Upload
buidien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tengah dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah disusun berpedoman kepada
Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019
bertujuan untuk mendukung pencapaian Sasaran Kegiatan Meningkatnya
Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh jenjang pendidikan.
Kami menyadari bahwa untuk mewujudkan sasaran tersebut diperlukan tata
nilai yang ideal dan komitmen dalam melaksanakan proses Penjaminan Mutu
Pendidikan dan Penguatan Tata Kelolanya yang disesuaikan dengan visi dan misi
LPMP Sulawesi Tengah, Ditjen Dikdasmen, Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan.
Semoga Renstra Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi
Tengah dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan Penjaminan Mutu
Pendidikan di Sulawesi Tengah.
Palu, Desember 2017
Kepala LPMP Sulawesi Tengah,
H. Muhammad Askari, SH., M.Si.
NIP 196612131986021001
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
B. Landasan Hukum ………………………………………………. 5
C. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan …………………………. 8
D. Kondisi Umum ………………………………………………….. 10
1. Analisis Internal LPMP Sulawesi Tengah …………………….. 10
2. Kondisi Umum Penjaminan Mutu di Sulawesi Tengah ………. 18
3. Kondisi Pendidik di Sulawesi Tengah ………………………. 29
E. Potensi dan Permasalahan Selama Periode Renstra ……………… 34
1. Potensi ……………………………………………………….. 34
2. Permasalahan dan Tantangan …………………………………. 35
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN LPMP SULAWESI TENGAH …. 37
A. Visi ……………………………………………………………….. 37
B. Misi ..……………………………………………………………….. 38
C. Tujuan Strategis LPMP Sulawesi Tengah ……………………….. 41
D. Sasaran Strategis LPMP Sulawesi Tengah …………………….….. 44
E. Tata Nilai LPMP Sulawesi Tengah ……………………………….. 48
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI …………………….. 50
A. Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Dikdasmen ………………….. 50
B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Sulawesi Tengah ………….. 57
C. Kerangka Kelembagaan ………………………………………….. 63
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
iii
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ….. 65
A. Target Kinerja ……………………………………………………… 65
B. Matriks Pentahapan Kinerja ………………………………………. 67
1. Supervisi dan Fasilitasi ……………………………………….. 68
2. Pemetaan Mutu Pendidikan ………………………………….. 69
C. Kerangka Pendanaan ……………………………………………… 70
D. Sistem Pemantauan dan Evaluasi …………………………………. 71
1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi ……………………………. 72
2. Prinsip-prinsip Pemantauan Evaluasi …………………………. 73
BAB V PENUTUP ………………………………………………………. 75
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tema Pembangunan Pendidikan Nasional …………………. 2
Gambar 2. Business Process Map ………………………………………. 19
Gambar 3. Rerata Hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2015 …………….. 33
Gambar 4. Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sulawesi Tengah 2015 – 2019 ……………………………… 64
Gambar 5. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Sulawesi Tengah
Tahun 2015 – 2019 ………………………………………… 71
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kualifikasi Pendidikan Pegawai LPMP Sulawesi Tengah …… 11
Tabel 1.2. Jabatan Kedinasan Pegawai LPMP Sulawesi Tengah ………… 19
Tabel 1.3. Data Prasarana LPMP Sulawesi Tengah ……………………… 14
Tabel 1.4. Data Kendaraan LPMP Sulawesi Tengah ……………………. 16
Tabel 1.5. Data jumlah sekolah di Sulawesi Tengah …………………… 20
Tabel 1.6. Data jumlah SD di Sulawesi Tengah ………………………… 20
Tabel 1.7. Data jumlah SMP di Sulawesi Tengah ………………………. 21
Tabel 1.8. Data jumlah SMA di Sulawesi Tengah ……………………… 22
Tabel 1.9. Data jumlah SMK di Sulawesi Tengah ………………………. 22
Tabel 1.10. Data capaian SNP di Sulawesi Tengah ………………………. 23
Tabel 1.11. Data capaian SNP jenjang SD di Sulawesi Tengah ………….. 24
Tabel 1.12. Data capaian SNP jenjang SMP di Sulawesi Tengah ………… 25
Tabel 1.13. Data capaian SNP jenjang SMA di Sulawesi Tengah ……….. 26
Tabel 1.14. Data capaian SNP jenjang SMK di Sulawesi Tengah ……….. 27
Tabel 1.15. Data jumlah sekolah yang telah menerapkan K13 …………… 28
Tabel 1.16. Data jumlah guru per satuan Pendidikan di Sulawesi Tengah … 29
Tabel 1.17. Kualifikasi Pendidikan guru di Sulawesi Tengah ……………. 30
Tabel 1.18. Rekap jumlah guru yang memiliki Sertifikat Profesi
di Sulawesi Tengah tahun 2006 – 2014 ……………………… 31
Tabel 1.19. Peserta UKG di Sulawesi Tengah …………………………… 32
Tabel 1.20. Rerata nilai hasil UKG tahun 2015 ………………………….. 34
Tabel 2.1. Misi LPMP Sulawesi Tengah ………………………………… 39
Tabel 2.2. Tujuan Strategis LPMP Sulawesi Tengah ……………………. 41
Tabel 2.3. Sasaran Strategis terlaksananya Pemetaan Mutu Pendidikan
Dasar dan Pendidikan menengah ……………………………. 45
Tabel 2.4. Sasaran Strategis Pengembangan Sistim Informasi Mutu
Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah ………………… 45
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
vi
Tabel 2.5. Sasaran Strategis Terlaksananya Supervisi satuan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan menengah dalam pencapaian SNP ……. 46
Tabel 2.6. Sasaran Strategis Terlaksananya Fasilitasi Peningkatan Mutu
Pendidikan terhadap Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan ………………………. 46
Tabel 2.7. Sasaran Strategis Peningkatan Kerjasama di Bidang Penjaminan
Mutu Pendidikan …………………………………………….. 47
Tabel 2.8. Sasaran Strategis Peningkatan Tata Kelola Penjaminan Mutu
Pendidikan ………………………………………………….. 48
Tabel 3.1. Sasaran Program dan IKP Pendidikan Dasar dan Menengah …. 55
Tabel 3.2. Program, Kegiatan, dan Penanggung jawab ………………….. 61
Tabel 4.1. Target Kinerja Sasaran Program Dirjen Dikdasmen ………….. 67
Tabel 4.2. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Supervisi dan
Fasilitasi ……………………………………………………… 68
Tabel 4.3. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Pemetaan Mutu
Pendidikan ……………………………………………………. 69
Tabel 4.4. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Sulawesi Tengah
Tahun 2015 – 2019 ………………………………………….. 71
Tabel 2.5. Sasaran Strategis Terlaksananya Supervisi Satuan Pendidikan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pendidikan merupakan amanat konstitusi, sehingga
menjadi suatu kewajiban bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Negara,
dalam Pembukaan UUD 1945 memberikan janji kepada bangsa ini untuk “
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia”. Pasal 28c UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Pasal 31 menyatakan (1)
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, (2) Setiap warga
negara wajib mengikuti Pendidikan Dasar dan pemerintah wajib
membiayainya, (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
diatur dengan undang-undang. Konstitusi memberikan landasan yang kuat
sebagai dasar bagi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
Sejalan dengan amanat konstitusi, Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo dalam “ Nawa cita” berkaitan dengan pembangunan bidang
pendidikan memberikan perhatian untuk (1) Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia; (2) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
2
pasar internasional; (3) Melakukan revolusi karakter bangsa; (4)
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005 – 2025 terkait
bidang Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk (1) Mewujudkan
masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab
dan (2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Berdasarkan RPJP 2005 – 2025, arah pembangunan pendidikan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) III adalah (1) Peningkatan
kualitas Pendidikan yang didukung oleh manajemen pelayanan Pendidikan
yang efisien dan efektif; (2) selarasnya pembangunan pendidikan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta industry dengan perekonomian Indonesia
yang semakin kuat.
TEMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-204
Peningkatan
Kapasitas &
Modernisasi
Penguatan
Pelayanan
Daya Saing
Regional Daya Saing
Internasional
Gambar 1. Tema Pembangunan Pendidikan Nasional
Selaras dengan hal diatas, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
RPJMN-I
(2005-2009)
Menata kembali NKRI,
membangun Indonesia
yang aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dengan
tingkat kesejahteraan
yang lebih baik
RPJMN-II
(2010-2014)
Memantapkan penataan
kembali NKRI,
meningkatkan kualitas
SDM, membangun
kemapuan IPTEK,
memperkuat daya saing
perekonomian
RPJMN-III
(2015-2019)
Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan
menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif
perekonomian yang berbasis
SDA yang tersedia, SDM yang
berkualitas serta kemampuan
IPTEK
RPJMN-II
(2020-2024)
Mewujudkan manusia
Indonesia yang mandiri,
maju, adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di segala
bidang dengan struktur
perekonomian yang kokoh
berlandaskan keuanggulan
kompetitif
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
3
negara tanpa diskriminasi. Pasal 35 menyatakan bahwa standar nasional
pendidikan (SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Standar nasional pendidikan tersebut merupakan acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan pendidikan.
Berkenaan dengan standar nasional pendidikan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah dan telah mengalami beberapa kali perubahan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pertama kali diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013. Selanjutnya, perubahan kedua pada Peraturan Pemerintah
tentang SNP terjadi pada Tahun 2015, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Perubahan-
perubahan ini tidak kemudian menggugurkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005, karena hanya terjadi perubahan pada beberapa pasal dan
penambahan beberapa pasal baru.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 3,
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu. Sedangkan pada pasal 4, Standar Nasional
Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan unit pelaksana teknis
(UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di
provinsi dan bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk
supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
4
pendidikan dasar dan menengah, dalam berbagai upaya penjaminan mutu
satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan. Sedangkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015
tentang organisasi dan tata kerja LPMP dinyatakan bahwa tugas dan fungsi
LPMP adalah melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di tingkat provinsi. Bentuk kegiatan penjaminan mutu
yang dapat dilakukan adalah melakukan pemetaan, supervisi dan memberikan
fasilitasi mutu pendidikan kepada stake holder pendidikan. Sesuai dengan
kedudukannya maka LPMP Sulawesi Tengah memberikan layanan
penjaminan mutu pendidikan kepada seluruh satuan pendidikan dasar dan
menengah serta Dinas Pendidikan yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagai upaya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara
terarah, LPMP Sulawssi Tengah memandang perlu menyusun rencana
strategis (Renstra) sebagai panduan untuk menyusun perencanaan ke depan,
sesuai dengan kebutuhan stake holder dalam kerangka sistem penjaminan
mutu pendidikan. Renstra ini memuat rencana kerja dan program tahunan
yang operasional, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
menentukan ketercapaian sasaran jangka menengah organisasi. Rencana
strategis juga memuat visi, misi, tujuan, arah kebijakan dan strategi LPMP
Sulawesi Tengah dalam mencapai tujuan organisasi.
Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) pusat di bawah Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, LPMP Sulawesi Tengah
mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah di Provinsi Sulawesi Tengah. Pelaksanaan penjaminan mutu
dimaksud berkenaan dengan:
a. Implementasi standar, kriteria, norma dan prosedur yang telah
ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
b. Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sesuai
dengan Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan (SPMP).
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
5
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra LPMP Sulawesi Tengah Tahun
2015-2019 mengacu pada:
1. Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemennya;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 127.1/M.PAN/4/2003 Tanggal 30 April 2003 tentang Persetujuan
Pendirian Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015—2019;
11. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan
Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun
2014—2019;
12. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
6
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019; dan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah dan Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007
tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007
tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan Jalur Pendidikan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Laboratorium;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru;
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009
tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia;
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
7
26. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan Dasar di Kab/Kota
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun
2014 tentang Standar Penilaian Hasil Belajar;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015-2019
33. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Kemdikbud RI dan Rencana
Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Republik
Indonesia.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
8
C. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat di daerah,LPMP Sulawesi
Tengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Maka paradigma yang mendasari
tugas dan fungsi Lembaga dalam tugas dan fungsinya mengacu pada
paradigma pendidikan yang ditetapkan oleh Dirjen Dikdasmen.
Penyelenggaraan Penjaminan Mutu Pendidikan didasarkan pada beberapa
paradigma umum yang perlu diperhatikan dan dikaji secara seksama
khsususnya hal sebagai berikut
1. Pendidikan untuk Semua
Pendidikan untuk semua menjadi perhatian pemerintah. “setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
berhak mendapatkan Pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia” adalah amanat
konstitusi. Pendidikan harus dapat diakses oleh setiap warga negara
dengan tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pemerintah harus
menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan
fisik, mental, ekonomi, social, ataupun geografis.
2. Pendidikan sebagai suatu gerakan
Pemerintah bertanggungjawab menyelenggarakan Pendidikan sebaik-
baiknya bagi semua warga negara. Namun semua pihak dapat memberi
kontribusi dalam menyelenggarakan Pendidikan agar hasilnya optimal.
Penyelenggaraan Pendidikan harus disikapi sebagai suatu gerakan, yang
mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif seluruh
masyarakat
3. Pendidikan menghasilkan pembelajar
Penyelenggaraan Pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi, dan
mendorong peserta didik sebagai subjek pembelajar mandiri yang
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan diupayakan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
9
menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan belajar
yang tinggi. Pembelajar hendaknya mampu menyesuaikan diri dan
merespon tantangan baru dengan baik.
4. Pendidikan Membentuk Karakter
Pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan
pembentukan kepribadian. Kepribadian dengan karakter unggul antara
lain bercirikan kejujuran, berakhlak mulia, mandiri serta cakap dalam
menjalani hidup. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan secara
integrative, konsisten, terukur dan mendapat dukungan masyarakat
secara umum.
5. Sekolah yang menyenangkan
Sekolah sebagai satuan Pendidikan yang utama merupakan suatu
ekosistem. Suatu tempat yang didalamnya terjadi hubungan saling
ketergantungan antara manusia dan lingkungannya. Sekolah harus
menjadi tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di
dalamnya, baik siswa, guru, tenaga pendidik, maupun orangtua siswa.
Tugas LPMP adalah mengawal keberhasilan pemerintah dalam membangun
sektor pendidikan terutama dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
dan diharapkan memberikan profil satuan pendidikan pada masing-masing
daerah terhadap pemenuhan 8 standar pendidikan. Fasilitas pemenuhan SNP
perlu dilakukan agar arah peningkatan kualitas pendidikan dan layanan
pendidikan tidak menyimpang dari target tersebut. Mengingat peningkatan
mutu merupakan bagian penting dan strategis bagi pencapaian tujuan
pendidikan nasional, maka LPMP mempunyai keterkaitan dengan unit-unit
kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah maupun dengan
Dinas Pendidikan di Propinsi/Kabupaten/Kota. Oleh karena itu harus
dilakukan penguatan terhadap hal berikut :
1. Core Programme, yaitu kegiatan utama dalam rangka penjaminan mutu
pendidikan, antara lain Persentase Satuan Pendidikan yang terpetakan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
10
mutu pendidikannya dan Persentase Satuan Pendidikan yang difasilitasi
berdasarkan 8 SNP
2. Extended Programme, yaitu program-program direktorat yang dapat
disinkronkan dengan LPMP, antara lain Pendampingan K-13 dan monev,
sekolah model/sekolah rujukan/sekolah Pembina, dll
3. Pengembangan kapasitas, yaitu 1). Kapasitas kelembagaan mengkaji
ulang kebutuhan gedung disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan
dalam menunjang tugas dan fungsi LPMP, dan 2) Pengembangan
kapasitas SDM, dengan melakukan pemetaan kompetensi, peningkatan
kompetensi. Pembinaan karir, dan lain sebagainya.
D. Kondisi Umum
1. Analisi Internal LPMP Sulawesi Tengah
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan dan kebutuhan akan
peningkatan mutu pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan reorganisasi dan restrukturisasi Balai Penataran Guru (BPG)
menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang disahkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No.087/O/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan mengalami
refungsionalisasi menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP) berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah diperbaharui dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 dijelaskan bahwa kedudukan LPMP
adalah sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
11
Kebudayaan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Maka berdasarkan peraturan tersebut
LPMP Sulawesi Tengah mempunyai tugas melaksanakan penjaminan
mutu pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Sulawesi Tengah
dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
b. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah;
c. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan;
d. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
e. Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan
f. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
a) Kondisi Sumber Daya Manusia
1) Menurut Kualifikasi Pendidikan
Sampai dengan tahun 2017, jumlah SDM LPMP Sulawesi Tengah
terdiri dari 91 orang. Sebagian besar atau 82,41 % SDM memiliki
kualifikasi S1 atau lebih tinggi dengan distribusi terdiri atas 29,67%
S1, 50,55% S2, dan 2,19 % S3. Sedangkan bila dilihat dari
kualifikasi tingkat pendidikan pegawai tercantum dalam tabel
berikut:
Tabel 1.1. Kualifikasi Pendidikan Pegawai LPMP Sulawesi
Tengah
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1. SMA sederajat 11
2. Diploma (D3) 5
3. Sarjana (S1) 27
4. Magister (S2) 45
5. Doktor (S3) 3
Jumlah 91
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
12
2) Jabatan Kedinasan
Menurut jabatan kedinasan, jumlah SDM LPMP Sulawesi Tengah terbagi atas :
Tabel 1.2. Jabatan Kedinasan Pegawai LPMP Sulawesi Tengah
Kepala dan Subbagian Umum
Jumlah 47 orang
No Jabatan Jumlah
1 Kepala LPMP Sulawesi Tengah 1
2 Kepala Subbagian Umum 1
3 Analis Barang Milik Negara 1
4 Analis Ketatalaksanaan 1
5 Analis Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai
1
6 Bendahara Penerimaan 1
7 Bendahara Pengeluaran 1
8 Penyusun Laporan Keuangan 4
9 Penyusun Program dan
Anggaran 4
10 Pengolah Data Barang Milik Negara 3
11 Pengolah Data Kepegawaian 2
12 Pengolah Data Ketatalaksanaan 1
13 Pemroses Mutasi Kepegawaian 2
14 Penata Dokumen Keuangan 4
15 Penata Usaha Pimpinan 2
16 Pengadministrasi Barang Milik Negara 2
17 Pengadministrasi Kerumahtanggaan 5
18 Pengadministrasi Persuratan 4
19 Petugas Perpustakaan 2
20 Teknisi Sarana dan Prasarana Kantor 3
21 Pramu Wisma 1
22 Pramu Kantor 1
Seksi Sistem Informasi
Jumlah 12 orang
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Seksi Sistem Informasi 1
2 Pengelola Sistem dan Jaringan 3
3 Pengolah Data Sistem Informasi 4
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
13
4 Penyusun Informasi dan
Publikasi 2
5 Pengelola Laman 1
6 Pengadministrasi Umum-C 1 Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi
Jumlah 8 orang
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan
Supervisi 1
2 Analis Data Mutu Pendidikan 2
3 Pengolah Data Mutu dan
Supervisi 4
4 Pengadministrasi Umum-B 1 Seksi Fasiltasi Peningkatan Mutu Pendidikan
Jumlah 8 orang
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu
Pendidikan 1
2 Penyusun Program Fasilitasi Peningkatan Mutu
Pendidikan 4
3 Pengolah Data Program Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan 2
4 Pengadministrasi Umum-A 1
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
(Widyaiswara) jumlah 16 orang
No Jabatan Jumlah
1 Widyaiswara Madya 13
2 Widyaiswara Muda 3
3) Menurut golongan ruang dan pangkat, dengan rincian :
- IV/c Pembina Utama Muda : 3 orang
- IV/b Pembina Tingkat I : 8 orang
- IV/a Pembina : 10 orang
- III/d Penata Tingkat I : 31 orang
- III/c Penata : 10 orang
- III/b Penata Muda Tingkat I : 10 orang
- III/a Penata Muda : 3 orang
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
14
- II/d Pengatur Tingkat I : 10 orang
- II/c Pengatur : 4 orang
- II/b Pengatur Muda Tingkat I : -
- II/a Pengatur Muda : 2 orang
4) Menurut jenis kelamin, dengan rincian :
- Laki-laki : 48 orang
- Perempuan : 43 orang
b) Prasarana dan Sarana
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya LPMP Sulawesi
Tengah didukung oleh beberapa fasilitas penunjang lainnya, seperti
tanah bangunan kantor pemerintah seluas 16.302 M2, bangunan
gedung utama, gedung pendidikan, gedung handayani, gedung
asrama/mess/wisma, ruang belajar, ruang microteaching dan Lab
komputer, ruang dapur dan ruang makan, gedung laboratorium,
gedung perpustakaan, lapangan tenis, lapangan bulutangkis, dan
peralatan fitnes, musholla, bangunan pos jaga dan bangunan parkir
terbuka, kendaraan operasional berupa mini bus, pick up, kendaraan
roda dua serta koneksi internet.
Tabel 1.3. Data prasarana LPMP Sulawesi Tengah
No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan
1 Gedung Kantor Utama
- Lantai 1 : Lobby
Utama, Rg. Kepala,
Rg. Kasubbag Umum
& rg staf, Rg. Urusan
Perencanaan, Rg.
Urusan Kepegawaian,
Rg. Urusan Keuangan,
Rg. ICT
- Lantai 2 : Rg. Rapat,
Rg. Seksi SI, Rg.
1 unit
2 lantai
Baik Koneksi
internet 20
Mbps
telkom
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
15
Seksi PMS, Rg. Seksi
PMS
2 Gedung Pendidikan
- Lantai 1 : Lobby 2,
Rg. Urusan Tata
Laksana, Rg. Belajar 2
kelas
- Lantai 2 : Lobby 3,
Rg. Widyaiswara, Rg.
Belajar 2 kelas
1 unit
2 lantai
Baik
3 Gedung Perpustakaan
- Lantai 1 : Rg.
Perpustakaan, Rg.
Belajar 1 kelas
- Lantai 2 : Rg.
Pertemuan VIP, Rg.
Belajar 1 kelas
1 unit
2 lantai
Baik Rg.
Pertemuan
VIP
kapasitas 70
orang
Koleksi
perpustakaan
± 1100 judul
4 Gedung Aula Nusantara
& Lapangan bulu
tangkis
1 unit Baik Kapasitas
200 orang
5 Guest House Banuata
Pura
1 unit 2
lantai
Baik Kapasitas 6
kamar @ 2
orang
6 Wisma Dahlia
(Asrama IV)
1 unit Rusak
ringan
Kapasitas 16
kamar @ 3
Orang
7 Asrama II Banua Todea
II
- Basement : area parkir
& rg. Panel
- Lantai 1 : Lobby,
kamar
1 unit Selesai
Tahap I
Kapasitas 12
Kamar @ 4
orang
8 Wisma Seroja
(Asrama III)
1 Unit Rusak
sedang
Kapasitas 16
@ 3 0rang
9 Ruang Makan dan dapur 1 lantai
2 unit
Baik
10 Wisma Teratai
(Asrama V)
2 lantai
1 unit
Baik Kapasitas 16
kamar @ 2
orang
11 Wisma Melati (MessA)
Wisma Anggrek
(MessB)
2 lantai
2 unit
Baik Kapasitas 16
Kamar @ 2
orang
12 Gedung Lab. Komputer
dan Microteaching
1 unit
2 lantai
Baik
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
16
13 Gedung Lab IPA, Lab.
IPS, Lab. Bahasa
1 unit tidak
difungsi
kan
3 ruang
14 Gedung Generator Set 1 unit Baik 500 KVa
15 Pos Jaga 1 unit Baik
16 Area Parkir Melebihi
kapasitas
(overload)
17 Mushalla Nurul Ilmi 1 unit Rusak
ringan
Kapasitas 50
jamaah
18. Lapangan Tenis Terbuka 1 buah Rusak
sedang
Pengadaan
atas
Kontribusi
pihak ketiga
19 Tandon air 9 buah Sebagian
rusak
ringan
Dukungan yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan tugas-tugas
Lembaga adalah keberadaan kendaraan operasional. keberadaan
kendaraan bermotor ini telah sangat menunjang keberhasilan kegiatan
lembaga. Dengan adanya kendaraan ini, baik kendaraan roda 4 maupun
roda 2 telah meningkatkan mobilitas karyawan. Berikut adalah data
kendaraan bermotor yang dimiliki oleh LPMP Sulawesi Tengah
Tabel 1.4. Data Kendaraan LPMP Sulawesi Tengah
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Kendaraan Roda 4 5 unit Baik
2. Kendaraan Roda 2 6 unit Baik
Sarana lain yang tidak kalah pentingnya dalam mensukseskan kegiatan
kelembagaan dan operasional administrasi kantor adalah komputer dan
seluruh kelengkapannya, juga berkaitan dengan pengembangan ICT.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat menuntut Lembaga
menyesuaikan diri agar tidak tertinggal informasi global sebagai sumber
inspirasi pengembangan program yang inovatif. Dukungan yang berikan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
17
adalah dengan menyediakann fasilitas internet dari Telkom wifi.id
dengan kecepatan 20 Mbps.
c) Analisis SWOT LPMP Sulawesi Tengah
1) Kekuatan (Strengths)
▪ SDM Profesional Memadai.
▪ Menerapkan system manajemen mutu (SMM) ISO
9001:2015
▪ Memiliki dokumen ketatalaksanaan organisasi yang lengkap
(maklumat pelayanan, SOP, SPP)
▪ Sarana Prasarana Memadai
▪ Legalitas lembaga
▪ Nama Besar Lembaga dikenal luas oleh lembaga-lembaga
pendidikan lain.
▪ Tersedianya Data mutu dikdasmen dan Data Satuan
Pendidikan
▪ Komitmen pimpinan dan dukungan semua warga LPMP
Sulawesi Tengah
2) Kelemahan (Weaknesses)
▪ Program kegiatan LPMP sangat bergantung dengan kegiatan
Kemendikbud (hasil rekomendasi peta mutu tidak
ditindaklanjuti dalam program inovasi)
▪ Rotasi pegawai jarang dilakukan
▪ Sinkronisasi kegiatan atau program dengan dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten/kota lemah
▪ Penerapan Dokumen SOP belum konsisten
▪ Evaluasi kegiatan seksi/subbag tidak dilakukan secara
berkala
3) Peluang (Opportunities)
▪ Letak geografis yang strategis
▪ Permintaan layanan public cukup besar
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
18
▪ Luasnya wilayah kerja (luas wilayah Sulawesi Tengah)
▪ DIPA Daerah Cukup Banyak (data alokasi anggaran
pendidikan kab./kota)
▪ Jumlah satuan pendidikan Sangat Besar (4.122 sekolah)
untuk melaksanakan layanan penjaminan mutu
▪ Terdapat Pendidik Pasca Diklat Memiliki Profesionalisme
dan Kinerja Rendah
▪ Sebagian besar satuan pendidikan berakreditasi B ke bawah
dan yang terakreditasi A masih sangat kurang (yang
berakreditasi B ke bawah menjadi lahan LPMP untuk digarap
dalam pemenuhan SNP)
▪ Tingkat Kepercayaan Kelompok-kelompok Kerja profesi
Pendidik(KKG, MGMP, KKKS, KKPS, MKKS)
4) Ancaman/Tantangan (Threaths)
▪ seringya terjadi perubahan kebijakan dari pusat
mengakibatkan pelaksanaan program terhambat
▪ Beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah terdiri atas pulau-
pulau yang sulit dijangkau (banyak wilayah yang masuk 3T
yaitu terpencil, tertinggal dan terluar)
▪ Layanan yang diberikan lembaga lain lebih optimal terkait
fasilitas
▪ Minimnya dukungan dari pemerintah daerah untuk program
penjaminan mutu pendidikan
▪ Komitmen penyelenggara satuan pendidikan masih lemah
terhadap penjaminan mutu pendidikan
2. Kondisi Umum Penjaminan Mutu di Sulawesi Tengah
LPMP merupakan unit pelaksana teknis kegiatan penjaminan mutu di
tingkat provinsi yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah yang melaksanakan tugas dan fungsi penjaminan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
19
mutu pendidikan melalui kegiatan pemetaan mutu pendidikan,
pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan,
supervisi satuan pendidikan dalam pencapaian standar mutu pendidikan
nasional, fasilitasi sumber daya pendidikan dan pelaksanaan urusan
administrasi, dimana pelaksanaannya dapat dilihat pada gambar business
process map di bawah ini :
BUSINESS PROCESS MAP
Gambar 2. Business Process Map
Berkenaan dengan penjaminan mutu pendidikan di provinsi Sulawesi
Tengah, kinerja LPMP Sulawesi Tengah diukur melalui pencapaian
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
20
indikator kinerja utama (IKU) yaitu Jumlah Layanan Pengembangan
Penjaminan Mutu Pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan
a. Data Jumlah Sekolah
Sebaran Jumlah Sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di provinsi
Sulawesi Tengah sampai akhir 2017 sebagai berikut (data Sumber
http://niep.data.kemdikbud.go.id) :
Tabel 1.5. Tabel data jumlah Sekolah di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota Jumlah Negeri Swasta
1 Kab. Parigi Moutong 569 513 56
2 Kab. Banggai 513 458 55
3 Kab. Donggala 480 448 32
4 Kab. Sigi 361 284 77
5 Kab. Poso 336 287 49
6 Kab. Tolitoli 322 296 26
7 Kota Palu 265 174 91
8 Kab. Banggai Kepulauan 250 230 20
9 Kab. Tojo Una-Una 250 240 10
10 Kab. Buol 248 239 9
11 Kab. Morowali Utara 210 186 24
12 Kab. Morowali 190 180 10
13 Kab. Banggai Laut 129 117 12
Total 4.123 3.652 471
1) Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Gambaran data jumlah SD di provimsi Sulawesi Tengah sebagai berikut
:
Tabel 1.6. Data jumlah SD di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota Jumlah Negeri Swasta
1 Kab. Parigi Moutong 423 396 27
2 Kab. Banggai 355 336 19
3 Kab. Donggala 353 333 20
4 Kab. Sigi 265 209 56
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
21
5 Kab. Poso 228 197 31
6 Kab. Tolitoli 226 219 7
7 Kab. Tojo Una-Una 182 180 2
8 Kab. Buol 167 165 2
9 Kota Palu 165 131 34
10 Kab. Banggai Kepulauan 161 153 8
11 Kab. Morowali Utara 149 132 17
12 Kab. Morowali 136 132 4
13 Kab. Banggai Laut 80 78 2
Total 2.890 2.661 229
2) Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Gambaran data jumlah SMP di provinsi Sulawesi Tengah sebagai
berikut :
Tabel 1.7. Data jumlah SMP di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota Jumlah Negeri Swasta
1 Kab. Banggai 104 87 17
2 Kab. Parigi Moutong 103 87 16
3 Kab. Donggala 95 87 8
4 Kab. Poso 72 65 7
5 Kab. Tolitoli 67 60 7
6 Kab. Sigi 66 57 9
7 Kab. Buol 62 58 4
8 Kab. Banggai Kepulauan 58 51 7
9 Kab. Tojo Una-Una 49 44 5
10 Kota Palu 47 24 23
11 Kab. Morowali Utara 44 40 4
12 Kab. Banggai Laut 36 30 6
13 Kab. Morowali 35 33 2
Total 838 723 115
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
22
3) Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
Gambaran data jumlah SMA di provinsi Sulawesi Tengah sebagai
berikut :
Tabel 1.8. Data jumlah SMA di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota Jumlah Negeri Swasta
1 Kab. Banggai 30 25 5
2 Kota Palu 26 11 15
3 Kab. Parigi Moutong 23 20 3
4 Kab. Donggala 19 17 2
5 Kab. Poso 19 15 4
6 Kab. Sigi 18 13 5
7 Kab. Banggai Kepulauan 16 16 0
8 Kab. Tolitoli 14 9 5
9 Kab. Tojo Una-Una 12 10 2
10 Kab. Buol 10 10 0
11 Kab. Morowali 10 8 2
12 Kab. Morowali Utara 10 9 1
13 Kab. Banggai Laut 6 6 0
Total 213 169 44
4) Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Gambaran data jumlah SMK di provinsi Sulawesi Tengah sebagai
berikut :
Tabel 1.9. Data jumlah SMK di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota Jumlah Negeri Swasta
1 Kota Palu 27 8 19
2 Kab. Banggai 24 10 14
3 Kab. Parigi Moutong 20 10 10
4 Kab. Poso 17 10 7
5 Kab. Banggai Kepulauan 15 10 5
6 Kab. Tolitoli 15 8 7
7 Kab. Donggala 13 11 2
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
23
8 Kab. Sigi 12 5 7
9 Kab. Buol 9 6 3
10 Kab. Morowali 9 7 2
11 Kab. Tojo Una-Una 7 6 1
12 Kab. Banggai Laut 7 3 4
13 Kab. Morowali Utara 7 5 2
Total 182 99 83
b) Capaian SNP
Pengukuran pencapaian standar nasional pendidikan (SNP) menggunakan
instrumen pemetaan mutu yang diisi oleh seluruh satuan pendidikan.
Gambaran rata-rata capaian SNP di provinsi Sulawesi Tengah sebagai
berikut (olah data PMP tahun 2016) :
Tabel 1.10. Data capaian SNP di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota
Standar Rata-
rata KL Isi Proses Peni
laian
Penge
lolaan
1 Parigi Moutong 5.26 3.28 3.90 2.55 3.66 3.73
2 Banggai 5.21 3.19 4.22 2.54 3.79 3.79
3 Donggala 5.27 3.21 4.16 2.51 3.85 3.80
4 Sigi 5.27 3.40 4.30 2.66 3.83 3.89
5 Poso 5.25 3.31 4.20 2.72 3.84 3.86
6 Tolitoli 5.33 3.24 4.15 2.54 3.72 3.80
7 Kota Palu 5.44 3.29 4.38 2.62 4.04 3.95
8 Tojo Una-Una 5.32 3.33 4.16 2.69 3.78 3.86
9 Buol 5.37 3.22 4.29 2.65 3.93 3.89
10 Banggai
Kepulauan 5.32 3.30 4.26 2.71 3.70 3.86
11 Morowali Utara 5.24 3.14 3.73 2.45 3.56 3.62
12 Morowali 5.37 3.38 4.36 2.83 4.04 4.00
13 Banggai Laut 5.24 3.26 3.88 2.61 3.53 3.70
Rata-rata 5.30 3.27 4.15 2.62 3.79 3.83
Berdasarkan hasil analisis peta mutu wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,
capaian SNP tertinggi adalah standar kompetensi lulusan (SKL) dengan
rata-rata capaian sebesar 5.30 atau menuju standar nasional pendidikan 4
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
24
(menuju SNP 4), sementara capaian terendah adalah standar penilaian
dengan capaian sebesar 2.62 atau menuju standar nasional pendidikan 2
(menuju SNP 2). Berdasarkan analisis tersebut, belum ada satu pun standar
yang terpenuhi. Dari sejumlah 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, rata-
rata capaian tertinggi adalah Kabupaten Morowali, yakni 4,00.
1) Capaian SNP Jenjang SD
Tabel 1.11. Data capaian SNP jenjang SD di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota
Standar Rata-
rata KL Isi Proses Peni
laian
Penge
lolaan
1 Parigi Moutong 5.03 3.30 3.74 2.48 3.70 3.65
2 Banggai 5.02 3.24 3.84 2.42 3.61 3.63
3 Donggala 5.12 3.40 3.82 2.59 3.88 3.76
4 Sigi 5.11 3.42 3.91 2.63 3.96 3.81
5 Poso 5.15 3.35 3.71 2.50 3.72 3.69
6 Tolitoli 5.17 3.37 3.75 2.36 3.58 3.65
7 Kota Palu 5.37 3.42 3.99 2.58 3.96 3.86
8 Tojo Una-Una 5.00 3.36 3.77 2.57 3.54 3.65
9 Buol 5.19 3.38 3.86 2.29 3.64 3.67
10 Banggai
Kepulauan 4.96 3.37 3.96 2.61 3.81 3.74
11 Morowali Utara 5.04 3.27 3.62 2.53 3.48 3.59
12 Morowali 5.17 3.38 4.01 2.54 3.76 3.77
13 Banggai Laut 5.05 3.33 3.86 2.70 3.76 3.74
Rata-rata 5.11 3.35 3.83 2.52 3.72
Berdasarkan hasil analisis peta mutu wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,
capaian SNP tertinggi adalah standar kompetensi lulusan (SKL) dengan
rata-rata capaian sebesar 5.11 atau menuju standar nasional pendidikan
4 (menuju SNP 4), sementara capaian terendah adalah standar penilaian
dengan capaian sebesar 2.52 atau menuju standar nasional pendidikan 2
(menuju SNP 2). Berdasarkan analisis tersebut, belum ada satu pun
standar yang terpenuhi. Kabupaten/Kota yang tertinggi capaian SNP-
nyapada jenjang SD adalah Kota Palu dengan rata-rata capaian 3,86.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
25
2) Capaian SNP Jenjang SMP
Tabel 1.12. Data capaian SNP jenjang SMP di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota
Standar Rata-
rata KL Isi Proses Peni
laian
Penge
lolaan
1 Parigi Moutong 5.28 3.25 4.13 2.47 3.65 3.76
2 Banggai 5.27 3.30 4.43 2.73 3.88 3.91
3 Donggala 5.25 3.30 4.11 2.44 3.54 3.73
4 Sigi 5.13 3.37 4.21 2.69 3.94 3.87
5 Poso 5.29 3.35 4.05 2.34 3.68 3.74
6 Tolitoli 5.21 3.31 4.18 2.62 3.49 3.76
7 Kota Palu 5.47 3.40 4.77 2.67 4.29 4.12
8 Tojo Una-Una 5.22 3.25 4.00 2.28 3.18 3.59
9 Buol 5.24 3.30 3.91 2.38 3.53 3.67
10 Banggai
Kepulauan 5.25 3.39 4.30 2.68 3.78 3.88
11 Morowali Utara 5.20 3.21 3.94 2.58 3.68 3.72
12 Morowali 5.43 3.38 4.08 2.48 3.79 3.83
13 Banggai Laut 5.18 3.26 4.11 2.68 3.47 3.74
Rata-rata 5.26 3.31 4.17 2.54 3.68
Berdasarkan hasil analisis peta mutu wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
jenjang SMP, capaian SNP tertinggi adalah standar kompetensi lulusan
(SKL) dengan rata-rata capaian sebesar 5.26 atau menuju standar
nasional pendidikan 4 (menuju SNP 4), sementara capaian terendah
adalah standar penilaian dengan capaian sebesar 2.54 atau menuju
standar nasional pendidikan 2 (menuju SNP 2). Berdasarkan analisis
tersebut, belum ada satu pun standar yang terpenuhi. Kabupaten/kota
yang tertinggi capaian SNP-nya pada jenjang SMP adalah Kota Palu
dengan rata-rata capaian 4,12
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
26
3) Capaian SNP jenjang SMA
Tabel 1.13. Data capaian SNP jenjang SMA di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota
Standar Rata-
rata KL Isi Proses Peni
laian
Penge
lolaan
1 Parigi Moutong 5.39 3.29 4.12 3.00 3.84 3.93
2 Banggai 5.33 2.84 4.30 2.60 3.88 3.79
3 Donggala 5.19 2.83 4.34 2.35 3.59 3.66
4 Sigi 5.54 3.34 4.33 2.83 3.65 3.94
5 Poso 5.53 3.00 4.52 2.89 4.06 4.00
6 Tolitoli 5.60 3.04 4.53 2.64 4.10 3.98
7 Kota Palu 5.57 3.08 4.38 2.55 3.95 3.91
8 Tojo Una-Una 5.63 3.35 4.48 3.14 4.17 4.15
9 Buol 5.59 2.74 4.33 2.45 3.82 3.79
10 Banggai
Kepulauan 5.58 3.22 4.44 2.71 3.73 3.94
11 Morowali Utara 5.65 3.04 3.79 2.31 3.99 3.76
12 Morowali 5.38 3.16 4.66 2.48 4.71 3.96
13 Banggai Laut 5.58 3.18 3.87 2.50 3.90 3.81
Rata-rata 5.50 3.08 4.31 2.65 3.95
Berdasarkan hasil analisis peta mutu wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
jenjang SMA, capaian SNP tertinggi adalah standar kompetensi lulusan
(SKL) dengan rata-rata capaian sebesar 5.50 atau menuju standar
nasional pendidikan 4 (menuju SNP 4), sementara capaian terendah
adalah standar penilaian dengan capaian sebesar 2.65 atau menuju
standar nasional pendidikan 2 (menuju SNP 2). Berdasarkan analisis
tersebut, belum ada satu pun standar yang terpenuhi. Kabupaten yang
tertinggi capaian SNPnya pada jenang SMA adalah Kabupaten Tojo
Unauna dengan rata-rata capaian 4,15
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
27
4) Jenjang SMK
Tabel 1.14. Data capaian SNP jenjang SMK di Sulawesi Tengah
No Kabupaten/Kota
Standar Rata-
rata KL Isi Proses Peni
laian
Penge
lolaan
1 Parigi Moutong 5.35 3.30 3.60 2.25 3.45 3.59
2 Banggai 5.24 3.36 4.34 2.42 3.85 3.84
3 Donggala 5.54 3.29 4.37 2.66 4.39 4.05
4 Sigi 5.31 3.46 4.74 2.48 3.79 3.96
5 Poso 5.04 3.54 4.51 3.14 3.91 4.03
6 Tolitoli 0 0 0 0 0 0
7 Kota Palu 5.35 3.27 4.40 2.69 3.94 3.93
8 Tojo Una-Una 5.41 3.36 4.40 2.79 4.24 4.04
9 Buol 5.46 3.44 5.07 3.48 4.73 4.44
10 Banggai
Kepulauan 5.47 3.23 4.36 2.85 3.47 3.88
11 Morowali Utara 5.05 3.03 3.56 2.37 3.08 3.42
12 Morowali 5.49 3.61 4.71 3.80 4.47 4.42
13 Banggai Laut 5.16 3.29 3.66 2.55 2.98 3.53
Rata-rata 4.91 3.09 3.97 2.58 3.56
Berdasarkan hasil analisis peta mutu wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah jenjang SMK, capaian SNP tertinggi adalah standar kompetensi
lulusan (SKL) dengan rata-rata capaian sebesar 4.91 atau menuju
standar nasional pendidikan 3 (menuju SNP 3), sementara capaian
terendah adalah standar penilaian dengan capaian sebesar 2.58 atau
menuju standar nasional pendidikan 2 (menuju SNP 2). Berdasarkan
analisis tersebut, belum ada satu pun standar yang terpenuhi.
Kabupaten yang tertinggi capaian SNP-nya pada jenjang SMK adalah
Kabupaten Buol dengan rata-rata capaian 4,44.
c) Pelaksanaan Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2013 telah
menetapkan tahapan implementasi Kurikulum 2013 sampai dengan
tahun 2018/2019. Berdasarkan tahapan implementasi yang sudah
direncanakan, pada tahun pelajaran 2016/2017, jumlah sekolah yang
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
28
melaksanakan kurikulum 2013 diberikan pembinaan dalam bentuk
Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013. Pada tahun 2017/2018
ditargetkan pelaksanaan Kurikulum 2013 diharapkan sebanyak 60%
dari seluruh sekolah di semua jenjang telah menerapkan Kurikulum.
Berikut ini data jumlah sekolah di Sulawesi Tengah yang telah menerapkan
Kurikulum 2013
Tabel 1.15. Data Jumlah Sekolah yang telah menerapkan K 13
NO KAB/KOTA SD SMP SMA SMK Jumlah
1 Kab. Banggai 168 62 15 11 256
2 Kab. Banggai
Kepulauan 104 33 8 6 151
3 Kab. Banggai
Laut 53 22 4 4 83
4 Kab. Buol 83 36 6 6 131
5 Kab. Donggala 161 56 9 7 233
6 Kab. Morowali 79 21 6 4 110
7 Kab. Morowali
Utara 84 26 5 4 119
8 Kab. Parigi
Moutong 182 61 12 10 266
9 Kab. Poso 127 43 12 10 192
10 Kab. Sigi 126 40 9 5 180
11 Kab. Tojo Una-
Una 362 33 6 4 405
12 Kab. Tolitoli 111 38 7 5 161
13 Kota Palu 98 31 16 13 158
Total 1,739 502 115 89 2.445
Hingga tahun 2017, total sekolah yang telah menerapkan kurikulum
2013 untuk jenjang SMA sebanyak 115 sekolah, jenjang SMK
sebanyak 89 sekolah, jenjang SMP sebanyak 502 sekolah dan jenjang
SD sebanyak 1.739 sekolah.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
29
3. Kondisi Pendidik di Provinsi Sulawesi Tengah
a. Data Guru Per Satuan Pendidikan
Berikut ini data pendidik yang telah dihimpun di LPMP Sulawesi
Tengah pada akhir tahun 2017 (data Sumber
http://niep.data.kemdikbud.go.id)
Tabel 1.16. Data Guru per Satuan Pendidikan dan Per
Kabupaten/Kota
No. Kabupaten
/Kota
Satuan Pendidikan Jumlah
SD SMP SMA SMK
1 Kab. Banggai
Kepulauan
1,318 598 255 206 2,377
2 Kab. Donggala 2,639 936 377 226 4,178
3 Kab. Poso 2,157 908 430 380 3,875
4 Kab. Banggai 3,094 1,302 640 428 5,464
5 Kab. Buol 1,389 537 222 211 2,359
6 Kab. Tolitoli 1,760 699 254 286 2,999
7 Kab. Morowali 1,168 407 207 168 1,950
8 Kab. Parigi
Moutong
3,307 1,081 558 324 5,270
9 Kab. Tojo
Una-Una
1,493 441 203 172 2,309
10 Kab. Sigi 2,366 751 330 181 3,628
11 Kab. Banggai
Laut
640 351 145 101 1,237
12 Kab. Morowali
Utara
1,206 459 175 128 1,968
13 Kota Palu 1,894 1,148 791 724 4,557
Jumlah 24,431 9,618 4,587 3,535 42,171
Berdasarkan tabel di atas, jumlah guru di Provinsi Sulawesi Tengah
sebanyak 42.171 orang, data tersebut tidak termasuk jumlah
Kepala sekolah per jenjang (data kepsek di asumsikan sama dengan
jumlah sekolah per jenjang). Jumlah tersebut sebaran untuk guru SD
terbanyak di kaupaten Parigi Moutong yakni 3.307, guru SMP
terbanyak di Kabupaten Banggai yakni 1.302, guru SMA terbanyak di
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
30
Kota Palu yakni 791 dan guru SMK terbanyak di Kota Palu yakni 724
orang.
Dengan jumlah guru sebanyak 42.171 orang di Sulawesi Tengah, maka
LPMP Sulawesi Tengah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi
pendidik dalam meningkatkan kompetensi mereka sehingga pendidik
dapat melaksanakan peningkatan mutu pendidikannya di satuan
pendidikan masing-masing.
b. Data Kualifikasi Guru
Untuk mengetahui kualifikasi pendidikan guru di Sulawesi Tengah
dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Tabel 1.17. Kualifikasi Pendidikan Guru di Sulawesi Tengah
No Jenjang Jumlah
SMA D1 D2 D3 D4/S1 S2 S3 Total
1 SD 2,996 107 4,219 100 16,828 178 3 24,431
2 SMP 339 110 134 166 8,480 388 1 9,618
3 SMA 56 5 14 59 4,039 413 1 4,587
4 SMK 91 13 12 97 3,107 213 2 3,535
Total 3,482 235 4,379 422 32,454 1,192 7 42,171
Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa pada jenjang
SD guru yang memiliki kualifikasi minimal S1 mencapai 69,62 %
dan masih ada yang berkualifikasi SMA mencapai 12,26 % dan
Diploma mencapai 18,12 %. Untuk jenjang SMP guru yang memiliki
kualifikasi minimal S1 mencapai 92,21% dan masih ada yang
berkualifikasi SMA dan Diploma mencapai 7,79%.
Selanjutnya pada jenjang SMA kualifikasi guru yang memiliki
kualifikasi minimal S1 mencapai 97,08 % dan masih ada yang
berkualifikasi SMA dan diploma mencapai 2,91 %. Untuk jenjang
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
31
SMK guru yang memiliki kualifikasi minimal S1 mencapai 93,97
% dan masih ada yang berkualifikasi SMA mencapai 2,57 % dan
Diploma mencapai 3,45%.
c. Data Guru yang Sudah Bersertifikat Profesi Pendidik
Sehubungan program sertifikasi guru, berikut data guru yang sudah
memiliki sertifikat profesi pendidik dari tahun 2006 sampai tahun
2014 adalah sebagai berikut (data sumber: Profil 2016 berbasis
dapodik):
Tabel 1.18. Rekap Guru yang Memiliki Sertifikat Profesi
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006-2014
No. Kabupaten/kota
status sertifikasi sampai
2016 Total
guru
% sdh
sertifi
kasi Sudah
sertifikasi
belum
sertifikasi
1 Kota Palu 3,005 2,100 5,105 58.86
2 Kab. Poso 2,087 2,137 4,224 49.41
3 Kab. Banggai 2,729 3,281 6,010 45.41
4 Kab. Parigi Moutong 2,392 3,349 5,741 41.67
5 Kab. Morowali Utara 818 1,323 2,141 38.21
6 Kab. Buol 956 1,597 2,553 37.45
7 Kab. Tolitoli 1,224 2,093 3,317 36.90
8 Kab. Sigi 1,476 2,591 4,067 36.29
9 Kab. Donggala 1,739 3,056 4,795 36.27
11 Kab. Morowali 763 1,351 2,114 36.09
12 Kab. Tojo Una-Una 826 1,716 2,542 32.49
13 Kab. Banggai Kepulauan 766 1,827 2,593 29.54
Total 19,148 27,394 46,542 41.14
Berdasarkan data peserta sertifikasi guru mulai Tahun 2006 s.d. Tahun
2016 yang sudah memiliki serifikat profesi guru untuk Provinsi
Sulawesi Tengah seperti tersebut di atas, maka jumlah guru yang telah
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
32
mengikuti sertifikasi guru adalah sebanyak 19.148. Hal ini
menunjukkan bahwa guru yang telah mengikuti sertifikasi guru adalah
baru 41,14% dari jumlah guru di Sulawesi Tengah. Sementara sisa
guru yang belum tersertifikasi sebanyak 58,86 % akan diikutsertakan
secara bertahap pada kegiatan sertifikasi guru (PPGJ) tahun 2018
sampai dengan tahun 2020
d. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015
Uji kompetensi guru adalah uji kompetensi yang harus diikuti guru
pada tahun 2015. Uji Kompetensi Guru (UKG) dilaksanakan secara
serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2015 dan di Sulawesi
Tengah dilaksanakan di 13 wilayah kota dan kabupaten dengan jumlah
peserta 46,724 guru. Materi yang diujikan dalam UKG adalah
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Dari hasil UKG
tersebut maka dapat disajikan dalam bentuk tabel untuk beberapa
kriteria.
Adapun peta peserta UKG di Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat
pada tabel berikut di bawah ini:
Tabel 1.19. Peserta UKG di Provinsi Sulawesi Tengah
NO Kabupaten / Kota Jumlah
Peserta
Selesai
Ujian
Persentase
Ikut Ujian
1 Banggai 6,068 5,650 93%
2 Banggai
Kepulauan
2,573 2,156 84%
3 Banggai Laut 1,370 1,240 91%
4 Buol 2,537 2,509 99%
5 Donggala 4,818 4,695 97%
6 Morowali 2,100 2,078 99%
7 Morowali Utara 2,126 1,975 93%
8 Parigi Muotong 5,732 5,395 94%
9 Poso 4,236 3,866 91%
10 Sigi 4,026 3,829 95%
11 Tojo Una-Una 2,494 2,457 99%
12 Toli Toli 3,368 2,909 86%
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
33
13 Palu 5,276 4,596 87%
Total 46,724 43,355 87.11%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, terdapat 43.355 guru yang berhasil
menyelesaikan ujian kompetensi guru (UKG).
Selanjutnya nilai Uji Kompetensi Guru tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 3. Rerata Hasil Uji Kompetensi Guru tahun 2015
Berdasarkan gambar tersebut, peserta UKG Kota Palu yang mendapat
nilai rata-rata tertinggi yaitu 53.8 dan Kabupaten Buol hanya 47.3.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hasil uji kompetensi
guru untuk di setiap kabupaten/kota masih rendah yaitu 50.13 sehingga
masih perlu dibuat program pembinaan guru.
Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan secara online di 13 (tiga
belas) wilayah kota dan kabupaten untuk jenjang SD, SMP dan SMA.
UKG Online diwajibkan bagi guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah.
Adapun hasil Uji Kompetensi Guru per kabupaten / kota di Sulawesi
Tengah dapat dilihat pada grafik berikut di bawah ini:
50.7 50.549.5
47.348.8
49.950.7
50.151.4
48.850.1
49.2
53.8
44.0
46.0
48.0
50.0
52.0
54.0
56.0
Rerata Nilai UKG 2015
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
34
Tabel 1.20. Rerata Nilai Hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2015
Kabupaten/kota SD SMP SMA SMK Rerata
Total
Kab. Banggai 48.54 53.34 54.97 51.97 52.21
Kab. Banggai
Kepulauan 49.32 51.94 54.51 47.32 50.77
Kab. Banggai Laut 47.67 51.65 53.14 51.28 50.94
Kab. Buol 43.91 51.45 53.03 51.07 49.87
Kab. Donggala 47.23 50.09 51.95 51.19 50.12
Kab. Morowali 48.30 51.66 53.60 50.53 51.02
Kab. Morowali Utara 48.97 52.48 54.38 52.39 52.06
Kab. Parigi Moutong 48.54 51.29 53.75 50.67 51.06
Kab. Poso 49.29 51.28 55.66 53.84 52.52
Kab. Sigi 46.60 51.70 54.05 51.70 51.01
Kab. Tojo Unauna 49.03 51.58 51.84 52.28 51.18
Kab. Tolitoli 47.37 50.62 55.70 51.55 51.31
Kota Palu 50.29 54.67 57.27 55.28 54.38
Rerata Total 48.08 51.83 54.14 51.62 51.42
Berdasarkan gambar di atas rerata hasil UKG di Sulawesi Tengah
menunjukkan nilai rata-rata 51.42 dengan nilai rata-rata tertinggi
berada pada jenjang SMA dengan nilai rata-rata 54.14
E. Potensi dan Permasalahan Penjaminan Mutu Pendidikan di
Sulawesi Tengah selama periode renstra
1. Potensi
Kondisi lingkungan dapat diidentifikasikan sebagai potensi yang menjadi
perhatian dalam menyusun Renstra. Potensi akan menggambarkan
kecenderungan sekarang dan masa depan yang perlu mendapat perhatian
khusus untuk menggambarkan keadaan yang akan mempengaruhi
program dan kegiatan Lembaga. Beberapa potensi dimaksud adalah :
a) DIPA Daerah Cukup Banyak (data alokasi anggaran pendidikan
kab./kota)
b) Jumlah satuan pendidikan Besar (4.122 sekolah) untuk
melaksanakan layanan penjaminan mutu
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
35
c) Sebagian besar satuan pendidikan berakreditasi B ke bawah dan
yang terakreditasi A masih sangat kurang (yang berakreditasi B ke
bawah menjadi lahan LPMP untuk digarap dalam pemenuhan SNP)
d) Banyaknya Kelompok-kelompok Kerja profesi Pendidik (KKG,
MGMP, KKKS, KKPS, MKKS) tersebar di Sulawesi Tengah
2. Permasalahan dan tantangan
Permasalahan penting dan tantangan yang harus dihadapi diuraikan pada
sebagai berikut :
a) Rendahnya kualitas guru
Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015, Sulteng
menempati urutan 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Berada di posisi
lima dari bawah, Sulteng hanya meraih 50,13 poin, satu tingkat di
bawah Sulawesi Barat 50,15 poin dan di atas Papua Barat 49,13 poin.
Rendahnya kualitas guru disebabkan sebagian besar guru belum
mengetahui substansi pendidikan yang akan diujikan. Kondisi
tersebut dipengaruhi sejumlah faktor. Antara lain budaya, kondisi
geografis daerah, politik dan ekonomi. Akibatnya, kesadaran akan
pentingnya pendidikan masih minim. Alhasil Hal ini akan
mempengaruhi kualitas output siswa kedepan.
b) Beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah terdiri atas pulau-pulau
yang sulit dijangkau (banyak wilayah yang masuk 3T yaitu terpencil,
tertinggal dan terluar)
c) Mutu Pendidikan di Sulawesi Tengah masih rendah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggambarkan dan
memetakan provinsi Sulawesi Tenggah masuk di urutan ke-27 Peta
Mutu pendidikan dari 36 Provinsi di Indonesia secara nasional.
Penyebabnya antara lain : (1) penyebaran guru tidak merata; (2)
kualifikasi Guru; (3) pembiayaan di satuan Pendidikan terkait sarana
dan prasarana banyak belum maksimal; (4) kebijakan pemerintah
daerah terhadap pendidikan masih rendah
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
36
d) Minimnya dukungan dari pemerintah daerah untuk program
penjaminan mutu pendidikan
e) Komitmen penyelenggara satuan pendidikan masih lemah terhadap
penjaminan mutu pendidikan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
37
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
LPMP SULAWESI TENGAH
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Tahun 2015—2019, LPMP Sulawesi Tengah merumuskan Visi dan Misi
Tahun 2015—2019 sebagai berikut:
A. Visi
Visi LPMP Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019:
“Terwujudnya penjaminan mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah di Provinsi Sulawesi Tengah sesuai SNP dengan
dilandasi semangat gotong royong”
Makna dari Visi LPMP Sulawesi Tengah "Seluruh satuan pendidikan dasar
dan menengah di Sulawesi Tengah melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan berdasarkan SNP dilandasi oleh semangat gotong royong" adalah
sebagai berikut:
1. Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dimaknai sebagai
kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah,
pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan
kehidupan bangsa melalui pendidikan (Pasal 1 ayat 2 Permendikbud No.
28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah).
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Pasal 1 ayat 1 PP 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
38
PP 19 Tahun 2005). Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian
Pendidikan (Pasal 2 ayat 1 Permendikbud No. 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas PP 19 Tahun 2005)
3. Semangat gotong royong dapat dimaknai sebagai kesadaran dan
tanggungjawab banyak pihak untuk secara bersama, sukarela, merasa turut
berkepentingan dengan keinginan saling menolong, dalam sebuah gerakan
yang berlandaskan gotong royong terlibat aktif dalam pembangunan
pendidikan untuk meningkatkan mutu di tingkat Provinsi Sulawesi
Tengah. Makna gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa
Indonesia. Gotong royong diakui sebagai kepribadian dan budaya bangsa
yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong
dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan berarti banyak hal yang
dilakukan secara bersama oleh banyak pihak secara sadar, sukarela,
merasa turut berkepentingan, serta dengan keinginan saling menolong.
Berlandaskan gotong royong akan memposisikan pembangunan
pendidikan dan kebudayaan sebagai sebuah gerakan. Gerakan yang
dicirikan, antara lain oleh keterlibatan aktif masyarakat, dukungan
langsung dunia usaha, dan kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan
lembaga satuan pendidikan seperti sekolah. (Renstra Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019).
B. Misi
Dalam rangka mencapai visi ini, ada 3 (tiga) misi yang harus diemban oleh
LPMP Sulawesi Tengah, yaitu:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
39
Tabel 2.1 Misi LPMP Sulawesi Tengah
KODE MISI
M1 Melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
Menengah sesuai SNP
M2 Memperkuat tata kelola penjaminan mutu pendidikan
M3 Meningkatkan kerjasama dalam melaksanakan penjaminan mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah
Penjaminan mutu pendidikan adalah suatu mekanisme yang sistematis,
terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses
pendidikan sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan.
Penjaminan mutu (quality assurance) pendidikan merupakan upaya
sistematik untuk memenuhi standar mutu atau melampauinya sehingga
segenap stakeholder pendidikan mendapatkan kepuasan.
Jika penjaminan pendidikan ini berhasil, maka akan tercipta satuan
pendidikan bermutu. Satuan pendidikan bermutu dapat dimaknai sebagai
kapasitas program dan satuan pendidikan dalam memanfaatkan sebaik
mungkin berbagai sumberdaya yang dimiliki untuk menciptakan proses
pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan optimal berikut menghasilkan
output dan outcomes sesuai atau melebihi standar yang ditetapkan. Hal ini
tentu memerlukan proses yang berkelanjutan dan terus-menerus sehingga
dapat dicapai dengan hadirnya kesadaran bersama, terutama di dalam satuan
pendidikan.
Tujuan akhir dari sistem penjaminan mutu ialah terwujudnya budaya mutu
(quality culture) dalam dunia pendidikan. Budaya mutu, terutama mutu
akademik, mencitrakan dunia pendidikan sebagai arena yang memiliki nilai
tinggi baik moral maupun sosial. Suatu dunia yang bergerak dalam proses
pencarian dan penemuan kebenaran yang tiada henti berikut penciptaan
sumberdaya manusia yang memiliki life skill yang membuatnya mampu
membangun kehidupan yang lebih baik, maju, dan dinamik. Dengan
demikian, dunia pendidikan, khususnya satuan pendidikan seharusnya tampil
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
40
sebagai institusi yang berwibawa dan menjadi simbol kebenaran sekaligus
kemajuan.
Misi Renstra LPMP Provinsi Sulawesi Tengah 2015—2019 dapat dimaknai
sebagai berikut:
1. Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu pada
jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan agar terwujudnya budaya
mutu dalam dunia pendidikan di sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan Sekolah Menengah Atas yang sesuai atau melebihi dari
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional Pendidikan
(SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala.
Agar terwujud penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
tersebut, maka diperlukan sistem penjaminan mutu, yaitu suatu kesatuan
unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang
mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar
secara sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Penguatan tata kelola administrasi LPMP dilaksanakan oleh Sub
Bagian Umum yang meliputi urusan perencanaan, keuangan,
kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan,
kerumahtanggaan LPMP. Tata kelola dilakukan secara transparan dan
akuntabel dengan pelibatan publik dalam seluruh aspek pengelolaan
kebijakan berbasis data, riset, dan bukti lapangan.
3. Meningkatkan kerjasama dalam melaksanakan penjaminan mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah dengan memaksimalkan pelibatan
publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan yang berbasis data,
riset, dan bukti lapangan; membantu penguatan kapasitas tata kelola,
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
41
mengembangkan koordinasi dan kerjasama di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota di Sulawesi Tengah; mewujudkan birokrasi yang
menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif, dan efisien.
C. Tujuan Strategis LPMP Sulawesi Tengah
Rumusan tentang tujuan dan sasaran strategis adalah untuk menggambarkan
ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan strategis
LPMP Sulawesi Tengah Tahun 2015—2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Tujuan Strategis LPMP Sulawesi Tengah
KODE TUJUAN STRATEGIS
T1 Terlaksananya pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
T2 Terlaksananya Pengembangan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan menengah
T3 Terlaksananya supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional Pendidikan
T4 Terlaksananya fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap
satuan pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu
Pendidikan
T5 Terlaksananya kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan
T6 Peningkatan tata kelola penjaminan mutu pendidikan
Penjelasan dari masing-masing tujuan strategis yang akan dicapai dalam
periode 2015—2019 adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Strategis 1: Terlaksananya pemetaan mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah
Pemetaan mutu adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,
pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat mencakup pengumpulan
data mutu, pengolahan data mutu dan analisis data mutu yang dapat
dijadikan dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan
menengah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
42
2. Tujuan Strategis 2: Pengembangan sistem informasi mutu
pendidikan dasar dan menengah
Sistem informasi diartikan secara teknis adalah serangkaian komponen
yang saling terkait yang mengumpulkan (atau menelusuri), memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan dan kontrol di dalam suatu organisasi.
Berdasarkan tugas dan fungsi penjaminan mutu pendidikan, LPMP
melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi publik
tentang mutu pendidikan dasar dan menengah. Hal ini sejalan dengan
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik yang menyatakan bahwa instansi publik diamanatkan untuk
menyediakan atau memberikan informasi publik melalui media
penyebaran informasi terkecuali jenis informasi yang mendapat
pengecualian undang-undang. Sistem informasi yang dikembangkan dan
dikelola LPMP dilakukan melalui serangkaian kegiatan sehingga
menghasilkan informasi mutu pendidikan dasar dan menengah yang
kredibel (dapat dipercaya) dan akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan).
3. Tujuan Strategis 3: Terlaksananya supervisi satuan pendidikan
dasar dan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan
Supervisi pendidikan merupakan tindak lanjut dari hasil pemetaan mutu
dimana satuan pendidikan yang masih berada di bawah SNP
memerlukan pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan mutu pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
pembelajaran pada khususnya melalui konsultasi, bimbingan teknis,
pendampingan, mentoring and coaching, dan kegiatan sejenis.
Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana tertulis dalam Permendikbud
Nomor 28 Tahun 2016 Pasal 3 ayat 2 direncanakan, dilaksanakan,
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
43
dikendalikan dan dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di jalur
formal pada pendidikan dasar dan menengah.
4. Tujuan Strategis 4: Terlaksananya fasilitasi peningkatan mutu
pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan menengah dalam
penjaminan mutu pendidikan
Selain kegiatan supervisi pendidikan, hasil pemetaan mutu juga
digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan fasilitasi penjaminan dan
peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
menengah dalam ekosistem pendidikan. Fasilitasi yang dimaksud adalah
proses mempermudah, melayani, memperlancar sesuatu kegiatan untuk
mencapai tujuan. Meningkatkan kapasitas pendidik, tenaga
kependidikan dan satuan pendidikan untuk mencapai SNP dengan cara
mentransfer pengetahuan dan ketrampilan
5. Tujuan Strategis 5 : Terlaksananya kerja sama di bidang
penjaminan mutu pendidikan
Kemitraan merupakan hubungan kerjasama berbagai pihak yang
strategis, berdasar prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan
saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan pengembangan.
Dalam kegiatan penjaminan mutu pendidikan perlu dilakukan kemitraan
dengan stakeholder dunia pendidikan sebagai upaya perluasan dan
percepatan pencapaian penjaminan mutu di provinsi.
6. Tujuan Strategis 6 : Peningkatan tata kelola penjaminan mutu
pendidikan
Penguatan tata kelola administrasi melalui sistem manajemen mutu
dilakukan untuk memperkokoh dan mendukung seluruh kegiatan
penjaminan mutu termasuk pengelolaan keuangan.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
44
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja bertujuan
untuk menjaga agar (a) mutu laporan keuangan sesuai dengan peraturan
keuangan yang berlaku, dan (b) tingkat pencapaian akuntabilitas
pengelolaan kinerja dalam kategori baik, yaitu dengan cara peningkatan
efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan
anggaran serta pengembangan koordinasi dan kerjasama antar
seksi/subbag.
Di samping itu, pembenahan tata kelola administrasidiharapkan dapat
memberikan layanan prima, mewujudkan tata kelola yang bersih, efektif
dan efisien, Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan transparansi dengan
melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan berbasis
data, riset, dan bukti lapangan.
D. Sasaran Strategis LPMP Sulawesi Tengah
Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan dasar dan menengah yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel serta penguatan tata kelola, diperlukan sejumlah Sasaran Strategis
(SS) yang menggambarkan kondisi yang dicapai pada tahun 2019.
Selanjutnya, ditetapkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk
mengukur apakah sasaran strategis dapat mengkonfirmasi tujuan strategis
yang akan dicapai pada masa depan (tahun 2019). Sasaran strategis untuk
tingkat ketercapaian masing-masing tujuan adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya tujuan strategis 1 (T1): Terlaksananya pemetaan
mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah ditandai dengan
tercapainya sasaran strategis berikut:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
45
Tabel 2.3. Sasaran Strategis Terlaksananya Pemetaan Mutu
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Kode Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
Tahun 2019
S.S.1
Terlaksananya
pemetaan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan dasar
1. Persentase SD yang dipetakan
mutunya berdasarkan SNP sebanyak
100% (IKK.3.4002.2.1-Dikdasmen)
2. Persentase SMP yang dipetakan
mutunya berdasarkan SNP sebanyak
100% (IKK.3.4002.2.3-Dikdasmen)
S.S.2
Terlaksananya
pemetaan mutu di
seluruh jenjang
pendidikan
menengah
1. Persentase SMA yang dipetakan
mutunya berdasarkan SNP sebanyak
100% (IKK.3.4002.2.5-Dikdasmen)
2. Persentase SMK yang dipetakan
mutunya berdasarkan SNP sebanyak
100% (IKK.3.4002.2.6-Dikdasmen)
2. Terwujudnya tujuan strategis 2 (T2): Pengembangan sistem
informasi mutu pendidikan dasar dan menengah ditandai dengan
tercapainya sasaran strategis berikut:
Tabel 2.4. Sasaran Strategis Pengembangan Sistem Informasi
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Kode Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS)
Tahun 2019
S.S.3 Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya melalui
pengembangan dan pengelolaan
sistem informasi mutu
pendidikan dasar
Jumlah layanan sistem
pendataan dan informasi
pendidikan dasar minimal
sebanyak 6 layanan (IKK
3.2005.1.3-Dikdasmen)
S.S.4 Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya melalui
pengembangan dan pengelolaan
sistem informasi mutu
pendidikan menengah
Jumlah layanan sistem
pendataan dan informasi
pendidikan menengah
minimal sebanyak 6
layanan (IKK 3.2005.1.3 -
Dikdasmen)
3. Terwujudnya tujuan strategis 3 (T3): Terlaksananya supervisi
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
46
pencapaian standar nasional pendidikan ditandai dengan tercapainya
sasaran strategis berikut:
Tabel 2.5. Sasaran Strategis Terlaksananya Supervisi Satuan
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Dalam
Pencapaian Standar Nasional Pendidikan
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS) Tahun 2019
S.S.5 Terlaksananya
supervisi mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan dasar
1. Persentase SD yang telah
disupervisi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.1-
Dikdasmen)
2. Persentase SMP yang telah
disupervisi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.2-
Dikdasmen)
S.S.6 Terlaksananya
supervisi mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
menengah
1. Persentase SMA yang telah
disupervisi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.3-
Dikdasmen)
2. Persentase SMK yang telah
disupervisi dalam pencapaian
SNPsebanyak 80 %
(IKK.3.4005.1.4-Dikdasmen)
4. Terwujudnya tujuan strategis 4 (T4): Terlaksananya fasilitasi
peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar
dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan ditandai dengan
tercapainya sasaran strategis berikut:
Tabel 2.6. Sasaran Strategis Terlaksananya Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan Terhadap Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
Kode Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
Tahun 2019
S.S.7 Terlaksananya
fasilitasi
penjaminan mutu
pendidikan di
1. Persentase SD yang telah
difasilitasi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.1-
Dikdasmen)
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
47
seluruh jenjang
pendidikan dasar
2. Persentase SMP yang telah
difasilitasi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.2-
Dikdasmen)
S.S.8 Terlaksananya
fasilitasi
penjaminan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan dasar
1. Persentase SMA yang telah
difasilitasi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.3-
Dikdasmen)
2. Persentase SMK yang telah
difasilitasi dalam pencapaian SNP
sebanyak 80 % (IKK.3.4005.1.4-
Dikdasmen)
5. Terwujudnya tujuan strategis 5 (T5): Peningkatan kerja sama di
bidang penjaminan mutu pendidikan ditandai dengan tercapainya
sasaran strategis berikut:
Tabel 2.7. Sasaran Strategis Peningkatan Kerja Sama Di Bidang
Penjaminan Mutu Pendidikan
Kode Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS)
Tahun 2019
S.S.9 Tersedianya dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya melalui kerja sama
bidang penjaminan mutu
pendidikan dasar
Kerja sama bidang penjaminan
mutu pendidikan dasar dengan
Dinas Pendidikan atau
institusi/instansi lainnya
minimal sebanyak 13 layanan
(IKK.3.2005.1.5-Dikdasmen)
S.S.10 Tersedianya dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya melalui kerja sama
bidang penjaminan mutu
pendidikan menengah
Kerja sama bidang penjaminan
mutu pendidikan menengah
dengan Dinas Pendidikan atau
institusi/instansi lainnya
minimal sebanyak 13 layanan
(IKK.3.2005.1.5-Dikdasmen)
6. Terwujudnya tujuan strategis 6 (T6): Peningkatan tata kelola
penjaminan mutu pendidikan ditandai dengan tercapainya sasaran
strategis berikut:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
48
Tabel 2.8. Sasaran Strategis Peningkatan Tata Kelola Penjaminan
Mutu Pendidikan
Kode Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Tahun 2019
S.S.11 Tersedianya
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
melalui
peningkatan
tata kelola
Persentase layanan pengendalian internal
yang berfungsi dengan baik sejumlah
100% (IKK.3.2005.1.1-Dikdasmen)
Jumlah layanan pelaksanaan dukungan
manajemen dan pelaksanaan program
pendidikan dasar dan menengah sebanyak
18 layanan (IKK.3.2005.1.2-Dikdasmen)
Jumlah dokumen rumusan kebijakan,
perencanaan, penganggaran dan
pengendalian kegiatan serta koordinasi
lintas sektoral bidang Pendidikan Dasar
dan Menengah sebanyak 25 dokumen
(IKK.3.2005.1.4-Dikdasmen)
E. Tata Nilai LPMP Sulawesi Tengah
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah menyadari bahwa
visi dan misi dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai
yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian
visi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku
seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata nilai yang dimaksud
adalah:
• Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan,
memiliki integritas, bersikap jujur, dan mampu mengemban
kepercayaan.
• Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap
setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
• Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
49
yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu
perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau untuk
menghindari timbulnya masalah.
• Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil
hikmah dan mejadikan pelajaran atas setiap kejadian.
• Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
• Tanpa Pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan
dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan
semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama,
memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak
untuk menghasilkan karya terbaiknya
• Etika dan moral
melakukan aktivitas yang tidak bertentangan dengan adat istiadat, tata
susila dan ajaran agama.
• Profesionalisme
melakukan aktivitas sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang
memadai dan bertanggungjawab atas tugas yang diemban.
• Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,
melakukan aktivitas selalu bekerjasama berdasarkan komitmen,
kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi
kepentingan pendidikan.
• Inklusif,
melakukan aktivitas tanpa membedakan latar belakang seperti jenis
kelamin, suku, dan agama serta melakukan segala sesuatu dengan adil.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
50
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Sulawesi Tengah tahun 2015—2019
dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang mengacu
pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Renstra
Ditjen Dikdasmen 2015—2019 dan hasil evaluasi capaian LPMP Sulawesi Tengah.
A. Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Dikdasmen
Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Tahun 2015 – 2019 diturunkan dari arah kebijakan dan strategi
nasional. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan stadarisasi teknis di bidang
Pendidikan Dasar dan Menegah, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah harus menentukan arah kebijakan sesuai dengan bidang yang
dibawahinya yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
Untuk memenuhi seluruh hak anak Indonesia tanpa pengecualian
dilaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan pelaksanaan Wajib
Belajar 12 Tahun untuk dapat menyelesaikan pendidikan dasar dan menegah
sesuai sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Kebijakan tersebut
dilakukan untuk mempercepat ketersediaan insan terdidik dalam memenuhi
kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang, terutama pemanfaatan bonus
demografi dan menyiapkan perdagangan bebas di kawasan ASEAN.
Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah dituangkan dalam rincian sebagai berikut:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
51
1. Dalam rangka pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar dan
menengah yang berkualitas maka kebijakan yang akan ditempuh adalah
melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan
layanan pendidikan dasar dan menengah berkualitas. Hal ini akan
dilakukan melalui strategi sebagai berikut :
a. Penyediaan bantuan untuk anak yang berasal dari keluarga kurang
mampu agar dapat mengikuti Program Indonesia Pintar pada
pendidikan dasar yang dilaksanakan melalui Kartu Indonesia Pintar
b. Penanganan akses pendidikan, khususnya di daerah 3T
c. Penyediaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
d. Penyediaan biaya operasional sekolah (BOS)
e. Peningkatan partisipasi pendidikan dalam rangka mengurangi variasi
antar daerah dan kesenjangan gender
f. Peningkatan ketersediaan Sekolah menengah di kecamatan-
kecamatan yang belum memiliki satuan pendidikan menengah,
melalui pembangunan USB, terutama penambahan RKB, dan
pembangunan SMP-SMA serta MTs/MA satu atap, ketersediaan
SMK yang mendukung pembangunan bidang pertanian, maritim,
pariwisata, industri manufaktur, dan ekonomi kreatif
g. Penguatan peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan
menengah yang berkualitas.
2. Dalam rangka peningkatan pendidikan kewargaan maka kebijakan yang
ditempuh adalah mengembangkan pendidikan kewargaan di sekolah
untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, memperkuat nilai-nilai toleransi,
menumbuhkan penghargaan pada keragaman sosial-budaya, memperkuat
pemahaman mengenai hak-hak sipil dan kewargaan, serta tanggung jawab
sebagai warga negara yang baik (good citizen). Hal ini akan dilakukan
melalui strategi penguatan pendidikan kewargaan yang terintegrasi ke
dalam mata pelajaran yang relevan (PKN, IPS, [sejarah, geografi,
sosiologi/antropologi], bahasa Indonesia)
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
52
3. Dalam rangka peningkatan pendidikan karakter maka kebijakan yang
ditempuh adalah: a) meningkatkan kualitas pendidikan karakter untuk
membina budi pekerti, watak, dan kepribadian peserta didik; serta b)
membangun budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan lingkungan
belajar yang baik bagi siswa. Hal ini akan dilakukan melalui strategi
sebagai berikut :
a. Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada
semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral,
akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat
pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran;
b. Pengembangan kurikulum jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
yang memberi porsi yang proporsional bagi pelajaran budi pekerti
untuk membina karakter dan memupuk kepribadian siswa yang sesuai
dengan nilai-nilai moralitas dan etika sosial
c. Pelibatan peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan
persekolahan dan proses pembelajaran, untuk mencegah perilaku
menyimpang yang tak sesuai dengan norma susila dan nilai moral.
d. Pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan pendidikan dan
pemberian bimbingan-penyuluhan dalam proses pembelajaran, untuk
mendukung siswa dalam mengembangkan segenap potensi dan
kepribadian dengan sempurna.
4. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran maka kebijakan yang
ditempuh adalah: a) memperkuat jaminan kualitas (quality assurance)
pelayanan pendidikan; dan b) mengembangkan kurikulum. Hal ini akan
dilakukan melalui strategi sebagai berikut :
a. Pemantapan penerapan SPM untuk jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah.
b. Peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/kota dan satuan
pendidikan untuk mempercepat pemenuhan SPM Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
53
c. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara bertahap
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
d. Penguatan proses akreditasi untuk satuan pendidikan negeri dan
swasta.
e. Evaluasi kurikulum secara ketat, komprehensif dan berkelanjutan
f. Pelibatan guru dan pemangku kepentingan lain untuk memberikan
informasi pelaksanaan kurikulum termasuk hasil penilaian di kelas.
g. Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah untuk mendukung efektivitas pembelajaran.
h. Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek pembelajaran di
kelas untuk guru dan kepala sekolah.
i. Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online untuk
membangun jaringan pertukaran materi pembelajaran dan penilaian
antar guru.
j. Peningkatan kompetensi kognitif siswa di bidang matematika, sains,
dan literasi, baik dalam UN maupun dalam tes internasional.
k. Peningkatan kualitas pembelajaran matematika, sains, dan literasi
dengan mempertimbangkan kesetaraan hasil belajar antarjenis
kelamin.
l. Peningkatan kompetensi siswa sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya di bidang sains, olahraga dan seni.
5. Dalam rangka Peningkatan tata kelola pendidikan maka kebijakan yang
ditempuh adalah: a) meningkatkan tata kelola pendidikan dalam kerangka
desentralisasi; b) memperkenalkan model pendanaan dan penganggaran
berbasis kinerja untuk bidang pendidikan di tingkat daerah; c)
memperkuat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); d) memperkuat peran
swasta dalam menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas; dan e)
memperkuat sistem informasi pendidikan. Hal ini akan dilakukan melalui
strategi sebagai berikut :
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
54
a. Penguatan kapasitas pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan
pendidikan.
b. Penguatan kemitraan antara Pusat dengan Dinas pendidikan Provinsi,
dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
c. Pelaksanaan desentralisasi asimetris atau pendelegasian kewenangan
kepada kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan kapasitas daerah
dalam mengelola layanan pendidikan dan pembiayaannya.
d. Penyelarasan peraturan yang memungkinkan pemanfaatan
sumberdaya keuangan untuk pembiayaan semua jenis satuan
pendidikan.
e. Penguatan MBS melalui peningkatan partisipasi seluruh pemangku
kepentingan untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
f. Peningkatan kapasitas Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah
dalam melaksanakan MBS.
g. Peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota dalam mendukung
pelaksanaan MBS oleh satuan pendidikan.
h. Penguatan kapasitas staf administrasi sekolah dalam pengelolaan
sekolah yang transparan dan akuntabel
i. Peningkatan akuntabilitas sekolah/madrasah swasta dalam
penggunaan bantuan yang disediakan.
j. Penegakan aturan tentang jaminan kualitas penyelenggaraan
pendidikan swasta.
k. Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelola sistem informasi
l. Peningkatan komitmen pusat dan daerah dalam penyediaan data dan
informasi pendidikan.
m. Penguatan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk
mengidentifikasi penduduk sasaran layanan pendidikan.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
55
6. Dalam rangka peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan maka
kebijakan yang ditempuh adalah: a) meningkatkan efisiensi pemanfaatan
anggaran pendidikan; dan b) memperkuat mekanisme pembiayaan
pendidikan. Hal ini akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut :
a. Memperkuat sistem penggunaan dan laporan pertanggungjawaban
anggaran.
b. Memperkuat sistem perencanaan pendidikan dasar dan menengah
melalui peningkatan/ pembangunan kapasitas provinsi/
kabupaten/kota
c. Peninjauan kembali aturan penggunaan dana BOS untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Untuk melaksanakan strategi di atas diperlukan berbagai program yang
bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya Wajib Belajar 12 Tahun yang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah kepada seluruh
masyarakat tanpa membedakan latar belakang ekonomi, gender,
geografis, usia, serta kondisi fisik dan mental;
2. Peningkatan jaminan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah;
3. Peningkatan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan
siswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP);
4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan serta
partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat.
Perincian Sasaran Strategis dan Program serta Indikator Kinerja Program
Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 3.1. Sasaran Program dan IKP Pendidikan Dasar dan Menengah
NO. SASARAN PROGRAM IKP
1 Pemenuhan hak terhadap
pelayanan Pendidikan
Dasar dan Menengah
yang berkualitas
a. APM SD/SDLB sejumlah 85,20 %
b. APK SD/SDLB/Paket A
c. Angka Putus Sekolah SD APM
SMP/SMPLB
d. APK SMP/SMPLB/Paket B
e. Angka Putus Sekolah SMP
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
56
f. Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP
g. Jumlah siswa jenjang pendidikan dasar
penerima bantuan melalui Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
h. Rasio APM perempuan:laki-laki di SD
i. Rasio APM perempuan:laki-laki di SMP
2 Siswa yang
berpartisipasi mengikuti
pendidikan
SMA/SMK/SMLB/
Paket C
a. APK SMA/SMK/SMLB/Paket C
b. Angka Melanjutkan SMP/MTs ke
SMA/SMK
c. Rasio APK perempuan:laki-laki di
SMA/SMK
3 Persentase angka putus
sekolah SMA/SMK/
SMLB/Paket C
a. Jumlah siswa jenjang pendidikan menengah
penerima bantuan melalui Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
b. Angka putus sekolah SMA/SMK
4 Sekolah menengah di
setiap kecamatan pada
tahun 2019
Persentase kecamatan yang memiliki Minimal 1
Sekolah Menengah
5 Peningkatan kualitas
pembelajaran
a. Jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang
dipersiapkan berakreditasi
b. Rata-rata nilai sikap siswa SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/SMLB, dan SMK
minimal baik (pendidikan karakter)
c. Jumlah perolehan medali tertimbang dari
kompetisi internasional tingkat pendidikan
dasar dan menengah
d. Persentase SD yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai SNP
e. Persentase SMP yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai SNP
f. Persentase SD yang memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
g. Persentase SMP yang memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) SM menerapkan
program penyelarasan dengan dunia kerja
6 Jumlah sekolah
menengah rujukan/
model di setiap
kabupaten dan kota
a. Persentase kabupaten dan kota yang
memiliki minimal 1 sekolah menengah
rujukan/model
b. Persentase SM yang memenuhi akreditasi
minimal B
7 Meningkatnya kualitas
satuan pendidikan
melalui peningkatan 8
Standar Nasional
Pendidikan (SNP
Persentase satuan pendidikan yang meningkat
indeks efektivitasnya berdasarkan SNP
8 Tata kelola Ditjen
Pendidikan Dasar dan
Menengah yang baik
Tata kelola Ditjen
a. Data pendidikan dasar dan menengah akurat,
berkelanjutan, dan terbarukan Nilai minimal
LAKIP Ditjen Dikdasmen sebesar 80 (baik)
pada tahun 2019
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
57
Pendidikan Dasar dan
Menengah yang baik
b. Data pendidikan dasar dan menengah akurat,
berkelanjutan, dan terbarukan Nilai minimal
LAKIP Ditjen Dikdasmen sebesar 80 (baik)
pada tahun 2019
B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Sulawesi Tengah
Arah Kebijakan LPMP Sulawesi Tengah Tahun 2015—2019 disusun sebagai
implementasi dari strategi program yang ditetapkan untuk mendukung tujuan
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Sulawesi Tengah
berdasarkan semangat gotong royong. Program yang disusun sesuai dengan
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015—2019
dan Renstra Ditjen Dikdasmen 2015—2019.
Arah Kebijakan dan strategi yang akan ditempuh LPMP Sulawesi Tengah
untuk mencapai penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di
Sulawesi Tengah. Penjelasan masing-masing arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai Sasaran Strategis (SS) pada setiap Tujuan Strategis (T) ada
dalam uraian berikut ini.
1. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 1
(SS1, SS2) pada Tujuan Strategis (T1): Terlaksananya pemetaan mutu
pendidikan dasar dan menengah.
Adapun strategi yang digunakan untuk mendorong tercapainya tujuan
strategis adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data Mutu satuan pendidikan melalui pengisian
instrumen Penjaminan Mutu Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah
b. Pengelolaan Data Penjaminan Mutu Pendidikan yang tervalidasi
c. Peta tematik mutu pendidikan Sulawesi Tengah
d. Pemetaan hasil Analisis Permasalahan Pendidikan berdasarkan 8
SNP jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
e. Hasil Analisis Rencana Program Peningkatan Mutu Pendidikan
berdasarkan 8 SNP jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
58
2. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 2
(SS3, SS4) pada Tujuan Strategis (T2): Terlaksananya Pengembangan
Sistem Informasi mutu Pendidikan dasar dan Menengah
a. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan menengah melalui aplikasi Dapodik yang terintegrasi dan
pengembangan website LPMP Sulawesi Tengah
b. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi mutu
pendidikan dasar dan menengah
3. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 3
(SS5, SS6) pada Tujuan Strategis (T3) : Terlaksananya supervisi satuan
pendidkan dasar dan menengah dalam pencapaian standar nasional
pendidikan
a. Pendampingan ke sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah
dalam pemanfaatan hasil Peta Mutu Pendidikan 8 SNP
b. Pendampingan penyusunan dokumen mutu sekolah jenjang pendidikan
dasar dan menegah
c. Pendampingan Audit Mutu Internal jenjang pendidikan dasar
menengah
4. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 4
(SS7, SS8) pada Tujuan Strategis (T4) : Terlaksananya fasilitasi
peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan
a. Pelatihan Kurikulum 2013 jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
b. Pelatihan Fasilitator daerah yang memadai dan berkompeten
melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) di
Kab./kota
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
59
c. Pengembangan siklus pemetaan mutu melalui Sekolah Model setiap
jenjang di Kab./kota
d. Pengembangan Siklus Pemetaan Mutu melalui pengimbasan
e. Pendampingan pemenuhan standar proses, jenjang pendidikan dasar
dan menengah
f. Pendampingan pemenuhan standar penilaian jenjang pendidikan dasar
dan menengah
g. Pendampingan pemenuhan standar SKL jenjang pendidikan dasar dan
menengah
h. Pendampingan pemenuhan standar isi jenjang pendidikan dasar dan
menengah
i. Pendampingan pengembangan media pembelajaran
j. Pendampingan pengembangan kelas digital
k. Couching clinic (pendampingan klinis)
5. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 5
(SS9, SS10) pada Tujuan Strategis (T5) : Terlaksananya kerja sama
bidang penjaminan mutu pendidikan
a. Sosialisasi program Penjaminan Mutu jenjang pendidikan dasar dan
menengah ke Dinas Pendidikan
b. Koordinasi dan singkronisasi program penjaminan mutu jenjang
pendidikan dasar dan menengah dengan Dinas Pendidikan
c. Kerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan program
penjaminan mutu pendidikan ke satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah
d. Kerjasama dengan P4TK, LP2KS, Kemenag, P3KPTK dalam
pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan ke satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
60
6. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Sasaran Strategis 6
(SS11) pada Tujuan Strategis (T6) : Peningkatan tata kelola penjaminan
mutu pendidikan
a. Pencapaian daya serap keuangan dan fisik lebih besar atau sama dengan
95%
b. Pencapaian laporan keuangan berpredikat WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian)
c. Pencapaian skor Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
mencapai 80
Arah kebijakan LPMP Sulawesi Tengah selanjutnya dilaksanakan melalui
program dan dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan periode 2015—2019.
Sejalan dengan pola perencanaan pada periode 2015—2019, LPMP Sulawesi
Tengah telah menggunakan struktur perencanaan dan anggaran yang terbaru.
Penyesuaian dan penyempurnaan dilakukan pada struktur kinerja yang
mencakup Sasaran Strategis LPMP Sulawesi Tengah dan Indikator Kinerja
Sasaran Strategis LPMP Sulawesi Tengah, Sasaran Program (SP) dan
Indikator Kinerja Program (IKP), serta Sasaran Kegiatan (SK) dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK).
Struktur Program dan kegiatan LPMP Sulawesi Tengah yang bertanggung
jawab untuk mengelola kegiatan ditunjukkan pada tabel 3.1 dibawah ini:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
61
Tabel 3.2 Program, Kegiatan dan Penanggung Jawab
KODE PROGRAM/ KEGIATAN ESELON IV
1 Terlaksananya pemetaan mutu pendidikan dasar dan
menengah
1.1 Pengumpulan Data Mutu satuan
pendidikan melalui pengisian
instrumen Penjaminan Mutu
Pendidikan jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
Sistem Informasi (SI)
1.2 Pengelolaan Data Penjaminan Mutu
Pendidikan yang tervalidasi
Sistem Informasi (SI)
1.3 Peta tematik mutu pendidikan
Sulawesi Tengah
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
1.4 Pemetaan hasil Analisis
Permasalahan Pendidikan
berdasarkan 8 SNP jenjang
pendidikan Dasar dan Menengah
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
1.5
Hasil Analisis Rencana Program
Peningkatan Mutu Pendidikan
berdasarkan 8 SNP jenjang
pendidikan Dasar dan Menengah
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
2 Terlaksananya Pengembangan Sistem Informasi mutu
Pendidikan dasar dan Menengah
2.1 Pengembangan dan pengelolaan
sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan menengah melalui aplikasi
Dapodik yang terintegrasi dan
pengembangan website LPMP
Sulawesi Tengah
Sistem Informasi (SI)
2.2 Pengembangan dan pengelolaan
sistem informasi dan publikasi mutu
pendidikan dasar dan menengah
Sistem Informasi (SI)
3 Terlaksananya supervisi satuan
pendidkan dasar dan menengah
dalam pencapaian standar
nasional pendidikan
3.1 Pendampingan ke sekolah jenjang
pendidikan dasar dan menengah
dalam pemanfaatan hasil Peta Mutu
Pendidikan 8 SNP
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
3.2 Pendampingan penyusunan
dokumen mutu sekolah jenjang
pendidikan dasar dan menegah
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
62
3.3 Pendampingan Audit Mutu Internal
jenjang pendidikan dasar menengah
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4 Terlaksananya fasilitasi peningkatan mutu pendidikan
terhadap satuan pendidikan dasar dan menengah dalam
penjaminan mutu pendidikan
4.1 Pelatihan Kurikulum 2013 jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.2 Pelatihan Fasilitator daerah yang
memadai dan berkompeten
melaksanakan Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan (SPMI) di
Kab./kota
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.3 Pengembangan siklus pemetaan
mutu melalui Sekolah Model setiap
jenjang di Kab./kota
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
Pemetaan Mutu dan
Supervisi (PMS)
4.4 Pengembangan Siklus Pemetaan
Mutu melalui pengimbasan
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.5 Pendampingan pemenuhan standar
proses, jenjang pendidikan dasar
dan menengah
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.6 Pendampingan pemenuhan standar
penilaian jenjang pendidikan dasar
dan menengah
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.7 Pendampingan pemenuhan standar
SKL jenjang pendidikan dasar dan
menengah
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.8 Pendampingan pemenuhan standar
isi jenjang pendidikan dasar dan
menengah
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.9 Pendampingan pengembangan
media pembelajaran
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
4.10 Pendampingan pengembangan kelas
digital
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
Sistem Informasi (SI)
4.11 Couching clinic (pendampingan
klinis)
Fasilitasi Peningkatan
Mutu Pendidikan (FPMP)
5 Terlaksananya kerja sama bidang penjaminan mutu
pendidikan
5.1 Sosialisasi program Penjaminan
Mutu jenjang pendidikan dasar dan
menengah ke Dinas Pendidikan
Sub Bagian Umum
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
63
5.2 Koordinasi dan singkronisasi
program penjaminan mutu jenjang
pendidikan dasar dan menengah
dengan Dinas Pendidikan
Sub Bagian Umum
5.3 Kerjasama dengan Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan program
penjaminan mutu pendidikan ke
satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah
Sub Bagian Umum
5.4 Kerjasama dengan P4TK, LP2KS,
Kemenag, P3KPTK dalam
pelaksanaan program penjaminan
mutu pendidikan ke satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar
dan menengah
Sub Bagian Umum
6 Peningkatan tata kelola penjaminan mutu pendidikan
6.1 Pencapaian daya serap keuangan
dan fisik lebih besar atau sama
dengan 95%
Sub Bagian Umum
6.2 Pencapaian laporan keuangan
berpredikat WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian)
Sub Bagian Umum
6.3 Pencapaian skor Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mencapai 80
Sub Bagian Umum
C. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan adalah perangkat struktur organisasi Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan yang meliputi Subbagian Umum, Seksi Sistem
Informasi, Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi serta Seksi Fasilitasi
Peningkatan Mutu Pendidikan. Acuan yang menjadi dasar proses bisnis
LPMP Sulawesi Tengah adalah struktur, aktivitas, alur kerja dan interaksi
antar komponen kelembagaan. Dalam struktur organisasi Kemdikbud, LPMP
dipimpin oleh seorang kepala yang memiliki unit utama pembina Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah. Kepala LPMP membawahi 3 seksi (Seksi
Sistem Informasi, Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi, dan Seksi Fasilitasi
Peningkatan Mutu Pendidikan), 1 bagian (Subbagian Umum), serta kelompok
fungsional (Widyaiswara). Pada struktur organisasi LPMP dapat dilihat
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
64
hubungan antar seksi dan bagian tersebut yang digambarkan pada gambar
struktur organisasi.
Setiap unsur organisasi di dalam LPMP diarahkan untuk saling bersinergi
mencapai tujuan kelembagaan dengan mengacu pada tugas dan fungsi LPMP
yang ditetapkan dalam peraturan. Upaya ini dilakukan dengan menguraikan
tugas dan kewenangaan LPMP ke setiap bagiannya sesuai dengan fungsi yang
ditetapkan oleh Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja LPMP. Pembagian kewenangan merupakan upaya
pembagian kekuasaan dalam penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi dalam rangka pemenuhan tugas yang menjadi kewajiban
LPMP.
Struktur organisasi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah
2015—2019 ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 4. Struktur organisasi Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Sulawesi Tengah 2015—2019
LPMP Sulawesi Tengah
Sub Bagian Umum
Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu
Pendidikan
Seksi Sistem Informasi
Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi
Kelompok Jabatan Fungsional
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
65
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Renstra merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan akuntabilitas
dan transparansi serta peningkatan mutu keluaran (output) dan hasil
(outcome) dalam pemanfaatan APBN. Renstra akan menjadi acuan
(guidance) pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap pimpinan unit kerja
agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya semakin akuntabel
(accountable).
Penyusunan Renstra bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara
sasaran kementerian/lembaga, sasaran program, dan sasaran kegiatan dengan
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP)
dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Hal ini dimaksudkan untuk lebih
memantapkan kembali penerapan Penganggaran Berbasis
Kinerja/Performance Based Budgeting khususnya sejak diberlakukannya
undang-undang tentang penganggaran dan keuangan.
Ketercapaian target Renstra dikukuhkan dengan dibuatnya perjanjian kinerja
antara Kepala LPMP dengan Pimpinan dari unit utama pembinanya. Dimana
dalam dokumen perjanjian kinerja yang dibuat setiap awal tahun anggaran
berisi target-target kinerja yang akan dicapai pada tahun anggaran berjalan
sebagai rencana kerja tahunan.
Penetapan target kinerja ditentukan setelah IKSS, IKP, dan IKK yang disusun
dan disepakati baik di tingkat kementerian maupun di tingkat Eselon I hingga
ke unit pelaksana teknis. Target kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja
spesifik yang akan dicapai oleh suatu unit kerja di dalam program dan
kegiatan periode 2015—2019. Oleh karena itu didalam menyusun dan
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
66
menetapkan target kinerja mengacu dan memperhatikan beberapa kriteria,
yaitu:
1. Target kinerja harus dapat menggambarkan angka kuantitatif dan satuan
yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja sasaran (IKSS, IKP, dan
IKK);
2. Penetapan target dipilih karena relevan dengan indikator kinerjanya, logis
dan berdasarkan pada baseline data yang jelas.
Setelah tersusunnya Renstra, setiap unit satuan kerja harus
menerjemahkannya ke dalam rencana tahunan yang terukur dengan
menerapkan prinsip penganggaran berbasis kinerja. Berikut ini adalah sasaran
kegiatan dan indikator kinerja kegiatan LPMP Sulawesi Tengah:
1. Program/Kegiatan
Peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk
seluruh jenjang pendidikan
2. Sasaran Kegiatan
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang
pendidikan
3. Indikator Kinerja Kegiatan
a. Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam
pencapaian SNP
b. Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam
pencapaian SNP
c. Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam
pencapaian SNP
d. Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam
pencapaian SNP
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
67
Terkait dengan fungsi LPMP Sulawesi Tengah untuk melakukan pemetaan
mutu pendidikan, mengacu pada sasaran kegiatan dan indikator kinerja
kegiatan dari Setditjen Dikdasmen, yaitu:
1. Program/Kegiatan
Pembinaan penjaminan mutu pendidikan
2. Sasaran Kegiatan
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang
pendidikan
3. Indikator Kinerja Kegiatan
a. Persentase SD yang telah dipetakan mutunya
b. Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya
c. Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya
d. Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya
e. Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya
f. Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya
g. Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya
h. Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya
B. Matrik Pentahapan Kinerja
Pentahapan kinerja LPMP Sulawesi Tengah yang dirancang untuk program
lima tahun ke depan, 2015-2019, mengacu pada target unit utama pembina
LPMP yaitu Dirjen Dikdasmen Kemendikbud yang terangkum dalam Renstra
Kemendikbud 2015-2019 yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Target Kinerja Sasaran Program Dirjen Dikdasmen
Kemdikbud
SASARAN
PROGRAM
IKP SAT. KOND.
AWAL
2014
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
Meningkatnya
Penjaminan
Mutu
Pendidikan di
% 0 16.8 25 40 60 80
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
68
seluruh
jenjang
pendidikan
Pembinaan
penjaminan
mutu
Pendidikan
Meningkat-
nya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh
jenjang
pendidikan
% 70 70 100 100 100 100
Berdasarkan target Program Pendidikan Dasar dan Menengah di atas, maka
disusunlah matrik pentahapan kinerja LPMP Sulawesi Tengah yang terbagi
dalam dua indikator kinerja kegiatan, yaitu supervisi dan fasilitasi serta
pemetaan mutu pendidikan.
1. Supervisi dan Fasilitasi
Tabel 4.2. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Supervisi dan
Fasilitasi
SASARAN
KEGIATAN IKK SAT
KOND.
AWAL
2014
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
SD yang
telah
disupervisi
dalam
pencapaian
SNP
%
16.8
%
/
485
16.8
%
/
485
25%
/
722
40%
/
1.156
60%
/
1.734
80%
/
2.312
SMP yang
telah
disupervisi
dalam
pencapaian
SNP
%
16%
/
178
16%
/
178
25%
/
278
40%
/
444
60%
/
666
80%
/
888
SMA yang
telah
disupervisi
dalam
pencapaian
SNP
%
16%
/
76
16%
/
76
25%
/
118
40%
/
189
60%
/
284
80%
/
378
SMK yang
telah
disupervisi
dalam
pencapaian
SNP
%
16%
/
95
16%
/
95
25%
/
149
40%
/
238
60%
/
356
80%
/
475
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
69
SD yang telah
difasilitasi
dalam
pencapaian
SNP
%
6%
/
173
6%
/
173
25%
/
722
40%
/
1.156
60%
/
1.734
80%
/
2.312
SMP yang
telah
difasilitasi
dalam
pencapaian
SNP
%
6%
/
50
6%
/
50
25%
/
209
40%
/
335
60%
/
502
80%
/
670
SMA yang
telah
difasilitasi
dalam
pencapaian
SNP
%
6%
/
13
6%
/
13
25%
/
53
40%
/
85
60%
/
128
80%
/
170
SMK yang
telah
difasilitasi
dalam
pencapaian
SNP
%
6%
/
11
6%
/
11
25%
/
45
40%
/
73
60%
/
110
80%
/
145
2. Pemetaan Mutu Pendidikan
Tabel 4.3. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Pemetaan Mutu
Pendidikan
SASARAN
KEGIATAN IKK SAT
KOND.
AWAL
2014
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkat-
nya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh
jenjang
pendidikan
SD yang
dipetakan
mutunya %
90.2%
/
2.606
90.2
%
/
2.606
100%
/
2890
100%
/
2890
100%
/
2890
100%
/
2890
SMP yang
dipetakan
mutunya
%
71.5 %
/
599
71.5 %
/
599
100%
/
838
100%
/
838
100%
/
838
100%
/
838
SMA yang
dipetakan
mutunya
% 71.4 % /
152
71.4 %
/
152
100%
/
213
100%
/
213
100%
/
213
100%
/
213
SMK yang
dipetakan
mutunya
%
59.6 %
/ 108
59.6 %
/
108
65 %
/
118
80 %
/
145
90 %
/
164
100%
/
182
SD yang
meningkat
indeks
efektivitasnya
% 0
5 %
/
144
15 %
/
433
40 %
/
1156
75%
/
2167
95%
/
2745
SMP yang
meningkat
indeks
efektivitasnya
% 0
20 %
/
167
35%
/
389
60%
/
502
80%
/
670
95%
/
796
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
70
SMA yang
meningkat
indeks
efektivitasnya
% 0 20 %
/
42
35%
/
75
60%
/
128
80%
/
170
95%
/
202
SMK yang
meningkat
indeks
efektivitasnya
% 0 10 %
/
18
25%
/
45
45%
/
82
70%
/
127
95%
/
173
C. Kerangka Pendanaan
Perkiraan pendanaan pendidikan dalam kurun waktu 2015-2019 mengacu
pada amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas serta kebijakan Penjaminan Mutu
yang ada pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam
Renstra Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah telah
ditetapkan visi, misi dan tujuan organisasi yang akan menentukan arah
kebijakan dalam menyusun program sesuai dengan tugas dan fungsi LPMP
Sulawesi Tengah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 diperkirakan berkisar di
angka 4,73% dan untuk beberapa tahun selanjutnya diperkirakan mencapai
6,5% per tahun.
Total pagu anggaran LPMP Sulawesi Tengah tahun 2017 adalah
Rp.58.548.427.000,- dan akan terus bertambah sesuai dengan perkembangan
kebutuhan lembaga maupun bertambahnya sasaran program yang ingin
dicapai.
Sehingga menurut perhitungan pertumbuhan ekonomi dan perubahan inflasi
setiap tahun, maka dapat kami peroleh perkiraan kebutuhan anggaran seperti
ditunjukkan pada tabel dan grafik berikut:
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
71
Tabel 4.4. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Sulawesi Tengah
2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Pagu
Anggaran
38.199.200 47.749.000 58.549.427 70.259.312 84.311.174
* dalam ribuan Rupiah
Gambar 5. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Sulawesi Tengah
2015-2019
Perkiraan kebutuhan anggaran Kemendikbud selama periode 2015—2019
adalah sebesar Rp. 291.959.883.000,-. Untuk mencapai sasaran Renstra
LPMP Sulawesi Tengah diperlukan peran serta Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Kota, masyarakat, orang tua, dan dunia usaha untuk
berpartisipasi dalam pemenuhan pendanaan pendidikan di Sulawesi Tengah.
D. Sistem Pemantauan dan Evaluasi
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) telah mewajibkan seluruh Kementerian dan
Lembaga untuk mengendalikan seluruh kegiatan dengan menyelenggarakan
38,199,200
47,749,000
58,549,427
70,259,312
84,311,174
0
10000000
20000000
30000000
40000000
50000000
60000000
70000000
80000000
90000000
2015 2016 2017 2018 2019
Pagu Anggaran
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
72
sistem pengendalian intern. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Sistem pemantauan yang dilakukan LPMP Sulawesi Tengah
merujuk pada salah satu unsur dalam penyelenggaraan SPIP, yaitu
pemantauan dan pengendalian intern. Sedangkan evaluasi atas pelaksanaan
program lembaga merujuk pada hasil audit dari institusi terkait, antara lain
Inspektorat Jenderal Kemendikbud serta hasil penilaian SAKIP dari institusi
yang berwenang melakukan penilaian Sistem AKIP UPT, yaitu Biro
Keuangan Kemendikbud.
1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi
Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari implementasi Renstra LPMP Sulawesi Tengah.
Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian
dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra
LPMP Sulawesi Tengah Tahun 2015—2019 dengan hasil yang dicapai
pada tahun pencapaian Renstra.
2. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi
a) Organisasi menerapkan proses sistematik dalam menentukan “apa”
dan “bagaimana” melakukan pemantauan.
b) Pemantauan mempertimbangkan bagaimana keseluruhan
pengendalian intern mengelola risiko, bukan bagaimana setiap
kegiatan pengendalian beroperasi dalam sistem tertutup.
c) Pimpinan mempunyai peran penting dalam pemantauan pengendalian
intern (khususnya pengendalian terkait dengan “tone of the top”) dan
dalam rangka memitigasi risiko dari “override” oleh pimpinan.
d) Pemahaman dasar atas desain dan efektivitas operasi suatu
pengendalian intern bermanfaat sebagai titik tolak yang baik dalam
mengimplementasikan prosedur pemantauan yang efektif dan efisien.
e) Menetapkan apa yang harus dipantau dipengaruhi oleh:
1) Dampak dan probabilitas dari risiko;
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
73
2) Sifat dari pengendalian yang dirancang untuk mengelola atau
memitigasi risiko; dan
3) Informasi yang diperlukan untuk menyimpulkan apakah
pengendalian yang diterapkan telah efektif.
f) Organisasi harus mempertimbangkan untuk menggunakan
pemantauan berkelanjutan, jika memungkinkan.
g) Pemantauan yang efektif mendasarkan pada informasi tentang
pengendalian yang berjalan atas elemen pengendalian operasi,
berdasarkan evaluasi oleh pihak yang kompeten dan independen.
h) Pimpinan harus menggunakan pertimbangan yang logik untuk
melakukan pemantauan.
i) Pemantauan mencakup penggunaan informasi langsung dan tidak
langsung. Penggunaan informasi tidak langsung hanya untuk periode
tertentu.
j) Kelemahan pengendalian yang diidentifikasi harus:
1) Dievaluasi dampaknya;
2) Dilaporkan; dan
3) Dipertimbangkan tindakan perbaikannya.
3. Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi pemantauan dan evaluasi yang direncanakan berjalan di
lingkungan LPMP Sulawesi Tengah meliputi:
a) Pemantauan dan pengendalian program triwulanan dalam bentuk
Rapat Manajemen;
b) Pemeriksaan dalam kerangka pembinaan yang dilakukan Inspektorat
Jenderal Kemendikbud dalam program audit semester;
c) Evaluasi kinerja tahunan melalui Sistem AKIP yang dilakukan oleh
Biro Keuangan Kemendikbud; dan
d) Evaluasi akhir masa Renstra yang disusun dalam suatu laporan
kinerja yang disampaikan kepada Unit Utama Pembina, yaitu Ditjen
Dikdasmen Kemendikbud.
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
75
BAB V
P E N U T U P
Rencana strategis LPMP Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015-2019
merupakan perencanaan dan arah bagi pemangku kepentingan untuk berperan aktif
dalam pembangunan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan. Renstra
LPMP Sulawesi Tengah memuat visi, misi, kebijakan, tujuan strategis, sasaran
program dan indikator kinerja program bidang pendidikan dasar dan menengah
yang dijabarkan dalam program dan kegiatan tahunan yaitu mulai tahun 2015
hingga tahun 2019.
Implementasi dari strategi dan arah kebijakan peningkatan penjaminan mutu
pendidikan tahun 2015 - 2019 dirumuskan berdasarkan pada Renstra Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra LPMP Provinsi Sulawesi Tengah 2010-
2014. Pada periode tahun 2015-2019 kebijakan perencanaan program dan kegiatan
serta penganggaran berbasis kinerja di lingkungan LPMP Provinsi Sulawesi Tengah
diarahkan pada :
1. Pemetaan mutu satuan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian
Standar Nasional Pendidikan
2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
menengah
3. Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dalam pencapaian standar nasional pendidikan
4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan
5. Meningkatkan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan
6. Meningkatkan tata kelola administrasi LPMP
Seluruh kegiatan yang tertuang dalam Rencana Strategis LPMP Sulawesi
Tengah ini harus tetap terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah
Rencana Strategis LPMP Sulawesi Tengah 2015 – 2019
Hal
aman
76
ditetapkan dalam indikator kinerja serta efisien dalam pengelolaan pembiayaan dan
realisasi anggaran.
Tantangan dan hambatan dalam realisasi Renstra LPMP Sulawesi Tengah
diantaranya adalah komitmen dalam mewujudkan Renstra dalam seluruh kegiatan
LPMP Sulawesi Tengah.