28
1 REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK SKETSA FASHION PRAKTIS (SEBUAH STUDI KASUS) Ferry Halim [email protected] Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Program Studi Fashion Desain Abstrak Dalam industri fashion, perancang tidak wajib mampu menghasilkan ilustrasi fashion bernilai seni tinggi; namun, mereka harus mampu menggambar sketsa fashion secara benar karena mereka kerap kali menyampaikan gagasan melalui sketsa. Walaupun sebagian besar perancang tidak menemui kesulitan saat menggambar figur wanita sebagai sebuah sketsa fashion, ada beberapa orang yang mendapatkan masalah saat menggambar sketsa fashion pria. Bagian yang paling sulit biasanya berkaitan dengan proporsi, pose, penempatan otot, dan fitur wajah pria. Penelitian ini bertujuan mencari sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti mempelajari dan membandingkan sketsa tubuh wanita dan pria yang disarankan oleh para ilustrator seperti Andrew Loomis dan Michele Wessen Bryant dalam rangka menemukan rekomendasi menggambar bagi siswa fashion dan juga para perancang fashion yang memiliki masalah menggambar figur fashion pria. Kata kunci: menggambar, fitur wajah, figur fashion pria, penempatan otot, proporsi, rekomendasi, sketsa, tubuh

REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

1

REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK SKETSA FASHION PRAKTIS

(SEBUAH STUDI KASUS)

Ferry Halim

[email protected]

Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Program Studi Fashion Desain

Abstrak

Dalam industri fashion, perancang tidak wajib mampu menghasilkan ilustrasi fashion

bernilai seni tinggi; namun, mereka harus mampu menggambar sketsa fashion secara benar

karena mereka kerap kali menyampaikan gagasan melalui sketsa. Walaupun sebagian besar

perancang tidak menemui kesulitan saat menggambar figur wanita sebagai sebuah sketsa

fashion, ada beberapa orang yang mendapatkan masalah saat menggambar sketsa fashion

pria. Bagian yang paling sulit biasanya berkaitan dengan proporsi, pose, penempatan otot,

dan fitur wajah pria. Penelitian ini bertujuan mencari sebuah solusi untuk mengatasi

masalah tersebut. Peneliti mempelajari dan membandingkan sketsa tubuh wanita dan pria

yang disarankan oleh para ilustrator seperti Andrew Loomis dan Michele Wessen Bryant

dalam rangka menemukan rekomendasi menggambar bagi siswa fashion dan juga para

perancang fashion yang memiliki masalah menggambar figur fashion pria.

Kata kunci: menggambar, fitur wajah, figur fashion pria, penempatan otot, proporsi,

rekomendasi, sketsa, tubuh

Page 2: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

2

Abstract

In fashion industry, designers are not required to produce highly artistic fashion illustrations,

but they must be able to draw proper fashion sketches because they often communicate

their design ideas through sketches. While drawing a female figure as a fashion sketch poses

no problems to most of the fashion designers, drawing a male figure can be quite

troublesome for some. The most problematic parts are often related to the proportion, pose,

musculature and facial features. This research is meant to look for a solution to remedy that

situation. Researcher studies and compares female and male fashion figures that are

suggested by illustrators like Andrew Loomis and Michele Wessen Bryant in order to come

up with a recommendation to draw the male figure. It is expected that the recommendation

can be rendered useful by both fashion design students as well as by practicing fashion

designers who are struggling to with male fashion figures.

Key word: body, drawing, facial feature, male fashion figure, musculature, proportion,

recommendation, sketches

I. Pendahuluan

Kata fashion memiliki beberapa cakupan definisi. Oxford English Dictionary (OED)

memberikan sembilan makna yang berbeda dari kata fashion. Kesembilan makna tersebut

bisa digolongkan ke dalam dua kategori: kata benda dan kata kerja. Sebagai kata benda,

fashion memiliki makna ‘tata cara’ atau ‘cara bertindak.’ Sebagai kata kerja, fashion

memiliki arti kegiatan membuat atau melakukan; karena kalau ditelaah dari akar katanya,

fashion terkait dengan beberapa kata dalam bahasa Latin, factio, yang artinya membuat

atau melakukan; serta facere yang memiliki makna membuat atau melakukan, sehingga,

Page 3: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

3

arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar

yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu mengenai pakaian. Salah satu definisi yang

diberikan oleh kamus bahasa Inggris Merriam Webster tentang fashion adalah cara atau

style (gaya) yang sedang digemari atau populer; dan yang termasuk di dalamnya adalah cara

berbusana. Persamaan yang terlihat dari penjelasan kedua kamus bahasa Inggris tersebut

terletak pada kata cara, sehingga bisa kita simpulkan bahwa fashion adalah cara atau

tingkah laku yang sedang digandrungi, atau yang sedang populer.

Dalam buku Fashion Sebagai Komunikasi, Malcolm Barnard (1996), menulis tentang

pakaian yang bersifat ‘tetap’ dan pakaian yang bersifat ‘modis’ (fashionable). Pakaian yang

bersifat ‘tetap’ mengalami perubahan yang sangat lamban dalam rentang waktu; namun,

memiliki sangat banyak variasi dalam ruang. Sementara pakaian yang bersifat ‘modis’

berubah mengalami perubahan yang sangat cepat rentang waktu; namun secara

komparatif kurang beragam dalam ruang" (Flügel, 1950: 129-130). Lebih lanjut, Flügel

mengatakan bahwa pakaian yang bersifat tetap lebih mungkin dijumpai dalam "lingkungan

di luar pengaruh dunia Barat." Sebaliknya, pakaian yang modis merupakan tipe yang

menonjol di dunia Barat. Dengan kata lain, masyarakat yang berada di luar pengaruh

peradaban Barat tidak mengenal fashion karena mereka mengenakan busana baku. Fashion

hadir dalam budaya Barat karena apa yang dikenakan pada saat yang sama bisa dijumpai

pada semua peradaban Barat. Fashion lahir karena ada pengikutnya. Dengan demikian

fashion merupakan sebuah gaya hidup (lifestyle), terlebih lagi karena fashion selalu berganti

(tidak statis). Masyarakat urban cenderung mengadopsi apa pun yang dianggap sedang

popular karena ingin dianggap modis (fashionable).

Walaupun cakupan makna fashion lebih luas dari sekadar lingkup pakaian (Kawamura,

2005); namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kata fashion secara umum sering kali

dihubungkan dengan pakaian. Pakaian merupakan bagian dari kebudayaan manusia. Sejak

manusia menutupi tubuhnya dengan daun, memakai sarung, atau membuat penutup tubuh

Page 4: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

4

dari kulit binatang, konsep pakaian pun lahir. Para peneliti memperkirakan bahwa manusia

mulai mengenakan pakaian antara 100.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Pada saat itu,

pakaian yang terbuat dari antara lain: kulit binatang, daun, dan tulang, cuma

diselempangkan atau diikat dengan menggunakan sulur tumbuhan atau bahan lain ke tubuh

manusia. Kemudian, jarum yang terbuat dari tulang ditemukan, dan manusia pun mulai

menjahit kulit serta bulu binatang menjadi berbagai bentuk pakaian yang lebih rumit.

Setelah itu, serat yang ditenun pun ditemukan untuk menggantikan kulit binatang yang alot.

Bahan pakaian ditenun dengan menggunakan teknik yang dipinjam dari anyaman

keranjang. Sebelum mesin jahit ditemukan pada pertengahan tahun 1770-an, orang masih

menjahit dengan menggunakan tangan. Ketika mesin jahit diperkenalkan dan

dikomersialisasikan, proses pembuatan pakaian pun berubah menjadi lebih mudah dan

murah. Dari segi fashion, para bangsawan dan masyarakat kelas ataslah yang memegang

kendali. Selama Abad Pertengahan, aturan-aturan ketat dalam fashion diberlakukan: bahan

dan warna pakaian tertentu hanya boleh dikenakan oleh mereka yang berdarah ningrat.

Orang awam yang berpakaian seperti bangsawan dapat dikenakan denda atau bahkan

dipenjara karena fashion juga menentukan status sosial.

Sebelum abad kesembilan belas, perbedaan yang mendasar dalam hal berbusana

tampak antara pakaian golongan berada dan golongan jelata, bukan antara pakaian pria

dan wanita. Sebelum ada mesin jahit dan sebelum pakaian siap-pakai (ready to wear)

tersedia di toko-toko, setiap potong pakaian dibuat sesuai dengan ukuran si pemakai. Pada

masa itu, pakaian pria dan wanita kelas atas dibuat secara sangat mewah dan sarat

ornamen.

Kemudian, revolusi industri dan perubahan ekonomi serta sosial yang terjadi di zaman

itu menuntut adanya bentuk pakaian yang lebih sederhana, terutama untuk kaum pria.

Solusi untuk kebutuhan macam itu adalah setelan jas, yang bisa dianggap sebagai sebuah

lompatan radikal dalam sejarah fashion pria. Setelah itu, perkembangan pakaian pria

Page 5: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

5

berjalan lambat dan tetap berpegang pada norma-norma tertentu (Svendsen, 2004).

Pilihannya terbatas pada jas, setelan jas, celana, dan kemeja dengan potongan-potongan

konvensional. Walaupun mengalami perubahan yang relatif lambat di bidang siluet dan

pilihan bahan yang digunakan, pakaian pria sangat mengutamakan perhatian akan detil

(Jones, 2011). Sebaliknya, busana wanita mengalami banyak revolusi, baik dalam siluet,

bahan, dan juga teknik pembuatan. Namun, terutama dalam beberapa tahun terakhir ini,

industri pakaian pria mengalami perkembangan yang dinamis. Industri pakaian pria bernilai

24% dari seluruh pasar garmen internasional dan terus meningkat (Jones, 2011).

Dalam acara tahunan pekan mode di London (London Fashion Week) pada bulan

Februari 2012 yang lalu, British Fashion Council mengumumkan akan diadakannya pekan

mode khusus pakaian pria pada bulan Juni 2012 di London (Bowe, 2012). Bahkan perhelatan

akbar yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Februari tersebut ditutup dengan

peragaan busana pria selama sehari penuh. Sementara itu, pada tanggal 30 Maret hingga 3

April 2012 yang lalu, Singapura juga menggelar pekan mode khusus pakaian pria

(Vogue.co.uk, 2011).

Label fashion ternama dari Inggris, Burberry, mendapatkan peningkatan pendapatan

berkat bertambahnya permintaan terhadap busana pria (Latham, 2012). Di Jakarta sendiri,

toko ritel yang menjual pakaian pria juga kian bertambah. Berbagai merk internasional,

seperti TOPMAN, Pull and Bear for Men, Zara Men, Massimo Dutti for Men, Calvin Klein for

Men, Canali, Brioni, dan sebagainya; dan juga merk lokal seperti Wood, The Executive for

Men, dan Greenlight Men meramaikan pasar fashion pria Indonesia.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri pakaian pria, bakat-bakat yang mampu

menghasilkan rancangan pakaian pria pun mulai semakin dibutuhkan; dan dalam industri

fashion, mulai dari tahap proses kreatif perancangan hingga terciptanya produk garmen

(baik itu ready to wear atau haute couture, mass production atau custom-made), gambar

sketsa selalu terkait dan memainkan peran yang cukup penting. Perancang perlu

Page 6: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

6

menggambar dengan cepat untuk merekam gagasan yang dengan mudah bisa hilang

(Jenkyns, 2011). Setelah itu, gagasan yang sudah dituangkan dalam bentuk sketsa tersebut

kemudian bisa disunting lebih lanjut. Karena dibuat dengan cepat, sketsa kasar (quick sketch

atau design rough) pada umumnya tidak terlalu rapi dan sempurna; namun tetap harus

proporsional dan secara meyakinkan menyerupai bentuk manusia sesungguhnya (Udale,

2006: 49). Apabila sketsa proporsi tubuh terlihat tidak normal, hal ini akan berpengaruh

negatif terhadap proporsi pakaian yang dirancang. Pemahaman tentang proporsi tubuh

manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membuat sketsa figur fashion.

Oleh karena itu, mulai dari awal masa pendidikan, para calon desainer dibekali dengan

kemampuan membuat sketsa figur wanita dan juga sketsa figur pria. Namun karena laju

fashion pria tidak secepat fashion wanita, perkembangan ilustrasi fashion pria pun agak

tertinggal bila dibandingkan dengan perkembangan ilustrasi wanita. Cukup banyak calon

desainer fashion maupun perancang fashion yang merasa terintimidasi jika harus

menggambar sketsa fashion pria. Hal ini diperburuk dengan langkanya buku pedoman

pembuatan sketsa figur pria dan minimnya jumlah sketsa-sketsa referensial yang tersedia.

Mereka merasa sketsa figur pria yang mereka hasilkan cenderung terlihat kaku seperti robot

atau feminin, baik dari bentuk badan maupun pose. Sehubungan dengabn itu, penulis

berusaha menemukan dan menawarkan sebuah rekomendasi pembuatan sketsa fashion

pria berdasarkan analisa terhadap sketsa figur pria yang ditawrarkan oleh ilustrator Andrew

Loomis dan Michele Wessen Bryant.

II. Metode Penelitian

Dalam studi kasus penyusunan rekomendasi menggambar sketsa figur pria, penulis

mempelajari, meninjau, dan menganalisa sketsa pria karya Andrew Loomis dan Michele

Wessen Bryant. Andrew Loomis (15 Juni 1892 – 25 Mei 1959) adalah seorang ilustrator

Page 7: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

7

ternama dengan gaya gambar yang realistis. Selain menjadi seorang instruktur gambar di

American Academy of Arts, dia juga menulis beberapa buku panduan menggambar

manusia, yang kemudian banyak dipakai sebagai buku panduan fakultas seni murni. Michele

Wessen Bryant merupakan seorang pengajar (fashion drawing) di Parsons School of

Fashion, New York dan juga di The Fashion Institute of Technology, New York. Dia telah

menulis beberapa buku yang berkaitan dengan teknik menggambar sketsa fashion. Penulis

sengaja memilih seorang ilustrator yang karyanya sudah dianggap klasik (karya acuan yang

digunakan adalah karya Loomis dalam buku Figure Drawing for All Its Worth) dan seorang

ilustrator yang karyanya masih relatif modern dan relevan (Michele Wessen Bryant, Fashion

Drawing : Illustration techniques for Fashion Designers).

Dari hasil tinjauan dan analisa yang didapat (dari segi anatomi, proporsi, gaya/postur

hingga ke detail wajah), penulis merangkum dan melakukan uji coba dengan

menggabungkan teknik-teknik yang disarankan oleh kedua ilustrator tersebut yang

kemudian disajikan dalam bentuk sebuah rekomendasi.

rekomendasi cara menggambar sketsa

fashion pria

proses tinjauan dan uji coba

sketsa tubuh menurut

Andrew Loomis

sketsa tubuh menurut Michele

Wessen Bryant

Page 8: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

8

III. Hasil Penelitian dan Pembahasan

III. A. Anatomi dan Proporsi Tubuh Manusia Dari Kacamata Fashion.

Untuk bisa menghasilkan figur manusia dalam bentuk gambar, lukisan, atau patung,

seorang pelukis atau pematung harus memahami konstruksi tubuh manusia dengan baik

(Vanderpoel, 1958: 11). Hal sama berlaku untuk seorang desainer fashion dan ilustrator

fashion saat membuat sketsa figur fashion. Bagian utama dalam ilustrasi fashion dan desain

fashion adalah figur manusia. Pemahaman yang baik tentang proporsi tubuh manusia

beserta konstruksinya merupakan bagian vital untuk bisa menghasilkan ilustrasi fashion

dan juga desain garmen yang meyakinkan (Morris, 2006: 24). Agar penutup tubuh (pakaian)

berfungsi secara efektif, terasa nyaman, dan tetap menempel di badan (tidak jatuh),

seorang desainer perlu memahami struktur tubuh manusia (anatomi): bagaimana otot

menempel pada kerangka tulang serta bagaimana otot tersebut bergerak (Jones, 2011).

Walaupun seorang desainer atau ilustrator fashion tidak perlu mempelajari anatomi

manusia sedalam (sedetil) seorang dokter, namun dia seyogyanya memahami proporsi,

mengenal bentuk dan cara kerja tulang serta otot manusia secara umum. Teknik yang

digunakan dalam menggambar figur fashion pun agak berbeda dengan teknik yang

digunakan untuk menggambar/melukis model hidup atau life model (Jenkins, 2011). Dalam

ilustrasi fashion, tubuh manusia mengalami perubahan anatomi (melalui proses

simplification dan juga exaggeration).

Bentuk dan proporsi tubuh manusia berbeda dari satu individu dengan individu lainnya

tapi pada dasarnya, tubuh manusia bisa dibagi menjadi menjadi sebelas bagian utama

(Gambar 01), yang bisa dimanipulasi untuk menciptakan berbagai pose:

a. kepala

b. leher dan bahu

c. batang tubuh/torso atas (dada)

Page 9: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

9

d. batang tubuh/torso bawah (perut)

e. tungkai lengan atas

f. tungkai lengan bawah

g. tangan

h. tungkai kaki atas (paha)

i. lutut

j. tungkai kaki bawah (betis)

k. kaki

Gambar 01 – Pembagian tubuh manusia

III. B. Sketsa tubuh manusia menurut Andrew Loomis

Orang Yunani Kuno menemukan sebuah teknik untuk mengukur tubuh manusia.

Mereka menggunakan panjang kepala sebagai sebuah unit pengukuran, kemudian

menghitung kelipatannya yang mampu mencakup total tinggi tubuh. Selama masa Yunani

Page 10: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

10

Klasik dan Renaisans, jumlah yang ideal adalah delapan kepala, yang kemudian menjadi

standar proporsi sempurna, dan masih digunakan hingga sekarang (Morris, 2006: 38). Hal

ini juga diadopsi oleh Andrew Loomis yang gaya gambarnya bersifat realistis.

Gambar 02 – Proporsi tubuh manusia normal dalam bentuk tengkorak versi Loomis

Menurut Loomis (Loomis, 1951: 28), ukuran tubuh manusia normal adalah tujuh

setengah kepala (normal) hingga delapan kepala (ideal). Dia menyebutkan bahwa tubuh

dengan proporsi tujuh setengah kepala terlihat pendek dan kuno. Untuk menciptakan

bentuk yang lebih menarik dan ideal—tapi tetap realis—tinggi badan ditambah menjadi

Page 11: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

11

delapan kepala. Rasio tubuh wanita agak berbeda dengan rasio tubuh pria karena secara

rata-rata, tubuh wanita lebih kecil daripada tubuh pria. Ukuran total tubuh wanita secara

keseluruhan tetap delapan kepala; namun, karena secara proporsi kepala wanita lebih kecil,

maka figurnya pun akan menjadi lebih kecil pula. Berdasarkan Gambar 02, maka proporsi

tubuh manusia (pria dan wanita) secara vertikal bisa disimpulkan seperti yang tampak

dalam Tabel 01.

Tabel 01 – Proporsi Tubuh Manusia Secara Vertikal Menurut Loomis

Ukuran:

Panjang Kepala

Bagian Tubuh

1 Kepala

2 Leher hingga ke dada (puting susu)

3 Dada (puting susu) hingga ke pusar

4 Pusar hingga ke tulang duduk

5

Tulang duduk hingga ke lutut 6

7

Lutut hingga ke telapak kaki 8

Secara horizontal, proporsi tubuh pria dan wanita bisa disimpulkan seperti yang tampak

dalam Tabel 02.

Page 12: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

12

Tabel 02 – Proporsi Tubuh Manusia Secara Horizontal Menurut Loomis

Proporsi Tubuh Pria Proporsi Tubuh Wanita

• Lebar tubuh (bahu)=+21/3 kepala

• Tinggi tubuh=8 kepala

• Jarak antara kedua puting susu di dada=1

kepala

• Lebar otot betis akumulatif kiri dan kanan=1

kepala

• Lebar tubuh (bahu)=2 kepala

• Pinggang=1 kepala

• Pantat=1½ kepala

• Tinggi tubuh=8 kepala

• Lebar otot betis akumulatif kiri dan

kanan=1 kepala

Gambar 03 – Perbandingan proporsi tubuh pria dan wanita versi Loomis

Page 13: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

13

III. C. Sketsa tubuh manusia menurut Michele Wessen Bryant

Dunia fashion muncul dan berkembang dalam ranah kebudayaan Barat yang banyak

diperngaruhi oleh kebudayaan Yunani Kuno. Konsep keindahan dalam masyarakat Yunani

Kuno berkaitan erat dengan mitologi yang mereka miliki. Pria dan wanita yang ideal

digambarkan seperti dewa dan dewi yang memiliki tinggi tubuh yang lebih dibandingkan

dengan orang biasa pada umumnya. Fisik ideal bagi seorang pria adalah tubuh tinggi

berotot, berdada bidang, dengan tungkai kaki yang panjang. Sementara untuk wanita, fisik

yang ideal adalah tubuh tinggi langsing semampai dengan kaki jenjang dan lekuk tubuh

seperti jam pasir (dengan dada berisi, pinggang kecil dan pinggul yang relatif sama dengan

lingkar dada). Konsep seperti ini lantas diadopsi dalam industri fashion sebagai standar

untuk menentukan model yang layak untuk memeragakan busana. Model fashion pria dan

wanita pada umumnya memiliki tinggi tubuh yang lebih jika dibandingkan dengan tubuh

manusia pada umumnya. Konsep yang sama pun diserap ke dalam ilustrasi fashion sehingga

figur tubuh manusia sering kali diperpanjang hingga sembilan kepala, seperti yang tampak

dalam sketsa karya Wessen Bryant berikut ini.

Gambar 04 – Proporsi Tubuh Wanita dan Pria Tampak Depan Versi Wessen Bryant

Page 14: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

14

Sketsa dalam Gambar 04 adalah sketsa standar tampak depan dengan garis pandang

mata di garis pinggang. Berat badan dibebankan secara merata ke kedua tungkai kaki,

dengan posisi pergelangan kaki rapat satu sama lain. Figur semacam ini umum digunakan

untuk menjelaskan proporsi tubuh (ideal baik pria atau wanita) dari kacamata fashion. Pose

frontal ini menuntut simetri; sisi kiri dan kanan tubuh (yang dibagi oleh garis keseimbangan)

harus terlihat sama. Umumnya, dalam menggambar sketsa figur pria, Bryant menggunakan

proporsi sembilan kepala, yang populer dalam dunia ilustrasi fashion. Jika dibandingkan

dengan proporsi tubuh manusia sesungguhnya yang berkisar antara 7,5 - 8 kepala, proporsi

sembilan kepala diyakini mampu memberikan tampilan tubuh yang lebih anggun dan indah.

Secara garis besar, tubuh manusia bisa dibagi menjadi sebelas bagian utama, yaitu:

kepala, leher dan bahu, batang tubuh atas (dada), batang tubuh bawah (perut), tungkai

lengan atas, tungkai lengan bawah (paha), tangan, tungkai kaki atas, lutut, tungkai kaki

bawah (betis) dan kaki. Jika kesebelas bagian tersebut dipetakan ke dalam proporsi

sembilan kepala, maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:

• Kepala menempati kotak paling atas, satu kotak penuh.

• Leher berada di kotak kedua, kurang lebih setengah panjang kepala.

• Garis pundak berada di pertengahan kotak kedua.

• Tulang rusuk terakhir berada di bagian bawah kotak ketiga (sehingga jarak dari pundak

ke tulang rusuk terakhir adalah satu setengah kotak).

• Garis pinggang berada pada jarak seperempat kotak di bawah tulang rusuk terakhir.

• Sikut berada segaris dengan pinggang.

• Garis pinggul atas berada pada bagian tengah kotak keempat.

• Garis pinggul bawah berada kurang lebih pada seperempat pertama kotak kelima.

Page 15: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

15

• Selangkangan berada pada bagian pertengahan kotak kelima, dan pergelangan tangan

berada segaris dengan selangkangan.

• Tempurung lutut berada pada garis tengah horizontal kotak ke tujuh.

• Mata kaki berada kira-kira di bagian pertengahan pada kotak kesembilan.

Jika dibahas lebih terperinci, bentuk kepala menyerupai bulat telur, dengan bagian

puncak membulat setengah lingkaran (yang dihiasi dengan rambut lurus berwarna terang

serta berponi) dan bagian dagu yang menyerupai kotak, bukannya meruncing lancip. Garis

rahang digambar lebih bersudut. Untuk ukuran kepala sekecil ini, Bryant menyederhanakan

detil wajah, tapi karakteristik muka pria masih terlihat jelas. Alis digambar tebal, mata

dibuat kecil tipis memanjang dan ditempatkan dekat dengan alis. Hidung tampak kokoh dan

bibir agak tipis.

Berikutnya, leher digambar dengan dua garis yang hampir paralel, bermula dari bagian

di dekat rahang dan turun ke bawah, menyambung ke bagian pundak, yang lebarnya kira-

kira dua kali panjang kepala. Otot trapezius (sisi miring dari pangkal lengan ke leher)

digambar agak curam untuk menampilkan bentuk pundak yang terlatih. Tepat di bagian

atas dada, terdapat sepasang tulang selangka (clavicle) yang digambar seperti huruf v yang

terpentang rendah dan lebar. Tulang selangka yang panjang memberikan aksentuasi dada

yang bidang. Tungkai lengan atas ditandai dengan adanya otot deltoid, otot bicep, dan otot

tricep. Lengan bawah (terutama tampak depan) biasanya ditandai dengan adanya otot

extensor carpi radialis dan otot flexor carpi radialis. Pergelangan tangan digambar agak

menonjol karena adanya pembesaran pada bagian pangkal bawah tulang radius. Bagian

ujung lengan diakhiri dengan tangan, yang panjangnya kurang lebih sama dengan panjang

wajah dari garis tumbuh rambut di dahi ke dagu. Dalam posisi lengan lurus ke bawah, ujung

jari tengah mencapai separuh panjang paha. Posisi ibu jari dan jari lainnya digambar dengan

gaya rileks agak mengatup. Jari tangan pria digambar lebih 'bervolume' dibandingkan

Page 16: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

16

dengan jari tangan wanita yang digambar kurus (untuk memberikan kesan panjang dan

lentik).

JIka bentuk badan atas wanita digambar seperti bentuk jam pasir (bahu lebih lebar

daripadapinggang namun sama dengan pinggul), bentuk badan atas pria (pundak, dada, dan

perut) membentuk segitiga terbalik, lebar di bagian atas, mengecil di bagian pinggang, dan

agak melebar lagi di bagian pinggul; walaupun tidak sampai menyerupai bentuk jam pasir,

seperti halnya tubuh wanita. Dada (otot pectoralis major) dibuat lebar dan bidang dengan

bagian bawah berupa garis mendatar (berbeda dengan otot dada wanita yang digambar

dengan garis melengkung). Bagian khas pinggul pria ditandai dengan adanya tonjolan kecil

di sisi kiri dan kanan pinggul atas (otot external oblique). Bagian pinggang celana dalam

digambar pada posisi pinggul bawah, bukan pada posisi garis pinggang tubuh. Bila bagian

pinggang celana digambar terlalu tinggi/mendekati garis pinggang badan, maka bagian atas

tubuh figur akan terlihat pendek dan memberikan kesan kuno atau bahkan bodoh. Petak-

petak pada bagian perut (six pack atau otot rectus abdominis) bersifat pilihan. Terkadang

petak-petak pada bagian perut cukup digantikan dengan garis lurus vertikal di bagian

tengah untuk menciptakan efek atletis.

Tungkai kaki terbagi menjadi paha, lutut, betis, pergelangan kaki, dan diakhiri dengan

kaki. Sisi luar paha digambar dengan garis cembung yang cenderung membentuk sudut di

bagian tengah untuk menandakan tonjolan otot vastus lateris. Sisi dalamnya digambar

dengan dua garis yang bertemu di bagian tengah (otot gracilis dan vastus medialis).

Tempurung lutut tampak menonjol di sisi dalam tungkai kaki. Sisi luar betis juga digambar

dengan garis lengkung, dengan bagian cembung (otot gastrocnemius dan peroneus longus)

tak jauh di bawah lutut. Sisi dalam betis juga digambar dengan cara yang sama, hanya saja

bagian cembungnya (otot gastrocnemius) digambar lebih rendah dari pada sisi cembung

bagian luar. Bagian bawah betis meramping ke arah pergelangan kaki di bawahnya. Mata

kaki digambar menonjol pada bagian sambungan persendian. Bagian kaki digambar lebih

Page 17: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

17

landai dari pada posisi kaki figur wanita (yang kerap digambar memakai sepatu bertumit

tinggi). Detil jari kaki disederhanakan bahkan kerap kali dihilangkan (dengan penekanan

pada bentuk jempol jari kaki saja).

Dalam hal pose, pose pada sketsa figur pria tidak segemulai dan semeliuk figur wanita.

Hal ini ditentukan oleh posisi lekukan tulang belakang. Untuk gaya bertumpu pada satu kaki,

tubuh wanita digambarkan dengan posisi tulang belakang yang lebih melekuk jika

dibandingkan dengan pria. Semakin besar sudut yang terbentuk oleh potongan dada dan

potongan pinggul, maka tulang belakang akan terlihat semakin melekuk pula (contoh:

Gambar 5).

Gambar 05 – Sketsa Tubuh Pria Dengan Gaya Bertumpu Pada Satu Kaki

Garis bahu yang miring (pundak kiri

figur naik, pundak kanan turun).

Sudut yang terbentuk oleh potongan dada

dan potongan pinggul

Tungkai kaki tumpuan terlihat lurus dan

tegang karena menahan beban tubuh.

Posisi kaki kanan figur berada di bawah

dahu model, membentuk garis

keseimbangan.

Titik selangkangan tidak berada segaris

dengan titik ceruk pangkal leher - itu

tandanya tulang belakang agak

melengkung.

Page 18: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

18

Secara struktur, tubuh dalam Gambar 05 pada dasarnya hampir sama dengan tubuh

dalam Gambar 04. Pembagian berdasarkan proporsi sembilan kepala masih dipegang

Bryant dan Bryant pun bahkan masih menggunakan kepala yang persis sama dengan figur

pertama. Perbedaan bermula dari posisi badan atas yang agak miring. Garis pundak tidak

mendatar horizontal sempurna seperti pada figur pertama. Pundak kiri figur lebih tinggi

daripada pundak kanannya. Jika diperhatikan, garis pundak yang miring juga diimitasi oleh

garis pinggang, sehingga potongan badan atas (dada) dan potongan pinggul bergerak ke

arah yang berbeda dan membentuk sudut.

Bagian ujung bawah tulang belakang agak melengkung ke arah kanan tubuh figur. Pada

bagian bawah, tungkai kaki kanan model menjadi tumpuan sehingga pinggul kanannya

terangkat ke atas. Pose seperti ini disebut sebagai pose high hip atau contrapposto. Dalam

pose ini, berat tubuh dibebankan ke tungkai kaki kanan. Agar tetap seimbang (sehingga figur

bisa tetap berdiri tanpa jatuh), kaki kanan figur harus berada di garis keseimbangan (atau

kurang lebih berada di bawah dagu). Posisi pinggang yang naik sebelah biasanya membuat

tulang belakang menjadi agak melengkung. Gaya contrapposto ditemukan oleh bangsa

Yunani Kuno untuk membuat patung-patung ciptaan mereka terlihat lebih manusiawi. Gaya

ini kemudian diadopsi pula oleh bangsa Romawi dan masih terus dipakai hingga sekarang.

Salah satu contoh sempurna dari gaya contrapposto adalah patung bertajuk David karya

seniman zaman Renaisans, Michelangelo Buonarotti (Gambar 06).

Page 19: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

19

Gambar 06 – Patung David karya Michelangelo, Accademia di Belle Arti Firenze

Lebih lanjut, tungkai kaki yang tidak menanggung beban tubuh disebut sebagai posing

leg. Karena tidak harus menanggung berat badan, tungkai kaki ini bisa saja lurus atau

tertekuk. Dalam sketsa karya Bryant ini, posing leg adalah tungkai kaki kiri, yang terlihat

lurus namun agak menyerong ke luar. Kalau pose figur sebelumnya terlihat kaku, siap siaga,

dan formal; pose figur ini terlihat lebih santai dan informal.

Saat menggambar figur ini, Bryant mungkin saja terinspirasi (secara sadar atau tidak)

oleh David. Jika dibandingkan, kemiripan gaya figur karya Bryant ini dengan gaya patung

David hanya terletak pada sebatas kaki yang menjadi tumpuan. Posisi kepala figur Bryant

menghadap ke depan, sementara David agak menoleh ke samping. Tulang punggung figur

Page 20: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

20

karya Bryant tidak melengkung sedrastis tulang punggung David. Posing leg karya Bryant

tampak lurus menyamping, sedangkan pada David, kaki kirinya agak tertekuk. Posisi lengan

kiri David pun tertekuk ke atas sehingga tangannya menyentuh pundak. Namun, intinya,

Bryant berhasil menampilkan gaya contrapposto dengan baik. Figur karyanya terlihat santai

dan menaati hukum gravitasi. Figur ini tampak seimbang tanpa ada kesan hendak

terjengkang atau terjungkal.

Figur karya Bryant ini ditampilkan memiliki proporsi yang dianggap ideal dalam dunia

fashion, yaitu proporsi 9 kepala, dengan bentuk torso segitiga terbalik, bagian pundak yang

lebar meruncing ke arah bagian perut yang ramping, ditunjang dengan sepasang lengan

yang berotot ramping serta sepasang kaki jenjang dengan definisi otot yang tegas namun

tidak berlebihan.

Sama seperti pada figur tampak depan, otot external oblique pun terlihat dari arah

belakang. Bedanya, pada figur tampak depan, otot external oblique biasanya dipadankan

dengan garis berbentuk huruf V yang mengarah ke bagian selangkangan (Gambar 07). Garis

berbentuk huruf V ini dikenal dengan istilah illiac furrow, atau dalam dunia binaraga dikenal

dengan nama Apollo's belt atau Adonis belt. Pada figur tampak belakang garis berbentuk

huruf V digantikan dengan garis berbentuk huruf W yang menekankan bentuk bokong

(Gambar 08).

Page 21: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

21

Otot (terutama deltoid) pada lengan kiri terlihat cukup jelas namun tidak berlebihan.

Begitu pula dengan otot pada tungkai kaki, terutama di bagian betis. Pada tungkai kaki

tumpuan, penggelembungan otot betis bagian luar terlihat lebih tinggi daripada bagian

dalamnya. Sebaliknya, tonjolan mata kaki sebelah dalam terlihat lebih tinggi daripada

sebelah luarnya. Hal ini sama seperti panduan menggambar anatomi pria yang diberikan

oleh Loomis (Gambar 08). Pada tungkai kaki yang tertekuk, posisi betis terlihat agak

menyamping, sehingga teknik gambar pun agak berbeda. Bagian tulang kering betis

digambar agak lurus, sedangkan otot betis bagian belakang digambar menggelembung. Dari

arah belakang, bentuk kaki kiri didominasi oleh tumit. Sementara kaki kanan digambar dari

Gambar 08 - Figur pria tampak

belakang karya Loomis.

Gambar 07 - Otot external oblique (A)

dan illiac furrow (B)

A

B

Page 22: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

22

arah belakang-agak menyamping. Pose dari belakang sering digunakan untuk menyajikan

gagasan rancangan yang menekankan detil pada bagian punggung atau bagian belakang

celana.

IV. Kesimpulan

Setelah menganalisa gambar-gambar (khususnya sketsa tubuh pria) karya Andrew

Loomis dan Michele Wesen Bryant, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari segi proporsi, sketsa pria karya Loomis dibuat semirip mungkin dengan tubuh

manusia normal pada umumnya (yaitu dengan ukuran delapan kepala); namun, sketsa

pria versi Loomis digambarkan memiliki otot yang terlatih dengan baik untuk

memberikan penekanan maskulinitas. Proporsi delapan kepala dinilai kurang cocok

untuk mewakili model yang biasa digunakan untuk memeragakan pakaian pria. Dari segi

anatomi, karya Loomis bisa digunakan sebagai rujukan untuk mempelajari penempatan

otot pada kerangka tubuh. Tubuh pria lebih berotot daripada tubuh wanita.

Karakteristik inilah yang membuat pria terlihat lebih gagah dan maskulin. Untuk

menghasilkan sketsa tubuh pria yng terlihat lebih meyakinkan, karakteristik ini perlu

diberi penekanan, terutama di bagian bahu, lengan, dada (pectoral), paha, dan betis.

2. Sketsa-sketsa pria karya Bryant dalam buku Fashion Drawing, Illustration Techniques for

Fashion Designers dibuat dengan menggunakan teknik-teknik gambar fashion

konvensional, antara lain aplikasi proporsi sembilan kepala, perspektif, contrapposto,

simplification, dan exaggeration. Yang membedakan karyanya dengan karya ilustrator

lain dan yang membuat karyanya terlihat menarik adalah kemampuannya

memanipulasi garis, memilih detil mana yang bisa dihilangkan dan detil mana yang perlu

diberi penekanan (simplification dan exaggeration), memilih pose yang tepat, dan

menggunakan media gambar untuk melakukan render sehingga mampu menghasilkan

Page 23: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

23

sketsa fashion yang cukup ekonomis dalam penggunaan garis namun tetap terlihat

alami, dan tanpa meninggalkan detil yang penting. Kemampuan menggambar semacam

ini tentunya memerlukan tingkat keahlian dan jam terbang yang tinggi

3. Tubuh yang tinggi, atletis, tegap, dan maskulin seperti yang tampak dalam gambar-

gambar sketsa fashion pria karya Bryant (yang menggunakan proporsi sembilan kepala)

dianggap sebagai bentuk yang ideal, terutama untuk digunakan sebagai medium peraga

produk fashion. Secara tidak langsung, hal tersebut bisa disebut sebagai sebuah tren

fashion. Bentuk tubuh yang modis adalah tubuh yang (setidaknya tampak) tinggi dan

atletis. Mengingat fashion tumbuh dan berkembang pesat di daerah urban, mungkin

karena alasan inilah (di samping untuk memiliki tubuh yang lebih sehat), segolongan

pria rajin berlatih di pusat kebugaran untuk mendapatkan bentuk fisik yang dianggap

ideal. Bentuk tubuh yang atletis dan tegap dalam gambar-gambar Bryant juga

mengindikasikan usia muda. Penampilan yang awet muda merupakan salah satu hal

yang dikejar dalam fashion.

4. Dalam menyusun rekomendasi panduan menggambar sketsa fashion pria, peneliti

terinspirasi dan beranjak dari sketsa fashion pria karya Bryant, terutama dari segi

proporsi dan penggunaan teknik simplification dan exaggeration.

Berikut merupakan rekomendasi panduan umum yang bisa digunakan untuk

menggambar figur tubuh pria:

1. Walaupun tetap dengan proporsi sembilan kepala, tubuh pria digambar lebih tinggi,

dibandingkan dengan sketsa tubuh wanita, dan dengan dengan bahu yang lebih lebar.

2. Struktur tulang pria pada umumnya lebih besar, sehingga bentuk kepalanya lebih besar

dan bersudut, serta kerangka tulang iga yang lebih besar.

Page 24: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

24

3. Leher pria digambar yang lebih tebal, dengan otot trapezius (yang menyambung dari

bagian belakang leher hingga bahu) yang lebih terlatih. Garis leher dibuat dekat dengan

rahang.

4. Pria memiliki batang tubuh (torso) yang lebih panjang dan meramping dari bahu ke

pinggul (menyerupai segitiga terbalik); sementara torso wanita berbentuk seperti jam

pasir (lebar pundak sama dengan lebar pinggul, lebar pinggang lebih kecil dari keduanya).

5. Tulang pinggul (pelvis) yang lebih sempit (jika dibandingkan dengan wanita)

6. Tungkai kaki yang tidak sepanjang tungkai kaki wanita, jika dibandingkan dengan torso

masing-masing.

7. Untuk mendapatkan kesan maskulin garis otot digambar lebih tajam bersudut. Garis

lengkung lembut cenderung menimbulkan kesan feminin.

8. Sebagai perbandingan untuk menggambar tubuh pria, perlu diingat bahwa wanita

memiliki:

• ukuran kepala yang lebih kecil dan bentuk yang lebih oval

• kening yang lebih sempit dan bulat

• alis yang lebih melengkung dan tercabut rapi; mata yang diberi riasan

• hidung yang lebih kecil dan lembut

• mulut yang lebih bulat dan tebal

• dagu yang lebih kecil

• leher yang lebih kecil dan terkadang lebih panjang

dan pria memiliki:

• kepala yang lebih besar dan berbentuk lebih persegi panjang

• kening yang lebih lebar dan bersudut

• tulang alis (browridge atau supraorbital torus) yang menonjol

Page 25: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

25

• alis mata yang lebih tebal dan tidak terlalu melengkung jika dibandingkan dengan alis

wanita

• ceruk mata yang dalam dengan posisi alis yang dekat ke mata

• hidung yang lebih panjang dan berstruktur (dengan penekanan pada tulang hidung)

• mulut yang lebih lebar (secara horizontal); dan jarang digambar secara utuh

• dagu yang lebih panjang dan kotak, rahang yang lebih lebar, leher kokoh hampir

selebar rahang, telinga yang lebih besar

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

• Posisi telinga berada segaris dengan mata.

• Dalam sketsa fashion, mata hampir tidak pernah menunjukkan keseluruhan iris

karena hal ini bisa memberikan kesan terkejut pada wajah.

• Panjang tungkai lengan atas kurang lebih sama dengan panjang tungkai lengan

bawah.

• Lengan pria lebih tebal dan berotot jika dibandingkan dengan lengan wanita. Otot

deltoid dan bicep pria lebih menonjol daripada wanita.

• Posisi sikut berada segaris dengan pusar.

• Pergelangan tangan lebih lebar daripada pergelangan tangan wanita, dan berada

segaris dengan selangkangan.

• Dalam keadaan berdiri rileks, ujung jari terpanjang mencapai bagian tengah paha.

• Panjang tangan kurang lebih mencapai tiga per empat dari panjang kepala, sehingga

tangan mampu menutupi wajah.

• Tungkai kaki pria lebih berotot, lutut terlihat lebih menonjol, dan paha tidak lebih

panjang daripada betis.

• Garis lengkung betis sebelah luar lebih tinggi daripada garis lengkung sisi dalamnya.

Otot betis lebih menonjol dan besar.

Page 26: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

26

• Pergelangan kaki terlihat lebih tebal; ukuran kaki lebih besar dan lebar.

Selain tips-tips di atas, penulis juga merekomendasikan penggunaan kotak bantu dalam

menggambar tubuh dari awal. Ukuran kotak sama dengan ukuran panjang kepala. Jadi

jumlah kotak yang dibutuhkan adalah sembilan secara vertikal (tinggi badan) dan dua secara

horizontal (lebar badan). Mulai dari kepala yang menempati kotal pertama. Kemudian,

lanjut ke garis bahu yang menempati kotak kedua. Garis pinggang berada di bagian dasar

kotak ketiga. Pinggul berada di bagian tengah kotak ke empat. Selangkangan berada di

sepertiga atas kotal ke enam. Lutut berada di bagian atas kotak ke tujuh. Pergelangan kaki

berada di kotak kesembilan. Secara horizontal, lebar bahu pria (dari otot deltoid paling kiri

hingga ke otot deltoid paling kanan) kira-kira sama dengan 21

3 panjang kepala.

Gambar 10 – Sketsa Tubuh Pria Dengan Menggunakan Kotak Panduan

Page 27: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

27

Detail wajah bisa ditiadakan untuk sketsa cepat, namun bentuk kepala harus digambar

dengan tepat: bulat di bagian puncak dan bersudut kokoh di bagian rahang dan dagu. Untuk

menggambar detail wajah, gunakan beberapa garis bantu. Setelah mendapatka bentuk

kepala yang diinginkan. Tarik garis membagi kepala menjadi dua sama rata secara vertikal

dan horizontal. Garis horizontal di tengah kepala ini akan menjadi posisi menggambar mata.

Bagi area di bawah garis horizontal ini menjadi tiga bagian. Garis horizontal kedua

merupakan posisi hidung dan garis horizontal paling bawah merupakan posisi mulut. Jarak

satu mata ke mata lain adalah satu mata (Gambar 11).

Gambar 11 – Bagan Petunjuk Menggambar Wajah Pria

Page 28: REKOMENDASI MENGGAMBAR FIGUR PRIA UNTUK ......3 arti fashion mengacu pada kegiatan, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, bukan sekadar yang dikenakan. Jadi, fashion tidak melulu

28

Daftar Pustaka

• 9 Heads, Riegelman, Nancy, 9Heads Media, Los Angeles, 2003

• Advanced Fashion Drawing, Donovan, Bil, Laurence King Publishing, London, 2010

• Basics Fashion Design: Fashion Drawing, Hopkins, John, AVA Publishing, Lausanne 2010

• Contemporary Fashion Illustration Techniques, Watanabe, Naoki, Rockport Publishers,

Massachusetts, 2009

• Drawing for Fashion Designers, Fernandez, Angel & Gabriel Martin Roig, Page One,

Singapore, 2008

• Drawing: A Complete Guide, Civardi, Giovanni, Search Press, Kent, 2009

• Essential Fashion Illustration: Men, Wayne, Chidy, Rockport, Beverly, 2009

• Fashion: A Philosophy, Svendsen, Lars, Reaktion Books, London, 2006

• Fashion as Communication, Barnard, Malcom, Jalasutra, Routledge, London, 1996

• Fashion Design Techniques, Takamura, Zeshu, Keng Seng, Hong Kong, 2005

• Fashion Design, Jones, Sue Jenkyn, Laurence King Publishing, London, 2011

• Fashion Illustration School, Nunnelly, Carol A., Thames & Hudson, London, 2009

• Fashion Illustration: Inspiration dan Technique, Kiper, Anna, D&C, Cincinnati, 2011

• Fashion Illustrations for Designers, Hagen, Kathryn, Prentice Hall, New Jersey, 2011

• Fashion Illustrator, Morris, Bethan, Laurence King Publishing, London, 2006

• Figure Drawing for All Its Worth, Loomis, Andrew, The Viking Press, New York, 1494

• Figure Drawing for Men's Fashion, Drudi, Elizabetta, Pepin Press, Amsterdam, 2011

• Masters of Fashion Illustration, Downton, David, Laurence King Publishing, London,

2011

• The Human Face, Bates, Brian & John Cleese, DK Adult, New York, 2001

• The Human Figure, Vanderpoel, John H., Dover Publications, New York, 1935