17
Referat ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA DALAM OLEH : MISBAHRI NIM. 1008114450 PEMBIMBING : dr. ASMAWATI ADNAN, Sp.THT-KL

Referat Tht Misbahri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mnkk

Citation preview

Page 1: Referat Tht Misbahri

Referat

ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA DALAM

OLEH :

MISBAHRINIM. 1008114450

PEMBIMBING :

dr. ASMAWATI ADNAN, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK SENIORBAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER

RSUD ARIFIN ACHMADPEKANBARU

2014

Page 2: Referat Tht Misbahri

Anatomi dan Fisiologi Telinga Dalam

I Anatomi Telinga Dalam

1. Anatomi

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan

vestibuli yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak koklea disebut

helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli

Gambar 1.1 Anatomi Telinga Dalam 5

Telinga dalam terletak didalam tulang temporal. Terdapat organ untuk pendengaran (koklea)

dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga saraf cranial VII (nervus fasialis) dan

VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea

dan kanalis semisirkularis bersama membentuk struktur labirin. Ketiga kanalis semisirkularis

posterior, superior dan lateral terletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain yang berisi

organ keseimbangan. Organ akhir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah

gerakan seseorang.

1

Page 3: Referat Tht Misbahri

Gambar 1.2 letak telinga dalam

Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk lingkaran

yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala

timpani sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala

timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibuli disebut

sebagai membrane vestibuli (reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media adalah memban

basalis. Pada membrane ini terletak organ corti.

Gambar 1.3 skala vestibuli, media dan timpani

2

Page 4: Referat Tht Misbahri

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membrane tektoria, dan

pada membran basal melekat sel rambut dalam, sel rambut luar dan canalis corti, yang

membentuk organ corti. 1-4

Vestibulum

Vestibulum adalah suatu ruangan kecil yang berbentuk oval, berukuran 5 x3 mm dan

memisahkan koklea dari kanalis semisirkularis. Pada dinding lateral terdapat foramen

ovale ( fenestra vestibuli ) dimana footplate dari stapes melekatdisana. Sedangkan

foramen rotundum terdapat pada lateral bawah. Pada dindingmedial bagian anterior

terdapat lekukan berbentuk spheris yang berisi macula sakkuli dan terdapat lubang

kecil yang berisi serabut saraf vestibular inferior. Makula utrikuli terletak disebelah

belakang atas daerah ini. Pada dinding posterior terdapat muara dari kanalis

semisirkularis dan bagian anterior berhubungan dengan skala vestibuli koklea. 1-4

Kanalis Semisirkularis

Terdapat 3 buah kanalis semisirkularis : superior, posterior dan lateral yang

membentuk sudut 90° satu sama lain. Masing-masing kanal membentuk 2/3 lingkaran,

berdiameter antara 0,8 – 1,0 mm dan membesar hampir dua kali lipat pada bagian

ampula. Pada vestibulum terdapat 5 muara kanalis semisirkularis dimana kanalis superior dan

posterior bersatu membentuk krus kommune sebelum memasuki vestibulum. 1-4

Koklea

Terletak didepan vestibulum menyerupai rumah siput dengan panjang 30-35 mm.

Koklea membentuk 2 ½ - 2 ¾ kali putaran dengan sumbunya yang disebut modiolus yang

berisi berkas saraf dan suplai darah dari arteri vertebralis. Kemudian serabut saraf ini berjalan

ke lamina spiralis ossea untuk mencapai sel-sel sensorik organ Corti. Koklea bagian

tulang dibagi dua oleh suatu sekat. Bagian dalam sekat ini adalah lamina spiralis

ossea dan bagian luarnya adalah lamina spiralis membranasea, sehingga ruang yang

mengandung perilimfe terbagi 2 yaitu skala vestibuli dan skala timpani. Kedua skala ini

bertemu pada ujung koklea yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berawal pada

foramen ovale dan skala timpani berakhir pada foramen rotundum. Pertemuan antara lamina

3

Page 5: Referat Tht Misbahri

spiralis ossea dan membranasea kearah perifer membentuk suatu membran yang tipis

yang disebut membran Reissner yang memisahkan skala vestibuli dengan skala media

( duktus koklearis ). 1-4

Duktus koklearis berbentuk segitiga, dihubungkan dengan labirin tulang oleh jaringan

ikat penyambung periosteal dan mengandung end organ dari N.koklearis dan organ Corti.

Duktus koklearis berhubungan dengan sakkulus dengan perantaraan duktus Reuniens.

Organ Corti terletak diatas membran basilaris yang mengandung organel-organel penting

untuk mekanisme saraf perifer pendengaran. Organ Corti terdiri dari satu baris sel rambut

dalam yang berisi kira-kira 3000 sel dan 3 baris sel rambut luar yang berisi kira-kira

12.000 sel. Sel-sel ini menggantung lewat lubang-lubang lengan horizontal dari suatu

jungkat-jungkit yang dibentuk oleh sel-sel penyokong. Ujung saraf aferen dan eferen

menempel pada ujung bawah sel rambut. Pada permukaan sel rambut terdapat strereosilia

yang melekat pada suatu selubung yang cenderung datar yang dikenal sebagai membran

tektoria. Membran tektoria disekresi dan disokong oleh limbus. 1-4

Sakulus dan utrikulus

Terletak didalam vestibulum yang dilapisi oleh perilimfe kecualitempat masuknya saraf

didaerah makula. Sakulus jauh lebih kecil dari utrikulus tetapi strukturnya sama.

Sakulus dan utrikulus ini berhubungan satu sama lain dengan perantaraan duktus utrikulo-

sakkularis yang bercabang menjadi duktus endolimfatikus dan berakhir pada suatu lipatan

dari duramater pada bagian belakang os piramidalis yang disebut sakkus endolimfatikus.

Saluran ini buntu. Sel-sel persepsi disini sebagai sel-sel rambut yang dikelilingi oleh

sel-sel penunjang yang terletak pada makula. Pada sakulus terdapat makula sakuli

dan pada utrikulus terdapat makula utrikuli. 1-4

2. vaskularisasi telinga dalam

Telinga dalam memperoleh perdarahan dari a. auditori interna (a. labirintin) yang

berasal dari a. serebelli inferior anterior atau langsung dari a. basilaris yang merupakan

suatu end arteri dan tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. Setelah memasuki

meatus akustikus internus, arteri ini bercabang 3 yaitu : 8-10

4

Page 6: Referat Tht Misbahri

1. Arteri vestibularis anterior yang mendarahi makula utrikuli, sebagian macula

sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkulari superior dan lateral serta sebagian

dari utrikulus dan sakulus.

2. Arteri vestibulokoklearis, mendarahi macula sakuli, kanalis semisirkularis

posterior, bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran basal dari

koklea.

3. Arteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi pembuluh-

pembuluh arteri spiral yang mendarahi organ Corti, skala vestibuli, skala

timpani sebelum berakhir pada stria vaskularis.

Aliran vena pada telinga dalam melalui 3 jalur utama.Vena auditori interna mendarahi

putaran tengah dan apikal koklea.Vena akuaduktus koklearis mendarahi putaran basiler

koklea, sakulus dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus inferior.Vena

akuaduktus vestibularis mendarahi kanalis semisirkularis sampai utrikulus.Vena ini

mengikuti duktus endolimfatikus dan masuk ke sinus sigmoid.4

Gambar 2.1 vaskularisasi telinga dalam

5

Page 7: Referat Tht Misbahri

3. Persarafan telinga dalam

Nervus koklearis tersusun oleh sekitar 30.000 sel-sel saraf eferen yang mempersarafi 15.000

sel rambut pada spiral organ di setiap cochlea. Serabut saraf dari nervus koklearis berjalan

sepanjang meatus akustikus internus bersama serabut saraf dari nervus vestibularis membentuk

nervus vestibulokoklearis (CN VIII). Pada ujung medial dari meatus akustikus internus, CN VIII

menembus lempengan tulang tipis bersama CN V (nervus fasialis) dan pembuluh darah menuju

dorsal dan ventral coclear nuclei di batang otak. Sebagian besar serabut saraf dari kedua nuclei

naik menuju inferior colliculus secara kontralateral, dan sebagian lainnya secara ipsilateral.

Selanjutnya, dari inferior colliculus, saraf-saraf pendengaran berjalan menuju medial geniculate

body dan akhirnya menuju korteks auditorius di lobus temporalis. 4

Gambar 2.1 persarafan telinga dalam 7

6

Page 8: Referat Tht Misbahri

2. Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalam

bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

pendengaran yang akan mengampifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energy getar yang telah diamplifikasi

ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala

vestibuli bergerak. Gerakan diteruskan melalui membrane reissner yang mendorong endolimfa

sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara mbran baasilaris dan membran tektoria. Proses

ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel

rambut. Sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pengelepasan ion bermuatan listrik dari badan

sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius

sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40) di lobus temporalis. 1,9

Gambar 2.1 Fisiologi pendengaran 8

7

Page 9: Referat Tht Misbahri

3. Fisiologi alat vestibuli (alat keseimbangan)

Alat vestibuli terletak ditelinga dalam(labirin). Labirin terdiri atas labirin tulang dan labirin

membran. Labirin membran terletak pada labirin tulang dan bentuknya hamper menurut labirin

tulang. Antara labirin tulang dan labirin menbran terdapat perilimfe sedang endolimfe terdapat

didalam labirin membran. Ujung saraf vestibuli berada dalam labirin membran yang terapung

dalam labirin tulang. Setiap labirin terdiri dari tiga kanalis semisirkularis (kss) yaitu kss

horizontal (lateral), kss anterior (superior) dan kss posterior (inferior). Selain tiga kanalis

terdapat juga utrikulus dan sakulus. 9

Gambar 3.1 alat vestibuli 5

Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan sekitarnya tergantung

pada imput sensorik dan reseptor vestibuli di labirin, organ visual dan proprioseptif. Gabungan

informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di system saraf pusat sehingga

menggambarkan keadaan posisi tubuh saat itu. Labirin terdiri atas labirin statis yaitu utrikulus

dan sakulus yang merupakan pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibuli labirin

tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat macula utrikulus yang didalamnya terdapat sel – sel

reseptor keseimbangan. Labirin kinetis terdiri atas tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap

kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus disebut ampula. Didalamnya

terdapat Krista ampula yang terdiri dari sel – sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup

oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula. 9

8

Page 10: Referat Tht Misbahri

gambar 3.2 labirin statis dan kinetis

Kanalis semisirkularis merupakan alat keseimbangan dinamik dan terangsang oleh gerakan

yang melingkar, sehingga kemana saja arah kepala, asal gerakan itu membentuk putaran, maka

gerakan itu akan tertangkap oleh salah satu, dua atau ketiga kanalis semisirkularis bersama-sama.

Pada manusia, kanalis semisirkularis horizontal yang mempunyai peran dominan oleh karena

manusia banyak bergerak secara horizontal.

Utrikulus dan sakulus merupakan alat keseimbangan statik, yang terangsang oleh gerak

percepatan atau perlambatan yang lurus arahnya, dan juga oleh gravitasi. Utrikulus terangsang

oleh gerakan percepatan lurus dalam bidang mendatar, sedangkan sakulus terangsang oleh

gerakan percepatan lurus dalam bidang vertikal.

Dalam keadaan diam, gravitasi berpengaruh terhadap utrikulus maupun sakulus. Hubungan

sistem vestibuler dengan otot-otot mata erat sekali, sehingga semua gerakan endolimfe selalu

diikuti oleh gerakan bola mata. Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain,

sehingga kelainan sistem vestibuler bisa menimbulkan gejala pada sistem tubuh yang

bersangkutan

Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolimfe

dilabirin dan selanjutnya silia sel akan menekuk sehingga menyebabkan terjadinya proses

depolarisasi dan akan merangsang pelepasan neurotransmitter eksitator yang selanjutnya akan

meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen kepusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas

silia terdorong kearah berlawanan maka terjadi hiperpolarisasi. Organ vestibuli berfungsi sebagai

transduser yang mengubah energy mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfe di

dalam kanalis semisirkularis menjadi energy biolistrik sehingga dapat memberi informasi

mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier atau percepatan sudut. 9,10

9

Page 11: Referat Tht Misbahri

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetirto I, Hendarmin H. Bashiruddin J. Gangguan pendengaran (Tuli). Dalam : Soepardi

EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, Editor. Buku ajar ilmu kesehatan telinga

hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2007

hal: 13-16

10

Page 12: Referat Tht Misbahri

2. Austin D. Telinga dalam Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher.

Ballenger JJ. Jakarta: Binarupa Aksara, 1994; hal: 10-19

3. Paparella MM, Adams GL, levinc SC. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid dalam:

Boeis Buku Ajar Penyakit THT, Adam, Boeis, Highler. Jakarta: EGC, 1997, 99-105

4. Encarta. Anatomy of The Ear. http://www.encarta.msn.com/anatomy-of-the-ear.html.

diakses pada: september 23 2014

5. Anonim.http://ramansmiles.typepad.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/labyrinth.jpg.

diakses pada: september 23 2014

6. Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30607/4/Chapter%20II.pdf

diakses pada: september 23 2014

7. Anonim. Persarafan telinga dalam,

http://3.bp.blogspot.com/Uy86o9mxO58/ThgIbyUoQ4I/AAAAAAAAAhE/xxJrLolNNr

w/s1600/koklea.png. diakses pada: september 23 2014

8. Anonim. Fisiologi pendengaran.

http://www.medicinesia.com/wpcontent/uploads/2012/03/Fisiologi-Pendengaran.jpg.

diakses pada: september 23 2014

9. Sherwood, Human physiology: from cells to system. Ed 7. USA:Brook, 2010

10. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Gangguan keseimbangan dan

kelumpuhan nervus Fasialis. Dalam : Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti

RD, Editor. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi

keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2007 hal: 94-101

11