Click here to load reader
View
94
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mantap!
RELASI DAN FUNGSI
A. Relasi
1. Pengertian Relasi
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar istilah relasi. Secara
umum relasi berarti hubungan, namun dalam ilmu matematika relasi memiliki arti
yang lebih khusus.
Misalkan Dian, Adi, Dwi, dan Lani diminta untuk menyebutkan warna
kesukaan masing-masing:
Dian menyukai warna merah dan hijau
Adi menyukai warna putih
Dwi menyukai warna merah
Lani menyukai warna hijau
Jika A = {Dian, Adi, Dwi, Lani} dan B = {merah, putih, hijau} maka dapat
dibentuk relasi atau hubungan antara anggota himpunan A dan anggota himpunan B.
Relasi tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut.
Relasi yang tepat untuk dua himpunan tersebut di atas adalah menyukai
warna. Dian dipasangkan dengan warna merah dan hijau, artinya Dian menyukai
warna merah dan hijau. Adi dipasangkan dengan warna putih, artinya Adi menyukai
warna putih. Tiap anggota himpunan A dapat dipasangkan dengan satu atau
beberapa anggota himpunan B, bahkan dapat juga anggota himpunan A tidak
memiliki pasangan dengan anggota himpunan B.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
Definisi Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah aturan yang memasangkan
anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B
merah
putih
hijau
Dian
Adi
Dwi
Lani
A B
Relasi dan Fungsi* 2
2. Menyatakan Relasi
Relasi dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan
menggunakan diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram cartesius.
a) Diagram Panah
Diagram panah adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara dua
himpunan dengan disertai anak panah.
Contoh:
Diketahui dua himpunan A dan B dengan A = {3,4,5,6} dan B = {4,5,6}. Untuk
menyatakan relasi dari himpunan A dan B dapat kita buat dalam diagram panah
sebagai berikut :
Dari diagram panah di atas tanda panah () menyatakan relasi antara himpunan
A dan B.
b) Himpunan Pasangan Berurutan
Relasi antara dua himpunan, misalnya relasi dari himpunan A ke himpunan B
dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x, y) dengan x A dan y B.
Contoh :
Diketahui A = {1,2,3,4} dan B = {3,4,5}. Jika relasi dari himpunan A ke
himpunan B adalah kurang dari, maka himpunan pasangan berurutan yang dapat
dibuat adalah{(1,3), (1,4), (1,5), (2,3), (2,4), (2,5), (3,4), (3,5), (4,5) }.
c) Diagram Cartesius
Relasi juga dapat dinyatakan dalam diagram cartesius dengan anggota himpunan
A dibuat pada sumbu mendatar (horisontal), dan anggota himpunan B dibuat
pada sumbu tegak (vertikal). Setiap pasangan himpunan A dan B yang berelasi
dinyatakan dengan sebuah noktah ().
4
5
6
3
4
5
6
A kurang dari B
4
5
6
3
4
5
6
A lebih dari B
4
5
6
3
4
5
6
A faktor dari B
Relasi dan Fungsi* 3
Contoh:
Diketahui A = {4, 5, 6, 7} dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Relasi himpunan A ke
himpunan B adalah "lebih dari". Jadi, diagram cartesiusnya adalah sebagai
berikut.
B. Fungsi
1. Pengertian Fungsi
Gambar diagram panah di bawah menunjukkan relasi rasanya dari
himpunan B ={garam, gula, cabai, lada} ke himpunan R ={asam, asin, pahit, manis,
pedas}. Pada relasi dari anggota himpunan B ke anggota himpunan R tersebut,
ternyata setiap bahan-bahan dapur ini memiliki satu rasa dan tidak ada bahan-bahan
dapur yang tidak memiliki rasa atau memiliki lebih dari satu rasa.
Karena setiap anggota himpunan B mempunyai hubungan dengan anggota
himpunan R dan setiap anggota himpunan B tepat memiliki satu kawan pada
himpunan B maka relasi dari B ke R disebut fungsi atau pemetaan.
Asam
Asin
Pahit
Manis
Pedas
B Rasanya R
Garam
Gula
Cabai
Lada
Definisi Fungsi atau Pemetaan
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
menghubungkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota
himpuman B.
Relasi dan Fungsi* 4
Contoh :
Dari diagram-diagram panah berikut, manakah yang merupakan fungsi?
Jawab:
Diagram panah (i) merupakan fungsi karena setiap anggota A dipasangkan
dengan tepat satu anggota B.
Diagram panah (ii) bukan merupakan fungsi karena ada anggota A, yaitu p,
mempunyai empat pasangan anggota B, yaitu 1, 2, 3, 4 dan ada anggota A, yaitu
q dan r tidak mempunyai pasangan anggota B.
Pemetaan atau fungsi ditulis atau dinotasikan dengan huruf kecil seperti f, g, h
dan huruf kecil lainnya. Misalnya:
f : x 3 dibaca fungsi f memetakan x ke 3
g : A B dibaca fungsi g memetakan anggota himpunan A ke anggota
himpunan B .
2. Menyatakan Fungsi
Pada bahasan pengertian pemetaan telah dikemukakan bahwa pemetaan adalah
relasi khusus. Oleh karena itu, pemetaan pun dapat dinyatakan dengan tiga cara
yaitu diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram cartesius.
Contoh:
Diketahui A = {1,3,5} dan B = {-2, -1, 0, 1, 2, 3}.
a. Buatlah diagram panah yang menunjukkan pemetaan f yang ditentukan dengan
1 -1, 3 1, 5 3!
b. Nyatakan f dengan diagram Cartesius!
c. Nyatakan f sebagai himpunan pasangan berurut!
Relasi dan Fungsi* 5
Penyelesaian:
a. Diagram Panah
b. Diagram Cartesius
Penyajian diagram cartesius pada fungsi , sumbu mendatar (horisontal)
merupakan daerah asal (domain) dan sumbu tegak (vertikal) merupakan
daerah kawan (kodomain).
c. Himpunan pasangan terurut
f : {(1,-1), (3,1), (5,2)}
3. Domain, Kodomain, dan Range Fungsi
Gambar diagram panah di bawah menyatakan fungsi yang memetakan anggota
himpunan A ke anggota himpunan B.
a1
a2
a3
b1
b2
b3 b4
Daerah Asal (Domain)
B A
Daerah Kawan (Kodomain)
Peta dari A (Range atau
daerah hasil )
Relasi dan Fungsi* 6
Daerah asal (domain) dari gambar di atas adalah himpunan A dan untuk
daerah kawan (kodomain) adalah himpunan B. Daerah hasil (range) pada gambar di
atas adalah anggota himpunan B yang merupakan peta dari anggota himpunan A.
Contoh:
Perhatikan gambar di bawah A={1, 2, 3} disebut domain
(daerah asal) dan B ={1, 2, 3, 4} disebut kodomain
(daerah kawan) .
Dari gambar tersebut, juga diperoleh:
2 B merupakan peta dari 1 A
3 B merupakan peta dari 2 A
4 B merupakan peta dari 3 A
Himpunan peta {2, 3, 4} dinamakan range (daerah hasil).
4. Menentukan Banyaknya Pemetaan dari Dua Himpunan
Untuk menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua himpunan,
perhatikan uraian berikut.
a) Jika A = {1} dan B = {a} maka n(A) = 1 dan n(B) = 1.
Satu-satunya pemetaan yang mungkin dari A ke B mempunyai diagram panah
seperti tampak pada Gambar (a).
b) Jika A = {1, 2} dan B = {a} maka n(A) = 2 dan n(B) = 1.
Pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke B tampak seperti diagram panah
pada Gambar (b).
c) Jika A = {1, 2} dan B = {a, b} maka n(A) = 2 dan n(B) = 2.
Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada empat, seperti tampak pada
diagram panah pada Gambar di bawah.
(a) (b)
Relasi dan Fungsi* 7
d) Jika A = {1, 2, 3} dan B= {a, b} maka n(A) = 3 dan n(B) = 2.
Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada 8, seperti tampak pada
diagram panah pada Gambar berikut.
D
e
Dengan mengamati uraian tersebut, untuk menentukan banyaknya pemetaan dari
suatu himpunan A ke himpunan B dapat dilihat pada tabel berikut.
Banyaknya Anggota
Banyaknya Pemetaan
yang Mungkin dari
A ke B
Banyaknya
Pemetaan
yang Mungkin dari
B ke A Himpunan A Himpunan B
1 1 1 = 11 1 = 1
1
2 1 1 = 12 2 = 2
1
1 2 2 = 21 1 = 1
2
3 1 1 = 13 3 = 3
1
1 3 3 = 31 1 = 1
3
2 2 4 = 22 4 = 2
2
3 2 8 = 23 9 = 3
2
Jika banyaknya anggota himpunan A adalah n(A) = a dan banyaknya anggota
himpunan B adalah n(B) = b maka
i. banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah ba
ii. banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah ab.
Relasi dan Fungsi* 8
Contoh :
Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal}, hitunglah banyaknya
pemetaan
a. dari A ke B;
b. dari B ke A,
tanpa menggambar diagram panahnya.
Penyelesaian:
A = {2, 3}, n(A) = 2
B = {a, e, i, o, u}, n(B) = 5
a. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B = ba = 5
2 = 25
b. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A = ab = 2
5 = 32
5. Grafik Fungsi
Pemetaan atau fungsi dari himpunan A ke himpunan B dapat dibuatkan grafik
fungsinya. Grafik suatu fungsi adalah bentuk diagram cartesius dari fungsi tersebut.
Misalkan diberikan suatu pemetaan dengan aturan yang memetakan himpunan A ke
himpunan B adalah untuk setiap x anggota A dipetakan ke