Upload
shellyadnan
View
135
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
REFERAT
Ardeshelly Adnan, S.KedArdeshelly Adnan, S.Ked
Pembimbing:Pembimbing:DR. Dr. RusmawardianaDR. Dr. Rusmawardiana, SpKK, SpKK (K)(K)
Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS):
Kelainan kulit ditandai dengan eksantem generalisata, lepuh luas disertai erosi dan deskuamasi superfisial.
Staphylococcus aureus toksin eksfoliatif A (ETA) dan B (ETB)
Von Rittershan (1878) kasus SSSS pada anakLevine and Nordon (1972) kasus SSSS pada dewasa
Hingga tahun 2000 40 kasus SSSS pada dewasa
Bayi dan balita > dewasaPria > wanita (2:1)
Strain S. aureus
Toksin eksfoliatif (ETA dan ETB)
Infeksi S. aureus ETA dan ETB
Desmoglein 1(Desmosom)
Pembentukan vesikel-bula, pengelupasan lembaran kulit yang
menyebar
• demam• malaise• gelisah• nyeri
Prodromal
kemerahan meluas pada kulit :• daerah lipatan (leher, axilla, selangkangan)• muka
benjolan-benjolan berisi cairan, mudah pecah, dan meninggalkan kesan yang tampak seperti terbakar
2-3 hari
lapisan atas kulit mengeriput ,terjadi pengelupasan lembaran kulit, meninggalkan luka terbuka yang lembab, merah dan nyeri
24-48 jam
Luka terbuka akan mengering
dan terjadi deskuamasi
7–14 hari
Sembuh
bercak kemerahan yang menyebar pada lengan, muka dan badan bayi penderita SSSS
bula berdinding tipis yang pecah dan meninggalkan kesan terbakar
Luka yang telah mengering dan mulai terjadi deskuamasi
Manifestasi Klinik
SSSS
Uji Dermatologi Manual
Kultur Mikroorganis
me
Identifikasi ET
Histologi (hasil
biopsi)
TEN
IMPETIGO BULOSA
Rawat inapPemantauan cairanSistemik - antibiotik intravena
- antibiotik oral
Lokal - antibiotik topikal muporicin
salep - kompres daerah lesi
PROGNOSIS
Angka kematian anak (1-5%) < dewasa (50-60%)
KOMPLIKASI
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Dehidrasi Infeksi sekunder Sepsis
Staphylococcal Scalded-Skin Syndrome (SSSS), penyakit epidermolisis yang disebabkan oleh ET (ETA dan ETB) dari S.aureus.
Gejala berupa kemerahan meluas pada kulit diikuti terbentuknya benjolan-benjolan berisi cairan, mudah pecah, dan tampak seperti terbakar
Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinis, kultur mikroorganisme, identifikasi ET, dan hasil biopsi
Terapi bertujuan mengeradikasi infeksi S. aureus dengan pemberian antibiotik, pemantauan cairan, dan perawatan kulit.
Prognosis pada anak lebih baik dibandingkan dewasa Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
dehidrasi, infeksi sekunder, dan sepsis merupakan komplikasi SSSS yang sering terjadi
TERIMATERIMAKASIHKASIH