

kepolosan” gadis-gadis muda lainnya!

Pada kutipan di atas adanya kemunafikan pada diri Haji Hamid. Kutipan

… il ne se voit pas en « profiteur sans vergogne de la naïveté et de l’innocence »

d’autres jeunes filles ! (…dia tidak melihat dirinya seperti “pria yang tanpa

malu-malu mengambil keuntungan dari kenaifan dan kepolosan” gadis-gadis

muda lainnya!)menjelaskan bahwa Haji Hamid tidak menyadari bahwa dirinya

mengalami kerusakan moral, yaitu seperti pria-pria yang suka memanfaatkan

perempuan-perempuan muda yang polos. Hegemoni moral pada Haji Hamid

adalah kesenangannya dalam mengambil keuntungan dari kenaifan dan kepolosan

para wanita muda.

Mourad dan Haji Hamid kedatangan seorang wanita muda, bernama

Doukkali setelah kepergian tiga orang dari kantor Komisi. Dia dikirim oleh Wakil

Page 129: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

100

Sekretaris Negara. Dia menyerahkan surat kepada Mourad karena dia ingin

meninggalkan pekerjaannya di kantornya yang dulu dan menjadi sekretaris di

tempat Mourad bekerja. Selain itu, dia mengadukan mantan atasannya ke

pengadilan karena pelecehan seksual.Lihat kutipan di bawah.

(26)

LHR/146-147

… Je lui demande pour quelles raisons elle a quitté son precedent poste.

Elle me répond, sur un ton sec et net :

« Le patron voulait coucher avec moi… C’était ça ou la porte. J’ai porté

plaintecontre lui pour harcèlement sexuel. »

H.H. siffle d‟étonnement.

« Vous vous croyez en Suède ? »

« Non, je sais où je suis et ce que je fais. Le Maroc change. Vous verrez,

j‟espère que vous viendrez au procès… en simple observateur, bien sûr,

peut-être en témoin. »

… Aku bertanya kepadanya mengapa dia meninggalkan tempatnya bekerja

dulu.Dia menjawabku dengan nada yang keras dan jelas:

“Bos ingin tidur denganku… pilihannya adalah tidur atau saya

keluar. Saya mengadukannya karena pelecehan seksual.”

H.H. bersiul dengan heran.

“Apakah anda pikir ada di Swedia?”

“Tidak. Saya tahu di mana saya berada dan apa yang saya lakukan.

Maroko berubah. Anda akan lihat. Saya harap anda akan datang ke

pengadilan, tentunya hanya sebagai pengamat atau mungkin saksi.”

Pada kutipan di atas terdapat penyimpangan moral yang dilakukan seorang

bos kepada bawahannya, yang ditunjukkan pada kutipan Le patron voulait

coucher avec moi… C’était ça ou la porte. J’ai porté plaintecontre lui pour

harcèlement sexuel.(Bos ingin tidur denganku… pilihannya adalah tidur atau

saya keluar. Saya mengadukannya karena pelecehan seksual.). Pada kutipan

tersebut, atasan dari Doukkali mengalami hegemoni moral karena melakukan

pelecehan seksual.Selain itu, kutipan Vous vous croyez en Suède ?... Non, je sais

où je suis et ce que je fais. Le Maroc change. (Apakah anda pikir ada di

Page 130: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

101

Swedia?... Tidak. Saya tahu di mana saya berada dan apa yang saya

lakukan. Maroko berubah.) menunjukkan bahwa adanya kebebasan di Swedia

dan Maroko mengalami hal yang sama. Swedia merupakan salah satu negara

Skandinavia yang memberikan kebebasan dalam melakukan pergaulan bebas pada

rakyatnya dan hal itulah yang diikuti oleh Maroko.

4.2 Subaltern

Subaltern menurut Gayatri Spivak adalah kelompok-kelompok yang

mengalami penindasan oleh kelas penguasa, eksploitasi terhadap kaum tertindas

yang disebabkan adanya dominasi struktural.Kaum subaltern selain tertindas

mereka juga tidak memiliki akses kepada kaum elit dan cenderung diabaikan.

Dengan kata lain, kaum subaltern tidak memiliki ruang untuk menyuarakan

aspirasinya. Lihat kutipan di bawah.

(27)

LHR/61

Haj Hamid entre et pose sur mon bureau le dossier de M. Sabbane en me

disant, comme si j’étais son subalterne, que je dois régler ce problème très

rapidement. J‟ouvre le dossier. J‟étudie les plans et les projets.

Haji Hamid masuk dan meletakkan dokumen Pak Sabbane di atas mejaku

sambil berkata seolah-olah aku adalah bawahannya, bahwa aku harus

mengurus masalah itu dengan cepat. Aku membuka dokumen itu. Aku

mempelajari rencana dan proyeknya.

Pada kutipan … comme si j’étais son subalterne, que je dois régler ce

problème très rapidement.(…seolah-olah aku adalah bawahannya, bahwa aku

harus mengurus masalah itu dengan cepat.)terdapat subaltern yang dialami

Page 131: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

102

Mourad. Mourad mengalami penindasan oleh asistennya, Haji Hamid dikarenakan

adanya dominasi struktural.Di kantornya, Haji Hamid lebih berperan dalam

mengurusi dokumen-dokumen perizinan dibandingkan Mourad.Haji Hamid

memaksa Mourad untuk mengurusi dokumen Pak Sabbane dengan cepat.Itulah

dominasi struktural yang terjadi di kantornya.Pada kutipan ini Mourad sebagai

kaum subaltern yang mengalami pemaksaan dari Haji Hamid dan Pak Sabbane

sebagai kaum superordinat.

Haji Hamid menyuruh Mourad untuk mempelajari dokumen Pak Sabbane

dengan baik dan menurut Haji Hamid tender yang akan diikuti oleh Pak Sabbane

adalah formalitas. Mereka hanya berfungsi agar formalitas tersebut berjalan

dengan baik.Perhatikan kutipan berikut.

(28)

LHR/61-62

« … Alors, qu‟est-ce que vous décidez pour M. Sabbane ? »

« Il faut qu‟il participe à l‟appel d‟offres, comme tout le monde. »

« Mais bien entendu, il y participera. Comme vous le savez, c‟est une

formalité. Nous sommes là pour faire en sorte que les formalités se passent

bien. Etudiez bien le dossier. …. Ne négligez aucune page de ce dossier. »

“… Jadi, apa yang anda putuskan untuk Pak Sabbane?”

“Dia harus ikut tender seperti yang dilakukan orang lain.”

“Tentu saja dia akan ikut berpartisipasi.Seperti yang anda ketahui, itu adalah

sebuah formalitas.Kita ada di sini untuk memastikan bahwa formalitas

berjalan baik.Pelajarilah baik-baik berkas itu. … Jangan sampai

terlewatkan satu halaman pun dari berkas itu.”

Pada kutipan ke- 28 terdapat pemaksaan yang dilakukan oleh Haji Hamid

terhadap atasannya, Mourad.Hal itu dikarenakan Mourad adalah kaum subaltern

di kantornya. Sedangkan Haji Hamid hanyalah seorang asisten yang lebih banyak

berperan di kantornya terhadap perizinan pembangunan dan dia melakukan

penyalahgunaan wewenang, sehingga membuat dia lebih berkuasa dibandingkan

Page 132: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

103

Mourad, dapat dilihat pada kutipan Etudiez bien le dossier. …. Ne négligez

aucune page de ce dossier.(Pelajarilah baik-baik berkas itu. … Jangan

sampai terlewatkan satu halaman pun dari berkas itu.). Itulah yang

membuatnya menyuruh Mourad agar mempelajari berkas-berkas dengan baik dan

tidak boleh melewatkan satu halaman dari berkas tersebut karena Haji Hamid

berada di posisi superordinat dan dia yang lebih banyak berperan dalam

menangani masalah perizinan pembangunan.

Najia yang merupakan sepupu Mourad dan seorang janda yang masih cantik

selalu diawasi oleh orang-orang di lingkungan rumahnya. Itulah mengapa dia

bertanya kepada Mourad apakah ada yang melihatnya ketika masuk ke rumah ini.

Perhatikan kutipan di bawah.

(29)

LHR/80

« Quelqu‟un t‟a vu entrer ? »

« Non, je ne crois pas. »

« Je te demande ça parce que les gens sont méchants. Ils surveillent et

médisent sur mon compte. C’est dur d’être une femme seule dans ce pays.

Il m’arrive parfois d’avoir envie de boire un verre une terrasse face à la

mer et de fumer une cigarette. Si je le fais, on me prendra pour une

putain. Alors je rentre chez moi et je m‟occupe de ma fille. … »

“Apakah ada orang yang melihatmu masuk?”

“Tidak, sepertinya tidak.”

“Aku menanyakan itu padamu karena orang-orang yang jahat suka

mengawasi dan memfitnahku.Sangat sulit menjadi seorang perempuan

yang tidak punya suami di negeri ini.Terkadang aku ingin minum di

teras yang berhadapan dengan laut dan merokok. Kalau aku

melakukan itu, orang akan menganggapku perempuan nakal.Jadi aku

masuk ke rumah dan mengurus anak perempuanku. …”

Kutipan di atas menggambarkan pendiskriminasian kaum subaltern yang

dialami Najia oleh orang-orang di lingkungan rumahnya karena dia adalah

Page 133: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

104

seorang janda yang masih muda dan cantik.Hal itu dapat dilihat pada kutipan

C’est dur d’être une femme seule dans ce pays. Il m’arrive parfois d’avoir envie

de boire un verre une terrasse face à la mer et de fumer une cigarette. Si je le

fais, on me prendra pour une putain.(Sangat sulit menjadi seorang perempuan

yang tidak punya suami di negeri ini. Terkadang aku ingin minum di teras

yang berhadapan dengan laut dan merokok. Kalau aku melakukan itu,

orang akan menganggapku perempuan nakal.). Pandangan orang Timur

terhadap janda dan merokok di tempat umum merupakan hal yang negatif,

sedangkan menurut orang Barat hal itu adalah hal yang biasa. Orang Timur lebih

suka ikut campur dengan urusan oarng lain, sedangkan orang Barat tidak.Itulah

kenapa Najia mendapatkan pendiskriminasian dan ruang geraknya terbatas.

Haji Hamid sebagai seorang asisten Mourad, lebih berperan dalam

menyelesaikan berkas-berkas pengajuan pembangunan daripada

Mourad.Perhtikan kutipan di bawah.

(30)

LHR/85-86

« Parfaitement, M. Mourad. Je voulais juste vous signaler qu‟il manquait

deux documents dans le dossier. Je les ai dans mon cartable. Ils ont besoin

de votre signature. »

Il les sort tout en me parlant. Je regarde discrètement Haj Hamid, qui me

fait signe de la tête qu’il faut en finir avec ce dossier.Je jette un regard sur

ces papiers. Il me semble les avoir déjà vus. J‟hésite puis je signe.

“Sempurna, Pak Mourad. Saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa

ada dua dokumen yang tidak ada di dalam berkas tersebut. saya

membawanya di tas saya dan dokumen-dokumen ini membutuhkan

tandatangan anda.”

Sambil berbicara padaku, dia mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut.

Diam-diam aku melihat Haji Hamid dan dia menganggukkan

kepalanya yang berarti bahwa aku harus segera menyelesaikan berkas

Page 134: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

105

ini.Aku melihat kertas-kertas itu.Aku merasa pernah melihat kertas-kertas

itu.Aku ragu-ragu, kemudian aku menandatanganinya.

Pada kutipan di atas adanya subaltern yang dialami oleh Mourad untuk

mengikuti segala petunjuk yang diberikan oleh asistennya, yang terdapat pada

kutipan Je regarde discrètement Haj Hamid, qui me fait signe de la tête qu’il

faut en finir avec ce dossier.(Diam-diam aku melihat Haji Hamid dan dia

menganggukkan kepalanya yang berarti bahwa aku harus segera

menyelesaikan berkas ini.). Pada kutipan tersebut menunjukkan bahwa Haji

Hamid memegang kendali dalam proses penyelesaian dokumen-dokumen Pak

Sabbane. Dia memberikan tanda dan tanda tersebut sebagai perintah bahwa

Mourad harus segera menandatangani dokumen-dokumen tersebut tanpa

persetujuan dari Mourad.

Pak Sabbane mendatangi Mourad dengan membawa berkas milik

perusahaan Amerika yang akan bekerja sama dengan beberapa orang Maroko. Pak

Sabbane mengatakan bahwa dia adalah perantara yang ingin menolong teman-

temannya dan dia juga mengatakan bahwa Mourad harus segera menyelesaikan

berkas ini.Perhatikan kutipan di bawah.

(31)

LHR/104-105

M Sabbane m‟apprend que ce dossier n‟est pas le sien. C‟est celui d‟une

société américaine associée avec un groupe marocain qui veut investir dans

le bâtiment. Lui ne fait que l‟intermédiaire.

« Je rends service à des amis. C‟est important l‟amitié. La mémoire aussi

c‟est important ».

Il m’explique ensuite le projet, insiste sur l’urgence de l’affaire et me dit

qu‟il reviendra dans deux jours. …

Pak Sabbane mengatakan padaku bahwa berkas ini bukanlah miliknya. Ini

adalah milik perusahaan Amerika yang bekerja sama dengan sekelompok

Page 135: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

106

orang Maroko yang ingin berinvestasi dalam pembangunan gedung. Dia

hanyalah perantara.

“Saya menolong teman-teman. Persahabatan sangatlah penting. Ingatan juga

penting”.

Kemudian dia menjelaskan proyek ini padaku, menekankan betapa

pentinganya urusan ini, dan dia mengatakan akan kembali dua hari lagi.

Kutipan di atas menjelaskan adanya penekanan yang dilakukan Pak Sabbane

kepada Mourad untuk segera menandatangani berkas tersebut, yang terdapat pada

kutipan Il m’explique ensuite le projet, insiste sur l’urgence de l’affaire…

(Kemudian dia menjelaskan proyek ini padaku, menekankan betapa

pentinganya urusan ini…). Penekanan tersebut merupakan penindasan kaum

penanam modal terahadap kaum subaltern. Dalam hal ini Mourad berposisi

sebagai kaum subaltern, sedangkan Pak Sabbane adalah kaum penanam

modal.Walaupun Mourad sudah masuk ke dalam lingkungan orang yang korupsi,

namun Mourad masih diperlakukan seolah-olah dia adalah budak yang harus

menuruti perintah dari majikannya tanpa membantah perintah tersebut.

Mourad membedakan keinginan antara Najia dan Hlima saat Mourad

mendengarkan suara Najia di telepon.Hlima merasa seperti wanita Maroko pada

umumnya, namun sebenarnya dia jauh dari keadaan tersebut.Lihat kutipan di

bawah.

(32)

LHR/107-108

La voix de Najia était claire. C‟est celle d‟une femme qui sait ce qu‟elle

veut. Hlima aussi sait ce qu‟elle veut. C‟est la méthode utilisée qui diffère. Il

y a chez elle de la hargne, de la revanche, de la rapacité. Elle est poussée

par sa mère. Et on nous dit que les femmes marocaines sont opprimées,

dominées et maltraitées ! Quelques-unes, oui, pas ma belle-mère, ni ses

filles, ni ses nièces, ni ses cousines. …

Suara Najia jelas. Itu suara wanita yang tahu apa yang diinginkannya. Hlima

juga tahu apa yang diinginkannya. Tetapi cara yang digunakanlah yang

Page 136: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

107

berbeda. Pada Hlima ada suasana rusuh, pembalasan, dan keserakahan.Dia

didorong oleh ibunya.Dan banyak yang berkata bahwa wanita Maroko

ditindas, dikuasai, dan diperlakukan buruk.Pada umumnya iya, tapi tidak

dengan ibu mertuaku, anak-anaknya, keponakan-keponakannya, dan sepupu-

sepupunya. …

Kutipan di atas menggambarkan tentang kondisi wanita Maroko pada

umumnya, walaupun tidak semua wanita Maroko mengalami penindasan, yang

terdapat pada kutipan Et on nous dit que les femmes marocaines sont opprimées,

dominées et maltraitées (Dan banyak yang berkata bahwa wanita Maroko

ditindas, dikuasai, dan diperlakukan buruk.). Wanita Maroko pada kutipan

tersebut merupakan kaum subaltern, sedangkan pria Maroko merupakan kaum

penguasa.Wanita Maroko harus tunduk pada perintah pria Maroko.Dan hal itu

merupakan kondisi yang biasa terjadi pada wanita-wanita Timur.

Haji Hamid sebagai orang yang mempunyai uang banyak membuatnya

berkuasa dan dapat mengendalikan orang yang tidak berdaya.Perhatikan kutipan

berikut.

(33)

LHR/141

… Mais H.H. a pris l‟habitude de proposer un « arrangement » avant même

qu‟on lui demande quoi que ce soit. Beaucoup de gens sont comme lui. Ils

commencent par chercher à qui il faut s’adresser pour glisser la petite ou

grosse enveloppe, même quand ils sont dans leur droit le plus strict et le

plus banal. …

… Tapi H.H. punya kebiasaan untuk mengusulkan “penyelesaian secara

damai”, bahkan sebelum orang menanyakan apa pun kepadanya. Banyak

orang seperti dia. Mereka memulai dengan mencari siapa yang bisa

diajak bicara untuk melicinkan amplop kecil atau besar, baik ketika

mereka menjalankan tugas yang paling ketat maupun yang paling

biasa. …

Kutipan ke- 33 menjelaskan bahwa orang yang mempunyai uang lebih

berkuasa dan mereka bisa mengendalikan orang-orang yang mereka inginkan, hal

Page 137: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

108

tersebut terdapat pada kutipan Ils commencent par chercher à qui il faut

s’adresser pour glisser la petite ou grosse enveloppe, même quand ils sont dans

leur droit le plus strict et le plus banal. (Mereka memulai dengan mencari

siapa yang bisa diajak bicara untuk melicinkan amplop kecil atau besar, baik

ketika mereka menjalankan tugas yang paling ketat maupun yang paling

biasa.). Uang dapat membeli kekuasaan, orang, hukum, bahkan dapat

mengendalikan semua itu. Dengan kata lain, orang yang mempunyai kekuasaan

cenderung melakukan penekanan terhadap kaum subaltern.

Di kantor, Haji Hamid yang sebetulnya adalah asistennya Mourad, namun

dia lebih berperan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan

dengan sistem birokrasi. Perhatikan kutipan di bawah.

(34)

LHR/145

… Il connaît mieux que moi les rouages de l‟administration. Je suis son

chef mais c’est lui qui dirige. C‟est ce que me dit ma femme. …

La commission revient avec nous au bureau. Les trois hommes ramassent

leurs affaires et nous serrent la main. H.H. les raccompagne. Il sort de son

tiroir trois bouteilles de Chivas et les met chacune dans un sac en

plastique. Il revient, tout souriant. Nous sommes tous les deux soulagés.

… Dia tahu lebih baik daripada aku tentang sistem administrasi. Akuadalah

kepalanya tapi dia dialah yang memimpin.Itu yang dikatakan oleh istriku.

Anggota penyeldik kembali ke kantor bersama kami. Ketiga orang itu

mengambil barang-barang mereka dan kami bersalaman.Ha.H. mengantar

mereka.Dia mengeluarkan tiga botol Chivas dari lacinya dan

memasukkannya ke dalam kantong plastik.Dia kembali dengan senyum

lebar.Kami berdua merasa lega.

Pada kutipan ke- 34 adanya pendominasian yang dilakukan oleh Haji Hamid

yang lebih berperan dibandingkan Mourad, yang sebenarnya adalah atasan Haji

Hamid.Hal itu terdapat pada kutipan Je suis son chef mais c’est lui qui

Page 138: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

109

dirige.(Aku adalah kepalanya tapi dia dialah yang memimpin.), sebagai

seorang asisten, Haji Hamid lebih berkuasa dan lebih tahu bagaimana

menyelesaikan masalah dalam birokrasi. Dia juga yang menyelesaikan masalah

dengan cara damai ketika ada penyelidikan dari kantor Komisi. Dia memberikan

tiga botol Chivas kepada para penyidik tersebut, dengan kata lain dia melakukan

penyuapan agar tidak ada masalah dalam penyidikan, yang terdapat pada kutipan

Il sort de son tiroir trois bouteilles de Chivas et les met chacune dans un sac en

plastique. Il revient, tout souriant. (Dia mengeluarkan tiga botol Chivas dari

lacinya dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Dia kembali dengan

senyum lebar.).Chivas adalah salah satu merek wiski yang berasal dari

Skotlandia.Menurut peraturan negara bahwa penyidik dalam melakukan tugasnya

dilarang menerima barang dalam bentuk apa pun, karena itu merupakan

penyuapan.

Mourad ingat bahwa mertuanya pernah membantunya untuk mengadakan

perayaan bagi anak-anaknya tanpa sepengetahuan Hlima.Mertuanya menyudutkan

Mourad dengan mengingatkannya bahwa dia tidak bisa mengadakan perayaan

tersebut dengan penghasilannya yang kecil.Perhatikan kutipan di bawah.

(35)

LHR/158

Mon fils avait trios ans. Elle avait décidé de faire la surprise à sa fille en

organisant secrètement la cérémonie du baptême de Karima et de la

circoncision de Wasit. Hlima ne devait surtout pas être mise au courant.

Cela se fait souvent dans les familles bourgeoises. Ma belle-mère ne

manqua pas l‟occasion de le faire savoir et surtout d‟insister sur l‟état plus

que modeste de mon revenu. La générosité des gens riches est souvent

suspecte.

Saat umur anakku tiga tahun. Ibu mertuaku memutuskan membuat kejutan

untuk anaknya dengan mengadakan selamatan Karima dan sunatan Wasit

Page 139: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

110

secara rahasia. Hlima tidak boleh dikasih tahu. Itu sering dilakukan oleh

keluarga borjuis. Ibu mertuaku tidak lupa mengambil kesempatan untuk

mengingatkanku dan menyudutkanku bahwa penghasilanku jauh dari

memadai. Kemurahan hati orang-orang kaya seringkali mencurigakan.

Pada kutipan ke- 35 adanya ketidakberdayaan Mourad. Kutipan La

générosité des gens riches est souvent suspecte. (Kemurahan hati orang-orang

kaya seringkali mencurigakan.)menggambarkan bahwa ada maksud tertentu

dibalik kemurahan hati orang-orang kaya. Orang-orang kaya sebagai kelas

penguasa selalu mengeksploitasi kaum tertindas.Dengan kata lain, kaum borjuis

sering melakukan penindasan terhadap kaum subaltern.

Mourad untuk kedua kalinya pergi ke bank yang sama untuk menukarkan

uang dolarnya. Di bank tersebut Mourad berhadapan dengan direktur bank yang

mengatakan bahwa uang dolar itu adalah uang curian. Pak Direktur tidak akan

melaporkan Mourad ke polisi kalau dia membagi uang dolarnya kepada direktur

itu. Perhatikan kutipan di bawah.

(36)

LHR/164

« Si vous voulez, on pourra trouver un arrangement. Pour le moment, il

n‟y a que vous et nous qui sommes au courant. Il ne tient qu‟à vous que cette

affaire délicate reste entre nous, dans une intimité, une confidentialité partagée.

Dans la vie, il faut parfois savoir perdre. »

“Kalau anda mau, kita bisa tahu sama tahu.Saat ini hanya anda dan kami

yang tahu.Tergantung anda bahwa urusan yang peka ini tetap ada di antara kita

dalam keadaan saling mempercayai.Dalam kehidupan, kadang-kadang kita

harus bisa menerima kekalahan.”

Pada kutipan di atas adanya intimidasi yang dilakukan oleh direktur bank

tempat Mourad menukarkan dolar Amerikanya, yang terlihat di kutipan Si vous

voulez, on pourra trouver un arrangement. …Dans la vie, il faut parfois savoir

perdre. (Kalau anda mau, kita bisa tahu sama tahu. …Dalam kehidupan,

Page 140: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

111

kadang-kadang kita harus bisa menerima kekalahan.). Kutipan tersebut juga

menjelaskan bahwa Mourad harus mau membagi dolar tersebut kepada pihak

bank agar dia tidak dilaporkan ke polisi.

Mourad harus mengalami kekalahannya lagi jika dia menyerahkan sebagian

dolarnya kepada mereka.Perhatikan kutipan di bawah.

(37)

LHR/164

… Pour une fois que je gagne quelques sous, on veut me les prendre ! Ce

n‟est pas juste. La justice non plus n’aime pas les pauvres, la puissance ne

se niche pas chez les gens honnêtes et le printemps se moque pas mal des

hirondelles. …

… Untuk pertama kalinya aku mendapatkan beberapa jumlah uang, tapi

mereka ingin mengambilnya dariku. Itu tidak adil. Keadilan tidak lagi

menyenangi orang miskin, kekuasaan tidak berada di tangan orang-

orang jujur, dan musim semi sering mengejek burung layang-layang. …

Kutipan di atas menjelaskan bahwa kekuasaan hanyalah milik orang-orang

yang mempunyai uang, sehingga mereka bisa membeli keadilan dan keadilan

akan berpihak pada mereka. Sedangkan untuk orang-orang miskin tidak

mempunyai kekuasaan bahkan tidak mendapatkan keadilan. Keadilan menjauhi

orang-orang miskin, karena mereka tidak mempunyai uang untuk

membelinya.Mereka tertindas dan mereka tidak bisa membela diri mereka sendiri.

Hal tersebut ditunjukkan pada kutipan La justice non plus n’aime pas les

pauvres, la puissance ne se niche pas chez les gens honnêtes et le printemps se

moque pas mal des hirondelles.(Keadilan tidak lagi menyenangi orang miskin,

kekuasaan tidak berada di tangan orang-orang jujur, dan musim semi sering

mengejek burung layang-layang.). Orang miskin sebagai kaum subaltern sering

Page 141: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

112

mengalami penindasan yang dilakukan oleh kaum penguasa dan kaum subaltern

seringkali tidak memiliki hak untuk menyuarakan suara mereka.

Mourad teringat akan ayahnya yang melaporkan kasus pencurian yang

menimpa rumah mereka di kantor polisi. Namun karena penampilannya,

pengaduannya tidak dicatat oleh pihak kepolisian.Perhatikan kutipan di bawah.

(38)

LHR/189

… Il se leva et crut bon de signaler aux policiers qu‟il y avait erreur, qu‟il

n‟était pas le voleur mais le volé, et il partit. La plainte ne fut pas

enregistrée.En rentrant, il nous dit : « Dans ce pays, les voleurs sont

protégés, les corrompus encouragés et les honnêtes gens menacés ! »

… Dia berdiri dan mengatakan kepada polisi bahwa ada kesalahan, bahwa

dia bukanlah pencuri, tapi korban pencurian dan dia pergi. Pengaduannya

tidak dicatat oleh polisi. Ketika pulang, dia berkata kepada kami “Di

negeri ini, pencuri dilindungi, koruptor didukung, dan orang-orang

yang jujur diancam!”

Pada kutipan di atas terdapat pendiskriminasian keadilan terhadap orang-

orang jujur yang mencari keadilan. Mereka mengalami penindasan oleh orang-

orang yang berkuasa, bahkan mereka tidak bisa memberikan pernyataan bahwa

mereka adalah korban kejahatan yang memerlukan perlindungan. Keadilan tidak

berpihak pada orang-orang yang jujur. Uang adalah penguasa atas segala-galanya.

Hal tersebut ada dalam kutipan La plainte ne fut pas enregistrée.En rentrant, il

nous dit : « Dans ce pays, les voleurs sont protégés, les corrompus encouragés et

les honnêtes gens menacés ! » (Pengaduannya tidak dicatat oleh polisi. Ketika

pulang, dia berkata kepada kami “Di negeri ini, pencuri dilindungi, koruptor

didukung, dan orang-orang yang jujur diancam!”). Dengan kata lain, keadilan

bukanlah milik kaum subaltern melainkan milik kaum penguasa atau milik orang-

orang yang memiliki uang untuk membayar keadilan.

Page 142: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

113

Mourad ingin sekali melawan orang-orang yang memasukkannya dalam

kasus penyelewengan kekayaan negara tersebut. Namun dia tidak mempunyai

cukup dukungan untuk melawan mereka.Perhatikan kutipan di bawah.

(39)

LHR/196

Le soir, je raconte tout à Najia. A la fin, elle soupire puis me dit :

« Etre innocent ne suffit pas ; avoir raison non plus. Le droit n‟est jamais

appliqué dans toute sa rigueur. Ton histoire n'a d‟intérêt que si elle sert à

impliquer les corrupteurs et les corrompus. Toi, tu as été un élément dans

cette manigance. Tu pourrais rendre l‟argent et faire le procès de la

corruption dans le pays. Mais pour cela il faut avoir les épaules larges et

solides, il faut être plusieurs, il faut… il faut … Mais notre voix n‟est pas

écoutée, elle ne porte pas très loin. Nous ne sommes pas de taille à nous

battre avec ces monstres froids, cyniques, capables de nous broyer sous

d’immenses éclats de rire. »

Malam harinya, aku menceritakan semuanya pada Najia. Akhirnya, dia

menarik napas panjang dan berkata: “Menjadi tidak bersalah itu tidak cukup,

benar pun begitu juga. Hukum tidak pernah diterapkan dengan tegas.

Ceritamu itu tidak berguna, kecuali jika melibatkan para koruptor dan orang-

orang busuk. Kamu telah terlibat dalam persekongkolan ini. Kamu bisa

mengembalikan uang tersebut dan mengkritik habis-habisankorupsi di

negeri ini. Tapi untuk melakukannya, kamu harus punya bahu yang lebar

dan kuat, harus banyak dukungan, harus… harus… Tapi suara kita tidak

didengar.Suara itu tidak sangat jauh.Kita tidak cukup kekuatan untuk

melawan monster-monster dingin, sinis, yang mampu menghancurkan

kita dengan tawa besarnya.”

Pada kutipan di atas terdapat penindasan yang disebabkan oleh dominasi

struktural.Penindasan tersebut dialami oleh Mourad yang ingin melawan orang-

orang yang membawanya pada kasus penyelewengan.Namun Mourad dan orang-

orang seperti dirinya tidak mempunyai dukungan yang cukup kuat untuk melawan

mereka.Suara orang-orang seperti Mourad cenderung diabaikan dan mereka tidak

memiliki jalan untuk menuntut keadilan, karena Mourad dan orang-orang seperti

dirinya adalah kaum sublatern yang tidak memiliki suara untuk mendapatkan

keadilan.Hal itu dijelaskan dalam kutipan Nous ne sommes pas de taille à nous

Page 143: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

114

battre avec ces monstres froids, cyniques, capables de nous broyer sous

d’immenses éclats de rire.(Kita tidak cukup kekuatan untuk melawan

monster-monster dingin, sinis, yang mampu menghancurkan kita dengan

tawa besarnya.).

Mourad menyadari dari kejadian yang menimpanya.Cerita penyelewengan

kekayaan negara dan intimidasi orang-orang bank kepadanya.Perhatikan kutipan

di bawah.

(40)

LHR/209-210

Je n‟ai pas le droit de retourner au bureau ni de quitter le territoire. De

toute façon, pour sortir du pays, il faut l‟autorisation du directeur. On me

fait peur. On me teste. C‟est un coup monté par H.H. Je suis naïf. Je

comprends à présent l‟intimidation et le chantage exercés sur moi par les

agents de la banque. Ce sont ses amis, ses complices. Je comprends

l‟histoire de la machine à écrire. Je n‟aurais jamais dû emprunter cette

vieille chose qui ne servait plus à rien. H.H. m’envoie ainsi des signaux :

intégrer les rangs, ne plus être un gêneur, m’enrichir tout en lui

permettant d’en faire autant et plus, ou bien, si je m’entête à rester

intègre, il me le fera payer. Il en a les moyens.

Aku tidak berhak kembali ke kantor, tidak juga pergi ke luar negeri.

Pokoknya, untuk pergi ke luar negeri, harus ada izin dari Pak Direktur. Aku

takut. Aku diuji. Itu adalah suatu konspirasi dari H.H. Aku naif. Aku

sekarang mengerti intimidasi dan pemerasan yang dilakukan oleh orang-

orang bank. Mereka adalah teman-temannya, para kaki tangannya. Aku

mengerti cerita mesin tik. Seharusnya aku tidak meminjam barang tua yang

tidak lagi berguna itu. H.H. mengirimkan tanda-tanda kepadaku:

seharusnya aku patuh, jangan lagi menjadi pengganggu, jadilah kaya

sambil mengizinkan orang lain melakukan hal yang sama, bahkan lebih

lagi. Jika aku tetap keras kepala menjaga integritasku, aku harus

membayarnya. Dia punya cara untuk itu.

Pada kutipan tersebut dijelaskan bahwa Mourad mengerti kenapa orang-

orang bank mengintimidasinya dan mengapa munculnya cerita mesin tik. Itu

merupakan akal-akalan yang dilakukan oleh Pak Direktur dan Haji Hamid. Selain

Page 144: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

115

intimidasi yang dilakukan oleh pihak bank, Mourad juga mengalami penindasan

oleh Haji Hamid. Penindasan yang dilakukan Haji Hamid berupa tanda-tanda agar

Mourad patuh kepadanya dan tidak menghalangi kepentingannya dan kepentingan

orang-orang disekitarnya, yaitu mengambil keuntungan dari negara. Hal itu

dijelaskan dalam kutipan H.H. m’envoie ainsi des signaux : intégrer les rangs,

ne plus être un gêneur, m’enrichir tout en lui permettant d’en faire autant et

plus, ou bien, si je m’entête à rester intègre, il me le fera payer.(H.H.

mengirimkan tanda-tanda kepadaku: seharusnya aku patuh, jangan lagi

menjadi pengganggu, jadilah kaya sambil mengizinkan orang lain

melakukan hal yang sama, bahkan lebih lagi. Jika aku tetap keras kepala

menjaga integritasku, aku harus membayarnya.). Dengan kata lain, Mourad

sebagai kaum subaltern mengalami penindasan yang dilakukan oleh Haji Hamid

karena adanya dominasi sosiokultural.

4.3 Mimikri

Mimikri merupakan istilah untuk menjelaskan ciri-ciri peniruan, kamuflase

sikap, perilaku, dan pikiran orang pribumi terhadap kolonial.Seperti yang sudah

dijelaskan pada Bab 2 bahwa menurut pemahaman Bhabha, mimikri adalah

peniruan bahasa, budaya, perilaku, dan ide yang berlebihan.Berpura-pura adalah

suatu hal yang harus dilakukan Mourad untuk dapat bersosialisasi di lingkungan

masyarakat.Lihat kutipan di bawah.

(41)

LHR/53

« … Il ne s‟agit pas d‟étaler sa fortune, mais il y a des signes qui ne

trompent pas. Et puis, il faudra sortir, aller au restaurant de temps en

Page 145: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

116

temps, qu‟on te voie dîner avec des gens importants, qu‟on sache que tu es

un homme qui ne compte pas ses dépenses. C‟est important de laisser un

gros pourboire au garçon, ça fait riche et généreux à la fois. Il faut aussi

aller à la mosquée, par exemple le vendredi. Tu feras un effort, tu mettras

entre parenthèses ta laïcité et ton athéisme, et tu joueras le jeu. C’est ça la

société. … »

“… Tidak perlu memamerkan kekayaanmu, tetapi ada tanda-tanda yang

jelas. Kemudian, perlu juga keluar, sekali-kali pergi ke restoran agar orang

melihatmu makan malam dengan orang-orang penting, agar orang tahu

bahwa kamu bukanlah pria yang suka menghitung pengeluaran. Penting juga

untuk meninggalkan tip yang besar kepada pelayan. Itu menjadikanmu kaya

sekaligus murah hati. Perlu juga pergi ke masjid, misalnya pada hari Jumat.

Kamu harus berusaha, kamu simpan dulu sekularisme dan ateismemu.

Kamu perlu berpura-pura. Itu namanya bersosialisasi. …”

Pada kutipan di atas adanya mimikri pada diri Mourad. Suara hatinya

menyuruh dia untuk menjadi seperti para koruptor dan mengubah cara hidup dia

layaknya orang kaya. Selain itu, Mourad yang pernah bersekolah di Perancis

mempunyai pemikiran yang kebarat-baratan, yaitu sekuler dan ateis. Untuk keluar

dari kelompok yang terpinggirkan, Mourad harus berpura-pura menjadi orang lain

dan berinteraksi dengan mereka sekalipun dia membencinya. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan …tu joueras le jeu. C’est ça la société. (…Kamu perlu berpura-

pura. Itu namanya bersosialisasi.)yang menggambarkan mimikri.

Mourad sadar bahwa dia tidak bisa kembali menjadi orang yang bersih.

Mourad menghilangkan rasa bersalahnya karena masuk ke dalam lingkungan

orang korup. Suara naluri Mourad mengatakan bahwa Mourad harus terus maju

untuk mengubah hidupnya.Lihat kutipan di bawah.

(42)

LHR/101

« … Je sais, tu as noté ce que tu devras changer. Ce n‟est pas suffisant. Il

faut avoir de nouvelles fréquentations, sortir, te montrer, aller dans les

bars, offrir à boire, organiser des dîners, des parties, bref entrer dans la

peau grasse d’un corrompu. Au début, tu ne seras pas à l‟aise. Mais, après

Page 146: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

117

quelques jours, tu t‟y trouveras merveilleusement bien installé. Tu t‟y

habitueras et tu verras le monde avec un œil tout neuf. Dans la vie, on n‟a

rien si on ne risque rien. … »

“… Aku tahu, kamu sudah mencatat apa yang harus kamu benahi. Itu tidak

cukup. Kamu harus punya teman-teman baru, pergi keluar,

menunjukkan dirimu, pergi ke bar-bar, menyuguhkan minuman,

mengatur makan malam, pesta-pesta, singkat kata masuk ke dalam

kulit orang-orang yang korup. Pada awalnya, kamu tidak akan merasa

nyaman. Tapi, setelah beberapa hari, kamu akan merasakan bahwa kamu

dapat menempatkan diri dengan baik dalam situasi ini. Kamu akan terbiasa

dan kamu akan melihat dunia dengan mata yang sama sekali baru. Dalam

hidup, kita tidak akan punya apa-apa kalau tidak mau mengambil resiko apa

pun. …”

Kutipan ke- 42 menggambarkan adanya mimikri pada Mourad bahwa dia

harus mengubah cara hidupnya dengan cara masuk ke dalam lingkungan koruptor

dan berinteraksi dengan mereka. Hal itu dapat dilihat di dalam kutipan Il faut

avoir de nouvelles fréquentations, sortir, te montrer, aller dans les bars, offrir à

boire, organiser des dîners, des parties, bref entrer dans la peau grasse d’un

corrompu.(Kamu harus punya teman-teman baru, pergi keluar,

menunjukkan dirimu, pergi ke bar-bar, menyuguhkan minuman, mengatur

makan malam, pesta-pesta, singkat kata masuk ke dalam kulit orang-orang

yang korup.). Dengan kata lain, untuk tetap maju, dia harus mencoba masuk ke

dalam lingungannya yang baru, yaitu lingkungan koruptor dikarenakan dia tidak

bisa kembali menjadi dirinya yang jujur seperti sebelumnya. Dia harus

menempatkan dirinya dengan baik pada lingkungan yang baru.

Mourad dan Haji Hamid kedatangan tiga orang pria dari kantor Komisi

untuk melakukan penyidikan terhadap inventaris kantor. Haji Hamid mengajak

mereka untuk makan siang di rumahnya dan menonton pertandingan sepak

bola.Perhatikan kutipan di bawah.

Page 147: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

118

(43)

LHR/144

La villa de H.H. lui ressemble : mauvais goût à l‟intérieur, signes extérieurs

du nouveau riche. La télévision transmet un match de football. Nous

mangeons sous les huées des spectateurs. Le chef et ses deux collaborateurs

aiment le foot. H.H. fait semblant d’être passionné. Il n‟y a que moi pour

émettre une réserve contre ce sport. …

Villa H.H. seperti orangnya: di dalam rumah itu seleranya tidak bagus, di

luarnya memperlihatkan tanda-tanda orang kaya baru. Televisi menampilkan

pertandingan sepak bola.Kami makan diiringi teriakan-teriakan

penonton.Pak bos dan kedua rekan kerjanya menyukai sepak bola.H.H.

pura-pura bersemangat.Hanya aku saja yang menahan diri terhadap

olahraga ini. …

Pada kutipan ke- 43 adanya kepura-puraan pada Haji Hamid, yaitu dia pura-

pura bersemangat pada pertandingan sepak bola untuk menghormati tamunya.Hal

itu terdapat pada kutipan H.H. fait semblant d’être passionné.(H.H. pura-pura

bersemangat.). Hal yang sebenarnya Haji Hamid melakukan tindakan tersebut

adalah dia terpaksa karena untuk menyenangkan dan merupakan suatu bentuk

penyuapan. Dia melakukan hal itu dikarenakan agar proses penyidikan berjalan

lancer dan tidak ada masalah, kalaupun ada masalah maka dapat diselesaikan

secara damai tanpa melalui proses hukum.

Ibu mertua Mourad memohon kepada Mourad untuk berbaikan dengan

istrinya dan untuk pertama kalinya dia mencela kelakuan anaknya. Mourad

merasa ada sesuatu yang aneh pada ibu mertunya.Perhatikan kutipan berikut.

(44)

LHR/158-159

La visite d„hier avait un autre objectif : me réconcilier avec Hlima.

Curieusement, elle a adopté un profil bas et a critiqué sa fille. Elle m‟a dit

qu‟elle me comprenait et qu‟elle pensait à Wassit et Karima. Que, pour elle,

l‟argent n‟est qu‟une mauvaise poussière de la vie et qu‟il existe autre chose

que le confort matériel. « Seule la santé est importante. Sans la santé pas

d‟argent. La santé du corps et de l‟esprit. Voilà ce qu‟il faut réclamer à

Page 148: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

119

Dieu. Le reste viendra après. Sans la santé pas de bonheur, pas de joie, pas

d‟avenir… », dit-elle.

Kedatangannya kemarin mempunyai motif lain: agar aku berbaikan dengan

Hlima. Anehnya, dia merendahkan diri dan dia mencela kelakuan

anaknya.Dia mengatakan bahwa dia memahamiku dan dia memikirkan

Wassit dan Karima. Bahwa baginya uang hanyalah debu kotor dalam

kehidupan dan bahwa ada hal lain dari kesenangan materi. “Hanya

kesehatanlah yang penting. Tanpa kesehatan tidak akan ada uang. Kesehatan

jasmani dan rohani.Itulah yang harus dimohonkan kepada Tuhan. Hal

lainnya akan menyusul. Tanpa kesehatan, tidak ada kebahagiaan, tidak ada

kesenangan, tidak ada masa depan…” katanya.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa ibu mertua Mourad melakukan kepura-

puraan dengan merendahkan diri dan mencela kelakuan anaknya.Hal tersebut

terdapat dalam Curieusement, elle a adopté un profil bas et a critiqué sa fille.

(Anehnya, dia merendahkan diri dan dia mencela kelakuan anaknya.).

Mourad tahu bahwa ibu mertuanya tidak suka melakukan perbuatan tersebut,

karena ibu mertuanya selalu memusuhi dan memperlakukan dirinya dengan tdak

baik. Bahkan yang aneh lagi, ibu mertuanya mengutuk uang adalah kotor. Kepura-

puraan yang dilakukan ibu mertuanya mempunyai tujuan agar Mourad berbaikan

dengan istrinya dan tidak menceraikannya. Perceraian di Timur merupakan hal

yang tabu.

4.4 Hibriditas

Hibriditas adalah upaya meminjam, memilih, menyerap, menggunakan,

mengadaptasi budaya yang berlangsung dalam proses dinamis secara terus-

menerus. Mourad pun mengalami hal itu. Diateringat pernah mendapatkan surat

lamaran yang ditulis dalam bahasa Perancis ketika kantornya mengadakan

perekrutan pegawai. Lihat kutipan di bawah.

Page 149: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

120

(45)

LHR/67

Je me souviens de l‟époque où l‟office dépendant du ministère de

l‟Equipement recrutait du personnel. J’avais reçu un jour une lettre de

demande d’emploi assez originale. Ecrite en français avec probablement

une plume d’oie, elle sollicitait du travail comme si nous vivions dans un

autre siècle : ….

Aku ingat ketika kantor ini yang termasuk bagian dari Kementrian Pekerjaan

Umum merekrut pegawai. Pada suatu hari aku menerima surat lamaran

yang cukup orisinil. Ditulis dalam bahasa Perancis mungkin dengan

bulu angsa.Surat itu membuatku merasa seakan-akan kita hidup di abad

lain: …

Pada kutipan ke- 45 terdapat hibriditas yang dilakukan seorang pelamar

pekerjaan, yang dapat dilihat pada kutipan J’avais reçu un jour une lettre de

demande d’emploi assez originale. Ecrite en français avec probablement une

plume d’oie… (Pada suatu hari aku menerima surat lamaran yang cukup

orisinil. Ditulis dalam bahasa Perancis mungkin dengan bulu angsa.).

Hibriditas bahasa pada penulisan surat lamaran pekerjaan di kantor Kementrian

Pekerjaan Umum. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 1 bahwa Perancis

pernah menjajah Maroko dan menyebarkan bahasa tersebut melalui pengajaran di

sekolah-sekolah. Bahasa Perancis menjadi bahasa kedua di Maroko setelah bahasa

Arab. Tujuan dari penulisan bahasa Perancis pada surta lamaran tersebut adalah

untuk menarik perhatian Mourad dan Mourad menerima si pelamar tersebut

bekerja di kantor Kementrian Pekerjaan Umum.

Mourad memutuskan untuk bergabung dengan ligkungannya yang baru,

yaitu lingkungan koruptor.Dia berencana mengikuti apa yang biasa dilakukan oleh

mereka. Perhatikan kutipan berikut.

(46)

Page 150: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

121

LHR/102

… Ensuit, en arrivant, j‟irai prendre un café avec le directeur. Je sais que

c‟est comme ça que fait Haj Hamid. Entre eux, c‟est un signe. On parlera de

la pluie et du beau temps. En partant, je lui demanderai s‟il y a d‟autres

dossiers. C‟est mon patron mais sans ma signature il ne peut rien. Donc, à

partir de demain matin à huit heures, j’entre dans la peau d’un

fonctionnaire corrompu. Je n‟ai pas honte des mots.

… Kemudian, segera setelah tiba di kantor, aku akan minum kopi dengan

Pak Direktur. Aku tahu bahwa Haji Hamid berbuat seperti itu. Di antara

mereka, itu merupakan sinyal. Kami akan berbicara tentang hujan dan cuaca

yang bagus. Ketika pamit, aku akan bertanya padanya apakah ada berkas

lain. Dia adalah atasanku, tetapi tanpa tanda tanganku, dia tidak bisa berbuat

apa-apa. Jadi mulai besok pukul delapan pagi, aku masuk ke dalam kulit

pegawai negeri yang korup. Aku tidak malu dengan kata-kata itu.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa hibriditas pada Mourad adalah

memutuskan masuk ke dalam lingkungan pegawai negeri yang korup. Dia telah

mengaburkan identitas awal sebagai orang jujur dengan tujuan dia ingin

mengubah nasibnya terutama keadaan ekonominya menjadi lebih baik. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan … j’entre dans la peau d’un fonctionnaire corrompu.

(aku masuk ke dalam kulit pegawai negeri yang korup.). Dia akan mengikuti

cara yang biasa dilakukan oleh Haji Hamid kepada direktur mereka, yang

sebenarnya adalah sinyal untuk melakukan sesuatu.

Dalam perjalanan pulang dari rumah Najia, seorang perempuan dengan tidak

sengaja menabrak Mourad. Perempuan tersebut mengajak Mourad ke

apartemennya yang kumuh. Dari balik pintu apartemen-apartemen tersebut,

Mourad mendengar suara teriakan aktor Mesir dalam sinetron. Selain itu, banyak

orang Maroko yang mengikuti gaya dari artis-artis Mesir. Perhatikan kutipan di

bawah.

(47)

LHR/112-113

Page 151: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

122

Je monte sans faire de commentaire. Ça sent mauvais. On entend derrière

les portes les cris des acteurs égyptiens qui jouent dans un feuilleton. Le

cinéma égyptien de notre enfance était merveilleux. Les séries qui passent à

présent à la télé sont horribles. C‟est cela la décadence. Les comédiens

hurlent au lieu de jouer. Ils participent à l‟hystérie collective. D’ailleurs, de

plus en plus de Marocains agissent et parlent comme leurs idoles

égyptiennes. C‟est de l‟ordre de l‟épidémie et de la contamination. …

Aku naik tanpa berkomentar. Bau sekali. Di balik pintu kami mendengar

teriakan para aktor Mesir yang bermain dalam sinetron. Film Mesir pada

masa kecilku sangat bagus. Sinetron yang ditayangkan di televisi pada saat

ini mengerikan. Itu merupakan kemunduran. Para aktor bukannya bermain,

tetapi berteriak. Mereka ikut serta pada kehisterisan bersama. Lagi pula,

semakin banyak orang Maroko yang betindak dan berbicara seperti

idola mereka dari Mesir. Itu semacam wabah dan penyakit menular. …

Kutipan ke- 47 menggambarkan hibriditas yang terjadi pada orang Maroko,

yang terdapat pada kalimat D’ailleurs, de plus en plus de Marocains agissent et

parlent comme leurs idoles égyptiennes. (Lagi pula, semakin banyak orang

Maroko yang betindak dan berbicara seperti idola mereka dari Mesir.). Hal

tersebut merupakan pengaruh dari persilangan budaya yang dilihat oleh orang-

orang Maroko terhadap Mesir. Terutama bagi orang Maroko yang mengidolakan

para aktor Mesir. Sehingga secara tidak langsung Mesir menanamkan penaruh

budayanya terhadap masyarakat Maroko. Selain itu, Maroko merupakan anggota

dari Organisasi Liga Arab yang bermarkas di Cairo, Mesir.

Mourad memutuskan untuk menukarkan uang dolarnya dengan dirham.Dia

pergi ke bank yang belum pernah didatanginya dan bank tersebut memiliki bentuk

arsitektur Perancis.Perhatikan kutipan di bawah.

(48)

LHR/117

Je choisis une banque où je ne suis jamais entré. A ma banque, le caissier,

qui me connaît, se serait douté de quelque chose. Le hall est grand et froid.

Page 152: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

123

C’est une architecture de l’époque des Français. C‟est du solide. Normal.

Une banque doit être solide. J‟ai peur de ma timidité. Elle pourrait me

trahir ou me faire faire un faux pas. L‟homme derrière le guichet a un

visage gras, barré par une moustache. Tous ses gestes sont quasi

automatiques. Il compte les billets avec une rapidité extraordinaire. Sans

même me regarder, il me glisse sous la vitre un formulaire à remplir. Je me

mets de côté et le lis attentivement. C’est écrit en français. …

Aku memilih bank yang belum pernah aku datangi.Di bank yang biasa aku

datangi, kasir yang mengenalku akan mencurigai sesuat. Lobi di bank

tersebut besar dan dingin. Arsitekturnya merupakan peninggalan masa

Perancis.Bangunannya kokoh. Normal. Bangunan sebuah bank memang

harus kokoh. Aku takut akan sifat pemaluku. Sifat itu bisa mengkhianatiku

atau membiarkanku membuat suatu kesalahan.Pria di belakang loket,

mempunyai wajah yang gemuk dan berkumis.Semua gerakannya setengah

otomatis.Dia menghitung uang dengan kecepatan yang luar biasa.Bahkan

tanpa melihatku, dia menyerahkan sebuah formulir dari bawah kaca

kepadaku untuk diisi.Aku menerimanya dan membacanya dengan

cermat.Formulir itu ditulis dalam bahasa Perancis. …

Pada kutipan ke- 48 digambarkan adanya pengaruh budaya Perancis, yaitu

bentuk arsitektur bank dan bahasa pada formulir tersebut.Hal itu terdapat pada

kutipan C’est une architecture de l’époque des Français. … C’est écrit en

français.(Arsitekturnya merupakan peninggalan masa Perancis. … Formulir

itu ditulis dalam bahasa Perancis.). Seperti yang sudah saya jelaskan di Bab 1

bahwa Perancis pernah menjajah Maroko selama 44 tahun. Oleh karena itu

Perancis meninggalkan jejak-jejak kolonialnya di Maroko, seperti bangunan dan

bahasa yang terdapat pada kutipan di atas. Itulah hibriditas yang terjadi di

Maroko, selain terjadi pada masyarakatnya juga terjadi pada bentuk bangunan dan

bahasa yang digunakan dalam sistem administratif.

Najia meminta maaf kepada Mourad karena telah berbuat kasar kepadanya

ketika dia tahu bahwa Mourad telah kehilangan integritasnya. Dia berbicara

kepada Mourad dalam bahasa Perancis.Perhatikan kutipan di bawah.

Page 153: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

124

(49)

LHR/121

… Najia n‟aimerait peut-être pas que je reste diner. Je bredouille une

formule de politesse et ferme les yeux. Quand j les ouvres, Najia est devant

moi. Poli et même accueillante. Elle me parle en français : …

… Najia mungkin tidak akan senang aku makan malam di sini.

Kugumamkan kata-kata sopan dan kututup mataku.Ketika aku

membukanya, Najia berada di hadapanku.Sopan dan bahkan ramah.Dia

berbicara kepadaku dalam bahasa Perancis: …

Pada kutipan ke- 49 terdapat hibriditas bahasa, yang dapat dilihat pada

kutipan Elle me parle en français (Dia berbicara kepadaku dalam bahasa

Perancis).Seperti yang sudah dijeaskan sebelumnya bahwa Perancis pernah

menjajah Maroko selama 44 tahun, Perancis meninggalkan pengaruh bahasanya di

Maroko, sehingga bahassa Perancis digunakan sebagai bahasa kedua di

Maroko.Kutipan tersebut juga menjelaskan bahwa Najia mengalami hibriditas

berupa bahasa yang digunakannya.Dia menggunakannya untuk membuat Mourad

terkesan padanya dan memaafkannya.

Haji Hamid mengatakan kepada Mourad bahwa bercak putih yang muncul

pada dirinya adalah hal yang biasa dialami oleh orang.Dia menyarankan kepada

Mourad untuk menghindari memakan lobster dan meminum minuman

beralkohol.Perhatikan kutipan berikut.

(50)

LHR/138

… Je suis content de me passer de langouste pour la bonne raison que je

n‟en ai jamais mangée. Comment voulez-vous que ça me manque ? Même la

boisson. Un petit verre de vin français de temps en temps ou u petit whisky

avec des glaçons. J‟avais peur qu‟il m‟interdise de fumer. C‟est mon seul

luxe : remplir de nicotine et de goudron mes poumons. …

… Aku senang karena menghindari lobster dengan alasan aku tidak pernah

memakannya. Bagaimana mungkin aku ingin memakannya?Sama dengan

minuman.Kadang-kadang aku meminum segelas kecil angur Perancis

Page 154: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

125

atau sedikit wiski dengan es.Aku takut dia melarangku untuk merokok.Itu

adalah kemewahannku: mengisi paru-paruku dengan nikotin dan tar. …

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Mourad memang tidak pernah memakan

lobster, di samping harganya yang mahal dan dia tidak sanggup untuk

membelinya, kemewahan baginya adalah rokok.Kutipan Un petit verre de vin

français de temps en temps ou u petit whisky avec des glaçons.(Kadang-kadang

aku meminum segelas kecil angur Perancis atau sedikit wiski dengan

es.)menunjukkan adanya bentuk-bentuk pengaruh jaman kolonial.Anggur

Perancis dan wiski merupakan produk minuman beralkohol yang berasal dari

Eropa.Peninggalan-peninggala budaya kolonial di negara terjajah mengakibatkan

adanya adaptasi budaya oleh negara terjajah tersebut.

Lalla Khadijah adalah sekretaris Mourad dan Haji Hamid.Dia adalah wanita

Maroko yang bisa berbahasa Perancis dan dicampur dengan bahasa

Arab.Perhatikan kutipan di bawah.

(51)

LHR/147

Le bureau aussi change. Avant, on avait comme secrétaire Lalla Khadijah,

une femme d‟une cinquantaine d‟années, compétente mais bonne

représentante de la vieille école ; son français était truffé de mots arabes.

Kantor juga berubah. Sebelumnya, kami mempunyai sekretaris Lalla

Khadijah. Seorang wanita berumur lima puluhan. Dia sangat berkompeten

dalam pekerjaannya, tapi dia contoh hasil dari sekolah zaman dulu. Bahasa

Perancisnya dicampur dengan kata-kata Arab.

Pada kutipan ke- 51 terjadi percampuran bahasa Perancis dan Arab yang

terdapat pada kutipan son français était truffé de mots arabes.(Bahasa

Perancisnya dicampur dengan kata-kata Arab.). Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya bahwa Maroko selain menggunakan bahasa Arab juga menggunakan

Page 155: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

126

bahasa perancis. Lalla Khadijah sebagai hasil dari sekolah zaman dulu, walaupun

dia bisa berbahasa Perancis namun dia memasukkan kata-kata Arab dalam bahasa

Perancisnya. Dengan kata lain, Lalla Khadijah mengalami hibriditas dalam hal

penggunaan bahasa Perancis.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Perancis pernah menjajah

Maroko dan meninggalkan berbagai bentuk kolonialnya di Maroko, sehingga

menyebabkan adanya percampuran budaya.Perhatikan kutipan di bawah.

(52)

LHR/171

… Quand j’étais au lycée, notre professeur d’histoire, un coopérant

français, s’était pendu. Cela nous avait beaucoup choqués. Il avait corrigé

nos copies et nous les avait rendues, avait mis de l‟ordre dans la classe, puis

le lendemain nous l‟avions attendu. J‟avais quatorze ans et j‟avoue avoir

pleuré.

… Ketika aku masih di sekolah menengah atas, guru sejarah kami,

seorang pegawai dari dinas yang bekerjasama dengan Perancis,

gantung diri. Itu sangat mengejutkan kami. Sebelumnya, dia mengoreksi

pekerjaan kami dan mengembalikannya. Esok harinya kami menunggunya.

Ketika itu aku berumur empat belas tahun dan aku akui bahwa aku

menangis.

Pada kutipan di atas terdapat kerja sama dalam bidang pendidikan antara

Maroko dan Perancis, yang ditunjukkan padaQuand j’étais au lycée, notre

professeur d’histoire, un coopérant français, s’était pendu. (Ketika aku masih

di sekolah menengah atas, guru sejarah kami, seorang pegawai dari dinas

yang bekerjasama dengan Perancis, gantung diri.). Pendudukan Perancis di

Maroko meninggalkan berbagai bentuk peninggalan penjajahan. Salah satunya

adalah seperti yang terdapat pada kutipan tersebut, yaitu bidang pendidikan. Dinas

pendidikan yang mengadakan kerja sama dengan Perancis mengirimkan seorang

Page 156: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

127

pegawainya untuk mengajarkan sejarah. Perancis menyebarkan bahasanya

didukung melalui pengajaran bahasanya di sekolah-sekolah sebagai bahasa

pengantar.

Mourad bertemu dengan teman sekolahnya yang bernama

Tajeddine.Tajeddine adalah seorang pengusaha di Amerika.Dia kembali ke

Maroko untuk berinvestasi, namun dia mengeluh karena menurutnya orang-orang

Maroko tidak menghargai waktu.Perhatikan kutipan di bawah.

(53)

LHR/179

« Vous comprenez, mon temps est précieux, et ici, on me fait attendre

partout. Les Marocains ont hérité de la France toutes les pesanteurs. C‟est

domage ! … »

“Anda tahu, waktuku sangatlah berharga, dan di sini, di mana-mana orang-

orang membuatku menunggu. Orang-orang Maroko mewarisi semua hal

yang berat-berat dari Perancis. Sayang sekali!...”

Kutipan ke- 53 menjelaskan bahwa orang-orang Maroko hanya mengambil

budaya Perancis yang berat, seperti bangunan, bahasa, sistem pemerintahan,

hukum, pendidikan, dan lain sebagainya. Orang Maroko tidak mengambil budaya

kedisiplinan orang Perancis dan menghargai waktu. Hal tersebut terdapat pada

kutipan Les Marocains ont hérité de la France toutes les pesanteurs.(Orang-

orang Maroko mewarisi semua hal yang berat-berat dari Perancis.).

Masyarakat Maroko mengalami hibriditas karena adanya dampak dari penjajahan

Perancis dan meninggalkan budayanya di negara jajahannya tersebut.

4.5 Marginalitas

Page 157: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

128

Pada umumnya marginalitas diartikan sebagai orang-orang yang tergolong

ke dalam kelompok terpinggirkan atau miskin. Cakupan kelompok terpinggirkan

atau marginal adalah orang-orang yang mengalami satu atau lebih dimensi

penyingkiran, diskriminasi, atau eksplotasi di dalam kehidupan sosial, ekonomi,

dan politik kota. Data-data di bawah ini merupakan analisis marginalitas yang

terdapat dalam novel.

Keadaan ekonomi Mourad yang memprihatinkan membuatnya diperlakukan

tidak baik oleh ibu mertuanya.Perhatikan kutipan di bawah ini.

(54)

LHR/20

… Il n’y a que moi qu’elle maltraite, je lui gâche le paysage. Je suis son

erreur, celui qui n‟aurait pas dû entrer dans cette famille. …

… Hanya aku yang tidak diperlakukannya semena-mena, aku merusak

pemandangannya. Aku adalah kesalahannya. Orang yang seharusnya tidak

masuk ke dalam keluarga itu. …

Pada kutipan Il n’y a que moi qu’elle maltraite, je lui gâche le paysage.

(Hanya aku yang tidak diperlakukannya semena-mena, aku merusak

pemandangannya.)terdapat diskriminasi ekonomi yang dialami Mourad.

Keterbatasan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya

menjadikannya sebagai orang miskin di keluarga istrinya dan itulah yang

menyebabkannya menjadi korban marginal. Diskriminasi yang dilakukan oleh ibu

mertuanya dikarenakan adanya rasa egoisme dan rasa kecenderungan

mengunggulkan menantu yang satu dan yang lainnya, contohnya antara Mourad

dan Sidi Larbi.

Page 158: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

129

Orang-orang jujur yang berada di tengah-tengah masyarakat korup

mengalami pembatasan dalam pergerakannya.Itulah yang dialami oleh Mourad

dan orang-orang seperti dirinya.Perhatikan kutipan di bawah.

(55)

LHR/47

Je ne sais pas pourquoi, mais des gens comme moi sont condamnés à

circuler dans un tunnel. Je suis sans recours. Il suffit que j‟emprunte un

chemin pour qu‟il se creuse et se transforme en tunnel, et souvent au bout il

y a un puits.

Aku tidak tahu kenapa, tapi orang-orang sepertiku terhukum untuk

berjalan di dalam terowongan.Aku tidak memiliki jalan keluar lagi.Bila

aku mengambil suatu jalan, maka jalan itu akan berubah menjadi

terowongan dan sering kali di ujungnya ada sebuah sumur.

Pada kutipan ke- 55 terdapat marginalitas yang dialami oleh orang-orang

jujur.Mereka mengalami penyingkiran dalam kehidupan sosial.Pergerakan mereka

dibatasi, mereka seolah-olah dilarang untuk memperluas ruang geraknya.Jika

mereka ingin keluar dari penyingkiran tersebut, maka mereka harus rela untuk

masuk kedalam kelompok yang tidak sesuai dengan ideologi mereka.Hal itu

tergambarkan pada kutipan Je ne sais pas pourquoi, mais des gens comme moi

sont condamnés à circuler dans un tunnel.(Aku tidak tahu kenapa, tapi orang-

orang sepertiku terhukum untuk berjalan di dalam terowongan.).

Ketika Mourad mengajak anak perempuannya pergi berlibur ke Tangier

dengan menggunakan kereta, Karima melihat seorang perempuan tua dengan

tubuh yang bongkok berjalan di ladang membawa beban yang berat.Sedangkan

seorang laki-laki yang mengikutinya berada di atas kuda.Dan anak-anak yang

seharusnya sekolah, mereka sedang membawa tempayan air.Lihat kutipan di

bawah.

Page 159: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

130

(56)

LHR/88

« Une vieille femme marche dans les champs, courbée sous le poids de sa

charge. Un homme la suit, à cheval. Il n‟est pas gentil. Il devrait l‟aider. »

« Les arbres roulent vite. »

« Des enfants transportent des bidons d’eau au lieu d’aller à école. »

“Seorang perempuan tua berjalan di ladang, tubuhnya yang

membongkok membawa beban berat. Seorang pria mengikutinya di

atas kuda.Dia tidak baik.Seharusya dia menolong perempuan tua itu.”

“Pohon-pohon berlari dengan cepat.”

“Anak-anak memikul tempayan air, bukan pergi ke sekolah.”

Pada kutipan di atas terdapat perbedaan antara budak dan majikan.Selain itu,

karena kemarau yang sedang melanda Maroko mengakibatkan kekeringan dan

anak-anak yang berasal dari keluarga miskin harus pergi mencari air dan memikul

tempayan air untuk dibawa ke rumah mereka masing-masing, bukan

bersekolah.Hal itu terdapat pada kutipan Une vieille femme marche dans les

champs, courbée sous le poids de sa charge. Un homme la suit, à cheval. ... Des

enfants transportent des bidons d’eau au lieu d’aller à école.(Seorang

perempuan tua berjalan di ladang, tubuhnya yang membongkok membawa

beban berat. Seorang pria mengikutinya di atas kuda. … Anak-anak

memikul tempayan air, bukan pergi ke sekolah.).Kutipan tersebut

menggambarkan tentang keadaan ekonomi yang terjadi pada mereka.Keadaan

ekonomi yang buruk membuat mereka harus bekerja keras dan sangat

dimanfaatkan oleh kaum penguasa.

Mourad yang sedang berjalan-jalan di jalan besar karena telah bertengkar

dengan istrinya, melihat banyak pelajar sedang belajar di bawah lampu jalan.Lihat

kutipan di bawah.

Page 160: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

131

(57)

LHR/98

… Je marche le long du boulevard Ghandi. De plus en plus de lycéens et

d’étudiants révisent leurs cours sur ce boulevard bien éclairé. …

« … La vie n‟est pas facile. Les gens, dès qu’ils ont de l’argent, se

permettent de vous bousculer et de vous écraser les pieds. … »

… Aku berjalan di sepanjang jalan raya Ghandi. Makin lama semakin

banyak murid sekolah menengah dan mahasiswa yang belajar di jalan

yang cukup diterangi cahaya lampu. …

“… Hidup tidaklah mudah. Baru saja punya uang banyak, orang-orang

sudah merasa bisa bersikap semaunya dan menginjak kita seenaknya. …”

Pada kutipan ke- 57 terdapat diskriminasi pada orang-orang miskin. Mereka

mereka megalami eksploitasi pada ekonomi. Kaum marginal tidak mendapatkan

sarana yang cukup seperti mahalnya biaya listrik yang mengakibatkan banyak

pelajar yang belajar di bawah cahaya lampu jalan. Mereka tidak mendapatkan

subsidi untuk biaya listrik yang mereka gunakan, yang bisa dilihat pada kutipan

De plus en plus de lycéens et d’étudiants révisent leurs cours sur ce boulevard

bien éclairé. (Makin lama semakin banyak murid sekolah menengah dan

mahasiswa yang belajar di jalan yang cukup diterangi cahaya lampu.).

Selain itu, kaum kapitalis yang menguasai negara dengan kekuasaan yang mereka

miliki, mereka mendiskriminasikan kaum marginal. Uang memegang peranan

yang sangat penting untuk menguasai banyak hal, yang terlihat pada kutipan Les

gens, dès qu’ils ont de l’argent, se permettent de vous bousculer et de vous

écraser les pieds. (Baru saja punya uang banyak, orang-orang sudah merasa

bisa bersikap semaunya dan menginjak kita seenaknya.).

Page 161: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

132

Mourad sebagai orang miskin selalu diperlakukan tidak baik oleh keluarga

istrinya, terutama ibu mertuanya. Perhatikan kutipan berikut.

(58)

LHR/108

… Mais pourquoi s‟acharne-elle sur moi? La pauvreté est un défaut, c’est

comme quelqu’un qui naît borgne ou bossu. C‟est un défaut de la nature,

va-t-on lui en vouloir ? Même si je deviens riche, elle continuera à

m‟attaquer, parce qu‟à ses yeux je serai un ancien pauvre.

… Tapi kenapa mertuaku menyerangku? Kemiskinan adalah suatu

kesalahan, seperti orang yang lahir buta sebelah atau bungkuk. Itu

kekurangan alamiah, apakah orang akan marah kepadanya? Bahkan jika aku

menjadi kaya, dia akan tetap menyerangku, karena di matanya aku adalah

mantan orang miskin.

Kutipan ke- 58 menjelaskan bahwa Mourad sebagai kaum marginal, dia

selalu dimusuhi dan diperlakukan tidak baik oleh ibu mertuanya karena miskin.

Kemiskinan bagi mertuanya sama seperti orang yang mengalami kecacatan fisik.

Hal tersebut terdapat pada kutipan La pauvreté est un défaut, c’est comme

quelqu’un qui naît borgne ou bossu. (Kemiskinan adalah suatu kesalahan,

seperti orang yang lahir buta sebelah atau bungkuk.). Orang-orang miskin dan

cacat seringkali mendapatkan pendiskriminasian dari berbagai pihak.

Mourad dan ibunya secara tidak sadar pernah melakukan pendiskriminasian

pada orang miskin yang menyewa sebagian rumah mereka. Lihat kutipan di

bawah.

(59)

LHR/152-153

… Lorsque j‟étais enfant, mon père avait loué une partie de la maison à des

gens. Nous cohabitions. Un drap séparait les deux familles. Ma mère n‟était

pas contente. Ces gens étaient plus pauvres que nous et surtout nous

n’avions pas la même éducation. C‟étaient des paysans. Je n‟aimais pas les

odeurs de leur cuisine. Ils avaient trois enfants qui pleuraient trop souvent.

C‟était une période no6ire qui ne m‟a pas préparé à supporter mes

semblables.

Page 162: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

133

…Ketika aku kecil, ayahku menyewakan sebagian rumah kami.Kami hidup

bersama-sama.Kedua keluarga dipisahkan oleh kain sebagai pembatas.Ibuku

tidak senang.Orang-orang itu lebih miskin daripada kami dan tidak

mempunyai pendidikan yang sama dengan kami.Mereka adalah

petani.Aku tidak suka bau dapur mereka.Mereka mempunyai tiga anak yang

terlalu sering menangis.Itu adalah masa kelam dalam hidupku yang tidak

mempersiapkan diri untuk menerima sesama.

Kutipan di atas menunjukkan adanya pendiskriminasian yang dilakukan oleh

Mourad dan ibunya kepada keluarga miskin yang menyewa sebagian rumah

mereka.Hal tersebut terdapat pada kutipan Ces gens étaient plus pauvres que

nous et surtout nous n’avions pas la même éducation.(Orang-orang itu lebih

miskin daripada kami dan tidak mempunyai pendidikan yang sama dengan

kami.). Mereka adalah golongan marginal yang mendapat perlakuan berbeda

karena miskin dan pendidikan yang mereka tempuh tidak sebanding dengan

keluarga Mourad.

Orang-orang kaya adalah orang-orang yang berkuasa. Mereka selalu

merendahkan orang-orang yang lemah. Perhatikan kutipan berikut.

(60)

LHR/192

… Oui, quand ils font le bien, comme ils dissent, ils le font savoir.

Humilier, c’est naturel, ça va de soi, ils ne vont tout de même pas s’arrêter

devant le cas d’un homme sans importance, un homme qui pense, agit, se

trompe et tombe comme un animal blessé. Il y a longtemps que tout a été

tracé par eux ou par leurs géniteurs.

… Ya, ketika mereka kaya, seperti yang mereka katakan, mereka akan

menunjukkannya. Menghina, itu biasa, terjadi dengan sendirinya.

Mereka tidak akan berhenti menghina saat berhadapan dengan

seseorang yang tidak penting. Seseorang yang berpikir, bertindak,

keliru, dan jatuh seperti binatang yang terluka.Semua sudah

direncanakan sejak lama oleh mereka atau oleh nenek moyang mereka.

Page 163: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

134

Kutipan di atas menggambarkan pendiskriminasian yang dilakukan oleh

orang-orang kaya terhadap orang-orang miskin.Mereka melakukan hal tersebut

disebabkan oleh status sosial dan ekonomi yang berbeda.Pendiskriminasian

tersebut terjadi sudah lama. Hal itu ditunjukkan dalam kutipan quand ils font le

bien, comme ils dissent, ils le font savoir. Humilier, c’est naturel, ça va de soi,

ils ne vont tout de même pas s’arrêter devant le cas d’un homme sans

importance, un homme qui pense, agit, se trompe et tombe comme un animal

blessé.(ketika mereka kaya, seperti yang mereka katakan, mereka akan

menunjukkannya. Menghina, itu biasa, terjadi dengan sendirinya. Mereka

tidak akan berhenti menghina saat berhadapan dengan seseorang yang tidak

penting. Seseorang yang berpikir, bertindak, keliru, dan jatuh seperti

binatang yang terluka.). Kaum borjuis atau penguasa selalu melakukan tindakan

yang semena-mena terhadap kaum marginal.

Pendiskriminasian tidak hanya terjadi pada orang-orang miskin, tapi juga

terjadi pada lingkungan tempat tinggal orang-orang miskin.Perhatikan kutipan

berikut.

(61)

LHR/218

Comme toutes les nuits, les chats se disputent autour des ordures jetées dans

les coins de rue. Ça pue. Un homme urine contre le mur. Ce n‟est pas un

clochard. Il ferme sa braguette et reprend son vélo puis disparaît dans le

noir. Cet homme doit avoir pour mission d‟arroser les pierres du quartier. Il

fait la tournée des rues. La ville est ainsi, sale et négligée chez les pauvres,

propre et soignée dans les quartiers résidentiels.

Seperti setiap malam, kucing berkelahi di sekitar tumpukan sampah yang

dilemparkan di sudut-sudut jalan. Bau sekali. Seorang laki-laki buang air

kecil menghadap ke dinding. Dia menutup risleting celananya dan

mengambil sepedanya, kemudian menghilang dalam kegelapan. Pria itu

pasti mempunyai misi untuk menyirami dinding di wilayah ini.Dia

Page 164: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

135

berkeliling di jalanjalan.Kota ini memang begitu kotor dan tidak terurus

di tempat orang-orang miskin, bersih dan terurus di daerah temapt

tinggal orang-orang kaya.

Pada kutipan tersebut digambarkan pebedaan tempat tinggal antara orang

miskin dan orang kaya, yang terdapat dalam kutipan La ville est ainsi, sale et

négligée chez les pauvres, propre et soignée dans les quartiers résidentiels.(Kota

ini memang begitu kotor dan tidak terurus di tempat orang-orang miskin,

bersih dan terurus di daerah temapt tinggal orang-orang kaya.). Dengan kata

lain, diskriminasi juga terjadi pada tempat tinggal. Orang-orang kaya

mendapatkan fasilitas yang sangat bagus di daerah tempat tinggalnya, sedangkan

tidak begitu halnya di daerah tempat tinggal orang-orang miskin. Semua itu

kembali lagi pada perbedaan ekonomi yang mengakibatkan diskriminasi antar

kelas sosial.

4.6 Alienasi

Alienasi merupakan gambaran tentang perasaan terasing dari masyarakat,

kelompok, kultur, dan diri sendiri yang pada umumnya dirasakan oleh orang yang

tinggal di masyarakat industrial yang kompleks, terutama di kota besar. Orang

menjadi teralienasi dikarenakan marginalitas. Sistem ekonomi yang tidak sehat

memunculkankaum kapitalis, sehingga banyak orang-orang yang menghilangkan

moralnya untuk memperkaya diri dengan menghalalkan segara cara. Sedangkan

orang-orang yang mementingkan moral dan ideologinya, dia akan menjadi bagian

dari orang yang teralienasi dari masyarakat. Pehatikan kutipan di bawah.

(62)

LHR/36

Page 165: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

136

Ça jamais ! Si je commence à corrompre, il n‟y aura plus de raison pour

que je m‟obstine à refuser les enveloppes. Si ma femme m‟entendait

réfléchir à voix haute. Elle me dirait : « Tu te crois un saint, un héros, tu es

bien le seul et tu nous entraînes dans ta solitude avec en plus privation et

manque. Tes seigneurs, les vrais hommes, eux pensent à l‟avenir de leurs

enfants et se débrouillent pour le leur assurer. Toi, tu accumules les

scrupules comme si on pouvait manger avec ! En tout cas, notre fils ne sera

pas la victime de ta rigueur. Je ferai tout pour qu‟il obtienne cette bourse. »

Aku tidak akan pernah melakukan korupsi! Kalau aku mulai korupsi, tidak

akan ada lagi alasan untukku bersikeras menolak amplop-amplop.

Seandainya istriku mendengar unek-unekku, dia akan berkata “Kamu kira

kamu orang suci, pahlawan. Kamu memang satu-satunya dan kamu

menyeret kami ke dalam keterasinganmu dengan kemiskinan dan

kekurangan. Atasan-atasanmu, merekalah laki-laki sejati, mereka

memikirkan masa depan anak-anaknya dan berusaha untuk menjamin

kesuksesan mereka. Kamu, kerjaanmu hanya menumpuk pertimbangan

moral, seolah-olah kita bisa memakannya! Pokoknya anak kita jangan

menjadi korban kekerasan kepalamu.Aku akan melakukan apa saja agar dia

mendapat beasiswa itu.”

Pada kutipan di atas adanya alienasi yang dialami oleh Mourad, terdapat

pada kutipan … tu es bien le seul et tu nous entraînes dans ta solitude avec en

plus privation et manque. (… Kamu memang satu-satunya dan kamu

menyeret kami ke dalam keterasinganmu dengan kemiskinan dan

kekurangan.). Mayoritas masyarakat pada sistem ekonomi yang buruk

memutuskan untuk berbuat kecurang, sedangkan kaum minoritas pada masyarakat

yang memutuskan untuk selalu jujur menempatkan mereka pada golongan yang

teralienasi. Golongan masyarakat yang minoritas ini menjadi penghalang bagi

kaum mayoritas untuk melakukan kecurangan, oleh karena itu mereka

disingkirkan dan diasingkan. Alienasi dan kemiskinan mempunyai hubungan yang

erat.

Page 166: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

137

Abbas, teman SMA Mourad yang tadinya orang baik, kini menjadi salah

satu koruptor karena terpengaruh oleh sopirnya. Sedangkan Mourad, sebagai

kaum minoritas yang menentang koruptor harus diasingkan seperti orang-orang

minoritas lainnya. Lihat kutipan di bawah.

(63)

LHR/46

… Abbas se dit lui réaliste. Il considère que c‟est la contribution à la

solidarité nationale. La corruption est une forme déguisée d‟impôt

supplémentaire. Tout le monde s’y plie et ceux, comme moi, qui résistent,

on devra bientôt les parquer dans une réserve et on les installera à côté des

espèces d’animaux menacées ou en voie de disparition. C‟est ma fierté

d‟appartenir à cette réserve.

… Abbas menyebut dirinya realis. Dia menganggap itu adalah kontribusi

untuk solidaritas nasional. Korupsi adalah suatu bentuk pajak tambahan

yang tersamarkan. Banyak orang yang tunduk padanya, sedangkan

orang-orang seperti aku yang menentang harus segera dimasukkan ke

dalam cagar alam dan menempatkan kami di samping binatang-

binatang yang terancam punah. Tapi itu adalah kebanggaanku menjadi

bagian dari cagar alam itu.

Kutipan tersebut menunjukkan adanya alienasi yang dialami oleh Mourad

dan orang-orang seperti dirinya.Hal itu dapat dilihat pada kutipan Tout le monde

s’y plie et ceux, comme moi, qui résistent, on devra bientôt les parquer dans une

réserve et on les installera à côté des espèces d’animaux menacées ou en voie de

disparition. (Banyak orang yang tunduk padanya, sedangkan orang-orang

seperti aku yang menentang harus segera dimasukkan ke dalam cagar alam

dan menempatkan kami di samping binatang-binatang yang terancam

punah.). Cagar alam adalah tempat perlindungan untuk ekosistem tertentu yang

perlu dilindungi dan pada umunya dikarenakan terancam punah. Oleh karena itu,

pada kutipan tersebut orang-orang yang teralienasi dianalogikan sebagai binatang-

binatang yang terancam punah dan harus dimasukkan ke dalam cagar alam.

Page 167: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

138

Namun maksud dari kutipan tersebut adalah orang-orang yang teralienasi

merupakan penghalang bagi kelangsungan kegiatan para koruptor sehingga

mereka harus diasingkan agar tidak lagi menjadi penghalang.

Selain Mourad yang mengalami alienasi di lingkungan kantor dan

keluarganya, teman masa kecilnya pun mengalami alienasi di lingkungan

kantornya. Alienasi yang dialaminya adalah dia dikirim ke luar negeri kemudian

dia dipecat karena mengeluarkan kata kasar kepada direkturnya. Perhatikan

kutipan berikut.

(64)

LHR/91

… Depuis, il s‟est mis dans la tête de fouiner partout jusqu‟à débusquer les

indices de vol ou de détournement. Comme il était irréprochable et

compétent, le patron ne réussit pas à le licencier. En revanche, il l’envoya à

l’étranger, dans un pays en guerre, dans le but inavoué de s’en

débarrasser. Là aussi il s‟employa à empêcher la corruption et fut contraint

de rentrer à Casablanca le jour où son bureau et son domicile furent

bombardés.

La suit de son histoire était prévisible. Attendu au tournant, il fut renvoyé

le jour où un mot grossier s’échappa de sa bouche en discutant avec son

directeur. « Grain de sable » se retrouva sans travail mais fier de son

intégrité. Depuis il s‟est mis à son compte.

… Setelah teman masa kecil Mourad pulang dari tugasnya di El Huceima,

dia telah menetapkan pikirannya untuk mencari bukti-bukti pencurian atau

penyelewengan. Karena dia tanpa cacat dan berkompeten,atasannya tidak

dapat memberhentikannya. Sebaliknya, dia dipindahkan ke luar negeri,

di negara yang sedang dilanda perang. Perpindahannya ada maksud

tersembunyi untuk menyingkirkannya. Di sana juga, dia melakukan

pencegahan korupsi dan terpaksa kembali ke Casablanca pada hari yang

sama di mana kantor dan rumahnya di bom.

Kelanjutan ceritanya dapat ditebak. Dia ditunggu-tunggu melakukan

kesalahan dan akhirnya dipecat karena mengeluarkan sepatah kata

kasar ketika berdebat dengan direkturnya. Lalu “si butiran pasir” tidak

Page 168: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

139

punya pekerjaan lagi meski tetap bangga dengan integritasnya. Sejak itu, dia

membukan usaha sendiri.

Kutipan ke- 64 adanya alienasi yang dialami oleh teman masa kecil Mourad.

Pada kutipan En revanche, il l’envoya à l’étranger, dans un pays en guerre,

dans le but inavoué de s’en débarrasser. … Attendu au tournant, il fut renvoyé

le jour où un mot grossier s’échappa de sa bouche en discutant avec son

directeur.(Sebaliknya, dia dipindahkan ke luar negeri, di negara yang sedang

dilanda perang. Perpindahannya ada maksud tersembunyi untuk

menyingkirkannya. … Dia ditunggu-tunggu melakukan kesalahan dan

akhirnya dipecat karena mengeluarkan sepatah kata kasar ketika berdebat

dengan direkturnya.)digambarkan bahwa orang yang jujur harus diasingkan

sejauh-jauhnya dan dicari-cari kesalahannya agar dipecat. Penyingkiran tersebut

dilakukan agar dia tidak mengganggu kegiatan para koruptor.

Mourad tidak menyukai segala macam bentuk kompetisi olahraga karena dia

tidak suka berada di tengah keramaian.Dia menarik diri dari keramaian dan hal itu

ditularkan oleh ayahnya. Perhatikan kutipan di bawah.

(65)

LHR/144-145

Je n‟ai jamais réussi à m‟intéresser aux compétitions sportives. Je n’aime

la foule. J‟ai toujours peur de mourir piétiné par des gens affolés. C‟est la

peur que mon père m‟a communiquée, petit.…

Aku tidak pernah berhasil menyukai kompetisi olahraga. Aku tidak suka

berada di tengah orang banyak. Aku selalu merasa takut mati diinjak-

injak oleh oran-orang yang keranjingan. Ketakutan itu ditularkan oleh

ayahku ketika aku kecil. …

Pada kutipan di atas terdapat penarikan terhadap diri sendiri. Mourad

membuat dirinya sendiri merasa terasingi. Dia tidak suka berada di tengah-tengah

Page 169: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

140

orang banyak, sehingga itu yang menyebabkan dirinya sulit untuk bersosialisasi

dengan orang banyak. Hal tersebut ada pada kutipan Je n’aime la foule.(Aku

tidak suka berada di tengah orang banyak.).

Haji Hamid yang berpenampilan lebih baik daripada Mourad lebih dihormati

dan dianggap ada oleh orang-orang. Sedangkan yang terlihat baik dari Mourad

adalah kejujurannya, namun kejujuran tidak membuat orang menghormatinya.

Perhatikan kutipan berikut.

(66)

LHR/172

… Les gens me bousculent et personne ne s‟excuse. Mon apparence

d‟homme fatigué n‟inspire pas le respect. Je sais. Les gens n‟ont pas le

temps de se pencher sur mon âme et de se rendre compte que je suis un

homme bon. Ils s‟en moquent. Ils ont raison. H.H. n’a même pas d’âme, et

pourtant on le salue respectueusement. A moi on ne manque pas de

respect, mais on m’ignore.

… Orang-orang mendorongku dan tidak seorang pun yang meminta maaf.

Aku kelihatan seperti orang yang lelah dan tidak menimbulkan rasa hormat.

Aku tahu bahwa aku seorang pria yang baik.Mereka tidak

mempedulikannya.Mereka betul.H.H. bahkan tidak mempunyai jiwa,

meskipun begitu orang-orang menghormatinya. Padaku, orang-orang

tidak ada rasa hormat dan juga tidak mempedulikanku.

Pada kutipan di atas terdapat alienasi yang dialami oleh Mourad karena

penampilannya.Penampilan lebih penting untuk menarik perhatian orang agar

orang menghormatinya, daripada kejujuran.Penampilan tampak sangat jelas,

sedangkan kejujuran tidak tampak.Orang-orang selalu menilai dari penampilan

luar. Penampilan yang bagus menunjukkan bahwa orang itu berada, sedangkan

orang yang berpenampilan tidak bagus tidak menunjukkan bahwa orang itu

berada, dengan kata lain orang tersebut adalah orang miskin. Mereka lebih

mengutamakan kejujuran dibandingkan penampilan.

Page 170: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

141

Orang-orang jujur selalu disingkirkan dan tidak dianggap

keberadaannya.Hal itu tampak dalam kutipan H.H. n’a même pas d’âme, et

pourtant on le salue respectueusement. A moi on ne manque pas de respect,

mais on m’ignore.(H.H. bahkan tidak mempunyai jiwa, meskipun begitu

orang-orang menghormatinya. Padaku, orang-orang tidak ada rasa hormat

dan juga tidak mempedulikanku.). Selain Mourad mengalami alienasi oleh

orang-orang disekitarnya, dia jugalah yang menyebabkan dirinya teralienasi

karena tidak bisa berpenampilan layaknya orang berada.

Mourad dituduh mencuri mesin tik dan dia diskors dari pekerjaannya. Lihat

kutipan di bawah.

(67)

LHR/176-177

J‟aimerais tellement avoir confiance, mais le jeu est fait d‟avance, la partie

est truquée. Je dois payer pour l‟exemple et il a fallu que ça tombe sur moi.

C‟est toujours ainsi, aurait dit mon père. On est puni d’être pauvre ;

honnête parce qu’on est éduqué de père en fils pour respecter la loi. Une

vieille machine à écrire, une Olivetti de 1960 ! Une pièce de collection ! Ils

sont odieux. Je vais la restituer tout de suite. Mais ils n‟en voudront pas. Ce

n‟est qu‟un prétexte. Je sors de chez le directeur, dégoûté, mais pas

désespéré. J‟ai compris et il est trop tard pour changer de mentalité et de

comportement. Je ne retourne pas au bureau, puisque je suis suspendu.

Aku berharap mempunyai keyakinan, tapi permainan memang sudah dibuat

sebelumnya dan direkayasa. Permainan itu jatuh kepadaku dan aku harus

menanggung akibatnya. Selalu begitu, kata ayahku. Kita dihukum karena

menjadi miskin dan kita miskin karena kita jujur, kita jujur karena

kita dididik dari ayah ke anak untuk menghormati hukum.Sebuah

mesin tik tua merek Olivetti 1960. Sebuah benda koleksi. Mereka jahat. Aku

akan segera mengembalkannya. Tapi mereka tidak mau.Itu hanya

alasan.Aku keluar dari ruangan Pak Direktur, memuakkan, tapi tidak putus

asa.Aku mengerti dan sudah sangat terlambat untuk mengubah mentalitas

dan tingkah laku. Aku tidak kembali ke kantor, karena aku diskors.

Kutipan tersebut menggambarkan orang yang jujur dan patuh harus

disingkirkan dengan cara apapun. Itulah yang terjadi pada Mourad, walaupun dia

Page 171: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

142

sudah masuk ke dalam lingkungan koruptor. Kejadian tersebut menjadikan

Mourad sebagai tertuduh karena telah mencuri mesin tik, barang inventaris kantor.

Mourad dituduh untuk diasingkan dengan cara diskors dari pekerjaannya. Kutipan

On est puni d’être pauvre ; honnête parce qu’on est éduqué de père en fils pour

respecter la loi. (Kita dihukum karena menjadi miskin dan kita miskin

karena kita jujur, kita jujur karena kita dididik dari ayah ke anak untuk

menghormati hukum.)menunjukkan bahwakejujuran dan kepatuhan pada hukum

membuat orang menjadi miskin, tidak dipedulikan, dan tidak dihormati.

Mourad dituduh menyelewengkan kekayaan negara, karena sebelumnya dia

adalah orang yang jujur. Orang yang selalu menghalangi orang-orang yang ingin

mengambil keuntungan dari orang lain. Perhatikan kutipan berikut.

(68)

LHR/186-187

Revenons aux pensées dissimulées de la direction : ma présence dans cet

office n‟arrange pas les affaires du conseil municipal de la Wilaya. Je ne

suis pas un homme moderne, je ne suis pas de mon temps et j‟empêche la

machine de tourner. C‟est pour cela qu‟on m‟appelle, paraît-il, « Grain de

sable ». Mois aussi. Comme mon ami de Tanger. Mais où est la justice ?

Justement c’est au nom de la justice qu’aujourd’hui je me trouve accusé

de détournement de biens publics !

Kita kembali pada pikiran tersembunyi para pimpinan: kehadiranku di

kantor tidak membereskan urusan-urusan dewan kota Wilaya. Aku bukan

orang yang modern, aku bukan orang dari jamanku, dan aku mencegah

orang-orang disekelilingku untuk memanfaatkan waktu dan mengambil

kekayaan mereka. Akulah orang yang mencegah mesin berputar. Itulah

sebabnya orang-orang menyebutku “Butiran Pasir”. Aku juga seperti

temanku di Tangier. Tapi di manakah keadilan? Justru karena nama

keadilan-lah, hari ini aku menemukan diriku dituduh menyelewengkan

kekayaan negara!

Kutipan di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang jujur seperti Mourad

dan temannya tidak mendapatkan keadilan. Mereka disingkirkan dengan berbagai

Page 172: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

143

macam cara dan tuduhan, seperti yang dialami oleh Mourad. Dia dituduh

menyelewengkan kekayaan negara berupa mesin tik tua merk Olivetti.Hal itu

ditunjukkan dalam kutipan Mois aussi. Comme mon ami de Tanger. Mais où est

la justice ? Justement c’est au nom de la justice qu’aujourd’hui je me trouve

accusé de détournement de biens publics ! (Aku juga seperti temanku di

Tangier. Tapi di manakah keadilan? Justru karena nama keadilan-lah, hari

ini aku menemukan diriku dituduh menyelewengkan kekayaan negara!).

Seperti yang sudah dijelaskan pada kutipan sebelumnya, bahwa orang-orang yang

jujur hidup di lingkungan orang-orang korup, maka mereka akan diasingkan

karena orang-orang jujur tersebut adalah ancaman untuk orang-orang yang tidak

jujur. Selain itu, ada maksud tersembunyi atas kasus yang menimpa Mourad, yaitu

pembalasan dendam mereka karena Mourad yang dulu adalah orang yang jujur.

Kondisi ekonomi Mourad membuatnya dijauhi oleh keluarga istrinya.

Perhatikan kutipan berikut.

(69)

LHR/191

… Pour eux, je n’existe pas. Je ne suis pas de la famille. Je suis juste le

mari de Hlima qui a eu tort de commettre une erreur de jeunesse, donc elle

doit payer. C‟est tout. Ils ne savent même pas où je travaille ni ce que je

fais. Je suis un minable petit salarié qui n’entre pas dans leur champ de

vision.

… Bagi mereka, aku tidak ada. Aku bukan bagian dari keluarga.Aku

hanyalah suami Hlima yang salah karena berbuat kesalahan saat muda,

sehingga dia harus membayarnya.Itu saja.Bahkan mereka tidak tahu di mana

aku bekerja dan yang aku lakukan.Aku orang yang tidak bermutu dengan

gaji kecil yang tidak masuk dalam ruang lingkup pandangan mereka.

Kutipan di atas menggambarkan penyingkiran yang dilakukan oleh keluarga

Hlima kepada Mourad.Penyingkiran tersebut disebabkan oleh kondisi ekonomi

Page 173: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

144

Mourad.Mourad dengan gaji yang kecil, membuatnya miskin sehingga dia tidak

dianggap ada bahkan dia dianggap bukan bagian dari keluarga Hlima.Hal itu

terdapat pada kutipan Pour eux, je n’existe pas. Je ne suis pas de la famille. …

Je suis un minable petit salarié qui n’entre pas dans leur champ de vision.(Bagi

mereka, aku tidak ada. Aku bukan bagian dari keluarga.… Aku orang yang

tidak bermutu dengan gaji kecil yang tidak masuk dalam ruang lingkup

pandangan mereka.).

Mourad yang tidak mempunyai catatan buruk selama dia bekerja, akhirnya

dituduh dengan alasan bahwa dia melakukan penyelewengan kekayaan

negara.Tuduhan tersebut mempunyai maksud unutk menyingkirkan Mourad dari

lingkungan teman-teman kerjanya.Perhatikan kutipan di bawah.

(70)

LHR/195

Ils ont fait des affaires. Ils se sont enrichis. Mais ils auraient pu s‟enrichir

encore plus si je n‟étais pas là, sur leur passage. Ils ont fini par annuler ce

grain de sable. Mais ce qu’ils ont cherché, c’est à l’annuler

définitivement. D‟où l‟histoire de la machine à écrire. Je pourrais tout

raconter à juge. Mais je n‟ai pas de preuve et ils me poursuivraient pour

diffamation.

Pak Direktur dan Haji Hamid telah melakukan kegiatan yang

menguntungkan.Mereka telah memperkaya diri. Tapi mereka bisa lebih

memperkaya diri lagi kalau aku tidak ada di sana, di dalam perjalanan

mereka. Akhirnya mereka menyingkirkan butir pasir ini. Tapi apa yang

mereka inginkan adalah menyingkirkannya untuk selamanya.Oleh

karena itu ada cerita tentang mesin tik tersebut. Aku bisa menceritakan

semuanya kepada hakim, tapi aku tidak mempunyai bukti dan mereka akan

menuduhku karena pencemaran nama baik.

Kutipan tersebut menggambarkanbahwa Mourad dituduh menyelewengkan

kekayaan negara berupa mesin tik, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.Pak

Direktur dan Haji Hamid membuat tuduhan seperti itu dengan maksud untuk

Page 174: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

145

menyingkirkan Mourad. Mereka ingin membalas dendam atas apa yang Mourad

perbuat, yaitu Mourad menghalangi jalan mereka untuk memperkaya diri mereka

sebelum Mourad masuk ke dalam jaringan korupsi. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan Ils ont fini par annuler ce grain de sable. Mais ce qu’ils ont cherché,

c’est à l’annuler définitivement. (Akhirnya mereka menyingkirkan butir pasir

ini. Tapi apa yang mereka inginkan adalah menyingkirkannya untuk

selamanya.). Penyingkiran terhadap seseorang ataupun sekelompok orang dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah melakukan tuduhan

yang dapat menyebabkan orang tersebut terkena hukuman.

Mourad merupakan orang yang idealis dan suka menyendiri. Dia memilih

menyendiri untuk merasakan kenyamanan dan keamanan. Perhatikan kutipan di

bawah.

(71)

LHR/202

La solitude choisie est une forme aiguë d’égoïsme, un refuge pour ceux

qui ne se sentent pas concernés par cette agitation qu’on confond parfois

avec la vie. Solitude élue, retrait s’épargner une chute brutale et une plus

grande souffrance. Mais n‟est-ce pas contradictoire de vouloir vivre sans

souffrir ? Au début de notre mariage, je faisais part à Hlima de mes pensées

sur la vie, la mort et le bonheur. Pour elle c‟était de délier. Tout est simple.

Pourquoi s‟acharner ainsi sur la vie ? Très vite elle a cessé d‟être une amie,

une confidente, une complice. Au bureau j‟étais aussi seul. A qui parler ?

Avec qui partager mes désillusions ?

Kesepian yang dipilih adalah suatu bentuk keegoisan yang tinggi,

tempat perlindungan untuk mereka yang tidak merasa berkenaan

dengan keramaian ini yang kadang-kadang orang-orang bingung

dengan kehidupannya. Kesepian yang dipilih, penarikan diri untuk

menghindarkan diri dari jatuh yang mengagetkan dan penderitaan

yang lebih besar.Tapi bukankah itu pertentangan yang menginginkan hidup

tanpa menderita? Pad awal kami menikah, aku memberitahu pandanganku

padanya tentang kehidupan, kematian, dan kebahagiaan. Baginya, tentulah

aku sedang mengigau. Semuanya sederhana. Mengapa begitu menyerang

pada kehidupan? Dengan segera dia berhenti menjadi teman dan tempat

Page 175: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

146

berbagi rasa. Di kantor, aku juga sendiri. Pada siapa aku berbicara? Dengan

siapa aku berbagi kekecewaanku?

Pada kutipan tersebut dijelaskan bahwa kesendirian yang dipilih oleh orang-

orang yang idealis merupakan bentuk keterasingan yang diciptakan dari diri

sendiri. Mereka memilih untuk menyediri dari keramaian untuk melindungi diri

mereka dari hal-hal yang tidak mereka sukai dan mereka takut untuk mengambil

resiko, hal tersebut juga merupakan bentuk keegoisan. Keterasingan yang dialami

mereka tidak hanya terjadi pada lingkungan pekerjaan dan keluarga, bahkan

terjadi juga pada lingkungan sosial. Hal itu terdapat pada kutipan La solitude

choisie est une forme aiguë d’égoïsme, un refuge pour ceux qui ne se sentent

pas concernés par cette agitation qu’on confond parfois avec la vie. Solitude

élue, retrait s’épargner une chute brutale et une plus grande

souffrance.(Kesepian yang dipilih adalah suatu bentuk keegoisan yang tinggi,

tempat perlindungan untuk mereka yang tidak merasa berkenaan dengan

keramaian ini yang kadang-kadang orang-orang bingung dengan

kehidupannya. Kesepian yang dipilih, penarikan diri untuk menghindarkan

diri dari jatuh yang mengagetkan dan penderitaan yang lebih besar.).

Mourad selalu mengalami keterasingan sepanjang hidupnya.Hal itu

dikarenakan sifatnya yang tidak suka berada di tengah-tengah konflik dan dia

tidak suka mengambil resiko.Perhatikan kutipan berikut.

(72)

LHR/211-212

D’où vient cette force qui me retient ? C’est la peur, c’est la lâcheté. C’est

la pauvreté. … J‟ai résisté tout ce que j‟ai pu contre la corruption, jusqu‟au

jour où j‟ai cédé sous la pression des autres. C‟est pour cela que je me

trouve aujourd‟hui dans cette situation. Je n‟aime pas les conflits ni les

Page 176: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

147

bagarres. Je suis bêtement pacifiste. Je le reconnais à présente. Est-ce le

moment de faire mon autocritique ? Je suis seul, abandonné, isolé.

Dari mana datangnya kekuatan yang menahanku? Itu adalah

ketakutan, pengecut, dan kemiskinan. … Aku bertahan melawan korupsi,

sampai hari di mana aku menyerah di bawah tekanan orang lain. Itulah

sebabnya hari ini aku berada pada situasi semacam ini. Aku tidak menyukai

konflik maupun perkelahian. Dengan bodohnya, aku menjadi pecinta damai.

Aku mengakuinya sekarang. Apakah ini saatnya untuk mengakui

kesalahanku? Aku sendiri, ditinggalkan, dan diasingkan.

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa Mourad merasa terasing yang

disebabkan oleh dirinya sendiri dan dia menyerah pada korupsi di bawah tekanan

orang-orang di sekitarnya. Mourad selalu menjaga dirinya untuk tidak terlibat

dalam permasalahan apapun. Dia merasa bersalah dan ingin mengakui

kesalahannya. Namun tidak ada seorangpun yang membantunya. Sifatnyalah yang

menyebabkan dirinya dijauhi dan diabaikan oleh orang lain. Hal itu terdapat pada

kutipan D’où vient cette force qui me retient ? C’est la peur, c’est la lâcheté.

C’est la pauvreté.…Je suis seul, abandonné, isolé. (Dari mana datangnya

kekuatan yang menahanku? Itu adalah ketakutan, pengecut, dan

kemiskinan. Aku sendiri, ditinggalkan, dan diasingkan.).

Page 177: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

148

Page 178: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

148

BAB 5

PENUTUP

Pada bagian terakhir skripsi ini dipaparkan simpulan dan saran.Simpulan

merupakan hasil analisis yang berupa jawaban dari rumusan masalah, sedangkan

saran berisi rekomendasi penulis berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini.

5.1 Simpulan

Peneliti melakukan analisis novel berdasarkan teori poskolonialisme dari

tiga tokoh, yaitu Edward Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha. Dalam teori

poskolonialisme terdapat enam elemen yang menjadi pokok bahasan dalam

menganalisis novel L‟Homme rompu, yaitu hegemoni, subaltern, mimikri,

hibriditas, marginalitas, dan alienasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

mengenai poskolonialisme dalam novel L‟Homme rompu karya Tahar Ben

Jelloun, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

Pertama,hegemoni yang terdapat dalam novel merupakan gambaran

masyarakat Maroko sebagai negara francophone. Hegemoni yang terjadi di dalam

novel ini merupakan penanaman ideologi yang dilakukan oleh penjajah, yaitu

Perancis terhadap masyarakat Maroko. Ada beberapa hegemoni yang terdapat

pada novel ini, yaitu hegemoni paham Barat dalam sosiokultural di Maroko,

hegemoni ekonomi, hegemoni kelas sosial, dan hegemoni moral. Hegemoni yang

terjadi pada novel ini tidak hanya sebatas dominasi kekuasaan suatu kelas sosial,

tetapi juga terjadi atas kesadaran untuk melakukan perubahan. Seperti yang terjadi

pada Mourad untuk mengubah keadaan ekonomi keluarganya.

Page 179: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

149

Kedua, subaltern yang terjadi pada novel ini adalah penindasan oleh kelas

penguasa terhadap kaum subaltern. Penindasan tersebut terjadi karena adanya

dominasi struktural. Selain penindasan, kaum subaltern juga cenderung tidak

dianggap sehingga aspirasi-aspirasi yang mereka sampaikan tidak didengar. Kaum

subaltern pada novel ini adalah Mourad yang tidak mempunyai suara untuk

menyatakan keberatannya terhadap apa yang dilakukan oleh Haji Hamid. Najia,

seorang janda yang masih muda sehingga dia tidak merasakan kebebasan untuk

melakukan banyak hal dalam hidupnya sesuai dengan kehendak hatinya. Wanita

Maroko pada umumnya harus tunduk pada pria.

Ketiga, mimikri merupakan kamuflase sikap untuk melindungi diri. Mimikri

dalam novel ini tergambarkan pada tokoh Mourad, ibu mertua Mourad, dan Haji

Hamid yang berpura-pura untuk menyukai sesuatu agar hidupnya tidak terancam

dan tidak masuk ke dalam golongan orang yang termarginalkan.

Keempat, hibriditas merupakan upaya untuk mengadaptasi budaya asing dan

menggunakannya, yang dalam hal ini contohnya adalah adaptasi budaya Perancis

dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Maroko. Hibriditas yang digambarkan di

dalam novel L‟Homme rompuini mencakup hal-hal berikut. Penggunaan bahasa

Perancis yang terdapat pada surat lamaran pekerjaan di kantor Kementerian

Pekerjaan Umum dan formulir bank. Percampuran antara bahasa Arab dan

Perancis yang dilakukan oleh Lalla Khadijah karena dia hasil dari sekolah zaman

dulu. Bentuk arsitektur bank yang merupakan bangunan peninggalan kolonial

Perancis dan produk minuman beralkohol dari Eropa seperti anggur Perancis dan

wiski. Peniruan orang-orang Maroko terhadap aktor-aktor Mesir karena

Page 180: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

150

masyarakat Maroko mengidolakan mereka. Perubahan gaya hidup Mourad yang

memutuskan untuk bergabung dengan kalangan koruptor.

Kelima, marginalitas yang ada pada novel ini yaitu pendiskriminasian

terhadap orang-orang miskin. Diskriminasi itu terjadi karena perbedaan status

sosial, ekonomi, faktor kejujuran pada diri Mourad, pelajar dari kalangan bawah,

orang-orang miskin lainnya, dan juga di lingkungan tempat tinggal orang-orang

marginal.

Keenam, alienasi yang dialami para tokoh dalam novel ini disebabkan oleh

kejujuran dan kegigihan mereka untuk menghalangi tindakan korupsi. Selain itu,

keterasingan ini juga disebabkan oleh diri sendiri untuk tidak masuk ke tengah

keramaian para koruptor. Salah satu pemicu adanya alienasi adalah sistem

ekonomi yang tidak sehat, sehingga memunculkan kaum kapitalis. Orang-orang

yang tidak mendukung tindakan kaum kapitalis disingkirkan, karena mereka

adalah penghalang bagi kaum kapitalis untuk mencapai tujuannya.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada

mahasiswa program studi Sastra Perancis bahwa ilmu di luar sastra dapat

digunakan untuk membantu menganalisis karya sastra. Dalam penelitian ini, ilmu

sastra digabungkan dengan ilmu sosiologi, yaitu poskolonialisme dari Edward

Said, Gayatri Spivak, dan Homi Bhabha. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

kerangka acuan dalam memahami elemen-elemen poskolonialisme dan

dikembangkan lebih lanjut lagi dengan berbagai sumber yang berbeda. Dengan

Page 181: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

151

terbukti adanya elemen-elemen poskolonialisme dalam karya sastra, maka penulis

menyarankan kepada mahasiswa sastra Perancis untuk melakukan penelitian

sejenis pada novel lainnya. Hal tersebut berguna untuk mengembangkan

pengetahuan poskolonialisme yang terjadi pada novel-novel francophone. Selain

itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam analisis

karya sastra, khususnya novel yang menggunakan teori poskolonialisme.

Page 182: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

152

Daftar Pustaka

Arifin, Winarsih & Farida Soemargono. 2007. Kamus Perancis-Indonesia.

Jakarta : Gramedia.

Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jelloun, Tahar Ben. 1994. L‟Homme rompu. Paris : Edition du seuil.

______________. 2010. Korupsi. Terjemahan Okke. K.S. Zaimar. Jakarta:

Serambi Ilmu Semesta.

Morton, Stephen. 2008. Gayatri Spivak : Etika, Subalternitas, dan Kritik

Penalaran Poskolonial. Terjemahan Wiwin Indiarti. Yogyakarta : Pararaton.

Purba, Antilan. 2010. Pengantar Ilmu Sastra. Medan : USU Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2008 a. Poskolonialisme Indonesia : Relevansi Sastra.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

___________________. 2008 b. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

___________________. 2010. Sastra dan Cultural Studies : Representasi Fiksi

dan Fakta. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Said, Edward W., dan Gauri Viswanathan. 2003. Kekuasaan, Politik, dan

Kebudayaan: Wawancara dengan Edward W. Said. Terjemahan Hartono

Hadikusumo dan E. Setiyawati Alkhatab. s.n: Pustaka Promethea.

Said, Edward W. 2010. Orientalisme : MenggugatHegemoni Barat

danMenundukkanTimurSebagaiSubjek. TerjemahanAchmadFawaid.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sangidu. 2005. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan Kiat.

Yogyakarta: Seleksi Penerbitan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya

UGM.

Sastriyani, Siti Hariti. 2006. “Dunia Sastra Francophone di Arab-Magreb”. Jurnal

Humaniora. Volume 18, No. 1, http://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora.

Diakses pada 16 desember 2013.

Simon, Roger. 2004. Gagasan-gagasan Politik Gramsci. Terjemahan Kamdani

dan Imam Baehaqi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Auriga, Nila. 2011. https://lontar.ui.ac.id/Intersubjektivitas.pdf. Diakses pada 1

Februari 2014.

Page 183: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

153

Bintoro, Sutarno. 2012. http://hukum.kompasiana.com/perancis-dan-masa-depan-

uu-kpk.html. Diakses pada 16 Desember 2013.

Dikin. 2011. http://www.scribd.com/Pengertian-Karya-Sastra. Diakses pada 25

Maret 2013.

Keatt, Joan. 2011.http://id.shvoong.com/pengertian-alienasi. Diakses pada 1

Februari 2014

Nasution, I. 2012. http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf. Diakses pada 1

Februari 2014.

Natiqotul, M. 2012. http://eprints.uny.ac.id/BAB2.pdf. Diakses pada 1 Februari

2014.

http://fr.wikipedia.org/wiki/Tahar_Ben_Jelloun. Diakses pada 27 Juni 2013.

http://en.wikipedia.org/wiki/Morocco. Diakses pada 10 Januari 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial. Diakses pada 1 Februari 2014.

http://etd.ugm.ac.id/PenelitianDetail. Diaksespada 8 Januari 2014.

http://www.business-anti-corruption.com/public-anti-corruption-initiatives.

Diakses pada 10 Januari 2014.

Page 184: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

154

LAMPIRAN I:

Ringkasan Cerita Roman L’Homme rompu

Mourad adalah seorang Wakil Direktur Perencanaan di Kementerian

Pekerjaan Umum, Casablanca, Maroko. Dia adalah seorang yang sederhana, jujur,

namun miskin. Jabatan yang dimilikinya merupakan jabatan yang diinginkan oleh

banyak orang. Namun, jabatannya tersebut tidaklah membuatnya dihormati dan

disegani oleh para bawahannya, bahkan pesuruh kantor pun tidak

menghormatinya. Mereka berpikir bahwa Mourad tidak patut untuk dihormati

karena gaji yang diperolehnya sedikit. Di kantornya, jabatan bukanlah hal yang

penting untuk seseorang mendapatkan rasa hormat, namun yang terpenting adalah

seberapa banyak pendapatan yang diterimanya dan seberapa banyak dia

memberikan uang kepada para pesuruh tersebut.

Mourad mempunyai seorang asisten bernama Haji Hamid. Di kantornya

Haji Hamid lebih banyak berperan dalam menangani masalah perijinan

pembangunan gedung-gedung. Hal itu dikarenakan Haji Hamid menerima

berbagai macam sogokan, sedangkan Mourad sebagai orang yang jujur selalu

mengikuti prosedur yang ada di kantornya dan dia tidak mau menerima sogokan

apa pun. Mourad selalu ditekan oleh asistennya, atasannya, bahkan klien-

kliennya.

Kehidupan sosial Mouard sangatlah sempit. Dia seperti orang yang tidak

bisa bersosialisasi dengan siapa pun kecuali orang-orang yang telah dikenalnya

sejak lama. Oleh karena itu, dia menarik diri dalam pergaulan baik di kantornya

yang penuh dengan orang-orang yang korup dan juga di keluarga istrinya yang

Page 185: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

155

materialistis. Selain kehidupan sosialnya yang buruk, Mourad juga mengalami

kehidupan ekonomi yang buruk pula. Hal itu disebabkan oleh gajinya yang kecil.

Sehingga dia diperakukan buruk oleh keluarga istrinya, terutama ibu mertuanya.

Kehidupan ekonomi Mourad yang buruk dan istrinya yang selalu

menuntut akan kebahagiaan, serta kebutuhan anak-anaknya yang begitu banyak,

akhirnya membuat Mourad menjadi salah satu orang yang korup di kantornya.

Setelah Mourad melakukan tindakan tersebut, hidupnya selalu menjadi tidak

tenang. Dia menjadi orang yang tidak jujur, bukan hanya kepada negara namun

juga kepada keluarganya. Dia melakukan penyelewengan terhadap sepupu

perempuannya dan seorang wanita yang ditemuinya di jalan.

Page 186: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

156

LAMPIRAN II:

Sumber: http://fr.wikipedia.org/wiki/Tahar_Ben_Jelloun

TAHAR BEN JELLOUN

Tahar Ben Jelloun adalah seorang penulis dan penyair Maroko yang

berbahasa Perancis. Dia lahir di Fez, Maroko, pada 1 Desember 1944. Dia

menyelesaikan sekolah dasarnya di sekolah berbahasa Arab-Perancis, kemudian

dia melanjutkan sekolah di sekolah Perancis di Tangier sampai berusia delapan

belas tahun, dan belajar ilmu filsafat di Universitas Mohammed V di Rabat dan

mengajar filsafat di Maroko. Di sana dia menulis puisi untuk pertama kalinya

yangkemudian dia kumpulkan menjadikumpulan puisi Hommes sous linceul de

silence pada tahun 1971. Pada 1971 dia hijrah ke Paris, Perancis bersama

keluarganya sampai saat ini.

Pada tahun 1972 dia banyak menulis artikel untuk koran harian Le Monde.

Pada 1975 dia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang psikiatri sosial.

Tulisannya yang berjudul La Réclusion solitaire pada tahun 1976 mendapatkan

penghargaan dari pengalamannya sebagai seorang psikoterapis. Tahun 1985, dia

menerbitkan novelnya yang berjudul L‟Enfant de sable yang membuatnya

terkenal. La Nuit sacrée adalah novelnya yang mendapatkan penghargaan Prix

Goncourt pada tahun 1987, novel tersebut merupakan sekuel dari novel L‟Enfant

de sable.

Prix Goncourt merupakan sebuah penghargaan paling terkemuka dalam

kesusatraan Perancis. Novelnya yang berjudul La Nuit sacrée diangkat ke dalam

Page 187: Realitas Poskolonialisme dalamRomanL’Homme …lib.unnes.ac.id/20167/1/2350408011.pdfTeman-teman Team A yang selalu kompak dan heboh. viii 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

157

film di Maroko pada tahun 1993. Pada 2005 dia mendapatkan penghargaan

Hadiah Ulysses yang diterimanya untuk pencapaian seumur hidup dan pada 2008

dia meraih gelar doktor kehormatan dari Universitas Montreal, Kanada.