3
Definisi AIDS ( Acquired immunodeficiency syndrome) merupakan kumpulan gejalah yan disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) (Djoerban & Djaui !""#)$ %ejalah linis 'erjalanan penyakit ini merupakan spe trum gejalah penyakit infeksi HIV yang amat bervariasi dan bertahap ( onthen et al* !""+), -$ .ahap infeksi akut .imbul / minggu pertama* berupa demam* rasa letih* sakit pada otot dan sendi* sakit menelan* pembesaran kelenjer getah bening$ %ej infeksi akut HIV biasnya sembuh sendiri$ !$ .ahap asimtomatik 'ada tahap ini penderita tidak menunjukan gejalah ataupun keluhan$ eadaan ini berlangsung / minggu sampai / bulan setelah inf 0$ .ahap simtomatik ringan Setelah beberapa tahun penderita bertahan hidup tanpa gejalah* maka pada tahap berikutnya mun ul gejalah yaitu penurunan berat bada meskipun masih kurang dari -"1$ 'ada tahap ini biasanya mun ul gejal kulit dan mulut* misalnya infeksi jamur* kuku* saria2an berulang pad mulut$ 'enderita masih bisa beraktifitas normal$ 'ada tahap lanjut* penderita semakin kurus* penurunan berat ba lebih dari -"1$ Diare 3ebih dari satu bulam* panas lebih dari satu b tana diketahui sebab yang jelas$ 'ada tahap ini biasanya penderita a berbaring di tempat tidur lebih dari -! jamsehari dalam sebulan ter 4$ .ahap AIDS 'ada tahap ini penderita mengalami beberapa infeksi oportunist misalnya tuberkulosis paru* pneumonia pneumosistik karinii* toksoplasmosis otak* diare akibat kriptosporodiosis* penyakit virus sitomegalo* infeksi virus herpes* kandidiasis esophagus* ensefalopat kadang5kadang ditemukan beberapa janis kanker* misalnya kanker kelenjer getah bening maupun kanker arkoma aposi

referat ikm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat IKM

Citation preview

DefinisiAIDS (Acquired immunodeficiency syndrome) merupakan kumpulan gejalah yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) (Djoerban & Djauzi 2009).Gejalah Klinis

Perjalanan penyakit ini merupakan spectrum gejalah penyakit infeksi HIV/AIDS yang amat bervariasi dan bertahap (Konthen et al, 2008):

1. Tahap infeksi akut

Timbul 6 minggu pertama, berupa demam, rasa letih, sakit pada otot dan sendi, sakit menelan, pembesaran kelenjer getah bening. Gejalah infeksi akut HIV biasnya sembuh sendiri.

2. Tahap asimtomatik

Pada tahap ini penderita tidak menunjukan gejalah ataupun keluhan. Keadaan ini berlangsung 6 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi

3. Tahap simtomatik ringan

Setelah beberapa tahun penderita bertahan hidup tanpa gejalah, maka pada tahap berikutnya muncul gejalah yaitu penurunan berat badan meskipun masih kurang dari 10%. Pada tahap ini biasanya muncul gejalah kulit dan mulut, misalnya infeksi jamur, kuku, sariawan berulang pada mulut. Penderita masih bisa beraktifitas normal.

Pada tahap lanjut, penderita semakin kurus, penurunan berat badan lebih dari 10%. Diare ;ebih dari satu bulam, panas lebih dari satu bulan tana diketahui sebab yang jelas. Pada tahap ini biasanya penderita akan berbaring di tempat tidur lebih dari 12 jamsehari dalam sebulan terakhir.

4. Tahap AIDS

Pada tahap ini penderita mengalami beberapa infeksi oportunistik, misalnya tuberkulosis paru, pneumonia pneumosistik karinii, toksoplasmosis otak, diare akibat kriptosporodiosis, penyakit virus sitomegalo, infeksi virus herpes, kandidiasis esophagus, ensefalopati HIV, kadang-kadang ditemukan beberapa janis kanker, misalnya kanker kelenjer getah bening maupun kanker arkoma Kaposi Kriteria diagnosa

Seseorang dapat dipastikan menderita HIV apabila sudah terbukti lewat pemeriksaan lanoratorium, baik dengan metode pemeriksaan antibodi atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Diagnosa AIDS untuk kepentingan survailans ditegakkan apabila terdapat infeksi oportunistik atau limfosit CD4+ kurang dari 200 sel/mm3 (Djoerban & Djauzi 2009).Penatalaksanaan

HIV/AIDS sampai saai ini memang belum dapat dismbuhkan secara total. Namun pengobatan dengan kombinasi beberapa obat anti HIV (obat antriretroviral/ARV) selama 8 tahun terakhir menunjukan hasil yang menyakinkan dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat infeksi HIV. Orang dengan HIV/AIDS menjadi lebih sehat, dapat bekerja normal dan produktif. Manfaat ARV dicapai melalui pemulihan sistem kekebalan akibat HIV dan pulihnya kerentanan pasien terhadap infeksi oportunistik (Djoerban & Djauzi 2009).Secara umum penatalaksanaan yang dilakukan meliputi (Djoerban & Djauzi 2009).:a. Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat antiretroviral

b. Pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang menyertai infeksi HIV/AIDS, seperti jamur , tuberkulosis, hepatitis, toksoplasma, sarcoma Kaposi, limfoma dan lain-lain.

c. Pengobatan suportif, yaitu mekanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik dan pengobatan pendukung lain deperti dukungan psikososial dan dukungan agama serta menjadi tidur yang cukup, kebersihan diripun harus diperhatikan.

Dengan pengobatan lengkap tersebut diharapkan angka kematian dapat ditekan, harapan hidup lebih baik dan kejadian infeksi oportunistik amat berkurang.

Djoerban, Z & Djauzi, S 2009, HIV/AIDS di indonesia, dalam Sudoyo, AW, Setiyohadi, B, Alwi, I, Marcellus, SK, Setiati, S (ed), Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi kelima, internal publishing, Jakarta, pp. 2861,64,65.

Konthen, PG et a 2008, Pedoman diagnosis dan terapi bah/smf ilmu penyakit dalam, edisi ketiga, RSU Dokter Sutomo, Surabaya, pp.349.