Upload
elisse-stephanie
View
55
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
DISUSUN OLEH Anugerah Afrianto
Bathari PradnyaparamithaGaluh Maharani SukmaSeptian Dwi Nurcahyo
KEPANITERAAN KLINIK IP THTFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KOTA SEMARANG
TELINGAAnatomi Telinga
TELINGA TENGAH – MEMBRAN TIMPANI
• Dibagi atas 4 kuadran• Bagian atas disebut pars
flaksida/ membran Sharpnell (terdiri dari 2 lapisan)
• Bagian bawah disebut pars tensa/ membran propria (terdiri dari 3 lapisan)
• Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani disebut sebagai umbo, tempat bermula suatu reflex cahaya (cone of light) ke arah bawah (pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk membran timpani kanan)
TELINGA TENGAH – TULANG PENDENGARAN
Tulang pendegaran didalam telinga tengah saling berhubungan
Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang berhubungan dengan koklea
Hubungan antar tulang-tulang pendegaran merupakan persendian
OMSKOMSKDEFINISI: Menurut Ramalingam: Peradangan kronis
lapisan mukoperiosteum dari middle ear cleft sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis yang ireversibel.
OMSKOMSKKLASIFIKASI :
OMSKPERJALANAN PENYAKIT:Otitis media akut (OMA) dengan perforasi
membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan, disebut otitis media supuratif subakut.
Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) atau hygiene buruk.
OMSKOMSK
DIAGNOSIS OMSKDibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan
THT terutama pemeriksaan otoskopi.Pemeriksaan penala untuk mengetahui adanya
gangguan pendengaran.Pemeriksaan audiometri nada murni, audiometri
tutur (speech audiometry), dan pemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry) untuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran.
Pemeriksaan penunjang lain: foto rontgen mastoid, kultur dan uji resistensi kuman dan sekret telinga.
TANDA KLINIK OMSK TIPE BAHAYA
Abses atau fistel retroaurikulerPolip atau jaringan granulasi di liang telinga
luar yang berasal dari dalam telinga tengahTerlihat kolesteatoma pada telinga tengah
(sering terlihat di epitimpanum)Sekret berbentuk nanah dan berbau khas
(aroma kolesteatoma)Terlihat bayangan kolesteatoma pada foto
rontgen mastoid
OMSKOMSKPENATALAKSANAAN:Prinsip pengobatan tergantung dari jenis
penyakit dan luasnya infeksi
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKOMSK Benigna Tipe TenangKeadaan ini tidak memerlukan pengobatan,
dan pasien di edukasi atau dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, jangan masuk air pada telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran napas atas.
Operasi rekonstruksi untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKOMSK Benigna Tipe AktifPembersihan secara lokal kavum timpani
dengan menggunakan cairan pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3 – 5 hari
Setelah sekret berkurang, terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid, hal ini dikarenakan biasanya ada gangguan vaskularisasi di telingah tengah sehingga antibiotika oral sulit mencapai sasaran optimal.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKAdapun dasar pemilihan antibiotika topikal
pada OMSK :Dapat terdistribusi dengan baik pada
jaringan yang terinfeksi (telinga tengah).Spektrum yang luas meliputi organisme
yang ditemuai pada infeksi telinga.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKAntibiotika oralSecara oral dapat diberikan antibiotika
golongan ampisilin atau eritromisin (bila alergi pada penisilin), sebelum hasil tes resistensi diterima.
Pada infeksi yang dicurigai penyebabnya telah resisten terhadap ampisilin, dapat diberikan ampisilin asam klavulanat.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKJenis Pembedahan pada OMSKMastoidektomi sederhana (Simple
Mastoidectomy).Mastoidektomi radikal.Mastoidektomi radikal dengan modifikasi.Miringoplasti.Timpanoplasti.Pendekatan Ganda timpanoplasti
(Combined Approach Tympanoplasty)
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKMastoidektomi SederhanaOperasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman
yang dengan pengobatan konservatif tidak sembuh.
Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik.
Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi.
Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKMastoidektomi RadikalOperasi ini dilakukan pada OMSK tipe
bahaya dengan infeksi atau kolestetoma yang sudah meluas.
Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intracranial.
Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKMastoidektomi Radikal dengan Modifikasi (Operasi Bondy)Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan
kolestetoma di daerah atik, tetapi belum merusak kavum timpani.
Seluruh rongga dibersihkan dan dinding posterior liang telinga tengah direndahkan.
Tujuan operasi ialah untuk membuang jaringan patologik pada rongga mastoid, dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKTimpanoplastiTimpanoplasti adalah prosedur
menghilangkan proses patologik di dalam telinga tengah dan diikuti rekonstruksi sistem konduksi suara pada telinga tengah.
Tujuan dari timpanoplasti itu sendiri adalah mengembalikan fungsi telinga tengah, menutup lubang perforasi telinga tengah, mencegah infeksi berulang dan memperbaiki pendengaran.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKTipe-tipe timpanoplasti:Tipe ITipe IITipe IIITipe IVTipe VaTipe VbTimpanoplasti dengan Pendekatan Ganda
(Combined Approach Tympanoplasty)
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKTipe IDisebut juga dengan miringoplastiIndikasi operasi ini dilakukan pada OMSK
tipe aman yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.
Tujuannya adalah untuk mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe aman dengan perforasi yang menetap
PENATALAKSANAAN OMSK PENATALAKSANAAN OMSK Tipe II sampai tipe V dilakukan rekonstruksi membrane timpani dan rekonstruksi tulang pendengaran.Tipe II:Diindikasikan pada perforasi membrane timpani
dengan erosi maleus. Cangkokan bersandar pada inkus.
Tipe III:Diindikasi bila terjadi destruksi pada dua tulang
pendengaran dengan stapes masih intak dan mobile. Cangkokan menempel pada kaput stapes.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKTipe IV:Cangkokan menempel pada basis stapes.Tipe Va:Fenestrasi pada kanalis semisirkularis
lateralis.Tipe Vb:Stapedektomi.
PENATALAKSANAAN OMSKPENATALAKSANAAN OMSKTimpanoplasti dengan Pendekatan Ganda (Combined Approach Tympanoplasty)Operasi ini merupakan teknik operasi
timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dengan jaringan granulasi yang luas.
Tujuan operasi untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan dinding posterior liang telinga).
KOMPLIKASI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
PENYEBARAN PENYAKIT
JENIS PENYEBARANPENYEBARAN
HEMATOGEN1. Komplikasi terhadi
pada awal suatu infeksi atau eksaserbasi akut
2. Gejala prodromal tidak jelas
3. Pada operasi, didapatkan dinding tulang telinga tengah utuh, tulang serta lapisan mukoperiosteal meradang dan mudah berdarah
PENYEBARAN MELALUI EROSI TULANG
1. Komplikasi terjadi beberapa minggu atau lebih setelah awal penyakit
2. Gejala prodromal infeksi lokal biasanya mendahulio gejala infeksi yang lebih luas
3. Pada operasi dapat ditemukan lapisan tulang yang rusak diantara fokus supurasi dengan struktur sekitarnya
JENIS PENYEBARANPENYEBARAN MELALUI JALAN YANG
SUDAH ADA1.Komplikasi terjadi pada awal penyakit2.Ada serangan labirinitis atau meningitis
berulang3.Pada operasi dapat ditemukan jalan
penjalaran melalui sawar tulang yang bukan oleh karena erosi
DIAGNOSIS KOMPLIKASI YANG MENGANCAM
Tanda-tanda penyebaran penyakit dapat terjadi setelah sekret berhenti keluar hal ini menandakan adanya sekret purulen yang terbendung
CT Scan dapat melihat letak anatomi lesi, baik di tulang maupun otak
KLASIFIKASI KOMPLIKASI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
KLASIFIKASI MENURUT ADAMS DKK (1989)
KOMPLIKASI TELINGA TENGAHHampir selalu berupa tuli konduktif
PARESIS NERVUS FASIALISKerusakan terjadi oleh erosi tulang oleh
kolesteatom atau oleh jaringan granulasi, disusul oleh infeksi ke dalam kanalis fasialis tersebut.
Tindakan dekompresi harus segera dilakukan tanpa harus menunggu pemeriksaan elektrodiagnostik
KOMPLIKASI TELINGA DALAM
Gangguan keseimbanga
n dan pendengaran
KOMPLIKASI TELINGA DALAMFISTULA LABIRIN DAN LABIRINITISOMSK dengan kolesteatoma kerusakan pada
bagian vestibuler labirin terbentuk fistula infeksi dapat masuk labirinitis komplikasi tuli total atau meningitis
Fistula di labirin dapat diketahui dengan tes fistula. Tes fistula positif akan menimbulkan nistagmus atau vertigo. Tes fistula negatif bila fistulanya sudah tertutup oleh jaringan granulasi atau bila labirin sudah mati/ paresis kanal
Pemeriksaan radiologik tomografi atau CT scan kadang dapat memperlihatkan fistula labirin
Operasi harus segera dilakukan untuk menghilangkan infeksi dan menutup fistula
KOMPLIKASI TELINGA DALAMLABIRINITISLabirinitis umum (general) vertigo berat dan tuli
saraf beratLabirinitis terbatas (sirkumskripta) vertigo saja atau
tuli saraf sajaTerjadi oleh karena penyebaran infeksi ke ruang
perilimfaLabirinitis serosa (difus dan sirkumskripta) toksin
menyebabkan disfungsi pada labirin tanpa invasi sel radang
Labirinitis supuratif (akut difus dan kronik difus) sel radang menginvasi labirin sehingga terjadi kerusakan yang irreversibel, seperti fibrosis dan ossifikasi
Operasi harus segera dilakukan pada dua bentuk labirinitis tersebut
KOMPLIKASI EKSTRADURALPETROSITISCuriga adanya petrositis apabila pasien otitis
media mengeluh diplopia, nyeri di daerah parietal, temporal atau oksipital, dan otore persisten. Hal ini disebut sindrom Gradenigo
Kecurigaan petrositis terutama bila terdapat nanah yang keluar terus menerus dan rasa nyeri yang menetap pasta mastoidektomi
Pengobatan berupa operasi dan pemberian antibiotika protokol komplikasi intrakranial
KOMPLIKASI EKSTRADURALTROMBOFLEBITIS SINUS LATERALISInvasi infeksi ke sinus sigmoid ketika melewati
tulang mastoidSetelah ditemukan antibiotik komplikasi ini
jarang terjadiKlinis: demam yang tidak dapat diterangkan,
kemudian turun drastis sampai pasien menggigil, rasa nyeri yang tidak jelas, kultur darah positif (terutama jika diambil saat demam)
Pengobatan secara pembedahan (membuang jaringan nekrotik)
KOMPLIKASI EKSTRADURALABSES EKSTRADURALTerkumpulnya nanah di antara duramater
dan tulang.Dikarenakan jaringan granulasi dan
kolesteatoma yang menyebabkan erosi tegmen timpani atau mastoid.
Klinis: nyeri telinga hebat dan nyeri kepala, tampak kerusakan di lempeng tegmen pada foto rontgen Schuller
Umumnya baru diketahui pada waktu operasi mastoidektomi
KOMPLIKASI EKSTRADURALABSES SUBDURALBiasanya sebagai perluasan tromboflebitis
melalui pembuluh venaKlinis: demam, nyeri kepala, penurunan
kesadaran sampai koma, jekang, hemiplegia, pada pemeriksaan terdapat tanda Kernig (+), pada pemeriksaan LCS kadar protein normal dan tidak ditemukan bakteri
Nanah harus dikeluarkan secara bedah saraf sebelu, dilakukan operasi mastoidektomi
KOMPLIKASI SSPMENINGITISKomplikasi otitis media yang paling seringKlinis: kaku kuduk, kenaikan suhu tubuh,
mual, muntah (kadang proyektil), nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran, kaku kuduk (+), tanda Kernig (+), kadar gula menurun dan kadar protein meninggi pada pemeriksaan LCS
Pengobatan dengan antibiotik yang sesuai kemudian infeksi telinga ditanggulangi dengan operasi mastoidektomi
KOMPLIKASI SSPABSES OTAKDapat ditemui abses ke serebelum, fosa kranial posteriol
atau di lobus temporal, di fosa kranial mediaSering berhubungan dengan tromboflebitis sinus lateralis,
petrositis, atau meningitisBiasanya merupakan perluasan langsung dari infeksi
telinga dan mastoid atau tromboflebitis. Umumnya didahului oleh suatu abses ekstradural
Klinis: ataksia, disdiadokinesis, tremor intensif, tidak tepat menunjuk suatu objek, afasia, nyeri kepala, demam, muntah, letargi, nadi yang lambat, kejang, papil edema, kadar protein meninggi dan kenaikan tekanan LCS
Lokasi abses dapat ditentukan dengan pemeriksaan angiografi, ventrikulografi, atau dengan tomografi komputer
Pengobatan dengan antibiotika parenteral dosis tinggi, dengan atau tanpa operasi untuk melakukan drainase dari lesi, mastoidektomi
KOMPLIKASI SSPHIDROSEFALUS OTITISKegagalan absorpsi LCS oleh lapisan
araknoid karena tertekannya sinus lateralisDitandai dengan peningkatan tekanan LCS
yang hebat tanpa adanya kelainan kimiawi dari LCS tersebut.
Klinis: edema papil, nyeri kepala yang menetap, diplopia, pandangan yang kabur, mual dan muntah