12
HEALTH BELIEF MODEL (HBM) & THEORY OF REASONED ACTION (TRA) LUQMAN EFFENDI, S.Sos., M.Kes Department of Public Health Faculty of Medicine and Health University of Muhammadiyah Jakarta [email protected]

Reason Action Theory

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HEALTH

Citation preview

Page 1: Reason Action Theory

HEALTH BELIEF MODEL (HBM) & THEORY OF REASONED ACTION (TRA)

LUQMAN EFFENDI, S.Sos., M.Kes

Department of Public Health

Faculty of Medicine and Health

University of Muhammadiyah Jakarta

[email protected]

Page 2: Reason Action Theory

Health Belief Model (HBM)

• Termasuk dalam pendekatan intrapersonal• Pendekatan yang dilakukan menekankan

pada aspek kognitif atau model kognitif• Digunakan untuk meramalkan perilaku

peningkatan kesehatan.• Perilaku kesehatan ditentukan secara

langsung oleh dua keyakinan:– Ancaman yang dirasakan (perceived threat of

injury or illness)– Pertimbangan keuntungan dan kerugian

(benefits and costs)

Page 3: Reason Action Theory

• Penilaian tentang ancaman ditentukan oleh:– Ketidak-kekebalan yang dirasakan (perceived

vulnerability)– Keseriusan yang dirasakan (perceived of severity)– Petunjuk untuk berperilaku (cues to action) seperti:

media masa, kampanye, nasehat orang lain, penyakit dari anggota keluarga yang lain, dll

• Ancaman, keseriusan, ketidak-kekebalan dan pertimbangan keuntungan dan kerugian, dipengaruhi oleh:– Variabel demografis: usia, jenis kelamin, latar

belakang budaya– Variabel sosiopsikologis: kepribadian, kelas sosial,

tekanan sosial– Variabel struktural: pengetahuan dan pengalaman

tentang masalah

Page 4: Reason Action Theory

PENERAPAN• Fokus asli HBM adalah perilaku pencega-han yang

berkaitan dengan dunia medis seperti check-up, screening,dan immuni-zation.

• Menurut HBM, perilaku imunisasi akan terjadi jika:– Kemungkinan terkena penyakit tinggi– Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat

serius– Imunisasi adalah cara yang paling efektif untuk

mencegahpenyakit– Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi

• Saat ini HBM telah diaplikasikan juga pada kebiasaan seseorang yang dikaitkan dengan perkembangan kondisi kronis seperti:Perilaku merokok, diet, olah raga, penggunaan alkohol dll.

Page 5: Reason Action Theory

DISKUSI• Secara teoritis, HBM tidak terlalu baik

karena didasarkan lebih pada penelitian terapan dalam permasalahan pendidikan kesehatan daripada penelitian akademis.

• HBM didasarkan atas beberapa asumsi yang dapat diragukan:– Setiap pilihan perilaku selalu berdasarkan

pertimbangan rasional– HBM tidak memberikan spesifikasi yang tepat

terhadap kondisi dimana orang-orang membuat pertimbangan tertentu.

– HBM hanya memperhatikan keyakinan kesehatan

– Problem lainnya berkaitan dengan ukuran dari komponen-komponen HBM

Page 6: Reason Action Theory

THEORY OF REASONED ACTION (TRA)

• Model ini sama dengan HBM menggunakan model kognitif

• Merupakan teori perilaku manusia secara umum: permasalahan sosial-psikologis sampai perilaku kesehatan

• TRA ini menghubungkan keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak/intensi (intention), dan perilaku

• Intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku manusia

• Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif

Page 7: Reason Action Theory

• Sikap merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcomes of the behavior) dan konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation regarding the outcome)

• Norma subyektif mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggapnya penting (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut (motivation to comply with other’s opinion)

Page 8: Reason Action Theory

• Keuntungan teori ini adalah memberi pegangan utk menganalisa perilaku dlm item yg operasional

• Fokus sasaran ialah prediksi dan pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan di bawah kendali seseorang.

• Konsep penting dalam teori ialah fokus perhatian (salience)

• TRA melihat keyakinan kesehatan sebagai variabel eksternal

• Menurut TRA persepsi kekebalan akan mempengaruhi perilaku hanya jika (a) hal ini mempengaruhi pertimbangan sikap atau norma subyektif, dan (b) pengaruh komponen ini merupakan sebuah penentu penting dari intensi

Page 9: Reason Action Theory

PENERAPAN• TRA telah digunakan dalam berbagai

jenis perilaku sehat yang berlainan, seperti penggunaan NAPZA, perilaku makan, pencegahan AIDS dan penggunaan kondom, perilaku merokok, penggunaan alat kontasepsi, fitnes dan praktek olah raga.

• Norma subyektif telah diperhatikan peneliti yang tertarik pada dukungan sosial dan analisis jaringan sosial.

Page 10: Reason Action Theory

DISKUSI• Kehendak/Intensi dan perilaku hanya berkorelasi

sedang.• Orang-orang tidak selalu melakukan apa yang mereka

rencanakan.• Meskipun intesi mungkin prediktor yang baik, tetapi

sering hambatan-hambatan mencampuri antara intensi dengan perilaku, sehingga intensi tidak selalu menuju pada perilaku.

• TRA tidak mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dengan perilaku

• Hasil penelitian menunjukkan efek dari setiap komponen model berkurang bila perilaku atau kebisaan sebelumnya termasuk dalam model.

Page 11: Reason Action Theory

• TRA terlalu meremehkan akibat-akibat yang jelasdari variabel eksternalterhadap pemenuhan intensi perilaku

• Karena terlalu mengacu pada aspek kognitif, motivasi irasional dalam membuat keputusan kurang diperhatikan

• TRA menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan HBM:– Norma subyektif memberikan perspektif

penting– TRA juga mempertimbangankan keuntungan-

keuntungan dari perilaku beresiko kesehatan– Keputusan melakukan atau tidak melakukan

suatu tindakan tidak dibatasi pertimbangan kesehatan

– Seseorang dapat membuat pertimbangan didasarkan atas alasan-alasan yang sama sekali berbeda

Page 12: Reason Action Theory