69
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR PERENCANAAN DETAIL TEKNIS KANTOR CABANG PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PALU SULAWESI TENGAH DISIAPKAN UNTUK : PT. JASA RAHARJA (PERSERO) DISIAPKAN OLEH : PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN 2019

RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN ARSITEKTUR

PERENCANAAN DETAIL TEKNIS KANTOR CABANG PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

PALU – SULAWESI TENGAH

DISIAPKAN UNTUK :

PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

DISIAPKAN OLEH :

PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN

2019

Page 2: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

DAFTAR ISI

Bab - 1

Umum dan Syarat-syarat Umum

Pasal 1. Umum

Pasal 2. Syarat-syarat Umum

2.1 Umum

2.2 Lingkup Pekerjaan

2.3 Sarana Kerja

2.4 Gambar-Gambar Dokumen

2.5 Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh

2.6 Jaminan ualitas

2.7 Nama Pabrik atau Merek yang ditentukan

2.8 Contoh-Contoh

2.9 Subsitusi

2.10 Material dan Tenaga Kerja

2.11 Klausal Disebutkan Kembali

2.12 Koordinasi Pekerjaan

2.13 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda danPekerjaan

2.14 Peraturan Hak Paten

2.15 Iklan

2.16 Peraturan Teknis Pembangunan yang Digunakan

2.17 Shop Drawing

Page 3: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Bab - 2

Pekerjaan Pasangan

Pasal 1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

1.1 Lingkup Kerja

1.2 Persyaratan Bahan

1.3 Persyaratan Pelaksanaan

1.4 Persyaratan Pemeliharaan

1.5 Persyaratan Penerimaan

Pasal 2. Pasangan Dinding Hebel

1.1 Umum

1.2 Jaminan Kualitas

1.3 Acuan

1.4 Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganan Pemeliharaan

1.5 Kondisi Proyek

1.6 Produk Hebel

1.7 Material Adukan (Mortar) dan Grout

1.8 Adukan Mortar

1.9 Pemasangan Umum

1.10 Perletakan Dinding Pasangan Hebel

1.11 Memperbaiki, membatasi (Pointing) dan Pembersihan

Page 4: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Bab - 3

Pekerjaan Finishing

Pasal 1. Pekerjaan Plesteran

1.1 Lingkup Kerja

1.2 Kontrol dan Batasan

1.3 Persyaratan Bahan

1.4 Persyaratan Campuran Plesteran

1.5 Penyelengggaraan Pekerjaan

Pasal 2 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela

2.1 Lingkup Pekerjaan

2.2 Pekerjaan Yang Berhubungan

2.3 Standart yang digunakan

2.4 Tekanan Angin

2.5 Persyaratan Struktur

2.6 Syarat-syarat Bahan

2.7 Gambar Kerja

2.8 Fabrikasi dan Assembling

2.9 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 3. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung

3.1 Lingkup Pekerjaan

3.2 Syarat-syarat Bahan

3.3 Perlengkapan Pintu dan Jendela

3.4 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 4. Pekerjaan Kaca

4.1 Lingkup Pekerjaan

4.2 Syarat-syarat Bahan

4.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 5. Pekerjaan Keramik

5.1 Lingkup Pekerjaan

5.2 Syarat-Syarat Dan Bahan

5.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

5.4 Syarat Pemasangan Keramik Dinding Bagian Dalam (Internal)

Page 5: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Pasal 6. Pekerjaan Teralis Pengaman

6.1 Lingkup Pekerjaan

6.2 Syarat-syarat Bahan

6.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 7. Pekerjaan Plafond Gypsum dan GRC

6.1. Ketentuan Umum

6.2. Lingkup Pekerjaan

6.3. Referensi

6.4. Persyaratan Bahan

6.5. Persyaratan Pelaksanaan

6.6. Persyaratan Pemeliharaan

6.7. Persyaratan Penerimaan

Pasal 8. Pekerjaan Pengecatan

7.1. Lingkup Pekerjaan

7.2. Referensi

7.3. Persyaratan Bahan

7.4. Persyaratan Pelaksanaan

7.5. Persyaratan Pemeliharaan

7.6. Persyaratan Penerimaan

Pasal 9. Pekerjaan Atap Rangka Baja

8.1. Lingkup Pekerjaan

8.2. Pekerjaan Yang Berhubungan

8.3. Standar

8.4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan

8.5. Perencanaan dan Pengawasan

8.6. Pelaksanaan

Pasal 10. Pekerjaan Penutup Atap UPVC

10.1 Lingkup Pekerjaan

10.2 Syarat-syarat Bahan

10.3 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 11. Pekerjaan Paving Blok dan Kanstin

9.1 Pekerjaan Paving Blok

9.1.1 Lingkup Pekerjaan

9.1.2 Persyaratan Bahan

Page 6: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

9.1.3 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

9.2 Pekerjaan Kanstin Beton

9.2.1 Keterangan Umum

9.2.2 Kontrol dan Batasan 9.2.3 Persyaratan bahan

9.2.4 Penyelenggaraan Pekerjaan

Pasal 12. Pekerjaan Plumbing Dan Sanitasi

12.1 Lingkup Pekerjaan

12.2 Referensi

12.3 Bahan-bahan Pengganti 12.4 Syarat-syarat Bahan

12.5 Syarat-syarat Penyambungan

12.6 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

12.7 Pengujian dan DisInspeksi

__ oOo __

Page 7: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB 1

UMUM DAN SYARAT-SYARAT UMUM

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

Page 8: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB - 1

UMUM DAN SYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 1. Umum

1.1. Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus gambar-gambar rencana

(Design) adalah merupakan satu kesatuan dengan RKS ini.

1.2. Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut diatas ialah berdasarkan:

- BSN (Badan Standarisasi Nasional Indonesia)

- ASTM (American Society for Testing & Materials)

- ASSHO(American Associationof State Highway Officials).

1.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengukur kembali semua titik

elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan dilapangan,

Kontraktor wajib membuat gambar- gambar penyesuaian dan harus mendapat

persetujuan MK (Pengawas Lapangan).

Pasal 2. Syarat-syarat Umum

2.1 Umum

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,

Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan

beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti diuraikan didalam buku ini.

Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini,

Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada MK/Pengawas untuk

mendapatkan penyelesaian.

2.2 Lingkup Pekerjaan

Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan-

bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung,

sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

2.3 Sarana Kerja

Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan

identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota

pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan

bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang

Page 9: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, harus dilengkapi,

sehingga kelancaran dan kemudahan kerja di lokasi dapat tercapai.

2.4 Gambar-Gambar Dokumen

a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar- gambar yang

ada (AR, ST dan ME) dalam buku Uraian Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang

terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut

kepada MK/Pengawas secara tertulis, untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan

di lokasi setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana dan

PPTK. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk

memperpanjang waktu pelaksanaan.

b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.

c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan

memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti

peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum

memulai pekerjaan.

Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada

MK/Pengawas dan MK/Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan

dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding dahulu dengan Perencana dan

PPTK.

d. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran- ukuran yang

tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan MK/Pengawas.

Bilahal tersebut terjadi, segala akibat yang akan terjadi merupakan tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.

e. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,

segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita- berita perubahan dan

gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan.

Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan MK/Pengawas setiap saat

sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-

dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

2.5 Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh

a. Document pelaksanaan baik berupa gambar-gambar, diagram, ilustrasi, schedule,

brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau

Produsen yang menjelaskan bahan- bahan atau sebagian pekerjaan.

b. Contoh-contoh bahan/material, brosur adalah benda-benda yang wajib disediakan

Kontraktor untuk menunjukkan bahan/material yang akan dipakai. Ini akan dipergunakan oleh MK/ Pengawas sebagai pedoman, untuk pelaksanaan pekerjaan,

setelah disetujui terlebih dahulu oleh MK/Pengawas.

Page 10: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

c. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-

contoh, dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau

contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.

d. MK/Pengawas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar

pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga

tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

e. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta MK/Pengawas dan

menyerahkan kembali segala gambar- gambar pelaksanaan dan contoh-contoh

sampai disetujui.

f. Persetujuan Konsultan MK/Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas

perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak

diberitahukan secara tertulis kepada MK/ Pengawas.

g. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-

contoh yang harus disetujui MK/Pengawas, tidak boleh di laksanakan sebelum ada

persetujuan tertulis dari MK/Pengawas.

h. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan Kontraktor

kepada MK/Pengawas dalam dua salinan. Konsultan Pengawas akan memeriksa

dan mencantumkan tanda-tanda "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan "atau" Telah

“Diperiksa Dengan Perubahan"atau "Ditolak".

Satu salinan ditahan oleh MK/Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua

dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub

Kontraktor atau yang bersangkutanlainnya.

j. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut

MK/Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan

tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah.

Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing

jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.

k. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus diserahkan kepada

MK/Pengawas.

l. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog

kepada MK/Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.6 Jaminan Kualitas

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan MK/Pengawas, bahwa semua bahan

dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas

dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.

Page 11: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal- hal tersebut

pada butir ini.

Sebelum mendapat persetujuan dari MK/Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab

Kontraktor sepenuhnya.

2.7 Nama Pabrik atau Merek yang ditentukan

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis

bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang

ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan

barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran atau pun sukar didapat dipasaran.

Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,

Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.

Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan

bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana dengan persetujuan

tertulis dari Pemberi Tugas akan menentukan sendiri alternatip merek lain dengan

spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang,

Kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas foto copy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-

material tersebut telah dipesan (order import).

2.8 Contoh-Contoh

a. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus

segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh- contoh tersebut diambil

dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan

atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau

wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas

maupun sifatnya.

b. Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material

yang akan dipakai atau dipasang, untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.

c. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti atau

sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang atau material-material

tersebut.

d. Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui

pemesanan), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan Brosur, katalog, gambar

kerja atau shopdrawing, konster dan sample, yang dianggap perlu oleh

MK/Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.

2.9 Subsitusi

a. Produk yang disebutkan nama pabriknya:

Page 12: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,

Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau

dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap

untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas sebelum pemesanan.

b. Produkyang tidakdisebutkannama pabriknya:

Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan

nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara

tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya

menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang

dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk

mendapatkan persetujuan dari MK/Pengawas.

2.10 Material dan Tenaga Kerja

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan

material harus tahan terhadap iklim tropik.

Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus

mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat

diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.

Kontraktor harus melengkapi surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang

menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun

mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

2.11 Klausal Disebutkan Kembali

Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada

butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian

lebih menegaskan masalahnya.

Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,

maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang

mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan

lain-lain untuk segala "claim" atau tuntutan terhadap hak-hak khusus.

2.12 Koordinasi Pekerjaan

a. Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang

terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek

ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya

dapat dihindarkan. Melokalisasi atau memerinci setiap pekerjaan sampai dengan

detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan

dari MK/Pengawas.

b. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-syarat

pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi tertulis dariMK/Pengawas.

Page 13: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

c. M K / Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada

setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap

kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti

Kontraktor bebas dari tanggung jawab.

d. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi)

atau gambar atau instruksi tertulis dari MK/Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.

Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

2.13 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan

a. Perlindungan terhadap milik Umum:

Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,

bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik

bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

b. Orang-orang yang tidak berkepentingan:

Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat

pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang

bertugas dan para penjaga.

c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada:

Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuhatas

segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran

pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis

yang disebabkan operasi- operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua

harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :

Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.

Pemberi tugas tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan

bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

e. Kesejahteraan, Keamanan dan PertolonganPertama :

Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan

pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang

ke lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini di syaratkan harus

memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut atau memenuhi ketentuan

Undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib

mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah

dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang

petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

f. Gangguan pada tetangga:

Page 14: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya

gangguan pada penduduk yang berdekatkan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-

waktu yang tidak mengganggu tetangga. Kontraktor Wajib Lapor kepada Rukun

Tetangga (RT) setempat, dan ijin kepada tetangga terdekat, baik secara lesan maupun tertulis. Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan

penggantian uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang

mungkin ia keluarkan.

Kontraktor Wajib mengikuti Petunjuk/Rekomendasi Hasil Penelitian Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), dalam Hal Usaha Pengelolaan Lingkungan (UKL)

yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi DKI Jakarta.

2.14 Peraturan Hak Paten

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua "claim" atau tuntutan, biaya

atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama

produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.

2.15 Iklan

Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan (batas)

site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

2.16 Peraturan Teknis Pembangunan yang Digunakan

a. Dalam malaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan

Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini

termasuk segala perubahan dan tambahannya:

1. Perpres No. 54/2010 beserta perubahan-perubahannya, terakhir Perubahan Ke 4,

Perpres No. 4 Tahun 2015.

2. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene

Voorwaarden voorde Uitvoeringbij Aaneming van OpenbareWarken (AV)1941.

3. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan

Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).

4. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI2847:2013

5. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.

6. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN

setempat.

7. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan Perusahaaan Air Minum.

Page 15: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

8. Spesifikasi Disain Untuk Konstruksi Kayu SNI7973:2013

9. Peraturan Semen Portland SNI15-2049-2004.

10. Peraturan Bata merah pejal untuk pasangan dinding SNI15-2094-2000.

11. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain SNI

1727:2013.

12. Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja StrukturalSNI 1729:2015.

13. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat EmulsiSNI 03-2410-1994,

14. Tatacara pengecatan kayu untukrumah dan gedung SNI 03-2407-2002, dan Peraturan Pengecatan lainnya yang sesui dengan SNI terbaru.

15. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah

setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula:

1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah direview oleh MK

dan disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui.

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS).

3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

4. Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang Penunjukan

Kontraktor (SPPBJ).

5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

6. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

7. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.

8. Kontrak/Surat Perjanjian Kontraktor.

2.17 Shop Drawing

a. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan

disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari MK/Pengawas.

b. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan

termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan

hal-hal lain yang diperlukan.

c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detail fabrikasi

dan ketepatan penyetelan atau pemasangan semua bagian konstruksi baja.

d. Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas

persetujuan MK/Pengawas.

e. Semua baut, baik yang dikerjakan diworkshop maupun dilapangan harus selalu

memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.

Page 16: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

f. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan

yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas

biaya Kontraktor.

g. Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus ditanyakan kepada MK/Pengawas.

h. Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai

dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan, untuk

kebutuhan pemeriksaan di kemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan

kepada MK/Pengawas.

-Akhir dari Bab 1 -

Page 17: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB 2

PEKERJAAN PASANGAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

Page 18: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB 2

PEKERJAAN PASANGAN

PASAL 1. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA 1.1. Lingkup Kerja

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (bahan, pengiriman, pengerjaan,

pemeliharaan, dan penerimaan) untuk pekerja, material, dan peralatan.

b. Meliputi pembuatan :

- Dinding pembatas ruangan, dinding parapet dan lain-lain.

- Dinding sisi luar bangunan, pekerjaan dinding lainnya sesuai gambar.

1.2. Persyaratan Bahan

a. Material batu-bata :

▪ Jenis batu bata yang digunakan adalah batu bata merah. Batu bata merah harus matang pembakarannya, sehingga bila direndam di dalam air akan tetap utuh, tidak

pecah atau hancur.

▪ Ukuran batu bata dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang

disyaratkan dalam gambar (15 cm), yaitu : 5 x 11 x 22 cm

▪ Kontraktor wajib memberikan contoh pada Perencana / Konsultan Manajemen

Konstruksi untuk dimintakan persetujuannya.

▪ Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat atau tidak

sesuai dengan contoh yang disetujui oleh Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas, maka Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas berhak

menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk segera mengeluarkan

dari lokasi pembangunan dan menggantinya dengan bahan-bahan yang telah

disetujui.

b. Semen / Portland Cement (PC)

▪ Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya

kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya.

▪ Apabila pada setiap pembukaan kantong, ternyata semen sudah lembab dan menunjukkan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan

harus segera dikeluarkan dari lokasi pembangunan.

▪ Supplier / Pedagang yang mengirim semen ke pekerjaan hendaknya dapat

menunjukkan sertifikat dari pabriknya.

c. Pasir Pasang

▪ Pasir yang akan dipakai harus bersih, pasir asli/alami dan bebas dari segala macam

kotoran, bahan-bahan kimia dan tanah liat (lempung) atau sesuai dengan standar

NI-3 pasal 14 ayat 2.

Page 19: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

▪ Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat diatas, Kontraktor wajib

untuk mencuci pasir tersebut untuk mendapatkan persetujuan Perencana /

Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas.

▪ Khusus untuk plester, harus dipakai pasir yang lebih halus tingkat gradasinya.

d. Jenis adukan

Jenis adukan yang akan dipakai didalam pemasangan batu bata merah adalah semen

dan pasir dengan ketentuan sebagai berikut :

▪ Untuk beton : sesuai dengan ketentuan yang diuraikan di dalam persyaratan

konstruksi.

▪ Untuk pasangan kedap air (trasraam) : 1 PC : 3 Psr.

▪ Untuk pasangan dinding biasa (diatas trasraam) : 1 PC : 5 Psr.

1.3. Persyaratan Pelaksanaan

• Persyaratan pembuatan adukan :

- Adukan semen dan pasir harus dibuat didalam beton molen yang memenuhi syarat

dan dilaksanakan dengan baik.

- Semen dan pasir harus dicampur di dalam keadaan kering, yang kemudian di beri air

sesuai persyaratan sampai di dapat campuran yang plastis.

- Adukan yang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang

baru.

• Jenis pasangan :

1). Pasangan kedap air (trasraam) : ▪ Pemasangan ini memakai adukan 1 PC : 3 Psr

Untuk dinding-dinding biasa diatas tanah, pasangan kedap air dimulai dari sloof

sampai 30 cm diatas lantai.

▪ Untuk dinding-dinding toilet (kamar mandi dan WC) dan lain-lain sesuai dengan

gambar, pasangan kedap air dibuat minimum 1,80 m diatas lantai.

▪ Seluruh dinding luar bangunan yang tidak terlindung overstek dibuat dengan

pasangan 1 PC : 3 Psr.

2). Pasangan biasa (diluar trasraam): Untuk pasangan biasa yang dikategorikan bukan kedap air, menggunakan adukan 1

PC : 5 Psr dan dipasang langsung diatas pasangan kedap air.

• Persyaratan pemasangan :

1). Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-letak

dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar.

2). Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk

menghindari retak dinding dikemudian hari.

Page 20: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

3). Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya.Pemasangan benang terhadap

pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.

4). Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna.

5). Untuk pasangan batu bata merah tidak dibenarkan menggunakan batu bata

pecahan separuh panjang, kecuali sesuai dengan area di sudut. Lapisan yang satu

dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-zag (berselang-seling

dengan perbedaan separuh panjang).

6). Pada pasangan satu batu dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka pelaksanaan harus sesuai petunjuk / peraturan yang disyaratkan (NI-3).

7). Untuk dinding bata dan kolom harus diberi angkur 10 mm tiap 1 m tinggi. Demikian

juga setiap luas dinding 12 m2 harus diberi penguat kolom praktis dan balok. Khusus

untuk dinding ruang genset, setiap luas dinding 6 m² diberi perkuatan kolom praktis

dan balok. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

8). Sebelum dimulai pemasangan bata harus direndam lebih dahulu di dalam air dan

permukaan yang akan dipasangpun harus basah.

Tebal siar pasangan batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siarnya harus benar-benar terisi adukan.

9). Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang ditentukan pada gambar.

10). Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat mengurangi efektifitas perekatan.

11). Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak sempurna, Kontraktor wajib untuk menggantinya.

12). Untuk pekerjaan rangka kayu / kusen, gunakan blok bata tipe Ublok dan diisi oleh tulangan ringan.

13). Rangka kayu / kusen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan pekerjaan pasangan.

Rangka kayu/kusen, pemasangannya harus diperkuat dengan angkur besi

berbentuk L, yang ujungnya disekrup kedalam kusen, sedangkan ujung bengkoknya

ditanamkan kedalam pasangan dinding/kolom praktis.

Panjang angkur terpasang tidak lebih dari 22,50 cm. Tiap-tiap angkur dipasang

dengan jarak 60 cm satu sama lainnya.

14). Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada pasangan dinding

sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat, harus

ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang

dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding.

Page 21: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

15). Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding hebel, untuk menghindari keretakan dikemudian hari.

16). Sesudah pasangan bata merah selesai dikerjakan dan sudah kering baru pekerjaan plesteran dimulai.

17). Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.

18). Untuk pengakhiran sudut plesteran / dinding, hendaknya dibuat dengan sudut tumpul.

19). Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan non shrink concrete.

1.4. Persyaratan Pemeliharaan

▪ Perbaikan

Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan

pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pemberi

Tugas.Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan

finishing lainnya.Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab

Kontraktor.

▪ Pengamanan

1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan

yang telah dilaksanakan.

2. Sesudah pekerjaan dinding terpasang, permukaan dinding harus dijaga terhadap

kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin

bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

3. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih

kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui

oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

1.5. Persyaratan Penerimaan

Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari fabrikator bahan floor hardener selama 10 tahun untuk kualitas

produk.

b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk hasil kerja, performance, dan penerapan sistem yang

benar selama 10 tahun.

__ oOo __

Page 22: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 2. PASANGAN DINDING HEBEL

1.1 UMUM

Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material , peralatan dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan hebel sebagaimana diindikasikan dalam

gambar-gambar, termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal berikut :

1. Pasangan hebel untuk dinding.

2. Pekerjaan pasangan lainnya (sebagai bagian yang diintegralkan dari dinding hebel dengan

menggunakan unit-unit hebel yang diproduksi lokal, dan untuk aplikasi non- struktural

lainnya dan yang berhubungan dengan (Beton Elemen Pendukung Pekerjaan Arsitektur).

1.2 JAMINAN KUALITAS

A. Karakteristik ketahanan terhadap api: Jika diindikasikan, sediakan material dan konstruksi yang identik dengan yang dirakit memiliki ketahanan terhadap api yang telah

ditentukan oleh pengetesan dalam pemenuhan persyaratan ASTM E119 oleh organisasi

pengetesan dan pemeriksaan atau cara lain, yang dapat diterima oleh yang berkuasa

secara juridis atau telah memperoleh pembakuan setempat.

B. Tanggung jawab tunggal untuk material adukan: Menyediakan bahan-bahan dari kualitas

yang uniform, termasuk warna untuk pasangan batu terbuka, dari satu pabrikan untuk

setiap komponen yang mengandung semen dan dari satu sumber dan produsen untuk

setiap agregat

1.3. ACUAN

A. Data produk: Acuan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan,

kelengkapan dari produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe yang

memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.

B. Gambar-gambar kerja: Acuan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan lembaran

batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal

serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga mengirimkan pemasangan

lengkap pendukung beton lainnya untuk dinding hebel yang termasuk posisi, layout dan penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring balok, balok pengaku yang persyaratkan

dengan kualitas dan standar SII

1.4 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN PEMELIHARAAN

A. Kirimlah bahan untuk pasangan hebel ke proyek dalam keadaan tidak rusak.

B. Simpanlah dan peliharalah unit-unit pasangan hebel untuk menghindari penurunan

kualitas atau kerusakan karena kelembaban perubahan temperatur, kontaminasi, korosi

atau kasus lain.

C. Simpanlah bahan yang mengandung semen jauh di atas tanah, dengan penutup dan dalam lokasi yang kering.

D. Simpanlah agregat dalam hal penentuan tingkat dan karakteristik lain yang disyaratkan

dapat dijaga.

E. Simpanlah kelengkapan pasangan hebel termasuk item-item logam untuk mencegah

penurunan kualitas akibat korosi/pengkaratan dan akumulasi kotoran/debu.

1.5. KONDISI PROYEK

A. Perlindungan pekerjaan: Selama pemasangan, tutuplah bagian atas dinding dengan

lembaran penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutuplah

Page 23: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

struktur yang telah selesai sebagian jika pekerjaan tidak sedang dikerjakan, agar tidak

terkena pengaruh cuaca.

B. Perluaslah penutup ke bawah minimum 600 mm pada kedua sisinya dan ikatlah penutup

dengan aman di tempatnya.

C. Jangan kenakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setelah

pembuatan dinding dan kolom pasangan hebel.

D. Jangan kenakan beban terpusat sekurang-kurangnya 3 hari setelah pembuatan dinding

dan kolom pasangan hebel.

E. Cacat/Noda : Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan

pasangan hebel yang terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa semen yang

berhubungan dengan pasangan hebel tersebut.

F. Lindungi dasar dinding dari lumpur bekas percikan air hujan dan percikan semen dengan

cara penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan dinding.

G. Lindungi ambang (sills), birai (ledges) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan adukan (dropping montar).

H. Perlindungan terhadap cuaca basah :

Untuk unit pasangan batu bata dari tanah liat dengan tingkat awal absorpsi (pengisapan)

yang mensyaratkan mereka untuk direndam sebelum ditempatkan.

1.6. PRODUK HEBEL

A. Umum : Hebel dipress oleh mesin dengan penekanan (pressure) yang sama dengan memenuhi standard dan persyaratan lain yang diindikasikan/dinyatakan dibawah untuk

setiap bentuk hebel yang disyaratkan.

1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia

2. Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78

3. Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi nyata sebagai berikut :

a. Modul Standard : 100 x 160 x 600 mm.

4. Semua hebel yang akan digunakan pada daerah tahan api harusdilengkapi dengan

sertifikat tahan api yang disyaratkan seperti dinyatakan pada gambar kompartemen

kebakaran.

1.7. MATERIAL ADUKAN (MORTAR) DAN GROUT

Semen Portland : SNI 15-2049-1994 atau Type I/PBI/PUBI-1982.

Menyediakan warna natural/alamiah atau semen putih seperti disyaratkan untuk menghasilkan

adukan yang disyaratkan.

1.8. ADUKAN MORTAR

A. Umum : Jangan menambah bahan campuran tambahan termasuk pigmen pewarna,

bahan-bahan anti udara (air-entraining agents), akselerator, penghambat, bahan-bahan penolak/anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain.

B. Pencampuran/Pengadukan: Campur dan aduk dengan rata material-material yang

mengandung semen, dalam pengaduk yang memenuhi standard SNI yang direferensikan

untuk waktu pengadukan dan kadar air.

1.9. PEMASANGAN UMUM

A. Hebel yang dibuat dari serpihan batu apung(shale) yang memiliki tingkat awal absorpsi

(daya hisap) yang lebih besar .Gunakan metode pembasahan yang menjamin setiap unit

pasangan hebel tetapi permukaannya kering pada saat ditempatkan.

Page 24: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

B. Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan

lapisan-lapisan lainnya dari tulangan.

C. Ketebalan : Buatlah dinding dengan ketebatan sebenarnya dari unit pasangan hebel

dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang diindikasikan.

D. Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian pekerjaan

pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk

menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.

E. Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk menghasilkan sisi-

sisi ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang disyaratkan untuk

menghasilkan pola yang kontinu dan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya.

Gunakan unit berukuran penuh tanpa pemotongan jika mungkin.

1.10. PERLETAKAN DINDING PASANGAN HEBEL

A. Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang akurat dari pola ikat

permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat,

sambungan tipe pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Hindarkan penggunaan unit-

unit yang kurang dari setengah pada sudut-sudut.

B. Buatlah dinding untuk memenuhi toleransi konstruksi yang dispesifikasikan, dengan bagian-

bagian yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan dengan pekerjaan lain.

1.11. MEMPERBAIKI, MEMBATASI (POINTING) DAN PEMBERSIHAN A. Singkirkan/Buanglah dan gantikan unit pasangan yang tercecer, terkikis, pecah, cacat

atau kerusakan lainnya, atau jika unit tidak cocok dengan unit yang berhubungan

tersebut. Sediakan unit baru untuk menyesuaikan unit yang berhubungan dan pasanglah

dengan semen montar baru, dibatasi untuk mengeliminasi bekas penggantian.

B. Pembatasan : Selama perapihan sambungan, perbesarlah setiap lubang atau void,

kecuali lubang pipa, dan isilah sepenuhnya dengan adukan. Pembatasan semua

sambungan termasuk sudut-sudut, bukaan dan pekerjaan yang berbatasan dengannya

untuk menghasilkan aplikasi sealant yang disediakan, hasil yang uniform dan rapih.

C. Pembersihan Terakhir: Setelah adukan telah dipasang dan dicure dengan teliti, bersihkan pasangan batu sebagai berikut :

1. Buanglah partikel-partikel adukan yang besar dengan tangan dibantu dengan tongkat

kayu (wooden paddles) dan pahat atau alat pengerik non-metal (bukan logam).

2. Lembabkan permukaan dinding dengan air sebelum aplikasi pembersihan:Buanglah

alat pembersih dengan segera dengan membilasnya dengan air bersih.

D. Perlindungan:Menyediakan perlindungan terakhir dan memelihara keadaan yang dapat

diterima oleh pemasang, yang menjamin pekerjaan unit pasangan ini tanpa kerusakan

dan penurunan mutu pada saat serah terima.

__ oOo __

__ Akhir dari Bab 2 __

Page 25: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB – 3

PEKERJAAN FINISHING

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

Page 26: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

BAB - 3

PEKERJAAN FINISHING

PASAL 1. PEKERJAAN PLESTERAN

1.1. Lingkup kerja.

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan finishing yang harus dilaksanakan Kontraktor

beradasarkan kontrak

1.2. Kontrol dan Batasan.

Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti syarat yang tercantum di dalam RKS ini, PUBI 1982, SII.0013-81, PUBI 1970 dan semua petunjuk yang

disampaikan oleh Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi selama berlangsungnya

pekerjaan.

1.3. Persyaratan Bahan

- Semen Portland

Semen portland yang dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum dalam bab IV ayat

3.1 RKS ini.

- Pasir Pasang

Pasir pasang yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum dalam bab IV

ayat 3.3 RKS ini.

- Air

Air yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum dalam bab IV ayat 3.4 RKS

ini.

1.4. Persyaratan Campuran Plesteran.

Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan di bawah ini :

Jenis Plesteran Semen Portand Pasir

Pasang

Plesteran kedap air 1 3

Plesteran biasa 1 5

1.5. Penyelenggaraan Pekerjaan.

- Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan setelah semua nat pasangan bata dikorek

dan dibersihkan dengan sikat kawat. Seluruh permukaan pasangan batako harus

dibasahi dengan air, sebelum adukan plesteran dapat diterapkan dan ditebarkan.

Page 27: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

- Pekerjaan plesteran harus dimulai dari sudut sebelah kiri atas dan harus diteruskan ke

sebelah kanan bawah. Selama pemasangan harus dijaga agar tidak terjadi gelombang-

gelombang dan hasilnya harus rata dan uniform.

- Permukaan plesteran yang telah selesai harus diusahakan tetap basah selama 7 (tujuh)

hari terhitung sejak tanggal tanggal selesainya plesteran.

- Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan

pasangan batu bata.

- Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata/batako benar-benar kering.

- Sebelum pekerjaan plesteran dapat dimulai, Kontraktor harus membuat/memasang “Kepala Plesteran”, pemasangan “Kepala plesteran” harus dirancang begitu rupa,

dengan menggunakan benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya akan

diperoleh hasil plesteran yang benar-benar rata dan tegak lurus. Jarak “Kepala

plesteran” tidak boleh lebih dari 1 M, dan harus dibiarkan mengering sebelum garis

plesteran pembantu dapat dibuat.

- Garis Plesteran Pembantu harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan mengguna-kan

kayu telah diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata dan tegak lurus (lot). Plesteran susungguhnya baru dapat dimulai setelah “Garis

Plesteran Pembantu” cukup kering.

__ oOo __

Page 28: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 2. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Pekerjaan kusen, pintu dan jendela ini meliputi penyediaaan tenaga kerja,

bahan material, peralatan dan alat-lat bantu lainnya sehingga pekerjaan ini

dapat selesai sesuai denga rencana dan hasil yang baik. 2). Seluruh pekerjaan kusen pintu dan jendela yang termasuk di dalam

gambar rencana dan ketentuan teknis yang sudah tersebut lainnya.

2.2 Pekerjaan Yang Berhubungan.

a) Pekerjaan Kaca dan Cermin

b) Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci

c) Pekerjaan Sealant.

2.3 Standart yang digunakan :

1) America Architectural Manufacturers Association ( AAMA ).

AAMA 501 = Method of test for Metal Curtain Wall

AAMA 101 = Voluntary specification for aluminium and Polly (vinyl

chloride) (PVC) Prime Window and glass door. 2) American Society for Testing and Materials (ASTM)

ASTM E 330 = Test Method for Structural Performance of Exterior

Windows, Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air

Pressure Difference.

ASTM E 283 = Test Method for rate of Air Leakage Through Exterior

Windows, Curtain Walls, and Doors.

ASTM E 331 = Test Method for Water Penetration of Exterior Windows,

Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure Difference.

d. ASTM E 1233 = Standard Test Method for Structural Performance of Exterior

Windows, Curtain Walls and Doors by Cyclic Static air

Pressure Differensial.

ASTM E 547 = Standar Test Method for Water Penetration of Exterior

Window, Curtain Walls and Doors by Cylclic Static Air

Pressure.

3) Japanese Industrial Standard (JIS)

JIS H4100 = Aluminium and Aluminium Alloy Extruded Shape

JIS H8602 = Combined Coating of Anodic Oxide and Organic Coating’s

on Aluminium and Aluminium alloys.

JASS 14 = Japanese Architectural Standard Spescification for Curtain

Wall

JIS A.4706 = Japanese Industrial Standard for Aluminium and Steel

Window.

4) Singapore Standard (SS)

SS 212-98 = Aluminium Alloy Window.

Page 29: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

SS 381-97 = Aluminium Curtain Wall.

5) Standard Nasional Indonesia (SNI)

SNI-03-0573-1989 = Syarat Umum Jendela Aluminium Paduan

2.4 Tekanan Angin

Tekanan angin (Design Wind Load) ditentukan oleh perletakan, bentuk dan ketinggian

bangunan, bila tidak ditentukan maka tekanan angin minimum yang harus di penuhi adalah sebesar 850 Pa dengan factor keamanan sbb ;

a. Positif : 1 x

b. Negatif : 1,5 x

2.5 Persyaratan Struktur 1) Defleksi

AAMA = Yang dijinkan maksimum L/175 atau 2 cm

JIS = Defleksi yang diijinkan maksimum L/150 atau 2 cm.

SII = yang diijinkan maksimum L/175 untuk doublé dan L/125

untuk single glazed.

SS = Yang diijinkan maksimum L/175 untuk doublé glazed dan

L/125 untuk single glazed. 2) Beban Hidup

Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu perawatan,

seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan angkur dengan

kemampuan 62 kg dengan beban terpusat, horizontal dan tanpa terjadi kerusakan

2.6 Syarat-syarat Bahan :

1). Alumunium

- Bahan : Dari bahan alumunium framming system buatan ex

Alexindo atau setara dengan Ukuran 4” (4,4x10,2

cm),tebal 1,3 mm. - Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana dan

Pengawas untuk kusen, Pintu dan jendela.

- Warna profil : Natural

- Lebar profil : 4” (4,4 x 10,2 cm), (pemakaian lebar bahan sesuai yang

ditunjukkan dalam gambar)

- Pewarnaan : Natural

- Karet/Gasket : Gasket Neoprene, PVC, Santoprene, EPDM, Kepadatan :

Tahan Terhadap Perubahan Cuaca, Kekerasan : 60-80

Durometer, Jenis Bahan : Extrusion. bahan yang bermutu

baik sesuai dengan ketentuan dari pabrik, pemasangan

disyaratkan hanya 1 sambungan serta harus kedap air.

- Sealent Dinding : Type : Silicon Sealent, Single Komponen

- Screw : Bahan : Steinless Steel

- Angkur & Angkur

Tanam

: Bagian yang berhubungan dengan aluminium dilapisi

Galvanisasi s/d 18 micron. Bagian lain diberi lapisan anti

karat, Zinc Chromate, Type Alkyd.

- Joint Sealer : Sambungan antara profil horizontal dengan vertical diberi

sealer yang berserat guna menutup celah sambungan profil tersebut, sehingga mencegah kebocoran udara, air

dan suara.

Page 30: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Bahan = Butyl Sheet.

2). Pintu Teakwood Rangkap Lapis HPL

a) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk

mendapatkan hasil yang baik. Pekerja ini meliputi :

1. Kusen pintu dan jendela termasuk alat-alat bantu dalam pemasangannya

dilapangan.

2. Daun pintu (panel pintu) teakwood Rangkap Lapis HPL

b) Persyaratan bahan :

Jenis kayu yang dipakai adalah kayu kayu kelas II kering (diawetkan), atau

sekelas digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebut diatas. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu, pecah-

pecah, mata kayu, melintang, basah dan lapuk.

Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI.

Untuk kayu kelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi

12%.

Jenis kayu yang dipakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang

disebutkan diatas, terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti dinyatakan

dalam gambar. Daun pintu dengan kanstruksi lapisan teakwood, ukuran disesuaikan dengan

gambar-gambar detail, tidak dipekenankan menggunakan sambungan, ,

tebal rangka kayu daun pintu minimum 3.20 cm.

Bahan Dasar : Kayu Kelas II

Lapisan 1 : Teakwood 6 mm

Lapisan 2 : HPL (High Pressure Laminated)

Perekat : Lem Fox atau setara

c) Bahan perekat : Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik. Semua permukaan

rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku

Bahan finishing, untuk permukaan teakwood adalah Lapisan HPL (High

Pressure Laminated)

d) Syarat-Syarat Pelaksanaan :

Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi ( sesudah

diserut dan difinishing) dan harusl urus tanpa cacat,tidak bengkok dan lain-

lain,yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.

Untuk semua kayu seperti diuraikan diatas, dipotong dan diserut dengan

kualitas terbaik,halus dan licin

Pelaksanaan pekerjaan harus ditempat yang baik, ruang yang kering dan

terjaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh

benturan.

Harus diperhatikan semua sambungan, siku/ sudut untuk rangka kayu dan

penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya,dengan

memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang yang

tampak,tidak ada lobang-lobang atau bekas penyetelan Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara dipaku.

Page 31: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus didempul atau

sejenisnya sehingga permukaan menjadi rata kembali

Daun pintu teakwood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara

dilem,permukaannya jika diperlukan harus mempergunakan skrup

galvanized tanpa meninggalkan bekas cacad pada pemukaan yang tampak. khususnya untuk pintu yang dilapis Formika/ HPL atau tripleks sungkai,

dengan cara merekatkan menggunakan lem pada permukaan bidang daun

pintu dan dipress.

3). Pintu Fibre

Pintu fibre dipasang pada KM/WC, harus yang berkualitas baik tebal 4 cm.

2.7 Gambar Kerja (Shop Drawing) 1. Kontraktor Pelaksana harus membuat Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)

dan disetujui oleh Konsultan Pengawas jika dalam Gambar Bestek tidak diberikan oleh

Konsultan Perencana, yang menjelaskan :

Tipe dan tampak setiap jenis jendela dan pintu aluminium /curtain wall. Detail sambungan baik exterior maupun interior.

Detail pemasangan.

Detail pertemuan aluminium dengan komponen-komponen lain yang berhubungan.

Kelengkapan ukuran-ukuran.

2.8 Fabrikasi dan Assembling 1. Semua jenis jendela dan pintu aluminium difabrikasi di Work Shop/ Pabrik.

2. Semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi, kokoh dan dengan bentuk

sambungan yang sesuai standard toleransi. Untuk sambungan yang tahan air harus

diberi sealant dari bagian yang tidak terlihat mata.

3. Perakitan jendela maupun pintu aluminium dilaksanakan di Work Shop/Pabrik sehingga selain kwalitas perakitan sesuai standard yang disyaratkan juga

mempercepat proses pemasangan di lapangan.

4. Proses fabrikasi dan assembling harus berdasarkan data di Shop Drawing yang sudah

disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.

5. Hardware yang dipasang mennggunakan back plate.

6. Standar toleransi assembling dijelaskan dalam table berikut :

Stándar Toleransi Assembling

No. Keterangan Toleransi (mm)

1. Bergesernya pemasangan kunci/engsel dan hardware lain dari tempat yang ditentukan

+ / -3

2. Gap (celah) antar sambungan rangka aluminium

(vertikal dan horizontal)

< 0,5

3. Gap (celah) antar sambungan vahan tahan air

(Gasket)

< 3

4. Perbedaan ukuran dalam, dari rangka

aluminium dan daun jendela aluminium, baik untuk

tinggi maupun lebar.

+ / - 1,5

5. Perbedaan ukuran dalam, dari jendela yang bersebelahan.

< 2

6. Sambungan las

Tidak terlihat pada bagian

yang terlihat mata langsung

7. Sealant

Sesuai ukuran di Shop

Drawing

Page 32: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

2.9 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :

1). Kusen, pintu dan jendela harus difabrikasi di bengkel, baik yang berada di dalam site

maupun yang berada diluar, yang memiliki perangkat peralatan pemrosesan kayu

maksimal yang lengkap. Bilamana Kontraktor tidak memiliki perangkat peralatan

tersebut, maka pekerjaan tersebut harus diborongkan kepada bengkel kayu yang

terkenal baik dan memiliki mesin-mesin yang lengkap. Dalam keadaan ini, maka sebelum pekerjaan kusen dapat dimulai, Sub-Kontraktor wajib untuk disetujui secara

tertulis.

2).

3). Semua kusen, pintu dan jendela harus difabrikasi sesuai dengan dimensi dan detail

yang ditujukkan dalam gambar, dan dirakit dengan menggunakan sambungan lidah

dan lubang, kemudian dipasak dengan menggunakan pasak kayu, kaku dan baik.

Semua terlihat harus rata, halus dan bebas dari bekas-bekas mesin yang tampak,

serta siap untuk dicat.

4). Sebelum dapat difabrikasi, contoh dari pintu dan jendela harus disiapkan dan didatangkan ke lapangan, untuk disetujui oleh Direksi/Konsultan Manajemen

Konstruksi untuk melakukan tugas pemeriksaan guna mengetahui perkembangan

pekerjaan tersebut di bengkel.

5). Pemasangan dari pintu dan jendela hanya boleh dilaksanakan, setelah pekerjaan

lantai dan langit-langit selesai dikerjakan.

6). Kusen, pintu dan jendela tidak boleh didatangkan ke lapangan sampai perkembangan

pekerjaan telah siap untuk menerimanya. Kusen, pintu dan jendela yang disimpan,

harus dilindungi dari cuaca, terutama dari panas matahari dan hujan.

__ oOo __

Page 33: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 3. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

3.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun

pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga

tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2). Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan

pada daun pintu alluminium, seperti yang ditunjukan/disyaratkan dalam detail gambar.

3.2 Syarat-syarat Bahan :

1). Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardware'

akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Owner

untuk mendapatkan persetujuan.

2). Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat

aluminium/fiber berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini

dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.

3.3 Perlengkapan Pintu dan Jendela :

A. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.

1). Semua pintu menggunkan peralatan kunci sebagai berikut : - Lockcase : Merk Dekkson, atau setara

- Cylinder : Merk Dekkson, atau setara

- Handle : Merk Dekkson, atau setara

- Back Plat : Merk Dekkson, atau setara

- Engsel (Butt Hinges) : Merk Dekkson, atau setara

- Engsel Lantai (Floor Hinges) : Dekkson, atau setara

- Door Closer, Door Stopper : Merk Dekkson atau setara

Perincian type yang dipakai dari merk-merk di atas, lihat pada gambar. Untuk pintu kamar mandi menggunakan alfa atau setara.

2). Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.

Dipasang setinggi 105 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Direksi.

3). Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson, atau setara.

B. Pekerjaan Engsel

1). Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pintu merk Hager

warna brush di pasang sekurang- kurangnya 3 buah untuk setiap daun dengan

menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel.

Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun

pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 Kg.

2). Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan

Perencana.

Page 34: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

3.4 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :

1). Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang

± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang di tengah-

tengah antara kedua engsel tersebut.

2). Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,

engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

3). Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai. Pemasangan

lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai dengan

letak posisi yang telah ditentukan oleh Direksi. Apabila hal tersebut tidak tercapai,

Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

4). Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan

pengujian secara kasar dan halus.

5). Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

6). Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan

Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di

dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan

termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang

belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan

Standar Spesifikasi Pabrik.

7). Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Direksi.

__ oOo __

Page 35: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 4. PEKERJAAN KACA

4.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan adan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan

sempurna.

2). Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan di dalam

detail gambar.

4.2 Syarat-syarat Bahan :

1). Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-

proses tarik, gilas dan pengambangan (Float Glass).

2). Toleransi lebar dan panjang : ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi

seperti yang ditentukan oleh pabrik.

3). Kesikuan : kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi

potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang dapat diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.

4). Cacat – cacat.

a. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketenyuan dari pabrik.

b. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang

terdapat pada kaca).

c. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu

pemandangan.

d. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian atau

seluruh tebal kaca)

e. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah

luar/masuk). f. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis

timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berobah

dan mengganggu pandangan.

g. Harus bebas dari bintik-bintik (spots, awan (cloud) dan goresan (scratch).

h. Bebas lengkungan (lembaran baca yang bengkok).

i. Mutu kaca lembaran yang digunakan AA.

j. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang

ditentukan oleh pabrik.

5). Bahan Kaca :

1. Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI1982. Digunakan

produk ex Asahimas atau setara.

2. Bahan untuk kaca dan cermin menggunakan : Clear float glass, tebal sesuaikan

Page 36: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

dengan gambar (t=5,8,12 mm)

3. Di satu permukaannya dilapisi (Chemical Deposited Silver). (4). Permukaan harus

bebas noda dan cacat,bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.

6). Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan,harus igurinda /

dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

4.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :

1). Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat

pekerjaan dalam buku ini.

2). Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

3). Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Direksi.

4). Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan

diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.

Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan

lem aci. 5). Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong

kaca khusus.

6). Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke dalam

alur kaca pada kusen.

7). Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan

menggunakan cairan pembersih kaca.

8). Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kusen,

harus diisi dengan lem silikon.Warna transparant cara pemasangan dan persiapan-

persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.

__ oOo __

Page 37: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Pasal 5 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

5.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik. 2). Pasangan Granite & keramik ini dipasang pada seluruh detail yang

disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

5.2 Syarat-syarat Bahan :

1). Lantai Keramik HT yang digunakan :

Ukuran : 60 x 60 cm

Produksi : Ex. Roman atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

2). Lantai Keramik HT yang digunakan :

Ukuran : 40 x 40 cm

Produksi : Ex. Roman atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I

Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

3). Lantai keramik yang digunakan :

Ukuran : 20 x 20 cm

Produksi : Ex. Roman atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I

Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

4). Dinding keramik Dinding yang digunakan : Ukuran : 20 x 25 cm.

Produksi : Ex. Roman, atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I

Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

5). Plint Keramik yang digunakan :

Ukuran : 10 X 60 cm

Produksi : Ex. Roman, atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I

Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

6). Plint Keramik yang digunakan :

Ukuran : 10 X 40 cm

Produksi : Ex. Roman, atau setara

Warna/type : ditentukan kemudian

Kualitas : Kelas I Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

Page 38: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

7). Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi.

5.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan : 1). Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing

mengenai pola keramik.

2). Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.

3). Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan

ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian

PC murni dan ditambah bahan perekat.

4). Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak

mengandung asam alkali) sampai jenuh.

5). Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang

benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di

daerah basah dan teras.

6). Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau

sesuai petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.

7). Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama

lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang

sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus

membentuk sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

8). Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti

yang telah diisyaratkan di atas. Pengisian siar (Cor Nat) harus menuggu hingga spasi

kering.

9). Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.

10). Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada

permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

11). Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam

dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

12). Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan

celah celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus ditutup dengan adukan

semen pasir (tasram) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.

5.4 Syarat pemasangan keramik dinding bagian dalam (Internal)

1). Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar keramik harus dibasahi. Pakai

benang untuk menentukan lay out keramik, yang telah ditentukan dan pasang

sebaris keramik guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.

2). Kecuali ditentukan lain, pemasangan keramik harus dimulai dari bawah dan

dilanjutkan ke bagian atas.

3). Pada pemasangan tile, tempelkan di bagian belakang tile adukan dan ratakan,

kemudian keramik yang telah diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar. Kemudian permukaan keramik dipukul perlahan- lahan hingga mortar perekat

menutupi penuh bagian belakang keramik dan sebagian adukan tertekan keluar

dari tepi keramik.

4). Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan ketinggian lebih

dari ketentuan berikut :

* 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm.

* 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm.

Page 39: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

* Max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.

5). Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus dibuang /

dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan

tile. Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang dengan kain lap basah.

6). Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

__ oOo __

Page 40: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 6. PEKERJAAN TERALIS PENGAMAN

6.1 Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan teralis pengaman ini meliputi seluruh pekerjaan teralis di area jendela-jendela kaca dan plafond ruangan dalam, seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

- Pekerjaan yang berhubungan:

a. Pekerjaan kusen

b. Pekerjaan plafond

c. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal

6.2 Syarat-syarat Bahan

- Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI, terutama pada hal-

hal kekuatan dan ketahanan terhadap karat

- Frame rangka keliing menggunakan plat besi lebar 2cm dengan ketebalan 5mm

- Bidang wiremesh M-6 dengan grid sengkang 15cm

- Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari “American Welding Society” (AWS

D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction)

- Sekrup pengikat teralis dengan kusen harus anti karat

6.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

- Teralis harus difabrikasi di bengkel, baik yang berada di dalam site maupun berada di luar,

yang memiliki perangkat peralatan yang lengkap.

- Teralis harus difabrikasi sesuai dengan dimensi dan detail yang ditujukkan dalam gambar,

dan dirakit dengan menggunakan sambungan las. Semua terlihat harus rata serta siap untuk

dicat.

- Sebelum dapat difabrikasi, contoh dari teralis harus disiapkan dan didatangkan ke lapangan,

untuk disetujui oleh Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi untuk melakukan tugas pemeriksaan guna mengetahui perkembangan pekerjaan tersebut di bengkel.

- Pemasangan dari teralis hanya boleh dilaksanakan setelah pekerjaan kusen dan kaca

selesai dikerjakan

- Untuk Teralis pengaman plafond hanya boleh dilaksanakan setelah plafond selesai

terpasang

- Teralis dipasangkan pada kusen dengan menggunakan sekrup pada sisi dalam opening

jendela. Tepat pada tepian kusen.

- Teralis yang dipasangkan diatas plafond menggunakan sekrup pada sisi dinding ruangan.

- Lubang-lubang sekrup dibuat pada rangka plat besi dengan jarak mengikuti acuan pada gambar kerja atau minimal per 40 cm

__ oOo __

Page 41: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 7. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD DAN GRC

7.1 Ketentuan Umum

▪ Pekerjaan penyelesaian baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi yang harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan diuji coba (test).

▪ Semua pekerjaan langit-langit harus rata, rapih dan tidak bergelombang.

▪ Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, dan tidak melengkung.

Warna dan tekstur bahan harus sama.

▪ Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

7.2 Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (bahan, pengiriman, penyimpanan,

pemasangan dan penerimaan) untuk pekerja, material, dan peralatan.

b. Meliputi penyediaan bahan plafond : compound, tape, rangka penggantung plafond,

pemasangan rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan

gambar rencana. Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku untuk seluruh pekerjaan

langit-langit.

7.3 Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

ASTM C 1396 - Standard Board

ASTM C 645 - Rangka Metal; Stud, U Channel, Metal Furring

ASTM C 475 - Joint compound dan Joint tape

ASTM C 1002 - Drywall Screw

ASTM C 840 - Aplikasi dan finishing papan gypsum ASTM C754 - Instalasi rangka metal papan gypsum menggunakan sekrup

Untuk area lembab digunakan gypsum Moistureshield sesuai dengan standard ASTM C1396

dan dapat dikategorikan sebagai Water Resistant Gypsum Backing Board.

b. Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan

yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Kualifikasi Pekerja :

▪ Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama

pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta

metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

▪ Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.

▪ Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas,

dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

7.4 Persyaratan Bahan

▪ Material dan Komponen

Page 42: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

a Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai dengan

peraturan dan standar-standar yang disebut disini, dan/atau setara dengan peraturan-

peraturan dan standar-standar internasional, yang disetujui oleh Pemberi Tugas,

Manajemen Konstruksi, dan Perencana.

b Pemasangan papan gypsum : staggered (saling – silang) dengan jarak overlap 600mm.

c Jarak maks. Metal Furring (tebal 0.5mm) : 400mm (papan gypsum tebal 9mm)

600mm (papan gypsum tebal 12mm)

Jarak maks. C Channel (tebal 1.2mm) : 1200mm

Jarak maks. Threaded Rod (dia. 4.5mm) : 1200mm

d Sekrup pengencang sistem ceiling gypsum plasterboard berupa hubungan rata (flush)

untuk menghasilkan permukaan kontinyu yang halus yang ideal untuk segala bentuk dekorasi.

e Rangka penggantung harus terdiri dari Metal Furring, C Channel, Saddle Clip dan

pendukung aksesorisnya yang lain sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

f Sekrup untuk pemasang plasterboard harus anti karat.

g Tipe ceiling dan polanya harus sesuai dengan persetujuan Konsultan Manajemen

Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.

▪ Sistem Plafon

Bahan Gypsum board :

a. Finish : cat tembok

b. Ukuran : 1200 x 2400 mm

c. Tebal : 9 mm

d. Fire Rating : 30 menit

e. Material : 100 % natural gypsum

f. Area lembab : Moistureshield gypsum board, kelembaban sampai 95%

Bahan GRC :

a. Finish : cat tembok

b. Ukuran : 1200 x 2400 mm

c. Tebal : 9 mm

d. Fire Rating : 30 menit

e. Material : 100 % natural grc

Rangka Penggantung :

a. Sistem pemasangan : metal furring system sesuai pabrikan yang sama

b. Material : hot dip galvanize dengan tebal lapisan minimum G40

sesuai ASTM A653 tebal 0,45mm –BMT

c. Identifikasi : Embossed Triangle

d. Ukuran : Metal Furring ; 40mmx27mm dan C Channel ; 38mmx12mm

e. Aksesories : Sadle Clip, Suspension Bracket, Threaded Rod, Soffit Cleat

dan Wall Angle

f. Lis Pinggir : W-section atau Wall Angle (shadow line effect)

g. Finishing gap : Jointing Compound, Joint Tape/ Corner Flex Tape

▪ Merk

• Panel gypsumboard : Jayaboard atau setara

Page 43: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

• Rangka plafon harus memakai standar material yang sama dengan panelnya ( satu system), yang terdiri dari :

- Metal Furring

- C Channel

- Saddle Clip

- Suspension Bracket

- Threaded Rod

- Sofit cleat

- Wall Angle

- Produk : lihat spesifikasi material arsitektur

7.5 Persyaratan Pelaksanaan

▪ Pengiriman (Submittals)

Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi, dan

Perencana hal-hal berikut untuk direview sebelum memulai pekerjaan :

a. Shop drawing, yang menunjukkan : 1. Penunjukkan lay-out

2. Detail insert dan hanger spacing, serta fastening

3. Metode spasi/penyetelan untuk semua main dan cross runner.

4. Detail-detail perubahan level

5. Detail pemasangan pada ceiling di daerah perlengkapan (fixture) ceiling.

6. Posisi untuk manhole (inspection manhole)

7. Gambar-gambar koordinasi yang menunjukkan koordinasi ME dan/atau perlengkapan

plumbing dan fixtures (lampu, sprinkler, dan sebagainya) bila ada, serta design

ceiling dan konstruksinya.

b. Contoh material ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna.

c. Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling.

d. Fotocopy lengkap spesifikasi teknik dari pabrik termasuk detail instruksi untuk

pemasangan material.

▪ Pemeriksaan

a. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit ceiling penggantung ini untuk

mengetahui ketidakrataan, ketidaksamaan dan lembab yang mungkin mempengaruhi

kualitas dan pelaksanaan pekerjaan.

b. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi yang sulit sebelum

pemasangan.

c. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal dan

untuk itu diperlukan pemeriksaan sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan dan

pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah selesai seluruhnya.

d. Kontraktor harus memasang panel gypsum plasterboard dan aksesori-aksesorinya sesuai

dengan petunjuk dari pabrik, shop drawings, dan spesifikasi ini.

Page 44: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

e. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi disini,

harus memakai rekomendasi dari pabrik, kecuali bahwa spesifikasi disini harus

diberlakukan sesuai petunjuk MK dan Pemberi Tugas.

▪ Pemasangan rangka plafon dan penggantungnya

a. Papan gypsum sesuai dengan standard ASTM C1396.

b. Fixing, pekerjaan sambungan dan material untuk finishing serta aksesorisnya, sesuai

dengan rekomendasi pabrik.

c. Pekerjaan papan gypsum disarankan boleh dipasang hanya setelah bangunan telah

tertutup/ terlindung dari cuaca luar. Lindungi terhadap kelembaban yang ekstrim

dilapangan , misalnya akibat genangan air yang terdapat di sekitar pemasangan papan

gypsum.

d. Saat memotong papan gypsum usahakan jangan merusak kertas pelapisnya. e. Pastikan papan gypsum terpasang pada rangka yang telah level satu sama lain secara

akurat.

f. Saat memasang sekrup gypsum, jangan sampai merobek kertas papan gypsum dan

terbenam terlalu dalam.

g. Jangan gunakan papan yang telah rusak/robek kertasnya.

h. Saat mengaplikasikan sambungan papan gypsum, lakukanlah sesuai dengan ketentuan

untuk sambungan papan gypsum.

▪ Penerapan dan finishing gypsum board

Umum

a. Aplikasikan 3 lapisan (coat) Jointing Compound untuk mendapatkan non-cracking joint

system

b. Gunakan sekrup khusus gypsum (25mm).

c. Jarak pemasangan sekrup

▪ Bagian tepi papan gypsum @150mm

▪ Bagian tengah papan gypsum @230mm ▪ Jarak maksimum dari ujung/tepi papan : 50mm

▪ Pemasangan

Gantilah gypsumboard yang rusak selama pelaksanaan dengan tanpa biaya tambahan

kepada Pemberi Tugas.

▪ Pembersihan

Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak tangan, kotoran,

lemak, dan benda-benda asing lain. Sekarang telah siap difinish sesuai dengan yang

diinginkan (spesifikasikan).

7.6 Persyaratan Pemeliharaan

▪ Penyimpanan dan Perawatan Produk

a. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan nama pabrik, warna, ukuran dan tipe.

Page 45: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

b. Material harus dipegang/dijaga dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sesuai

dengan instruksi dari pabrik.

c. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari lantai dan

terlindung dari air, yang semuanya sesuai petunjuk pabrik.

▪ Perbaikan

Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan

pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.Perbaikan dilaksanakan

sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.Biaya yang timbul untuk

pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

▪ Pengamanan

a. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.

b. Sesudah pekerjaan dinding panel kayu & plywood, permukaan dinding harus dijaga

terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang

mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

c. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali

seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

7.7 Persyaratan Penerimaan

Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari pabrik pembuat gypsum plafond.

b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan dan kebenaran serta

metode pemasangan.

__ oOo __

Page 46: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 8. PEKERJAAN PENGECATAN

8.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan dan peralatan mencakup pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Pekerjaan yang termasuk :

▪ Persiapan permukaan, pembersihan

▪ Filler, sealer, primer, pekerjaan dasar

▪ Pekerjaan pengecatan dengan alat spray painted pada seluruh bagian yang telah

ditunjukkan dalam gambar rencana.

c. Pekerjaan bahan pengecatan kusen / pintu / jendela aluminium dijelaskan dalam pasal

pekerjaan tersebut.

d. Pengecatan dimaksud adalah semua pekerjaan pengecatan termasuk persiapan permukaan yang akan dicat dan filler, primer, dasar, finish, serta pekerjaan lain yang

terkait.

8.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : NI-3, NI-4

b. Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Pemberi

Tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

c. Kualifikasi Pekerja :

▪ Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama

pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta

metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

▪ Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.

▪ Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi

Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

8.3. Persyaratan Bahan

a. Semua bahan merupakan produk kualitas satu dengan jenis sesuai yang tercantum dalam

material skedule dengan warna yang akan ditentukan kemudian.

b. Tabel spesifikasi pengecatan

No. Pekerjaan Jenis Cat Merk Keterangan

A. Dinding plesteran

1 Interior Acrylic Emulsion Lihat

spesifikasi material

1 Primer,

2x finish s/d disetujui

Pengawas &

Perencana.

Page 47: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

No. Pekerjaan Jenis Cat Merk Keterangan

2 Eksterior Wheathershield

Fungus Resistant

atau elastomeric

Lihat

spesifikasi

material

1 primer,

2x finish s/d

disetujui Pengawas &

Perencana

B. Pekerjaan Plafond

1 Beton / plesteran

a. Interior Acrylic Emulsion Lihat spesifikasi

material

1 Primer, 2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana.

b. Eksterior Wheathershield

Fungus Resistant

Lihat

spesifikasi

material

1 primer,

2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana

2 Gypsum Board & Calcium

Silicate

a. Interior Acrylic Emulsion Lihat

spesifikasi

material

1 Primer,

2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana.

b. Eksterior Wheathershield

Fungus Resistant

Lihat

spesifikasi

material

1 primer,

2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana

C Pekerjaan Metal

1 Cat Duco Oil Base Lihat spesifikasi

material

1 primer, 2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana, hasil

semi gloss

Page 48: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

No. Pekerjaan Jenis Cat Merk Keterangan

D Pekerjaan Aluminium

1 Bila disebutkan cat maka

harus dilakukan proses

powder coating.

PVDF Lihat

spesifikasi

material

Di cat secara

fabrikasi, yang

disetujui

Pengawas &

Perencana

E Pekerjaan Kayu (bila ada)

1 Cat Duco (bila ditentukan

finish cat Duco)

Oil Base Lihat

spesifikasi

material

1 primer, 1x spray

finish,

2x finish s/d

disetujui

Pengawas & Perencana, hasil

semi gloss

2 Melamic (bila ditentukan finish melamic)

Oil Base, Solvent Base

Lihat spesifikasi

material

1 primer, 1x lapis cat transparan,

2x finish s/d

disetujui

Pengawas &

Perencana, hasil

semi gloss

c. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Perencana, Konsultan Manajemen

Konstruksi dan Pemberi Tugas dan semua cat yang digunakan harus sesuai dengan

sample yang disetujui dan disuplai dalam kemasan asli dari pabrik.

d. Extra Stock :

▪ Jumlah : setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak 5% dari tiap-tiap warna, tipe, dan keterangan-keterangan cat yang digunakan dalam

bekerja.

▪ Pengemasan : harus tertutup rapat dan tertera jelas label dengan isi dan lokasi

digunakan.

▪ Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini.

8.4. Persyaratan Pelaksanaan

▪ Pengiriman (Submittals)

a. Kontraktor harus mengirimkan kepada Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan

Pemberi Tugas beberapa hal berikut sebelum memulai pekerjaan :

▪ Contoh cat yang akan dipakai.

Page 49: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

▪ Fotocopy technical information dan instruksi pemasangan bahan dari pabrik.

b. Kontraktor harus menyediakan mock up pada dinding, untuk persetujuan warna dari

Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, Perencana.

▪ Pemeriksaan dan Persiapan

a. Persiapan plaster / dinding beton

1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata diplester dan

diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai betul-betul kering sekurang-

kurangnya 2 (dua) minggu (untuk memperoleh hasil pengecatan yang baik).

2. Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan plamur / filler.

3. Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga halus, licin dan

rata, kemudian dibersihkan debunya.

4. Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1

lapis) kemudian baru diadakan pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan petunjuk

pabriknya.

5. Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan disetujui

oleh konsultan Manajemen Konstruksi, Perencana dan Pemberi Tugas.

6. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamur,

diamplas kemudian dicat kembali sampai baik.

7. Khusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua pekerjaan pengecatan tersebut di atas harus dilakukan oleh sub kontraktor

yang merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.

8. Pemborong harus menyediakan cat cadangan untuk keperluan maintenance dan

diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

b. Persiapan permukaan metal.

1. Secara kontinyu bersihkan semua permukaan sampai benar-benar bebas dari debu,

oli, dan lemak dengan memakai power cleaning (mechanical and rinse).

2. Pada permukaan yang digalvanisasi, gunakan pelarut untuk pembersihan awal

kemudian beri permukaan dengan phosporic acid. Perbaiki permukaan yang tergores

sebelum proses dimulai.

3. Biarkan sampai kering sebelum aplikasi pengecatan.

c. Persiapan permukaan kayu :

Page 50: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

1. Permukaan kayu diamplas sampai rata.

2. Debu-debu dibersihkan sampai rata dan bersih.

3. Kemudian didempul untuk meratakan permukaan dan diamplas lagi sampai rata.

4. Dibersihkan lagi dari debu.

▪ Pengecatan

a. Semua cat, pernis, harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan campuran yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus memberikan bagian yang rata. Interval

masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi pengecatan atau sesuai petunjuk tertulis dari

pabrik.

b. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada di tangan selama

proses pengecatan.

c. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau lembab secara

struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain sebelum aplikasi pengecatan.

d. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh kondisi cuaca

yang merugikan seperti temperatur yang ekstrem, hujan, angin, dan lain-lain.

▪ Metode Pengecatan

a. Kayu, diluar dan didalam.

1. Secara umum permukaan kayu harus diratakan, diprimer dan dicat dengan 2 lapisan dasar dan 1 lapisan spray finish dari cat yang tahan.

2. Untuk membersihkan kayu natural, siapkan dan lakukan 3 lapis cat transparan.

b. Pekerjaan besi/baja struktural

1. Siapkan dan lakukan 2 lapis metal primer yang disetujui pada semua permukaan

besi/baja sebelum dikirim ke site.

2. Berikan primer dan lakukan 1 lapisan dasar dan 1 lapisan finish dengan cat yang tahan

pada semua permukaan ekspose baja/besi struktural setelah proses erection.

c. Pekerjaan metal.

Berikan lapisan dasar pada metal lapisan primer, lakukan 2 lapisan dasar dan 2 lapisan

finish pada cat yang tahan gores, bila tidak disebutkan khusus.

Untuk pengecatan pekerjaan signage bila tidak disebutkan khusus, dapat memakai

metode ini (cat Fluorescent / Spotlight).

d. Plaster 1. Permukaan plaster di dalam (termasuk untuk plat beton Fair Face Finish). Siapkan dan

lakukan 1 lapisan sealer dan minimum 3 lapisan cat internal grade emulsion yang

disetujui.

Harus diperhatikan agar plat beton betul-betul kering dan siap untuk diplester/diaci.

Plesteran tidak boleh berombak, terlalu tebal (max. 2 cm) dan harus halus dan rata.

2. Permukaan plaster di luar.

Page 51: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

Siapkan dan lakukan finish sesuai dengan direkomendasikan oleh spesifikasi tertulis

dari pabrik.

e. Permukaan ceiling

Siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement Base untuk sambungan-sambungan dan finishing

cat minimum 3 lapisan.

▪ Sebelum pengecatan dimulai permukaan sambungan-sambungan, kepala-kepala

paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi plaster base cement sehingga menjadi rata

dan halus.

▪ Setelah itu berilah paper tape pada tengah-tengah sambungan sehingga menutup

bagian base cement tadi.

▪ Biarkan base cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelum dilakukan

pengecatan.

▪ Lakukan pengecatan dan bila masih belum rata permukaannya lakukan cara-cara

diatas sampai 3 kali.

f. Pipa bawah tanah dan talang hujan beton.

Siapkan dan lakukan 3 lapisan cat Asphalt Bituminous yang disetujui pada permukaan

dalam dari talang beton dan permukaan pipa bawah tanah.

g. Dinding-dinding pada area service. Siapkan dan lakukan cat “epoxy” dengan permukaan finishing mengkilap (glossy).

▪ Testing

Kontraktor harus menyediakan sample pada mock-up sedikitnya seluas 2 m2 baik untuk

pengecatan interior maupun eksterior segera pada pelaksanaan, untuk tujuan-tujuan testing.

Sample harus disimpan dalam kondisi aman dan utuh.

8.5. Persyaratan Pemeliharaan

▪ Penyimpanan dan Perawatan

a. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.

b. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.

▪ Perbaikan

Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan

pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.Biaya yang timbul untuk

pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

▪ Pengamanan

d. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang

telah dilaksanakan.

Page 52: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

e. Sesudah pekerjaan pengecatan, permukaan yang dicat harus dijaga terhadap

kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin

bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

f. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali

seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

8.6. Persyaratan Penerimaan

a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kualitas ketahanan dan warna bahan cat selama 10

tahun.

b. Kontraktor harus memberi garansi tertulis 10 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan.

__ oOo __

Page 53: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 9 PEKERJAAN ATAP RANGKA BAJA

1. U M U M

1.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang

diperlukan untuk melaksanakan dan membuat konstruksi baja.

b. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan, pabrikasi dan pemasangan

tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong (support), dan sebagainya, sesuai

dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

1.2 PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN

a. Beton Bertulang.

b. Pekerjaan Lisplank dan Fasia.

c. Penutup Atap PVC Alderon.

d. Kanopi Pintu Utama

1.3 STANDAR

a. BAHAN STRUKTUR/KONSTRUKSI

• Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk tujuan

semua konstruksi dinuat atau di las harus baja karbon yang memenuhi persyaratan

A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan MK.

• Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las harus dari

baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A53 type E atau S.

• Kecuali kalau diatur secara tersendiri bahan-bahan harus memenuhi spesifikasi "American Institute of Steel Construction (AISC)" dan PPBBI Mei 1984.

• Spesifikasi Bahan: a. Rangka Atap Utama

- Balok Utama: WF 200x100x5,5x8

- Rangka Truss Utama: ½ WF 200x100x5,5x8

- Rangka Teritisan: ½ WF 150x75x5x7

- Bracing : Besi siku 50x50x5

- Gording: CNP 150x65x20x2,3 - Trekstang: Besi beton diameter 12mm

- Ikatan angin besi beton ∅19mm + turn buckle

- Spesifikasi lain mengikuti detail gambar kerja struktur

b. Rangka Kanopi

- Rangka Utama: WF 200x100x5,5x8

- Rangka Anak: WF 150x75x5x7

- Bracing : Besi siku 50x50x5

- Gording: CNP 100x50x20x2,3

- Trekstang: Besi beton ∅ 10mm

- Ikatan angin besi beton ∅16mm + turn buckle

Page 54: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

- Spesifikasi lain mengikuti detail gambar kerja struktur

c. Rangka Fasia

- Rangka Utama dan Bracing Truss: CNP 100x50x20x2,3 - Spesifikasi lain mengikuti detail gambar kerja struktur

b. PENGIKAT-PENGIKAT :

• Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :

• Untuk sambungan bukan baja ke baja :

• Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370 dan harus digalvani.

• Untuk sambungan baja ke baja :

• Pengikat-pengikat harus baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan atau : ASTM A490 dan harus terlapis Cadmium.

• Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari

baja tahan korosi.

• Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type A.

c. BAHAN-BAHAN LAS :

• bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society" (AWS

D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).

• Baut angkur dan sekrup-sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau

A325.

• Lapisan seng : baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.

• Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan harus

biasanya type segi enam (hexagon-bolt type).

• Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan

yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus

disertai sertifikat dari pabrik.

d. PERATURAN-PERATURAN DAN STANDAR ATAU PUBLIKASI YANG DIPAKAI :

• Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.

Page 55: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

• Dalam hal ini ada pertentangan, spesifikasi ini menentukan.

• Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) Mei 1983.

• American Institute of Steel Construction (AISC) "Manual of Steel Construction-7th Edition".

• American National Standards Institute (ANSI) : B27.265 Plain Washers".

• American Society for Testing and Materials (ASTM) specifications :

a. "A 36 - 70a Structural Steel"

b. "A 53 - 72a Welded and Seamless Steel Pipe"

c. "A153 - 71 Zink Coating (hot dip) on Iron and Steel Hardware".

d. "A307 - 68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners.

e. "A325 - 71a High Strength Bolts for/structural Steel Joint, Including Sutiable

Nuts and Palin Hardener Washers".

f. A490 - 71 Quenched and Tempered Alloy Steel Bolts for Structural Steel

Joints.

e. CONTOH BAHAN

• Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh

material, baja profil, kawat las, cat dasar/akhir dan lain-lain untuk mendapat

persetujuan MK.

• Contoh-contoh yang telah disetujui oleh MK akan dipakai

sebagai standar/pedoman untuk pemeriksaan/penerimaan material yang

dikirim oleh Kontraktor ke site.

• Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material

yang telah disetujui di bengkel MK.

1.4 PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

• Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak

bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya yang

masih bersegel dan berlebel pabriknya.

• Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab

dan bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.

• Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai jenisnya.

• Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan.

• Bila ada kerusakan Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

Page 56: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

1.5 PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

a. Gambar kerja.

Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-

gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain

yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.

b. Ukuran-ukuran.

Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua

ukuran yang tercantum pada gambar kerja.

c. Kelurusan.

Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.

d. Pemeriksaan dan lain-lain.

Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi,

seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga

semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan. MK mempunyai hak

untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada

pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui MK.

Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.

1.6 PELAKSANAAN

1. Pengelasan

1.1 Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.

1.2 Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki persiapan teknis untuk pekerjaan tersebut.

1.3 Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las listrik serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah yang

menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.

1.4 Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat, karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.

1.5 Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku untuk konstruksi itu.

1.6 Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.

Page 57: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

1.7 Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan

kotoran lainnya.

1.8 Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum

memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak

harus dibuang sama sekali.

1.9 Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari hujan dan angin kencang.

2. Lubang-lubang baut

2.1 Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih besar

2.0 mm dari pada diameter luar baut.

2.2 Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat

bor.

3. Sambungan

Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku

ketentuan sebagai berikut :

a. Hanya diperkenankan satu sambungan.

b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration butt

weld.

4. Pemasangan percobaan/Trial erection

Bila dipandang perlu oleh MK, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan

dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh MK dan pemasangan

percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan MK.

5. Pengecatan

5.1 Semua bahan konstruksi baja harus di cat.

5.2 Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja

yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.

5.3 Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di cat.

Page 58: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

5.4 Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan 2

kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.

5.5 Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout

dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.

6. Pemasangan akhir / final erection

6.1 Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang

atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi

atau perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus

segera dilaporkan kepada MK disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan

tersebut harus mendapat persetujuan dari MK sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.

Perbaikan harus dilakukan dihadapan MK.

6.2 Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi

tanggungan kontraktor.

6.3 Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara

yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan

"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh

para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang berupa

"piatfrom" atau jaringan ("net").

6.4 Setiap komponen diberi kode/marking sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.

6.5 Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.

6.6 Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan beban mati, angin

dan tegangan-tegangan selama pembangunan.

6.7 Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail.

6.8 Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).

6.9 Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok, balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh

setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat

harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.

6.10 Toleransi Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi vertikal

kolom.

Page 59: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

7. Pengujian Mutu Pekerjaan

7.1. Sebelum dilaksanakan pabrikasi/pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan pada MK

"Certificate Test" bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen/pabrik.

7.2. Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja profil,

baut, kawat las di laboratorium.

7.3. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari

bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan kualifikasi

pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.

7.4. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak :

7.5. Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visuil, bila ditemukan hal-

hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan standar AWS D 1.0.

7.6. Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus dilakukan test

ultrasonic atau radiographic.

(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS Pengelasan

dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.

Fasilitas

Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara

"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya tambahan biaya

pada Pemberi Tugas.

Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak

melebihi standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan

"Radiographic" dari daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.

(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang dipakai harus

sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic

contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of Langitudinal and

Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)

(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM

(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.

(5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh MK.

• Jumlah pengujian : jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus seperti yang ditentukan di lapangan oleh MK.

• Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan

setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat pemeriksaannya.

Page 60: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

• Konsultan/MK akan memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan,

potongan bawah, lewatan/everlap, kantong udara dan ukuran lasnya. Pengelasan

yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS D 1.0.

• Hasil pengujian dari laboratorium/lapangan diserahkan pada MK secepatnya.

• Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7.7. Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan

• Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.

• Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.

• Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.

• Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

__ oOo __

Page 61: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 10. PEKERJAAN PENUTUP ATAP UPVC

10.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan serta peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga akan menghasilkan pekerjaan yang

baik.

2). Pekerjaan atap metal ini meliputi seluruh atap bangunan yang sesuai dengan

gambar rencana yang telah disepakati oleh tim teknis.

10.2 Syarat-syarat Bahan :

1). Bahan penutup atap ini harus mulus dan tidak rusak, atau terrores permukaannya

atau CACAT dan lain sebagainya. 2). Penyediaan bahan ini harus lengkap dengan penutup nok flasing dengan arah

memanjang dan arah melintang/listplank tepi.

3). Kaitan untuk baja profil , sekerup dengan hak, sealent dan aksesories lainnya

sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.

4). Adapun spesifikasi penutup atap ini ádalah sebagai berikut :

• Merk/type. : Alderon 830, Twinwall Corrugated atau yang setara.

• Bahan : UPVC

• Mutu : Terbaik (kw.1)

• Warna : Ditentukan kemudian

5). Kontraktor harus menyerahkan semua contoh bahan kepada direksi dan konsultan pengawas sebelum dlaksanakan pemasangan.

10.3 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :

1). Kuda kuda baja, gording, serta reng harus sudah terpasang dengan kokoh pada

tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui oleh konsultan

pengawas.

2). Sebelum pemasangan rangka listplank dan semua material sudah disetujui oleh konsultan pengawas serta direksi.

3). Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menempatkan tenaga ahli dari

pabrik pembuat dengan biaya ditanggung oleh kontraktor.

4). Pemasangan penutup atap disusun rapi dengan bertumpu pada reng.

5). Apabila menggunakan penutup atap metal atau bahan metal lainnya dipakukan

pada rangka atap/langsung pada reng atau gording dengan menggunakan paku

genteng (paku khusus untuk atap metal) atau paku seng.

6). Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal tindisan

antara satu lembaran dengan lembaran lainnya 2,5 alur. Alur harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi.

7). Pemasangan di mulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu baris ke arah

atas kemudian satu baris ke arah camping, selanjutnya ke arah atas dan

seterusnya ingá seluruh atap tertutup dengan sempurna.

8). Arah tumpang tindih (overlap) ke samping yaitu lembaran atas menutup lembaran

bawahnya , sama dengan arah angin.

9). Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak berakibat

bocor. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang

Page 62: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.Untuk selanjutnya sesuai

dengan spesifikasi pabrik pembuat.

10). Pekerjaan ini dianggap selesai apabila sudah mendapat persetujuan dari

consultan pengawas dan direksi.

__ oOo __

Page 63: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 11. PEKERJAAN PAVING BLOK DAN KANSTIN

A. Pekerjaan Paving Blok

1.1 Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti yang

ditunjukkan dalam gambar kerja.

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga

diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

- Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub grade” dan

lantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam

gambar. - Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang ditunjukkan dalam

gambar

1.2 Persyaratan Bahan

- Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII, terutama pada

hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.

- Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia atau lainnya

- ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat.

1.3 Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas

Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan

untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.

3. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug

sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna

(telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 %

dan telah mempunyai daya dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam

gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.

4. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya harus dikerjakan

dan diselesaikan sebelum pekerjaan paving blok dilaksanakan.

5. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari

pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.

6. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar siar-siar),

harus sama lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan

Page 64: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

lurus yang sama lebarnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk

sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

7. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus menggunakan key block

dan pemotongan harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

8. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate vibrator ukuran

plate 0,3 - 0,5 m2 dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan

dilakukan 3 kali sebelum siar-siar di isi pasir, setelah itu dipadatkan dan diratakan

beberapa kali dengan roller 3 ton.

9. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan

terkunci.

10. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan perbedaaan

ketinggian

11. setiap blok tidak lebih dari 2 mm.

12. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen maupun oli.

13. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan, seluruh area paving block harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.

B. Pekerjaan Kanstin Beton

1. Keterangan Umum

Pekerjaan Kanstin Beton pada batas antara trotoir dengan jalan harus dilaksanakan

oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada pasal ini.

2. Kontrol dan Batasan

Kanstin beton harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti semua ketentuan

yang tercantum pada PBI 1971, RKS ini dan semua perintah dan petunjuk yang

disampaikan oleh Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi selama pekerjaan

berlangsung.

3. Persyaratan Bahan

a. Semen

Semen yang dipakai untuk pekerjaan kanstin beton ini harus sesuai dengan yang tercantum pada Bab IV ayat 3.1. RKS ini.

b. Agregat

Semua agregat yang akan dipakai untuk pekerjaan kanstin beton harus mengikuti

ketentuan yang tercantum pada Bab IV ayat 3.2. RKS ini.

c. A i r

Air yang dipakai untuk pekerjaan kanstin beton harus mengikuti ketentuan yang

tercantum pada Bab IV ayat 3.4 RKS ini.

Page 65: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

4. Penyelenggaraan Pekerjaan

- Kanstin beton harus dilaksanakan dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari

besi atau kayu bayan, untuk memperoleh hasil cetakan yang bermutu baik. Cetakan

harus dibuat/dirakit rapih, sehingga akan diperoleh mutu kanstin yang lurus, rata dan tidak keropos. Gambar dari rencana cetakan kanstin ini harus diajukan kepada

Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui.

- Dalam gambar tersebut tercantum keterangan lengkap tentang ukuran cetakan,

bahan, detail cetakan dan cara perakitannya dilapangan.

- Pencampurannya harus dilaksanakan secara mekanis untuk memperoleh mutu

yang homogen. Pengecorannya harus dilaksanakan pada tempat yang khusus,

dengan faktor kebersihan yang selalu dapat dijaga dan tempat tersebut harus

sedemikian rupa sehingga memudah-kan pekerjaan.

- Pemasangan di tempat hanya diperkenankan setelah beton kanstinnya cukup keras dan atas persetujuan Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi. Nat antar kanstin

sedemikian rupa agar tidak lebih dari 0,5 cm dan lurus.

__ oOo __

Page 66: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

PASAL 12. PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITASI

12.1 Lingkup Pekerjaan :

1). Yang dimaksud disini dengan pekerjaan plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan

lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti yang dispesifikasikan

disini, sehingga diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk

dipergunakan.

2). Pekerjaan Air Bersih.

Pengadaan dan pemasangan system pemimpaan beserta perlengkapan instalasi

pemipaan distribusi pada setiap titik pengeluaran. Pemasangan pipa distribusi kesetiap

peralatan sanitary seperti halnya kloset dan lain-lain.

3). Pekerjaan Air Kotor.

• Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam

system pembuangan air kotor.

• Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, floor drain

dan lain-lain.

4). Testing dan Commisioning.

Mengadakan testing dan commissioning semua system pekerjaan yang terpasang agar memperoleh system yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan

peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan

dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

12.2 Referensi:

Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkwalitas baik,

dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkirafgekeurd) sesuai dengan

mutu dan standart yang berlaku atau standart internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, SIÉ

dan yang setaraf.

12.3 Bahan-Bahan Pengganti :

1). Kontraktor bertanggung jawab atau mutu dan kwalitas material yang akan dipakai,

setelah mendapat persetujuan dari Direksi atau Konsultan Pengawas.

2). Semua bahan, peralatan, atau fixtures yang akan digunakan dan tidak disebutkan

dalam spesifikasi ini hanya diperbolehkan, apabila telah disetujui secara tertulis oleh

Konsultan Pengawas dan biaya pengujian bahan/ peralatan/ fixtures tersebut (apabila

diminta oleh pemilik) ditanggung oleh Kontraktor. Apabila diperlukan pengujian atau bahan peralatan/fixtures harus dilakukan oleh badanbadan atau lembaga-lembaga

yang ditentukan oleh pemilik dan dengan cara-cara standart yang berlaku. Apabila

cara-cara standart tidak ada, pemilik berhak menentukan prosedur pengujian.

3). Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixtures dan peralatan-peralatan yang

akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari

pabrik pembuatnya. Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus

diganti atas tanggung jawab Kontraktor.

Page 67: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

12.4 Syarat-syarat Bahan :

1). Alat-alat sanitair.

Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi Arsitek setara :

• Closed Jongkok : Ex. TOTO

• Kran dinding : Ex. TOTO

• Floor drain : Stainles

2). Sistim Air Bersih

2.1 Pemipaan air bersih disini dipergunakan bahan-bahan sbb :

• Untuk pipa digunakan pipa PVC AW R dan Fitting merk Rucika klas AW dengan sambungan lem.

• Clean Out dia. 3 – 6“ dari merk TOTO atau setaraf yang disetujui Konsultan Pengawas.

3). Sistim Pembuangan air kotor, air bekas.

3.1 Pemipaan air kotor, air bekas dan vent disini dipergunakan bahan-bahan sebagai

berikut :

• Untuk pipa dipergunakan pipa PVC merk Wavin, klas AW dengan sambungan lem.

• Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan merk

pipa AW Rucika. Belokan pada saluran utama harus mempergunakan long radius bend dan cabang pada saluran utama harus mempergunakan 45

derajat Y dan 45 derajat Bend. Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai

dengan spesifikasi pabrik.

12.5 Syarat-syarat Penyambungan :

1). Pipa PVC dan Fitting

Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai

dengan diameter pipa dan sebelum dilem, pipa harus dibersihkan dulu dengan

cleaning fluid. Pipa harus masuk sepenuhnya difitting maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan

alat khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa. Cara

penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa

yang bersangkutan.

2). Sambungan yang mudah dibuka.

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat sanitair/atau peralatan lain yang karena

sesuatu hal perlu dilepas dari pipa yang menghubungkannya antara lain :

• Antara lavatory fauced dan supply valve

• Antara fluse valve dan urinal

• Antara supply valve dan floated di closed

• Pada faste fitting dan siphon

• Pada peralatan lain yang memerlukan

Pada sambungan ini kerapatan yang diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal

shreat. Sambungan jenis ini antara lain union, fleng atau yang sejenis lainnya.

12.6 Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :

1). Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada

area horizontal maupun vertikal.

2). Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90 dan 45 derajat.

Page 68: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

3). Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang untuk dalam keadaan sempurna.

4). Sebelum dipasang support harus dicat dengann ICI zinkcromate primer paint.

5). Semua pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.

6). Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada supports.

7). Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum disambung harus ditutup dengan plug atau dop.

8). Pipa dan fitting harus bebas tegangan yang di akibatkan dari bahan yang

dipaksakan.

9). Semua pemasangan yang berhubungan dengan menggantung / menembus pada

konstruksi bangunan, kontraktor ini harus menghubungi Konsultan Pengawas untuk

minta persetujuan.

10). Pipa air kotor bekas secara umum harus mempunyai kemiringan 1 % kearah aliran

atau seperti yang ditentukan pada gambar.

11). Pipa air kotor dari bangunan menuju septick tank mempunyai kemiringan tidak lebih dari 1% kearah aliran.

12). Pemasangan alat-alat sanitair termaksud diatas dilakukan seperti lazimnya

memperhatikan pedoman-pedoman yang dianjurkan oleh pabriknya.

13). Klos-klos kayu harus kayu yang sudah tua dan kering serta dimeni, baut-baut serta

murmurnya seyogyanya dari bahan logam yang tidak berkarat.

14). Dempul karet (seal) dengan kwalitas baik agar digunakan untuk mencegah

kebocoran dan perembesan.

12.7 Pengujian dan DisInspeksi :

1). Pengujian pipa air bersih

1.1 Setelah semua pipa selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian

kebocoran atau seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga system dapat

berfungsi dengan baik. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh system

distribusi air harus diuji dengan tekanan 8 kg/cm untuk pipa sanitary dan 12

kg/cm. secara terus menerus dengan penurunan maksimal sebesar 5 % dari

harga tersebut diatas. Kebocoran/ kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh Kontraktor ini tanpa tambahan biaya.

1.2 Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari

panjang pipa maximum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-alat yang

diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor / Kontraktor.

1.3 Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas atau

Direksi Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan

dibuatkan Berita Acaranya.

2). Pengujian pipa-pipa sanitasi.

2.1 Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian kebocoran atau seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistim dapat

berfungsi dengan baik. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai

lubang/lubang yang dapat ditutup (plugged) agar seluruh system tersebut

dapat diisi dengan air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut

harus dapat menahan air yang diisikan tersebut diatas, minimum 1 jam dan

penurunan air selama waktu tersebut tidak turun lebih dari 10 cm, atau

dengan pengujian hydrostatic sebesar 4 kg/cm untuk pipa cabang dan 6

Page 69: RENCANA KERJA DAN SYARAT EKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR ... · Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak

kg/cm untuk induk terus menerus dengan penurunan maximal sebesar 5 %

dari harga tersebut diatas. Kebocoran / kerusakan yang timbul harus

diperbaiki oleh Kontraktor ini tanpa tambahan biaya.

2.2 Apabila pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Kontraktor harus melakukannya tanpa biaya tambahan.

3). Pembilasan

Setelah seluruh pengujian kebocoran telah selesai maka perlu diadakan pembilasan

atau seluruh jaringan pipa dengan cara menjalankan sistim distribusi dan

mengeluarkan air dari tiap titik air masingmasing selama 5 menit.

4). Pengujian pemakaian.

Setelah pengujian kebocoran dilakukan dan pembilasan selesai, maka semua sistim harus diuji terhadap pemakaian dengan cara menjalankan sistim sekaligus, tanpa

mengalami kerusakan atau gangguan. Semua peralatan dan kerusakan yang timbul

akibat proses pengetesan dibebankan kepada Kontraktor pekerjaan plumbing.

5). Disinfeksi

Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh instalasi air

sebelum diserahkan kepada pemilik. Disinfeksi dilakukan dengan pemasukan larutan

"Clorine” kedalam sistim pipa, dengan cara methoda yang disetujui oleh pemilik. Dosis clorine adalah sebesar 50 ppí (paro permillion). Setelah 16 jam seluruh sistim

pipa tersebut harus dibilas dengann air bersih sehingga kadar clorine menjadi tidak

lebih dari 0,2 ppm. Semua katup dalam sistim pipa yang sedang mengalami proses

disinfeksi tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16

jam tersebut diatas.

__ oOo __

__ Akhir Bab 3 __