30
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................. ..................................................... 1 ABSTRAK.............................................. ..................................................... ........2 PENDAHULUAN.......................................... ..................................................... 3 DEFINISI............................................. ..................................................... ...........3 DASAR FISIOLOGI............................................ ..............................................5 MEKANISME HBO.................................................. .........................................7 1

referat fanie HBOT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hbot

Citation preview

Page 1: referat fanie HBOT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................1

ABSTRAK...........................................................................................................2

PENDAHULUAN...............................................................................................3

DEFINISI.............................................................................................................3

DASAR FISIOLOGI..........................................................................................5

MEKANISME HBO...........................................................................................7

MANFAAT OKSIGEN HIPERBARIK............................................................9

TIPE HYPERBARIC CHAMBERS...............................................................10

PROSEDUR PENATALAKSANAAN HIPERBARIK OKSIGEN.............12

INDIKASI..........................................................................................................15

EFEK SAMPING..............................................................................................17

KESIMPULAN.................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18

1

Page 2: referat fanie HBOT

TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

Stephanie Sutanto *, Wahyu Hendarto**

Abstract

Hyperbaric Oxygen Therapy is a treatment using pressurized oxygen and inhale 100%

oxygens . This condition has been using for scuba diving and curing illness such as wound

healing . Oxygen is a gas that is vital in the metabolism of all body cells. Lack of oxygen can

lead to tissue death and threatens a person's life. Oxygen in sufficient quantities required for

fibroblast proliferation and collagen production.. Fibroblasts required for the synthesis of

proteoglycans and together with VEGF to stimulate collagen synthesis in the process of

remodeling, one of the stages in wound healing. Therapeutic effect is obtained in the form of

antimicrobial effects, hyperoxigenation, and neovascularization.

Key words : oxygen , hyperbaric oxygen therapy , wound healing

Abstrak

Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi dengan menggunakan oksigen bertekanan dan

bernafas dengan oksigen 100 %. Keadaan ini dirancang baik untuk kasus penyelaman

maupun pengobatan penyakit klinis seperti penyembuhan luka. Oksigen adalah suatu gas

yang merupakan unsur vital dalam proses metabolisme seluruh sel tubuh. Adanya kekurangan

oksigen dapat menyebabkan kematian jaringan dan mengancam kehidupan seseorang.

Oksigen dalam jumlah yang cukup diperlukan untuk proliferasi fibroblas dan produksi

kolagen. Individu yang mendapat Fibroblast diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan

bersama dengan VEGF akan memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu

tahapan dalam penyembuhan luka. Efek terapi yang didapatkan berupa efek antimikroba,

hiperoksigenisasi dan efek neovaskularisasi.

Key words : oksigen , terapi oksigen hiperbarik , penyembuhan luka

*Coassistant Anestesi FK Untar

** Dokter Spesialis Anestesiologi di BLU RSUD Kota Semarang

2

Page 3: referat fanie HBOT

PENDAHULUAN

Terapi oksigen hiperbarik diperkenalkan pertama kali oleh Behnke pada tahun 1930.

Saat itu terapi oksigen hiperbarik hanya diberikan kepada para penyelam untuk

menghilangkan gejala penyakit dekompresi (Caisson’s disease) yang timbul akibat

perubahan tekanan udara saat menyelam, sehingga fasilitas terapi tersebut sebagian besar

hanya dimiliki oleh beberapa rumah sakit TNI AL dan rumah sakit yang berhubungan dengan

pertambangan.1

Terapi hiperbarik mungkin baru segelintir orang yang mengenalnya. Di Indonesia

sendiri, terapi oksigen hiperbarik pertama kali dimanfaatkan pada tahun 1960 oleh Lakesla

yang bekerjasama dengan RSAL Dr. Ramelan, Surabaya.  Hingga saat ini fasilitas tersebut

merupakan yang terbesar di Indonesia. Adapun beberapa rumah sakit lain yang memiliki

fasilitas terapi oksigen hiperbarik adalah: (RS PT Arun Aceh, RSAL Dr Midiyatos, Tanjung

Pinang, RSAL Dr Mintohardjo Jakarta, RS Gading Pluit Jakarta, RS Pertamina Cilacap, RS

Panti Waluyo Solo, Lakesla TNI AL Surabaya, RSU Sanglah Denpasar, RS Pertamina

Balikpapan, RS Gunung Wenang Manado, RSU Makasar, RSAL Halong Ambon, RS

Petromer Sorong).1

Sedangkan prinsip yang dianut secara fisiologis adalah bahwa tidak adanya O2 pada

tingkat seluler akan menyebabkan  gangguan kehidupan pada semua organisme. Oksigen

yang berada di sekeliling tubuh manusia masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas.

Fase-fase respirasi dari pertukaran gas terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan

diffusi. Dengan kondisi tekanan oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang

menopang kehidupan suatu organisme mendapatkan kondisi yang optimal.1

1. Defiinisi

Hiperbarik oksigen (HBO) adalah suatu cara terapi dimana penderita harus berada

dalam suatu ruangan bertekanan, dan bernafas dengan oksigen 100 % pada suasana tekanan

ruangan yang lebih besar dari 1 ATA (Atmosfer absolute). Kondisi lingkungan dalam HBO

bertekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam jaringan tubuh (1

ATA). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam atau di dalam ruang

udara yang bertekanan tinggi (RUBT) yang dirancang baik untuk kasus penyelaman maupun

pengobatan penyakit klinis. Individu yang mendapat terapi HBO adalah suatu keadaan

3

Page 4: referat fanie HBOT

individu yang berada di dalam ruangan bertekanan tinggi (> 1 ATA) dan bernafas dengan

oksigen 100%.2

Oksigen adalah suatu gas yang merupakan unsur vital dalam proses metabolisme

seluruh sel tubuh. Adanya kekurangan oksigen dapat menyebabkan kematian jaringan dan

mengancam kehidupan seseorang. Tetapi tidak banyak orang yang tahu, selain dalam proses

pernafasan dan metabolisme, oksigan juga memiliki peran dalam pembentukan kolagen dan

perbaikan jaringan sehingga pemberian oksigen yang dapat membantu dalam proses

penyembuhan luka maupun dalam proses anti penuaan.2

Secara umum, terapi oksigen hiperbarik (HBOT = Hyperbaric Oxygen Therapy)

merupakan suatu metoda pengobatan dimana pasien diberikan pernapasan oksigen murni

(100%) pada tekanan udara yang dua hingga tiga kali lebih besar daripada tekanan udara

atmosfer normal, yaitu 1 atm (760 mmHg). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada

waktu menyelam atau berada dalam ruangan udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber)

yaitu suatu ruang kedap udara terbuat dari perangkat keras yang mampu diberikan tekanan

lebih besar dari 1 atm (ruang kompresi) beserta sumber oksigen dan sistem penyalurannya ke

dalam ruang rekompresi tersebut. Dalam kondisi normal, oksigen dibawa oleh sel darah

merah keseluruh tubuh. Tekanan udara yang tinggi, akan menyebabkan jumlah oksigen yang

dibawa oleh sel darah merah meningkat hingga 400%.Terapi ini merupakan terapi

komplementer yang dilakukan bersama dengan terapi medis konvensional.2

Sebagaimana disebutkan diatas, dalam kondisi tertentu para prajurit matra kelautan

rentan akan paparan masalah kesehatan kelautan. Kondisi tubuh mereka dituntut ‘akrab’

kepada kondisi bertekanan tinggi jauh dibawah permukaan laut pada saat melakukan

penyelaman.2

Dasar dari terapi hiperbarik sedikit banyak mengandung prinsip fisika. Teori Toricelli

yang mendasari terapi digunakan untuk menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg.

Dalam tekanan udara tersebut komposisi unsur-unsur udara yang terkandung di dalamnya

mengandung Nitrogen (N2) 79 % dan Oksigen (O2) 21%. Dalam pernafasan kita pun

demikian. Pada terapi hiperbarik oksigen ruangan yang disediakan mengandung Oksigen

(O2) 100% . Sedangkan prinsip yang dianut secara fisiologis adalah bahwa tidak adanya O2

pada tingkat seluler akan menyebabkan gangguan kehidupan pada semua organisme. Oksigen

yang berada di sekeliling tubuh manusia masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas.2

4

Page 5: referat fanie HBOT

Fase-fase respirasi dari pertukaran gas terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi

dan diffusi. Dengan kondisi tekanan oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang

menopang kehidupan suatu organisme mendapatkan kondisi yang optimal. Efek fisiologis

dapat dijelaskan melalui mekanisme oksigen yang terlarut plasma. Pengangkutan oksigen ke

jaringan meningkat seiring dengan peningkatan oksigen terlarut dalam plasma.2

Oksigen dalam darah diangkut dalam bentuk larut dalam cairan plasma dan bentuk

ikatan dengan hemoglobin. Bagian terbesar berada dalam bentuk ikatan dengana hemoglobin

dan hanya sebagian kecil dijumpai dalam bentuk larut. Dalam HBO oksigen bentuk larut

menjadi amat penting, hal ini disebabkan sifat dari oksigen bentuk larut lebih mudah

dikonsumsi oleh jaringan lewat difusi langsung dari pada oksigen yang terikat oksigen lewat

sistem hemoglobin.3

Terapi oksigen hiperbarik untuk pertama kalinya digunakan pada penyakit

dekompresi (Decompression Ilnes), yaitu suatu penyakit yang dialami oleh penyelam dan

pekerja tambang bawah tanah akibat penurunan tekanan saat naik ke permukaan secara

mendadak. Dari berbagai penelitian terungkap bahwa oksigen hiperbarik mempunyai manfaat

lebih, tidak terbatas pada kasus-kasus penyelaman saja. Satu contoh terapi oksigen hiperbarik

yang berhasil, digunakan dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Terapi oksigen

hiperbarik sebenarnya merupakan terapi penunjang pada proses penyembuhan luka,

Sedangkan perawatan utamanya sendiri adalah debridement dan penjahitan jika diperlukan.

Namun demikian oksigen hiperbarik dapat mempercepat proses penyembuhan luka, sehingga

jaringan yang hipoksia memperlihatkan hasil yang baik pada terapi oksigen hiperbarik.3

2. Dasar Fisiologi

Aspek fisiologi dari terapi HBO mencakup beberapa hal yaitu sebagai berikut:4,5,6

Fase Respirasi

Seperti diketahui, kekurangan oksigen pada tingkat sel menyebabkan

terjadinya gangguan kegiatan basal yang pokok untuk hidup suatu organisme. Untuk

mengetahui kegunaan HBO dalam mengatasi hipoksia seluler, perlu dipelajari fase-

fase pertukaran gas sebagai berikut

o Fase Ventilasi

Fase ini merupakan penghubung antara fase transportasi dan

5

Page 6: referat fanie HBOT

lingkungan gas diluar. Fungsi dari saluran pernafasan adalah member O2 dan

membuang CO2 yang tidak diperlukan dalam metabolisme. Gangguan yang

terjadi dalam fase ini akan menyebabkan hipoksia jaringan. Gangguan tersebut

meliputi gangguan membran alveoli, atelektasis, penambahan ruang rugi,

ketidakseimbangan ventilasi alveolar dan perfusi kapiler paru.

o Fase Tranportasi

Fase ini merupakan penghubung antara lingkungan luar dengan organ-

organ (sel dan jaringan). Fungsinya adalah menyediakan gas yang dibutuhkan

dan membuang gas yang dihasilkan oleh proses metabolisme. Gangguan dapat

terjadi pada aliran darah lokal atau umum, hemoglobin, shunt anatomis atau

fisiologis. Hal ini dapat diatasi dengan merubah tekanan gas di saluran

pernafasan.

o Fase Utilisasi

Pada fase utilisasi terjadi metabolisme seluler, fase ini dapat terganggu

apabila terjadi gangguan pada fase ventilasi maupun transportasi. Gangguan

ini dapat diatasi dengan hiperbarik oksigen, kecuali gangguan itu disebabkan

oleh pengaruh biokimia, enzim, cacat atau keracunan.

o Fase Difusi

Fase ini adalah fase pembatas fisik antara ketiga fase tersebut dan

dianggap pasif, namun gangguan pada pembatas ini akan mempengaruhi

pertukaran gas.

Transportasi dan Utilisasi Oksigen

o Efek kelarutan oksigen dalam Plasma

Pada tekanan barometer normal, oksigen yang larut dalam plasma

sangat sedikit. Namun pada tekanan oksigen yang aman 3 ATA, dimana PO2

arterial mencapai ±2000 mmhg, tekanan oksigen meningkat 10 sampai 13 kali

dari normal dalam plasma. Oksigen yang larut dalam plasma sebesar ± 6 vol

% (6 ml O2 per 100 ml plasma) yang cukup untuk memberi hidup meskipun

tidak ada darah.7

o Haemoglobin (Hb)

1 gr Hb dapat mengikat 1,34 ml O2, sedangkan konsentrasi normal

dari Hb adalah ±15 gr per 100 ml darah. Bila saturasi Hb 100 % maka 100 ml

6

Page 7: referat fanie HBOT

darah dapat mengangkut 20,1 ml O2 yang terikat pada Hb (20,1 vol%). Pada

tekanan normal setinggi permukaan laut, dimana PO2 alveolar dan arteri ±100

mmHg, maka saturasi Hb dengan O2 ±97 % dimana kadar O2 dalam darah

adalah 19,5 vol %. Saturasi Hb akan mencapai 100 % pada PO2 arteri antara

100-200 mmHg.7

o Utilisasi O2

Utilisasi O2 rata-rata tubuh manusia dapat diketahui dengan mengukur

perbedaan antara jumlah O2 yang ada dalam darah arteri waktu meninggalkan

paru dan jumlah O2 yang ada dalam darah vena diarteri pulmonalis. Darah

arteri mengandung ±20% oksigen, sedangkan darah vena mengandung ±14 %

vol oksigen sehingga 6 vol % oksigen dipakai oleh jaringan.2

o Efek Kardiovaskuler

Pada manusia, oksigen hiperbarik menyebabkan penurunan curah

jantung sebesar 10-20 %, yang disebabkan oleh terjadinya bradikardia dan

penurunan isi sekuncup. Tekanan darah umumnya tidak mengalami perubahan

selama pemberian hiperbarik oksigen. Pada jaringan yang normal HBO dapat

menyebabkan vasokontriksi sebagai akibat naiknya PO2 arteri. Efek

vasokontriksi ini kelihatannya merugikan, namun perlu diingat bahwa pada

PO2 ±2000 mmHg, oksigen yang tersedia dalam tubuh adalah 2 kali lebih

besar dari pada biasanya. Pada keadaan dimana terjadi edema, efek

vasokontriksi yang ditimbulkan oleh hiperbarik oksigen justru dikehendaki,

karena akan dapat mengurangi edema.8

3. Mekanisme HBO

HBO memiliki mekanisme dengan memodulasi Nitrit Oxyide (NO) pada sel endotel.

Pada sel endotel ini HBO juga meningkatkan Vascular Endotel Growth Factor (VEGF).

Melalui siklus Krebs terjadi peningkatan Nucleotide Acid Dihidroxi (NADH) yang memicu

peningkatan fibroblast. Fibroblast diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan bersama dengan

VEGF akan memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu tahapan dalam

penyembuhan luka.2

Mekanisme di atas berhubungan dengan salah satu manfaat utama HBO yaitu untuk

wound healing. Pada bagian luka terdapat bagian tubuh yang mengalami edema dan infeksi.

7

Page 8: referat fanie HBOT

Di bagian edema ini terdapat radikal bebas dalam jumlah yang besar. Daerah edema ini

mengalami kondisi hipo-oksigen karena hipoperfusi. Peningkatan fibroblast sebagaimana

telah disinggung sebelumnya akan mendorong terjadinya vasodilatasi pada daerah edema

tersebut. Maka, kondisi daerah luka tersebut menjadi hipervaskular, hiperseluler dan

hiperoksia. Dengan pemaparan oksigen tekanan tinggi, terjadi peningkatan IFN-γ, i-NOS dan

VEGF. IFN- γ menyebabkan TH-1 meningkat yang berpengaruh pada β-cell sehingga terjadi

pengingkatan Ig-G. Dengan meningkatnya Ig-G, efek fagositosis leukosit juga akan

meningkat. Sehingga pemberian HBO pada luka akan berfungsi menurunkan infeksi dan

edema.9

Adapun cara HBO pada prinsipnya adalah diawali dengan pemberian O2 100%,

tekanan 2 – 3 Atm. Tahap selanjutnya dilanjutkan dengan pengobatan decompresion sickness.

Maka akan terjadi kerusakan jaringan, penyembuhan luka, hipoksia sekitar luka. Kondisi ini

akan memicu meningkatnya fibroblast, sintesa kolagen, peningkatan leukosit killing, serta

angiogenesis yang menyebabkan neovaskularisasi jaringan luka. Kemudian akan terjadi

peningkatan dan perbaikan aliran darah mikrovaskular . Densitas kapiler meningkat

mengakibatkan daerah yang mengalami iskemia akan mengalami reperfusi. Sebagai

responnya, akan terjadi peningkatan NO hingga 4 – 5 kali dengan diiringi pemberian oksigen

hiperbarik 2-3 ATA selama 2 jam. Terapi ini paling banyak dilakukan pada pasien dengan

diabetes mellitus dimana memiliki luka yang sukar sembuh karena buruknya perfusi perifer

dan oksigenasi jaringan di daerah distal.10

Prosedur pemberian HBO yang dilakukan pada tekanan 2-3 ATA dengan O2 intermitten

akan mencegah keracunan O2. Efek samping biasanya akan mengenai sistem saraf pusat

seperti timbulnya mual, kedutan pada otot muka dan perifer serta kejang. Sedang menurut

Lorrain Smith, efek samping bisa mengenai paru-paru yaitu batuk, sesak dan nyeri

substernal.11

Dua efek penting yang mendasar pada terapi oksigen hiperbarik adalah:5

1. Efek mekanik : meningkatnya tekanan lingkungan atau ambient yang memberikan

manfaat penurunan volume gelembung gas atau udara seperti pada terapi penderita

dekompresi akibat kecelakaan kerja penyelaman dan gas emboli yang terjadi pada

beberapa tindakan medis rumah sakit.

8

Page 9: referat fanie HBOT

2. Efek biologi : efek peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah dan jaringan

yang memberikan manfaat terapeutik : bakteriostatik pada infeksi kuman anaerob,

detoksikasi pada keracunan karbon monoksida, sianida dan hidrogensulfida,

reoksigenasi pada kasus iskemia akut, crush injury, compartment syndrome maupun

kasus iskemia kronis, luka yang tidak sembuh, nekrosis radiasi, skin graft preparation

dan luka bakar.

4. Manfaat Oksigen Hiperbarik

Beberapa mekanisme berikut menerangkan manfaat yang diperoleh

berkaitan dengan pemberian oksigen hiperbarik secara berkala. Baik sebagai

prosedur pengobatan tunggal ataupun biasanya lebih sering berupa pengobatan

dengan prosedur medis atau bedah lainnya. Bila terapi dapat terlaksana, akan

diperoleh beberapa manfaat yang secara sederhana dapat di simpulkan.1

1) Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan

pada aliran darah yang berkurang

2) Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan

aliran darah pada sirkulasi yang berkurang

3) Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti Closteridium

perfingens (penyebab penyakit gas gangren)

4) Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain bakteri

E. coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya ditemukan pada luka-luka

mengganas.

5) Mampu menghambat produksi racun alfa toksin.

6) Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup.

7) Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20

menit pada penyakit keracunan gas CO

8) Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis

konvensional

9) Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu

9

Page 10: referat fanie HBOT

10) Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli

hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun 1960)

11) Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi

12) Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang

menjaga elastisitas kulit

13) Badan menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup

meningkat, tidur lebih enak dan pulas

5. Tipe Hyperbaric Chambers

Terapi oksigen hiperbarik dilakukan pada suatu ruang hiperbarik

(Hyperbaric chambers) yang dibedakan menjadi lima bagian dan masing-masing

memiliki keuntungan dan keruguan tersendiri yaitu : 12

1) Monoplace Chamber

Monoplace chamber sering digunakan. Biasanya tidak lebih dari 3 ATA.

Pasien dapat dipindahkan kedalam chamber dan chamber diisi dengan

oksigen sesuai tekanan. Ada dua type dari mekanisme oksigen.

a) Membersihkan terus menerus: tipe ini mempunyai ukuran aliran

oksigen tertentu melalui chamber dan keluar lagi ke lingkungan luar.

b) Siklus berulang: Tipe ini mengulang seluruh atau sebagian gas yang

digunakan lagi setelah dibersihkan dan membuang CO2 dan menyerap

uap air, komunikasi dengan pasien melalui intelkom.

Keuntungan dari Monoplace chamber : 12

Penanganan pasien individu: privat dan pada kasus infeksi, isolasi.

Baik untuk perawatan intensif: tidak memindahkan atau menganggu

kebutuhan pengobatan, pasien dapat tinggal dalam chamber.

Masker muka tidak dibutuhkan, tidak ada bahaya kebocoran oksigen,

nyaman.

Ideal untuk membatasi perawatan pasien dalam masa akut dari

penyakitnya atau luka-luka, kelumpuhan.

10

Page 11: referat fanie HBOT

Mudah untuk mengobservasi pasien.

Tidak ada spesial dekompresi prosedur dibutuhkan.

Segi ekonomi dan biaya, dapat mudah dioperasikan dan ditempatkan

dimana saja di rumah sakit.

Membutuhkan sedikit tenaga operator.

Kerugian dari monoplace chamber12

Sangat mudah terbakar dalam lingkungan oksigen

Hubungan langsung dengan pasien terbatas, kecuali pada chamber yang

mempunyai ruangan tambahan di sisinya.

Terapi fisik tidak nyaman karena keterbatasan tempat.

Sangat sulit untuk menetapkan ”pengereman udara” untuk pasien

dengan penyakit dekompresi, jika tidak pasien sadar, kooperatif, dan

dapat memasang masker sendiri.

Gambaran ideal untuk merawat pasien yang tidak membutuhkan orang

kesehatan didalam chamber. Umumnya kebutuhan utama fungsi tubuh dapat

dimonitor. Selain itu, setiap pernafasan dapat dimonitor dari luar chamber.

2) Multiplace chamber12

Multiplace chamber digunakan untuk pengobatan bersama beberapa pasien.

Chamber ditekan dengan udara dan bernafas melalui masker yang menutup

mulut dan hidung. Chamber yang modern adalah dilengkapi alat pengatur

suplay O2 dan komposisi gas dalam chamber di awasi dan di koreksi,

khususnya kadar O2 dan CO2. Atmosfer adalah udara biasa untuk

kelembaban seperti halnya temperatur.

Keuntungan multiplace chamber adalah:12

Memberi terapi OHB (oksigen hiperbarik) dalam jumlah banyak.

Setiap pengobatan dibutuhkan kehadiran dokter dan dapat dilengkapi

instruktur medis klinik.

Bahaya kebakaran kurang.

Terapi fisik dapat dilakukan dalam chamber.

11

Page 12: referat fanie HBOT

Tekanan dapat dinaikan sampai 6 ATA untuk situasi khusus, seperti

dalam emboli udara dan penyakit dekomprasi.

Prosedur bedah minor dapat dikerjakan di multiplace hiperbarik chamber,

tetapi bedah mayor seperti operasi jantung, dibutuhkan design chamber

specifik

3) Mobile multiplace hyperbaric chamber12

Ruang hiperbarik mobil yang pertama dibuat dalam bentuk menyerupai

sebuah tangki di Japan, ternyata tidak lama digunakan, sekarang chamber

semacam itu sudah tersedia dibeberapa tempat diseluruh dunia.

Keuntungan mobile chamber12

Bergerak kemana saja yang dibutuhkan, dapat berfungsi seketika

bahkan ditempat parkir sebuah rumah sakit.

Aman dan nyaman

Ideal untuk penggunaan klinik dan penelitian sangat cocok untuk

mendukung oprasional militer.

Dapat diperankan sebagai rumah sakit dimedan tempur. Dapat juga

diangkut melalui udara dan laut.

4) Chamber untuk testing dan latihan penyelam

Chamber penyelaman digunakan untuk mengetest penyelam dimana

diruangan tersebut disimulasikan kedalaman penyelaman.

5) Small hiperbarik chamber

Teske & Huedenpohl (1979) menjelaskan pengunaan chamber kecil untuk

percobaan radiasi pada tikus dibawah tekanan.

6. Prosedur penatalaksanaan hiperbarik oksigen adalah sebagai berikut: 2

a. Sebelum Terapi Hiperbarik oksigen

Dokter jaga HBO dan perawat (tender) melaksanakan :

12

Page 13: referat fanie HBOT

1) Anamnesis :

Identitas, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, kontra indikasi absolut

dan relatif untuk terapi HBO. Indikasi HBO :

Beberapa indikasi penyakit yang bisa diterapi dengan HBO adalah penyakit

dekompressi, emboli udara, keracunan gas CO, HCN, H2S, infeksi seperti gas gangren,

osteomyelitis, lepra, mikosis, pada bedah plastik dan rekonstruksi seperti luka yang sulit

sembuh, luka bakar, operasi reimplantasi dan operasi cangkok jaringan. Keadaan trauma

seperti crush injury, compartment syndrome dan cidera olah raga.Gangguan pembuluh darah

tepi : berupa shock, MCI, ops. bypass jantung dan nyeri tungkai iskemik, bedah ortopedi

seperti fracture non union, cangkok tulang, osteoradionekrosis. Keadaan neurologik seperti

stroke, multiple sclerosis, migrain, edema cerebri, multi infrak demensia, cedera medula

spinalis, abses otak dan neuropati perifer. Penyakit diabetes. Asfiksi seperti tenggelam,

inhalasi asap, hampir tercekik. Kondisi masa rehabilitasi seperti hemiplegi spastik stroke,

paraplegi, miokard insufisiensi kronik dan penyakit pembuluh darah tepi.

Kontra indikasi absolut, yaitu penyakit pneumothorak yang belum ditangani

Kontra indikasi relatif yaitu meliputi keadaan umum lemah, tekanan darah sistolik >17

mmHg atau <90 mmHg. Diastole >110 mmHg atau <60 mmHg.Demam tinggi >380c, ISPA

(infeksi saluran pernafasan atas), sinusitis, Claustropobhia (takut pada ruangan tertutup),

penyakit asma, emfisema dan retensi CO2, Infeksi virus, infeksi aerob seperti TBC, lepra,

riwayat kejang, riwayat neuritis optic, riwayat operasi thorak dan telinga, wanita hamil,

penderita sedang kemoterapi seperti terapi adriamycin, bleomycin.

2)  Pemeriksaan fisik lengkap

3)  X-foto thorak PA

4)  Pemeriksaan tambahan bila dianggap perlu, yaitu :

a) EKG

b) Bubble detector untuk kasus penyelaman

c) Perfusi dan PO2 transcutaneus

d) Laboratorium darah

13

Page 14: referat fanie HBOT

e) Konsultasi dokter spesialis

5)  Menerangkan manfaat, efek samping, proses dan program terapi HBO, yaitu :

f) Terapi dilaksanakan di dalam Ruang Udara Bertekanan tinggi

g) Cara adaptasi terhadap perubahan tekanan : manuver valsava / equalisasi

h) Bernafas menghirup O2 100% melalui masker selama 3 x 30 menit untuk table

terapi Kindwall atau sesuai tabel terapi kasus penyelaman

i) Efek samping : barotrauma, intoksikasi oksigen

j) Selama terapi didampingi oleh seorang perawat

k) Menandatangani inform concern

b. Selama Terapi Hiperbarik Oksigen

1)  Selama proses kompresi, Tender membantu adaptasi peserta terapi HBO terhadap

peningkatan tekanan lingkungan

2)  Selama proses menghirup O2 100%

Observasi tanda-tanda intoksikasi oksigen seperti pucat, keringat dingin, twitching,

mual, muntah dan kejang. Bila terjadi hal demikian maka perawat akan

memberitahukan kepada petugas diluar bahwa terapi dihentikan sementara sampai

menunggu kondisi penderita baik, kemudian penderita dikeluarkan dan diberikan

perawatan sampai kondisi adekuat.

Observasi tanda-tanda vital dan keluhan peserta terapi HBO.

Untuk kasus penyelaman, observasi sesuai keluhan, yaitu : gangguan motorik dan

sensorik, rasa nyeri.

Selama proses dekompresi perawat membantu adaptasi peserta terapi HBO terhadap

pengurangan tekanan lingkungan dengan valsava maneuver, menelan ludah atau

minum air putih.

c. Setelah Terapi Hiperbarik Oksigen

Dokter dan perawat jaga HBO melaksanakan anamnesis setelah terapi, evaluasi

penyakit, evaluasi ada tidaknya efek samping. Bila kondisi baik maka pasien akan

14

Page 15: referat fanie HBOT

dikembalikan ke ruang perawatan seperti semula.

7. Indikasi

Indikasi dilakukannya HBO adalah untuk mempercepat penyembuhan penyakit, luka

akibat radiasi, cedera kompresi, osteomyelitis, intoksikasi karbonmonoksida, emboli

udara, gangren, infeksi jaringan lunak yang sudah nekrotik, skin graft dan flap, luka

bakar, abses intrakranial dan anemia.2

Dalam keadaan iskemia, tubuh akan mengalami gangguan dalam proses terjadinya

penyembuhan luka. Diketahui pula bahwa hipoksia tidak sama dengan iskemia, karena itu

ada asumsi yang mengatakan bahwa pemberian oksigen lebih banyak akan membantu

proses penyembuhan luka dalam keadaan tertentu. Sudah menjadi kenyataan bahwa HBO

mempunyai efek yang baik terhadap vaskularisasi dan perfusi perifer serta kelangsungan

hidup jaringan yang iskemik. Penggunaan oksigen hiperbarik dalam klinik meningkat

dengan cepat dimana perbaikan vaskulasrisasi, perbaikan jaringan yang hipoksia dan

pengurangan pembengkakan merupakan faktor utama dalam mekanismenya.8

Kerusakan pada jaringan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Sel,

platelet dan kolagen tercampur dan mengadakan interaksi. Butir-butir sel darah putih

melekat pada sel endotel pembuluh darah mikro setempat. Pembuluh darah yang tersumbat

akan mengadakan dilatasi. Leukosit bermigrasi diantara sel endotel ke tempat yang rusak

dan dalam beberapa jam maka akan difiltrasi dengan granulosit dan makrofag. Sel darah

putih akan digantikan oleh fibroblast yang juga melakukan metabolisme dengan cepat.

Pada saat kebutuhan metabolisme jaringan rusak mengalami peningkatan tidak didukung

oleh adanya sirkulasi lokal yang baik, maka akan terjadi hipoksia di daerah yang rusak

tersebut.13

Dalam beberapa hari fibroblast mengalir kedaerah luka dan mulai terbentuk jaringan

kolagen. Disamping itu juga terjadi neurovaskularisasi yang disebabkan oleh inflamasi dan

kebutuhan perbaikan jaringan, merangsang pembentukan pembuluh darah baru. Pembentukan

jaringan kolagen oleh fibroblast merupakan dasar dari proses penyembuhan luka, karena

kolagen adalah protein penghubung yang mengikat jaringan yang terpisah menjadi satu.11

15

Page 16: referat fanie HBOT

Ada hal yang nampaknya paradoksal namun itu suatu kenyataan, yaitu apabila sel

dibiarkan anoksik maka suatu Polypeptide Precursor Collagen menumpuk didalam sel tetapi

tak ada kolagen yang dilepaskan. Bila oksigen diberikan dengan kecepatan tinggi, maka

enzim yang membentuk kolagen diaktifkan. HBO secara khusus bermanfaat dalam situasi

dimana terdapat kompresi pada oksigenasi jaringan di tingkat mikrosirkulasi. Oksigen

memperbaiki gradient oksigen untuk difusi dari pembuluh darah kapiler ke dalam sel dimana

terdapat tahanan partial seperti odema, jaringan nekrotik, jaringan ikat, benda asing dan darah

yang tidak mengalir.10

Terapi oksigen hiperbarik sebenarnya merupakan terapi penunjang pada proses

penyembuhan luka, Sedangkan perawatan utamanya sendiri adalah debridement dan

penjahitan jika diperlukan. Namun demikian oksigen hiperbarik dapat mempercepat proses

penyembuhan luka, sehingga jaringan yang hipoksia memperlihatkan hasil yang baik pada

terapi oksigen hiperbarik.10

1. Efek Antimikroba

a. Oksigen mengganggu metabolisme bakteri. Tidak selektif namun bisa berlaku

untuk spectrum luas meliputi bakteri gram (+) dan gram (-). Sangat efektif

pada bakteri anaerob.

b. Hiperbarik oksigen mampu meningkatkan kerja fagositosis, yang dirusak oleh

efek hipoksia.

c. Hiperbarik oksigen dapat membentuk radikal bebas yang sangat toksik bagi

mikroorganisme.

2. Hiperoksigenisasi

a. Pada kondisi hiperbarik, O2 terlarut dalam darah lebih banyak.

b. Dalam darah: O2 terikat dgn hemoglobin dan O2 bebas dlm plasma. OHB

membuat O2 bebas dlm plasma >>, kadar O2 dlm jaringan disekitar pembuluh

darah >>.

c. O2 mampu merasuk 10-15 kali lebih jauh & lebih banyak.

d. Bermanfaat menangani gangguan hipoksia dan iskhemia

3. Neovaskularisasi

a. Timbul setelah beberapa kali sesi terapi

b. Adanya replikasi fibroblas

c. Terbentuknya kolagen baru

16

Page 17: referat fanie HBOT

d. Tumbuhnya sel epitel pembuluh kapiler

8. Efek Samping

Untuk mencegah toksisitas oksigen , beberapa orang mungkin perlu untuk

mengambil istirahat singkat selama terapi dan bernapas pada udara “normal” untuk

mencegah jaringan dalam tubuh dari mengambil terlalu banyak oksigen.14

Dosis oksigen yang diberikan selama perawatan harus ditetapkan secara

khusus untuk setiap orang . Gejala yang mungkin terjadi atau efek samping setelah

HBOT dapat termasuk kelelahan dan ringan . Komplikasi yang lebih serius dapat

mencakup : 14,15

Kerusakan paru-paru

Trauma telinga tengah

Kerusakan pada sinus

Perubahan dalam visus , menyebabkan rabun jauh, atau myopia

Toksisitas oksigen , yang dapat menyebabkan kegagalan paru-paru ,

cairan di paru-paru , atau kejang

Lebih dari 17 % dari semua pasien mengalami nyeri pada telinga sebagai ekspresi

dari masalah dalam menyamakan tekanan pada telinga bagian tengah. Kebanyakan episode

tidak terkait dengan disfungsi tuba eustachius persisten karena mereka hanya terjadi sekali.

Lesi Barotraumatic pada pemeriksaan otological visual ( telinga mikroskop ) telah

diverifikasi di 3,8 % dari semua pasien . Pasien dengan defisit sensorik yang melibatkan

daerah telinga perlu mendapat perhatian khusus , karena mereka tampaknya berada pada

risiko pecahnya membran timpani ( tiga kasus didokumentasikan ) . Sebuah barotrauma

sinus hidung jarang terjadi dan tidak ada lesi barotraumatic dari telinga bagian dalam ,

paru-paru , atau gigi dicatat. Toksisitas oksigen dari SSP dimanifestasikan oleh kejang

umum dipengaruhi empat pasien tanpa faktor risiko dikenali atau gejala awal . Tidak ada

pasien mengalami kambuh atau gejala sisa . Pemeriksaan rutin glukosa darah pada

penderita diabetes gagal untuk mengungkapkan episode hipoglikemia sebagai penyebab

kejang . Tes fungsi paru-paru dari pasien yang menjalani pengobatan berkepanjangan

(rata-rata 52,8 sesi ) tidak memburuk.14,15

17

Page 18: referat fanie HBOT

KESIMPULAN

Hiperbarik oksigen (HBO) adalah suatu cara terapi dimana penderita harus berada

dalam suatu ruangan bertekanan, dan bernafas dengan oksigen 100 % pada suasana tekanan

ruangan yang lebih besar dari 1 ATA (Atmosfer absolute). Kondisi lingkungan dalam HBO

bertekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam jaringan tubuh (1

ATA). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam atau di dalam ruang

udara yang bertekanan tinggi (RUBT) yang dirancang baik untuk kasus penyelaman maupun

pengobatan penyakit klinis.

Terapi oksigen hiperbarik untuk pertama kalinya digunakan pada penyakit

dekompresi (Decompression Ilnes), yaitu suatu penyakit yang dialami oleh penyelam dan

pekerja tambang bawah tanah akibat penurunan tekanan saat naik ke permukaan secara

mendadak. Dari berbagai penelitian terungkap bahwa oksigen hiperbarik mempunyai

manfaat lebih, tidak terbatas pada kasus-kasus penyelaman saja. Satu contoh terapi oksigen

hiperbarik yang berhasil, digunakan dalam mempercepat proses penyembuhan luka.

DAFTAR PUSTAKA

1. Oktaria S. Terapi oksigen hiperbarik. Diunduh dari http://hiperbarikterapi.wordpress.com/category/uncategorized/page/2/. Akses 18 Desember 2013

2. Mahdi, H. et al. Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Surabaya. Lakesla ; 2009

3. Guritno. M. A Hyperbaric Oxygen Therapi in Treatment of Diabetic Foot. The Indonesian

Orthopaedic Association. 50th

Continuing Orthopaedic Association. Mataram, March 4-5

2005.

4. Pennefather, J. Hyperbaric Equipment; Diving & Subquatic Medicine. London: Oxford

University Press ; 2002

5. Kindwall, EP & Whelan HT. The Physiologic Effect Of The Hyperbaric Oxygen. Florida:

Best Publishing Company; 1999

18

Page 19: referat fanie HBOT

6. Kindwall. EP. & Goldman. RW. Hyperbaric Medicine Procedures. 6th

ed. Mylwaukee: St.

Luke Hospital; 1998

7. Grim. et al. Hyperbaric Oxygen Therapie; 2009

http://www.hbotofaz.org/research/hbot.htm diakses tanggal 18 Desember 2013

8. Hanabe. I. Society for Safety of Hyperbaric Medicine in ECHM Proceeding of the 1st

European Consensus Conference on Hyperbaric Medicine. Lille: University de Lilie; 1994

9. Ishihara.A. Hyperbaric Exposure in Rat Muscle and Nerve. Laboratory Of Metabolism.

Graduate School of Human Genomic Drug Discovery Science. Japan: Kyoto University;

2007

10. Neubauer, RA,. & Walker, M. Hyperbaric Oxygen Therapy. New York: Avery

Publishing Group Inc; 1998

11. Mathieu, D. Handbook on Hyperbaric Medicine. Lille, France: Springer ; 2006

12. Kindwall, EP & Hart. Physiology and Medicine of Hyperbaric Oxygen Therapy . Florida:

Best Publishing Company; 1997

13. Subekti. Neuropati Diabetik. Ilmu Penyakit Dalam .Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2006

14. Plafki C, Peters P, Almeling M, et all Complications and side effects of hyperbaric

oxygen therapy. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10685584 Akses 18

Desember 2013.

15. Complications of Hyperbaric Oxygen Treatment. Diunduh dari

http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/physical_medicine_and_rehabilitati

on/complications_of_hyperbaric_oxygen_treatment_134,148/ Akses 18 Desember 2013.

19