44
TUBERKULOSIS PARU

Refarat tuberkulosis.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Refarat tuberkulosis

Citation preview

TUBERKULOSIS PARU

PENDAHULUAN

EpidemiologiTuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency.

DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura.

TB ekstra paru dalah TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain – lain.

PATOGENESIS

Droplet nuklei terhisap

Menempel di saluran napas / jaringan paru

Berkembang biak di sitoplasma makrogfag

Menyebar dan membentuk sarang = sarang primer / fokus ghon

Limfadenitis regional

PATOGENESIS

Kuman membentuk sarang tuberkulosis peneumonia kecil = Fokus primer / fokus ghon

Sembuh dengan meninggalkan bekas garis – garis fibrotik, kalsifikasi

di hilus.

Komplikasi dan menyebar

Secara limfogen

dan hematogen ke jaringan

tubuh lainnya.

Bronkogen :

menyebar ke paru sebelahn

ya

Kontinuitatum :

menyebar ke

sekitarnya

Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan

cacad

PATOGENESIS TB SEKUNDER

KUMAN AKTIF KEMBALI

HIV AIDS

MALNUTRISI,

ALKOHOL, GAGAL GINJAL

IMUNITAS MENURU

N, DM

PATOGENESIS TB SEKUNDER

TB TERAKTIVASI

KEMBALI

MEMBENTUK SARANG DINI DI

REGIO ATAS PARU

MEMBENTUK SARANG

PNEUMONIA KECILPROSES SELANJUTNYA:• Direabsorbsi kembali

dan sembuh tanpa meninggalkan cacat.

• Sembuh dalam bentuk perkapuran.

• Sarang meluas dan membentuk jaringan keju jika dibatukkan keluar muncul caviti.

PATOGENESIS TB SEKUNDER LANJUTAN... Kaviti awalnya berdinding tipis, kemudian dinding

akan menebal lalu akan menjadi :1. Meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni

baru.2. Memadat dan membungkus diri (enkasulasi), dan

disebut tberkuloma. bisa mengapur dan sembuh, atau menjadi kaviti lagi.

3. Bersih dan menyembuh yang disebut open healed cavit. caviti membungkus diri dan akhirnya mengecil. Kemungkinan berakhir sebagai kaviti yang terbungkus dan menciut sehingga sepoerti bintang ( stelle shaped)

KRITERIA PASIEN TUBERKULOSIS PARU MENURUT WHO TAHUN 1991

Pasien dengan sputum BTA positif: Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya

secara mikroskopis ditemukan BTA, sekurang – kurangnya pada 2 x pemeriksaan, atau

Satu sediaan sputumnya positif deisertai kelainan radiologis yang sesuai dengan gambatan TB aktif, atau

Satu sediaan sputumnya positif disertai biakan positif.

KRITERIA PASIEN TUBERKULOSIS PARU MENURUT WHO TAHUN 1991

Pasien dengan sputum BTA negatif: Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya

secara mikroskopis tidak ditemukan BTA sedikitnya pada 2 x pemeriksaan tetapi gambaran radiologis sesuai TB aktif, atau

Pasien dengan hasil pemeriksaan sputum tidak ditemukan kuman BTA sama sekali, tetapi pada biakannya positif.

KLASIFIKASI TB PARU

BERDASARKAN TIPE PASIEN :1. KASUS BARU

Adalah pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan.

2. Kasus Kambuh (relaps) Adalah pasien TB yang sebelumnya pernah

mendapat pengobatan tb dan telah dinyatakan sembuh. Atau pengobatan lengkap kemudian kembali berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif.

KLASIFIKASI TB PARU

3. Kasus defaulted atau drop out Adalah pasien yang telah menjalani

pengobatan ≥ 1 bulan dan tidak mengambil obat 2 bulan berturut – turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.

4. Kasus Gagal Adalah pasien BTA positif yang masih tetap

(+) atau kembali menjadi (+) pada akhir bulan ke -5 (satu buan sebelum akhir pengobatan) atau akhir pengobatan.

KLASIFIKASI TB PARU

5. Kasus Kronik Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan

BTA masih positif setelah pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baik.

TUBERKULOSIS EKSTRAPARU

Adalah TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain – lain.

Diagnosis didasarkan atas kultur positif atas patologi anatomi dari tempat lesi.

DIAGNOSIS

Menurut American Thoracic Society dan WHO 1964 diagnosis pasti tuberkulosis paru adalah dengan menemukan kuman Mycobacterium tuberculosae dalam sputum atau jaringan paru secara biakan.

GEJALA KLINIS

1. Gejala respiratorik - batuk – batuk 2 minggu - batuk darah - sesak napas - nyeri dada2. Gejala sistemik - Demam - Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia,

berat badan menurun.3. Gejala tuberkulosis ekstra paru Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang

terlibat. Contoh: limfadenopati tuberkulosa pembesaran KGB meningitis TB terlihat gejala meningitis.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik sangat tergantung luas dan kelainan struktural paru.

kelainan umumnya pada puncak paru, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan suara napas bronchial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, dan penarikan paru.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Demam. Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang – kadang panas badan mencapai 40 – 41 oC dan hilang timbul.

Hal ini tergantung dari keadaan pasen dan berat ringannya infeksi bakteri.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Batuk/ batuk darah. Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus.

Batuk ini diperlukan untuk membuang produk – produk radang keluar.

Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) produktif (menghasilkan sputum).

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Sesak napas. Pada penyakit yang ringan belum dirasakan sesak napas.

Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yaitu infiltarisnay sudah mencapai setengah bagian paru- paru.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Nyeri dada. Gejala ini agak jarang ditemukan.

Nyeri dada tumbuh bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.

Terjadinya gesekan antara kedua pleura sewaktu pasien menarik / melepaskan napas.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PASIEN TB PARU

Malaise. Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun.

Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia, tidak nafsu makan, badan makin kurus ( berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dll.

Gejala malaise ini makin bertambah berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA PASIEN TB PARU

Pemeriksaan Bakteriologika. Bahan pemeriksasanBahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor, cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi

b. Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS):- Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan)- Pagi ( keesokan harinya )- Sewaktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi)atau setiap pagi 3 hari berturut-turut.

INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK 3 KALI PEMERIKSAAN:

3 x positif BTA positif 2 x positif dan 1 x negative BTA

positif . 1 x positif, 2 x negatif ulang BTA3 x ,

bila 1 x positif , 2x negatif BTA positif bila 3 x negatif BTA negatif

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA PASIEN TB PARU

Pemeriksaan biakan kuman. Stelah biakan 4 – 6 minggu Pemeriksaan biakan M.tuberculosis

dengan metode konvensional ialah dengan cara :

Egg base media: Lowenstein-Jensen (dianjurkan), Ogawa, Kudoh

Agar base media : Middle brook

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai TB aktif : Bayangan berawan / nodular di segmen

apikal dan poterior lobus atas paru dan segmen superior bawah.

Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular.

Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB inaktif : Fibrotik Kalsifikasi Schwarte atau penebalan pleura.

PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan BACTEC Polymerase Chain Reaction (PCR) ELISA ICT Mycdot Uji peroksidase anti peroksidase (PAP) Uji serologi yang baru / IgG TB

PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN

Analisa cairan pleura Pemeriksaan histopatologi jaringan Pemeriksaan darah Uji tuberkulin

PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: INH Rifampisin Pirazinamid Streptomisin Etambutol

PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) yang digunakan adalah: Kanamisin Amikasin Kuinolon

PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Kemasan : Obat disajikan secara terpisah, masing –

masing INH, rifampisin, pirazenamid, dan etambutol.

Obat kombinasi dosis tetap (Fixed Dose Combination – FDC). Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari tifa atau obat dalam satu tablet.

TATALAKSANA

TUJUAN : menyembuhkan pasien, memutuskan rantai penularan dan mencegah resistensi kuman.

PRINSIP PENGOBATAN :

1. OAT diberikan dalam bentuk kombinasi bbrp obat,dlm jumlah cukup dan dosis yang tepat sesuai kategori pengobatan.

2. Untuk menjamin kepatuhan pasien minum obat dilakukan pengawasan langsung (DOT=Directly Observed Treatment) oleh seorang PMO

3. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan

JENIS DAN JENIS OAT

EFEK SAMPING OAT DAN PENATALAKSANAANNYA

EFEK SAMPING OAT DAN PENATALAKSANAANNYA

PENGOBATAN SUPORTIF / SIMTOMATIS Pasien rawat jalan :

a. Makan makanan yang bergizi, bila perlu berikan vitamin tambahan.

b. Bila demam bisa diberikan antipiretikc. Bila perlu beri obat untuk mengatasi

batuk , sesak napas atau keluhan lain.

PENGOBATAN SUPORTIF / SIMTOMATIS Indikasi Pasien rawat INAP:

a. TB paru disertai keadaan/ komplikasi sbb:a. Batuk darah masif\keadaan umum burukb. Pneumotoraksc. Empiemad. Efusi pleurae. Sesak napas berat

b. TB diluar paru mengancam jiwa:a. TB paru milierb. Meningitis TB.

TERIMA KASIH