Upload
lytuong
View
220
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya kita pasti tahu kapan hari
kemerdekaan republik tercinta kita, ya tanggal 17 agustus 1945, pada tanggal
tersebut bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa maritim dan agraris telah
memproklamirkan kemerdekaan yang tentunya merupakan pemberian bangsa
penjajah negeri kita yaitu jepang. Memang, banyak anggapan mengatakan bahwa
kemerdekaan yang kita raih selama ini bukan merupakan jerih payah bangsa
Indonesia sendiri melainkan pemberian dari bangsa lain. pada hari tersebut juga
bangsa baru telah lahir, yaitu bangsa Indonesia. Lewat secarik teks proklamasi itulah
soekarno hatta memproklmirkan kemerdekaan Indonesia di depan rakyat Indonesia.
Pada saat yang bersamaan di segala penjuru wiayah Indonesia tersiar kabar yang
sama yaitu kemerdekaan. Sekilas kemerdekaan tersebut merupakan gerbang pintu
bagi rakyat Indonesia untuk menuai harapan hidup yang lebih baik, akan tetapi di
sisi lain kemerdekaan tersebut juga merupakan pembuka dari munculnya berbagai
masalah masalah yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Berdirinya suatu negara pasti juga akan ditopang pula dengan adanya suatu ideologi
yang kelak menjadi acuan bagi bangsa tersebut untuk menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara, begitupun Indonesia, sebagai sebuah negara yang baru,
Indonesia dihadapkan oleh permasalahan yang cukup rumit, yaitu masalah ideologi.
Di sini, ideologi bagi bangsa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai acuan dalam
menjalankan kehidupan dalam masyarakat maupun dalam pemerintahan, akan tetapi
juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang satu
dan utuh, mengingat wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang jumlahnya
ribuan. Selain itu, ideologi terdebut juga harus mampu menyatukan prinsip dan
pandangan bangsa Indonesia mengingat bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
multikultural meliputi suku, etnis, agama, keprcayaan, bahasa, kesenian dan kondisi
1
sosial yang lain. sebelum kemerdekaan, sebenarnya, rakyat Indonesia telah
disatukan oleh adanya sumpah pemuda yang terjadi pada tanggal 28 oktober 1928,
berkat para pemuda juga, bangsa Indonesia kini dapat menikmati kemerdekaan.
Rumusan demi rumusanpun di susun, akhirnya pada tanggal 18 agustus 1945
ditetapkan pembukaan UUD1945 yang didalamnya termuat dasar dasar ideologi
bangsa Indonesia yaitu pancasila.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
• Pengertian dan Fungsi Filsafat Pancasila
• Pengertian Ideologi Pancasila
• Filsafat dan Ideologi Pancasila sebagai Tuntutan Hidup Bangsa Indonesia
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan
tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi
masalah hanya pada ruang lingkup Filsafat dan Ideologi Pancasila sebagai Tuntutan
Hidup Bangsa Indonesia.
D. PERUMUSAN MASALAH1. Apa arti dari Filsafat Pancasila?
2. Apa saja fungsi dari Filsafat Pancasila?
3. Apa definisi Ideologi dan yang dimaksud dengan Ideologi Pancasila?
4. Bagaimana karakteristik dan peran Ideologi Pancasilan bagi bangsa Indonesia?
5. Sebutkan dimensi-dimensi yang terkandung dalam Ideologi Pancasila!
6. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Filsafat dan Ideologi Pancasila
sebagai tuntutan hidup bangsa Indonesia?
2
E. METODE PENULISAN
Metode pengumpulan data yaitu suatu cara pengumpulan surat bahan untuk menjadikan
suatu makalah atau laporan agar data yang terkumpul mampu memberikan pasangan
pada makalah tersebut.
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode studi literature
yaitu dengan cara mengumpulkan, menganalisis bukti tertentu untuk memperoleh fakta
dan kesimpulan yang kuat, dimana pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber
sebagai bahan acuan untuk dijadikan suatu makalah, salah satunya dengan
menggunakan media internet.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
ABSTRAK
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBATASAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
METODE PENULISAN
SISTEMATIKA PENULISAN
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT PLENULISAN
3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 ARTI FILSAFAT PANCASILA
2.2 FUNGSI FILSAFAT PANCASILA
2.3 IDEOLOGI PANCASILA
2.4 FILSAFAT DAN IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI TUNTUTAN
HIDUP BANGSA INDONESIA
BAB 3 PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN-SARAN
DAFTAR PUSTAKA
G. TUJUAN PENULISAN1. Untuk menambah pengetahuan tentang Filsafat dan Ideologi Pancasila.
2. Mahasiswa dapat menganalisis sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
4. Untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
H. MANFAAT PENULISAN1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila.
2. Mahasiswa dapat mengetahui seperti apakah tuntutan hidup bangsa Indonesi
yang terkandung dalam Ideologi dan Falsafat Pancasila.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Pancasila
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas
kata philein artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Karena mencintai kebijaksanaan manusia dengan pemikiraannya manusia berusaha
untuk mendapatkan pengertian yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Kata
filsafat mempunyai dua pengertian asasi, yakni filsafat sebagai usaha untuk mencari
kebenaran dan filsafat sebagai hasil usaha tersebut.
Pengertian Secara Umum
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Dalam hal ini
filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang hakekat. Ilmu pengetahuan
tentang hakekat menanyakan apa hakekat atau sari atau inti atau esensi segala
sesuatu. Dengan cara itu jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran yang
hakiki, hal mana sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya.
Pengertian Secara Khusus
Karena filsafat mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi
oleh berbagai factor misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya.itulah
sebabnya maka timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang
mempunyai kekhususannya masing-masing. Adanya berbagai aliran di dalam
filsafat adalah suatu bukti bahwa ada bermacam-macam pendapat yang khusus
yang berbeda satu sama lain.
5
Sedangkan Pancasila adalah nama dari dasar Negara Republik Indonesia yang
berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Kelima dasar atau sila itu merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh. Rumusan Pancasila tersebut termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Selain sebagai asas kenegaraan
seperti terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila sebenarnya telah ada pada
bangsa Indonesia sejak dulu kala, unsure-unsurnya terdapat pada asas-asas
kebudayaan bangsa Indonesia yang kemudian dimatangkan dalam perjalanan
perjuangan kehidupan bangsa Indonesia.
Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa Indonesia
bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan kesatuan
dari sila-silanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan dan
kesatuan dari sila-sila Pancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan itu
terletak pada hakikat manusia. Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri atas
jiwa dan badan, sifat kodratnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial, dan kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan dan makhluk yang
berdiri sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat manusia itu dalam realitasnya
saling berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang
lain. Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang monopluralis itulah
yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila yang merupakan
dasar filsafat Negara Indonesia.
Pancsila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi dasar
hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam
kenyataannya, bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat,
kebudayaan dan agama yang berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada
sebenarnya juga terdapat kesamaan. Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki
perbedaan-perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa Indonesia berasal dari
keturunan nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan
6
darah. Dapat diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan
itu juga mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa
Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan.
Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdeka, bangsa Indonesia
mempunyai kesamaan tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk
Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan
perbedaan dan kesamaan inilah yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan
Wollen) untuk selalu menuju kepada persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih
dikenal dengan wawasan “ bhineka tunggal ika “.
Pernyataan lebih lanjut adalah bagaimana bangsa Indonesia melaksanakan
kehidupan bersama berlandaskan kepada dasar filsafat Pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuan sebagai perwujudan hakikat kodrat manusia. Pada saat
mendirikan Negara Indonesia, para pendiri sepakat untuk mendirikan Negara
Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat
Indonesia,yaitu Negara yang berdasar atas aliran pikiran Negara (staatsidee) negara
yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi
seluruh golongan dalam bidang apapun.
Jadi negara sebagai susunan dari seluruh masyarakat dimana segala golongan,
segala bagian dan seluruh anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya dan
merupakan persatuan dan kesatuan yang organis. Kepentingan individu dan
kepentingan bersama harus diserasikan dan diseimbangkan antara satu dengan
lainnya. Hidup kenegaraan diatur dalam prinsip solidaritas, menuntut bahwa
kebersamaan dan individu tidak dapat dipertentangkan satu dengan lainnya.
Negara harus dipandang sebagai institusi seluruh rakyat yang memberi tempat bagi
semua golongan dan lapisan masyarakat dalam bidang apapun.
Sebaliknya negara juga bertanggung jawab atas kemerdekaan dan kesejahteraan
semua warga negara. Tujuan Negara adalah kesejahteraan umum. Oleh karena itu
negara tidak mempersatukan diri dengan golongan terbesar, juga tidak
mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan Negara
7
mengusahakan tujuannya dengan memperhatikan semuua golongan dan semua
perseorangan. Negara mempersatukan diri dengan seluruh lapisan masyarakat.
B. Fungsi Filsafat Pancasila
Untuk mengetahui mengenai fungsi filsafat Pancasila perlu dikaji tantang ilmu-ilmu
yang erat kaitannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi filsafat
secara umum, sebagai berikut :
1. Memberi jawaban atas pernyataan yang bersifat fundamental atau mendasar
dalam kehidupan bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat bangsa tersebut dan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dari
negara bersangkutan. Oleh karena itu, fungsi Pancasila sebagai filsafat dalam
kehidupan bernegara, haruslah memberikan jawaban yang mendasar tentang
hakikat kehidupan bernegara. Hal yang fundamental dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, susunan politik atau sistem politik dari negara, bentuk negara,
susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini Pancasila yang dikaji dari sudut fungsinya telah mampu
memberikan jawabannya.
2. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi
tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada
lima dasar dimana setap silanya berkaitan dengan sila yang lain dan merupakan
satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak terpisahkan. Saling memberikan
arah dan sebagai dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan negara akan selalu kita
temukan dalam setiap konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu
sama dan bahkan ada kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan
disatu negara dengan negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu
ialah Pancasila dan sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini.
3. Pancasila sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu
dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihat
jelas, kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan bernegara.
8
C. Ideologi Pancasila
Definisi ideologi dapat dilakukan melalui pendekatan bahasa (etimologis) dan
istilah. Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan
logos. Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu). Maka secara
etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan, atau ilmu yang mempelajari
tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud di sini adalah gagasan yang murni ada
dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau
berdomisili dalam wilayah negara di mana mereka berada.
Secara istilah, ideologi memiliki beragam makna. Dalam beberapa kamus atau
referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa macam.
Keanekaragaman definisi ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang keahlian dan
fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut.
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Pengertian ideologi Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil
dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia. Pancasila
berkedudukan sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan demikian, pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan
budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari negara
lain. Pengertian Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-
sila Pancasila.
Ideologi Pancasila adalah Ideologi Terbuka
Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada
negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karen ideologi
Pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi; nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praktis. Selain itu, Pancasila bukan merupakan ide baru atau perenungan
suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-
nilai yang dimiliki oleh bangsa. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya
berlaku untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara keseluruhan.
9
Oleh karena itu, ciri khas Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa
Indonesia.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara, Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan
kata lain, unsur-unsur yang merupakan materi Pancasila diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai contoh, kebiasayaan
gotong royong dan bermusyawarah adalah nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
terdapat dalam Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi berarti Pancasila dijadikan
sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia.
Dalam istilah ideologi, Leibniz menyebutnya sebagai “one great system of
truth”, sebuah sistem besar tentang kebenaran, atau sistem kebenaran yang
besar. Sedangkan Destutt de Tracy menyebutnya “science of ideas”, ilmu
tentang ide-ide atau gagasan. Seperti halnya filsafat, ideologi pun memiliki
pengertian yang berbeda-beda. Begitu pula ditemukan berbagai definisi, atau
batasan-batasan tentang pengertian ideologi. Hal ini disebabkan oleh dasar
filsafat apa yang dianut. Perlu diketahui bahwa ideologi berasal atau bersumber
dari filsafat, sebuah sistem filsafat yang dianut akan melahirkan ideologi yang
selaras dengan sistem filsafatnya.
Ideologi Pancasila memiliki arti bahwa pancasila adalah penjelmaan filsafat
pancasila itu sendiri. Maka pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-
cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan asas kerokhanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagai
nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Maka dengan demikian Pancasila yang merupakan asas kerokhanian harus
menjadi pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup
yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Karakteristik Dan Peran Ideologi Pancasila
10
Unsur-unsur yang merupakan materi (bahan Pancasila) tidak lain diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan
asal mula bahan (causa materialism) pancasila. Sebagai suatu ideologi bangsa
dan negara Indonesia maka pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan
suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat istiadat, kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Unsur-unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri negara, sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa dan negara Indonesia. dengan demikian pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain.
Selain itu pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari
seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan
tertentu, melainkan pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
sehingga pancasila pada hakekatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur
bangsa secara komperhensif. Oleh karena ciri khas pancasila itulah maka
Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
Dari paparan diatas jelaslah bahwa ideologi Pancasila bersifat terbuka. Ideologi
terbuka adalah ideologi dimana nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat
istiadat, budaya, dan nilai religius masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi
terbuka juga berarti Pancasila memiliki fleksibilitas atau keluwesan dalam
menerima reformasi, yang berarti bahwa Pancasila senantiasa mengantisipasi
perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta dapat
menyesuaikan dengan perkembangan jaman, sebagai wahana bagi tercapainya
tujuan bangsa. Dalam hal ini maka pancasila sebagai ideologi yang bersifat
terbuka memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :
11
1. Dimensi realita, yaitu bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
ideologi Pancasila tersebut secara riil hidup di dalam, serta bersumber dari
budaya dan pengalaman sejarah masyarakat bangsanya.
2. Dimensi idealisme, yaitu bahwa nilai-nilai dasar ideologi Pancasila
mengandung idealisme yg memberikan harapan tentang masa depan yang
lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi fleksibilitas/ dimensi pengembangan, ideologi tersebut memiliki
keluwesan yg memungkinkan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan
dan dipertahankan dengan semangat nasionalisme.
D. Filsafat dan Ideologi Pancasila Sebagai Tuntutan Kehidupan Bangsa
Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya kita pasti tahu kapan hari
kemerdekaan republik tercinta kita, ya tanggal 17 agustus 1945, pada tanggal
tersebut bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa maritim dan agraris telah
memproklamirkan kemerdekaan yang tentunya merupakan pemberian bangsa
penjajah negeri kita yaitu jepang. Memang, banyak anggapan mengatakan bahwa
kemerdekaan yang kita raih selama ini bukan merupakan jerih payah bangsa
Indonesia sendiri melainkan pemberian dari bangsa lain. pada hari tersebut juga
bangsa baru telah lahir, yaitu bangsa Indonesia. Lewat secarik teks proklamasi
itulah soekarno hatta memproklmirkan kemerdekaan Indonesia di depan rakyat
Indonesia. Pada saat yang bersamaan di segala penjuru wiayah Indonesia tersiar
kabar yang sama yaitu kemerdekaan. Sekilas kemerdekaan tersebut merupakan
gerbang pintu bagi rakyat Indonesia untuk menuai harapan hidup yang lebih baik,
akan tetapi di sisi lain kemerdekaan tersebut juga merupakan pembuka dari
munculnya berbagai masalah masalah yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Berdirinya suatu negara pasti juga akan ditopang pula dengan adanya suatu ideologi
yang kelak menjadi acuan bagi bangsa tersebut untuk menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara, begitupun Indonesia, sebagai sebuah negara yang baru, Indonesia
dihadapkan oleh permasalahan yang cukup rumit, yaitu masalah ideologi. Di sini,
ideologi bagi bangsa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai acuan dalam menjalankan
12
kehidupan dalam masyarakat maupun dalam pemerintahan, akan tetapi juga berfungsi
sebagai pemersatu bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang satu dan utuh,
mengingat wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang jumlahnya ribuan. Selain
itu, ideologi terdebut juga harus mampu menyatukan prinsip dan pandangan bangsa
Indonesia mengingat bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural meliputi
suku, etnis, agama, keprcayaan, bahasa, kesenian dan kondisi sosial yang lain. sebelum
kemerdekaan, sebenarnya, rakyat Indonesia telah disatukan oleh adanya sumpah
pemuda yang terjadi pada tanggal 28 oktober 1928, berkat para pemuda juga, bangsa
Indonesia kini dapat menikmati kemerdekaan. Rumusan demi rumusanpun di susun,
akhirnya pada tanggal 18 agustus 1945 ditetapkan pembukaan UUD1945 yang
didalamnya termuat dasar dasar ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila. Pada
dasarnya, ideologi pancasila tersebut dibuat dengan penuh pertimbangan pertimbangan
yang sangat rumit. Oleh karena itu ideologi pancasila harus mampu mewakili ide ide
atau nilai nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Pancasila, sesuai dengan istilahnya
pancasila tersebut terdiri dari lima isi yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan dan terakhir keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. 68 tahun kita telah merasakan kemerdekaan indonesia, begitu pula
selama 68 tahun itulah kita juga telah menjadikan pancasila tersebut sebagai ideologi
kita, akan tetapi, seberapa besarkah dan seberapa seringkah kita memahami dan
mengamalkan ideology pancasila tersebut?. Pada saat kita semua masih duduk di
bangku SD, SMP, atau SMA kita pasti sering menghafal dan menyebutkan apa isi dari
Pancasila tersebut, di samping itu pada beberapa pelajaran juga dijelaskan mengenai apa
itu Pancasila. 68 tahun memang bukan waktu yang sebentar bagi bangsa indonesia
untuk menikmati kemerdekaan ini, akan tetapi di sisi lain apakah selama itu jugalah kita
sudah memahami pancasila. Tentunya secara normatif kita semua juga tahu apa itu
pancasila, akan tetapi hanya sedikit orang Indonesia yang memahami apa sebenarnya
yang terkandung dalam pancasila tersebut. Sebagai bangsa yang besar, kita tentunya
harus taat pada ideology kita yaitu pancasila. Menurut pandangan beberapa ahli,
ideologi pancasila merupakan ideologi yang sempurna di banding dengan ideologi
lainnya. karena itulah, seharusnya dengan ideology yang sempurna tersebut bangsa
13
indonesia juga dapat mampu membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Akan
tetapi pada kenyataannya pancasila tidak lebih hanya menjadi sebuah simbol bagi
bangsa Indonesia sendiri. Tragis memang mendengar hal tersebut, tetapi ya itulah yang
memang terjadi. Bangsa Indonesia yang seharusnya mampu bersatu di bawah ideologi
tersebut, kini hanya menjadi bansa yang hanya mampu untuk saling menjatuhkan
sesamanya demi kepentingan kepentingan beberapa pihak. Kita melihat dari segi sila
pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalimat tersebut tentunya menjadi
ciri bahwa setiap warga negara Indonesia adalah warga yang beragama, di samping itu
klimat tersebut juga menandakan bahwa setiap warga Indonesia juga harus mau dan
mampu untuk menghargai dan menghormati agama dan pemeluk agama yang lain
sebagaimana mereka menghargai diri dan kebudayaan mereka sendiri dan kebudayaan
orang lain. namun, pada kenyataannya, tidak sedikit kelompok kelompok yang berlatar
belakang agama sering melakukan intimidasi terhadap pemeluk agama lain yang mereka
anggap sesat, tak jarang mereka juga melakukan aksi aksi pengrusakan dan aniaya
terhadap pemeluk agama dan keprcayaan lain. seharusnya jika mereka mengerti, mereka
tidak akan bertindak anarkhis seperti itu, karena walau bagaimanapun hak mereka untuk
memeluk agama atau kepercayaan telah di lindungi oleh hukum dan negara. Kasus
kasus seperti ini masih saja terjadi sampai saat ini, entah apa yang menjadi pemicunya,
akan tetapi pada intinya tindakan tindakan kelompok tersebut telah menyimpang dari
ideology negara yaitu pancasila. Penyimpangan selanjutnya yaitu dari sila kemanusiaan
yang adil dan beradab. Telah kita katahui jika bangsa indonesia merupakan bangsa
memiliki kepribadian tinggi yang berbeda dari bangsa barat. Hal ini tercermin dari
pakaian bangsa indonesia yang mayoritas sangat sopan dan tertutup. Akan tetapi pada
saat sekarang tidak sedikit para remaja maupun pemuda kita “rajin” memakai pakaian
yang minim. Ternyata, memang tidak ita sadari jika Ideologi panacsila kita telah
ternodai oleh globalisasi dan kapitalisme. Pada era runtuhnya soeharto, kalangan
pemuda atau mahasisiwa dikenal sebagai sosok yang revolusioner yang meneriakkan
semangat revolusi bagi bangsa Indonesia di tengah cengkraman rezim orde baru pada
saat itu, akan tetapi malah sebaliknya, pada saat sekarang para pemuda pemuda saat ini
tak lebih hanya menjadi penambah penyakit masyarakat yang justru merugikan mereka
sendiri dan orang disekitarnya. Kita sebagai pemuda yang sebenarnya diharapkan data
14
menyelesaikan masalah masalah di negeri ini,dan jangan sampai justru menjadi
masalah baru bagi bangsa ini. Memang, masyarakat Indonesia telah merangkak menuju
masyarakat yang lebih modern, akan tetapi, pada kenyataanya masyarakat Indonesia
pada masa sekarang justru mengalami degradasi nilai dan moral pada diri mereka
sendiri. Mereka(para pemuda) tidak lagi berpegang teguh pada jiwa jiwa dan nilai nilai
yang ada dalam pancasia. Tragisnya lagi, mayoritas dari mereka menganggap bahwa
ideology pancasila kini hanyalah menjadi sebuah symbol dari negara yang semakin
lama terbawa pada kehancuran ini. Selain itu, para pemuda pemuda bangsa saat ini
sebenarnya di desain oleh oran tua mereka untuk menjadi claon calon koruptor bangsa
mereka senajutnya, bagaimana tidak, sederhana saja, saat mereka ingin masuk pada
sebuah sekolah atau lembaga pendididkan yang mereka inginkan, mereka di paksa
untuk “menyogok” agar dapat diterima di sekolah tersebut, hal tersebut tentunya
mengajarkan kepada anak itu dalam meperoleh sesuatu hal tetapi dengan cara yang
instan. Tak heran jika pada masa sekarang banyak pemuda pemuda yang gemar berfoya
foya, hedonis. Karena dalam kamus hidup mereka yang terbayang adalah lahir, hidup
senang, mati dan masuk surga. Mereka tidak lagi peduli terhadap hal hal yang terjadi di
sekeliling mereka. Mereka hanya sibuk dengan uru
san pribadi mereka, yang menurut mereka lebih penting daripada mengurusi maslah
lainnya. oleh karena itu juga, jiwa jiwa nasionalisme pada diri mereka sebenarnya juga
sudah luntur, bahkan hilang. Melihat fakta seperti itu, seharusnya kita sadar, bahwa
tindakan yang kita lakukan selama ini sudah menyimpang dari nilai nilai ideology
pancasila, kita lebih menghargai ideology bangsa lain daripada menguatkan ideology
kita sendiri. Bangsa yang kuat tentunya adalah bangsa yang di mana para pemuda
pemudanya sangat menjunjung tinggi ideology bangsanya, bukan melupakan atau
menggantikannya dengan ideology lain. jika mereka sadar, mereka tentunya dapat
memperbaiki masalah masalah negeri ini yang sebenarnya bersumber dari mereka
sendiri. Selain itu, mereka juga harus mengerti bahwa, mereka hidup bukan
berlandasakan nafsu saja akan tetapi mereka hidup harus berpedoman pada agama dan
keyakinan mereka terhadap tuhan Yang Maha Esa. Karena agama apapun pasti akan
menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan bagi mereka, maupun orang lain. yang tidak
kalah lebih penting lagi, para pemuda pemuda juga harus memiliki pndangan hidup,
15
dalam hal ini idealisme, mengingat, mayoritas pemuda pada saat sekarang lebih suka
“ikut ikutan” daripada mengikuti prinsip mereka sendiri. Selain itu, kurangnya
kepedulian terhadap makna pancasila di kalangan pemuda kita juga diakibatkan oleh
adanya perkembangan arus globalisasi yang sangatlah pesat. Dapat kita lihat, pada saat
sekarang, banyak diantara kita yang suka memakai pakaian pakaian yang minim dan
tentu saja tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita, mereka cenderung lebih suka
memperlihatkan budaya dari negara lain daripada memperlihatkan budaya dari negara
mereka sendiri yang cenderung mereka anggap sebagai budaya kolot, atau sudah
ketinggalan zaman. Pada era globalisasi seperti sekarang ini,tidak sedikit kaum muda
juga telah kehilangan rasa sosialnya terhadap lingkungan di sekitarnya, masih banyak
kaum muda yang lebih asyik bermain dengan handphone mereka, yang lebih
memprihatinkan lagi, moral dan etika mereka juga ikut rusak oleh adanya teknologi
tersebut. Internet misalnya, jika kita dapat memanfaatkan internet tersebut secara benar,
kita tentunya dapat memperoleh manfaat yang sangat banyak dari internet tersebut, akan
tetapi bagaimana jika internet tersebut kita gunakan hanya untuk membuka dan
mengakses situs situs yang berbau porno. Tentu dampaknya sudah dapat kita lihat di
depan mata kita sendiri. globalisasi yang syarat akan kapitalisme juga menyebabkan
para pemuda pemuda kita banyak yang bersikap acuh atau cuek terhadap masyarakat,
karena pada initinya, globalisasi tersebut mendrong mereka untuk berperilaku bebas
tanpa di dasari adanya rasa tanggung jawab, oleh karena itu, mereka lebih suka bersikap
semau mereka sendiri. Tentunya jika hal tersebut dibiarkan terus, maka tidak akan lama
para penerus bangsa ini hanayalah menjadi kumpulan dari orang orang yang tidak
memiliki kerpibadian dan jati diri. Untuk meyikapi hal hal tersebut, tentunya
pemerintah harus selektif terhadap unsur-unsur budaya asing yang masuk ke Indonesia,
karena di khawatirkan, jika budaya budaya asing tersebut tidak mengalami filtrasi, maka
dapat berakibat munculnya masalah masalah seperti yang idjelaskan di atas tadi, di
samping itu, globalisasi juga dapat mengakibatkan berubahnya ideologi bangsa. Yang
tak kalah penting, menanamkan jiwa nasionalisme kepada para pemuda sejak awal
adalah salah satu jalan yang dapat mencegah munculnya dampak negativ dari
globalisasi tersebut.
16