38
REFERAT TUMBUH KEMBANG Disusun Oleh : IZATUL FARHANAH BINTI RA’AID 030.07.295 Pembimbing : Dr. Rudi Ruskawan Sp.A KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT ANAK RUMAH SAKIT OTORITA BATAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

REFERAT

TUMBUH KEMBANG

Disusun Oleh :

IZATUL FARHANAH BINTI RA’AID

030.07.295

Pembimbing :

Dr. Rudi Ruskawan Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT ANAK

RUMAH SAKIT OTORITA BATAM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2012

BAB I

Page 2: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

PENDAHULUAN

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat

konsepsi hingga sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah yang membedakan anak dari

orang dewasa. Jadi anak tidak bisa diidentifikasi dengan dewasa dalam bentuk kecil. Ilmu

pertumbuhan dan perkembangan merupakan dasar Ilmu Kesehatan Anak dan kedua istilah itu

disatukan menjadi ilmu tumbuh kembang, oleh karena meskipun merupakan proses yang

berbeda, keduanya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu sama lain. Seorang

anak memiliki ciri khas berbeda dengan orang dewasa baik anatomi, fisiologis maupun

biokimia.

Mempelajari tumbuh kembang mempunyai tujuan umum, menjaga agar seorang anak

dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik

secara fisik-mental, emosi dan sosial sesuai dengan potensi yang dimilikinya agar menjadi

manusia dewasa yang berguna.

Disamping itu tujuan khususnya adalah mengetahui dan memahami proses

pertumbuhan dan perkembangan sejak konsepsi sampai dewasa agar kita dapat mendeteksi

yang terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan dan segera dapat mengatasi

permasalahannya.

BAB II

Page 3: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

TUMBUH KEMBANG

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi

saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan

pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi

adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,

ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan

ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses

diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek

fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.

Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.

Sedangkan untuk tercapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi

biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan

perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri

tersendiri pada setiap anak.

1. Tahapan Tumbuh Kembang

Page 4: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan

berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa

Walaupun terdapat beberapa variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola

tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Tahap-tahap tumbuh kembang anak dan remaja

1. Masa prenatal

a. Masa embrio : konsepsi – 8 minggu

b. Masa janin/fetus : 9 minggu – lahir

2. Masa bayi : 0-1 tahun

a. Masa neonatal : usia 0-28 hari

b. Masa pasca neonatal : 29hari – 1 tahun

3. Masa pra-sekolah : usia 1-6 tahun

4. Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun

a. Masa pra-remaja : usia 6-10 tahun

b. Masa remaja :

1. Masa remaja dini

2. Masa remaja lanjut

2. Ciri-ciri Pertumbuhan

Secara garis besar terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan yaitu :

1. Perubahan ukuran

Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan

bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan,

lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti jantung, paru-paru atau

usus akan bertambah besar dengan peningkatan kebutuhan tubuh.

2. Perubahan proporsi

Anak bukanlah dewasa kecil, tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi

bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Proporsi tubuh seorang bayi

baru lahir sangat berbeda dibandingkan tubuh anak ataupun orang dewasa.

Pada bayi baru lahir, kepala relative mempunyai proporsi yang lebih besar

dibanding dengan umur-umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir kurang

Page 5: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

lebih setinggi umbilicus, sedangkan pada orang dewasa titil pusat tubuh

terdapat kurang lebih setinggi simphisis pubis.

3. Hilangnya ciri-ciri lama

Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan,

seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya

refleks-refleks primitive.

4. Timbulnya ciri-ciri baru

Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi

organ. Perubahan fisik yang penting selama proses pertumbuhan adalah

munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi sus yang telah lepas dan

munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan

aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan lain-lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selamanya berjalan sesuai

dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang

mempengaruhinya baik faktor yang dapat dirubah /dimodifikasi yaitu faktor

keturunan, maupun faktor yang tidak dapat dirubah atau dimodifikasi yaitu

faktor lingkungan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak adalah sebagai berikut :

1. Faktor Genetik

a. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir

proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang

terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan

kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan

kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap

rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan

yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau

bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat

berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh

hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di Negara maju

Page 6: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain

diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang

kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal,

bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak

sebelum mencapai balita

2. Faktor Lingkungan

a. Faktor prenatal

i. Gizi ibu pada waktu hamil

ii. Mekanis

iii. Toksin/ zat kimia

iv. Endokrin

v. Radiasi

vi. Infeksi

vii. Stress

viii. Imunitas

ix. Anoksia embrio

b. Faktor postnatal

i. Lingkungan biologis

1. Ras/suku bangsa

2. Jenis kelamin

3. Umur

4. Gizi

5. Perawatan kesehatan

6. Kepekaan terhadap penyakit

7. Penyakit kronis

8. Fungsi metabolisme

9. Hormon : hormon somatropin (growth hormon),

hormon tiroid,hormon glukotiroid, hormon-hormon

seks.

ii. Faktor fisik

1. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah

2. Sanitasi

3. Keadaan rumah

4. Radiasi

Page 7: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

iii. Faktor psikososial

1. Stimulasi

2. Motivasi belajar

3. Ganjaran atau hukum yang wajar

4. Kelompok sebaya

5. Stress

6. Sekolah

7. Cinta dan kasih sayang

8. Kualitas interaksi anak-orang tua

iv. Faktor keluarga dan adat istiadat

1. Pekerjaan/pendapatan keluarga

2. Pendidikan ayah/ibu

3. Jumlah saudara

4. Jenis kelamin dalam keluarga

5. Stabilitas rumah tangga

6. Kepribadian ayah/ibu

7. Adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu

8. Agama

9. Urbanisasi

10. Kehidupan politik dalam masyarakat yang

mempengaruhi prioritas kepentingan anak,

anggaran.

4. Kebutuhan Dasar Seorang Anak

- ASUH (Kebutuhan biomedis)

o Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya,

kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan

kesehatan dini berupa imunisasi dan deteksi dan intervensi dini akan

timbulnya gejala penyakit.

- ASIH ( Kebutuhan emosional)

o Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan

psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang,

Page 8: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk

kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tidak mengutamakan

hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh

penuh kasih sayang adalah salah satunya.

- ASAH (Kebutuhan akan stimulasi mental dini)

o Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan

sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4-5 tahun pertama (golden

year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan

kecerdasan, kemandirian, ketrampilan dan produktivitas yang baik.

Page 9: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

BAB III

Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Penilaian Status Gizi Anak

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya

adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam

pemakaian untuk penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang

dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

a. Umur.

Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan

menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun

tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur

yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih

angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak

perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah

30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari

tidak diperhitungkan .

b. Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan,

termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik

karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini

dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan

penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang

dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak

digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan

umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu

ke waktu.

c. Tinggi Badan

Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus

kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu

Page 10: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada

masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut

umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan

karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.

Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak

baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun.

Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status

kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks

BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan

fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh.

Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam

menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan

dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 %

menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan

berhubungan langsung dengan angka kesakitan.

Untuk menentukan status gizi, kita bias gunakan dua cara yaitu Z score dan CDC :

1. Tabel Interpretasi Skor Z

Z score Indicator pertumbuhan

TB/U BB/U BB/TB BMI /U

> + 3 SD - - Obese Obese

> + 2 SD Normal - Gizi lebih Gizi lebih

> +1 SD Normal - Resiko gizi lebih Resiko gizi lebih

0 Median Normal Normal Normal Normal

< -1 SD Normal Normal Normal Normal

< - 2SD Pendek Gizi kurang Kurus Kurus

< -3 SD Sangat pendek Gizi buruk Sangat kurus Sangat kurus

Page 11: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

2. Tabel interpretasi CDC

Page 12: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Contoh Kasus untuk menentukan status gizi :

An Ahmad, Jenis Kelamin : Laki – laki , Usia 4 tahun

BB : 18 kg

TB : 98 cm

Menurut Z-score :

Menurut dari Tabel BB/ U : Nilai yang didapat kan adalah 0 (median), merujuk ke table interprestasi skor Z, anak ini termasuk dalam berat badan yang normal.

Page 13: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Menurut CDC :

Status Gizi :

Contoh : BB/U x 100%

18kg/ 16 kg ( BB yang ideal untuk usia 4 tahun) x 100%

= 112% ( menurut table termasuk gizi baik yaitu diantara 80-120%)

Page 14: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

BAB IV

Perkembangan anak

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa

ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,

kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan

perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk

pada masa ini. Bahkan ada sarjana mengatakan “The child is the father of man”. Sehingga

setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila terdeteksi apalagi tidak ditangani

dengan baik, akan mengurangai kualitas sumber daya manusia kelak hari.

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat

perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara

anak dengan orang tuanya/orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila

interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangannya, bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. Sedangkan lingkungan

yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.

Penilaian perkembangan anak pada fase awal umumnya dibagi menjadi 4

kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus, dan penglihatan, berbicara,

bahasa dan pendengaran serta sosial emosi dan perilaku. Salah satu alat untuk skrining yang

dipakai secara internasional yaitu DDST (Denver Development Screening Test) disebut

sebagai Denver II dengan menggunakan pass-fail ratings pada 4 ranah perkembangan, yaitu

personal sosial, fine motor adaptive, language, dan gross motor untuk anak sejak lahir sampai

usia 6 tahun.

Frakenburg , dkk (1981) melalui DSST (Denver Developmental Screening Test)

mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak

balita yaitu:

1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social).

a. Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus).

Page 15: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

a. Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan

dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll

3. Language (bahasa).

a. Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah

dan berbicara spontan

4. Gross motor ( perkembangan motorik kasar).

a. Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

Milestone perkembangan anak

Fine Motor/Adaptive Mean Normal Range

Unfisted 3 months 0 to 4 months

Bats at objects 3 months 2 to 5 months

Objects to midline 4 months 3 to 6 months

Transfers objects 5 months 4 to 7 months

Raking grasp 7 months 5 to 10 months

Finger feeds 7 months 5 to 10 months

Primitive pincer 8 months 6 to 10 months

Neat pincer 9 months 7 to 10 months

Voluntary release 12 months 10 to 15 months

Helps with dressing 12 months 10 to 16 months

Page 16: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Spoon feeds 15 months 12 to 18 months

Uses cup open/sippy 15 months 10 to 18 months

Imitates housework 18 months 14 to 24 months

Handedness 24 months 18 to 30 months

Helps with undressing 24 months 22 to 30 months

Undresses self 36 months 30 to 40 months

Toilet training 24 to 36 months

Language Mean Normal Range

Cooing 3 months 1 to 4 months

Laugh 4 months 3 to 6 months

Turns to voice 4 months 3 to 6 months

Razzing 5 months 4 to 8 months

Babbling 6 months 5 to 9 months

Dada/mama non-specifically 8 months 6 to 10 months

Gesture games 9 months 7 to 12 months

Understands no, 10 months 9 to 18 months

Mama/dada specifically 10 months 9 to 14 month

One step command with a gesture 12 months 10 to 16 months

Immature jargoning 13 months 10 to 18 months

Page 17: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

One step command w/out a gesture 15 months 12 to 20 months

Points to body parts 18 months 12 to 24 months

Mature jargoning 18 months 16 to 24 months

Puts two words together 24 months 20 to 30 months

Pronouns inappropriately 24 months 22 to 30 months

Two step command 24 months 22 to 30 months

States first name 34 months 30 to 40 months

Pronouns appropriately 36 months 30 to 42 months

Social/Emotional Mean Normal Range

Social smile 5-6 weeks 1 to 3 months

Object permanence 9 months 6 to 12 months

Stranger anxiety 9 months 6 to 12 months

Affective sharing 10 months 9 to 18 months

Uses mother as secure base 12 months 9 to 18 months

Separation distress 12 months 9 to 24 months

Independence 18 months 12 to 36 months

Parallel play 24 months 12 to 30 months

Associative play 30 months 24 to 48 months

Cooperative play 36 months

Page 18: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

BAB V

INSTRUMEN TES PERKEMBANGAN

Ahli penyakit anak sekarang mempunyai banyak instrumen perkembangan yang dapat

dipilih. Instrumen yang paling baik adalah yang mempunyai data psikometrik yang baik,

Page 19: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

termasuk sensitifitas, spesifitas, validitas, dan realibilitas yang baik, dan telah distandarisasi

pada populasi luas.

Instrumen yang dipakai oleh orang tua anak, seperti Parents’ Evaluation of Developmental

Status, Ages and Stages Questionnaires, dan Child Development Inventories Mempunyai data

psikometrik yang baik dan mempunyai keunggulan dimana untuk melakukannya

membutuhkan waktu yang singkat bila dibandingkan dengan instrument yang membutuhkan

pemeriksaan langsung oleh ahli penyakit anak.

Instrument seperti Denver-II screening test, Bayley Infant Neurodevelopmental Screener,

Battelle Developmental Inventory, Early Language Milestone Scale, dan Brigance Screens

melibatkan pemeriksaan langsung terhadap kemampuan anak. The CAT-CLAMS merupakan

tes yang didesain khusus untuk dapat digunakan oleh ahli penyakit anak untuk menilai

kemampuan kognitif dan bahasa dari anak.

Setiap tes skrining mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing masing. Contohnya the

Denver-II screening test yang telah digunakan secara luas, namun mempunyai sensitifitas dan

spesifitas yang rendah tergantung dari interpretasi hasilnya. Setiap tes juga harus dilakukan

sesuai instruksi yang ada, jika tidak maka hasilnya akan tidak valid.

Skrining untuk psikososial dan tingkah laku pada anak terdapat beberapa tantangan, anak

dengan perkembangan yang terhambat mempunyai resiko yang tinggi untuk memiliki

masalah tingkah laku. Kebanyakan instrument skrining perkembangan tidak dapat menilai

pada area ini secara adekuat. Instrument tes seperti the Temperament and Atypical Behavior

Scale, Child Behavioral Checklist, The Carey Temperament Scales, Eyberg Child Behavior

Inventory, Pediatric Symptom Checklist, and Family Psychosocial Screening, dapat

membantu dalam mendeteksi masalah tingkah laku. Akhir akhir ini terdapat peningkatan

ketertarikan dalam skrining anak untuk autistic spectrum disorders karena terdapatnya

peningkatan pada prevalensi dan kemampuan untuk diagnosis dan intervensi dini. Instrument

skrining spesifik seperti the Checklist for Autism in Toddlers (CHAT), dapat membantu ahli

penyakit anak untuk diagnostik, tetapi dapat terjadi kesalahan karena mempunyai sensitifitas

yang rendah dan spesifitas yang tinggi.

Tes yang paling sering digunakan adalah Denver Developmental Screening Test-II (Denver

II). Bagaimanapun juga, dibalik kepopularannya, DDST II tidak berfungsi baik sebagai tes

Page 20: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

skrining, karena mempunyai sensitifitas yang terbatas dan validitas yang rendah. Tetapi tes

ini tetap bernilai karena kemudahannya untuk digunakan. Skrining yang mempunyai

sensitifitas dan spesifitas yang baik dengan menggunakan 10 set dari pertanyaan yang

terstruktur yang dapat diperhatikan oleh orang tua di berbagai area perkembangan,

pendekatan ini telah diformalkan sebagai Parents’ Evaluation of Developmental Status

(PEDS) questionnaire. Cara ini merupakan cara yang akurat karena secara umum orang tua

merupakan pengamat yang akurat dari tingkah laku dan perkembangan anak.

Lebih jauh lagi efisiensi dari skrining dapat ditingkatkan dengan menggunakan skrining level

kedua untuk anak yang dicurigai bermasalah dengan menggunakan The Ages and Stages

Questionnaires (ASQ). Tes ini terdiri dari seri 11 pertanyaan yang didesain untuk dapat

dilakukan di rumah dari usia 4 sampai 48 bulan, dan mempunyai validitas dan realibilitas

yang baik sebesar 76-91%, meskipun ASQ mungkin gagal untuk mengidentifikasikan hampir

13% anak dengan keterlambatan perkembangan. Penilaian dan interpretasi dapat dilakukan

dengan cepat, dimana sangat cocok untuk seseorang yang sibuk.

Skrining untuk keterlambatan bahasa sangat penting, dikarenakan terdapat hubungan yang

kuat antara bahasa dan perkembangan kognitif dan kemampuan pendidikan. Early Language

Milestone (ELM) membutuhkan waktu pengerjaan 2-3 menit, sensitifitas untuk bahasa dan

kognitif sangat tinggi bila dibandingkan dengan tes diagnostik standar baku. Masalah

psikiatri dan tingkah laku sangat sering terjadi dan sering bersamaan dengan keterlambatan

perkembangan. Skrining untuk masalah tingkah laku dapat dengan menggunakan Pediatric

Symptom Checklist, yang sederhana dan validitas yang baik.

Deteksi perkembangan anak untuk tes psikomotorik dengan menggunakan Denver

Developmental Screening test II (DDST II), yaitu salah satu tes metode skrening yang sering

digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun.

Perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, motorik

kasar, dan bahasa pada anak. DDST II merupakan salah satu tes psikomotorik yang sering

digunakan di klinik atau rumah sakit bagi tumbuh kembang anak.

Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening

Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah

satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik

atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.

a. Aspek Perkembangan yang dinilai

Page 21: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Terdiri dari 125 tugas perkembangan.Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya

berkisar 25-30 tugas

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:

1)Personal Social (perilaku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi

dengan lingkungannya.

2)Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-

otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3)Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan

berbicara spontan

4)Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

b. Alat yang digunakan

Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok

gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna

merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat

diperiksa).

Lembar formulir DDST II

Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara

penilaiannya.

c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:

3-6 bulan

9-12 bulan

3-24 bln

Page 22: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

3 tahun

4 tahun

5 tahun

2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan

pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

d. Penilaian

Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan

melakukan tugas (No Opportunity = NO).

CARA PEMERIKSAAN DDST II

Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan

patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau

lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas

perkembangan pada formulir DDST.

Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.

Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan

tidak dapat dites.

1) Abnormal

a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih

b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor

atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada

yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .

Page 23: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

2) Meragukan

a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih

b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang

sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal

usia.

3) Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau

meragukan.

4) Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun.

Contoh perhitungan anak dengan prematur: An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32

minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II

pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!

Diketahui:

Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006

Tanggal periksa : 1-4-2008

Prematur : 32 minggu

Ditanyakan:

Berapa usia kronologis An. Lula?

Jawab:

2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu

Page 24: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu

_________ – Maka 37 – 32 = 5 minggu

1 – 7 -26

Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau

1 tahun 8 bulan atau 20 bulan

Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari,

sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:

1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari

Atau

1 tahun 7 bulan atau 19 bulan

Interpretasi dari nilai Denver II

Advanced

Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada

kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)

OK

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara

persentil ke-25 dan ke-75

Caution

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas

atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

Delay

Page 25: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis;

penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan

untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu

Interpretasi tes

Normal

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

Suspect

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

Untestable

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada

lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%

Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:

Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer.

Page 26: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah
Page 27: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

BAB VI

Masalah perkembangan anak

Ada 7 gangguan tumbuh kembang  anak yang perlu kita ketahui. Perkembangan dan tumbuh

kembang anak perlu kita pantau secara terus menerus. Dengan memperhatikan tumbuh

kembangnya kita berharap dapat mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga

langkah-langkah antisipasi lebih cepat yang bias kita ambil. Anak yang cerdas adalah harapan

setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat. Berikut 7

gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui :

1. Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh

perkembangan anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara

dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

2. Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak

progresif, yang disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat

yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

3. Sindrom Down. Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari

fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah

kromosom 21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia

yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan

perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

4. Perawakan pendek. Penyababnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan

kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.

5. Gangguan autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang

gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek

perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi

anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme

mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.

6. Retardasi mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah

(IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi

terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

7. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Merupakan gangguan

dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai

dengan hiperaktivitas.

Page 28: Referat Tumbuh Kembang Izatul Farhanah

DAFTAR PUSTAKA

1. Nelson HD, Nygren P, Walker M et al. Screening for Speech and Language Delay in

Preschool Children: Systematic Evidence Review for the US Preventive Services

Task Force. Pediatrics 2006;117;e298-e319

2. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ed, Gde Ranuh. Penerbit buku kedokteran

EGC; Jakarta, 1995: 1-31, 37-42, 63-65

3. Tanuwijaya, Suganda. Konsep Umum Tumbuh Kembang. Dalam: Tumbuh Kembang

Anak dan Remaja. Penyunting : Narendra M, Sularyo T, Suyitno H, Gde Ranuh.

Sagung Seto. Jakarta, 2002:2-11

4. Hardjono S, Sulaiman I, Moersintowarti B.N. Gagal Tumbuh (Failure To Thrive).

Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak No. 32, Oktober 2002

5. Kurniasih, Dedeh. Panduan Tumbuh Kembang Bayi usia 1-12 bulan. Penyunting : Rini

Sekartini

6. Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya, Dalam : Tumbuh kembang

Anak dan Remaja. Penyunting : Narendra M, Sularyo T, Suyitno H, Gde Ranuh.

Sagung Seto. Jakarta, 2002: 86-93

7. Narendra MB, suryawan A, irwanto. 2006. Naskah lengkap continuing education ilmu

kesehatan anak XXXVI penyimpangan tumbuh kembang anak. bag/SMF ilmu

kesehatan anak FK UNAIR. Surabaya