23
REFERAT ABDOMINAL COMPARTMENT SYNDROME Agus darmanto, Erlin Irawati dan Rakhmiana

Referat ACS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abdominal compartment syndrome

Citation preview

Referat Abdominal Compartment syndrome

ReferatAbdominal Compartment syndromeAgus darmanto, Erlin Irawati dan RakhmianaPendahuluan Abdominal Compartment Syndrome didefiniskan sebagai peningkatan tekanan intraabdomen disertai dengan kegagalan fungsi organ-organIAH diperkirakan terjadi pada 32,1% pasien ICU, dan dilaporkan hingga 4,2% dari pasien ACS yang membutuhkan perawatan kritis. Identifikasi awal terhadap sindrom ini harus dilakukan untuk pencegahan dan manajemen yang efektifTinjauan pustakaDefinsi Abdominal Compartment syndrome suatu kondisi potensial mematikan yang disebabkan oleh setiap peristiwa yang menghasilkan intra abdominal hypertension (IAH)IAH elevasi patologis berkelanjutan atau berulang dari IAP 12 mmHgAbdominal Compartment syndrome IAP minimal 20 mm Hg dengan disfungsi minimal satu organ thoracoabdominal

EpidemiologiKejadian IAH bervariasi sesuai dengan patologi yang mendasari, dalam kisaran 2-30% pada populasi ICU bedah, dan sementara pada pasien operasi besar dan emergensi bahkan lebih tinggi, yaitu 38%. Insiden dari ACS adalah 1-6 %.Faktor resiko Faktor resiko

Etiologi

Derajat

Manifestasi Klinis Manifestasi dari akut abdominal compartemen sindrom bervariasi, tapi biasanya nyeri abdomen dengan distensi abdomen, hipoksia, hipercarbia, dan oliguri yang disebabkan perubahan fisiologi ginjal dan pernapasanDiagnosis Diagnosis ACS tergantung pengenalan dari pasien yang berisiko, identifikasi sindrom klinis dan pengukuran dari IAP. Ada beberapa metode untuk mengukur tekanan intra-abdominal, dikategorikan pengkuran secara langsung atau tidak langsung.Diagnosis Parameter klinis distensi abdomen IAP> 20 mm HgElevated peak airway pressureMassive I.V. fluids requirementsOliguria sampai anuria yang tidak berespon dengan penggantian cairan

Penurunan curah jantungHypoxemia refractory to increase FIO2 and PEEP HiperkarbiaHiperkapniaWide pulse pressure AsidosisPatofisiologi

Patofisiologi

TatalaksanaMeldrum et al merekomendasikan perbedaan tatalaksana sesuai dengan level IAP:Derajat 1 (0-15 cm H2O) : untuk memelihara normovolemiaDerajat 2 (16-25 cm H2O) : untuk resusitasi hypervolemiaDerajat 3 (26-35 cm H2O) : dekompresiDerajat 4 (>35 cm H2O) : dekompresi dan eksplorasi. Manajemen non bedahWorld Society of Abdominal Compartment syndrome (WSCAS) menyarankan bahwa setiap pasien dengan dua atau lebih faktor resiko harus memonitoring tekanan intrabdominal mereka dengan pendekatan proaktif diikuti dengan intervensi. Manajemen awal dapat dibagi menjadi rezim pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan intra-abdomen dan yang ditujukan untuk mendukung organ.

Manajemen bedahIntervensi bedah, dekompresi abdomen dengan cara laparotomi, telah terbukti memperbaiki angka kematian pada pasien dengan abdominal compartemen sindromePendekatan dekompresi abdomen sangat beragam.Setelah laparatomi dekompresi, dilakukan temporer abdominal closure yang dilanjutkan dengan permanen abdominal closure pada hari berikutnya.

PrognosisJika tidak diobati, sindrom kompartemen abdominal hampir selalu fatal. Eddy dan rekan mendokumentasikan mortalitas sekitar 68% untuk pasien dengan abdominal comparetement syndrome yang didokumentasikan dari tahun 1984-1996. Sebagian besar penduduk adalah laki-laki (70%), dan sebagian besar telah mengalami trauma tumpul (80%).

Kesimpulan Abdominal Compartment syndrome adalah manifestasi akhir dari IAH yang ditandai dengan disfungsi kardiovaskular, paru, ginjal, dan intrakranial. Tingkat morbiditas dari ACS didasarkan dari efek terhadap seluruh sistem organ. Oleh karena itu, ACS mempunyai tingkat mortalitas yang sangat tinggi meskipun dengan penanganan yang cukup. Kondisi ini harus didiagnosa secara dini dan harus ditangani secara efektif untuk mengoptimalkan hasil.Terima kasih