Upload
hadien
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGISKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA CIMAHITAHUN 2015 - 2019
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
1/1/2016
2016
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Komisi Pemilihan UmumKOTA CIMAHI
KATA PENGANTAR
Perencanaan yang baik merupakan piiakan awal untuk menentukan arah
kebijakan yang strategis melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat.
Perencanaan yang bersifat strategis merupakan acuan bagi semua pihak dalam
memformulasikan kebiiakan, melakukan pemantauan dan monitoring, dan
mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang tetah ditetapkan dapat dicapai
dengan efektif dan efisien. Rencana Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan Umum
Kota Cimahi Tahun 2015 – 2019 merupakan pedoman selama lima tahun ke depan
serta panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komisi Pemilihan Umum Kota
Cimahi, yang disusun dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis,
terutama yang menyangkut potensi, peluang, tantangan, dan permasalahan yang
dihadapi Komisi pemilihan Umum Kota Cimahi.
Renstra dirumuskan untuk menjadi arahan bagi seluruh jajaran KPU Kota
Cimahi dan para pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan. Renstra ini iuga disusun dengan berpedoman pada Renscana
Strategis KPU Tahun 2015 – 2019.
Mengingat hal tersebut maka semua sub bagian dan staf Komisi pemilihan
Umum Kota Cimahi harus melaksanakannnya secara akuntabel dan senantiasa
berorientasi pada peningkatan kineria. Untuk menjamin keberhasilan pelakanaannya
dan mewujudkan pencapaian Visi Renstra Komisi Pemilihan Umum yaitu Meniadi
Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk
Terwujudnya Pemitu yang LUBER dan JURDIL. Atas segala masukan dan
sumbangan pemikiran semua pihak yang tetah berpartisipasi mewuiudkan Renstra
KPU Kota Cimahi Tahun 2015 - 2019 disampaikan penghargaan dan terima kasih.
Semoga dokumen perencanaan ini bermanfaat dalam mewuiudkan Komisi
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Komisi Pemilihan UmumKOTA CIMAHI
Pemilihan Umum Kota Cimahi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang
memiliki integritas dan kredibilitas.
Cimahi, Maret 2016Ketua
Handi Dananjaya
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Komisi Pemilihan UmumKOTA CIMAHI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1KONDISI UMUM 2
1.2POTENSI DAN PERMASALAHAN 11
1.2.1 POTENSI 12
a. Aspek Kelembagaan 12
b. Aspek Sumber Daya Manusia 14
c. Aspek Kepemimpinan 16
d. Aspek Business Process dan Kebijakan 17
e. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi 19
f. Aspek Hubungan dengan Stakeholders 20
1.2.2 PERMASALAHAN 21
a. Aspek Kelembagaan 21
b. Aspek Sumber Daya Manusia 22
c. Aspek Kepemimpinan 23
d. Aspek Business Process dan Kebijakan 23
e. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi 24
f. Aspek Hubungan dengan Stakeholders 24
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI 29
2.1 VISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHI 29
2.2 MISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHI 29
2.3 TUJUAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHI 30
2.4 SASARAN STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHI 31
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN 33
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Komisi Pemilihan UmumKOTA CIMAHI
KOTA CIMAHI 33
3.2 KERANGKA REGULASI 34
3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN 37
BAB IV TARGET KINERJA 39
BAB V PENUTUP 47
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
1
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
BAB IPENDAHULUAN
Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, mustahil
bagi tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berjalan dengan baik.
Perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksikondisi pada masa
depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat
digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk bekerja 5 – 10 tahun ke
depan.
Setiap organisasi/ lembaga perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap
kegiatannya. Perencanaan merupakan proses dasar bagi sebuah organisasi/
lembaga untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu organisasi/ lembaga harus menetapkan tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.
Begitu pula halnya dengan KPU Kota Cimahi, sebagai salah satu lembaga
konstitusional independen, Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi telah
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk
menyelenggarakan pemilihan umum secara nasional dan lokal. Pemilihan
umum yang bersifat nasional meliputi pemilihan umum legislative dan
pemilihan umum presiden, sementara pemilihan yang bersifat local meliputi
pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan walikota dan wakil
walikota cimahi. Berbagai tantangan dan permasalahan baik yang datang dari
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
2
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
internal dan eksternal organisasi timbul seiring dengan perubahan dinamika
kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
Jawaban strategis dari berbagai tantangan dan permasalahan tersebut adalah
melalui sebuah perencanaan strategis organisasi yang mampu memetakan
potensi dan permasalahan yang ada untuk kemudian melihat perubahan
lingkungan strategis organisasi dan akhirnya menetapkan apa yang hendak
dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Atas
dasar inilah, maka Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi menyusun Rencana
Strategis Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi untuk periode 2015 – 2019.
Rencana strategis Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi disusun dengan
berpedoman pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63
/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum
Tahun 2015 – 2019, maka Renstra Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi
memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi kebijakan serta program dan
kegiatan yang merupakan acuan di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota
Cimahi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama periode 5 (lima)
tahun mendatang.
1.1KONDISI UMUMKomisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan
Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yang mempunyai tugas,
wewenang dan kewajiban menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
dan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU Kota Cimahi memiliki
tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan ini
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
3
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
merupakan peraturan pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2007 yang sejatinya mengalami penyempurnaan dalam konsep birokratis,
terutama pada konsep kemandirian penyelenggara pemilu.
Penyempurnaan aturan tersebut hendak mempertegas bahwa Komisi
Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang sangat penting
secara konstitusional dan memiliki kelembagaan yang bersifat nasional,
tetap dan mandiri dalam menyelenggarakan pemilihan umum yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Peran strategis tersebut
tercermin dalam uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang diemban oleh
Komisi Pemilihan Umum khususnya Komisi Pemilihan Umum Kota
Cimahi.
Adapun tugas kewenangan KPU Kabupaten/Kota berdasarkan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
sebagai berikut :
(1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta
menetapkan jadwal di kabupaten/kota;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di
kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah
kerjanya;
e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan
dan menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
4
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
f. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
g. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara
rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;
h. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan
suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota
Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan
berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara
di PPK;
i. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya
kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan
KPU Provinsi;
j. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/ Kota untuk
mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;
k. mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah
kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/ kota yang
bersangkutan dan membuat berita acaranya;
l. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, dan KPPS;
m. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
n. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
5
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu
Kabupaten/Kota dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu
dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU
Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
p. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu; dan
q. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi, dan/ atau undang-undang.
(2) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta
menetapkan jadwal di kabupaten/kota;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di
kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah
kerjanya;
e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan
dan menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
f. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden di kabupaten/kota yang
bersangkutan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
6
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
suara di PPK dengan membuat berita acara panghitungan
suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
h. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya
kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan
KPU Provinsi;
i. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, dan KPPS;
j. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
k. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/
Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu
Kabupaten/Kota dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
l. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau
yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU
Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
m. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu; dan
n. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi, dan/ atau undang-undang.
(3) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
meliputi:
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
7
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
a. merencanakan program, anggaran, dan jadwal Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;
b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
pedoman dari KPU dan/ atau KPU Provinsi;
c. menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis
untuk tiap-tiap tahapan penye-lenggaraan Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan Peraturan perundangundangan;
d. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi serta Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota dalam
wilayah kerjanya;
e. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
semua tahapan penyeleng-garaan Pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan
perundangundangan dengan memperhatikan pedoman dari
KPU dan/atau KPU Provinsi;
f. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan
dan menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
g. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota;
h. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dan
menyampaikannya kepada KPU Provinsi;
i. menetapkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala
daerah kabupaten/kota yang telah memenuhi persyaratan;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
8
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
j. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan rekapitulasi hasil
penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah
kabupaten/kota yang bersangkutan dengan membuat berita
acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan
suara;
k. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya
kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/ Kota, dain
KPU Provinsi;
l. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/ Kota untuk
mengesahkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;
m. mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil
kepala daerah kabupaten/ kota terpilih dan membuat berita
acaranya;
n. melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten/Kota kepada KPU melalui KPU Provinsi;
o. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, dan KPPS;
p. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
q. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
9
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Kabupaten/Kota dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
r. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan/atau yang berkaitan
dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
s. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman
KPU dan/atau KPU Provinsi;
t. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota;
u. menyampaikan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten/Kota kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/ walikota, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan
v. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi dan/ atau undang-undang.
Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011, Komisi Pemilihan Umum Kota
Cimahi beranggotakan 5 (lima) orang dengan masa tugas selama 5 (lima)
tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Untuk mendukung
kelancaran tugas dan wewenang KPU Kota Cimahi, dibentuk Sekretariat
KPU Kota Cimahi dengan dipimpin oleh seorang Sekretaris KPU Kota
Cimahi.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPU Kota Cimahi didukung
oleh sumber daya manusia yang cukup memadai yang meliputi:
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
10
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
1. Sebanyak 3 orang merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah yang
diperbantukan di KPU Kota Cimahi. Seluruh pegawai dimaksud saat
ini mengisi jabatan kasubag yang terdiri dari:
2. Sebanyak 14 orang merupakan Pegawai Negeri Sipil Organik KPU
yang terdiri dari 2 orang PNS organic yang ditempatkan oleh KPU RI
pada tahun 2009, 4 orang PNS organic yang ditempatkan oleh KPU
RI pada tahun 2010 dan 8 orang yang merupakan pegawai yang
mutasi atau alih tugas dari KPU Kabupaten/ Kota lain yang
ditempatkan di KPU Kota Cimahi.
3. Sebanyak 5 orang merupakan tenaga pendukung yang terdiri dari
Sopir, Satuan Pengamanan dan Paramubakti.
Gambar 1Kondisi Jumlah Pegawai KPU Kota Cimahi
Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang dimiliki oleh KPU Kota Cimahi
berjumlah 17 orang, dengan rincian 3 orang merupakan PNS Daerah
yang diperbantukan dan 14 orang merupakan PNS organic yang berasal
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
11
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
dari KPU. Berdasarkan golongan ruang yang ada, pegawai KPU Kota
Cimahi dapat digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2Kondisi PNS KPU Kota Cimahi berdasarkan Golongan Ruang
Berdasarkan gambar diatas, pada Tahun 2015 KPU Kota Cimahi memiliki
jumlah PNS sebanyak 17 orang dengan pembagian golongan ruang
sebagai berikut:
1. Golongan ruang II/d sebanyak 3 orang;
2. Golongan ruang III/b sebanyak 11 orang;
3. Golongan ruang III/c sebanyak 2 orang; dan
4. Golongan ruang III/d sebanyak 1 orang.
1.2POTENSI DAN PERMASALAHANPotensi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan;
kekuatan; kesanggupan; daya. Dengan kata lain, potensi adalah suatu
energy ataupun kekuatan yang masih belum digunakan secara optimal.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
12
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Sementara masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang
harus diselesaikan. Suatu masalah dapat disadari keberadaannya
manakala suatu keadaan berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan
atau direncanakan. Dalam beberapan literature riset, masalah sering kali
didefinisikan sebagai sesuatu yang membutuhkan alternatifjawaban,
artinya jawaban masalah atau pemecahan masalah bisa lebih dari
satu.selanjutnya dengan criteria tertentu akan dipilih salah satu jawaban
yang paling kecil resikonya. Biasanya, alternative jawaban dimaksud
dapat diidentifikasi jika organisasi/ lembaga telah memiliki sejumlah data
dan informasi yang berkaitan dengan masalah bersangkutan.
Melalui penyusunan rencana strategis ini, KPU Kota Cimahi mencoba
untuk menyusun berbagai potensi yang dimiliki dan permasalahan yang
selam ini dihadapi untuk kemudian dirumuskan bagaimana langkah-
langkah yang harus ditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan
dimaksud sehingga target kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara maksimal.
1.2.1 POTENSIa. Aspek Kelembagaan
Pengertian lembaga lebih menunjuk pada sesuatu bentuk,
sekaligus juga mengandung makna yang abstrak. Karena dalam
pengertian lembaga juga mengandung tentang seperangkat
norma-norma , peraturan-peraturan yang menjadi cirri lembaga
tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, kelembagaan memiliki
penekanan pada kelima aspek berikut:
1) Kelembagaan berkenan dengan sesuatu yang permanen.
Suatu norma atau tata cara yang bersifat tetap tersebut
berada dalam suatu kelembagaan;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
13
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
2) Berkaitan dengan hal-hal yang abstrak yang menentukan
perilaku. Secara garis besar, hal yang dimaksud terdiri dari
nilai, norma, hokum, peraturan-peraturan, pengetahuan, ide-
ide dan moral;
3) Berkaitan dengan perilaku atau seperangkat tata kelakuan
atau cara bertindak yang mantap dalam sebuah organisasi/
lembaga;
4) Kelembagaan juga menekankan kepada pola perilaku yang
disetujui dan memiliki sanksi;
5) Kelembagaan merupakan cara-cara yang standar untuk
memecahkan masalah.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diidentifikasi berbagai potensi
yang dimiliki oleh KPU Kota Cimahi sebagai berikut:
1) Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi merupakan lembaga
yang bersifat permanen, mandiri dan independen
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 22E ayat (5) yang berbunyi, “pemilihan umum
diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap dan mandiri”;
2) Dalam melaksanakan tugasnya, KPU Kota Cimahi
didasarkan pada peraturan perundangan-undangan yang
berlaku dalam arti terdapat aturan baku yang mengatur tugas
pokok dan fungsi organisasi/ lembaga;
3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, KPU Kota
Cimahi dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
4) Terdapat sanksi yang mengatur bagi penyelenggara pemilu
khususnya KPU Kota Cimahi.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
14
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
b. Aspek Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
piker dan daya fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia
merupakan asset penting dalam upaya peningkatan kualitas
suatu organisasi/ lembaga. Hal itu karena hasil kerja dan karya
sangat ditentukan oleh kualitas SDM seseorang. Perlunya
sumber daya manusia dikelola dengan baik karena manusia
selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi/ lembaga. Manusia adalah perencana, pelaku
sekaligus penentu terwujudanya tujuan organisasi/ lembaga.
Oleh karena itu, pengembangan fungsi dan potensi sumber daya
manusia perlu dikembangkan semaksimal mungkin. Adapun
pengembangan dimaksud meliputi:
1) Perencanaan yang diibaratkan sebagai inti manajemen
sumber daya manusia, karena perencanaan itu sendiri dapat
mengurangi ketidakpastian diwaktu yang akan datang.
Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan merencanakan sumber
daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi/
lembaga;
2) Pengorganisasian yang dilakukan untuk mengatur/ menata
semua anggota dalam organisasi agar mampu bekerja dalam
unit kerja yang ada. Hal ini dilakukan untuk menetapkan
pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi;
3) Pengarahan adalah suatu kegiatan pembekalan yang
dilakukan agar semua anggota dalam organisasi lebih efektif
dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan organisasi/
lembaga;
4) Pengendalian merupakan suatu kegiatan pemantauan yang
dilakukan terhadap seluruh anggota dalam organisasi agar
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
15
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
menaati peraturan-peraturan organisasi/ lembaga yang telah
ditetapkan dan bekerja sesuai dengan rencana;
5) Pengadaan adalah suatu proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan
pegawai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi/
lembaga;
6) Pengembangan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
organisasi/ lembaga untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral sumber daya manusia dalam
organisasi/ lembaga. Dalam hal ini pengembangan dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan sesuai
denga kebutuhan organisasi, baik untuk memenuhi
kebutuhan saat ini maupun di masa mendatang;
7) Kompensasi atau pemberian balas jasa;
8) Pengintegrasian merupakan suatu fungsi operasional yang
dianggap sangat penting karena kegiatan ini dilaksanakan
untuk mempersatukan kepentingan organisasi/ lembaga agar
tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan;
9) Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas sumber daya organisasi sehingga selalu
mendukung tercapainya tujuan organisasi/ lembaga;
10)Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen
sumber daya manusia yang terpenting dan kunci bagi
terwujudnya suatu tujuan;
11)Pemberhentian adalah putusnya suatu hubungan kerja
seseorang dengan suatu organisasi/ lembaga.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam
aspek sumber daya manusia KPU Kota Cimahi memiliki potensi
yang menjadi modal bagi keberlangsungan lembaga yang
meliputi:
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
16
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
1) Jumlah pegawai KPU Kota Cimahi cukup ideal untuk
mengelola kegiatan pemilu;
2) Tingkat pendidikan pegawai di KPU Kota Cimahi sebagian
besar adalah sarjana;
3) Sebanyak 4 pegawai KPU Kota Cimahi telah memiliki
sertifikasi pengadaan barang dan jasa;
4) Sebanyak 2 orang pegawai telah memiliki sertifikat
bendahara/ pengelola keuangan;
5) Setiap sub bagian di KPU Kota Cimahi setidaknya didukung
oleh minimal 2 orang staf dari unsure PNS organic KPU.
c. Aspek Kepemimpinan
Aspek kepemimpinan merupakan penilaian bawahan kepada
pimpinan dalam menjalankan tugasnya. Penilaian kinerja
seorang pimpinan dapat dilihat dari berbagai aspek berikut ini:
1) Menjalankan prosedur dan aturan dengan jelas, seorang
pemimpin dari sebuah organisasi/ lembaga berfungsi sebagai
manajer tim dan setiap proses atau prosedur yang berlaku
perlu ditegakkan dengan baik dan dijalankan oleh masing-
masing anggota tim. Kemampuan pemimpin dalam membuat
anggota tim menjalankan proses dan prosedur menunjukkan
pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin;
2) Menjelaskan informasi yang relevan bagi anggota tim/
bawahan . sebagai pemimpin harus mampu menjelaskan
setiap rincian kerja masing-masing anggota tim/ bawahan,
dan menjadikan mereka bekerja produktif. Keterbukaan yang
dijalankan adalah informasi yang relevan bagi masing-
masing individu tim/ bawahan. Informasi ini harus sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan sehingga dapat bekerja baik
dan benar;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
17
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
3) Menciptakan suasana kerja yang kondusif. Sebagai
pemimpin harus membangun suasana yang kondusif yakni
suasana kerja yang penuh keakraban, kehangatan dan
lingkungan personal yang dekat. Kedekatan personal secara
langsung akan membangun suasana kerja yang kondusif;
4) Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk membangun
motivasi kepada masing-masing pegawai. Aspek
kepemimpinan akan terbentuk secara alami jika pemimpin
mampu menjadi tempat bertukar pikiran atau bahkan tempat
curahan hati bawahan;
5) Pemimpin memiliki kemampuan untuk menerima dan
melakukan perubahan. Perubahan yang diharapkan adalah
perbaikan kualitas, peningkatan proses kerja, perubahan
system kerja yang lebih efektif, peningkatan kinerja pegawai
dan tim.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa dalam hal
aspek kepemimpinan KPU Kota Cimahi memiliki potensi sebagai
berikut:
1) Seluruh pegawai KPU Kota Cimahi berdasarkan kebijakan
pimpinan telah diposisikan sesuai dengan kemampuan
masing-masing pegawai;
2) Seluruh kegiatan di KPU Kota Cimahi telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
d. Aspek Business Process dan Kebijakan
Sebuah kebijakan tentu mengandung banyak sisi, banyak aspek
atau sudut pandang. Terdapat lima aspek dalam sebuah
kebijakan yang meliputi:
1. Pembuat kebijakan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
18
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Sebuah kebijakan pasti ada yang membuatnya. Kebijakan
pemerintah dibuat dan diterbitkan oleh lembaga atau pejabat
pemerintah. Pejabat dan lembaga itu meliputi semua
tingkatan pemerintahan, dapat dari pusat, di daerah provinsi,
di daerah kabupaten atau kota dan dapat pula di desa atau
kelurahan.
2. Isi kebijakan
Isi kebijakan public antara lain sebagai berikut:
- Masalah public yang menyangkut kepentingan dan
keselamatan bersama;
- Masukan dari berbagai pihak termasuk anggota
masyarakat atas permintaan pemerintah;
- Kebersamaan antara pemerintah dan warga masyarakat
dalam melaksanakan kebijakan;
- Evaluasi kebijakan;
- Membentuk perilaku atau budaya demokrasi;
- Membentuk masyarakat hokum;
- Membentuk masyarakat madani
3. Pelaksanaan kebijakan
Pelaksanaan kebijakan yang baik akan menentukan
tercapainya tujuan kebijakan. Artinya, dapat menghasilkan
dampak positif yang diharapkan dan dapat menghindari
dampak negative yang tidak diharapkan.
4. Hasil kebijakan
Hasil kebijakan yang tidak sesuai dengan perencanaan,
menunjukkan kegagalan sebuah kebijakan.
5. Dampak kebijakan
Secara umum, kebijakan diharapkan berdampak positif atau
menimbulkan akibat positif terhadap kehidupan rakyat.
Namun demikian, tidak jarang suatu kebijakan dapat
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
19
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
menimbulkan dampak negative. Biasanya dampak negative
ini merupakan dampak sampingan yang kurang/ tidak
diperhitungkan sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam hal aspek kebijakan KPU
Kota Cimahi memiliki berbagai potensi yang meliputi:
1) Produk kebijakan yang disusun telah disesuaikan dengan
aturan tata naskah dinas;
2) Produk kebijakan yang dibuat telah disesuaikan dengan
tanggungjawab pembuat kebijakan semisal produk-produk
kebijakan yang terkait kegiatan rutin lembaga diserahkan
sepenuhnya kepada Sekretaris KPU Kota Cimahi, sementara
produk-produk kebijakan yang terkait dengan kegiatan
kepemiluan diserahkan sepenuhnya kepada Ketua KPU Kota
Cimahi.
e. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima
sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama
penyimpanannya. Teknologi informasi dapat diartikan secara
umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang
teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan
manajemen dan pemrosesan pengolahan data menjadi
informasi.
Teknologi informasi mengintegrasikan sumber daya manusia,
teknologi, sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja untuk
mengelola informasi dalam sebuah organisasi/ lembaga. System
informasi pada sebuah organisasi/ lembaga digolongkan
menjadi 2 jenis yang meliputi:
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
20
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
- System pendukung operasional misalnya aplikasi
pengelolaan kepegawaian, pengelolaan gaji pegawai dan
sebagainya;
- System pendukung manajemen misalnya penyediaan
laporan, data, dan dukungan langsung pada proses
pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian diatas, dalam hal aspek dukungan
infrastruktur dan teknologi informasi berbagai potensi yang
dimiliki oleh KPU Kota Cimahi meliputi:
1) KPU Kota Cimahi telah memiliki gedung yang proporsional
untuk mendukung terlaksananya kegiatan pemilu;
2) Fasilitas internet yang memadai;
3) Aplikasi pengelolaan keuangan APBN;
4) Aplikasi pengelolaan BMN;
5) Aplikasi pengelolaan data kepegawaian;
6) Aplikasi pengelolaan pemutakhiran data pemilih;
7) Aplikasi pengelolaan system penghitungan suara;
8) Aplikasi pengelolaan penggantian antar waktu.
f. Aspek Hubungan dengan Stakeholders
Stakeholders adalah kelompok atau individu yang dukungannya
diperlukan demi kelangsungan hidup suatu organisasi/ lembaga.
Stakeholders terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Stakeholders primer yaitu pihak dimana tanpa partisipasinya
yang berkelanjutan, suatu organisasi/ lembaga tidak akan
dapat bertahan. Contohnya adalah dari internal meliputi KPU
RI dan KPU Provinsi Jawa Barat sementara pihak eksternal
meliputi pemerintah Kota Cimahi, Unsur Muspida Kota
Cimahi.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
21
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
2) Stakeholders sekunder adalah pihak yang mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh organisasi/ lembaga. Contohnya
adalah masyarakat, partai politik, kelompok kepentingan,
lembaga swadaya masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam hal aspek hubungan
dengan stakeholders dapat dilihat beberapa potensi yang dimiliki
oleh KPU Kota Cimahi yang meliputi:
1) Hubungan yang harmonis antara KPU Kota Cimahi dan
Pemerintah Kota Cimahi. Hal tersebut dapat dilihat dari
fasilitasi kebutuhan anggaran pilkada, fasilitasi kantor KPU
Kota Cimahi dan fasilitasi gudang KPU Kota Cimahi;
2) Hubungan yang harmonis KPU Kota Cimahi dengan partai
politik yang terlihat dari intensnya kegiatan silaturahim yang
dilaksanakan oleh KPU Kota Cimahi dengan partai politik;
3) Hubungan yang harmonis antara KPU Kota Cimahi dengan
media massa sebagai corong untuk media informasi
kepemiluan.
1.2.2 PERMASALAHANa. Aspek Kelembagaan
- Permasalahan hubungan mekanisme kerja antar sub bagian
yang kurang bersinergi, menyangkut masalah pelaksanaan
kegiatan rutin dan penyelenggaraan pemilu;
- Ketidakjelasan batas kewenangan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi antar sub bagian sehingga terjadi tumpang-tindih
program dan kegiatan yang mengarah pada inefisiensi kerja
organisasi.
- Beban kerja antar sub bagian belum seimbang sehingga
masih terdapat sub bagian yang memiliki volume pekerjaan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
22
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
yang cukup besar sementara masih terdapat sub bagian
yang beban tugasnya kurang memadai;
- Proses internalisasi peraturan dan budaya kerja organisasi
masih lemah; dan
- Kebijakan dalam bentuk peraturan seringkali mengalami
perubahan dalam waktu yang berdekatan.
b. Aspek Sumber Daya Manusia
- Sebagian PNS di KPU merupakan tenaga yang
diperbantukan (DPK) sehingga menimbulkan beberapa
masalah, diantaranya: Ketergantungan KPU kepada
pemerintah daerah atas tenaga PNS terkait baik dalam
posisi pejabat sangat besar. Komposisi tersebut
menimbulkan permasalahan dalam praktik, dan adanya
loyalitas ganda dari PNS terkait, dimana kepatuhan dan
pertanggungjawaban kinerja bukan kepada KPU tetapi
kepada atasan di instansi asal;
- Adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh pegawai KPU;
- Tanggungjawab dan disiplin pegawai masih lemah;
- Pimpinan kurang memiliki kemampuan dalam hal
mendistribusikan pekerjaan pada stafnya;
- Jumlah dan komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas,
fungsi dan beban kerjanya. Perbandingan antara jumlah
pegawai dan beban kerjanya belum proporsional;
- Sistem reward terhadap pegawai belum memadai sehingga
secara tidak langsung mempengaruhi kinerja pegawai;
- Jabatan fungsional yang telah ditetapkan oleh tingkat pusat
kurang mengakomodir tugas pokok dan fungsi kpu
kabupaten/ kota sehingga pekerjaan di tingkat kabupaten/
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
23
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
kota tidak dapat dibagi habis berdasarkan ketentuan jabatan
fungsional yang ada.
c. Aspek Kepemimpinan
- Masih adanya kebijakan-kebijakan yang hanya diketahui
oleh sebagian orang sehingga pelaksanaan suatu kegiatan
menjadi terhambat;
- Komunikasi antar pejabat dalam masing-masing sub bagian
belum terlaksana secara optimal;
- Pimpinan kurang mampu menjadi jembatan pemisah setiap
permasalahan yang ada sehingga permasalahan yang
seharusnya tidak diketahui di tingkat bawah dapat tersebar
dengan mudah;
- Adanya ego masing-masing pejabat yang menganggap sub
bagiannya merupakan yang paling penting dalam lembaga;
- Kondisi kerja yang kurang kondusif karena setiap
permasalahan yang ada tidak mampu diselesaikan ditingkat
pimpinan.
d. Aspek Business Process dan Kebijakan
- Adanya kebijakan yang berubah-ubah dan sifatnya
mendesak sehingga mengganggu kinerja lembaga,
mengingat KPU Kota Cimahi merupakan pelaksana
kebijakan;
- Pembuatan kebijakan di tingkat pusat terkadang kurang
menyerap aspirasi dari tingkat kabupaten/ kota sehingga
menyebabkan kpu kabupaten/ kota mengalami kesulitan
dalam hal implementasinya;
- Adanya kebijakan yang kontradiktif antara penyelenggara
pemilu dan lembaga lainnya semisal ketentuan pengelolaan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
24
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
dana hibah, standar penyusunan rencana kebutuhan biaya
penyelenggaraan pilkada antara versi KPU dan Kementerian
Dalam Negeri.
e. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi
- Sarana dan prasarana kantor KPU Kota Cimahi belum
memadai dengan jumlah pegawai yang ada;
- Belum adanya dukungan anggaran yang maksimal terkait
teknologi informasi di KPU Kota Cimahi;
- Adanya gangguan jaringan internet yang menghambat
kinerja pegawai dan lembaga;
- Kapasitas pegawai dalam hal mengelola data dan informasi
masih kurang.
f. Aspek Hubungan dengan Stakeholders
- Hubungan komunikasi dengan Pemerintah Kota Cimahi
terhambat manakala terjadi mutasi sekretaris KPU Kota
Cimahi ke Pemerintah Kota Cimahi;
- Pegawai KPU Kota Cimahi dinilai kurang dekat dengan
Pemerintah Kota Cimahi mengingat sebagian besar pegawai
KPU Kota Cimahi adalah pegawai organic KPU;
- Terlambatnya penyampaian Informasi baik yang bersumber
dari KPU Kota Cimahi maupun dari Pemerintah Kota Cimahi,
mengingat tidak ada penghubung antara KPU Kota Cimahi
dan Pemerintah Kota Cimahi;
- Adanya gugatan pada pelaksanaan pemilihan legislative
tahun 2014;
- Tekanan yang tinggi dari lembaga swadaya masyarakat dan
kelompok kepentingan kepada KPU Kota Cimahi.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
25
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Berdasarkan uraian tentang potensi dan masalah yang dimiliki oleh KPU
Kota Cimahi dapat disusun sebuah analisis terkait factor internal dan
eksternal KPU Kota Cimahi guna menyusun suatu perencanaan
strategis dalam upaya mendukung rencana strategis KPU periode 2015
– 2019.
Table 1Analisis Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strength)- Mandat UU Nomor 15 Tahun
2011 tentang penyelenggarapemilu
- Komitmen pimpinan kuat- Reformasi Birokrasi yang telah
dicanangkan- SDM yang memadai- Kemampuan SDM yang
mumpuni- Pegawai memiliki persepsi
yang sama akan tugas danfungsi organisasi
- Pengalaman penyelenggaraanpemilu
- System reward berupatunjangan kinerja telah berjalan
Kelemahan (Weaknesses)- Overlapping program dan
kegiatan antar sub bagian- Adanya pegawai yang kurang
menguasai pekerjaannya- Tanggung jawab pegawai
yang masih lemah- Disiplin pegawai yang masih
lemah- Pimpinan kurang memiliki
kemampuan dalammendistribusikan pekerjaanpada setiap stafnya
- Beban kerja pegawai tidakproporsional
- Sistem pengawasan ataspengelolaan anggaran lemah
- Anggaran yang minim dalammendukung pelaksanaankegiatan
- Kebijakan yang senantiasaberubah-ubah
- Kebijakan yang kontrakdiktifdengan lembaga lain
- Komunikasi yang buruk antarpegawai
- Kondisi kerja yang tidakkondusif
- Egosentris masing-masing
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
26
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
sub bagian- Kerjasama antar sub bagian
belum maksimal- Manajemen konflik yang
belum terlaksana dengan baik- Fasilitas penunjang pekerjaan
yang belum memadai- Komunikasi dengan
stakeholder belum maksimal
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity)- Dukungan dari stakeholders
cukup besar- Partisipasi masyarakat cukup
tinggi- Harapan masyarakat cukup
tinggi- Perkembangan teknologi dan
informasi yang cukup pesat- Saluran informasi terbuka
cukup lebar
Ancaman (Threath)- Tekanan yang tinggi dari partai
politik dan pasangan calon- Tekanan politik yang cukup
besar mengingat cimahimerupakan kota yang kecil
- Tekanan dari LSM dankelompok kepentingan
- Pembentukan opini public olehmedia massa
- Banyaknya gugatan yang tidakdidasari oleh bukti
- Peraturan pemilu yangsenantiasa berubah-ubah
- Masyarakat kurang aktif dalammencari informasi pemilu
- Data pemilih yang buruk yangbersumber dari DP4
Berdasarkan hasil identifikasi diatas, dapat disusun sebuah langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Strategi Strength – Opportunity: Strategi untuk memanfaatkan
peluang dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki
organisasi.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
27
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
a. Membagi habis seluruh pekerjaan lembaga kepada seluruh
pegawai;
b. Menempatkan pegawai berdasarkan kapasitas dan
kemampuannya;
c. Membangun komunikasi dengan seluruh stakeholders;
d. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam pelaksanaan
kegiatan lembaga;
e. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam kegiatan
kepemiluan;
2. Strategi Weaknesses – Opportunity: Strategi untuk memanfaatkan
peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan
mengatasi kelemahan.
a. Membuat matriks kegiatan berdasarkan sub bagian masing-
masing;
b. Menugaskan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
baik yang dilaksanakan oleh KPU maupun lembaga lainnya;
c. Melaksanakan system pengawasan internal;
d. Evaluasi sasaran kinerja pegawai setiap triwulan sekali;
e. Evaluasi kehadiran pegawai melalui aplikasi semisal fingerprint
atau handkey;
f. Melaksanakan revisi anggaran disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan;
g. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan KPU RI dan KPU
Provinsi Jawa Barat;
h. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat membentuk
silaturahim yang baik antar seluruh pegawai semisal makan
bareng, arisan dan lainnya;
i. Mengajukan pengadaan belanja modal untuk penunjang kegiatan
lembaga semisal computer, laptop dan lainnya;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
28
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
j. Membangun komunikasi yang intens dengan seluruh
stakeholders;
3. Strategi Strength – Threath: Strategi untuk menghadapi dan
mengatasi ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang
dimiliki organisasi.
a. Membangun komunikasi dengan partai politik dan pasangan
calon;
b. Membangun komunikasi yang baik dengan lembaga swadaya
masyarakat dan kelompok kepentingan;
c. Merangkul media massa untuk menjadi corong KPU dalam
pelaksanaan kegiatan kepemiluan;
d. Manajemen data dan dokumen hasil pemilu;
e. Membuat layanan informasi yang mudah diakses oleh seluruh
masyarakat;
f. Menjalin komunikasi dengan dinas kependudukan dan
pencatatan sipil.
4. Strategi Weaknesses – Threath: Strategi untuk menghindari
ancaman untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada
dalam organisasi.
a. Peningkatan kapasitas mental dan fisik seluruh pegawai
menjelang kegiatan kepemiluan;
b. Menyusun kegiatan yang melibatkan partai dan masyarakat;
c. Menyusun kegiatan yang melibatkan lembaga swadaya
masyarakat dan kelompok kepentingan;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
29
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
BAB IIVISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
2.1 VISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHIVisi Komisi Pemilihan Umum adalah “Menjadi Penyelenggara Pemilihan
Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya
Pemilu yang LUBER dan JURDIL”. Pernyataan visi diatas merupakan
gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan Umum untuk
menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan
mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien,
berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan
berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum
sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan
professional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di
samping itu, Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk
ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi
pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan
agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni
pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia
penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan
Umum memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara
pemilihah umum yang berintegritas, professional dan mandiri demi
terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia.
2.2 MISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHIUpaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan
tindakan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
30
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Umum (KPU), maka misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami
perubahan sebagai berikut:
1. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan
Penyelenggara Pemilu yang Profesional;
2. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian
hukum, progesif, dan partisipatif;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para
pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;
4. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi
dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan;
5. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan.
6. Meningkatkan integritas penyelenggara Pemilu dengan
memberikan pemahaman secara intensif dan komprehensif
khusunya mengenai kode etik penyelenggara Pemilu;
7. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien,
transparan, akuntabel, serta aksesable.
2.3 TUJUAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHITujuan Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi disusun berdasarkan hasil
identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka
mewujudkan visi dan melaksanakan misi Komisi Pemilihan Umum.
Tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi,
kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;
2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan
demokrasi di Indonesia;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
31
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam
Pemilu;
5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,
akuntabel, dan aksesabel.
2.4 SASARAN STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIMAHIDalam RPJM ke–3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan
yang hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan
umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan
hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya
indeks demokrasi Indonesia meningkatnya indeks penegakan hukum;
indeks perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas
nasional, dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan
membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuangan)
dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah (skor atas SAKIP).
Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam
RPJM ke-3 tersebut, maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan
Umum (KPU) yang hendak dicapai selama lima tahun kedepan (2015 –
2019) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator
kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu;
b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu;
c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang
menggunakan hak pilihnya;
d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk
dalam daftar pemilih;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
32
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan
pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.
2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator
kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik
kesekretariatan KPU ;
b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi
kepegawaian;
c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara
Pemilu;
d. Opini BPK atas LHP;
e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca
Pemilu;
f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan
Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, dan Walikota.
3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator
kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam
penyusunan regulasi;
b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
33
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHIRencana Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi didasarkan pada
renstra KPU yang meliputi:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya
kualitas dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pada program tersebut
meliputi:
a. Pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di
lingkungan sekretariat KPU kabupaten;
b. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian
dan Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu;
c. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data;
d. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi
Kepegawaian;
e. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.
2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses
Politik
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya
kapasitas dan kredibilitas organisasi penyelenggara Pemilihan Umum
dan Pemilihan Kepala Daerah di Komisi Pemilihan Umum , Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
34
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Kabupaten/Kota.Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pada
program tersebut meliputi:
a. Penyiapan penyusunan rancangan Peraturan KPU, Advokasi,
Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-
undangan yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu;
b. Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/ Supervisi/
Publikasi/ Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan
Pemilih.
3.2 KERANGKA REGULASIKerangka regulasi merupakan kerangka kebutuhan akan terbitnya
regulasi dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
organisasi selama lima tahun kedepan. Sebagai Penyelenggara Pemilu
KPU Kota Cimahi mempunyai kewenangan atribusi untuk menetapkan
kebijakan teknis yang merupakan peraturan pelaksanaan dari undang-
undang mengatur pemllu dan peraturan yang telah ditetapkan oleh KPU,
kebijakan teknis tersebut ditetapkan dalam bentuk Keputusan KPU Kota
Cimahi. Keputusan yang diperlukan KPU Cimahi dapat dikategorikan
menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Keputusan yang mengatur kegiatan rutin lembaga:
- Penelaahan atas Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran;
- Penyusunan Program, Rencana Kerja dan RKA K/L;
- Koordinasi dan Evaluasi pelaporan PAW anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota;
- Riset dan Pemetaan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
Pemilu;
2. Keputusan yang mengatur tahapan Pemilu legislative:
- Tahapan program dan jadwal Pemilu Legislatif;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
35
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
- Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif;
- Pencalonan dalam Pemilu Legislatif;
- Kampanye Pemilu Legislatif;
- Para kampanye Pemilu Legislatif;
- Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Legislatif;
- Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilu
Legislatif;
- Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan
penyelenggraaan pemilu dalam Pemilu Legislatif;
- Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu;
- Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilu Legislatif serta
penetapan calon terpilih.
3. Keputusan yang mengatur tahapan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden:
- Tahapan program dan jadwal Pemilu Presiden secara serentak;
- Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Presiden;
- Pencalonan dalam Pemilu Presiden;
- Kampanye Pemilu Presiden;
- Para kampanye Pemilu Presiden;
- Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Presiden;
- Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilu
Presiden;
- Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan
penyelenggraaan pemilu dalam Pemilu Presiden;
- Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu Presiden;
- Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilu Presiden serta
penetapan calon terpilih.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
36
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
4. Keputusan yang mengatur tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat:
- Tahapan program dan jadwal pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat;
- Pemutakhiran Data Pemilih pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat;
- Pencalonan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Barat;
- Kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat;
- Para kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Barat;
- Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Jawa Barat;
- Pembentukan Badan Penyelenggara pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Jawa Barat;
- Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan
penyelenggraaan pemilu dalam pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat;
- Pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Jawa Barat;
- Rekapitulasi perolehan suara dalam pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Jawa Barat serta penetapan calon terpilih.
5. Keputusan yang mengatur tahapan pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Cimahi:
- Tahapan program dan jadwal pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Cimahi;
- Pemutakhiran Data Pemilih pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Cimahi;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
37
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
- Pencalonan dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
Cimahi;
- Kampanye pemilihan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
Cimahi;
- Para kampanye pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi;
- Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota Cimahi;
- Pembentukan Badan Penyelenggara pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota Cimahi;
- Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan
penyelenggraaan pemilu dalam pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Cimahi;
- Pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota Cimahi;
- Rekapitulasi perolehan suara dalam pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Cimahi serta penetapan calon terpilih.
3.3 KERANGKA KELEMBAGAANKerangka kelembagaan ini merujuk pada organisasi KPU Kota Cimahi,
pengaturan hubungan inter dan antar sub bagian, serta sumber daya
manusia aparatur KPU Kota Cimahi. Upaya penguatan kelembagaan
KPU akan terus dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Penguatan koordinasi kerja antar lembaga penyelenggara pemilu;
b. Penataan tugas, fungsi dan kewenangan setiap sub bagian;
c. Penyempurnaan hubungan tata kerja inter maupun antar sub bagian
dan lembaga agar tercipta tata laksana organisasi yang lebih
transparan, sinergis, harmonis, efektif dan efisien;
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur KPU Kota Cimahi yang
professional, berintegritas dan berkinerja sehingga dapat
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
38
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
melaksanakan visi dan misi organisasi KPU Kota Cimahi dengan
baik;
e. Penguatan fungsi pendidikan dan pelatihan bagi pemilih sebagai
upaya meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyakarakat untuk
berdemokrasi secara berkualitas;
f. Pemutakhiran data pemilih melalui koordinasi dan kerjasama yang
efektif dengan stakeholders dan/atau pihak ketiga; dan
g. Penguatan kelembagaan dalam rangka mendukung kinerja
pengelolaan progam prioritas pembangunan.
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
39
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
BAB IVTARGET KINERJA
Target kinerja merupakan ukuran satuan yang akan dicapai oleh unit kerja atau
organisasi dari setiap indikator kinerja sasaran yang ada. Adapun target kinerja
Komisi Pemilihan Umum dalam kurun waktu 2015 – 2019 disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 2Target Kinerja
SasaranProgram/Kegiatan
Indikator KinerjaTarget
2015 2016 2017 2018 2019
Program
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tuga Teknis
Lainnya
Pelaksanaan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Administrasi
Keuangan di
Lingkungan
Setjen KPU
Prosentase penyelesaian
permasalahan dalam
pengelolaan keuangan pada
satker KPU, KPU Provinsi
dan KPU Kab/Kota
70% 75% 80% 85% 90%
Jumlah KPU Provinsi dan
KPU Kab/Kota yang
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban
penggunaan anggaran
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
40
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
(LPPA) tepat waktu dan valid
Prosentase KPU Provinsi
dan KPU Kab/Kota yang
laporan keuangannya sesuai
dengan standar akuntansi
pemerintah (SAP)
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase meningkatnya
kapasitas pengetahuan/
pemahaman para pejabat
perbendaharaan pada KPU,
KPU Provinsi dan KPU
Kab/Kota dalam pengelolaan
keuangan
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase ketepatan waktu
dalam pembayaran
honorarium, uang
kehormatan, gaji dan
tunjangan PNS KPU
70% 75% 80% 85% 90%
Pengelolaan
Data,
Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
dan Inventarisasi
Sarana dan Pra
Sarana Pemilu
prosentase rumusan
kebutuhan logistik pemilu
sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan kondisi
masing-masing satuan kerja
70% 75% 80% 85% 90%
prosentase pelaksanaan
pengadaan logistik sesuai
dengan peraturan yang
berlaku
70% 75% 80% 85% 90%
prosentase pelaksanaan 70% 75% 80% 85% 90%
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
41
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
pendistribusian logistik
pemilu sesuai SOP dan
kondisi masing-masing
daerah
prosentase pemeliharaan
dan inventarisasi logistik
pemilu sesuai dengan SOP
70% 75% 80% 85% 90%
Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan
dan Data
Prosentase keseuaian antara
Renstra dan Renja K/L dan
RKA KL
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase fasilitasi
kerjasama KPU dengan
lembaga lain
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase laporan
monitoring dan evaluasi yang
akuntabel dan tepat waktu
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase kemajuan
penyusunan dan
pelaksanaan model dan
pedoman reformasi birokrasi
dan tata kelola KPU
70% 75% 80% 85% 90%
Frekuensi pemutakhiran data
pemilih di tingkat kelurahan
di seluruh Indonesia
15
kelura
han
15
kelura
han
15
kelura
han
15
kelura
han
15
kelura
han
Tersusunnya rencana
penerapan e-government
yang konkrit dan terukur
1
lapor
an
1
lapor
an
1
lapor
an
1
lapor
an
1
lapor
an
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
42
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Jumlah sistem aplikasi yang
digunakan dalam
penyelenggaraan pemilu
1
aplika
si
1
aplika
si
1
aplika
si
1
aplika
si
1
aplika
si
Pembinaan
sumber daya
manusia,
pelayanan dan
administrasi
kepegawaian
Prosentase pengajuan
berkas persyaratan
administrasi kepegawaian
yang diproses 2 (dua) bulan
sebelum terhitung mulai
(TMT)
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase pelanggaran
disiplin pegawai yang dikenai
sanksi
0% 0% 0% 0% 0%
Prosentase pegawai yang
telah mengikuti pendidikan
dan pelatihan dalam rangka
peningkatan kompetensi
sumber daya manusia
70% 75% 80% 85% 90%
Jumlah dukungan nominatif
kepegawaian yang
termutakhirkan setiap bulan
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
(KPU)
Prosentase KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota
yang mengadministrasikan
barang milik negara dalam
aplikasi SIMAK BMN dengan
baik dan akurat
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase KPU
Kabupaten/Kota yang70% 75% 80% 85% 90%
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
43
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
melaporkan persediaan
kotak dan bilik suara
berdasarkan stock opname
tepat waktu
Tingkat ketepatan dan tertib
administrasi pelaksanaan
evaluasi tindak lanjut
70% 75% 80% 85% 90%
Tingkat ketepatan dan tertib
administrasi pelaksanaan
review laporan keuangan
70% 75% 80% 85% 90%
Jumlah draft pedoman
pengelolaan arsip dalam
rangka mendukung tertib
administrasi kearsipan di
lingkungan KPU
1
draft
1
draft
1
draft
1
draft
1
draft
Prosentase pemenuhan
kebutuhan sarana dan
prasarana untuk memenuhi
kebutuhan pegawai yang
berfungsi dengan baik
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
17
pega
wai
Prosentase pengadaan
barang dengan
menggunakan e
procurement
70% 75% 80% 85% 90%
Prosentase hasil notulensi
rapat yang dapat
disampaikan dalam waktu 3
hari
70% 75% 80% 85% 90%
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
44
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Jumlah kejadian gangguan
keamanan dalam di
lingkungan KPU
0
kejadi
an
0
kejadi
an
0
kejadi
an
0
kejadi
an
0
kejadi
an
Pemeriksaan di
Lingkungan
Setjen KPU,
Sekretariat KPU
Provinsi dan
Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota
Penurunan kasus terhadap
penyelewengan keuangan,
kepegawaian dan barang
milik negara
0
kasus
0
kasus
0
kasus
0
kasus
0
kasus
Penyelesaian rekomendasi
BPK dan BPKP yang
ditindaklanjuti
1
reko
mend
asi
1
reko
mend
asi
1
reko
mend
asi
1
reko
mend
asi
1
reko
mend
asi
Peningkatan kualitas
penyusunan laporan
keuangan sesuai SAP
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
Prosentase penganggaran
KPU yang efektif dan efisien70% 75% 80% 85% 90%
Program
Penguatan
Kelembagaan
Demokrasi dan
Perbaikan Proses
Politik
Penyiapan
Penyusunan
Rancangan
Peraturan KPU,
Advokasi,
Penyelesaian
Prosentase tingkat ketepatan
waktu dan tertib administrasi
pelayanan kepemiluan terkait
terhadap partai politik, DPD
dan dana kampanye
70% 75% 80% 85% 90%
Jenis publikasi, dokumentasi 3 3 3 3 3
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
45
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
Sengketa dan
Penyuluhan
Peraturan
Perundang-
Undangan yang
berkaitan dengan
Penyelenggaraan
Pemilu
dan informasi produk hukum lapor
an
lapor
an
lapor
an
lapor
an
lapor
an
Pedoman,
Petunjuk Teknis
dan Bimbingan
Teknis/
Supervisi/
Publikasi/
Sosialisasi
Penyelenggaraan
Pemilu dan
Pendidikan
Pemilih
Jumlah pegawai yang
mengikuti bimtek pemilukada
17
orang
17
orang
17
orang
17
orang
17
orang
Prosentase pro
ses PAW anggota DPRD
Kabupaten dapat
diselesaikan dalam waktu 5
hari kerja
70% 75% 80% 85% 90%
Terbentuknya PPID 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Jumlah penataan daerah
pemilihan pasca pemilu 2014
5
dapil
5
dapil
5
dapil
5
dapil
5
dapil
Jumlah data serta dokumen
pemilu, pemilu presiden dan
wakil presiden serta
pemilukada
3
doku
men
3
doku
men
3
doku
men
3
doku
men
3
doku
men
Jumlah pusat pendidikan
pemilih1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA CIMAHI
47
RENCANA STRATEGIS2015 - 2019
BAB VPENUTUP
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi tahun 2015 - 2019 adalah
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan dan merupakan panduan bagi pimpinan
Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi dan seluruh sub bagian dalam
menentukan rencana strategik dan rencana kinerjanya sehingga konsisten dengan
sasaran prioritas pembangunan dan pemerintahan. Rencana strategis ini berisi
tentang visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang metiputi kebijakan dan program
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Rencana strategis Komisi pemilihan umum tahun 2015 - 2019 merupakan
komitmen bersama seluruh sub bagian KPU Kota Cimahi untuk melakanakan tugas
pokok dan fungsi yang diemban dan meningkatkan kinerja sesuai dengan rarget
yang ditetapkan dalam Rencana Strategis KPU tahun 2015 - 2019. Rencana
strategis ini tidak akan berarti apapun, apabila tidak dijadikan acuan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang berorientasi pada kinerja.
Oleh karena itu, dokumen Rencana strategis ini harus ditindaklaniuti dengan
penyusunan Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja bagi masing-masing
sub bagian sehingga implementasi dari target kinerja yang telah ditetapkan akan
lebih mudah direalisasikan. Demikian dokumen perencanaan Komisi Pemilihan
Umum Kota Cimahi Tahun 2015 - 2019 ini disusun, semoga Rencana Strategis
Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat
terwujud.
Cimahi, Maret 2016
Ketua
Handi Dananjaya