8
Pendahuluan Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang (IPAL) terletak diantara 2 Desa yaitu Desa Bojongsoang dan Desa Bojongsari yang Berlokasi di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. IPAL Bojongsoang memiliki tanah seluas 85 hektar. IPAL Bojongsoang beroperasi sejak 1992 dengan tujuan mengolah air limbah rumah tangga dari kota Bandung untuk menurunkan tingkat pencemaran sungai-sungai di kota Bandung dengan mengolahnya menjadi air yang aman untuk dimanfaatkan di lingkungan baik dilepas ke badan air penerima maupun dimanfaatkan untuk keperluan irigasi. Jenis buangan Rumah Tangga yang diolah pada IPAL Bojongsoang Adalah Air Limbah yang berasal dari Kamar mandi, dapur dan Pencucian. Limbah Industri tidak dapat diolah pada Instalasi Pengolahan ini. Sumber Limbah Rumah Tangga (Limbah Domestik ) yang masuk ke IPAL Bojongsoang dapat juga berasal dari Hotel, Restoran, Mall, Sekolah, Rumah Sakit , Perkantoran dan sejenisnya. Air Limbah dari sumber tersebut dialirkan melalui perpipaan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang. Sumber air limbah yang ditampung di IPAL Bojongsoang berasal dari seluruh Kota Bandung. Untuk memperlancar aliran air limbah terdapat 2 stasiun pompa, yaitu stasiun pompa gemuruh dan cijaura sebelum masuk ke IPAL Bojongsoang. Sedangkan untuk buangan yang berasal dari nondomestik seperti limbah industri, limbah peternakan, limbah Rumah Sakit dan limbah lainnya tidak diperbolehkan untuk disalurkan ke saluran air kotor ataupun masuk ke instalasi pengolahan tersebut, karena mengandung zat-zat yang berbahaya sehingga harus diolah terlebih dahulu.

rekayasa lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rekayasa lingkungan

Pendahuluan

Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang (IPAL) terletak diantara 2 Desa yaitu Desa

Bojongsoang dan Desa Bojongsari yang Berlokasi di Kecamatan Bojongsoang

Kabupaten Bandung. IPAL Bojongsoang memiliki tanah seluas 85 hektar. IPAL Bojongsoang

beroperasi sejak 1992 dengan tujuan mengolah air limbah rumah tangga dari kota Bandung

untuk menurunkan tingkat pencemaran sungai-sungai di kota Bandung dengan mengolahnya

menjadi air yang aman untuk dimanfaatkan di lingkungan baik dilepas ke badan air penerima

maupun dimanfaatkan untuk keperluan irigasi.

Jenis buangan Rumah Tangga yang diolah pada IPAL Bojongsoang Adalah Air Limbah yang

berasal dari Kamar mandi, dapur dan Pencucian. Limbah Industri tidak dapat diolah pada

Instalasi Pengolahan ini. Sumber Limbah Rumah Tangga (Limbah Domestik ) yang masuk ke

IPAL Bojongsoang dapat juga berasal dari Hotel, Restoran, Mall, Sekolah, Rumah Sakit ,

Perkantoran dan sejenisnya. Air Limbah dari sumber tersebut dialirkan melalui perpipaan

menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang.

Sumber air limbah yang ditampung di IPAL Bojongsoang berasal dari seluruh Kota Bandung.

Untuk memperlancar aliran air limbah terdapat 2 stasiun pompa, yaitu stasiun pompa

gemuruh dan cijaura sebelum masuk ke IPAL Bojongsoang.

Sedangkan untuk buangan yang berasal dari nondomestik seperti limbah industri, limbah

peternakan, limbah Rumah Sakit dan limbah lainnya tidak diperbolehkan untuk disalurkan ke saluran

air kotor ataupun masuk ke instalasi pengolahan tersebut, karena mengandung zat-zat yang

berbahaya sehingga harus diolah terlebih dahulu.

Areal  Pelayanan  Air  Limbah Di  Kota  Bandung

Areal pelayanan air limbah berupa saluran perpipaan meliputi

1. Wilayah Bandung Utara dilayani melalui sewer existing (wilayah :saluran lama)

2. Wilayah Bandung Timur dilayani melalui saluran perpipaan dan dialirkan menuju Instalasi

Bojongsoang

3. Wilayah Bandung Barat dilayani melalui saluran perpipaan yang dialirkan langsung kealiran

Sungai Citepus (belum diolah).

4. Wilayah Bandung Tengah-Selatan dilayani melalui saluran perpipaan dan dialirkan melalui

Instalasi Bojongsoang.

Page 2: rekayasa lingkungan

Untuk masyarakat yang belum terlayani dengan sistem jaringan air limbah, PDAM Kota Bandung

menyediakan dan melayani penyedotan tanki septik di seluruh wilayah Kota Bandung dengan

mengunakan tanki tinja.

Proses Operasional

Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang yang berproses dengan sistem kolam stabilisasi

sebagian besar berproses secara Biologi.

Tahapan Proses Pengolahan tersebut meliputi :

1. Pengolahan Fisik

a. Manual Bar Screen

Ketika air limbah yang masuk ke saluran air IPAL Bojongsoang telah mencapai

ketinggian tertentu. Maka secara otomatis saluran yang sebelumnya tertutup

akan terbuka. Air limbah tersebut kemudian disaring pertama kali melalui manual

bar screen. Pada proses ini limbah berukuran besar dapat dipisahkan.

Gambar 1. Aliran masuk air limbah Gambar 2. Manual Bar Screen

Page 3: rekayasa lingkungan

b. Mechanical Bar Screen

Setelah melalui manual bar screen, air limbah kemudian mengalir ke bak

penampung (Sump Well). Kemudian dari bak penampung, air limbah dipompa

dengan srew pump menuju mechanical bar screen. Pada IPAL Bojongsoang

terdapat 3 screw pump yang digunakan secara bergantian.

Pada mechanical bar screen, limbah yang berukuran lebih dari 5 cm akan tersaring

dan dipisahkan dari air limbah. Limbah kemudian dibawa belt conveyor ke alat

pengering pengolah limbah untuk di kompresi sehingga limbah berukuran kecil

dan mengurangi kandungan air pada limbah, kemudian hasil dari pengolahan

tersebut dibuang ke bak sampah.

Gambar 3. Sump Well Gambar 4. Screw Pump

Gambar 5. Mechanical Bar Screen

Page 4: rekayasa lingkungan

c. Grit Chamber

Air limbah hasil keluaran dari mechanical bar screen kemudian ditampung di bak

penampung yang kemudian dialirkan ke grit chamber, grit chamber berfungsi

untuk memisahkan pasir dari air limbah. Pasir yang terkumpul kemudian

dipindahkan oleh grit rake dan dibuang ke tanah.

Gambar 6. Grit Chamber Gambar 7. Grit Rake

d. Ventury Channel

Air limbah dengan kandungan pasir yang telah berkurang dialirkan melalui

ventury channel menuju pengolahan biologi.

Gambar 8 & 9. Ventury Channel

Page 5: rekayasa lingkungan

2. Pengolahan Biologi

a. Kolam Anaerobik (3 kolam)

Pada tahap ini prinsip yang digunakan adalah pengendapan untuk memisahkan

lumpur dari air imbah. Selain itu juga terjadi proses anaerobic.

b. Kolam Fakultatif (2 kolam)

Proses pengendapan tetap menjadi prinsip utama pada kolam fakultatif.

Perbedaaannya kandungan lumpur pada kolam fakultatif lebih rendah dari kolam

anaerobic. Air pada kolam fakultatif sudah dapat dimanfaatkan untuk pertanian

(irigasi).

c. Kolam Maturasi (2 kolam)

Air keluaran dari kolam maturasi ini telah memenuhi standar baku air bersih

namun belum dapat digunakan untuk konsumsi. Setelah melalui seluruh proses

pengolahan, air dialirkan menuju sungai Citarum.

Pada IPAL Bojong Soang terdapat dua set kolam anaerobic-fakultatif-maturasi

sehingga secara keseluruhan terdapat 14 kolam.

Gambar 10. Kolam Pengendapan

Page 6: rekayasa lingkungan

Kendala IPAL Bojongsoang

IPAL Bojongsoang hanya didesain untuk mengolah air limbah rumah tangga.

Kenyataannya IPAL sering menerima air limbah yang berasal dari industri kecil

dan industri rumah tangga yang tidak memiliki IPAL mandiri dan langsung

membuang air limbahnya ke IPAL Bojongsoang.

Sistem pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang termasuk pengolahan yang

konvensional. Proses-prosesnya mengutamakan proses alami, tanpa bantuan

teknologi yang rumit dan tanpa bantuan bahan kimia aditif.

Masyarakat sekitar sering mengambil air dari kolam pengolahan air limbah

dari IPAL Bojongsoang yang air nya masih tinggi tingkat pencemarannya.

Karena ada saluran terbuka pada saluran air limbah yang menuju IPAL

Bojongsoang, maka saat musim hujan debit air meningkat sehingga melebihi

kapasitas dari IPAL Bojongsoang.

http://www.pambdg.co.id/new/index.php?

option=com_content&view=article&id=85&Itemid=97