138
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027 | 1 RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS PADA UPT. KPH WILAYAH XVI GUNUNGSITOLI PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE TAHUN 2018 - 2027 UPT. KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH XVI DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 1

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG

KPHL UNIT XXXII NIAS PADA UPT. KPH WILAYAH XVI GUNUNGSITOLI

PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE TAHUN 2018 - 2027

UPT. KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH XVI

DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018

Page 2: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 2

Page 3: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit XXXII Nias

merupakan salah satu KPH Produksi di Propinsi Sumatera yang wilayah kelolanya secara administrasi berada di 5 (lima) Kabupaten/kota Kabupaten

Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan dan Kota Gunungsitoli. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 102/Menhut-II/2010, dengan penyesuaian Surat Keputusan Menteri

Kehutanan No. SK.579/Menhut-II/2014, KPHL Unit XXXII Nias mempunyai wilayah kerja seluas ± 143.221,80 Ha tersebut terdiri dari Hutan Lindung

(HL) seluas ± 116.761,96 Ha, Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 4.695,54 Ha dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 21.764,30 Ha.

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) merupakan salah satu tugas yang harus dipersiapkan organisasi KPH sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo. Peraturan Pemerintah

No. 3 tahun 2008, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.6/Menhut-II/2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 Tahun 2010. RPHJP KPHL Unit

XXXII Nias 2018 - 2027 merupakan rencana induk pengelolaan hutan untuk periode 2018-2027, dengan tujuan yaitu (1). menetapkan visi dan misi, (2). menetapkan proyeksi rencana pengembangan, dan (3). menyusun

rencana kegiatan strategis yang terukur dengan tata waktu sesuai skala prioritas untuk mewujudkan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari

berlandaskan sinergitas basis ekologi, ekonomi dan sosial. Secara umum kondisi wilayah KPHL Unit XXXII Nias yang masih

berhutan sudah tidak ada lagi dan tutupan lahan didominasi oleh pertanian lahan kering yang mencapai luasan 122.916,25 Ha dan semak belukar yang mencapai 13.882,25 Ha. Berdasarkan penutupan lahan, wilayah kerja KPHL

Unit XXXII Nias yang masih berhutan sudah tidak ada lagi. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa pada areal kerja KPHL Unit XXXII Nias

terdapat potensi dari Karet, durian, dan aren. Tanaman tersebut adalah potensi yang bisa dikembangkan oleh KPHL Unit XXXII Nias dengan

bermitra kepada masyarakat yang ada di sekitar hutan. Permasalahan utama pada wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias adalah

: (1). Aspek ekologi; rendahnya potensi dan kualitas hutan, degradasi

hutan dan fragmentasi hutan, menurunnya keanekaragaman hayati (2). Aspek ekonomi; berkurangnya hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat, menurunnya kesejahteraan diukur dari hasil hutan; kurangnya peluang usaha dan kesempatan kerja; belum dikembangkannya pengolahan dan akses pasar HHBK yang bebas; rendahnya insentif modal usaha

kehutanan; (3). Aspek sosial budaya; lemahnya penegakan hukum, rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat sekitar hutan, serta

(4). Aspek kelembagaan; belum dipahaminya kawasan hutan dengan batas-batas kawasannya dan kepemilikan lahan yang belum jelas aspek

hukumnya.

Page 4: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 4

Visi dalam RPHJP KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018 - 2027 adalah

”Kelola Hutan Tetap Terjaga Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.” Rencana upaya pencapaiannya melalui Misi yaitu : (1) Pemantapan

kawasan hutan serta meningkatkan kualitas data dan informasi kehutanan. Misi tersebut bertujuan untuk melaksanakan penataan kawasan hutan menjadi blok dan petak yang mantap serta meningkatkan kualitas data dan

informasi melalui inventarisasi hutan secara berkala dengan basis blok dan petak sebagai bahan penyusunan rencana pengelolaan hutan; (2)

Meningkatkan tata kelola hutan yang baik melalui penegasan kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias yang profesional, efektif dan efisien. Misi ini bertujuan untuk menyiapkan

perangkat peraturan, penguatan kelembagaan KPHP dan peningkatan kapasitas SDM di organisasi KPHL Unit XXXII Nias; (3) Meningkatkan

pengelolaan hutan dan hasil hutan melalui tata kelola hutan yang bertanggung jawab pada areal yang telah dibebani ijin (konsesi) di dalam

wilayah KPHL Unit XXXII Nias secara terpadu, transparan dan bertanggung jawab untuk mendukung pengelolaan hutan lestari. Misi ini bertujuan untuk membentuk dan membina pemegang ijin, kelompok tani hutan,

membentuk lembaga usaha masyarakat (koperasi), meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap seluruh kegiatan pengelolaan hutan,

meningkatkan kapasitas keterampilan masyarakat serta meningkatkan nilai-nilai kreatif lokal dalam pengelolaan hutan lestari; (4) Meningkatkan

perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan. Misi ini bertujuan untuk menurunkan gangguan keamanan hutan melalui upaya-upaya pengamanan dan resolusi konflik serta pengembangan konservasi alam

pada KPHL Unit XXXII Nias.; dan (5) Mengembangkan secara aktif kegiatan produktif yang berkelanjutan pada wilayah di dalam dan luar konsesi. Misi

ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (HHK), Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), jasa wisata dan jasa lingkungan lainnya melalui skema kemitraan kehutanan pada wilayah tertentu.

Capaian utama RPHJP 2018 - 2027 antara lain: (1) Tertatanya blok dan petak yang pengelolaannya dilakukan secara partisipatif, kolaboratif dan

berkelanjutan; (2) Terbangunnya database berbasis blok dan petak secara akurat setiap tahun; (3) Terbangunnya kelembagaan yang profesional,

efektif dan efisien (meliputi Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang bagi hasil kemitraan, Standar Operasional dan Prosedur (SOP) KPH dan sumbangan pihak ketiga); (4) Tersusunnya perencanaan pengelolaan

hutan meliputi : Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Tahun 2018-2027, Rencana Pengelolaan Jangka Pendek mulai Tahun 2018 sampai

dengan Tahun 2027, dan Rencana Jangka Menengah 5 (Lima) Tahun; (5) Terbangunnya kerjasama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait;

(6) Tersedianya SDM terampil dan profesional untuk pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias; (7) Terbangunnya sistem database KPHL Unit XXXII Nias yang dapat diakses oleh pihak – pihak yang berkepentingan; (8)

Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai; (9) Terbangunnya koordinasi dengan pemegang ijin yang berada di kawasan

Page 5: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 5

KPHL Unit XXXII Nias; (10) Terbangun komunikasi secara berkala dengan

pemegang ijin dan menyediakan pedoman terbaru (up to date) mengenai praktek dan operasional yang baik; (11) Terlaksananya kegiatan rehabilitasi

pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan; (12) Terbangunnya mekanisme dalam rangka monitoring dan evaluasi untuk memastikan tingkat kepatuhan pemegang ijin terhadap

pengelolaan hutan sesuai dengan peraturan nasional dan standar wajib; (13) Terlaksananya deliniasi areal perlindungan setempat, meliputi

pemetaan hutan lindung, perlindungan setempat, kawasan cagar budaya dan kawasan rawan bencana; (14) Terlaksananya kebijakan preventif dalam upaya perlindungan hutan; (15) Terlaksananya pemberantasan

illegal logging dan perambahan kawasan hutan, meliputi patroli pengamanan hutan dan hasil hutan, operasi pemulihan kawasan hutan, dan

eksekusi barang bukti hasil temuan di lapangan; (16) Terlaksananya penegakan hukum atas kasus – kasus kehutanan; (17) Terlaksananya

sosialisasi tata batas kawasan hutan dan peraturan perundang – undangan kehutanan; (18) Terlaksananya penyelesaian konflik tenurial; (19) Terlaksananya upaya perlindungan dan pengawetan flora dan fauna langka

dan endemik; (20) Terlaksananya monitoring dan pengendalian bahan baku industri kehutanan; (21) Terlaksananya pemantauan dan pengendalian

kebakaran hutan serta pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dan Masyarakat Peduli Api (MPA); (22) Terlaksananya

upaya konservasi HCVF (High Conservation Value Forest); (23) Terlaksananya pembinaan PKSM (Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat); (24) Terbangunnya hutan tanaman karet melalui pola

kemitraan kehutanan; (25) Termanfaatkannya HHBK; (26) Terbangunnya Hutan kemitraan kehutanan; (27) Keterlibatan masyarakat sekitar hutan

dan kelompok tani dalam pemanfaatan dan pengembangan usaha produktif berbasis kehutanan; (28) Terwujudnya kerjasama investasi dalam bentuk MoU dengan pihak ketiga sebagai penanam modal.

Target rencana kegiatan RPHJP tahun 2018-2027 sebagai berikut : (1)Terbangunnya Resort Pengelolaan Hutan sebanyak 3 unit;

(2)Terlaksananya penataan blok pengelolaan kawasan hutan seluas 665 Hektar; (3)Tersedianya SDM Penyuluh Kehutanan minimal sebanyak 16

orang; (4)Terbangunnya hutan karet seluas 240 Hektar; (5)Terlaksananya kerjasama kemitraan kehutanan seluas 190 Hektar; (6)Terlaksananya kerjasama MoU investasi sebanyak 2 Mou; (7)Terlaksananya partisipasi

masyarakat sekitar hutan dalam kegiatan perlindungan hutan sebanyak 4 kali/tahun; (8)Terlaksananya partisipasi masyarakat sekitar hutan dalam

kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh KPH sebanyak 2 kegiatan/tahun; (9)Terlaksananya penanganan konflik penggunaan areal sekitar 3

kasus/tahun; (10)Terlaksananya kegiatan rehabilitasi hutan pada lahan kritis seluas 650 Hektar; (11)Terlaksananya pengembangan sistem tumpangsari seluas 200 Hektar; (12)Terlaksananya pengembangan

tanaman aren seluas 200 Hektar; (13)Terlaksananya pembangunan dan pengembangan jasa lingkungan sebanyak 2 unit; (14)Terlaksananya

Page 6: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 6

pengembangan produk unggulan sebanyak 3 komoditi yaitu aren, gaharu

dan getah damar; dan (15)Terlaksananya upaya konservasi HCVF (High Conservation Value Forest) sebanyak 15 unit.

Kepala KPHL Unit XXXII Nias melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian internal baik secara parsial, kompherensif dan berjenjang, baik langsung maupun melalui tim pelaksana terhadap seluruh kegiatan

pengelolaan hutan. Adapun pembinaan, pengawasan dan pengendalian eksternal sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2010

dilakukan oleh atau atas nama Menteri Kehutanan (eselon I terkait), dan dapat didelegasikan kepada Gubernur Sumatera Utara. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai dengan

tahapannya, terhadap seluruh komponen kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan KPHL Unit XXXII Nias. Tim pelaksana akan disesuaikan

dengan keterkaitan dengan tugas fungsinya, dan akan ditunjuk dengan surat perintah tugas. Pelaporan hasil akhir dari seluruh kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan tugasnya, dilaporkan secara berkala. Pelaporan mengacu pada standar prosedur operasional yang berlaku. Tahapan dalam penyusunan laporan dimulai dari penyiapan format

laporan, penyusunan bahan laporan dan resume telaahan, dan penyusunan. Laporan ditandatangani Kepala KPHL Unit XXXII Nias dan

disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

Page 7: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 7

KATA PENGANTAR

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit XXXII Nias dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

SK.102/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang Pembentukan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan SK tersebut dan mengacu penyesuaian Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.579/Menhut-II/2014, dapat

diketahui luas kawasan hutan di KPHL Unit Nias adalah 143.221,80 Ha.

Dasar penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL

Unit XXXII Nias ini terutama adalah Peraturan Direktur Jenderal Planologi Nomor

P.5/VII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan

Hutan pada KPHL dan KPHP. Dokumen RPHJP KPHL Unit XXXIII Nias ini memuat

bagian-bagian pendahuluan, deskripsi kawasan, visi dan misi pengelolaan hutan,

analisis dan proyeksi, rencana kegiatan, pembinaan pengawasan dan pengendalian,

pemantauan evaluasi dan pelaporan, dan penutup, serta menjadi acyan dalam

penyusunan rencana pengelolaan yang telah disusun, dan menjadi pedoman dalam

kegiatan pengelolaan hutan jangka panjang, serta menjadi acuan dalam penyusunan

rencana derivatifnya dan pelaksanaannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Verifikasi dan Validasi RPHJP

KPHL Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPKH Wilayah I Medan dan Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara serta semua pihak yang telah membantu baik

dalam penyediaan data dan informasi, analis data, penulisan serta pembahasan draf

dokumen sehingga menjadi Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjag KPHL Unit

XXXII Nias. Semoga dokumen RPHJP KPHL Unit XXXII Nias ini dapat dimanfaatkan

sebaik-baiknya untuk pengelolaan hutan yang lebih baik, lestari dan mensejahterakan

masyarakat di Pulau Nias.

Kepala UPT. KPH Wilayah XVI Gunungsitoli

Eta Fajar Wiriatmo Daely, SP.,MM. NIP. 19661105 200003 1 001

Page 8: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 8

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ....................................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................. ii

Peta Situasi ............................................................................................ iii

Ringkasan Eksekutif ............................................................................ iv

Kata Pengantar ................................................................................... viii

Daftar isi .............................................................................................. ix

Daftar Tabel ......................................................................................... xi

Daftar Gambar ..................................................................................... xiii

Daftar Lampiran Peta ............................................................................ xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Tujuan Pengelolaan .................................................................... 3 C. Sasaran ..................................................................................... 4 D. Ruang Lingkup ........................................................................... 5 E. Batasan Pengertian .................................................................... 7

II. DESKRIPSI KAWASAN ................................................................. 14 A. Risalah Wilayah .......................................................................... 14 B. Potensi Wilayah ......................................................................... 19 C. Sosial Budaya ............................................................................ 22 D. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan ................... 24 E. Posisi Areal kerja dalam Tata Ruang Wilayah Daerah .................... 25 F. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan ..................................... 25

III. VISI DAN MISI ............................................................................. 30 A. Visi Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXI ........................................ 30 B. Misi Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXI ....................................... 31 C. Tujuan KPHL Unit XXXI ............................................................... 32

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI ........................................................... 40 A. Analisis Data dan Informasi ......................................................... 40 B. Proyeksi Kondisi Wilayah ............................................................. 44

V. RENCANA KEGIATAN .................................................................... 50 A. Inventarisasi Wilayah serta Penataannya ...................................... 50 B. Pemanfaatan Hutan Pada Wilayah Tertentu .................................. 55 C. Pemberdayaan Masyarakat ......................................................... 60

D. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan ...................................................... 68

E. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Ijin ...................................... 70 F. Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di Dalam Areal yang Berijin ....................................................................... 73

G. Rencana Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam ........................ 73 H. Rencana Penyelenggaran Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Ijin ........................................................................... 79

I. Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholders terkait .... 80

Page 9: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 9

J. Rencana Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM ................... 82 K. Penyediaan Pendanaan ……………………………………………………………… 84 L. Pengembangan Database ........................................................... 89 M. Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola ........................................... 92 N. Review Rencana Pengelolaan ...................................................... 94 O. Pengembangan Investasi ............................................................ 97

VI. PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN .................... 99 A. Pembinaan ................................................................................ 99

B. Pengawasan .............................................................................. 102 C. Pengendalian ............................................................................. 104

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN .............................. 107 A. Pemantauan .............................................................................. 108 B. Evaluasi ..................................................................................... 108 C. Pelaporan .................................................................................. 109

VIII. PENUTUP .................................................................................... 115

LAMPIRAN PETA .................................................................................... 117

Page 10: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 10

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII berdasarkan Batas Administrasi Kabupaten/kota dalam Kawasan Hutan………. .... . 15

Tabel 2.2. Luas Hutan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan KPHL Unit XXXII …………………………………………………………… ................. . 15

Tabel 2.3. Sebaran Pembagian Blok Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII ...... . 16

Tabel 2.4. Sebaran blok pada setiap fungsi kawasan hutan KPHL Unit XXXII .............................................................................. . 17

Tabel 2.5. Arah Pemanfaatan Hutan Berdasarkan Pembagian Blok pada KPHL Unit XXXII............................. ........................... . 17

Tabel 2.6. Sebaran Luasan tingkat kekritisan lahan di wilayah kerja

KPHL Unit XXXII ............................................................... . 18 Tabel 2.7. Sebaran tingkat kekritisan lahan pada masing-masing

kawasan hutan di wilayah kerja KPHL Unit XXXII ................. . 18 Tabel 2.8. Penutupan Lahan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan pada

Wilayah KPHL Unit XXXII ................................................... . 20

Tabel 2.9. Kepadatan Penduduk Desa di dalam dan sekitar wilayah kerja KPHL Unit XXXII ....................................................... . 22

Tabel 2.10. Sebaran penggunaan lahan menurut Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011- 2030 pada KPHL Unit XXXII ........................................................................ . 25

Tabel 3.1. Koherensi Antara Visi, Misi dan Tujuan Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXII ............................................................... . 35

Tabel 4.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Unit XXXII ..... . 42

Tabel 4.2. Strategi Penggabungan faktor internal dan eksternal ........... . 43 Tabel 4.3. Arahan Pemanfaatan wilayah kelola KPHL Unit XXXII ........... . 44

Tabel 4.4. Kondisi KPHL Unit XXXII Saat Ini dan Proyeksi selama 10 (sepuluh) Tahun ke depan (2018 – 2027) ........................... . 49

Tabel 5.1. Inventarisasi Wilayah Serta Penataan dan Penetapan

Kawasan Hutan KPHL Unit XXXII ........................................ . 52 Tabel 5.2. Luas Potensi Areal Pemanfaatan pada Wilayah Tertentu

KPHL Unit XXXII ............................................................... . 56 Tabel 5.3. Uraian Kegiatan Pada Wilayah Tertentu (Wiltu) .................... . 57 Tabel 5.4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat KPHL Unit XXXII ............ . 61

Tabel 5.5. Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan.............................................. . 69

Tabel 5.6. Kegiatan rehabilitasi di luar ijin pada areal kerja KPHL Unit

XXXII .............................................................................. . 71 Tabel 5.7. Kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam KPHL

Unit XXXII ........................................................................ . 76 Tabel 5.8. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang ijin

Terkait KPHL Unit XXXII .................................................... . 81

Tabel 5.9. Kegiatan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder Terkait KPHL Unit XXXII .................................. . 81

Page 11: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 11

Tabel 5.10. Rencana Kegiatan Pengembangan/Peningkatan Kapasitas

SDM ................................................................................ . 83 Tabel 5.11. Penyediaan Pendanaan KPHL Unit XXXII ............................ . 85 Tabel 5.12. Pengembangan Database KPHL Unit XXXII ........................ . 90

Tabel 5.13. Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola ................................ . 93 Tabel 5.14. Review Rencana Pengelolaan ........................................... . 96

Tabel 5.15. Rencana Pengembangan Investasi .................................... . 98 Tabel 6.1. Uraian Pembinaan Pengelolaan KPHL Unit XXXII ................. . 100 Tabel 6.2. Uraian Pengawasan Pengelolaan KPHL Unit XXXII ................. . 102

Tabel 6.3. Uraian Pengendalian Pengelolaan KPHL Unit XXXII ............... . 105 Tabel 7.1. Uraian Kegiatan Pemantauan dan Tim Pelaksana

Pemantauan Kegiatan yang dilaksanakan KPHL Unit XXXII .... . 111 Tabel 7.2. Uraian Kegiatan Pemantauan dan Tim Pelaksana

Pemantauan Kegiatan yang Dilaksanakan Instansi /

Lembaga Lain ................................................................... . 114 Tabel 7.3. Uraian Kegiatan Evaluasi dan Tim Pelaksana Evaluasi

Kegiatan yang Dilaksanakan KPHL Unit XXXII ...................... . 114

Page 12: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 12

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1. Peta Penetapan Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.

SK.102/Menhut-II/2010 .................................................. . 14 Gambar 2.2. Tingkat pendidikan masyarakat desa yang berada di dalam

dan sekitar Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII ........................ . 23

Page 13: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 13

DAFTAR LAMPIRAN PETA

No Judul Halaman

Lampiran 1. Peta Wilayah Kerja KPHL Unit XXXI .................................. 117 Lampiran 2. Peta Penataan Hutan KPHL Unit XXXI ............................... 118

Lampiran 3. Peta Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu (WILTU) KPHL Unit XXXI ............................................................... 119

Lampiran 4.Peta Penutupan Lahan KPHL Unit XXXI .............................. 120

Lampiran 5.Peta Daerah Aliran Sungai KPHL Unit XXXI ......................... 121 Lampiran 6.Peta Aksesibilitas KPHL Unit XXXI ...................................... 122

Lampiran 7.Peta Penggunaan Lahan KPHL Unit XXXI ........................... 123 Lampiran 8.Peta Keberadaan Ijin Pemanfaatan Hutan dan

PenggunaanKawasan Hutan KPHL Unit XXXI ...................... 124

Lampiran 9.Peta Tanah KPHL Unit XXXI .............................................. 125 Lampiran 10. Peta Curah Hujan KPHL Unit XXXII .................................. 126

Lampiran 11. Peta Geologis KPHL Unit XXXII ........................................ 127

Page 14: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 14

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka percepatan penyelesaikan persoalan-persoalan

dalam pengelolaan hutan di Indonesia diperlukan organisasi pengelola di

tingkat tapak. Pembangunan KPH sebagai pengelolaan hutan di tingkat

tapak merupakan salah satu terobosan kebijakan yang dibuat oleh

Kementerian Kehutanan. Pembentukan Organisasi / Kelembagaan KPH

merupakan program prioritas Pembangunan Nasional, yang telah

diamanatkan dalam Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan, dan Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor P.51/Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.

Sejarah kawasan hutan di Pulau Nias mengikuti sejarah kawasan

di Provinsi Sumatera Utara dimana pada tahun 1916 sampai dengan

tahun 1944, era Registrasi pada masa pemerintahan Belanda luas

kawasan hutan Sumatera Utara lk. 2.121.500,02 hektar. Penunjukan

kawasan hutan pertama di Provinsi Sumatera Utara yang dikenal TGHK

(Tata Guna Hutan Kawasan) pada tahun 1982 luas areal hutan di

Provinsi Sumatera Utara sehingga kawasan hutan menjadi 3.867.761

hektar. Pada tahun 1977 dilaksanakan paduserasi TGHK dan RTRW

Provinsi Sumatera Utara sehingga kawasan menjadi 3.867.761 hektar.

Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor. SK. 44/ Menhut-II/2005

penunjukan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara seluas lk.

3.742.120 hektar. Penunjukan kawasan hutan di Provinsi Sumatera

Utara di revisi berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor SK. 579/

Menhut-II/2014 , luas kawasan hutan Provinsi Sumatera Utara seluas lk.

3.055.795 hektar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia

Nomor: SK.102/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang

Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan

Page 15: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 15

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Sumatera Utara,

ditetapkan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan di Provinsi Sumatera

Utara seluas kurang lebih 3.196.381 ha yang terdiri dari Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) sebanyak 14 unit seluas kurang

lebih 1.364.497 ha dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

sebanyak 19 unit seluas kurang lebih 1.831.884 ha. Salah satu KPHL

yang berada di Pulau Nias adalah KPHL Unit XXXII. KPHL Unit XXXII

merupakan bagian dari wilayah kerja KPH Wilayah XVI Gunungsitoli

yang di tetapkan Oleh Peraturan Gubernur No 38 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang

meliputi KPHL Unit XXXII dan KPHP Unit XXXIII Nias Selatan.

Luas wilayah Kawasan KPHL Unit XXXII Nias berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

SK.102/Menhut-II/2010, yang telah disesuaikan dengan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.579/Menhut-II/2014 tanggal 24

Juni 2014 tentang Kawasan Hutan di Sumatera Utara dan mengacu

pada revisi terakhir dari BPKH Wilayah I Medan. Uraian pembahasan

selanjutnya dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP)

KPHL Unit XXXII Nias akan mengacu pada luas ± 143.221,80 Ha

tersebut.

Mengacu pada Laporan Tata Hutan KPHL Unit XXXII Nias Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2017 yang disusun oleh Balai Pemantapan

Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I Medan, bahwa wilayah KPHL Unit

XXXII seluas ± 143.221,80 Ha tersebut terdiri dari Hutan Lindung (HL)

seluas ± 116.761,96 Ha, Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 4.695,54

Ha dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 21.764,30 Ha. Sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, KPH dinamakan

sesuai fungsi yang luasnya dominan, dengan demikian KPH Unit XXXII

Nias dinamakan KPHL (Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung)

Page 16: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 16

berdasarkan fungsi kawasan yang dominan pada wilayah KPHL Unit

XXXII Nias yaitu Hutan Lindung.

KPHL Unit XXXII Nias merupakan organisasi tingkat tapak sebagai

organisasi teritory (wilayah) yang dimaksudkan untuk melaksanakan

pengelolaan hutan produksi secara lestari di Pulau Nias. Pembentukan

KPHL Unit XXXII Nias menjadi salah satu wujud nyata desentralisasi

sektor kehutanan. Sehingga penyelenggaraan pengelolaan hutan yang

termasuk dalam areal kerja KPHL Unit XXXII Nias akan tepat lokasi,

tepat sasaran, tepat kegiatan, dan tepat pendanaan.

KPHL Unit XXXII Nias memiliki wilayah seluas ± 143.221,80 Ha

dan hampir seluruh kawasan hutannya telah diokupasi oleh masyarakat.

Areal bukan hutan tersebut sudah dikelola masyarakat sebagai lahan

permukiman, pertanian lahan kering, perkebunan, sawah, tambak dan

lain sebagainya. Permasalahan yang terjadi pada wilayah KPHL Unit

XXXII Nias diantaranya adalah :

1. Alih Fungsi lahan hutan menjadi areal perkebunan karet, dan

pemukiman;

2. Belum dilaksanakannya penataan batas kawasan hutan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut–

II/2010 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan

Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), perlu disusun Rencana Pengelolaan

Hutan Jangka Panjang (RPHJP) sebagai pedoman dan acuan seluruh

kegiatan pengelolaan hutan KPHL Unit XXXII Nias. RPHJP KPHL Unit

XXXII Nias disusun untuk Jangka Waktu 10 (sepuluh) tahun dari Tahun

2018 sampai dengan Tahun 2027.

Page 17: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 17

B. Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengelolaan hutan yang efektif, efisien dan

berkelanjutan dalam wilayah kawasan hutan KPHL Unit XXXII Nias

selama kurun waktu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2027, dengan

mempertimbangkan dan memperhatikan potensi serta karakteristik

wilayah KPHL Unit XXXII Nias.

2. Terselenggaranya pemberdayaan masyarakat pada Blok

Pemberdayaan, Blok Pemanfaatan dan Blok Khusus seluas ±

143.221,80 Ha, melalui skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan

Kemasyarakatan (HKm), dan pola kemitraan kehutanan atau

kerjasama untuk pemanfaatan jasa lingkungan dan ekowisata.

3. Terwujudnya perlindungan dan pengamanan kawasan hutan melalui

pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, serta

sosialisasi tentang kawasan hutan pada masyarakat di dalam dan

sekitar hutan pada areal kerja KPHL Unit XXXII Nias.

C. Sasaran

Sasaran RPHJP KPHL Unit XXXII Nias diwujudkan dalam target –

target yang hendak dicapai dalam Tahun 2018–2027 adalah sebagai

berikut :

1. Terlaksananya pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu, yaitu :

a. Pembangunan HTR seluas 4.695 Ha;

b. Pembangunan HKm seluas ± 5000 Ha;

c. Rencana lokasi kemitraan kehutanan seluas ± 100 Ha;

d. Pembangunan hutan karet seluas ± 80 Ha;

Page 18: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 18

2. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat, meliputi kegiatan :

a. Pengembangan kelembagaan dan pembinaan kelompok tani pada

koperasi dan kelompok tani pengelola HKm dan kemitraan seluas ±

2.000 Ha;

b. Bimbingan teknologi serta pelatihan dan pendidikan kepada

koperasi dan kelompok tani pengelola HTR, HKm dan kemitraan

serta masyarakat sekitar hutan seluas ± 2.000 Ha;

c. Pengembangan tanaman aren produk turunannya seluas ± 300

Ha;

3. Terlaksananya pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutan dan

penggunaan kawasan hutan, meliputi kegiatan monitoring dan

evaluasi pada pemegang ijin.

4. Rencana perlindungan hutan dan konservasi alam, meliputi kegiatan

:

a. Deliniasi areal perlindungan setempat, yaitu kegiatan pemetaan

kawasan hutan lindung, pemetaan kawasan perlindungan

setempat, pemetaan kawasan cagar budaya, dan pemetaan

kawasan rawan bencana;

b. Upaya perlindungan dan pengawetan flora dan fauna, yaitu

penetapan lokasi sumber plasma nutfah dan penangkaran flora

dan fauna;

c. Perlindungan hutan, yaitu sosialisasi tata batas kawasan hutan

dan peraturan perundang-undangan kehutanan, pembinaan

Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM), pembangunan

RPH (Resort Pengelolaan Hutan), penyelesaian konflik tenurial,

eksekusi barang bukti kasus - kasus kehutanan, penegakan

hukum atas kasus-kasus kehutanan dan konservasi tanah dan air;

5. Rencana penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar

pemegang ijin.

6. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait baik

instansi perangkat daerah, instansi penegak hukum, Perguruan

Page 19: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 19

Tinggi, UPT. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di

daerah, LSM dan pemegang ijin.

7. Rencana penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM meliputi

pelatihan – pelatihan teknis kehutanan.

D. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Penyusunan RPHJP KPHL Unit XXXII Nias Tahun

2018 - 2027, meliputi:

1. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan pengelolaan, sasaran,

ruang lingkup, dan batasan pengertian.

2. Deskripsi Kawasan KPHL Unit XXXII Nias, yang terdiri dari:

a. Risalah wilayah (letak, luas, batas-batas, pembagian blok,

aksesibilitas kawasan, dan sejarah wilayah),

b. Potensi wilayah (penutupan vegetasi, potensi kayu dan bukan

kayu, keberadaan flora dan fauna, potensi jasa lingkungan dan

wisata alam),

c. Sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan termasuk

keberadaan masyarakat hukum adat,

d. Data dan informasi ijin-ijin pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan hutan di dalam wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias,

e. Kondisi posisi KPHL Unit XXXII Nias dalam perspektif tata ruang

wilayah dan pembangunan daerah, dan

f. Isu strategis, kendala dan permasalahan.

3. Visi dan Misi Pengelolaan Hutan, berisi visi dan misi pengelolaan

hutan, serta tujuan pengelolaan hutan pada KPHL Unit XXXII Nias,

juga diuraikan tentang koherensi antara visi, misi, tujuan dan capaian-

capaian utama yang diharapkan untuk mewujudkan proyeksi atau

gambaran KPHL Unit XXXII Nias di masa depan.

4. Analisis dan Proyeksi, meliputi:

a. Analisis data dan informasi yang tersedia saat ini (baik faktor

internal maupun faktor eksternal),

Page 20: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 20

b. Proyeksi kondisi wilayah KPHL Unit XXXII Nias di masa yang akan

datang.

5. Rencana Kegiatan, terdiri dari:

a. Inventarisasi wilayah kelola dan penataan hutan,

b. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu,

c. Pemberdayaan masyarakat,

d. Pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan hutan,

e. Rehabilitasi pada areal kerja di luar ijin,

f. Pembinaan dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam

areal yang berijin,

g. Rencana perlindungan hutan dan konservasi alam,

h. Rencana penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar

pemegang ijin,

i. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait,

j. Rencana penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM,

k. Penyediaan pendanaan,

l. Pengembangan database,

m. Rencana rasionalisasi wilayah kelola,

n. Review rencana pengelolaan,

o. Pengembangan investasi.

6. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian, berisi tentang uraian

tahapan, pelaksana, sasaran/target dan tujuan pelaporan dari kegiatan

pembinaan, pengawasan dan pengendalian KPHL Unit XXXII Nias.

7. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, meliputi uraian pemantauan

kegiatan yang dilaksanakan oleh KPHL Unit XXXII dan oleh instansi/

lembaga lain serta kegiatan evaluasi yang dilaksanakan KPHL Unit

XXXII .

8. Penutup, merupakan penegasan bahwa RPHJP KPHL Unit XXXII Nias

diharapkan menjadi acuan dalam pengelolaan hutan KPHL Unit XXXII

Nias.

Page 21: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 21

9. Lampiran, berupa lampiran peta yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari RPHJP KPHL Unit XXXII Nias.

E. Batasan Pengertian

1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam

persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak

dapat dipisahkan;

2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau

ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya

sebagai hutan tetap.

3. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur

tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air

laut, dan memelihara kesuburan tanah.

4. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan.

5. Pengurusan Hutan adalah kegiatan penyelenggaraan hutan yang

meliputi perencanaan kehutanan, pengelolaan hutan, penelitian dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan

kehutanan dan pengawasan.

6. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan

penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan

penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta

perlindungan hutan dan konservasi alam.

7. Perencanaan Kehutanan adalah proses penetapan tujuan, penetuan

kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan

lestari untuk memberikan pedoman dan arah guna menjamin

tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Page 22: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 22

8. Penataan Hutan (Tata Hutan) adalah kegiatan rancang bangun

wilayah pengelolaan hutan, mencakup pengelompokan sumber daya

hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan potensi yang terkandung

didalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-

besarnya bagi masyarakat secara lestari.

9. Inventarisasi Hutan adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari

penataan batas, inventarisasi hutan, pembagian hutan, pembukaan

wilayah hutan, pengukuran dan pemetaan.

10. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah wilayah pengelolaan hutan

sesuai fungsi pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara

efisien dan lestari.

11. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) adalah kesatuan

pengelolaan hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi

oleh kawasan hutan lindung.

12. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) adalah kesatuan

pengelolaan hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi

oleh kawasan hutan produksi.

13. Resort Pengelolaan Hutan (RPH) adalah kawasan hutan dalam wilayah

KPH yang merupakan bagian dari wilayah KPH yang dipimpin oleh

Kepala Resort KPH dan bertanggungjawab kepada Kepala KPH.

14. Blok Pengelolaan pada wilayah KPH adalah bagian dari wilayah KPH

yang dibuat relatif permanen untuk meningkatkan efektifitas dan

efisiensi pengelolaan.

15. Petak adalah bagian dari blok dengan luasan tertentu dan menjadi

wilayah usaha pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan

pengelolaan dan silvikultur yang sama.

16. Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya

belum menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan usaha

pemanfaatannya.

Page 23: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 23

17. Rencana Pengelolaan Hutan KPH adalah rencana pada kesatuan

pengelolaan hutan yang memuat semua aspek pengelolaan hutan

dalam kurun jangka panjang dan pendek, disusun berdasarkan hasil

tata hutan dan rencana kehutanan, dan memperhatikan aspirasi,

peran dan nilai budaya masyarakat serta kondisi lingkungan dalam

rangka pengelolaan kawasan hutan yang lebih intensif untuk

memperoleh manfaat yang lebih optimal dan lestari.

18. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) adalah rencana

pengelolaan hutan pada tingkat strategis berjangka waktu 10

(sepuluh) tahun atau selama jangka benah pembangunan KPH.

19. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (RPHJPd) adalah rencana

pengelolaan hutan berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan

operasional berbasis petak/blok.

20. Penggunaan Kawasan Hutan adalah kegiatan penggunaan kawasan

hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa

mengubah status dan fungsi pokok kawasan hutan.

21. Hutan / Lahan Kritis adalah hutan / lahan yang berada di dalam dan di

luar kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media

pengatur tata air dan unsur produktivitas lahan sehingga

menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS.

22. Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan

hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak

belukar untuk mengembalikan fungsi hutan.

23. Reklamasi Hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan

kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi

secara optimal sesuai dengan peruntukannya.

24. Revegetasi adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan

vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan

pada lahan bekas penggunaan kawasan hutan.

25. Pemeliharaan Hutan adalah kegiatan untuk menjaga, mengamankan,

dan meningkatkan kualitas tanaman hasil kegiatan reboisasi,

penghijauan jenis tanaman, dan pengayaan tanaman.

Page 24: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 24

26. Pengayaan tanaman adalah kegiatan memperbanyak keragaman

dengan cara pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui

penanaman pohon.

27. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang

merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang

berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal

dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di

darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan

daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan.

28. Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang

pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.

29. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan

produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk

meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan

menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber

daya hutan.

30. Hutan Desa (HD) adalah hutan negara yang belum dibebani hak/ijin,

yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa.

31. Hutan Adat adalah hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat

hukum adat.

32. Blok Pemberdayaan merupakan blok yang telah ada upaya

pemberdayaan masyarakat dan yang akan difungsikan sebagai areal

yang direncanakan untuk pemberdayaan masyarakat sesuai dengan

potensi kawasan hutan antara lain untuk Hutan Kemasyarakatan

(HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), kemitraan kehutanan,

pengelolaan jasa lingkungan dan pemberdayaan lainnya.

33. Blok Pemanfaatan merupakan blok yang difungsikan sebagai areal

yang direncanakan untuk pemanfaatan dan memiliki potensi jasa

lingkungan, wisata alam, atau hasil hutan bukan kayu, dekat dengan

masyarakat, serta memiliki aksesibilitas yang tinggi.

Page 25: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 25

34. Blok Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (HHK-HA) merupakan

blok yang telah ada ijin pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam

dan yang akan difungsikan sebagai areal yang direncanakan untuk

pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam sesuai dengan potensi

kawasan hutan.

35. Blok Perlindungan merupakan blok yang difungsikan sebagai

perlindungan tata air dan perlindungan lainnya.

36. Pemanfaatan Hutan adalah bentuk kegiatan pemanfaatan kawasan

hutan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu

dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu

secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap

menjaga kelestariannya.

37. Pemanfaatan Kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang

tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan

manfaat ekonomi secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi

utamanya.

38. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan

dan mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak

lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.

39. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu adalah kegiatan untuk

memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan bukan kayu dengan

tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.

40. Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan/atau Bukan Kayu adalah kegiatan

untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu

dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu.

41. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) adalah pungutan yang dikenakan

kepada pemegang izin sebagai pengganti nilai intrinsik dari hasil hutan

yang dipungut dari hutan negara.

42. Dana Reboisasi (DR) adalah dana yang dipungut dari pemegang

IUPHHK dalam hutan alam pada hutan produksi untuk mereboisasi

dan merehabilitasi hutan.

Page 26: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 26

43. Perlindungan hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi

kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan

oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama

dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,

masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan,

investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan

hutan.

44. Pemanfaatan Jasa Lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan

potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan

mengurangi fungsi utamanya.

45. Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam adalah keseluruhan

kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan sarana dan jasa yang

diperlukan oleh wisatawan/pengunjung dalam pelaksanaan kegiatan

wisata alam, mencakup usaha obyek dan daya tarik, penyediaan jasa,

usaha sarana, serta usaha lain yang terkait dengan wisata alam.

46. Wisata Alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan

tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara

untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan

hutan lindung.

47. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui Kemitraan Kehutanan

adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian

masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya

hutan secara optimal dan adil melalui Kemitraan Kehutanan dalam

rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

48. Masyarakat setempat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga

negara Republik Indonesia yang tinggal di dalam dan/atau di sekitar

hutan, yang bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang

memiliki kesamaan mata pencaharian yang bergantung pada hutan

dan aktifitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan.

Page 27: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 27

49. Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama antara masyarakat setempat

denganpemegang izin pemanfaatan hutan atau pengelola hutan,

pemegang izin usaha industri primer hasil hutan, dan / atau Kesatuan

Pengelolaan Hutan dalam pengembangan kapasitas dan pemberian

akses, dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.

50. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan.

51. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

52. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif

untuk mewujudkan visi dan misi.

53. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.

54. Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur pencapaian suatu

tujuan tertentu yang telah ditetapkan serta dilakukan secara

sistematik dan teratur, hasilnya digunakan sebagai umpan balik untuk

perbaikan pelaksanaan perencanaan selanjutnya.

55. Pengendalian adalah suatu proses atau upaya untuk mengurangi atau

menekan penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga diperoleh

suatu hasil sesuai dengan yang telah ditetapkan melalui pemantauan,

pengawasan dan penilaian kegiatan.

56. Menteri adalah menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di

bidang kehutanan.

57. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

58. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Utara.

Page 28: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 28

I. DESKRIPSI KAWASAN

A. Risalah Wilayah

1. Letak

Wilayah kawasan hutan KPHL Unit XXXII Nias meliputi 5 (lima) wilayah

administrasi pemerintahan Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan,

Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kota Gunungsitoli. Letak

kawasan hutan KPHL Unit XXXII Nias terletak pada sekitar titik koordinat

1021’14”LU 97013’48.8” BT; 1026’05,2”LU 970283’31,7” BT; 0036’0,01”LU

97042’08,2” BT dan 0037’22,9”LU 97052’56,6” BT

Kantor KPHL Unit XXXII Nias masih menyatu pada Kantor UPT. KPH

Wilayah XVI Gunungsitoli terletak di Jl. Ahmad Yani I Nomor 7, Kelurahan

Pasar Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli - Pulau Nias, dengan waktu tempuh

dari Kota Medan Ibukota Provinsi Sumatera Utara ± 1 jam menggunakan

pesawat udara dan sekitar 22 jam dengan angkutan darat dan

penyeberangan laut yang tergantung musim dan cuaca. Wilayah kerja KPHL

Unit XXXII Nias disajikan pada Gambar 2.1. berikut ini.

Gambar 2.1. Peta Penetapan Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.

SK.102/Menhut-II/2010

Page 29: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 29

Wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias berdasarkan pembagian wilayah

administrasi, dengan luas masing-masing wilayah kecamatan seperti disajikan

pada Tabel 2.1. berikut.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias berdasarkan Batas

Administrasi Kabupaten/kota dalam Kawasan Hutan

No Wilayah Administrasi Luas (Ha) Persentase (%)

1 Kota Gunungsitoli 5.147,36 3,59

2 Kabupaten Nias 24.383,89 17,03

3 Kabupaten Nias barat 14.455,87 10,09

4 Kabupaten Nias Selatan 59.022,28 41,21

5 Kabupaten Nias Utara 40.212,38 28,08

6 Total 143.221,80 100,00

2. Luas

Kawasan hutan KPHL Unit XXXII terdiri dari Hutan Lindung, Hutan

Produksi dan Hutan Produksi Terbatas dengan perincian luas masing-masing

arahan fungsi hutan seperti disajikan pada Tabel 2.2. Kawasan hutan lindung

mendominasi wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias yaitu mencapai 81,52%.

Tabel 2.2. Luas Hutan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan KPHL Unit XXXII

Nias

No Fungsi kawasan Luas (ha) Luas (%)

1 Hutan Lindung (HL) 116.761,96 81,52

2 Hutan Produksi Tetap (HP) 4.695,54 3,28

3 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 21.764,30 15,20

Jumlah 143.221,80 100,00

Sumber : SK Menhut No. 579/Menhut-II/2014

Page 30: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 30

3. Batas – batas

Wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias mempunyai batas – batas

administrasi sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Nias Utara.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Nias Selatan.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Nias dan Kota

Gunungsitoli.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nias Barat.

4. Pembagian Blok

Berdasarkan arahan fungsi kawasan hutan, wilayah kerja KPHL

Unit XXXII Nias terdiri atas Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas

dan Hutan Produksi. Pada masing-masing fungsi hutan selanjutnya

dibagi atas blok-blok pengelolaan seperti yang dapat dilihat pada Tabel

2.3. berikut ini.

Tabel 2.3. Sebaran Pembagian Blok Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias

No Blok KPH Luas (ha) Luas (%)

1 Blok Inti (HL) 800,00 0,56

2

3

Blok Pemanfaatan (HL)

Blok Khusus (HL)

115.682,86

279,10

80,78

0,19

4 Blok Pemberdayaan (HP/HPT) 26.459,84 18,47

Jumlah 143.221,80 100,00

Blok Pemanfaatan berada pada Hutan Lindung. Sebesar 80,78 %

dari wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias yang berupa kawasan Hutan

Lindung tersebut diarahkan sebagai Blok Pemanfaatan. Blok

pemanfaatan pada areal Hutan Lindung ini memiliki kriteria diantaranya

memiliki potensi jasa lingkungan, wisata alam, atau hasil hutan bukan

kayu, dekat dengan masyarakat, serta memiliki aksesibilitas yang tinggi.

Page 31: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 31

Blok Pemberdayaan seluas 26.459,84 Ha terdiri dari areal Hutan

Produksi dan Hutan Produksi Terbatas. Hutan Produksi seluas 4.695,54

Ha dan Hutan Produksi Terbatas seluas 21.764,30 Ha diarahkan sebagai

Blok Pemberdayaan yang akan difungsikan sebagai blok pemberdayaan

masyarakat sekitar kawasan hutan. Salah satu kriteria dari blok

pemberdayaan adalah memiliki persinggungan dengan lahan

masyarakat. Pembagian blok pengelolaan hutan berdasarkan fungsi

kawasan disajikan pada Tabel 2.4. berikut ini.

Tabel 2.4. Sebaran blok pada setiap fungsi kawasan hutan KPHL Unit

XXXII Nias

No Blok KPH

Hutan

Lindung

(HL)

Hutan

Produksi

(HP)

Hutan

Produksi

Terbatas

(HPT)

Jumlah

1 Blok Inti (HL) 800,00 - - 800,00

2

3

Blok Pemanfaatan (HL)

Blok Khusus (HL)

115.682,86

279,10

-

-

-

-

115.682,86

279,10

4 Blok Pemberdayaan (HP/HPT) - 4.695,54 21.764,3 26.459,84

Jumlah 116.761,96 4.695,54 21.764,30 143.221,80

Page 32: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 32

Arah pemanfaatan hutan berdasarkan pembagian blok disajikan pada

Tabel 2.5 berikut ini.

Tabel 2.5. Arah Pemanfaatan Hutan Berdasarkan Pembagian Blok pada KPHL

Unit XXXII Nias

No Fungsi Kawasan Blok KPH Arah Pemanfaatan Luas (Ha)

1 Hutan Lindung (HL)

- Blok Inti

- Blok

Pemanfaatan

- perlindungan tanah dan tata air,

800,00

115.661,96

- pemanfaatan jasa lingkungan,

- perlindungan tanah dan tata air,

- upaya perlindungan dan

pengawetan flora fauna,

- konservasi HCVF.

- pemanfaatan HHBK,

- Blok Khusus

- Kawasan Hutan Dengan Tujuan

Khusus Religi

279,10

2 Hutan Produksi

(HP)

- Blok

Pemberdayaan

- pembangunan HTR,

4.695,54 - pemanfaatan HHK, HHBK.

3 Hutan Produksi

Terbatas (HPT)

- Blok

Pemberdayaan

- kemitraan kehutanan,

21.764,30

- pembangunan HKm,

- pemanfaatan jasa lingkungan,

- pemanfaatan HHK, HHBK.

Luas Total 143.221,80

Page 33: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 33

Untuk melaksanakan pengelolaan hutan tingkat tapak, perlu dibentuk

Resort Pengelolaan Hutan (RPH). RPH dibentuk dengan mempertimbangkan

kelompok DAS / Sub DAS, arahan fungsi hutan dan aksesibilitas. Pada wilayah

kerja KPHL Unit XXXII Nias akan dibentuk 2 (dua) RPH yang mencakup

kawasan hutan wilayah Resort Pulau Nias Sebelah Utara dan Kawasan hutan

wilayah Resort Pulau Nias sebelah Selatan. Seluruh wilayah kerja KPHL Unit

XXXII Nias dibagi habis dalam RPH. Wilayah kerja RPH tersebut meliputi

hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan lindung.

5. Tingkat Kekritisan Lahan

Luasan wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias yang berupa lahan sangat

kritis dan lahan kritis mencapai 130.313,20 Ha atau setara dengan 90,99%

dari total luasan wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias ( Tabel 2.6). Sebaran

kekritisan lahan sangat kritis dan kritis dominan terjadi pada kawasan hutan

lindung (HL) seperti yang disajikan pada Tabel 2.7.

Tabel 2.6. Sebaran Luasan tingkat kekritisan lahan di wilayah kerja KPHL

Unit XXXII Nias

No Kekritisan lahan Luas (Ha) Persentase

1 Sangat Kritis 12.910,04 9,01

2 Kritis 117.403,16 81,97

3 agak kritis 11681,05 8,16

4 Potensial Kritis 1090,91 0,76

5 Tidak Kritis 136,64 0,10

Grand Total 143221,80 100,00

Page 34: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 34

Tabel 2.7. Sebaran tingkat kekritisan lahan pada masing-masing kawasan

hutan di wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias

Kawasan

Hutan

Luasan (Ha)

Grand Total Persen

tase Sangat

Kritis Kritis agak kritis

Potensial

Kritis

Tidak

Kritis

HL 12.782,63 98.379,59 5.578,59 13,38 7,76 116.761,96 81,53

HP 0,00 1.905,49 2.789,94 0,00 0,12 4.695,54 3,28

HPT 127,41 17.118,09 3.312,53 1.077,52 128,75 21.764,30 15,20

Jumlah 12.910,04 117.403,16 11.681,05 1.090,91 136,64 143.221,80 100,00

6. Aksesibilitas Kawasan

Jarak terjauh kawasan hutan wilayah KPHL Unit XXXII Nias di

Kabupaten Nias Utara lk. 40 km dari Kantor UPT KPH Wilayah XVI

Gunungsitoli. Jarak terjauh kawasan hutan wilayah KPHL Unit XXXII

Nias di Kabupaten Nias Barat lk. 60 km dari dari Kantor UPT KPH

Wilayah XVI Gunungsitoli. Jarak terjauh kawasan hutan wilayah KPHL

Unit XXXII Nias di Kota Gunungsitoli lk. 20 km dari dari Kantor UPT

KPH Wilayah XVI Gunungsitoli. Jarak terjauh kawasan hutan wilayah

KPHL Unit XXXII Nias di Kabupaten Nias lk. 50 km dari dari Kantor

UPT KPH Wilayah XVI Gunungsitoli. Jarak terjauh kawasan hutan

wilayah KPHL Unit XXXII Nias di Kabupaten Nias Selatan lk. 120 km

dari dari Kantor UPT KPH Wilayah XVI Gunungsitoli.

Page 35: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 35

7. Sejarah Wilayah KPH

Sejarah kawasan hutan di Pulau Nias mengikuti sejarah kawasan di

Provinsi Sumatera Utara dimana pada tahun 1916 sampai dengan tahun

1944, era Registrasi pada masa pemerintahan Belanda. Penunjukan kawasan

hutan pertama di Provinsi Sumatera Utara yang dikenal TGHK (Tata Guna

Hutan Kawasan) pada tahun 1982. Pada tahun 1977 dilaksanakan

paduserasi TGHK dan RTRW Provinsi Sumatera Utara. Penunjukan kawasan

hutan di Provinsi Sumatera Utara di revisi berdasarkan SK Menteri

Kehutanan Nomor SK. 579/ Menhut-II/2014.

Wilayah KPHL Unit XXXII Nias berada di kawasan hutan

Kabupaten Nias, Nias Barat, Nias Utara, Gunungsitoli dan Nias Selatan

seluas ± 143.221,80 ha, berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri

Kehutanan No. 102/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang

Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit

XXXII Nias. Perincian kawasan hutan tersebut adalah Hutan Lindung

(HL) seluas ± 116.761,96 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ±

21.764 Ha dan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 4.695,54 Ha.

Luasan tersebut masih mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK. 44/Menhut-II/2005, tentang Penunjukan Kawasan Hutan

di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta

tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar.

Kemudian SK penetapan kawasan hutan direvisi berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.579/Menhut-II/2014 tanggal 24

Juni 2014 tentang Kawasan Hutan di Sumatera Utara.

B. Potensi Wilayah

1. Penutupan Vegetasi

Penutupan vegetasi berdasarkan tutupan lahan hasil penafsiran

citra satelit Landsat 8 liputan tahun 2016 di wilayah Sumatera Utara,

secara umum kondisi wilayah KPHL Unit XXXII Nias yang masih

berhutan sudah tidak ada lagi dan tutupan lahan didominasi oleh

pertanian lahan kering yang mencapai luasan 122.916,25 Ha dan

Page 36: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 36

semak belukar yang mencapai 13.882,25 Ha. Berdasarkan penutupan

lahan, wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias yang masih berhutan sudah

tidak ada lagi. Hal ini merupakan hal mendasar yang sangat penting

dalam penyusunan RPHJP ini. Luas penutupan lahan tersebut disajikan

pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Penutupan Lahan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan pada

Wilayah KPHL Unit XXXII Nias

No Klasifikasi Tutupan

Lahan

Fungsi Kawasan Hutan (Ha) Luas Luas

HL HP HPT (Ha) (%)

1 Lahan Terbuka 67,06

2,21 69,27 0,05

2 Permukiman 19,43

234,93 254,36 0,18

3 Pertanian Lahan Kering 99.606,01 3.862,65 19.447,59 122.916,25 85,82

4 Pertanian Lahan Kering

CampurSemak 986,74

1.232,72 2.219,46 1,55

5 Sawah 2.829,68 95,60 792,97 3.718,25 2,60

6 Semak Belukar 13.091,09 737,29 53,87 13.882,25 9,69

7 Tubuh Air 4,95

0,01 4,95 0,00

8 (blank) 157,01 157,01 0,11

Jumlah 116.761,96 4.695,54 21.764,30 143.221,80 100

Sumber: BPKH Wilayah I Medan, 2016

2. Potensi Hasil Hutan Kayu (HHK)

Luas tutupan lahan berupa hutan KPHL Unit XXXII Nias sudah

tidak terdeteksi sehingga potensi kayunya pun tidak diketahui.

Sehingga KPHL Unit XXXII dalam aspek binisnya tidak berbasiskan

pada kayu.

3. Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa pada areal kerja

KPHL Unit XXXII Nias Karet, durian, pinang, coklat dan aren.

Page 37: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 37

Tanaman tersebut adalah potensi yang bisa dikembangkan oleh KPHL

Unit XXXII Nias dengan bermitra kepada masyarakat yang ada di

sekitar hutan. Hasil survey di Desa Onozikho Kecamatan Gunungsitoli

Barat, Kota Gunungsitoli yang merupakan salah satu desa yang masuk

dalam wilayah kerja KPHL XXXII Nias menggantungkan

perekonomiannya pada perkebunan Karet, coklat dan buah-buahan

(Durian, Duku, Mangga, Manggis, Rambutan dan Pisang).

Tabel. 2.9 Produktifitas Pertanian di Desa Onozikho Kecamatan

Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli

No. Jenis Tanaman Produktifitas

(Kg/Ha)

Keterangan

1 Karet 7,67

2 Coklat 4,42

3 Durian 32

4 Pisang 18

5 Duku 25

6 Mangga 23

Sumber BPS Gunungsitoli

4. Keberadaan Flora dan Fauna

Keberadaan flora dan fauna penting pada Areal kerja KPHL Unit

XXXII Nias sangat beragam namun ada beberapa jenis yang kondisinya

sangat sedikit bahkan beberapa diantaranya sudah mulai

langka/punah. Flora lokal yang ditemukan jumlahnya sedikit yang

tumbuh tersebar. Namun demikian KPHL Unit XXXII Nias akan terus

memutaakhirkan data mengenai keberadaan flora dan fauna yang

memiliki fungsi ekologi dan ekonomi.

Page 38: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 38

Tabel. 2.10. Jenis-jenis Flora dan Fauna di wilayah kerja KPH XVI

Guningsitoli

No. Jenis Sebaran Ket.

1 Rusa Kepulauan Nias -

2 Babi Hutan Kepulauan Nias -

3 Buaya Kepulauan Nias -

4 Biawak Kepulauan Nias -

5 Trenggiling Kepulauan Nias Langka

6 Merpati Buruu Kepulauan Nias -

7 Beo Nias Kepulauan Nias Langka

8 Berua Kepulauan Nias Flora

Lokal

9 Simalambuo Kepulauan Nias Flora

Lokal

10 Gitolio Kepulauan Nias Flora

Lokal

11 Gaharu Kepulauan Nias -

12 Afoa Kepulauan Nias Flora

Lokal

13 Aren Kepulauan Nias Flora

Lokal

14 Sagu Kepulauan Nias Flora

Lokal

15 Nilam Kepulauan Nias Flora

Lokal

Sumber BPS Gunungsitoli

Page 39: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 39

5. Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam

Hasil diskusi dengan berbagai pihak, dapat diperoleh informasi

bahwa potensi jasa lingkungan yang ada di Pulau Nias sebagian besar

berada pada kawasan areal penggunaan lain (APL). Dengan demikian

maka sampai buku RPHJP ini disusun, informasi mengenai potensi jasa

lingkungan dan wisata alam dalam areal kerja KPHL Unit XXXII Nias

belum terdata. Namun demikian KPHL Unit XXXII Nias akan terus

memutakhirkan data mengenai potensi jasa lingkungan dan wisata

alam sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatan bagi KPHL Unit

XXXII Nias.

C. Sosial Budaya

Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan wilayah KPHL Unit XXXII

Nias pada umumnya memiliki hubungan yang kuat dengan hutan, di mana

kehidupan keseharian mereka tidak bisa dilepaskan dari keberadaan hutan yang

ada di dalam kawasan KPHL Unit XXXII Nias. Hasil survey terhadap 4 (empat)

desa sampel yaitu Onozikho, Lololakha, Ononamolo I Bot, Ononamolo Talafu

dapat diketahui bahwa masyarakat tidak mengetahui tentang kawasan hutan dan

batas kawasan hutan sehingga masyarakat desa ini mengakui bahwa lahan yang

mereka miliki adalah lahan pribadi yang telah di usahakan sejak turun temurun.

Bekaitan dengan hal tersebut perlu dilakukan Sosialisasi kepada masyarakat

tentang kawasan Hutan, sehingga setelah mereka mengetahui akan pentingnya

hutan bagi kehidupan manusia, maka diharapkan masyarakat sekitar hutan ikut

menjaga dan melestarikan kawasan hutan tersebut.

Data kependudukan empat desa (Badan Pusat Statistik, 2016)

menunjukkan kepadatan penduduk paling tinggi adalah desa Ononamolo I Bot

sedangkan terendah di desa Onozikho dengan luas (0,99 Km2 yaitu 195 orang per

Km2 dengan luas desa paling luas yaitu 5,65. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 2.9.

Page 40: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 40

Tabel 2.11. Kepadatan Penduduk Desa di dalam dan sekitar

wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias

Desa

Jumlah

penduduk

Luas Wilayah

(km2)

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/km2)

Lololakha 1217 5,60 217,32

Onozikho 1097 5,63 195

Ononamolo talafu 11,170 O,99 789

Ononamolo I Bot 12,354 5 18,4

Tingkat pendidikan masyarakat ditunjukkan pada gambar 2.2 grafik

menunjukkan bahwa warga desa Onozikho Lololakha tingkat pendidikannya

lebih baik dibandingkan dengan desa lainnya, sedangkan desa Onozikho dan

Ononamolo I Bot tingkat pendidikannya hampir semuanya lulusan SD.

Gambar 2.2. Tingkat pendidikan masyarakat desa yang berada di dalam dan

sekitar Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias

Page 41: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 41

Hasil survey terhadap masyarakat di desa Onozikho, Lololakha,

Ononamolo I Bot, Ononamolo Talafu, menunjukkan bahwa di lapangan

masyarakat tidak mengetahui tentang kawasan hutan dan batas kawasan hutan

sehingga masyarakat desa ini mengakui bahwa lahan yang mereka miliki adalah

lahan pribadi yang telah di usahakan sejak turun temurun. Sehingga klaim

kawasan hutan sebagai hutan adat atau milik masyarakat yang sudah terjadi

secara turun temurun terjadi pada semua desa. Bekaitan dengan hal tersebut

perlu dilakukan Sosialisasi kepada masyarakat tentang kawasan Hutan berikut

dengan arti penting fungsi hutan. Harapannya setelah mereka mengetahui

akan pentingnya hutan bagi kehidupan manusia, maka diharapkan masyarakat

sekitar hutan ikut menjaga dan melestarikan kawasan hutan tersebut.

D. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Kebutuhan lahan oleh masyarakat yang cukup tinggi mengakibatkan

sebagian besar areal kerja KPHL Unit XXXII Nias telah dikuasai oleh

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey terhadap empat desa

sampel yaitu Desa Onozikho, Lololakha, Ononamolo I Bot, Ononamolo

Talafu dimana masyarakat telah menggunakan lahan pada kawasan hutan

dengan di tanami tanaman karet, kelapa, dan tanaman semusim lainnya

Saat ini tidak terdapat pemegang ijin usaha dalam kawasan hutan

yang termasuk areal KPHL Unit XXXII Nias. Namun demikian hampir

seluruh kawasan hutan areal kerja KPHL Unit XXXII Nias diokupasi oleh

masyarakat. Sehingga perlu upaya yang tepat guna mengembalikan status

kawasan hutan namun sedikit terjadi konflik dengan masyarakat.

KPHL Unit XXXII Nias berinisiatif untuk mensosialisasikan program-

program perhutanan sosial dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Sosialisasi

yang dilakukan bertujuan membangkitkan minat masyarakat untuk bersinergi

mengelola hutan. Tahapan selanjutnya adalah pendampingan terhadap kelompok

masyarakat yang telah timbul minatnya untuk melaksanakan program-program

perhutanan sosial. Program-program perhutanan sosial yang akan dilaksanakan

Page 42: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 42

meliputi:

Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada Hutan Produksi,

Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) pada Hutan Produksi, Hutan

Produksi Terbatas dan Hutan Lindung,

Pola kemitraan kehutanan pada Hutan Produksi, Hutan Produksi

Terbatas dan Hutan Lindung.

Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan

(kawasan hutan produksi dan hutan lindung) harus didahului proses pinjam

pakai kawasan hutan sesuai norma, standar, prosedur, dan kriteria yang

diatur Menteri. Bagi kegiatan non kehutanan yang bersifat strategis dan

tidak dapat dielakkan, proses pinjam pakai dapat dilakukan melalui

kerjasama yang diatur oleh Direktur Jenderal. Penggunaan kawasan hutan

dilakukan tanpa merubah fungsi pokok hutan.

E. Posisi Areal Kerja dalam Tata Ruang Wilayah Daerah

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.579/Menhut-

II/2014 dan Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) diketahui bahwa

sebanyak 48,61% wilayah kerja KPHL Unit XXXII diarahkan untuk kegiatan

rehabilitasi baik di hutan lindung maupun hutan produksi terbatas. Sebesar

51,39% diarahkan sebagai kawasan untuk usaha skala kecil yang meliputi

kawasan hutan lindung, hutan produksi maupun hutan produksi terbatas.

Pada kegiatan rehabilitasi hutan dapat dilakukan dengan melibatkan

masyarakat untuk membuat sumber pendapatan baru yang bersifat

ekonomi kerakyatan maupun ekonomi skala kecil menengah. Pada

kawasan lindung (hutan lindung) dapat dilakukan aktifitas pemanfaatan

kehutanan yang sesuai pada hutan lindung berdasarkan kajian biogeofisik,

kesesuaian lahan, dan kebutuhan masyarakat lokal, misalnya agroforestry,

budidaya karet dan sebagainya.

Page 43: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 43

Tabel 2.12. Sebaran penggunaan lahan menurut Rencana Kehutanan Tingkat

Nasional (RKTN) Tahun 2018- 2027 pada KPHL Unit XXXII Nias

N

o

Arahan Penggunaan

Lahan

Luas (ha)

Jumlah Persentase

HL HP HPT

1 Arahan untuk Rehabilitasi 69.154,19

467,91 69.622,10 48,61

2 Arahan Usaha Skala Kecil 47.607,77 4.695,54 21.296,39 73.599,70 51,39

Jumlah 116.761,96 4.695,54 21.764,30 143.221,80 100.00

F. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan

Isu Strategis

Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan menjadi kewenangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi. Dengan demikian

urusan bidang kehutanan di Pulau Nias bukan lagi menjadi kewenangan

Pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Pulau Nias, tetapi ditangani Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara melalui UPT. KPH Wilayah XVI Gunungsitoli .

Kondisi sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) pada UPT. KPH

Wilayah XVI Gunungsitoli yang salah satunya membawahi KPHL Unit XXXII Nias

saat ini masih sangat terbatas mengingat wilayah kerja yang cukup luas. Perlu

adanya alokasi SDM yang profesional dan berkompeten terutama fungsional

seperti Polisi Kehutanan (Polhut) dalam pengamanan hutan, penyuluh kehutanan

dan tenaga teknis lainnya sehingga pelaksanaan operasionalisasi KPHL Unit XXXII

Nias lebih optimal.

KPHL Unit XXXII Nias memiliki kekuatan dan peluang yang jika

dimanfaatkan secara maksimal dapat menjadi kunci keberhasilan bagi pengelolaan

KPHL Unit XXXII Nias. Kekuatan dan peluang yang menjadi isu strategis dalam

pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias tersebut adalah :

1. Mempunyai legalitas hukum kawasan;

2. Tersedia akses jalan utama menuju kawasan hutan;

Page 44: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 44

3. Mempunyai dukungan dari para pihak (pemerintah pusat, pemerintah

propinsi dan LSM);

4. Mempunyai peluang kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan hutan

untuk mewujudkan KPH yang mandiri;

Hambatan yang menjadi tantangan dalam pemanfaatan peluang yang

dimiliki KPHL Unit XXXII antara lain adalah :

1. Sebagian besar kawasan telah dikelola oleh masyarakat dengan ditanamani

berbagai tanaman pertanian seperti Karet dan tanaman semusim lainnya;

2. Belum didukung oleh SDM dan sarana prasarana yang memadai;

3. Belum terbangunnya koordinasi yang optimal dengan para pihak (KPH,

masyarakat dan stakeholder terkait);

4. Data potensi kawasan belum lengkap;

5. Sebagian besar wilayah kerja belum ditata batas;

6. Masyarakat belum tahu dan belum mengakui tata batas dan wilayah

kawasan hutan.

Hal-hal lain yang harus dipertimbangkan karena dapat menjadi ancaman

dalam pengelolaan KPHL Unit XXXII antara lain :

1. Adanya degradasi sumberdaya pohon di wilayah kelola;

2. Perambahan kawasan hutan untuk kegiatan perladangan masyarakat;

3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan

hutan;

4. Kawasan hutan berbatasan dengan lahan - lahan milik masyarakat sehingga

berpotensi timbulnya konflik tenurial;

5. Kepemilikan tanah adat belum diatur dengan peraturan daerah;

6. Konflik kepentingan atas kawasan hutan.

Page 45: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 45

Kendala

Kondisi wilayah KPHL Unit XXXII Nias yang berpotensi menjadi kendala adalah:

1. Deforestasi dan degradasi hutan masih terjadi pada wilayah kerja

KPHL Unit XXXII Nias ;

2. Panjang garis batas KPHL Unit XXXII Nias dengan pemukiman dan

lahan budidaya masyarakat cukup panjang;

3. Sebagian besar wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias tidak berhutan

karena telah dikelola oleh masyarakat menjadi kebun karet atau

tanaman semusim lainnya;

4. Secara kewilayahan, KPHL Unit XXXII Nias terdiri atas beberapa

kelompok DAS yang membentang dari tengah Pulau Nias ke pesisir

pantai Pulau Nias. Kondisi DAS secara umum telah terfragmentasi dan

sebesar 90,99% merupakan lahan Sangat kritis dan kritis.

5. Banyak klaim lahan oleh masyarakat karena kurang informasi

mengenai batas kawasan hutan dan pal batas kawasan hutan.

Permasalahan

Permasalahan yang terjadi di wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias antara lain :

1. Pemahaman Masyarakat Tentang KPHL Unit XXXII Nias

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan kebijakan pemerintah

pusat untuk mengelola hutan di tingkat tapak. KPHP sebenarnya

bukan sesuatu yang baru karena telah diamanatkan dalam UU Nomor

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Namun, baru beberapa tahun

terakhir KPHP muncul di Pemerintah Daerah dan masyarakat. Sampai

saat ini masih banyak stakeholder yang belum mengetahui tentang

apa itu KPH, bagaimana konsepnya dan apa manfaatnya sehingga

masih belum terjadi kesepahaman bersama dalam pengelolaan hutan.

Masih kurangnya pemahaman aparatur pemerintah daerah bagaimana

dengan adanya KPHP dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Page 46: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 46

serta menambah PAD bagi daerah. Untuk itu, sangat diperlukan

sosialisasi kepada para stakeholder agar memahami konsep KPHP

sehingga dapat terwujud pengelolaan hutan yang optimal di Sumatera

Utara.

2. Sebagian besar wilayah tertentu telah dikuasai oleh masyarakat. Pada

hutan produksi, hutan produksi terbatas bahkan pada hutan lindung

telah dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan berkebun dan

pertanian semusim.

3. Penanganan kawasan hutan KPHP Unit XXXII Nias kurang diperhatikan

sejak keluarnya SK Menhut pada tahun 2010, disebabkan organisasi

dan penempatan SDM oleh Kementrian Kehutanan dan Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara belum dilaksanakan dan

Pemerintah Kabupaten Kota di Pulau Nias melalui Dinas bidang

Kehutanan digabung dengan bidang Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan sehingga skala prioritas bidang Kehutanan adalah skala

prioritas terakhir dibanding bidang lainnya.

Page 47: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 47

III. VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN

A. Visi Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXII Nias

Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 - 2019 adalah “Terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”. Sementara itu, visi dari Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara adalah “Mewujudkan Hutan Lestari Menuju Masyarakat

Sejahtera”.

Mempertimbangkan visi Pembangunan Nasional dan visi Provinsi

Sumatera Utara yang terkait dengan pengurusan hutan yaitu meningkatkan

ekonomi kerakyatan dan memulihkan keseimbangan lingkungan demi

pembangunan berkelanjutan, maka dirumuskan visi KPHL Unit XXXII Nias.

Atas dasar itu, maka visi KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018- 2027 adalah

”Kelola Hutan Tetap Lestari Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.”

Visi ini ditetapkan berawal dari sebuah kesadaran bahwa pengelolaan hutan

yang berorientasi hasil kayu sudah pada sepuluh tahun ke depan di KPHL

Unit XXXII Nias sangat sulit diwujudkan dan tidak relevan dengan kondisi

wilayah KPHL Unit XXXII Nias sehingga harus beralih ke pengelolaan hutan

berbasis ekosistem untuk mengusahakan hutan tetap terjaga dan

mewujudkan kehidupan masyarakat sekitar hutan yang lebih sejahtera,

melalui pemberdayaan masyarakat tetap terjaga dengan mengoptimalkan

pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.

Kelola Hutan Tetap Lestari merupakan suatu kondisi dimana

tujuan pengeloaan hutan yang ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan

terjaga (lestari) berlandaskan sinergitas basis ekologi, ekonomi dan sosial.

Walaupun saat ini tutupan lahan yang berupa hutan di KPHL Unit XXXII

Nias sudah sangat sedikit sekali namun pengelolaan sumberdaya hutan

yang ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini

diselaraskan dengan kebutuhan dan kepentingkan generasi yang akan

datang akan menjadi perhatian manajemen KPHL Unit XXXII Nias. Hal

Page 48: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 48

tersebut menunjukkan bahwa hutan merepresentasikan kepentingan antar

generasi.

Berbasiskan pemberdayaan masyarakat adalah suatu kondisi

dimana pengelolaan kawasan hutan yang telah mengalami keterlanjuran

dikelola oleh masyarakat didalam dan atau disekitar kawasan hutan sudah

seharusnya melibatkan masyarakat dalam segenap aspek pengelolaan

hutan. Adanya kelompok-kelompok usaha kecil binaan di masyarakat

dalam dan atau sekitar kawasan hutan, adanya tambahan tingkat

pendapatan yang dapat menunjang kebutuhan hidup, pendidikan,

kesehatan, dan akses terhadap layanan publik lainnya yang tersedia

diharapkan akan meningkatkan kinerja pengamanan dan pengelolaan

kawasan hutan.

B. Misi Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXII Nias

Visi KPHL Unit XXXII Nias tersebut diupayakan pencapaiannya

melalui misi pengelolaan hutan sebagai berikut :

1) Memantapkan kawasan hutan serta meningkatkan kualitas data dan

informasi kehutanan. Misi tersebut bertujuan untuk melaksanakan

penataan kawasan hutan menjadi blok dan petak yang mantap serta

meningkatkan kualitas data dan informasi melalui inventarisasi hutan

secara berkala dengan basis blok dan petak sebagai bahan penyusunan

rencana pengelolaan hutan.

2) Meningkatkan tata kelola hutan yang baik melalui penegasan

kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan KPHL Unit XXXII

Nias yang profesional, efektif dan efisien. Misi ini bertujuan untuk

menyiapkan perangkat peraturan, penguatan kelembagaan KPHP dan

peningkatan kapasitas SDM di organisasi KPHL Unit XXXII Nias.

3) Meningkatkan pengelolaan hutan dan hasil hutan melalui tata kelola

hutan yang bertanggung jawab pada areal yang telah dibebani ijin

(konsesi) di dalam wilayah KPHL Unit XXXII Nias secara terpadu,

Page 49: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 49

transparan dan bertanggung jawab untuk mendukung pengelolaan

hutan lestari. Misi ini bertujuan untuk membentuk dan membina

pemegang ijin, kelompok tani hutan, membentuk lembaga usaha

masyarakat (koperasi), meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap

seluruh kegiatan pengelolaan hutan, meningkatkan kapasitas

keterampilan masyarakat serta meningkatkan nilai-nilai kreatif lokal

dalam pengelolaan hutan lestari.

4) Meningkatkan perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan.

Misi ini bertujuan untuk menurunkan gangguan keamanan hutan

melalui upaya-upaya pengamanan dan resolusi konflik serta

pengembangan konservasi alam pada KPHL Unit XXXII Nias.

5) Mengembangkan secara aktif kegiatan produktif yang berkelanjutan

pada wilayah di dalam dan luar konsesi. Misi ini bertujuan untuk

mengoptimalkan pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (HHK), Hasil Hutan

Bukan Kayu (HHBK), jasa wisata dan jasa lingkungan lainnya melalui

skema kemitraan kehutanan pada wilayah tertentu.

C. Tujuan Pengelolaan Hutan KPHL Unit XXXII Nias

Berdasarkan rumusan visi dan misi KPHL Unit XXXII Nias seperti

diuraikan di atas dan dalam rangka tercapainya visi dan misi tersebut, maka

tujuan yang hendak dicapai KPHL Unit XXXII Nias adalah sebagai berikut :

1) Memantapkan kawasan hutan serta meningkatkan kualitas data dan

informasi kehutanan.

a) Tertatanya blok dan petak yang pengelolaannya dilakukan secara

partisipatif, kolaboratif dan berkelanjutan;

b) Terbangunnya database berbasis blok dan petak secara akurat setiap

tahun.

2) Meningkatkan tata kelola hutan yang baik melalui penegasan

kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan KPHL Unit XXXII

Nias yang profesional, efektif dan efisien.

Page 50: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 50

a) Terbangunnya kelembagaan yang profesional, efektif dan efisien

(meliputi Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang bagi

hasil kemitraan, Standar Operasional dan Prosedur (SOP) KPH dan

sumbangan pihak ketiga);

b) Tersusunnya perencanaan pengelolaan hutan meliputi : Rencana

Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Tahun 2018-2027 dan Rencana

Pengelolaan Jangka Pendek mulai Tahun 2018 sampai dengan

Tahun 2027.

c) Terbangunnya kerjasama dengan berbagai instansi dan stakeholder

terkait;

d) Tersedianya SDM terampil dan profesional untuk pengelolaan KPHL

Unit XXXII Nias;

e) Terbangunnya sistem database KPHL Unit XXXII Nias yang dapat

diakses oleh pihak – pihak yang berkepentingan;

f) Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai.

3) Meningkatkan pengelolaan hutan dan hasil hutan melalui tata kelola

hutan yang bertanggung jawab pada areal yang telah dibebani ijin

(konsesi) di dalam wilayah KPHL Unit XXXII Nias secara terpadu,

transparan dan bertanggung jawab untuk mendukung pengelolaan dan

pemanfaatan hutan lestari. Sampai saat dokumen RPHJP ini disusun

belum ada ijin konsesi yang ada di wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias.

Mengingat sebagian besar wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias sudah

dimanfaatkan oleh masyarakat maka bentuk ijin yang dimungkinkan

untuk diberikan dimasa yang akan datang adalah hutan kemasyarakatan

(HKm) atau hutan desa (HD).

a) Terbangunnya koordinasi dengan pemegang ijin yang berada di

kawasan KPHL Unit XXXII Nias;

b) Terbangun komunikasi secara berkala dengan pemegang ijin dan

menyediakan pedoman terbaru (up to date) mengenai praktek dan

operasional yang baik;

Page 51: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 51

c) Terlaksananya kegiatan rehabilitasi pada areal yang sudah ada ijin

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;

d) Terbangunnya mekanisme dalam rangka monitoring dan evaluasi

untuk memastikan tingkat kepatuhan pemegang ijin terhadap

pengelolaan hutan sesuai dengan peraturan nasional dan standar

wajib.

4) Meningkatkan perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan.

a) Terlaksananya deliniasi areal perlindungan setempat, meliputi

pemetaan hutan lindung, perlindungan setempat, kawasan cagar

budaya dan kawasan rawan bencana;

b) Terlaksananya kebijakan preventif dalam upaya perlindungan hutan;

c) Terlaksananya pemberantasan illegal logging dan perambahan

kawasan hutan, meliputi patroli pengamanan hutan dan hasil hutan,

operasi pemulihan kawasan hutan, dan eksekusi barang bukti hasil

temuan di lapangan;

d) Terlaksananya penegakan hukum atas kasus – kasus kehutanan;

e) Terlaksananya sosialisasi tata batas kawasan hutan dan peraturan

perundang – undangan kehutanan;

f) Terlaksananya penyelesaian konflik tenurial;

g) Terlaksananya upaya perlindungan dan pengawetan flora dan fauna

langka dan endemik;

h) Terlaksananya monitoring dan pengendalian bahan baku industri

kehutanan;

i) Terlaksananya pemantauan dan pengendalian kebakaran hutan serta

pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

j) Terlaksananya upaya konservasi HCVF (High Conservation Value

Forest);

k) Terlaksananya pembinaan PKSM (Penyuluh Kehutanan Swadaya

Masyarakat).

Page 52: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 52

5) Mengembangkan secara aktif kegiatan produktif yang berkelanjutan

pada wilayah di dalam dan luar konsesi (Wilayah Tertentu KPHL Unit

XXXII Nias).

a) Terbangunnya hutan tanaman karet melalui pola kemitraan

kehutanan;

b) Termanfaatkannya keindahan bentang alam sebagai obyek wisata

alam;

c) Termanfaatkannya HHBK,

d) Terbangunnya Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan

Kemasyarakatan (HKm) dan kemitraan kehutanan;

e) Keterlibatan masyarakat sekitar hutan dan kelompok tani dalam

pemanfaatan dan pengembangan usaha produktif berbasis

kehutanan;

f) Terwujudnya kerjasama investasi dalam bentuk MoU dengan pihak

ketiga sebagai penanam modal.

Hubungan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi serta indikator capaian

yang akan dilaksanakan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Unit XXXII Nias periode tahun 2018-2027, secara rinci disajikan pada

Tabel 3.1

Page 53: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 53

Page 54: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 54

MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN

1. Pemantapan kawasan hutan serta meningkatkan kualitas data dan informasi kehutanan

Inventarisasi secara berkala wilayah kelola serta penataan hutannya.

Tertatanya blok dan petak di wilayah KPHL Unit XXXII Nias.

Adanya peta batas wilayah kelola KPHP.

Rasionalisasi wilayah kelola. Terbangunnya database berbasis blok secara akurat.

Adanya database pengelolaan hutan sesuai dengan analisis dan penilaian tata hutan dan kondisi lapangan.

2. Meningkatkan tata kelola hutan yang baik melalui penegasan kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan di tingkat tapak

Pembangunan kelembagaan KPHL Unit XXXII Nias.

Terbangunnya kelembagaan yang profesional, efektif dan efisien.

Tersusunnya Perda dan/atau Pergub tentang bagi hasil kemitraan kehutanan, SOP KPH dan sumbangan pihak III.

Perencanaan pengelolaan hutan. Tersusunnya rencana pengelolaan hutan jangka panjang, menengah dan tahunan.

Tersusunnya dokumen RPHJP 10 Tahun, Renstra Jangka Menengah 5 Tahun, dan Rencana Pengelolaan Tahunan.

Koordinasi dan sinergi dengan Instansi dan stakeholder terkait.

Terbangunnya kerjasama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait.

Terwujudnya kerjasama dengan berbagai instansi terkait, pihak perusahaan, Perguruan Tinggi, LSM, Kelompok Tani dan sebagainya.

Penyediaan Kelembagaan dan SDM. Tersedianya SDM terampil dan profesional untuk pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias.

Tersedia kelompok tenaga fungsional untuk mendorong terbentuknya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Pengembangan database. Terbangunnya sistem database KPHL Unit XXXII Nias yang dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Terbangunnya sistem komunikasi yang efektif.

Page 55: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 55

MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN

Lanjutan ……. Meningkatkan tata kelola hutan yang baik melalui penegasan kewenangan dan penguatan kapasitas pengelolaan di tingkat tapak

Penyediaan sarana dan prasarana operasional.

Tersedianya sarana prasarana operasional KPHL Unit XXXII Nias.

Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana operasional KPHL Unit XXXII Nias yang memadai.

3 . Meningkatkan pengelolaan hutan dan hasil hutan melalui tata kelola hutan yang bertanggung jawab pada areal yang telah dibebani ijin (konsesi) di dalam wilayah KPHP secara terpadu, transparan dan bertanggung jawab untuk

mendukung pengelolaan dan

Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi dengan para pemegang Ijin maupun calon pemegang ijin.

Terbangunnya koordinasi dengan pemegang ijin yang berada di kawasan hutan KPHL Unit XXXII Nias.

Terwujudnya koordinasi dengan pemegang ijin melalui forum maupun kegiatan lainnya.

Pembinaan dan pemantauan pada areal KPHL Unit XXXII Nias yang telah ada ijin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan.

Terbangun komunikasi secara berkala dengan pemegang ijin dan menyediakan pedoman terbaru (up to date) mengenai praktek dan operasional yang baik.

Adanya komunikasi yang aktif dengan pemegang ijin untuk mendukung pemanfaatan sumber daya yang lebih produktif dan dukungan penuh untuk perbaikan dalam pengelolaan hutan.

pemanfatan hutan lestari

Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

Terlaksananya kegiatan rehabilitasi pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

Terwujudnya rehabilitasi pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

Monitoring dan evaluasi terhadap pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

Terbangunnya mekanisme dalam rangka monitoring dan evaluasi untuk memastikan tingkat kepatuhan pemegang ijin terhadap pengelolaan hutan sesuai dengan peraturan nasional dan standar wajib.

Pemegang ijin dapat melaksanakan operasionalnya secara optimal sesuai dengan peraturan pengelolaan hutan

.

4. Meningkatkan perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan

Deliniasi areal perlindungan setempat. Terlaksananya pemetaan hutan lindung, perlindungan setempat, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana.

Terwujudnya pemetaan dan deliniasi perlindungan setempat.

Penyelenggaraan perlindungan hutan.

Terlaksananya kebijakan preventif dalam upaya perlindungan hutan .

Adanya peringatan terhadap para pelaku illegal logging dan perambahan hutan serta pemasangan papan peringatan dan larangan.

Page 56: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 56

MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN

Lanjutan………… Meningkatkan perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan

Pemberantasan illegal logging dan perambahan kawasan.

Terlaksananya pemberantasan illegal logging dan perambahan kawasan hutan.

a. Terlaksananya patroli pengamanan hutan dan hasil hutan di luar ijin;

b. Terlaksananya operasi pemulihan kawasan hutan;

c. Eksekusi barang bukti hasil temuan di lapangan pada patroli pengamanan hutan.

Penegakan hukum kasus – kasus

kehutanan. Terlaksananya penegakan hukum atas kasus – kasus kehutanan.

Terlaksananya penindakan hukum terhadap pelaku kasus – kasus kehutanan.

Penyelenggaraan sosialisasi terkait perlindungan dan pengamanan hutan .

Terlaksananya sosisalisasi tata batas kawasan hutan dan peraturan dan perundang-undangan kehutanan.

Terlaksananya kegiatan sosialisasi tata batas kawasan hutan dan peraturan perundang-undangan kehutanan kepada masyarakat, pemegang ijin dan stakeholders terkait.

Penyelesaian konflik tenurial. Terlaksananya penyelesaian konflik tenurial.

Menurunnya konflik tenurial pada kawasan hutan.

Perlindungan dan pengawetan flora dan fauna.

Terlaksananya upaya perlindungan dan pengawetan flora dan fauna langka / endemik .

a. Adanya penetapan lokasi sumber plasma nutfah,

b. penangkaran flora fauna langka dan endemik,

c. pengembangan keanekaragaman hayati.

Monitoring pengendalian bahan baku industri.

Terlaksananya kegiatan monitoring dan pengendalian bahan baku industri kehutanan.

Terlaksananya monitoring dan pengendalian bahan baku baik HHK maupun HHBK untuk industri kehutanan .

Page 57: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 57

MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN

Lanjutan………… Meningkatkan perlindungan serta pengamanan hutan dan hasil hutan

Pengendalian kebakaran hutan. a. Terlaksananya pemantauan dan pengendalian kebakaran hutan.

Terlaksananya kegiatan pemantauan dan pengendalian kebakaran hutan di areal hutan KPHL Unit XXXII Nias

b. Terlaksananya pembentukan dan pembinaan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Masyarakat Peduli APi (MPA).

Tebentuk dan terbinanya Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Masyarakat Peduli Api (MPA).

Upaya Konservasi HCVF (High Conservation Value Forest).

Terlaksananya upaya konservasi HCVF (High Conservation Value Forest).

Terlaksananya konservasi flora langka dan konservasi pada hutan adat, hutan terlarang, gua karst dan perlindungan tata air.

Pembinaan PKSM. Terlaksananya pembinaan PKSM. Terbentuknya dan terbinanya Penyuluhan Kehutanan dan Swadaya Masyarakat (PKSM).

5. Mengembangkan dan diversifikasi kegiatan produktif yang berkelanjutan pada wilayah dalam dan luar konsesi (Wilayah Tertentu KPHL Unit XXXII Nias)

Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu. Pengembangan hutan tanaman karet di KPHL Unit XXXII Nias dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan.

a. Pengembangan hutan karet terutama pada kawaasan hutan yang arealnya di lapangan telah dikelola oleh masyarakat;

b. Terbangunnya Kemitraan kehutanan untuk hutan tanaman karet.

Termanfaatkannya HHBK (karet, aren dan lainnya).

Berkembangnya tanaman penghasil HHBK seperti karet, aren dan lainnya.

Pelaksanaan Program Perhutanan Sosial. Terbangunnya HTR, HKm dan kemitraan kehutanan.

Berkembangnya pelaksanaan program Perhutanan Sosial dan kemitraan kehutanan untuk pemanfaatan HHK, HHBK dan jasa lingkungan.

Page 58: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 58

MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN

Lanjutan ……. Mengembangkan dan diversifikasi kegiatan produktif yang berkelanjutan pada wilayah dalam dan luar konsesi (Wilayah Tertentu KPHL Unit XXXII Nias)

Pemberdayaan masyarakat.

Berpartisipasinya masyarakat dalam pemanfaatan dan pengembangan usaha produktif.

Terbentuk dan terbinanya kelompok tani hutan dan koperasi sebagai lembaga usaha produktif kelompok, dalam upaya terwujudnya kearifan lokal dalam pengelolaan hutan lestari.

Pengembangan investasi.

Terwujudnya kerjasama investasi KPHL Unit XXXII Nias dalam bentuk MoU.

Terealisasikannya kerjasama investasi dalam penggunaan lahan lainnya yang berkelanjutan di dalam wilayah KPH.

Page 59: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 59

Page 60: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 49

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI

A. Analisis Data dan Informasi

Untuk mengetahui kondisi KPHL Unit XXXII Nias diperlukan analisis

evaluasi diri untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki KPH,

serta peluang dan tantangan dalam menghadapi permasalahan bisnis

kehutanan. Analisis SWOT banyak digunakan untuk merumuskan tujuan yang

akan dicapai dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut, dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan,

kesempatan eksternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara

sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan suatu

kegiatan.

Metode SWOT digunakan untuk menggambarkan kondisi dan

mengevaluasi suatu masalah maupun konsep bisnis yang berdasarkan analisis

lingkungan internal (kekuatan/strengths, kelemahan/weakness) dan analisis

lingkungan eksternal (peluang/opportunities dan ancaman/threats). Dari hasil

analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh KPHL Unit XXXII Nias beserta

para pihak, diperoleh faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Berdasarkan SK.579/menhut-II/2014, KPHL Unit XXXII Nias memiliki

wilayah kerja seluas ± 143.221,80 Hektar, Namun pengelolaan ini belum

didukung oleh SDM yang profesional dan berkompeten untuk mengelola

dan memanfaatkan peluang potensi SDA.

b. Unit manajemen KPH merupakan hal yang baru bagi masyarakat dan

Pemerintah Kabupaten/Kota di Pulau Nias. Oleh karena itu, sangat

diperlukan sosialisasi dan koordinasi dengan para stakeholder terkait KPHL

Unit XXXII Nias yaitu masyarakat sekitar kawasan hutan, Pemerintah

Daerah, Pemerintah Pusat, para pemegang ijin maupun calon pemegang

ijin pemanfaatan hutan dan pemegang ijin pinjam pakai kawasan hutan.

c. Tersedianya aksesibilitas menuju kawasan hutan memudahkan pihak lain

untuk berinvestasi dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam

pada kawasan hutan KPHL Unit XXXII Nias.

Page 61: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 50

d. Sebagian besar wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias belum ditata batas

yang dapat berakibat timbulnya konflik tenurial, dimana wilayah KPH yang

telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh masyarakat sangat besar.

2. Faktor Eksternal

a. Peluang kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan potensi hutan

(terutama HHBK dari karet dan aren) untuk mewujudkan KPH yang

mandiri.

b. Dukungan para pihak (pemerintah dan LSM).

Akan tetapi, KPHL Unit XXXII Nias juga menghadapi tantangan dan ancaman

yang besar dari faktor eksternal ini, yaitu:

a. Pengelolaan hutan adat dan hutan terlarang belum diatur dengan

peraturan daerah sehingga memungkinkan timbulnya konflik tenurial,

dimana banyak pihak yang mengklaim kepemilikan atas tanah tersebut.

b. Sebagian masyarakat di sekitar kawasan hutan memiliki tingkat pendidikan

yang rendah, umumnya masyarakat berprofesi sebagai petani dan

pekebun mengakibatkan masyarakat sekitar hutan dengan mudahnya

merambah dan mengalih fungsi lahan menjadi lahan pertanian dan

perkebunan.

Hasil identifikasi faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan

serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman dapat dilihat pada

Tabel 4.1. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka dapat diperoleh faktor-

faktor yang akan mendukung ataupun menghambat kinerja pelaksanaan

kegiatan KPHL Unit XXXII Nias untuk mencapai tujuan sesuai visi dan misi

menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan analisis ini, telah diperoleh strategi

pencapaian tujuan dengan memaksimalkan Strengths (kekuatan) dan

Opportunities (peluang), namun secara bersamaan meminimalkan Weaknesses

(kelemahan) dan Threats (ancaman), maka dapat ditentukan beberapa

kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan.

Page 62: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 51

Beberapa strategi yang akan dijalankan merupakan strategi yang

diangggap mampu dan sesuai untuk mengatasi masalah / kendala serta

ancaman dari luar dengan memanfaatkan potensi dan peluang yang ada.

Strategi-strategi ini diharapkan mampu menghasilkan KPH yang optimal dalam

pengelolaannya. Strategi yang telah disusun untuk mencapai tujuan

pengelolaan KPH dimuat dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Unit XXXII Nias

Faktor Internal Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Opportunity (Peluang)

Threats (Ancaman)

1. Mempunyai

legalitas hukum kawasan

1. Belum didukung

oleh SDM dan sarpras yang memadai

1. Pengembangan HHBK

yang didukung dengan kebijakan pemerintah

1. Adanya degradasi

sumberdaya di wilayah kelola

2. Memiliki potensi sumberdaya alam (HHBK, jasa Lingkungan,

keanekaragaman hayati)

2. Belum adanya koordinasi para pihak (KPH, masyarakat dan

stakeholder terkait)

2. Dukungan para pihak (pemerintah dan LSM)

2. Perambahan kawasan hutan untuk kegiatan perladangan dan

kebun karet

3. Tersedia akses jalan utama menuju kawasan

3. Data potensi kawasan belum lengkap

3. Peluang kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan

hutan untuk mewujudkan KPH yang mandiri

3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup

masyarakat di sekitar kawasan

4. Adanya High Conservation Value Forest

4. Sebagian besar wilayah kerja

belum ditata batas dan Masyarakat belum

tahu batas dan wilayah kawasan hutan

4. Potensi pasar jasa lingkungan karena

wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias relatif dekat dengan Kota

Gunungsitoli

4. Berbatasan dengan lahan-lahan milik

masyarakat berpotensi konflik dan Kepemilikan tanah adat

belum diatur dengan peraturan daerah

Page 63: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 52

Tabel 4.2 Strategi Penggabungan faktor internal dan eksternal

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Lingkungan Eksternal

Kekuatan (S) : 1. Mempunyai legalitas hukum kawasan. 2. Memiliki potensi sumberdaya alam

(HHK, HHBK, Jasa Lingkungan, keanekaragaman hayati).

3. Tersedia akses jalan utama menuju kawasan.

4. Adanya High Conservation Value Forest (Hutan adat, hutan terlarang,dll).

Kelemahan (W) : 1. Belum didukung oleh SDM dan

sarpras yang memadai. 2. Belum adanya koordinasi para pihak

(KPH, masyarakat dan stakeholder terkait).

3. Data potensi kawasan belum lengkap.

4. Sebagian besar wilayah kerja belum ditata batas dan Masyarakat belum tahu batas dan wilayah kawasan hutan.

Peluang (O) : 1. Pengembangan HHBK yang

didukung dengan kebijakan pemerintah.

2. Dukungan para pihak (pemerintah dan LSM).

3. Peluang kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan hutan untuk mewujudkan KPH yang mandiri.

4. Potensi pasar jasa lingkungan karena wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias relatif dekat dengan kota Gunungsitoli.

Strategi SO : 1. Bekerjasama dengan pihak swasta

dan masyarakat luas dalam mengelola dan memanfaatkan serta mempromosikan sumber daya alam KPH.

2. Berkoordinasi dan bersinergi dengan pemegang izin dalam pengelolaan kawasan hutan yang lestari, berkesinambungan dan berbasis masyarakat.

3. Membangun serta mengembangkan unit-unit usaha jasa lingkungan dan keindahan bentang alam.

4. Proaktif dalam pendampingan dan fasilitasi perijinan HHBK.

Strategi WO : 1. Berkoordinasi dan Bekerjasama

dengan pihak lain dalam pengelolaan hutan dan pengembangan potensi SDM untuk mewujudkan KPH yang mandiri.

2. Menjalin kerjasama kemitraan dengan dengan pihak lain untuk melengkapi data base sumber daya hutan.

3. Membuat pal batas wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias.

4. Mensosialisasikan tentang batasan-batasan kawasan hutan kepadamasyarakat sekitar hutan.

Ancaman (T) : 7. Adanya degradasi sumberdaya

di wilayah kelola. 8. Perambahan kawasan hutan

untuk kegiatan perladangan 9. Rendahnya pendidikan dan

taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan.

10. Berbatasan dengan lahan-lahan milik masyarakat berpotensi konflik dan kepemilikan tanah adat dan hutan terlarang belum diatur dengan peraturan daerah.

Strategi ST : 1. Melakukan sosialisasi mengenai

KPH dan tata batas kepada stakeholder seperti masyarakat, pemerintah daerah, perusahaan dan LSM agar bersama-sama membangun KPH.

2. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat sekitar hutan agar bisa mandiri dalam pengelolaan hasil hutan.

3. Membuat peraturan daerah atas keberadaan hutan adat dan hutan terlarang seperti batasan wilayah, pemanfaatan hasil hutan, dll serta mensosialisasikan batasan wilayah kepada perangkat desa dan masyarakat.

4. KPHP memfasilitasi izin pinjam pakai kawasan dalam pemanfaatan potensi aliran sungai.

Strategi WT : 1. Berkoordinasi dengan multi pihak

seperti instansi pemerintah baik pusat maupun daerah terkait bidang kehutanan dalam melakukan kegiatan kehutanan.

2. Mensosialisasikan tentang batasan-batasan kawasan hutan pada wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias.

3. Membuat pelatihan dan pendidikan guna untuk meningkatkan kualitas SDM dalam KPHL Unit XXXII Nias.

4. Penyediaan Sarana dan Prasarana.

Page 64: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 53

Fungsi kawasan hutan berdasarkan SK.579/Menhut-I/2014 dan tata

hutan digunakan sebagai dasar untuk menyusun arahan pemanfaatan di

wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias. Hasil analisis tata hutan membagi

wilayah kelola ke dalam 3 (tiga) fungsi yaitu pemberdayaan, pemanfaatan dan

perlindungan. Arahan pemanfaatan wilayah kelola KPH dapat dilihat pada Tabel

4.3.

Tabel 4.3. Arahan Pemanfaatan wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias

ANALISIS TATA HUTAN

KHUSUS PEMANFAATAN PEMBERDAYAAN

SK

57

9/M

en

hu

t-I/2

01

4

HL PEMANFAATAN HL PEMANFAATAN HL

1. Jasa Lingkungan

2. Hasil hutan bukan kayu (HHBK)

1. Jasa Lingkungan

2. Hasil hutan bukan kayu (HHBK)

HPT PEMANFAATAN HHK-HA PEMANFAATAN HHK-HA

1. Hasil hutan bukan kayu (HHBK)

2. Restorasi Ekosistem

1. Restorasi Ekosistem

HP KHUSUS PEMANFAATAN HHK-HA PEMANFAATAN HHK-HT

1. Wisata rohani 1. Jasa Lingkungan 2. Hasil hutan bukan kayu

(HHBK)

3. Restorasi Ekosistem

1. Hasil Hutan Tanaman (karet)

2. Hasil Hutan Bukan

Kayu (HHBK)

B. Proyeksi Kondisi Wilayah

1. Pengembangan Usaha

KPH harus memiliki unit usaha yang di masa akan datang mampu

menopang pembiayaan pengelolaan operasional KPH serta tanggung jawab

sosialnya di tengah masyarakat. Oleh karenanya KPHL Unit XXXII Nias suatu

saat harus menjadi KPH yang mandiri dengan membangun usaha yang dapat

dijadikan sebagai sumber pembiayaan pengelolaan hutan. Usaha yang dapat

dilakukan oleh KPHL Unit XXXII Nias adalah pengembangan produksi hasil

hutan

Page 65: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 54

bukan kayu dan pemanfaatan jasa lingkungan. Pengembangan usaha KPHL Unit

XXXII Nias tersebut melalui konsep pengelolaan hutan berbasis masyarakat

dengan melakukan kerja sama kemitraan bersama kelompok tani / koperasi.

Pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan tanaman kehutanan tumpangsari dengan tanaman

perkebunan

Hampir sebagian besar wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias telah

diusahakan oleh masyarakat terutama dengan budidaya karet. Dalam

pemberdayaan masyarakat dengan pola kemitraan, tanaman kehutanan

(seperti sengon dan jabon) akan dilakukan tumpangsari dengan tanaman

perkebunan jenis karet. Karet menjadi pilihan karena masyarakat sudah

mengembangkan usaha tersebut cukup lama. Selain itu di Kabupaten Nias

juga terkenal dengan pisangnya, sehingga perlu ada studi terkait dengan

pengembangan tumpangsari dengan tanaman pisang.

b. Pengembangan tanaman aren (Arenga pinata)

Saat ini produk utama tanaman aren adalah nira hasil penyadapan

dari bunga jantan yang dijadikan gula aren maupun minuman ringan, cuka

dan etanol. Selain itu tanaman aren dapat menghasilkan produk makanan

seperti kolang kaling dari buah betina yang sudah masak dan tepung aren

untuk bahan makanan dalam bentuk kue, roti dan biskuit yang berasal dari

pengolahan bagian empulur batang tanaman dan ijuknya digunakan untuk

sapu dan penyaring air sumur.

Hasil produksi tanaman aren yang paling banyak diusahakan oleh

masyarakat Kepulauan Nias adalah nira yang diolah untuk menghasilkan

gula aren. Pada kenyataannya, gula merah yang berasal dari nira aren lebih

unggul dari gula merah yang berasal dari nira kelapa karena gula aren

memiliki cita rasa yang jauh lebih manis dan tajam. Jika diasumsikan bahwa

satu pohon aren dapat menghasilkan 10 liter nira per hari dan 5 liter nira

dapat menghasilkan 1 kg gula aren dengan harga di pasaran sekitar Rp

17.000,- hingga Rp 20.000,- per kg maka dari satu pohon dapat

menghasilkan pendapatan sekitar Rp 38.000,- per hari.

Page 66: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 55

c. Pembangunan hutan tanaman karet (Hevea brasiliensis)

Kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam wilayah KPHL Unit XXXII

Nias memungkinan pengembangan bisnis getah karet. Pembudidayaan dan

penyadapan getah karet telah membudaya di tengah-tengah masyarakat.

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki

posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia,

sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan

produktivitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang

teknologi budidayanya. Pendapatan maksimal usahatani karet merupakan

tujuan utama petani dalam melakukan kegiatan produksi, oleh karena itu

dalam menyelenggarakan usahatani setiap petani berusaha agar hasil

panennya banyak, sebab pendapatan usahatani yang rendah menyebabkan

petani tidak dapat melakukan investasi.

Prospek bisnis tanaman karet sangat menjanjikan, karena banyaknya

produk yang bahan dasarnya berupa lateks. Lateks adalah getah hasil dari

penyadapan pohon karet tersebut. Setelah melalui beberapa proses, maka

akan dihasilkan bahan pasar karet yang dibutuhkan oleh banyak produk.

Bisnis tanaman karet memiliki banyak keunggulan yang salah satunya

adalah murah dari segi biaya pengeluaran yang dibutuhkan, sedangkan hasil

yang didapatkan sangat menjanjikan. Karet alam didapat dari menyadap

pohon karet (Hevea brasiliensis) berupa cairan karet yang disebut lateks.

Tak bisa dipungkiri bahwa lateks sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari

– hari, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri.

Sebagian besar karet digunakan sebagai bahan dasar pembuatan ban mobil.

Analisis kelayakan usaha getah karet, dengan asumsi biaya tetap

(Invest) sebesar Rp 18.430.000,- dan produksi Rp. 14.980.000,-/ha/thn,

maka ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut : berdasarkan uji Net Present

Value (NPV), proyek pada setiap Discount Factor menguntungkan dan layak

diusahakan, keuntungan maksimal berada pada tingkat suku bunga 18%

dan masih memberikan keuntungan pada tingkat suku bunga di bawah

27%. Berdasarkan uji Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), proyek layak

Page 67: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 56

diusahakan dan memberi hasil maksimal dari umur tanaman mencapai

10 tahun pada tingkat suku bunga 14% dan kurang memberikan

keuntungan di atas 10 tahun dan suku bunga diatas 18%. Berdasarkan uji

Internal Rate of Return (IRR), proyek dinyatakan “go”, atau layak

diusahakan di bawah tingkat suku bunga 27%. Selain getah, pohon karet

yang sudah habis masa produktifnya dapat dimanfaatkan kayunya menjadi

kayu olahan.

2. Skema Lembaga Pengelola Usaha

Untuk mendukung pengelolaan usaha secara optimal berupa usaha

pemanfaatan, pengolahan dan pemasaran HHBK, HHK dan jasa lingkungan,

maka perlu upaya mendorong agar kelembagaan KPHL Unit XXXII Nias memiliki

badan hukum yang memungkinkan untuk menjalankan usaha tersebut

sebagaimana mestinya. Bentuk badan hukum yang dapat menjadi alternatif

pilihan untuk KPHL Unit XXXII Nias adalah Badan Layanan Umum Daerah

Wilayah KPHL Unit XXXII Nias.

Adanya Surat Keputusan Menteri Kehutanan terbaru mengenai kawasan

hutan Provinsi Sumatera Utara, wilayah KPHL Unit XXXII Nias saat ini

mengalami perubahan fungsi dan luasan sehingga diperlukan penataan areal

kerja yang terbaru. Hingga 10 tahun ke depan akan tertata blok dan petak

yang sesuai fungsi dan peruntukkannya. Lahan-lahan kritis yang berada di

dalam wilayah KPHL Unit XXXII Nias telah berkurang dan menjadi area dengan

penutupan vegetasi dan teknik konservasi dalam pemanfaatannya.

3. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia

Saat ini KPHL Unit XXXII Nias merupakan salah satu unit pelaksana

teknis dinas yang tergabung dalam UPT. KPH Wilayah XVI Gunungsitoli, di

bawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. Pada jangka

waktu 10 tahun ke depan diupayakan KPHL Unit XXXII Nias memiliki sistem

Page 68: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 57

pengelolaan keuangan seperti Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang

dapat menghasilkan PAD kepada Propinsi Sumatera Utara. Selain itu dalam

jangka waktu lebih singkat, KPHL Unit XXXII Nias akan mengupayakan memiliki

resort di beberapa wilayah KPH.

Sumber daya manusia untuk mendukung pengelolaan KPHL Unit XXXII

Nias ditargetkan 10 tahun ke depan, KPHL Unit XXXII Nias mendapatkan

personil untuk Polisi Kehutanan, Penyuluh Kehutanan dan Tenaga Teknis

(Pemetaan, tumbuhan, dll) minimal 16 staf personil yang memiliki spesifikasi

kerja sehingga kinerja akan lebih efektif dan efisien.

4. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan

KPHL Unit XXXII Nias belum memiliki database potensi kawasan. Untuk

mendapatkan data-data tersebut kegiatan inventarisasi kawasan KPH mutlak

dilakukan sehingga ditemukan potensi yang dapat dimanfaatkan namun tetap

lestari pengelolaannya. Hingga 10 tahun ke depan diperkirakan bahwa KPHL

Unit XXXII Nias akan melakukan pemanfaatan hasil bukan kayu seperti karet,

durian, aren, nilam dan lain-lain, pemanfaatan jasa lingkungan yang bisa

diupayakan menjadi usaha.

5. Pengembangan Investasi

Untuk mendatangkan invenstasi di KPHL Unit XXXII Nias merencanakan

membuat MoU dengan investor dalam pengelolaan KPH berbasis bisnis.

Setelah mengetahui potensi maka akan dibuat rencana bisnis yang akan

ditawarkan kepada investor. Beberapa potensi yang memungkinkan dijadikan

bisnis di KPHL Unit XXXII Nias seperti usaha paket wisata, ijin penggunaan air,

pembuatan air kemasan, dan ekowisata pantai, ekowisata bentang alam.

Selain itu dapat membangun panggung atau ruang pertemuan terbuka di alam.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, kondisi KPHL Unit XXXII Nias saat ini dan

proyeksi untuk 10 tahun ke depan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Page 69: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 58

Tabel 4.4. Kondisi KPHL Unit XXXII Saat Ini dan Proyeksi selama 10 (sepuluh) Tahun ke depan (2018 – 2027)

No. Uraian Kondisi Saat Ini Kondisi Yang

Diinginkan (Tahun 2017)

1 Pembangunan Resort Pengelolaan Hutan - 2 Unit

2 Penataan Blok Kawasan Hutan - 460 Ha

3 SDM Penyuluh Kehutanan dan Tenaga Teknis 6 orang 16 orang 4 Pembangunan hutan karet - 80 Ha 5 Kerjasama kemitraan - 100 Ha 6 Kerjasama MoU Investasi - 2 MoU

7 Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan Hutan - 4 Kali/tahun

8 Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan KPH - 2 kegiatan/tahun

9 Penanganan konflik penggunaan areal - 3 kasus/tahun

10 Rehabilitasi Hutan pada Lahan Kritis - 1.900 Ha

11 Pengembangan sistem tumpangsari - 150 Ha

12 Pengembangan tanaman aren - 300 Ha 13 Pembangunan dan pengembangan jasa lingkungan - 2 unit 14 Pengembangan produk unggul - 3 komoditi 15 Upaya konservasi HCVF - 7 unit

Page 70: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 59

V. RENCANA KEGIATAN

A. Inventarisasi Wilayah serta Penataannya

Inventarisasi hutan merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan

data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta

lingkungannya secara lengkap. Inventarisasi hutan dimaksudkan untuk

memperoleh informasi potensi, karakteristik bentang alam, kondisi sosial

ekonomi, serta informasi lain pada wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias.

Inventarisasi hutan dilakukan pada seluruh areal KPHL Unit XXXII

Nias yang belum memiliki ijin usaha pemanfaatan hutan. Secara garis besar

inventarisasi hutan yang akan dilakukan secara berkala antara lain sebagai

berikut :

a. Inventarisasi Hasil Hutan Kayu (HHK)

Inventarisasi hutan bertujuan untuk mengetahui potensi kayu jenis

vegetasi, dan penyebarannya di wilayah KPHL Unit XXXII Nias. Selama

kurun waktu 10 (sepuluh) tahun, inventarisasi yang direncanakan

adalah seluas 130 ha, pada fungsi kawasan Hutan Produksi Tetap dan

Hutan Produksi Terbatas pada Blok Pemberdayaan. Kecilnya luasan

yang direncanakan karena sampai saat buku ini disusun hampir semua

kawasan hutan baik HP maupun HPT telah dikelola oleh masyarakat,

sehingga untuk hasil hutan kayu bukan menjadi prioritas dari KPHL

Unit XXXII Nias.

b. Inventarisasi Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Inventarisasi ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi terkini

mengenai lokasi, jumlah, jenis dan sebaran hasil-hasil hutan bukan

kayu seperti madu, rotan, aren, minyak nilam, karet dan lainnya.

Inventarisasi HHBK pada Tahun 2018 – 2027 direncanakan seluas 375

ha, pada fungsi kawasan Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi

Terbatas dan Hutan Lindung.

Page 71: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 60

Mengingat luasnya kawasan dan terbatasnya biaya, maka lokasi dan

frekuensi kegiatan inventarisasi disusun berdasarkan skala prioritas

pentingnya data yang harus diperoleh dan intensitas sampling. Inventarisasi

tersebut dilakukan secara bertahap, dan diharapkan semua wilayah dalam

kawasan KPHL Unit XXXII Nias sudah terinventarisasi dan terdokumentasi

dengan baik seluruh potensinya.

Untuk memperoleh kepastian batas blok dan petak perlu

dilaksanakan tata batas dalam wilayah KPHL Unit XXXII Nias. Tata batas ini

untuk memberikan kepastian wilayah kelola dan memberikan batas yang

jelas di lapangan. Selanjutnya, akan dilakukan tata batas antar blok dan

petak pengelolaan untuk memudahkan dalam pengelolaan hutan. Karena

sampai buku ini disusun pada wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias tidak ada

pemegang ijin kecuali rencana ijin untuk pengembangan wisata rohani

pada blok pemanfaatan dengan tujuan khusus petak HL 289 maka hampir

seluruh kegitan tata batas menjadi kewajiban dari KPHL Unit XXXII Nias.

Selama jangka waktu RPHJP 2018-2027 kegiatan tata batas yang akan

dilakukan oleh KPHL Unit XXXII Nias meliputi areal seluas 460 Ha.

Kegiatan inventarisasi wilayah serta penataan dan penetapan

kawasan hutan yang direncanakan pada KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018

– 2027 disajikan pada Tabel 5.1. berikut ini.

Page 72: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 61

Tabel 5.1. Inventarisasi Wilayah Serta Penataan dan Penetapan Kawasan Hutan KPHL Unit XXXII Nias

No Jenis Kegiatan Sumber

Pendanaan Biaya (Rp)

Lokasi Fungsi Kawasan

Fungsi Blok Luas (Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas Kawasan dan Fungsi Blok Hutan

APBN dan APBD

240.000.000 Hilisalo’o Sitolu Ori HP 187 Pemberdayaan 10

Fulolo Salo’o Sitolu Ori HP 205 Pemberdayaan 10

Lolowau Lahomi HPT 79 Pemberdayaan 10

Lawira II Lotu HP 96 Pemberdayaan 10

Simaeasi Mandrehe HPT 81,82

Pemberdayaan 20

Lombuzaua Lotu HP 191,186

Pemberdayaan 20

Bukit Tinggi Ulu Moro’o HPT 89 Pemberdayaan 10

Tuhenakhe Namohalu E Siwa

HPT 159 Pemberdayaan 10

Berua Namohalu Esiwa

HPT 152,153

Pemberdayaan 20

Lasara Namohalu Esiwa

HPT 155 Pemberdayaan 10

Kab Nias Selatan HL102 Pemanfaatan 10

Kab Nias Selatan HL111 Pemanfaatan 10

Kab Nias Selatan HL86 Pemanfaatan 10

Anaoma Alasa talu Muzoi

HL 445 Pemanfaatan 25

Ononazara Tugala Oyo HL 248 Pemanfaatan 25 Hilimbanua Namohalu

Esiwa HL309 Pemanfaatan 25

Tuhemberua Ma’u HL 207 Pemanfaatan 25 Dahadano Lotu HP 206 Pemberdayaan 25 Maziaya Lotu HPT 225 Pemberdayaan 25 Ombolata sawo

Sawo HP 186 Pemberdayaan 25

Hilisebua Siwalubanua

Alasa HPT 115 Pemberdayaan 25

Hilisebua Siwalubanua

Alasa HPT 114 Pemberdayaan 25

Loloana’a Alasa HL 269 Pemanfaatan 25 Atualuo Ma’u HL 207 Pemanfaatan 25

Page 73: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 62

No Jenis Kegiatan Sumber

Pendanaan Biaya (Rp)

Lokasi Fungsi Kawasan

Fungsi Blok Luas (Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Atualuo Ma’u HL 204 Pemanfaatan 25 2 Inventarisasi

Hasil Hutan Kayu (HHK)

APBN dan APBD

570.000.000 Hilisalo’o Sitolu Ori HP 187 Pemberdayaan 10

Fulolo Salo’o Sitolu Ori HP 205 Pemberdayaan 10

Lolowau Lahomi HPT 79 Pemberdayaan 10

Lawira II Lotu HP 96 Pemberdayaan 10

Simaeasi Mandrehe HPT 81,82

Pemberdayaan 20

Lombuzaua Lotu HP 191,186

Pemberdayaan 20

Bukit Tinggi Ulu Moro’o HPT 89 Pemberdayaan 10

Tuhenakhe Namohalu E Siwa

HPT 159 Pemberdayaan 10

Berua Namohalu Esiwa

HPT 152,153

Pemberdayaan 20

Lasara Namohalu Esiwa

HPT 155 Pemberdayaan 10

3 Inventarisasi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

APBN dan APBD

570.000.000 Lololakha Gunungsitoli Selatan

HL 249 Pemanfaatan 25

Onozikho Gunungsitoli Barat

HL 281 Pemanfaatan 25

Hilimbowo Idanoi

Gunungsitoli Idanoi

HL 223 Pemanfaatan 25

Anaoma Alasa talu Muzoi

HL 445 Pemanfaatan 25

Ononazara Tugala Oyo HL 248 Pemanfaatan 25

Hilimbanua Namohalu Esiwa

HL309 Pemanfaatan 25

Tuhemberua Ma’u HL 207 Pemanfaatan 25

Dahadano Lotu HP 206 Pemberdayaan 25

Maziaya Lotu HPT 225 Pemberdayaan 25

Ombolata sawo

Sawo HP 186 Pemberdayaan 25

Hilisebua Siwalubanua

Alasa HPT 115 Pemberdayaan 25

Ononamolo I Botomuzoi

Hiliduho HL 347 Pemberdayaan 25

Loloana’a

Alasa HL 269 Pemanfaatan 25

Atualuo Ma’u HL 207 Pemanfaatan 25

Ononamolo Talafu

Botomuzoi HL 244 Pemanfaatan 25

Page 74: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 63

No Jenis Kegiatan Sumber

Pendanaan Biaya (Rp)

Lokasi Fungsi Kawasan

Fungsi Blok Luas (Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

4 Inventarisasi Sosbud

APBN dan APBD

500.000.000

Kabupaten Nias HL, HPT Pemanfaatan Pemberdayaan

5 keca matan

Kota Gunungsitoli HL Pemanfaatan 3 keca matan

Kabupaten Nias Utara HL, HP, HPT

Pemberdayaan Pemanfaatan

3 keca matan

Kabupaten Nias Barat HL, HPT Pemberdayaan Pemanfaatan

3 keca matan

Kabupaten Nias Selatan HL, HPT Pemberdayaan Pemanfaatan

2 keca matan

Page 75: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 64

B. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu

Secara umum pemanfaatan hutan dapat diselenggarakan melalui

kegiatan pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan,

pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu dan/atau pemungutan hasil

hutan kayu dan bukan kayu. Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang

situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga atau belum

diminati oleh pihak ketiga untuk mengembangkan usaha

pemanfaatannya. Wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias yang belum

diminati oleh investor akan dikelola sendiri sesuai dengan fungsi dan

potensi hutan. Seluruh areal kerja KPHL Unit XXXII Nias merupakan

wilayah tertentu yang tidak dibebani ijin seluas 143.221,80 Hektar,

terletak pada Hutan Lindung di Blok Inti 800,00 Hektar, Blok

Pemanfaatan 115.661,96 Hektar, pada Hutan Produksi di Blok

Pemberdayaan 4.695,54 Hektar, Hutan Produksi Terbatas di Blok

Pemberdayaan 21.764,30 Hektar dan Hutan Lindung di Blok

Pemanfaatan dengan tujuan Khusus 279,10 Hektar. Secara umum,

arahan pemanfaatan pada wilayah tertentu KPHL Unit XXXII Nias sesuai

dengan fungsi dan blok dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Rencana kegiatan pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu KPHL

Unit XXXII Nias Tahun 2018 – 2027 meliputi (a) Pembangunan hutan karet

100 Hektar; (b) Kerjasama kemitraan 80 Hektar; dan (c) Pembangunan dan

pengembangan lokasi jasa lingkungan seluas 20 ha. Adapun uraian

kegiatan pada wilayah tertentu disajikan pada Tabel 5.2. berikut ini.

Page 76: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 65

Tabel 5.2. Luas Potensi Areal Pemanfaatan pada Wilayah Tertentu KPHL Unit XXXII Nias

No Fungsi Kawasan Blok KPH Arah Pemanfaatan Luas (Ha) Luas Wiltu(Ha)

1 Hutan Lindung (HL)

a. Blok Inti - perlindungan tanah dan tata air, 800,00 800,00

b. Blok Pemanfaatan

- pemanfaatan jasa lingkungan,

115.961,96

115.961,96

- pemanfaatan HHBK,

- upaya perlindungan dan pengawetan flora fauna,

- konservasi HCVF.

c. Blok Khusus - Kawasan Dengan Tujuan Khusus Religi 279,10 279,10

2 Hutan Produksi (HP) Blok Pemberdayaan - pemanfaatan HHK, HHBK

4.695,54 4.695,54

- Kemitraan Kehutanan

3 Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Blok Pemberdayaan

- kemitraan kehutanan,

21.764,30

21.764,30 - pemanfaatan jasa lingkungan,

- pemanfaatan HHK, HHBK.

Luas Total 143.221,80 143.221,80

Page 77: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 66

Tabel 5.3. Uraian Kegiatan Pada Wilayah Tertentu (Wiltu)

No Jenis

Kegiatan

Sumber Pendanaan

Biaya (Rp)

X1000

Lokasi Fungsi

Kawasan Fungsi Blok

Luas (Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Kemitraan Kehutanan

Kebun Karet Penanaman modal pihak III

1.600.000 Esiwa Namohalu Esiwa

HPT 162 Pemberdayaan

10

Lasara Namohalu Esiwa

HPT 154 Pemberdayaan

10

Berua Namohalu Esiwa

HPT 149 Pemberdayaan

10

Hilisebua Siwaluba

nua

Alasa HPT 102 Pemanfaatan 10

Lolohia Mandrehe

Barat

HPT 183 Pemberdaya

an

10

Hiliadulo Lahomi HPT 75 Pemberdayaan

10

Simeasi Mandrehe HPT 234 Pemanfaatan 10

Lawelu Ulu Moro’o HPT 77 Pemberdaya

an

10

2 Pembangunan Hutan Karet

Pembangunan Hutan

Karet

APBN dan APBD

2.000.000 Siofabanua

Bawolato HPT 44 Pemberdayaan

10

Laowo

Hilimbaruzo

Idanogawo HPT 62 Pemberdaya

an

10

Hilifaosi Bawolato HPT 26 Pemberdayaan

10

Hilibadalu Ulugawo HPT 164 Pemberdayaan

10

Hiliadulo Lahomi HPT 61, 65

Pemberdayaan

10

Hilifadolo Moro’o HPT 227 Pemberdayaan

10

Onolimbu Lahomi HPT 76 Pemberdayaan

10

Harefanaese

Alasa TaluMuzoi

HPT 118 Pemberdayaan

10

Page 78: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 67

No Jenis

Kegiatan

Sumber Pendanaan

Biaya (Rp)

X1000

Lokasi Fungsi

Kawasan Fungsi Blok

Luas (Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Hilisebua Siwalubanua

Alasa HPT 114 Pemberdayaan

10

Esiwa Namohalu Esiwa

HPT 153 Pemberdayaan

10

Page 79: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 68

C. Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan kapasitas maupun pemberian akses pemanfaatan

sumberdaya hutan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

di dalam dan di sekitar hutan merupakan salah satu upaya pemberdayaan

dan pelibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan. Hal ini

bertujuan agar pemanfaatan sumberdaya hutan dapat berlangsung

secara optimal dan berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat setempat

tersebut merupakan kewajiban pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/ kota yang pelaksanaannya menjadi tanggung

jawab KPH.

Dalam pemanfaatan kawasan hutan, wilayah KPHL Unit XXXII

Nias juga terbagi atas Blok Pemberdayaan Masyarakat. Blok

Pemberdayaan Masyarakat berada pada wilayah yang telah terdapat

aktifitas masyarakat di dalam kawasan hutan tersebut, atau masyarakat

memiliki akses yang tinggi terhadap kawasan hutan tersebut dan berada di

luar areal ijin pengusahaan hutan. Blok Pemberdayaan Masyarakat meliputi

kawasan hutan produksi yang akan direhabilitasi serta kawasan hutan

produksi untuk pengusahaan skala kecil. Kegiatan pemberdayaan

masyarakat yang direncanakan KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018 – 2017

adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan kelembagaan dan pembinaan kelompok tani, pada Blok

Pemberdayaan meliputi Kelompok Tani / Koperasi pengelola ijin HTR

dan HKm, serta kelompok tani kemitraan;

b. Bimbingan teknologi serta pelatihan dan pendidikan bagi kelompok tani

dan masyarakat sekitar hutan;

c. Pengembangan sistem tumpangsari tanaman kehutanan dengan

tanaman perkebunan yaitu tanaman karet;

d. Pengembangan tanaman aren dan produk turunannya (yaitu gula merah,

air nira dan kolang-kaling);

Uraian rencana kegiatan pemberdayaan masyarakat pada KPHL Unit

XXXII Nias Tahun 2018 – 2017 disajikan pada Tabel 5.4. berikut ini.

Page 80: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 69

Tabel 5.4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat KPHL Unit XXXII Nias

No Jenis Kegiatan

Sumber Pendanaan

Biaya (Rp)

Lokasi

Fungsi Kawasan Fungsi Blok Luas

(Ha)

Waktu

Kabupaten/ Kota

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Pengembangan Kelembagaan dan Pembinaan

Kelompok Tani

APBD dan APBN

500.000.000 Nias HL

Pemanfaatan

50

Nias HPT

Pemanfaatan

25

Gunungsitoli HL

Pemanfaatan

25

Nias Barat HL

Pemanfaatan

50

Nias Barat HPT

Pemanfaatan

25

Nias Utara HL

Pemanfaatan

50

Nias Utara HP

Pemanfaatan

25

Nias Utara HPT Pemanfaatan

25

2 Bimbingan Teknologi

serta Pelatihan dan Pendidikan

APBN 500.000.000 Nias

HL

Pemanfaatan

75

Nias HPT

Pemanfaatan

50

Gunungsitoli HL

Pemanfaatan

50

Nias Barat HL

Pemanfaatan

50

Nias Barat HPT

Pemanfaatan

50

Nias Utara HL

Pemanfaatan

50

Nias Selatan HL

Pemanfaatan

50

Page 81: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 70

No Jenis Kegiatan

Sumber

Pendanaan Biaya (Rp)

Lokasi

Fungsi Kawasan Fungsi Blok Luas (Ha)

Waktu

Kabupaten/ Kota

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

3 Pengembangan

Sistem Tumpangsari Tanaman Kehutanan dg

Tan. Perkebunan

APBD dan

APBN

150.000.000 Nias HPT

Pemberdayaan

50

Nias Utara HPT Pemberdayaan

50

Nias Barat HPT

Pemberdayaan

50

4 Pengembangan Tanaman Aren

dan Produk Turunannya

APBD dan APBN

1.000.000.000 Ehosakhozi Hiliserangkai HL 443

Pemanfaatan

25

Ononamolo

Talafu

Botomuzoi HL 244,

HL 247

Pemanfaatan

25

Awela Hiliserangkai HL 223

Pemanfaatan

25

Ononamolo I Lot Botomuzoi

Botomuzoi HL 347, HL 290

Pemanfaatan

25

Orahili Hiliserangkai HL 218

Pemanfaatan

25

Onozikho Gunungsitoli

Barat HL 281

Pemanfaatan

25

Onombongi Hiliserangkai HL207

Pemanfaatan

50

Lolofaoso Hiliserangkai HL 359

Pemanfaatan

25

Hilimbowo Idanoi

Gunungsitoli Selatan

HL 207

Pemanfaatan

25

Tuhemberua

dan Bukit Tinggi

Mandrehe

dan Ulu Moro’o

HL 87

Pemanfaatan

25

Holi Ulugawo HL 139

Pemanfaatan

25

Page 82: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 71

D. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

Pengelolaan hutan berbasis ekosistem mengoptimalkan seluruh potensi

manfaat yang dapat diperoleh. Seluruh kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara

optimal bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan sifat,

karakteristik dan kerentanannya dengan tidak mengubah fungsi pokok hutan, fungsi

konservasi, lindung dan produksi. Kesesuaian ketiga fungsi tersebut sangat dinamis

sehingga harus tetap menjaga sinergisitas dalam pemanfaatan hutan dan kawasan

hutan.

Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan di luar kegiatan kehutanan

dapat dilakukan melalui ijin pinjam pakai kawasan hutan. Pinjam pakai kawasan

hutan hanya dapat dilakukan pada kawasan hutan produksi dan kawasan hutan

lindung tanpa merubah fungsi pokok kawasan hutan. Pada KPHL Unit XXXII Nias

belum ada ijin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Sehingga

kegiatan pembinaan dan pemantauan pada areal ijin pemanfaatan hutan dan

penggunaan kawasan hutan tidak disusun pada RPHJP KPHL Unit XXXII Nias periode

2018 – 2027 ini.

Page 83: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

| 72

Tabel. 5.5. Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

No Jenis

Kegiatan

Sumber Pendanaan

Biaya (Rp) Lokasi

Fungsi Kawasan

Fungsi Blok

Luas (Ha)

Waktu

Kabupaten/

Desa/ Kecamatan

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Pembinaan dan Pemantauan Hutan dan

Penggunaan Kawasan Hutan

APBD dan APBN 2.000.000.000 Nias

HPT, HL, HP

Pemberdayaan Pemanfaatan

400 40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

Nias Utara HPT, HL, HP

Pemberdayaan Pemanfaatan

400 40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

40 Ha

Nias Barat

HPT, HL, HP

Pemberdayaan Pemanfaatan

500 50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

Gunungsitoli HL Pemberdayaan

Pemanfaatan

200 20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

20

Ha

Nias Selatan HPT, HL,

HP

Pemberdayaan

Pemanfaatan

500 50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

50

Ha

Page 84: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN| 69

E. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Ijin

Rehabilitasi pada areal di luar ijin akan mengacu pada Rencana Teknik

Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTk-RHL) yang disusun oleh Balai Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai dan Hutan Lindung Asahan Barumun. Sebagai pedoman rehabilitasi lebih

lanjut akan disusun Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan (RPRH) 5 Tahunan dan

Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan (RTn-RH) melalui koordinasi dengan BPDAS HL

Asahan Barumun dan para pihak terkait lainnya.

Rehabilitasi hutan di wilayah KPHL Unit XXXII Nias dilaksanakan melalui kegiatan

: (a) Penanaman / Reboisasi, (b) Pemeliharaan tanaman, dan (c) Pengkayaan

tanaman. Kegiatan dilaksanakan pada hutan darat dilaksanakan dengan tanaman kayu

– kayuan seperti jenis eksotik (mahoni, suren, jabon, kayu manis), jenis insotik

(simalambuo, godu, afoa, siholi,) dan tanaman MPTs (Multi Purpose Trees Spesies)

seperti durian, aren, duku, alpokat, pete, jengkol, karet dan sebagainya.

Kegiatan rehabilitasi di luar ijin pada areal kerja KPHL Unit XXXII Nias pada

Tahun 2018-2027 disajikan pada Tabel 5.6. berikut ini .

Page 85: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN| 70

Tabel 5.6. Kegiatan rehabilitasi di luar ijin pada areal kerja KPHL Unit XXXII Nias

No

Jenis

Rehabilitasi

Hutan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp) Lokasi Fungsi

Kawasan

(Petak)

Fungsi Blok Luas

(Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Penanaman /

Reboisasi

APBD,DAK

dan APBN

6.800.000.000 Zuzundrao Mandrehe HL 209,

HL 195,

205

Pemanfaatan 100

Lahagu Mandrehe

Utara

HL 231 Pemanfaatan 50

Sitolu Ewali Moro’o HL 225 Pemanfaatan 50

Onozikho Gunungsitoli

Barat

HL 270,

HL 453

Pemanfaatan 100

Ononamolo

II Lot

Gunungsitoli

Barat HL 281,

HL 275

Pemanfaatan 100

Hilinakhe Gunungsitoli

Barat HL 289,

HL 285

Pemanfaatan 100

Balodano Kec. Mau HL 168 Pemanfaatan 50

Fatodano Kec. Ulu

Gawo

HL 143 Pemanfaatan 50

Fahandrona Kec. Ulu

Gawo

HL 131 Pemanfaatan 50

Namohalu Namohalu

Esiwa HL 320,

327

Pemanfaatan 50

Teolo Kec. Tugala

Oyo

HL 233 Pemanfaatan 50

Page 86: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN| 71

No

Jenis

Rehabilitasi

Hutan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp) Lokasi Fungsi

Kawasan

(Petak)

Fungsi Blok Luas

(Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Ononazara Kec. Tugala

Oyo

HL 243 Pemanfaatan 50

Mazingo Kec. Alasa

Talu Muzoi

HL 302 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 101 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 345 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 420 Pemanfaatan 50

2 Pemeliharaan

tanaman

APBD,DAK

dan APBN

2.800.000.000 Zuzundrao Mandrehe HL 209 Pemanfaatan 100

Lahagu Mandrehe

Utara

HL 231 Pemanfaatan 50

Sitolu Ewali Moro’o HL 225 Pemanfaatan 50

Onozikho Gunungsitoli

Barat

HL 270 Pemanfaatan 100

Ononamolo

I Lot

Gunungsitoli

Barat HL 281 Pemanfaatan 100

Hilinakhe Gunungsitoli

Barat HL 289 Pemanfaatan 100

Balodano Kec. Mau HL 168 Pemanfaatan 50

Fatodano Kec. Ulu

Gawo

HL 143 Pemanfaatan 50

Page 87: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN| 72

No

Jenis

Rehabilitasi

Hutan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp) Lokasi Fungsi

Kawasan

(Petak)

Fungsi Blok Luas

(Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Fahandrona Kec. Ulu

Gawo

HL 131 Pemanfaatan 50

Namohalu Namohalu

Esiwa HL 320,

327

Pemanfaatan 50

Teolo Kec. Tugala

Oyo

HL 233 Pemanfaatan 50

Ononazara Kec. Tugala

Oyo

HL 243 Pemanfaatan 50

Mazingo Kec. Alasa

Talu Muzoi

HL 302 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 101 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 345 Pemanfaatan 50

Kab. Nias Selatan HL 420 Pemanfaatan 50

3 Pengkayaan

tanaman

APBD,DAK

dan APBN

7.000.000.000 Onozikho Gunungsitoli

Barat

HL 355 Pemanfaatan 50

Ononamolo

I Lot

Gunungsitoli

Barat HL 281 Pemanfaatan 50

Hilinakhe Gunungsitoli

Barat HL 289 Pemanfaatan 50

Lololakha Gunungsitoli

Selatan HL 356 Pemanfaatan 50

Lolomboli Mandrehe HL 413 Pemanfaatan 50

Page 88: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN| 73

No

Jenis

Rehabilitasi

Hutan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp) Lokasi Fungsi

Kawasan

(Petak)

Fungsi Blok Luas

(Ha)

Waktu

Desa Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Utara

Hayo Mandrehe

Utara HL 202 Pemanfaatan 50

Ononamolo

Talafu

Botomuzoi HL 244 Pemanfaatan 50

Awela Hiliserangkai HL 211 Pemanfaatan 50

Lolofaoso Hiliserangkai HL 210 Pemanfaatan 50

Ehosakhozi Hiliserangkai HL 226 Pemanfaatan 50

Orahili Namohalu

Esiwa HL 315 Pemanfaatan 50

Ononamolo

I Lot Bot

Hiliduho HL 347,

HL 290

Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL 390 Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL 389 Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL 28 Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL 26 Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL,100 Pemanfaatan 50

Nias Selatan HL 111 Pemanfaatan 50

Page 89: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 74

F. Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di Dalam Areal yang Berijin

Strategi yang akan dilakukan adalah mengembangkan sistem dan

mekanisme pembinaan dan pemantauan terhadap pemegang ijin konsesi

pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Kegiatan pembinaan

meliputi penetapan areal rehabilitasi, peninjauan lokasi dalam RKT, evaluasi dan

monitoring penebangan dan sosialisasi terhadap anggota koperasi / masyarakat.

Pada wilayah kerja KPHL Unit XXXII Nias sampai saat RPHJP ini disusun tidak ada

ijin pemanfataan atau penggunaan kawasan. Sehingga rencana kegiatan

pembinaan dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal yang berijin

tidak disusun.

G. Rencana Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Strategi penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi akan

menerapkan pola-pola pencegahan dan penindakan. Strategi yang

diterapkan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi

dalam upaya perlindungan hutan dan konservasi alam. Perlindungan hutan

bertujuan untuk menjaga dan memelihara hutan, kawasan hutan dan

lingkungannya agar berfungsi secara optimal dan lestari yang dilaksanakan

melalui upaya mencegah dan menanggulangi kerusakan hutan, kawasan

hutan, dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam, serta hama dan penyakit.

Rencana perlindungan hutan dan konservasi alam meliputi kegiatan

sebagai berikut :

1. Deliniasi areal perlindungan setempat, berupa kegiatan :

a) Pemetaan kawasan hutan lindung.

b) Pemetaan kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai, mata

air dan ruang terbuka hijau).

c) Pemetaan kawasan cagar budaya.

Page 90: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 75

d) Pemetaan kawasan rawan bencana.

2. Perlindungan hutan, berupa kegiatan :

a) Sosialisasi tata batas kawasan hutan kepada masyarakat sekitar

kawasan hutan dan stake holder terkait.

b) Patroli pengamanan hutan dan hasil hutan di luar ijin.

c) Pembinaan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM).

PKSM merupakan penyuluh swadaya pada KPHL Unit XXXII Nias

yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sekitar kawasan

hutan, sehingga perlu mendapatkan pembinaan agar PKSM

mempunyai wawasan dan pengetahuan dalam melaksanakan

tugasnya.

d) Pengendalian kebakaran hutan dan pembentukan Brigade

Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Masyarakat Peduli

Api (MPA).

e) Pembangunan Resort Pengelolaan Hutan (RPH) sebanyak 4 (empat)

unit yaitu di Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias

Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Selatan

f) Sosialisasi peraturan perundang – undangan kehutanan.

Sosialisasi ditujukan kepada masyarakat sekitar hutan, kelompok tani

/koperasi pemegang ijin, dan stakeholder lainnya.

g) Penyelesaian perambahan kawasan, baik preventif pencegahan

kerusakan hutan berupa penerbitan surat peringatan maupun

tindakan represif berupa eksekusi terhadap kegiatan perambahan

hutan dan perusakan hutan.

j) Penyelesaian konflik tenurial terhadap persoalan ketidakpastian tata

Page 91: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 76

batas dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan.

k) Eksekusi barang bukti kasus – kasus kehutanan yang ditemukan di

lokasi operasi pengamanan hutan.

l) Penegakan hukum kasus-kasus kehutanan, merupakan tindak lanjut

dari eksekusi terhadap kegiatan perambahan hutan dan perusakan

hutan.

m) konservasi tanah dan air (pembangunan sipil teknis), baik berupa

pembuatan gully plug, embung maupun dam pengendali.

4. Upaya konservasi HCVF (High Conservation Value Forest), berupa :

a) konservasi hutan adat;

b) perlindungan tata air.

Uraian rencana kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam KPHL

Unit XXXII Nias Tahun 2018 – 2027 disajikan pada Tabel 5.7. berikut ini.

Page 92: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 77

Tabel 5.7. Kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam KPHL Unit XXXII Nias

No Jenis

Perlindungan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Deliniasi areal

perlindungan

setempat

APBN dan

APBD

600.000.000 a. Pemetaan kawasan

hutan lindung

Kota

Gunungsitoli

Kab. Nias

Kab. Nias Utara

Kab. Nias Barat

Kab. Nias

Selatan

b. Pemetaan kawasan

perlindungan setempat

(sempadan pantai,

sungai, mata air dan

ruang terbuka hijau)

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

c. Pemetaan kawasan

cagar budaya

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

d. Pemetaan kawasan

rawan bencana

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

2 Perlindungan

Hutan

APBN dan

APBD

6.000.000.000 a. Patroli pengamanan

hutan dan hasil hutan

di luar ijin

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

b. Sosialisasi tata batas

kawasan hutan

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

Page 93: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 78

No Jenis

Perlindungan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

c. Pembinaan PKSM Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

d. Pengendalian

kebakaran hutan dan

pembentukan

Brigdalhutla serta MPA

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

e. Pembangunan Resort

Pengelolaan Hutan

(RPH)

Kabupaten Nias

dan Kota

Gunungsitoli,

Kabupaten Nias

Utara,

Kabupaten Nias

Barat dan

Kabupaten Nias

Selatan

f. Monitoring

pengendalian bahan

baku industri

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

g. Sosialisasi Peraturan

dan perundang-

undangan kehutanan

kepada masyarakat,

pemilik ijin dan

stakeholder terkait

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

h. Pemberantasan illegal

logging dan

perambahan kawasan

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

Page 94: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 79

No Jenis

Perlindungan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

i. Penyelesaian konflik

tenurial

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

j. Eksekusi barang bukti

kasus kehutanan

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

k. Penegakan hukum

kasus kehutanan

Seluruh areal

kerja KPHL Unit

XXXII

l.Konservasi tanah dan

air (pembangunan sipil

teknis)

Kota

Gunungsitoli,

Kabupaten Nias,

Kabupaten Nias

Utara,

Kabupaten Nias

Barat dan

Kabupaten Nias

Selatan

3 Upaya

konservasi

HCVF

APBN dan

APBD

500.000.000 a. Konservasi hutan

adat

b. Perlindungan tata

air

Page 95: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 80

H. Rencana Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Ijin

KPHL Unit XXXII Nias berperan sebagai penyelenggara pengelolaan hutan

di tingkat tapak harus menjamin bahwa pengelolaan hutan dilakukan secara

profesional. Keberadaan KPHL Unit XXXII Nias sebagai institusi negara

menyelenggarakan kewenangan tertentu pemerintah, dan pemerintah provinsi

sesuai mandat undang-undang yaitu hutan dikuasai negara dan harus dikelola

secara lestari.

Sesuai dengan pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo.

Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan

Menteri Kehutanan Nomor: P.6/Menhut-II/2010 yang mengatur mengenai norma,

standar, prosedur dan kriteria pengelolaan hutan pada KPHL dan KPHP, dijelaskan

bahwa fungsi kerja KPH dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan secara

operasional diantaranya melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja

pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin pemanfaatan hutan dan

penggunaan kawasan hutan, termasuk dalam bidang rehabilitasi dan reklamasi

hutan, serta perlindungan hutan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, koordinasi dan sinkronisasi antara

pemegang ijin dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan dilaksanakan dalam

rangka mencapai tujuan pengelolaan hutan di wilayah kelola KPHL Unit XXXII

Nias sebagaimana termuat dalam Rencana Pengelolaan Hutan KPHL Unit

XXXII Nias. Untuk itu, koordinasi dan sinkronisasi pemegang ijin pemanfaatan

hutan dan kawasan hutan di wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias dilaksanakan

menurut arahan kerangka kerja sebagai berikut:

1. Evaluasi dan sinkronisasi Rencana Kerja Usaha (RKU) dan Rencana Kerja

Tahunan (RKT) pemegang ijin, mengacu pada Rencana Pengelolaan Jangka

Panjang dan Rencana Pengelolaan Jangka Pendek KPHL Unit XXXII Nias.

2. Pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja pemegang ijin mengacu pada RKU,

dan RKT pemegang ijin yang bersangkutan.

Page 96: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 81

Berdasarkan hasil analisa peraturan perundang-undangan, lingkup

perencanaan pemegang ijin yang dapat dijadikan bahan evaluasi dan penilaian

kinerja pemegang ijin meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Karya / Kerja;

2. Penataan batas areal kerja;

3. Pelaksanaan sistem silvikultur;

4. Penggunaan peralatan pemanfaatan hasil hutan;

5. Penatausahaan hasil hutan;

6. Pengukuran atau pengujian hasil hutan;

7. Perlindungan hutan;

8. Penggunaan tenaga professional;

9. Pemberdayaan masyarakat;

10. Kondisi finansial termasuk iuran kehutanan.

Karena sampai RPHJP KPHL Unit XXXII Nias ini disusun dalam areal

kerjanya tidak terdapat ijin maka rencana penyelenggaraan koordinasi dan

sinkronisasi antar pemegang ijin tidak disusun. Jika nanti KPH Unit XXXII

Nias akan mengeluarkan ijin dalam wilayah kerjanya maka akan diarahkan

untuk ijin Hutan kemasyarakatan (HKm) maupun Hutan Desa (HD).

I. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait

Koordinasi yang mantap dengan para stakeholder sehingga

program dan kegiatannya bersinergi. Adakalanya stakeholder terkait lain

sudah menetapkan rencana, tujuan dan kegiatan yang sama sehingga

terjadi tarik menarik kepentingan. Koordinasi dan sinkronisasi dilaksanakan

dengan instansi dan stakeholder terkait meliputi instansi perangkat daerah,

instansi penegak hukum, UPT. Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, PT, LSM, para pemegang ijin baik jika ada, serta kelompok

kemitraan kehutanan. Kegiatan koordinasi dan sinergi dengan instansi dan

stakeholder terkait disajikan dalam Tabel 5.9.

Page 97: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 82

Tabel 5.8. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang ijin Terkait KPHL Unit XXXII Nias

No Stakeholder/Lembaga

Pemerintahan

Sumber Pendanaan Biaya (Rp) Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1. Instansi Pemerintah APBD dan APBN 250.000.000

2. Instansi penegak hukum APBD dan APBN 200.000.000

Tabel 5.9. Kegiatan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder Terkait KPHL Unit XXXII Nias

No Stakeholder/Lembaga

Pemerintahan

Sumber Pendanaan Biaya (Rp) Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1. Instansi perangkat daerah APBD dan APBN 500.000.000

2. Instansi penegak hukum APBD dan APBN 250.000.000

3. Perguruan Tinggi APBD dan APBN 100.000.000

4. UPT. Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan di

daerah

APBD dan APBN 500.000.000

5. Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) APBD dan APBN 100.000.000

6. Kelompok tani Kemitraan APBD dan APBN 500.000.000

Page 98: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 83

Page 99: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 84

J. Rencana Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM

Kondisi Personil dan Sumber Daya Manusia UPT. KPH Wilayah XVI Gunungsitoli

sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Pegawai Negeri Sipil sebanyak

20 orang dan Pegawai Tidak Tetap (Honorer) sebanyak 2 Orang, terdiri dari :

Kepala UPT (Eselon III.b) = 1 orang

Kepala Subbagian/Kepala Seksi (Eselon IV.a) = 3 orang

Staf/Analis/Fungsional = 9 orang (termasuk 1 orang Penyuluh Kehutanan)

Polisi Kehutanan = 7 orang

Pegawai Tidak Tetap = 2 orang

Kompetensi SDM yang dimiliki oleh KPHL Unit XXXII Nias belum merata bahkan

sampai saat dokumen RPHJP ini disusun belum ada tenaga yang mampu menjadi

analisis SIG untuk kegiatan pemetaan.

Strategi yang akan diterapkan adalah penyediaan dan peningkatan SDM

melalui tahap penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja,

penyusunan kebutuhan jabatan dan personil pengembangan usaha, serta

penyusunan kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, diperlukan

pemantapan kelembagaan dilakukan melalui pengusulan RPH, analisa

kebutuhan personalia sesuai tupoksi dan beban kerja, rekruitmen

personalia, serta pelengkapan sarana dan prasarana kelembagaan KPH.

Pemenuhan kapasitas dasar dilakukan melalui pemenuhan/

pembentukan tenaga-tenaga yang kompeten. Strategi yang ditempuh

adalah melalui pelatihan – pelatihan teknis dan pendidikan serta kerjasama

dengan lembaga/instansi peningkatan sumberdaya manusia terkait.

Rencana kegiatan pengembangan/ peningkatan kapasitas SDM disajikan

pada Tabel 5.10.

Page 100: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 85

Tabel 5.10. Rencana Kegiatan Pengembangan/Peningkatan Kapasitas SDM

No

Kegiatan

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp) Lembaga yang

terkait

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Pelatihan Perencanaan Hutan APBN 300.000.000 Balai Pelatihan

dan Pendidikan

Kehutanan, LSM,

Perguruan

Tinggi, Instansi

Penegak Hukum

2 Pelatihan GIS dan GPS APBN 300.000.000

3 Pembentukan Pengamanan Hutan Swakarsa APBD dan APBN 300.000.000

4 Pelatihan Pengamanan Hutan Swakarsa

APBD dan APBN

200.000.000

5 Pelatihan Pengolahan Produk Hasil

Hutan Bukan Kayu

APBD dan APBN 300.000.000

6 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Operasional KPH Unit XXXII

APBD dan APBN 3.000.000.000

7 Study Banding / Outbond APBD dan APBN 600.000.000

8 Pelatihan tenaga teknis (Pengukuran

Kayu Bulat, Kayu Gergajian, Kayu

Olahan dan teknis lainnya)

APBD dan APBN 200.000.000

9 Pelatihan Administrasi Keuangan dan

Aset Daerah

APBD dan APBN 200.000.000

10 Pelatihan Peningkatan dan

Pengembangan Polisi Kehutanan

APBD dan APBN 300.000.000

11 Pelatihan Peningkatan dan

Pengembangan Penyuluh Kehutanan

APBD dan APBN 150.000.000

12 Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS)

APBD dan APBN 300.000.000

13 Pelatihan Inventarisasi Tegakan APBD dan APBN 100.000.000

Page 101: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 86

14 Pelatihan Budidaya Lebah APBD dan APBN 100.000.000

15 Pelatihan Budidaya Jamur APBD dan APBN 300.000.000

Page 102: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 87

K. Penyediaan Pendanaan

Pembiayaan merupakan faktor berjalannya unit manajemen. KPHL

Unit XXXII Nias menyusun rencana sumber pembiayaan dan

penggunaannya. Perencanaan pembiayaan harus dilakukan secara terpadu

antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan yang diusulkan harus

tersedia sesuai kebutuhan baik jumlahnya maupun waktu pelaksanaan

kegiatan. Pembiayaan dapat menjadi permasalahan ketika sumber-sumber

pendanaan pembangunan tidak pernah mencukupi dan selalu terbatas.

Selama jangka waktu pengelolaan Tahun 2018-2027, sumber pendanaan

pembangunan KPHL Unit XXXII Nias diharapkan berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Dana Alokasi Khusus

(DAK) bidang Kehutanan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Provinsi Sumatera Utara, dan penanaman modal dari Pihak III yang

berada di areal KPHL Unit XXXII Nias.

Terobosan-terobosan yang membangun harus dilakukan oleh Kepala

KPHL Unit XXXII Nias terutama mencari sumber-sumber pembiayaan diluar

APBN dan APBD. Penggalian sumber pembiayaan dari sumber lain dapat

dilakukan dengan menyampaikan program peluang investasi yang telah

disusun sesuai dengan rencana pengelolaan jangka panjang kepada

lembaga donor. Cukup banyak lembaga donor yang bersedia membantu

pembangunan KPH karena diyakni dengan adanya KPH akan memberikan

dampak positif dalam pengelolaan hutan lestari. Organisasi KPH dituntut

membangun jejaring dengan berbagai institusi untuk mempromosikan atau

menjual potensi yang dimilikinya. Strategi pendanaan yang ditempuh pada

tahap penyiapan pra kondisi adalah sosialisasi / kampanye, koordinasi antar

lembaga, serta pengajuan proposal kemitraan.

Penyediaan pendanaan untuk pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias

Tahun 2018–2027 disajikan pada Tabel 5.11.

Page 103: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 88

Tabel 5.11. Penyediaan Pendanaan KPHL Unit XXXII Nias

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

1

Inventarisasi Wilayah Serta

Penataan dan Penetapan

Kawasan Hutan

Inventarisasi Wilayah Serta

Penataan dan Penetapan

Kawasan Hutan

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas

Kawasan dan Fungsi Blok Hutan APBD dan APBN 2018 s/d 2027

240.000.000

Inventarisasi Hasil Hutan Kayu APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 570.000.000

Inventarisasi Hasil Hutan Bukan Kayu APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 570.000.000

Inventarisasi Sosial Budaya APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Jumlah 1.880.000.000

2 Pemanfaatan Hutan pada

Wilayah Tertentu

Rencana lokasi Kemitraan Kehutanan Penanaman modal pihak III 2020 s/d. 2027 1.600.000.000

Pembangunan Hutan Karet APBD dan APBN 2020 s/d. 2027 2.000.000.000

Jumlah 3.600.000.000

3 Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan kelembagaan dan pembinaan

kelompok tani

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Bimbingan Teknologi serta pelatihan dan

pendidikan

APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Pengembangan Sistem Tumpangsari tanaman

kehutanan dengan tanaman perkebunan

APBD dan APBN 2020 s/d. 2027 150.000.000

Pengembangan tanaman aren dan produk

turunannya

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 1.000.000.000

Page 104: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 89

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

1 Inventarisasi Wilayah Serta

Penataan dan Penetapan

Kawasan Hutan

Inventarisasi Wilayah Serta

Penataan dan Penetapan

Kawasan Hutan

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas

Kawasan dan Fungsi Blok Hutan APBD dan APBN 2018 s/d 2027

240.000.000

Jumlah 2.150.000.000

4 Pembinaan dan

Pemantauan Pemanfaatan

Hutan dan

Penggunaan Kawasan Hutan

Monitoring dan evaluasi serta APBD dan APBN 2018 s/d. 2027 2.000.000.000

pengecekan lokasi secara berkala

Jumlah 2.000.000.000

Page 105: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 90

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

5 Rehabilitasi pada areal

kerja di luar ijin

Penanaman, Pengkayaan dan Pemeliharaan

Tanaman

APBD,DAK dan APBN 2018 s/d. 2027 16.600.000.000

(disesuaikan dengan

RTKRHL BPDAS Asahan

Barumun)

Jumlah 16.600.000.000

6 Rencana perlindungan hutan

dan konservasi alam

Pemetaan kawasan hutan lindung APBD dan APBN 2019 150.000.000

Pemetaan kawasan perlindungan setempat APBD dan APBN 2020 150.000.000

Pemetaan kawasan cagar budaya APBD dan APBN 2019 150.000.000

Pemetaan kawasan rawan bencana APBD dan APBN 2020 150.000.000

Patroli pengamanan hutan dan HH di luar ijin APBD dan APBN 2018 s/d. 2027 1.000.000.000

Sosialisasi tata batas kawasan hutan APBD dan APBN 2019 s/d. 2023 300.000.000

Pembinaan PKSM APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 150.000.000

Pengendalian kebakaran hutan dan

pembentukan Brigdalkarhutla dan MPA

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 400.000.000

Pembangunan Resort Pengelolaan Hutan APBD dan APBN 2019 s/d. 2023 650.000.000

Monitoring pengendalian bahan baku industri APBD dan APBN 2018 s/d. 2027 150.000.000

Sosialisasi Peraturan dan perundang-

undangan kehutanan kepada masyarakat,

APBD dan APBN 2019 s/d. 2021 150.000.000

Page 106: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 91

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

pemilik ijin dan stakeholder terkait

Pemberantasan illegal logging dan

perambahan kawasan

APBD dan APBN 2018 s/d. 2027 150.000.000

Penyelesaian konflik tenurial APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 200.000.000

Eksekusi barang bukti kasus kehutanan APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 150.000.000

Penegakan hukum kasus-kasus kehutanan APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 300.000.000

Konservasi tanah dan air (pembangunan sipil

teknis)

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 2.000.000.000

Konservasi hutan adat APBD dan APBN 2021, 2023, 2025,

2027

400.000.000

Jumlah 6.000.000.000

8 Rencana penyelenggaraan

koordinasi dan sinkronisasi

antar pemegang izin

Instansi Pemerintah APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 250.000.000

Instansi penegak hukum APBD dan APBN 2020 s/d. 2026 200.000.000

Jumlah 450.000.000

9 Koordinasi dan sinergi Instansi perangkat daerah APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Page 107: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 92

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

dengan instansi dan

stakeholder terkait

Instansi penegak hukum APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 250.000.000

Perguruan Tinggi APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 100.000.000

UPT. Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan di daerah

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 100.000.000

Kelompok tani Kemitraan APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 500.000.000

Jumlah 1.950.000.000

10 Rencana Penyediaan dan

Peningkatan Kapasitas SDM

Pelatihan Perencanaan Hutan dan lainnya APBN 2019 s/d. 2023 300.000.000

Pelatihan GIS dan GPS APBN 2019 s/d. 2023 300.000.000

Pembentukan Pengamanan Hutan Swakarsa APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 300.000.000

Pelatihan Pengamanan Hutan Swakarsa APBD dan APBN 2019 s/d. 2020 200.000.000

Pelatihan Pengolahan Produk Hasil Hutan

Bukan Kayu

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 300.000.000

Pengadaan sarana dan prasarana operasional

KPHL Unit XXXII

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 3.000.000.000

Study Banding /Outbond APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 600.000.000

Pelatihan tenaga teknis APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 200.000.000

Page 108: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 93

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

Pelatihan administrasi keuangan dan aset

daerah

APBD dan APBN 2019 s/d. 2027 200.000.000

Pelatihan Peningkatan dan Pengembangan

Polisi Kehutanan

APBD dan APBN 2019, 2021, 2023,

2025, 2027

300.000.000

Pelatihan Peningkatan dan Pengembangan

Penyuluh Kehutanan

APBD dan APBN 2019, 2021, 2023,

2025, 2027

150.000.000

Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) APBD dan APBN 2019 s/d 2027 300.000.000

Pelatihan Inventarisasi Tegakan APBD dan APBN 2019 s/d 2027 100.000.000

Pelatihan Budidaya Lebah

APBD dan APBN 2019 s/d 2027 100.000.000

Pelatihan Budidaya Jamur APBD dan APBN 2019 s/d 2027 500.000.000

Jumlah 6.850.000.000

11 Pengembangan Database Kawasan dan Potensi Hutan APBD dan APBN 2019 s/d 2027 40.000.000

Rehabilitasi Lahan Kritis APBD dan APBN 2019 s/d 2027 40.000.000

Pemberdayaan Masyarakat APBD dan APBN, LSM 2019 s/d 2021 30.000.000

Tata Kelola Kehutanan APBD dan APBN 2018 s/d 2021 30.000.000

Jumlah 140.000.000

Page 109: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 94

No Program Kegiatan Sumber Pendanaan Waktu Biaya (Rp)

12 Rencana Rasionalisasi

Wilayah Kelola

Peningkatan kualitas data dan informasi

teritorial

APBD dan APBN 2021 100.000.000

Legalisasi rasionalisasi wilayah KPH APBD dan APBN 2023 50.000.000

Pemekaran KPH menjadi beberapa RPH APBD dan APBN 2023 50.000.000

Jumlah 200.000.000

13 Review Rencana

Pengelolaan

Review rencana pengelolaan KPHL Unit XXXII APBD dan APBN 2022 100.000.000

Jumlah 100.000.000

14 Pengembangan Investasi Promosi APBD dan APBN 100.000.000

Kemitraan APBD dan APBN, LSM, Pihak

Ke-3

100.000.000

Jumlah 200.000.000

JUMLAH TOTAL 42.120.000.000

Page 110: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 95

L. Pengembangan Database

Data base memuat segala hal yang berkaitan dengan keberadaan

KPHL Unit XXXII Nias . Segala informasi harus didokumentasi dengan baik,

teliti dan akurat di sistem database. Pengembangan database dilakukan

melalui penyediaan peralatan dan sarana pendukung penyusunan

database, peningkatan kapasitas SDM pengelola database, penyusunan dan

pengelolaan database, serta pemeliharaan database. Selain itu, diperlukan

kegiatan pengumpulan data dan informasi. Strategi yang akan diterapkan

adalah menyusun database yang akan memuat seluruh informasi wilayah

kerja KPHL Unit XXXII Nias dengan cara koordinasi dengan para pihak serta

pengumpulan data di instansi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara,

Bappeda (Badan Perencanaan Daerah) Kabupaten Nias dan UPT

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pengembangan database meliputi database kawasan dan potensi

hutan, database rehabilitasi lahan kritis, database pemberdayaan

masyarakat dan database tata kelola kehutanan. Tujuan dikembangkan

data base KPHL Unit XXXII Nias antara lain :

1. Menyediakan data dan informasi yang dapat diakses dengan mudah bagi

masyarakat dan para stakeholder;

2. Sebagai media promosi berbagai produk unggulan yang dihasilkan KPHL

Unit XXXII Nias.

Pengembangan database KPHL Unit XXXII Nias disajikan dalam Tabel 5.12.

berikut.

Page 111: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 96

Tabel 5.12. Pengembangan Database KPHL Unit XXXII Nias

No Jenis Data

Sumber

Pendanaan

Biaya

(Rp) Uraian Jenis Data Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1. Kawasan dan

Potensi Hutan

APBD dan

APBN

40.000.000

1. Luas dan letak wilayah kelola KPHL

Unit XXXII Nias

2. Potensi Hasil Hutan Kayu(HHK) dan

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

3. Luas areal tertutup dan tidak

tertutup hutan

4. Jenis flora dan fauna

5. Lokasi dan luas areal yang

mengalami alih fungsi lahan

6. Lokasi dan luas rawan bencana

alam

7. Lokasi dan luas areal yang berijin

8. Lokasi dan luas areal konservasi

HCVF

2. Rehabilitasi

Lahan Kritis

1. Lokasi dan luas lahan kritis

berdasarkan DAS

2. Lokasi dan Luas lahan yang akan

direhabilitasi dan direklamasi

Page 112: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 97

No Jenis Data

Sumber

Pendanaan

Biaya

(Rp) Uraian Jenis Data Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

APBD dan

APBN

40.000.000 3. Jenis tanaman hasil rehabilitasi

dan reklamasi

4. Lokasi dan luas sumber benih

tanaman hutan

3. Pemberdayaan

Masyarakat

APBD APBN

dan LSM

30.000.000

1. Lokasi dan luas areal HTR,HKm (jika

ada penambahan ijin baru), dan

Kemitraan

2. Lokasi dan luas Jasa Lingkungan,

tanaman ungggul yang ada di KPHL

Unit XXXII Nias seperti aren dan karet

3. Lokasi dan jumlah kelompok tani

hutan yang sudah dan akan dibentuk

4. Lokasi dan jumlah PKSM

5. Lokasi dan luas Pengembangan

tumpangsari antara tanaman

kehutanan dengan tanaman

perkebunan/perikanan

6. Jumlah personil Tenaga Teknis

yang berkualifikasi (Canhut,PKBR)

4. Tata Kelola

Kehutanan

1. Jumlah Personil (PNS dan Non

PNS)

Page 113: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 98

No Jenis Data

Sumber

Pendanaan

Biaya

(Rp) Uraian Jenis Data Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

APBD dan

APBN

30.000.000

2. Alokasi Dan Realisasi Anggaran

3. Sarana Dan Prasarana Pengelolaan

Hutan

4. Pelaksanaan dan Pelaporan Audit

Kinerja

5. Penyuluhan Kehutanan

6. Hasil Hasil Penelitian

Page 114: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 99

M. Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola

Permasalahan pada wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias dapat

dikatakan belum ada karena lembaga ini baru akan beroperasi setelah ada

alokasi dan mobilisasi suberdaya misalnya alokasi sumberdaya pendanaan,

Sumberdaya manusia, mobilisasi sarana dan prasarana serta adanya

regulasi yang mengatur tentang administrasi dan kegiatan KPH. Strategi

yang ditempuh adalah proaktif dalam melakukan koordinasi penjemputan

program dan alokasi sumberdaya tersebut. sehinga pemerintah pusat,

provinsi dan kabupaten/kota memahami peran dan fungsi serta kebutuhan

KPH yang mendesak. Namun demikian tantangannya adalah bahwa masih

kurangnya pemahaman tentang peran strategis dan pentingnya KPH

terhadap pembangunan daerah dan nasional. Disisi lain keterbatasan dana

menjadi kendala yang harus dicarikan solusinya. Oleh karena itu wilayah

kelola KPHL Unit XXXII Nias akan dirasionalisasikan melalui pendelegasian

sebagian kewenangan kepada RPH. RPH akan dibentuk berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan kelompok DAS, arahan fungsi hutan, bloking

/zona pengelolaan, serta aksesibilitas.

Page 115: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 100

Tabel 5.13. Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola

No Strategi

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Peningkatan

kualitas data

dan

informasi

teritorial

APBD dan

APBN

100.000.000 Analisis

tutupan

Lahan

Kelompok

DAS

Prioritas

Rehabilitasi

Analisis

tutupan DAS

lainnya.

DAS-DAS

lain dalam

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

2 Legalisasi

rasionalisasi

wilayah KPH

APBD dan

APBN

50.000.000 Pengajuan

rasionalisasi

wilayah kerja

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

3 Pemekaran

KPH menjadi

beberapa

RPH

APBD dan

APBN

50.000.000 Studi jenjang

pengawasan;

Seluruh KPHL

Unit XXXII

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

Page 116: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 101

N. Review Rencana Pengelolaan

Sesuai dengan ketentuan maka kegiatan ini dilakukan minimal 5

(lima) tahun sekali dalam rangka penyusunan rencana pengelolaan dan

perolehan data terkini. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Kegiatan

ini bertujuan untuk memperoleh data update dan akurat pada masing - masing

program sesuai dengan kegiatan masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai arah kebijakan pengelolaan

yang telah ditetapkan dan perkembangan yang dicapai.

Kegiatan review rencana pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias ini diarahkan

untuk mengevaluasi :

1. Mengevaluasi luasan kawasan yang sudah diinventarisasi;

2. Mengevaluasi keberhasilan penanaman rehabilitasi dan reklamasi di luar

areal ijin;

3. Mengevaluasi izin pinjam pakai kawasan;

4. Mengevaluasi jumlah kelompok tani yang masih aktif;

5. Mengevaluasi rencana pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan;

6. Mengevaluasi pola kemitraan dengan masyarakat yang sesuai dengan

peruntukan areal hutan;

7. Mengevaluasi terwujudnya pemberdayaan masyarakat melalui sistem HKM,

kemitraan, pembangunan hutan karet;

8. Mengevaluasi terwujudnya pengelolaan karet dan aren sebagai produk

unggul KPHL Unit XXXII Nias;

9. Mengevaluasi efektifitas dan keberhasilan perlindungan dan pengamanan

hutan dalam wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias yang telah dilakukan

selama 5 tahun.

Page 117: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 102

Tabel 5.14. Review Rencana Pengelolaan

No Strategi

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1

Review dan

evaluasi

kinerja

pengelolaan

hutan

APBD

dan

APBN

100.000.000 1. Mengevaluasi luasan

kawasan yang sudah

diinventarisasi;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

2. Mengevaluasi keberhasilan

penanaman rehabilitasi dan

reklamasi di luar areal ijin;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

3. Mengevaluasi izin pinjam

pakai kawasan;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

4. Mengevaluasi jumlah

kelompok tani yang masih

aktif;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

5. Mengevaluasi rencana

pengembangan dan

pemanfaatan jasa

lingkungan;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

6. Mengevaluasi pola

kemitraan dengan

masyarakat yang sesuai

dengan peruntukan areal

hutan;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

Page 118: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 103

7. Mengevaluasi terwujudnya

pemberdayaan masyarakat

melalui sistem HKM,

kemitraan, pembangunan

hutan karet;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

8. Mengevaluasi terwujudnya

pengelolaan karet dan aren

sebagai produk unggul KPHL

Unit XXXII Nias;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

9. Mengevaluasi luasan

kawasan yang sudah

diinventarisasi;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

10. Mengevaluasi

keberhasilan penanaman

rehabilitasi dan reklamasi di

luar areal ijin;

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

Page 119: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 104

O. Pengembangan Investasi

Pengembangan investasi merupakan pelaksanaan dari misi

mengembangkan secara aktif kegiatan produktif yang berkelanjutan pada

area di luar ijin (wilayah tertentu KPHL Unit XXXII Nias). Program

kemitraan dan kerjasama investasi dalam bentuk MoU dan tujuan

termanfaatkannya potensi jasa lingkungan dan Hasil Hutan Bukan Kayu

(HHBK) akan dilaksanakan oleh KPHL Unit XXXII Nias.

KPHL Unit XXXII Nias akan terus melakukan eksplorasi peluang-

peluang dari investor untuk investasi sektor swasta dan pengembangan

regional di dalam areal KPH yang konsisten dengan tujuan pengelolaan

hutan lestari. Berdasarkan hasil analisis meskipun data yang ada sangat

terbatas yang dilakukan terhadap wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias,

maka dapat diketahui beberapa arahan pemanfaatan sesuai dengan

rencana kegiatan di KPHL Unit XXXII Nias untuk 10 (sepuluh) tahun ke

depannya yaitu Tahun 2018 - 2027. Beberapa arahan dalam

pemanfaatan berdasarkan analisis Tata Hutan KPHL Unit XXXII Nias yaitu

sebagai berikut :

1. pengolahan potensi unggulan (karet dan aren);

2. pengolahan HHBK (karet dan aren) melalui koperasi / kelompok tani;

3. peningkatan sumber plasma nutfah berupa sumber benih (durian dan

aren);

4. sertifikat pengelolaan hutan adat; serta

Arahan pemanfaatan ini bisa dijadikan acuan sesuai dengan hasil

analisis peta, meskipun ada kemungkinan berubah karena harus

mempertimbangkan kondisi sebenarnya di lapangan. Perbedaan arahan

pemanfaatan dengan kondisi lapangan dapat diganti menjadi solusi yang

mendekati arahan pemanfaatan awal namun tetap berkoordinasi dengan

masyarakat sekitar terutama yang telah memanfaatkan lahan di wilayah

kelola KPHL Unit XXXII Nias terlebih dahulu.

Page 120: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB V. RENCANA KEGIATAN | 105

Tabel 5.15. Rencana Pengembangan Investasi

No Strategi

Sumber

Pendanaan

Biaya (Rp)

Kegiatan Lokasi

Kegiatan

Waktu

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

1 Promosi APBD dan

APBN

100.000.000 Promosi ke

para mitra

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

2 Kemitraan APBD dan

APBN,

LSM, Pihak

Ke-3

100.000.000 Penggalangan

mitra

masyarakat

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

Pelaksanaan

Usaha

Seluruh

Wilayah

KPHL Unit

XXXII

Page 121: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 107

VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

A. Pembinaan

Pembinaan adalah kegiatan untuk memberikan pedoman dan

pendampingan agar kegiatan dalam rangka pengelolaan hutan di KPHL Unit

XXXII Nias berjalan sesuai rencana, dilaksanakan secara berkualias dan

mempunyai hasil dan dampak optimal. Pembinaan dilakukan bersamaan

dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian. Kegiatan pembinaan,

pengawasan dan pengendalian oleh instansi pemerintah dan pemerintah daerah

mengikuti Norma, Standar, Prinsip dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh

regulasi baik di tingkat nasional maupun di tingkat Pemerintah Sumatera Utara.

Sasaran / target pembinaan adalah Sumber Daya Manusia sebagai

pelaksana pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias dan masyarakat sekitar hutan

areal KPHL Unit XXXII Nias serta aparat desa yang terkait dengan kegiatan

pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan,

rehabilitasi dan perlindungan hutan.

Uraian tahapan pembinaan pada KPHL Unit XXXII Nias disajikan pada

Tabel 6.1. berikut ini.

Page 122: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 108

Tabel 6.1. Uraian Pembinaan Pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias

Aspek

Kegiatan Kegiatan Tahapan Pembinaan

Pelaksana

Pembinaan

Sasaran/

Target Pelaporan

Produksi / ekonomi

Pemanfaatan hutan dan kawasan hutan

(Saat RPHJP ini disusun di KPHL Unit XXXII belum

ada ijin sehingga kegiatan ini masih tentativ)

a. pendampingan pada penyusunan RKU/RKT pemegang ijin

IUPHHK/ IUPHHBK b. pendampingan pada

operasional kegiatan

di lapangan IUPHHK/ IUPHHBK

c. pendampingan pada pelaporan tahunan

IUPHHK/ IUPHHBK

Tenaga Teknis Pemegang IUPPHK/ IUPHHBK

Kepada Kepala KPH

Penggunaan

kawasan hutan

Pendampingan kegiatan

penggunaan kawasan

Tenaga Teknis

Pemegang

IPPKH

Kepada :

a. Kepala KPH b. Kepala

Dishut Prov

SU

Pengembangan

investasi

Pendampingan kegiatan

promosi dalam pengembangan investasi

Staf KPH Investor Kepada Kepala

KPH

Kerjasama kemitraan usaha

Pendampingan kegiatan usaha kelompok kemitraan

Staf KPH Kelompok Tani

Kepada Kepala KPH

Sosial Manajemen konflik

Pendampingan kegiatan yang berkaitan dengan pemetaan dan mediasi

konflik

Tenaga Teknis Kelompok tani, masyarakat

sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Kemitraan

berbasis masyarakat

Pendampingan dalam

rangka pengembangan kemitraan usaha berbasis masyarakat

Staf KPH Kelompok

Tani

Kepada Kepala

KPH

Peningkatan kapasitas

masyarakat

a. Fasilitasi pengembangan

kapasitas masyarakat; b. Pelatihan/ sosialisasi /

studi banding

Penyuluh Kehutanan, Balai

Diklat Kehutanan

Kelompok tani,

masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Page 123: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 109

Aspek

Kegiatan Kegiatan Tahapan Pembinaan

Pelaksana

Pembinaan

Sasaran/

Target Pelaporan

Lingkungan Rehabilitasi hutan a. Pendampingan kegiatan rehabilitasi hutan;

b. Fasilitasi partisipasi dan koordinasi program.

Staf KPH Kelompok tani, masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Perlindungan hutan

a. Operasi pengamanan hutan;

b. Penyuluhan dalam

rangka perlindungan hutan;

c. Monitoring kawasan

hutan.

Staf KPH, Polisi Kehutanan, Penyuluh

Kehutanan

Kelompok tani, masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Konservasi (kehati

dan ekosistem)

Pendampingan pada

kegiatan konservasi kehati dan ekosistemnya

Staf KPH Kelompok tani,

masyarakat adat

Kepada Kepala

KPH

Manajemen perkantoran

Pengelolaan keuangan

Pendampingan pada pelaporan jurnal keuangan, laporan

triwulan, laporan tahunan

Kepala KPH Staf yang menangani keuangan KPH

Kepada Kadishut Prov SU

Pengelolaan

Sarpras dan perlengkapan

Pendampingan

pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan sarpras dan perlengkapan

Kepala KPH Staf yang

menangani sarpras dan perlengkapan

Kepada Ka.

Dishut Prov SU

Pengelolaan kepegawaian

a. Pendampingan pada kegiatan rekrutmen, kenaikan pangkat,

mutasi, pemberhentian pegawai;

b. Fasilitasi pembinaan pegawai melalui study banding, peningkatan

kinerja

Kepala KPH Staf yang menangani urusan

kepegawaian

Dilaporkan setahun sekali kepada Ka.

Dishut Prov SU

Pengelolaan

promosi dan transaksi bisnis

Pendampingan terhadap

kemajuan kegiatan promosi dan transaksi bisnis

Kepala KPH Staf KPH Dilaporkan

setahun sekali kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan

administrasi umum

Pendampingan kinerja administrasi umum

Kepala KPH Staf yang menangani administrasi

Dilaporkan setahun sekali kepada Ka.

Dishut Prov SU

Page 124: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 110

B. Pengawasan

Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap kinerja

KPHL Unit XXXII Nias agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai

dengan baik. Fungsi dari pengawasan adalah sebagai penghimpun informasi

yang nantinya bermanfaat dalam penilaian, sehingga dapat diketahui

perubahan-perubahan yang terjadi terhadap fungsi dan kelestarian kawasan

KPHL Unit XXXII Nias serta perubahan pada sosial ekonomi masyarakat.

Disamping sebagai penghimpun informasi, pengawasan juga dapat berfungsi

pemeriksaan terhadap ketepatan dan kesesuaian sasaran pengelolaan.

Pengawasan dilakukan oleh pihak internal pengelola maupun para pihak

yang berkompeten dan dilakukan secara langsung agar pelaksanaan

pengelolaan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Maksud dan tujuan

pengawasan adalah untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan rencana pengelolaan. Uraian pengawasan terhadap kegiatan disajikan

pada Tabel 6.2. berikut ini.

Tabel 6.2. Uraian Pengawasan Pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias

Aspek Kegiatan

Kegiatan Tahapan

Pengawasan Pelaksana

Pengawasan Sasaran /

Target Pelaporan

Produksi/ ekonomi

Pemanfaatan hutan dan

kawasan hutan (Jika nanti ada ijin di KPH)

Memeriksa RKU/RKT dan

Laporan Tahunan IUPHHK/IUPHBK

Tenaga Teknis Pemegang IUPPHK/

IUPHHBK

Kepada Kepala KPH

Penggunaan

kawasan hutan (Jika nanti ada ijin di KPH)

Memeriksa

kegiatan penggunaan kawasan

Tenaga Teknis Pemegang

IPPKH

Kepada :

a. Kepala KPH b. Ka. Dishut Prov

SU

Pengembanga

n investasi

Memeriksa kegiatan promosi

dan investasi

Staf KPH Investor Kepada Kepala KPH

Kerjasama

Kemitraan usaha

Memeriksa

kegiatan dalam rangka kemitraan usaha

Staf KPH Kelompok

Tani

Kepada

Kepala KPH

Sosial Manajemen konflik

Memeriksa kegiatan yang

berkaitan dengan pemetaan dan mediasi konflik

Tenaga teknis Kelompok Tani,

masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Page 125: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 111

Aspek Kegiatan

Kegiatan Tahapan

Pengawasan Pelaksana

Pengawasan Sasaran /

Target Pelaporan

Kemitraan berbasis masyarakat

Memeriksa kegiatan dalam rangka kemitraan usaha berbasis

masyarakat

Staf KPH Kelompok Tani

Kepada Kepala KPH

Peningkatan

kapasitas masyarakat

Memeriksa

kegiatan pegembangan kapasitas

masyarakat

Penyuluh

Kehutanan

Kelompok

Tani, masyarakat sekitar

hutan

Kepada Kepala

KPH

Lingkungan

Rehabilitasi

hutan

Memeriksa

kegiatan rehabilitasi hutan

Staf KPH

Kelompok

Tani, masyarakat sekitar

hutan

Kepada Kepala

KPH

Perlindungan

hutan

Memeriksa

kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan

Staf KPH,

Polisi Kehutanan, Penyuluh Kehutanan

Kelompok

Tani, masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala

KPH

Konservasi (kehati dan

ekosistem)

Memeriksa kegiatan

konservasi kehati dan ekosistemnya

Staf KPH Kelompok Tani,

masyarakat sekitar hutan

Kepada Kepala KPH

Manajemen perkantoran

Pengelolaan keuangan

Memeriksa laporan jurnal

keuangan, laporan triwulan, laporan tahunan

Kepala KPH Staf yang menangani

keuangan KPH

Kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan Sarana

prasarana dan perlengkapan

Memeriksa pengelolaan

sarana prasarana dan perlengkapan

Kepala KPH Staf KPH Dilaporkan setahun sekali

kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan

kepegawaian

Memeriksa

kegiatan terkait urusan kepegawaian

Kepala KPH Staf yang

menangani urusan kepegawaia

n

Dilaporkan

setahun sekali kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan

promosi dan

transaksi bisnis

Memeriksa kemajuan

kegiatan promosi dan transaksi bisnis

Kepala KPH Staf KPH Dilaporkan setahun sekali

kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan administrasi

umum

Memeriksa kinerja

administrasi umum

Kepala KPH Staf yang menangani

administrasi

Dilaporkan setahun sekali

kepada Ka. Dishut Prov SU

Page 126: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 112

C. Pengendalian

Pengendalian adalah segala upaya untuk menjamin dan mengarahkan

agar kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan. Dalam instansi pemerintahan, pengaturan

pengendalian terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP). Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien, kehandalan pelaporan

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara

menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. Unsur

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri dari lingkungan pengendalian,

penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

pemantauan pengendalian intern.

Untuk menjadikan pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias berjalan dengan

baik sesuai dengan perencanaan, tersedianya informasi yang terbuka pada

tingkat manajemen KPHL Unit XXXII Nias, mitra pengelolaan, pemerintah

daerah dan masyarakat, maka perlu dilakukan pengendalian tatalaksana

pengelolaan pada wilayah pengelolaan sehingga tujuan dari pengelolaan

tercapai dan menjamin seluruh proses pengelolaan berjalan sesuai dengan

aturan yang berlaku. Lingkup pengendalian dilakukan pada tingkat pimpinan

manajemen KPHL Unit XXXII Nias sampai kepada pelaksana di lapangan

sehingga tanggung jawab di dalam pelaksanaan pengelolaan berjalan

berdasarkan prosedur operasional dan tata kerja organisasi. Uraian

pengendalian pada KPHL Unit XXXII Nias disajikan dalam Tabel 6.3. berikut ini.

Page 127: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 113

Tabel 6.3. Uraian Pengendalian Pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias

Aspek Kegiatan

Kegiatan Tahapan

Pengendalian Pelaksana

Pengendalian Sasaran /

Target Pelaporan

Produksi/ ekonomi

Pemanfaatan hutan dan

kawasan hutan (Jika nanti ada ijin di KPH)

Memastikan tersedianya RKU/RKT,

Laporan Tahunan IUPHHK /IUPHHBK

Kasi. Perencanaan

dan Pemanfaatan Hutan

Pemegang IUPPHK/

IUPHHBK

Kepada Ka. KPH

Penggunaan

kawasan hutan (Jika nanti ada ijin di KPH)

Memastikan

penggunaan kawasan berjalan sesuai regulasi

Kasi.

Perencanaan dan Pemanfaatan

Hutan

Pemegang

IPPKH

Kepada :

a. Ka. KPH b. Ka. Dishut

Prov SU

Pengembangan

investasi Memastikan promosi dan investasi pada

KPHL Unit XXXII berjalan efektif

Kasi. Perencanaan

dan Pemanfaatan Hutan

Investor Kepada Ka. KPH

Kerjasama Kemitraan usaha

Memastikan kegiatan dalam rangka kemitraan usaha

berjalan efektif

Kasi. Perencanaan dan

Pemanfaatan Hutan

Kelompok Tani

Kepada Ka. KPH

Sosial Manajemen konflik

Memastikan kegiatan yang berkaitan dengan pemetaan dan mediasi konflik berjalan efektif dan tidak menimbulkan konflik baru

Kasi.

Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kelompok Tani,

Masyarakat sekitar hutan

Kepada Ka. KPH

Kemitraan berbasis masyarakat

Memastikan kegiatan dalam rangka kemitraan usaha berbasis masyarakat berjalan efektif

Kasi.

Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Kelompok Tani Kepada Ka. KPH

Peningkatan kapasitas masyarakat

Memastikan pegembangan kapasitas masyarakat

terlaksana

Kasi. Perlindungan Hutan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Kelompok Tani, masyarakat sekitar hutan

Kepada Ka. KPH

Lingkungan Rehabilitasi

hutan

Memastikan

kegiatan rehabilitasi hutan berjalan sesuai rencana

Kasi.

Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Kelompok

Tani, masyarakat sekitar hutan

Kepada Ka.

KPH

Perlindungan hutan

Memastikan kegiatan

perlindungan dan pengamanan hutan berjalan sesuai

rencana

Kasi. Perlindungan

Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kelompok Tani,

masyarakat sekitar hutan

Kepada Ka. KPH

Konservasi

(kehati dan ekosistem)

Memastikan kegiatan

konservasi kehati dan ekosistemnya berjalan sesuai

rencana

Kasi.

Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Kelompok Tani,

masyarakat sekitar hutan

Kepada Ka.

KPH

Page 128: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 114

Aspek Kegiatan

Kegiatan Tahapan

Pengendalian Pelaksana

Pengendalian Sasaran /

Target Pelaporan

Manajemen perkantoran

Pengelolaan keuangan

Memastikan tersedianya laporan

jurnal keuangan, laporan triwulan, laporan tahunan

Kepala KPH Staf yang menangani

keuangan KPH

Kepada Ka. Dishut Prov

SU

Pengelolaan sarana prasarana

dan perlengkapan

Memastikan inventarisasi dan

stock opname sarana prasarana dan perlengkapan terlaksana paling

kurang setahun sekali

Kepala KPH Staf KPH Dilaporkan setahun sekali

kepada Ka. Dishut Prov SU

Pengelolaan kepegawaian

Mengawal kegiatan rekrutmen, pelatihan, kenaikan

pangkat, mutasi, pemberhentian terlaksana sesuai

SOP

Kepala KPH Staf yang menangani urusan

kepegawaian

Dilaporkan setahun sekali kepada Ka.

Dishut Prov SU

Pengelolaan

promosi dan transaksi bisnis

Menjamin kemajuan

kegiatan promosi dan transaksi bisnis

Kepala KPH Staf KPH Dilaporkan

setahun sekali kepada Ka. Dishut Prov

SU

Pengelolaan administrasi

umum

Memastikan kinerja administrasi umum

terlaksana sesuai SOP

Kepala KPH Staf yang menangani

administrasi

Dilaporkan setahun sekali

kepada Ka. Dishut Prov SU

Page 129: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 115

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Sistem monitoring dan evaluasi dalam wilayah pengelolaan hutan dalam

suatu wadah KPH merupakan salah satu komponen utama dalam sistem

pemantauan dan pengendalian. Sistem pemantauan dan pengendalian itu

sendiri merupakan suatu perangkat sistem yang bertugas untuk

membangkitkan dan menyediakan informasi sehingga data dan informasi

tersebut dapat digunakan untuk memberikan umpan balik sehingga seluruh

dinamika sistem manajemen dapat dijaga pada status dan kondisi yang

diinginkan.

Sebagaimana dijelaskan pada tujuan, tugas pokok dan fungsi KPH, maka

sistem monitoring dan evaluasi yang dikembangkan harus merupakan bentuk

umpan balik yang positif yaitu perangkat pemantauan dan pengendalian yang

mempunyai kapasitas untuk mengakses sistem manajemen dan melakukan

perubahan terhadap sistemnya sendiri apabila memang diperlukan. Dengan

demikian maka sistem monitoring dan evaluasi akan mencakup :

1 . Seluruh tingkat (level) dan perangkat organisasi;

2. Input, proses dan output yang dilaksanakan oleh KPH;

3. Fungsi - fungsi yang dijalankan KPH.

Di dalam proses manajemen, monitoring dan evaluasi dapat

mengambil bagian di hampir seluruh tingkatan, baik di tingkat perencanaan,

tingkat operasional kegiatan (implementasi), maupun tingkat pasca

implementasi. Evaluasi ditujukan untuk membuat justifikasi terhadap rencana

yang dibuat, pencapaian tujuan dan pelaksanaan rencana, serta dampak

yang ditimbulkan terhadap lingkungan maupun kinerja manajemen di lingkup

KPH sendiri.

Page 130: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 116

A. Pemantauan

Pemantauan adalah kegiatan pengamatan secara terus - menerus

terhadap pelaksanaan suatu tugas dan fungsi satuan organisasi. Kegiatan

pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi dapat dilakukan oleh unsur

internal KPHL Unit XXXII Nias maupun unsur eksternal baik oleh instansi

pemerintah maupun masyarakat. Pemantauan atau monitoring terhadap

jalannya pengelolaan kawasan dilaksanakan oleh KPHL Unit XXXII Nias

bersama-sama dengan instansi terkait dan pihak Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) sebagai mitra.

Kegiatan pemantauan akan dilakukan secara berkala dan berjenjang

sesuai dengan tahapannya, terhadap seluruh kegiatan dan komponen

pengelolaan lainnya yang dilaksanakan KPHL Unit XXXII Nias. Tim pelaksana

pemantauan disesuaikan dengan keterkaitan tugas dan fungsinya, serta akan

ditunjuk dengan surat perintah tugas. Hasil yang diperoleh dari pemantauan

tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan dalam evaluasi kegiatan tahun

berjalan dan sebagai dasar dalam penyusunan rencana untuk kegiatan

berikutnya. Rencana kegiatan pemantauan dan tim pelaksana pemantauan

terhadap seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KPHL Unit XXXII Nias

tahun 2017-2026 disajikan pada Tabel 7.1.

Pada kegiatan KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018-2027 terdapat juga

kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi / lembaga lain dalam rangka

mendukung kapasitas kelembagaan KPHL Unit XXXII Nias. Kegiatan

pemantauan terhadap kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan instansi / lembaga

lain akan dilakukan seperti proses yang ditunjukkan pada Tabel 7.2.

B. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan melihat ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan, yang dikategorikan

kedalam kelompok masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), dan

Page 131: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 117

manfaat (benefits). Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mencakup :

1. Pemantauan dan evaluasi oleh internal KPHL Unit XXXII,

2. Pemantauan dan evaluasi oleh institusi lain, dan

3. Pemantauan dan evaluasi oleh masyarakat.

Evaluasi keberhasilan program pengelolaan KPHL Unit XXXII Nias dapat diukur

dari:

1. Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan KPHL Unit

XXXII Nias semakin menurun.

2. Timbulnya kesadaran dan meningkatnya peran aktif masyarakat terutama

yang di sekitar kawasan hutan untuk menjaga dan melindungi hutan dari

gangguan keamanan, serta berkembangnya nilai-nilai kearifan lokal

masyarakat dalam mendukung pengelolaan kawasan hutan.

3. Berhasilnya program pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan

sebagai upaya alternatif dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

4. Meningkatnya pengelolaan kawasan hutan oleh seluruh stakeholder terkait

yang memiliki kepedulian terhadap hutan, yang dimulai dari Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara,

KPHL Unit XXXII Nias, dan pihak mitra pendukung.

5. Tersedianya data dan informasi mengenai potensi kawasan hutan.

C. Pelaporan

Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi. Pada

instansi pemerintah, pelaporan seluruh kegiatan yang dilaksanakan

disampaikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dari

suatu instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran, yang dikaitkan dengan

pencapaian tujuan dan sasarannya. Penyampaian laporan disampaikan kepada

pihak yang memiliki hak atau yang berkewenangan meminta keterangan atau

pertanggungjawaban.

Page 132: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 118

Pada kegiatan pelaporan, KPHL Unit XXXII Nias melaporkan hasil akhir

dari seluruh kegiatan-yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya secara berkala. Pelaporan mengacu pada standar operasional

prosedur yang berlaku. Tahapan dalam penyusunan laporan dimulai dari

penyiapan format laporan, penyusunan bahan laporan dan resume telaahan,

serta penyusunan laporan. Laporan terdiri dari Laporan Bulanan, Laporan

Triwulan, Laporan Semester dan Laporan Tahunan. Seluruh laporan

ditandatangani Kepala KPHL Unit XXXII Nias dan disampaikan kepada Kepala

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dengan tembusan instansi terkait

lainnya.

Page 133: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 119

Tabel 7.1. Uraian Kegiatan Pemantauan dan Tim Pelaksana Pemantauan Kegiatan yang dilaksanakan KPHL Unit XXXII Nias

No Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Sasaran / Target Tim Pemantau

A Inventarisasi Wilayah serta Penataan dan Penetapan Kawasan Hutan

1. Inventarisasi Hasil Hutan Kayu (HHK) Penyusunan rencana, pembentukan tim, pelaksanaan

inventarisasi dan pembuatan laporan. Areal KPHL Unit XXXII Nias KPH, Dinas Kehutanan Prov

SU, Balai PSKL 2. Inventarisasi Hasil Hutan Bukan Kayu

(HHBK)

Penyusunan rencana, pembentukan tim, pelaksanaan

inventarisasi dan pembuatan laporan.

Areal KPHL Unit XXXII Nias KPH, Dinas Kehutanan Prov

SU, Balai PSKL 3. Pengukuran dan Pemasangan Tanda

Batas Kawasan dan Fungsi Blok Penyusunan rencana, pembentukan tim, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Areal KPHL Unit XXXII Nias KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, BPKH Wil I Medan

4. Pemeliharaan Tanda Batas Kawasan dan Fungsi Blok Hutan

Penyusunan rencana, pembentukan tim, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Areal KPHL Unit XXXII Nias KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, BPKH Wil I Medan

B Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu

1. Pembangunan HTR Identifikasi lokasi usulan dan fasilitasi usulan Kelompok Tani / Koperasi KPH, Dinas Kehutanan Prov

SU, Balai PSKL 2. Pembangunan HKm Identifikasi lokasi usulan dan fasilitasi usulan Kelompok Tani / Koperasi KPH, Dinas Kehutanan Prov

SU, Balai PSKL

3. Kerjasama Kemitraan Kehutanan Identifikasi lokasi usulan, penyusunan Naskah Kerjasama Kemitraan dan pelaksanaan kerjasama kemitraan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, Balai PSKL

4. Pembangunan dan Pengembangan Lokasi Jasa Lingkungan

Identifikasi potensi, penyusunan rencana, pelaksanaan pembangunan, promosi potensi dan pembuatan laporan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, Balai PSKL

5. Pembangunan Hutan Karet Identifikasi lokasi dan kelompok tani, penyusunan rancangan, pelaksanaan penanaman / pengkayaan dan pembuatan laporan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

C Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengembangan Kelembagaan dan

Pembinaan Kelompok Tani Inventarisasi kelompok tani, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, Balai PSKL

2. Bimbingan dan Teknologi serta Pelatihan dan Pendidikan

Identifikasi peserta, penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Kelompok Tani, Masyarakat sekitar Hutan

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, Balai PSKL

3. Pengembangan Sistem Tumpangsari

Tanaman Kehutanan dengan Tanaman Perkebunan

Identifikasi lokasi, penyusunan rencana,

penyusunan naskah kerja sama, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU,

Balai PSKL

4. Pengembangan Tanaman Aren dan Identifikasi lokasi, penyusunan rencana, Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU,

Page 134: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 120

No Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Sasaran / Target Tim Pemantau

Produk Turunannya pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan.

Balai PSKL

D Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

1. Pemantauan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Penanaman pada areal kewajiban rehabilitasi.

Pemegang IPPKH KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

E Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Ijin

1. Kegiatan Penanaman, Pengkayaan

Tanaman dan Pemeliharaan Tanaman

Identifikasi lahan kritis, penyusunan rancangan

teknis, persiapan alat dan bahan, pembuatan persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pembuatan peta dan laporan.

Kelompok Tani KPH, Dinas Kehutanan Prov SU,

BPDAS HL

F Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

1. Deliniasi Areal Perlindungan

Setempat Identifikasi areal, pemetaan areal lindung / perlindungan setempat, kawasan cagar budaya,

kawasan rawan bencana

Peta kawasan perlindungan setempat, cagar budaya,

rawan bencana

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, BPDAS HL

2. Upaya Perlindungan dan Pengawetan Flora dan Fauna

Identifikasi lokasi sumber plasma nutfah, pembangunan tempat penangkaran flora dan

fauna

Lokasi plasma nutfah dan penangkaran flora dan fauna

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU, BBKSDA

Page 135: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 121

3. Perlindungan Hutan Penyusunan rencana, pembentukan panitia, penyiapan alat dan perlengkapan, pelaksanaan dan pembuatan laporan

Kelompok tani, masyarakat sekitar hutan, Penyuluh Kehutanan Swadaya

Masyarakat (PKSM), stake holder terkait.

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

4. Upaya Konservasi HCVF Identifikasi lokasi, penyusunan rencana, pelaksanaan konservasi dan pembuatan laporan

Kelompok tani, masyarakat adat

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

G Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Ijin

1. Rapat koordinasi antara KPH dengan Pemegang Ijin jika nanti ada

Penyusunan rencana, pelaksanaan rapat dan pembuatan laporan

Pemegang IUPHHK-HA, IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKm, IPPKH

KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

H Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder Terkait

1. Rapat koordinasi antara KPH dengan Stakeholder terkait

Penyusunan rencana, pelaksanaan rapat dan pembuatan laporan

Stakeholder terkait KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

I Penguatan Kelembagaan KPH

1. Pengembangan dan Peningkatan

Kapasitas SDM

Identifikasi kebutuhan SDM, perekrutan SDM,

pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan

SDM KPH KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Operasional KPH

Identifikasi kebutuhan, pembentukan panitia, penyusunan rencana, penunjukan rekanan, pelaksanaan dan pembuatan laporan / Berita

Acara

SDM KPH KPH, Dinas Kehutanan Prov SU

Page 136: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN | 122

Tabel 7.2. Uraian Kegiatan Pemantauan dan Tim Pelaksana Pemantauan Kegiatan yang Dilaksanakan Instansi /

Lembaga Lain No Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Sasaran / Target Tim Pemantau

A Penguatan Kelembagaan KPH

1. Pelatihan teknis Identifikasi peserta, Penyusunan rencana

kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan

SDM KPH, PKSM,

Masyarakat sekitar hutan

Balai Diklat Kehutanan,

Lembaga Diklat lainnya

Tabel 7.3. Uraian Kegiatan Evaluasi dan Tim Pelaksana Evaluasi Kegiatan yang Dilaksanakan KPHL Unit XXXII Nias

No Kegiatan Proses Kegiatan yang Dievaluasi Sasaran / Target Tim Evaluasi

A Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan Jika nanti ada ijin baru dalam wilayah kerja KPHL Unit XXXII

1. Ijin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan Penanaman pada areal kewajiban rehabilitasi Pemegang IPPKH Dinas Kehutanan Prov SU,

Kemen LHK 2. Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (IUPHHK)

Evaluasi RKU dan RKT, pembayaran PSDH,

DR dan PNBP

Pemegang UPHHK HTR,

IUPHHK HKm

Dinas Kehutanan Prov SU,

Kemen LHK

Page 137: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VIII. PENUTUP| 115

VIII. PENUTUP

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit

XXXII Nias Tahun 2018–2027 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman

pengelolaan / pembangunan kehutanan untuk mencapai kondisi sesuai visi dan

misi pembangunan KPHL Unit XXXII Nias pada tahun 2027. Di awal

beroperasinya KPHL Unit XXXII Nias tentu akan menghadapi berbagai kendala

seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya SDM handal,

regulasi yang belum lengkap disamping belum memiliki pengalaman dalam

tindakan pengelolaan hutan lestari. Namun, diharapkan kendala-kendala

tersebut dapat segera diatasi dengan seiringnya waktu berjalan.

Kondisi wilayah kelola KPHL Unit XXXII Nias yang sebagian bukan hutan

memerlukan program kegiatan yang terarah dan terukur sehingga dapat

mengembalikan sebagian tutupan hutan yang berganti. Dalam proses dan

tahapannya pengembalian tutupan hutan harus bermanfaat untuk

pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjaga

keseimbangan lingkungan hidup. Perlindungan dan pelestarian hutan yang

tersisa di wilayah kelola KPH dapat mengurangi resiko akibat degradasi lahan

dan deforestasi. Kondisi ini memerlukan pencermatan dan perhatian dari

pengelola KPHL Unit XXXII Nias.

Arahan dalam RPHJP KPHL Unit XXXII Nias Tahun 2018–2027

memberikan pedoman agar lembaga KPH yang mandiri dapat terwujud,

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan optimal, berhentinya degradasi

hutan dan deforestasi, pengelolaan kawasan konservasi yang optimal dengan

kesetaraan antara perlindungan hutan, pengawetan dan pemanfaatan,

terinternalisasinya komitmen dan kesepakatan daerah, nasional di sektor

kehutanan dalam kebijakan dan pelaksanaan pembanguan kehutanan di pusat

dan provinsi.

Page 138: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL …kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1592929215rphjp_kphl_xx… · rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphl unit xxxii nias

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHL UNIT XXXII NIAS

PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 - 2027

BAB VIII. PENUTUP| 116

Proses penyusunan rencana pengeloloaan hutan melibatkan berbagai

pihak dan sektor untuk membangun pondasi dukungan yang kuat dari

para pihak dan sektor terkait dalam implementasinya. Sebagai pelengkap dan

pendukung kegiatan perencanaan dan implementasi kegiatan pengelolaan

hutan di KPHL Unit XXXII Nias, maka dokumen RPHJP KPHL Unit XXXII Nias

Tahun 2018 – 2027 dilengkapi dengan data dan informasi spasial berupa peta.

Jenis peta yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini meliputi:

1. Peta Wilayah Kerja KPHL Unit XXXII Nias

2. Peta Penataan Hutan KPHL Unit XXXII Nias

3. Peta Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu KPHL Unit XXXII Nias

4. Peta Penutupan Lahan KPHL Unit XXXII Nias

5. Peta Daerah Aliran Sungai KPHL Unit XXXII Nias

6. Peta Aksesibilitas KPHL Unit XXXII Nias

7. Peta Penggunaan Lahan KPHL Unit XXXII Nias

8. Peta Keberadaan Ijin Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan

Hutan KPHL Unit XXXII Nias

9. Peta Tanah KPHL Unit XXXII Nias

10. Peta Curah Hujan KPHL Unit XXXII Nias

11. Peta Geologis KPHL Unit XXXII Nias