Upload
retnosfadhillah
View
16
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kedokteran pediatri
Citation preview
REFRESHING “Pneumonia”
Disusun Oleh :Fiktijar Istisani – 2009730078
Dokter Pembimbing : dr. Heka Mayasari, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PEDIATRI
RSUD CIANJUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
Pneumonia adalah penyakit peradangan
parenkim paru yang disebabkan oleh bermacam
bakteri, virus, mikoplasma, jamur atau benda asing
yang teraspirasi dengan timbulnya
ketidakseimbangan ventilasi dengan perfusi.
Definisi
Paduan Pelayanan medis Departemen Ilmu Penyakit Anak “ RSCM
• WHO memperkirakan bahwa 1 dari 3 bayi
baru lahir meninggal karena pneumonia.
• Masalah pneumonia pada balita di
Indonesia
• Morbiditas 10-20 %
• Mortalitas 5 / 1000
Epidemiologi
Faktor Resiko Pneumonia
RISIKOKEMATIAN
↑↑
Malnutrisi, tidak mendapat ASI
defisiensi Vitamin A
Berat lahir rendah
Cuaca dingin
Pajanan thd polusi udara• Asap rokok• Asap pabrik• Polusi lingkungan
Imunisasi tidak lengkap
Usia muda
Kepadatan
Prevalens tinggi carrierBakteri paktogen
Paduan Pelayanan medis Departemen Ilmu Penyakit Anak “ RSCM
Etiologi
Bayi baru lahir (neonatus – 2 bulan)
Organisme saluran genital ibu : Streptokokus grup B,
Escheria coli dan kuman Gram negatif lain, Listeria
monocytogenes, Chlamydia trachomatis
Usia sekolah dan remaja
S. pneumonia, Streptokokus grup A, dan Mycoplasma
pneumoniae
Usia 1-5 tahun
Streptococcus pneumonia, H. influenzae, Stretococcus grup
A, S. aureus tersering. Chlamydia pneumonia
Usia > 2 bulan- 12 bulan
Streptococcus aureus dan Streptokokus grup A
Klasifikasi
• P. lobaris, P. interstitialis, BP Lokasi lesi
• Community acquired pneumonia• Hospital acquired pneumonia
Asal infeksi
• Bakteri, virus, mikoplasma, jamur
Mikroorganisme
Patogenesis
Mikroorganisme penyebab
terhisap ke paru bg perifer
Timbul rx jaringanTerjadi
edemaMempermudah
proliferasi & penyebaran kuman ke
jrgn skitar
Bg paru yg terkena mengalami konsolidasi: sebukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema,
kuman di alveoli
Stad. Hepatisasi Merah
Deposisi fibrin semakin
bertambah
Terdapat fibrin dalam leukosit PMN di alveoli terjadi proses fagositosis
cepat
Stad. Hepatisasi Kelabu
Jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel
degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang
Stad. Resolusi
Manifestasi Klinis
Gejala Tanda Pemfis
Demam Demam Ronkhi
Napas cepat Takipnu Mengi
Batuk Dispnu Suara n lemah
Muntah Retraksi Pekak
Tdk mau minum Napas cuping Fremitus lemah
Iritabel Merintih Meningismus
Letargi Sianosis pl friction rub
Pemeriksaan Penunjang
• Analisis gas darah• lekositosis (>15.000/ul)
lazim dijumpai dominasi netrofil, pergeseran ke kiri (bakteri)
• trombosit >500.000/ul (bakteri) trombopeni virus
• LED dan CRP tidak khas
• Biakan darah : spesifik, hanya 10-15%
• Infiltrat interstitial: peningkatan corakan bronkovaskuler, peribronchial cuffing dan hiperaerasi
• Infiltrat alveolar: konsolidasi paru dgn air bronchogram
• Bronkopneumoni: gambaran difus merata pada kedua paru
Radiologi
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut:
Sesak nafas disertai pernafasan cuping hidung dan tarikan
dinding dada
Panas badan
Ronki basah sedang nyaring
Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
Leukositosis (pd infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3
dgn limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3
neutrofil predominan)
Kriteria Diagnosis
Algoritme Penanganan Pneumonia
Napas Cepat: • 2 bulan - <12 bulan 50 kali atau
lebih permenit• 12 bulan - <5 tahun
40 kali atau lebih permenit
Rawat Jalan
Antibiotik 3 hari
Kontrol 2 hari/ lebih cepat bila
keadaan memburuk
Membaik lanjutkan
pengobatan
Tidak ada perubahan
Ganti Antibiotik lini ke dua
Pneumonia ringan
Bila terdapat tanda
pneumonia berat anak
dirawat di rs
Pelayanan Kesehatan anak di RS “WHO
Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah
satu hal berikut ini:
• Kepala terangguk-angguk
• Pernapasan cuping hidung
• Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
• Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat
luas, konsolidasi, dan lain-lain)
Tanda Pneumonia Berat
Pelayanan Kesehatan anak di RS “WHO
Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini:• Napas cepat:
o Anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali/menito Anak umur 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali/menito Anak umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali/menito Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali/menit
• Suara merintih (grunting) pada bayi muda• Pada auskultasi terdengar:
o Crackles (ronki)o Suara pernapasan menuruno Suara pernapasan bronkial
Tanda Pneumonia Berat
Pelayanan Kesehatan anak di RS “WHO
Dalam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai:• Tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau
memuntahkan semuanya• Kejang, letargis atau tidak sadar• Sianosis• Distres pernapasan berat.
Tanda Pneumonia Berat
Pelayanan Kesehatan anak di RS “WHO
Komplikasi
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam
rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau
penyebaran bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan
osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi
hematologi.
Penatalaksanaan umum
• Pemberian oksigen 1-2 L/menit sampai sesak nafas hilang atau pulse oximetry >90%
• Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.
• Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.
Penatalaksanaan
Antibiotik• ampicillin + aminoglikosid• amoksisillin-asam klavulanat• amoksisillin + aminoglikosid• sefalosporin generasi ke-3
Neonatus dan bayi muda (<
2 bulan) :
• beta laktam amoksisillin• amoksisillin-amoksisillin klavulanat• golongan sefalosporin• kotrimoksazol• makrolid (eritromisin)
Bayi dan anak usia pra
sekolah (2 bl-5 thn)
• amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin)
• tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)
Anak usia sekolah (> 5
thn)
• WHO. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. 2009 • Buku Ajar Respirologi Anak. Ikatan Dokter Anak
Indonesia: 2010• Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta : 2006. • Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan
Anak. 2007. Jakarta:RSCM• Rudolf, et al. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 2. 2006.
Jakarta: EGC• Buku Bagan Manajemen terpadu Balita Sakit (MTBS).
Depkes RI. Jakarta : 2008
Daftar Pustaka
Terima kasih