9
REFERENSI PERHITUNGAN UPAH PEKERJA 1. Jam kerja pekerja / orang perhari = 8 jam ; dimana 1 jam untuk istirahat. Jam Efektif dalam 1 hari = 7 jam. 2. Upah pekerja minimum per hari = UMR / (20 s/d 24) hari. = Rp. ……………..,- 3. Rasio mandor : Pekerja 1 : 20 (paling kecil) pada kondisi tertentu 1 : 10. 4. Dua hal yang mempengaruhi harga pasaran tenaga kerja : a. Indeks Biaya Hidup ; dimana (3/2) x harga beras b. Tingkat Kehidupan Contoh : 1 jam = 1 x (3/2) kg beras = Rp. 6.000,- x (3/2) = Rp. 9.000 / jam UMR = Rp. 1.350.000,- / 25 hari = Rp. ……….. ,- / hari 5. Perbandingan : Mandor : Pekerja = 1 : 20 Kepala Tukang : Tukang = 1 : 10 Pekerja : Tukang = 1 : (1,2 – 1,3) = ( 1 : > 20% s/d 30% ) Pekerja : Mandor = 1 : ( > 40% s/d 50% ) Ratio kelompok pekerja adalah sebagai berikut : 1) Ratio pekerjaan pondasi plat adalah 1 mandor : 7 tukang : 9 pekerja 2) Ratio pekerjaan kolom adalah 1 mandor : 2 tukang : 4 pekerja 3) Ratio pekerjaan balok dan plat adalah 1 mandor : 3 tukang : 5 pekerja 4) Ratio pasangan batu kali adalah 1 mandor : 6 tukang : 5 pekerja

Referensi Perbandingan UPAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sda

Citation preview

Page 1: Referensi Perbandingan UPAH

REFERENSI PERHITUNGAN UPAH PEKERJA

1. Jam kerja pekerja / orang perhari = 8 jam ; dimana 1 jam untuk istirahat.Jam Efektif dalam 1 hari = 7 jam.

2. Upah pekerja minimum per hari = UMR / (20 s/d 24) hari. = Rp. ……………..,-

3. Rasio mandor : Pekerja 1 : 20 (paling kecil) pada kondisi tertentu 1 : 10.

4. Dua hal yang mempengaruhi harga pasaran tenaga kerja :a. Indeks Biaya Hidup ; dimana (3/2) x harga berasb. Tingkat Kehidupan

Contoh : 1 jam = 1 x (3/2) kg beras = Rp. 6.000,- x (3/2) = Rp. 9.000 / jam

UMR = Rp. 1.350.000,- / 25 hari = Rp. ……….. ,- / hari

5. Perbandingan :Mandor : Pekerja = 1 : 20Kepala Tukang : Tukang = 1 : 10Pekerja : Tukang = 1 : (1,2 – 1,3) = ( 1 : > 20% s/d 30% )Pekerja : Mandor = 1 : ( > 40% s/d 50% )

Ratio kelompok pekerja adalah sebagai berikut :1) Ratio pekerjaan pondasi plat adalah 1 mandor : 7 tukang : 9 pekerja2) Ratio pekerjaan kolom adalah 1 mandor : 2 tukang : 4 pekerja3) Ratio pekerjaan balok dan plat adalah 1 mandor : 3 tukang : 5 pekerja4) Ratio pasangan batu kali adalah 1 mandor : 6 tukang : 5 pekerja

Page 2: Referensi Perbandingan UPAH

Cara Menghitung Upah Lembur

Dasar yang dipakai dalam perhitungan ini adalah Keputusan Menakertrans NOMOR KEP.

102/MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

Yang dimaksud upah lembur adalah upah yang berhak diterima oleh pekerja atau buruh diluar waktu

kerja yang telah ditentukan, yakni melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)

minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat

puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau upah yang diterima

pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah.

Upah lembur dihitung per-jam.

Untuk mengetahui berapa upah lembur per-jam, maka harus diketahui dulu berapa upah pokok kita:

(1) Jika upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka penghitungan besarnya upah sebulan adalah

upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang bekerja 6 (enam) hari kerja dalam 1

(satu) minggu atau dikalikan 21 (dua puluh satu) bagi pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja

dalam 1 (satu) minggu.

(2) Jika upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulan adalah upah rata-

rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

(3)Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas), maka upah sebulan dihitung

berdasarkan upah rata-rata selama bekerja dengan ketentuan tidak boleh lebih rendah dari upah

minimum.

Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut :

Upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.

Angka 1/173 didasarkan pada perhitungan sbb:

Dalam satu tahun  ada  52 minggu

Jadi dalam 1 bulan =  52/12  = 4,333333  minggu.

Total jam kerja/minggu = 40 jam

Jadi  Total jam kerja dalam 1 bulan =  40 X 4,33  =  173,33 dibulatkan menjadi 173 jam maka  untuk

menghitung upah per jam yaitu upah perbulan / 173

Misal Upah jam sebulan Mr. James adalah Rp. 1.300.000,- maka upah se-jam Mr.James adalah

1.300.000 / 173 = 7.514.,5

Upah yang dijadikan patokan dalam penghitungan upah lembur adalah GP (gaji pokok) ditambah

Tunjangan Tetap, sementara Tunjangan Tidak Tetap tidak bisa dipakai sebagai dasar perhitungan

upah lembur.

Page 3: Referensi Perbandingan UPAH

Untuk memudahkan perumusan maka secara simpel boleh kita rumuskan sbb:

L1 = 1,5 kali upah sejam

L2 = 2 kali upah sejam.

L3 = 3 kali upah sejam.

L4 = 4 kali upah sejam

Melihat rumusan diatas maka perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 6 hari dapat dilihat

sbb;

1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:

1 Jam pertama dihitung (L1), 6 jam berikutnya dihitung (L2)

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka :

7 (tujuh) jam pertama dihitung (L2) jam ke 8 (delapan) dihitung (L3) dan jam ke 9 (sembilan) dst

dihitung (L4)

Sementara perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 5 hari dapat dilihat sbb;

1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:

1 Jam pertama dihitung (L1), jam berikutnya dihitung (L2)

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka : 8

(delapan) jam pertama dihitung (L2) jam ke 9 (sembilan) dibayar (L3) dan jam ke 10 (sepuluh) dst

dihitung (L4)

Contoh penghitungan:

Gaji pokok James adalah Rp.1.250.000 tunjangan tetapnya sebesar Rp.50.000,-. James bekerja dengan

sistem 6 hari kerja. Bulan ini james lembur terusan (lembur pada hari kerja) sebanyak 3 hari masing-

masing 4 jam, serta pada saat hari libur kerja james lembur 1 hari selama 10 jam!

Dari pernyataan tsb didapat:

L1 sebanyak 3 jam

L2 sebanyak 16 jam

L3 sebanyak 1 jam

L4 sebanyak 2 jam

Upah sejam james adalah = 1.300.000/173 = Rp.7.514,5

Dengan demikian maka:

L1 = 3 x 1.5 x 7.514,5 = 33.815,5

L2= 16 x 2 x 7.514,5 = 240.464,0

L3= 1 x 3 x 7.514,5 = 22.543.5

L4= 2 x 4 x 7.514,5 = 60.116,0

Jadi total upah lembur james adalah:

= L1 + L2 + L3 + L4

Page 4: Referensi Perbandingan UPAH

= 33.815,5 + 240.464,0 + 22.543,5 + 60.116,0

= Rp. 356.939,0

Ada pertanyaan yang sering muncul didalam setiap orang yang ingin mengetahui dari manakah koefesien-koefesien yang ada pada analisa harga satuan misalnya koefesien upah,bahan, alat1) KOEFESIEN UPAH• Pekerja 1,5 OH ( Orang per Hari)• Tukang 0,6 OH• Kepala Tukang 0,06 OH• Mandor 0,075 OH2) KOEFESIEN BAHAN• Batu belah 1,100 m3• Semen Portland 136,000 Kg• Pasir Pasang 0,544 M33) KOEFESIEN ALAT.• Excavator 0,05 jam• Dump truk 0,10 jamSekarang mari kita telusuri dari manakah angka koefesien –koefesien tersebut yang terdapat pada koefesien upah, bahan, dan peralatan.1) KOEFESIEN UPAHa) Koefesien upah tersebut didapat dari hasil produksi dari kelompok pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sekarang mari kita telusuri apa saja yang mempengaruhi koefesien upah antara lain :i) Kualifikasi Tenaga Kerjaii) Jumlah tenaga Kerjaiii) Kuantitas Jam Kerjab) Untuk mengetahui lebih jelas Nilai upahi) Satuan nilai UpahUpah 1 hari kerja ( 8 jam Kerja termasuk istirahat 1 jam)ini hakekatnya tergantung dari harga pasaran tenaga kerja setempat.Ada 2 macam pengaruh utama yang bersifat umum yang mempengaruhi harga pasaran tenaga kerja:• INDEKS BIAYA HIDUP ( Berdasarkan hasil pengamatan upah, tenaga kerja minimum adalah 4 Sampai 6 Kali kebutuhan bahan pokok( Misal Harga Beras) atau rata-rata 5 Kalinya.• TINGKAT KEHIDUPANTingkat kehidupan atau tingkat kemakmuran ini biasanya diukur berdasarkan pendapatan rata-rata perkapita tiap tahun(Pendapatan kotor nasional atau Gross National Product(GNP) tiap tahun dibagi jumlah penduduk.• HARI ORANG STANDAR ( Standar Man day)Di dalam sistim pengupahan yang baru telah diadakan penyederhanaan dalam menghitung upah kerja ialah dengan mempergunakan satuan upah yang disebut hari orang Standar ( Standart Man day) disingkat OH atau MD.1 OH = Upah pekerja standar dalam 1 hari kerja.• JAM ORANG STANDART

Page 5: Referensi Perbandingan UPAH

4 Jam kerja efektif dalam 1 hariSehingga 1 Jam efektif adalah 1/4 dikali 4 s/d 6 (indeks biaya hidup) , sehingga didapat 1 s/d 1 ½ kali Bahan pokok.(Beras)Diketahui Rata-rata 1 Jam Orang Standar adalah 1 ¼ Kg beras.MACAM-MACAM TENAGA KERJAIni tergantung tingkat ketrampilan seseorang ( Pekerja, Tukang, Kepala Tukang, Mandor)HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI UPAH1. Pengaruh Lamanya Kerja2. Pengaruh lokasi Pekerjaan3. Pengaruhnya adanya persaingan4. Pengaruh kepadatan penduduk5. Pengaruh tenaga pinjaman dan tenaga import6. Pengaruh LainRumus dan contoh penggunaan rumus umum untuk upah searang tenaga kerja :UPAH/HARI = A1 x B x C x D x E x F x GUPAH/JAM = A2 x B x C x D x E x F x GA1 = Hari orang standarA2 = Jam Orang standarB = Macam tenaga kerjaC = Pengaruh lamanya kerjaD = Pengaruh Lokasi PekerjaanE = Pengaruh adanya persaingan tenaga kerjaF = Pengaruh Kepadatan penduduk.G = Pengaruh tenaga pinjaman dari tenaga importCONTOH PENGGUNAANAmbil permisalan : UPAH PEKERJA DI JAKARTAMisal Harga beras di Jakarta 1 Kg = Rp 6,000 /kgUPAH/HARI = A1 x B x C x D x E x F x G1 OH = 5x Rp. 6000 x 1x1x1x1x1x1 = Rp 30,000,-/hariSetelah kita mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi harga upah tenaga kerja sekarang kita akan melihat dari mana koefesien-koefesien yang terdapat dalam analisa harga satuan. Sebagai contoh di dalam BUKU BOW, harga upah untuk menyelesaikan 1 m3 galian tanah dibutuhkan tenaga kerja :Pekerja 0,75 OHMandor 0,025 OHAdapun di dalam SNI 1 m3 Galian Tanah biasa sedalam 1 m :Pembantu tukang (pekerja ) 0,4 OHMandor 0,04 OHTimbul pertanyaan bagi kita darimanakah koefesien-koefesien itu muncul dari BOW dan SNI ?Sekarang mari kita lihat analisa BOW 0,75 Pekerja dan 0,025 Mandor, koefesien indek tersebut diatas mempunyai pengertian bahwa 0,75 pekerja dan 0,025 mandor akan menghasilkan produksinya 1 m3 galian tanah dalam 1 hari. Kalau pekerja dan mandor tersebut kita kalikan 40 Kali maka pekerja menjadi 30 orang dan mandor 1 orang jadi asumsinya adalah produktivitas. Jadi dalam analisa BOW tersebut asumsinya produktivitasnya adalah mengerjakan galian tanah sebanyak 40 M3 dibutuhkan tenaga kerja 30 Pekerja dan 1 mandor sehingga koefesien tersebut berdasarkan produktivitas yang mana dengan Pekerja 30 Orang dan Mandor 1 orang dapat

Page 6: Referensi Perbandingan UPAH

menyelesaikan 40 m3 dalam 1 hari. Inilah asal usul koefesien upah yang ada pada analisa BOW untuk pekerjaan Tanah atauPekerja = 30 orang/ 40 m3* hari = 0,75 Orang hari ( OH)Mandor =1 orang/40 m3 * hari = 0,025 Orang hari ( OH)Jadi kita bias melihat apakah koefesien-koefesien yang ada didalam analisa BOW & SNI masih layak digunakan atau tidak tergantung Estimasi kita dan diserahkan kepada Anda masing-masing.Sekarang coba kita lihat lagi analisa SNI, contohnya Pekerjaan galian tanah biasa dengan kedalaman 1 m3.Pekerja = 0,4 OHMandor = 0,04 OHArtinya, untuk menyelesaikan galian biasa dengan kedalaman 1m3 kalau kita kalikan 100 maka perbandingan 40 pekerja dan 4 Mandor atau dengan tenaga 40 pekerja dan mandor 4 orang akan menghasilkan galian 100 m3 atau 25 m3 dengan tenaga 10 pekerja dan 1 mandor.Pekerja = 10 orang/ 25 m3* hari = 0,4 Orang hari ( OH)Mandor = 1 orang/25 m3 * hari = 0,04 Orang hari ( OH)Sekarang kita sudah tahu bahwa untuk melaksanakan suatu pekerjaan tergantung produktivitas dari tenaga kerja tersebut atau dengan kata lain untuk menghitung upah apakah wajar atau tidak seorang mandor menawarkan suatu pekerjaan dengan harga wajar atau tidak. Sebagai contoh kita akan melaksanakan suatu pekerjaan galian tanah biasa dan pekerjaan pasangan batu kali kemudian mandor menawarkan harga upah borongan misalnya:Galian tanah = Rp 25,000,-/ m3Pasangan Batu kali = Rp 60,000,- / m3Dimana diketahui pada suatu tempat sebutlah harga Pekerja Rp 30,000/hari, Mandor Rp 50,000/hari, Tukang Rp 45,000/hari , Kepala tukang Rp 50,000,-/hari.Sekarang apakah harga yang ditawarkan oleh mandor tersebut wajar atau tidak ?Mari kita lihat dari perbandingan analisa BOW atau SNI yang terdapat di dalam buku Analisa BOW :UPAH G 26 (Pasangan Batu kali)Pekerja = 3,6 OHTukang = 1,2 OHKepala Tukang = 0,12 OHMandor = 0,16 OHMari kita kalikan masing-masing koefesien di atas dengan harga masing-masing upahPekerja = 3,6 OH x ( Rp. 30.000)Tukang = 1,2 OH x ( Rp. 45.000)Kepala Tukang = 0,12 OH x ( Rp. 50.000)Mandor = 0,16 OH x ( Rp. 50.000)Maka akan kita dapatkan harga upah tersebut totalnya Rp 176,000.Dari total harga tersebut, sebesar Rp 176,000/ m3 kelihatan produktivitasnya terlalu kecil karena realisasinya saat ini harga upah tersebut terlalu tinggi. Tetapi saya serahkan pada masing-masing Anda apakah koefesien di BOW masih layak atau tidak.Sekarang kita coba lagi koefesien upah yang ada di dalam SNI dengan jenis pekerjaan yang sama yaitu Pasangan Batu kali :Pekerja = 1,5 OHTukang Batu = 0,6 OH

Page 7: Referensi Perbandingan UPAH

Kepala Tukang = 0,06 OHMandor = 0,075 OHKalau harga pekerja, tukang, mandor, kepala tukang kita kalikan dengan koefesien di dalam analisa SNI di atas maka akan kita dapatkan harga upah tersebut sebesar Rp 78,750,-. Harga ini masih wajar pada saat ini dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa harga-harga upah koefesien pada SNI saat ini masih wajar.Dari hal-hal tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa koefesien tersebut didapat dari hasil produktivitas kelompok pekerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan adanya methode ini, maka Anda dapat memulai dan melihat apakah koefesien upah yang terdapat di dalam BOW atau SNI masih RELEVAN atau TIDAK. Dalam menentukan perbandingan koefesien–koefesien upah (berdasarkan pengalaman pribadi saya) memiliki perbandingannya sebagai berikut :1. Perbandingan Pekerja Dengan Mandor 1 berbanding 20.2. Perbandingan Tukang dengan Kepala tukang 1 berbanding 10.Perbandingan ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kita ambil contoh, suatu pekerjaan dengan produktivitasnya 40 m3/hari dengan jumlah tenaga kerja:Pekerja = 20 orangTukang = 10 orangKepala Tukang = 1 orangMandor = 1 orangMaka koefisien dari kelompok pekerja tersebut (yang akan kita gunakan dalam menghitung harga upah suatu perkerjaan) adalah sebagai berikut :Pekerja = 20 orang / (40 m3/hari) = 0,5 OHTukang = 10 orang / (40 m3/hari) = 0,25 OHKepala Tukang = 1 orang / (40 m3/hari) = 0,025 OHMandor = 1 orang / (40 m3/hari) = 0,025 OH