29
RENCANA KEPENGAWASAN MANAJERIAL (RKM) SEKOLAH MENENGAH UMUN TINGKAT ATAS ( SMA ) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN DOMPU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Disusun oleh: .................... PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN DOMPU i

RENCANA KEPENGAWASAN AKADEMIK (RKA ... · Web viewPermendiknas No. 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi

  • Upload
    dotram

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA KEPENGAWASAN MANAJERIAL (RKM) SEKOLAH MENENGAH UMUN TINGKAT ATAS

( SMA )DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN DOMPUSEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun oleh:

....................

PEMERINTAH KABUPATEN DOMPUDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH

RAGA KABUPATEN DOMPUTAHUN 2010

HALAMAN PENGESAHAN

i

RENCANA KEPENGAWASAN MANAJERIAL (RKM) SEKOLAH MENENGAH UMUM TINGKAT

ATAS( SMA )DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN DOMPUSEMESTER GANIL

TAHUN PELAJARAN 20110/2011

Disyahkan dan diterima,

Di Dompu , Juli 2010

Korwas, Pengawas Manajerial,

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Dompu

........................................................................

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alkhamdulillah, penyusunan Rencana Kepengawasan Manajerial Semester Genap Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 20010/2011 ini telah

dapat diselesaikan.

Rencana Kepengawasan Rencana Kepengawasan Manajerial ini

disusun sebagai pedoman kerja operasional dalam pelaksanaan

kepengawasan sekolah tahun pelajaran 2010/2011. Rencana ini

diharapkan dapat membantu para pengawas sekolah dalam

melaksanakan tugas kepengawasannya guna mencapai misi dan visi

pengawas sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Dompu.

Penyusunan buku ini mengacu pada tugas pokok dan fungsi

pengawas sekolah sebagaimana telah diatur didalam peraturan

kepengawasan, dengan memperhatikan kebijakan Dinas Pendidikan

Kabupaten Dompu serta kinerja secara umum di Sekolah dengan

memperhatikan berbagai kondisi intern maupun ekstern yang

berkembang. Mudah-mudahan program ini dapat dilaksanakan dengan

baik sehingga pencapaian misi dan visi pengawas sekolah dapat segera

tercapai dengan maksimal.

Kepada seluruh Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan

Kabupaten Dompu disampaikan terima kasih atas semua kerjasama, dan

koordinasi kerja, baik dalam penyusunan program maupun pelaksanaan

program serta evaluasi program kerja ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang

Maha Esa meridhoi semua usaha kita serta senantiasa memberikan taufik

dan hidayah Nya kepada kita semua dalam usaha meningkatkan mutu

pendidikan di Kabupaten Sampang.

Dompu , Juli 2010

iii

DAFTAR ISI

halamanHalaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Hukum 2

C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kerja Pengawas 4

D. Siklus Kegiatan Pengawas Sekolah 5

E. Sekolah Binaan 6

BAB II : RENCANA KEGIATAN MANAJERAL (RKM) 10

BAB III : PENUTUP 14

A. Kesimpulan 14

B. Rekomendasi 14

Daftar Rujukan 16

iv

BAB IPENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah

ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi

pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata

sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga

negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip

penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan

reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan

diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan

guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan

mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip

ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma

pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan,

dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan

karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang

bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel,

bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan

pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus

1

dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar

nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada

satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses

berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar

dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan

menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket maupun pada sistem

kredit semester.

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran

yang efektif dan efisien.

B. Landasan Hukum Rencana Kepengawasan Akademik/Manajerial

1. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional,

2. Undang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah,

3. Undang-Undang Nomor: 25 Ahun 2000 Tentang Program

Pembangunan Nasional (Propenas),

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

5. Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP)

6. Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan

Otonomi Daerah,

7. Keputusan Mendikbud Nomor: 020/U/1998 Tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanan Jabatan Funsional Pengawas Sekolah Dan Angka

Kreditnya.

8. Keputusan Menpan Nomor: 091/KEP/M.PAN/10/2001 Tentang

Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya

9. Keputusan Mendiknas Nomor: 097/U/2002 Tentang Pedoman

Pengawasan Pendidikan, Pembinaan Pemuda Dan Pembinaan Olah

Raga.

2

10. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Kurikulum

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

11. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompeensi

Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

12. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksananaan

Permendiknas Nomor 22 Dan 23 Tahun 2006.

13. Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi

Pengawas Sekolah

14. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi

Kepala Sekolah

15. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Dan Standar

Kompetensi Guru

16. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Guru

17. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan Dasar Dan Menengah

18. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Evaluasi

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

19. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar Dan Menengah

20. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok

Pengawas sekolah.

21. Garis-Garis Besar Program Pembinaan SMA Tahun 2008, Depdiknas,

Jakarta.

22. Surat Keptusan Kepala Dikpora Kab Dompu NO ;800/163/Dikpora

Tangaal 30 juni 2010 Tentang Tugas pengwasan sekolah semeter

ganjil tahun pelajaran 2010/2011

C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kerja Kepengawasan

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Tugas pokok

pengawas pada Pendidikan Dasar Dan Menengah telah ditetapkan standar

langkah-langkah pelaksanaan kepengawasan sebagai berikut:

1. Penilain

3

a. Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dan staf administrasi

sekolah ( tenaga laboran,pustakawan )

b. Penilaian kinerja guru .

c. Penilaian dilkukan dengan observasi dengan lembar pengamatan

dan lembar instrumen penilaian kinerja

2. Pembinaan

a. Organisasi sekolah menghadapi akreditasi sekolah

b. Kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolah

c. Tenaga administrasi sekolah ( laboran,pustawan)

d. Inovasi pendidikan

e. Pembinaan dilakukan dengan diskusi,bimbingan tehnis,bimbingan

profesional,melalui MKKS, dan disekolah binaan

3. Pemantauan

a. Pengelolaan dan administrasi sekolah

b. Pelaksanaan 8 standar nasional pendidikan

c. Lingkungan sekolah

d. Pelaksanaan Ujian nasional dan ujian sekolah

e. Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru

f. Pelaksanaan ekstrakurikuler

g. Sarana belajar ( alat peraga,laboratorium,perpustkaan)

4. Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran

dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

5. Tindak lanjut

a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada kepala sekolah yang

telah memenuhi standar.

b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada kepala sekolah

yang belum memenuhi standar.

4

c. Kepala sekolah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe-

nataran Iebih lanjut khususnya tentang pemahaman manajerial

sekolah.

D. Siklus Kegiatan Kepengawasan Sekolah

E. Sekolah Binaan Bambang Sukamto

No. Nama Sekolah Binaan Alamat

1 SMAN.HUU HUU2 SMA USMAN BIN AFFAN DOMPU3 SMA TD.KOSGORO DOMPU4 SMAN 2.DOMPU DOMPU5 SMAN 1.WOJA WOJA6 SMAN.MANGGELEWA MANGGELEWA7 SMAN 2.KEMPO KEMPO8 SMPN 2.KILO KILO9 SMAN 1.PEKAT PEKAT10 SMA PGRI PEKAT PEKAT

5

BAB IIRENCANA KEPENGAWASAN MANAJERIAL (RKM) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 20010/2011

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DA OLAH RAGA KABUPATEN DOMPU

ASPEK PENILIAN

FokusMasalah

(1)

Tujuan

(2)

Indikator Keberhasilan

(3)

Strategi/Metode Kerja/Teknik

Supervisi

(4)

Skenario Kegiatan

(5)

Sumber Daya yang

diperlukan

(6)

Penilaian dan

instrumen

(7)

RencanaTindak Lanjut

(8)1.Kinerja Kepala sekolah

Meningkatkan kepemimpinan secara komprehensip

Kepala sekolah dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan EMASLIM

Observasi awalPelaksananObservasi akhirEvaluasiPembinaan

Pertemuan pendahuluanMenyiapkan kelengakapan administrasi sekolah binaan

Pengawas sekolah selaku penilai kinerja kepala sekolah

KualitatifInstrumen pengamatan

Juli sd desember 010

2.Kinerja tata usaha

Meningkatkan kemampuan staf tenaga administrasi sekolah

Staf Tata usaha dapat bekerja secara optimal mendukung pelaksanaan pembelajaran

Observasi awalPelaksananObservasi akhirEvaluasiPembinaan .

Pertemuan pendahuluanMenyiapkan kelengakapan administrasi sekolah binaan

Pengawas sekolah selaku penilai kinerja tenaga administrasi sekolah

KualitatifInstrumen pengamatan

Juli-desember010

6

ASPEK PEMBINA

ANFokus

Masalah

(1)

Tujuan

(2)

Indikator Keberhasilan

(3)

Strategi/Metode Kerja/Teknik

Supervisi

(4)

Skenario Kegiatan

(5)

Sumber Daya yang

diperlukan

(6)

Penilaian dan

instrumen

(7)

RencanaTindak Lanjut

(8)

1.Peningkatan kompetensi manajerial kepala sekolah

Meningkatnya pemahaman kepala sekolah terhadap tugasnya pada aspek manajerial sekolah

.Kepala sekolah dapat menjalankan fungsinya dalam tugas tugas manajeral sekolah

Observasi awal pada sekolah binaanWawancara dengan kepala sekolahPengamatan dokumen manajerial

Bintek dan binprof di sekolah binaan

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah

KualitatifInstrumen pengamatan

Juli 010 sd Desember010

2.Kepala sekolah dalam menghadapi akreditasi sekolah

.Menyiapkan perangakat administrasi sekolah dalam akreditasi sekolah,dengan melengkapi administrasi

Sekolah telah siap untuk diakreditasi

Observasi awal pada sekolah binaanWawancara dengan kepala sekolahPengamatan dokumen administrasi sekolah

Bintek dan binprof di sekolah binaan

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah

KualitatifInstrumen pengamatan

Julii 010 sd Desember 010

3.Tenaga Meningkatkankemampuan Tenaga

.Terdapatnya tenaga administrasi sekolah

Observasi awal Bintek dan Pengawas Kualitatif Juli sd

7

administrasi sekolah administarsi

Sekolah agar dapat bekerja secara efisien guna mendukung pembelajaran dan pengelolaan sekolah

yang handal pada sekolah binaanWawancara dengan kepala sekolahPengamatan dokumen administrasi sekolah

binprof di sekolah binaan

sekolah/supervisorKepala sekolah

Instrumen pengamatan

desember 010

8

ASPEK PEMANTUAN

FokusMasalah

(1)

Tujuan

(2)

Indikator Keberhasilan

(3)

Strategi/Metode Kerja/Teknik

Supervisi

(4)

Skenario Kegiatan

(5)

Sumber Daya yang

diperlukan

(6)

Penilaian dan

instrumen

(7)

RencanaTindak Lanjut

(8)1.Administrasi sekolah

Tersusunya administrasi sekolah secara lengkap dengan mengacu pada standar nasional pendidikn,meliputi program kerja tahunan,semester,program supervisi,dan monitoring,rapbs,program tatausaha.kearsipan surat surat

Adanya administrasi sekolah lengkap meliputi,progran tahunan sekolah,program kerja semester,program pengembangan sekolah;program supervisi dan monev,rapbs,program kerja tu,kearsipan surat

Pemantauan awalPelaksanan administtrasi sekolah binaan

Kunjungan ke sekolah binaan dengan membawa formas penilaian emaslim

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah/tenaga administrasi sekolah

KualitatifInstrumen padministasi sekolah

Juli 010 sd Desember010

2.Standar naional pendidika

Meningkatkan kemampuan Kepala Sekolah agar nekerja keras untuk mencapai

Staf Tata usaha dapat bekerja secara optimal mendukung pelaksanaan pembelajaran

Pemantuan awalPelaksananDelapan standar nasional sekolah binaan

Kunjungan ke sekolah binaan dengan membawa format delapan

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah

KualitatifInstrumen delapan standar nasionalpen

Juli 010 sd Desember 010

9

keberhasilan. standar didikan

3.Lingkungan sekolah

Meningkatnya pemahaman kepala sekolah terhadap lingkungan sekolah yang kondusif bagi terciptanya pembelajaran

.Kepala sekolah dapat menjalankan fungsinya dalam tugas tugas manajeral sekolah

Pemantuan awal lingkungan sekolah binaan

Kunjungan ke sekolah binaan dengan membawa format linkungan sekolah

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah

KualitatifInstrumen lingkungan sekolah

Juli 010 sd Desember010

4.Ujian Nasional dan ujian sekolah

.Menyiapkan perangakat administrasi sekolah dalam akreditasi sekolah,dengan melengkapi administrasi

Sekolah telah siap untuk diakreditasi

Pematuan di sekolah binaan

Kunjungan ke sekolah dengan membawa format pematuanujian nasional

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah/panitia

KualitatifInstrumen ujian sekolah dan UN

Maret dan april 011

5.Penerimaan siswa baru

Meningkatkan kemampuan Kepala Sekolah agar memiliki motivasi yang.

Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai

Pemantuan di sekolah binaan

Kunjungan ke sekolah dengan membawa format penerimaan siswa baru

Pengawas sekolah/supervisorKepala sekolah /panitia

KualitatifInstrumen penerimaan siswa baru

Mei dan Juni 2011

6.Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

Meningkatkan kemampuan Tenaga administarsi

.Memiliki program ektra kurikuler yang memadai dan ada hasil kegaiatanya

Pemamtuan di sekolah,wawancara.

Kunjungan kesekolah binaan dengan membawa

Pengawas sekolah/supervisorKepala

KualitatifInstrumen kegiatan ekstra

Juli 10 sd Desember010

10

Sekolah agar dapat bekerja secara efisien guna mendukung pembelajaran dan pengelolaan sekolah

format pematuan kegiatan ektrakurikuler

sekolah/guru kurikuler

7.Menyusun laporan semester ganjil 2010

Tersusunya laporan kepengawasan semester ganjil tahun 2010 secara lengkap

.Ada dukumen laporan semester ganjil 2010

Pembuatan laporan lengkap semester gganjil tahun 2010

Disusun mulai awal desember

Pengawas sekolah binaan

Pedoman penyusunan laporan semester

Desember 2010

11

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan1. Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan

karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan

lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata

pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses

pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah

harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik.

2. Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan

landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan adalah

pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah

pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma

pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,

dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif

dan efisien.

B. Rekomendasi

1. Kepala sekolah sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan perlu terus diberikan peluang untuk senatiasa meningkatkan

dan mengembangkan seluruh kompetensinya melalui berbagai strategi dan

12

metode agar mereka dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk

memberikan pelayanan yang terbaik.

2. Tuntutan Kepala sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya yang lebih baik dan terus meningkat kepada peserta didik, maka

perlu untuk dibarengi dengan upaya untuk memberikan kesejahteran dan

perlindungan kerja yang lebih baik.

3. Perlunya seluruh kegiatan disemua bidang pendidikan dilakukan

standarisasi sehingga mempermudah untuk dilakukan evaluasi, perbaikan

berkelanjutan.

13

Daftar Rujukan

1. __________. (2003). Jabatan Fungsional Pengawas. Badan Diklat Depdagri & Diklat Depdiknas.

2. Depdiknas. (2002.a). Manajeman Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

3. Dirjen PMPTK. (2005) Standar Kompetensi Pengawas Sekolah TK/SD Matapelajaran/Rumpun Matapelajaran. Jakarta: Dirjen PMPTK.

4. Garis-Garis Besar Program Pembinaan SMA 2008, Depdiknas, Jakarta,

2008

5. Holmes. (tth.). School Inspection (A teacher's guide to preparing, surviving and evaluating Ofsted inspection). Buckingham. Philadelphia: Open University Press.

6. Instrumen Pengawasan Sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang,

2007

7. Keputusan Mendikbud Nomor: 020/U/1998 Tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanan Jabatan Funsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya.

8. Keputusan Mendiknas Nomor: 097/U/2002 Tentang Pedoman Pengawasan

Pendidikan, Pembinaan Pemuda Dan Pembinaan Olah Raga.

9. Keputusan Menpan Nomor: 091/KEP/M.PAN/10/2001 Tentang Jabatan

Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya

10. Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP)

11. Peraturan Pemerintah Nomor: 74 Tahun 2008 Tentang Guru

12. Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan

Otonomi Daerah,

13. Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas

Sekolah

14. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Kepala

Sekolah

15. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Dan Standar

Kompetensi Guru

14

16. Permendiknas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan.

17. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan Dasar Dan Menengah

18. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Evaluasi Pendidikan

Dasar Dan Menengah.

19. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Kurikulum

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

20. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompeensi Lulusan

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

21. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksananaan Permendiknas

Nomor 22 Dan 23 Tahun 2006.

22. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar Dan Menengah

23. Permendiknas Nomor 10 tahun 2008 tentang Sertifikasi Guru

24. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

25. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional,

26. Undang-Undang Nomor: 25 Ahun 2000 Tentang Program Pembangunan

Nasional (Propenas),

27. Widiani Maria, Dra., M.A, Program Kerja Pengawas Sekolah, Departemen

Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan

Tenaga Kependidikan, Direktorat Tenaga Kependidikan, Jakarta, 2006

15

16