REKAYASA TRAFIK

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    1/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 1

    REKAYASA TRAFIK

    MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK

    DISUSUN OLEH :

    MUHAMMAD ABI RAHMATPUTRA

    NIM. 1241160059

    JTD 2B18

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    POLITEKNIK NEGERI MALANG

    Jalan Soekarno Hatta 9 Malang 65141

    Telp (0341) 404424 404425 Fax (0341) 404420

    http://www.poltek-malang.ac.id

    2014

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    2/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 2

    BAB 1

    OVERVIEW REKAYASA TRAFIK

    1.1Pendahuluan

    Definisi teori teletrafik:

    Aplikasi dari teori peluang untuk solusi permasalahan pada sistem telekomunikasi yang

    meliputi perancangan, evaluasi kinerja, operasi dan perawatan.

    Sistem telekomunikasi dari sudut pandang trafik

    Gambar 1.1 Trafik pada sistem Telekomunikasi

    Dari sudut pandang trafik:

    Trafik dibangkitkan oleh pengguna sistem telekomunikasi

    Sistem melayani trafik yang datang

    Tujuan Teori Teletrafik: Menentukan hubungan antara Kualitas Pelayanan (QoS), beban

    trafik, dan kapasitas sistem

    Sistem dapat berupa:

    Peralatan tunggal, misalnya: saluran antara dua sentral telepon, saluran dalam

    jaringan IP, atau packet processor pada jaringan data.

    Keseluruhan jaringan (telepon atau data), atau bagian dari jaringan tersebut.

    Trafik terdiri dari:

    Kumpulan dari: bit, paket, burst, koneksi, panggilan. Tergantung dari sistem dan

    skala waktu yang digunakan.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    3/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 3

    Kualitas pelayanan atau Quality of Service (QoS) dapat dilihat dari titik pandang:

    Pelanggan, misalnya : jumlah panggilan yang diblocking, paket yang hilang, delay

    paket, throughput.

    Sistem, dalam hal ini digunakan istilah kinerja sistem, misalnya: pemanfaatan

    saluran atau processor, beban jaringan maksimum.

    Gambar 1.2 Hubungan segitiga Sistem-QoS-Trafik

    Contoh: Panggilan telepon

    Gambar 1.3 Panggilan Telepon

    Trafik -> Panggilan telepon oleh setiap pelanggan

    Sistem -> Jaringan Telepon

    QoS -> Peluang telepon yang dihubungi berdering

    Hubungan (kualitatif) SistemTrafikQoS:

    Gambar 1.4 Hubungan Kualitatif antara Sistem - TrafikQoS

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    4/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 4

    Hubungan Kuantitatif : Diperlukan model matematis untuk menggambarkan

    hubungan kuantitatif dari ketiga faktor di atas.

    1.2Model Teletrafik

    Model teletrafik bersifat stokastik (probabilistik):

    Sistemnya sendiri biasanya bersifat deterministik, namun trafik bersifat stokastik.

    Kita tidak pernah tahu, siapa yang akan menelepon dan kapan.

    Variabel-variabel model merupakan variable acak:

    Jumlah panggilan keluar

    Jumlah paket di dalam buffer

    Variabel acak digambarkan melalui distribusinya:

    Peluang bahwa ada n panggilan keluar

    Peluang bahwa ada n paket di dalam buffer

    Proses stokastik menggambarkan perkembangan sementara dari variable acak.

    Sistem riil >< model:

    Model hanya menggambarkan satu bagian atau satu sifat dari sistem yang diamati.

    Deskripsi dari model tidak akurat, hanya merupakan pendekatan .

    Pengambilan kesimpulan berdasarkan model harus disertai catatan.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    5/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 5

    Dasar Teori Trafiik.

    Rekayasa tr afi k adalah bidang penting dalam perencanaan jaringan telekomunikasi

    untuk memastikan bahwa biaya jaringan dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kualitaslayanan (quality of service ) ke pengguna.

    Perbedaan utama antara model trafik untuk sistem komunikasi selular 2G dan 3G

    terutama adalah disebabkan sistem switching yang berbeda, yaitu disebabkan perbedaan

    tipikal dari circuit switch dengan packet switch. Pada packet switch, semua user membagi

    penggunaan kanal secara bersamasama, sehingga ukuran-ukuran kapasitas dalam

    dimensioning jaringan berbeda, karena dalam hal ini menjadi sangat terkait dengan statistik

    penggunaan kanal oleh masing-masing user.

    Untuk sistem 2G seperti IS-95 atau GSM, perilaku trafik dapat dimodelkan cukup

    akurat dengan Erlang B. Sedangkan untuk sistem 3G, model tersebut sudah tidak relevan lagi.

    Sekalipun 3G masing mendukung komunikasi circuit switch, tetapi air interface lebih tepat

    diasumsikan sebagai packet switch. Karena dalam hal ini sistem 3G mendukung bandwidth

    on demand. Sebagai ilustrasi pada sistem CDMA2000, untuk data high speed dialokasikan

    kanal (serupa kanal trafik pd GSM) yang disebut sebagai Fundamental Channel (FCH).

    Untuk mengakomodasi bandwidth on demand dapat dialokasikan kanal tambahan yang

    disebut Supplemental Channel (SCH). Permintaan SCH itu dinegosiasikan ke network dan

    pengalokasian SCH oleh network CDMA dilakukan dengan memperhatikan interferensi latar

    yang terjadi.

    Pada sistem selular lain, kasusnya mungkin akan berbeda, nama kanal logikanya

    berbeda, dan dasar pertimbangan pengalokasian kanal tambahan bisa juga berbeda karena

    dalam hal ini sangat terkait dengan metoda akses yang digunakan.

    Dimana :

    A = Trafik yang datang

    B = Probabilitas Blocking

    C = Trafik yang dilewatkan

    N = Jumlah kanal

    = Utilisasi kanal

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/UKEKU/TOT%20SISKOMBER/wiki/Mobile_QoShttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/UKEKU/TOT%20SISKOMBER/wiki/Mobile_QoS
  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    6/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 6

    Dan :

    Macam-macam Trafik

    1. Offered Traff ic(A)

    Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.

    2. Carr ied Traffi c(Y)

    Trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran.

    3. Lost Traffi c(R)

    Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.

    G = elemen gandeng (switching network)

    Sedangkan satuan traffic adalah

    1 Erlang = 1 TU (Traffic Unit)

    = 36 CCS (Cent Call Seconds)

    = 36 HCS (Hundred Call Seconds)

    = 36 UC (Unit Calls)

    = 30 EBHC (Equated Busy Hour Call)

    Satu Er lang dalam sistem seluler adalah satu panggilan yang menggunakan satu kanal

    selama satu jam.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    7/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 7

    Trunking dan Grade Of Service

    Istilah dan pengertian dalam traffic.

    Trunking : Sejumlah besar user membagi sejumlah terbatas kanal Tiap user dialokasikan

    pada kanal berdasarkan panggilan. Jika semua kanal digunakan User baru akan diBLOK atau

    MENUNGGU pada antrian

    Grade Of Service (GOS) : Ukuran kemampuan user untuk mengakses trunked system

    selama jam sibuk Prob [call is blocked] atau Prob [delay > T]

    Ukuran intersitas trafik : ERLANG

    Ada tiga tekanan utama untuk Teletraffic Rekayasa saat ini :

    1. Design (untuk pengembangan dan pembuatan)

    2. Dimensioning (untuk perencanaan dan instalasi)

    3. Operasi (manajemen lalu lintas jaringan).

    Pada gambar 2 di jelaskan Siklus Perencanaan dan Instalasi Jaringan Telekomunikasi.

    Kapasitas dari suatu sistem switching selalu diekspresikan sebagai jumlah

    maksimum panggilan originating plus incoming (O+I) yang dapat diproses sistem switching

    tersebut pada saat jam sibuk. Dalam hal ini, terdapat persyaratan delay dari dial tone yang

    kemudian menjadi syarat pembatas.

    Volume panggilan pada suatu switch akan tergantung kepada area geografis, kelas

    kelas layanan, dan waktu pengamatan dalam satu hari.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    8/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 8

    Estimasi kapasitas panggilan yang dapat dilayani suatu sistem switching sangat

    diperlukan oleh seoranng engineer dalam perencanaan jaringan, juga oleh seorang

    administrator jaringan.

    Kapasitas panggilan dari suatu switch akan bervariasi karena variasi waktu tiap

    panggilan, campuran berbagai tipe layanan yang diberikan, dan juga karena konfigurasi

    peralatan. Sedangkan, sebagai faktor pembatas, kapasitas prosesor akan membatasi kapasitas

    panggilan yang dilayani.

    Bab ini akan membahas bagian-bagian penting dalam teletrafik yang sering

    digunakan dalam rekayasa trafik. Berbagai perhitungan akan disertakan sebagai contoh

    kalkulasi trafik pada MSC.

    2. Parameter-parameter unjuk kerja trafik

    2.1. Parameter tingkat layanan

    atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik telekomunikasi dapat

    dikategorikan atas 2 hal yang utama :

    Dial tone delay

    Adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu sebelum panggilan-nya

    diputuskan ditolak.

    Probabilitas layanan tertolak

    Kemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan tersebut

    1. Dial Tone Delay, memiliki karakteristik sebagai berikut :

    Sejumlah besar call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil server ( dial

    tone connections, dial tone generators )

    Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama kanal masih tersedia.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    9/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 9

    2. Probabil i tas penolakan layanan,

    atau kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki karakteristik yang

    hampir sama dengan dial tone delay, yaitu :

    Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas

    Diasumsikan bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User

    diberikan akses ke trunk atau diberikan nada sibuk

    User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada sibuk dan

    diberikan perlakuan yang sama seperti sebelumnya.

    Dapat disimpulkan, bahwa ukuran dasar dari unjuk kerja trafik adalah probabilitas

    bahwa waktu menunggu layanan (service delay) melebihi dari waktu yang

    dispesifikasikan, dengan kata lain, disebut juga sebagai Probabil itas Blocking.

    Pada sistem dengan panggilan dibuang ketika trunk tidak tersedia ( systemloss ), maka

    probabilitas blocking ini adalah sebagai ukuran unjuk kerja yangutama.

    2.2. Pengertian Traffic

    1. Number of Cal l A ttempted

    Jumlah total usaha panggilan

    Jumlah total usaha panggilan merupakan ukuran yang baik untuk menggambarkan

    demand pelanggan.

    2. Number of Cal l Completed

    Jumlah total panggilan yang berhasil

    Jumlah total panggilan yang berhasil didefinisikan dari panggilan yang berhasil

    menerima kembali nada dering (busy atau nada panggil) atau yang terjawab.

    3. GOS (Grade Of Service)

    GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan :

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    10/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 10

    Jumlah call yang dijawab secara tipikal adalah lebih rendah daripada jumlah call yang

    diselesaikan jaringan. Hal ini disebabkan karena beberapa usaha panggilan akan

    mendapati nada sibuk, atau nada panggil tetapi tidak dijawab.

    Didefinisikan Answer Bid Ratio (ABR) sbb :

    4. ABR (Answer Bid Ratio)

    5. ASR (Answer Seizur e Ratio)

    Baik ABR dan ASR, adalah ukuran yang baik untuk menyatakan tingkat kepadatan

    jaringan pada suatu saat tertentu. Nilai ABR dan ASR yang rendah mengindikasikan

    tingkat kepadatan(congestion) jaringan yang tinggi.

    3. Parameter Penggunaan Jalur Trafik

    3.1. Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter dasar :

    Call ing Rate

    Adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama waktu

    pengamatan tertentu, Atau sering juga didefinisikan sebagai : Intensitas call tiap

    jalur trafik (kanal) selama jam sibuk

    Holding TimeRata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan

    Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana

    suatu komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafikitu bisa jadi adalah :kanal RF,

    time slot, saluran transmisi, trunk, atau bahkan switch. Carr ied traffi c adalah trafik

    yang diteruskan, sedangkan offered traf fi c adalah volume trafik yang datang menuju

    switch.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    11/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 11

    Terdapat hubungan :

    Contoh Aplikasi :

    Gambar3 ini adalah contoh variasi trafik jam demi jam pada suatu waktu pengamatan

    tertentu Kita melihat bahwa jam tersibuk--Busiest Hour-- adalah antara jam 10 dan 11

    pagi.

    Didefinisikan bahwa jam sibuk sebagai Suatu selang waktu dengan rata-rata trafi k

    pembicaraan yang tertinggi (yang diamati pada musim tersibuk).

    Karena trafik selalu berubah dari bulan-ke-bulan , maka kita juga harus

    mendefinisikan Average Busy Season (ABS) sebagai 3 bulan (tetapi tidak tentu) dengan

    rata-rata trafik BH tertinggi per-access line.

    Sistem telepon umumnya tidak dirancang untuk untuk mengatasi maksimum beban

    puncak, tetapi dari tipikal beban BH-nya. Sedangkan Blocking Probabil ity didefinisikan

    sebagai Rata-rata rasio antara panggilan yang ditolak terhadap total jumlah

    panggilan datang selama jam sibuk , dan disebut sebagai Grade Of Service

    Seperti telah di jelaskan di atas bahwa :

    Trafik diukur biasanya dalam Erlang, Persentase Okupansi, 100 call seconds (

    Cent Call Seconds = CCS ), ada juga yang mengukur dalam Peg Count.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    12/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 12

    Erlang dan CCS

    Intensitas trafik didefinisikan sebagai Rata-rata jumlah waktu pendudukan suatu

    kanal selama waktu pengamatan tertentu . Biasanya diukur dalamErlang atau CCS (

    Cent Call Seconds ), dimana terdapat hubungan :

    1 Erlang = 1 x 3600 call seconds = 36 CCS

    Dimana :

    I = Intensitas trafik

    T = Durasi waktu pengamatan

    hi = Holding time dari panggilan individual ke-I

    NC = Jumlah total panggilan selama pengamatan

    h . = Rata -rata holding time panggilan

    nC = Jumlah panggilan tiap satuan waktu.

    Prosentase Okupansi dan Peg Count

    Prosentas okupansi didefinisikan sebagai prosentase waktu kanal sibuk selama

    waktu pengamatan

    Peg Coun t didefinisikan sebagai jumlah usaha pendudukan sebuah kanal.

    Dimana :

    U = Waktu pendudukan total ( Usage)

    PC = Peg Count tiap periode pengamatan

    O = Overflow tiap periode pengamatan

    h = Rata-rata waktu pendudukan kanal.

    Didefinisikan Prosentase Okupansi ,sbb :

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    13/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 13

    Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity)

    Call capacity berhubungan dengan cara pandang kita dalam melihat sistem

    switching

    Global View

    Keseluruhan sistem switching dipandang sebagai 1 unit. Tiap permintaan

    proses ke switch dihitung sebagai suatu usaha pendudukan. Pendekatan ini

    digunakan pada prosesor sentral yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada

    global view, kita bahwa volume call adalah jumlah dari call originating dan

    incoming (O+I)

    a. Originating Call (O)

    Partial dial calls - Panggilan-panggilan yang terputus dan yang selesai

    Intraoffice calls - semua panggilan yang secara keseluruhan ditangani switch

    dari saluran oroginating ke saluran terminas keluar.

    Outgoing calls - seua panggilan yang berasal dari saluran switch, tetapi

    berakhir pada switch yang berbeda

    b. Incoming Call (I)

    Incoming-Terminating calls - Semua panggilan yang berakhir pada switch

    tapi berasal dari switch yang berbeda

    Tandem calls - Panggilan trunk to trunk di dalam switch

    Direct inward dialling (DID) - panggilan menuju sistem PABX.

    Component View

    Komponen diperhatikan sebagai subsystem. Tiap permintaan proses ke komponen

    dilihat sebagai usaha pendudukan (attempt). Pendekatan ini digunakan pada prosesor-

    prosesor periferal yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada component-view,

    volume panggilan didefinisikan sebagai jumlah dari Originating (O) + Terminating

    (T) half call

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    14/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 14

    a. Originating Half-Call

    Satu Originating Half Call adalah untuk tiap originating call, sebab 2 koneksi

    periferal peralatan diperlukan untuk menyelesaikan 1 panggilan. Jika suatu

    komponen melayani baik jalur pelanggan dan juga saluran trunk, makaincoming

    dan outgoing half call perlu ditambahkan pada volume half call total.

    b. Terminating Half-Call

    Satu Terminating Half Call adalah untuk tiap incoming-terminating call, dan

    untuk tiap intra office call.

    Sistem sentral SPC (Stored Program Control)

    memiliki kemampuan penanganan panggilan berupa prosesor yang secara real time

    mampu melakukan call processing.

    Kapasitas penanganan panggilan (call capacity ) dari prosesor tersebut didefinisikan

    sebagai : Jumlah maksimum call per jam yang bisa ditangani prosesor tersebut

    dengan tetap menjaga kr iteria unj uk kerj alayanan yang sudah ditetapkan

    Prosesor sentral memiliki parameter kapasitas call :

    High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Incoming = HDBH (O+I)

    Sedangkan prosesor komponen periferal memiliki parameter kapasitas call :

    High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Terminating = HDBH (O+T).

    Pelanggan Sentral Lainnya

    Gambar 4 Tipe-tipe panggilan pd terminal switching.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    15/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 15

    Ukuran Beban Sentral Switching

    1. (O + T) = Originating + Terminating

    Adalah ukuran beban trafik pada sisi pelanggan baik dari sentral sendiri maupun dari

    sentral lain

    2. (O + I) = Originating + Incoming

    Adalah ukuran beban trafik trunk incoming dan beban trafik sirkuit. Dapat dikatakan

    juga sebagai ukuran beban trafik pada sentral switching.

    Lingkungan trafik umumnya juga akan diklasifikasikan berdasarkan kepadatannya dan

    memiliki karakteristik distribusi trafik yang berbeda

    Metropolitan, daerah utama metropolitan dengan trafik sebagian besar disebabkan

    aktifitas bisnis.

    Single System City ( SSC ), Daerah layanan adalah kota ukuran sedang

    Suburban, Daerah layanan dengan sebagian besar daerah pemukiman

    Rural, daerah pertanian dan pemukiman.

    Standar komposisi berbagai jenis panggilan (dlm %) yang digunakan untuk

    penghitungan kapasitas panggilan prosesor sentral. Standar ini tidak didasarkan dari

    kondisi terbaik atau terburuk, tetapi umum digunakan untuk dimensioning awal jaringan

    untuk berbagai kasus lingkungan.

    Tabel :Standar komposisi panggilan untuk Prosesor Sentral

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    16/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 16

    Standar komposisi berbagai jenis panggilan (dlm %) yang digunakan untuk

    penghitungan kapasitas panggilan prosesor periferal yang digunakan untuk kontrol

    saluran pelanggan. Standar ini tidak didasarkan dari kondisi terbaik atau terburuk, tetapi

    umum digunakan untuk dimensioning jaringan untuk berbagai kasus lingkungan.

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    17/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 17

    5 Distribusi Trafik.

    Distribusi trafik adalah sebaran panggilan yang dikategorikan umumnya atas

    wilayah pelayanan, atau mungkin pada kondisi-kondisi khusus (mis. handoff, locationupdating, dsb) yang menjadi titik perhatian dalam analisis. Distribusi trafik akan

    bermanfaat dalam dimensioning kanal atau saluran yang diperlukan antar sistem switching

    / sentral. Karena tipikal pembicaraan yang berbeda untuk tiap wilayah, maka umumnya

    distribusi trafik yang digunakan dalam perencanaan mengacu pada hasil pengukuran trafik

    pada masa-masa sebelumnya, dan distribusi trafik untuk perencanaan adalah ekstrapolasi

    dari hasil rekaman pengukuran trafik yang sudah dilakukan.

    Di bawah ini adalah contoh distribusi trafik di wilayah Amerika Serikat.

    6. Teknik Switching

    Beberapa konsideran dalam teknik rekayasa sistem switching , baik pada

    lingkungan komunikasi kabel maupun wireless adalah :

    Bahwa rekayasa, administrasi, maupun maintenance sistem switch selalu berbasis

    pada beban trafik saat jam sibuk dan pada musim trafik tersibuk

    Parameter serta komponen-komponen jam sibuk digunakan untuk melihat trend

    kecenderungan, membuat proyeksi, mengeset kapasitas, serta menurunkan

    parameter-parameter trafik kondisi mendatang

    Delay kecepatan dial-tone biasanya diukur kalau tes call tidak dapat menerima dial-

    tone selama 3 detik

    Probabilitas blocking sisi terminating biasanya akan diukur jika terminating call tidak

    dapat diselesaikan karena kekurangan jalur komunikasi yang tersedia

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    18/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 18

    Trunk group busy hour adalah durasi waktu dimana beban trunk grup maksimum.

    Data jam sibuk trunk grup digunakan memberikan jumlah trunk yang cukup dan

    sesuai persyaratan layanan.

    Data trafik umumnya dikumpulkan selama satu hingga dua minggu tiap setengah jam

    dalam satu hari yang mungkin menghasilkan beban trafik yang tinggi (contoh : jam 8

    sampai 11 pagi).Lima hari dari minggu yang memiliki beban trafik tersibuk disebut

    busiest week

    Jam-jam dengan trafik tersibuk pada minggu tersibuk disebut Off ice Busy Hour

    Tiga (3) bulan , tapi tidak selalu, dengan beban trafik tertinggi dan memiliki Busy

    Hour (BH) , disebut sebagai Busy Season.

    Untuk mengestimasi trafik, dapat dipakai pedoman berikut :

    Summary formula : Blocking Formulas :

    Rumus Erlang-B digunakan dengan asumsi - asumsi :

    Terdapat sejumlah tak terbatas panggilan datang

    Jumlah trunk/saluran terbatas

    Masing-masing call independent satu sama lain

    Probabilitas user menggunakan kanal (waktu service) berbasis pada distribusi

    Eksponensial

    Panggilan datang (input) terdistristribusi Poisson

  • 5/24/2018 REKAYASA TRAFIK

    19/19

    REKAYASA TRAFIK| MAKALAH DASAR REKAYASA TRAFIK 19

    Rumus Erlang B

    Rumus Poisson

    Digunakan untuk sistem tunggu dengan delay tunggu

    adalah sebesar Mean Holding Time

    A = Offered traffic N = Jumlah trunk

    PB = Probabilitas blocking

    Rumus Erlang C

    Asumsi yang digunakan :

    Digunakan untuk sistem antrian. Untuk call yang tidak dapat dilayani segera, akan

    dimasukkan dalam antrian selama yang diperlukan

    Sumber tak terbatas

    Input Poisson

    Exponensialholding time

    Rumus Binomial

    Asumsi yang digunakan :

    Sumber terbatas

    Kerapatan trafik adalah sama tiap sumber

    Loss calldapat ditangani