12
1 REDESAIN INTERIOR PANTI JOMPO TRESNA WERDHA PROBOLINGGO SEBAGAI WISMA SEHAT MANDIRI DENGAN KONSEP MODERN NATURAL Fabrella Tri Megalestari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147 ABSTRAK Panti jompo merupakan suatu bangunan yang difungsikan sebagai tempat penampungan manusia lanjut usia untuk kemudian dirawat, diasuh dan diberikan perhatian lebilh dalam kehidupan lanjut dalam kehidupan sehari hari. Namun sebagian besar keberadaan panti jompo menjadi momok bagi manula karena mereka merasa tersisih dan terasingkan dari masing-masing keluarga yang masih ada namun mengaku sudah tidak menyanggupi lagi untuk merawat karena kesibukan tiap anggota.Mengingat karakter mandiri yang ingin ditanamkan oleh panti jompo ini maka pengadaan media bantu untuk berjalan berupa railling pada setiap dinding menjadi salah satu aplikasi yang menguatkan kemandirian itu sendiri. Pengumpulan data berupa survei lapangan dan wawancara kepada pengelola dan penghuni panti jompo itu sendiri maka didapatkan data yang akan diolah lebih lanjut untuk menjadi penulisan yang lebih berguna. Selain itu browsing internet menjadi tambahan materi teori dalam tugas akhir ini. Redesain interior panti jompo ini selain sebagai menumbuh kembangkan dengan cara menyessuaikan fasilitas sesuai kebutuhan manula pada umumnya juga untuk menanamkan kepada manula agar mau beralih tinggal di panti jompo Tresna Werdha Probolinggo tanpa merasa tersisih dengan solusi menghadirkan suasana interior yang mengutamakan kenyamanan, kebersihan, dan keakraban dalam ruang.Konsep ini diharapkan mampu mengubah sebuah image dari panti jompo untuk manula menjadi sebuah wisma perawatan manula yang memiliki kualitas yang baik dengan kebersihan dan kenyamanan sebagai jaminan utama. Sehingga panti jmpo tidak lagi ditakuti oleh manula untuk ABSTRACT Nursing home is a building that functioned as a shelter of elderly people to be treated, nurtured and more attention in their daily lives. As we know that most nursing home make older people feel During this the nursing home of Tresna Werha Probolinggo have only modest facilities without adjusting to the actual needs of elderly,so on this basis of thesis iss made.Given the independent character who want to be implanted by the nursing home then support facilities for walking into one of self evaluation aplication. By performing data collection in the form of direct surveys and interviews with managers of the data obtained at a later date if further to be come a useful article.In addition to loading the data from the internet may also be theory to writing this paper.Redesign of inside joins the nursing homes as a means for urban development is also itended to restore confidence that older people want to move to this nursing home without feeling left out by presenting the atmosphere of comfort,cleanliness, and proximity in space.This concept is expected to change the image of a nursing home from a shelter in remote house in care of the elderly age by making the comfort of cleanliness and facilities that qualify as collateral.So that the nursing home is no longer the disaster that his fear of the elderly to live. KATA KUNCI Panti Jompo, Manula, Modern Natural

REDESAIN INTERIOR PANTI JOMPO TRESNA ... - digilib.its.ac.id · Panti jompo merupakan suatu bangunan yang difungsikan sebagai tempat penampungan manusia lanjut usia untuk kemudian

Embed Size (px)

Citation preview

1

REDESAIN INTERIOR PANTI JOMPO TRESNA WERDHA

PROBOLINGGO SEBAGAI WISMA SEHAT MANDIRI

DENGAN KONSEP MODERN NATURAL

Fabrella Tri Megalestari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

ABSTRAK Panti jompo merupakan suatu bangunan yang difungsikan sebagai tempat penampungan manusia lanjut usia untuk kemudian dirawat, diasuh dan diberikan perhatian lebilh dalam kehidupan lanjut dalam kehidupan sehari – hari. Namun sebagian besar keberadaan panti jompo menjadi momok bagi manula karena mereka merasa tersisih dan terasingkan dari masing-masing keluarga yang masih ada namun mengaku sudah tidak menyanggupi lagi untuk merawat karena kesibukan tiap anggota.Mengingat karakter mandiri yang ingin ditanamkan oleh panti jompo ini maka pengadaan media bantu untuk berjalan berupa railling pada setiap dinding menjadi salah satu aplikasi yang menguatkan kemandirian itu sendiri. Pengumpulan data berupa survei lapangan dan wawancara kepada pengelola dan penghuni panti jompo itu sendiri maka didapatkan data yang akan diolah lebih lanjut untuk menjadi penulisan yang lebih berguna. Selain itu browsing internet menjadi tambahan materi teori dalam tugas akhir ini. Redesain interior panti jompo ini selain sebagai menumbuh kembangkan dengan cara menyessuaikan fasilitas sesuai kebutuhan manula pada umumnya juga untuk menanamkan kepada manula agar mau beralih tinggal di panti jompo Tresna Werdha Probolinggo tanpa merasa tersisih dengan solusi menghadirkan suasana interior yang mengutamakan kenyamanan, kebersihan, dan keakraban dalam ruang.Konsep ini diharapkan mampu mengubah sebuah image dari panti jompo untuk manula menjadi sebuah wisma perawatan manula yang memiliki kualitas yang baik dengan kebersihan dan kenyamanan sebagai jaminan utama. Sehingga panti jmpo tidak lagi ditakuti oleh manula untuk

ABSTRACT Nursing home is a building that functioned as a shelter of elderly people to be treated, nurtured and more attention in their daily lives. As we know that most nursing home make older people feel During this the nursing home of Tresna Werha Probolinggo have only modest facilities without adjusting to the actual needs of elderly,so on this basis of thesis iss made.Given the independent character who want to be implanted by the nursing home then support facilities for walking into one of self evaluation aplication. By performing data collection in the form of direct surveys and interviews with managers of the data obtained at a later date if further to be come a useful article.In addition to loading the data from the internet may also be theory to writing this paper.Redesign of inside joins the nursing homes as a means for urban development is also itended to restore confidence that older people want to move to this nursing home without feeling left out by presenting the atmosphere of comfort,cleanliness, and proximity in space.This concept is expected to change the image of a nursing home from a shelter in remote house in care of the elderly age by making the comfort of cleanliness and facilities that qualify as collateral.So that the nursing home is no longer the disaster that his fear of the elderly to live.

KATA KUNCI Panti Jompo, Manula, Modern Natural

2

PENDAHULUAN Latar Belakang

Saat ini hidup di jaman yang serba modern ini masyarakat dituntun dengan berbagai kebutuhan yang kompleks yang membutuhkan efisiensi, kecepatan, kekuatan dan tenaga yang maksimal yang di sebabkan oleh adanya persaingan dalam era globalisasi sehingga mengakibatkan munculnya individualisme. Gaya individualisme inilah yang nantinya akan langsung berdampak pada kehidupan berrkeluarga. Keluarga inti akan menjadi prioritas utama seiring dengan tuntutan ekonomi yang semakin meningkat sehingga para kelompok lanjut usia yang kini menjadi anggota kleuarga extend kurang mendapat perhatian terutama dari anak-anak mereka. . Hal ini mengakibatkan para manula semakin merasa tersisih kan ketika harus terpaksa ditempatkan pada sebuah panti jompo dengan bangunan dan fasilitas seadanya tersebut . Selain itu sebagai panti jompo yang menggunakan sistem kemandirian maka adanya pemenuhan fasilitas untuk menopang dan memicu kemandirian bagi tiap manula sangantlah diperlu kan. Untuk itulah penulisan tugas akhir ini dimaksudkan agar fasilitas panti jompo untuk para manula menjadi lebih baik lagi sehingga penempatan alih tempat tinggal terhadap manula menuju sebuah panti jompo tidak lagi menjadi momok nantinya bagi penduduk kota Probolinggo ketika usia mereka mulai renta.

TUJUAN

Redesain interior Panti Jompo Tresna Werdha selain sebagai sarana mengembangkan dan memajukan panti jompo di kota Probolinggo dengan memberikan fasilitas berupa fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan manula pada umumnya juga membantu manula di Probolinggo untuk menjadi lebih mandiri, memberi kepercayaan bagi para manula dengan fasilitas panti jompo yang baik dan terawat untuk mau beralih tinggal dan menetap tanpa harus merasa terkucilkan dan tersisih sehingga penempatan alih tempat tinggal tidak lagi menjadi momok bagi pengguna.Menciptakan sebuah rancangan interior sebuah panti jompo yang menjanjikan keutamaan kenyamanan bagi pengguna.

MASALAH

Masalah yang muncul dari Panti Jompo Tresna Werdha ini yaitu bagaimana menciptakan fasilitas yang mampu membantu manula agar dapat berjalan sendiri tanpa bantuan pemapahan orang lain dan kebutuan khusus lainnya sehingga mampu menghadirkan identitas panti jompo tresna werda sebagai wisma sehat mandiri melalui interior yang bernuansa modern natural.

METODE DESAIN Berikut ini alur metodologi desain yang akan diterapkan pada interior panti

jompo Tresna Werdha Probolinggo :

Data-data

Analisa &

Programing

Data Literatur

Desain akhir

Data TipologiData

Lapangan

Permasalahan

Pemecahan

Masalah

Konsep

Perancangan

Aplikasi

Konsep

3

PEMBAHASAN Kajian Pustaka Panti Jompo

Tempat dimana tempat berkumpulnya orang – orang lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Dan ini sudah merupakan kewajiban Negara untuk menjaga dan memelihara setiap warga negaranya sebagaimana tercantum dalam UU No.12 Tahun 1996 (Direktorat Jenderal, Departemen Hukum dan HAM). Pengertian lanjut usia (lansia) ialah manusia yang berumur di atas usia 60 tahun dan masih hidup. Sedangkan panti jompo adalah tempat dimana tempat berkumpulnya orang – orang lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Dan ini sudah merupakan kewajiban Negara untuk menjaga dan memelihara setiap warga negaranya sebagaimana tercantum dalam UU No.12 Tahun 1996 (Direktorat Jenderal, Departemen Hukum dan HAM). Teori kesinambungan yang sering dipakai oleh pakar social yakni adanya kesinambungandalam siklus kehidupan lanjut usia. Pengalaman hidup pada suatu saat merupakan gambaran kelak pada saat ,enjadi lanjut usia. Aakn terlihat bahwa gaya hidup ,perilaku dan harapan seseorang tidak akan berubah hingga lanjut usia. Orang yang memiliki kepribadian yang stabil misalnya akan berdampak pada usia lanjut usia di mana ia mampu menjalani hidup dengan tenang sedangkan apabila sejak muda seringkali mengalami frustasi maka akan sulit dalam mengalami kekecewaan hidup (Hardywinoto dan Setiabudi, 1999.Menurut Morton A. Lieberman dan Harvey Peskin, gangguan mental dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu : anxiety, Depressive dan Schizophrenia. Gangguan mental ini dapat dialami oleh seluruh individu baik yang berusia muda maupun lanjut usia. Namun pada usia lanjut kondisi gangguan mental lebih rentan dialami karena adanya perubahan peran dan aktifitas pada pada masa lanjut usia. Selain itu kemunduran fisik juga termasuk pada emosi seseorang. Gangguan mental juga dapat dibedakan menurut tingkatannya. Bila tingkatannya sudah merupakan gangguan bagi lingkungan sekitar dan menyulitkan diri-sendiri maka diperlukan perawatan untuk memulihkan kembali ke kondisi semula. Sealain gangguan mental dan kerusakan otak yang dialami para lansia mereka juga mengalami kemunduran fisik yang membatasi aktifitas ruang geraknya meskipun dengan mental yang sehat.

W ism a S eh a t

M a n d ir i

L ok asi m ilik k on sep

P ro bo ling go

k ota den gan

cuaca p anas

d an be rang in

B adan

pengelo la

pan ti jom po

Tresna W er

dha yayasan

M uham m a

d iyah

S ebuah

w ism a yang

m am pu

m enun jang

kem and irian

bag i tiap

m anu la

P anti Jom po

Tresn a W erd h a

P en g e rtian S is te m

p em asa ra n

Ta rg et

m a rk etin g

Tu ju an

Te m pa t un tuk

m e nam pun g

m a nu la un tuk

ke m ud ian d i

raw a t, d i a su h

da n d iraw a t

se bag a im ana

la yaknya

K on sum en t idak

ha nya se kad ar

m e nem pati nam un

b isa m e la tih d iri

m e n ja d i leb ih

m a nd iri tan pa

ba n tua n o ra ng

se k ita r

*U sia 60

ta hun ke

a tas

*se m ua ka la

ng an m asya

raka t

*w arga da la m

da n lu a r ko ta

M e ngu bah

im age

se bua h pa n ti

jo m po m en jad i

se bua h w ism a

se ha t m an d iri

P an ti jo m po Tresna W erdh a m e nu ju ko nse p w ism a se ha t m a nd iri aka n m en un jan g

kem a nd iria n m a nu la se h in gg a m a m pu m en gu ba h im ag e p an ti jom po m e n ja d i le b ih

ba ik d en ga n b eg itu m en am b ah a se t fa s ilita s yan g ad a d i ko ta P rob o lin gg o seb ag a i

ko ta b e rke m ba ng

4

Wisma Pengertian wisma yaitu suatu bangunan yang dapat dimanfaatkan atau difungsikan

sebagai tempat tinggal, kantor, fungsi bangunan lainnya.

Sehat

Pengertian sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut, berlaku arti produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang produktif secara sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfat, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.Kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:. 1.Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak

adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen,

yakni pikiran, emosional, dan spiritual dengan penjelasan sebagai berikut : Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya. 3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan

orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. 4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,

dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

KONSEP DESAIN Konsep desain interior Panti Jompo Tresna Werdha ini mengacu pada konsep fungsi sebagai wisma sehat mandiri dengan menggunakan style modern natural, dimana konsep ini menampilkan suasana segar taman dalam ruang dan menghadirkan fasilitas yang menunjang kemandirian. Suasana segar dan sebagian material lantai batu pualam kecil di sini memperkuat aplikasi konsep sehat dengan adanya taman indoor sebagai penghasil oksigen. Sedangkan pengadaan fasilitas railing stainless di sisi dinding memperkuat konsep mandiri. Dengan demikian suasana wisma sehat mandiri berarti berusaha mewujudkan suasana sehat mandiri dengan penyajian modern natural sebuah panti jompo sesuai dengan ciri dan karakter standart

sebuah panti jompo. Sesuai dengan konsep fungsi panti jompo sebagai wisma sehat mandiri diperlukan adanya pengajuan konsep baru dan berbeda dari sebelumnya.

KONSEP SEHAT Konsep sehat disesuaikan dengan sebagaimana mestinya standart se panti jompo : Sehat dilihat dari segi pemilihan material

Material yang digunakan merupakan material ramah lingkungan yang mudah dibersihkan sehingga pemeliharaan kebersihan dalam ruang tetap terjaga. Selain itu material yang terbakar

5

tidak mengandung zat yang berbahaya yang mengakibatkan gangguan pernapasan saat terjadi kebakaran.

Sirkulasi alur ruang. Pengalihan atau penyepitan alur ruang yang bertujuan memperpendek

jarak tempuh jalan manula dari satu ruang ke ruang lain sehingga manula tidak cepat merasa lelah.

Material lantai batu pualam.Pengadaan material lantai ini tidak secara keseluruhan namun

hanya bagian tertentu jalur saja. Bertujuan untuk terapi tapak kaki bagi manula ketika menuju ruangan tertentu.

Konsep Mandiri Konsep mandiri ini diaplikasikan dengan pengadaan fasilitas berupa list atau railing stainless stell yang dipasang pada sisi dinding jalur berjalan yang sering dilalui manula. Dengan begitu manula dapat berjalan lebih baik tanpa bantuan papahan orang lain.

Karakter, Gaya, Suasana dan Pola Penataan Ruang Wisma sehat mandiri ini memiliki karakteristik yang informal agar tercipta suasana yang santai seperti berada pada rumah sendiri untuk menghindari tekanan psikologis karena merasa berada di tempat yang asing. Disini desain mengajak manula untuk dapat melakukan kegiatan secara mandiri, hal ini dimaksudkan supaya manula lebih banyak bergerak sehingga kondisi fisik semakin baik .Gaya ruang diangkat dari pertimbangan psikologis manula dan pertimbangan atas llingkungan sekitar yang membentuk kepribadian manula secara umum. Berdasar pertimbangan psikologi, secara umum manula tidak menyukai suatu hal yang bersifat rumit karena akan menyulitkan pemahaman mereka mengingat fungsi otak dan kekuatan fisik yang menurun. Dari pertimbangan ini muncullah gaya natural yang segar untuk memberi motivasi dalam menjalani hidup.Sedangkan untuk pertimbangan atas lingkungan sekitar yang membentuk kepribadian manula secara umum lingungan ketika mereka lahir. Dengan umur yang berkisar 65 tahun dengan tahun lahir 1940an merupakan kepribadian yang cenderung berani, kuat, dan sosialisasi. Hal ini dikarenakan pada tahun inilah para manula lahir ketika mas aperang yang membuat mereka banyak disebut sebagai ”baby boomers”. Selain itu karakter lain pada manula yang lahir pada tahun ini sangat menyukai gaya hidup, karakter modern dalam desain, gaya yang mengarah pada desain bukan teknologi, dan mementingkan suatu yang sifatnya bersantai bukan bekerja. Dari pertimbangan inilah muncullah gaya modern. Suasana ruang yang ditampilkan adalah suasana kekeluargaan, adanya komunikasi, aman, nyaman, sehingga desain harus mampu menyesuaikan dengan keadaan manula yang serba terbatas.Pola Penataan Ruang berdasarkan konsep, analisa, dan data referensi penataan ruang baik dari bentuk dan pola sirkulasi sebaiknya dibuat sesederhana mungkin agar mudah diingat oleh manula sehingga tidak tersesat. Oleh karena itu pola penataan ruangnya berdasar pola sirkulasi yaitu linier radial dengan pusat yang mampu menghubungkan area-area dimana manula didorong untuk produktif, kreatif, mandiri dan bersemangat .

Pola Penataan Bentuk, Material Warna dan Sistem Pembentuk Ruang Bentuk, warna , dan material disini mengutamakan aspek kenyamanan dan keamanan pemakai. Sesuai dengan konsep maka bentuk secara umum berasal dari plant dan organic element, bahan memakai kaca, batu alam, dan kayu, sedangkan warna memeakai warna memakai warna modern (putih berarti sederhana dan abu-abu berarti tenang), warna natural (hijau berarti sejuk, alami) dan perpaduan warna lainnya yang mampu membawa nilai positif dalam ruang.Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Lantai Lantai dibuat datar tanpa ada kenaikan tinggi lantai, hal ini bertujuan untuk masalah keamanan. Meskipun menggunakan step lantai mampu membuat manula semakin aktif namun terlalu beresiko mengingat padatnya kegiatan dan kapasitas ruang yang kurang memungkinkan.

6

Bentuk

Bentuk dan pola pada lantai lebih mengedepankan dari segi fungsionalnya untuk memberi tahu batas dimana ruang-ruang berakhir dan mulai, serta untuk menuntun manula ke setiap ruangan dengan lebih mudah dan aman. Jadi disini pola lantai lebih banyak mengikuti bentuk tiap ruang.

Material

Material selain bertujuan untuk estetika juga lebih mengutamakan fungsi. Pemakain bahan vinyl (motif parquete dan mosaik) pada setiap ruang dan karpet pada sirkulasi utama yang memeliki sifat rasa cengkraman yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan manula yang memiliki penglihatan kurang untuk tahu posisi mereka sedang berada.

Warna

Warna sendiri juga bertindak sebagai pembeda area antara ruang satu dengan ruang yang lain. Warna yang digunakan adalah warna pastel hal ini dimaksudkan untuk memudahkan manula aka persesi kedalaman ruang sehingga mereka lebih mudah mengetahui akhir dari tiap ruang.Konsep lantai yang digunakan yaitu yang menunjang kesehatan dan praktis mudah dibersihkan. Penggunaan material batu pualam kecil dimaksudkan untuk menunjang konsep sehat dengan fungsi terapi tapak kaki sedangkan material lantai yang praktis mudah dibersihkan mampu menunjang pemeliharaan kebersihan ruang. Konsep Kesan Sehat dan mudah dibersihkan. Konsep sehat ini bertujuan memberikan suasana sehat dengan menampilkan material lantai terpilih untuk difungsikan sebagai terapi tapak kaki. Kesan modern ditampilkan dengan pilihan material seperti marmer bertujuan untuk mempermudah pemeliharaan kebersihan tiap ruang pada wisma sehat ini sehingga penggunaan material keramik, marmer dan parquete menjadi alternatif yang dipilih.

Dinding Dinding di sini berfunsi sebagai tempat bersandarnya haindrails yang akan banyak membantu manula menuju ruang tetentu. Handrails digunakan untuk berpegangan ketika berjalan dan sangat baik untuk terapi jalan.BentukKarena tidak merubah struktur utama dinding maka bentukan dinding tidak berubah namun hanya kesan pandang saja yang dibuat seolah menyeluruh untuk memudahkan pengawasan dan memperlancar komunikasi.

Material

Material pada dinding dibuat seaman mungkin karena bagian ini seringkali bersentuhan langsung dengan kulit sehingga dinding bertekstur kasar tidak dianjurkan. Selain itu sebisa mungkin menghindari material yang bisa memantulkan atau refleksi karena dapat mengganggu penglihatan. Mterial yang digunakan pada umumnya multiplek dan gypsum board.

Warna

Warna yang dipakai merupakan perpaduan warna kontras dan soft dengan permainan pola yang tidak rumit namun sesuai dengan tema modern natural yang ditawarkan. Warna yang dipakai merupaka warna natural yang netral seperti hijau menuju gradasi chreem. Pola warna pada dinding ini dimaksudkan agar manula mudah mengingat di bagian ruang mana ia sedang berada.Wallpaper mampu dijadikan alternatif dengan pilihan warna dan motif yang tidak rumit. Wallpaper adalah salah satu alternatif motif pada dinding yang cukup praktis karena dapat dilepas dan dipasang kebali sesuai keutuhan. Untuk konsep dinding wallpaper menggunakan warna hijau untuk memperkuat kesan natural dalam ruang dengan pemilihan motif yang tidak rumit.

Contoh alternatif wallpaper Contoh alternatif wallpaper

7

Plafon Pada plafon lebih mengutamakan pembatasan fungsi area antar ruang sehingga tiap ruang diusahakan memiliki bentuk yang berbeda.

Bentuk

Bentuk pada plafon sederhana dan lebih mementingkan fungsinya sebagai tempat dipasangnya lighting. Sehubungan dengan menggunakan indirect lighting maka bentuk plafon ikut menyesuaikan. Plafon pun menghindari adanya banyak coakan agar tidak menjadi sarang debu yang kurang baik bagi kesehatan khususnya manula.

Material

Material yang digunakan sederhana karena sebagian besar terdiri dari gypsum board dan pada beberapa area tertentu ada penambahan fiberglass.

Warna

Warna yang digunakan hanya warna netral agar menunjang penonjolan pada karakter dinding yang kontras. Apabila plafon memiliki karakter yang kuat pula maka akan malah membingungkan manula.

(contoh alternatif palafon)

Furniture Perabot secara umum hanya terdiri dari meja, kursi, lemari, tempat tidur. Yang paling penting adalah penataan perabot agar tidak mengganggu sirkulasi ruang. Furniture merupakan salah satu elemen pendukung interior yang sangat berpengaruh untuk menyampaikan konsep apa yang ingin ditampilkan dalam suatu ruang. Pada riset desain kali ini, konsep furniture mengaplikasikan bentuk – bentuk dengan kesan yang terlihat halus untuk mengurangi usur sudut yang tajam.. Penggunaan warna didominasi oleh warna vegetasi hijau dan coklat namn namun sebagian area menggunakan warna putih kebiruan sebagai penyeimbang unsur modern Konsep furniture yang mengadaptasi berbagai bentukan modern yang menggambarkan kesan natural seperti bentuk daun dan batu- batuan menjadi ciri utama konsep furniture pada panti jompo Tresna Werdha. Berikut ini beberapa konsep furniture alternative yang dipilih .

Bentuk

Bentuk perabot sebaiknya sederhana dan menghindari adanya sudut tajam demi keamanan. Selain itu kaki meja diusahakan tidak menonjol agar manual tidak gampang tersandung. Bentuk sofa yang melingkar mengelilingi meja dengan jarak dekat sangat dianjurkan karena mampu membantu interaksi dengan sisitem pendengaran manula yang menurun. Sebaiknya menghindari bentuk sofa L karena manula yang duduk pada posisi sudut akan merasa terasing yang mengakibatkan tekanan psikologis.

Material

Meterial yang digunakan tidak membuat silau dan jika berbahan stainless sebaiknya yang doff dan ringan (khususnya untuk kursi yang sering digesr sendiri).

8

Warna

Dalam hal ini perabot sebaiknya menggunakan warna yang menonjol agar mudah terlihat oleh manula .

Elemen Dekoratif Elemen dekoratif tidak terlalu banyak ditonjolkan hanya untuk mempertegas pembatas ruang dan pemanis ruang saja.Bentuk juga lebih mengedepankan fungsi sebagai contoh yakni objek penerangan tambahan terlebih ketika diaplikasikan ke dinding ( pencahayaan dinding lebih mudah diterima oleh mata manula daripada elemen pembentuk ruang lainnya.)Material atau bahan lebih banyak mengekspose bahan itu sendiri dengan finishing yang relative halus.Warna sebisa mungkin tidak mencolok agar kesan tidak mengalahkan suasana penekanan dalam ruang.

Gambar 4.9 Gambar 4.10

Elemen estetis batu elemen estetis berupa lampu

Studi Eksisting

Panti Jompo Tresna WErdha

Alamat : Jalan Slamet Ahmad Yani No. 3A Probolinggo

Panti Jompo Tresna Werdha kota Pobolinggo semula berwujud pondok pondok penampungan dari bambu yang disediakan bagi orang-orang terlantar korban perang serta orang orang dari desa pencari kerja di pabrik-pabrik gula (pekerja musiman). Pada tahun 1 September 1959 secara kelembagaan penampungan tersebut berubah menjadi sebuah panti bernama panti jompo Muhammadiyah, selanjutnya dalam penanganan klien atau pengelola panti jompo bekerja sama dengan kantor social setempat dengan kegiatan memberikan santunan pelayanan kesejahteraan social, yang meliputi pemenuhan kebutuhan hhidup, pembinaan

9

mental agama, dan social bagi manusia lanjut usia.Kemudian pada tahun 2002 panti jompo Tresna Werdha telah menerima bantuan bangunan sebuah wisma seluas 180 meter persegi dari Asian Women Fund ( AWF 2001) dengan pemberian dana sebesar Rp. 302.800.000,- terdiri dari fisik Rp. 240.300.000,- dan barang sebesar Rp. 62.500.000,-.

Sejarah Pendiri Muhammadiyah. Berdasarkan situs resmi Muhammadiyah, Muhammadiyah

didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah1330,H/18November1912.Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha.Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.

Pengembangan Desain. Area Kamar Tidur Manula

10

Ruang Santai Bersama

11

Ruang Makan Manula

12

Ruang Kantor Pengunjung

Furniture