49
Pembimbing : dr. Y.M Agung, Sp.Pd Anjar Widarini, S.Ked J500100098 KEPAN!E"AAN K#NK #M$ PENYAK! %A#AM &AK$#!AS KE%'K!E"AN $N(E"S!AS M$)AMMA%YA) S$"AKA"!A *01+ KEGAWATDARURATAN CARDIOVASKULER

Refrat KGJ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

refrat

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

Pembimbing : dr. Y.M Agung, Sp.PdAnjar Widarini, S.KedJ500100098KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

KEGAWATDARURATAN CARDIOVASKULERBAB I PENDAHULUANPeran utama pelayanan kesehatan primer di bidang KardiovaskularBAB IIPEMBAHASANCARDIAC ARRESTDefinisihilangnya fungsi jantung secara mendadak untuk mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif.

FAKTOR PREDISPOSISISIGN

Defibrilasi sampai 3 kali dengan energy yang semakin meningkat 200 J, 200-300 J, 360 JEpinefrin 1 mg IV bolus diulang 3-5 menitDefibrilasi berulang pada 360 J setelah setiap pengobatanLidokain 1-1,5 mg/kgBB IV bolus, diulang jika perlu sampai dosis maksimum 3mg/kgBBBretilium 5 g/Kg IV bolus diulang dalam 5 menitjika diperlukan dengan 10mgMagnesium Sulfat 1-2 g IVProkainamid 30mg/menit sampai dosis maksimum 17 mg/kgBBVENTRIKEL FIBRILASI TANPA NADIEpinefrin 1mg IV bolus setiap 3-5 menitAtropin 1 mg IV bolus setiap 3-5 menit sampai total 0,04 mg/kg (3 mg pada orang dengan berat badan rata-rata) untuk asistole dan untuk PEA yang didasari bradikardiASISTOL DAN PEA

Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi hanya dalam jangka waktu 8 sampai 10 menit dari seseorang tersebut mengalami henti jantung harus dilakukan resusitasi jantung paru dan defibrilasi segera Resusitasi jantung paru dan defibrilasi yang diberikan antara 5 sampai 7 menit dari korban mengalami henti jantung, akan memberikan kesempatan korban untuk hidup rata-rata sebesar 30% sampai 45 %.

PROGNOSISKEGAWATAN HIPERTENSIDEFINISIKrisis hipertensi adalah penigkatan tekanan darah yang mendadak dimana tekanan darah sistolik 200mmHg dan diastolic 120 mmHg.KLASIFIKASIPATOFISIOLOGIDiagnosaDDTekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai berikut:5 menit s/d 120 menit pertama tekanan darah rata-rata (mean arterial blood pressure) diturunkan 20-25%.2 s/d 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg.6-24 jam berikutnya diturunkan sampai 120 mmHg, disertai kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih penyakit/kondisi akut. TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa jam. Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau (ICU). Hipertensi urgensi (mendesak), TD diastolik > 120 mmHg dan dengan tanpa kerusakan/komplikasi minimum dari organ sasaran. TD harus diturunkan dalam 24 jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral.

Edem paru akut adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru yang terjadi secara mendadak. Tampilan klinis edema paru kardiogenik dan nonkardiogenik mempunyai beberapa kemiripan. Gambaran foto thorax dapat dipakai untuk membedakan edema paru kardiogenik dan edema paru non kardiogenik. Walaupun tetap ada keterbatasan

Angine pectoris merupakan spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. STEMI umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak arterosklerosik yang sudah ada sebelumnya. NSTEMI dapat di sebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner. Tatlaksananya meliputi evaluasi awal, penangnan awal dilanjutkan terapi medikamentosa berupa pemberian antiplatelet jangka panjang, penyekat bet da golonga statin.

American heart association. 2010. Text book of advanced cardiac life support. AHA publication: DallasBresler, Michael J., Sterbach, George. 2014. Kegawatan jantung dalan buku Kedokteran darurat. EGC: JakartaDepartment of Health and human services; Center for disease control and prevention (CDC); Womans health; Leading causes of death in femalesunited states, 2007.Ford ES., 2005. Prevalence of the methabolic syndrome defined by the internationalfederation among adults in the US.Harun S dan Sally N. EdemParuAkut. 2009. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, SetiatiS,editor. BukuAjarIlmuPenyakitDalam 5th ed. Jakarta: PusatPenerbitanDepartemenIlmuPenyakitDalamFakultasKedokteranUniversitas Indonesia. p. 1651-3.Kabo, Peter., 2011. Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskular secarar rasional. FKUI: JakartaDAFTAR PUSTAKAKoga dan Fujimoto. Kerleys A, B and C Line. N Engl J M 2009;360:15.Lorraine et al. Acute Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:2788-96.Maria I. 2010. PenatalaksanaanEdemParupadaKasus VSD dan Sepsis VAP. Anestesia& Critical Care. Vol 28 No.2 Mei 2010 p.52.Pasquate et al. Plasma Surfactant B : A Novel Biomarker in Chronic Heart Failure. Circulation 2004; 110: 1091-6.Profilkesehatan Indonesia 2010. Kementrian Kesehatan RI, 2011.Rilantono, lily I., 2013., Kegawatan kardiovaskular dalam buku PenyakitKardiovaskuler. FKUI: JakartaSetianto, Budhi., Firdaus, isman., 2011. Buku saku jantung dasar. Ghalia Indonesia:BogorTopol EJ.2007. Textbook of cardiovascular medicine 3r

TERIMAKASIH