5
Knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia. (3) Formaldehyde IUPAC: Methanol Nama lain: Formol, methyl aldehyde, methylene oxide, methanal, methylene glycol (3) 2.2.3 Sumber Formaldehida Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logak perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai ( proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250ºC dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia (3) 2.2.3 Sumber Formaldehida Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam pera atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250ºC dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia (3)

Refer At

Embed Size (px)

DESCRIPTION

formalin

Citation preview

Page 1: Refer At

Knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia. (3)

Formaldehyde

IUPAC:

Methanol

Nama lain:

Formol, methyl aldehyde, methylene oxide, methanal, methylene glycol (3)

2.2.3 Sumber Formaldehida

Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logak perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai ( proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250ºC dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia (3)

2.2.3 Sumber Formaldehida

Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam pera atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250ºC dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia(3)

2CH3OH + 02 2 H2CO + 2 H20 (3)

Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam temperatur yang lebih tinggi. Kira-kira 650ºC. Dalam keadaan ini, akan ada dua reaksi kimia sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi (3)

CH3OH H2CO + H2 (3)

Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan asam format yang sering ada dalam larutan formakdehiga dalam kadar ppm. (3)

Page 2: Refer At

Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga dihasilkan dari konversi etanol, yang secara kmoersial tidak menguntungkan. (3)

2.2.4 Sifat Formaldehida

Gas formaldehid ini sudah dikenal sejak lama sebagai zat bakterial dan sudah lama digunakan untuk maksud-maksud pengasapan. Mempunyai sifat-sifat reduksi yang kuat sekali dan sangat reaktif terhadap asam amino dan protein, dan berdasarkan hal inilah maka formaldehid ini mempunyai daya antibakteri. (3)

Gas formaldehid ini sudah dikenal sejak lama sebagai zat bakterisid dan sudah lama digunakan untuk maksud-maksud pengasapan. Mempunyai sifat-sifat reduksi yang kuat sekali dan sangat dan sangat reaktif terhadap asam amino dan protein, dan berdasarakan hal inilah maka formaldehid ini mempunyai daya antibakteri. (3)

Gas formaldehid ini dapat diperoleh dengan menguapkan paraformaldehid atau dengan pemanasan solution formalehid (formalin). Cara-cara lain dapat juga dilakukan dengan mencampurkan dua bagian formalin dengan 1 bagian KMnO4 dan akan timbul panas sebagai hasil reaksi oksidasi yang akan menimbulan gas formaldehid. (3)

Kekurangan dari sterilisasi dengan gas formaldehid ini baik yang berasal dari paraformaldehid ataupun formalin adalah sifatnya mudah berkondensasi pada permukaan-permuakaan yang akan membentuk lapisan-lapisan putih tipis pada temperatur kamar. Tapi kondensasi ini tidak akan terjadi sampai konsentrasi gas itu melebihi 3mg/L dan ada tekanan uap air cukup untuk merubah formaldehid membentuk larutan. Oleh sebab itu, kondensasi akan terjadi pada ruangan tertutup dimana berada gas dalam keadaan berlebih. Untuk mencegah terjadinya polimerisasi, sterilisasi dapat dilakukan dengan pengaliran gas formaldehid, saloah satu hal yang menyultkan adalah adanya reaksi yang reversible dalam batas-batas tertentu antara reasi formaldehid dengan protein dalam sel. (3)

beberapa peneliti membuktikan adanya reaksi yang reversible ini setelah mengalirkan gas pada organisme-organisme tersebut, peneliti lain juga telah menemukan hal ini dengan menggunakan kultur yang berbeda. Nash dan Hireh (1954) telah menemukan sifat-sifat yang reversible ini pada reaksi dalam sel dalam keadaan fisioligis, tetapi reaksi yang terjadi tidak langsung seperti dengan protein bebas. Dalam hal ini efek yang terjadi adalah memperlambat proses kematian dimana sel-sel tersebut dalam keadaan tersuspensi, sampai terjadi keadaan tertentu. Keadaan-keadanaan yang dapat mempengaruhi keadaan tersebut tak hanya bahan-bahan makanan yang biasa terdapat dan faktor-faktor yang diperlukan untuk pertumbuhan, tetapi juga adanya zat-zat yang dapat menetralisir formaldehid pada waktu kontak dengan organisme, seperti misalnya ada ion-ion sulfit dan sebagainya.(3)

Hal ini perlu diperhatikan dengan sungguh-sugguh karena hal ini dulu sering menimbulkan kesukaran pada waktu melakukan percobaan dan meneliti hasil-hasil percobaan, hal ini disebabkan karena pengertian kering dan basah dalam melakukan percobaan merupakan pengertian yang relatif. Menurut hasil percobaan, diketahui bahwa aktifitas terendah akan didapati pada kelembaban yang terendah pula. Jika kelembaban relatif naik, aktifitasnya pun

Page 3: Refer At

akan menaik pula, dan pada kelembaban relatif 50% merupakan kelembaban yang cukup baik. (4)

untuk mendapatkan daya optimum, percobaan dilakukan pada kelembaban relatif 60-80%. Mengenai hubungan dengan temperatur, formaldehid baik dalam benttuk larutan dan dalam bentuk uap, mempunyai koefisien aktifitas yang besar sekali. Untuk melalukan disinfeksi dengan formaldehid biasanya dilakukan pada temperatur kamar tetapi kadang-kadang dibutuhkan temperatur yang agak lebih tinggi, yaitu kurang lebih 60ºC. Disamping untuk memperbesar daya sterilitasnya, pemakaian formaldehid pada suhu 70ºC juga dapat mencegah adanya kehilangan daya efektifitas dengan cara polimerisasi.(4)

aktifitas sterilisasi sangat tergantung pada kelembaban, yaitu tidak boleh kurang dari 75%. Disamping daya penetrasunya yang rendah juga punya kecenderungan mengadakan polimerisasi di permukaan. (4)

Nhcho + nHCHO (Ch2OHCHO)n. (4)

2.2.5 Kegunaan Umum Formaldehid (5)(6)

Larutan formaldehida secara luas digunakan dalam otopsi, bedah, departemen patologi dan juga pada tingkat lebih rendah, dalam dermatologi dan bedah klinik, departemen X-ray dan unit perawatan kesehatan lainnya. Untuk pengawetan biasanya digunakan formalin dengan konsentrasi 10%.

Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya. Bahan pembuatan sutra sintesis, zat pewarna , cermin, kaca Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Bahan untuk pembuatan produk parfum. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku. Pencegah korosi untuk sumur minyak. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%). Formalin digunakan sebagai

pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet.

Di industri perikanan, formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan. Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit ikan akibat ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir.Meskipun demikian, bahan ini juga sangat beracum bagi ikan. Ambang batas