77
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING (MEP) PERENCANAAN RENOVASI RUMAH JABATAN KEPALA CABANG PT. JASA RAHARJA (PERSERO) SULAWESI TENGAH DISIAPKAN UNTUK : PT. JASA RAHARJA (PERSERO) DISIAPKAN OLEH : PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN 2019

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN …...2.4 daftar bahan dan contoh 2.5 commisioning dan testing 2.6 peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya 2.7 perlindungan

  • Upload
    others

  • View
    55

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING (MEP)

PERENCANAAN RENOVASI RUMAH JABATAN KEPALA CABANG PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

SULAWESI TENGAH

DISIAPKAN UNTUK :

PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

DISIAPKAN OLEH :

PT. QIES NUSANTARA KONSULTAN

2019

Daftar ISI

1. PERSYARATAN UMUM

1.1 UMUM

1.2 GAMBAR GAMBAR

1.3 KOORDINASI

1.4 DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

1.5 TESTING & COMMISSIONING

1.6 PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

1.7 PERLINDUNGAN PEMILIK

1.8 CONTOH

1.9 PENGETESAN

1.10 PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

1.11 MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1.12 LAPORAN

1.13 PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA

1.14 PERUBAHAN, PENAMBAHAN,DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

1.15 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1.16 PEKERJAAN LISTRIK

1.17 PEMERIKSAAN ROUTINE

1.18 KANTOR PEMBORONG, LOS KERJA DAN GUDANG

1.19 PENJAGAAN

1.20 PENERANGAN DAN SUMBER DAYA

1.21 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

1.22 KECELAKAAN DAN PETI PPPK

1.23 PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG

1.24 PENGAWASAN

1.25 BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL 1. PEKERJAAN PLUMBING

1.1 UMUM

1.2 PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

1.3 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.4 PENJELASAN PERSYARATAN PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN AIR BUANGAN

1.5 MATERIAL / BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI

1.6 PENGUJIAN

1.7 SISTEM PEMIPAAN

1.8 PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA

1.9 WATER LEVEL CONTROL

1.10 PANEL CONTROL START – STOP DAN MONITOR

1.11 PEKERJAAN AIR KOTOR

1.12 PEKERJAAN DRAINASE

1.13 PERSYARATAN TEKNIS DAN PEMASANGAN

1.14 PENYAMBUNGAN PIPA DAN FITTING

1.15 PEKERJAAN SEPTICTANK

1.16 MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

2. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA

2.1 UMUM

2.2 GAMBAR-GAMBAR

2.3 KOORDINASI

2.4 DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

2.5 COMMISIONING DAN TESTING

2.6 PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

2.7 PERLINDUNGAN PEMILIK

2.8 CONTOH

2.9 PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

2.10 MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA

2.11 LAPORAN

2,12 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

2.13 PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

2.14 PEMBOBOKAN, PENGELASAN, DAN PENGEBORAN

2.15 PEKERJAAN LISTRIK

2.16 PEMERIKSAAN RUTIN

2.17 KANTOR PEMBORONG, LOS DAN GUDANG

2.18 KEAMANAN

2.19 PENERANGAN DAN SUMBER DAYA

2.20 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

2.21 KECELAKAAN DAN PETI PPPK

2.22 PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG

2.23 PENGAWASAN

2.24 BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN

3. PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA (A/C)

3.1 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.2 PEMBORONG

3.3 KOORDINASI

3.4 IZIN

3.5 LINGKUP PEKERJAAN TATA UDARA

3.6 CONDENSING UNIT

3.7 EVAPORATOR BLOWER UNIT

3.8 PIPA REFRIGERANT

3.9 PIPA PEMBUANGAN AIR

3.10 INSTALASI LISTRIK

3.11 SISTEM KONTROL

3,12 BAHAN

3.13 PEKERJAAN LAIN-LAIN

3.14 PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL

3.15 PENGUJIAN

3.16 GARANSI

3.17 TRAINING

3.18 BUKU PETUNJUK

3.19 PENERANGAN DAN SUMBER DAYA

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1. UMUM

1.1 PENJELASAN

1.2 GAMBAR-GAMBAR

1.3 BIDANG PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN

1.4 KLAUSUL YANG DISEBUTKAN

1.5 KOORDINASI PEKERJAAN

1.6 MATERIAL

1.7 DAFTAR MATERIAL

1.8 NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN

1.9 SHOP DRAWING

1.10 SUBSTITUSI

1.11 CONTOH

1.12 PROTEKSI

1.13 ACCES OPENING

1.14 PENGECATAN

1.15 GAMBAR PEMASANGAN YANG SEBENARNYA

1.16 PENGETESAN

1.17 DATA SUKU CADANG

1.18 PERATURAN HAK PATEN

1.19 KEBERSIHAN

1.20 BUILT IN INSERT, SLEEVES DAN PERLENGKAPAN

1.21 BUKU PETUNJUK (MANUAL) DAN INSTRUKSI

1.22 KELENGAKAPAN INSTALASI

1.23 CONTOH

1.24 PROTEKSI

1.25 ACCES OPENING

1.26 PENGECATAN

1.15 GAMBAR PEMASANGAN YANG SEBENARNYA

2. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2.1 INSTALASI KABEL/WIRING

2.2 INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUTLET)

2.3 INSTALASI FIXTURES PENERANGAN

2.4 INSTALASI/KONSTRUKSI PANEL

3. KABEL TEGANGAN RENDAH (NYY,NYFGBY,NYM,NYA) 380 V

3.1 PENJELASAN

3.2 KONSTRUKSI

3.3 PENANDAAN WARNA 4. PERALATAN LISTRIK

4.1 PERALATAN PANEL

4.2 MATERIAL UNTUK INSTALASI 5. FIXTURES DAN ARMATURE

5.1 LAMPU/TUBE/BULB FLUORESCENT

5.2 LAMPU LIGHT RECESSED MOUNTED

5.3 LAMPU TANDA ARAH KEBAKARAN / EMERGENCY EXIT LAMP

5.4 KABEL

5.5 PANEL PENERANGAN

6. SISTEM PENTANAHAN

6.1 LINGKUP PEKERJAAN

6.2 STANDAR DAN KODE-KODE YANG BERLAKU

6.3 SISTEM PENTANAHAN

6.4 PEKERJAAN DAN ALAT BANTU

6.5 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

6.6 MATERIAL LIST

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRONIKA 1. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV

1.1 UMUM

1.2 PENEMPATAN PERALATAN MONITOR

1.3 DATA-DATA TEKNIS

1.4 DAFTAR MATERIAL CCTV

1.5 SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. PERSYARATAN UMUM

1.1 UMUM

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis Mekanikal & Elektrikal pada bab-

bab selanjutnya. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam

persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan

bukan berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan

klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat

dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang

diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah

satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, Pemborong harus tetap

melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

1.2 GAMBAR GAMBAR

a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua

accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak

digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh

Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.

Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek.

Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk

pelaksanaan dan detail “finishing” dari proyek.

c. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja dan

detail (working drawing) yang harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan

persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui Direksi

dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan

pekerjaan instalasi lainnya.

d. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian

pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam

satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai gambar-

gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings).

As built drawing harus diserahkan kepada Direksi segera setelah selesai pekerjaan

1.3 KOORDINASI

a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama

dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.

b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak

menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

1.4 DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah Pemborong menerima

pemberitahuan melaksanakan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi,

Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.

Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan

alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh

Direksi. Persetujuan oleh Direksi akan diberikan atas dasar diatas.

b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada

Direksi. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-

contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong.

c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis

ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang

ahli.

d. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan

(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus

segera menghubungi Direksi untuk berkonsultasi.

e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak

dikonsultasikan dengan Direksi, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi

beban tangung jawab Pemborong. Untuk itu pemeliharaan equipment dan material harus

mendapatkan persetujuan dari Direksi.

1.5 TESTING & COMMISSIONING

a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-

pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi

yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-

persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing

tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula peralatan

khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik,

juga harus disediakan oleh Pemborong.

1.6 PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan

dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong wajib menyediakan

sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian dapat dilakukan dengan

persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Direksi.

1.7 PERLINDUNGAN PEMILIK

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan

dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.8 CONTOH

Persetujuan harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan

dipasang disini untuk dimintakan persetujuan Direksi. Semua biaya berkenaan dengan

penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.

1.9 PENGETESAN

Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan

mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi. Semua

tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan

tanggung jawab Pemborong

1.10 PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan

dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor

harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang

terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat

diserahkan kepada Direksi.

1.11 MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan minimal satu tahun dan garansi

kompressor selama 3 (tiga) tahun terhitung dari penyerahan kedua.

b. Selama masa garansi, Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi

segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya

tambahan.

c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus

menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat. Dalam

masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang

telah dilaksanakan.

d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-

bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandatangani

bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi pengawas

lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi

yang berwenang.

e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalsi tidak melaksanakan

atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama

masa garansi, maka Direksi pengawas lapangan berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang

melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan

semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada Staff Teknik untuk

setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas (customer).

1.12 LAPORAN

a. Laporan Harian :

Pemborong wajib membuat “Laporan Harian” & “Laporan mingguan” yang memberikan

gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan

tersebut dibuat dalam rangkap 3 meliputi :

- Kegiatan Fisik. - Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara tertulis. - Hal-hal yang menyangkut masalah :

Material (masuk/ditolak) Jumlah tenaga kerja Keadaan cuaca Pekerjaan tambahan / kurang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi

ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu

depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada

Direksi untuk diketahui/disetujui.

b. Laporan Pengetesan

Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat) mengenai hal-

hal sebagai berikut :

- Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan) - Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi - Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain. Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi

pekerjaan ini.

1.13 PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan seorang

penanggung jawab pelaksana yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di

lapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai

kemampuan untuk memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam

menerima segala instruksi-instruksi dari Direksi.

b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan

pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Direksi

dan perintah pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada

pihak Pemborong melalui penanggung jawab Pemborong.

1.14 PERUBAHAN, PENAMBAHAN,DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang

disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan

Direksi.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar

perubahan yang dimaksud Direksi pengawas lapangan dalam rangkap 4 untuk disetujui.

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus

diajukan oleh Pemborong kepada Direksi secara tertulis. Perubahan-perubahan material

dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui

secara tertulis oleh Direksi.

1.15 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka

pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah

termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.

b. Pembobokan, pengelasan dan pengeboran hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat

izin tertulis dari Direksi.

c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat

dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Direksi.

1.16 PEKERJAAN LISTRIK

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik

secara lengkap, sehingga instalasi ini apat bekerja dengan sempurna dan aman.

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahaan pertama

(serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat

dipergunakan pemilik.

1.17 PEMERIKSAAN ROUTINE

a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

pemeriksaan routine.

b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak

kurang dari dua minggu sekali, selama 3 bulan.

1.18 KANTOR PEMBORONG, LOS KERJA DAN GUDANG

a. Pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman

tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan,

penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja

(peralatan pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.

b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih dahulu

mendapatkan izin dari MK

1.19 PENJAGAAN

a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama

berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang

disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).

b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut

diatas, menjadi tanggungjawab Pemborong.

1.20 PENERANGAN DAN SUMBER DAYA

a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang

dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.

b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja

harus diusahakan oleh Pemborong.

1.21 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat

pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.

b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun

di luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya

pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.

c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Direksi pada

waktu pelaksanaan.

1.22 KECELAKAAN DAN PETI PPPK

a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka

Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban

atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen

yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan

mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama

pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

1.23 PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG

a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan

kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai

wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat

yang diperlukan pemberi tugas.

c. Site Manager mewakili Pemborong di tempat pekerjaan, dapat bertindak penuh kepada

Direksi.

d. Petunjuk dan perintah Direksi di dalam pelaksanaan, disampaikan langsung kepada

Pemborong atau melalui Site Manager, sebagai penanggungjawab di lapangan.

e. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja

(buruh) danpegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum,

mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan

yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari

tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan

dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

1.24 PENGAWASAN

a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Direksi.

b. Pada setiap saat Direksi atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa

dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong harus

mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari pengamatan Direksi

adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja (08.00 sampai

dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut

menjadi beban Pemborong yang perhitungannya disesuaikan dengan peraturan

pemerintah (cipta karya). Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus

dengan surat yang disampaikan kepada Direksi

e. Di tempat pekerjaan, Direksi menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas

setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pemborong, agar pekerjaan dapat dilaksanakan

atau dilakukan sesuai dengan isi surat perjanjian pemborong serta dengan cara-cara

yang benar dan tepat serta cermat.

1.25 BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN

a. Dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, harus siap dengan bagan

kemajuanpekerjaan (Time Schedule/Network Planning) sesuai dengan batas waktu

maksimal yang telah ditetapkan. Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart)

dengan network planning.

b. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan volume masing-masing bagian

pekerjaan serta mandays yang diperlukan

c. Dalam progress schedule harus dibuat juga kurva gambaran mengenai nilai dan harga

pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan volume dan harga penawaran serta schedule yang

dibuat oleh Pemborong.

d. Pemborong harus secara terpisah menyusun Bagian pengerahan tenaga dan bagian

penyediaan bahan, peralatan dan mesin yang diperlukan.

e. Bagan-bagan tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dan pengesahannya dari

Direksi.

Pemborongan harus memiliki semua izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan instalasi

listrik.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL

1. PEKERJAAN PLUMBING

1.1 UMUM

a. Persyaratan Pelaksanaan

- Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan

undang-undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak

bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

- Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan,

kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan

Standard Internasional maupun Nasional seperti ASTM, NFPA-12, 13 & 20 dengan

senantiasa mengutamakan peraturan/standard/persyaratan Nasional.

- Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan

persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang

dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.

b. Pemborong

- Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana

yang telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk menyediakan dan pemasangan

instalasi Peralatan Pemadam kebakaran ini sampai selesai.

- Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undang- undang dan peraturan

peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat,

buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar dan adendum serta petunjuk-petunjuk

tertulis yang telah dikeluarkan.

- Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang

ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan,

gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang kurang jelas.

- Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihak-pihak lain yang

dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan

maka Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.

c. Koordinasi dengan Pihak Lain

- Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran

pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Pemborong

Sipil/Arsitek, Elektrikal, Untuk menentukan jalur pipa dsb.

- Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh pihak lain

atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini,

Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

d. I z i n

- Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan

instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.

- Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya

yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh

pemborong atas tanggung jawab & biaya Pemborong.

Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam pemasangan instalasi

sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan surat selesai pekerjaan (berita acara)

dari proyek yang telah ditangani sebelumnya.

- Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang

dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan dan

untuk ini. bila diperlukan Pemborongan wajib menyerahkan surat pernyataan

1.2 PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan Air Bersih

- Pengadaan dan pemasangan secara sempurna peralatan utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih & dan air bersih dari pompa-

pompa transfer dari Groundtank ke Towertank, beserta perlengkapan. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaaan beserta perlengkapan yang

meliputi Instalasi pemipaan ke setiap titik pemakaian.

- Instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik pemakaian.

- Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya closed,

wastafel, urinal dan lain-lain yang sesuai dengan gambar perencanaan.

b. Pekerjaan Air Kotor dan Air Buangan

- Pengadaan dan pemasangan peralatan beserta perlengkapan yang diperlukan

dalam sistem pembuangan air kotor dan air buangan dari toilet dan

pembuangan.

- Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closed,

wastafel, urinal, floor drain dan lain-lain.

20

- Pengadaan dan pemasangan Instalasi pipa air kotor dan air buangan serta

pipa ventilasi, serta kelengkapannya.

- Instalasi pipa air kotor dari closet dan urinoir di salurkan ke STP.

c. Kelistrikan

- Pengadaan dan pemasangan panel daya dan panel kontrol beserta

pengabelannya.

d. Testing / Pengujian

- Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang

terpasang, sehingga berjalan dengan baik dan sempurna sesuai dengan

spesifikasi teknis.

1.3 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM

a. Waktu Pelaksanaan

Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan

disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan atau disesuai dengan jadwal yang

ditentukan kemudian.

b. Material

-Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari cacat/rusak material, dan menjamin terhadap kualitas atau

mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi ini.

- Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti

dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu

setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang.

- Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan menjadi

tanggungan / beban kontraktor.

c. Gambar-gambar dan Spesifikasi

- Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu kesatuan

yang saling mendukung dan tidak dipisah-pisahkan.

d. Gambar-gambar Perencanaan

- Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan

semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture lain secara terperinci.

- Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau

disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor,

apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik

sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

e. Gambar Kerja

- Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan harus selalu

berada di lapangan (site), gambar pengembangan / gambar untuk tender tanpa

persetujuan perencana tidak boleh digunakan.

- Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya.

- Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-

tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,

penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.

f. Gambar Pelaksanaan

- Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing )

untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As

Built Drawing ) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail

pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi.

- Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku

dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.

g. Contoh-contoh Barang

- Pemborong wajib mengirimkan semua contoh-contoh bahan / material , atau

brosur-brosur dari alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada

direksi dan menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum alat-alat

tersebut dipasang.

- Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor

penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor.

- Bila ternyata dalam pelaksanaan terdapat bahan-bahan yang dinyatakan tidak

baik/tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan,

maka pemborong harus mengangkut bahan/material tsb ke luar lapangan

dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.

h. Tenaga Pelaksanaan

- Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/ tenaga-tenaga

ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang

terbaik dan rapi.

- Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus,maka pemborong harus

memberikan surat pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa tukang -

tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai

pengalaman dan kecakapan.

- Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUUR yang dikeluarkan oleh pihak

yang berwenang sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor tersebut.

i. Pengamanan

- Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/ peralatan - peralatan

untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan.

- Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh

Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

j. Koordinasi

- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan

koordiansi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur,

Elektrikal, Interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya

kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

k. Korelasi Perkerjaan.

- Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan dengan

pekerjaan plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan

merupakan tanggung jawab kontraktor plumbing.

- Semua perkerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk Pompa / Mesin

dilakukan oleh kontraktor Plumbing,termasuk pembuatan tali air disekitar

pondasi pompa dan terkoordinasi dengan kontraktor lain yang terkait dan hal ini

sudah termasuk dalam penawaran.

- Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan plumbing yang

dilakukan oleh pihak lain, kontraktor plumbing wajib memberikan data-data dan

gambar-gambar yang diperlukan pihak lain yang mengerjakannya.

- Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat hendaknya diusahakan

oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam penawaran.

l. Jaminan dan pemeliharaan.

- Kontraktor harus memberikan jaminan Pabrik (Guaranted of product ) kepada

pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini.

- Kontraktor harus memberikan Maintenance service dalam 1 tahun untuk

peralatan dan 1 (satu) tahun untuk Instalasi, semenjak serah terima pekerjaan

untuk pertama kali, kecuali yang dinyatakan lain secara tersendiri.

- Kontraktor wajib mengganti setiap bagian pekerjaannya yang ternyata cacat

atau rusak selama jangka waktu jaminan/ yang tersebut diatas setelah proyek

ini diserah terimakan untuk pertama kalinya atas biaya sendiri, kecuali

dinyatakan lain secara tersendiri.

m. Petunjuk Operasi dan Pemeliharan.

- Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya gambar-gambar, data-data peralatan, petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin

yang terpasang dalam bahasa indonesia, data-data tersebut harus diserahkan

kepemilik proyek sebanyak 3 set dan kepada perencana 1 set.

- Pada saat penyerahan pertamakalinya harus diserahkan antara lain:

Instruction manual, instalation manual, maintenance guide operating

instruction, trable shooting instruction dan brosur-brosur mesin/peralatan yang

asli.

- Kontaktor harus memberikan pula 2 set singkatan petunjuk operasi dan

perawatan kepada pemilik proyek

1.4 PENJELASAN PERSYARATAN PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN AIR BUANGAN

Peraturan-peraturan/Persyaratan

- Tata cara pelaksanaan danlain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-

peraturan pembagunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.

- Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya

peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut :

a. Perusahaan-perusahaan Air Minum Negara,tentang instalasi air.

b. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat

Teknik Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)

1956 NI-3 1963. PUBB 1969.

d. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.

e. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,

mingguan, bulanan dan borongan.

Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan

maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.

1.5 MATERIAL / BAHAN – BAHAN YANG DIPAKAI a. Untuk pipa-pipa jaringan Air Bersih tekanan 10 kg/cm2 dan harus memenuhi yang

disetujui oleh Direksi Pengawas yaitu pipa-pipa PPR dengan klas PN-10 persyaratan

atau standard-standard lainnya.

b. Untuk pipa-pipa jaringan Air Panas (bila ada) yaitu pipa-Polypropylene kelas PN.20

dengan tekanan minimal 10 kg/cm2 dan harus memenuhi persyaratan atau standard-

standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas

c. Untuk pipa air kotor, air bangunan dan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC. Pipa PVC yang dipakai berkatagori class AW (10 kg /cm2) JIS K 6742.

- Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis pvc dan

berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard SII.

- Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik pembuat pipa

bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu menggunakan fitting standard yang

diproduksi oleh pabrik lain yang ditentukan oleh pabrik pembuat pipa tersebut.

d. Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan potongan pipa dari berbagai

ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan (mock up) antara pipa

dengan pipa, dan antara pipa dengan fitting untuk ditunjukan kepada Direksi Pengawas

dan membuat persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta

memberikan jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal dindingnya tidak

boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :

Diameter dalam Tebal dinding Minimum

ø. 50 s/d 80 mm 3,15 - 4,05 mm

ø. 100 s/d 125 mm 4,5 - 5,4 mm

ø. 150 s/d 200 mm 5,4 - 6,4 mm

ø. 200 s/d 250 mm 6,4 - 8,3 mm

ø. 250 s/d 300 mm 3,15 - 4,05 mm

1.6 PENGUJIAN

a. Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.

- Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat

ditutup (Plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai

dengan lubang vent tertinggi.

- Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di atas, untuk

jangka waktu 2 x 24 jam dan selama waktu tersebut tidak boleh terjadi

penurunan tekanan air.

- Apabila pemilik menginginkan pengujian lain di samping pengujian di atas,

Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

b. Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih

- Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji

dengan tekanan 1,5 kali tekanan kerja untuk pipa sanitary tanpa mengalami

kebocoran dalam waktu 2 x 24 jam terus menerus dengan penurunan tekanan

maksimum 5 % dari harga tersebut.

- Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari

panjang pipa maximum 100 meter.

- Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung

jawab Pemborong / Kontraktor.

- Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas

Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan

Berita Acaranya.

1.7 SISTEM PEMIPAAN

a. Sistem Penyambungan Pipa

Pipa Air Bersih dan air buangan/air kotor :

- Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan

yang sama, sedangkan untuk system penyambunganya, digunakan alat

pemanas khusus.

- Untuk air bekas / air kotor digunakan pipa PVC Class AW penyambungan

menggunakan fitting socket yang di lem dengan Solvent Cement.

b. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya.

- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari

kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus

terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu

waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya.

- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam

kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan sebagainya.

Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam

kelengkapan jaringan instalasi tersebut.

- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok

dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan

pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

c. Penggantung / Penumpu Pipa

- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau

angker yang kokoh (ringit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya

getaran.

- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan

jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.

- Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi

bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton

atau dengan Ramset.

- Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat dengan jarak

tidak lebih dari 3 m'.

- Fitting harus dari jenis „ injection moulded „ sedangkan „ welded fitting „ sama

sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem pemipaan.

- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau

Combination WYE-45 atau long radius bend dengan Clean out.

- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm diatas muka banjir alat

sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%

- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Pipa Vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm

diatas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.

- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada

pipa air kotor.

- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar

pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam

gambar tersebut.

- Disetiap Floor drain dilengkapi dengan U-Trap, untuk mencegah masuknya gas

yang berbau dalam ruangan.

- Pada saluran buangan dari preparation area dapur, sebelum masuk ke Inlet,

sistem pemipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran dari

bahan Stailess steel untuk mencegah penyumbatan didalam pipa.

- Pada jalur pemipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean out di

setiap belokan dan pada pipa vertikal utama ( disetiap pintu shaft ).

- Pipa air buangan & air kotor harus mempunyai kemiringan atau sloope yang

besarnya mengacu ke buku pedoman Plumbing Indonesia 1979.

d. Valve-Valve dan peralatan bantu Pompa (accessories ).

- Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed dengan bahan yang sama

dengan pipa. Atau Brass

- Water valve 2 "- 3" adalah bronze flanged body dengan "internal screwed

spindle".

- Water valve lebih besar dari 3" adalah "flanged steel body" dengan external

spindle yoke".

- Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk

pekerjaan air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 10 kg/cm2 .

- Check Valve ½” – 2” valve body stem disc bronze material, female thead.

2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc.

- Strainer ukuran ½” - 2” Valve body, Steam disc bronze material, female thread,

Y type.

Ukuran 2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, Y

type.

- Flexible Connection ukuran 2” - 8” material Synthetic rubber material flanged

end.

- Pressure Gauge Dial type 4” pressure range 0 s/d 10 kg/cm2.

- Floater Valve bronze body, plastic ball , male thread

- Water level control 3 electrode

- Foot Valve bronze body material. Atau cast steel untuk diameter lebih dari 50

mm

- Jenis valve (katup) dan perlengkapannya dari kelas 10 kg/cm2.

e. Pipa-pipa dalam Tanah

- Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa 4"

ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa 5" ke atas.

- Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa

terletak tertumpu dengan baik.

- Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh diletakan pada

lubang-lubang yang sama.

- Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh Pengawas

yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali

dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang

ditentukan Direksi Lapangan dengan izin yang disetujui.

- Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis

tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan / tanah asli atau bila tidak akan

digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk

untuk dalamnya galian.

- Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai

dengan „ line & grade „ yang tertera pada gambar.

- Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi tepat

dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm sehingga pipa

memperoleh tekanan secara merata.

- Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir

dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung

pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan adanya pergeseran.

- Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan dipadatkan secara

merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil.

- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa saja.

- Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.

f. Pengecatan

- Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat

yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan.

- Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat

pada setiap jarak ñ 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft

dimana terletak pintu pemeriksaan.

g. Warna Cat Pipa

Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :

- Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru.

- Untuk jaringan pipa air recycle dipakai warna hijau.

- Untuk jaringan pipa air buangan dan drain dipakai warna Abu-abu

- Untuk jaringan pipa yang expose tanda-tanda berupa arah panah yang

menunjukan arah aliran (warna arah panah berwarna putih)

1.8 PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA

a. Pompa Transfer Air

Bersih Ketentuan Umum.

- Pompa harus dipilih dengan kapasitas dan tinggi tekan air seperti yang

ditentukan pada pasal berikutnya.

- Pompa yang hendak dipasang / ditawarkan harus merupakan pompa yang

akan berkerja pada effesiensi tertingginya dan pada daerah kerja Impeller

yang stabil.

- Effisiensi pada kondisi operasi tidak boleh kurang dari 60% .

- Impeller harus disesuaikan dengan kebutuhan akan kerja seperti yang

ditentukan tanpa harus melakukan pengurangan diameter Impeller dari apa

yang telah diberikan oleh pabrik pembuat.

- Motor Horse-power (Nameplate HP) rating harus dipilih sesuai dengan

kebutuhan motor horse-power bila pompa berkerja dengan ukuran Impeller

maksimum (full size impeller) agar motor tidak menjadi „overloading‟

- Motor, pompa dan baseplate harus „shop aligned‟ oleh pabrik/ agen

pemasaran pompa tersebut di indonesia, sehingga tidak perlu melakukan

pensejajaran (aligning) kembali di tapak sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

b. Spesifikasi Teknis

Seal harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

Untuk shut-off head kurang dari 10 kg/cm2 boleh menggunakan „stuffing-box with gland packing seal‟

Untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus menggunakan „Mechanical seal‟

c. Casing.

Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan minimum sebesar 1.5

kali “shut-off head”, dengan sambungan sisi isap dan tekan dari jenis flange

standard.

d. Coupling And Baseplate

-Harus dari jenis kopel langsung dengan „ flexible coupling‟ yang sesuai untuk torsi

dan HP dari motor penggerak dan dilengkapi dengan pelindung (coupling

guard).

-Pompa dan motor harus didudukan di atas plat landasan (baseplate) dengan

konstruksi pabrik dari bahan baja atau besi tuang dengan dudukan peredam

getar untuk setiap alat.

-Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara Pompa dan

Motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan posisi pompa.

e. Kelengkapan

-Setiap pompa harus dilengkapi denagn katup searah pada posisi tekan, katup

penutup dan flexible connection pada posisi hisap maupun posisi tekannya

dan dilengkapi strainer pada sisi hisap pompa.

-Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure gauge)

dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar.

-Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk penampungan drain

dari casing dan seal, yang dialirkan melalui saluran ada baseplate, menuju ke

saluran air hujan terdekat.

-Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara, penutup poros,

flange dan mur baut pengikat, baut untuk pondasi dan kelengkapan lainnya.

f. Penyesuaian Impeller

-Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal sistem pemipaan untuk

mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual.

- Dalam hal ini , pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan impeller/

sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampuh untuk menjalankan

pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa terjadi „overloading‟

- Sesudah „test-run‟, kontraktor harus menghitung aliran pada setiap sistem

dan dengan seijin DIREKSI PENGAWAS/MK dapat melakukan pemotongan

impeller untuk penyesuaian dengan kondisi pembebanan sesuai dengan

kurva pompa

1.9 WATER LEVEL CONTROL

Jenis : Floatless, electrode water level controller Tegangan operasi : 24 volt , DC, Lokasi : Roof Tank dan Ground Tank Type : Electric dengan sistem relay ex Jerman/ setara kobold

Dipasang electrode pada roof tank dan ground tank untuk mengatur kerja pompa transfer

dan juga dipasang electrode untuk mengatur kerja pompa deep well.

1.10 PANEL CONTROL START-STOP DAN MONITOR

a. Konstruksi Panel

- Panel harus terbuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 2 mm , rangka

pelat baja konstruksi las dicat meni tahan karat dan cat finish (cat bakar) warna

abu-abu.

- Tekukan-tekukan dan sambungan-sambungan antara pelat satu dan yang

lainnya harus dibuat rapi sehingga tidak terdapat tonjolan-tonjolan bekas las.

- Panel dilengkapi dengan pintu luar , pintu dalam , kunci dan handle sehingga

aman tetapi mudah pemeliharaan.

- Komponen-komponen panel harus satu merk.

- Motor-motor listrik yang mempunyai rating 5,5 HP keatas harus dilengkapi dengan „ wye-delta starting unit „ .

- Hal tersebut diatas tidak berlaku bagi mesin-mesin yang telah memiliki bult-in

starting device.

- Pemasangan komponen-komponen panel harus diatur rapi dan diperkuat

sehingga tahan oleh ganguan mekanis.

- Kabel yang digunakan dari jenis NYY dan harus mempunyai kemampuan

hantar arus setingkat lebih besar dari rating pengaman rangkaian dimana kabel

digunakan.

- Pemasangan kabel instalasiharus menggunakan sepatu kabel.

- Komponen-komponen switching pada panel seperti magnetic contactor, timer

switch, disconnecting switch dan lain-lain harus mempunyai rating setingkat

lebih tinggi dari rating pengaman rangkaian komponen-komponen tersebut.

- Untuk pemasangan kabel instalasi didalam panel harus disediakan terminal

penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat dalam

arti kata pada bagian panel dimana kabel instalasi tersebut masuk dan keluar

dari terminal penyambungan.

- Pada setiap komponen panel , sepatu kabel, kabel instalasi serta terminal

penyambungan kabel harus diberi indikasi/lebel/sign plates mengenai nama

terminal/ peralatan yang diatur instalasi listriknya, label itu harus terbuat dari

pelat alluminium atau sesuai stabdard DIN 4070.

b. Kemampuan Operasi

- Panel kontrol Start-stop dan Monitor pompa air

- Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk:

- Menjalankan dan mematikan pompa.

- Mengatur pengoperasian sitem pompa distribusi air bersih secara bergantian

- Mengatur seperti tersebut diatas harus dapat dilakukan baik secara otomatis

maupun secara manual.

- Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih /selektor switch

- Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring diagram yang

dilengkapi denagn indicator lamp, sehingga dari panel kontrol tersebut dapat

dimonitor operasi sistem pompa distribusi air bersih.

- Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air didalam ground

reservoir telah mencapai level yang paling rendah.

- Operasi otomatis dengan menggunakan sensor tekanan (pressure switch) yang

dipasang pada pressure tank dan pressure switch yang dipasang didalam pipa

instalasi air bersih, sehingga bila tekanan menurun pada nilai tertentu (nilai

setting pressure switch yang paling kecil), maka salah satu pompa akan

beroperasi, sebaliknya bila tekanan telah mencapai harga tertentu (nilai setting

yang besar), maka pompa yang sedang beroperasi akan berhenti.

- Operasi sistem pompa distribusi air bersih seperti tersebut diatas akan terus

berlangsung selama persediaan air didalam ground reservoir berada pada

batas-batas tertentu (maximum level), sedangkan apabila level air didalam

ground reservoir telah mencapai batas-batas tertentu (minimum level) maka

pompa akan berhenti secara otomatis.

- Pengaturan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pengatur „ water

level control unit „ yang dilengkapi dengan electroda.

- Kondisi air yang paling rendah seperti disebutkan diatas harus dapat dimonitor

pada panel kontrol secara visual berupa diagram instalasi yang dilengkapi

dengan lampu indikator.

1.11 PEKERJAAN AIR KOTOR

a. Sistem Pembuangan Air Kotor

- Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan urinal dengan

air buangan dari lavatory dan floor drain (sistem terpisah).

- Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada setiap lantai yang

kemudian diteruskan ke pipa induk vertical dalam shaft yang telah disediakan.

- Pembuangan air kotor dari closet atau urinal akan dialirkan kedalam STP

(Sewage Treatment Plant) . Sedangkan pembuangan air bekas dari lavatory

dan floor drain akan dialirkan langsung kesaluran drainase terdekat.

- Spesifikasi Teknis Umum

* Pipa-pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi digunakan pipa-pipa (PVC)

kualitas kelas AW (10 kg/cm2 )& PVC D (5 kg/cm2) untuk ventilasi.

b. Pemipaan Ventilasi

- Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter 1-1 1/2"

untuk masing-masing fictures yang membutuhkan.

- Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada pada shaf dimana

perlepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan vent-cup.

c. Penyambungan pipa

- Penyambungan pipa PVC menggunakan pipa joint type socket yang di lem

dengan lem solvent cment. - Pipa harus dipasang secara sentris pada sambungannya . - Pelaksanaan penyambungan harus hati-hati, permukaan sambungan harus

dibersihkan / bebas dari kotoran dan lemak. Lem untuk penyambung harus

merata ke seluruh permukaan, kemudian disambungkan.

d. Penanaman pipa.

- Pipa diletakkan dilandasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai

dengan " line & grade " yang tertera pada gambar .

- Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 10 cm dan pada posisi tepat

dibawah sambungan harus disediakan alur ber-ukuran 5 x 15 cm sehingga pipa

mendapat tekanan yang merata.

- Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir

dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung

pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan adanya pergeseran.

- Urugan selanjutnya dengan menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil.

- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa saja. - Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.

1.12 PEKERJAAN DRAINASI

1.12.1 Lingkup Pekerjaan

- Pengadaan dan pemasangan talang air hujan

- Pembuatan saluran air hujan gedung ke saluran drainase luar bangunan.

- Pembuatan sumur resapan sesuai dengan Gambar.

Pekerjaan Talang Air Hujan

Persyaratan bahan dan peralatan bantu :

Bahan pipa talang,

Jenis : pipa PVC

Kelas : AW

Tekanan : 10 kg/cm2

Roof Drain

Jenis : Cast Iron cor

Konstruksi : sesuai gambar

Sumur resapan

Jenis : Beton Cetak

Konstruksi : sesuai gambar (Tidak masuk lingkup pekerjaan)

1.12.2 Persyaratan Pelaksanaan Pemipaan

a. Pipa Tegak,

- Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja. - Jarak maximum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak sejauh jarak

lantai ke lantai. - Pipa tegak terpasang didalam shaft sesuai dengan gambar.

b. Pipa datar, - Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti penggantung pipa

air bersih - Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut ini :

dia. 2 inch atau lebih kecil, setiap 200 cm dia. 2 inch atau lebih besar, setiap 300 cm dengan kemiringan minimum sebesar 1 %.

c. Pipa yang ditanam dalam tanah, - Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa datar harus

diberi dudukan dari blok beton. - Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke bak titik

sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan minimum 0.5 %. d. Sambungan,

- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 2 inch menggunakan Solvent Cement.

- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 2 inch menggunakan sambungan Rubber-Ring.

1.13 PERSYARATAN TEKNIS DAN PEMASANGAN

- Semua pipa yang berada didalam bangunan harus dipasang didalam dinding/baian

dari bangunan pada arah vertikal maupun horizontal.

- Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45 derajat

- Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna.

- Sebelum support dipasang harus dicat dengan zinchomate primer pintu.

- Semua pemasangan harus rapih dan sebaik mungkin.

- Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambungkan harus ditutup

dengan plug atau dop.

- Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support.

- Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang

dipaksakan.

- Pemborong ini harus dapat berkerja sama dengan pemborong lain

- Semua pemasangan yang berhubungan (menggantung) menembus pada Konstruksi

bangunan, kontraktor ini menghubungi direksi untuk minta persetujuan.

- Pemborong harus menyediakan Sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa-pipa yang

menembus bangunan.

- Pipa besi yang ditanamdalam tanah harus dicat dengan Aspal tiga kali dan dilapisi

karung sebelum ditanamkan.

- Klos-klos kayu harus kayu jati yang sudah tua dan kering , baut-baut serta murnya dari

bahan logam yang tidak berkarat

- Dempul karet atau seal dengan kwalitas baik agar digunakan untuk mencegah

kebocoran dan perembesan.

1.14 PENYAMBUNGAN PIPA DAN FITTING

- Semua sambungan ulir sampai dengan 2” harus menggunakan Seal tape.

- Semua sambungan ulir 2 ½” ke atas boleh memakai Henep dan zinkwite dengan

campuran minyak cat.

- Semua potongan pipa harus menggunakan Pipe cutter dengan pisau roda.

- Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersikan dari bekas cutter dengan reamer.

- Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai dengan 2” dan

menggunakan flens untuk pipa 2 ½” keatas.

- Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal 60 cm untuk

memudahkan pemasangan dan perbaikan.

- Semua pipa harus bersih dari bekas bahan preparat sambungan.

- Pekerjaan pengelasan dilakukan oleh tenaga yang mempunyai sertifikat pekerjaan

pengelasan dari Instansi yang berwenang.

1.15 PEKERJAAN SEPTIC TANK ( KONVENSIONAL)

1.15.1 UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan Septic Tank .

Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.yang antara

lain,tetap tidak terbatas pada :

a. Pembuatan Septic Tank, tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan ini ( semua

pekerjaan struktur sudah masuk lingkup kerja struktur ).

b. Pengadaan dan Pemasangan seluruh peralatan Septic Tank sampai sistem

berjalan sebagaimana yang diinginkan.

c. Pembuatan gambar ”shop drwaing” lengkap dengan sambungan-sambungan yang

dibutuhkan pada pihak lain.

d. Mengadakan pemeliharaan pada masa pemeliharaan yang ditentukan selama 12

bulan.

e. Menyerahkan 3 set buku petunjuk dan perawatan kepada pemberi tugas.

f. Mengadakan analisa/memeriksakan hasil air buangan dari Gedung ke

Laboratorium yang telah disyahkan oleh dinas PDAM setempat.

g. Mengurus segala izin-izin yang diperlukan bagi pemasangan instalasi ini.

h. Pemborong harus memberikan jaminan sistem yang ditawarkan minimla selama 3

tahun dan memberikan pula masa garansi peralatan selama 12 bulan.

2. Koordinasi

Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini ataupun gambar rencana untuk menunjukkan

secara detail seluruh peralatan dan penyambungannya.

Pemborong harus melengkapi dan memasang peralatan-peralatan yang dibutuhkan

untuk membuat Septic Tank yang lengkap sesuai dengan sistem yang diberikan .

3. Pengajuan-Pengajuan

Dalam waktu paling lambat 35 hari kalender setelah kontrak pemborong harus

mengajukan :

a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.

b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/pemasangan

peralatan dan pemipaan,penyambung dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau

pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau

modifikasi yang diusulakan terhadap gambar rencana.

c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada ) dari peralatan-

peralatan yang akan dipasang.

4. Review

Direksi pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong

dan memberi komentar atas hal tersebut.

Pemborong harus memodifikasi/ merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar

Direksi Pengawas, sampai didapat persetujuan dari Direksi.

1.16 MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

1.16.1 Masa Jaminan Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja

dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi

masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.

1.16.2 Masa Pemeliharaan

Masa pemeliharaan ditetapkan 1(satu) tahun kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.

Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.

Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong.

Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

1.16.3 Serah Terima Pekerjaan

Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.

1.16.4 Material List

PLUMBING :

No Bahan / Peralatan Spesifikasi Merk / Pembuat

Pompa Air Bersih Centrifugal end suction Grundfos, Ebara, Paco

1 Pompa Air Kotor/Bekas Submersible pump

Shelow well Submersible in line Ebara, Grundfos, Paco

2 pump

Pipa air bersih&air panas PN 10& PN 20 ATP Torro, Wavin Tigris, West pex

3 PPR

Motor Pompa 220-1 phs/380-3phs / ABB, Teco, Electrim

4 50 hz

5 Pipa PVC klas AW&D Wavin, Prallon, Maspion

6 Valve Class 10 kg/cm2 Kitz, Toyo

7 Check Valve Class 10 kg/cm2 Kitz, Toyo

8 Strainer Class 10 kg/cm2 Kitz, Toyo

9 Flexible Connection Class 10 kg/cm2 Tozen, Proco

10 Foot Valve Class 10 kg/cm2 Kitz, Yuta

11 Safety Valve Class 10 kg/cm2 Yoshitake, Waats

12 Pressure Gauge Class 10 kg/cm2 Wika

13 Water Level Control Omron

14 Electrode Level Control Omron

15 Clean Out TOTO

16 Floor Drain TOTO

17 Faucet / Kran taman TOTO

18 Buterfly Valve Class 10 kg/cm2 Kitz, OKM

19 Float valve Class 10 kg/cm2 Toyo, Kitz

20 Roof Drain Antasan

40

Roof Tank

FRP – tipe silinder

Whale, Induro, Pinguin

21

22 Sewage Treatment Plant Bio fill Tank Biotech, Ramcomas, REckat

2. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA

2.1 UMUM

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis Mekanikal & Elektrikal pada bab-

bab selanjutnya. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam

persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan

bukan berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan

klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat

dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang

diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah

satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, Pemborong harus tetap

melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

2.2 GAMBAR – GAMBAR

a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua

accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak

digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh

Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.

Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek.

Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk

pelaksanaan dan detail “finishing” dari proyek.

c. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja dan

detail (working drawing) yang harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan

persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui Direksi

dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan

pekerjaan instalasi lainnya.

d. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian

pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam

satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai gambar-

gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings).

As built drawing harus diserahkan kepada Direksi segera setelah selesai pekerjaan.

2.3 KOORDINASI

a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama

dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.

b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak

menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

2.4 DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah Pemborong menerima

pemberitahuan melaksanakan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi,

Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.

Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan

alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh

Direksi. Persetujuan oleh Direksi akan diberikan atas dasar diatas.

b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada

Direksi. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-

contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong.

c. Semua peralatan / material harus dari agen / distributor yang jelas, yang di buktikan

dengan sertifikat keagenan dari Negara produsen, bertanggung jawab mengenai mutu

peralatan purna jual dan teknisi yang berpengalaman.

d. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis

ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang

ahli.

e. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan

(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus

segera menghubungi Direksi untuk berkonsultasi.

f. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak

dikonsultasikan dengan Direksi, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi

beban tangung jawab Pemborong. Untuk itu pemeliharaan equipment dan material harus

mendapatkan persetujuan dari Direksi.

2.5 COMMISIONING DAN TESTING

Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan

mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi.

Pengukuran tersebut meliputi :

a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-

pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi

yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-

persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing

tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula peralatan

khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik,

juga harus disediakan oleh Pemborong.

c. Dalam test tersebut harus dibuat berita acara yang isinya menerangkan hasil

pengukuran Coefficient of performance (COP) yang terjadi pada peralatan ac tersebut

serta kelistrikan di panel AC berupa Voltage antar phasa & netral, Total besar ampher

dan daya (kw) tiap group AC tiap Lantai dan harmonisa yang terjadi. Temperature dan

kelembaban ruangan dan temperature udara luar. Pengukuran kelistrikan temperature &

kelembaban harus tercatat tiap menit terus menerus minimal selama 12 jam.

Pengukuran aliran udara tiap diffuser, Nilai kebisingan (Noice level) pada indoor unit

outdoor unit dan exhause fan di toilet

Parameter Besaran yang diizinkan

Temperatur udara luar 28 s/d 32 ºC

Temperatur udara ruangan (kosong) 20 s/22 ºC

Kelembaban % 50 -60%

2.6 PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan

dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong wajib menyediakan

sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian dapat dilakukan dengan

persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari perencana.

2.7 PERLINDUNGAN PEMILIK

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan

dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

2.8 CONTOH

Persetujuan harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan

dipasang disini untuk dimintakan persetujuan Direksi. Semua biaya berkenaan dengan

penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.

2.9 PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan

dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor

harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang

terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat

diserahkan kepada Direksi.

2.10 MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA

a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun dan garansi

kompressor selama 3 tahun terhitung dari penyerahan kedua.

b. Selama masa garansi, Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi

segala kerusakan-kerusakan / penggantian dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa

ada biaya tambahan.

c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus

menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat. Dalam

masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang

telah dilaksanakan.

d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-

bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandatangani

bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi pengawas

lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi

yang berwenang.

e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalsi tidak melaksanakan

atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama

masa garansi, maka Direksi pengawas lapangan berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang

melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan

semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada calon operator untuk

setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas (customer).

2.11 LAPORAN

a. Laporan Harian :

Pemborong wajib membuat “Laporan Harian” & “Laporan mingguan” yang memberikan

gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan

tersebut dibuat dalam rangkap 3 meliputi :

- Kegiatan Fisik.

- Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara tertulis.

- Hal-hal yang menyangkut masalah :

Material (masuk/ditolak)

Jumlah tenaga kerja

Keadaan cuaca

Pekerjaan tambahan / kurang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi

ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu

depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada

Direksi untuk diketahui/disetujui.

b. Laporan Pengetesan

Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat) mengenai hal-

hal sebagai berikut :

- Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)

- Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi

- Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi

pekerjaan ini.

2.12 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan seorang

penanggung jawabpelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada

di lapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai

kemampuan untuk memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam

menerima segala instruksi-instruksi dari Direksi.

b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan

pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Direksi

dan perintah pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada

pihak Pemborong melalui penanggung jawab Pemborong.

2.13 PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang

disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan

Direksi.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar

perubahan yang dimaksud Direksi pengawas lapangan dalam rangkap 4 untuk disetujui.

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus

diajukan oleh Pemborong kepada Direksi secara tertulis. Perubahan-perubahan material

dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui

secara tertulis oleh Direksi.

2.14 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka

pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah

termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.

b. Pembobokan, pengelasan dan pengeboran hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat

izin tertulis dari Direksi.

c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat

dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Direksi.

2.15 PEKERJAAN LISTRIK

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik

secara lengkap, sehingga instalasi ini apat bekerja dengan sempurna dan aman.

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahaan pertama

(serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat

dipergunakan pemilik.

2.16 PEMERIKSAAN RUTIN

a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

pemeriksaan routine.

b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak

kurang dari dua minggu sekali, selama 3 bulan.

c. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

pemeriksaan routine.

d. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak

kurang dari dua minggu sekali, selama 3 bulan.

2.17 KANTOR PEMBORONG, LOS DAN GUDANG

a. Pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman

tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan,

penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja

(peralatan pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.

b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih dahulu

mendapatkan izin dari MK

2.18 KEAMANAN

a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama

berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang

disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).

b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut

diatas, menjadi tanggungjawab Pemborong.

2.19 PENERANGAN DAN SUMBER DAYA

a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang

dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.

b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja

harus diusahakan oleh Pemborong.

2.20 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat

pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.

b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun

di luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya

pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.

c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Direksi pada

waktu pelaksanaan.

2.21 KECELAKAAN DAN PETI PPPK

a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka

Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban

atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen

yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan

mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama

pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

2.22 PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG

a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan

kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan

mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap

saat yang diperlukan pemberi tugas.

c. Site Manager mewakili Pemborong di tempat pekerjaan, dapat bertindak penuh

kepada Direksi.

d. Petunjuk dan perintah Direksi di dalam pelaksanaan, disampaikan langsung

kepada Pemborong atau melalui Site Manager, sebagai penanggungjawab di

lapangan.

e. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua

pekerja (buruh) danpegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap

peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar,

melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus

segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila

Pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud

dalam pasal denda.

2.23 PENGAWASAN

a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Direksi.

b. Pada setiap saat Direksi atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa

dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong harus

mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari pengamatan Direksi

adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja (08.00 sampai

dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut

menjadi beban Pemborong yang perhitungannya disesuaikan dengan peraturan

pemerintah (cipta karya). Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus

dengan surat yang disampaikan kepada Direksi

e. Di tempat pekerjaan, Direksi menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas

setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pemborong, agar pekerjaan dapat dilaksanakan

atau dilakukan sesuai dengan isi surat perjanjian pemborong serta dengan cara-cara

yang benar dan tepat serta cermat.

2.24 BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN

a. Dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, harus siap dengan bagan

kemajuanpekerjaan (Time Schedule/Network Planning) sesuai dengan batas waktu

maksimal yang telah ditetapkan. Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart)

dengan network planning.

b. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan volume masing-masing bagian

pekerjaan serta mandays yang diperlukan

c. Dalam progress schedule harus dibuat juga kurva gambaran mengenai nilai dan harga

pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan volume dan harga penawaran serta schedule yang

dibuat oleh Pemborong.

d. Pemborong harus secara terpisah menyusun Bagian pengerahan tenaga dan bagian

penyediaan bahan, peralatan dan mesin yang diperlukan.

e. Bagan-bagan tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dan pengesahannya dari

Direksi.

3. PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA (A/C)

3.1 PERSYARATAN PELAKSANAAN

Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-

undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan

dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kwalitas

pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuia dengan Standard

Internasional maupun Nasional seperti ARI,ASHRAE,SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME

dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standard/ persyaratan Nasional.

Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan

persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang

dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.

3.2 PEMBORONG

Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang

telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk menyediakan dan pemasangan ins-talasi

Peralatan Utama Air Conditioning ini sampai selesai.

Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undang- undang dan peraturan

peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit

unit air conditioning, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta

petunjuk-petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.

Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang ditunjuk

bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau

hal-hal lainnya, ada yang kurang jelas.

Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihak-pihak lain dapat

mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka

Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.

Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam pemasangan instalasi AC

split sistem VRF dibuktikan dengan surat selesai pekerjaan (berita acara) dari proyek yang

telah ditangani sebelumnya.

3.3 KOORDINASI

Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan

pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Pemborong sipil,elektrikal,

plumbing, perlindungan terhadap kebakaran.

Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh pihak lain atau

yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, Pemborong

bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

3.4 IZIN

Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi

ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.

Semua pemeriksaan,pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang

mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas

tanggung jawab & biaya Pemborong.

Pemborong harus betanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatenkan, kemudian

tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborongan wajib

menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.

3.5 LINGKUP PEKERJAAN TATA UDARA

Jenis pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini diantaranya adalah :

- Pengadaan, pemasangancondensing unit dan evaporator blower lengkap dengan base

plate dan dudukan/bracket, pengaturan & pengujian AC Split Wall Mounted

- Semua kapasitas, type, merk dan lain-lain unit-unit AC yang digunakan harus sesuai

dengan yang tertera pada RKS/BQ atau tabel schedul peralatan unit AC

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan & pengujian instalasi ducting udara suplai

udara balik, dan ducting exhaust lengkap dengan penggantung dan isolasi yang

diperlukan.

- Pengadaan, pemasangan, pengaturan & pengujian instalasi pemipaan refrigerant

lengkap dengan isolasi pipa.

- Pengadaan dan pemasangan pipa untuk air pengembunan (condensate drain) dari

evaporator blower unit sampai ketempat pembuangan yang terdekat yang

diperkenankan.

- Penyambungan kabel power ke FCU & CU, Serta pemasangan kabel kontrol listrik.

pemborong harus menyediakan MCB / alat pengaman lain yang diperlukan.

- Penyediaan peralatan dan pemasangan remote control yang meliputi pengoperasian

on/off fungsi pengaturan temperature dan fungsi lainya.

- Pengadaan dan pemasangan pondasi peredam getaran, Bracket yang dibutuhkan

untuk masing-masing yang dipasang dalam istalasi ini.

- Pengadaan dan pemasangan penggantung, peredam getaran, Bracket untuk masing-

masing yang dipasang dalam istalasi ini.

- Pengaturan & pengujian instalasi fan.

- Perbaikan kembali akibat Pembobokan dinding, pembongkaran ceiling, atap lantai dan

lain-lain akibat pemasangan pipa, kabel, mesin-mesin AC dan lain-lainnya.

- Membuat dan menyerahkan 3 set gambar /dokumen as built dalam bentuk Soft Copy

(Compact Disc) dan Hard Copy instalasi yang terpasang, data mesin mesin yang

terpasang, petunjuk cara mematikan/menyalakan mesin dan cara-cara perawatan

mesin kepada Pemberi Tugas.

- Memberikan garansi serta perawatan terhadap peralatan mesin dan instalasi yang

dipasang.

3.6 CONDENSING UNIT (CU)

Pemborong harus memasang Condensing Unit dalam keadaan baru, dengan jenis, ukuran

dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi Unit ini hendaknya "factory built", Compressor jenis, dan telah diuji pabriknya berdasarkan

test yang dilakukan sesuia dengan ASHRAE standar 14-67

1.Kompressor

Kompressor hendaknya jenis Hermetic Scrool Compressor yang didinginkan oleh gas

refrigerant dan motor high efficieny yang dilindungi secara "inherent". Balancing pada

kompresor secara statik maupun secara dinamik. Jenis pelumasan adalah Forced Feed

Lubricated

2. Kondenser

Koil kondenser harus dari tembaga dengan "fin" dari almunium yang direkatkan secara

mekanis, (seamless Copper Tube dan Alluminium Fin). Atau harus dari bahan anti korosi

tipe pre-coating fin dan lapisan hydrophilic film.

Koil ini telah diuji terhadap kebocoran, dan berisi gas Nitrogen dari pabrik. Coil disusun

secara Stagged Row.

Setiap Fan digerakan oleh Motor dan dilengkapi dengan Safety Guard, Fan harus balans

secara statik maupun dinamik, Motor dilengkapi dengan Overload Protection.

3. Fan Kondenser

Fan kondenser dari jenis propeller, pembuangan tegak ke atas dan dihubungkan langsung

dengan fan motor.

4. Fan Motor

Fan dari jenis Propeller Fan.

5. Dinding

Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat Polyester Powder dan sesuai untuk

pemasangan diluar.

6. Peredam Getaran

Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan

persyaratan pabriknya.

3.7 EVAPORATOR BLOWER UNIT ( FAN COIL UNIT)

Pemborong harus memasang “Evaporator Blower Unit”, Udara dikeluarkan dari sisi

horizontal dilengkapi dengan udara balik dari sisi horizontal lengkap dengan filter udara

(Long-life fiter).

Unit indoor Harus dilengkapi dengan drain pan, lengkap dengan panel control dan sensor

temperatur, ukuran dan kapasitas unit sesuai dengan spesifikasi. Unit ini hendaknya

“factory built” & telah diuji oleh pabriknya. Berdasarkan test yang dilakukan sesuai AMCA

Standard 210-1967, “Test Code for air moving devices” dan ARI Standard 410-1964

“Standar for forced circulation air cooling and air heating coil”.

1. F a n

Hendaknya dipakai fan dari jenis “floward curved” dan direncanakan khusus untuk unit ini.

Alas motor harus dapat menyediakan variasi jarak antar sumbu-sumbu yang dapat diatur

dengan sekrup-sekrup. Fan hendaknya memiliki performansi sesuai dengan ARI standar

430-1966. Sistem fan hendaknya telah ditimbang dan dibalancing secara statis maupun

dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya.

2. Dinding

Dinding unit dapat terbuat dari plat baja (BJLS) ukuran “20 gauge”. Semua panel atau

lubang-lubang berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka (casing panel Mild

Galvanized Steel). Rangka hendaknya diperlengkapi dengan titik-titik penyangga yang

telah diperkuat.

Dinding dan rangka hendaknya dilapisi dengan cat anti karat polyester powder. Bak

pengembunan air hendaknya terletak dibawah koil pendingin dan harus cukup besar untuk

menampung segenap pengembunan uap air dari koil pada kondisi maksimumnya.

3. Koil Pendingin

Koil pendingin harus dari tembaga dengan "fin" dari alumunium yang direkatkan secara

mekanis.

Koil ini telah diuji terhadap kebocoran dipabriknya.

Jenis Direct Expantion Coils

4. Isolator

Dinding unit ini hendaknya diisolator mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara

pada unit.

Isolator harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi

terjadinya pengembunan.

Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api sesuai dengan persyaratan NFPA

Standard 90-A.

Tempat penampungan air pengembunan harus diisolasi untuk menghindari terjadinya

pengembunan dibagian luarnya.

5. PeredamGetaran

Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan

persyaratan pabriknya

3.8 PIPA REFRIGERANT

1. U m u m

Refrigerant menggunakan tipe R-407 atau R410 instalasi harus dapat dibuat tanpa menggunakan oil trap pada gas line, sehingga dapat mengurangi kerugian akibat pressure drop.

Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin.

Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran.

Hendaknya dipakai pipa tembaga jenis L atau K yang "dihydrated" & "sealed".

Sambungannya hendaknya sependek mungkin.

2. Pemipaan.

Suction line Harus dibuat dengan total pressure drop maximum 3 psi (setara dengan

perubahan temperatur sebanyak 2 derajat). Harus memiliki kecepatan yang cukup untuk

menghantarkan olie ke kompresor. Harus diisolasi dengan lapisan yang khusus untuk pipa

Refrigerant. Harus dilapisi dengan Vapor Barrier dari bahan Alluminium Foil / untuk

pemipaan yang langsung terkena sinar matahari.

Bila diperlukan, harus di buat suction line loop untuk Evaporator yang lokasinya lebih tinggi

dari kompresor.

3. Sambungan

Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought copper

fitting" atau "non purous brass fitting".

Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditiupkan gas Nitrogen kering ke dalam pipa yang

sedang disambung untuk menghidarkan terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.

Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya yang

sesuai untuk pipa refrigerant.

Bilamana "precharged refrigerant lines" disediakan oleh pabrik, hendaknya diperhatikan

benar-benar instruksi pabrik.

Bila terjadi kelebihan pipa "precharged" hendaknya dibentuk gulungan dan disangga pada

bidang mendatar.

4. Konstruksi

Pipa refrigerant hendaknya disangga dengan piperack untuk mencegah melentur. Harus

dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan getaran kepada bangunan.

Bilamana perlu dipasang peredam getaran pada pipa.

Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang dilapangan harus dilaksanakan sesuai

dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi pabrik. Suatu pengering refrigerant

dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass moisture indicator" hendaknya dipasang

pada bagian "liguid line" setiap pipa yang terpasang di lapangan.

Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.

Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap

kebocoran.

5. Pengisian Refrigerant

Sistem dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang di lapangan harus dihampakan.

Sama sekali dilarang memakai kompressor dari sistem untuk mengisi refrigerant.

Penghampaan harus dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan pengukur tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah 300 mikron selama ±1,5 jam.

Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh pabriknya.

Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi dan dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant yang diisikan adalah sesuai.

6. Isolasi Pipa

Pipa suction line refrigerant harus diisolasi dengan isolasi panas seperti polyethylene foam (Thermaflex, armaflex atau setara)

Tebal Isolator 1 1/4"-1 1/2" Isolasi hendaknya ditutup dengan lapisan isolasi uap air.

Pipa harus disangga pada setiap 2 meter, pada setiap belokan dan percabangan.

7. Saringan Udara

Saringan udara hendaknya dari bahan yang mudah dibersihkan / dicuci seperti almunium, anyaman kawat atau logam.

Saringan harus memiliki effisiensi penahan debu (Long-life fiter). (Average Syntentic Duct

Weigh air resistence) minimal 65%, tahanan mula-mula maksimum 2,5 mm tekanan air,

pada kecepatan aliran udara 2 mps (500 fpm).

Kerangka saringan dari baja galvanis setebal 1,2 mm dan dari ukuran standard.

Tebal filter 25 mm (1") dan tiap-tiap filter dapat dipasang dengan rapat satu dengan yang

lainnya

3.9 PIPA PEMBUANGAN AIR (PIPA DRAIN)

1. Lingkup Pekerjaan

Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin Indoor unit

sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran / shaft yang tersembunyi

atau tidak mengganggu.

2. B a h a n

Untuk air kondensat (drain) dipergunakan pipa PVC lengkap dengan isolasi Thermaflex

atau Armaflex.

3. Peralatan

Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta

peralatan lain yang perlu.

Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang pipa atau sampai daerah dimana tidak

terjadi pengembunan bagian luar pipa.

4. Penembusan Dinding

Bilamana menembus dinding, lantai dan lain-lain pipa ini harus diberi lapisan getaran dan

dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.

3.10 INSTALASI LISTRIK

Untuk instalasi ini pada dasarnya berlaku peraturan-peraturan yang telah umum dipakai di Indonesia diantaranya :

- Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh Yayasan Normalisasi

Indonesia tahun 1987 sebagai-mana telah ditambahkan dan dikurangi dengan

peraturan-peraturan setempat dan PUIL terbaru.

- Persyaratan Pemerintah dan Jawatan Keselamatan Kerja.

- Persyaratan dari pabrik pembuat AC yang akan dipasang bilamana terjadi perbedaan

persyaratan akan disetujui dan dipilih yang lebih baik.

- Pemborongan harus memiliki semua izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan

instalasi listrik.

1. Lingkup Pekerjaan instalasi listrik

Kecuali kenyataan lain maka pekerjaan instalasi ini mencakup :

- Pengadaan power panel.

- Penyambungan kabel ke FCU dan penyambungan kabel out door maupun indoor AC /

kepada mesin-mesin yang terpasang disediakan kontraktor listrik.

- Sirkuit / kabel pengaturan (control) secara otomatis suhu, kelembaban, aliran udara

dan peralatan-peralatan lain agar dapat bekerja dengan sempurna.

2. Bahan

Semua bahan yang dipakai harus berkwalitas baik / asli dari pabrik pembuat komponen

dan dalam keadaan baru.

Bahan/komponen harus.mudah didapat / ada keagenan.

Harus diusahakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama.

3. Peralatan

Pada masing-masing mesin harus diberikan sistem pengaman yang terpisah.

Pada tiap-tiap phasa panel harus diberi tanda dengan lampu indikator.

Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukur dan lain-lain harus berpapan nama (label)

yang jelas dan tidak mudah rusak.

Pada tiap-tiap panel pembagian daya harus disediakan cadangan dari satu group dari tiga

phasa.

Pada tutup panel diberi gambar "wiring diagram" dan semua panel diberi kunci.

4. Sekering Cadangan

Untuk setiap panel yang ada harus disediakan sekering cadangan dengan jumlah

sebanyak yang dipakai & disimpan di dalam tempat khusus serta diberi tanda pengenal.

Semua sekering harus jenis otomatis (stot zekering).

5. Starter

Kecuali ditentukan oleh pabrik atau dinyatakan lain maka untuk peralatan-peralatan yang

menggunakan daya besar (terutama motor-motor penggerak) harus dilengkapi dengan

soft stater atau DC inverter.

6. Pelaksanaan Instalasi

Semua kabel yang ditarik dalam pipa (cable conduit) ataupun tidak, Harus diusahakan

agar tidak terlihat dari luar (ditempatkan didalam didalam shaft) Semua kabel di atas

langit-langit baik untuk tarikan NYA didalam pipa konduit maupun untuk kabel NYM, NYY

ataupun NYMHY dipasang secara outbow harus diklem pada bagian bawah dari lantai

atau balok beton. Sedangkan pemasangan kabel-kabel yang menyelusur dinding bata,

dipasang dalam plesteran salut dinding. Pipa-pipa pelindung harus diklem pada pasangan

bata.

Pemasangan pipa/kabel harus dilakukan sebelum dinding yang bersangkutan diplester.

Jaringan kabel harus dipasang terpisah dari kabel lainnya dan dalam kotak sambungan

khusus untuk jenis kabel yang bersangkutan, sambungan-sambungan harus terlindung

dengan isolasi.

Sambungan-sambungan antara kabel dengan rel-rel atau peralatan, selama tidak

menggunakan klem-band, pada ujung-ujung kabel harus dipasang sepatu kabel dan

disolder (penyolderan harus dilaksanakan dengan penyolderan temperatur tinggi).

Semua kabel yang dipasang / disambung harus diberi nama / label.

Tempat-tempat sambungan/kotak-kotak sambungan dari kabel sedapat mungkin pada

tempat-tempat yang mudah dicapai operator, apabila diperlukan untuk mengadakan per

baikan-perbaikan.

Pada tempat-tempat yang selalu basah/lembab atau pemasangan di luar bangunan harus

dipakai alat-alat yang kedap air (khusus untuk pemakaian di luar), Sakelar-sakelar, kotak

pengaman, semuanya harus dipasang tertanam dalam dinding.

Semua mesin-mesin AC dan peralatan listrik harus dipasang arde, tahanan tanah yang

dicapai harus < 2 ohm

3.11 SISTEM KONTROL

Untuk mengontrol unit AC digunakan Remote Controller yang terpasang didinding tiap

indoor unit lengkap dengan switch on/off

Display dari kristal cair (liquid crystal) yang dapat menunjukkan set temperature,

kecepatan aliran (flow), sleep, defrost, timer, monitor temperatur.

Sistem kontrol harus dapat terus-menerus memonitor kerja system.

3.12 BAHAN

1. Pipa Refrigerant

Jenis : Copper tube

Type „L„Standard : ASTM B . 88 / ASA-H.23.1-1963.

2. Isolasi Pipa Refrigerant dan kondensat

Jenis Bahan Kualitas

: Tubular shape Insulation : Foamed Rubber Closed Cells : Thermaflex, Armaflex.

3. Adhesive Tape Jenis Tebal Jenis perekat

: Self Adhesive Alluminium Foil Tape, tebal 2 inch : 50 μ, : Flame Reterdant,

4. Pipa Kondensat (Pipa Drain) Jenis : PVC -AW Tekanan : 10 kg/cm2

3.13 PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pondasi

Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, termasuk dalam pekerjaan

Pemborong AC. Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan

gambar rencana, atau gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau

penggantung (hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.

Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus

berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil. Pemborong AC harus menjamin

bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan penerusan suara dan

getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan ruangan yang dihuni.

2. Pengecatan

Untuk penggantung / penyangga harus dicat meni dan setelah itu dicat dengan cat

aluminium. Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat

atau karat yang merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan

warna yang sesuai secara keseluruhan atau warna yang diminta Direksi.

3.14 PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

1. Umum

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/pabrik.

Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

2. Daftar Material

Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.

3. Merk/ Produk Pabrik

Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.

Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oelh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

3.15 PENGUJIAN

1. Lingkup pekerjaan :

- Penyediaan peralatan untuk pengujian, - Pengujian sistem pemipaan, - Pengujian sistem ducting, - Pengujian sistem secara keseluruhan.

2.Persyaratan pengujian.

- Pengujian harus disaksikan oleh Direksi Perencana / Pengawas, dan perwakilan

Pemberi tugas

- Pengujian sistem keseluruhan baru boleh dilaksanakan setelah sistem berkerja dengan

baik selama 7 x 24 jam.

- Selambat-lambatnya 14 (empat belas ) hari sebelum dilakukan, kontraktor harus

mengajukan prosedur pengujian kepada direksi / perencana dan dimintakan

persetujuannya.

- Start-up unit mesin Air Conditioning hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli yang

ditunjuk oleh Dealer / agen resmi unit mesin Air Conditioning tersebut.

3. Penyediaan peralatan penguji.

Alat-alat untuk pengujian harus disediakan oleh kontraktor atau dapat disubkan ke

perusahaan yang mampu melakukan pengujian AC.Alat-alat khusus untuk pengujian

sistem Air Conditioning yang minimal harus disediakan adalah:

- Sistem akuisisi data yang dapat mengukur suhu minimal 8 titik dan dapat mengukur

dan merekam data setiap 10 menit secara on-line 2 x 24 jam

- Sistem akuisisi data yang dapat mengukur dan merekam data konsumsi daya listrik

setiap 10 menit sekali selama 2 x 24 jam, mencakup parameter: Ampere, Voltage, kW,

Cos , dan THD

- Psychrometer (sling atau digital)

- Handheld digital thermometer (thermistor atau thermocouple)

- Fan wheel anemometer

- Sound Level meter (digital)

- Diffrential Static Pressure

4.PengujianSistemPemipaan.

Pengujian dilakukan dengan „Halide Torch„ Pengujian dilakukan setelah sistem diisi

dengan Refrigerant.

Bila terjadi kebocoran harus segera diperbaiki, dan pengujian diulang.

5.PengujianSistemKeseluruhan.

Pengujian dilakukan: Setelah sistem berkerja dengan lancar, selama 2 x 24 jam Selama

masa pemeliharaan.Pengujian dilakukan pengukuran-pengukuran langsung terhadap

kondisi Ruangan.Pengujian dilakukan dengan memonitor kondisi temperatur ruangan

menggunakan peralatan yang dapat memonitor temperature, kelembaban, dan pemakaian

daya listrik & kesetimbangan 3 phasa. Apabila pada pengujian terdapat hasil yang

menyimpang dari persyaratan, maka Kontraktor harus mencari sebab-sebabnya dan

melakukan perbaikan.

Pengujian harus mewakili sistem AC terbebani pada beban yang bervariasi, kondisi Unit

AC harus dapat menunjukkan COP dengan beban operasi yang bervariasi.

3.16 GARANSI

1. Pemborong plambing bertanggung jawab atas pencegahan bahan / peralatan untuk

instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan / peralatan yang hilang atau rusak

harus diganti oleh Pemborong tanpa biaya tambahan.

2. Pemborong harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (Skiler

Labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup (

oleh dinding, langit-langit dan lain-lain ) harus diunjuk dan disetujui oleh pengawas dan

wakilnya penunjuk.

3. Pemborong pekerjaan ini harus memberikan garansi tertulis kepada pengawas, bahwa

seluruh instalasi penyediaan dan distribusi air bersih, instalasi pembuangan air kotor akan

bekerja dan memuaskan, dan bahwa pemborong akan menanggung semua biaya atas

kerusakan-kerusakan / pengantian yang perlu selama jangka waktu satu tahun.

4. Contoh

Sebelum pemasangan instalasi plambing, fixture-fixture dan peralatan lian, Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh barang yang akan dipasang atau brosurnya untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas.

3.17 TRAINING

Pemborong harus menyiapkan dan penyelenggarakan latihan bagi calon operator yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem air bersih, air kotor dan air hujan. Latihan dapat dimulai sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan pengawas.

3.18 BUKU PETUNJUK

Pemborong wajib membuat dan menyerahkan kepada pengawas As build drawing 3 set, 1

dalam bentuk soft copy (CD), buku petunjuk (manual), yang meliputi cara pengoperasian

maupun cara pemerliharaan. Sistem manual tersebut dibuat sebanyak 4 buku.

Produk Pabrik

NO. ITEM PEKERJAAN MERK

1. AC split Daikin, Panasonic,Toshiba,

2. Pipa Tembaga (Klas –L) Kembla, Crane, Inaba

3. Kabel Power 4 Besar

4. Exhaust Fan Nicotra, S&P, Vanco

5. Pipa kondesat drain PVC-AW Rucika, Wavin, Pralon

6. Isolasi Pipa Drain Armaflex, Thermaflex, Aeroflex

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. UMUM

1.1 PENJELASAN

Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :

Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempurna.

Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.

Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh

sub kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (D) yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.

Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan Umum

Instalasi Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL) dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).

Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli

sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu diperlukan.

1.2 GAMBAR-GAMBAR

Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam Dokumen Tender.

Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan / ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing.

Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, pem-

borong wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "as build drawing" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan instalasi sistem listrik.

Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat pada proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan kontruksi detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti"shop drawing" dan gambar-gambar detail.

1.3 BIDANG PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN

Listrik

Telephone

Sound System

Fire Alarm

CCTV

1.4 KLAUSUL YANG DISEBUTKAN

Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi bahkan untuk lebih menegaskan masalahnya. Bila terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau terhadap spesifikasi teknis, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

1.5 KOORDINASI PEKERJAAN Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.

1.6 MATERIAL

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Pemborong harus melaksanakannya. Pemborong harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

1.7 DAFTAR MATERIAL Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/melam-pirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada

proyek dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

1.8 NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN

Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen, maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

Jadi tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi pada pasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Pemborong harus sesegera mungkin memesannya pada keagenannya di Indonesia. Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri alternatif merk lain dengan spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjuk-kan pemenang. Pemborong harus memberikan foto copy dari pemesanan material lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).

1.9 SHOP DRAWING

Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.

Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhati-kan. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.

1.10 SUBSTITUSI

a. Produk yang disebutkan nama pabriknya

Material, peralatan, perkakas, accessoriesnya yang disebutkan nama pabriknya

dalam spesifikasi. Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan dalam

spesifikasi, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data

yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana/MK sebelum pemesanan.

b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya

Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan

nama pabriknya dalam spesifikasi, Pemborong harus mengajukan secara tertulis

nama negara dari pabrik yang menghasilkan-nya, katalog dan selanjutnya

menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang

dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi proyek.

1.11 CONTOH

Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

1.12 PROTEKSI Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara memadai oleh Pemborong, sebelum selama pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek.

1.13 ACCES OPENING Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.

1.14 PENGECATAN

Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di lapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang sempurna. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus bertanggung jawab atas pengecatan tersebut.

Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint). Cat akhir ini dengan warna sementara ditentukan "abu-abu" kecuali kalau diadakan perubahan warna. Penentuan jenis warna abu-abu dan merk cat, sebelumhya harus dimintakan persetujuan pada MK/Perencana. Pengecatan dikerjakan dengan proses "stove ennameled" untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc chromatic primer" harus dicat dengan cat bakar.

1.15 GAMBAR PEMASANGAN YANG SEBENARNYA

Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterus-nya dengan dimensi yang diambil dari patokan center colom (as colom). Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya.

1.16 PENGETESAN

Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.

Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan /cacat/ salah harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.

1.17 DATA SUKU CADANG

Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan Pemborong harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian.

1.18 PERATURAN HAK PATENT

Pemborong harus melindungi Pemilik (owner) terhadap semua klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan semua dagang atau nama produksi, hak cipta, pada semua material, peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

1.19 KEBERSIHAN Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus menyelesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapi.

1.20 BUILT IN INSERT, SLEESVES DAN PERLENGKAPAN

Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam beton atau pekerjaan konstruksi.

1.21 BUKU PETUNJUK (MANUAL) DAN INSTRUKSI

Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

1.22 KELENGKAPAN INSTALASI Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Pemborong harus mengadakan dan menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.

2. SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2.1 INSTALASI KABEL/ WIRING

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm² ke atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control.

2.1.1. "Splice" / Pencabangan Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible). Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

2.1.2. Bahan Isolasi

Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.

2.2 INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUTLET)

2.2.1 Sakelar-Sakelar

Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A / 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.c

2.2.2 Stop Kontak

Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai atau wall duct outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.

2.3 INSTALASI FIXTURES PENERANGAN

2.3.1 Umum

Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/MK untuk disetujui.

2.3.2 Kabel-Kabel untuk Fixture

Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi.

Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.

2.4 INSTALASI/ KONSTRUKSI PANEL

2.4.1 Kabinet

Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu penuh/ padat.

Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistem master key.

2.4.2 Finishing

Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana/MK. Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel listrik, harus dibuat tahan karat dengan dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc chromate primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :

Bagian dalam dari box dan pintu.

Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat

kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat bakar.

2.4.3 Pemasangan Panel

Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/penggantung maka pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.

2.4.4 Panel Distribusi Utama

Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis in door type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung singkat . Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL-2000 LMK/ VDE untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.

2.4.5 Papan Nama

Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar, dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain, harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi/mengindentifikasi/pengguna-an nama alat tersebut. Papan nama harus terbuat dari back plat stainless steel dengan huruf digravier timbul.

Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran 1,5 inches (3,81 cm) tinggi dengan lebar seperlunya dengan tinggi huruf 1,0 inches (2,54 cm), untuk ukuran yang lebih kecil dimana penutupnya terbatas gunakan 1,5 inches (3,81 cm) tinggi dari plat. Dan ketebalan plat minimum 2 mm.

2.4.6 Busbar/ Rel

Busbar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 2000). Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 °C.

Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu diketanahkan maximum 2 .

Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya . Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara untuk penyambungan dikemudian hari.

2.4.7 Terminal Dan Mur Baut

Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga.

2.4.8 Cadangan/Penyambungan dekemudian hari

Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari dapat berupa equipment busbar, panel baru, switch, circuit breaker dan lain-lain.

2.4.9 Alat-Alat Ukur

Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran.

2.4.10 Kabel-Kabel Pengontrol

Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/ bengkel secara lengkap serta

dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimum adalah 1,5 mm2

dari type 600 Volt.

2.4.11 Merk Pabrik

Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-peralatan

sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame.

2.4.12 Pilot Lamp

Semua tutup muka panel dilengkapi dengan :

- Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T.

Warna-warna untuk pilot lamp :

- Untuk phasa R : warna merah

- Untuk phasa S : warna kuning

- Untuk phasa T : warna biru

3. KABEL TEGANGAN RENDAH ( NYY, NYFGBY, NYM, NYA ) 380 V

3.1. U M U M

Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur 35 °C, temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70 °C, temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh lebih 250 °C.

3.2. KONSTRUKSI

Kabel harus terdiri atas :

1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau

tembaga "compacted" yang dipilin.

2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun

penghantar netral.

3. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa

dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.

4. Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.

5. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan

persyaratan IEC (NYFGbY).

6. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.

3.3. PENANDAAN/ WARNA

Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap urat adalah :

Phasa : merah netral : biru

kuning

hitam

4. PERALATAN LISTRIK

4.1 PERALATAN PANEL

4.1.1 Circuit Breaker Motor Operated

Rating Arus

Insulation Rating

: sesuai gambar rencana

: 750 V AC, Voltage rating : 380 V 50 Hz

Rated Breaking Cap : 70 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute.

R e l a y : Thermis dan magnetis over current release, under

voltage release, Auxiliary contact block (2 NO+1 NC) Electrical interlocking dengan CB genset.

D r i v e : Motor, 220 V, 50 Hz.

4.1.2 Moulded Case Circuit Breaker

Insulation Rating : 380 V

Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic over current

release

Rating Arus In : 16 A Breaking cap 10 kA.

: 32 A Breaking cap 10 kA.

: 50 A Breaking cap 25 kA.

: 100 A Breaking cap 50 kA.

: dan lain-lain sesuai gambar rencana.

4.1.3 Trafo Arus

nsulation Rating

C l a s s

I therm

Rated secondary current

ated burden cap

: 600 Volt

: 1,5

: 60 x In

: 5 A

: 10 VA

4.1.4 Lampu Indikator

Tublar lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm

Warna : merah, kuning, hijau

4.1.5 Push Button

Panel mounting, double on - 1, off - 0. Semua push button dilengkapi dengan lampu

indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.

4.1.6 Miniature Circuit Breaker

Rated voltage

Breaker cap

T y p e

Model

: 380 Volt, 50 Hz

: 10,0 kA (380 V) minimum

: yang mempunyai "Instantheous

(dua belas) kali arus In

: G breaker

tripping valve " sebesar 12

4.1.7 Relay-Relay

Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi dengan relay proteksi

OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage).

Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (earth fault) dan RP

(reverse power).

4.2 MATERIAL UNTUK INSTALASI

4.2.1 Sakelar Tunggal / Ganda

Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.

T y p e : Decorative push-push, flush, segi empat

4.2.2 Socket Outlet/Outlet dan Swicth Type Dinding

Type

Terminal

Untuk outlet + swicth

Bentuk

: Flush

: 2 P + e, 220 V, AC 10 A

: 10 A / 16 A

: Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp

4.2.3 Grid Swicth

Rocker mekanisme, modular, grid system

Rating swicth : 20 A one-way SP swicth

G r o u p : 4,6; 12; 18 dan 24 group

5. FIXTURES DAN ARMATURE

5.1 LAMPU/TUBE/BULB FLUORESCENT

a. Lampu Fluorescent/TL type LED 1 x 18W

Lampu Fluorescent type LED

Lumen output minimum 3.000 lumen (setelah 100 jam nyala).

5.2 DOWN LIGHT RECESSED MOUNTED

Housing allumunium cylinder, brown polycarbonate dibagian dalam, dilengkapi dengan black bayonet fitting diaphram dan reflector. Lampu : Bulb - LED

5.3 LAMPU TANDA ARAH KEBAKARAN / EMERGENCY EXIT LAMP

Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu tersebut ditandai dengan arah panah dan tanda "KELUAR" dengan warna merah, untuk lampu yang dipasang ditengah coridor dipasang 2 (dua) sisi (double side) sedang lampu pada dinding 1 (satu) sisi (single side).

Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charger dan peralatan kontrol lainnya, lampu tetap menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang sebelum swicth/CB utama pada incoming feeder panel sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder utama, maka lampu tersebut tetap nyala dan sebaliknya untuk emergency exit lamp atau diambil dari rangkaian stop kontak.

Spesifikasi Teknis :

Type : Maintained Free

Durasi : 2 jam

Daya Lampu : LED 7 Watt Exit Lamp,

Input Voltage : 220 V, 50 Hz

Power Comsumption : 20 VA

Body : Epoxy coated zintec sheet steel. Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama ± 5 tahun

dan diberikan garansi minimum 2 tahun.

5.4 K A B E L

Kabel instalasi penerangan dan general outlet jenis NYM, penampang 2,5 mm² dipasang dalam konduit jenis 3/4" standar lengkap accessories.

Kabel yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII dan SPLN.

Kabel tahan api : seperti dalam daftar material

5.5 PANEL PENERANGAN

Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan bentuk sudut plat melalui proses mekanis.

Peralatan panel penerangan :

a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)

Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz

Breaking Cap. : 18 kA

b. Kontaktor Rating Arus : 10 A, 16 A, 25 A

Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz

Pole : 3 pole

6. SISTEM PENTANAHAN

6.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh)

terhadap seluruh peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel penerangan, daya pintu-pintu dan lain-lain.

b. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda

pentanahan.

c. Sistem pentanahan (grounding system) maximal 2 .

d. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard

Copper Conductors 2x1x95 mm² didalam pipa konduit menuju ke Elektroda Rod di dalam bak kontrol.

6.2 STANDAR DAN KODE-KODE YANG BERLAKU

Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode

yang berlaku, antara lain :

British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.

Dan lain-lain standar yang berlaku di Indonesia.

6.3 SISTEM PENTANAHAN

Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar perencanaan.

Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan

satu sama lain saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash.

Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan satu sistem pentanahan yang baik.

6.4 PEKERJAAN DAN ALAT BANTU

Setiap penyambungan/pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak dengan memperhatikan hal-hal :

a. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu

sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.

b. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".

c. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibungkus dengan bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.

Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan hal-hal :

a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.

b. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya.

Seluruh bahan termasuk sambungan-sambungan sebelum dipesan agar diberikan contoh

untuk mendapat persetujuan Pemilik dan Perencana serta diketahui MK.

6.5 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

6.5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi penangkal petir ini meliputi :

Pengadaan/penyediaan dan Pemasangan Protector Head (terminal) dari instalasi Penangkal Petir.

Pengadaan/penyediaan dan pemasangan konduktor

Pengadaan/penyediaan dan pemasangan sistem pentanahan.

▪ Pengadaan/penyediaan dan pemasangan lampu obstruction sebagai penanda

ketinggian

6.5.2 KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

Protector head (terminal)

Protector head yang dipakai adalah "Sistem Electrostatic" jenis Non Radioactive yang mempunyai bentuk perlindungan sampai dengan radius 120 m.

Konduktor untuk instalasi penangkal petir digunakan kabel NYY 1 x 70 mm². coaxial 1x70 mm²/ Coaxial 2x35 mm²

Dalam sistem pentanahan digunakan electroda pentanahan yang terbuat dari batang

tembaga dengan 3/4" massif. Pada ujung bawah batang ini harus dibuat runcing sepanjang 50 cm. Panjang batang tembaga sebagai electroda pentanahan minimal 12 (dua belas) meter. Maksimum tahanan pentanahannya 2 .

6.5.3 PEMASANGAN

Protector Head (terminal) Protector head (terminal) harus dipasang pada ujung batang peninggi yang kuat, dimana terminal harus dapat dilepas dari batang peninggi bila diperlukan untuk pemeriksaan. Protector head harus disanggah oleh pipa yang cukup kuat dan dapat berdiri dengan kokoh dan tegak lurus pada ketinggian seperti terlihat pada gambar perencanaan.

Konduktor

- Konduktor yang digunakan adalah kabel NYY 1 x 70 mm² atau coaxial 1x70 mm² dipasang pada bangunan dan diklem secara rapat dan lurus tanpa ada sambungan menuju bak kontrol.

- Sebelum sampai pada bak kontrol, konduktor supaya diberi perlindung dari PVC

1 ½ " sehingga ± 2 meter dari permukaan tanah.

- Sambungan konduktor dengan grounding menggunakan klem yang dapat dibuka / dilepas didalam bak kontrol.

Bak kontrol

Bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran 40 x 40 x 40

dan diberi tutup dari beton sehingga dapat dibuka untuk pemeriksaan.

6.5.4 PENGUJIAN

Pengujian / pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya sistem pentanahan agar dapat dipakai sebagai jaminan.

Pengujian dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh PLN, LMK, PUIL, atau PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).

6.6 MATERIAL LIST

NO. I T E M M E R K

1. Kabel tegangan rendah NYY, NYM, Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, NYA, NYFGbY.

2. Kabel tegangan menengah. Kabelindo, Kabel Metal, Supreme,

3. Kabel tahan api. IKI Kabel, Wilson

4. Box panel TR Simetri, Vista, Senergi, TSA

5. Transformator Unindo, Trafindo, Starlite

6. Rak kabel Tri Abadi, Interack,ELPRO

7. Conduit, flexible conduit Clipsal

8. MCB, MCCB, fuse, Switch Schneider, Siemens, ABB

9. Contactor Telemecanique, Siemens

10. Las Dop 3M.

11. Armature Mentari

12. Emergency lamp Interlite

13. Flood dan Spot light Philips, TackAline

14. Grid switch Schneider, Boss, Panasonic

15. Saklar tunggal Schneider, Boss, Panasonic

16. Saklar ganda Schneider, Boss, Panasonic

17. Stop kontak Schneider, Boss, Panasonic

18. Inbow Dosh, T Dosh Schneider, Boss, Panasonic

19. Tube TL LED, Bulb LED Philips, Osram

21. Head Penangkal petir Helita, Viking, Thomas, Kurn, EF

22. Kunci panel Dom, dengan espagnolet

23 Solar Water Heater WIKA, Sanken

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRONIKA

1. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SISTEM CCTV

1.1 UMUM

CCTV System adalah suatu system yang memonitor serta mendeteksi adanya bahaya

ataupun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta dapat mengambil tindakan-

tindakan pencegahan yang cepat dan tepat untuk mengantisipasi kejadian yang tidak

diinginkan, untuk kejadian-kejadian yang khusus, peristiwa yang tidak diinginkan dapat

direkam dan dapat disimpan dalam digital video recorder (DVR) dan dapat di print out

untuk data otentik bagi pengusutan serta tindakan pengamanan lanjutan.

1.2 PENEMPATAN PERALATAN MONITOR DAN CAMERA

a. Seluruh peralatan camera dipasang pada tempat-tempat yang perlu dideteksi

terhadap kemungkinan bahaya gangguan kemamanan. b. Seluruh peralatan monitor ditempatkan diruang control atau ruang kemanan yang

dijaga 24 jam sehari.

1.3 DATA-DATA TEKNIS

a. Digital High Resolution Camera B/W 1/3 – in CCD format with digital signal processor 460 TV line resolution 0.4 lux sensitivity External DIP switch adjustment for camera fuction Back Light compensation Accepts both DC and video drive auto iris lenses Digital signal processor produces superior picture quality

b. B/W Monitor 29inch monitor Maximum 16 Camera 1.4 atau 9 gambar dalam satu layer

c. Digital Video Recorder dengan Capacity 16 Camera 96 jam d. Multiplexer 16 chanel + remote B/W

1.4 DAFTAR MATERIAL CCTV

No ITEM

1 Camera B/W

jenis Analog AHD (2MP)

2 TV Monitor

3 Digital Video Recorder (DVR)

DVR 3 in 1 (bisa IP, AHD, TVi)

4 Coaxial Cable

5 UPS : Min. 1 jam

MERK

Cleverdog,Panasonic, Philips , Samsung, LG

Panasonic, Philips, Samsung, LG,

Panasonic, Philips , Samsung, LG

Belden, Yuri , AMP ICA

1.5 SERAH TERIMA PEKERJAAN

1.5.1 Serah Terima

Serah Terima Pekerjaan dilakukan dalam 2 tahap yaitu :

a. Serah terima pertama, dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan selesai dimana

sistem bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan peraturan – peraturan

yang berlaku.

Serah Terima I ini harus dilengkapi dengan Berita Acara disertai lampiran-lampiran

sebagai berikut :

- As Built Drawing - Brosur, operation manual dan maintence system dalam bahasa Indonesia. - Training Operator - Lampiran – lampiran lainnya yang diperlukan atau diminta oleh Direksi

pengawasan.

b. Serah Terima ke II, dilakukan setelah selesainya masa pemeliharaan.

1.5.2 Masa Pemeliharaan

Lamanya masa pemeliharaan adalah 2 bulan ( 60 hari kalender ) dimana selama masa

tersebut Kontraktor harus menempatkan staf/ karyawan untuk memonitor operasional

sistem dan melakukan pemeliharaan / inspeksi rutin sekali dalam satu minggu.

1.5.3 Jaminan

Jaminan/ garansi peralatan adalah 6 bulan terhitung dari serah terima pertama.

1.5.4 Training

Pemborong harus menyiapkan dan penyelenggarakan latihan bagi calon operator

yang akan mengoperasikan dan memelihara BAS. Latihan dapat dimulai sejak

pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan pengawas.

1.5.5 Buku Petunjuk

Pemborong wajib membuat dan menyerahkan kepada pengawas As build drawing 3

set, 1 dalam bentuk soft copy (CD), buku petunjuk (manual), yang meliputi cara

pengoperasian maupun cara pemerliharaan. Sistem manual tersebut dibuat sebanyak

4 buku.