Click here to load reader
View
220
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
http://www.polrireformasi.blogspot.com
REFORMASI BIROKRASI POLRES BANJAR DALAM MENJAGA SITUASI KAMTIBMAS DAN MENDEKATKAN DIRI PADA MASYARAKAT MELALUI
PROGRAM POLISI SABA BUMI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Globalisasi dan kemajuan teknologi, serta perkembangan Kota Banjar sebagai daerah
otonom baru telah menyebabkan timbulnya kejahatan dan gangguan kamtibmas yang
terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Disisi lain dalam era demokrasi
saat ini masyarakat menuntut kinerja Kepolisianya yang profesional, transparan, humanis
dan akuntable sesuai dengan harapan Mayarakat. Pencegahan menjadi penting sebab
sering kali upaya represif hanya mengutamakan kepastian hukum dan terkadang
mengabaikanrasa keadilan masyarakat maka perlu adanya peningkatan upaya preemtif
dan preventif dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat bidang kamtibmas;
2. Untuk membangun organisasi yang tepat fungsi yang berorientasi kepada pelayan
masyarakat, perlu adanya langkah dan upaya agar organisasi tersebut sesuai dengan
harapan masyarakat melalui Reformasi Birokrasi Polri Gel. II tahun 2011 – 20014, Polres
Banjar telah melaksanakan beberapa program diantaranya Penataan dan penguatan
organisasi, Penataan Tata Laksana, Penataan Perundang-undangan, Peningkatan
Pelayanan Publik, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan
Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Monitoring Evaluasi sehingga dapat
mewujudkanpelayanan prima sesuai dengan prinsip pemerintahan yang bersih (Clear
Govermance) dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Govermance);
3. Terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan publik sekaligus sebagai upaya untuk
menjaga situasi kamtibmas dan mendekatkan diri pada masyarakat, maka Polres Banjar
meluncurkan program “POLISI SABA BUMI” yang artinya Polisi berkunjung kerumah
warga. Program tersebut merupakan Permolisian yang mengadopsi kearifan Budaya
lokal sehingga diharapkan dapat mendekatkan diri kepada masyarakat serta
mengoptimalkan upaya preemtif dan preventif Kepolisian.
/B. Dasar …..
2
http://www.polrireformasi.blogspot.com
B. Dasar
1. UU RI No. 2 Tahun 2002 tentang Polri;
2. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tanggal 13 Oktober 2005 tentang Kebijakan
dan Strategis penerapan Polmas;
3. Keputusan Kapolri No : Kep/346/VI/2011 tanggal 21 Juni 2011 tentang pengesahan
Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014;
4. Surat Kapolri Nomor : B/3519/X/2011 tanggal 10 Oktober 2011 tentang Direktif
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gel. II Tahun 2011-2014;
5. Surat Telegram Kapolda Jabar Nomor : ST/874/VI/2011 tanggal 24 Juni 2012 tentang
Bhabinkamtibmas;
6. Direktif Kapolda Jabar tentang pelaksanaan program Polisi Wajib Kunjung ke Rumah
Warga Masyarakat;
7. Surat Perintah Kapolres Banjar Nomor : Sprin/1033/XII/2011 tanggal 08 Desember 2011
tentang Tim Pokja RBP Gel. II Tahun 2011 – 2014 Tingkat Polres Banjar;
8. Peraturan Kapolres Banjar nomor 01 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan tugas
Polisi Saba Bumi.
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Sebagai Implementasi kebijakan Kapolda Jabar tentang Bhayangkara pembina
Kamtibmas dan Optimalisasi dalam upaya preventif serta preemtif dalam
penanggulangan kejahatan.
2. Tujuan
a. Mendekatkan Polisi dengan Masyarakat guna memahami keinginan masyarakat
terhadap kinerja operasional Polres Banjar dalam mengatasi gangguan
kamtibmas;
b. Antisipasi terorisme, human trafficking dan narkoba melalui pendataan
penduduk;
c. Menyelesaikan masalah sosial masyarakat sedini mungkin sebelum berkembang
menjadi masalah kamtibmas dan kampanye cegah kejahatan lewat pesan-pesan
kamtibmas;
d. Sarana komunikasi sosial dan pelayanan pemerintah pada masyarakat melalui
kunjungan dari rumah kerumah (door to door visit, door to door service).
/II. PELAKSANAAN …..
3
http://www.polrireformasi.blogspot.com
II. PELAKSANAAN
A. Pengertian
1. PSB adalah penugasan anggota Polki yang berpangkat Brigadir sampai dengan Bintara
tinggi, untuk berkunjung ke rumah warga guna membangun komunikasi positif,
memahami permasalahan sosial dan gangguan keamanan yang muncul dengan
mengedepankan upaya preemtif dan preventif guna mewujudkan situasi kamtibmas yang
kondusif;
2. Penugasan anggota sudah diatur sedemikian rupa sehingga 1 orang petugas PSB
bertanggung jawab terhadap pembinaan masyarakat 1 RW, sehingga 1 Polisi : 1 RW.
B. Persiapan Program
1. Sosialisasi program, baik secara internal kepada seluruh anggota Polres Banjar, maupun
secara eksternal kepada pihak pemerintahan kota banjar, DPRD, Tomas, Toga dan para
Stake Holder lainnya;
2. Menyiapkan kelengkapan petugas PSB antara lain : Ban lengan, Stiker, Kartu Tanda
PengenalPetugas dan Tas PSB;
3. Menyiapkan pilun yaitu membuat peraturan Kapolres Banjar Nomor 01 tahun 2012 serta
membuat format-format laporan yang harus diisi oleh petugas PSB;
4. Pelatihan terhadap petugas PSB antara lain meliputi Interpersonal Skiil dan wawasan
sosial budaya masyarakat.
C. Perangkat Program
1. Petugas PSB sebagai pelaksana di tingkat RW, adalah seluruh bintara dari seluruh
fungsi dan unit kerja kecuali personel Sat Intelkam, Unit Resmob, Sat Reskrim dan
Polwan;
2. Koordinator wilayah (Korwil) sebagai supervisor dan pengendali pada tingkat kelurahan /
desa adalah seluruh Perwira di jajaran Polres Banjar dimana penugasannya di sesuaikan
dengan karakteristik masyarakat di kelurahan / desa tersebut. (Penunjukan Koorwil
disesuaikan kerawanan dan karakteristik masyarakat);
3. Bila petugas PSB bertugas di RW dimana ia bertempat tinggal maka rumah petugas
tersebut ditunjuk sebagai Pos PSB yang berfungsi sebagai pusat pembinaan keamanan
di RW tersebut dan dapat menerima laporan sementara masyarakat yang membutuhkan
pelayanan Polri. Fungsi Pos PSB tersebut mirip dengan Chu Zaiso di Jepang.
/D. Fungsi …..
4
http://www.polrireformasi.blogspot.com
D. Fungsi dan Peran Petugas PSB
1. Petugas PSB berfungsi sebagai petugas Polri yang mempunyai fungsi Intelijen, mampu
menyerap informasi sebanyak mungkin dari masyarakat dalam rangka deteksi dini;
2. Sebagai petugas Binmas yang mampu memberikan penyuluhan dan penerangan pada
masyarakat tentang kamtibmas;
3. Sebagai mediator dan fasilisator dalam pemecahan masalah atau konflik social yang
terjadi pada masyarakat melalui cara-cara ADR (Alternative Dispute Resolution) serta
musyawarah untuk mufakat;
4. Membangun citra Polri yang positif dengan mengkomunikasikan program kerja satuan
Polres Banjar dalam menindaklanjuti program open govermance.
E. Kebutuhan Personel dan Target
1. Berdasrkan jumlah RW dan kelurahan di kota Banjar maka dibutuhkan sebanyak 297
Petugas PSB dan 25 Korwil yang keseluruhannya telah dapat dicukupi oleh Polres
Banjar;
2. Setiap petugas PSB diberi targetminimal mengunjungi 2 rumah dalam seminggu,
sehingga diharapkan dalam 1 minggu ada 600 – 700 rumah yang dikunjungi berarti
dalam 1 bulan terdapat 2.500 – 2.800 rumah, dalam 1 tahun terdapat sekitar 30.000
rumah. Dengan jumlah KK di kota Banjar sebanyak 55.000 KK maka diharapkan dalam 2
tahun seluruh rumah di kota Banjar telah dikunjungi oleh petugas PSB.
F. Kebutuhan Alat Perlengkapan
Guna menunjang kegiatan PSB maka dibutuhkan alat kelengkapan PSB yang meliputi :
1. Logo PSB sebagai ikon program yaitu gambar kartun Polisiyang bersalaman dengan
masyarakatyang melambangkan persahabatan, kedekatan, senyum ramah, kesejajaran
antara Polisi dan masyarakat. Logo ini merupakan hak cipta dari Polres Banjar;
2. Tas PSB sebanyak 325 buah bantuan dari Bank Jabar cabang Banjar;
3. Stiker PSB yang berisi nomer telpon Polres dan Polsek sebanyak 55.000 buah bantuan
dari BRI cabang Banjar;
4. Kartu nama petugas PSB sebanyak 650 Set bantuan dari swasta;
5. Ban lengan sebanyak 300 buah merupakan bantuan dari Walikota Banjar.
/G. Konsolidasi …..
5
http://www.polrireformasi.blogspot.com
G. Konsolidasi dan Anev Program
Untuk menjaga konsistensi agar pelaksanaan program PSB dapat berjalan sesuai dengan
rencana serta mencapai tujuan yang diharapkan maka secara periodic kegiatan PSB dilakukan
konsolidasi dan Anev antara lain :
1. Setiap minggu korwil mengatur rencana kunjungan petugas PSB, mengawasi
pelaksanaan kunjungan dan mengumpulkan laporan hasil kunjungan;
2. 2 minggu sekali hasil pelaksanaan PSB di Anev pada tingkat korwil;
3. 1 bulan sekali seluruh korwil melaporkan hasil kegiatan PSB, serta mendiskusikan
temuan menarik diwilayahnya yang perlu ditindaklanjuti dan memutuskan prioritas
sasaran Polres Banjar pada bulan berikutnya sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi serta keinginan warga masyarakat.
H. Hasil Yang Dicapai
Sejak adanya program PSB dari tanggal 01 Januari 2012 s/d Bulan April 2012 hasil yang dicapai
baik secara kuantitas maupun kualitas :
1. Secara Kuantitas :
a. Jumlah KK seluruhnya : 54.914 KK
b. KK yang sudah dikunjungi : 2.241 KK
c. Target 7.722 KK, tercapai 7.323 KK : 95%
d. Jumlah keluarga yang telah didata : 23.505 Orang
2. Secara Kualitas :
a. Saran dan keluhan masyarakat terdiri dari :
1) Masalah Pos Kamling : 93 saran
2) Masalah knalpot bising : 81 saran
3) Masalah berandalan bermotor : 11 saran
4) Masalah patrol : 72 saran
5) Masalah pencurian : 16 saran
b. Upaya tindak lanjut :
1) Dilaksanakan pembinaan Ka Pos Kamling secara stimultan pada setiap
desa dengan materi agar lebih meningkatkan kegiatan Pos kamling
dalam menjaga stabilitas keamanan dilingkungan masing-masing;
/2) Petugas …..
6
http://www.polrireformasi.blogspot.com
2) Petugas PSB telah mendapatkan informasi dari masyarakat adanya
seseorang yang dicurigai sebagai pelaku tindak pidana, informasi
tersebut ditindaklanjuti dalam upaya pengungkapan kasus yang telah
terjadi dengan melakukan penangkapan terhadap orang yang telah
dicurigai.
3) Dalam menyikapi keluhan dari masyarakat tentang knalpot bising yang
sangat mengganggu Polres Banjar telah melaksanakan kegiatan operasi
knalpot bising dengan tindakan tilang dan kendaraan bisa diambil
setelah digantiknalpot di kantor polisi, tindakan tersebut mendapat
apresiasi positif dari masyarakat;
4) Pemecahan permasalahan pencemaran nama baik terhadap warga
melalui situs jejaring social / Facebook yang diselesaikan dengan cara
islah/ADR;
5) Dalam penanganan keluhan masyarakat melalui PSB tentang adanya
informasi konflik antara berandalan bermotor di wilayah kota Banjar yang
dapat menimbulkan keresahan masyarakat Polres banjar telah berupaya
melaksanakan kegiatan-kegiatan meliputi :
a) Penyusunan maklumat kapolres Banjar tentang pencegahan
kejahatan terkait Geng Motor;
b) Pemasangan spanduk penolakan berandalan bermotor di kota
Banjar;
c) Melaksanakan patrol gabungan dengan TNI dan instansi terkait.
III. PENUTUP
A. Pelaksanaan program PSB adalah suatu strategi yang solutif guna menjawab kelemahan
pelaksanaan tugas Polri sekaligus sebagai wujud pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri selain
itu data dan informasi yang diterima petugas PSB memperkaya data base Polres Banjar dan
Polsek sehingga PSB juga merupakan implementasi kebijakan Polsek sebagai basis deteksi;
B. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan dan dukungan dari seluruh Stake Holder
masyarakat kota Banjar maka Polres Banjar siap untuk melaksanakan program PSB ini. Semoga
program ini dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan sehingga situasi kamtibmas
yang aman dan kondusif dapat terwujud dan pembangunan dapat berjalan dengan baik guna
menuju masyarakat kota Banjar yang sejahtera, adil dan makmur.
7
http://www.polrireformasi.blogspot.com
LAMPIRAN – LAMPIRAN