71
SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 28 November 2011 s/d 08 Januari 2012 Dr. H. Mutahal Sp.F VISUM ET REPERTUM Visum et Repertum adalah : Surat keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk kepentingan pengadilan ( yustisi ) mengenai apa yang dilihat dan ditemukan pada korban sepanjang pengetahuan yang sebaik-baiknya dengan mengingat sumpah yang diucapkan pada waktu menerima jabatan. Tujuan Visum et Repertum : Sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan, karena luka atau jejas pada tubuh korban hidup atau mati selalu berubah → pada korban hidup menjadi sembuh atau bertambah parah dan pada korban mati dapat berubah jadi membusuk. Macam-macam Visum et Repertum : 1.VeR Jenazah 2.VeR Hidup : a. VeR Tetap : Setelah pemeriksaan korban boleh pulang dan bisa bekerja lagi. Disertai dengan kualifikasi luka : tidak ada halangan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. b. VeR Sementara : Setelah pemeriksaan korban perlu perawatan lebih lanjut dan terhalang untuk bekerja Dokter Muda Gresik Kelompok B Periode 2011/2012 Page 2

REFRAT FORENSIK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Dr. H. Mutahal Sp.F

VISUM ET REPERTUM

Visum et Repertum adalah :

Surat keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk kepentingan pengadilan

( yustisi ) mengenai apa yang dilihat dan ditemukan pada korban sepanjang

pengetahuan yang sebaik-baiknya dengan mengingat sumpah yang diucapkan

pada waktu menerima jabatan.

Tujuan Visum et Repertum :

Sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan, karena luka atau jejas pada

tubuh korban hidup atau mati selalu berubah → pada korban hidup menjadi

sembuh atau bertambah parah dan pada korban mati dapat berubah jadi

membusuk.

Macam-macam Visum et Repertum :

1. VeR Jenazah

2. VeR Hidup :

a. VeR Tetap : Setelah pemeriksaan korban boleh pulang dan bisa bekerja

lagi. Disertai dengan kualifikasi luka : tidak ada halangan dalam

melakukan pekerjaan sehari-hari.

b. VeR Sementara : Setelah pemeriksaan korban perlu perawatan lebih

lanjut dan terhalang untuk bekerja karena belum sembuh.Tidak memuat

kualifikasi luka. Guna : menahan tersangka.

c. VeR Lanjutan : Setelah dirawat, ternyata korban

- sembuh : kualifikasi luka → ada halangan sementara untuk melaku kan

pekerjaan sehari-hari/luka berat.

- meninggal : tidak memakai kualifikasi luka.

- pindah RS / pulang paksa / kabur.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 2: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Misal : orang ditusuk perutnya, dirawat seminggu kemudian meninggal maka

dibuat VeR sementara, VeR lanjutan dan VeR jenazah.

3. VeR pengenalan umur.

4. VeR penggalian jenazah.

5. VeR psikiatri.

6. VeR TKP ( Tempat Kejadian Perkara ).

7. VeR barang bukti lain.

Susunan Visum et Repertum :

1. Pro Justisia

Guna : sebagai pengganti materai untuk menghemat biaya.

2. Pendahuluan

Guna : agar tidak terjadi kekeliruan identitas di pengadilan.

Isi : - Identitas korban yang diperiksa

- Identitas orang yang meminta visum (polisi/penyidik)

- Identitas dokter yang membuat visum

- Identitas orang yang mengantarkan korban

- Dugaan sebab kematian

3. Pemberitaan

Isi : apa yang dilihat dan ditemukan pada korban dari hasil pemeriksaan.

Syarat menulis pemberitaan yang benar :

- Tidak boleh ada singkatan atau simbol

- Angka harus ditulis dengan huruf

- Diberi garis --------- bila ada sisa agar tidak diisi orang lain

- Memakai bahasa yang bisa dimengerti orang banyak/umum

- Tidak boleh menulis diagnosa

- Boleh ditulis dengan tangan

4. Kesimpulan

Isi : dugaan sebab dan akibat.

Guna : untuk mempermudah hakim mangambil keputusan.

5. Penutup

Guna : kejujuran sumpah jabatan dalam membuat Visum et Repertum

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 3: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Isi : “ Demikian visum et repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah

saat menerima jabatan “ kemudian di TTD ( kalau PNS ).“ Demikian

visum et repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah saat lulus

pendidikan dokter “ kemudian di TTD ( kalau bukan PNS ).

Ketentuan membuat Visum et Repertum :

1. Jenazah harus mati tidak wajar.

2. Ada surat permintaan visum dari kepolisian.

3. Yang boleh meminta visum :

- Penyidik/polisi/provos ( sebagai barang bukti )

- Hakim (untuk terdakwa : apakah terdakwa mampu mempertanggung

jawabkan perbuatannya, bila sakit jiwa berarti tidak mampu mem

pertanggungjawabkan perbutannya)

4. VeR dibuat selambat-lambatnya 20 hari sesuai dengan batas penahanan

tersangka.

5. Surat kematian dibuat dengan disertai penyebab kematian atau dugaan

penyebab kematian.

6. Kalau sudah sembuh, korban tidak boleh minta visum waktu sakit karena

rahasia jabatan.

7. Polisi tidak boleh meminta visum yang dibuat 1 bulan yang lalu melainkan

korban harus diperiksa lagi dan dibuat visum yang baru, kalau belum puas

dibuat rekam medis.

Dokter menolak membuat VeR jika :

1. Berhubungan dengan keluarganya

2. Memenuhi rahasia jabatan

Dokter boleh membocorkan V et R jika :

1. Permintaan dari keluarga korban

2. Mencegah penularan wabah

3. Menjalankan undang-undang

4. Mengurus surat kematian

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 4: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

5. Sepanjang daya paksa

MEMBUAT KESIMPULAN PADA VeR

VeR hidup → pada pemeriksaan ditemukan sperma di vagina dan luka lecet.

Kesimpulan : Ditemukan tanda-tanda kekerasan/paksaan akibat benda tumpul,

ditemukan cairan sperma di vagina. (prinsip : tidak boleh

mengarah ke pemerkosaan)

VeR sementara → korban tertusuk perutnya, usus jebol.

Kesimpulan : Didapatkan luka tusuk pada perut akibat benda tajam dimana

korban perlu perawatan lebih lanjut.

VeR lanjutan → pasien dirawat dan sembuh setelah 2 minggu.

Kesimpulan : Didapatkan luka tusuk pada perut setelah dirawat 2 minggu

korban dapat melakukan pekerjaannya, kualifikasi luka berat

karena tidak ada harapan sembuh.

VeR sementara → kepala terbentur dan masih perlu dirawat.

Kesimpulan : Didapatkan perdarahan pada kepala dan diperlukan perawatan

lebih lanjut.

VeR lanjutan → Setelah dirawat pasien sembuh lalu mengalami gangguan jiwa

selama 2 bulan.

Kesimpulan : Korban mengalami perdarahan di kepala akibat benda tumpul,

korban mengalami luka berat dan gangguan jiwa selama 2 bulan.

Exhumation, tinggal tulang kepala

Kesimpulan : Ditemukan patah tulang kepala karena benda tumpul, sebab

kematian tidak dapat ditemukan tapi kelainan tersebut dapat

menyebabkan kematian.

Pneumonia dan perdarahan otak akibat dipukuli.

Kesimpulan : korban meninggal secara wajar karena radang paru yang diperberat

dengan kerusakan otak karena benda tumpul.

Luka tembak pada jantung dan tes getah paru (+)

Kesimpulan : ditemukan luka tembak pada jantung dan test getah paru (+)

yang menunjukkan korban pernah bernapas dalam air, masing-

masing dari kedua hal tersebut bisa menyebabkan kematian.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 5: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Hematome tidak diotopsi

Kesimpulan : ditemukan luka memar dan perdarahan di bawah kulit, sebab ke

matian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan

pemeriksaan dalam (otopsi).

Kepala penyet, tidak dilakukan otopsi

Kesimpulan : sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan

pemeriksaan dalam (otopsi) tapi kelainan tersebut biasanya

dapat menyebabkan kematian.

Korban KLL, terjadi benturan, nyeri paha, pasien pulang

Kesimpulan : ditemukan luka memar di paha akibat benda tumpul, korban

tidak mengalami hambatan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Patah tulang tengkorak, otak laceratio akibat benda tajam

Kesimpulan : Korban meninggal karena patah tulang tengkorak dan kerusakan

pada otak akibat benturan dengan benda tajam.

Kepala pecah/patah karena benda tajam

Kesimpulan : Didapatkan patah tulang tengkorak karena benda tajam, sebab

kematian tidak dapat ditentukan tapi kelainan tersebut dapat

menyebabkan kematian.

Korban dipukul, keluar darah pada hidung, mulut, telinga, mata bengkak biru,

tidak diotopsi.

Kesimpulan : Ditemukan perdarahan yang keluar dari lubang hidung, telinga

dan mulut akibat persentuhan dengan benda tumpul di kepala.

Sebab kematian tidak dapat ditentukan tapi kelainan ini bisa

menyebabkan kematian.

RAHASIA JABATAN

Rahasia Jabatan :

Adalah segala sesuatu yang dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan

dilihat sepanjang menjalankan lapangan pekerjaannya sebagai dokter.

Tujuan rahasia kedokteran :

1. Pertanggungjawaban moral

2. Melaksanakan sumpah

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 6: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

3. Menjalankan undang-undang

4. Menjalankan peraturan pemerintah

Yang wajib menjaga rahasia kedokteran :

1. Dokter dan mahasiswanya

2. Perawat dan mahasiswanya

3. Petugas laborat

4. Farmasi

5. Semua orang yang bekerja di RS

Yang dirahasiakan :

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan fisik

3. Pemeriksaan penunjang

4. Status (rekam medis)

Dokter boleh membocorkan rahasia kedokteran jika :

1. Daya paksa

2. Membahayakan masyarakat (mis: sopir angkut punya riwayat epilepsi)

3. Pasien membahayakan diri sendiri (mis:mencoba bunuh diri)

4. Menjalankan undang-undang

Sanksi jika seorang dokter membocorkan rahasia jabatan :

1. Pidana : Berupa hukuman kurungan (tidak akan dihukum bila tidak ada

pengaduan)

2. Perdata : Berupa denda sejumlah uang

3. Administrasi : Pencabutan SIP, mutasi jabatan atau dikeluarkan

4. Masyarakat : Dikucilkan dari lingkungan, keluarga pasien yang dendam

bisa ditembak

Hak Undur Diri :

Adalah hak seorang dokter untuk mengundurkan diri sebagai saksi, ahli atau saksi

ahli dari pengadilan karena rahasia jabatan.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 7: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Terutama pada kasus abortus provokatus kriminalis :

Dokter, korban, pelaku dan orang-orang yang mengetahui proses aborsi adalah

tersangka → dalam hal ini dokter jika tidak memberi kesaksian akan dihukum

tetapi jika memberi kesaksian akan dituntut oleh keluarga korban karena telah

membocorkan rahasia kedokteran maka sebaiknya jika dokter akan memberi

kesaksian di pengadilan hendaknya minta jaminan pertanggung jawaban dari

hakim atas tuntutan keluarga korban. Setelah memberi kesaksian dokter tersebut

boleh mengajukan banding pada persidangan berikutnya dan dapat dibebaskan.

LUKA

Kualifikasi luka :

1. Luka yang menimbulkan halangan untuk sementara waktu dalam melakukan

pekerjaan sehari-hari.

2. Luka yang tidak menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaan sehari-

hari/luka ringan.

3. Luka berat, ada 7 :

a. Luka yang tidak ada harapan sembuh / menimbulkan bahaya maut

(misal : luka tusuk di perut )

b. Luka yang membuat tidak mampu melakukan pekerjaan sehari-hari

seumur hidup (mis : pemain piano yang kehilangan jari2nya, dokter

bedah tulang yg kehilangan fungsi tangan)

c. Luka yang menyebabkan kehilangan salah satu panca indera

d. Cacat berat : misalnya kaki/tangan putus → amputasi

e. Mengalami kelumpuhan

f. Wanita hamil yang mengalami keguguran

g. Terganggunya daya pikir lebih dari 4 minggu

Luka karena benda tajam :

1. Luka iris : panjang luka lebih lebar dari pada dalamnya

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 8: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

2. Luka tusuk : dalam luka lebih dari panjang luka

3. Luka bacok

Luka karena benda tumpul :

1. Luka lecet

2. Luka memar

3. Luka robek

Luka tusuk :

sisi kanan lebih tajam karena arah mencabut tidak sama

dengan arah tusukan

Luka tusuk dengan kedalaman 5 cm artinya panjang pisau > 5cm

Luka tusuk dengan lebar 3 cm artinya lebar pisau <3 cm

Cara membedakan jenazah mati setelah dan sebelum ditusuk :

Luka tusuk pada korban yang masih hidup → dapat diketahui dari adanya

darah segar yang menyembur dan berceceran di sekitar korban (percikan

darah di baju dan lantai) → ada tanda-tanda intravital

Pada korban yang sudah mati → tidak didapatkan semburan darah segar

Luka retak pada kulit :

Luka robek akibat trauma terkena benda tumpul yang menyerupai luka

robek karena benda tajam, terjadi di daerah-daerah tubuh yang ada tulang

dibawahnya (misal: kepala, tulang kering).

Beda luka retak dengan luka karena benda tajam :

Pembeda Luka iris Luka retak

Tepi luka Rata Tidak rata

Sudut luka Tajam/lancip Tidak tajam/tumpul

Permukaan luka Rata Tidak rata

Jembatan jaringan Tidak ada Ada

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 9: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Rambut Terpotong Tercabut

Memar/lecet sekitar luka Tidak ada Ada

Luka lecet :

Ante mortem (sebelum mati) : ada tanda sel-sel radang dan ada memar

(kemerahan) di sekitar luka.

Kepala terbentur dapat terjadi :

1. Abratio kulit

2. Hematome

3. Luka retak

4. Patah tulang tengkorak

5. Epidural bleeding

6. Subdural bleeding

7. Sub arachnoid bleeding

8. Otak : contusio, commutio (gegar otak/tidak ada kelainan), laceratio

- Epidural bleeding terjadi pada dewasa muda karena duramater &

tabula interna tidak menempel terlalu kuat.

- Subdural bleeding terjadi pada anak2 & orang tua.

Anak2 tulang masih elastis.

Orang tua tabula interna & duramater melekat sangat erat.

Laceratio :

Terjadi karena adanya osilasi otak → adanya akselerasi dan deselerasi

Ada 2 macam :

1. Coup : Lokasi perdarahan otak di tempat benturan (biasanya

hematoma kulit) → terjadi karena kepala terhantam benda tumpul.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 10: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

2. Counter Coup : Lokasi perdarahan otak terjadi berlawanan dengan tempat

benturan → orang bergerak dengan kecepatan tinggi kemudian

berhenti secara tiba-tiba (terjadi osilasi otak).

Syarat terjadinya conter coup: kepala dalam keadaan bergerak/ diam tetapi

bebas untuk bergerak pada saat terjadi benturan.

Coup dan Counter Coup tidak bisa dibedakan keadaan otaknya kecuali jika otak

masih belum dikeluarkan dari tulang tengkorak → jika memar pada otak

berlawanan dengan lacerasi disebut contra coup

Besar mana coup atau contra coup ???

Keduanya sama dalam tingkat keparahan dan beratnya.

Tergantung karena kadang-kadang : Ada coup, tidak ada contra coup

Ada contra coup, tidak ada coup

Ada coup dan ada contra coup

Memakai helm dengan kecepatan rendah berguna, tapi bila dengan kecepatan

tinggi sia-sia karena dapat terjadi contra coup.

Luka tembak :

1. Luka tembak masuk

2. Luka tembak keluar

Beda luka tembak masuk dengan luka tembak keluar :

1. Luka tembak masuk :

- Umumnya berbentuk bulat, apabila peluru mengenai kulit posisinya

tegak lurus

- Terdapat contusio ring yang rata pada tembakan tegak lurus dan

bulat/oval pada tembakan miring

- Ada benang dari pakaian yang masuk ke dalam luka/jaringan di bawah

kulit yang ikut masuk

2. Luka tembak keluar :

- Bentuk bervariasi dapat bulat, stellate, elips kadang hanya lacerasi

linier seperti luka iris

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 11: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

- Tidak ada contusio ring, kecuali bila ada benda keras yang

menempel /menekan kulit tempat peluru keluar

- Jaringan dari kulit keluar tubuh

Luka tembak masuk ada 3 macam :

1. Luka tembak kontak/tempel

- Hard contact dan soft contact

- Ada luka robek yang berbentuk seperti bintang (terjadi karena udara

akibat tembakan keluar kembali melalui luka tembak tersebut) serta

terdapat cetakan dari ujung laras → biasanya merupakan bunuh diri

2. Luka tembak jarak dekat

- Ada sisa mesiu(efek dari asap), sisa-sisa jelaga (tattooage), ada contusio

ring → merupakan pembunuhan

- terjadi pada jarak tembakan mulai dari jarak kontak longgar hingga

jarak < 60 cm

3. Luka tembak jarak jauh

- Hanya ada contusio ring → merupakan kecelakaan

- Hampir sama dengan luka pada orang yang menabrak mur dari sepeda

motor.

Luka tembak “RICHOCET”/ Billiard Ball Richocet Effect adalah :

- Luka tembak dimana anak peluru mengenai suatu benda kemudian

memantul dan mengenai orang tersebut → tembakan yang tidak disengaja

- Dibedakan dengan luka tembak biasa (tidak ditemukan contusio ring)

supaya bisa langsung dihukum.

*Satu-satunya luka tembak masuk yang tidak terdapat contusio ring

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 12: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Contusio Ring :

Terjadi karena peluru yang berputar lalu mengenai elastisitas kulit, kulit

terpuntir membentuk luka

Kaliber Senjata :

Diameter anak peluru yang pangkal (dalam inci)/ jumlah anak peluru yang

dibuat dari 1 pound timbel (mis : kaliber 5 → 5 peluru dari 1 pound timbel

Kaliber Laras :

Jarak diameter laras antar group (line yamg menonjol)/garis anak peluru

sehingga terbentuk alur

Diameter anak peluru > diameter laras terjadi :

1. Meledak

2. Macet dan menyebabkan tandem

3. Goresan alur besar dan jelas

Anak peluru dum-dum :

Anak peluru yang ujungnya dibelah empat sehingga akan mengembang akibat

gerak gyroskopik dengan tujuan menimbulkan kerusakan / luka yang lebih besar.

Anak peluru tandem :

Anak peluru yang tersangkut dalam laras, kemudian terdorong anak peluru

berikutnya dan terbang bersama-sama → 1 tembakan 2 anak peluru yang

keluar.

FIRING TES : untuk menentukan jarak tembak

Caranya :

Buat form → luka tembak dijiplak dengan parafin panas cair kemudian

ditutup kassa kemudian diberi parafin panas cair lagi dan ditutup kassa.

Setelah cetakan jadi, dilakukan tembakan percobaan ke sebuah parafin

kering pada jarak yang berbeda-beda, dicari yang cocok dengan hasil cetakan

(form). Jarak tembak masuk dekat biasanya <60 cm.

Cara menentukan senjata yang digunakan :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 13: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

- Tentukan kalibernya, sesuai atau tidak

- Tentukan arah alurnya, sesuai atau tidak

- Tentukan jumlah alurnya, sesuai atau tidak

- Bila belum ada yang sama, lakukan tembakan percobaan dari kedua

senjata ke dalam air/kotak kapas untuk memudahkan mengambil sample

peluru, kemudian peluru dilihat dengan mikroskop pembanding, senjata

yang sama minimal ada 13 alur (sesuai data statistik) yang memiliki arah

yang sama pada pelurunya

KEMATIAN

Orang dikatakan meninggal bila terjadi :

1. Tubuh tidak bergerak

2. Tidak bernapas

3. Nadi tidak teraba

4. Jantung tidak berdenyut

5. Timbul lebam mayat 15-30 menit setelah meninggal

6. Kaku mayat >3 jam

7. Penurunan suhu tubuh

8. Pembusukan > 24 jam

9. Menjadi tanah

Jika tidak membusuk terjadi :

- Mumifikasi :

mayat yang dikuburkan di gurun pasir (karena penguapan) bisa

untuk identifikasi.

- Saponifikasi :

Mayat yang tidak membusuk setelah dikubur dalam waktu yang lama,

karena mayat dikuburkan di dalam tanah yang basah dan memiliki

suasana yang basa sedangkan mayat itu sendiri bersifat asam bisa

untuk identifikasi.

Saponification (Adipocere) :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 14: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

- Terjadi karena adanya proses hidrogenisasi dari asam lemak tak jenuh

menjadi asam lemak jenuh , dan asam lemak jenuh ini bereaksi dengan

alkali membentuk sabun yang tidak larut.

- Syarat untuk terjadinya adipocere adalah :

a. Tempat harus basah, artinya harus mengandung air.

b. Tempat harus mengandung alkali.

- Proses adipocere terjadi dalam waktu beberapa bulan sampai beberapa

tahun. Lebih cepat terjadi pada bayi dan anak–anak daripada orang

dewasa. Sedang fetus berumur 7 bulan intrauterine tidak pernah akan

mengalami adipocere, oleh karena komposisi lemaknya berbeda.

- Gejala – gejala yang tampak adalah :

a. Tubuh berwarna putih sampai putih kekuningan

b. Bila diraba terasa seperti sabun

c. Pada pemanasan akan meleleh

d. Berbau tengik

- Kepentingan adipocere untuk Kedokteran Forensik adalah :

a. Untuk kepentingan identifikasi

b. Adanya tanda–tanda kekerasan masih dapat ditemukan.

Mummifikasi :

- Proses pengeringan dan pengisutan alat–alat tubuh akibat penguapan.

- Syarat untuk dapat terjadi mummifikasi adalah :

a. Suhu udara harus tinggi

b. Udara harus kering

c. Harus ada aliran udara yang terus menerus

- Proses mummifikasi lengkap dalam waktu 1 – 3 bulan, dan jenasah yang

mengalami mummifikasi ini dapat bertahan lama sekali.

- Gejala – gejala yang tampak ialah:

a. Tubuh menjadi kurus, kering, dan mengkerut

b. Warna coklat muda sampai coklat kehitaman

c. Kulit melekat erat pada jaringan di bawahnya

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 15: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

d. Susunan anatomi alat–alat tubuh masih baik

- Kepentingan mummifikasi dari segi Kedokteran Forensik adalah:

a. Untuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hamper tidak

berubah

b. Tanda–tanda kekerasan masih tetap ada.

Identifikasi

Mengenal kembali ini siapa

Exhumation :

- Penggalian kembali jenazah yang telah dikubur

- Dilakukan bila : (1) setelah dikubur, dicurigai kematian korban ternyata

tidak wajar (2) Atas permintaan keluarga (3) dan bila diatas kuburan akan

dibangun sarana umum (seperti jalan tol, bandara, dll)

Lebam mayat (Livor Mortis / Post-Mortem Lividity)

Adalah bintik – bintik berwarna merah kebiruan

Terjadi 15-30 menit setelah meninggal

Mengapa bisa terjadi lebam mayat?

- Lebam mayat timbul apabila seseorang meninggal, peredaran darahnya

berhenti dan timbul stagnansi kemudian karena gaya gravitasi maka

darah mengendap di tempat yang paling rendah (kecuali bagian tubuh

yang tertekan dasar atau tertekan pakaian).

- Lebam mayat terjadi di semua organ (paru, hati, kulit, dll), terutama

biasanya ditemukan di daerah punggung

- Bila lebam mayat ditemukan didaerah dada artinya korban setelah mati

pernah dibalik.

- Empat jam setelah orang meninggal akan terjadi hemolisis pigmen

darah keluar dan masuk ke jaringan sekitarnya lebam mayat tidak

akan hilang bila posisi jenasah diubah.

Lebam mayat tidak terjadi jika :

- Korban meninggal kehabisan darah/perdarahan hebat

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 16: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

- Korban berkulit hitam/negro sehingga lebam mayat tidak terlihat

Lokasi lebam mayat :

- Posisi terlentang kuduk, punggung, pantat, dan flexor tungkai

- Pada bagian depan samping leher disebabkan pengosongan yang

kurang sempurna daripada vena – vena superficial (vena jugularis

externa dan vena colli superfisialis).

- Posisi telungkup dahi, pipi, dagu, dada, perut, dan extensor tungkai.

- Korban menggantung ujung extremitas dan genitalia externa.

- Alat tubuh: belakang otak, belakang paru, belakang hati, serta belakang

lambung dibedakan dengan pneumonia / keracunan.

Lebam mayat :

- Keracunan gas CO2 darah berwarna hitam.

- Keracunan HCN darah berwarna Cherry Red.

- Keracunan CO darah berwarna Cherry Red.

- Asphiksia berwarna kebiruan.

- Normal merah bintik ke-biru2an.

Lebam mayat harus dibedakan dengan luka memar

Perbedaan lebam mayat dengan luka memar :

Lebam mayat Luka memar

Lokasi Bagian tubuh yang terendah,

kecuali yang tertekan

Di sembarang tempat

terutama tempat terjadinya

benturan

Ditekan Biasanya hilang Tidak hilang

Pembengkakan Negatif Positif

Insisi/diiris Bintik darah intravaskuler

yang hilang bila dihapus, tidak

hilang bila lebih dari 4 jam

karena lebam mayat menjadi

permanen akibat terjadinya

Bintik darah ekstravaskuler

yang tidak hilang bila

dihapus

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 17: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

hemolisis (meresap ke

jaringan)

Tanda intravital Negatif Positif

Kaku mayat (Rigor Mortis)

Terjadi 3 jam setelah meninggal, mulai dari otot-otot sekitar mata (otot yang

paling pendek dan lemah), otot-otot leher, thorax, abdomen dan sampai pada

otot-otot ekstremitas, yang paling lama menjadi kaku adalah otot rahang

(otot yang paling kuat)

Ada lebam mayat, tidak didapatkan kaku mayat : >30 menit atau <3 jam

Ada lebam mayat, kaku mayat tidak sempurna : >3 jam atau <6 jam

Ada lebam mayat, kaku mayat sempurna : >6 jam atau <18 jam

Kaku mayat tidak sempurna dan terjadi pembusukan : >18 jam atau <24 jam

Kaku mayat ≥18 jam akan menghilang

Kapan hilangnya kaku mayat ?

Kaku mayat mulai menghilang urut – urutan hilangnya kaku mayat

sama seperti pada waktu timbulnya. Terkecuali otot rahang bawah

yang paling akhir menjadi lemas. Fase ini berlangsung selama 6 jam.

Cara kematian ada 2 macam :

1. Wajar : mati karena sakit, usia tua

2. Tidak wajar : mati karena ruda paksa ( mis : kecelakaan, bunuh diri,

pembunuhan)

Tujuan Pemeriksaan TKP :

Untuk mencari cara kematian. TKP bisa menentukan apakah terjadi pem-

bunuhan, kecelakaan, atau bunuh diri.

Menentukan sebab kematian :

Harus dengan otopsi periksa organ yang mengalami kelainan (rusak)

- Kurang dari 3 hari otopsi harus cepat dilakukan karena organ belum

membusuk.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 18: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

- Lebih dari 3 hari boleh ditunda karena organ sudah membusuk / hampir

tidak berubah.

- Tidak bisa dilakukan jika sudah membusuk dan tinggal tulang, kecuali jika ada

fraktur pada tulang kelainan yang bisa (biasanya bisa) menyebabkan

kematian.

Tanda-tanda mati dibunuh :

1. Barang-barang di TKP berantakan

2. Ada senjata tajam (misal pisau) di dekat korban

3. Pakaian sobek

4. Ditemukan luka yang tidak bisa dijangkau oleh korban

5. Tidak ada cadaveric spasme

6. Ada luka tangkisan

Tanda-tanda bunuh diri dengan luka tembak :

1. TKP tidak berantakan (rapi)

2. Pintu tertutup dan terkunci dari dalam kamar

3. Ada surat wasiat yang ditulis tangan (tulisan tangan orang bermacam-

macam untuk identitas sehingga tidak diketik)

4. Luka tembak bisa dijangkau oleh korban (mis: kepala, mulut, dada,

jantung)

5. Luka tembak kontak/tempel

6. Jika mengenai mulut, gigi tetap utuh

7. Kalau mengenai dada/perut pakaian disingkap, baju tidak robek

8. Ditemukan senjata dan cadaveric spasme

Tanda-tanda bunuh diri dengan luka iris :

1. TKP tidak berantakan (rapi)

2. Pintu tertutup dan terkunci dari dalam kamar

3. Ada surat wasiat yang ditulis tangan

4. Pakaiannya rapi, tidak robek

5. Luka iris bisa dijangkau oleh tangan korban

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 19: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

6. Ada luka percobaan : Luka menggerombol, searah, makin lama makin

dalam

Tanda-tanda bunuh diri dengan luka tusuk :

1. TKP tidak berantakan (rapi)

2. Pintu tertutup dan terkunci dari dalam kamar

3. Ada surat wasiat yang ditulis tangan

4. Ada senjata yang dipakai

5. Pakaian disingkapkan ditempat luka tusuk

6. Luka tusuk bisa dijangkau oleh korban

7. Ada luka percobaan : Luka menggerombol, searah, ada yang dangkal dan

ada yang dalam

8. Ditemukan cadaveric spasme

9. Tidak terdapat luka tangkisan (perlawanan)

Cadaveric Spasme

Sebelum meninggal korban telah menggenggam sesuatu (mis : pisau, pasir,

senjata, dll)

Tanda-tanda bunuh diri dengan gantung diri :

1. Ada kursi untuk pijakan

2. Tali serong mengarah ke atas mengikuti garis leher

3. Bisa simpul hidup dan simpul mati (longgar)

4. TKP tidak berantakan

5. Ada surat wasiat

6. Pintu tertutup dan terkunci dari dalam kamar

7. Ditemukan cadaveric spasme

Warna muka korban gantung diri :

- Seluruhnya pucat : karena arteri dan vena leher terjepit

- Seluruhnya gelap : karena vena terjepit, darah arteri tetap mengalir

Penyebab korban mati gantung diri :

1. Asfiksia

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 20: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

2. Patah tulang leher dan vertebrae cervicalis

3. Pembuluh darah terjepit sehingga darah tidak bisa ke otak

Tanda-tanda mati terkena petir :

1. Terjadi benturan udara (udara meregang)

2. Terlempar akibat tekanan udara

3. Tegangan listrik tinggi

4. Panas

Aborescent Marker :

Tanda petaka yang dapat ditemukan pada korban yang terkena petir,

didapatkan gambaran pohon gundul yang disebabkan karena terjadinya

vasodilatasi pembuluh darah vena perifer. Sifatnya tidak permanen/cepat

hilang

Faktor yang mempengaruhi seseorang mati terkena listrik :

1. Voltage

2. Arus

3. Tahanan (pengaruhi luka listrik)

4. Lama kontak

5. AC/DC

6. Kebiasaan

7. Kesiapan (kaget → ventrikel fibrilasi → mati)

Cara kematian karena listrik yang paling banyak kecelakaan, pada luka

listrik kecil lebih berbahaya dari luka listrik besar, karena tahanan lebih besar

langsung masuk ke dalam jaringan tubuh (jantung)

Sebab kematian orang kesetrum listrik :

1. Ventrikel fibrilasi

2. Spasme otot pernapasan

3. Paralisis pusat pernapasan

4. Edem paru

5. Hematom

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 21: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

6. Bintik-bintik perdarahan pada otak

Current Mark :

Merupakan tanda luka bakar : luka bakar → kemerahan → bula → gosong

Tidak bisa dibedakan luka bakar karena listrik/api

Penyebab orang mati tenggelam :

1. Vagal refleks karena perbedaan suhu

2. Spasme laring

3. Asfiksia

4. Kram

Perbedaan paru-paru korban yang tenggelam di air tawar dan air laut :

Tenggelam di air tawar Tenggelam di air laut

Paru-paru oedem kering Paru-paru oedem basah

Paru-paru besar tapi ringan Paru-paru besar dan berat

Batas anterior menutupi jantung Batas anterior menutupi

mediastinum

Warna merah pucat dan emfisematous Warna ungu/kebiruan, permukaan

mengkilat

Paru-paru bila dikeluarkan dari

rongga thorax tidak kempis, ditekan

keluar buih tidak keluar air

Paru-paru bila dikeluarkan dari

rongga thorax melebar dan bila

ditekan cekung, keluar banyak air

Bila diiris terdengar krepitasi Bila diiris terdengar krepitasi

menurun

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 22: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Kesimpulan :

Pada korban yang tenggelam di air tawar, paru-paru mengalami edem kering,

bila dilakukan pemotongan paru-paru terlihat kering dan tidak keluar cairan

Pada korban yang tenggelam di air laut, bila paru-paru diletakkan diatas meja

akan melebar dan basah, bila dilakukan pemotongan paru-paru akan keluar

banyak cairan

Alasannya :

Osmolaritas air laut dalam paru lebih besar daripada cairan tubuh sehingga

cairan pada seluruh jaringan tubuh akan tertarik masuk ke dalam paru-

Paru. Osmolaritas air tawar dalam paru lebih kecil sehingga cairan pada

seluruh jaringan tubuh akan diserap tubuh.

Tes untuk mengetahui korban tenggelam :

“TES GETAH PARU”

Caranya : Paru-paru diletakkan di atas meja, permukaan paru-paru

dibersihkan satu kali dengan pisau posisi tegak lurus, kemudian

diiris sampai pada alveoli yang paling dekat dengan pleura (sub

pleura) dan ditutup, kemudian obyek glass ditempelkan pada alveoli

dan ditutup dengan gelas penutup, dilihat dibawah mikroskop, akan

didapatkan lumpur, pasir, telur cacing, diatome, alga, dll.

Tes getah paru (+) : Korban sempat/pernah bernapas dalam air

Tes getah paru (-) : Korban meninggal terlebih dahulu baru masuk ke dalam

air/tidak sempat bernapas dalam air

Airnya jernih sama dengan air minum

Spasme laring

Vagal refleks

Cadaveric spasme pada korban tenggelam :

Sebelum meninggal korban telah menggegam lumpur artinya korban sempat

hidup di dalam air

Tes Apung Paru :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 23: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

adalah tes untuk membuktikan pembunuhan anak apakah pernah hidup bernafas

atau tidak.

Caranya :

Ambil organ paru2, jantung, thymus dimasukkan kedalam bak berisi air. Pada

paru2, percobaan dimulai dari paru2 yang utuh, dipotong perlobus, dipotong

menjadi ukuran yang lebih kecil dan jika masih terapung, potong hingga ukuran

terkecil dan di apungkan.

Jika mengapung bayi pernah hidup, bernafas.

Jika tenggelam bayi belum pernah bernafas.

TEKNIK DALAM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

Cara mengambil gas CO2 dalam sumur :

1. Ambil beberapa botol bersih dan kosong berkapasitas 1 liter (ex : botol bir).

Ikat leher dan bagian alas botol masing – masing dengan tali yang cukup

panjang.

2. Isi botol tersebut dengan air sampai penuh. Turunkan ke dalam sumur yang

mengandung gas CO2 dengan posisi tegak (alas botol di bawah dan leher botol

di atas). Jaga air dalam botol jangan sampai tumpah.

3. Setelah sampai pada tempat yang sesuai dengan korban ditemukan meninggal

(kedalamannya), botol tersebut dibalik agar semua air dalam botol tumpah.

Yaitu dengan cara menarik tali yang mengikat alas botol dan mengulur tali

yang mengikat leher botol.

4. Dengan keluarnya seluruh air dan botol menjadi kosong maka botol akan

vaccum sehingga gas CO2 masuk ke dalam botol.

5. Setelah botol terisi gas CO2 maka botol diangkat ke atas dengan cara botol

dibalik lagi, seperti posisi semula agar gas CO2 dapat terbawa terus dalam botol

(gas CO2 lebih berat daripada udara).

6. Setelah sampai di atas, botol segera ditutup rapat, berikan label dan disegel.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 24: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Tes CO2 ada dua, yaitu:

- Kualitatif : dengan pemberian larutan Ca(OH)2 yang jernih dan baru dibuat

atau larutan Ba(OH)2 pada botol yang berisi udara yang diambil dari

tempat sample. Apabila terdapat endapan putih kapur dari CaCO3 atau

BaCO3 maka berarti gas CO2 positif.

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O

Ba(OH)2. + CO2 BaCO3 + H2O

- Kuantitatif :

1. Grafimetri (penimbangan terhadap endapan yang terjadi)

2. Volumetri (dengan menitrasi kelebihan larutan basa Ca(OH)2

/Ba(OH)2 dengan konsentrasi tertentu.

3. Chromatografi gas (kualitatif dan kuantitatif)

Keracunan gas CO2 : darah berwarna hitam

Keracunan gas CO dan HCN (kluwek, pete, gaplek) : Cherry Red

Alkali Dilution Test :

- Test untuk korban mati keracunan gas CO

Contoh : gas lampu, kebakaran

(sifat gas CO : tidak berbau, tidak berwarna, lebih ringan dari udara)

- Gunanya : untuk membedakan korban telah meninggal sebelum

terbakar atau memang meninggal karena terbakar

- Cara kerja :

Ambil 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I dimasukkan 3

tetes darah orang normal (sebagai kontrol) dan pada tabung reaksi II

dimasukkan 3 tetes darah korban. Kemudian kedua-duanya diencerkan

dengan aquadest sampai volume 15 ml (hingga berwarna pink jernih).

Setelah tercampur secara homogen, kedua tabung reaksi diberi 3 tetes

larutan alkali (NaOH 10% atau KOH 10%). Amati perubahan yang

terjadi. Darah normal (Tabung reaksi I) segera berubah warna dari

merah muda menjadi coklat kehijauan dalam waktu < 30 detik, karena

terbentuknya alkali hematin. Sedangkan darah korban (tabung reaksi

II) perubahan warna seperti di atas membutuhkan waktu > 30 detik,

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 25: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

karena sudah terjadi ikatan CO–Hb. Hb lebih mudah mengikat CO

daripada CO2

(+) : korban keracunan gas CO, korban sebelum/setelah mati

(dibunuh) menghirup asap, perokok berat

(-) : korban tidak menghirup asap, spasme laring, vagal reflex.

Emboli Lemak :

- Contoh kasus : Seorang anak yang dipukul terus menerus sesak mati?

Patah tulang paha mau dioperasi → meninggal karena sesak

- Hal ini terjadi karena emboli lemak (dilakukan pemeriksaan pada paru –

paru) ec. Fraktur tulang panjang.

- Lemak terpecah dan lepas karena kena pukulan pada kulit seluruh

punggung dan patahnya tulang panjang. Sehingga cairan lemak masuk

kedalam pembuluh darah vena yang robek → masuk ke vena cava superior

atrium kanan ventrikel kanan A. pulmonale dan membuntu di

paru – paru (alveoli).

- Korban meninggal karena kapiler paru buntu dan terjadi asphiksia.

- Tes Emboli Lemak : organ yang diambil yaitu paru-paru

“Jaringan paru–paru diambil dan dikeraskan dengan uap zat asam

arang cair (Frozzen Section) dan kemudian dengan mikrotom dipotong 20

mikron dan dicat dengan warna Sudan III” kemudian dikirim ke PA.

- Pengiriman PA/pengawetan : paru-paru dikasih gas CO kemudian difiksasi

menggunakan dry ices supaya tidak membusuk.

(Jangan mengirim PA dengan alcohol / formalin karena lemak akan

larut).

Emboli Udara Vena :

- Terjadi karena vena teriris (biasanya V. Jugularis di leher) sehingga udara

masuk ke dalam pembuluh darah vena kemudian menuju ke jantung kanan

→ cab A. Pulmonale → ke paru-paru → menyebabkan sesak.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 26: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Korban meninggal karena kapiler paru buntu oleh udara sehingga terjadi

asphyxia. (jumlah udara yang dapat menyebabkan kematian antara 100 –

150 cc)

- Otopsi :

Kulit dinding thorax dibuka sternum dipotong pada Proc. Xyphoideus

setinggi ICS II dibawah costa II supaya V. Brachialis cab V. Subclavia tidak

terpotong ambil dan gunting pericard dengan posisi Y terbalik

dengan pinset tarik ujung-ujung potongan pericard seperti Y terbalik itu

isi dengan air sampai menggenang tusuk atrium kanan, ventrikel kanan,

A. pulmonalis ada gelembung udara (+)

- Penyebab emboli udara vena :

1. Luka pada pembuluh balik leher (terutama V. Jugularis)

2. Abortus provocatus criminalis dengan cara penyemprotan

Emboli Udara Arteri :

- Otopsi sama dengan emboli udara vena. Hanya yang ditusuk atrium kiri,

ventrikel kiri, dan aorta

- Terjadi bila ada luka tembus pada paru-paru → emboli V. Pulmonalis

Atrium kiri Ventrikel kiri Aorta

- Korban meninggal karena udara membuntu otak, ginjal, dan jantung

sehingga terjadi asphyxia.

- Penyebab :

1. Luka tusuk/tembus di paru–paru

2. Artificial pneumothorax

3. Pneumonectomy

Tes Pneumothorax :

- Adanya udara dalam rongga thorax

- Otopsi : buka kulit dinding thorax dengan potongan huruf “I” atau “Y”,

setelah terlihat costa, tarik potongan kulit hingga membentuk kantong

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 27: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

kemudian isi air sampai menggenangi kemudian tusuk paru-paru diantara

ICS II, test (+) bila ada gelembung udara.

- Selain pneumothorax, pada keadaan apa bisa ditemukan gelembung udara?

Gas pembusukan gelembung udara sedikit.

Tes toksikologi & patologi anatomi (PA) :

- di siapkan 3 buah toples, masukkan organ tubuh kedalam tiga buah

toples, kemudian di segel (supaya tidak bisa ditukar oleh orang lain).

Toples I : Diisi paru2, jantung, otak, lien, hepar.

Toples II : Diisi organ2 GIT

Toples III : Diisi organ urogenital

- Untuk pemeriksaan toksikologi setiap toples di fiksasi dengan alkohol

96% hingga batas organ bagian atas. (digunakan alkohol karena formalin

bersifat racun).

- Untuk pemeriksaan PA diambil organ yang dicurigai dan di masukkkan

toples di fiksasi dengan Formalin 10% hingga batas organ bagian atas.

Jika dikirim : ditutup dengan tutup toples di beri parafin di ikat

diberi label dilakban / disegel, dimasukkan dalam kardus. Kemudian

disertakan surat permohonan tes PA dan surat berita acara isinya

mengenai isi toples yang telah diberi formalin 10%, disertakan pula contoh

formalin 10% sebanyak 10 cc dalam botol kecil.

Tes DNA

- menggunakan darah, sperma, air mani, cakaran di kulit, rambut, daki /

keringat yang menempel di baju / jaket, dll.

SURAT KEMATIAN

Jenis-jenis surat kematian

1. Formulir A

2. Formulir B

3. Formulir Catatan Sipil

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 28: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

4. Formulir International

5. Formulir Menular

6. Ijin pemakaman

Formulir A

1. Diserahkan kepada catatan sipil untuk memperoleh ijin pemakaman,

khusus WNA

2. Menerangkan orang tersebut telah meninggal dunia.

3. Sebagai ijin pemakaman (khusus WNI).

4. Digunakan untuk mengurus asuransi dan pensiunan.

Kesimpulan : Surat kematian yang menerangkan bahwa orang tersebut telah

meninggal dunia untuk memperoleh ijin pemakaman.

Formulir B

1. Diserahkan kepada dinas kesehatan kota.

2. Sebagai data statistik penyakit untuk mengetahui ada wabah/tidak.

3. Sebab-sebab kematian

Kesimpulan : Surat kematian yang menerangkan telah meninggal dunia

disertai dugaan sebab-sebab kematian gunanya untuk data statistik penyakit

dan diserahkan ke dinas kesehatan kota.

Formulir C

1. Untuk diserahkan kepada catatan sipil

2. Berisi : - Identitas, alamat dan pekerjaan jenasah/keluarga

- Nama dan TTD dokter dan direktur RS

Formulir I (internasional)

1. Untuk ijin membawa jenazah keluar negeri.

2. Diserahkan ke dinas kesehatan.

3. Tidak boleh ditulis nama jenazah karena rahasia RS hanya ditulis kota.

Formulir M (menular)

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 29: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

1. Menerangkan orang tersebut meninggal karena penyakit menular atau

tidak, terutama jika jenazah mau dikubur ke luar kota/luar negeri.

Ijin pemakaman

1. Untuk mengurus ijin pemakaman.

Gunanya surat kematian :

1. Digunakan sebagai ijin pemakaman.

2. Sebagai bukti bahwa orang tersebut telah meninggal dunia.

3. Sebagai data statistik untuk sensus penduduk.

4. Digunakan untuk mengurus asuransi dan pensiunan.

5. Sebagai data kependudukan.

6. Sebagai pengiriman jenasah ke luar negeri.

Yang berhak mengeluarkan surat ijin pemakaman :

1. Dokter RS pemerintah

2. Kantor catatan sipil

Warga negara eropa dan cina yang meninggal di rumah diberi surat

kematian apa saja?? Bagaimana dengan ijin pemakamannya ??

1. Formulir A

2. Formulir B.

3. Formulir menular atau tidak menular

Kemudian pihak keluarga membawa formulir A melaporkan ke catatan sipil

untuk memperoleh ijin pemakaman.

Warga negara eropa dan cina yang meninggal di RS negeri diberi surat

kematian apa saja?? Apa bedanya dengan RS swasta?? Bagaimana dengan

ijin pemakamannya??

- RS negeri : 1. Formulir A (diberikan pada pihak keluarga)

2. Formulir B (dikirim ke Dinas Kesehatan Kota setempat)

3. Formulir Internasional (dikirim ke kanwil Depkes)

4. Formulir menular atau tidak menular

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 30: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

5. Formulir untuk kantor catatan sipil

6. Formulir ijin pemakaman untuk mengurus pemakaman

- RS swasta: 1. Formulir A

2. Formulir B

3. Formulir Internasional

4. Formulir menular atau tidak menular

Kemudian pihak keluarga membawa formulir A melaporkan ke catatan sipil

untuk memperoleh ijin pemakaman.

Prosedur pengiriman jenazah ke luar kota :

1. Dipastikan tidak ada penyakit menular.

2. Dimasukkan ke dalam peti yang kuat, kemudian didempul, agar tidak

menetes ketika membusuk.

3. Sampai di tempat langsung dikebumikan.

Prosedur pengiriman jenazah ke luar negeri :

1. Dipastikan tidak ada penyakit menular (lewat form M)

2. Di embalming (formalin 5-10 L) → arteri femoralis

3. Dimasukkan peti logam, dipatri agar tidak bocor

4. Diberi absorbent (semisal kapur atau serbuk gergaji)

5. Dimasukkan peti jenazah dengan label serta segel, ditutup rapat dan

disolder

6. Dipeti kemas, dijauhkan dari makanan & lalu-lalang penumpang

7. Dibuatkan berita acara

8. Perlu ada pihak yang berwajib, dengan ijin pemerintah daerah.

Embalming (pengawetan jenazah) :

Caranya suntik formalin 10% pada vena femoralis, atau vena bekas infus bila

masih baru, kira2 sebanyak 5-10 L. Sebelum disuntik formalin, dibuat surat

persetujuan dilakukan suntik formalin oleh keluarga. Dan setelahnya dibuat

juga surat bahwa jenazah benar2 telah di suntik formalin.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 31: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Pembunuhan anak :

adalah seorang ibu yang membunuh anak kandungnya sendiri setelah

dilahirkan atau beberapa saat setelah dilahirkan dengan motif karena malu

diketahui oleh orang lain telah melahirkan anak. Malu adalah motif pembunuhan

anak yang paling ringan hukumannya, bila seorang ibu memukuli / menganiaya

anaknya dengan sengaja hingga mati, maka hukumannya lebih berat.

Pemerkosaan :

- adalah seorang laki-laki menyetubuhi seorang wanita yang bukan istrinya

dengan menggunakan paksaan atau ancaman.

- Laki2 yang dipaksa oleh perempuan untuk bersetubuh bukan merupakan

pemerkosaan.

- Pemerkosaan :

Ada atau tidak ada aduan langsung dihukum jika ketahuan.

Laki2 dan perempuan > 17 th bersetubuh suka sama suka tidak bisa

dituntut (perempuan yang diperkosa biasanya meninggal akibat

perlawanan).

Laki2 dan perempuan 12 - 17 th bersetubuh yang menuntut orang

tuanya.

Laki2 dan perempuan < 12 th bersetubuh tidak perlu dituntut, karena

masuk perbuatan kriminal.

Diperkosa 3-4 x dengan orang yang sama biasanya bukan pemerkosaan,

jangan terlalu percaya (perempuan yang diperkosa biasanya meninggal

akibat perlawanan).

Orang yang memperkosa biasanya orang yang sudah dikenal korban.

Perempuan yang dibius lalu disetubuhi bukan termasuk pemerkosaan,

tetapi termasuk tindakan kriminal (ada undang-undangnya tersendiri).

Orang gila diperkosa oleh orang gila pemerkosa diperiksa oleh dokter

SpJ, korban diperiksa oleh polisi dan SpOG, yang membuat VeR RS Jiwa.

Suami mencium istrinya sendiri didepan umum bisa dihukum, terkena

undang2 pencabulan.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 32: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Suami atau istri berselingkuh, bisa dituntut oleh suami atau istrinya, tetapi

mereka harus bercerai terlebih dahulu.

Suami memaksa istri untuk bersetubuh kekerasan dalam rumah tangga.

Pelacur tidak bisa dituntut kriminal karena pekerjaannya.

Pencabulan adalah seorang laki2 yang memperkosa anak umur < 12 tahun.

dr. H. Harry Milyantono

Syarat pembuatan visum :

o Harus ada surat permintaan visum dari penyidik. Penyidik bisa dari : polisi,

POM, POM AL, ABRI. Permintaan visum ditolak jika yang meminta keluarga /

pengacara / asuransi, walaupun hanya berupa salinan.

o Visum diberikan kepada yang pertama meminta.

o Pemeriksaan luar dan dalam boleh langsung dilakukan, tetapi lebih baik

menunggu keluarga korban. Bila keluarga korban tidak menghendaki otopsi

dilakukan, maka harus membuat surat penolakan otopsi dengan tulisan tangan

dan materai, kemudian di tunjukkan ke kepolisian.

o Untuk jenazah yang tidak ada keluarga, wajib tunggu 2 x 24 jam. Jika tidak ada

keluarga yang datang milik negara (boleh lansung d otopsi, di kirim ke bank

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 33: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

jaringan, atau untuk pendidikan FK). Jika diberikan untuk bank jaringan, harus

tidak terinfeksi / berpenyakit menular, misalnya AIDS, hepatitis, dll.

Jika ada yang mati tidak wajar :

o Keluarga minta surat VeR ke penyidik

o Polisi akan mengirim surat permintaan VeR pada dokter untuk pembongkaran

jenazah

o Polisi akan mengamankan TKP, menyediakan perlengkapan pemeriksaan

(meja otopsi, tenda, air, alat2 gali, dll), tenaga kerja kasardan ahli, serta

menentukan hari dan jam pemeriksaan. Dokter menyiapkan handscoen,

kantong plastik, spidol, dan alat2 otopsi.

o Tenaga kasar memongkar makam sampai terlihat peti.

o Tenaga ahli dan dokter beserta pembantu turun untuk mengambil jenazah,

kemudian dibawa ke atas. Jangan lupa ambil contoh tanah atas, bawah, kanan,

kiri sepanjang radius 5 m, terutama di mulut dan sekitar kemaluan.

o Contoh tanah dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian diberi

keterangan (untuk tes toksikologi).

o Pemeriksaan luar : jenazah tertutup kain kafan tampak ------------------------------

o > 3 bulan : daging sudah habis, daging dibersihkan dengan air, lihat tulang, jika

terdapat trauma, cocokkan dengan keterangan pihak keluarga. Tulang

diperiksa dan di cuci, biasanya pada daging jika ada memar, tanda2nya sudah

hilang. Organ2 diperiksa untuk tes toksikologi, tidak ada pemeriksaan PA

karena sudah busuk.

o Ada tulang pecah dipukul, ada racun diracun, ada tulang leher patah

dicekik, periksa juga tulang costa, amil tulang rusuk 2 biji untuk pemeriksaan

DNA.

Jika ada korban Mr. X / Mrs. X :

o Jenazah datang, dikirim oleh polisi

o Ditunggu 2 x 24 jam, menugaskan reserse untuk menyiarkan lewat media

(radio, koran, televisi, dll).

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 34: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

o Jika tidak ada keluarga yang datang, minta polisi untuk membuatkan surat

permintaan VeR untuk otopsi.

o Foto sebagai dokumen cadangan, bukti, dan identitas bagi keluarga korban.

o Setelah diotopsi, dijahit, dikafani, dan dikuburkan.

Bank Jaringan

o Dites apakah ada infeksi / penyakit menular.

o Bila (–) diambil organ yang diperlukan. Misal tulang yang diambil

disinari sinar gamma.

Kasus perkosaan CITO, tidak boleh di tunda karena menghilangkan barang

bukti.

Apakah CT-Scan / USG / foto Rontgen dapat menjadi bukti dalam VeR??

Tidak dapat digunakan, karena VeR harus ditulis berdasarkan pengelihatan saat

pemeriksaan luar dan dalam, bukan dengan alat. Apalagi bila keluarga pasien

tidak mengijinkan diadakn otopsi maka kesimpulan akan ditulis penyebab

kematian tidak ditemukan.

Untuk kasus kematian mendadak :

o Pemeriksaan anatomi (trauma, memar, dll).

o Pemeriksaan PA (jantung, paru, hati, ginjal bila ada penyakit kronis).

o Pemeriksaan toksikologi (ginjal, lambung, usus).

o Pemeriksaan otak mungin karena CVA bleeding / tanda2 perdarahan di

otak.

Untuk jenazah penyakit menular :

o Buat surat kematian penyakitmenular.

o Lapor keluarga tidak boleh dibawa pulang.

o Dimandikan, dan dikafani di RS lalu ditutup dengan plastik.

o Untuk AIDS, korban dimandikan dengan kaporit / bayclin, kolera dengan lysol,

anti septic atau kreolin.

o Segera dimakamkan.

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 35: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Tes DNA menggunakan darah, sperma, air mani, permukan kulit, rambut, daki /

keringat yang menempel di baju / jaket, dll.

Instalasi Jenazah RSU Ibnu Sina memberikan pelayanan : 1. Pemeriksaan Jenasah.

2. Pembuatan Surat Kematian.

3. Pembuatan Visum et Repertum.

4. Pengawetan Jenasah ( Embalming ).

5. Penggalian Jenasah ( Exhumation ).

6. Pemeriksaan T.K.P.

Pemeriksaan jenazah :1. Jenazah mati wajar (karena sakit atau usia tua)

2. Jenazah mati tidak wajar (mati belum saatnya)

Jenis – jenis surat kematian :1. Formulir A

2. Formulir B

3. Formulir C

4. Formulir I

5. Formulir M

Definisi Visum et Repertum :Kata Visum et Repertum dapat kita jumpai didalam Staatsblad tahun 1937 No

350.

Definisi Visum Et Repertum adalah laporan tertulis untuk Justisi yang dibuat oleh

Dokter atas sumpah tentang segala sesuatu yang diamati ( terutama yang dilihat

dan ditemukan ) pada benda yang diperiksa.

Fungsi Visum et Repertum:

Pembuatan Visum et Repertum tersebut dimaksudkan sebagai ganti barang bukti

, dimana barang bukti yang diperiksa tersebut tidak mungkin bisa dihadapkan di

sidang pengadilan dalam keadaan sebagaimana adanya. Hal ini dimungkinkan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 36: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

oleh karena barang bukti tersebut yang ada hubungannya tubuh manusia

( misalnya : luka, mayat atau bagian tubuh lainnya ) segera akan berubah menjadi

sembuh atau membusuk.

Alur proses pembuatan Visum et Repertum :1. Petugas administrasi :

Menerima pendaftaran korban mati tidak wajar atau hidup yang disertai surat

permintaan visum dari penyidik dan surat persetujuan tindakan keluarga.

2. Penerimaan jenazah :

Petugas menerima jenazah dan di masukkan brancard kemudian ke kamar

terima jenazah.

3. Ruang kamar terima jenazah :

Dokter jaga menerima jenasah, meneliti dan melengkapi Surat DIJ (dokumen

internal jenazah) dan DEJ (dokumen eksternal jenazah), melakukan

identifikasi jenasah, melakukan pemeriksaan jenasah meninggal wajar / tidak

wajar dan mencatat semua kegiatan ke Buku Visum et Repertum Sementara.

4. Ruang otopsi

a. Menolak otopsi :

Melakukan tindakan pemeriksaan jenasah sesuai dengan permintaan,

melakukan tindakan pemeriksaan luar jenasah dengan pelimpahan tugas

dan wewenang dokter. memandikan , mengkafani dan memasukkan jenasah

dalam peti mati.

b. Setuju otopsi :

Melakukan tindakan otopsi. merekomendasikan perlu tidaknya dilakukan

pemeriksaan penunjang, memandikan , mengkafani dan memasukkan

didalam peti mati. Mencatat hasil kegiatan ke Buku Catatan Visum

Sementara

5. Ruang tunggu jenazah :

Jenasah diletakkan ditempat jenasah, menerima jenasah dari petugas.

Keluarga diberitahu untuk menunggu jenasah, disiapkan mobil jenasah untuk

pengiriman kerumah / makam.

6. Ruang administrasi :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 37: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Membuat perincian pembayaran untuk kasir RS, menerima bukti pembayaran

dari kasir RS, menyerahkan Surat Kematian pada keluarga jenasah maksimum

20 hari sesuai dengan masa penahanan tersangka. Pengetikan surat Visum et

Repertum dari buku Visum et Repertum sementara, diteliti dan ditanda

tangani V et R oleh dokter yg menangani kemudian diserahkan V et R pada

penyidik.

Prosedur tetap penebitan surat kematian RSU IBNU SINA :

Jenazah dari instalasi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, bedah sentral dan

ICU dengan disertai RM 17 dikirim ke instalasi forensic, bila meniggal wajar

langsung dibuatkan surat kematian format A / M sedangkan bila meniggal tidak

wajar petugas RS lapor ke polisi agar polisi membuatkan surat permintaan visum.

Bantuan Dokter Terhadap Yustisi

Tindak pidana Visum et Repertum

Penyelidik Polri SpVR Dokter : * Pmx Jenazah

Penyidik * Pmx TKP

Penyidik pembantu Jaksa * Exhumation

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 38: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Saksi ahli * Pmx psikiatri

Persidangan * Pmx korban luka

Hak undur diri dan keracunan

Hakim

Siapakah penyelidik itu ?

Pejabat POLRI dari pangkat BHARADA sampai jendral

Wewenang penyelidik :

Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindakan

pidana, mencari keterangan dan barang bukti, menyuruh seseorang yang

dicurigai berhenti dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri.

Atas perintah penyidik, penyelidik dapat melakukan tindakan berupa :

Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan penyitaan.

Pemeriksaan dan penyitaan surat, mengambil sidik jari dan memfoto seseorang,

membawa dan menghadpkan orang pada penyidik. Akan tetapi penyelidik tidak

mempunyai hubungan kerja dengan ahli / mendatangkan ahli.

Penyidik itu siapa saja ?

Pejabat polri serendah – rendahnya PELDA / Komandan Sektor Kepolisian yang

ditunjuk KAPOLRI

Wewenang penyidik :

Memeriksa laporan dan pengaduan dari seseorang tentang adanya tindakan

pidana, melakukan tindakan pertama saat ditempat kejadian, menyuruh

seseorang yang dicurigai berhenti dan memeriksa tanda pengenal diri,

melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan, melakukan

pemeriksaan dan penyitaan surat, mengambil sidik jari dan memfoto seseorang,

memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi, bisa

mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 39: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

pemeriksaan perkara, menghentikan penyidikan dan mengadakan tindakan lain

menurut hukum yang bertanggung jawab.

Yang termasuk pembantu penyidik :

Yaitu pejabat polri serendah – rendahnya SERDA yang diangkat KAPOLRI

Wewenang pembantu penyidik :

Sama seperti penyidik tetapi tidak mempunyai wewengang menahan tersangka

dan mendatangkan ahli.

Jaksa

Wewenang : penuntutan dan pelaksanaan penetapan hukuman

Tidak melakukan penyelidikan

Menerima berkas penyidikan dari penyidik dan penyidik pembantu

Saksi ahli

Definisi : saksi yang didengar sebagai ahli dengan member keterangan

mengenai fakta dan pendapatnya dengan hati yang jujur dan keyakinan murni,

tidak dipengaruhi oleh siapapun

Dengan pertimbangan : untuk kepentingan umum, orang yang tidak bersalah

dan untuk melindungi pasien / diri sendiri

Melepaskan rahasia jabatan berdasarkan : daya paksa, menjalankan UU /

peraturan dan menjalankan perintah pembesar yang berhak

Jika kesaksiannya berkaitan dengan rahasia jabatan, berhak untuk undur diri

Hak undur diri

Apabila harkat serta martabat, pekerjaanya atau jabatannya mewajibkan untuk

menyimpan rahasia, maka saksi / ahli dapat menolak memberi keterangan yang

diminta.

Visum et Repertum

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 40: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Definisi : laporan tertulis yang dibuat atas sumpah untuk justisi tentang apa

yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksa oleh dokter sepanjang

pengetahuannya yang sebaik – baiknya

Maksud : sebagai ganti barang bukti pada sidang pengadilan

Tujuan : agar hakim dapat menjatuhkan vonis seadil – adilnya berdasarkan

data yang diajukan atau bukti yang telah ditulis pada VetR, hakim dapat

mendatangkan ahli / dokter lain untuk menilai VetR

Dasar hukum : KUHAP Pasal 184 ayat 1 dan KUHAP Pasal 187 butir C

Pencabutan : KUHAP Pasal 7 ayat 1 butir 1 dan instruksi KAPOLRI

Penyerahan : V e R diserahkan secepatnya (maksimal 21 hari)

Macam – macam :

V e R korban hidup :

o V e R : setelah pemeriksaan dan pengobatan korban boleh pulang dan

melakukan pekerjaanya

o V e R sementara : setelah pemeriksaan dan pengobatan korban perlu

perawatan lebih lanjut sehingga terhalang untuk melakukan pekerjaanya,

belum ada kwalifikasi luka

o V e R lanjutan : setelah dirawat korban sembuh, pulang paksa, pindah

rumah sakit lain dan meninggal dunia

V e R korban mati

V e R penggalian mayat

V e R TKP

V e R psikiatri

V e R barang bukti lain

Malpraktek

Definisi : kurangnya penanganan yang tepat pada seorang dokter atau

kelalaian yang disengaja dalam perawatan pasien

Macam :

Criminal malpraktek : bila memenuhi delik pidana, positif act atau negative

act yang merupakan perbuatan tercela dan dilakukan atas sikap batin yang

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 41: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

salah ( kesengajaan, kecerobohan dan kealpaan ) dan tanggung jawabnya

bersifat individual dan personal.

@ contoh kesengajaan :

- Melakukan aborsi tanpa indikasi medic

- Melakukan euthanasia

- Membocorkan rahasia kedokteran

- Tidak menolong seseorang yang dalam keadaan emergency meski tahu

tidak ada dokter yang menolong

- Menerbitkan surat keterangan dokter yang tidak benar

- Memberikan keterangan yang tidak benar dalam kapasitasnya sebagai

ahli di pengadilan

- Ahli bedah yang sengaja merubah wajah atau menghilangkan sidik jari

penjahat untuk mempersulit identifikasi

- Memalsukan surat kelahiran atau surat kematin seseorang untuk tujuan

tertentu

- Sengaja menghasut seseorang untuk menyembunyikan sesuatu yang

bersifat kasus kejahatan

@ contoh kecerobohan :

- Melakukan tindakan medis yang tidak lega artis

- Melakukan tindakan medis tanpa inform concent

- Dokter yang lupa melapor kepada pihak berwajib bahwa ia telah

merawat penjahat yang dicari oleh pihak berwajib

- Menyebabkan luka atau kematian pada pasien akibat metode

perawatan yang sama sekali tidak benar dan berbahaya

- Seorang dokter yang menyebabkan luka atau kematian pada pasiennya

karena waktu melakukan perawatan dokter mabuk

-

@ contoh kealpaan :

- Alpa atau kurang hati – hati sehingga meninggalkan gunting dalam

perut pasien

- Alpa atau kurang hati – hati sehingga pasien meniggal dunia atau cacat

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 42: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Civil malpraktek : tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah

disepakati.

@ contoh :

- Seorang dokter kandungan sepakat menolong sendiri persalinan

pasiennya tapi karena masih belum tiba masa persalinan dokter pergi

untuk suatu keperluan dan ketika kembali pasiennya telah melahirkan

dengan dibantu oleh dokter lain. Dokter bisa dituntut karena

menimbulkan perasaan cemas pada pasien selama menunggu dokter

untuk persalinannya. Tanggung jawab bisa individu atau koporasi, selain

itu dapat pula dialihkan kepada pihak lain berdasarkan principle of

vicarious lability. Dengan demikian maka rumah sakit dapat bertanggung

gugat atas kesalahan yang dilakukan oleh dokter – dokternya, asalkan

dapat dibuktikan bahwa tindakan dokternya dalam rangka

melaksanakan kewajiban rumah sakit.

- Tidak melakukan ( negative act ) apa yang menurut kesepakatan yang

wajib dilakukan

- Melakukan ( positive act ) apa yang wajib dilakukan tapi terlambat

- Melakukan apa yang menurut kesepakatan wajib dilakukan tapi tidak

sempurna

- Melakukan apa yang menurut kesepakatan tidak seharusnya dilakukan

-

Administrative malpraktek : jika dokter malanggar tata usaha Negara.

@ contoh :

- Menjalankan praktek kedokteran tanpa lisensi atau izin

- Tindakan medik yang tidak sesuai lisensi atau izin

- Melakukan praktek kedokteran dengan menggunakan lisensi atau izin

yang sudah kadaluarsa

- Tidak membuat rekam medik

Pembuktian malpraktek :

- Criminal malpraktek hukum pidana

- Civil malpraktek ada 2 cara :

# Langsung : 4 D :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 43: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

~ Duty ( kewajiban ) : bertanggung jawaba melakukan tindakan medic

~ Delerection of duty ( menelantarkan kewajiban ) :

tindakan medic kualitasnya dibawah standar

~ Damage ( rusak kesehatannya ): pasien cacat, meninggal, lumpuh, luka

sedang dan berat

~ Direct causation ( mentelantarkan kewajiban dan rusaknya kesehatan )

# Tidak langsung :

Mencari fakta berdasarkan doktrin res ipsa loquitor

Misal : tang tertinggal dalam perut pasien

Upaya dokter untuk mencegah terjadinya malpraktek :

Hati – hati menangani kasus yang berpotensi meimbulkan medicolegal trouble

Melakukan segala sesuatu seauai prosedur

Tidak melakukan pengobatan yang sudah ketinggalan zaman atau obat –

obatan yang kadaluarsa

Dokter tidak segan untuk berkonsultasi pada dokter seniornya bila mengalami

kasus yang sulit

Pemerikasaan laboratorium harus dilakuakan untuk memastikan diagnose

Penyusunan proposal pelayanan kesehatan

Meningkatkan kemampuan profesi

Pengetatan pengamatan perilaku etis

Seorang dokter ahli atau dokter umum sebaiknya jangan menolak panggilan

mendadak untuk pasien yang gawat darurat

Menjaga hubungan baik antara dokter dan pasien

Peraturan hukum di Indonesia

Istilah dan definisi malpraktek tidak ada dalam KUHP maupun Undang –

Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Yang tercantum pada kedua

undang – undang tersebut adalah kata kelalaian.

Kelalaian adalah suatu kejadian akibat dokter tidak menjalankan tugas

profesinya sebagaimana mestinya. Dikemukankan adanya “three element of

liability” yaitu :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 44: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

# adanya kelalaina yang dapat dipermasalahkan

# adanya kerugian

# adanya hubungan causal

Sanksi Hukum :

# Pidana : pasal 359, pasal 360, pasal 361

Standard Profesi Medik :

# Bekerja dengan teliti, hati – hati dan seksama

# Sesuai dengan ukuran medis

# Sesuai dengan kemampuan rata – rata, sebanding dengan dokter

dengan kategori keahlian medik yang sama

# Dalam keadaan yang sebanding

# Dengan sarana dan upaya yang sebanding wajar dengan tujuan

konkrit tindak medik tersebut

ASPHYXIA

Definisi :

@ Asphyxia : keadaan kekurangan oksigen yang disebabkan oleh

terganggunya saluran pernafasan.

@ Anoxia : kegagalan oksigen mencapi sel – sel tubuh.

Macam – macam :

@ Anoxic anoxia : keadaan dimana oksigen tidak dapat masuk aliran darah

atau tidak cukup mencapai aliran darah. Misalnya dalam tambang.

@ Stagnant circulation anoxia : karena gangguan sirkulasi darah (emboli).

@ Anemic anoxia : darah tidak dapat menganggkut oksigen yang cukup.

Misalnya CO intoksikasi

@ Histotoksic tissue anoxia : sel – sel tidak dapat menggangkut oksigen

dengan baik. Misalnya keracunan HCN, barbiturat dan obat hipnotik

Stadium Anoxia :

@ Stadium dyspnoe : berkurangnya oksigen dalam eritrosit dan

tertimbunnya oksigen dalam darah sehingga merangsan pusat pernafasan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 45: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

di medulla, sehingga pernafasan menjadi cepat, nadi cepat, tekanan darah

meningkat dan mulai terjadi cyanosis.

@ Stadium konvulsi : mula – mula clonic kemudian tonic, akhirnya

opistotonik spasme disertai dilatasi pupil, nadi melambat mungkin akibat

paralyse pusat di otak akibat urang oksigen.

@ Stadium apnoe : mulai depresi pusat pernafasan, nafas melemah, dapat

terjadi pengeluaran sperma, urine dan feses.

@ Stadium final : paralyse lengkap. Jantung mungkin masih berdenyut saat

setelah pernafasan berhenti. Gangguan kesadaran 2 – 3 menit, jika 4 – 5

menit dapat terjadi kematian.

Gejala asphyxia :

@ lebih pucat dari biasanya

@ cyanosis

@ kandung kencing dan usus bagian bawah mungkin kosong

@ muntah

@ ptekie pada kulit terutama conjunctiva mata

@ vagal reflex

@ jantung membesar

@ paru – paru berat

@ adanya materi – materi dalam bronchus

Kelainan pada pemeriksaan luar :

@ wajah merah kebiruan

@ bintik – bintik perdarahan pada palpebra, conjunctiva dan kulit kepala

@ injeksi konjunctiva

Pemeriksaan dalam :

@ congesti dan cyanosis organ – organ tubuh

@ darah lebih encer dan gelap ( terutama di jantung )

@ mungkin perdarahan di thymus, pericard, laring, paru – paru, pleura, galea

scalp dan sebagainya

@ jantung kanan membesar dan banyak terisi darah

@ jantung kiri contracted dan kosong

@ pembendungan dan pelebaran pembuluh darah balik dan paru- paru

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 46: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

@ lambung, hati dan ginjal hyperemia

@ limpa contracted ( Wrinkled capsule )

Efek yang mungkin terjadi akibat tekanan pada leher :

@ reflex sinus carotid cardiac arrest

@ kompresi vena jugularis cyanosis dan ptekie

@ kompresi arteri carotid pingsan

@ obstruksi jalan nafas hypoxia

Traumatic asphyxia

Definisi : keadaan dimana lubang – lubang eksternal dari jalan nafas tertutup

secara mekanis oleh benda padat atau partikel kecil (pasir, lumpur dan

lainnya)

Cara kematian : terbanyak karenan kecelakaan, jarang karena pembunuhan

atau bunuh diri

Penyebab :

@ Penutupan lubang saluran nafas bagian atas : pembekapan (smothering),

penyumbatan (gagging dan chocking)

@ Penekanan dinding saluran nafas : penjeratan (strangulation), pencekikan

(manual strangulation, throttling) dan gantung (hanging)

@ Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatic)

@ Saluran pernafasan berisi air (tenggelam, drowing)

Suffocation

Definisi : obstruksi jalan nafas sehingga menghalangi masuknya udara ke

dalam paru – paru

Macam – macam :

@ Smothering : terhalangnya udara masuk dan keluar dan paru–paru akibat

gerak nafas yang terhenti karena ada tekanan dari luar pada dada. Cara

kematian : kecelakaan dan pembunuhan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 47: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

@ Choking : keadaan dimana suatu benda padat masuk kedalam lumen jalan

nafas dan menyumbatnya sehingga udara tidak mencapai paru–paru. Cara

kematian tersering karena kecelakaan dan jarang kerena bunuh diri atau

pembunuhan. Kelainan pada otopsi : sianosis, hiperaction dan oedem paru

@ Burking : korban dalam keadaan tidak berdaya (akibat minuman keras)

dijatuhkan ke tanah, dada ditekan oleh berat badan penyerang. Tangan

penyerang menutup mulut dan hidung, sedangkan tangan satunya menekan

rahang atas

Pemeriksaan korban :

@ Yang paling penting adalah pemeriksaan di tempat kejadian dan secepatnya

@ Pada otopsi didapatkan : tanda asphyxia, bahan penyumbat, bekas scarffing

disekitar hidung dan mulut, bila terjadi cepat didapatkan darah gelap,

encer, wajah cyanosis, echymose kecil pada scalp, perdarahan konjunctiva.

Kelainan pada otopsi :

@ Kelainan akibat asphyxia

@ Akibat kekerasan pada leher

@ Kelainan pada alat leher bagian dalam (otot, thyroid, kel. ludah,

perdarahan mukosa larynx, tulang lidah)

Strangulation

Macam – macam :

@ Throttling : strangulasi dimana tekanan pada leher dilakukan dengan

tangan atau lengan bawah sehingga saluran nafas tertutup. Cara kematian

tersering karena pembunuhan, kecelakaan dan bunuh diri. Sebab kematian

vagal reflex, shock, asphyxia

@ Strangulation by ligature : suatu strangulasi diman tekanan pada leher

yang disebabkan oleh jerat yang menjadi erat oleh kekuatan lain (bukan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 48: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

BB korban). Cara kematian karena pembunuhan, infanticide, kecelakaan

dan bunuh diri. Alat yang dipakai sapu tangan, tali, kabel, handuk dan lain–

lain. Pemeriksaan setempat perhatikan jeratannya (jangan dilepas dulu),

potret. Otopsi tanda asphyxia umum, bintik perdarahan conjunctiva dan

palpebra, muka cyanotic dan lidah terjulur.

@ Hanging :

# Definisi : suatu strangulasi dimana tekanan pada leher disebabakan oleh

jerat yang menjadi erat oleh berat badan korban sendiri sehingga saluran

udara tertutup.

# Mekanisme kematian melalui saluran udara tertutup karena pangkal lidah

terdorong keatas belakang.

# Penyebab kematiannya karena asphyxia, cerebral anoxia, vagal refleks,

kematian batang otak/sutul

# Cara kematian : bunuh diri, kecelakaan dan pembunuhan.

# Pemeriksaan setempat : korban hidup atau mati, kumpulkan bukti–bukti,

perhatikan jerat (simpul hidup atau mati), ukur tiang gantungan, panjang

tali gantungan, jarak lantai dan telapak kaki dan ikat pada dua tempat

sebelum memotong tali.

# Macam simpul : simpul hidup dan mati

# Kelainan pada leher bagian luar : alur jerat pada kulit bagian leher,

achymosis pada kulit leher, arah alur jerat berjalan miring ke atas

menuju letak simpul

# Kelainan pada otopsi : tanda kekerasan pada leher (tidak selalu ada),

tanda asphyxia pada alat – alat tubuh dan hypostatic congestion,

pembusukan organ abdomen bawah lebih cepat, warna wajah cyanotic

bila vena tertutup dan pucat bila arteri tertutup, bintik – bintik

perdarahan pada scalp dan selaput lender laring, lebam mayat pada

tungkai, tangan dan penis, lidah terjulur dan tergigit, keluar sperma, urin

dan feses (tidak selalu)

Drawning ( tenggelam )

Definisi : kematian akibat aspirasi cairan ke dalam saluran pernafasan

Ada 3 macam istilah :

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 49: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

@ Immersion : seluruh tubuh masuk ke dalam air

@ Submersion : kepala masuk ke dalam air

@ Drawning : masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran

pernafasan atau paru

Hal – hal yang perlu diketahui :

@ apakah korban meninggal sebelum masuk ke dalam air

@ apakah meninggal di air tawar atau air asin

@ adakah tanda – tanda kekerasan

@ apakah ada sebaba kematian wajar, keracunan

@ bagaimana cara kematiannya

Perbedaan tenggelam di air tawar denangan air asin :

@ air tawar : edema kering, bila di letakkan diatas meja ukuran dan bentuk

tetap dan bila ditekan tidak keluar air

@ air asin : edema basah, bila diletakkan diatas meja ukuran melebar dan bila

ditekan akan keluar air

Kelainan – kelainan tidak ditemukan pada tenggelam bila kematian karena

pembunuhan, meninggal karena vagal reflex, meninggal karena spasme laring

Pemeriksaan khusus : test getah paru, pemeriksaan kadar Cl, Na, K, Ng darah,

berat jenis plasma

Pemeriksaan luar : lebam mayat, cutis annerine, telapak kaki, tangan lunak

dan pucat, tubuh dingin, basah dan pucat, cairan kental berbuih dari mulut dan

hidung dalam jumlah banyak (tenacious), cadaveric spasme, alur jerat pada

leher, perdarahan pada otot leher, patah tulang rawan dan robekan pembuluh

darah leher

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KEDOTERAN FORENSIK

KEPALA INSTALASI

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 50: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

Dr.H.Hary Milyantono

LABORATORIUM KEPALA RUANGAN ADMINISTRASI

PA & toxicology Rochim.AMK Budi

TOXICOLOGI

Tekhnisi Otopsi Tekhnisi Otopsi Tekhnisi Otopsi Tekhnisi Otopsi Rochim.AMK Sukadi Oka Mahendra Ibad

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER MUDA KELOMPOK B GRESIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Tanggal Pemeriksaan

PL Otopsi Visum Hidup

VisumJenazah

Keterangan

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2

Page 51: REFRAT FORENSIK

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28 November 2011 s/d 08 Januari 2012

26 November 2011 Korban KLL

28 November 2011 Korban KLL

28 November 2011 Korban KLL

30 November 2011 Abortus Provocatus

1 Desember 2011 Korban Jatuh dari Atap

1 Desember 2011 Perselingkuhan

2 Desember 2011 Tercebur ke dalam sumur

2 Desember 2011 Korban KLL

4 Desember 2011 Korban KLL

6 Desember 2011 Korban KLL

7 Desember 2011 Korban KLL

10 Desember 2011 Korban KLL

10 Desember 2011 Korban KLL

12 Desember 2011 Korban KLL

13 Desember 2011 Korban KLL

15 Desember 2011 Korban KLL

18 Desember 2011 Korban KLL

21 Desember 2011 Tidak dapat diketahui penyebab

meninggalnya

4 Januari 2012 Korban KLL

D o k t e r M u d a G r e s i k K e l o m p o k B P e r i o d e 2 0 1 1 / 2 0 1 2 Page 2Page 2