13
BAB I PENDAHULUAN Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry, kopi memiliki beberapa manfaat yang sangat berguna bagi tubuh. Kopi sebagai pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit pada dosis kafein yang rendah, memunculkan perasaan segar, sedikit gembira, dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang menghasilkan energi ekstra. Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit. Teh berasal dari daun tanaman Camellia sinensis. Setelah dipetik teh akan teroksidasi sehingga warna daun akan menjadi tua dan tercium aroma khas dari teh. Terdapat beberapa macam teh, yaitu black tea, yang dihasilkan dari daunteh yang menciut, fermentasi dan teroksidasi penuh. Sedangkan untuk green tea dihasilkan dari daun teh yang tidak menciut dan tidak teroksidasi penuh. Jenis lainnya yaitu oolong tea terbuat dari daun teh yang menciut dan teroksidasi sebagian. Oksidasi ini dapat dihambat dengan proses pemanasan. Kafein adalah senyawa kimia alkaloid atau yang lebih dikenal dengan trimetilsantin yang terkandung di dalam kopi sebanyak 1-1,5%. Kerja kafein adalah mengambil alih reseptor adenosin (salah satu sel saraf dalam otak yang bisa membuat seseorang cepat tertidur) dimana kafein tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan sehingga akan memacu produksi hormon adrenalin, dan akibatnya tidak merasa kantuk. Kafein membuat tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata

REFERAT kopi teh.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REFERAT kopi teh.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry, kopi memiliki beberapa

manfaat yang sangat berguna bagi tubuh. Kopi sebagai pembangkit stamina dan penghilang

rasa sakit pada dosis kafein yang rendah, memunculkan perasaan segar, sedikit gembira, dan

hati akan melepas gula ke aliran darah yang menghasilkan energi ekstra. Dalam dunia

kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan

produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit

stamina dan penghilang rasa sakit.

Teh berasal dari daun tanaman Camellia sinensis. Setelah dipetik teh akan teroksidasi

sehingga warna daun akan menjadi tua dan tercium aroma khas dari teh. Terdapat beberapa

macam teh, yaitu black tea, yang dihasilkan dari daunteh yang menciut, fermentasi dan

teroksidasi penuh. Sedangkan untuk green tea dihasilkan dari daun teh yang tidak menciut

dan tidak teroksidasi penuh. Jenis lainnya yaitu oolong tea terbuat dari daun teh yang menciut

dan teroksidasi sebagian. Oksidasi ini dapat dihambat dengan proses pemanasan.

Kafein adalah senyawa kimia alkaloid atau yang lebih dikenal dengan trimetilsantin

yang terkandung di dalam kopi sebanyak 1-1,5%. Kerja kafein adalah mengambil alih

reseptor adenosin (salah satu sel saraf dalam otak yang bisa membuat seseorang cepat

tertidur) dimana kafein tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan

membalikkan sehingga akan memacu produksi hormon adrenalin, dan akibatnya tidak merasa

kantuk. Kafein membuat tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit

gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot

berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.

Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein

sebagai bahan utamanya.

Berdasarkan penelitian di Amerika didapat bahwa kopi bisa mengurangi risiko

terkena kanker hati, usus, diabetes tipe II dan penyakit parkinson. Kopi juga mengandung zat

antioksidan yang dapat membantu atau menangkal radikal-radikal bebas berbahaya bagi

tubuh. Kopi yang diminum tidak harus kopi keras, kopi tanpa kafein pun (decaffein) juga

Page 2: REFERAT kopi teh.docx

memberikan zat antioksidan dalam jumlah yang sama. Selain bermanfaat ternyata kopi

memiliki efek ketergantungan, sehingga jika tidak dikontrol dengan baik akan menimbulkan

kerugian untuk diri sendiri. Jumlah yang diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah 300 mg

kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari.

Page 3: REFERAT kopi teh.docx

BAB II

KOPI dan TEH

Kopi mengandung campuran berbagai senyawa kimia. Beberapa di antaranya,

khususnya yang berhubungan dengan aroma, terbentuk ketika pemanggangan biji kopi.

Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam kopi dapat dikelompokkan ke dalam

senyawa non-volatile seperti kafein, trigonelline, chlorogenic acid, phenolic acid, asam

amino, karbohidrat, dan mineral serta senyawa volatile aromatik seperti organic acids,

aldehydes, ketones, esters, amines, dan mercaptans.

Sedangkan dalam teh mengandung polyphenols, alkaloids (caffeine, theophylline dan

theobromine), asam amino, karbohidrat, protein, klorofil, volatile organic compounds(bahan

ini akan menimbulkan bau khas teh), fluoride, alumunium dan mineral. Polyphenols dapat

memberikan manfaat bagi kesehatan. Kandungan polyphenol tergantung dari tipe teh, jumlah

teh yang digunakan, lama penyeduhan dan temperatur. Dalam masa sekarang teh dalam

bentuk instan sedang populer, memiliki kandungan polyphenol yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan teh yang diseduh. Kadar kafein dalam teh tergantung jenis tehnya,

kandungan kafein paling tinggi terdapat pada black tea, kemudian oolong tea dan selanjutnya

teh hijau. Selain itu, teh memiliki kandungan kafein yang berkontribusi sebagai zat

antikarsinogenik yang telah diteliti pada hewan percobaan.

Senyawa yang secara fisiologis paling aktif adalah alkaloid kafein (C8H10N4O2)

yang disebut juga guaranin atau metitheobromin, yang memiliki efek stimulan ringan. Kafein

secara alami terdapat pada daun, buah, dan biji pada lebih dari 60 jenis tumbuhan, termasuk

kopi, kokoa, kola, dan teh yang kemudian diproses menjadi minuman kopi, the kola, serta

makanan seperti cokelat. Kafein juga terkandung dalam berbagai macam obat.

Secangkir kopi, tergantung kekentalan dan jenisnya, dapat mengandung 20-100 mg

kafein. Efek kafein bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang dapat minum beberapa

cangkir kopi dalam 1 jam dan tidak mendapat efek apapun, sementara orang lain dapat

merasakan efek kafein hanya dengan meminum satu cangkir kopi.

Page 4: REFERAT kopi teh.docx

BAB III

EFEK KAFEIN

3.1 Efek jangka pendek kafein

Kafein memiliki efek utama sebagai stimulan sistem saraf pusat (SSP), sehingga

membantu mengurangi rasa letih dan lelah. Di samping sebagai stimulan SSP, kafein juga

meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, Basal Metabolic Rate (BMR),

berefek diuretik, serta merelaksasi otot polos, terutama otot polos bronkial, sehingga juga

dapat meredakan serangan asma. Kafein juga digunakan untuk mengobati migraine. Kafein

juga meningkatkan efek obat analgesik seperti aspirin. Konsumsi kafein dalam jumlah terlalu

banyak dapat berefek gelisah, sulit beristirahat, mual, sakit kepala, gangguan tidur, dan

aritmia jantung. Karena kafein juga meningkatkan produksi asam lambung maka kafein juga

dapat memperburuk gejala gastritis maupun ulkus gaster atau menyebabkan acid reflux pada

orang dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Konsumsi kafein pada malam hari

dapat menyebabkan insomnia. Kafein harus dikonsumsi secara hati-hati pada orang dengan

penyakit jantung dan hipertensi serta glukoma

3.2 Efek jangka panjang kafein

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kopi berkafein memiliki beberapa potensi efek

berbahaya, terutama bagi orang yang tidak boleh mengonsumsi stimulan. Namun, berbagai

penelitian mengenai efek kafein secara umum gagal untuk membuktikan efek negatif kafein,

walaupun beberapa di antaranya menghasilkan kesimpulan yang kontradiktif. Walaupun

kafein tidak termasuk dalam kelompok senyawa adiktif, kafein berpotensi menyebabkan

habituasi. Beberapa orang mungkin dapat merasakan mual, lelah, iritabel, dan gelisah ketika

konsumsi kafein harian mereka dihentikan atau diubah jadwalnya.

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang selama kehamilan secara umum dianggap

aman. Sebuah peneliian tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein dengan insidens

bayi dengan berat badan lahir rendah maupun kelahiran prematur. Namun, walaupun kafein

dapat menstimulasi produksi ASI, ibu dengan kondisi tertentu sebaiknya menghindari

konsumsi kafein selama kehamilan dan pemberian ASI.

Page 5: REFERAT kopi teh.docx

BAB IV

MANFAAT KOPI

4.1 Menurunkan resiko penyakit Alzheimer dan Dementia

Beberapa penelitian membandingkan peminum kopi sedang (3-5 cangkir per hari)

dengan peminum kopi ringan (0-2 cangkir per hari) menyimpulkan bahwa yang meminum

kopi lebih sering lebih jarang yang menderita penyakit Alzheimer pada usia tua. Studi

longitudinal pada tahun 2009 menemukan bahwa peminum kopi sedang memiliki resiko yang

lebih rendah untuk menderita dementia.

4.2 Menurunkan resiko penyakit Cholelithiasis dan Vesicolithiasis

Meminum kopi berkafein berkorelasi dengan insidens Cholelithiasis dan

Vesicolithiasis yang lebih rendah pada pria dan wanita pada dua penelitian yang dilakukan

oleh Harvard School of Public Health. Resiko yang lebih rendah tidak ditemukan pada yang

meminum kopi tanpa kafein.

4.3 Menurunkan resiko penyakit Parkinson

Sebuah penelitian yang membandingkan peminum kopi berat (3,5 cangkir per hari)

dengan bukan peminum kopi menemukan bahwa peminum kopi lebih jarang yang menderita

penyakit Parkinson pada usia tua. Sebuah penelitian lain menemukan hubungan terbalik

antara jumlah kopi yang diminum secara rutin dengan kecenderungan menderita penyakit

Parkinson.

4.4 Meningkatkan kemampuan kognitif

Dalam sebuah tes reaksi sederhana, reaksi pilihan, memori verbal insidental, dan

visuospatial reasoning, partisipan yang meminum kopi secra rutin memiliki hasil tes yang

lebih baik, dengan hubungan yang positif antara hasil tes dengan jumlah kopi yang diminum

secara rutin. Ditemukan pula bahwa partisipan yang lebih tua mendapat efek yang lebih besar

berhubungan dengan kebiasaan meminum kopi. Penelitian lain menemukan bahwa wanita

berusia lebih dari 80 tahun memiliki hasil tes kognitif yang lebih baik jika mereka meminum

kopi secara teratur selama hidup mereka.

Page 6: REFERAT kopi teh.docx

4.5 Anti Diabetes

Meminum kopi dapat menurunkan resiko seseorang terkena diabetes mellitus tipe 2

hingga 50%. Walaupun hasil ini didapatkan dari penelitian terhadap pasien yang meminum

kopi sebanyak 7 cangkir per hari, hubungan positif tersebut terbukti secara linear.

4.6 Melindungi hepar

Kopi juga dapat menurunkan insidens sirosis hepar serta berperan dalam menurunkan

resiko karsinoma hepatoselular. Mekanisme dan jumlah kopi yang dibutuhkan untuk

mencapai efek tersebut belum diketahui secara jelas. Sitokin TGF-( telah lam dikenal sebagai

pencetus terjadinya fibrosis melalui faktor transkripsi dari kelompok Smad. Hasil laporan

aktual yang dipublikasikan oleh Journal of Hepatology, Gressner and colleagues menyajikan

mekanisme bahwa kafein memiliki efek anti fibrosis yang efektif melalui kemampuannya

meng-antagonis jalur Smad.

4.7 Mencegah kanker

Konsumsi kopi juga berkorelasi terhadap penurunan resiko kanker oral, esofagus, dan

faring. Menurut penelitian lain, kopi juga melindungi hepar dari kanker. Studi lain juga

membuktikan adanya korelasi antara konsumsi kopi dengan penurunan resiko kanker prostat.

4.8 Melindungi jantung

Kopi cukup efektif dalam menurunkan insidens kematian dari penyakit

kardiovaskular, menurut studi kohort prospektif yang dipublikasikan pada tahun 2008.

Sebuah studi kohort prospektif di Jepang pada tahun 2009 terhadap 77.000 orang berusia 40-

79 tahun menenukan bahwa konsumsi kopi, sejalan dengan konsumsi kafein, berhubungan

dngan penurunan resiko kematian dari penyakit kardiovaskular.

4.9 Antioksidan

Kopi mengandung senyawa antikanker bernama metilpiridinium. Senyawa ini tidak

terdapat dalam jumlah yang signifikan pada bahan makanan yang lain. Metilpiridinium

terbentuk selama proses pemanggangan yang berasal dari senyawa trigonellin yang

terkandung dalam biji kopi. Studi terbaru menemukan bahwa kopi panggang mengandung

lebih banyak antioksidan lipofilik dan chlorogenic acid lactones serta lebih protektif

Page 7: REFERAT kopi teh.docx

mencegah kematian sel yang terinduksi hidrogen peroksida pada sel-sel neuron dibandingkan

kopi hijau.

4.10 Lain-lain

4.10.1 Mencegah karies dentis

Senyawa tannin yang terkandung dalam kopi dapat menurunkan ptensi

kariogenik dari makanan. Eksperimen in vitro menunjukkan bahwa senyawa

tannin berinteraksi dengan aktivitas glukosiltransferase Streptococcus mutans,

yang dapat menghambat pembentukan plak.

4.10.2 Mencegah Gout

Konsumsi kopi dapat menurunkan resiko gout pada pria berusia lebih dari 40

tahun. Pada studi terhadap 45.000 orang selama 12 tahun, resiko terkena gout

pada pria berusia lebih dari 40 tahun berhubungan terbalik dengan jumlah kopi

yang diminum.

4.10.3 Meningkatkan potensi obat analgesik

Kafein yang terkandung dalam kopi terbukti dapat meningkatkan efektivitas

obat analgesik, terutama pada pengobatan migraine dan sakit kepala.

Page 8: REFERAT kopi teh.docx

BAB V

MANFAAT TEH

Polyphenols dalam kandungan teh yaitu Epigallocatechin-3-gallate(EGCG),

Epigallocatechin (EGC), Epicatechin-3-gallate (ECG),dan Epicatechin (EC) pada teh hijau ,

theaflavins dan thearubiginis pada black tea memiliki efek antioksidan. Bahan kimia tersebut

terutama EGCG dan ECG memiliki kemampuan untuk melindungi kerusakan DNA.

Kandungan polyphenols dapat menghambat proliferasi sel tumor dan menginduksi apoptosis

sel. Sedangkan kandungan teh lainnya yaitu catechins dapat menginhibisi angiogenesis dan

invasi dari tumor. Polyphenols dapat melawan kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UVB

dan dapat memodulasi fungsi sistem imun. Jadi teh khususnya teh hijau memiliki efek

detoksifikasi yang mencegah perkembangan tumor. Walaupun banyak manfaat yang didapat

dari teh sebagai antioksidan, mekanisme teh untuk menghambat perkembangan sel kanker

masih belum ada data yang akurat.2

Mengkonsumsi teh dapat menurunkan resiko penyakit cardiovaskular yaitu penyakit

jantung koroner dan stroke. Penambahan susu pada teh dapat mengurangi efek antioksidan

dari teh.3Polyphenol memberikan efek protektif terhadap resiko penyakit kardiovaskular

dengan menghambat oksidasi LDL, dimana LDL dapat meningkatkan resiko

arteroskelrosis.4

Konsumsi black tea dan teh hijau dapat menghambat agregasi platelet dan mencegah

trombosis koreoner pada hewan percobaan, tetapi dapat meningkatkan tekanan darah setelah

mengkonsumsi 2 liter teh selama 4 minggu dan setelah itu akan menurun kembali, tetapi bila

mengkonsumsi teh harian dengan kadar yang lebih rendah tidak mengakibatkan peningkatan

tekanan darah.5

Teh juga dapat menurunkan resiko terkena kanker, hal ini telah dilakukan percobaan

pada hewan, dimana pemberian kandungan teh ini dapat menghindari kanker kulit, paru,

esofagus, hati, usus kecil, pankreas, usus besar, kandung kencing, prostat dan kelenjar

payudara. Menurut penelitian di Italy, mengkonsumsi teh dapat menurunkan resiko manuisa

terhadap kanker mulut, faring dan laring. Sedangkan pada penelitian di Shanghai

menunjukkan penurunan resiko manusia terkena kanker esofagus terutama bagi perokok dan

yang mengkonsumsi alkohol. Pada penelitian di Jepang, teh dapat menurunkan resiko terkena

Page 9: REFERAT kopi teh.docx

kanker lambung, dan dengan mengkonsumsi lebih dari 10 gelas (2 liter) teh setiap harinya

berdasarkan angka statistik dapat menurunkan resiko berbagai jenis kanker dan apabila

jumlahnya dinaikan akan menurunkan angka kanker payudara, metastasis dan rekuren dari

kanker itu sendiri. Walaupun terdapat penelitian yang menunjukkan pernurunan resiko

terkena kanker pada individu yang mengkonsumsi teh setiap harinya, masih terdapat

perbedaan dengan negara-negara lain yang tidak menunjukkan keefektifan pengkonsumsian

alkohol terhadap penurunan resiko terkena kanker. Hal itu masih dipengaruhi oleh banyak

faktor seperti gaya hidup dan perbedaan tempat. Walaupun begitu efek yang diyakini dapat

memberikan manfaat yang lebih banyak adalah teh hijau dibandingkan dengan teh lainnya,

karena kadar catechinsyang lebih banyak pada teh hijau.5

Page 10: REFERAT kopi teh.docx

BAB VI

EFEK SAMPING

Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah

satunya adalah efek ketergantungan.Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena

stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgery and

psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan

meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kafein juga dapat

menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah. Pada

wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang mengandung

kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat

menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa

menyebabkan keguguran.

Lebih dari 1.000 senyawa kimia terkandung dalam kopi yang dipanggang, dan 19 di

antaranya bersifat karsinogenik terhadap tubuh tikus. Namun, kebanyakan senyawa yang

bersifat kasinogen terhadap tubuh tikus terbentuk secara alami dan tidak secara mutlak

bersifat karsinogenik terhadap tubuh manusia dalam level paparan yang wajar. Kopi dapat

menyebabkan kerusakan mukosa organ gastrointestinal sehingga dapat menyebabkan gastritis

dan ulkus. Konsumsi kopi tidak dinajurakan pada orang dengan gastritis, kolitis, dan ulkus.

Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan gaguan tidur dan cemas.

Gangguan tersebut juga dapat muncul sebagai gejala withdrawal pada peminum kopi yang

mengalami habituasi. Kopi juga dapat menyebabkan insomnia. Studi Baylor College of

Medicine pada tahun 2007 menemukan bahwa diterpene molecules cafestol dan kahweol

yang terkandung pada biji kopi, dapat meningkatkan kadar LDL pada manusia. Peningkatan

LDL ini merupakan indikator bahwa kopi dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Kafein telah diduga dapat meningkatkan resiko hipertensi. Namun, studi terbaru

belum membuktikan hipotesis tersebut. Pada studi terhadap 15.000 perawat wanita selama 12

tahun, kopi dalam jumlah banyak tidak menyebabkan hipertensi. Studi sebelumnya telah

menunjukkan secara statistik hubungan yang tidak signifikan antara meminum kopi dengan

hipertensi. Efek kopi terhadap morbiditas dan mortalitas karena efeknya terhadap tekanan

darah terlalu lemah dan belum diselidiki lebih lanjut.

Page 11: REFERAT kopi teh.docx

Kopi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi pada ibu dan anak karena

mengganggu absorpsi besi.

Studi pada tahun 2004 menemukan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan

peningkatan signifikan marker biokimia inflamasi. Hal ini merupakan efek yang merugikan

bagi sistem kardiovaskular, yang menjelaskan mengapa kopi sampai sejauh ini hanya berefek

baik bagi jantung jika dikonsumsi maksimal sebanyak 4 cangkir (600 mL) per hari. Cafestol

yang terkandung pada biji kopi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah juga

berperan dalam terjadinya atherosklerosis koroner.

Polimorfisme pada gen CYP1A2 menyebabkan metabolisme kafein yang lebih

lambat. Pada pasien dengan tipe enzim yang lambat, resiko terjadinya infark miokard

meningkat sepertiga jika mengonsumsi 2-3 cangkir kopi per hari serta duapertiga jika

mengonsumsi >4 cangkir kopi per hari. Resiko ini lebih terlihat pada orang berusia di bawah

59 tahun.