Upload
stevie
View
323
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
REKAYASA LALU LINTAS LITERATUR : MKJI, {IHCM}, HCM(wshington) Pedoman perencanaan wil. perkotaan) . . . REKAYASA LALU LINTAS BAHAN MKJI SEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN. Segmen jalan: Jalan perkotaan Jalan luar kota - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
REKAYASA LALU LINTASLITERATUR : MKJI, {IHCM}, HCM(wshington) Pedoman perencanaan wil. perkotaan)
.
• .
REKAYASA LALU LINTASBAHAN MKJISEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN
Segmen jalan: Jalan perkotaan Jalan luar kota Jalan bebas hambatan (Tol)
Pada suatu jalan dilewati oleh arus lalu lintas yang disebut ; Volume (Q), dan daya tampung jalan disebut: Capasitas Volume (Arus Lalu lintas) Q. adalah: Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada segmen jalan pada satuan waktu dan pada waktu tertentu.(kend/jam),(SMP/j)
Capasitas (Capasity) C. ; Arus maximum yang dapat dipertahankanPada suatu bagian jalan pada waktu tertentu. Atau daya tampung suatu segmen jalan thd arus lalu litas dan pada waktu tertentu.(SMP/Jam)
Korelasi Antara Volume dan Capasitas yaitu DS ( degree Of Saturation ), Drajat kejenuhan . Yaitu DS = Q/C dengan batasan nilai < 0,85 belum jenuh kalau > 0,85 berarti jenuh / macet
Perhitungan Volume (Q)•
• Q
• Q = Jumlah Kend/jam = Jl. Lv + Jl.Hv + Jl.Mc = SMP/jam ------------------------- Jam
Lv (MP) = kendaraan ringan , Hv =kend berat. Mc = sepeda motor
SMP = Satuan Mobil PenumpangLv = 1, Hv = 1,3, Mc = 0,2 ..0,4Lv =kendaraan ringan adalah kend bermotor ber as dua dengan 4 roda dan jarak as 2 – 3m(meliputi mobil
penumpang, oplet, mikro bis, pck-up, dan truk kecil)HV=kend. Berat adalah kendaraan bermotor dengan lebih 4 roda( meliputi truk, bis, truk 2as, truk 3as, dan truk
kombinasi)Mc =Motor cycle = kend. Bermotor dengan 2 da 3 roda ( meliputi sepeda motor dan kend.roda tiga) Um = kendaraan tidak bermotor / kendaraan lambat adalah kendaraan dengan roda yang digerakan oleh
orang/hewan.
Capasitas jalan perkotaan• C = Co x Fcw x Fc.sp x Fc.sf x Fc.cs
C = capasitas sebenarnya Co= capasitas dasar ( smp/jam ) Fc.w = Factor pengaruh lebar lajur Fc.sp= Factor pengaruh pemisah arah Fc.sf=factor pengaruh hambatan samping Fc.cs = factor pengaruh ukuran kota
Kapasitas dasar/CoJalan perkotaan
Type jalan Kapasitasdasar/Cosmp/jam
catatan
*Empat lajur terbagi Jln. Satu arah
Empat lajur tak terbagi•Dua lajur tak terbagi
1650
1500
2900
Perlajur
Perlajur
Total 2 arah
Tipe jalan Lebar jalur lalu-lintas efektif (Wc) (m) FCw
Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah
Per lajur3,003,253,503,754,00
0,920,961,001,041,08
Empat lajur tak terbagi Per lajur3,003,253,503,754,00
0,910,951,001,051,09
Dua lajur tak terbagi Total dua arah56789
1011
0,560,871,001,141,251,291,34
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCw UNTUK LEBAR JALUR LALU-LINTAS jalan Perkotaan
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCsp UNTUK PEMISAHAN ARAH jalan Perkotaan
Pemisahan arah SP %-% 50-50 60-40 70-30 80-20 90-10 100-0
FCsp Dua lajur 2/2 1,00 0,94 0,88 0,82 0,76 0,70
Empat lajur 4/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 0,85
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCcs UNTUK UNTUK UKURAN KOTA
Ukuran kota (Juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota FCcs
< 0,10,1 – 0,50,5 – 1,01,0 – 3,0
> 3
0,860,900,941,001,04
Tipe jalan KelasHambatanSamping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4/2 D VLLMHVH
0,960,940,920,880,84
0,980,970,950,920,88
1,011,000,980,950,92
1,031,021,000,980,96
4/2 UD VLLMHVH
0,960,940,920,870,80
0,990,970,950,910,86
1,011,000,980,940,90
1,031,021,000,980,95
2/2 UDAtauJalan satu arah
VLLMHVH
0,940,920,890,820,73
0,960,940,920,860,97
0,990,970,950,900,85
1,011,000,980,950,91
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCsf UNTUK HAMBATAN SAMPING
a) Jalan dengan bahu
Tipe jalan KelasHambatanSamping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar kerebWk
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4/2 D VLLMHVH
0,950,940,910,860,81
0,970,960,930,890,85
0,990,980,950,920,88
1,011,000,980,950,92
4/2 UD VLLMHVH
0,950,930,900,840,77
0,970,950,920,870,81
0,990,970,950,900,85
1,011,000,970,930,90
2/2 UDAtauJalan satu arah
VLLMHVH
0,930,900,860,780,68
0,950,920,880,810,72
0,970,950,910,840,77
0,990,970,940,880,82
b) Jalan dengan kereb FC sf jalan Perkotaan
CONTOH PERHITUNGANDiketahui : Jalan perkotaan 4/.2uddengan lebar bahu 1,10 m lebar perlajur = 3 mJumlah penduduk = 900.000 jiwa. Jumlah arus (Volume) : Lv= 1000 buah ( 1 ) Hv = 800 buah ( 1,3 ) Mc = 1500 buah ( 0,2 )Arus 50/50.Data Hambatan samping : Ped = 45 orang, parkir=18 bh. Um = 15 buahHitung DSPenyelesaian : Volume (Q) = (1000 X1) + (800 x 1,3) + (1500x0,2) = 2340 smp/jam
Jumlah Hambatan samping = (45x0,5)+(18x1)+(15x0,4)= 46,5 klas Hs =VLC = Co x Fsp x Fw x Fsf x Fcs = (4 x 1500) x 1 x 0,91x 0,994x0,94 = 5102 smp/jam DS = Q/C = 2340 / 5102 = 0,458 < 0,85 tidak jenuh
FV(lv) = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (53 – 4)x 1,03 x0,95 = 52,6 Km/jDS & FV(lv) dengan Grafik didapat V rata-rata = 48 km/j. nilainya sama dengan Vrata-rata lap.
Diketahui : Jalan perkotaan 2/2ud lebar eff jalan =5mLebar bahu = 1,5m. Jumlah penduduk 900.000jiwadata lalu lintas : Hv = 400 kend.(1,3), Lv = 625 kend(1,0) Mc= 1000 kend (0,2)Jumlah arus 2 arah 50/50data hambatan samping = Ped= 45 orang, Um = 15 kend Parkir = 18 kend.Penyelesaian : Q= (400x1,3) + (625x1)+ (1000x0,2)= 1345 smp/jam
C= 2900 x 0,56 x 1 x 0,99 x 0,94 = 1511 smp/jam
DS = Q/C = 1345 / 1511 = 0,89 > 0,85 jenuh
Fv(lv) = (FVo + FVw) x FVsf x FVcs = (44- 9,5)x0,99x0,95=32,45 km/jam Menggunakan Grafik DS & FV(lv) didapat Vrata-rata = 22 km/jam
Jalan Luar kota C = Co x Fc.w x Fc. Sp x Fc.sf
Jalan Bebas Hambatan ( Tol)
C= Co x Fcsp x Fc.w
Tipe jalan/Tipe alinyemen
Kapasitas dasar(smp/jam)
Catatan
Empat-lajur terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Empat-lajur tak-terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Dua-lajur tak-terbagi- Datar- Bukit- Gunung
190018501800
170016501600
310030002900
Per lajur
Per lajur
Total kedua arah
KAPASITAS DASARJALAN LUAR KOTA
Tipe jalan Lebar efektif jalur lalu lintas(Wc)(m)
FCw
Empat-lajur terbagiEnam-lajur terbagi
Per lajur3,0 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Empat-lajur takTerbagi
Per lajur3,00 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Dua-lajur tak terbagi Total kedua arah5 0,69
6 0,91
7 1,00
8 1,08
9 1,15
10 1,21
11 1,27
Factor pengaruh lebar lajur FCw.untuk Jalan Luar Kota
Tipe jalan KelasHambatanSamping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4/2 UD VL 0,99 1,00 1,01 1,03
L 0,96 0,97 0,99 1,01
M 0,93 0,95 0,96 0,99
H 0,90 0,92 0,95 0,97
VH 0,88 0,90 0,93 0,96
2/2 UD4/2 UD
VL 0,97 0,99 1,00 1,02
L 0,93 0,95 0,97 1,00
M 0,88 0,91 0,94 0,98
H 0,84 0,87 0,91 0,95
VH 0,80 0,83 0,88 0,93
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCSF AKIBAT HAMBATAN SAMPING JALAN LUAR KOTA
Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
FCSP Dua-lajur 2/2 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88
Empat-lajur 4/2 1.00 0.96 0.92 0.88 0.84
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCSP AKIBAT PEMISAHAN ARAHJALAN LUAR KOTA
Tipe jalan bebas hambatan /Tipe alinyemen
KapasitasDasar(smp / jam)
Catatan
Empat- ddan enam-lajur terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Dua-lajur tak-terbagi- Datar- Bukit- Gunung
230022502150
340033003200
Per lajur
Total di kedua arah
KAPASITAS DASAR JALAN BEBAS HAMBATAN
Tipe jalan bebashambatan
Lebar efektif jalurLalu-lintas Wc (m)
FCw
Empat-lajur terbagi
Enam-lajur terbagi
Per lajur
3,25 0,95
3,50 0,98
3,6 1,00
3,75 1,03
Dua-lajur tak-terbagi Total kedua arah
6,5 0,96
7 1,00
7,5 1,03
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS AKIBAT LEBAR JALURLalu-Lintas JALAN BEBAS HAMBATAN
Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
FCSP Jalan tak terbagi 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS AKIBAT PEMISAHAN ARAHJALAN BEBAS HAMBATAN
Panjang kelandaian /% kelandaian
Kapasitas dasarSmp/jam
Panjang ≤ 0,5 km /Seluruh kelandaian
Panjang ≤ 0,8 km /Kelandaian ≤ 4,5%
Keadaan-keadaan lain
3300
3250
3000
KAPASITAS PADA KELANDAIAN KHUSUS
DS Degree of Saturation• DS > 0,85 MKJI) ….Jenuh …. Macet
• DS = Q/C ….usaha memperkecil Q• atau memperbesar C. Memperkecil Q (mengefektifkan Q) contoh mengurangi kendr pribadi dan berpindah keangkutan umum)Memperbesar C mengurangi hambatan sampingPada jalan perkotaan dan jalan luar kota
Type jalan
2/2ud .. Dua lajur dua arah tanpa median 4/2ud .. Empat lajur dua arah tanpa median 4/2d .. Empat lajur dua arah dengan median 6/2ud, 8/2ud, 6/2d, 8/2d dan seterusnya
1. KECEPATAN ARUS BEBAS SEBENARNYA / FVpada jalan perkotaan
FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs
• FVo = kecepatan arus bebas kendaraan ringan (Km/jam)• FVw = Penyasuaian lebar jalur lebar efektif (km/jam)• FFVsf = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping(perkalian)• FFVcs= factor penyesuaian ukuran kota (perkalian)
2. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnya Pada jalan luar kota FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVrc FFVrc = factor penyesuaian untuk fungsi jalan
3. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnyaPada jalan Bebas hambatan FV= FVo + FVw
Tipe jalan Kecepatan arus bebas dasar FV0 (km/jam)
Kendaraanringan
LV
Kendaraanberat
HV
SepedaMotor
MC
Semuakendaraan(rata-rata)
Enam lajur terbagi(6/2 D) atauTiga lajur satu arah(3/1)
Empat lajur terbagi(4/2 D) atauDua lajur satu arah(2/1)
Empat lajur tak terbagi(4/2) UD)
Dua lajur tak terbagi(2/2 UD)
61
57
53
44
52
50
46
40
48
47
43
40
57
55
51
42
KECEPATAN ARUS BEBAS DASAR Jalan Perkotaan
Tipe jalan Lebar jalur lalu-lintas efektif(Wc)(m)
FVw (km/jam)
Empat lajur terbagi atauJalan satu arah
Per lajur3,003,253,503,754,00
-4-2024
Empat lajur tak terbagi Per Lajur3,003,253,503,754,00
-4-2024
Dua lajur tak terbagi Total56789
1011
-9,5-303467
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVW UNTUK LEBAR JALURLALU LINTAS Jalan perkotaan
Tipe jalan KelasHambatanSamping(SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
Jarak: kereb - penghalang WS (m)
≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥ 2,0 m
Empat lajurterbagi4/2 D
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,970,930,870,81
1,010,980,950,900,85
1,010,990,970,930,88
1,021,000,990,960,92
Empat lajur tak terbagi4/2 UD
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,960,910,840,77
1,010,980,930,870,81
1,010,990,960,900,85
1,021,000,980,940,90
Dua lajur takterbagi2/2 UD Atau Jalan satu arah
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
0,980,930,870,780,68
0,990,950,890,810,77
0,990,960,920,840,77
1,000,980,950,880,82
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVsf,UNTUK HAMBATAN SAMPING jalan Perkotaan
a) Jalan dengan kereb
Tipe jalan KelasHambatanSamping(SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
Lebar bahu Wk (m)
≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥ 2,0 m
Empat lajurterbagi4/2 D
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,020,980,940,890,84
1,031,000,970,930,88
1,031,021,000,960,92
1,041,031,020,990,96
Empat lajur tak terbagi4/2 UD
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,020,980,930,870,80
1,031,000,960,910,86
1,031,020,990,940,90
1,041,031,020,980,95
Dua lajur takterbagi2/2 UD Atau Jalan satu arah
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,960,900,820,73
1,010,980,930,860,79
1,010,990,960,900,85
1,011,000,990,950,91
b) Jalan dengan bahu
Ukuran kota (Juta penduduk) Faktor penyusuaian untuk ukuran kota
< 0,10,1 – 0,50,5 – 1,01,0 – 3,0
> 3,0
0,900,930,951,001,03
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVc s UNTUK UKURAN KOTA Jalan Perkotaan
Kinerja jalan
• DS = Q/C• FV (Grafik) maka didapat V lv rata-rata• Atau• DS (tabel) akan didapat: LOS =Level OF Service Tingkat pelayanan
Kecepatan arus bebas dari kendaraan ringanPada jalan Luar Kota :
FV(lv) = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVrc
Tipe jalan/Tipe alinyemen/(Kelas jarak pandang)
Kecepatan arus bebas dasar FV0 (km/jam)
KendaraanRingan
LV
Kendaraan beratMenegah
MHV
BusBesar
LT
TrukBesar
LT
Sepeda MotorMC
Enam-lajur terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Enam-lajur terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Enam-lajur terbagi- Datar- Bukit- Gunung
Dua-lajur tak terbagi- Datar SDC: A “ “ B “ “ C- Bukit- Gunung
837061
786858
746658
6865616155
675645
655544
635443
6057545242
856754
816653
786552
7369636250
645139
625139
605039
5855524938
645855
645855
605653
5554535351
Kecepatan arus bebas dasar Jalan Luar kota
Tipe jalan Lebar efektifJalur lalu
Lintas (Wc )(m)
FVw (km/h)
Datar: SDC= A,B - Bukit SDC= A,B,C- Datar: SDC= C
Gunung
Empat-lajurDan Enam-lajurTerbagi
Per lajur3,003,253,503,75
-3-102
-3-102
-2-102
Empat-lajurTak terbagi
Per lajur3,003,253,503,75
-3-102
-2-102
-1-102
Dua-lajurTak terbagi
Total56789
1011
-11-301233
-9-201233
-7-100122
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVw AKIBAT LEBAR JALUR LALU – LINTAS Jalan Luar Kota
Tipe jalan KelasHambatanSamping(SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
Lebar bahu efektip rata rataWs (m)
≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥ 2 m
Empat lajurterbagi4/2 D
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,980,950,910,86
1,000,980,950,920,87
1,000,980,960,930,89
1,000,990,980,970,96
Empat lajur tak terbagi4/2 UD
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,960,920,880,81
1,000,970,940,890,83
1,000,970,950,900,85
1,000,980,970,960,95
Dua lajur takterbagi2/2 UD Atau Jalan satu arah
Sangat rendahRendahSedangTinggiSangat tinggi
1,000,960,910,850,76
1,000,970,920,870,79
1,000,970,930,880,82
1,000,980,970,950,93
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FFVsf AKIBAT HAMBATAN SAMPING jalan Luar Kota
Naik +Turun(m/km)
Kecepatan arus bebas dasar (LV), jalan dua-lajur dua-arah
Lengkung horisontal rad/km
< 0,5 0,5 – 1 1 – 2 2 – 4 4 – 6 6 – 8 8 – 10
5
15
25
35
45
55
65
75
85
95
68
67
66
65
64
61
58
56
54
52
65
64
64
63
61
58
56
54
52
50
63
62
62
61
60
57
55
53
51
49
58
58
57
57
56
53
51
50
48
46
52
52
51
50
49
48
46
45
43
42
47
47
47
46
45
44
43
42
41
40
43
43
43
42
42
41
40
39
38
37
Kecepatan Arus Bebas dasar(LV) dua lajur dua arah Jalan Luar Kota
Tipe jalan Faktor penyesuaian FFVRC
Pengembangan samping jalan
0 25 50 75 100
Empat-laju terbagi:ArteriKolektorLokal
Empat-lajur tak-terbagi:ArteriKolektorLokal
Dua-lajur tak-terbagiArteriKolektorLokal
1,000,990,98
1,000,970,95
1,000,940,90
0,990,980,97
0,990,960,94
0,980,930,88
0,980,970,96
0,970,940,92
0,970,910,87
0,960,950,94
0,960,930,91
0,960,900,86
0,950,940,93
0,9450,9150,895
0,940,880,84
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FfVRC AKIBAT KELAS FUNGSIONAL JALAN DAN TATA GUNA LAHAN Jalan Luar Kota
Contoh :Jalan luar kota(jl. Kolektor) pada daerah datar Type jalan 4/2d, lebar lajur=3,75m, lebar bahu=3m. Diketahui total arus =300 smp/jam data hambatan samping : Ped=100 orang, Um=23 Kend .keluar masuk=40 kend.parkir/stop=10 kend.
Penyelesaian: Jumlah hambatan samping =(100x0,6)+(23x0,4)+(10x0,8)=117,20 > 50 Kelas hambtan samping= L (rendah).C= CoxFcsxFcwxFcsf= (1500x4)x1x1,03x1,01= 7906 smp/jamDS=300/7906 = 0,37 < 0,85 …NormalFv(lv)= ( Fvo+FVw) x FFVsfxFFVrc = (78+2)x0,99x0,98= 77,616 km/jam Fv(lv) =77,616 Km/jam & DS menggunakan Grafik didp: Vrata-rata =67Km/jam
Contoh : jalan bebas hambatan 4/2d pada daerah datar lebar lajur= 3,75m lebar bahu= 3m. Q = 500 smp/jam, Arus 50/50 tentukan nilai DS dan Vrata-rata
C= Co x Fcw x Fsp =(4x2300 ) x1,03x 1 = 9476 smp/jamDs= Q/C = 0,052 < 0,85 Normal.V rata-rata coba sendiri
PERSIMPANGANPERSIMPANGAN TANPA SINYAL & PERSIMPANGAN DENGAN
SINYAL
Syarat persimpangan tanpa sinyal 1. Arus lalu lintas kecil dibandingkan dengan lebar pendekat 2. DS < 0,85 3. Cycle time < 40 detik
Syarat persimpangan dengan sinyal 1. Arus lalu lintas besar dibandingkan dengan lebar pendekat 2. DS > 0,85 3. Cycle time > 40 detik
.
Persimpangan tanpa sinyal
Q, C, DS
Setiap kaki simpang ada Q & C …. DS
Q=∑Hv +∑Lv+∑Mc
C= Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu xFlt x Frt x Fsp
Co tergantung type persimpanganFw tergantung lebar pendekat& type persimpanganFm tergantung lebar medianFcs tergantung jl. PendudukFrsu tergantung type lingkungan&prosentase kend tak bermotorFlt tergantung prosentase belok krFrt tergantung prosentase belok kananFsp tergantung Prosentase arus
Perhitungan Volume (Q) dan kapasitas (C)
Volume = Jlh.Kendr/jam = Jlh.Lv + Jlh.Hv + Jlh.Mc ---------------------------- jam = SMP/jamCapasitas (C) = Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi
Co= nilai kapasitas dasar (tergantung tipe persimpangan) Fw = factor koreksi lebar masuk Fm =factor koreksi median jalanutama fcs = factor koreksi ukuran kota Frsu = factor koreksi type
link.&hambatan samping. Flt = factor pengaruh arus belok kiri Frt = factor pengaruh arus belok kanan Fmi=factor koreksi pemisah arah
ini dapat Nilai dilihat pada tabel
Tundaan pada persimpangan tanpa lampu( D )
D = 2 + 8,2078 DS ….. Jika DS <= 0,6
D = 1,0504 / 0,2742 – 0,2042 DS …..0,6 < DS < 1,34
Atau dengan menggunakan Gambar E.1
Tundaan rata rata untuk jalan utama Dma Dma = 1 / ( 0,346 – 0,246 DS )
Tundaan rata rata untuk jalan simpang Dmi ditentukan berdasarkan tundaan rata rata seluruhsimpang dan
tundaan rata rata untuk jalan utama Dmi = ( Qtot x Dtot – Qma x Dma ) / Qmi ( detik /smp.)
PERSIMPANGAN DENGAN LAMPU / SINYAL
Secara analitis nilai DS > 0,85atau c ( cycle time > 40 detik )
c = ( 1,5 x LT) + 5 --------------------
( 1 + ∑ FR crit )
LT lost time ( sudah ditentukan tergantung besar kecil sipang ) , FR = Q/S, ∑FR crit Jumlah FR crit. Q volume setiap kaki , S = saturation flow setiap kaki S = 600wWaktu hijau (gi)gi = ( c – LT ) x FR crit ----------------------- ∑ FR critWaktu hijau dapat maka waktu merah bisa dihitung (mi)
U
TB
S
Phase = jumlah pergantian lampu2 phase mis. Utara selatan bergerak dan barat timur berenti. Barat dan timur bergerak selatan utara berenti.
3 phase mis. Utara selatan bergerak dan barat dan timur berenti. Barat begerak utara selatan dan timur berenti. Timur bergerak utara dan selatan dan barat berenti.dst.
BUNDARAN / JALINANMamfaat bundaran untuk lalu lintas:Penerapan bundaran lalu lintas mempunyai beberapa mamfaat didalam meningkakan keselamatan dan kelancaran lau lintas.
1. Memaksa kendaraan untuk untuk mengurangi kecepatan karena kendaraan dipaksa untuk membelok mengikuti jalan yang mengelilingi bundaran.2. Menghilangkan komplik berpotongan ( crossing complick) dan diganti dengan komplik yang bersilangan ( weaving complick) yang dapat berlangsung dengan lebih lancar, tanpa harus berhenti bila arus tidak begitu besar3. Tidak ada hambatan tetap , karena dihentikan oleh lampu merah , tetapi dapat langsung memasuki persimpangan dengan prioritas pada kendaraan yang berada dibundaranMudah untuk meningkatkan kapasitas persimpangan dengan memperlebar kaki kaki persimpangan.
KAPAN BUNDARAN LALU LINTAS DIPILIH:1. Arus lalu lintas belok kanan tinggi 2. Terdapat 4 kaki lebih dari persimpangan3, Arus lalu lintas yang datang dari masing masing kaki hampir sama besar4. Tersedia ruang /lahan yang cukup memadai untuk membangun bundaran lalu lintas
Lw
w1
w2
Ww 1 2 3
4
C=135xWw x (1+We/Ww) x (1-Pw/3)x(1+Ww/Lw) x FcsxFrsu 1,3 1,5 0,5 -1,8
BUNDARAN / JALINAN
Q= 1 + 2 + 3 + 4 =arus totalPw=(2+3)/Q
2 dan 3 arus menjalin
DS= Q/CDS rata rata
4 jalinan
We=(W1+W2)/2
Lw = panjang jalinanWw = lebar jalinanWe = (W1 +W2)/2
Pw = rasio jalinan arus= (2 + 3)/1+2+3+4Q = arus = 1+2+3+4
Fcs = factor pengaruh ukuran kota(tabel)Frsu = factor lingkungan dan kendaraan tidak bermotor(tabel)
D = Tundaan =detik/ SMP
DS rata rata didapat DratarataDS = < 0,6 maka D = 2 + 8,2078 DS
DS > 0,6 maka D = 1,0504/ (0,2742 – 0,2042DS)
Lw
W1
W2
Ww
1234
1 jalinan
W1 W2
Ww
Lw2 Jalinan
Ds = Q/C ….. DS<0,6 maka Tundaan(D) =2+ 8,2078 DS
Ds> 0,6 maka Tundaan (D) = 1,0504 / (0,2742-0,2042DS
MENENTUKAN NILAI SMP. KENDARAANSMP ( Satuan Mobil Penumpang) adalah satuan arus lalu lintas dari berbagai type kendaraan yang dirubah menjadi kendaraan ringan(termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan EMP.(Ekivalen Mobil Penumpang) merupakan factor dari berbagai type kendaraan .
Arus menyatakan lalu lintas bukan dalam jumlah kendaraan melainkan jumlah SMP perjam
Telah disebutkan dengan jelas bahwa sebuah bus besar menyita jauh lebih luas permukaan jalan dibandingkan dengan apa yang diperlukan luas permukaan jalan oleh kendaran ringan .
MCHV
Lv
Volume = ∑Mc +∑Lv +∑Hv = SMP/jam
Pada arus lalu lintas seperti tersebut sebelumnya dapat dibuat berdasarkan SMP/jam . Unit ukuran ini (smp/jam) akan menjadi pertimbangan dalam mendesain jalan
Nilai SMP. Pada persimpangan dari beberapa penelitian
Jenis kendaraan
Webster&Cobbe1966
Chang chien1978
SoegondoEt al1983
Djohar1983
IHCM1992
Mobil panumpang
1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Bus 2,25 - 2,25 2,62 -
Mini bus/angkot 1,00 1,65 - 1,25 -Kend.berat 1,75 - 1,75 2,25 1,3
Sepeda motor 0,33 0,24 0,20 0,20 0,2/0,4*
Bemo/bajai - 0,71 - 0,52 -Becak - - - 0,93 0,5*(1,0)**
Catatan: * Nilai SMP. Darikendaraan tidak bermotor mencakup becak, delman,sepeda, dll. ** Nilai untuk persimpangan untuk arus yang berlawanan
• Faktor SMP. Kendaraan yang membelok kekanan bercampur dengan kendaraan yang berjalan lurus. Saturation flow pada jalur tersebut dihitung dengan anggapan bahwa semua kendaraan berjalan lurus, tetapi kendaraan yang membelok kekanan ditambah 75%.
Dua aspek utama yang mempengaruhi penetapan factor SMP. Dapt dikelompokan sebagai berikut
1. Aspek fisik a. Dimensi/ukuran dari kendaraan b. Tenaga/energy c. Karakteristik persimpangan
Sebagai contoh kendaraan berat memerlukan ruang dan waktu yang lebih dalam meninggalkan persimpangan dibanding dengan mobil penumpang
2. Aspek non fisika. fungsi kendaraanb. kelajuan kendaraanSebagai contoh kendaraan oplet memerlukan perbedaan waktu dalam meninggalkan persimpangan, walaupun ukuran dimensi/ ukuran kendaraan sam dengan mobil penumpang. (kend. Ringan)
1. Menentukan fator SMP. kendaraan Metode Headway ( Seragegs.1964 )Pada metode ini yang dihitung adalah SMP. ( Satuan Mobil Penumpang) kendaraan pada rus stu jalur persimpangan dengan lampu lalu lintas
Perkiraan kendaraan 1, 2, …. i tunggal pada rangkaian waktu t1, t2, ..ti dihitung dari kendaran didepan menyentuh stopline sampai kendaraan dibelakangnya ,enyentuh stop line.
Scraggs memperlihatkan suatu kebutuhan dan kondisi yang cukup untuk ini :
ĥcc + ĥHH = ĥcH + ĥHc
ĥcc = Headway ratarata untuk sebuah mobil penumpang mengikuti sebuah mobil penumpangĥHH = Headway ratarata sebuah kendaraan berat mengikuti kendaraan berat(detik)ĥcH = Headway ratarata untuk sebuah mobil penumpang mengikuti sebuah kendaraan berat.ĥHc = Headway ratarata untuk sebuah kendaraan berat mengikuti sebuah kendaraan ringan
Headway adalah waktuMulai ban depan kend.didepanmenyentuh stopline sp.ban depan kend dibelakangnya menyentuh stop-line
c H c c
Nilai headway yang dikoreksi sbb:ĥcc’ = ĥcc - Q/ NccĥHc’ = ĥHc + Q/ NcHĥcH’ = ĥcH + Q/ NcHĥHH’ = ĥHH - Q / NHH
Dimana factor koreksi QQ = Ncc. nHc.NHH. (ĥcc – ĥHc – ĥcH+ĥHH) ------------------------------------------------------ Ncc.NHc.NcH+Ncc.NHH+Ncc.NcH.NHH+NHc.NcH.NHH
Nilai SMP Kend.Berat (HV) /HSMP.HV= ĥHH –Q/NHH --------------------- ĥcc - Q / Ncc
SMP HV= ĥHH’/ĥcc’
SMP Angkot = ĥAA’/ ĥcc’
SMP.Bajai = ĥbb’/ ĥcc’
SMP.sepeda motor =ĥsm.sm’/ ĥcc’
ĥHH’ = Headway rata rata kend berat mengikuti kend. Berat yang sudah dikoreksiĤcc’ = headway rata rata kend ringan mengikuti kend. Ringan yang sudah dikoreksi Ncc = jumlah headway kend.ringan mengikuti kend ringan
ANALISA BIAYA KEMACETAN LALU LINTAS
Kemacetan masalah yang umum dalam Transportasi, Hal ini terjadi akibat adanya tambahan waktu perjalanan, baik yang disebabkan oleh tundaan lalu lintas maupun tambahan volume kendaraan yang mendekati atau melebihi capasitas pada ruas jalan.Tundaan ini berakibat pada penembahan biaya perjalanan terutama pada komponen Biaya operasi kendaraan dan nilai waktu perjalanan.
LATAR BELAKANGPertumbuhan sarana transportasi mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas, tundaan dan antrian, peningkatan waktu perjalanan, yang pada akhirnya meningkatkan biaya perjalanan. Maka tundaan dan antrian ini berakibat pada penambahan ini berakibat pada penambahan biaya perjalanan karena peningkatan BOK dan pengaruh nilai waktu perjalanan.
WAKTU TUNDAAN DAN WAKTU ANTRIAN Rumusan waktu tundaan (R ) adalah : R = L - L -- -- X YR = waktu tundaan yang dialami kend(jam)X = Kecepatan kendaraan yang rendah (Km/jam)Y = Kecepatan kendaraan yang tinggi ( Km/Jam)L = Panjang antrian Km)
Rumusan waktu antrian (T) adalah :
T = R ---------------- { 1/ X - 1/Y } X R = waktu tundaan yang dialami kendaraan ( jam) Model Perhitungan Biaya kemacetan A. Tzedakis (1980), dalam makalah Different Vehicle Speed and Congestion Cost, mengatakan bahwa rendahnya kecepatan kendaraan adalah penyebab utama kemacetan.
Rumusan model C = N { ( BOK) X + 1 - [X/B ] V’ } T
Dimana : C = Biaya kemacetan ( rupiah) N = Jumlah kendaraan (kendaraan ) X = kendaraan pada kecepayan lambat ( Km/jam) B = Kendaraan pada kecepatan tinggi/ bebas hambatan(Km/jam) V’ =Nilai waktu perjalanan kendaraan (Rp/Kend. Jam ) T = Jumlah waktu antrian ( jam)
Biaya Operasi Kendaraan ( BOK) Metode untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraanmengadopsi persamaan pendekatan yang dilakukan DLLAJ Prof Bali.(1999) dalam Public Transport Study Consultant dengan persamaan BOK = a + b/v + c x BOK= Biaya Operasi Kendaraan , a= constantab,c = Koef regresi. V = nilai waktu
MENGHITUNG TINGKAT PELAYANAN DAN KINERJA JALAN MKJI Kecepatan Menurut Hobbs (Clarrkson, H. Obglesby dan R. Garry hick, 1988)Kecepatan adalah laju perjalananyang besarnya dinyatakan kilometer perjam(Km/jam) dan umummenjadi 3 jenis:1. Kecepatan setempat (spot speed)2. Kecepatan bergerak ( running speed)3. Kecepatan perjalanan ( Journey speed)
kecepatan bergerak = Jauh perjalanan ------------------------------- Waktu tempuh – waktu henti
Kecepatan setempat = jauh perjalanan ---------------------- Waktu tempuhVolume = smp/ jam
Capasitas= smp /jamC = Co x fw x fsp x fsf x fcs
DS = Q/C ………………… Tingkat pelayaanan ( LOS)