Referat ITP fix.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    1/14

    REFERAT

    IMUN TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP)

    Disusun oleh :

    ARNI SASKYA WIDYA

    1100110!"

    Pe#$i#$in% :

    &' usi Susil*+*,i S- PD

    Ke-*ni,e'**n Klini. Il#u Pen/*.i, D*l*# RSUD P*s*' Re$o

    FAKUTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS YARSI

    01"

    1

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    2/14

    PENDA2UUAN

    Imun Trombositopenia Purpura (ITP) yang dahulu dikenal sebagai Idiopathic

    Thrombocytopenia Purpura (ITP) merupakan suatu kelainan didapat yang berupagangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya

    penghancuran trombosit secara dini dalam system retikuloendotelial akibat adanya

    autoantibodi yang biasanya berasal dari Immunoglobulin G.

    Kata trombositopenia menunjukkan bahwa terdapat angka trombosit yang rendah,

    sedangkan kata purpura berasal dari suatu kelainan kulit yang berwarna lebam karena

    symptom penyakit ini, warna ungu pada kulit ini disebabkan oleh merembesnya darah di

    bawah kulit.

    danya trombositopenia pada ITP ini akan mengakibatkan gangguan pada

    system hemostasis karena trombosit bersama dengan system !ascular "aktor koagulasidarah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal. #anin"estasi

    ITP sangat ber!ariasi mulai dari manin"estasi perdarahan ringan, sedang, sampai dapat

    mengakibatkan kejadian yang "atal. Kadang juga dapat asimptomatik.

    $erdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi ITP primer dan sekunder. $erdasarkan

    onset penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan % bulan

    (umumnya pada anak&anak) dan kronik bila lebih dari % bulan (umumnya terjadi pada

    dewasa).

    'iperkirakan insidensi ITP terjadi pada kasus per juta penduduk per tahun,dan kira&kira setengahnya terjadi pada anak&anak. ITP terjadi bila trombosit mengalami

    destruksi secara premature sebagai hasil dari deposisi autoantibodi atau kompleks imun

    dalam membrane sistem retikuloendotelial.

    *leh karena merupakan suatu penyakit autoimun, maka kortikosteroid

    merupakan pilihan kon!ensional dalam pengobatan ITP. Pengobatan akan sangat

    ditentukan oleh keberhasilan mengatasi penyakit yang mendasari ITP sehingga tidak

    mengakibatkan keterlambatan penanganan akibat perdarahan "atal, ataupun penanganan

    pasien yang gagal atau relaps. 'i dalam makalah ini akan dibahas mengenai diagnosis

    klinis dan laboratorium, epidemiologi, pato"isiologi, dan tatalaksana ITP.

    2

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    3/14

    TINAUAN PUSTAKA

    1 De3inisi I#un T'o#$osi,o-eni* Pu'-u'* (ITP)

    Imun Trombositopenia Purpura (ITP) yang dahulu dikenal sebagai Idiopathic

    Thrombocytopenia Purpura (ITP) merupakan suatu gangguan autoimun ditandai

    trombositopenia menetap (

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    4/14

    ! P*,o3isiolo%i I#un T'o#$osi,o-eni* Pu'-u'* (ITP)

    ITP terjadi karena meningkatnya destruksi trombosit dan terganggunya produksi

    trombosit. Sampai saat ini, patogenesis dari ITP dikaitkan dengan adanya autoantibodi

    yang reaktif terhadap trombosit. Patofisiologi ITP merupakan proses yang kompleks dan

    melibatkan perubahan dalam imunitas selular dan kerusakan megakariosit terkait

    imunitas.

    Hipotesis antibodi dimulai dengan melibatkan faktor plasma orang dengan ITP.

    Dalam suatu eksperimen, William Harrington memasukan darah orang dengan ITP ke

    orang normal dan mengamati penurunan jumlah trombosit pada sebagian besar resipien.

    Faktor penyebab yang ditemukan yaitu Imunoglobulin (IgG) yang terikat dengan

    permukaan trombosit. Autoantibodi tersebut berikatan dengan glikoprotein trombosit

    khususnya GPIIb/ IIIa atau GPIb/IX. Autoantibodi yang menyerang trombosit dengan

    mendestruksi cepat di retikuloendotelial sistem terutama di limpa. Peptida yang

    diproduksi oleh trombosit yang telah difagositosis akan diproses dan dipresentasikan

    terhadap sel T spesifik yang menstimulasi sel B untuk produksi lebih banyak autoantibodi

    trombosit. Proses ini dinamakan penyebaran epitope ini menjelaskan mengapa memiliki

    autoantibodi terhadap berbagai antigen trombosit dalam darah.

    4

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    5/14

    Pada ITP, produksi trombosit tidak dapat mengkompensasi meningkatnya

    destruksi trombosit karena terganggunya megakariosit di sumsum tulang. Menurunnya

    peoduksi trombosit karena dua penyebab. Yang pertama yaitu . yang kedua yaitu

    menurunnya reseptor agonis trombopoetin yang berfungsi meningkatkan jumlah

    trombosit.

    Hal yang mendasari ITP yaitu adanya sekelompok autoantibodi yang bereaksi

    terhadap antigen dari permukaan trombosit. Jika berikatan dengan permukaan trombosit,

    autoantibodi ini akan menyebabkan trombosit didestruksi dari sirkulasi dengan cara di

    fagositosis pada retikuloendotelial sistem, terutama limpa. Menurunnya umur trombosit

    menyebabkan trombositopenia. Tingkat keparahan trombositopenia dipantau berdasarkan

    keseimbangan antara jumlah autoantibodi trombosit, jumlah trombosit yang didestruksi,

    dan kompensasi sumsum tulang untuk memproduksi trombosit dari megakariosit.

    #asa hidup trombosit normal adalah sekitar + hari, tetapi memendek pada ITP

    menjadi berkisar &- hari sampai beberapa menit. Pasien yang trombositopenia ringan

    sampai sedang mempunyai masa hidup terukur yang lebih lama dibandingkan dengan

    oasien dengan trombositopenia berat.

    5 M*ni3es,*si Klinis

    Maninfestasi klinis ITP bervariasi mulai dari maninfestasi perdarahan ringan,sedang, sampai dapat mengakibatkan kejadian yang fatal. Kadang juga dapat

    asimtomatik. Karena trombosit merupakan komponen penting dalam pembekuan

    darah, abnormalitas trombosit secara kualitatif dan kuantitatif dapat menunjukan

    gejala perdarahan. Pada pasien ITP, gejala perdarahan paling sering ditunjukan

    dengan perdarahan mukokutan dan perdarahan yang berkepanjangan setelah trauma

    ringan. Jarang, pasien mengalami perdarahan pada organ vital atau perdarahan masif.

    Terkadang pasien asimtomatik dan ITP tidak sengaja ditemukan saat melakukan

    pemeriksaan laboratorium.

    Akut

    ITP akut mengacu pada trombositopenia dengan jumlah hitung trombosit kurang

    dari normal (kurang dari 150.000 sel/mm2). Penggunaan kata akut bukan

    berdasarkan onset penyakit, tetapi durasinya. ITP yang sembuh kurang dari 6 bulan

    disebut ITP akut. ITP akut lebih sering dijumpai pada anak, jarang pada dewasa.

    Onset penyakit biasanya mendadak, riwayat infeksi mengawali perdarahan berulang,

    sering dijumpai exantem pada anak-anak (rubeolla dan rubella) dan penyakit saluran

    napas yang disebabkan oleh virus merupakan 90% dari kasus trombositopenia

    imunologik. Virus yang paling sering diidentifikasi adalah varicella zoster dan

    ebstein barr. Maninfestasi perdarahan akut pada anak biasanya ringan, perdarahan

    5

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    6/14

    intracranial kurang dari 1% pasien. ITP akut pada anak biasanya self limiting, remisi

    spontan terjadi pada 90% penderita, 60% sembuh dalam 4-6 minggu, dan lebih dari

    90% dalam 3-6 bulan.

    Pada ITP dewasa bentuk akut jarang terjadi, namun dapat mengalami perdarahandan perjalanan penyakit lebih fulminant.

    Kronis

    ITP dinyatakan kronik pada jika bertahan lebih dari 3 bulan, jika tidak respon

    terhadap splenektomi dan trombosit 50.000 /mLmaka

    biasanya asimptomatik, AT 30.000-50.000 m/L terdapat luka memar atau hematom,

    AT 10.000-30.000 /mL terdapat perdarahan spontan, menoragi, dan perdarahan

    memanjang bila ada luka, AT

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    7/14

    " Di*%nosis I#un T'o#$osi,o-eni* Pu'-u'* (ITP)

    Tidak ada baku emas untuk konfirmasi diagnosis Imun Trombositopenia Purpura.

    Diagnosis ITP meliputi gajala klinis dan dengan menyingkirkan penyebab lain dari

    trombositopenia berdasarkan anamnesis yang lengkap termasuk onset dan pola

    perdarahan, pemeriksaan fisik, hitung darah lengkap, sediaan darah tepi, dan skrining

    autoimun.

    7

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    8/14

    Anamnesis

    Anamnesis pasien dengan kecurigaan kearah ITP meliputi faktor lain yang

    menyebabkan trombositopenia sebagai komplikasi dan gejala yang membedakan ITPringan, sedang,dan berat.

    Lamanya perdarahan dapat membantu untuk membedakan PTI akut dan kronik,

    serta tidak terdapatnya gejala sistemik dapat membantu dokter untuk menyingkirkan

    bentuk sekunder dan diagnosis lain. Penting untuk anamnesia adanya penyakit sistemik

    lain, sepeti sistemik lupus eritemetosus, HIV, riwayat infeksi virus , pemakaian obat-

    obatan yang dapat menyebabkan trombositopenia.

    Tentukan tingkat keparahan dan durasi dari perdarahan untuk menentukan

    keparahan penyakit dan resiko terjadinya perdarahan yang serius. Riwayat operasi dapat

    menjadi kemungkinan penyebab trombositopenia akut. Tanyakan tanda-tanda atau gejala

    perdarahan intracranial, seperti sakit kepala, pandangan kabur, somnolen, atau penurunan

    kesadaran.

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan fisik difokuskan untuk menemukan apakah ada penyakit lain yang

    mendasari trombositopenia dan tanda klinis yang menandakan adanya perdarahan internal

    yang serius.

    8

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    9/14

    Pada tanda-tanda vital, hipertensi dan bradikardi dapat menjadi tanda

    meningkatnya tekanan intracranial/ didapatkan perdarahan karena trombosit yang rendah

    (petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, dan perdarahan selaput lender yang lain).

    Splenomegaly yang terjadi biasanya ringan.

    Pemeriksaan Penunjang

    1. Darah lengkapPemeriksaan penunjang pada ITP dimulai dengan pemeriksaan darah

    lengkap. Tanda dari ITP yaitu adanya trombositopenia. Adanya anemia atau

    neutropenia menandakan adanya penyakit lain.

    2. Hapusan darah tepi

    Pada apusan darah tepi, morfologi sel darah merah dan leukosit normal.

    Morfologi trombosit normal dengan beberapa trombosit yang besar. Beberapa

    orang dengan ITP akut mungkin terdapat megatrombosit atau stress platelet,

    menunjukan pelepasan potongan megakariosit yang lebih awal ke sirkulasi. Jika

    sebagian besar trombosit besar, kurang lebih sebesar sel darah merah, atau granul

    hanya berjumlah sedikit, atau mempunyai warna yang abnormal, kemungkinanterdapat penyakit trombosit yang didapat.

    Trombosit yang bergumpal yang bercampur dengan EDTA

    (antikoagulasi darah) merupakan bukti pseudotrombositopenia. Diagnose dari

    jenis pseudotrombositopenia ini terbukti jika jumlah trombosit normal saat

    pemeriksaan diulang.

    Pada beberapa wanita, anamnesis dapat menunjukan penyekit kronik,

    rekuren, multisistemik. Gejala yang umum seperti nyeri, atau bengkak pada

    beberapa sendi. Dalam kasus ini, negative antinuclear body (ANA) bermanfaat

    untuk mendiagnosa ITP jika trombositopenia menjadi kronik dan resisten

    terhadap pengobatan.

    9

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    10/14

    3. Evaluasi sumsum tulang

    Jika maninfestasi klinis dan hasil hapusan darah khas pada ITP, maka

    pemeriksaan aspirasi dan biopsi sumsum tulang tidak diindikasikan. Hasilpemeriksaan sumsum tulang yang khas pada ITP yaitu peningkatan megakariosit

    tanpa kelainan yang lain. Pemeriksaan biopsi dan aspirasi sumsum tulang

    dilakukan sesuai dengan keadaan klinik. Beberapa indikasi dari pemeriksaan

    sumsum tulang, yaitu:

    a. gejala klinis yang tidak khas (adanya malaise, limfadenopati,

    hepatosplenomegali, atau sitopenia yang lain)

    b. usia

    pemeriksaan aspirasi dan biopsy sumsum tulang dilakukan pada pasien

    berusia lebih dari 40 tahun karena adanya kecurigaan terhadap

    myelodysplastic syndrome. Hal utama dilakukannya pemeriksaan sumsum

    tulang pada anak yaitu untung memastikan ada atau tidaknya leukemia

    c. ITP refrakter

    Jika pasien tidak berespon terhadap terapi, pemeriksaan sumsum tulang

    harus dilakukan untuk menyingkirkan penyebab yang lain.

    " Pen*,*l*.s*n**nI#un T'o#$osi,o-eni* Pu'-u'* (ITP)

    Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran aman.

    Sehingga mencegah terjadinya perdarahan mayor. Terapi umum meliputi menghindari

    aktivitas fisik berlebihan untuk mencegah trauma terutama trauma kepala, hindari

    pemakaian obat-obatan yaang mempengaruhi trombosit. Terapi khusus yakni terapi

    farmakologis.

    a. Prednisone

    Terapi awal dengan prednisone atau prednisolone dosis 1,0-1,5mg/kgBB/hari

    selama 2 minggu. Respon terapi prednisone terjadi dalam 2 minggu dan pada umumnya

    terjadi dalam minggu pertama, bila respon baik kortikosteroid dilanjutkan sampai 1

    bulan, kemudian tapering. Kriteria respon awal adalah peningkatan AT

    >30.000/microliter, AT >50.000/ microliter setelah terapi 10 hari terapi awal, terhentinya

    10

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    11/14

    perdarahan. Tidak berespon jika peningkatan AT

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    12/14

    12

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    13/14

    6 P'o%nosis I#un T'o#$osi,o-eni* Pu'-u'* (ITP)

    Respon terapi dapat mencapai 50%-70% dengan kortikosteroid. Pasien ITP

    dewasa hanya sebagian kecil dapat mengalami remisi spontan. Penyebab kematian pada

    ITP biasanya disebabkan oleh perdarahan intrakranial yang berakibat fatal berkisar 2,2%

    untuk usia lebih dari 40 tahun dan sampai 47,8% untuk usia lebih dari 60 tahun.

    13

  • 7/25/2019 Referat ITP fix.doc

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    udoyo, ./., etiyohadi, $., lwi, I., imadibrata, #., dan etiati. 0. $uku jar

    Ilmu Penyakit 'alam. 1disi 2, 3ilid II. 3akarta4 Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit 'alam

    5K6I.

    7eunert, 8. et al. . 9e!iew rticle4 The merican ociety o" :ematology

    e!idence&based practice guielines "or immune thrombocytopenia.

    Immune Thrombocytopenia4 7ew ;ook at an *ld 'isorder. Indiana :aemophilia