36
Morfologi dan efloresensi kulit Pembimbing : dr Bowo Wahyudi Sp.KK Nur Amalina Diana Marini 2009730181

Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

  • Morfologi dan efloresensi kulitPembimbing : dr Bowo Wahyudi Sp.KK

    Nur Amalina Diana Marini2009730181

  • Efloresensi kulitdefinisi : kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang ( secara obyektif ) dan bila perlu dapat di periksa dengan perabaan.Di bagi :Elforesensi Primer Efloresensi Sekunder

  • EFLORESENSI PRIMERMakulaPapula Eritema Nodula Vesikel Bula pustula

    urtikariaPlak Kista Teleangiektasis

    *

  • MakulaKelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata, biasanya pada tinea vesikolor,morbus hansen.Contoh : purpura, ekomosis

  • Papula

    Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskip, berukuran diameter lebih kecil dari cm, dan berisikan zat padat

  • Eritema Kemerahan pada kulit disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible.

  • nodusmassa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, dengan diameter lebih dari 1 cm.

  • Vesikel Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran dengan diameter kurang dari 1/2 cm dan berbatas tegas.

  • Bula vesikel yang berukuran lebih besar, misalnya pada pemfigus, luka bakar

  • Pustula vesikel yang berisi nanah,seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa

  • Urtikaria Urtikaria adalah penonjolan diatas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa, dan gigitan serangga.

    *

  • PlakPeninggian di atas permukaan kulit, permukaan rata dan berisi zat padat ( biasanya infiltrat ) diameter nya 2 cm atau lebih

  • Kista adalah ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang

  • Telangiektasis pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol, dan venul) yang menetap pada kulit.

  • Efloresensi sekunder SkuamaKrustaUlkusErosiEksoriasi FisuraSikatriks

    AtrofiLikenifikasiStriae Abses HiperpigmentasiHipopigmentasi

  • Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas

  • Krusta cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya)

  • Ulkus hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.

  • Erosi kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.

  • Eksoriasi kerusakan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan

  • Fisura hilangnya kontinuitas permukaan kulit atau mukosa secara linier yang dihasilkan dari tegangan yang berlebihan atau turunnya elastisitas jaringan.

  • Sikatriks Pembentukan jaringan baru. Licin ,garis kulit dan adneksa hilang

  • Atrofi berkurangnya ukuran sel, jaringan, organ atau bagian tubuh. Berkurangnya sel epidermal menyebabkan penipisan epidermis

  • Likenfikasi penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan atau relief kulit tampak lebih jelas. seperti pada neurodermatitis.

  • Striae Depresi linear kulit yang biasanya berukuran panjang beberapa sentimeter dan hasil dari perubahan ke colagen reticular yang terjadi dengan peregangan kulit cepat.

  • Abses Adalah kumpulan nanah dalam jaringan, batas tidak jelas, berisi infiltrat,

  • Hiperpigmentasi dan hipopigmentasiHiperpigmentasi :penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya.Hipopigmentasi :kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari sekitarnya, misal pada scleroderma dan vitiligo

  • Efloresensi lainnyaKanalikuli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul sejajar dengan permukaan kulit, seperti terdapat pada scabies.Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, biasanya didahului demamFagedenikum adalah proses yang menjurus kedalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus mole).Roseola adalah eksantema lentikular berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan frambusia

  • Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau runcing menjadi satu. Monomorf adalah kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas hanya satu macam ruam kulit.Polimorf adalah kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam efloresensiPurpura adalah kemerahan di dalam atau di bawah kulit akibat perdarahan

  • Ukuran lesiMilier : sebesar kepala jarum pentulLentikuler: sebesar biji jagungNumuler: sebesar uang logam 100 rupiah

  • Susunan kelainan/bentukLinear :

    Sirsinar/anular :

    Arsinar :

  • Polisiklik :

    Korimbiformis :

  • Penyebaran dan lokalisasi lesiSirkumskripDifusGeneralisataRegionalUniversalisSolitarHerpetiformis KonfluensDiskret Serpingiosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang di tinggalkan.

  • Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya.SimetrikBilateral Unilateral

  • Daftar Pustaka

    Budimulja, Unandar. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu Kulit Kelamin. Ed. 5.Jakarta: FKUI, 2007. hal 34-42.Siregar, R.S. Cara Menegakkan Diagnosis Penyakit Kulit : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi Kedua. Jakarta : EGC, 2005. hal 1-9Hunter, John, John Savin,et al. Clinical Dermatology 3rd Edition.Australia : Blackwell Science, 2002. hal 18-24Wolff Klaus, Lowell A Goldsmith, et al . Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Edisi 6. USA: McGraw-Hill Company, 2008. hal 12-26Wolff Klaus, Johnson Allen Richard. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical dermatology. Ed 6. Jakarta: Salemba medika, 2009. hal 20-35Arnold HL, Odom RB, James WD. Andrews Disease of the Skin, Clinical Dermatology, 8th edition. Philadelphia : WB Saunders Company, 1990. hal 14-22

  • *

    *