5

Click here to load reader

Referat DBD 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat dbd 2

Citation preview

IV. Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di kawasan tropis. Namanya diperoleh dari perkataan Yunani ads, yang berarti "tidak menyenangkan", karena nyamuk ini menyebarkan beberapa penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan demam kuning. Aedes yang berperan sebagai vektor penyakit semuanya tergolong stegomya dengan ciri-ciri tubuh bercorak belang hitam putih pada dada, perut, tungkai. Corak ini merupakan sisi yang menempel di luar tubuh nyamuk. Corak putih pada dorsal dada (punggung) nyamuk berbentuk seperti siku yang berhadapan.

Gambar 2. Aedes aegypti

Aedes seperti juga serangga lainnya yang termasuk ordo diptera, mengalami metamorfosis lengkap. Stadium-stadiumnya terdiri dari telur, larva (Jentik), pupa (kepompong) dan nyamuk dewasa. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur menjadi dewasa kurang lebih 10 hari. Waktu 10 hari tersebut juga diperkirakan untuk keperluan pertumbuhan Ae.aegypti dari telur sampai dewasadi alam bebas.

Ae. aegypti merupakan spesies nyamuk yang hidup dan ditemukan di negara-negara yang terletak antara 350 Lintang Utara dan 350 Lintang Selatan pada temperatur udara paling rendah sekitar 100 C. Pada musim panas, spesies ini kadang-kadang ditemukan di daerah yang terletak sampai sekitar 450 Lintang Selatan. Selain itu ketahanan spesies ini juga tergantung pada ketinggian daerah yang bersangkutan dari permukaan laut. Biasanya spesies ini tidak ditemukan di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Ae. Aegypti dewasa menyukai tempat gelap yang tersembunyi di dalam rumah sebagai tempat beristirahatnya dan mempunyai kebiasaan mencari makan (menggigit manusia untuk dihisap darahnya) sepanjang hari terutama antara jam 08.00-13.00 dan antara jam 15.00-17.00. Sebagai nyamuk domestik di daerah urban, nyamuk ini merupakan vektor utama (95%) bagi penyebaran penyakit DBD. Jarak terbang spontan nyamuk betina jenis ini terbatas sekitar 30-50 meter per hari. Jarak terbang jauh biasanya terjadi secara pasif melalui semua jenis kendaraan termasuk kereta api, kapal laut dan pesawat udara. Nyamuk Ae. aegypti hidup dan berkembang biak pada tempat tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti bak mandi, tempayan, kaleng bekas, tempat minum burung dan lain sebagainya.Umur nyamuk Ae. aegypti berkisar 2 minggu sampai 3 bulan atau rata rata 1,5 bulan tergantung dari suhu, kelembaban sekitarnya. Kepadatan nyamuk akan meningkat pada waktu musim hujan dimana terdapat genangan air bersih yang dapat menjadi tempat untuk berkembangbiak.

V. Cara Penularan

Manusia terinfeksi virus dengue dari gigitan nyamuk Ae. Aegypti infektif yang senang meletakan telurnya di penampungan dan genangan air rumah. 17 Nyamuk dewasa Ae. aegypti umumnya tinggal di dalam rumah dan menghisap darah manusia pada siang hari, dan biasanya proses penghisapan darah akan terganggu oleh sedikit gerakan kemuadian akan melanjutkan proses penghisapan pada orang yang sama atau berbeda. Hal ini menyebabkan penularan virus terjadi secara singkat kepada beberapa orang sehingga nyamuk jenis ini sangat efektif dalam penularan virus.

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti, Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan.

Aedes akan mengandung virus dengue setelah menghisap darah manusia yang sedang terinfeksi dan mengalami viremia yaitu pada waktu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul. Kemudian virus yang masuk ke tubuh nyamuk, beredar di seluruh tubuh nyamuk dan akan berada di kelenjar liur serta berkembang biak dalam waktu 8 10 hari (extrinsic incubation period) sampai akhirnya dapat ditularkan kembali pada manusia melalui tusukan nyamuk pada saat menghisap darah manusia berikutnya. Sekali virus masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). Dalam tubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 46 hari (intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan manifestasi penyakit. 16

Gambar 3. Penularan Penyakit

VI. Faktor Risiko Penularan Penyakit

Salah satu faktor risiko penularan DBD adalah pertumbuhan penduduk perkotaan yang cepat, mobilisasi penduduk karena membaiknya sarana dan prasarana transportasi dan terganggu atau melemahnya pengendalian populasi sehingga memungkin terjadinya KLB.18 Faktor risiko lainnya adalah kemiskinan yang mengakibatkan orang tidak mempunyai kemampuan untuk menyediakan rumah yang layak dan sehat, pasokan air minum dan pembuangan sampah yang benar.19 Tetapi di lain pihak, DBD juga bisa menyerang penduduk yang lebih makmur terutama yang biasa bepergian.20 Dari penelitian di Pekanbaru Provinsi Riau, diketahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DBD adalah pendidikan dan pekerjaan masyarakat, jarak antar rumah, keberadaan tempat penampungan air, keberadaan tanaman hias dan pekarangan serta mobilisai penduduk; sedangkan tata letak rumah dan keberadaan jentik tidak menjadi faktor risiko.21

3