18
TENNIS ELBOW DEFINISI Tennis elbow, atau disebut juga epicondilitis lateralis merupakan masalah yang biasa terjadi pada atlet tennis. Tetapi juga merupakan masalah yang menimpa pekerja atau buruh. Tidak hanya ditemukan pada pemain tennis, tetapi juga menimpa pemain baseball, perenang, tukang kayu, tukang ledeng, pemotong daging, atau siapa saja yang selalu menggunakan gerakan lengan berulang-ulang. Gerakan yang berulang-ulang ini menyebabkan peradangan pada otot dan tendon pada sisi lateral siku yang menyebabkan tendon menjadi sobek. Tennis elbow bisa terjadi pada laki-laki dan wanita, biasanya berumur antara 35 sampai 50 tahun. Penyebab yang paling umum adalah penggunaan yang berlebihan (overuse) pada otot-otot lengan bawah, tetapi dapat juga karena benturan langsung pada sisi lateral siku. EPIDEMIOLOGI Angka kejadian pada wanita dan pria adalah sama. Angka kejadian puncak adalah pada umur 50 tahun. Faktor Resiko : Pasien yang mudah terkena adalah pasien yang mempunyai aktivitas yang sering dan berulang-ulang supinasi dan pronasi dari lengan yang pada saat yang bersamaan siku berada dalam keadaan ekstensi yang penuh.

Referat Tennis Ellbow

Embed Size (px)

DESCRIPTION

orthopedi

Citation preview

TENNIS ELBOWDEFINISITennis elbow, atau disebut juga epicondilitis lateralis merupakan masalah yang biasa terjadi pada atlet tennis. Tetapi juga merupakan masalah yang menimpa pekerja atau buruh. Tidak hanya ditemukan pada pemain tennis, tetapi juga menimpa pemain baseball, perenang, tukang kayu, tukang ledeng, pemotong daging, atau siapa saja yang selalu menggunakan gerakan lengan berulang-ulang. Gerakan yang berulang-ulang ini menyebabkan peradangan pada otot dan tendon pada sisi lateral siku yang menyebabkan tendon menjadi sobek. Tennis elbow bisa terjadi pada laki-laki dan wanita, biasanya berumur antara 35 sampai 50 tahun. Penyebab yang paling umum adalah penggunaan yang berlebihan (overuse) pada otot-otot lengan bawah, tetapi dapat juga karena benturan langsung pada sisi lateral siku.EPIDEMIOLOGIAngka kejadian pada wanita dan pria adalah sama. Angka kejadian puncak adalah pada umur 50 tahun.

Faktor Resiko :

Pasien yang mudah terkena adalah pasien yang mempunyai aktivitas yang sering dan berulang-ulang supinasi dan pronasi dari lengan yang pada saat yang bersamaan siku berada dalam keadaan ekstensi yang penuh.

Hal ini dapat berhubungan dengan teknik memukul yang baik, pegangan raket tennis yang ukurannya tidak sesuai, raket yang berat atau karena senar raketnya.

Etiologi

Dimulai dengan cedera pada ekstensor carpiradialis brevis

Ekstensor carpiradialis longus dan ekstensor digitorum komunis juga mudah terkena cedera.

Penyembuhan yang tidak sempurna menyebabkan ekstensor carpiradialis brevis menjadi kembali terkena cedera berulang kembali.

ANATOMI TULANGUlnahumeral Joint

Prosesus trochlearis humerus berartikulatio dengan proksimal dari ulna. Prosessus olecaranon ulna berada pada bagian posterior dari persendianhal ini memungkinkan siku dapat fleksi dan ekstensi.

Sendi radio humeral

Caput dari humerus berartikulasi dengan caput radial. Hal ini memungkinkan gerakan pronasi dan supinasi.LIGAMENT Ulna Collateral Ligament : Memstabilkan siku dari medial

Radial Collateral Ligament : Menstabilkan siku dari lateral

OTOT Biceps: berfungsi untuk Fleksi dan supinasi

Brachialis: Befungsi dalam fleksi lengan Triceps brachii: berfungsi untuk ekstensor lengan Pronator teres: Berfungsi dalam fleksi dan pronasiPERSYARAFANNervus Medianus

Menyilang siku di didepan, secara superficial terhadap muskulus brachialis dan dimedial terhadap arteri brachialis. berinervasi pada otot fleksor dari lengan.

Nervus ulnaris Menyilang siku secara superficial dari posterior ke medial epicondilus pata cabital tunnel. Berinervasi muskulus intrinsic dari tangan.

Nervus Radialis

Menyilang siku dari anterior ke lateral epicondilus.

Menginervasi dari pergelangan tangan, tangan dan ekstensor siku.

Gambar.Ligamentum persendian siku

BIOMECHANISME

Ada 3 otot fleksor utama pada siku: bracialis, bisceps, brachioradialis. Dengan berinsertio ke tulang radius ketiga otot tersebut pertama bertindak sebagai otot supinator, kedua sebagai otot untuk mefleksikan siku. Saat lengan dalam posisi pronasi , otot biscep menjadi lebih lemah karena fungsi untuk mengungkit akan berkurang. Otot biseps juga bertindak sebagai penahan siku sewaktu berekstensi . bagian medial dari triseps adalah bagian yang paling aktif pada saat siku berekstensi , dengan bagian lateral dan bagian insertion terpanjang membantu kekuatan pada saat ekstensi. Kerja dari otot triceps meningkat pada saat siku dalam keadaan fleksi dikarenakan fungsi sekundernya sebagai penahan dan mencegah cedera saat mengendur.Kekuatan dari sendi siku bergantung pada posisi lengan dan cara kerja otot. Kekuatan maksimal siku pada saat fleksi ada pada kisaran sudut 900 , dengan penurunan kekuatan pada saat ekstensi. Karena otot fleksor mempunyai mekanisme kerja yang kurang baik pada saat siku berada ekstensi relative, pada keadaan ini terjadi kontraksi isometric.

Lateral epicondylitis diakibatkan oleh ektensor pergelangan tangan yang termasuk :

Extensor carpi radialis longus Ekstensor carpi radialis brevis Extensor digitorum communis Extensor carpi ulnaris

Ekstensor carpi radialis brevis berada dibawah dari ekstensor carpi radialis longus. Otot-otot ekstensor ini mestabilkan saat pergelangan digunakan untuk berolahraga ( seperti tenis ) terutama saat melakukan pukulan backhand.

PATOFISIOLOGIProses Patologi Tennis Elbow belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat beberapa pendapat tentang terjadinya Tennis Elbow, antara lain : Tennis Elbow bukanlah peradangan biasa yang sederhana di daerah origo otot-otot ekstensor pergelangan tangan, lebih tepatnya ekstensor carpi radialis. Gangguan ini terjadi akibat proses degenerasi sebagai hasil dari proses bertambahnya usia. Gejala yang timbul mungkin merupakan hasil dari penyembuhan (mikroruptur tendon) yang tidak sempurna di area yang tidak memiliki suplai darah yang bagus, sehingga daerah yang mengalami kerusakan kesulitan untuk mendapat suplai nutrisi dan oksigen akibatnya proses penyembuhan terhambat. Pembebanan yang terlalu berat / melebihi kemampuan otot yang bersangkutan yakni ekstensor pergelangan tangan. Adanya trauma/ benturan langsung di daerah lateral siku. Permukaan sendi radio-humeral yang tidak rata, akibat proses degenerasi.PEMERIKSAAN FISIK

Initial assessment:

Periksa dengan lengkap kedua siku sebagai perbandingan.

Periksa leher, bahu dan pergelangan tangan

Periksa pemeriksaan neurovascular pada ekstremitas

Inspeksi

Perhatikan kedua ektremitas atas mulai dari bahu hingga tangan, periksa apakah ada tanda asimetris pada anterior dan posterior.

The elbow-carrying Sudut yang dibentuk lebih kurang 5-10 derajat untuk valgus pada laki-laki dan 10-15 derajat pada valgus pada perempuan.

Palpasi

Sakit yang terlokalisir terhadap struktur anatomi pada saat dilakukan palpasi. kelemahan yang muncul pada tendo ekstensor pergelangan tangan pada epicondylus lateral. kelemahan ini mungkin muncul pada bagian distal. Perkembangan dari sakit dengan fleksi yang pasif dari pergelangan tangan dan siku yang berada dalam keadaan ekstensi. Pemeriksaan terhadap kelainan carpal tunnel syndrome dilakukan jika sakit disebabkan saat ekstensi jari tengah ekstensi. Pemeriksaan os. Servikal diwajibkan untuk semua pasien, terutama jika gejala terjadi bilateral.DIAGNOSISLateral epicondylitis

Penggunaan yang berat dan sering terhadap pergelangan tangan dan otot-otot ekstensor jari Terdapat kelemahan pada otot saat dilakukan palpasi.

Tahanan pada saat dilakukan ekstensi pergelangan tangan. Test tahanan pada saat dilakukan dorsofleksi pada pergelangan tangan dengan lengan berada dalam keadaan pronasi. test positif jika ada rasa sakit di dekat daera epicondylus lateral.Masalah pada siku yang paling sering adalah berhubungan dengan struktur dari asal dan perlekatan muskulotendonius. Seperti pada bahu, pada siku jarang terjadi inflamsi arthritis primer, masalah biasanya terjadi dikarenakan osteoarthritis karena trauma olah raga, pekerjaan yang berat dan aktivitas yang sering pada siku.

Hal ini dapat dilihat dalam alogaritme diagnosis dari nyeri pada siku, beserta penjelasannya sebagai berikut :

a. Masalah dapat terjadi karena faktor intrinsic / ekstrinsik pada sendi siku. Factor ekstrinsik disebabkan karena aktivitas seperti olah raga tennis atau sering membawa beban yang berat seperti tas atau koper yang berat, hal ini menyebabkan tarikan pada otot epicondilar. Masalah intrinsic berhubungan dengan pekerjaan jangka panjang, sebelum trauma pada persendian terjadi. Periksa dari pergerakan fleksi dan ekstensi . Palpasi caput radii dan kedua epicondilus, yang mana akan terasa lebih lemah pada tennis atau pitcher elbow. Dorsofleksi dan supinasi pergelangan tangan dengan tahanan maka akan memicu timblnya rasa sakit. Terjadinya efusi pada siku harus menjadi catatan, hal ini dapat diperiksa dengan memfleksikan siku dan dilakukan palpasi tepat dibawah epicondilus lateral.

b. Pemeriksaan radiologi akan memperlihatkan perubahan degeratif , kerusakan korpus dan gambaran osterophiyic impingment. Dengan arthrotomogram akan memperlihatkan kerusakan corpus dan osteochondrotis dissecans dari capitullum.

c. Nyeri siku intrinsic mengacu sakit pada sendi siku itu sendiri .

d. Osteophitic impingment,kerusakan pada permukaan sendi dan kerusakan dari korpus adalah pertanda dari siku yang terkena belum dapat disingkirkan. Dari riwayat penderita mungkin dapat menunjukan penyebabnya. Keterbatasan dari fleksi maksimal dan ekstensi namun siku masih dapat berfungsi dengan baik.

e. Keterlibatan dari sendi siku oleh karena penyakit inflmasi seperti ; rheumatoid arthritis menyebabkan : contraktur pada saat siku di fleksikan, destruksi dari permukaan sendi, kelemahan dari ligament dan kadang kala dapat menyebabkan ketidak stabilan sendi. Krepitasi pada sendi radiocapitelar dan penebalan synovial yang diffuse sering di temukan. Effusi pada sendi dapat dilihat dan dipalpasi dibawah epicondilus lateral pada saat siku difleksikan.

f. Penyebab yang paling sering pada neuropathy ekstremitas atas adalah cervical syringomyelia. Adalah sendi neuropati krepitasi, hangat dan membengkak. Destruksi dapat terlihat pada pemeriksaan foto rongten meskipun rasa sakit belum ada.

g. Masalah ekstrinsik muncul dari struktur muskulotendineus pada siku dan membuat sakit yang berasal dari bahu dan servikal.

h. Sakit pada muskulotendineus yang berasal dari fleksor dan ekstensor pada siku sering muncul pada pekerjaan atau aktivitas olah raga . palpasi pada caput radii dan epicondylus lateralis menimbulkan sakit yang semakin parah dengan dorsofleksi dan supinasi/ pronasi melawan beban.

i. Sakit mungkin dapat muncul pada bagian dstal siku dari syndrome impirgement bahu dan servikal radiculopathy. Sulcus superior atau pancoast tumor juga dapat menyebabkan sakit yang tidak jelas untuk didefinisikan, kadangkala terasa pada sekeliling siku.

Pada nervus ulnaris berada dalam tingkat yang sama dengan cubital tunnel yang kemudian menjadi teriritasi, yang menyebabkan ketidak nyamanan seperti parasthesi. Nervus mungkin menjadi membengkak, melemah dan menjadi mudah terjadi dislokasi dari cubital tunnel .

PEMERIKSAAN KHUSUS

Isometrik ekstensi (dorso flexi) pergelangan tangan melawan tahanan; biasanya akan mencetuskan nyeri Ekstensi pergelangan tangan secara pasif; terkadang nyeri Pronasi dan palmar flexi pergelangan tangan secara pasif; timbul nyeri Isometrik radial abduksi melawan tahanan; timbul nyeri Isometrik ekstensi jari-jari melawan tahanan; terkadang nyeri timbul.DIFERENTIAL DIAGNOSIS

Diferential diagnosis termasuk penyakit tulang servikal dengan radiculopathy.

Radial Tunnel Syndrom

Olecranon Bursitis

Medial Epicondilitis

Ulna Colateral ligament strain/sprain

Penyakit intraarticular, seperti arthritis, osteochondritis dissecans dari capitulum atau kerusakan dari korpus.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Rontgen AP dan lateral dari siku di lakukan sesuai dengan hukum frakture. Rontgen AP dan lateral biasanya negative, namun 23% dari pasien bisa memperlihatkan kalsifikasi pada jaringan lunak sekitar. Foto servikal dapat dipertimbvangkan jika gejala mungkin dimunculkan berasal dari leher. CT scan dapat di anjurkan untuk pemeriksaan yang lebih mendetil pada persendian jika terjadi kelemahan pada tubuh atau arthritis. MRI biasanya tidak diperlukan, namun bisa menunjukan penebalan tendon.

PENATALAKSANAAN Pasien disarankan untuk mengistirahatkan dan mengurangi aktivitas pada ekstremitas yang terkena cedera dan aktivitas dapat kembali dilakukan jika gejala sudah muncul gejala perbaikan. Obat anti-inflamasi seperti Ibuprofen atau aspirin. Pemberian ibuprofen dapat diberikan secara oral maupun topical. Pemeberian aspirin secara hati-hati untuk usia dibawah 20tahun karena dapat memberikan efek samping sindrom Reye.

Jika setelah penggunaan obat anti-inflamasi belum dapat menghilangkan rasa sakit maka mugkin dapat dilakukan terapi dengan injeksi kortiko steroid ditambah dengan anesthesia lokal ( lidokain ) pada daerah yang sakit dapat dilakukan dalam jangka pendek ( 2-6 minggu ), karena pada penggunaan kortiko steroid jangka panjang akan menimbulkan efek samping yang berat. Pemakaian counter strap. Alat ini dipakai pada lengan tepat dibawah siku, yang dapat membagi tekanan keseluruh bagian lengan sehingga tegangan tidak bertumpu seluruhnya kepada tendon. Dengan counterfore ini pasien akan dapat melakukan gerakan menggenggam dan memutar. Atlet harus bisa memperbaiki teknik dan cara melakukan pukulan dalam olah raga tennis, dan juga menggunakan alat olah raga yang lebih baik. Terapi terbaru adalah; dengan laser berintensitas rendah dan ekstracorporal short wave, namun belum memperlihatkan hasil yang signifikan saat dibandingkan dengan placebo sewaktu diadakan penelitian.Terapi operatif menjadi pilihan jika dalam beberapa bulan setelah siku diistirahatkan dan diberikan pengobatan tidak ada tanda kemajuan maka dipikirkan untuk melakukan terapi operasi.

Operatif

Jika terapi non operatif gagal selama 6 bulan, maka bisa dipertimbangkan untuk dilakukan operasi.

Operasi ialah dengan memotong ekstensor carpiradialis brevis yang mengakibatkan cedera.

Jika dalam 5% terdapat radial tunnel syndrome maka juga harus ikut dilepaskan.

Arthroscopic debridement dari ekstensor carpiradialis brevis yang cedera dapat memberikan hasil operasi yang lebih menjanjikan dan juga pemulihan kepada aktivitas yang lebih cepat.FisioterapiHeating : Dapat menggunakan IR, SWD, MWD, maupun kompres panas. Bertujuan agar

peredaran darah menjadi lancar sehinga suplai nutrisi dan oksigen daerah yang bersangkutan tetap terjaga sehingga proses penyembuhan berjalan degnan baik.US : bertujuan untuk menghancurkan jaringan fibrous yang terbentuk akibat cedera/ruptur yang terjadi.Massage : teknik yang digunakan adalah friction pada tendo otot-otot ekstensor carpi radialis. Bertujuan untuk menghancurkan jaringan fibrous yang timbul serta memperlancar peredaran darah.Latihan gerak tanpa tahananPENCEGAHAN

Pemanasan sebelum melakukan olah raga / aktivitas. Dilakukan dengan penguluran otot-otot eksetensor pergelangan tangan (pronasi + palmar flexi + ekstensi siku) ; gerakan-gerakan tanpa melawan tahanan serta kontraksi secara isometrik

Melakukan latihan-latihan dengan tujuan penguatan otot-otot pergelangan tangan (wrist joint) dan siku

Tidak mengangkat dan memindahkan benda yang terlalu berat (beratnya melebihi kapasitas kekuatan otot).PROGNOSIS

Lateral epicondylitis berpotensi menjadi masalah kronis dengan eksaserbasi. 95% pasien bisanya suskes tanpa terapi operatif

Sakit pada siku

Riwayat sakit pada pergerakan siku karena factor intrinsic / ekstrinsik

B

A

X-ray, arthroscopy, pemeriksaan laboratorium

G

C

Ekstrinsik

Intrinsic

J

Jepitan pada

nervus ulnaris

H

F

Neuropati

sendi

Penyakit

sendi

inflamasi

E

D

Nyeri alih

Muskulo

tendinous

Penyakit

Sendi

degeneratif

I

Tulang servikal

Pancoast

Shoulder impairment

Tennis dan pitcher elbow sindrome

Kerusakan dan ketidakstabilan sendi

Osteochondritis

Osteophitic

impairment

Kerusakan permukaan sendi