104
i REMEDIASI KESALAHAN SISWA TENTANG BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL 202009103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

i

REMEDIASI KESALAHAN SISWA TENTANG BANGUN RUANG

KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR

SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Oleh DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL

202009103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2013

Page 2: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 3: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

ii

Page 4: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

iii

Page 5: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

iv

Page 6: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesengsaraan, dan

bertekunlah dalam doa ! (Roma 12:12) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya

pada TUHAN ! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan tuah. (Yeremia 17:7-8)

Di antara bebatuan dan tempat keraspun selalu ada celah sempit.. dimana harapan dan peluang dapat bertumbuh.

Sebesar apapun permasalahan yang kita hadapi kembali lagi pada firman Allah dan jadilah pribadi yang “BERTAHAN, SABAR dan PERCAYA”.

Sesuatu yang BAIK.. datang bagi mereka yang PERCAYA.. Sesuatu yang LEBIH BAIK.. datang bagi mereka yang BERSABAR.. Dan, seuatu yang TERBAIK.. PASTI datang bagi mereka yang TIDAK PERNAH MENYERAH !

Persembahan untuk :

TUHAN YESUS KRISTUS.

alm. Kakek, alm. Papa dan alm. Om yang telah membesarkanku selama masa hidupnya.

Nenek dan Mama yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus untukku.

Mbak Winda, mas Bean, Ponakanku “Ayiel ‘n Iyell” yang selalu membuatku tersenyum setiap hari.

Theofelus Galih Saputro, S.Pd yang telah memberikan doa, motivasi dan kasih sayang.

Math Edu 2009 dan almamater yang saya banggakan.

Page 7: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah

melimpahkan berkat dan penyertaan-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar besarnya atas segala bimbingan dan kerjasama semua pihak terutama kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan penyertaan-NYA dalam

penulis menyelesaikan skripsi. 2. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. selaku Dekan FKIP UKSW yang telah memberi

izin bagi pelaksanaan program ini. 3. Kriswandani, S.Si, M.Pd. selaku Kaprogdi S1 Pendidikan Matematika FKIP UKSW

yang telah memberi izin dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Novisita Ratu, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing utama yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan dan menyempurnakan skripsi ini.

5. Wahyudi, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah membimbing dan memberi pengetahuan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi yang baik.

6. Ign. Wijayanto, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Salatiga, yang telah memfasilitasi dan memberikan ijin kepada penulis untuk mengambil data di sekolah tersebut.

7. F.r Supriyatno, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika SMP Pangudi Luhur Salatiga yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan waktu mengajarnya kepada penulis untuk mengambil data.

8. Bapak/Ibu guru dan staf SMP Pangudi Luhur Salatiga yang membantu dan memperlancar penulis dalam mengambil data.

9. Siswa siswi SMP Pangudi Luhur Salatiga, yang telah ikut serta dalam proses pengambilan data. Terimakasih dukungannya. Sukses untuk kalian semua.

10. Seluruh dosen Pendidikan Matematika yang telah membantu dan memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Matematika.

11. Alex Herlina Sudarti dan Alm. Wentuk Samel Mekel yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya secara finansial, moral, semangat dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih mah, pah.

12. Yohanes Bintara Kurniawan, SE,M.Acc Akt dan Windarti Sigar Mekel yang telah mendukung dalam penulis menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

vii

13. Julius Ariel Fernando Kurniawan dan Gabriel Diego Morientes Kurniawan yang selalu membuat penulis tersenyum setiap hari.

14. Alm. Joko Supriyono, Sri Sulastri, Alno Feri Kurniawan, S.Kep, Ruly Ayu Dwi Setyowati, S.Kom dan Anggraeni Ayu Tri Widiastuti yang telah memberikan semangat bagi penulis.

15. Theofelus Galih Saputro, S.Pd yang telah memberikan semangat, perhatian, serta motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Keluarga Pdt. Stefanus Kawiyono yang telah memberikan kata-kata motifasi sehingga membuat penulis tetap semangat.

17. Sahabat Son.Of.King yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan bagi penulis.

18. Sahabat Army.Of.God yang selalu mendoakan dan memberikan semangat bagi penulis.

19. Sahabat (Marta, Naomi, Ayu, Sila, Ruth, Gerrin, Feri, Revo dan Yayan) yang memberikan semangat bagi penulis.

20. Sahabat Vaganza (cik Gaby, mbak Megha, Devi, Shinta dan Debora) yang memberikan semangat bagi penulis.

21. Teman-teman Math Edu 2009 yang telah berjuang bersama-sama dan memberikan penulis semangat serta rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu demi kelancaran dalam menyelesaikan laporan ini.

Salatiga, ... Juni 2013

Penulis

Page 9: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

viii

ABSTRAK

Mekel, Dwike Puji Rahayu Yehana. 2013. Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus Dan Balok Dengan Menggunakan Metode Tutor

Sebaya Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana. Pembimbing : Novisita Ratu, S.Si, M.Pd dan Wahyudi, S.Pd, M.Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi dari kesalahan weakness in process skill yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya agar dapat memperbaiki kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan desain penelitian “One Group Pre test-Pos test Design”. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes. Instrumen penelitian berupa 7 soal uraian. Teknik analisis data dibagi dalam 4 tahap, yaitu analisis hasil pre tes, analisis proses remediasi, analisis hasil pos tes, dan membandingkan hasil pre tes dan pos tes. Analisis hasil remediasi berdasarkan dari jawaban pertanyaan siswa pada pre tes, interaksi siswa yang terjadi pada saat remediasi dan dari soal latihan secara bertahap sampai tidak ditemukan lagi kesalahan yang diremediasi. Hasil penelitian ini diperoleh temuan sebagai berikut : pre tes yang dilaksanakan sebelum remediasi menunjukkan terjadi kesalahan weakness in process skill yaitu 77 kesalahan dengan prosentase 50%. Kesalahan tersebut antara lain kesalahan proses mengubah bentuk akar, kesalahan proses dalam menggunakan akar pada teorema phytagoras, kesalahan proses menggunakan teorema phytagoras, kesalahan dalam mengkuadratkan. Proses pembelajaran remediasi dilakukan dengan metode tutor sebaya dimana guru berperan sebagai fasilitator. Setelah proses pembelajaran remidiasi ini selesai dilanjutkan latihan-latihan. Latihan pertama masih ditemukan 37 kesalahan, latihan kedua ditemukan 12 kesalahan dan latihan ketiga tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in process skill. Hasil pos tes menunjukan bahwa 100% siswa tidak melakukan kesalahan weakness in process skill sehingga dapat disimpulkan bahwa remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan weakness in process skill siswa dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus dan balok.

Kata kunci : remediasi kesalahan bangun ruang kubus dan balok, tutor sebaya.

Page 10: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………...... i Halaman Persetujuan……………………………………………………...... ii Halaman Pengesahan……………………………………………………...... iii Pernyataan……………………………………………………………………...... iv Motto dan Persembahan………………………………………………...... v Kata Pengantar………………………………………………………………..... vi Abstrak…………………………………………………………………………...... viii Daftar Isi…………………………………………………………..................... ix Daftar Tabel ........................................................................... xi Daftar Gambar………………………………………………...................... xii Daftar Lampiran……………………………………………………………...... xiii BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………….............. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………............. 3 C. Tujuan Penelitian…………………………………………............ 4 D. Manfaat Penelitian………………………………………............ 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori…………………….……………………………............ 5

1. Tipe-tipe Kesalahan ……………................................ 5 2. Remediasi ............................................................. 6

a. Pengertian Remediasi………...………….............. 6 b. Tujuan Remediasi ……………..……….................. 7 c. Fungsi Remediasi .......................................... 7

3. Jenis-jenis Kegiatan Remediasi ............................. 8 4. Metode Tutor Sebaya ........................................... 9

a. Pengertian Tutor Sebaya ............................... 9 b. Langkah-langkah Tutor Sebaya ...................... 10 c. Kelebihan dan Kelemahan Tutor Sebaya ....... 12

5. Belajar Tuntas ....................................................... 13 B. Tinjauan Materi ……………………………………................... 14

1. Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok ................ 14 2. Peta Konsep …………….……………………………............. 14

C. Kerangka Berpikir…………………….…………….................. 16 D. Hipotesis Tindakan .................................................... 17

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………............ 19 B. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian …………............ 19 C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................. 19

1. Teknik Pengumpulan Data .................................... 19 2. Insrumen Pengumpulan Data ............................... 20

Page 11: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

x

D. Prosedur Penelitian ……………………………………............. 23 1. Persiapan .............................................................. 23 2. Pelaksanaan Pre tes .............................................. 23 3. Evaluasi Jawaban Pre tes ...................................... 23 4. Pengajaran Remediasi .......................................... 23 5. Pemberian Pos tes ................................................ 24 6. Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes ........... 24

E. Teknik Analisis Data ................................................... 24 1. Analisis Hasil Pre tes ............................................ 24 2. Analisis Proses Remediasi ..................................... 24 3. Analisis Hasil Pos tes ........................................... 24 4. Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes ......... 25 5. Wawancara ........................................................... 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data ……………………………………………............ 27

1. Deskriptif Hasil Pre tes .......................................... 27 2. Deskriptif Proses Remediasi ................................. 28 3. Deskriptif Hasil Pos tes ........................................ 35

B. Analisis Data .............................................................. 35 1. Analisis Data Pre tes ............................................ 35 2. Analisis Data Pos tes ............................................. 37 3. Perbandingan ........................................................ 38

C. Pembahasan ......…………………….................................. 39 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………….............. 43 B. Saran……………………………………………………………............ 43

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………......... 45 LAMPIRAN

Page 12: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Instrumen Observasi............................................. 20 Tabel 2. Blue Print Instrumen Pengumpulan Data.............................. 22 Tabel 3. Hasil Kesalahan Pre tes Siswa Secara Umum …................... 27 Tabel 4. Pembahasan Proses Remediasi 1 dengan Menggunakan

Metode Tutor Sebaya ……………………………....…....................... 29 Tabel 5. Pembahasan Latihan 1 Proses Remediasi 2 dengan

Menggunakan Metode Tutor Sebaya ………………................... 31 Tabel 6. Pembahasan Latihan 2 Proses Remediasi 3 dengan

Menggunakan Metode Tutor Sebaya ……………………............... 33 Tabel 7. Tabel Hasil Latihan dalam Proses Remediasi

Kesalahan Weakness in process skill ……………………............... 35 Tabel 8. Tipe Tipe Kesalahan Weakness in proses skill dalam Menyelesaikan Soal tentang Kubus dan Balok ............ 36 Tabel 9. Hasil Kesalahan Weakness In Process Skill

Pos tes Siswa……………………………………………............................ 38 Tabel 10. Perbandingan Pre tes dengan Pos tes

Kesalahan Weakness In Process Skill …………………................ 39

Page 13: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Konsep...................................................................... 15 Gambar 2. Kerangka Berpikir…..…………………………………...................... 16 Gambar 3. Tipe-tipe Kesalahan Pre tes ………………………..................... 27 Gambar 4. Tipe Kesalahan Weakness in proces skill dalam

menyelesaikan soal tentang kubus dan balok ………........... 37 Gambar 5. Tipe-tipe Kesalahan Pos tes ............................................. 38

Page 14: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Materi Lampiran B : RPP Lampiran C : Lembar Soal Pre tes dan Pos tes Lampiran D : Kunci Jawaban Pre tes dan Pos tes Lampiran E : Lembar Soal Latihan Lampiran F : Kunci Jawaban Latihan Lampiran G : Lembar Observasi Lampiran H : Dokumentasi Lampiran I : Data Hasil Wawancara Lampiran J : Surat Ijin Penelitian Lampiran K : Surat Keterangan Penelitian

Page 15: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 16: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Ilmu dasar yang mendukung kemajuan dan perkembangan IPTEK adalah

matematika. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soejadi (2000) bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang tidak perlu disangsikan lagi merupakan tiang topang perkembangan IPTEK. Matematika di samping dapat berkembang mandiri, juga berkembang atas tuntunan keperluan bidang-bidang lain.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif (Agusari, 2010).

Matematika terdiri dari empat wawasan luas yaitu aljabar, aritmatika, geometri, dan analisis. Supatmono (2009) kesulitan siswa dalam mempelajari matematika dikarenakan siswa tidak membangun sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep matematika tetapi cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika tanpa mengetahui makna yang terkandung pada konsep tersebut sehingga pada saat siswa menyelesaikan masalah matematika siswa sering melakukan kesalahan dan tidak menemukan solusi penyelesaian masalahnya. Materi dalam matematika yang berkaitan dengan konsep adalah geometri. Berdasarkan survei dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2000/2001 diperoleh bahwa siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008).

Geometri pada tingkat SMP kelas VIII adalah tentang bangun ruang kubus dan balok. Sunarsi (2009) menyatakan bahwa didalam penekanan pemahaman konsep siswa dalam matematika dewasa ini sering mengalami kesulitan. Contohnya kesalahan dalam menangkap bahasa atau konsep, menerapkan rumus-rumus dan kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dikatakan masih sangat rendah.

Data dari Trends in Mathematics and Science Study (dalam Supriyoko, 2008) prestasi belajar matematika Indonesia secara umum berada pada peringkat 35 dari 46 negara peserta yang melibatkan lebih dari 200.000 siswa. Rata-rata nilai seluruh siswa dari seluruh negara adalah 467 sedangkan rata-rata nilai 5000-an siswa indonesia sebagai sampel studi hanyalah 411 (Zakaria, 2012). Data tersebut terlihat jelas bahwa kemampuan matematika siswa indonesia secara umum sangatlah rendah.

Hasil penelitian dari Sunarsi (2009) di SMP Negeri 2 Karanganyar, rata-rata nilai siswa pada materi bangun ruang termasuk rendah. Siswa yang tidak tuntas

Page 17: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

2

belajar ada 50 % dari 24 siswa jika dilihat dari tingkat ketuntasan siswa pada tahun-tahun sebelumnya untuk materi ini. Berdasarkan informasi dan pengalaman dari guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Karanganyar, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang, salah satunya adalah kesalahan dalam perhitungan. Banyak juga siswa yang masih salah dalam memasukkan rumus, sehingga siswa masih melakukan kesalahan proses dalam mengerjakan soal tentang bangun ruang. Hal ini dapat disebabkan karena siswa lebih cenderung hanya menghafalkan rumus, kurang memahami konsep secara benar.

Saputro (2012) dalam penelitiannya tentang Kesalahan-Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Kubus Dan Balok Kelas VIII Di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara Tahun Ajaran 2011/2012, ditemukan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok, serta untuk mengetahui hal apa saja dibalik kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok adalah tipe kesalahan reading error ada 16,67%. Tipe kesalahan reading comprehesion difficulaty ada 17,28%. Tipe kesalahan transform error ada 0%. Tipe kesalahan weakness in proses skill ada 20,37%. Tipe kesalahan encoding error ada 2,47%. Tipe kesalahan corelles error ada 11,11%. Prosentase jumlah kesalahan siswa sehingga soal yang tidak dikerjakan siswa ada 32,10%. Prosentase tipe kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa adalah prosentase kesalahan siswa tipe weakness in proses skill ada 20,37%. Hasil yang ditemukan ini akan diteliti juga di SMP Pangudi Luhur Salatiga, untuk mengetahui apakah kesalahan weakness in proses skill ditemukan di SMP Pangudi Luhur.

Weakness in proses skill adalah salah satu tipe kesalahan yang dikemukakan oleh Newman (1980), kesalahan dalam ketrampilan proses. Jika hal ini dibiarkan terus maka akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari, memahami konsep dan menyelesaikan soal-soal matematika. Salah satu cara memperbaiki kesulitan tersebut adalah dengan melakukan remediasi kesalahan matematika, khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok.

Blair (1982) remediasi adalah satu bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaharui teknik untuk mengikis segala kebiasaan dan tingkah laku yang tidak sesuai bagi murid-murid lamban dan mengalami kesenjangan belajar. Remediasi adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Remediasi merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diagnosa yang menyeluruh, dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang dialami siswa dalam belajar, sehingga dapat mengoptimalisasikan prestasi belajar. Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat kesulitan belajar, menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif pemecahan masalah kesulitan

Page 18: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

3

belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif (Mukhtar dan Rusmini, 2008).

Informasi yang sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Saputro (2012) dalam penelitiannya di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara yang menemukan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok juga ditemukan di SMP Pangudi Luhur. Berdasarkan wawancara secara lisan terhadap guru mata pelajaran matematika menyatakan bahwa, siswa di SMP Pangudi Luhur Salatiga khususnya siswa kelas VIII masih ditemukan banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika tentang bangun ruang kubus dan balok. Kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan oleh siswa, salah satunya adalah kesalahan dalam ketrampilan proses dan kesalahan dalam notasi. Siswa juga sering melakukan kesalahan dengan ceroboh dalam perhitungan matematika. Banyak juga siswa yang melakukan kesalahan dalam membaca soal dan memahami soal, sehingga membuat siswa melakukan kesalahan dalam mengubah soal matematika ke dalam model matematika.

Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang diinformasikan guru mata pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur Salatiga, guru berpendapat perlunya proses remediasi pada materi bangun ruang kubus dan balok, maka akan dilakukan remediasi yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan geometri khususnya bangun ruang. Mukhtar dan Rusmini (2008) metode dalam kegiatan remediasi adalah metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar, mulai dari tingkat identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang digunakan dalam pengajaran remediasi berupa perlakuan pengajaran ini tentunya tidak berbeda dengan metode-metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada umumnya.

Metode tutor sebaya adalah salah satu metode yang akan digunakan dalam proses kegiatan remediasi tentang bangun ruang kubus dan balok. Metode tutor sebaya, siswa bukan hanya dijadikan obyek pembelajaran tetapi menjadi subyek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar tempat bertanya bagi temannya. Siswa yang sudah paham akan belajar untuk menghargai dan menolong siswa yang belum mengerti sebaliknya siswa yang kurang paham tidak akan malu atau segan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan judul remediasi kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok dengan menggunakan metode tutor sebaya kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah remediasi menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan siswa

Page 19: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

4

tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai adalah memperbaiki kesalahan siswa dengan remediasi menggunakan metode tutor sebaya tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru, dan siswa pada umumnya. Manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, pemikiran dan informasi yang berhubungan dengan soal bangun ruang kubus dan balok. Sehingga dapat dijadikan sumber atau referensi tentang metode remediasi yang didasarkan pada kesalahan yang dilakukan oleh siswa khususnya tentang bangun ruang kubus dan balok. Serta dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan remediasi menggunakan metode tutor sebaya kepada siswa apabila masih ditemukan kesalahan-kesalahan siswa dalam soal tentang bangun ruang kubus dan balok.

2. Manfaat praktis a. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi guru adalah sebagai bahan

pertimbangan dalam proses pembelajaran pada materi bangun ruang kubus dan balok, sehingga kesalahan sejenis dapat diperbaiki.

b. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi siswa adalah dapat memahami lagi pelajaran karena sudah mengerti kesalahan-kesalahan yang dilakukan, sehingga membuat hasil belajarnya lebih baik.

c. Selain itu, manfaat praktis yang lain dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian lain yang sejenis.

Page 20: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Tipe-tipe Kesalahan

Penyebab kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika menurut Suhertin (2007) dikarenakan siswa tidak menguasai bahasa, contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, siswa tidak memahami arti kata, siswa tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung.

Lerner (1988) mengemukakan berbagai kesalahan umum yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika, yaitu kurangnya pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga siswa melakukan kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri.

Menurut Sriati (1994), kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah kesalahan terjemahan dalam mengubah informasi ke ungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika, kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak, kesalahan strategi adalah kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke jalan buntu, kesalahan sistematik adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi, kesalahan tanda adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika, kesalahan hitung adalah kesalahan menghitung dalam operasi matematika.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) antara lain adalah yang pertama, reading error yaitu kesalahan membaca, siswa melakukan kesalahan dalam membaca kata-kata penting dalam pertanyaaan atau siswa salah dalam membaca informasi utama, sehingga siswa tidak menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan soal. Reading comprehesion difficulty yaitu kesalahan jenis kedua dalam memahami soal. Siswa sebenarnya sudah dapat memahami soal, tetapi belum menangkap informasi yang terkandung dalam pertanyaan, sehingga siswa tidak dapat memproses lebih lanjut solusi dari permasalahan. Transform error yaitu kesalahan jenis ketiga yang disebut juga kesalahan transformasi. Siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar. Weakness in proses skill yaitu kesalahan jenis keempat yang disebut juga kesalahan dalam keterampilan proses. Siswa dalam menggunakan kaidah atau aturan sudah benar, tetapi melakukan kesalahan dalam melakukan penghitungan atau komputasi. Encoding error yaitu kesalahan jenis kelima yang disebut juga kesalahan

Page 21: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

6

dalam menggunakan notasi. Siswa dalam hal ini melakukan kesalahan dalam menggunakan notasi yang benar. Corelles error yaitu kesalahan keenam yang disebut juga kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat. Kesalahan dalam proses penyelesaian sering dijumpai dalam menyelesaikan soal matematika. Suhertin (dalam Wicaksono, 2010), berpendapat bahwa kesalahan jenis keempat yaitu kesalahan weakness in proses skill sangat berkaitan dengan masing-masing kesalahan, karena dari siswa salah membaca soal, mengubah model matematika, kesalahan dalam notasi maupun kesalahan siswa dalam hal ceroboh dapat berakibat fatal dalam siswa melakukan kesalahan proses itu sendiri. Penyebab kesalahan–kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal–soal matematika salah satunya disebabkan karena siswa tidak menguasai bahasa penyampaian materi dari guru contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, tidak memahami arti kata, tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung.

Bahasa yang sering digunakan guru sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarpun menggunakan bahasa Indonesia, dan terkadang siswa tidak dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru. Dan terbukti bahwa bahasa sangat penting dalam hal menyelesaikan soal matematika. Siswa lebih mudah memahami dan mengerti bila bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang dilakukan siswa, dengan kata lain bahasa teman sebayanya yaitu bahasa jawa. Dari bahasa dapat membuat siswa mudah dalam mempelajari dan menyelesaikan soal matematika, sehingga siswa tahu letak kesalahan yang dilakukan siswa.

2. Remediasi a. Pengertian Remediasi

Remediasi merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajar sehingga mencapai standar minimal ketuntasan yang ditetapkan. Sudrajat (2007) menyatakan bahwa untuk memahami konsep penyelenggaraan metode remediasi, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006 dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 tahun 2007 dengan menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik.

Ischak dan Warji (1982), remediasi adalah kegiatan perbaikan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa (Kartono, 2007).

Page 22: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

7

b. Tujuan Remediasi Tujuan guru melaksanakan kegiatan remediasi adalah

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Secara umum tujuan kegiatan remediasi adalah memperbaiki kesalahan siswa. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa menuntaskan penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan (Kartono, 2007).

c. Fungsi Remediasi Warkitri, dkk (dalam Kartono, 2007) menyebutkan enam fungsi

kegiatan remediasi, yaitu: fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapiutik. 1) Fungsi Korektif

Kegiatan remediasi mempunyai fungsi korektif dalam kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remediasi guru memperbaiki cara mengajar dan siswa memperbaiki cara belajar. Berdasarkan hasil analisis kesulitan belajar siswa, guru memperbaiki berbagai aspek proses pembelajaran, mulai dari rumusan indikator hasil belajar, materi, pengalaman belajar dan evaluasi serta tindak lanjut.

2) Fungsi pemahaman Kegiatan remediasi diharapkan terjadi proses pemahaman

baik bagi guru dan siswa. Bagi seorang guru untuk melaksanakan kegiatan remediasi, terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Sebelum seorang guru menentukan jenis kegiatan remediasi yang akan dilakukan, guru terlebih dahulu mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Bagi siswa, kegiatan remediasi diharapkan siswa dapat memahami kelebihan dan kelemahan cara dan sikap belajarnya. Dengan pemahaman ini, diharapkan siswa akan memperbaiki sikap dan cara belajarnya sehingga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.

3) Fungsi Penyesuaian Kegiatan remediasi memiliki fungsi penyesuaian, yaitu

dalam remediasi seorang guru dalam melaksanakan pembelajarannya harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Dalam menentukan hasil belajar siswa dan materi pembelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru harus menerapkan kekuatan yang dimiliki individu siswa melalui penerapan berbagai metode dan alat /media pembelajaran.

4) Fungsi Pengayaan Kegiatan remediasi memilki fungsi pengayaan bagi proses

pembelajaran karena melalui kegiatan remediasi guru

Page 23: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

8

memanfaatkan sumber belajar, metode pembelajaran, alat bantu pembelajaran yang lebih bervariasi dari pada pembelajaran biasa.

5) Fungsi Akselerasi Kegiatan remediasi memiliki fungsi akselerasi terhadap

proses pembelajaran, karena melalui kegiatan remediasi guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

6) Fungsi Terapiutik Kegiatan remediasi mempunyai fungsi terapiutik karena

melalui kegiatan remediasi guru dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang berkaitan dengan aspek sosial pribadi.

Kegiatan remediasi dengan melakukan pengajaran ulang menggunakan metode tutor sebaya. Melalui kegiatan pengajaran ulang menggunakan metode tutor sebaya guru dapat memperbaiki cara mengajarnya dan siswa dapat memperbaiki cara belajarnnya. Selama ini metode pembelajaran cenderung bersifat guru menjelaskan dan siswa menerima penjelasan dari guru. Mukhtar dan Rusmini (2008) metode tutor sebaya merupakan suatu metode mengajar yang dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara kelompok, siswa bukan hanya dijadikan obyek pembelajaran tetapi menjadi subyek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar tempat bertanya bagi temannya. Dengan demikian siswa yang sudah paham akan belajar untuk menghargai dan menolong siswa yang belum mengerti sebaliknya siswa yang kurang paham tidak akan malu atau segan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.

3. Jenis-Jenis Kegiatan Remediasi Kegiatan–kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka

membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar diantaranya sebagai berikut (Kartono, 2007).

a. Melaksanakan pembelajaran kembali Melalui bentuk kegiatan ini seorang guru melaksanakan

pembelajaran kembali materi yang belum dikuasai siswa. b. Melakukan aktivitas fisik, misal tutor sebaya, atau praktek

Kegiatan remediasi ini yaitu dengan melakukan praktek atau tutor sebaya misalnya pada materi bangun ruang kubus dan balok.

c. Kegiatan Kelompok Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa

yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.

Page 24: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

9

d. Tutorial Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remediasi.

Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi.

e. Menggunakan sumber belajar lain Penggunaan sumber belajar lain yang relevan dapat membantu

siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalnya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

Penelitian ini, dilakukan kegiatan remediasi dengan mengajarkan kembali (re-teaching) dengan menggunakan metode tutor sebaya. Metode ini juga dapat digunakan untuk membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, karena melalui kegiatan pengamatan dan mencoba melakukan sendiri, maka besar peluang siswa untuk dapat memahami suatu materi khususnya bangun ruang kubus dan balok.

4. Metode Tutor Sebaya a. Pengertian Tutor Sebaya

Djalil (1997) menyatakan bahwa pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama.

Suherman (2003) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.

Winataputra (1999) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep.

Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu memudahkan interaksi antar sesamanya, siswa yang belum menguasai materi pelajaran akan termotivasi untuk memperbaiki tingkat penguasaanya terhadap bahan pelajaran. Komunikasi antar mereka akan berjalan lancar karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Beberapa pendapat lain mengenai tutor sebaya, diantaranya adalah:

Page 25: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

10

a) Supriyadi (1985) mengemukakan bahwa, Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi.

b) Ischak dan Warji (1987) mengemukakan bahwa, Tutor sebenarnya adalah sekelompok peserta didik yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.

c) Semiawan, dkk (1987) mengemukakan bahwa, Tutor sebaya adalah peserta didik yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada peserta didik yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di luar sekolah. Tutor sebaya dapat disimpulkan sebagai sumber belajar selain

guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan. Tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman yang justru sebenarnya merupakan kebutuhan anak itu sendiri. Dalam persiapan ini, antara lain mereka berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang mantap teman sebaya, mencari perannya sendiri mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang penting, mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. Dengan demikian beban yang diberikan kepada mereka akan memberi kesempatan untuk mendapatkan perannya, bergaul dengan orang lain dan bahkan mendapatkan pengetahun dan pengalaman

b. Langkah-langkah Tutor Sebaya Hamalik (1998) menyatakan tahap-tahap kegiatan remediasi di

kelas dengan menggunakan metode tutor sebaya terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap–tahap kegiatan pembelajaran di kelas dengan tutor sebaya dalam kelompok kecil diterapkan, maka langkah-langkahnya sebagai berikut, (a) Guru membuat program pengajaran satu pokok bahasan yang dirancang dalam bentuk penggalan-penggalan sub pokok bahasan. Setiap penggalan satu pertemuan yang didalamnya mencakup judul penggalan tujuan pembelajaran, khususnya petunjuk pelaksanaan tugas-tugas yang harus diselesaikan. (b) Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas kepada peserta didik. (c) Guru menentukan beberapa

Page 26: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

11

orang siswa yang memenuhi kriteria sebagai tutor sebaya. Jumlah tutor sebaya yang di tunjuk disesuaikan dengan jumlah kelompok yang dibentuk. (d) Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, yaitu dari 4-6 orang peserta didik dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah kelompok yang heterogen. (e) Peserta didik yang pandai (para tutor sebaya) disebar ke setiap kelompok untuk memberi bantuannya. (f) Guru memonitoring dan membimbing terus kapan tutor maupun peserta didik yang lain membutuhkan pertolongan. Guru memonitoring tutor dengan berkunjung dan menanyakan kesulitan yang dihadapi setiap kelompok pada saat mereka diskusi maupun praktikum di kelas. (g) Jika ada masalah, tutor memberitahu peserta didik yang kurang paham dan jika ada masalah yang tidak dapat terpecahkan, tutor dan peserta didiknya meminta bantuan kepada guru. (h) Guru mengadakan evaluasi. Pada tahap evaluasi, sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru memberikan soal-soal latihan kepada anggota kelompok (selain tutor) untuk mengetahui apakah tutor sudah menjelaskan tugasnya atau belum, dan mengingatkan siswa untuk mempelajari sub pokok bahasan sebelumnya di rumah.

Pendapat lain, Djamarah (2005) langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran matematika yang menerapkan bimbingan belajar kelompok dengan tutor sebaya adalah sebagai berikut, (a) Memilih tutor sebanyak 4-5 orang dengan syarat, (i) Termasuk dalam peringkat 10 terbaik berdasarkan nilai rapor atau nilai evaluasi sebelumnya. (ii) Dapat menguasai materi pelajaran. (b) Mengelompokkan sisiwa menjadi beberapa kelompok. (c) Pengelompokan dilakukan menurut tingkat kecerdasan siswa, yaitu setiap kelompok terdiri dari siswa pandai, sedang dan kurang. (d) Membahas beberapa contoh soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. (e) Memberikan bimbingan sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa dengan bantuan tutor sebaya. (f) Mengisi lembar observasi, pengamatan, dan pengidentifikasian siswa selama kegiatan belajar mengajar antara lain: absent, dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

Zaini (dalam Suyitno, 2004) langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya adalah sebagai berikut, (a) Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri. Materi pengajaran dalam sub materi. (b) Bagilah siswa menjadi kelompok kecil heterogen, sebanyak sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor.(c) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor. (d) Beri waktu yang cukup untuk persiapan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. (e) Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub

Page 27: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

12

materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama. (f) Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klasifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan.

Langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya menurut Suparno (2007) yaitu, (a) Guru memberikan petunjuk pada tutor bagaimana mendekati temannya dalam hal memahami materi. (b) Guru menyampaikan pesan kepada tutor-tutor agar tidak selalu membimbing teman yang sama. (c) Guru membantu agar semua siswa dapat menjadi tutor sehingga mereka merasa dapat membantu teman belajar. (d) Tutor sebaiknya bekerja dalam kelompok kecil, campuran siswa berbagai kemampuan (heterogen) akan lebih baik. (e) Guru memonitoring terus kapan tutor maupun siswa yang lain membutuhkan pertolongan. (f) Guru memonitoring tutor sebaya dengan berkunjung dan menanyakan kesulitan yang dihadapi setiap kelompok pada saat mereka diskusi di kelas maupun praktikum. (g) Tutor tidak mengetes temannya untuk grade, biarkan hal ini dilakukan guru.

Dari beberapa langkah-langkah tutor sebaya diatas, penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, (a) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran dan memberi motivasi pentingnya mempelajari materi ini. (b) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6 orang. Masing-masing kelompok memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen, dan salah satu orang yang memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi menjadi tutor. (c) Masing-masing kelompok saling berdiskusi dibantu oleh tutor masing-masing kelompok. (d) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, sesuai sub materi yang diperoleh. Guru menjadi nara sumber dimana tutor tidak mampu menjawab. (e) Guru memberikan evaluasi kepada masing-masing siswa selain tutor, untuk mengkonfirmasi apakah tutor sudah menyampaikan tugasnya dalam membimbing teman sebayanya. (f) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.

c. Kelebihan dan kelemahan Tutor Sebaya Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006) ada beberapa

kelebihan dari kegiatan tutor sebaya ini adalah (a) Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru. (b) Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali. (c) Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. (d) Mempererat hubungan sesama peserta didik sehingga mempertebal perasaan sosial.

Page 28: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

13

Pendapat lain, Drajati (2009) ada beberapa kelebihan dari pembelajaran tutor sebaya ini adalah (a) Bagi peserta didik, dengan belajar bersama teman sebaya, dia merasa ada teman yang dapat membantu dirinya dalam memecahkan masalahnya. Sering terjadi peserta didik agak atau bahkan sulit untuk mengungkapkan kesulitan yang dialaminya kepada guru yang mengajar. Hal ini dapat disebabkan salah satunya malu jika bertanya. Dengan adanya belajar dengan teman sebaya, maka faktor malu ini agak berkurang, karena peserta didik merasa temannya tidak menggurui dan merasa nyaman dengan teman yang dianggap paham dengan konsep dan penjelasan atas suatu materi. (b) Bagi guru, dengan adanya belajar dengan teman sebaya, akan memudahkan atau meringankan kerja guru. Terkadang peserta didik mengalami kesulitan dengan bahasa yang digunakan oleh guru, sehingga tidak dimengerti oleh peserta didik tersebut. Disini, guru diharapkan menjadi fasilitator yang dapat menjembatani adanya kekurangan komunikasi antara peserta didik dengan guru. Selain itu, belajar dengan metode teman sebaya, guru mendapatkan gambaran jelas tentang peta kelas. Guru akan paham peserta didik yang mempunyai kepandaian luar biasa, menengah dan peserta didik yang kurang paham. Oleh karena itu, perlakuan atau treatment yang diberikan akan sesuai, sehingga semua peserta didik akan mencapai hasil yang optimal. (c) Peserta didik yang belajar dengan teman sebaya, akan lebih percaya diri untuk belajar. Dengan begitu, peserta didik akan belajar secara mandiri secara perlahan.

Pembelajaran tutor sebaya menurut Yamin (2008) memiliki beberapa kekurangan yaitu, (a) Diperlukan waktu yang cukup banyak, bahkan diperlukan waktu di luar jam pembelajaran di sekolah. (b) Terbatasnya peserta didik yang dapat dilatih dalam satu periode tertentu.

Suparno (2007) tutor sebaya memiliki kekurangan yaitu Kekurangan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya, tidak semua siswa bisa menjawab pertanyaan teman sebayanya sehingga siswapun bingung, dan tidak semua siswa mau belajar dengan temannya.

5. Belajar Tuntas Belajar tuntas berdasarkan beberapa ahli pendidikan, sebagaimana

dikemukakan oleh Nasution (2000) bahwa belajar tuntas artinya penguasaan penuh. Penguasaan penuh ini dapat dicapai apabila siswa mampu menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil belajar yang baik pada materi tersebut.

Suhertin (2007) belajar tuntas (mastery Learning) adalah sau konsep belajar yang menitikberatkan kepada penguasaan penuh atau learning for mastery. Penguasaan penuh atau mastery dalam pembelajaran

Page 29: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

14

yang berarti menguasai atau memperoleh kecakapan khusus. Mastery adalah sebuah pernyataan tentang penguasaan dengan sempurna terhadap tujuan akhir pembelajaran. sebagaimana dikemukakan terdahulu, para pendidik berkewajiban memegang konsep dalam memperlakukan kemampuan peserta didik sampai pada taraf memiliki kemampuan, yaitu: (1) menerapkan kecakapan dalam kehidupannya dan keadaanya sendiri; (2) menampilkan kecakapan tanpa bantuan; (3) mengkonsolidasikan beberapa perilaku yang mempunyai ciri-ciri tersendiri kepada tindakan yang mengarah kepada menampilkan kecakapan. Ketiga unsur ini sangat esensial dalam memaknai mastery.

Banyamin S Bloom (dalam Yamin, 2008) menyebutkan tiga strategi dalam belajar tuntas yaitu mengidentifikasi prakondisi, mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar, dan mengimplementasikan dalam pembelajaran klasikal dengan memberi bumbu untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual yang menliputi: 1) corrective technique , pengajaran remediasi yang dilakukan dengan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh siswa, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya; 2) memberikan tambahan waktu kepada siswa yang membutuhkan (belum menguasai bahan secara tuntas).

B. Tinjauan Materi

1. Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok SK : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-

bagiannya, serta menentukan ukurannya. KD : Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma

dan limas. Indikator : Menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang

dan bidang diagonal pada kubus dan balok. 2. Peta Konsep

Peta konsep menurut Novak (dalam Kadir, 2007), adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang lebih spesifik. Peta konsep merupakan alat yang digunakan untuk mengungkapkan skema pemikiran maupun kerangka pemikiran seseorang akan suatu hal. Peta konsep menggambarkan hubungan antara konsep-konsep dan terdiri atas kumpulan konsep-konsep serta pernyataan-pernyataan.

Page 30: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

15

Diagram 2.1 PetaKonsep

Bangun Ruang Sisi Datar

Kubus Balok

Definisi Kubus Definisi Balok

Unsur-unsur Kubus :

1. Sisi 2. Rusuk 3. Titik Sudut 4. Diagonal sisi 5. Diagonal ruang 6. Bidang diagonal

Prisma Limas

Unsur-unsur Balok :

1. Sisi 2. Rusuk 3. Titik Sudut 4. Diagonal sisi 5. Diagonal ruang 6. Bidang diagonal

Page 31: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

16

C. Kerangka Berpikir

Diagram 2.2

KerangkaBerpikir

Tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa

Pembelajaran Remediasi menggunakan metode tutor sebaya

Reading error

Kesalahan siswa dapat diperbaiki dengan cara remediasi dengan menggunakan metode

tutor sebaya

Tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal kubus dan balok

Penyajian data

Reading comprehesion

difficulaty

Transform error

Weakness in proses

skill

Corelles error

Encoding error

Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu memudahkan

interaksi antar teman sebayanya.

Reduksi Data Banyak kesalahan

Kesimpulan Data

Page 32: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

17

D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah remediasi

menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan siswa tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013.

Page 33: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

18

Page 34: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan penelitian tindakan deskriptif kualitatif,

dikarenakan peneliian ini lebih mengutamakan pada proses tindakan remediasi daripada hasil, sehingga penelitian ini tidak menggunakan statistik melainkan data dianalisis secara kualitatif (Bintoro, 2010). Jenis penelitian yang digunakan untuk meremediasi kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok adalah penelitian tindakan dengan menggunakan desain penelitian dalam bentuk One Group Pre test-Pos test Design (Sugiyono, 2011). Dalam desain ini, kepada sampel percobaan dikenakan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan, dan pengukuran kedua dilakukan sesudah perlakuan dilaksanakan. Soal-soal diagnosa (pre tes) kepada sampel diberikan oleh peneliti pada saat perlakuan diberikan. Setelah diketahui kesalahan sampel dalam menjawab soal (terjadi kesalahan dalam menyelesaikan soal), diberi remediasi dengan metode tutor sebaya yang diupayakan dapat memperbaiki kesalahan siswa. Untuk mengetahui keberhasilan remediasi yang dilakukan, diberikan Pos tes pada sampel yang sama. Berdasarkan Pre tes, remediasi dan Pos tes, dilakukan analisis proses dan analisis hasil dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif (Nazir dalam Rochman, 2011).

B. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga yang terletak di Jalan Diponegoro 90 Salatiga. Subjek yang diteliti adalah anak kelas VIII C pada semester II Tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013 sampai 27 April 2013.

C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tes. Teknik tes adalah cara pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian kepada subjek penelitian. Teknik tes pada penelitian ini adalah pre tes dan pos tes. Tahapan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Pre tes

Pre tes adalah tes awal yang diberikan kepada sampel untuk mendiagnostik atau mengetahui siswa yang mengalami kesalahan tentang bangun datar kubus dan balok. Adapun soal-soal diperoleh dari hasil skripsi Saputro (2012) yang meneliti kesalahan-kesalahan

Page 35: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

20

siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok, yang berjumlah 7 soal. Soal tersebut digunakan karena pada penelitian sebelumnya telah diuji validitas isi dan realibilitasnya.

b. Remediasi dengan tutor sebaya Hamalik (1998) menyatakan bahwa tutorial adalah bimbingan

pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai tutor.

Metode tutor sebaya adalah kegiatan bantuan perbaikan yang diberikan oleh teman-teman yang sekelas dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor sebaya ini tidak harus merupakan siswa yang paling pandai dikelas, tetapi tentunya siswa tersebut sudah menguasai terhadap bahan atau materi kubus dan balok yang akan ditutorkan (Mukhtar dan Rusmini, 2008).

c. Pos tes Pos tes adalah tes akhir yang diberikan kepada sampel setelah

mengikuti pembelajaran dan dievaluasi. Jenis soal pos tes sama persis dengan soal pre tes. Remediasi dikatakan berhasil jika sudah tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in proses skill, dengan kata lain prosentase kesalahan weakness in proses skill 0%.

2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini ada dua instrumen, yaitu :

a. Instrumen observasi pada penelitian ini berbentuk questioner dan dilakukan oleh guru mata pelajaran. Instrumen ini bertujuan untuk mengobservasi proses pembelajaran remediasi yang dilakukan. Blue print instrumen observasi dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Blue Print Instrumen Observasi

Tahap Indikator Aspek yang dinilai

Apersepsi dan

Motivasi

Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran dan memberi

motivasi pentingnya mempelajari materi ini.

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari.

Eksplorasi

Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri

dari 4-6 orang. Masing-masing kelompok memiliki tingkat

kecerdasan yang heterogen, dan salah satu orang yang

memiliki tingkat kecerdasan

2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan metode tutor sebaya, masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota.

3. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh

Page 36: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

21

paling tinggi menjadi tutor. siswa.

Elaborasi

Masing-masing kelompok saling berdiskusi dibantu oleh

tutor masing-masing kelompok.

4. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar, dimana salah satu siswa menjadi tutor.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi, sesuai sub materi yang diperoleh. Guru menjadi

nara sumber dimana tutor tidak mampu menjawab.

5. Guru memonitoring dan membimbing terus kapan tutor maupun peserta didik yang lain membutuhkan pertolongan, selama proses tutor dilaksanakan.

Konfirmasi

Guru memberikan evaluasi kepada masing-masing siswa

selain tutor, untuk mengkonfirmasi apakah tutor

sudah menyampaikan tugasnya dalam membimbing

teman sebayanya.

6. Guru memberi latihan soal kepada siswa (selain tutor) untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari apa yang

telah dipelajari.

7. Interaksi antara guru dan siswa dalam menarik kesimpulan atas materi yang telah dipelajari.

Kegiatan Penutup

8. Guru memberi motifasi kepada siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

8𝑥4𝑥100

b. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa 7 soal essay. Soal-soal tersebut diperoleh dari hasil skripsi Saputro (2012) yang meneliti kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok. Soal tersebut digunakan karena pada penelitian sebelumnya telah diuji validitas isi dan realibilitasnya. Blue print instrumen pengumpulan data dapa dilihat pada Tabel 3.2.

Page 37: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

22

Tabel 3.2 : Blue Print Instrumen Pengumpulan Data

KD Indikator Instrumen

Mengidentifikasi sifat-

sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta

bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-

sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta

bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-

sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta

bagian-bagiannya.

Menyebutkan

unsur-unsur kubus,

balok.

2. Isilah tabel di bawah ini dengan

memperhatikan gambar di atas !

Unsur Balok Jumlah

Sisi

Titik Sudut

Rusuk

Diagonal sisi

Diagonal Ruang

Bidang Diagonal

Menyelesaikan

persoalan tentang

unsur-unsur kubus

dan balok.

Menyelesaikan

persoalan tentang

unsur-unsur kubus

dan balok.

1. Dari gambar kubus di bawah

rusuknya adalah 8 cm, tentukan :

a. Panjang rusuk AE b. Panjang diagonal sisi AC c. Panjang diagonal ruang CE d. Luas bidang diagonal ACG

3. Dari gambar balok di atas,

tentukan :

a. Panjang rusuk AE b. Panjang diagonal sisi AC c. Panjang diagonal ruang CE d. Luas bidang diagonal ACGE

8 cm

5 cm

6 cm

Page 38: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

23

Menyelesaikan soal

tentang sifat-sifat

kubus dan balok.

4. Diketahui suatu kubus dengan

luas salah satu sisinya 144 cm2

dan

diagonal sisinya 12 2 cm.

Hitunglah : a. Panjang rusuk kubus b. Diagonal ruang kubus 5. Suatu kubus dengan diagonal sisi

8 2 cm dan diagonal ruangnya 8

3 cm tentukan luas bidang

diagonalnya!

Mengidentifikasi sifat-

sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta

bagian-bagiannya.

Menyelesaikan soal

aplikasi tentang

kubus dan balok.

6. Diketahui suatu kubus dengan

luas salah satu sisinya 144 cm2

dan

diagonal sisinya 12 2 cm.

Hitunglah : c. Panjang rusuk kubus d. Diagonal ruang kubus 7. Suatu kubus dengan diagonal sisi

8 2 cm dan diagonal ruangnya 8

3 cm tentukan luas bidang

diagonalnya!

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Peneliti mempersiapkan soal-soal yang akan dipakai untuk

mendiagnosa apakah sampel mengalami kesalahan tentang bangun ruang kubus dan balok. Soal sebanyak 7 nomor diambil dari soal-soal pada skripsi Saputro (2012) yang meneliti kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok. Soal tersebut digunakan karena pada penelitian sebelumnya telah diuji validitas isi dan realibilitasnya.

2. Pelaksanaan Pre tes Soal-soal pre tes yang telah disiapkan diberikan kepada sampel.

Soal-soal pre tes secara lengkap dapat dilihat pada blue print instrumen. 3. Evaluasi Jawaban Pre tes

Setelah dilakukan pre tes jawaban terkumpul dievaluasi. Evaluasi ini digunakan untuk menentukan sampel yang mengalami kesalahan tentang bangun ruang kubus dan balok. Adapun jawaban dan alasan pre tes siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

4. Pengajaran Remediasi Siswa yang mengalami kesalahan tentang bangun ruang kubus dan

balok diberikan pengajaran remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya. Sebelum proses pengajaran remediasi dilaksanakan, lebih dahulu disiapkan RPP untuk proses pembelajaran remediasi.

Page 39: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

24

5. Pemberian Pos tes Soal yang serupa dengan pre tes diberikan kepada siswa, digunakan

untuk mengetahui sejauh mana siswa mengalami pembentukan konsep baru.

6. Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes

E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dibagi dalam 5 tahap, yaitu analisis hasil pre tes,

analisis proses remediasi, analisis hasil pos tes, membandingkan hasil pre tes dan pos tes dan wawancara. 1. Analisis Hasil Pre tes

Analisis data pre tes pada penelitian ini terdiri dari 3 tahapan. Tahap pertama adalah reduksi data, kedua penyajian data, ketiga verifikasi (pengecekan) data dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi data

Reduksi data adalah pemilahan dan penyederhanaan data. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari penumpukan data atau informasi yang sama dari siswa.

b. Penyajian data Data yang disajikan berupa jenis-jenis kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok beserta faktor-faktor penyebabnya.

c. Verifikasi (pengecekan) data dan penarikan kesimpulan Verifikasi data dan penarikan kesimpulan dilakukan selama

kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan apabila kurang dari 100% siswa menjawab benar maka dapat disimpulkan terjadi kesalahan dalam soal tersebut. Proses remediasi yang dilakukan adalah untuk memperbaiki prosentase kesalahan terbanyak sampai prosentase kesalahan terbanyak itu menjadi 0%.

2. Analisis Proses Remediasi Analisis hasil remediasi berdasarkan :

a. Jawaban pertanyaan siswa pada pre tes. b. Interaksi siswa yang terjadi pada saat remediasi. c. Mengerjakan soal latihan secara bertahap sampai tidak ditemukan lagi

kesalahan yang diremediasi, apabila 100% dari siswa menguasai materi yang disampaikan (tidak mengalami kesalahan) maka remediasi dikatakan berhasil.

3. Analisis Hasil Pos tes Analisis hasil pos tes menggunakan tahapan yang sama dengan

analisis hasil pre tes, yaitu reduksi data atau pemilahan data hasil pos tes, penyajian data hasil pos tes yang berupa jenis-jenis kesalahan weakness in proses skill yang masih dilakukan siswa dan penarikan kesimpulan atau

Page 40: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

25

verifikasi data apabila 100% siswa menguasai materi yang disampaikan (tidak mengalami kesalahan) maka remediasi dikatakan berhasil.

4. Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes Hasil pre tes dan pos tes dibandingkan untuk mekonfirmasi proses

remediasi yang diterapkan berhasil atau tidak, apabila prosentase kesalahan terbanyak pada hasil pre tes sudah tidak ditemukan lagi pada pos tes dengan kata lain prosentase kesalahan pada pos tes 0% maka dapat disimpulkan bahwa proses remediasi yang dilakukan berhasil.

5. Wawancara Wawancara dilakukan setelah hasil pre tes dan evaluasi siswa

dianalisis. Hasil wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui letak kesalahan yang dilakukan oleh siswa. wawancara juga termasuk teknik pendukung data guna sebagai panduan dalam menganalisis hasil pre tes dan evaluasi yang dilakukan siswa.

Page 41: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

26

Page 42: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data

1. Deskriptif Hasil Pre tes Hasil dari pre tes di SMP Pangudi Luhur ditemukan kesalahan-

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kubus dan balok. Hasil kesalahan pre tes siswa ini berdasarkan dengan tipe-tipe kesalahan siswa menyelesaikan soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Kesalahan Pre tes Siswa Secara Umum

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 Total

Kesalahan Prosentas

e

RE 4 1 3 0 0 0 0 8 5%

RCD 1 2 4 3 1 1 1 13 8%

WPS 18 0 16 20 8 9 6 77 50%

TE 0 0 0 0 0 0 0 0 0%

EE 10 1 3 6 9 7 7 43 28%

CE 2 2 2 2 0 3 3 14 9%

Total 35 15 28 31 14 20 12 155 100%

Keterangan RE : Reading error RCD : Reading comprehesion difficulty WPS : Weakness in proses skill TE : Transform error EE : Encoding error CE : Corelles error

Gambar 4.1 Tipe-tipe Kesalahan Pre tes

RE RCD WPS TE EE CE

Total Kesalahan 8 13 77 0 43 14

0

20

40

60

80

100

Tota

l Ke

sala

han

Tipe-Tipe Kesalahan Pre Test

Page 43: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

28

2. Deskriptif Proses Remediasi Proses remediasi yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Salatiga

menggunakan metode tutor sebaya. Proses remediasi ini berlasung dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama berlangsung selama 2 kali 45 menit, pertemuan kedua berlangsung selama 1 kali 45 menit dan pertemuan ketiga berlangsung selama 1 kali 45 menit. a. Pertemuan Pertama ( 2 x 45 menit )

Sebelum pertemuan pertama telah dipilih tujuh siswa dari hasil pre tes terbaik. Ketujuh siswa tersebut dianjurkan untuk mempelajari soal-soal pre tes yang sudah diberikan dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pre tes. Pertemuan pertama dimulai dengan dipanggilnya ketujuh siswa yang sudah dipilih sebelumnya di depan kelas yang akan berperan sebagai tutor. Kemudian dibagi tujuh kelompok sesuai dengan jumlah tutor yang dipilih sebelumnya. Tutor kemudian diberi pengarahan untuk menjadi tutor mengajari, membahas dan menjelaskan soal-soal pre tes yang diberikan sebelumnya dan cara mengerjakan yang tepat kepada teman-teman sekelompoknya agar tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan yang ditemukan sebelumnya pada waktu pre tes. Satu kelompok berisi satu tutor dan 3 anggota kelompok. Masing-masing tutor masuk kedalam masing-masing kelompok, dan selanjutnya tutor mulai memberikan penjelasan dengan teman satu kelompoknya tentang soal-soal pre tes yang diberikan serta menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soal-soal tentang kubus dan balok tanpa ditemukan kesalahan-kesalahan yang sama dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat pre tes.

Kesalahan terbanyak yang ditemukan saat pre tes adalah weakness in process skill. Tutor menjelaskan proses penghitungan yang benar dalam mencari diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal dengan menggunakan teorema phytagoras dengan benar. Tutor juga menjelaskan bagaimana cara menghitung akar kuadrat yang benar agar tidak terjadi kesalahan weakness in process skill lagi dalam menyelesaikan soal-soal tentang kubus dan balok, karena kebanyakan kesalahan weakness in process skill ditemukan karena kesalahan proses penghitungan dalam mencari diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal dengan menggunakan teorema phytagoras. Pembahasan dan penjelasan tutor dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 44: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

29

Tabel 4.2 Pembahasan Proses Remediasi 1 dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Kesalahan Weakness In Process Skill

Penjelasan Tutor

Pada soal 1c ditulis𝐶𝐸2 = 𝐴𝐸2 + 𝐴𝐶2

𝐶𝐸2 = 82 + 8 22

𝐶𝐸2 = 64 + 64 2

𝐶𝐸 = 128 2

= 8 4 Kesalahan siswa adalah siswa salah dalam proses

mengubah 8 22

, sehingga menjadi 64 2 padahal seharusnya adalah seperti rumus (𝑎𝑏2) = 𝑎2𝑏2

8 22

= (82 × 22

) = (64 x 2) = 128

Panjang diagonal sisi 𝐴𝐶 = 8 − 6 = 2𝑐𝑚. Seharusnya untuk mencari panjang AC harus menggunakan teorema phytagoras 𝐴𝐶2 = 𝐴𝐵2 +𝐵𝐶2 bukan hanya mengalikan bilangan yang diketahui pada gambar.

𝐴𝐶2 = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2 𝐴𝐶2 = 82 + 62 𝐴𝐶2 = 64 + 36 𝐴𝐶2 = 100

𝐴𝐶 = 100 = 10𝑐𝑚

Jawaban siswa soal 4b dalam proses menghitung

122 + 12 22

= 144 + 144 2 = 1288 2 Proses ini kurang tepat karena proses

penjumlahan antara 144 + 144 2 = 1288 2 tidak jelas proses pemberian akar pada hasil

penjumlahan 1288 2 Proses penghitungan diagonal ruang seharusnya adalah

𝐷𝑅2 = 𝑟2 + 𝐷𝑆2

𝐷𝑅2 = 122 + 12 22

𝐷𝑅2 = 144 + 288

Page 45: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

30

𝐷𝑅 = 332

= 8 3𝑐𝑚

Jawaban siswa nomor 5 adalah 𝐿.𝐵𝐷 = 8 2 ×8 = 64 𝑐𝑚. Rumus yang digunakan siswa sudah tepat dan proses memasukan angka dalam rumus juga sudah tepat. Tetapi dalam proses mengalikan

8 2 × 8, siswa masih kurang tepat sehingga diperoleh hasil 64 cm. Hasil dari proses

penghitungan yang tepat adalah 8 2 × 8 =

64 2 𝑐𝑚.

Kesalahan siswa adalah hasil dari proses teorema

phytagoras 125 = 25 5 = 5 2 yang tanpa

diketahui 125 = 25 5 dan 25 5 = 5 2 seharusnya adalah

𝐷𝑅2 = 𝐷𝑆𝑎2 + 𝑡2 𝐷𝑅2 = 102 + 52 𝐷𝑅2 = 100 + 25

𝐷𝑅 = 125

𝐷𝑅 = 25 × 5

𝐷𝑅 = 25 × 5 𝑐𝑚

𝐷𝑅 = 5 5 𝑐𝑚

Jawaban siswa pada soal nomor 7 adalah Luas

Bidang ACGE =13 6 = 78 Proses yang benar adalah

𝑙 = 𝐿.𝐴𝐵𝐶𝐷 ∶ 𝑝 𝑙 = 60 ∶ 12 𝑙 = 5 𝑐𝑚

Setelah diketahui 𝑙 = 5 𝑐𝑚 maka tahap selanjutnya mencari 𝐴𝐶

𝐴𝐶2 = 𝑝2 + 𝑙2 𝐴𝐶2 = 122 + 52 𝐴𝐶2 = 144 + 25

𝐴𝐶 = 169 𝐴𝐶 = 13 𝑐𝑚

Dan Selanjutnya adalah Luas ACGE = 𝐴𝐶 × 𝐶𝐺 = 13 × 6 = 78𝑐𝑚2

Page 46: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

31

Guru memberikan latihan-latihan soal tentang kubus dan balok setelah tutor-tutor selesai menjelaskan pada masing-masing kelompoknya. Latihan-latihan tersebut diberikan secara bertahap kepada siswa yang pada pre tesnya ditemukan kesalahan weakness in process skill. Dari latihan pertama ini masih ditemukan hasil 37 kesalahan weakness in process skill. Pembahasan laihan 1 dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pembahasan Latihan 1 Proses Remediasi 2 dengan Menggunakan Metode Tutor

Sebaya

Kesalahan Weakness In Process Skill

Penjelasan Tutor

Kesalahan siswa pada nomor 4 adalah

152 + 15 22

225 + 225. 2

450. 2 Kesalahan pertama adalah proses siswa mengubah

15 22

menjadi 225. 2 padahal

seharusnya15 22

= 225 × 2 Kesalahan kedua adalah proses pengakaran

225+225. 2 = 450. 2 . Tidak jelas diketahui dari

proses penjumlahan 225 + 225. 2 tiba-tiba

menjadi 450. 2. Tidak diketahui mengapa

muncul 450 padahal 450 adalah hasil penjumlahan 225+225. Seharusnya untuk menghitung diagonal ruang adalah

𝐷𝑅2 = 152 + 15 22

𝐷𝑅2 = 225 + (225 × 2) 𝐷𝑅2 = 225 + 450 𝐷𝑅2 = 675

𝐷𝑅 = 675

𝐷𝑅 = 225 × 3

𝐷𝑅 = 225 × 3

𝐷𝑅 = 15 3𝑐𝑚

Jawaban siswa pada soal nomor 5 adalah

4 32− 4 2

= 48 – 32

= 16 = 4

Page 47: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

32

Kesalahan siswa adalah siswa mengubah 4 2

menjadi 32 padahal 4 2 tidak dikuadratkan. Seharusnya adalah

4 22 = 42 × 22

= 16 × 2 = 32 Dan cara yang benar adalah

𝑟2 = 4 32− 4 22

𝑟2 = 48 – 32

𝑟2 = 16 𝑟 = 4 Luas bidang diagonalnya adalah 𝐿 = 𝑟 × 𝐷𝑆

𝐿 = 4 × 4 2

𝐿 = 16 2𝑐𝑚2

= 42 + 32 = 16 + 9 = 25 = 5 Diagonal sisi alas balok

= 52 + 52 = 25 + 25

= 50 = 5 2 = 52 Kesalahan siswa adalah siswa salah dalam menggunakan teorema phytagoras dan penggunaan akar, siswa tidak menggunakan akar

saat mengubah 25 = 5 dan 50 = 5 2 = 52

Seharusnya 25 = 5 dan 50 = 5 × 2 = 5 2 Proses penyelesaian yang benar adalah Diagonal sisi alas balok adalah

𝐷𝑆𝑎2 = 42 + 32 𝐷𝑆𝑎2 = 16 + 9

𝐷𝑆𝑎 = 25 𝐷𝑆𝑎 = 5 𝑐𝑚 Diagonal ruang balok adalah 𝐷𝑅2 = 𝐷𝑆𝑎2 + 𝑡2 𝐷𝑅2 = 52 + 52 𝐷𝑅2 = 25 + 25

𝐷𝑅 = 50

𝐷𝑅 = 25 × 2

𝐷𝑅 = 25 × 2 𝑐𝑚

𝐷𝑅 = 5 2 𝑐𝑚

Page 48: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

33

Peran guru disini hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran remediasi dengan metode tutor sebaya ini berlangsung dengan baik dikarenakan tutor telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai tutor dengan memberikan penjelasan tentang soal-soal kubus dan balok dan bagimana cara menyelesaikan soal-soal tentang kubus dan balok agar tidak terjadi kesalahan yang sama dengan kesalahan yang ditemukan pada waktu dilaksanakan pre tes.

b. Pertemuan Kedua (1 x 45 menit ) Pertemuan kedua adalah melanjutkan dari pertemuan

pertama yaitu setelah ditemukan 37 kesalahan weakness in process skill pada hasil latihan pertama yang diberikan guru, maka tahap selanjutnya adalah tutor menjelaskan kembali kepada beberapa siswa yang hasil latihan pertama masih melakukan kesalahan weakness in process skill. Guru memberikan latihan kedua kepada beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan weakness in process skill dan ternyata masih ditemukan 12 kesalahan weakness in process skill. Tahap selanjutnya, guru beserta tutor menjelaskan kembali kepada siswa yang pada latihan kedua masih mengalami kesalahan weakness in process skill. Pembahasan latihan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pembahasan Latihan 2 Proses Remediasi 3 dengan Menggunakan Metode Tutor

Sebaya

Kesalahan Weakness In Process Skill

Penjelasan Tutor

= 42 + 32 =16+9 = 25 Diagonal ruang balok

= 52 + 52 =25+25

= 50 = 5 2 =25 Kesalahan siswa adalah siswa salah dalam menggunakan teorema phytagoras yaitu hasil penjumlahan dari 16+9= 25 tidak di akar yaitu

seharusnya menjadi 25 = 5. Kesalahan siswa yang lain adalah tidak menggunakan akar saat

mengubah 50 = 5 2 = 25.

Seharusnya 50 = 25 × 2 = 5 2 Proses penyelesaian yang benar adalah Diagonal sisi alas balok adalah

Page 49: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

34

𝐷𝑆𝑎2 = 42 + 32 𝐷𝑆𝑎2 = 16 + 9

𝐷𝑆𝑎 = 25 𝐷𝑆𝑎 = 5 𝑐𝑚 Diagonal ruang balok adalah 𝐷𝑅2 = 𝐷𝑆𝑎2 + 𝑡2 𝐷𝑅2 = 52 + 52 𝐷𝑅2 = 25 + 25

𝐷𝑅 = 50

𝐷𝑅 = 25 × 2

𝐷𝑅 = 25 × 2 𝑐𝑚

𝐷𝑅 = 5 2 𝑐𝑚

= 122 + 52 = 144 + 25

= 125 = 13 Kesalahan siswa adalah dalam proses penggunaan akar pada teorema phytagoras ditemukan hasil dari

144 + 25 = 125, padahal pada penjumlahan

tidak tertulis 144 + 25 tetapi hasil penjumlahan

tersebut menjadi 125. Selain itu ditemukan kesalahan penjumlahan hasil penjumlahan 144+25. Seharusnya hasil penjumlahan 144+25= 169. Kesalahan lainnya juga ditemukan yaitu hasil akar

125 = 13 padahal seharusnya 125 = 5 3. Proses yang benar adalah

𝑙 = 𝐿.𝐴𝐵𝐶𝐷 ∶ 𝑝 𝑙 = 144 ∶ 12 𝑙 = 12 𝑐𝑚

Setelah diketahui 𝑙 = 12 𝑐𝑚 maka tahap selanjutnya mencari 𝐴𝐶

𝐴𝐶2 = 𝑝2 + 𝑙2 𝐴𝐶2 = 122 + 122 𝐴𝐶2 = 144 + 144

𝐴𝐶 = 288

𝐴𝐶 = 144 × 2

𝐴𝐶 = 12 2 Dan Selanjutnya adalah

Luas ACGE = 𝐴𝐶 × 𝐶𝐺 = 12 2 × 5 = 60 2 𝑐𝑚2

Page 50: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

35

c. Pertemuan Ketiga (1 x 45 menit ) Latihan yang ketiga diberikan guru setelah tahap penjelasan

ketiga selesai dilakukan dan hasil dari latihan ketiga yang diberikan oleh guru adalah tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in process skill pada hasil latihan siswa.

Proses ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua siswa telah berhasil mempelajari kubus dan balok setelah diberi penjelasan dari tutor-tutor pada tiap masing-masing kelompok dengan cara presentasi kelompok dari masing-masing tutor.

Guru kemudian memberi tambahan penjelasan dan menyimpulkan materi dari apa yang sudah disampaikan oleh masing-masing tutor kepada siswa yang lain.

Pertemuan berikutnya adalah guru melakukan pos tes sebagai pemantapan bahwa siswa telah memahami materi kubus dan balok dengan baik dan untuk mengetahui apakah masih akan ditemukan kesalahan weakness in process skill lagi pada waktu siswa mengerjakan soal-soal tentang kubus dan balok. Hasil latihan dalam proses remediasi dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tabel Hasil Latihan dalam Proses Remediasi Kesalahan weakness in process

skill

No. Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3

1 0 0 0

2 0 0 0

3 0 0 0

4 11 0 0

5 13 0 0

6 13 7 0

7 0 5 0

Total Kesalahan

37 12 0

3. Deskriptif Hasil Pos tes

Hasil pos tes setelah dilakukan proses remediasi adalah tidak ditemukannya kesalahan weakness in process skill dari kesalahan-kesalahan pada hasil pos tes siswa.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Pre tes Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah teknik tes.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini dipilih dari 28 siswa kelas VIIIC SMP

Page 51: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

36

Pangudi Luhur Salatiga sebagai responden. Banyak kesalahan-kesalahan siswa yang ditemukan dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok setelah hasil pre tes diteliti dan dikoreksi.

Analisis ini dikelompokkan berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) yaitu tipe kesalahan reading error, reading comprehesion difficulaty, transform error, weakness in proses skill, encoding error, corelles error dalam materi kubus dan balok.

a. Tipe 4 : Weakness in process skill Pada tipe kesalahan weakness in proces skill atau yaitu

kesalahan dalam ketrampilan proses, masih banyak siswa yang melakukan kesalahan weakness in proses skill. Pemaparan secara rinci tipe kesalahan weakness in proces skill yang dilakukan siswa kelas VIIIC SMP Pangudi Luhur Salatiga dalam menyelesaikan soal mengenai diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada materi bangun ruang kubus dan balok dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Tipe Kesalahan Weakness in proces skill dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok

No Weakness in process skill

Kesalahan lain

Total

1 18 17 35

2 0 6 15

3 16 12 28

4 20 11 31

5 8 10 14

6 9 11 20

7 6 11 12

Jumlah 77 78 155

Prosentase

50% 50%

Prosentase kesalahan weakness in proces skill soal nomor 1 dari total kesalahan soal nomor 1 ada 51% dan 49% melakukan kesalahan lain. Prosentase kesalahan weakness in proces skill dari total kesalahan soal nomor 2 ada 0% dan 100% kesalahan lain. Soal nomor 3 dari total kesalahan yang ditemukan, prosentase kesalahan weakness in proces skill ada 57% dan 43% kesalahan lain. Soal nomor 4 dari total kesalahan yang ditemukan, prosentase kesalahan weakness in proces skill ada 65% dan 35% kesalahan lain. Soal nomor 5 dari total kesalahan yang ditemukan, prosentase kesalahan weakness in proces

Page 52: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

37

skill ada 29% dan 71% kesalahan lain. Soal nomor 6 total kesalahan yang ditemukan, prosentase kesalahan weakness in proces skill ada 45% dan 55% kesalahan lain. Soal nomor 7 total kesalahan yang ditemukan, prosentase kesalahan weakness in proces skill ada 8% dan 92% kesalahan lain.

Gambar 4.6 Tipe kesalahan Weakness in proces skill dalam menyelesaikan soal tentang

kubus dan balok Gambar tipe kesalahan 4 (Weakness in proses skill) diketahui

ada 77 kesalahan weakness in proces skill yang dilakukan siswa dengan prosentase 50%; 78 tipe kesalahan lain yang dilakukan siswa dengan prosentase 50%.

2. Analisis Data Pos tes Pos tes dilakukan setelah remediasi dengan menggunakan metode

tutor sebaya di SMP Pangudi Luhur dan kesalahan-kesalahan siswa yang ditemukan dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok setelah diteliti dan dikoreksi.

Kesalahan-kesalahan siswa digolongkan menurut jenis-jenis kesalahannya setelah memilah dan mengelompokan hasil pekerjaan siswa yang salah dan siswa yang benar. Kemudian dipilah dan dikelompokkan kembali kedalam tipe kesalahan Weakness In Process Skill dan tipe kesalahan lainnya dilihat pada Tabel 4.7.

77

78

76,5

77

77,5

78

78,5

Weakness In Process Skill

Kesalahan lain

Weakness In Process Skill

Total Kesalahan

Page 53: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

38

Tabel 4.7 Hasil Kesalahan Weakness In Process Skill Pos tes Siswa

No Weakness in process

skill Kesalahan

lain Total

1 0 7 7

2 0 0 0

3 0 8 8

4 0 3 3

5 0 6 6

6 0 5 5

7 0 8 8

Jumlah 0 37 37

Prosentase 0% 100%

Gambar 4.7 Tipe-tipe Kesalahan Pos tes

Tabel dan gambar diatas adalah hasil pos tes yang menunjukkan bahwa tipe weakness in process skill tidak lagi menjadi tipe kesalahan terbanyak seperti pada waktu dilakukan pre tes. Prosentase tipe kesalahan weakness in process skill saat dilakukan pre tes ada 50% dan setelah dilakukan remediasi, prosentasenya berubah menjadi 0%. Prosentase untuk tipe-tipe kesalahan lain adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa proses remediasi untuk mengurangi kesalahan weakness in process skill berhasil dilaksanakan.

3. Perbandingan Perbandingan antara pre tes dan pos tes yang dilakukan oleh siswa

kelas VIIIC SMP Pangudi Luhur Salatiga dapat dilihat pada Tabel 4.8.

0

37

010203040

Weakness in process skill

Kesalahan lain

Hasil Pos Tes Kesalahan Weakness In Prosess Skill Siswa

Total Kesalahan

Page 54: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

39

Tabel 4.8

Perbandingan Pre tes dengan Pos tes Kesalahan Weakness In Process Skill

Butir Soal Kesalahan Weakness in

process skill

Pre tes Pos tes

1 18 0

2 0 0

3 16 0

4 20 0

5 8 0

6 9 0

7 6 0

Jumlah 77 0

Prosentase 50% 0%

Jadi dari perbandingan kesalahan weakness in process skill pada saat pre tes dan pos tes pada Tabel di atas, dapat dilihat bahwa proses remediasi dengan metode tutor sebaya berhasil membuat kesalahan weakness in process skill pada pre tes tidak ditemukan lagi pada pos tes.

C. Pembahasan

Hasil analisis terkait, proses remediasi dengan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan weakness in process skill yang dilakukan siswa pada pre tes sebelumnya antara lain adalah kesalahan proses mengubah bentuk akar, kesalahan proses dalam menggunakan akar pada teorema phytagoras, kesalahan proses menggunakan teorema phytagoras, kesalahan dalam mengkuadratkan. Kesalahan-kesalahan tersebut tidak ditemukan lagi pada saat dilakukan pos tes. Hal ini dikarenakan siswa lebih mudah belajar dan cepat memahami penjelasan dari teman sebayanya karena menggunakan bahasa yang seumuran dengan mereka dan mudah dipahami dibandingkan dengan penjelasan dari guru yang dianggap menggunakan bahasa penyampaian materi yang sulit untuk dimengerti siswa. Salah satu contoh bahasa penjelasan dari tutor adalah menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa jawa. Berikut contoh kutipan percakapan antara tutor dengan anggota kelompoknya.

Tutor : “Ngene lo... mau kan meh golek 125 ki piro, pertama coba ndelok angka sing paling mburi, 5 kan ? Nah.. sko kno coba 125 dibagi 5 hasile piro ?”

Anggota : “Hasile 25. Terus diapake ?” Tutor : “Nah, teko kui tinggal dikei akar wae to..” Anggota : “Maksudmu tarik akar pie ?”

Page 55: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

40

Tutor : “Mau kan aku wis takok to, 125 dibagi 5 piro? Trus, mbok jawab 25..

yowis to, tinggal dikei akar wae dadi 25 × 5.” Anggota : “ Koq iso ?” Tutor : “Eh, lha ra percoyo.. coba saiki nik ra percaya saiki itungen 25 x 5

piro ?” Anggota : “125 to!”

Tutor : “Lha podo to.. kan emang meh golek 125 to ?” Anggota : “Ow... iya dink!” Tutor : “Hmm... kui rung rampung.” Anggota : “ Wealah... lha trus diapake neh?”

Tutor : “Saiki dipisah dadi 25 × 5. Sampe kene wis mudeng ?” Anggota : “ Iyo. Terus ?”

Tutor : “ Yo, tinggal digoleki to 25 piro ?” Anggota : “ 5.”

Tutor : “ lha.. mau kan gek 25. Padahal kan iseh ana 5. Dadi hasile 5 5.”

Hasil kutipan percakapan di atas menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memahami materi dari penjelasan teman sebayanya dikarenakan tutor menggunakan bahasa-bahasa atau kata-kata sehari-hari yang mudah dimengerti oleh siswa. Siswa juga lebih berani bertanya apabila siswa belum memahami apa yang disampaikan oleh tutor. Hal ini dibuktikan dari kutipan percakapan di atas terjadi tanya jawab antara tutor dan anggotanya tentang proses menarik akar kuadrat.

Penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2012) tentang analisis kesalahan matematika dalam menyelesaikan soal kubus dan balok pada siswa kelas VIII di SMP BOPKRI Kelet-Keling, Jepara yang menunjukkan bahwa penyebab siswa melakukan kesalahan dikarenakan penjelasan guru yang menggunakan metode ceramah dan menggunakan kata-kata atau kalimat yang sulit dipahami oleh siswa, siswa tidak menguasai bahasa penyampaian materi dari guru contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, tidak memahami arti kata, tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung.

Kaitan lainnya dengan penelitian tersebut yaitu proses analisis data pre tes ini menggunakan proses analisis yang sama dengan penelitian sebelumnya yaitu tentang pengelompokan tipe-tipe kesalahan menurut Newman (1980). Kesalahan terbanyak yang ditemukan pada penelitian sebelumnya sama dengan kesalahan yang ditemukan saat dilakukan pre tes yaitu kesalahan weakness in process skill.

Tujuan dari penelitian proses remediasi ini untuk memperbaiki kesalahan konsep weakness in process skill siswa dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus dan balok. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Ischak dan Warji (1982) yaitu, remediasi adalah kegiatan perbaikan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Hal ini sejalan juga dengan apa yang dikatakan oleh Kartono (2007) yang menyatakan bahwa remediasi adalah

Page 56: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

41

kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa.

Metode yang digunakan dalam proses remediasi adalah metode tutor sebaya. Metode tutor sebaya ini, sesuai dengan metode yang dikemukakan oleh Winataputra (1999) yang menyatakan bahwa tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep.

Penelitian ini sejalan dengan Arofah (2010) tentang upaya meningkatkan prestasi belajar matematika melalui pembelajaran remedial dengan menggunakan metode tutor sebaya di Madrasah Aliyah Ibnul Qoyyim Yogyakarta yang menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan.

Hasil proses remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus dan balok, dapat diketahui dari hasil pos tes. Hasil pos tes menunjukkan bahwa tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in process skill seperti pada hasil pre tes yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa proses remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya telah berhasil memperbaiki kesalahan weakness in process skill, sehingga tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in process skill pada saat diberikan pos tes tentang bangun ruang kubus dan balok.

Page 57: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

42

Page 58: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Proses pembelajaran remediasi dengan metode tutor sebaya berhasil

memperbaiki kesalahan tipe weakness in process skill yang merupakan

kesalahan siswa tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013.. Hasil pos tes yang ditemukan

bahwa kesalahan weakness in process skill yang sebelumnya 50% dari total

semua kesalahan saat pre tes menjadi 0% dari total kesalahan saat pos tes.

B. Saran

1. Guru diharapkan untuk dapat menemukan metode remediasi lain yang

didasarkan pada kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal matematika.

2. Guru diharapkan dapat membuat proses pembelajaran matematika yang

menarik sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik dan

kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat diperbaiki.

3. Siswa diharapkan dapat memahami lagi pelajaran dengan baik karena

sudah mengerti kesalahan-kesalahan yang dilakukan sehingga hasil

belajarnya menjadi lebih baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lagi menemukan cara-cara lain untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lain yang dilakukan siswa

Page 59: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

44

Page 60: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

45

Daftar Pustaka

Agusari, Asri. 2010. Efektifitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) dalam Hasil Belajar Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII Semester I SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IKIP PGRI Semarang.

Arofah, Khusnul. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Remedial Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Di Madrasah Aliyah Ibnul Qoyyim Yogyakarta Kelas X. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Blair, RW. ED. 1982. Innovative Approaches To Language Teaching. Rowley: Newbury House Publishersn, inc.

Clements, M, N. 1980. Analysing Children’s Error on Mathematical Taks. Education Studies in Mathematics. 11. 1-12.

Djalil Aria dkk. 1997. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Depdikbud. Djamarah, Bahri S. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta. Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta. Drajati, Nur Arifah. 2009. Peer Learning, Sebuah Alternatif Dalam Mengoptimalkan

Potensi Siswa. SMA Lab School. Sumber: http : //belajardanmengajar.blogspot.com/2009/01/peerlearning_23.html. Diunduh tanggal 15 Maret 2013.

Hamalik, Oemar. 1998. Media Pendidikan. Bandung. Citra Aditya Bakti. Ischak dan Warji R. 1982. Program dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta.

Penerbit Liberty. Kadir. 2007. Analisis Penelitian Eksperimen Psikologi dan Pendidikan. Jakarta :

Depdiknas. Kartono, Kartini. 2007. Perkembangan Psikologi Anak. Jakarta: Erlangga. Lerner, W. J. 1988.Learning Disabilities (Theories, Diagnosis and Teaching Strategis).

USA Hougton Mifflin Company. Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial Teori dan Penerapannya dalam

Pembelajaran. Jakarta. Penerbit PT Nimas Multima. Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara. Rochman, Abdi. 2011. Pembelajaran Remidiasi Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa

Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Topik Gaya Gravitasi Di Kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 61: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

46

Saputro, Theofelus Galih. 2012. Kesalahan-Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Kubus dan Balok Kelas VIII di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Semiawan, Cony dkk. 1987. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Soedjadi, R. 2000. Kiat-Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta :

Depdiknas. Sriati, Arti. 1994. Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa SMA (Pengkajian

Diagnosa). Jurnal Kependidikan Jogjakarta. Sudrajat, Ahmad. 2007. Media Pembelajaran. Http:

//www.AhmadSudrajat.woodpress.com/bahan ajar/media pembelajaran. Diunduh tanggal 15 Maret 2013.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suhertin, Andewi. 2007. Belajar Tuntas. Jurnal Lentera Pendidikan. Sunarsi, Anis. 2009. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Pada Materi Luas Permukaan Serta Volume Prisma dan Limas Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Karangayar Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Supatmo, Catur. 2009. Matematika Asyik. Jakarta : Grasindo. Suparno, P. 2007. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Supriyadi, Dedi. 1985. Interaksi Guru Dan Siswa. IKIP Bandung. Supriyoko. 2008. Memajukan Matematika Indonesia.

Http://www.sinarharapan.co.id/berita/0804/12/opio/html. Diunduh tanggal 15 Maret 2013.

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

Untung, T.S. 2008. Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Wicaksono, Agung. 2010. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma di SMK Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Winataputra, Udin S. 1999. Strategi Belajar Matematika. Jakarta. Universitas Terbuka.

Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Kontruktivistik ”Implementasi KTSP & UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen”. Gaung Persada Press. Jakarta. Indonesia.

Page 62: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

47

Zakaria, Bobby. 2012. Tipe-Tipe Kesalahan Disebalik Pemikiran Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Segi Empat Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 63: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 64: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN A

MATERI

KUBUS

Diagonal Sisi

Diagonal sisi / bidang adalah ruas garis yang

menghubungkan dua titik sudut berhadapan pada sebuah sisi kubus.

Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF = AF = BE = CH = DG = AH = DE = BG = CF

Diagonal Ruang Diagonal ruang sebuah kubus adalah ruas garis yang

menghubungkan dua titik sudut berhadapan dalam kubus. Diagonal ruang kubus berpotongan di tengah-tengah kubus. Panjang diagonal ruang AG = BH = CE = DF. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.

Page 65: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Bidang Diagonal Bidang diagonal kubus adalah bidang yang memuat

dua rusuk berhadapan dalam suatu kubus. Bidang diagonal kubus berbentuk persegi panjang. Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE Bidang diagonal ACGE = BDHF = ABGH = CDEF = ADGF = BCHE

Bagian-Bagian Kubus Jika diketahui rusuk kubus ABCD.EFGH berikut adalah a cm, maka:

Panjang Diagonal Bidang

Panjang Diagonal Ruang

Page 66: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Luas Bidang Diagonal

BALOK

Diagonal Sisi

Coba perhatikan Gambar. Ruas garis AC yang melintang antara dua titik sudut yang saling berhadapan pada satu bidang, yaitu titik sudut A dan titik sudut C, dinamakan diagonal sisi bidang balok ABCD.EFGH.

Page 67: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Diagonal Ruang

Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar. Pada kubus tersebut, terdapat ruas garis HB yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut disebut diagonal ruang.

Bidang Diagonal

Bagian-bagian Balok

Jika diketahui balok dengan panjang p cm dan lebar l cm serta tinggi t cm maka:

Diagonal Ruang b-h dan

Diagonal Bidang b-g

1. Panjang Diagonal Bidang

2. Panjang Diagonal Ruang

3. Luas Bidang Diagonal

Bidang Diagonal a-b-g-h

Page 68: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII (Delapan)

Semester : II/ Genap

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan

bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus,

balok, prisma dan limas.

Indikator : Menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi,

diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan

balok.

Alokasi Waktu : 4 × 45 menit ( 3 Pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang

dan bidang diagonal pada kubus dan balok.

Karakter siswa yang diharapkan :

Ketelitian

Rasa ingin tahu

Tanggung jawab

Bekerja sama

Saling Menghargai

Page 69: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 70: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

i

B. Materi Ajar

Kubus dan Balok

C. Metode Pembelajaran

Tutor Sebaya

D. Langkah-langkah Kegiatan

PERTEMUAN I (90 menit)

Pendahuluan (5 menit)

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberi memotivasi

siswa tentang pentingnya mempelajari materi ini.

Guru memilih 7 siswa dari hasil pretes terbaik untuk menjadi tutor.

Kegiatan Inti (80 menit)

Eksplorasi (15 menit)

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6

siswa berdasarkan metode tutor sebaya yaitu guru membagi

kelompok dengan salah satu anggotanya mempunyai kriteria untuk

menjadi tutor pada kelompok tersebut. Masing-masing kelompok

memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen.

2. Guru memberikan pengarahan pada masing-masing tutor untuk

menjelaskan materi kepada masing-masing kelompok tentang

diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan

balok untuk didiskusikan dalam masing-masing kelompok.

Elaborasi (30 menit)

1. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai sub-sub materi yang

telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya.

2. Masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub

materi secara berurutan sesuai dengan tugas yang telah diberikan.

3. Guru bertindak sebagai nara sumber dimana siswa sebagai tutor

tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya.

Page 71: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Konfirmasi (35 menit)

1. Guru memberi latihan soal kepada siswa selain tutor, untuk

mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.

2. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi

penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini.

Penutup (5 menit)

Guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah

dipelajari.

PERTEMUAN II (45 menit)

Pendahuluan (2 menit)

Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya mengenai kubus dan balok.

Kegiatan Inti (40 menit)

Eksplorasi (5 menit)

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6

orang berdasarkan metode tutor sebaya yaitu guru membagi

kelompok dengan salah satu anggotanya mempunyai kriteria untuk

menjadi tutor pada kelompok tersebut. Masing-masing kelompok

memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen.

Elaborasi (15 menit)

1. Masing-masing kelompok berdiskusi dan saling bertukar pikiran

mengenai latihan soal yang telah diberikan kepada setiap kelompok

dibantu oleh tutor sebayanya.

2. Guru bertindak sebagai nara sumber dimana siswa sebagai tutor

tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya.

Page 72: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Konfirmasi (20 menit)

1. Guru memberi latihan soal kedua yang sama seperti pertemuan

sebelumnya kepada siswa yang masih melakukan kesalahan, untuk

mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.

2. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi

penegasan atas materi yang telah dipelajari.

Penutup (3 menit)

Guru memberi tahu kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya

akan ada tes materi kubus dan balok bagi siswa yang masih membuat

kesalahan.

PERTEMUAN III (45 menit)

Pendahuluan (2 menit)

Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya mengenai kubus dan balok.

Kegiatan Inti (40 menit)

Eksplorasi (5 menit)

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6

orang berdasarkan metode tutor sebaya yaitu guru membagi

kelompok dengan salah satu anggotanya mempunyai kriteria untuk

menjadi tutor pada kelompok tersebut. Masing-masing kelompok

memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen.

Elaborasi (15 menit)

1. Masing-masing kelompok berdiskusi dan saling bertukar pikiran

mengenai latihan soal yang telah diberikan kepada setiap kelompok

dibantu oleh tutor sebayanya.

2. Guru bertindak sebagai nara sumber dimana siswa sebagai tutor

tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya.

Page 73: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

Konfirmasi (20 menit)

1. Guru memberi latihan soal ketiga yang sama seperti pertemuan

sebelumnya kepada siswa yang masih melakukan kesalahan, untuk

mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.

2. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi

penegasan atas materi yang telah dipelajari.

Penutup (3 menit)

Guru memberi tahu kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya

akan ada tes materi kubus dan balok.

E. Alat dan Sumber Belajar

Alat :

Papan Tulis

Spidol

Alat peraga Kubus dan Balok

Lembar kerja siswa (LKS)

Sumber :

BSE, yaitu Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 karangan Dewi Nuharini

dan Tri Wahyuni.

LKS, yaitu Buku Kerja Sama Siswa MATEMATIKA pengarah Drs. Theodorus

Suwariyanto M.A. FIC.

Referensi lain.

Page 74: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN C

SOAL PRETES DAN POSTES

Nama :

1. Dari gambar kubus di bawah rusuknya adalah 8 cm, tentukan :

e. Panjang rusuk AE

f. Panjang diagonal sisi AC

g. Panjang diagonal ruang CE

h. Luas bidang diagonal ACGE

2. Isilah tabel di bawah ini dengan memperhatikan gambar di bawah ini !

3. Dari gambar balok di bawah, tentukan :

a. Panjang rusuk AE

b. Panjang diagonal sisi AC

c. Panjang diagonal ruang CE

d. Luas bidang diagonal ACGE

4. Diketahui suatu kubus dengan luas salah satu sisinya 144 cm 2 dan diagonal

sisinya 12 2 cm. Hitunglah :

Unsur Balok Jumlah

Sisi

Titik Sudut

Rusuk

Diagonal sisi

Diagonal ruang

Bidang diagonal

8 cm

5 cm

6 cm

Page 75: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

a. Panjang rusuk kubus

b. Diagonal ruang kubus

5. Suatu kubus dengan diagonal sisi 8 2 cm dan diagonal ruangnya 8 3 cm

tentukan luas bidang diagonalnya!

6. Diketahui suatu balok dengan luas sisi alas balok 48 cm 2 dan lebar balok 6

cm tingginya 5 cm. Hitunglah :

a. Diagonal sisi alas balok

b. Diagonal ruang balok jika diagonal sisi alas dan tinggi balaok sudah

diketahui.

7. Hitunglah luas bidang diagonal ACGE jika diketahui panjang balok 12 cm dan

luas sisi alas ABCD 60 cm 2 dan tinggi balok adalah 6 cm!

-Selamat Mengerjakan-

God Bless You

Page 76: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN D

KUNCI JAWABAN PRETES DAN POSTES

1. a. Panjang rusuk AE = 8 cm

b. Panjang diagonal sisi AC

22 BCABAC

22 88 AC

6464AC

128AC

264xAC

cmAC 28

c. Panjang diagonal ruang CE

22 AEACCE

22

828 CE

64128CE

192CE

cmCE 38

d. Luas bidang diagonal ACGE

L ACGE ACxAE

828 x

2264 cm

Page 77: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

2.

Unsur Balok Jumlah

Sisi 6

Titik Sudut 8

Rusuk 12

Diagonal sisi 12

Diagonal Ruang 4

Bidang Diagonal 6

3. a. Panjang rusuk AE = CG = 5cm

b. Panjang diagonal sisi AC

22 BCABAC

22 68 AC

3664AC

100AC

cmAC 10

c. Panjang diagonal ruang CE

22 AEACCE

22 510 CE

25100CE

125CE

cmCE 55

d. Luas bidang diagonal ACGE

L ACGE ACxAE

510x

250cm

Page 78: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

4. a. Panjang rusuk kubus = cm12144

b. diagonal ruang kubus 22. rusuksisidiag

22

12212

144288

432

3144x

cm312

5. rusuk 22 .. sisidiagruangdiag

22

2838

128192

64

= 8 cm

Luas bidang diagonal kubus = rusuk x diag. sisi

= 8 x 28

= 2264 cm

6. a. panjang balok = luas sisi alas : lebar balok = 48 : 6 = 8 cm

Diagonal sisi alas balok 22 lebarpanjang

22 68

3664

100

cm10

Page 79: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

b. Diagonal ruang balok 22. tinggisisidiag

22 510

25100

125

cm55

7. lebar balok = luas sisi alas ABCD : panjang = 60 : 12 = 5 cm

Diagonal sisi AC =

22 BCABAC

22 512 AC

25144AC

169AC

cmAC 13

Luas bidang diagonal ACGE = AC x GE(tinggi) = 13 x 6 = 278cm

Page 80: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN E

LEMBAR SOAL LATIHAN

Nama :

1. Dari gambar kubus di bawah rusuknya adalah 10 cm, tentukan :

a. Panjang rusuk AE

b. Panjang diagonal sisi AC

c. Panjang diagonal ruang CE

d. Luas bidang diagonal ACG

2. Isilah tabel di bawah ini dengan memperhatikan gambar di bawah ini !

3. Dari gambar balok di bawah, tentukan :

a. Panjang rusuk AE

b. Panjang diagonal sisi AC

c. Panjang diagonal ruang CE

d. Luas bidang diagonal ACGE

4. Diketahui suatu kubus dengan luas salah satu sisinya 225 cm 2 dan diagonal

sisinya 15 2 cm. Hitunglah :

Unsur Balok Jumlah

Sisi

Titik Sudut

Rusuk

Diagonal sisi

Diagonal ruang

Bidang diagonal

12 cm

15 cm

9 cm

Page 81: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

a. Panjang rusuk kubus

b. Diagonal ruang kubus

5. Suatu kubus dengan diagonal sisi 4 2 cm dan diagonal ruangnya 4 3 cm

tentukan luas bidang diagonalnya!

6. Diketahui suatu balok dengan luas sisi alas balok 12 cm 2 dan lebar balok 3

cm tingginya 5. Hitunglah :

a. Diagonal sisi alas balok.

b. Diagonal ruang balok jika diagonal sisi alas dan tinggi balok sudah

diketahui.

7. Hitunglah luas bidang diagonal ACGE jika diketahui panjang balok 12 cm

dan luas sisi alas ABCD 144 cm 2 dan tinggi balok adalah 5 cm!

-Selamat Mengerjakan-

God Bless You

Page 82: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN F

KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. a. Panjang rusuk AE = 10 cm

b. Panjang diagonal sisi AC

22 BCABAC

22 1010 AC

100100AC

200AC

2100xAC

cmAC 210

c. Panjang diagonal ruang CE

22 AEACCE

22

10210 CE

100200CE

300CE

cmCE 310

d. Luas bidang diagonal ACGE

L ACGE ACxAE

10210 x

22100 cm

Page 83: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

2.

Unsur Balok Jumlah

Sisi 6

Titik Sudut 8

Rusuk 12

Diagonal sisi 12

Diagonal Ruang 4

Bidang Diagonal 6

3. a. Panjang rusuk AE = CG = 15cm

b. Panjang diagonal sisi AC

22 BCABAC

22 912 AC

81144AC

225AC

cmAC 15

c. Panjang diagonal ruang CE

22 AEACCE

22 1515 CE

225225CE

450CE

cmCE 215

d. Luas bidang diagonal ACGE

L ACGE ACxAE

1515x

2225cm

Page 84: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

4. a. Panjang rusuk kubus = cm15225

b. diagonal ruang kubus 22. rusuksisidiag

22

15215

225450

675

3225x

cm315

5. rusuk 22 .. sisidiagruangdiag

22

2434

3248

16

= 4 cm

Luas bidang diagonal kubus = rusuk x diag. sisi

= 4 x 24

= 2216 cm

6. a. panjang balok = luas sisi alas : lebar balok = 12 : 3 = 4 cm

Diagonal sisi alas balok 22 lebarpanjang

22 34

916

25

cm5

Page 85: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

b. Diagonal ruang balok 22. tinggisisidiag

22 55

2525

50

cm25

7. lebar balok = luas sisi alas ABCD : panjang = 144 : 12 = 12 cm

Diagonal sisi AC =

22 BCABAC

22 1212 AC

144144AC

288AC

AC cm212

Luas bidang diagonal ACGE = AC x GE(tinggi) 212 x 5 = 2260 cm

Page 86: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN G

Page 87: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 88: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN H

DOKUMENTASI

PROSES PEMILIHAN TUTOR

Page 89: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

PROSES PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Page 90: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 91: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

PENELITI MENDAMPINGI TUTOR

SEBAYA

Page 92: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

PROSES REMEDIASI TUTOR SEBAYA

Page 93: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus
Page 94: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN I

DATA HASIL WAWANCARA

Wawancara adalah salah satu teknik dalam penelitian ini. Tujuan dari

wawancara ini adalah untuk memeriksa kebenaran hasil analisa jawaban tes siswa

dan untuk mengetahui penyebab siswa dalam melakukan kesalahan weakness in

process skill.

Wawancara ini dilakukan terhadap siswa yang hasil evaluasinya telah dianalisis.

Berikut adalah petikan wawancara yang telah dilakukan dengan siswa. Dalam

petikan wawancara ini, P adalah peneliti sedangkan S adalah siswa yang

diwawancarai.

PRE TES

`

P : Ini rumusnya udah bener. Tapi sekarang coba dihitung lagi apa benar

8 22

= 64 2 .

S : Iya bu ( siswa menghitung)

S : bener kok bu.

P : kamu yakin coba diteliti lagi.

S :sudah bu.

P : Ok kita bahas, 8 22

= 82 × ( 2)2 = 64 × 2 = 128

S :lho kok bisa ( 2)2 = 2 bu?

Page 95: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

P : iya kan ( 2)2 = 2 × 2 akar dikalikan akan itu akarnya menjadi hilang jadi

hasilnya 2.

S : ow gitu ya bu, sekarang saya ngerti bu terimakasih bu.

P : Ini punya kamu kok AC kamu kurangi 8-6=2

S : itu kan teorema phytagoras bu. Makanya AC=8-6=2

P : apakah itu benar proses teorema phytagoras?

S : iya bu cuma mungkin saya salah seharusnya masih ada proses

selanjutnya.

P : terus proses seharusnya bagaimana?

S : 8 dan 6 nya di kuadratkan bu.

P : berari prosesnya yang kamu lewatin apa?

S : proses kuardat sama akarnya bu sama itu salah tandanya bu seharusnya

ditambah bukan dikurang.

P : ok itu benar.

Page 96: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

P` :coba lihat kesalahan apa yang kamu lakukan dalam soal yang kamu

kerjakan ini ?

S : hehe, salah perhitungan bu.

P : yang mana, coba kamu tunjukan ?

S : ini bu.

P : sudah tau salahnya berarti seharusnya jawaban yang benar gimana ?

S : gak tau bu.

P :sekarang coba perhatikan hasil yang kamu dapat 64 padahal langkah

sebelumnya ada 2.

S : iya bu 8 x 8 kan 64 ?

P : iya memang benar 8 x 8 64. Tapi itu kan 8 2 x 8 ?

S : oh iya bu saya salah proses bu. Saya belum mengkalikan 2 . berarti

seharusnya 64 2 ya bu.

P : nah itu, besok lagi jangan lupa. Dan jangan diulangi lagi ya.

Page 97: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

P : kesalahan apa yang kamu lakukan pada soal ini?

S : ga tau bu.

P : lho kok ga tau? Coba perhatikan jawaban kamu yang b proses apakah itu

sudah benar?

S : iya bu kan udah saya kuadratkan itu 122 + (12 2)2 = 144 + 144 2.

P : terus perhatikan 2 nya belum kamu kuardratkan padahal (12 2)2

Bukan hanya 12 nya yang dikuadratkan tetapi 2 nya juga, selain itu

kenapa hasil dari 144 + 144 2 = 1288 2 dan kenapa ada akar disitu.

S :Oh saya salah proses bu proses pengakarannya seharusnya tidak langsung

seperti itu, seharusnya 2 dikuadratkan dulu dan dijumlahkan dengan

benar baru setelah itu hasilnya di akar bu.

P : Nah itu tau, besok jangan diulangi lagi ya.

Page 98: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

P : perhatikan jawaban proses teorema phytagoras pada jawaban kamu.

S :kenapa bu?

P : proses apa yang menurutmu masih salah pada jawwaban kamu ini?

S : proses memberi tanda akar ya bu?

P : benar proses pemberian akar kamu tidak ada sehingga tidak jelas proses

125 = 25 5 = 5 2. Seharusnya adalah 125 = 25 × 5 = 5 5

P : Proses apa yang salah dengan hasil pekerjaan kamu ini?

S : Proses penghitungan luasnya ya bu?saya seharusnya mengalikan 13 x 6 =

78 bukan mengakarnya bu.

P : lha itu kamu tau terus kenapa kamu mengakarnya?

Page 99: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

S : karena proses pencarian luas saya kira sama dengan proses phytagoras

tapi tetap saya kalikan hasilnya bu.

REMEDIASI LATIHAN 1

P : Kesalahan apa yang kamu lakukan?

S :uda bener kok bu?

P : ada satu proses yang kamu lupa yaitu proses mengkuadratkan akar dua.

S :ow itu juga dikuadratkan ya bu?

P :Iya bukan hanya 15 nya saja yang dikuadratkan tetapi akar duanya juga.

S : hasilnya terus berapa bu kalau akar dua dikuadratkan?

P : akar yang dikuadratkan itu akarnya dihilangkan.

P : proses apa yang kurang pada pekerjaanmu ini?

S : uda bener kan bu prosesnya menggunakan teorema phytagoras.

P : ok teorema phytagoras memang benar tapi ada kesalahan pertama kamu

proses menjawabnya tiba-tiba langsung 4 32− 4 2. Kedua pada empat

akar dua tidak dikuadratkan.

Page 100: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

S : ow iya bu saya sebenarnya bingung proses pengkuadratan pada teorema

phyagoras.

P : tapi sekarang udah tidak bingung kan?

S : iya bu.

P : ini kenapa kok 25=5 dan 50 = 5 2 = 52 proses apa yang kamu lewatkan

disini?

S : proses pengakaran bu?

P : jadi seharusnya proses pengakaran itu kmu tulis biar jelas sehingga tidak

disalahkan jawaban kamu, kalau seperti ini kan jawaban kamu jadi salah

karena ada proses yang kamu lewati.

Page 101: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

REMEDIASI LATIHAN 2

P : langsung saja kesalahan apa yang kamu lihat pda jawaban kau ini atau

proses apa yang kurang pada jawaban kamu ini?

S : kurang tau bu.

P : proses yang kamu kurangi adalah setelah kamu jumlahkan 16+9=25

setelah itu proses selesai, padahal proses terakhir dari teorema phytagoras

adalah mengakarkan hasil dari penjumlahan tersebut.

S : saya belum mengerti bu.

P : maksudnya setelah kamu jumlahkan dan hasilnya 25 ada proses yang

belum dilakukan yaitu mengakarkan 25 tersebut.

S :ow iya bu sekarang saya mengerti.

P :Kesalahan apa yang kamu temukan pada jawaban kamu ini?

S : ga tau bu.

P : kesalahan kamu adalah proses penjumlahan 144+25. Kenapa hasilnya

menjadi semakin kecil kan dijumlahkan.

Page 102: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

S : saya salah menjumlahkan bu.

P : satu lagi proses penghitungan akar kamu dari mana kamu dapatkan

125 = 13.

S :saya sebenarnya tidak mengerti bu bagaimana proses mengakarkan

bilangan yang bukan bilangan kuadrat bu.

P : seharusnya proses yang harus kamu lakukan adalah dengan mencari

faktor dari 125 yang merupakan bilangan kuadrat yaitu 25. Jadi prosesnya

adalah 125 = 25 × 5 = 5 5.

S : ow ternyata cuma gitu ya bu, gampang ternyata.

Page 103: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN J SURAT IJIN PENELITIAN

Page 104: Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3648/2/T1_202009103_Full... · dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus

LAMPIRAN K SURAT KETERENGAN PENELITIAN