4
REDUKSI TUBER MAKSILA (JARINGAN LUNAK) Reduksi tuberositas melibatkan eksisi jaringan lunak, tetapi apabila terjadi hipertrofi yang ekstrem dan celah antar lingir kurang memadai, maka diperlukan pemotongan tulang. Tuberositas direduksi melalui dua arah, yaitu vertikal untuk mendapatkan celah antar lingir, dan horizontal untuk mereduksi/menghilangkan underkur bagian bukal. Umumnya diperlukan reduksi pada kedua arah tersebut. Insisi awal biasanya berupa elips mulai dari distal tuberositas menuju ke daerah premolar. Eksisi pada bagianbukal dan palatal serong, dan bertemu pada ssupraperiosteal (di atas lingir), sehingga eksisinya berbentuk huruf “V”. Sesudah dieksisi berbentuk elips “V”, tepi-tepi insisi segitiga di bagian bukal dan lingual, segitiga sagital dieksisi. Flap kemudian dijahit sementara untuk mendapatkan celah antar lingir. Apabila diperlukan celah yang lebih lebar lagi, maka tulang dieksisi dengan menggunakan Rongeur, dan harus diperhatikan jangan sampai masuk ke dalam antrum. Kelebihan mukosa dieksisi, dan penutupan dilakukan dengan jahitan terputus atau kontinu. Apabila protesa telah tersedia, lapisi dengan bahan kondisioner jaringan sehingga berfungsi seperti biasa dan memacu/mempercepat proses penyembuhan.

Reduksi Tuber Maksila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

literature

Citation preview

Page 1: Reduksi Tuber Maksila

REDUKSI TUBER MAKSILA (JARINGAN LUNAK)

Reduksi tuberositas melibatkan eksisi jaringan lunak, tetapi apabila terjadi

hipertrofi yang ekstrem dan celah antar lingir kurang memadai, maka diperlukan

pemotongan tulang. Tuberositas direduksi melalui dua arah, yaitu vertikal untuk

mendapatkan celah antar lingir, dan horizontal untuk mereduksi/menghilangkan

underkur bagian bukal. Umumnya diperlukan reduksi pada kedua arah tersebut.

Insisi awal biasanya berupa elips mulai dari distal tuberositas menuju ke daerah

premolar. Eksisi pada bagianbukal dan palatal serong, dan bertemu pada

ssupraperiosteal (di atas lingir), sehingga eksisinya berbentuk huruf “V”. Sesudah

dieksisi berbentuk elips “V”, tepi-tepi insisi segitiga di bagian bukal dan lingual,

segitiga sagital dieksisi. Flap kemudian dijahit sementara untuk mendapatkan

celah antar lingir. Apabila diperlukan celah yang lebih lebar lagi, maka tulang

dieksisi dengan menggunakan Rongeur, dan harus diperhatikan jangan sampai

masuk ke dalam antrum. Kelebihan mukosa dieksisi, dan penutupan dilakukan

dengan jahitan terputus atau kontinu. Apabila protesa telah tersedia, lapisi dengan

bahan kondisioner jaringan sehingga berfungsi seperti biasa dan

memacu/mempercepat proses penyembuhan.

Page 2: Reduksi Tuber Maksila
Page 3: Reduksi Tuber Maksila

DAFTAR PUSTAKA:

Pedersen. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa oleh Purwanto dan Basoeseno. Jakarta: EGC.

Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Heidelberg: Springer.