Upload
razuki-ridwan
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
1/12
TUGAS SISTEM PEMBENDAHARAAN DAN
ANGGARAN NEGARA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA
ANGGARAN
OLEH:
FADHILLAH ASRI (1102120964)
NOPRIAL VALENRA M (1102120906)
M.YOGI PRATAMA (1102112822)
RIZKI DARMAWAN (1102136429)
PUTRA (1102113026)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2013
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
2/12
PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, yang dimaksud
dengan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya
disebut RKAKL, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Strategis Kementerian Negara/Lembaga
(Renstra K/L) yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran untuk menjadi pedoman
pelaksanaan program dan kegaitan.
Dalam penyusunan RKAKL selain mengacu pada RKP dan Renstra K/L, penyusunan
RKAKL juga harus mengacu pada pagu sementara dan definitif yang ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Keuangan, hasil kesepakatan yang dilakukan oleh kementerian/lembaga
terkait dengan DPR, serta tidak boleh keluar dari tupoksi unit organisasi
kementerian/lembaga yang bersangkutan. Selain itu, banyak rambu-rambu yang harus
diperhatikan dalam proses penyusunan RKAKL agar tercapai anggaran berbasis kinerja
seperti memperhatikan alur perencanaan dan penganggaran.
` ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
RPJM
Daerah
RPJP
Daerah
RKPRPJM
NasionalRPJP
Nasional
RKP
Daerah
Renstra-KL
Renja-KL
Renstra-SKPD
Renja-SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA-SKPD
APBN
RincianAPBN
APBD
RincianAPBD
Acuan
Pedoman Dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Acuan
Acuan
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN
PemerintahPusat
PemerintahDaerah
UU KN
Visi, Misi, ProgramPresiden
Dijabarkan
Visi, Misi, ProgramKepala Daerah
Dijabarkan
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
3/12
Dasar Hukum
1. UU NO 17/2003 Pasal 14 (1)Dalam rangka penyusunan RAPBN, menteri/ pimpinan lembaga selaku pengguna
anggaran/pengguna barang menyusun RKA-KL
2. UU NO 17/2003 Pasal 14 (2)RKAKL disusun berdasarkan prestasi kerja / kinerja yang akan dicapai.
3. PP NO 20/2004 Pasal 3 (2)Program dan kegiatan disusun dengan pendekatan berbasis kinerja, kerangka
pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu
4. PP NO 21/2004 Pasal 4RKA-KL disusun dengan menggunakan pendekatan Kerangka Pengeluaran JangkaMenengah; Penganggaran Terpadu dan Penganggaran Berbasis Kinerja.
5. Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Penyusunan dan PenelaahanRKA-KL
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134 /PMK.06/ 2005Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
7. Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara K/L8. Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Definitif K/L
Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan
Pemerintah untuk menyusun anggaran dengan pendekatan anggaran terpadu (unified budget),
kerangka pengeluaran jangka menengah/KPJM (Medium Term Expenditure
Framework/MTEF) dan Penganggaran Berbasis Kinerja/PBK (Perfomance Based
Budgeting). Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan menyusun dokumen anggaran yang
disebut "Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)"
1. PENGANGGARAN TERPADUPenganggaran terpadu merupakan unsur yang paling rnendasar bagi pelaksanaan elemen
reformasi penganggaran lainnya, yaitu Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) dan
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
4/12
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM). Dengan kata lain bahwa pendekatan
anggaran terpadu merupakan kondisi yang harus terwujud terlebih dahulu.
5 Komponen Pokok Pendekatan Anggaran Terpadu Dalam RKA-KL:
(1.)Satuan KerjaPenetapan satuan kerja sebagai kuasa pengguna anggaran untuk melaksanakan semua
kegiatan yang ditetapkan menteri/pimpinan lembaga
(2.)KegiatanSetiap satuan kerja minimal mempunyai satu kegiatan dlm rangka mewujudkan
sebagian sasaran program dari unit organisasi
(3.)KeluaranKegiatan yang dilaksanakan satuan kerja mempunyai keluaran yang jelas & tidak
tumpang tindih dng keluaran dari kegiatan lain
(4.)Jenis BelanjaJenis belanja ditetapkan dengan kriteria yang sama untuk semua kegiatan
(5.)Jenis BelanjaSatu dokumen perencanaan, satu dokumen penganggaran dan satu dokumen
pelaksanaan anggaran untuk semua jenis satker dan kegiatan
Diagram Kerangka Ideal Penganggaran Terpadu
Program
Kegiatan- Kegiatan DasarPembayaran GajiOps. Kantor & Pemeliharaan
- Kegiatan PenunjangPriorotas Nasional Penunjang
Kepala Kantor (A. Rutin)
Pimpinan Proyek (A. Pemb)
Program
Kegiatan- Kegiatan Dasar- Kegiatan Penunjang
Program- ProyekPrioritas Nasional
MAK Anggaran Rutin- Belanja Pegawai- Belanja Barang- Belanja Lain- Belanja Perjalanan
Mak Anggaran Pembangunan- Belanja Modal
1
2
PendekatanSektoral
Kegiatan
Kepala Kantor / KPA
MAK: tida ada tumpang tindih penggunaan
antara satu MAK dengan yang lainnya
1
2
PendekatanFungsional
Kelembagaan
DUAL BUDGET UNIFIED BUDGET
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
5/12
Penerapan Penganggaran Terpadu (unified budget) diharapkan dapat mewujudkan:
(1)Satuan kerja sebagai satu-satunya entitas akuntansi yang bertanggung jawab terhadapasset dan kewajiban yang dimilikinya;
(2)Alokasi dana untuk kegiatan dasar/operasional organisasi mendukung kegiatanpenunjang dan prioritas dalam rangka pelaksanaan fungsi, program dan kegiatan
satuan kerja yang bersangkutan;
(3)Adanya akun yang standar (dahulu dikenal sebagai mata anggaran keluaran) untuksatu jenis belanja dipastikan tidak ada duplikasi penggunaannya, sehingga satu jenis
belanja hanya untuk satu jenis pengeluaran tertentu.
2. PENGANGGARAN BERBASIS KINERJAPenganggaran berbasis kinerja merupakan penyusunan anggaran yang dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan,
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Sesuai Pasal 7 PP
Nomor 21 tahun 2004 kementerian negara/lembaga diharuskan menyusun anggaran
dengan mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja. lndikator
kinerja (performance indicators) dan sasaran (targets) merupakan bagian dari
pengembangan sistem penganggaran berdasarkan kinerja. Penerapan penganggaran
berbasis kinerja akan mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan
kegiatan. Sistem ini terutama berusaha untuk menghubungkan antara keluaran (outputs)
dengan hasil (outcomes) yang disertai dengan penekanan terhadap efektifitas dan efisiensi
terhadap anggaran yang dialokasikan.
Secara lebih rinci maksud dan tujuan penganggaran berbasis kinerja adalah :
Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (ouput) dan dampak (outcome) atas
alokasi belanja (input) yang ditetapkan;
Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran;
Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra kementerian negara/lembaga.
Penerapan penganggaran berbasis kinerja tersebut akan tercermin dalam dokumen
anggaran (RKA-KL). Secara substansi RKA-KL menyatakan informasi kebijakan beserta
dampak alokasi anggarannya. lnformasi yang dinyatakan dalam RKA-KL antara lain
berupa:
Kebijakan dan hasil yang diharapkan dari suatu program.
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
6/12
Kondisi yang diinginkan untuk mencapai sasaran program berupa output dan kegiatantahunan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan dan keluarannya beserta masukan sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan.
5 Komponen Pokok Pendekatan Anggaran Berbasis Kinerja Dalam RKA-KL:
(1.)Satuan KerjaSatuan kerja sebagai penangung jawab pencapaian keluaran/output kegiatan/
subkegiatan
(2.)KegiatanRangkaian tindakan yang dilaksanakan satuan kerja sesuai dengan tugas pokoknya
untuk menghasilkan keluaran yang ditentukan
(3.)KeluaranSatuan kerja mempunyai keluaran yang jelas & terukur sebagai akibat dari
pelaksanaan kegiatan
(4.)Standar BiayaPerhitungan anggaran didasarkan pada standar biaya (bersifat umum dan bersifat
khusus)
(5.)Jenis BelanjaPembebanan anggaran pada jenis belanja yang sesuai
3. PENGANGGARAN DALAM KERANGKA PENGELUARAN JANGKAMENENGAH
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatan penganggaran berdasarkan
kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya
pada tahun berikutnya yang dinyatakan sebagai prakiraan maju.
Tujuan dari pendekatan ini adalah agar disiplin fiskal bisa berjalan secara berkelanjutan
karena ketika Kementerian/Lembaga mengajukan usulan anggaran untuk membiayai
program dan kegaitan dalam tahun anggaran yang direncanakan dan menyampaikan
prakiraan maju untuk tahun berikutnya.
Dalam penyusunan RKA-KL dengan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah, kementerian negara/lembaga perlu menyelaraskan kegiatan/program yang
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
7/12
disusun dengan RPJM Nasional dan Renstra kementerian negara/lembaga, yang pada
tahap sebelumnya menjadi acuan dalam menyusun RKP dan Renja-KL.
Secara umum konsepsi dasar KPJM dalam RKAKL dapat digambarkan dalam diagram
sebagai berikut:Diagram Sistem Perencanaan dan Penganggaran
DASAR-DASAR PENGALOKASIAN ANGGARAN
Visi dan Misi kementerian negara/lembaga.
Skala Prioritas.
RKA-KL disusun berdasarkan skala prioritas dengan mengacu pada:
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) hasil pembahasan dengan DPR
Pagu Sementara/Pagu Definitif
Hasil Kesepakatan DPR dengan kementerian negara/lembaga
Tupoksi unit organisasi kementerian negara/lembaga
Pengalokasian anggaran ke dalam kegiatan/subkegiatan dalam RKA-KL tidak dapat
mengakibatkan :
Pergeseran anggaran antar program
Pengurangan belanja mengikat
Perubahan pagu sumber pendanaan/ sumber pembiayaan (RM/PLN/HLN/PNBP)
yang ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG(R P J P)
RPJM Renstra KL KPJM
RKA-KL(APBN)
Program Kegiatan Outcome
1)
3) 5)
2) 3)
RKP RK - KL
1)
2) 4)
Output1) 5) 5)
"Performance-based budget"
Untuk
Me
ncapai
Visi
Presiden
VisiNasional
1) Dijabarkan 2) Dirangkum 3) Indikasi Pendanaan 4) Kepastian pendanaan 5) Menghasilkan 6) Proyeksi ke Depan
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
8/12
Perhitungan alokasi biaya didasarkan pada indeks satuan biaya yang ditetapkan.
PRIORITAS DALAM PENYUSUNAN RKA-KL
1. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran Priotitas PembangunanNasional dan/atau Prioritas Kementerian Negara/Lembaga.
2. Kebutuhan anggaran yang bersifat mengikat3. Kebutuhan dana Pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari
pinjaman dan hibah luar negeri.
4. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (multi years).5. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan percepatan pemulihan pasca
konflik dan pasca bencana di berbagai daerah.
6. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri termasuk kendaraan bermotor
INSTRUMEN PENGALOASIAN ANGGARAN
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
9/12
PENGALOKASIAN MENURUT PROGRAM
Program dalam RKA-KL dikelompokkan ke dalam:
Program Prioritas (Nasional), yaitu program-program yang ditetapkan Pemerintah dalam
RKP sebagai prioritas pembangunan yang difokuskan pada upaya penyelesaian masalah
mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, keadaan yang lebih
aman, adil dan demokratis. Program prioritas nasional tersebut dijabarkan lebih lanjut
dalam kegiatan-kegiatan prioritas.
Program Penunjang, yaitu semua program yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga,
kecuali yang telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional. Program penunjang
dijabarkan lebih lanjut dalam kegiatan penunjang.
PENGALOKASIAN MENURUT KEGIATAN
KEGIATAN
KEGIATANDASAR
KEGIATAN
TUPOKSI
KEGIATAN
PRIORITAS
KEGIATAN
PENUNJANG
PENGELOLAAN GAJI,
TUNJANGAN DAN HONORARIUM
PENYELESAIAN LANGGANANDAYA DAN JASA
PERAWATAN SARANA
PRASARANA
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
10/12
Untuk mendukung kecepatan dan kelancaran penganggaran dan pelaksanaan anggaran satker
pusat dapat berupa Unit eselon II, sepanjang memenuhi salah satu atau lebih syarat sbb:
Lokasi satker berada pada prop/kab/kota yang berbeda dengan kantor pusatnya.
Karakteristik tugas/kegiatan satker yang komplek.
Volume kegiatan dengan anggaran yang relatif besar
BELANJA MENGIKAT DAN TIDAK MENGIKAT
SATKER
KEGIATAN DASAR
GAJI & TUNJANGAN YANG
MELEKAT PADA GAJI
LANGGANAN DAYA DAN JASA
PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
DIDANAI DARI BELANJA
MENGIKAT
KEGIATAN TUPOKSI (KEGIATAN PRIORITAS & KEGIATAN
PENUNJANG)UNTUK MENCAPAI OUTPUT YANG MENJADI TANGGUNGJAWABNYA
UNTUK MENDUKUNG MEWUJUDKAN SASARAN PROGRAM
DIDANAI DARI BELANJA TIDAK MENGIKAT
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
11/12
JENIS BELANJA
KEGIATAN SWAKELOLA DAN KONTRAKTUAL
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
BANTUAN SOSIAL
HIBAH
SUBSIDI
CICILAN/BUNGA
UTANG
BELANJA LAIN-LAIN
PENGELUARAN UNTUK KOMPENSSI DALAM BENTUK UANG YANGDIBERIKAN KEPADA PEGAWAI PEMERINTAH YANG BERTUGASDIDALAM MAUPUN DILUAR NEGERI SEBAGI IMBALANATASPEKERJAANYANG TELAH DILAKSANAKAN
PENGELUARAN UNTUK PENGADAAN BARANG/JASA YANG HABIS
PAKAI UNTUK MEMPRODUKSI BARANG/JASA TERTENTU
PENGELUARAN YANG DIPAKAI UNTUK PEMBENTUKAN MODALYANGSIFATNYA MENAMBAH ASET PEMERINTAH
PENGELUARAN UNTUK TRANSFER UANG ATAU BARANG YANG
DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT GUNA MELINDUNGI DARIKEMUNGKINANTERJADINYARESIKO SOSIAL TERTENTU
PENGELUARAN UNT TRANSFER YANG SIFATNYA TIDAK WAJIBKEPADA NEGARA LAIN ATAU ORGANISASI INTERNASIONAL
PENGELUARAN YG DIBAYARKAN KEPADA PERUSAHAAN
NEGARA/SWASTA/LEMBAGA TERTENTU YG MEMPRODUKSI DANMENJUAL BARANG/JASA AGAR HARGA BARANG/JASA YANGDIPRODUKSIDPT DIJANGKAU MASYARAKAT
PENGELUARAN UNTUK PEMBAYARAN ATAS KEWAJIBAN
PENGGUNAANUTANG BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI
PENGELUARAN UNTUK BELANJA PEMERINTAH YANG TIDAK DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN MENURUT JENIS BELANJA TERSEBUTSEBELUMNYA
SATKER
KEGIATAN SWAKELOLAANGGARAN DIBEBANKAN PADA
BEBERAPA JENIS BELANJA,
SESUAI DENGAN KOMPONEN-
KOMPONENNYA
CONTOH : DIKLAT FUNGSIONAL
HONORARIUM MASUK BELANJA
PEGAWAI, PERJALANAN MASUK
BELANJA BARANG
KEGIATAN KONTRAKTUAL
ANGGARAN DIBEBANKAN PADA SATU JENIS BELANJA YANGSESUAI
CONTOH : DIKLAT FUNGSIONAL MASUK BELANJA BARANG
8/13/2019 Rencana Kerja Anggaran
12/12
PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN
SAPSK
PenyusunanDokumenAnggaran
Pemerintah
D
PR
Kementerian
Teknis
Depkeu
(DJAPK)
RKAP/RAPBN
RKP
Panitia
Anggaran
Penyusunan
RKAKL Pembahasan
RKAKL
PenyusunanRAPBN
Januari November
RKAKL
RUUAPBN
UUAPBN
PERRESRINCIANAPBN
Pembahasan
RUU-APBN
KomisiSektoral
Oktober
K/L DJAPK SEKKAB DJPBN
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
RKA-KL YG
DISEPAKATIDPR
PENELAAHAN
RKA-KL
HIMPUNAN
RKA-KL
PENYESUAIAN
RKA-KL DNGPAGU DEFINITIF
PENELAAHAN
RKA-KL
PENYUSUNAN
RINCIAN APBN
SAPSK
PENETAPAN
PERPRESKONSEP
PERPRES
PENGESAHAN
DIPA
KONSEP
DIPA
PERPRES
RABPP
UNIT
WAKTU