17
 BAB I PENDAHULUAN Sepsis neonatorum/sepsis neonatal adalah suatu penyakit pada bayi baru lahir dengan umur kurang dari 1 bulan, kebanyakan bayi-bayi tersebut menunjukkan gejala-gejala sakit dan dengan kultur darah menunjukkan hasil yang positif. Sepsis neonatal masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi-bayi baru lahir. Insidensi / frekuensi sepsis neonatal adalah kasus dari 1000 kelahiran hidup pada bayi aterm, dan 4 kasus dari 1000 kelahiran hidup pada bayi prematur. Peningkatan kejadian secara dramatis sampai mencapai 300 dari 1000 kelahiran bayi hidup adalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah ( < style=""> ( PROM/ Premature Rupture of Membrane ) yang terjadi 12 jam sampai lebih dari 24 jam sebelum lahir, perdarahan ibu, toksemia, fetal distres, aspirasi mekonium, ibu dengan infeksi traktus urinarius atau endometrium, kebanyakan pada ibu dengan demam singkat selama partus.Peralatan pernafasa n yang terkontaminasi seperti alat-alat intubasi patut diduga penyebab timbulnya nosokomial pneumonia dan sepsis neonatus. Bentuk klinis dari sepsis neonatal dengan pneumoni neonatal adalah sama /serupa seperti: lethargi, poor feeding, sianosis sentral dan tanda-tanda kesulitan bemapas , maka dari it u sulit memisahkan / membedaka n dari sebuah primer infeksi pada neonatal pneumoni dengan sepsis neonatal. BAB II ISI 2.1 DEFINISI Sepsis neonatorum, sepsis neonatus dan septikemia neonatus merupakan istilah yang telah digunakan untuk menggambarkan respons sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir. Sepsis neonatorum adalah suatu bentuk penyakit yang digambarkan dengan adanya infeksi bakteri secara sistemik pada bulan pertama kehidupan yang ditandai hasil kultur darah yang positif. Definisi lainnya adalah sindroma klinis yang ditandai gejala sitemik dan disertai bakteriemia yang terjadi dalam bulan pertama kehidupan.

Referat Sepsis om

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 1/17

 

BAB I 

PENDAHULUAN 

Sepsis neonatorum/sepsis neonatal adalah suatu penyakit pada bayi baru lahir dengan

umur kurang dari 1 bulan, kebanyakan bayi-bayi tersebut menunjukkan gejala-gejala sakit

dan dengan kultur darah menunjukkan hasil yang positif. Sepsis neonatal masih merupakan

penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi-bayi baru lahir. Insidensi / frekuensi

sepsis neonatal adalah kasus dari 1000 kelahiran hidup pada bayi aterm, dan 4 kasus dari

1000 kelahiran hidup pada bayi prematur. Peningkatan kejadian secara dramatis sampaimencapai 300 dari 1000 kelahiran bayi hidup adalah pada bayi dengan berat badan lahir

rendah ( < style=""> ( PROM/ Premature Rupture of Membrane ) yang terjadi 12 jam sampai

lebih dari 24 jam sebelum lahir, perdarahan ibu, toksemia, fetal distres, aspirasi mekonium,

ibu dengan infeksi traktus urinarius atau endometrium, kebanyakan pada ibu dengan demam

singkat selama partus.Peralatan pernafasan yang terkontaminasi seperti alat-alat intubasi patut

diduga penyebab timbulnya nosokomial pneumonia dan sepsis neonatus. Bentuk klinis dari

sepsis neonatal dengan pneumoni neonatal adalah sama /serupa seperti: lethargi, poor

feeding, sianosis sentral dan tanda-tanda kesulitan bemapas, maka dari itu sulit memisahkan / 

membedakan dari sebuah primer infeksi pada neonatal pneumoni dengan sepsis neonatal.

BAB II 

ISI 

2.1 DEFINISI 

Sepsis neonatorum, sepsis neonatus dan septikemia neonatus merupakan istilah yang telah

digunakan untuk menggambarkan respons sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir.

Sepsis neonatorum adalah suatu bentuk penyakit yang digambarkan dengan adanya infeksi

bakteri secara sistemik pada bulan pertama kehidupan yang ditandai hasil kultur darah yang

positif. Definisi lainnya adalah sindroma klinis yang ditandai gejala sitemik dan disertaibakteriemia yang terjadi dalam bulan pertama kehidupan.

Page 2: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 2/17

 

Insidensi sepsis neonatorum beragam, dari 1-4/1000 kelahiran hidup di negara maju dengan

fluktuasi yang besar sepanjang waktu dan tempat geografis. Keragaman insiden dari rumah

sakit ke rumah sakit lainnya dapat dihubungkan dengan angka prematuritas, perawatan

prenatal, pelaksanaan persalinan, dan kondisi lingkungan di ruang perawatan. Angka sepsis

neonatorum meningkat secara bermakna pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan bila

ada faktor resiko ibu ( obstetrik ) atau tanda- tanda koriamnionitis, seperti ketuban pecah

lama ( > 18 jam ), demam intrapartum ibu (> 37,5°C ), leukositosis ibu (>18000/mm3),

pelunakan uterus dan takikardi janin (>180 kali/menit). Faktor resiko host meliputi jenis

kelamin laki-laki, cacat imun didapat atau kongenital, galaktosemia ( Escherichia coli)

pemberian preparat besi intramuskuler ( E.coli), anomali kongenital (saluran kencing,

asplenia, myelomeningokel, saluran sinus), omfalitis dan kembar (terutama kembar kedua

dari janin yang terinfeksi). Prematuritas merupakan faktor resiko baik pada sepsis awal

maupun lanjut.

2.2 KLASIFIKASI 

Berdasarkan umur dan onset / waktu timbulnya gejala-gejala, sepsis neonatorum dibagi

menjadi dua:

2.2.1 Early onset sepsis neonatal / sepsis awitan awal dengan ciri-ciri: 

* Umur saat onset → mulai lahir sampai 7 hari,biasanya <>  

* Penyebab → organisme dari saluran genital ibu. 

* Organisme → grup B Streptococcus, Escherichia coli, Listeria non-typik, Haemophilus

influezae dan enterococcus.

* Klinis → melibatkan multisistem organ (resiko tinggi terjadi pneumoni) 

* Mortalitas → mortalitas tinggi (15-45%).

2.2.2 Late onset sepsis neonatal / sepsis awitan lanjut dengan ciri-ciri: 

* Umur saat onset → 7 hari sampai 30 hari. 

* Penyebab → selain dari saluran genital ibu atau peralatan.

Page 3: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 3/17

 

* 0rganisme → Staphylococcus coagulase-negatif, Staphylococcus aureus, Pseudomonas,

Grup B Streptococcus, Escherichia coli, dan Listeria.

* Klinis → biasanya melibatkan organ lokal/fokal (resiko tinggi terjadi meningitis).

* Mortalitas → mortalitas rendah ( 10-20%).

2.3 ETIOLOGI 

Etiologi terjadinya sepsis pada neonatus adalah dari bakteri.virus, jamur dan protozoa ( jarang

). Penyebab yang paling sering dari sepsis awitan awal adalah Streptokokus grup B dan

bakteri enterik yang didapat dari saluran kelamin ibu. Sepsis awitan lanjut dapat disebabkan

oleh SGB, virus herpes simplek (HSV), enterovirus dan E.coli. Pada bayi dengan berat badan

lahir sangat rendah, Candida dan Stafilokokus koagulase-negatif (CONS), merupakan

patogen yang paling umum pada sepsis awitan lanjut.

Jika dikelompokan maka didapat:

* Bakteri gram positif  

° Streptokokus grup B → penyebab paling sering. 

° Stafilokokus koagulase negatif → merupakan penyebab utama bakterimia nosokomial.  

° Streptokokus bukan grup B.

* Bakteri gram negatif  

° Escherichia coli Kl penyebab nomor 2 terbanyak.

° H. influenzae.

° Listeria monositogenes.

° Pseudomonas

° Klebsiella.

° Enterobakter.

Page 4: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 4/17

 

° Salmonella.

° Bakteria anaerob.

° Gardenerella vaginalis.

Walaupun jarang terjadi,terhisapnya cairan amnion yang terinfeksi dapat menyebabkan

pneumonia dan sepsis dalam rahim, ditandai dengan distres janin atau asfiksia neonatus.

Pemaparan terhadap patogen saat persalinan dan dalam ruang perawatan atau di masyarakat

merupakan mekanisme infeksi setelah lahir.

2.4 PATOGENESA 

Terdapat perbedaan patogenesa antara sepsis neonatus yang early onset/awitan awal dengan

yang late onset/awitan lanjut.early onset didapat secara transmisi vertikal dalam uterus atau

intra partus,sedangkan late onset biasanya secara transmisi horisontal dan intra partus.

2.4.1 Early onset / awitan awal 

Hal yang paling penting faktor resiko terjadinya infeksi adalah pada saat persalinan dimana

keberadaan mikroorganisme dalam saluran genito urinarius.Bakteri pada saluran genito

urinarius naik secara asending dan mencapai cairan amnion setelah terjadi ruptur pada

membran prematur ( PROM ). Infeksi secara asending juga dapat terjadi pada saat kontak 

dengan membran korioamnetik dalam uterus yang berdampak lahir hidup atau mati beberapa

 jam setelah lahir. Altematif lain adalah pada saat neonatus kontak dengan mikroorganisme

selama melalui jalan lahir. Ketika fetus menghisap/aspirasi cairan amnion yang

terkontaminasi.mikroorganisme mencapai bagian bawah saluran sistem pemapasan dan

menyebabkan kerusakan sel epitel dari paru- paru.sebagai hasilnya adalah pnemonia dan

distres pemapasan yang terlihat pada beberapa jam setelah kelahiran. Sepsis neonatal yang

berat terjadi jika bakteri menginvasi melalui intravaskular dan adanya kegagalan dari tuan

rumah untuk mengeliminasi mikroorganisme patogen.

Secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut: 

* Transplasenta (antepartum).

* Asenderen kuman vagina ( partus lama,ketuban pecah sebelum waktunya).

Page 5: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 5/17

 

* Waktu melewati jalan lahir (kuman dari vagina dan rektum).

2.4.2 Late onset /awitan lanjut 

Transmisi secara horisontal memegang peranan yang besar,kontak yang erat dengan ibu yang

menyusui,dan penularan transmisi secara nosokomial.Yang paling utama penyebab faktor

resiko didapatkannya nosokomial sepsis adalah penggunaan lama kateter plastik 

intravaskuler, penggunaan prosedur invasif, pemakaian antibiotik, perawatan yang lama di

rumah sakit,kontaminasi dari peralatan laboratorium pendukung, cairan intravena atau

enteral,dan peralatan yang terkontaminasi.Bagaimanapun,situasi yang meningkatkan paparan

neonatus terhadap mikroorganisme menghasilkan peningkatan yang tinggi terhadap infeksi

nosokomial dalam perawatan.

Secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut: 

* Akibat tindakan manipulasi (intubasi,kateterisasi,pemasangan infus.dll).

* Defek kongenital (omfalokel,meningokel,labioskizis,labiopalatoskizis,dll).

*Koloni kuman beasal dari saluran napas atas,konjungtiva,membran mukosa, umbilikus dan

kulit yang menginvasi / menyebar secara sistemik.

Faktor - faktor resiko untuk terjadinya sepsis neonatus perlu juga diketahui. Faktor resiko dari

sepsis neonatus terdiri faktor pejamu, sosio-ekonomi, riwayat persalinan, perawatan bayi baru

lahir, dan kesehatan serta keadaan gizi ibu, merupakan faktor-faktor resiko terpenting pada

sepsis neonatal.

Dari laporan penelitian pada sepsis neonatal yang terjadi segera setelah lahir,menunjukkan

adanya satu atau lebih faktor resiko pada riwayat kehamilan dan persalinan. Faktor-faktor

tersebut adalah kelahiran kurang bulan,berat badan lahir rendah,ketuban pecah dini,infeksi

maternal peripartum,kelahiran aseptik,kelahiran traumatik,dan keadaan hipoksia. Pada

umumnya sepsis neonatal tidak akan terjadi pada bayi lahir cukup bulan dengan riwayat

kehamilan dan persalinan normal.

Dari faktor-faktor diatas dapat diringkas menjadi dua faktor besar yaitu faktor ibu

anak dan ada juga yang membaginya menjadi faktor mayor-minor.

Page 6: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 6/17

 

Faktor ibu : 

*Ketuban pecah sebelum waktunya.

*Infeksi peripartum.

*Partus lama.

*Infeksi intrapartum.

Faktor anak: 

*Berat badan lahir rendah.

*Prematuritas.

*Kecil untuk masa kehamilan.

*Defek kongenital.

*Bayi laki-laki lebih banyak dari perempuan.

*Tindakan resusitasi saat melakukan intubasi.

*Kehamilan kembar.

*Dan lain-lain.

Faktor mayor : 

*Ruptur membran ibu yang lama > 24 jam.

*Ibu dengan demam intrapartum > 38°C,

*Korioamnionitis.

*Fetal takikardi > 160 kali /menit.

Faktor minor: 

Page 7: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 7/17

 

*Ibu dengan demam intrapartum > 37,5°C.

'"Kehamilan kembar.

*Bayi prematur (<>

*Ibu dengan leukositosis (hitung sel darah putih >15.000).

*Ruptur membran > 12 jam.

*Takipnea (<1>

*Kolonisasi SGB pada ibu.

*APGAR score yang rendah (<>

*Berat badan lahir rendah / LBW ( <>

*Lochia berbau busuk.

Berikut ini akan dibahas sebagian dari faktor-faktor yang telah disebut diatas.

Berat lahir. 

Berat lahir memegang peran penting pada terjadinya sepsis neonatal. Dilaporkan bahwa bayi

dengan berat lahir rendah mempunyai resiko 3 kali lebih tinggi terjadi sepsis daripada bayi

dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.Makin kecil berat lahir makin tinggi angka kejadian

sepsis. Masalah sepsis bukan saja terjadi dekat setelah lahir,tetapi seringkali seorang bayi

berat lahir rendah setelah dapat mengatasi masalah prematuritasnya selama 5 hari pertama

kehidupan ,meninggal setelah mendapat sepsis dikemudian hari(late onset sepsis neonatal).

Walaupun angka kematian sepsis onset lambat mempunyai prognosis yang lebih baik 

daripada sepsis onset dini.

Perawatan di Unit Perawatan Intensif Neonatus ( UPIN ).  

Neonatus yang dirawat di ruang rawat intensif mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya

infeksi. Hal ini dapat dimengerti oleh karena pada umumnya pasien yang dirawat di ruang

Page 8: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 8/17

 

intensif adalah pasien berat.Pada umumnya infeksi merupakan penyebab kematian pada bayi

kecil

Respon imun penjamu. 

Kerentanan bayi baru lahir terhadap terjadinya sepsis diduga disebabkan oleh karena sistem

imunologi baik humoral maupun selular yang masih imatur.Para peneliti banyak melaporkan

mengenai pengaruh jenis kelamin pada kejadian sepsis neonatal.Dikemukakan bahwa sepsis

neonatal lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki daripada bayi perempuan.Bayi lelaki juga

lebih rentan terhadap infeksi basil enterik gram negatif sedangkan bayi perempuan lebih

rentan terhadap infeksi bakteri kokus gram positif.Angka kejadian bayi lelaki lebih rentan

menderita sepsis daripada perempuan dengan rasio 7:3. Dugaan penyebabnya adalah peran

faktor sex-linked pada kerentanan penjamu terhadap infeksi. Telah disepakati bahwa gen

yang terletak pada kromosom x mempengaruhi fungsi kelenjar thymus dan sintesis

imunoglobulin.Perempuan mempunyai dua gen x mungkin hal ini yang menyebabkan lebih

tahan terhadap infeksi. Beberapa peneliti membuktikan bahwa bayi perempuan lebih jarang

menderita sindrom distres pemapasan. Peneliti lain melaporkan bahwa rasio

lecithin:sphingomyelin dan konsentrasi saturated phosphatidylcholine serta kortisol dalam

cairan amnion pada kehamilan 28-40 minggu bayi perempuan lebih tinggi daripada bayilelaki.

Faktor geografi. 

Jenis bakteri penyebab berbeda antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lain atau antara

negara satu dengan negara lain.Hal ini disebabkan karena perbedaan fasilitas pelayanan

kesehatan, budaya setempat termasuk sexual-practices, pelayanan perawatan, dan pola

penggunaan antibiotik.Hal tersebut akan menyebabkan pola etiologi sepsis neonatal berbeda

pada tiap negara. Spesies Salmonella dan Enterobacteriacae lainnya serta Streptococcus

pneumonia di samping E.coli di daerah tropis banyak dilaporkan sebagai penyebab utama

sepsis neonatal. Faktor lain adalah jenis kolonisasi bakteri pada ibu hamil-pun berbeda di

setiap negara.

Faktor sosio-ekonomi. 

Page 9: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 9/17

 

Pola gaya hidup ibu,termasuk kebiasaan.kondisi perumahan, status nutrisi, dan penghasilan

orang tua sangat mempengaruhi resiko terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Sebenarnya

berat bayi lahir rendah dan prematuritas merupakan faktor resiko terpenting terjadinya sepsis

neonatal Kesempatan bayi kontak dengan infeksi akan meningkat ketika bayi tersebut

pulang.Pertemuan dengan anggota keluarga lain serumah,akan meningkatkan resiko

terjadinya infeksi (khususnya infeksi stafilokokus) akan sangat menular ke anggota keluarga

yang lain. Keadaan tersebut akan menjadi lebih berat bila pada keluarga dengan sosio

ekonomi rendah.

Perawatan di bangsal bayi. 

Dibangsal perawatan bayi baru lahir seringkali infeksi berasal dari orang dewasa,termasuk ibu,perawat atau keluarga lain yang berkunjung. Transmisi melalui droplet merupakan

sumber infeksi terbanyak, baik berasal dari orang dewasa maupun dari bayi lahir. Infeksi

stafilokokus biasanya dihubungkan dengan transmisi dari orang dewasa,sedangkan penularan

dari alat dan cairan menyebabkan infeksi spesies Proteus, Klebsiella, Serratia marcescans,

Pseudomonas, dan Flavobacterium.

Di pihak lain,penggunaan antibiotik yang berlebihan akan menyebabkan perubahan pola

resistensi bakteri setempat.Penggunaan preparat ampisilin dan gentamisin atau kloramfenikol

(sebagai pengobatan standar)dalam jangka waktu panjang menyebabkan resistensi antibiotik 

tersebut. Akhir-akhir ini dilaporkan peningkatan resistensi bakteri terhadap golongan

sefalosporin generasi ketiga terhadap enterik gram negatif lebih cepat terjadi dibandingkan

dengan pengobatan standar.Pemakaian obat topikal terutama hexachlorophene sebagai anti

septik untuk perawatan talipusat, dilaporkan sangat efektif menghambat kolonisasi

stafilokokus tetapi tidak menghambat kolonisasi bakteri gram negatif. Walaupun demikian

belum pemah dilaporkan hubungan antara pemakaian hexachlorophene dengan kejadian

sepsis neonatal.

2.5 DIAGNOSIS 

Diagnosis sepsis dapat ditegakkan dengan:

1.Anamnesa dan pemeriksaan fisik/ berdasarkan gejala klinis.

2.Tes laboratorium yang mendukung dalam membuat anamnesis.

Page 10: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 10/17

 

2.5.1 Dari gejala-gejala klinis / manifestasi klinis 

Bayi-bayi sepsis dapat dengan cepat keadaannya memburuk dan terapi antibiotik secara

empiris dimulai jika diduga ada tanda-tanda klinis sepsis.Tidak ada tes yang cepat dan

terpercaya untuk konfirmasi dari diagnosis etiologi.Isolasi mikroorganisme dari darah,cairan

serebrospinal.atau urine merupakan gold standar untuk diagnosis pasti,bagaimanapun hasil

kultur adalah terpenting, namun sensitivitas dari metoda kultur kadang-kadang dapat

rendah.Peneliti harus dapat mempunyai sebuah tes atau panel tes yang dapat mengidentifikasi

bayi sepsis dengan akurat dan cepat sambil menunggu hasil kultur.Banyak kemajuan dari

bukan metoda kultur,seperti teknologi dari polymerase chain reaction I PCR ,memberi janji

dalam mendiagnosa infeksi.Bagaimanapun,tetap tes laboratorium non spesifik untuk 

mendiagnosa infeksi dari bakteri invasif adalah paling penting pada neonatal.

Manifestasi klinis dari early onset biasanya distres pemapasan disertai dengan pneumoni dan

sepsis, tapi untuk late onset menunjukan gejala sepsis,meningitis, dan osteoarthritis.

# Early onset / awitan awal. 

Tanda-tanda klinis muncul semenjak 6 jam kehidupan >50 kasus, mayoritas / kebanyakan

muncul pada 72 jam pertama umur kehidupan.

Tanda awal biasanya sering tidak spesifik dan tidak diketahui.

*Hilangnya aktifitas spontan.

*Poor sucking.

*Apnea.

*Bradikardi.

*Suhu tubuh yang tidak stabil.

Tanda-tanda dan gejala lainnya.

*Distres pernafasan.

Page 11: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 11/17

 

Kebanyakan neonatus dengan early onset infeksi menunjukkan gejala distres pernafasan

yang sulit dibedakan dengan bentuk HMD, pneumonia, atau penyebab lain dari kesulitan

bernafas,dengan penampilan seperti sianosis, dispneu, takipneu, apnea, retraksi

epigastrium, dan intercostal.Terjadinya gejala distres pernafasan adalah >80 dari

neonatus.Pneumonia dan septikemi merupakan bentuk manifestasi yang banyak 

*Gangguan kardiovaskuler.

Bradikardi, pallor, penurunan perfusi, hipotensi.

*Gangguan metabolik.

Hipotermia,hipertermia,asidosis metabolik (ph <7,25>

*Gangguan neurologik.

Lethargi,hipotonia,penurunan aktifitas,seizures,jittery.

# Late onset / awitan lanjut 

* Gejala dan tanda-tanda klinis muncul >7 hari kehidupan.Transmisi secara horisontal dapat

dari yang lain (dari neonatus yang terinfeksi atau dari perawat kesehatan) atau secara

vertikal (dari ibu yang terlalu sering berdekatan).Tanda-tanda yang sering biasanya

demam,lethargi. Irritable, poor feeding, dan takipnea.

* Distres pernafasan yang tidak begitu jelas.

2.5.2 Laboratorium 

Pemeriksaan laboratorium pada bayi-bayi sepsis sebagai berikut:

a.Skrining sepsis yang rutin. 

-Hitung jenis darah lengkap.

-Kultur darah.

-Apusan bahan dari bagian yang mengalami infalamasi.

-Apusan dari telinga dan tenggorokan (pada early -onset infeksi).

Page 12: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 12/17

 

-Urine secara mikroskopis dan kultur.

-Rontgen thoraks.

-C-reaktif protein.

b.Tes rutin tambahan,dari indikasi klinis yang didapatkan. 

-Lumbal pungsi,

-Kultur dan gram dari aspirasi lambung.

-Kultur dan gram dari apusan vagina yang lebih tinggi dari ibu.

-Kultur dari endotrakeal tube atau aspirasi dari trakeal.

-Kultur dari drainase dada.

-Kultur dari kateter vaskular.

-Kultur darah kwantitatif atau kultur darah multipel.

-IgG konsentrasi serial untuk spesifik organisme.

-IgM konsentrasi untuk organisme spesifik.

-Buffy coat secara mikroskopik.

c.Tes tidak rutin atau tes baru 

-Lateks aglutinasi tes.

-Serum interleukin dan TNFa.

-Immunoelektroforesis.

-Acridin orange leukosit cystopin test.

Komponen dari skrining sepsis adalah: 

Page 13: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 13/17

 

1.C-Reaktive Protein >10 mg/L.

Sensitivitas tes ini: 47-100.

Spesifik: 83-94.

2.Total Leucocyte Count (TLC) <5.000,>15.000.

Sensitivitas tes ini: 17-89.

Spesifik: 81-98.

3.Absolute Neutrophil Count (ANC) <>

Sensitivitas tes ini: 38-96.

Spesifik: 61-92.

4.Immature Total Ratio (ITR) >20

Sensitivitas tes ini: 90-100.

Spesifik: 50-78.

5.Micro-ESR (mESR) > umur dalam hari+ 3 mm.

Sensitivitas: 27-50.

Spesifik: 83-99.

2.6 KOMPLIKASI 

*Meningitis bakterialis.

*Enterokolitis nekrotikans.

*Koagulasi intravaskuler diseminata.

*Syok septik.

2.7 TERAPI 

*Umum 

*Rawat dalam ruang isolasi / inkubator.

Page 14: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 14/17

 

*Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa bayi.

*Pemeriksa harus memakai pakaian ruangan yang telah disediakan.

*Pengaturan suhu dan posisi bayi.

*Khusus 

a.Suportif untuk menjaga stabilitas hemodinamik dan oksigenisasi jaringan vital.

b. Terapi 02 bila ditemukan: sianosis, distres pemapasan ,apnea, dan serangan kejang.

c. Pemberian cairan dan elektrolit. Pada keadaan umum yang jelek, diberikan secara

parenteral sesuai dengan umur dan berat badan bayi. Bila keadaan umum baik dapat

diberikan nutrisi enteral secara bertahap dan parenteral dikurangi sampai kebutuhan

rumatan terpenuhi peroral.

d. Atasi kejang

e. Atasi hiperbilirubin

f. Atasi anemia.syok.

g.Antibiotik 

Sebelum pemberian antibiotik, periksa kultur, dan tes resistensi.Diberikan antibiotik 

spektrum luas untuk gram negatif dan positif selama belum ada hasil kultur.

h.Terapi awal (sebelum ada kultur dan resistensi) :

Kombinasi ampisilin+aminoglikosida

Ampisillin:50 mg/KgBB/dosis, IV

Bayi<>

Bayi>7hari: 3 -4x/hari

Aminoglikosida

<2500>

Page 15: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 15/17

 

>2500g:2,5 mg/KgB/dosis, IV,2x/hari

Kombinasi sefotaksim + aminoglikosida untuk sepsis yang diduga disebabkan gram negatif.

Sefotaksim:

<>

> 7 hari: 150 mg/KgBB/hari, i.v, dibagi 3 dosis

Untuk meningitis:200 mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis

i. Terapi lanjutan: observasi setelah 48 jam klinis dan laboratorium.apabila tidak 

Ada perbaikan.antibiotik diganti dengan antibiotik altematif sesuai dengan

gambaran klinis penderita.

 j.Imunoterapi

Imunoglobulin

Infus granulosit

Transfusi ganti

2.8 PENCEGAHAN 

2.8.1 Dari Ibu.

Grup B Streptococcus merupakan penyebab terberat sebagai patogen terbanyak pada akhir

tahun 1960an dan biasanya sebagai penyebab dari early-onset sepsis. Sepuluh sampai 30

wanita hamil dengan kolonisasi Grup B Streptococcus dalam vagina atau daerah rektum.Dua

pendekatan utama : prenatal skrining (semua wanita hamil di skrining untuk deteksi infeksi

Grup B Streptococcus pada 35-37 minggu kehamilan dan dilakukan pengobatan untuk 

kulturnya yang positif) dan identifikasi dari wanita beresiko tinggi serta mengobati sebelum

terjadinya persalinan.

2.8.2 Dari Neonatus.

Page 16: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 16/17

 

Pemberian antibiotik profilaksis untuk bayi-bayi asimtomatis yang diduga beresiko tinggi

terjadi sepsis oleh Grup B Streptococcus masih kontroversial. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa pemberian penisilin pada semua bayi atau bayi <2.000>

BAB III 

KESIMPULAN 

•Sepsis neonatorum / sepsis neonatus adalah sindroma klinis yang ditandai gejala sistemik 

dan disertai bakteriemia dan kultur darah yang positif yang terjadi dalam bulan pertama

kehidupan.

•Sepsis neonatorum diklasifikasikan menjadi: early onset dan late onset.  

•Etiologi dari sepsis neonatorum

Bakteri gram positif : penyebab paling sering Streptokokus grup B

Bakteri gram negatif penyebab nomor 2 terbanyak Escherichia coli Kl

•Patogenesa dari sepsis early dan late tergantung dari faktor -faktor resiko yaitu; faktor ibu-

anak dan faktor mayor -minor.

•Diagnosis sepsis ditegakkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik serta gejala klinis, dan

laboratorium.

•Terapi sepsis neonatus adalah secara umum,khusus dan antibiotik.  

Daftar Pustaka 

Prof.Herry Garna, dr, Sp.A (K), Ph.D. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan

Anak, edisi ke-3. Bandung : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad. Halaman : 109 – 112.

hon.ch/Dossier/MotherChild/neonatal_problems/sepsis_neonatorum.html

http://www.chkd.org/High_Risk_Newborn/sepsis.asp

http://www.healthopedia.com

Page 17: Referat Sepsis om

5/10/2018 Referat Sepsis om - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-om 17/17

 

http://www.childrenshospital.org