Referat Paru-pneumonia Agy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Infeksi saluran napas bawah masih tetap merupakan masalah utama dalam

     bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju.

    Laporan WHO tahun 200 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat

     penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan

    influen!a. Insidensi pneumonia komuniti di "merika adalah 2 kasus per 000 orang

     per tahun dan merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada orang

    dewasa di negara itu. "ngka kematian akibat pneumonia di "merika adalah 0 #. $2%

    Hasil &ur'ei (esehatan )umah *angga +epkes tahun 200, penyakit infeksi

    saluran napas bawah menempati urutan ke2 sebagai penyebab kematian di

    Indonesia. +i &- /aru )&/ /ersahabatan tahun 200 infeksi juga merupakan

     penyakit paru utama, 1 # diantara penderita rawat jalan adalah kasus infeksi dan

    ,3 # diantaranya kasus nontuberkulosis, pada penderita rawat inap 1, # kasus

    infeksi dan 4,3 # diantaranya kasus nontuberkulosis. +i )&/ H. "dam -alik 

    -edan 15, # kasus infeksi dan 2,3 # diantaranya infeksi nontuberkulosis. +i

    )&+ +r. &oetomo &urabaya didapatkan data sekitar 0 pneumonia komuniti

    dengan angka kematian antara 2051 #. /neumonia komuniti menduduki peringkat

    keempat dan sepuluh penyakit terbanyak yang dirawat pertahun. $5, 4%

    /neumonia bukan saja dikenal dengan angka morbiditas yang tinggi, dengan

    angka kesakitan 4 juta kasus per tahun, mengenai 2 orang dewasa per 000 orang

    dewasa per tahun, dengan lebih dari 300 ribu penderita rawat inap pertahun dan

    kerugian material sebesar 25 milyar dolar namun juga angka mortalitasnya yang

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    2/38

    sebesar per 000 per tahun. +iduga bahwa 30# dari kasus pneumonia akan

    membutuhkan perawatan rumah sakit. +i antara pasien rawat inap ini 41#

    diperhitungkan akan masuk perawatan intensif $masuk I6% dan kematian akan

    terjadi pada 47# di antaranya. Ini baru pada pneumonia komunitas $community

    acquired pneumonia%. )isiko kematian akan lebih tinggi pada pasien pneumonia

    rumah sakit $hospital acquired pneumonia% karena disebabkan oleh mikroorganisme

    yang lebih sulit dikendalikan. )isiko kematian pada pneumonia lebih tinggi lagi pada

     pasien dengan daya tahan tubuh rendah $ pneumonia in immunocompromised patient %

    termasuk pada pengguna nap!a $narkotika, psikotropika, dan !at adiktif lain% dan

    HI8. $1,3%

    +i "merika dengan 9ara in'asif pun penyebab pneumonia hanya ditemukan

    10#. /enyebab pneumonia sulit ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari

    untuk mendapatkan hasilnya, sedangkan pneumonia dapat menyebabkan kematian

     bila tidak segera diobati, maka pada pengobatan awal pneumonia diberikan

    antibiotika se9ara empiris. $%

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1. Definisi Pneu!nia

    &e9ara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang

    disebabkan oleh mikroorganisme $bakteri, 'irus, jamur, parasit%. /neumonia yang

    disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. &edangkan peradangan

    2

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    3/38

     paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme $bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan

    toksik, obatobatan dan lainlain% disebut pneumonitis. $2%.

    Pneu!nia

    2.2. E"i#ei!l!gi Pneu!nia

    Infeksi -.  Pnemonia dapat dijumpai di seluruh dunia dan bersifat endemik.

    /re'alensi kasus yang paling banyak dijumpai biasanya pada musim panas sampai ke

    awal musim gugur yang dapat berlangsung satu sampai dua tahun. Infeksi tersebar 

    luas dari satu orang ke orang lain dengan per9ikan air liur $droplet% sewaktu batuk.

    Itulah sebabnya infeksi kelihatan menyebar lebih mudah antara populasi yang padat

    manusianya misalnya di sekolah, asrama, pemukiman yang padat dan 9amp militer.$%

    WHO memperkirakan bahwa hingga juta kematian disebabkan oleh bakteri

    Streptococcus pneumoniae, dan lebih dari 70# dari kematian ini terjadi di negara

    negara berkembang. (ematian akibat pneumonia umumnya menurun dengan usia

    sampai dewasa akhir. Lansia juga berada pada risiko tertentu untuk pneumonia dan

    kematian terkait penyakit lainnya. +i Inggris, kejadian tahunan dari pneumonia

    adalah sekitar 3 kasus untuk setiap 000 orang untuk kelompok usia 57. :agi

    mereka ;1 tahun lebih dari usia, ini meningkat menjadi ;1 kasus untuk setiap 000

    5

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    4/38

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    5/38

    lebih serius bila dibandingkan dengan pneumonia akibat 'irus.

    8irus :erma9amma9am 'irus dapat menyebabkan pneumonia.

    6ontohnya termasuk influenza, chickenpox, herpes simplex,

    and respiratory syncytial virus $)&8%. 8irus dapat ditularkan

    antar manusia ke  manusia lain melalui batuk, bersin atau

    menyentuh objek dengan tangan yang terkontaminasi yang

     berkontak dengan 9airan dari orang yang terinfeksi.

    >amur :erma9amma9am jamur dapat menyebabkan pneumonia. ?ang

     paling sering adalah jamur yang terhirup dari udara luar@

    lingkungan.

    "spirasi /neumonia aspirasi terjadi apabila materi@ bahanbahan dalam

    lambung atau benda asing terhirup masuk ke saluran

     pernafasan, menyebabkan 9edera, infeksi atau penyumbatan.

    :eberapa kelompokkelompok mempunyai faktor risiko yang lebih tinggi

    untuk terkena pneumonia, yaitu antaraA

    . sia lebih dari 31 tahun.

    2. -erokok.

    5. -alnutrisi baik karena kurangnya asupan makan ataupun dikarenakan penyakit

    kronis lain.

    4. (elompok dengan penyakit paru, termasuk kista fibrosis, asma, //O(, dan

    emfisema.

    1. (elompok dengan masalahmasalah medis lain, termasuk diabetes dan penyakit

     jantung.

    3. (elompok dengan sistem imunitas dikarenakan HI8, transplantasi organ,

    kemoterapi atau penggunaan steroid lama.

    1

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    6/38

    ;. (elompok dengan ketidakmampuan untuk batuk karena stroke, obatobatan sedatif 

    atau alkohol, atau mobilitas yang terbatas.

    . (elompok yang sedang menderita infeksi traktus respiratorius atas oleh 'irus$;%

    Btiologi pneumonia sulit dipastikan karena kultur sekret bronkus merupakan

    tindakan yang sangat in'asif sehingga tidak dilakukan. Hasil penelitian 441#

    6"/ disebabkan oleh bakteri dan 'irus, dan 2140# diantaranya disebabkan lebih

    dari satu patogen. /atogen penyebab pneumonia ber'ariasi tergantungA

    . sia.

    2. &tatus lingkungan.

    5. (ondisi lingkungan $epidemiologi setempat, polusi udara%.

    4. &tatus imunisasi.

    1. aktor pejamu $penyakit penyerta, malnutrisi%. $;%

    "da beberapa faktor utama pathogen tertentu pada peneumonia selain diatas $4%

    adalahA

    &ebagian besar pneumonia bakteri didahului dulu oleh infeksi 'irus. Btiologi

    menurut umur, dibagi menjadiA

    . :ayi baru lahir $neonatus C 2 bulan%.

    3

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    7/38

    Organisme saluran genital ibuA Streptokokus grup :, Escheria coli dan kuman

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    8/38

    2.(. Pat!fisi!l!gi Pneu!nia

    +alam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di paru.

    (eadaan ini disebabkan oleh mekanisme pertahanan paru. "pabila terjadi

    ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dapat berkembang biak 

    dan menimbulkan penyakit. $2%

    )esiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan mikroorganisme

    untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran napas. "da beberapa 9ara

    mikroorganisme men9apai permukaan A

    . Inokulasi langsung

    2. /enyebaran melalui pembuluh darah

    5. Inhalasi bahan aerosol

    4. (olonisasi dipermukaan mukosa. $2%

    +ari keempat 9ara tersebut diatas yang terbanyak adalah se9ara kolonisasi.

    &e9ara inhalasi terjadi pada infeksi 'irus, mikroorganisme atipikal, mikrobakteria

    atau jamur. (ebanyakan bakteri dengan ukuran 0,1 2,0 m melalui udara dapat

    men9apai bronkus terminal atau al'eol dan selanjutnya terjadi proses infeksi. :ila

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    9/38

    terjadi kolonisasi pada saluran napas atas $hidung, orofaring% kemudian terjadi

    aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini

    merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru. "spirasi dari sebagian

    ke9il sekret orofaring terjadi pada orang normal waktu tidur $10 #% juga pada

    keadaan penurunan kesadaran, peminum alkohol dan pemakai obat $drug abuse% $2%

    &ekresi orofaring mengandung konsentrasi bakteri yang tinggi 0 0@ml,

    sehingga aspirasi dari sebagian ke9il sekret $0,00, ml% dapat memberikan titer 

    inokulum bakteri yang tinggi dan terjadi pneumonia $2%

    /ada pneumonia mikroorganisme biasanya masuk se9ara inhalasi atau aspirasi.

    mumnya mikroorganisme yang terdapat disaluran napas bagian atas sama dengan

    di saluran napas bagian bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian tidak ditemukan

     jenis mikroorganisme yang sama $2%

    :ila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan

    nafas sampai ke al'eoli yang menyebabkan radang pada dinding al'eoli dan jaringan

    sekitarnya. &etelah itu mikroorganisme tiba di al'eoli membentuk suatu proses

     peradangan yang meliputi empat stadium, yaituA

    . &tadium I $4 C 2 jam pertama@ kongesti%

    +isebut hiperemia, menga9u pada respon peradangan permulaan yang

     berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal ini ditandai dengan

     peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi. Hiperemia

    ini terjadi akibat pelepasan mediatormediator peradangan dari selsel mast

    setelah pengaktifan sel imun dan 9edera jaringan. -ediatormediator tersebut

    men9akup histamin dan prostaglandin. +egranulasi sel mast juga mengaktifkan

     jalur komplemen. (omplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin

    untuk melemaskan otot polos 'askuler paru dan peningkatan permeabilitas

    kapiler paru. Hal ini mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang

    7

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    10/38

    interstisium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan

    al'eolus. /enimbunan 9airan di antara kapiler dan al'eolus meningkatkan jarak 

    yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan gas ini

    dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan saturasi

    oksigen hemoglobin. $5%

    2. &tadium II $4 jam berikutnya%

    +isebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu al'eolus terisi oleh sel darah

    merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu $host% sebagai bagian

    dari reaksi peradangan. Lobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya

     penumpukan leukosit, eritrosit dan 9airan, sehingga warna paru menjadi merah

    dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al'eoli tidak ada atau

    sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung

    sangat singkat, yaitu selama 4 jam. $5%

    5. &tadium III $5 C hari%

    +isebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu selsel darah putih

    mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. /ada saat ini endapan fibrin

    terakumulasi di seluruh daerah yang 9edera dan terjadi fagositosis sisasisa sel.

    /ada stadium ini eritrosit di al'eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat

    karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pu9at kelabu dan kapiler 

    darah tidak lagi mengalami kongesti. $5%

    4. &tadium I8 $; C hari%

    +isebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan

     peradangan mereda, sisasisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh

    makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula. $5%

    2.). Klasifikasi

    . :erdasarkan klinis dan epidemiologisA

    0

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    11/38

    a. /neumonia komuniti $community#acquired pneumonia%

    /neumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat.

    /neumonia komuniti ini merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan

    angka kematian tinggi di dunia $2%.

    Eti!l!gi

    -enurut kepustakaan penyebab pneumonia komuniti banyak 

    disebabkan bakteri

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    12/38

    komuniti ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat

     progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah iniA

    a. :atukbatuk bertambah

     b. /erubahan karakteristik dahak@purulen

    9. &uhu tubuh D 506 $aksila% @riwayat demam

    d. /emeriksaan fisisA ditemukan tandatanda konsolidasi, suara napas

     bronkial dan ronki

    e. Leukosit D 0.000 atau E 4100

    Penilaian Dera*at Ke"ara+an Pen&akit

    /enilaian derajat keparahan penyakit pneumonia komuniti dapat

    dilakukan dengan menggunakan sistem skor menurut hasil penelitian

    /neumonia /atient Out9ome )esear9h *eam $/O)*% seperti tabel di bawah

    ini A

    ,iste sk!r "a#a "neu!nia k!uniti 'er#asarkan PORT

    2

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    13/38

    -enurut "*& kriteria pneumonia berat bila dijumpai Fsala+ satu atau

    le'i+F kriteria di bawah ini $2%.

    Kriteria in!r-

    G rekuensi napas D 50@menit

    G /a02@iO2kurang dari 210 mmHg

    G oto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral

    G oto toraks paru melibatkan D 2 lobus

    G *ekanan sistolik E 70 mmHg

    G *ekanan diastolik E 30 mmHg

    Kriteria a&!r a#ala+ se'agai 'erikut -

    G -embutuhkan 'entilasi mekanik 

    G Infiltrat bertambah D 10#

    G -embutuhkan 'asopresor D 4 jam $septik syok%

    G (reatinin serum D 2 mg@dl atau peningkatan D 2 mg@dI, pada

     penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang

    membutuhkan dialisis

      Ber#asar kese"akatan PDPI kriteria &ang #i"akai untuk in#ikasi

    ra/at ina" "neu!nia k!uniti a#ala+-

    . &kor /O)* lebih dari ;0

    2. :ila skor /O)* kurang E ;0 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila

    dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini.

    G rekuensi napas D 50@menit

    G /a02@iO2 kurang dari 210 mmHg

    G oto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral

    G oto toraks paru melibatkan D 2 lobu&

    5

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    14/38

    G *ekanan sistolik E 70 mmHg

    G *ekanan diastolik E 30 mmHg

    G /neumonia pada pengguna ="/"

    Kriteria "era/atan intensif 

    /enderita yang memerlukan perawatan di )uang )awat Intensif adalah

     penderita yang mempunyai paling sedikit dari 2 gejala mayor tertentu

    $membutuhkan 'entalasi mekanik dan membutuhkan 'asopressor D 4 jam

    syok sptikJ% atau 2 dari 5 gejala minor tertentu $/a02@iO2 kurang dari 210

    mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral, dan tekanan sistolik 

    E 70 mmHg%. (riteria minor dan mayor yang lain bukan merupakan indikasi

    untuk perawatan )uang )awat Intensif. $2% 

    Penatalaksanaan "neui!nia k!uniti #i'agi en*a#i-

    a. /enderita rawat jalan

      G /engobatan suportif @ simptomatik 

      Istirahat di tempat tidur 

      -inum se9ukupnya untuk mengatasi dehidrasi

      :ila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas

      :ila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran

      /emberian antibiotik harus diberikan $sesuai bagan% kurang dari jam

     b. /enderita rawat inap di ruang rawat biasa

      /engobatan suportif @ simptomatik 

      /emberian terapi oksigen

      /emasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit

      /emberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik 

    4

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    15/38

      /engobatan antibiotik harus diberikan $sesuai bagan% kurang dari jam

    9. /enderita rawat inap di )uang )awat Intensif 

    G /engobatan suportif @ simptomatik 

      /emberian terapi oksigen

      /emasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit

    d. /emberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik 

    G /engobatan antibiotik $sesuai bagan.% kurang dari jam

    G :ila ada indikasi penderita dipasang 'entilator mekanik 

    /enderita pneumonia berat yang datang ke

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    16/38

     b. /neumonia nosokomial $hospital#acqiured pneumonia%nosocomial pneumonia%

    /neumonia nosokomial $H"/% adalah pneumonia yang terjadi setelah

     pasien 4 jam dirawat di rumah sakit dan disingkirkan semua infeksi yang

    terjadi sebelum masuk rumah sakit.

    Eti!l!gi

    /atogen penyebab pneumonia nosokomial berbeda dengan pneumonia

    komuniti. /neumonia nosokomial dapat disebabkan oleh kuman bukan multi

    drug resistance $-+)% misalnya S"pneumoniae, !" &nfluenzae, Methicillin

    Sensitive Staphylococcus aureus $-&&"% dan kuman -+) misalnya

     Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, $lebsiella pneumoniae,

     'cinetobacter spp dan

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    17/38

     proliferasi dan inflamasi sehingga terjadi pneumonia. Interaksi antara faktor 

     pejamu $endogen% dan faktor risiko dari luar $eksogen% akan menyebabkan

    kolonisasi bakteri patogen di saluran napas bagian atas atau pen9ernaan

    makanan. /atogen penyebab pneumonia nosokomial ialah bakteri gram

    negatif dan Staphylococcus aureus yang merupakan flora normal sebanyak E

    1#. (olonisasi di saluran napas bagian atas karena bakteribakteri tersebut

    merupakan titik awal yang penting untuk terjadi pneumonia.

    0akt!r Risik!

    aktor risiko pada pneumonia sangat banyak dibagi menjadi 2 bagianA

    . aktor yang berhubungan dengan daya tahan tubuh

    /enyakit kronik $misalnya penyakit jantung, //O(, diabetes,

    alkoholisme, a!otemia%, perawatan di rumah sakit yang lama, koma,

     pemakaian obat tidur, perokok, intubasi endotrakeal, malnutrisi, umur 

    lanjut, pengobatan steroid, pengobatan antibiotik, waktu operasi yang

    lama, sepsis, syok hemoragik, infeksi berat di luar paru dan 9idera paru

    akut $acute lung in)ury% serta bronkiektasis.

    2. aktor eksogen adalah A

    a. /embedahan A

    :esar risiko kejadian pneumonia nosokomial tergantung pada

     jenis pembedahan, yaitu torakotomi $40#%, operasi abdomen atas

    $;#% dan operasi abdomen bawah $1#%.

     b. /enggunaan antibiotik A

    "ntibiotik dapat memfasilitasi kejadian kolonisasi, terutama

    antibiotik yang aktif terhadap Streptococcus di orofaring dan

     bakteri anaerob di saluran pen9ernaan. &ebagai 9ontoh, pemberian

    ;

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    18/38

    antibiotik golongan penisilin mempengaruhi flora normal di

    orofaring dan saluran pen9ernaan. &ebagaimana diketahui

    Streptococcus merupakan flora normal di orofaring melepaskan

    bacterocins yang menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif.

    /emberian penisilin dosis tinggi akan menurunkan sejumlah

     bakteri gram positif dan meningkatkan kolonisasi bakteri gram

    negatif di orofaring.

    9. /eralatan terapi pernapasan

    (ontaminasi pada peralatan ini, terutama oleh bakteri

     Pseudomonas aeruginosa dan bakteri gram negatif lainnya sering

    terjadi.

    d. /emasangan pipa@selang nasogastrik, pemberian antasid dan

    alimentasi enteral

    /ada indi'idu sehat, jarang dijumpai bakteri gram negatif di

    lambung karena asam lambung dengan pH E 5 mampu dengan

    9epat membunuh bakteri yang tertelan. /emberian antasid @

     penyekat H2 yang mempertahankan pH D 4 menyebabkan

     peningkatan kolonisasi bakteri gram negatif aerobik di lambung,

    sedangkan larutan enteral mempunyai pH netral 3,4 ;,0.

    e. Lingkungan rumah sakit

    G /etugas rumah sakit yang men9u9i tangan tidak sesuai dengan

     prosedur

    G /enatalaksanaan dan pemakaiaan alatalat yang tidak sesuai

     prosedur, seperti alat bantu napas, selang makanan, selang

    infus, kateter dllG /asien dengan kuman -+) tidak dirawat di ruang isolasi

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    19/38

    -enurut kriteria dari *he enters for +isease ontrol +#'tlanta-,

    diagnosis pneumonia nosokomial adalah sebagai berikut A

    . Onset pneumonia yang terjadi 4 jam setelah dirawat di rumah sakit dan

    menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi pada waktu masuk 

    rumah sakit

    2. +iagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan atas dasar A

    • oto toraks A terdapat infiltrat baru atau progresif

    • +itambah 2 diantara kriteria berikutA

    suhu tubuh D 5o6

    sekret purulen

    leukositosis

    Kriteria "neu!nia n!s!k!ial 'erat enurut AT,

    . +irawat di ruang rawat intensif

    2. umlah urin E 20 ml@jam atau total jumlah urin 0 ml@4 jam

    G

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    20/38

    aspirasi endotrracheal tube, 04  C 01 colony#forming units@ml dari

    bronchoalveolar lavage $:"L% , 05 colony#forming units@ml dari sikatan

     bronkus dan paling sedikit 02

    colony#forming units@ml dari 'ena kateter 

    sentral . +ua set kultur darah aerobik dan anaerobik dari tempat yang berbeda

    $lengan kiri dan kanan% sebanyak ; ml. (ultur darah dapat mengisolasi

     bakteri patogen pada D 20# pasien. >ika hasil kultur darah $M% maka sangat

     penting untuk menyingkirkan infeksi di tempat lain. /ada semua pasien

     pneumonia nosokomial harus dilakukan pemeriksaan kultur darah.

    . (riteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan

    langsung dan biakan yaitu bila ditemukan sel /-= D 21 @

    lapangan pandang ke9il $lpk% dan sel epitel E 0 @ lpk.

    2. "nalisis gas darah untuk membantu menentukan berat penyakit

    5. >ika keadaan memburuk atau tidak ada respons terhadap

     pengobatan maka dilakukan pemeriksaan se9ara in'asif. :ahan

    kultur dapat diambil melalui tindakan bronkoskopi dengan 9ara

     bilasan, sikatan bronkus dengan kateter ganda terlindung dan

    bronchoalveolar lavage $:"L%. *indakan lain adalah aspirasi

    transtorakal.

    Penatalaksanaan Pneu!nia N!s!k!ial

    :eberapa pedoman dalam pengobatan pneumonia nosokomial ialah A $5%

    . &emua terapi awal antibiotik adalah empirik dengan pilihan antibiotik 

    yang harus mampu men9akup sekurangkurangnya 70# dari patogen

    yang mungkin sebagai penyebab, perhitungkan pola resistensi

    setempat

    20

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    21/38

    2. *erapi awal antibiotik se9ara empiris pada kasus yang berat

    dibutuhkan dosis dan 9ara pemberian yang adekuat untuk menjamin

    efekti'iti yang maksimal. /emberian terapi emperis harus intra'ena

    dengan sulih terapi pada pasien yang terseleksi, dengan respons klinis

    dan fungsi saluran 9erna yang baik.

    5. /emberian antibiotik se9ara deeskalasi harus dipertimbangkan

    setelah ada hasil kultur yang berasal dari saluran napas bawah dan ada

     perbaikan respons klinis.

    4. (ombinasi antibiotik diberikan pada pasien dengan kemungkinan

    terinfeksi kuman -+)

    1. >angan mengganti antibiotik sebelum ;2 jam, ke9uali jika keadaan

    klinis memburuk

    3. +ata mikroba dan sensiti'iti dapat digunakan untuk mengubah pilihan

    empirik apabila respons klinis awal tidak memuaskan. -odifikasi

     pemberian antibiotik berdasarkan data mikrobial dan uji kepekaan

    tidak akan mengubah mortaliti apabila terapi empirik telah

    memberikan hasil yang memuaskan.

    2

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    22/38

    Penatalaksanaan Pneu!nia N!s!k!ial

    Tera"i Anti'i!tik !nset #ini

    22

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    23/38

    Tera"i Anti'i!tik !nset lan*ut

    D!sis Anti'i!tik 

    25

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    24/38

    Pr!gn!sis

    /ada umumnya prognosis adalah baik, tergantung dari faktor penderita,

     bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat.

    /erawatan yang baik dan intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit

     pada penderita yang dirawat. "ngka kematian penderita pneumonia komuniti

    kurang dari 1# pada penderita rawat jalan , sedangkan penderita yang dirawat

    di rumah sakit menjadi 20#. -enurut &nfectious +isease Society .f 'merica

    $I+&"% angka kematian pneumonia komuniti pada rawat jalan berdasarkan

    kelas yaitu kelas I 0,# dan kelas II 0,3# dan pada rawat inap kelas III sebesar 

    2,#, kelas I8 ,2# dan kelas 8 27,2#. Hal ini menunjukkan bahwa

    meningkatnya risiko kematian penderita pneumonia komuniti dengan

     peningkatan risiko kelas. +i )& /ersahabatan pneumonia rawat inap angka

    kematian tahun 77 adalah 5,#, tahun 777 adalah 2#, sedangkan di

    )&+ +r. &oetomo angka kematian 20 51#.$2%

    9. /neumonia aspirasi

    "spirasi dapat menyebabkan obstruksi saluran pernafasan, pneumonitis

    oleh bahan kimia, pneumonitis oleh infeksi, dan tenggelam di air. aktor 

     predisposisinya adalah pemabuk, epilepsi, pe9andu narkotika, pemasangan

     =

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    25/38

    defisiensi imun primer, kemoterapi kanker. /enyakit ini disebabkan oleh daya

    tahan tubuh yang melemah, dan patogen oportunistik.

    2. :erdasarkan bakteri penyebab

    a. /neumonia bakterial@tipikal. +apat terjadi pada semua usia. :eberapa bakteri

    mempunyai tendensi menyerang sesorang yang peka, misalnya (lebsiella pada

     penderita alkoholik, &taphyllo9o99us pada penderita pas9a infeksi influen!a.

     b. /neumonia atipikal

    /ada pneumonia selain ditemukan bakteri penyebab yang tipik sering

     pula dijumpai bakteri atipik. :akteri atipik yang sering dijumpai adalah

    -y9oplasma pneumoniae, 6hlamydia pneumoniae, Legionella spp. /enyebab

    lain 6hlamydiapsittasi, 6oNiella burnetti, 'irus Influen!a tipe " :,

    "deno'irus dan )espiratori syn9itial 'irus. $2%

    21

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    26/38

    Peng!'atan "neu!nia ati"ik-

    "ntibiotik masih tetap merupakan pengobatan utama pada pneumonia

    termasuk atipik. "ntibiotik terpilih pada pneumonia atipik yang disebabkan

    oleh -.pneumoniae, 6.pneumoniae dan Legionella adalah golongan A

    G -akrolid baru $a!itromisin, klaritromisin, roksitromisin%

    G luorokuinolon respiness

    G +oksisiklin$2%

    Ealuasi "eng!'atan

    >ika setelah diberikan pengobatan se9ara empiris selama 24;2 jam tidak 

    ada perbaikan, kita harus meninjau kernbali diagnosis, faktorfaktor penderita,

    obatobat yang telah diberikan dan bakteri penyebabnya, seperti dapat dilihat

     pada gambar. $2%

    23

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    27/38

    Penega+an

    G /ola hidup sebut termasuk tidak merokok 

    G 8aksinasi $'aksin pneumokokal dan 'aksin influen!a% sampai saat ini masih

     perlu dilakukan penelitian tentang efekti'itinya. /emberian 'aksin tersebut

    diutamakan untuk golongan risiko tinggi misalnya usia lanjut, penyakit

    kronik , diabetes, penyakit jantung koroner, //O(, HI8, dll. 8aksinasi ulang

    direkomendasikan setelah D 2 tahun. Bfek samping 'aksinasi yang terjadi

    antara lain reaksi lokal dan reaksi yang jarang terjadi yaitu hipersensiti'itas

    tipe 5. $2%

    9. /neumonia 'irus

    d. /neumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder. /redileksi terutama pada

     penderita dengan daya tahan lemah $immuno9ompromised% $2%

    5. :erdasarkan predileksi infeksi

    a. /neumonia lobaris. &ering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan

    orang tua. /neumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan

    sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnyaA pada aspirasi benda

    asing atau proses keganasan. +i bawah ini gambar foto radiologi pada

     pneumonia lobarisA

    2;

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    28/38

     b. :ronkopneumonia. +itandai dengan ber9akber9ak infiltrat pada lapangan

     paru. +apat disebabkan oleh bakteria maupun 'irus. &ering pada bayi dan

    orang tua. >arang dihubungkan dengan obstruksi bronkus. +i bawah ini gambar 

    foto thoraN bronkopneumoniaA

    9. /neumonia interstisial $2%

    2.). Diagn!sis Pneu!nia

    .

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    29/38

    • :edakan lokasi infeksi

    /( A S" Pneumoniae, !" &nfluenza, M" Pneumoniae

    )umah jompo

    /= A Staphylococcus aureus

    • sia pasien

    :ayi A 'irus

    -uda A M" Pneumoniae

    +ewasa A S" Pneumoniae

    • "witan

    6epat, akut, dengan rusty coloured sputum A S" Pneumoniae

    /erlahan, batuk dengan dahak sedikit A M" Pneumoniae

     b. /emeriksaan fisik 

    *emuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. /ada

    inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa

     palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar 

    suara napas bronko'esikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki

     basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi

    $2%

    2. /emeriksaan penunjang

    a.

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    30/38

     penyebab pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi,

    misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh &tepto9o99us

     pneumoniae, /seudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral

    atau gambaran bronkopneumonia sedangkan (lebsiela pneumonia sering

    menunjukkan konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat

    mengenai beberapa lobus. /ada pasien yang mengalami perbaikan klinis

    ulangan foto toraks dapat ditunda karena resolusi pneumonia berlangsung 4 C 

    2 minggu.

     b. /emeriksaan laboratorium

    /ada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit,

     biasanya lebih dari 0.000@ul kadangkadang men9apai 50.000@ul, dan pada

    hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan

    LB+. ntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak,

    kultur darah dan serologi. (ultur darah dapat positif pada 20 21# penderita

    yang tidak diobati. "nalisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan

    hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik $2%

    +ibawah ini beberapa kriteria diagnostik pneumonia nosokomial menurut

    6+6A

    50

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    31/38

    2.3. Diagn!sa Ban#ing

    . *uber9ulosis /aru $*:%, adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

    oleh -. tuber9ulosis. >alan masuk untuk organism -. tuber9ulosis adalah saluran

     pernafasan, saluran pen9ernaan.

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    32/38

     penyakit jantung atau penyakit paruparu% dan pada usia lanjut, bron9hitis bisa

     bersifat serius. $4%

    1. "sma bronkial, adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan saluran

     pernapasan, sehingga pasien yang mengalami keluhan sesak napas@kesulitan

     bernapas. *ingkat keparahan asma ditentukan dengan mengukur kemampuan

     paru dalam menyimpan oksigen. -akin sedikit oksigen yang tersimpan berarti

    semakin buruk kondisi asma. $7%

    2.4. Penatalaksanaan

    /engobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. /emberian

    antibiotik pada penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme

    dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alasan yaitu A

    . /enyakit yang berat dapat mengan9am jiwa

    2. :akteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia.

    5. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu $2%

    /engobatan /neumoni dibagi menjadi dua antara lain A

    a. /neumoni (omunitas

    (elompok I A pasien berobat jalan tanpa riwayat penyakit jantung paru dan

    tanpa adanya faktor peubah $resiko pneumokokkus resisten, infeksi gram

    negatif, resiko infeksi /. "eruginosa)/".

    (elompok II A pasien berobat jalan dengan riwayat penyakit jantung paru

    dengan atau tanpa adanya faktor peubah.

    (elompok IIIa. A pasien dirawat di )& diluar I6.

    52

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    33/38

    (elompok IIIb. A pasien tidak disertai tidak disertai penyakit jantung C pare

    dan tidak ada faktor pengubah.

    (elompok I8 A pasien dirawat di I6 $ a. *anpa resiko persisten /.

    "eruginosa)/" dan b. +engan resiko%.

     b. /neumoni =osokomial

    /emberian terapi empirik antibiotik awal untuk pneumonia nosokomial

    yang tidak disertai faktor resiko untuk patogen resisten jamak, dengan

    onset dini pada semua tingkat berat sakit adalah dengan antibiotik 

    spektrum terbatas A

    55

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    34/38

    "tau dengan menggunakan antibiotik spektrum luas A

    /emberian antibiotik harus diberikan sesegera mungkin. >ika ada

    faktor resiko resistensi maka antibiotik diberikan se9ara kombinasi, jika

    tidak ada resiko maka diberikan monoterapi.

    -odifikasi antibiotik biasanya diberikan setelah didapat hasil

     bakteriologik dari bahan sputum atau darah. )espon terhadap antibiotik 

    die'aluasi dalam ;2 jam.

    2.5. K!"likasi

    54

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    35/38

    (omplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam

    rongga thoraN $seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis% atau penyebaran

     bakteremia dan hematologi. -eningitis, artritis supuratif, dan osteomielitis adalah

    komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi. $2%

    /neumonia biasanya dapat obati dengan baik tanpa menimbulkan komplikasi.

    :agaimanapun, komplikasi dapat terjadi pada beberapa pasien terutama penderita

    yang termasuk ke dalam kelompok resiko tinggi $faktor risiko%.

    "kumulasi 9airanA 9airan dapat menumpuk diantara pleura dan bagian bawah

    dinding dada $disebut efusi pleura% dan dapat pula terjadi empiema. 6hest tube $atau

    drainage se9ara bedah% mungkin dibutuhkan untuk mengeluarkan 9airan. $%

    "bsesA pengumpulan pus $nanah% pada area yang terinfeksi pneumonia disebut

    dengan abses. :iasanya membaik dengan terapi antibiotik, namun meskipun jarang

    terkadang membutuhkan tindakan bedah untuk membuangnnya.

    :akteremiaA :akteremia mun9ul bila infeksi pneumonia menyebar dari paru

    masuk ke peredaran darah. Ini merupakan komplikasi yang serius karena infeksi

    dapat menyebar dengan 9epat melaui peredaran darah ke organorgan lain. $%

    (ematianA walaupun sebagian besar penderita dapat sembuh dari pneumonia,

     pada beberapa kasus dapat menjadi fatal. (urang dari 5# penderita yang dirawat di

    rumah sakit dan kurang dari # penderita yang dirawat di rumah meninggal dunia

    oleh peneumonia atau komplikasinya. $%

    2.16. Pr!gn!sis

      /rognosis penyakit pneumonia se9ara umum baik, tergantung dari kuman

     penyebab dan penggunaan antibiotika yang tepat serta adekuat. /erawatan yang baik 

    51

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    36/38

    serta intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita yang dirawat.

    $4%

    . /neumonia (omunitas

    (ejadian /( di &" adalah 5.44 juta kasus pertahun, dan 20# di

    antaranya perlu dirawat di )&. &e9ara umum angka kematian pneumonia oleh

     pneumokokkus adalah sebesar 1#, namun dapat meningkat pada orang tua

    dengan kondisi yang buruk. /neumonia dengan influen!a di &" merupakan

     penyebab kematian no. 3 dengan kejadian sebesar 17#. &ebagian besar pada

    lanjut usia yaitu sebesar 7#. -ortalitas pasien 6"/ yang dirawat di I6 adalah

    sebesar 20#. -ortalitas yang tinggi ini berkaitan dengan faktor perubah yang ada

     pada pasien. $4%

    2. /neumonia nosokomial

    "ngka mortalitas /= dapat men9apai 5510#, yang bisa men9apai ;0# bila

    termasuk yang meninggal akibat penyakit dasar yang dideritanya. /enyebab

    kematian biasanya adalah akibat bakteremia terutama oleh  Ps" 'eruginosa  atau

     'cinobacter spp" $4%

    BAB III

    PENUTUP

    $.1 Kesi"ulan

    /neumonia merupakan penyakit peradangan akut yang mengenai parenkim

     paru, distal dari bronkiolus terminalis yang men9akup bronkiolus respiratorius dan

    al'eoli yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian ke9il disebabkan

    oleh penyebab noninfeksi yang akan menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan

    gangguan pertukaran gas setempat. Btiologi pneumonia antara lainA

    53

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    37/38

    /" :akteriA  +iplococcus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus hemolyticus,

    Streptococcus aureus, !emophilus influenza, 0acillus 1riedlander .

    2" 8irusA (espiratory syncytial virus, virus influenza, adenovirus, cytomegalovirus.

    3" >amurA Mycoplasma pneumoces dermatitides, occidioides immitis, 'spergillus,

    andida albicans"

    4" "spirasiA -akanan, kerosene $bensin, minyak tanah%, 9airan amnion, benda

    asing.

    +iagnosis pneumonia ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik 

    serta dibantu dengan pemeriksaan penunjang, antara lainA pemeriksaan radiologis,

    laboratorium, dan bakteriologis.

    DA0TAR PU,TAKA

    . "meri9an *hora9i9 &o9iety. 5uidelines for management of adults 6ith

    community#acquired pneumonia" +iagnosis, assessment of severity, antimicrobial 

    therapy, and prevention" "m > )espir 6rit.6are -edK 35A ;5014. 200.

    2. /erhimpunan /aru +okter Indonesia, Pneumonia $omuniti, Pedoman +iagnosis

    dan Penatalaksanaan di &ndonesia, 2005

    5. /erhimpunan /aru +okter Indonesia,  Pneumonia 7osokomial, Pedoman

     +iagnosis dan Penatalaksanaan di &ndonesia, 2005.

    4. +jojodibroto, +, (espirologi (espiratory Medicine%, >akarta A B

  • 8/18/2019 Referat Paru-pneumonia Agy

    38/38

    . (urniawan, dkk.  Pneumonia Pada +e6asa. ( ni'ersitas )iau. /ekanbaru,

    2007.