17
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) / WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (ZONA VI) Koordinator : Asep Koswara, S.H., M.H. Sekretaris : Juli Handayani, S.H., M.Hum Anggota : 1. Hj. Dessurya, S.H., M.H 2. Rosdiana Sitorus, S.H. 3. Nurfitria, S.H. 4. Hendri Ruspianto, S.H. 5. Lely Manullang, S,H. 6. Rizal Gunawan Banjarnahor, S,H. 7. May Hendri, S.Kom. PENGADILAN NEGERI PEKANBARU KELAS IA 2019

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU … · rencana kerja pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (wbk) / wilayah birokrasi bersih dan melayani (wbbm)

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) / WILAYAH

BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (ZONA VI)

Koordinator : Asep Koswara, S.H., M.H.

Sekretaris : Juli Handayani, S.H., M.Hum

Anggota : 1. Hj. Dessurya, S.H., M.H

2. Rosdiana Sitorus, S.H.

3. Nurfitria, S.H.

4. Hendri Ruspianto, S.H.

5. Lely Manullang, S,H.

6. Rizal Gunawan Banjarnahor, S,H.

7. May Hendri, S.Kom.

PENGADILAN NEGERI PEKANBARU KELAS IA

2019

BAB I

1.1. Latar Belakang

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

(Perpres Nomor 81/2010) yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi

member makna Reformasi Birokrasi sebagai sebuah perubahan besar dalam paradigm dan tata

kelola pemerintahan Indonesia, serta sebagai sebuah pertaruhan besar bagi bangsa Indonesiad

alam menyongsong tantangan abad ke-21. Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah

awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik,

efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional.

Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan

wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan.

Jika berhasil dilaksanakan dengan baik, reformasi birokrasi akan mencapai tujuan yang

diharapkan, di antaranya:

1. mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik

oleh pejabat di instansi yang bersangkutan;

2. menjadikan negara yang memiliki most-improved bureaucracy;

3. meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat;

4. meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi;

5. meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas

organisasi;

6. menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi

globalisasi dan dinamika perubahan lingkungan strategis.

Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukaan penataan

terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien, sehingga dapat

melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Pemerintah menerbitkan Peraturan

Perpres Nomor 81/2010 guna mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi.

Peraturan tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan

kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta

peningkatan pelayanan publik.

Pada tahun 2014 diharapkan sudah berhasil mencapai penguatan dalam beberapa hal

berikut: a. penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan

nepotisme; b. kualitas pelayanan publik; c. kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; d.

profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur

yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu mendorong mobilitas aparatur antardaerah,

antarpusat, dan antara pusat dengan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan

kesejahteraan yang sepadan. Pada tahun 2019, diharapkan dapat diwujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, serta nepotisme.

Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan

masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang semakin maju dan mampu bersaing dalam

dinamika global yang semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik,

SDM aparatur semakin profesional, serta mind-set dan culture-set yang mencerminkan

integritas dan kinerja semakin tinggi.

Berdasarkan Grand Design Reformasi birokrasi 2010-2025, terdapat beberapa

permasalahan utama yang berkaitan dengan birokrasi, salah satunya adalah Pelayanan publik

belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan belum memenuhi

hak-hak dasar warga negara/ penduduk. Penyelenggaraan pelayanan publik belum sesuai

dengan harapan bangsa berpendapatan menengah yang semakin maju dan persaingan global

yang semakin ketat.

Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil sebagaimana diamanatkan dalam

Perpres Nomor 81/2010, maka instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project

Pelaksanaan reformasi birokrasi yang dapat menjadi percontohan penerapan pada unit-unit

kerja lainya. Untuk itu perlu secara kongkret dilaksanakan program reformasi birokrasi pada

unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas dengan mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Direktorat Jendral Badan Peradilan Umum terus berupaya meningkatkan integritas,

performa aparat pengadilan dan pelayanan pada masyarakat pencari keadilan. Salah satu upaya

yang dilakukan untuk mendorong terciptanya perubahan yang signifikan di Pengadilan adalah

dengan mewujudkan Zona Integritas pada seluruh pengadilan, termasuk Pengadilan Negeri

Pekanbaru.

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindaklanjut Pencanangan Pembangunan

Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan

Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas

Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Sebagai salah satu

fokus dalam pembangunan Zona Integritas, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

merupakan bagian yang sangat penting dalam terwujudnya Zona Integritas di Pengadilan,

khususnya Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas IA.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan

Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;

5. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1986 Tentan Peradilan Umum;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah;

7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Presiden 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 –

2025;

9. Peraturan Presiden 55 Tahun 2012 Tentang Strategi Nasional Pencegahan Dan

Pemberantasan Korupsi Inpres 2 Tahun 2014 Tentang Aksi Pencegahan Dan

Pemberantasan Korupsi;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14

Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 52

Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Lntegritas

12. Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di

Lingkungan Instansi Pemerintah;

13. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar

Pelayanan Peradilan.

14. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No.194A/Kma/Sk/Xi/2014 Tanggal 25

November 2014.

15. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Dokumen rencana kerja ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Pengadilan Negeri

Pekanbaru Kelas IA dan pemangku kepentingan lainya dalam membangun Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani (WBBM); dan

2. Tujuan penyusunan dokumen rencana kerja ini adalah memberikan keseragaman

pemahaman dan tindakan dalam membagun Zona Integritas menuju WBK/WBBM di

lingkungan Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas IA.

1.4. Pengertian Umum

1. Zona integritas (ZI)

Adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya

mempunyai komitmen untuk mewujudkan wbk / wbbm melalui reformasi birokrasi,

khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Wilayah bebas korupsi (BWK) :

Adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar

manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen sdm, penguatan

pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.

3. Wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM):

Adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar

manajemen perubahan, penataan tata laksana penataan sistem manajemen sdm, penguatan

pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.

1.5. Struktur Organisasi Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju WBN/WBBM Pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas I

Pembina Pembangunan

Zona Integritas

Menuju WBK/WBBM BAMBANG MYANTO,

S.H.M.H

Koordinator Teknikal

Zona Integritas Menuju

WBK/WBBM

EDDI SANGAPTA

SINUHADI, S.H., M.H.

Ketua Pembangunan Zona

Integritas Menuju

WBK/WBBM

SAUT MARULI TUA

PASARIBU ,S.H., M.H.

Koordinator Operasional

Zona Integritas Menuju

WBK/WBBM

YURNIDA, S.E.

Koordinator Area

ManajemenPerubahan

DAHLIA PANJAITAN, S.H., M.H

Koordinator Area Penataan Tata Laksana

MARTIN GINTING,S.H., M.H.

Koordinator Area

Penguatan Pengawasan

ASTRIWATI, S.H.,M.H.

Koordinator Area

Penguatan Kualitas Pelayaanan

Publik

ASEP KOSWARA, S.H., M.H.

Anggota Area

Manajemen Perubahan

Elias Hamonangan

Purba,SE,SH,MH

Darlina Darwis,SH,MH

Denni Sembiring,SH,MH

Prima Ardhani,SH

Pantun A. LumbanGaol, SH

Adhitya Brahma Pamungkas,SH

Tri Novita

Anggota Area

Penataan Tata

Laksana

TumpakTinambunan,SE

Poster Sitorus,SH,MH

Amirin,SH

Bakris,SH

Valeria Flossie Avila Santi,SH

RisangAjiPradana,SH

Wahyuni,SH

Anggota Area

Penataan Sistem

Manajemen SDM

Yanuar Anadi,SH,MH

Dewi Mustika

Indah,Skom,SH

Novita Sari Ismail,SH

Marianty G

Simarmata,SSOS,SH,MH

DeviaHerdita,SH

KurniaRamadhan,SH

Budi Iswara,Skom,Mkom

Anggota Area

Penguatan

Akuntabilitas Kinerja

Basman,SH

Yudissilen,SH.MH

Saidul Amni,SH,MH

Zetta Gultom,SH,MH

M. Mirza Damayo,SH

Farhan Mufti Akbar,SH

Yudha Septian Pratama,SH

Anggota Area

PenguatanPengawasan

Imam P H Nasution,SH,MH

Yuni Elysabet,SE

Nurlismawati,SH

Ayu Trisna Novriyani,SH,MH

Camila Bani Alawia,SH

Jeffry Pratama,SH

Cantopra Nainggolan

Anggota Area

PenguatanKualitas

Pelayaanan Publik

Juli Handayani, S.H., M.H

HJ Dessurya,SH,MH

Rosdiana Sitorus,SH

Nurfitria,SH

Hendri Ruspianto,SH

Lelly Manullang,SH

Rizal Gunawan

Banjarnahor,SH

May Hendri Rachmad,Skom

Koordinator Area Penguatan Akuntabilitas

kinjerja

MAHYUDIN,S .H., M.H.

Koordinator Area Penataan Sistem

Manajemen SDM

FAUZI, S.E.

BAB II

PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

AREA VI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

2.1. Tujuan dan Target Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu

barang dan jasa atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk

meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah

secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas

pelayanan publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap

penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan

menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik.

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 026/KMA/SK/II/2012

tentang Standar Pelayanan Peradilan, setiap satuan kerja pada Badan Peradilan termasuk

Pengadilan Negeri Pekanbaru harus menyusun Standar Pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanan yang diberikan oleh masing-masing satuan kerja. Standar pelayanan publik yang

disusun oleh satuan kerja menjadi suatu tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau

janji dari penyelenggara pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas.

Target yang ingin dicapai melalui program peningkatan kualitas pelayanan publik ini

adalah:

a. meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan

lebih mudah dijangkau) pada instansi pemerintah;

b. meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan

internasional pada instansi pemerintah; dan

c. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik oleh masing-masing instansi pemerintah.

2.2. Indikator Yang Harus Dilakukan Untuk Menerapkan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

Terdapat beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan peningkatan kualitas

pelayanan publik, yaitu:

a. Standar Pelayanan Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi

yang seharusnya dilakukan, seperti:

1) Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan;

2) Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan;

3) Unit kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan; dan

4) Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.

b. Budaya Pelayanan Prima Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

1) Unit kerja telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity

building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima;

2) Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui

berbagai media;

3) Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan

serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai

standar;

4) Unit kerja telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi; dan

5) Unit kerja telah melakukan inovasi pelayanan.

c. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengukuran indikator ini dilakukan dengan

mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

1) Unit kerja telah melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan;

2) Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka; dan

3) Unit kerja telah melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat

2.3. Rencana Aksi Pembangunan Zona Integritas Area I Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik

Untuk mencapai indikator-indikator tersebut diatas, maka selanjutnya disusun rencana aksi

untuk menerapkan peningkatan kualitas pelayanan publik, yang secara lengkap diuraikan

dalam tabel rencana kerja Zona Integritas Area VI Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,

sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas IA

Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM)

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Zona VI)

Program Tujuan Target Indikator Kegiatan Target

Waktu

Hasil Keterangan

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan Publik

Meningkatnya

kualitas

pelayanan publik

di Pengadilan

Negeri Pekanbaru Kelas

1A

Pengadilan Negeri

Pekanbaru

menyediakan

pelayanan publik

yang lebih cepat, lebih murah, lebih

aman dan lebih

mudah dijangkau

Satuan kerja telah

memiliki Standar

Pelayanan Minimal

(SPM)

Pembuatan Standar

Pelayanan Minimal

(SPM)

telah

dilaksanakan

Tersedianya standar

pelayanan Pengadilan

di Pengadilan Negeri

Pekanbaru

SK KPN Pekanbaru Kelas IA Nomor W4-

U1/150/KP.04.10/ IV/2017 tentang Standar

Pelayanan Peradilan Pada Pengadilan Negeri

Pekanbaru Kelas IA, tanggal 20 April 2017.

Satuan kerja telah

memaklumatkan

standar pelayanan.

Memaklumatkan

Standar Pelayanan

telah

dilaksanakan

Standar pelayanan

yang mencakup tentang

standar pelayanan

umum dan standar

pelayanan Perkara,

telah dimaklumatkan

melalui website Pengadilan Negeri

Pekanbaru

Maklumat standar pelayanan telah dapat

diakses oleh masyarakat melalui website

Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Satuan kerja telah

melakukan reviu dan

perbaikan atas

standar pelayanan

dan SOP.

Membentuk tim reviu

dan perbaikan atas

standar pelayanan

dan SOP yang ada di

Pengadilan Negeri

Pekanbaru.

April 2019 Telah dilakukan reviu

dan perbaikan terhadap

SOP yang saat ini ada

di Pengadilan Negeri

Pekanbaru (SOP

Perdata, SOP Pidana,

SOP Hukum, SOP PHI,

SOP Tipikor, SOP SOP

Hakim, SOP SOP

SOP Perdata, SOP Pidana, SOP Hukum, SOP

PHI, SOP Tipikor, SOP SOP Hakim, SOP

SOP Panitera Pengganti, SOP Jurusita, SOP

Bagian Umum dan Keuangan, SOP Bagian

Kepegawaian dan Ortala, sesuai dengan hasil

review dan perbaikan tim.

Melakukan reviu dan

perbaikan atas

standar pelayanan

dan SOP yang ada di

Pengadilan Negeri

Pekanbaru.

April 2019 Panitera Pengganti,

SOP Jurusita, SOP

Bagian Umum dan

Keuangan, SOP Bagian

Kepegawaian dan

Ortala)

Satuan kerja telah

memiliki Standar

Operasional Prosedur

(SOP) bagi

pelaksanaan standar

pelayanan.

Pembuatan SOP

pelaksanaan Standar

Pelayanan

telah

dilaksanakan

Tersedianya SOP untuk

melaksanakan standar

pelayanan di

Pengadilan Negeri

Pekanbaru (SOP

Perdata, SOP Pidana,

SOP Hukum, SOP PHI,

SOP Tipikor, SOP SOP

Hakim, SOP SOP

Panitera Pengganti, SOP Jurusita, SOP

Bagian Umum dan

Keuangan, SOP Bagian

Kepegawaian dan

Ortala)

SOP Perdata, SOP Pidana, SOP Hukum, SOP

PHI, SOP Tipikor, SOP SOP Hakim, SOP

SOP Panitera Pengganti, SOP Jurusita, SOP

Bagian Umum dan Keuangan, SOP Bagian

Kepegawaian dan Ortala.

Tersedianya

informasi yang

mudah di akses oleh

masyarakat dalam

memperoleh

informasi layanan

dan kegiatan melalui media cetak, papan

pengumuman, media

sosial, website, dll.

Menyediakan

informasi pelayanan

berupa brosur-brosur

pelayanan yang

tersedia di Pengadilan

Negeri Pekanbaru

pada meja PTSP

Juni 2019 Tersedianya brosur-

brosur pelayanan yang

tersedia di Pengadilan

Negeri Pekanbaru pada

meja PTSP

Brosur-brosur pelayanan yang tersedia bagi

masyarakat pada meja PTSP

Menunjuk

penanggung jawab

guna melakukan

pemutakhiran

informasi di webiste

Pengadilan Negeri Pekanbaru (profile

pengadilan, putusan

Pengadilan,

Posyankum, Prosedur

Permohonan

Informasi, prosedur

pengajuan dan biaya

perkara, Prosedur

Pengaduan, jadwal

sidang, jam kerja,

info tilang, laporan-

laporan Pengadilan, prosedur e-court)

Maret 2019 Tersedianya informasi

yang dimutakhirkan

secara berkala di

website Pengadilan

Negeri Pekanbaru

(profile pengadilan, putusan Pengadilan,

Posyankum, Prosedur

Permohonan Informasi,

prosedur pengajuan

dan biaya perkara,

Prosedur Pengaduan,

jadwal sidang, jam

kerja, info tilang,

laporan-laporan

Pengadilan, prosedur e-

court)

Website Pengadilan Negeri Pekanbaru

dimutakhirkan secara berkala

Menyediakan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP)

Meningkatkan Efisiensi (PTSP)

yang saat ini telah

tersedia di Pengadilan

Negeri Pekanbaru

Maret 2019 Menetapkan pembatasan jam kerja

dan jam istirahat bagi

petugas PTSP

Petugas PTSP selalu siap melayani pengguna layanan PTSP, dan tidak membuat pengguna

layanan PTSP menunggu lama untuk

mendapatkan pelayanan

Meningkatkan

kenyamanan

pengguna layanan

PTSP

Mei 2019 Meningkatkan

kenyamanan pengguna

layanan PTSP di

Pengadilan Negeri

Pekanbaru.

Tersedianya pengharum ruangan, pojok

bacaan, terjaganya kebersihan ruang tunggu

PTSP.

Terdapat Inovasi

layanan.

Melaksanakan E-

court secara

berkesinambungan

Maret 2019 Terlaksananya sistem

E-court di Pengadilan

Negeri Pekanbaru.

Sistem E-Court terlaksana secara

berkesinambungan

Menyediakan

informasi pelayanan

dan kegiatan

Pengadilan Negeri Pekanbaru melalui

media sosial

instagram

April 2019 Tersedianya akun

instagram Pengadilan

Negeri Pekanbaru yang

menyediakan informasi seputar pelayanan dan

kegiatan yang

dilaksanakan oleh

Pengadilan Negeri

Pekanbaru

Instagram Pengadilan Negeri Pekanbaru

Pengadilan Negeri

Pekanbaru meningkatkan

standar pelayanan

yang diberikan oleh

pelaksana layanan

Melakukan

sosialisasi/pelatihan Pelayanan Prima

kepada pegawai.

Melaksanakan

Penyegaran Pemahaman Kode

Etik kepada Hakim,

Panitera Pengganti,

Jurusita.

Juli 2019 Hakim, Panitera

Pengganti dan Jurusita memahami betul kode

etik profesinya.

undangan, notulen, absensi dan dokumentasi

kegiatan sosialisasi kode etik

Melaksanakan

Penyegaran

Pemahaman budaya

kerja kepada seluruh

pegawai Pengadilan Negeri Pekanbaru

April 2019 seluruh pegawai

Pengadilan Negeri

Pekanbaru memahami

betul budaya kerja

yang harus diterapkan dalam memberikan

pelayanan kepada

publik.

undangan, notulen, absensi dan dokumentasi

kegiatan sosialisasi budaya kerja

Telah terdapat sistem

Punishment (sanksi) /

Reward

(penghargaan) bagi

pelaksana layanan

serta pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila

layanan yang

diberikan tidak sesuai

standar.

Membentuk tim

penilai Role Model

Agustus

2019

Terbentuknya tim

penilai role model

Pengadilan Negeri

Pekanbaru

SK tentang Penunjukan Tim Penilai Role

Model

Menyusun SK

Kriteria Penilaian

Role Model Tahun 2019

Agustus

2019

Disusunnya kriteria

Penilaian Role Model

oleh Tim Penilai Role Model

SK tentang Kriteria Penilaian Role Model

Tahun 2019

Menetapkan Role

Model Pengadilan

Negeri Pekanbaru periode 2019-2020

Agustus

2019

Ditetapkannya Role

Model pengadilan

Negeri Pekanbaru

SK tentang Penetapan Agen Perubahan

Sebagai Role Model pada Kantor Pengadilan

Negeri Pekanbaru Kelas 1A

Menyediakan

wadah/sarana

pengaduan bagi

pengguna layanan

atas pelayanan yang

tidak sesuai standar

Telah

terlaksana

Tersedianya

wadah/sarana

pengaduan bagi

pengguna layanan atas

pelayanan yang tidak

sesuai standar

wadah/sarana pengaduan bagi pengguna

layanan atas pelayanan yang tidak sesuai

standar

SK KPN Pekanbaru Kelas IA Nomor

W4.U1/1202/HK.07.10/3/2019 tentang Meja

Pengaduan dan Perubahan Tim Pelaksana

Penanganan Pengaduan di Pengadilan Negeri

Pekanbaru Kelas IA

Pengadilan Negeri

Pekanbaru meningkatkan indeks

kepuasan masyarakat

terhadap

penyelenggaraan

pelayanan publik

Penilaian kepuasan

terhadap pelayanan.

Membentuk tim

survey Indeks Kepuasan

Masyarakat

November

2019

Terbentuknya tim

survey Indeks Kepuasan Masyarakat

pada Pengadilan

Negeri Pekanbaru

Kelas 1A

SK pembentukan tim survey Indeks Kepuasan

Masyarakat pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas 1A

Mempublikasikan hasil survey kepuasan

masyarakat menjadi

Indeks Kepuasan

Masyarakat dan

mempublikasikannya

November 2019

Dipublikasikannya Indeks Kepuasan

Masyarakat pada papan

pengumuman dan

website Pengadilan

Negeri Pekanbaru

Kelas 1A

Indeksi Kepuasan Masyarakat tahun 2019

Time Table Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas IA

Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM)

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Zona VI)

telah dilaksanakan

dilaksanakan secara berkesinambungan

dilaksanakan pada periode waktu tertentu

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Pembuatan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

2 Memaklumatkan Standar Pelayanan

3 Membentuk tim reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan

SOP yang ada di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

4 Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP

yang ada di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

5 Pembuatan SOP pelaksanaan Standar Pelayanan

6 Menyediakan informasi pelayanan berupa brosur-brosur pelayanan

yang tersedia di Pengadilan Negeri Pekanbaru pada meja PTSP

7 Menunjuk penanggung jawab guna melakukan pemutakhiran

informasi di website Pengadilan Negeri Pekanbaru (profile

pengadilan, putusan Pengadilan, Posyankum, Prosedur Permohonan

Informasi, prosedur pengajuan dan biaya perkara, Prosedur

Pengaduan, jadwal sidang, jam kerja, info tilang, laporan-laporan

Pengadilan, prosedur e-court)

8 Meningkatkan Efisiensi (PTSP) yang saat ini telah tersedia di

Pengadilan Negeri Pekanbaru

9 Meningkatkan kenyamanan pengguna layanan PTSP

10 Melaksanakan E-court secara berkesinambungan

11 Menyediakan informasi pelayanan dan kegiatan Pengadilan Negeri

Pekanbaru melalui media sosial instagram

12. Melaksanakan Penyegaran Pemahaman Kode Etik kepada Hakim,

Panitera Pengganti, Jurusita.

13. Melaksanakan Penyegaran Pemahaman budaya kerja kepada seluruh pegawai Pengadilan Negeri Pekanbaru

14. Membentuk tim penilai Role Model

15. Menyusun SK Kriteria Penilaian Role Model Tahun 2019

16. Menetapkan Role Model Pengadilan Negeri Pekanbaru periode

2019-2020

17. Menyediakan wadah/sarana pengaduan bagi pengguna layanan atas

pelayanan yang tidak sesuai standar

18. Membentuk tim survey Indeks Kepuasan Masyarakat

19. Mempublikasikan hasil survey kepuasan masyarakat menjadi Indeks

Kepuasan Masyarakat dan mempublikasikannya

BAB III

PENUTUP

Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukaan

penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan

efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional.

Berdasarkan Grand Design Reformasi birokrasi 2010-2025, terdapat beberapa

permasalahan utama yang berkaitan dengan birokrasi, salah satunya adalah Pelayanan

publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan

belum memenuhi hak-hak dasar warga negara/ penduduk. Penyelenggaraan pelayanan

publik belum sesuai dengan harapan bangsa berpendapatan menengah yang semakin

maju dan persaingan global yang semakin ketat.

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindaklanjut Pencanangan

Pembangunan Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan program Manajemen

Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan

Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik yang bersifat konkrit. Sebagai salah satu fokus dalam pembangunan Zona

Integritas, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik merupakan bagian yang sangat

penting dalam terwujudnya Zona Integritas di Pengadilan, khususnya Pengadilan

Negeri Pekanbaru Kelas IA.

Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk membangun kepercayaan

masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana

untuk melakukan perbaikan pelayanan publik yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri

Pekanbaru Kelas IA. Rencana aksi disusun untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang telah ditentukan untuk mencapai peningkatan kualitas pelayanan publik di

Pengadilan Negeri Pekanbaru Kelas IA.