15
Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I) Oleh redaksi Senin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54 Runtuhnya institusi Negara Khilafah pada tanggal 3 maret 1924 merupakan bencana dan pukulan yang sangat mematikan terhadap Islam dan Umat Islam. Berbagai bencana silih berganti menimpa umat Islam. Ikatan Aqidah sebagai Ikatan pemersatu kaum muslim tidak lagi terwadahi dan tergantikan oleh ikatan kebangsaan. Akibatnya, umat Islam hidup berantakan dan dikerat-kerat menjadi Negara yang kerdil dan tidak berdaya. Sebagai bukti nyata dimana didepan mata Umat islam dan penguasa negeri kaum Muslimin, Israel mempertontonkan secara vulgar kebiadaban dan pembataian terhadap warga Palestina namun apa respon mereka jangankan mengirimkan Pasukan untuk menolong saudara se-Aqidah namun mengecam saja tidak mampu. Padahal tentara kaum Muslimin memiliki jumlah yang sangat banyak sehingga bisa mengepung dan dan menghancurkan entitas yahudi dalam sekejap.  Bahkan lebih menyakitkan lagi banyak penguasa negeri Muslim justru memasang dada untuk membela sang penjagal entitas Yahudi dan pada saat yang sama mengerangkeng dan mengisolasi warga Gaza.  Di berbagai belahan bumi yang lain umat Islam seperti Irak, Afganistan, Pakistan, Uzbekistan, Ethiopia, Sudan, Pattani, Mindanao, Rohingya dll. Hingga saat ini berada dalam masalah yang tak pernah terselesaikan ini menjadi bukti bahwa penguasa negeri-negri kaum Muslimin sangat Tumpul. Penyebab kemunduran Kaum Muslimin. 1 / 5

Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I)

Oleh redaksiSenin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54

Runtuhnya institusi Negara Khilafah pada tanggal 3 maret 1924 merupakan bencana danpukulan yang sangat mematikan terhadap Islam dan Umat Islam. Berbagai bencana silihberganti menimpa umat Islam. Ikatan Aqidah sebagai Ikatan pemersatu kaum muslim tidak lagiterwadahi dan tergantikan oleh ikatan kebangsaan. Akibatnya, umat Islam hidup berantakandan dikerat-kerat menjadi Negara yang kerdil dan tidak berdaya. Sebagai bukti nyata dimanadidepan mata Umat islam dan penguasa negeri kaum Muslimin, Israel mempertontonkansecara vulgar kebiadaban dan pembataian terhadap warga Palestina namun apa responmereka jangankan mengirimkan Pasukan untuk menolong saudara se-Aqidah namunmengecam saja tidak mampu. Padahal tentara kaum Muslimin memiliki jumlah yang sangatbanyak sehingga bisa mengepung dan dan menghancurkan entitas yahudi dalam sekejap.

 

Bahkan lebih menyakitkan lagi banyak penguasa negeri Muslim justru memasang dada untukmembela sang penjagal entitas Yahudi dan pada saat yang sama mengerangkeng danmengisolasi warga Gaza.

 

Di berbagai belahan bumi yang lain umat Islam seperti Irak, Afganistan, Pakistan, Uzbekistan,Ethiopia, Sudan, Pattani, Mindanao, Rohingya dll. Hingga saat ini berada dalam masalah yangtak pernah terselesaikan ini menjadi bukti bahwa penguasa negeri-negri kaum Muslimin sangatTumpul.

Penyebab kemunduran Kaum Muslimin.

1 / 5

Page 2: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I)

Oleh redaksiSenin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54

Puncak dari kemunduran kaum Muslimin adalah ketika Institusi yang menjadi penopang danpenjaga islam berhasil di Abolisi oleh Kafir penjajah melalui antek mereka yaitu Mustafa kemalAttartuk seorang keturunan yahudi yang sengaja di susupkan untuk menjalankan agenda jahatpenjajah barat. Terlepas dari itu, secara garis besar ada dua faktor yang menjadi penyebabkeruntuhan Institusi Khilafah antara lain :

1. Faktor Internal.

Sejak di tutupnya pintu Ijtihad sebagai sebuah metode untuk menggali hukum-hukum Islamdalam rangka memberikan jawaban den penjelasan terhadap persoalan-persolan kontemporer.Derasnya arus Barat yang menghembus dan menyusup kedalam tubuh kaum Musliminmenyebabkan kaum Muslimin mengalami kebingungan yang luar biasa sehingga tanggapanterhadap barat pun sangat beragam, ada yang menanggapinya dengan menolak secarakeseluruhan namun ada juga yang menerima. Disamping itu lemahnya pemahaman umatterhadap islam yang amat parah ,yang menajalar kedalam pikiran umat secara tiba-tiba. Ini.Berawal tatkala bahasa Arab mulai diremehkan peranannya untuk memahami islam sejak awalabad VII Hijriah, sehingga kekuatan yang dimiliki bahasa Arab dengan kharisma Islam terpisah.( Lihat : Mafahim Hizbut tahrir, hal 5)

Jadi kelihatan sangat jelas bahwa kaum Muslimin mundur pada saat mereka tidak lagikonsisten untuk mempertahankan Ideologinya .

2. Faktor Eksternal.

Sejak kekalahan Eropa dalam perang salib ketiga mereka mulai menyadari bahwa mustahilmengalahkan kaum muslimin dengan pendekatan hard power sehingga mulai mengubah polapenyerangan dan penghancuran terhadap Islam dan Kaum Muslimin dengan pendekatan Sofh Power. Dengan pendekatan tersebut, mereka lebih mudah dan leluasa untuk masuk kedalam Khilafahdan stretegi ini pertama kali dilakonkan oleh para misionaris dengan modus mendirikan sekolahuntuk mendidik dan mengacaukan pemikiran generasi islam.

Tidak berhenti sampai disitu barat terus melakukan makar setelah mengacaukan danmengancurkan konstruksi pemikian islam tahap selanjutnya adalah dengan melakukan

2 / 5

Page 3: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I)

Oleh redaksiSenin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54

pelemahan terhadap daulah khilafah, setelah melihat ada celah didalam tubuh daulah makamereka melakukan politik pecah belah yaitu mempropagandakan paham nasionalisme untukmembangkitkan sentimen antara Turki dan Arab.

Sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama dan intelektual Islam. Bermula dari munculnyaberbagai propaganda ke arah nasionalisme yang dipelopori oleh Partai Persatuan danPengembangan, mereka memulai gerakannya dengan men-Turki-kan Daulah Utsmaniah diTurki. Untuk menopang dakwahnya ini, mereka menjadikan serigala (sesembahan bangsa Turkisebelum datangnya Islam) sebagai syiar dari gerakannya tersebut. (Muhammad MuhammadHusain, Ittijâhât Wathaniyah, II.85).

Mungkin hal yang terpenting adalah kelompok yang bergerak untuk menyebarkan pahamnasionalisme, mereka tidak mempunyai gerakan yang berarti untuk meruntuhkan DaulahIslamiyah kecuali dengan “menyebarkan paham nasionalisme”. Oleh karena itu, mereka bekerjakeras untuk mencapai tujuan tersebut. Ternyata paham nasionalisme tersebut merupakanunsur terpenting di dalam melemahkan kekuatan Daulah Islamiyah, karena umat Islam, dengannasionalisme, akan tercerai-berai, saling berselisih; masing-masing ingin bergabung dengansuku dan kelompoknya, ingin melepaskan diri dari kekuasaan Daulah. Cukuplah dengangerakan untuk memisahkan diri tersebut akan terkotak-kotaklah kekuatan umat. Dengandemikian, Daulah akan melemah dan terputus jaringannya dan akhirnya ambruk…Begitulahyang terjadi. (Mahmud Syakir, Târîkh Islâm, Al-Maktab Islami, 1991 M, VIII/122).

Dengan bangkitnya semangat nasionalisme dikalangan warga Muslim Turki demikian jugadikalangan warga muslim Arab sehingga akibatnya orang-otang arab mengatakan bahwa kitadijajah oleh orang-orang turki demikian juga dikalangan orang-orang Turki mengatakan bahwaorang-orang Arab berkeinginan untuk merampas kekuasaan dari Orang-orang turki, jadi strategibarat berhasil melemahkan persatuan umat islam.

Potensi kekuatan kaum Muslimin

Untuk membangun sebuah kekuatan yang besar maka tentunya dibutuhkan faktor-faktor yangakan mendukung kekuatan tersebut, maka untuk itulah terlebih dahulu mengintip potensikekuatan yang di miliki umat islam.

3 / 5

Page 4: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I)

Oleh redaksiSenin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54

Dalam The Military Balance, 1989, 1990, juga disebutkan bagaimana peta kekuatan yangdimiliki kaum Muslim saat Khilafah ini berdiri. Umat Islam akan memiliki paling tidak 5,5 jutapasukan operasional, sekitar 4 juta pasukan cadangan, sekita 18 juta warga negara yang siapmenjalani wajib militer (yang jumlahnya selalu meningkat setiap tahun seiiring terjadinyapertumbuhan kaum Muslim).

Selain itu, kaum Muslim juga menguasai sedikitnya 5.000 pesawat tempur, sekitar 27.000 tank,divisi-divisi infantri, sejumlah besar fregat, kapal selam, kapal-kapal kelas perusak, berbagaimisil balistik, misil berhulu ledak konvensional, misil berhulu ledak non-konvensional – termasukberhulu ledak thermo-nuklir. Belum lagi sejumlah lokasi pangkalan angkatan laut dan pangkalanangkatan udara yang paling strategis di dunia.

Potensi umat Islam untuk menjadi Negara Adidaya tak hanya sebatas itu. Kaum Muslim jugamengusai sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjadikan mereka sebagai umat yang palingmaju dalam bidang teknologi militer. Sumberdaya itu meliputi sumberdaya intelektual,sumberdaya material, potensi industri, dan sumberdaya manusia. Umat Islam memegangkendali atas 60% deposit minyak seluruh dunia. Umat Islam juga memegang kendali atasbagian yang besar dari deposit Boron (49%), Fosfat (50%), Strontium (27%), Timah (22%), danUranium. Umat Islam juga mempunyai sumberdaya intelektual dan tenaga ahli yang terbaik didunia dalam jumlah yang melimpah. Sebagai contoh, Mesir mempunyai lebih dari 500.000ilmuan dan insinyur, Turki sekitar 330.000, Malaysia 300.000, Pakistan sekitar 140.000, danIndonesia paling tidak 100.000, dan lain-lain, hingga mencapai total sekitar 1,2 juta ilmuanditambah sekitar 32.000 pakar riset dan pengembangan. (Some El-ementary ScienceometricStudies; A Study of Science and Technology Manpower Patterns vis-a-vis Population and GNPin the Muslim World, oleh M.M. Qurayshi dan S.M. Jafar, 1978).

Asep Syamsul mencatat warisan nuklir Uni Soviet sebagian telah jatuh ke negeri mayoritasberpenduduk muslim di Asia Tengah Kazakstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Azerbeizan,Tajikistan dan Kirgistan. Bahkan sekitar 943 % atau setara dgn 1.150 rudal balistik diwarisiKazakstan. Terhadap ini Doff Zakem menulis di Washington Pos 14 Januari 1992 “Inilah utkpertama kalinya Israel mendapati dirinya dalam ancaman.” Memang dengan senjata nuklirKazakstan dapat mulumatkan Israel dalam beberapa menit saja.

Pakistan diperkirakan sedang memproses 70-90 senjata nuklir, demikian pula India diyakinisedang mengembangkan 60-80 senjata nuklir, kata Robert S Norris dan Hans M Kristensen,dalam artikel terbaru mereka berjudul, "Nuclear Notebook: Worldwide deployments of nuclearweapons, 2009", sebagaimana dikutip dari PTI-OANA. Negeri muslim lain yg jugamengembangkan nuklir seperti Iran, Libya dan Surya.

4 / 5

Page 5: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian I)

Oleh redaksiSenin, 17 Mei 2010 06:39 - Terakhir Diupdate Senin, 17 Mei 2010 06:54

Dengan potensi kekuatan kaum Muslimin yang ada maka peluang untuk menjadi kekuatanAdidaya dunia sangat terbuka lebar tinggal persoalannya adalah bagaimana meramu kekuatanyang ada untuk menyatu dalam satu konsentrasi. (Bersambung) (Oleh : Saifullah, UKM LDKLDM UMI Makassar).

 

5 / 5

Page 6: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian II)

Oleh redaksiMinggu, 23 Mei 2010 08:13 - Terakhir Diupdate Minggu, 23 Mei 2010 08:22

Langkah kongkrit untuk merekonstruksi kekuatan dunia Islam.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran Umat Islam tentang kondisi kemunduran,ketertindasan yang menimpa mereka serta ketidakberdayaan dalam menghadapi keangkuhandan monopoli politik Global Kapitalisme yang dinahkodai oleh Amerika Serikat secara terusmenerus sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong keinginan umatIslam untuk bersatu yang kian hari semakin meningkat. Indikasi tersebut setidaknya bisa kitalihat dari maraknya gerakan-gerakan Revivalis Islam yang ada seperti Hizbut Tahrir, MajelisMujahidin Indonesia, Front Pembela Islam, Ansarut Tauhid dll. Keberadaan mereka tidak bisadianggap sebagai sebuah perpecahan namun harus dipandang sebagai sebuah wujudtanggung jawab untuk berpartisipasi dalam rangka membangkitkan umat dari kemerosotanyang amat parah.

 

Untuk menuju reunifikasi kekuatan dunia Islam maka terlebih dahulu membangun kembaliistitusi kekuatan umat Islam yaitu Daulah Khilafah yang sebelumnya telah pernah eksis kuranglebih 13 Abad yang hadir memimpin peradaban dunia sekaligus peradaban terlama sepanjangsejarah peradaban manusia. Dengan berdirinya Istitusi Daulah Khilafah yangakan menjadi embrio untuk merangkul dan menarik kembali seluruh negeri Islam yang hidupberantakansaat ini kedalam pusaran Institusi pemersatu kaum Muslimin tersebut.

 

Langkah-langkah perjuangan yang diperlukan untuk membangun kekuatan islam, antara lain :

1 / 4

Page 7: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian II)

Oleh redaksiMinggu, 23 Mei 2010 08:13 - Terakhir Diupdate Minggu, 23 Mei 2010 08:22

1. Edukasi (Tasqif) .

langkah awal adalah dengan melakukan edukasi untuk memberikan penyadaran danpencerahan terhadap kader-kader dakwah dengan tsaqofah (pemikiran) Islam yang cemerlang.Upaya ini ditujukan untuk menyiapkan kader untuk membangun kemampuan dalam bertahandan menyerang secara intelektual terhadap berbagai praktek politik dan pemikiran yangbertentangan dengan Islam serta. Edukasi juga dimaksudkan untuk membangun kematangandan membangkitkan militansi kader tersebut sehingga mampu bertahan dengan penuhkesabaran dalam mengarungi medan juang yang sangat terjal.

Secara umum ada dua macam bentuk edukasi yang dilakukan, yaitu :

a. Edukasi intensif ( Tasqif Murakkazah) Secara intensif harus dilakukan bimbingan dengan menanamkan aqidah Islam dan syariahIslam yang totalitas (komprehensif). Sehingga mereka sebelum terjun ke masyarakat sudahsiap dengan solusi-solusi yang nyata untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul ditengah-tengah umat. Secara praktis aktivitas ini bisa dilakukan dengan bersandarkan padahalqoh-halqoh (kelompok kecil yang terdiri atas beberapa orang) dimana dalam aktivitastersebut dengan memberikan pencerdasan dan pencerahan sistematik serta terarah melaluipengkajian secara mendalam terhadap pemikiran-pemikiran Islam.

b. Edukasi Kolektif (Tasqif Jama’iyah) Edukasi kolektif ini dilakukakan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnyapenerapan syariah Islam secara kaffah oleh Daulah Khilafah Islam. Hal ini dilakukan dengancara membina umat dengan tsaqofah Islam (pemikiran Islam), meleburkan dengan Islam,membebaskannya dari akidah rusak, pemikiran keliru serta pandangan-pandangan kufur.Membangun kesadaran umat ini adalah sangat penting. Sebab tidak akan terjadi perubahanyang mendasar di tengah-tengah umat kalau tidak terjadi perubahan kesadaran masyarakat.Perjuangan penegakan institusi kekuatan dan politik Khilafah haruslah dilakukan melalui umatdalam pengertian didukung oleh kesadaran umat. Karena yang ingin dibangun bukansembarang pemerintahan namun sebuah pemerintahan yang didasarkan pada pemikiran yangmatang dan cemerlang.

Edukasi ini dilakukan dengan pengajian-pengajian umum, khutbah jum’at, seminar, diskusipublik, debat terbuka. Termasuk lewat media masa seperti radio, televisi, surat kabar, majalahdan lainnya. Dari aktivitas ini dimaksudkan untuk melahirkan kesadaran umat untuk diatursemata-mata oleh syariat Islam. Kesadaran umat ini yang mendorong mereka untuk menuntutperubahan sistem negara yang jauh menyimpang dari Islam.

2 / 4

Page 8: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian II)

Oleh redaksiMinggu, 23 Mei 2010 08:13 - Terakhir Diupdate Minggu, 23 Mei 2010 08:22

2. Interaksi dengan Masyarakat (Tafa'ul Ma'a Al Ummah)

Adapun Interaksi terwujud dalam beberapa bentuk antara lain :

a. Interaksi Pemikiran adalah bentuk interaksi yang ditujukan untuk melakukan pertarungansecara intelektual terhadap segala macam pemikiran yang kontradiksi secara diametarl denganpemikiran Islam yang saat ini sedang mendominasi dan mengotori pemikiran umat sepertidemokrasi, sekularisme, kapitalisme, sosialisme, pluralisme dll. Upaya tersebut dilakukandengan membongkar dan mengungkap kesalahan serta kebusukan mengenai bahaya yangterkandung dalam pemikiran tersebut kepada umat setelah berhasil melumpuhkan pemikirantersebut maka selanjutnya adalah menyampaikan pemikiran Islam yang cemerlang untukmenggantikan pemikiran kufur tersebut. Jadi interaksi ini dimaksudkan untuk mengupas berbagai metode dan instrumenyang digunakan oleh barat untuk mencengkram umat Islam.

b. Interaksi Politik adalah bentuk interaksi yang diarahkan untuk membongkar berbagaimacam konspirasi yang dilakukan oleh penguasa terhadap rakyatnya, baik konspirasi antarapenguasa dengan pengusaha atau kelompok lokal dimana kebijakan tersebut sangatberbahaya dan merugikan umat serta pertentangannya dengan hukum syara'. Demikian jugakonspirasi yang dilakukan penguasa dengan kepentingan politik global harus terus menerusdiungkap agar umat semakin menyadari tentang siapa sebenarnya penguasa yang merekadudukkan disinggasana kekuasaan. Barat dan penguasa kaki tangan mereka senantiasamelakukan manuver dan strategi untuk mengokohkan cengkramanannya (baca: Penjajahan)sebagaimana yang saat ini mereka lakonkan dengan isu terorisme sebagai upaya stigmatisasiterhadap umat Islam dengan tuduhan yang dipaksakan bahwa pelaku terorisme inginmendirikan Daulah Islamiyah serta menolak demokrasi. Singkatnya bahwa interaksi inidimaksudkan untuk menyerang srategi yang digunakan oleh barat untukmempertahankan cengkramannya terhadap umat Islam.

c. Merebut opini umum, disamping interaksi politik dan intelektual yang berlangsung secarasengit dan terus menerus pada saat yang sama gagasan tentang Syariah dan Khilafah terusdipropagandakan maka tentunya ketika masyarakat mendengar istilah tersebut akanmelahirkan banyak persepsi baik berupa pertanyaan maupun pernyataan seperti: apa yangdimaksud dengan Khilafah? Khilafah utopis? Sampai pada bagaimana metode menegakkankhilafah, nah hal seperti ini adalah sebuah respon dari masyarakat dan menjadi 'entri point”untuk menjelaskan tentang Khilafah dan urgensinya sehingga kian lama kerinduan umat

3 / 4

Page 9: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian II)

Oleh redaksiMinggu, 23 Mei 2010 08:13 - Terakhir Diupdate Minggu, 23 Mei 2010 08:22

semakin tidak terbendung dan pada saat yang sama kepercayaan masyarakat kepada sistemyang lama (baca : demokrasi) semakin melemah hingga akhirnya bisa dilumpuhkan.

3. Memobilisasi dukungan dari simpul-simpul Massa. (Thalabun Nusrah)

Mobilisasi diarahkan untuk meminta dukungan kepada simpul-simpul kekuatan dansimpul-simpul umat dalam konteks perlindungan terhadap Islam dan Umat Islam sebagaimanaRasulullah meminta dukungan kepada para pemegang simpul-simpul kekuatan saat itu yangtermanifestasi dalam bentuk kepala kabilah. Dalam kitab sirah Nabawi Karangan Ibnu Hisyamsetidaknya ada 18 kabilah yang dikontak oleh Rasulullah untuk memberikan perlindunganterhadap islam, ada yang menolak secara halus namun ada juga yang menolak secara kerassebagaimana perlakukan penguasa Thaif dengan memerintahkan kepada para anak-anakuntuk melempari Rasulullah dengan batu sampai beliau berdarah. Sekalipun perlakuan yangtidak manusiawi dari berbagai kabilah, namun Rasulullah tidak pernah berhenti untukmelakukan aktivitas tersebut, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tersebut wajib sertasatu-satunya jalan untuk meraih kekuasaan dari pemegang kendali kekuasaan ditengah-tengahumat. Dan dengan pertolongan Allah datang dari madinah lewat Suku Aus dan Khazraj. (Bersambung) (Oleh : Safullah UKM LDK LDM UMI Makassar).

 

4 / 4

Page 10: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

Setelah umat memberikan mandat melalui simpul-simpul kekuatan untuk mengambil alihkekuasaan, menata dan mengelola pemerintahan dengan syariah. Maka langkah selanjutnyaadalah “menyeret” kembali negeri-negeri Islam yang hidup berantakan dan terkotak-kotakdalam entitas yang batil ke dalam pusaran khilafah.

Namun sebelumnya terlebih dahulu kita menakar sejauh mana peluang untuk melakukanReunifikasi kekuatan dunia Islam setidaknya ada tiga (3) pendekatan perspektif yang dapatdigunakan sebagai parameter antara lain :

1. Perspektif Historis.

Eksistensi Islam dalam sebuah Institusi negara Khilafah telah hadir mewarnai peradaban duniasaat itu yaitu dimulai pada awal abad ke-6 Masehi sampai pada awal abad ke-20 M. Khilafahtelah menjadi sebuah wadah yang telah menampung dan menyatukan negeri-negeri Islam dariSpanyol hingga Indonesia sehingga menjadi kekuatan Adidaya dunia saat itu.

Setelah 13 abad keemasan, Daulah Khilafah, yang merupakan kesinambungan dari DaulahIslam (Negara Islam) yang di bangun oleh Rasulullah saw, di Madinah telah dihancurkanmelalui tangan seorang manusia terkutuk Mustafa Kamal pada tanggal 3 Maret 1924.yangbertepatan dengan tanggal 28 Rajab 1342H itu, maka Daulah Khilafah yang selama ini telahmembawa Islam ke seluruh penjuru dunia telah lenyap dari muka bumi. Sejak saat itu juga,lenyaplah sudah sebuah Daulah Islam yang selama kurang lebih 1400 tahun telah memberikanrahmat dan kedamaian kepada dunia secara umum dan umat Islam khususnya, lenyapnyasebuah Daulah Islam yang selama ini menghilangkan seluruh belenggu yang memisahkan danmengerat umat manusia, seperti nasionalisme, patriotisme dan juga rasisme.

1 / 6

Page 11: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

Adapun gambaran ringkas tentang Khilafah dari masa ke masa yang menjadi bukti historismengenai eksistensinya, sebagai berikut :

- Masa kekhilafahan kaum Muslim di awali dengan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yangberlangsung selama kurang lebih 30 tahunyang berlangsung dari tahun 11 H sampai 41 H ( 632-661 M).Pada periode ini, kaum Muslim telah meraih masa keemasan, khususnya pada masaKekhilafahan Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab hingga separuh dari masakepemimpinan Utsman bin Affan. Khalifah terakhir pada periode ini adalah Hasan bin ‘Ali, cucuRasulullah SAW.

- Masa Kekhilafahan Bani Umayah . Pada tahun 41 H, Khalifah Hasan bin Ali mengundurkandiri dari jabatan khalifah. Selanjutnya, Mu‘awiyah bin Abi Sufyan dibaiat untuk menggantikanHasan bin ‘Ali. Mulai saat itu, kekhilafahan memasuki masa kepemimpinan Bani Umayyah.Kepemimpinan Bani Umayyah berlangsung selama kurang lebih 91 tahun, dari tahun 41 H sampai 132 H (661-749M), dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Pada masa ini, banyak negeri yang berhasilditaklukkan. Di antaranya, di sebelahtimur sampai ke negeri Cina; di sebelah barat sampai ke Andalusia (Spanyol) dan selatanPerancis.

- Masa Kepemimpinan Bani Abbasyah, setelah kepemimpinan Bani Umayyah berakhir padatahun 132 H. Ini terjadi setelah  Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dalam PerangZab, melawan pasukan yang dipimpin Abu Abbas as-Saffah dari Bani Abbasiyah. Sejak saat itukekhilafahan beralih ke Bani Abbasiyah. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah berlangsungselama kurang lebih 783 tahun yaitu dari tahun 132 Hsampai 918 H (749 – 1512).Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas as-Saffah dan yang terakhir adalah al-Mutawakkil‘Alallah. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periodeKekhilafahan Abbasiyah yang berpusat di Irak dan yang berpusat di Mesir. Masa kepemimpinanBani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir tahun 918 H. Ini terjadi ketika kondisi politiksaat itu sudah sangat tidak stabil.

2 / 6

Page 12: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

- Selanjutnya Kepemimpinan dilanjutkan oleh Khilafah Utsmaniyah yang berlangsung dalamkurun waktu yang cukup lama, sekitar 424 tahun, dari tahun 918-1342 H (1512-1924 M).Khalifah pertamanya adalah Salim al-Ula dan yang terakhir adalah ‘Abdul Majid ats-Tsani.Banyak prestasi yang berhasil diraih Kekhilafahan Utsmaniah, di antaranya adalah penaklukanKonstantinopel. Mereka telah mendatangi Eropa sampai di Austria, lalu mengepungnya lebihdari dua kali. Negeri-negeri Eropa yang  berhasil dikuasai antara lain Hungaria, Beograd, Albania, Yunani,Rumania, Serbia, dan Bulgaria. Mereka juga telah menguasai seluruh kepulauan di LautTengah dan menariknya ke dalam pangkuan Islam.

Eksistensi Khilafah dalam sejarah peradaban diakui pun oleh cendikiawan dan sejarawanbarat, Will Durant memberikan apresiasi yang luar biasa terhadapnya beliau mengatakan, “Sepanjang masa Kekhilafahan Islam para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya; menyediakan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukannya; memberikan kesejahteraan selamaberabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itusetelah masa mereka; menjadikan pendidikan menyebar luas hingga berbagai ilmu, sastra,falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa yang membuat Asia Barat sebagai bagiandunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.” (Will Durant The Story ofCivilization).

Sementara itu, ketika mendiskusikan Kekhilafahan Islam yang terakhir, yakni KekhilafahanUtsmani, Paul Kennedy menulis, “Empirium Utsmani adalah lebih dari sekadar mesin militer;dia telah menjadi penakluk elit yang telah mampu membentuk satu kesatuan iman, budaya danbahasa pada sebuah area yang lebih luas dibandingkan dengan yang pernah dimiliki olehEmpirum Romawi dan untuk jumlah penduduk yang lebih besar. Dalam beberapa abadsebelum tahun 1500, Dunia Islam telah jauh melampui Eropa dalam bidang budaya danteknologi. Kota-kotanya demikian luas, rakyatnya terpelajar, perairannya sangat bagus.Beberapa kota di antaranya memiliki universitas-universitas dan perpustakaan yang lengkapdan memiliki masjid-masjid yang indah. Dalam bidangmatematika, kastografi, pengobatan dan aspek-aspek lain dari sains dan industri, kaum Muslimselalu berada di depan."(Paul Kennedy-The Rise and Fall of The Great Powers: Economic Change an Military Conflict from 1500 to2000).

3 / 6

Page 13: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

2. Perspektif Normatif

Keyakinan akan tegaknya kembali Khilafah Jilid II bukanlah sekedar fantasi sebagaimanatuduhan dari beberapa pihak, namun sebuah keyakinan yang ditopang oleh empat perkara:

Pertama, jaminan dari Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih untukmemberikan kekuasaan di muka bumi, sebagaimana yang pernah diberikan kepada parapendahulu mereka.

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih diantara kalian, bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa;  akanmeneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan akan menukar(keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan, menjadi aman sentosa. Mereka tetapmenyembahku-Ku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatu. Siapa saja yang (tetap) kafirsesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55).

Kedua, kabar gembira dari Rasulullah saw. berupa akan kembalinya Khilafah Rasyidah alaMinhaji Nubuwwah(berdasarkan metode kenabian), setelah fase penguasa diktator pada zaman kita ini., Nabi saw. Bersabda, sebagaimana dituturkan Hudzaifah al-Yaman:

“Akan ada fase kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada,kemudian Dia mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Kemudian akan adafase Khilafah berdasarkan metode kenabian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada,kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Kemudian akanada fase penguasa yang zalim, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Diaberkehendak untuk mengakhirinya. Lalu akan ada fase penguasa diktator, ia akan tetap ada,kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Setelah itu,akan datang kembali Khilafah ala Minhajin Nubuwah (berdasarkan metode kenabian).”Kemudian Baginda saw. diam. (HR Ahmad).

Ketiga, umat Islam yang hidup dan dinamis tentu akan menyambut perjuangan bagi tegaknya

4 / 6

Page 14: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

Khilafah dan siap mendukung perjuangan ini hingga Allah mewujudkan janji-Nya. Setelah itu,mereka akan bekerja keras merapatkan barisan untuk menjaga Khilafah. KarenaSesungguhnya umat Islam adalah umat yang dimandat oleh Allah untuk menyandang Predikatsebagai umat terbaik ( khayru ummah), yang akan selalu bergerak untuk mewujudkanpredikat itu. Allah SWT berfirman:

Kalian adalah umat terbaik, yang dihadirkan untuk seluruh umat manusia. Kalian harusmenyerukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran serta tetap mengimani Allah. (QS Ali'Imran [3]: 110).

Keempat, adanya partai (hizb) yang konsisten dan ikhlas, yang terus menerus bekerja kerasatanpa kenal lelah semata-mata demi tegaknya Khilafah untuk menjemput janji Allah serta kabargembira dari Rasulullah saw hingga benar-benar terwujud. Partai itu, sikapnya lurus, tidakpernah takut terhadap cacian orang yang mencaci, tidak bermanis muka, tidak berbelok-belokserta tekadnya sekuat baja sampai cita-citanya tercapai. Sebagaimana sabda Nabi saw., yangdikeluarkan oleh Muslim dan Tsauban:

Akan selalu ada satu kelompok dari umatku, yang selalu memperjuangkan kebenaran. Merekatidak akan bisa dinistakan oleh siapa pun yang menistakan mereka, hingga urusan Allah inimenang, dan mereka pun tetap seperti itu.

Sesungguhnya berdasarkan satu faktor di atas saja cukup untuk menyatakan bahwaperjuangan demi tegaknya Khilafah bukanlah fantasi. Lalu bagaimana jika keempat faktatersebut menyatu?

3. Perspektif Faktual

Realitas faktual menunjukkan dunia sedang menuju proses unifikasi sebagai respon terhadapagenda globalisasi baik politik, militer dan ekonomi maupun solidariritas, sebagai contohnegara-negara eropa telah membentuk Uni Eropa yang diawali dari kerjasama ekonomi denganmembentuk mata uang bersama yang digunakan untuk transaksi antar negara. Bahkankeberadaan mata uang uero terbukti telahmemberikan pukulan yang cukup menyakitkan kepada mata uang dollar maka akibatnya dollarmulai melemah. Demikian juga dibidang militer negara-negara Atlantik Utara membentuk aliansi

5 / 6

Page 15: Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam

Rekonstruksi Dan Reunifikasi Kekuatan Dunia Islam (Bagian 3 Selesai)

Oleh redaksiSabtu, 29 Mei 2010 22:51 - Terakhir Diupdate Sabtu, 29 Mei 2010 23:00

pertahanan bersama yaitu NATO yang dibentuk sebagai Respon terhadap kekuatan militer Unisoviet saat itu sebagaimana kita ketahui bahwa dunia dalam suasanaperang dingin antara Blok barat kapitalis VS Blok timur sosialis komunis. Di sisi lain umat Islam berkeyakinan bahwa umat Islam wajib bersatu, dan keyakinan tersebutsangat di pahami betul oleh barat sehingga berusaha membentuk dan merekayasa organisasipersatuan yang semu yaitu OKI yang tidak punya power dan “gigi”untuk menjaga dan melindungi Islam dan kaum Muslimin sekaligus memalingkan ummat daripersatuan yang mempunyai kekuatan politik dan spritual ummat Islam.(Oleh Saifullah, UKM LDK LDM UMI Makassar)

 

 

6 / 6