37
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SMA N 9 Banda Aceh Mata Pelajaran : KIMIA Kelas / Semester : XI / 2 Program : IPA Jumlah Pertemuan : 5 x Pertemuan (12 x 45 Menit) A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. B. Kompetensi Dasar 4.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. C. Indikator Pencapaian Kompetensi Membedakan kelarutan dan hasil kali kelarutan. (pertemuan 1) dengan cermat, bertanggung jawab, percaya diri, kerja sama, jujur.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMA N 9 Banda Aceh

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas / Semester : XI / 2

Program : IPA

Jumlah Pertemuan : 5 x Pertemuan (12 x 45 Menit)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip

kelarutan dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Membedakan kelarutan dan hasil kali kelarutan. (pertemuan 1) dengan cermat,

bertanggung jawab, percaya diri, kerja sama, jujur.

Menjelaskan hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan. (pertemuan 1) dengan

cermat, bertanggung jawab, percaya diri, kerja sama, jujur.

Menghubungkan terapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau

pengendapannya. (pertemuan 2) dengan cermat, bertanggung jawab, percaya diri,

kerja sama, jujur.

Menghitung harga Ksp. (pertemuan 3) bertanggung jawab, disiplin, percaya diri,

kerja sama, jujur dan kesungguhan.

Menghitung kelarutan garam dalam air. (pertemuan 4) bertanggung jawab,

disiplin, percaya diri, kerja sama, jujur dan kesungguhan.

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama. (pertemuan 4) bertanggung

jawab, disiplin, percaya diri, kerja sama, jujur dan kesungguhan.

Menjelaskan hubungan Ksp dengan pH. (pertemuan 5) bertanggung jawab,

disiplin, percaya diri, kerja sama, jujur dan kesungguhan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membedakan kelarutan dan hasil kali kelarutan

2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan.

3. Siswa dapat menafsirkan terbentuknya endapan berdasarkan nilai tetapan hasil

kali kelarutan.

(Semua kegiatan di atas di lakukan dengan kerjasama, percaya diri, ,tanggung jawab, jujur

dan kesungguhan).

E. Materi Pembelajaran

Kelarutan dan hasil kali kelarutan

F. Strategi Pembelajaran

1. Model

Pengajaran langsung

Numbered Head Together (NHT)

2. Pendekatan

Kontekstual

Induktif

3. Metode

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

Kegiatan pembelajaran

A. Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )

Pendahuluan

Guru memberi salam(contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa berdo’a (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa menyimak dan menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Sebutkan salah satu contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah?”

Jawab : Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah salah satu nya yaitu

ammonium asetat

Siswa mendengar/menjawab motivasi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Ketika kita menambahkan satu sendok teh Kristal natrium klorida (garam dapur) kedalam

segelas air kemudian diaduk. Kristal itu larut bukan? Apa yang terjadi jika natrium klorida

ditambah dan ditambah lagi?”

Jawab : larutan tersebut menjadi jenuh, dan garam tidak dapat larut lebih banyak lagi.

Istilah kelarutan di gunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut

dalam sejumlah tertentu pelarut.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru. (contoh nilai yang

di tanamkan disiplin, tanggung jawab).

Kegiatan Inti

Siswa mendengar dan memperhatikan materi yang disampaikan guru tentang membedakan

kelarutan dan hasil kali kelarutan serta hubungan keduanya.

Siswa menuliskan materi yang disampaikan guru dan bertanya tentang materi yang belum

dimengerti.

Siswa melaksanakan latihan yang dibimbing oleh guru

Guru membantu mengarahkan bila siswa mengalami kesulitan

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai pendapat, percaya diri, adil, kreatif,

komunikatif, ulet, mandiri).

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

Refleksi terhadap pembelajaran hari ini

Seluruh siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.

Siswa menyimak informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya yaitu tentang hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau

pengendapannya. (Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-

kegiatan di atas: tanggung jawab, percaya diri, ulet, mandiri,kerja keras, sabar).

B. Pertemuan 2 ( 3 x 45 menit )

Pendahuluan

Guru memberi salam (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa berdo’a (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa menyimak dan menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Apa yang di maksud denganHasil kali Kelarutan?”

Jawab : Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam

yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan

koefisien menurut persamaan ionisasinya

Siswa mendengar/menjawab motivasi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Bagaimana cara memperkirakan apakah suatu elektrolit masih larut atau sudah mengendap

dalam suatu larutan ?”

Jawab : Dengan memperhatikan harga hasil kali konsentrasi ion (Qsp) yang terdapat dalam

larutan dengan Ksp-nya.

Jika Qsp < Ksp, maka elektrolit belum mengendap

Jika Qsp = Ksp, maka larutan tepat jenuh.

Jika Qsp < Ksp, maka elektrolit sudah mengendap.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru (contoh nilai yang di

tanamkan disiplin, tanggung jawab).

Kegiatan Inti

siswa duduk dalam beberapa kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen

(campuran menurut prestasi)

Setiap siswa mendapat nomor

Secara klasikal siswa mendengarkan penyajian pelajaran secara garis besar

Siswa mengerjakan LKS dalam masing-masing kelompok. Anggota kelompok yang sudah

tahu menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti.

Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang di panggil melaporkan hasil

kerjasama mereka. Tanya Jawab antara kelompok mengenai tugas yang telah

dipresentasikan.

Siswa mendengarkan penguatan oleh guru

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai pendapat, percaya diri, adil, kreatif,

komunikatif, ulet, mandiri).

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

Refleksi terhadap pembelajaran hari ini

Kelompok yang kinerjanya baik diberi penghargaan

Siswa menyimak informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

yaitu tentang menghitung harga Ksp dan menghitung kelarutan garam dalam air.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

tanggung jawab, percaya diri, ulet, mandiri,kerja keras, sabar).

C. Pertemuan 3 (2 x 45 menit)

Pendahuluan

Guru memberi salam (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa berdo’a(contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa menyimak dan menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Bagaimana yang di katakan suatu elektrolit sudah mengendap?”

Jawab : Suatu elektrolit dikatakan sudah mengendap jika harag Qsp < Ksp

Siswa mendengar/menjawab motivasi yang disampaikan oleh guru(contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Garam-garam yang sukar larut seperti BaSO4, AgCl, dan HgF2, jika dimasukkan dalam air

murni lalu diaduk, akan terlarut juga walaupun hanya sedikit sekali.?”

Jawab : Karena garamgaram ini adalah elektrolit, maka garam yang terlarut akan terionisasi,

sehingga dalam larutan akan terbentuk suatu kesetimbangan ion.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guu(contoh nilai yang di

tanamkan disiplin, tanggung jawab)

Kegiatan Inti

Siswa mendengar dan memperhatikan materi yang disampaikan guru tentang menghitung

harga Ksp dan menghitung kelarutan garam dalam air.

Siswa menuliskan materi yang disampaikan guru dan bertanya tentang materi yang belum

dimengerti.

Siswa mengerjakan latihan yang dibimbing oleh guru

Guru membantu mengarahkan bila siswa mengalami kesulitan

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai pendapat, percaya diri, adil, kreatif,

komunikatif, ulet, mandiri).

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

Refleksi terhadap pembelajaran hari ini

Seluruh siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.

Siswa menyimak informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

yaitu tentang pengaruh penambahan ion senama.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

tanggung jawab, percaya diri, ulet, mandiri,kerja keras, sabar).

D. Pertemuan 4 (3 x 45 menit)

Pendahuluan

Guru memberi salam (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa berdo’a (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa menyimak dan menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Garam-garam yang sukar larut seperti BaSO4, AgCl, dan HgF2, jika dimasukkan dalam air

murni lalu diaduk, akan terlarut juga walaupun hanya sedikit sekali?”

Jawab : Karena garamgaram ini adalah elektrolit, maka garam yang terlarut akan

terionisasi, sehingga dalam larutan akan terbentuk suatu kesetimbangan ion.

Siswa mendengar/menjawab motivasi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Bagaimana pengaruh penambahan ion senama pada suatu larutan?”

Jawab : Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan elektrolit, makin besar konsentrasi

ion sejenis, makin kecil kelarutan elektrolit.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru (contoh nilai yang di

tanamkan disiplin, tanggung jawab).

Kegiatan Inti

siswa duduk dalam beberapa kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen

(campuran menurut prestasi)

Setiap siswa mendapat nomor

Secara klasikal siswa mendengarkan penyajian pelajaran secara garis besar

Siswa mengerjakan LKS dalam masing-masing kelompok. Anggota kelompok yang sudah

tahu menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti.

Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang di panggil melaporkan hasil

kerjasama mereka. Tanya Jawab antara kelompok mengenai tugas yang telah

dipresentasikan

Siswa mendengarkan penguatan oleh guru

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai pendapat, percaya diri, adil, kreatif,

komunikatif, ulet, mandiri).

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

Refleksi terhadap pembelajaran hari ini

Kelompok yang kinerjanya baik diberi penghargaan

Siswa menyimak informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

yaitu tentang hubungan Ksp dengan pH.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

tanggung jawab, percaya diri, ulet, mandiri,kerja keras, sabar).

E. Pertemuan 5 (2 x 45 menit)

Pendahuluan

Guru memberi salam (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa berdo’a (contoh nilai yang ditanamkan: Religius).

Siswa menyimak dan menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Bagaimana pengaruh penambahan ion senama pada suatu larutan?”

Jawab : Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan elektrolit, makin besar konsentrasi

ion sejenis, makin kecil kelarutan elektrolit.

Siswa mendengar/menjawab motivasi yang disampaikan oleh guru (contoh nilai yang

ditanamkan tanggungjawab, mandiri).

“Bagaimana kelarutan garam yang berasal dari asam lemah ?”

Jawab : Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan

yangbersifat asam kuat.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru(contoh nilai yang di

tanamkan disiplin, tanggung jawab).

Kegiatan Inti

Siswa mendengar dan memperhatikan materi yang disampaikan guru tentang hubungan

Ksp dengan pH.

Siswa menuliskan materi yang disampaikan guru dan bertanya tentang materi yang belum

dimengerti.

Siswa mengerjakan latihan yang dibimbing oleh guru

Guru membantu mengarahkan bila siswa mengalami kesulitan

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

kerjasama, tanggung jawab, saling menghargai pendapat, percaya diri, adil, kreatif,

komunikatif, ulet, mandiri).

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

Refleksi terhadap pembelajaran hari ini

Seluruh siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.

Siswa menyimak informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

yaitu tentang Koloid.

(Contoh nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di atas:

tanggung jawab, percaya diri, ulet, mandiri,kerja keras, sabar).

LAMPIRAN

Soal-Soal LKS

1. Buatlah ionisasi garam berikut dalam pelarut air.

a. NH4CN

b. NaCl

c. KCl

d. CH3COONH4

2. Tuliskan ksp dari AgI dalam beberapa konsentrasi jenuh berikut:

a. 3A Molar

b. 10-3 Molar

3. Tentukan Ksp dari garam-garam berikut dengan kosentrasi jenuhnya = s M

1. Pb3(PO4)2

2. Ag2CrO4

3. PbI2

4. Tentukan kelarutan garam berikut:

a. Pb3(PO4)2 Ksp= 4,4. 10-45

b. Ag2CrO4 Ksp= 1,1. 10-12

c. PbI2 Ksp= 7,1. 10-9

Jawaban:

1. a. NH4CN ↔ NH4+ + CN-

b. NaCl ↔ Na+ + Cl-

c. KCl ↔ K+ + Cl-

d. CH3COONH4 ↔ CH3COO- + NH4

2. a. AgI (Aq) ↔ Ag +(Aq)+ I-(Aq)

S = 3A M

Ksp = [Ag+] [I-]

= s. s

= s2

= (3A)2

= 9A2

b. AgI (Aq) ↔ Ag +(Aq)+ I-(Aq)

S = 10-3

Ksp = s2

= (10-3)2

= 10-6

3. a. Pb3(PO4)2 (Aq) ↔ 3Pb2+ (Aq) + 2PO42- (Aq)

s 3s 2s

Ksp = [Pb2+]3 [PO42-]2

= (3s)3 (2s)2

= 108 s5

b. Ag2CrO4 (Aq) ↔ 2Ag2+(Aq) + CrO42-(Aq)

s 2s s

Ksp = [Ag2+]2 [CrO42-]

= (2s)2 (s)

= 4s3

c. PbI2(Aq) ↔ Pb2+(Aq) + 2I-(Aq)

s s 2s

Ksp = [Pb2+] [I-]2

= (s) (2s)2

= 4s3

4. a. Pb3(PO4)2 (Aq) ↔ 3Pb2+ (Aq) + 2PO42- (Aq)

Ksp = 108 s5

s = 5

108

Ksp

=

5

25

108

10.4,4

= 3,8 . 10-6 M

b. Ag2CrO4 (Aq) ↔ 2Ag2+(Aq) + CrO42-(Aq)

Ksp = 4s3

s =

3√ Ksp4 =

3√ 1,1 . 10−12

4 = 6,5 10-5 M

c. PbI2(Aq) ↔ Pb2+(Aq) + 2I-(Aq)

Ksp = 4s3

s =

3√ Ksp4 =

3√ 7,1 .10−9

4 = 1,21 . 10-3 M

Soal UTS

1. Tentukan pH larutan HCOOH 0,1 M (derajat ionisasinya=0,08)

2. Bagaimana hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam?

3. Hitunglah massa endapan yang terbentuk dari reaksi 50 mL timbel (II) nitrat 0,1 M

dengan 50 mL larutan kalium iodide 0,1 M. ( Ar Pb = 207; I = 127)?

4. Apa yang dimaksud dengan :

a. Oksida basa

b. Oksida asam

c. Titrasi asam-basa

5. Berapakah pH larutan 0,1 M NH4Cl? Kb NH3 = 1,8 X 10-5 ?

6. Tentukan pH larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M; Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5 ?

7. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH 0,2 M dan 100

mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5 ?

8. Hitunglah kelarutan PbI2 di dalam larutan KI 0,2 M, jika pada suhu tersebut diketahui

Ksp PbI2 = 7. 10-9.

9. Dicampurkan 400 mL Larutan Pb(NO3)2 0,01 M dengan 100 mL KCl 0,01 M. Ksp

PbCl2 = 4. 10-6 , apakah PbCl2 sudah mengendap? Jelaskan dengan perhitungan Qsp!

10. Larutan jenuh Al(OH)3 memiliki pH = 9, berapa Ksp Al(OH)3?

Kunci Jawaban:

1. Diketahui: Larutan HCOOH 0,1 M; α=0 . 08

[H+] = M .α

= 0.1 x 0.08

= 0.008

= 8 x 10-3

pH = -log 8 x 10-3 = 2,096

2. Hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam (Ka), yaitu apabila larutan

tersebut semakin encer atau mempunyai kekuatan asam kecil, maka larutan semakin

encer menyebabkan nilai derajat ionisasi (α ) semakin besar.

α=√ KaM

3. Pb(NO3)2 (aq) + 2 KI (aq) PbI2 (s) + 2KNO3 (aq)

Jumlah mol Pb(NO3)2 = 50 mL x 0,1 mmol/mL

= 5 mmol

Jumlah mol KI = 50 mL x 0,1 mmol/mL

= 5 mmol

Mol Pb(NO3)2/ koefisien Pb(NO3)2 = 5/1 = 5

Mol KI/ koefisien KI = 5/2 = 2,5

Oleh karena dikalikan dengan bilangan yang lebih kecil, maka pereaksi pembatasnya

adalah KI

Jumlah mol PbI2 (endapan) yang berbentuk sama dengan koefisien reaksi PbI2

dikalikan dengan pengali terkecil yaitu 2,5

Mol PbI2 = 1 x 2,5 mmol

= 2,5 mmol

Massa PbI2 = 2,5 mmol x [ 207 + (2 x 127) ] mg/mmol

= 2,5 x 461 mg

= 1152,5 mg

= 1,1525g

4. a. Oksida basa adalah oksida logam yang dapat bereaksi dengan asam membentuk

garam dan air.

b. Oksida asam adalah oksida nonlogam yang dapat bereaksi dengan basa menhasilkan

garam dan air.

c. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam-basa.

5. NH4Cl (aq) →NH4+(aq) + Cl-(aq)

Ion NH4 + mengalami hidrolisis:

NH4+(aq) + H2O(l) ↔Nh3(aq) + H3O+(aq)

[ H+ ] = √ K w

K b

XM

= √ 1 x0−14

1,8 x10−5x0,1

= 7,45 x 10-6

pH = 5,1

6. Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, sehingga

anionnya akan mengalami hidrolisis dan mengalami hidrolisis dan sifat larutan adalah

basa.

Ca(CH3COO)2(aq) → Ca2+(aq) + 2 CH3COO-(aq)

0,1 M 0,1 M 0,2 M

Oleh karena kw, ka, dan kemolaran anion yang terhidrolisis (CH3COO-) diketahui, maka

penyelesaiannya tinggal memasukkan data yang ada ke dalam rumus.

[OH− ]=√k w

kb

xM

= √ 1x 10−14

1,8 x 10−5x 0,2

= √1 ,11 x 10−10

= 1,05 x 10-5

pOH = -log [OH− ]

= -log 1,05 x 10-5

= 5-log 1,05

pH = 14 – pOH

= 9 + log 1,05

= 9,02

7. CH3COOH = 0,1 L x 0,2 m0l L-1

= 0,02 mol

NaOH = 0,1 L X 0,2 mol L-1

= 0,02 mol

CH3COOH(aq) + NaOH ↔ CH3COONa(aq) + H2O(l)

8. KI (aq) ↔ K+(aq) + I-(aq)

0,2 M 0,2 M 0,2 M

PbI2(Aq) ↔ Pb2+(Aq) + 2I-(Aq)

s s 0,2 M

[I-] = 0,2 M

Ksp PbI2 = [Pb2+] [I-]2

7. 10-9 = (s) (0,2)2

s =

7 .10−9

4 .10−2

= 1, 75. 10-11 M

s PbI2 = s Pb2+ = 1, 75. 10-11 M

9. mol Pb(NO3)2 = M . V = 0,01 M x 0,4 L = 0,004 mol

mol KCl = M . V = 0,01M x 0,1 L = 0,001

Pb(NO3)2(aq) + 2KCl ↔ PbCl2 (aq) + 2KNO3 (aq)

Mula-mula: 0,004 0,001

Reaksi: 0,0005 0,001 0,0005 0,001

Sisa: 0,0035 - 0,0005 0,001

PbCl2 (aq) ↔ Pb2+(aq) + 2Cl-(aq)

0,0005 0,0005 0,001

Qsp PbCl2 = [Pb2+] [Cl-]2

= (0,0005) (0,001)

= 5. 10-7

Ksp PbCl2 = 4. 10-6

Jadi karena Qsp < Ksp, maka PbCl2

10. pH = 9 + log 3

pOH = 14- pH

= 14- (9 + log 3)

= 5 - log 3

[OH-] = 3. 10-5

Al(OH)3 ↔ Al3+ + 3OH-

10-5 10-5 3. 10-5

Ksp Al(OH)3 = [Al3+] [OH-]3

= 10-5 (3. 10-5)3

= 9. 10-20

Komponen Penilaian Hasil Belajar

Indikator Jenis

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Contoh

Instrumen

1. Membedakan

kelarutan dan hasil

kali kelarutan

Kuis Tes Essay Apa yang di

maksud

dengan hasil

kali

kelarutan ?

Lampiran

Kisi-kisi Instrumen kuis

Indikator Indikator Soal Soal Kriteria Jawaban Skor

1. Membedakan

kelarutan dan

hasil kali

kelarutan

Siswa dapat

Membedakan

kelarutan dan

hasil kali

kelarutan

.Apa yang di

maksud dengan

hasil kali

kelarutan ?

Hasil kali kelarutan

ialah hasil kali

konsentrasi ion-ion

dari larutan jenuh

garam yang sukar larut

dalam air, setelah

masing-masing

konsentrasi

dipangkatkan dengan

10

koefisien menurut

persamaan

ionisasinya.

Uraian Materi

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

A. Kelarutan (s)

Ada sejumlah maksimum garam sebagai zat terlarut yang selalu dapat dilarutkan ke

dalam air. Jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam pelarut disebut kelarutan.

Selain bergantung pada jumlah zat yang dapat larut, kelarutan juga bergantung pada jenis zat

pelarutnya. Natrium klorida yang mudah larut dalam air, ternyata sukar larut dalam pelarut

benzena.

Suatu zat terlarut tidak mungkin memiliki konsentrasi yang lebih besar daripada

harga kelarutannya. Dalam 1 liter larutan dapat terlarut 357 gram NaCl, maka ada 35758.5

mol

per liter atau 6,1 mol per liter (Mr NaCI = 58,5). AgCI hanya mampu larut sejumlah 1,45 mg

dalam 1 liter larutan, maka hanya 0,00145 143,5 atau 10–5 mol per liter.

Pada suatu larutan jenuh, zat terlarut berada dalam kesetimbangan antara fasa padat

dengan ion-ionnya.

MX (s) ↔ M+ (aq) + X- (aq)

Karena reaksi merupakan kesetimbangan, maka dalam suatu larutan jenuh terdapat

suatu tetapan kesetimbangan yang disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).

B. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang

sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien

menurut persamaan ionisasinya.

Garam-garam yang sukar larut seperti BaSO4, AgCl, dan HgF2, jika dimasukkan dalam

air murni lalu diaduk, akan terlarut juga walaupun hanya sedikit sekali. Karena garam-garam

ini adalah elektrolit, maka garam yang terlarut akan terionisasi, sehingga dalam larutan akan

terbentuk suatu kesetimbangan ion.

Contoh:

Suatu larutan jenuh elektrolit AxBy dalam air yang berisi AxBy padat. Dalam larutan

terjadi kesetimbangan ion.

AxBy(s)↔ xAy+(aq) + yBx–(aq)

Berdasarkan reaksi kesetimbangan ini dapat dihitung harga tetapan kesetimbangan:

Ksp=¿¿

= (xs)x (ys)y = xxyys (x+y)

1. Untuk elektrolit biner Jumlah ion (n = 2)

MX (s) ↔ M+ (aq) + X- (aq)

s s s

Ksp = [M+] [X-] = (s) (s) = s2

Ksp = s2; s = √ Ksp

2. Untuk elektrolit terner jumlah ion (n = 3)

MX2 (s) ↔ M+ (aq) + 2X- (aq)

s s 2s

Ksp = [M+] [X-]2 = (s) (2s)2 = 4s3

Ksp = 4s3; s =

3√ Ksp4

3. Untuk elektrolit kuarterner jumlah ion (n = 4)

MX3 (s) ↔ M+ (aq) +3X- (aq)

s s s

Ksp = [M+] [X-]3 = (s) (3s)3 = 27s4

Ksp = 27s

4; s =

4√ Ksp27

C. Hubungan Kelarutan dengan Hasil Kali Kelarutan

Dengan memperhatikan harga hasil kali konsentrasi ion (Qsp) yang terdapat dalam

larutan dengan Ksp-nya, dapat diperkirakan apakah suatu elektrolit masih larut atau sudah

mengendap dalam suatu larutan.

Jika Qsp < Ksp, maka elektrolit belum mengendap

Jika Qsp = Ksp, maka larutan tepat jenuh.

Jika Qsp < Ksp, maka elektrolit sudah mengendap.

Contoh:

Buktikan dengan perhitungan apakah terjadi endapan bila 10 mL larutan CaCl2 0,2 M

dicampurkan dengan 10 mL larutan NaOH 0,02 M jika diketahui Ksp Ca(OH)2 = 8 x 10–6!

Jawab:

[CaCl2] = 10 mL20 mL

x 0.2 M=0.1 M

[Ca2+] = 10–1 M

[NaOH] = 10 mL20 mL

x 0.02 M=0.01 M

[OH–] = 0,01 M

Qc = [Ca2+] x [OH– ]2

= (10–1) x (10–2)2

= 10–5

Karena Qc > Ksp maka campuran larutan akan mengendap.

D. Kelarutan Garam dalam Air

Apabila rumus umum garam AxBy, maka kelarutan garam dalam air dapat dinyatakan

dengan:

Kelarutan (s )= x+ y√ K sp

X x .Y y

Contoh:

Bila Ksp CaCO3 = 9x10–8 mol.L–1, maka berapa gram kelarutan CaCO3 dalam 250 mL air (Mr

CaCO3 = 100)?

Jawab:

s=√9.10−8= 3.10-4 mol.L-1

Jadi, kelarutan dalam 250 mL air:

¿ 250 mL1000 mL

x 3.10−4 mol

¿ 34

x10−4 mol x100

= 7,5 x 10–3 gram

= 7,5 mg

E. Pengaruh Ion Senama

Bagaimanakah kelarutan CaCO3 jika ke dalam larutan itu ditambahkan CaCl2? Garam

yang ditambahkan sama-sama mengandung kation Ca2+. Oleh karena kelarutan CaCO3

membentuk kesetimbangan antara CaCO3(aq) terlarut dan CaCO3(s) yang tidak larut maka

penambahan ion senama akan menggeser posisi kesetimbangan garam kalisum karbonat. Ke

arah manakah pergeseran kesetimbangan terjadi? Oleh karena yang ditambahkan adalah ion

Ca2+ maka kesetimbangan akan bergeser ke arah garam yang tidak larut. Tinjaulah sistem

kesetimbangan garam kalsium karbonat dalam pelarut air berikut.

CaCO3(s)↔ Ca2+(aq) + CO32–(aq)

Penambahan ion Ca2+ ke dalam larutan CaCO3 akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah

pengendapan CaCO3. CaCO3(s)← Ca2+(aq) + CO32–(aq). Dengan demikian, pengaruh ion

senama akan menurunkan kelarutan garam-garam yang sukar larut di dalam air.

Perhatikan kesetimbangan larutan berikut :

AgCl (s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)

Bila ke dalam larutan tersebut ditambahkan ion Ag+ atau ion Cl- (ion sejenis) maka

kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ingat azas Le Chatelier), hal ini berarti AgCl akan

banyak mengendap. Dengan demikian, adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan

elektrolit; makin besar konsentrasi ion sejenis, makin kecil kelarutan elektrolit

Menyetujui, Banda Aceh, 14 Desember 2012

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

SRI WINARNI, S.Pd.M.pd MIRZA IRWANSYAH

AMMARY, S.Pd

(NIP: ) ( NIM : 1006103040003 )