Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN KUTAI TIMUR
DINAS LINGKUNGAN HIDUPKABUPATEN KUTAI TIMUR
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | i
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN KUTAI TIMUR2016 - 2021
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN KUTAI TIMUR
ii | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Rencana Strategis (Renstra)Dinas Lingkungan HidupKabupaten Kutai Timur2016 - 2021
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | iii
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021 merupakan komitmen SKPD yang digunakan sebagai tolak ukur dan alat bantu dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi SKPD dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta tantangan yang dihadapi dalam rangka mencapai visi daerah. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur didasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Tujuan penyusunan rencana strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021 adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah kabupaten yang lalu, posisi wilayah kabupaten dalam konteks wilayah lebih luas dan aspirasi masyarakat kemasa depan, berpedoman pada RPJMD Kabupaten Kutai Timur.
Akhirnya, tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalam-dalamnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di Kabupaten Kutai Timur yang telah membantu penyusunan rencana strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021. Harapan kami renstra ini dapat dilaksanakan secara konsisten, profesional dan penuh tanggungjawab.
Kepala Dinas Lingkungan HidupKabupaten Kutai Timur
E.A Rafiddin Rizal, ST,M.Si
iv | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Ta bel vi
Daftar Gambar viii
Daftar Istilah ix
Daftar Singkatan xii
BAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Landasan Hukum 5C. Maksud dan Tujuan 7
1. Maksud 72. Tujuan 7
D. Sistematika Penulisan 7
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP 13
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 131. Tugas Dinas Lingkungan Hidup : 132. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup 13
a. Kepala Dinas 14b. Sekretariat 14c. Bidang Tata Lingkungan 15d. Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3 16e. Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan 16f. Bidang Penaatan dan Pengembangan
Kapasitas Lingkungan Hidup 173. Struktur Organisasi 18
B. Sumber Daya DLH Kabupaten Kutai Timur 19C. Kinerja Pelayanan SKPD 20D. Gambaran Umum Kondisi Lingkungan di
Kabupaten Kutai Timur 231. Iklim Investasi di Kabupaten Kutai Timur 232. Laju Deforestasi dan Emisi Gas Rumah Kaca 243. Pengelolaan Persampahan, Sanitasi,
Limbah Domestik, dan Air Bersih 274. Tanah Longsor dan Lahan Kritis 305. Ruang Terbuka Hijau (RTH) 326. Keanekaragaman Hayati 327. Kualitas Udara dan Tanah 408. Pelanggaran Lingkungan dan
Ketidaktaatan Masyarakat dan Pelaku Usaha terhadap Regulasi Lingkungan Hidup 41
E. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 42
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | v
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 44A. Telaahan Visi-Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 44B. Telaahan RPJMN dan Renstra K/L 45C. Telaahan RPJMD dan Renstra DLH Provinsi
Kalimantan Timur 461. Kutai Timur sebagai Wilayah Strategis
Andalan Nasional 462. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan
ekonomi 473. Pengelolaan sanitasi lingkungan dan air minum 474. Investasi Tinggi 47
D. Telaahan RTRW Kabupaten Kutai Timur dan KLHS Kabupaten Kutai Timur 48
E. Penentuan Isu-Isu Strategis 49
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 58
A. Visi dan Misi SKPD 58B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 58
1. Tujuan 1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 59
2. Tujuan 2: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan 62
3. Tujuan 3: Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup 65
C. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup 671. Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan
1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 68
2. Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 2: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan 69
3. Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup 71
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 72
A. Tujuan 1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/ Keanekaragaman Hayati 72
B. Tujuan 2. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan 77
vi | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur 19
Tabel 2. 2 Data Sarana dan Prasarana 20
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur 22
Tabel 2. 3 Realisasi Investasi Daerah (PMDN) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 (Jtan) 23
Tabel 2. 4 Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 (Jtan) 24
Tabel 2. 5 Laju Tutupan Lahan Kabupaten Timur 2015 25
Tabel 2. 6 Luas Areal, Jumlah Produksi, dan Jumlah Produktivitas Kelapa Sawit di Kabupaten Kutai Timur 26
Tabel 2. 7 Data Laju Timbunan Sampah (Ton/Tahun) 27
Tabel 2. 8 Data Jumlah Sampah yang Diangkut ke TPA (Ton/Tahun) 28
Tabel 2. 9 Wilayah Perkotaan yang Beresiko Masalah Sanitasi Drainase 29
Tabel 2. 10 Kondisi dan Tingkat Pencemaran Septik Tank Masyarakat 29
Tabel 2. 11 Persentase Masyarakat dalam mengakses Jamban Tahun 2015 29
Tabel 2. 12 Persentase Penduduk Berakses Air Minum di Kalimantan Timur 2008-2011 30
Tabel 2. 13 Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 30
Tabel 2. 14 Sumber Mata Air dan Potensi Bencana di Karangan dan Kaliorang 31
Tabel 2. 15 Prosentase Luas Lahan yang Rusak s/d 2015 31
Tabel 2. 16 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Kutai Timur 31
Tabel 2. 17 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Kutai Timur 32
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | vii
Tabel 2. 18 Taman Nasional, Cagar Alam, dan Hutan Lindung di Kutai Timur 33
Tabel 2. 19 Sebaran dan Luasan Rencana Hutan Lindung di Kabupaten Kutai Timur 34
Tabel 2. 20 Persentase Luas Kawasan Konservasi dan Lindung di Kabupaten Kutai Timur 34
Tabel 2. 21 Jumlah Spesies Flora dan Fauna Berdasarkan Golongan di Kutai Timur 34
Tabel 2. 22 Jumlah Spesies, Genus dan Famili Flora di Kutai Timur 35
Tabel 2. 23 Golongan Keanekaragaman Hayati yang ada di Kabupaten Kutai Timur 35
Tabel 2. 24 Luas Potensi Karst di Tiap Kecamatan Tahun 2015 36
Tabel 2. 25 Luas Wilayah Konservasi Mangrove di Tiap Kecamatan Tahun 2015 38
Tabel 2. 26 Jumlah Kebakaran Hutan di Kutai Timur Tahun 2015 39
Tabel 2. 27 Indeks Kualitas Udara Provinsi Kutai Timur 2009-2012 40
Tabel 2. 28 Hasil Uji Udara Ambien Tahun 2014 40
Tabel 2. 29 Izin Lingkungan dan Pengaduan Masyarakat terkait LH di Kabupaten Kutai Timur 42
Tabel 4. 1 Tujuan 1 dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DLH Kabupaten Kutai Timur 61
Tabel 4. 2 Tujuan 2 dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DLH Kabupaten Kutai Timur 63
Tabel 4. 3 Tujuan 3 dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup 66
Tabel 4. 4 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 1 Dinas Lingkungan Hidup 68
Tabel 4. 5 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 2 Dinas Lingkungan Hidup 69
Tabel 4. 6 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan Dinas Lingkungan Hidup 71
Tabel 5. 1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Tujuan 1 DLH Kabupaten Kutai Timur 74
Tabel 5. 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Tujuan 2 DLH Kabupaten Kutai Timur 78
viii | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Daftar Gambar
Gambar 1. 1 Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD 2
Gambar 1. 2 Keterkaitan Antar Dokumen 4
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013 18
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | ix
Daftar Istilah
Visi adalah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melaluipenyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang.
Misi adalah Rumusan umummengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Indikator Sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun tertentu.
Pendanaan Indikatif adalah standar anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk perencanaan program pembangunan.
Nomenklaturadalah pembentukan tata susunan dan aturan pemberian nama objek pemerintahan sesuai tugas dan fungsinya.
Ekowisata adalah kegiatan wisata alam yang bertanggung jawab dengan menjaga keaslian dan kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.
Deforestasi adalah proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan. Bisa juga disebabkan oleh kebakaran hutan baik yang disengaja atau terjadi secara alami.
Hutan Primer adalah hutan yang telah mencapai umur lanjut dan ciri struktural tertentu yang sesuai dengan kematangannya; serta dengan demikian memiliki sifat-sifat ekologis yang unik.
Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
x | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
UNICEF adalah organisasi PBB untuk melindungi hak-hak anak dan kaum muda.
WWF Indonesia (World Wide Fund for Nature) adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan yang berada di Indonesia.
Udara Ambien adalah udara sekitar kehidupan yang apa adanya yang sehari-hari dihirup oleh makhluk hidup yang bernafas.
IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) adalah lembaga yang membantu dunia dalam mencari solusi untuk menangani permasalahan lingkungan yang paling mendesak dalam tantangan pembangunan. Lembaga ini berkompeten menangani flora dan fauna, termasuk spesies anggrek.
Biodiversity/Keanekaragaman Hayati adalah kesatuan kehidupan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya.
Daya Dukung adalah kemampuan lingkungan hidup mendukung kehidupan diatasnya secara alamiah.
Daya Tampung adalah kemampuan lingkungan hidup yang lebih bersifat antroposentris (mengutamakan kepentingan manusia).
Emisi Gas Rumah Kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca atau pemanasan global.
Lahan Kritis adalah lahan yang sangat tandus dan gundul dengan tingkat kesuburan yang sangat rendah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Lahan ini masih dapat dikelola walaupun produktivitasnya rendah.
Areal Konsesi adalah kawasan yang diberikan izin oleh pemerintah untuk dikelola oleh perusahaan, individu atau entitas legal lainnya.
Flora dan Fauna Endemik adalah tumbuhan dan hewan yang hanya ada diwilayah tertentu dan spesifik.
Kawasan Konservasi adalah suatu kawasan atau wilayah yang dilestarikan atau dilindungi.
Spesies Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya, biasanya tubuhnya ditutup oleh rambut.
Spesies Amphibi adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | xi
Spesies Reptil adalah (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya
Spesies Molusca adalah kelompok hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak, seperti jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Spesies Krustasea adalah suatu kelompok hewan yang biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.
Spesies Palmae adalah sekelompok tumbuhan berbunga yang banyak anggotanya memiliki nilai penting dalam kehidupan manusia seperti kelapa.
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Troglobion adalah Fauna khas gua yang hanya bisa dijumpai di gua.
Produksi Biomassa adalah pengelohan bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup.
Normalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk memperbaiki kondisi yang telah rusak.
Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya.
Green Economy adalah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur mengenai pembangunan yang berkelanJtn, di mana aspek-aspek kelestarian lingkungan menjadi bagian vital dalam kebijakan pembangunan daerah lainnya.
Agribisnis adalahbisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
Agroindustri adalahkegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Sumber Daya Alam Nabati adalah Tumbuhan.
Sumber Daya Alam Hewani adalah Hewan.
Ekoregion adalah adalah geografis ekosistem, artinya pola susunan berbagai ekosistem dan proses di antara ekosistem tersebut yang terikat dalam suatu satuan geografis. Penetapan ekoregion menghasilkan batas (boundary) sebagai satuan unit analisis dengan mempertimbangkan ekosistem pada sistem yang lebih besar.
xii | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Daftar Singkatan
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menenengah Nasional
RPJPD Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Renstra Rencana Strategis
SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah
UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas
Renja Rencana Kerja
UU Undang-undang
Permen Peraturan Menteri
SPPN Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
PP Peraturan Pemerintah
DLH Dinas Lingkungan Hidup
RTRW Rencana Tata Ruang dan Wilayah
KLHS Kajian Lingkungan Hidup Strategis
K/L Kementerian atau Lembaga
MDGs Millennium Development Goals adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berupa delapan butir tujuan, dan diantaranya mengenai lingkungan
SPM Standar Pelayanan Minimum
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | xiii
Limbah B3 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
DAS Daerah Aliran Sungai
SDA Sumber Daya Alam
S2 Sarjana 2 atau Magister
PNS Pegawai Negeri Sipil
CPNS Calon Pegawai Negeri Sipil
TK2D Tenaga Kerja Kontrak Daerah
PMA Penanaman Modal Asing
PDRB Produk Domestik Regional Bruto
DOB Daerah Otonomi Baru
Ha Hektar
Km2 Kilo Meter Persegi
CSR Coorporate Social Responsibility
3R Reuse, Reduce, Recycle
TPA Tempat Pembungan Akhir (Persampahan)
SSK Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
IPLT Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
IPAL Instalasi Pengelolaan Air Limbah
RTH Ruang Terbuka Hijau
TNK Taman Nasional Kutai Timur
Kehati Keanekaragaman Hayati
IUPHHK-HA Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam
MoU Memorandum of Understanding (Surat Perjanjian atau Kesepakatan)
BPS Badan Pusat Statistika
SIPD Sistem Informasi Pembangunan Daerah
IKL Indeks Kualitas Lingkungan
LH Lingkungan Hidup
AMDAL Analisis Mengenai dampak Lingkungan
xiv | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
UPL/UKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
SPPLH Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
PPLHD Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
PPLH Peraturan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
SLHD Status Lingkungan Hidup Daerah
PMA Penanaman Modal Asing
UKM Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks pembangunan, perencanaan memegang peranan yang sangat penting. Perancanaan menjadi penting karena berkaitan dengan keterbatasan sumber daya yang diperlukan sebagai modal pembangunan. Untuk itu, proses perencanaan yang baik perlu dilakukan untuk memberikan intervensi agar tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dapat tercapai meskipun dengan sumber daya yang terbatas.
Melalui Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan juga Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah telah diamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun serta Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Renstra SKPD merupakan komitmen SKPD yang digunakan sebagai tolak ukur dan alat bantu dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan,
2 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
tugas pokok dan fungsi SKPD dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta tantangan yang dihadapi dalam rangka mencapai visi daerah.
Dalam konteks Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur, Renstra DLH Kabupaten Kutai Timur merupakan komitmen DLH yang digunakan sebagai tolak ukur dan alat bantu dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi DLH dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta tantangan yang dihadapi dalam rangka mencapai visi Kabupaten Kutai Timur.
Secara garis besar, Renstra SKPD disusun melalui tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan penyusunan Renstra SKPD;
b. Penyusunan rancangan renstra SKPD;
c. Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD; dan
d. Penetapan Renstra SKPD.
Gambar 1. 1 Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD
Sumber : lampiran IV Permendagri No 54/2010
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 3
Selanjutnya, penyajian rancangan Renstra SKPD Kabupaten Kutai Timur sekurang-kurangnya mencakup sistematika berikut ini:
a. Pendahuluan
b. Gambaran pelayanan SKPD;
c. Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan;
d. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan
e. indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Rancangan Renstra SKPD yang telah disusun, dibahas dengan seluruh unit kerja dilingkungan SKPD untuk dibahas bersama dengan pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan dalam forum SKPD. Pembahasan ini dilakukan untuk memperoleh masukan dalam rangka penajaman pencapaian sasaran program dan kegiatan pelayanan SKPD. Selanjutnya, setelah pembahasan tersebut dilakukan, Kepala SKPD menyampaikan rancangan Renstra SKPD kepada Kepala Bappeda untuk diverifikasi. Proses ini sekaligus dilakukan untuk menyempurnakan rancangan awal RPJMD. Apabila dalam proses tersebut ditemukan hal-hal yang perlu disempurnakan, hasil penyempurnaan rancangan renstra SKPD tersebut kembali disampaikan oleh kepala SKPD kepada kepala Bappeda paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak verifikasi dilakukan.
Apabila proses-proses tersebut telah selesai dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD. Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Rancangan akhir Renstra SKPD selanjutnya disampaikan Kepala SKPD kepada Kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah. Rancangan akhir tersebut kemudian diverifikasi oleh Bappeda. Proses verifikasi dilakukan untuk menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya.
Selanjutnya, Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renstra SKPD yang telah diteliti melalui verifikasi akhir, untuk diajukan kepada Bupati guna memperoleh pengesahan. Pengesahan tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan. Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh kepala daerah.
4 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Sebagai sebuah produk perencanaan, Renstra tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. Renstra merupakan dokumen perencaan yang terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya, baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. Dokumen tersebut antara lain RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD. Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 (tiga) kerangka waktu, yaitu kerangka jangka panjang (20 tahun). Rencana jangka menengah (5 tahun), dan rencana jangka pendek (1 tahun).
Secara substantif, keberadaan Renstra SKPD dengen dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu lebih pendek. Secara sederhana keterkaitan hubungan antara dokumen Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut;
Gambar 1. 2 Keterkaitan Antar Dokumen
Visi, Misi, ProgramPresiden
RPJPNasional
RPJMNasional
Renstra-KL
Renja-KL
RKP
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan
Acuan
Visi, Misi, ProgramKepala Daerah
RPJPDaerah
RPJMDaerah
Renstra-
SKPD
Renja-SKPD
RKPDaerah
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan
Acuan
Acuan Diperhatikan
Sumber: Permendagri No 54 tahun 2010
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 5
B. Landasan Hukum
Penyusunan rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai timur tahun 2016-2021 dilakukan berdasar pada beberapa peraturan, perundangan, antara lain seperti :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679 Dalam Perubahan Kedua UU Nomor 23 Tahun 2014 yang diatur UU Nomor 9 tahun 2015) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4355);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah;
11. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan daerah Kabupaten / Kota;
6 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
12. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang rencana Pembanguan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nas) 2015-2019;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah ;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah provinsi dan daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi kalimantam Timur tahun 2005-2025;
18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi KalimantanTimur Tahun 2016-2036;
19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 07 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018 dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 07 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018;
21. Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 26 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2032;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor ... Tahun ... tentang Kajian Lingkugan Hidup Strategis;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 04 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2006-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor .... Tahun ... tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021;
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 7
26. Surat Edaran Bupati Kutai Timur No. 47/1/050/B.1/04/2016 perihal pedoman penyusunan rancangan renstra SKPD.
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
C. Maksud dan Tujuan1. MaksudMaksud penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai pedoman kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur selama 5 (lima) tahun kedepan yang merupakan pedoman pembangunan daerah, baik yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur, Lembaga Pemerintah, swasta dan masyarakat untuk periode pembangunan tahun 2016-2021.
2. TujuanTujuan penyusunan rencana strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021 adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah kabupaten yang lalu, posisi wilayah kabupaten dalam konteks wilayah lebih luas dan aspirasi masyarakat kemasa depan, berpedoman pada RPJMD Kabupaten Kutai Timur.
D. Sistematika Penulisan
Rencana strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan gambaran umum penyusunan rancangan awal RENSTRA, agar subtansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Bab ini memuat:
8 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
1.1 Latar Belakang yang secara ringkas mengemukakan tentang:
• Pengertian Renstra SKPD,
• Fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
• Proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD,
• Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat daftar peraturan perundang-undangan yang harus diperhatikan dalam penyusunan Renstra SKPD seperti:
• undang-undang,
• peraturan pemerintah dan peraturan menteri dalam negeri,
• peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat uraian tentang:
• peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
• sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
• capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya,
• capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan
• hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang:
• dasar hukum pembentukan SKPD,
• struktur organisasi SKPD,
• serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup:
• sumber daya manusia,
• asset/modal, dan
• unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap:
• renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi,
• hasil telaahan terhadap RTRW, dan
• hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
10 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IdentifikasiPermasalahanBerdasarkanTugasdanFungsiPelayananSKPD
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD (Tabel 3.1.), dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari:
• gambaran pelayanan SKPD;
• sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
• sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota;
• implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan
• implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 11
Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya.
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
• Rumusan strategi merupakan pernyataanyang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan.
• Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
12 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB VII PENUTUP
Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan Renstra SKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 13
BAB IIGAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur merupakan dinas pelaksana teknis terkait pencegahan, pengendalian, dan melakukan pemulihan terhadap dampak lingkungan di daerah Kabupaten Kutai Timur. Nomenklatur Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLH) Kabupaten Kutai Timur di bentuk berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah di Kabupaten Kutai Timur. Sedangkan tugas dan fungsi DLH dibentuk berdasarkan Perbup Nomor 26 Tahun 2016 tentang uraian tugas dan struktur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan peraturan ini, DLH Kabupaten Kutai Timur memiliki tugas, fungsi, dan struktur organisasi sebagai berikut:
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD1. Tugas Dinas Lingkungan Hidup :
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
2. Fungsi Dinas Lingkungan Hidupa. Perumusan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup;
c. pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
14 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
a. Kepala DinasDinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Dinas dan dibantu oleh 1 (satu) kesekretariatan dan 4 bidang meliputi bidang tata lingkungan, bidang pengelolaan sampah dan limbah B3, bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan bidang penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup. Adapun tugas kepala Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut:
1. Tugas :
Menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup sesuai peraturan yang berlaku;
2. Fungsi :
a. Penetapan kebijkan teknis bidang lingkungan hidup sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan pemerintah daerah;
b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;
c. Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian kebijakan teknis bidang tata lingkungan;
d. Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian kebijakan teknis bidang pengendalian pencemaran lingkungan;
e. Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian kebijakan teknis bidang pengendalian kerusakan dan perubahan iklim;
f. Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian kebijakan teknis bidang penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
g. Pembinaan penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas;
h. Pembinaan unit pelaksana teknis dinas;
i. Pembinaan kelompok jabatan fungsional;
b. SekretariatBidang ini dipimpin oleh seorang sekretaris dan dibantu oleh 3 (tiga) sub bagian, yaitu Sub bagian perencanaan program, sub bagian umum dan kepegawaian, sub bagian keuangan. Adapun tugas dan fungsi bidang ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas :
Membantu Kepala Dinas dalam koordinasi pelaksanaan tugas bidang dan pelayanan teknis serta administrasi kepada seluruh satuan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 15
organisasi dalam lingkungan Dinas Lingkungan Hidup yang meliputi perencanaan program, umum, dan keuangan.
2. Fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja, anggaran dan laporan program/kegiatan dinas;
b. Pengelolaan dan koordinasi administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dinas, dokumentasi dan pengarsipan;
c. Penyelenggaraan pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi barang milik negara;
d. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
e. Pengelolaan administrasi keuangan.
c. Bidang Tata LingkunganBidang ini bertugas menangani berbagai persoalan yang berkaitan dengan tata lingkingan. Bidang ini dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu Seksi Inventarisasi dan Kajian Strategis Lingkungan Hidup, Seksi Kajian Dampak Lingkungan dan Seksi Perlindungan Lingkungan Hidup. Adapun tugas dan fungsi bidang ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas :
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian seksi inventarisasi dan kajian strategis lingkungan hidup, seksi kajian dampak lingkungan hidup dan seksi perlindungan lingkungan hidup.
2. Fungsi :
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang tata lingkungan;
b. Perumusan kebijakan dalam bidang tata lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang tata lingkungan;
d. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam seksi inventarisasi dan kajian strategis lingkungan hidup;
e. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam seksi dampak lingkungan hidup;
f. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam seksi perlindungan lingkungan.
16 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3Bidang ini bertugas menangani persoalan pengelolaan sampah dan limbah B3. Bidang ini dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu Seksi Pengurangan Sampah, Seksi Pengelolaan Sampah dan Seksi Pengelolaan Limbah B3. Adapun tugas dan fungsi bidang ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas :
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis seksi pengurangan sampah, seksi pengelolaan sampah, dan seksi pengelolaan limbah B3.
2. Fungsi :
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengelolaan sampah dan limbah B3;
b. Perumusan kebijakan dalam bidang pengelolaan sampah dan limbah B3;
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengelolaan sampah dan limbah B3;
d. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengurangan sampah;
e. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengelolaan sampah;
f. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengelolaan limbah B3;
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LingkunganBidang ini dibentuk untuk menangani persoalan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur. Bidang ini dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, Seksi Pemantauan Lingkungan dan Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan. Adapun tugas dan fungsi bidang ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas :
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis seksi pengendalian pencemaran lingkungan, seksi pemantauan lingkungan dan seksi pengendalian kerusakan lingkungan.
2. Fungsi:
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 17
b. Perumusan kebijakan dalam bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
d. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengendalian pencemaran lingkungan;
e. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pemantauan lingkungan;
f. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengendalian kerusakan lingkungan;
f. Bidang Penaatan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan HidupBidang ini bertugas menjalankan fungsi penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur. Bidang ini dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh 3 (tiga) seksi, yaitu Seksi Penaatan Lingkungan, Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup. Adapun tugas dan fungsi bidang ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas :
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis seksi penaatan lingkungan hidup, seksi pengaduan dan penegakan hukum lingkungan hidup, dan seksi pengembangan kapasitas lingkungan hidup.
2. Fungsi :
a. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
b. Perumusan kebijakan dalam bidang penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang penaatan dan pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
d. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam penaatan lingkungan hidup;
e. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengaduan penegakan hukum lingkungan hidup;
f. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam pengembangan kapasitas lingkungan hidup.
18 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
3. Struktur Organisasi
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2016
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 19
B. Sumber Daya DLH Kabupaten Kutai Timur
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, DLH Kabupaten Kutai Timur didukung oleh sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan mulai dari SMA hingga S2, dengan latar belakang bidang pendidikan lingkungan, kehutanan, administrasi pemerintahan, hukum, ekonomi, kimia, teknik pertanian, teknik industri dan lain-lain. Pegawai DLH Kabupaten Kutai Timur per bulan Maret 2017 berjumlah 146 orang, yang terdiri dari 100 orang PNS, dan 46 orang TK2D. Adapun rincian pegawaian DLH Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur
No URAIAN Jumlah (Orang )
I MENURUT GOLONGAN
Golongan IV 7
Golongan III 43
Golongan II 26
Golongan I 27
Jumlah 103
II MENURUT PENDIDIKAN PNS
S2 17
S1 34
D3 -
SLTA 23
SLTP 5
SD 21
MENURUT PENDIDIKAN TK2D
S2 -
S1 20
D3 1
SLTA 9
SLTP 5
SD 11
Jumlah 146
III MENURUT PENDIDIKAN & PELATIHAN PERJENJANGAN
SPAMEN/Diklat PIM II -
SPAMA/Diklat PIM III 3
ADUM/ADUMLA/Diklat PIM IV 13
JUMLAH 13
Sumber: BKD Kabupaten Kutai Timur 2017
20 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Aspek lain yang juga turut mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DLH Kabupaten Kutai Timur adalah kepemilikan sarana prasarana, adapun sarana prasarana yang dimiliki DLH adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Data Sarana dan Prasarana
No Jenis Barang Jumlah
1 Gedung Kantor 1 Unit
2 Kendaraan Roda 4 7 Unit
3 Kendaraan Roda 2 19 Unit
4 Kamera trap (kamera jebakan yang ditaruh di dalam hutan Wehea)
6 Unit
Sumber: Kesekretariatan DLH Kabupaten Kutai Timur 2015
Keberadaan gedung kantor terletak di area perkantoran Kabupaten Kutai Timur, gedung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang perkantoran. Fasilitas yang belum dimiliki di gedung kantor DLH Kabupaten Kutai Timur adalah laboratorium lingkungan sehingga dalam pelaksanaan kajian uji kualitas udara, air, dan udara masih bekerjasama dengan laboratorium universitas di Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Sementara itu, kendaraan roda 4 dan 2 digunakan untuk transportasi dalam melakukan pengawasan lingkungan ke berbagai perusahaan, kecamatan, dan desa di Kabupaten Kutai Timur. Kamera trap sendiri digunakan untuk melakukan pemantauan vegetasi flora dan habitat fauna di area Hutan Lindung Wehea.
C. Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, sub bab ini menyajikan tingkat capaian kinerja DLH Kabupaten Kutai Timur berdasarkan sasaran/target Renstra DLH Kabupaten Kutai Timur periode 2011-2015, yang merupakan realisasi capaian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Tahun 2011-2015. Capaian ini mencakup telaahan terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan capaian kinerja pembangunan daerah pada DLH Kabupaten Kutai Timur dari Tahun 2011 hingga 2015 dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Evaluasi kegiatan ini meliputi seluruh program dan kegiatan yang terdapat dalam Renstra DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011-2015 yang dikelompokkan menurut kategori program dan kegiatan sesuai bidang
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 21
lingkungan hidup terhadap RPJMD, SPM, dan kewenangan menurut pembagian wilayah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Program yang telah dijalankan oleh DLH Kabupaten Kutai Timur selama Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan dan konservasi SDA
2. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
3. Penaatan Hukum Lingkungan
4. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
5. Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup
6. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
7. Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan d Kawasan-kawasan Konservasi Laut dan Hutan
8. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
9. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Telahaan terhadap capaian kinerja SKPD berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 menghendaki adanya 2 (dua) tabel analisis mengenai capaian indikator kinerja dan realisasi anggaran yang digunakan dalam mencapai indikator kinerja. Namun untuk lebih mencerminkan lingkup koord. bisnis/kinerja yang harus dilakukan oleh DLH Kabupaten Kutai Timur. Dengan demikian, sub bab ini dimodifikasi dengan turut menampilkan berbagai aspek yang menunjukkan kondisi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Kutai Timur.
22 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabe
l 2.2
Ang
gara
n da
n Re
alis
asi P
enda
naan
Pel
ayan
an D
inas
Lin
gkun
gan
Hidu
p Ka
bupa
ten
Kuta
i Tim
ur
Ura
ian
Angg
aran
pad
a Ta
hun
ke-
Real
isas
i Ang
gara
n pa
da T
ahun
ke-
Ra
sio
anta
ra R
ealis
asi d
an A
ngga
ran
Tahu
n ke
- Ra
ta-r
ata
Pert
umbu
han
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
Angg
aran
Real
isas
i
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Kine
rja
Peng
elol
aan
Pers
ampa
han
Rp.
403.
387.
650
Rp.
650.
000.
000
Rp.
891.
948.
000
Rp.
250.
000.
000
Rp.
100.
000.
000
Rp.
385.
793.
050
Rp.
607.
704.
195
Rp.
871.
430.
900
Rp.
248.
124.
175
Rp.
98.7
39.0
0095
.6%
93.5
%97
.7%
99.2
%98
.7%
459.
067.
130
442.
358.
264
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Pe
rusa
kan
Ling
kung
an H
idup
Rp.
972.
254.
800
Rp.
2.84
8.35
9.80
0Rp
. 2.
301.
730.
350
Rp.
1.98
0.00
0.00
0Rp
. 96
0.00
0.00
0Rp
. 88
5.39
3.61
7Rp
. 2.
456.
483.
524
Rp.
223.
908.
962
Rp.
1.83
0.46
7.45
9Rp
. 89
9.00
8.77
191
.1%
86.2
%9.
7%92
.4%
93.6
%1.
812.
468.
990
1.25
9.05
2.46
7
Prog
ram
Pe
rlin
dung
an d
an
Kons
erva
si S
umbe
r Da
ya A
lam
Rp.
865.
100.
050
Rp.
657.
905.
000
Rp.
891.
432.
445
Rp.
1.10
0.00
0.00
0Rp
. 80
0.00
0.00
0Rp
. 66
8.21
7.03
0Rp
. 64
2.83
9.66
0Rp
. 88
4.49
0.42
0Rp
. 1.
035.
489.
507
Rp.
791.
122.
356
77.2
%97
.7%
99.2
%94
.1%
98.9
%86
2.88
7.49
980
4.43
1.79
5
Prog
ram
Re
habi
litas
i da
n Pe
mul
ihan
ca
dang
an S
umbe
r Da
ya A
lam
Rp.
264.
021.
550
Rp.
400.
000.
000
Rp.
430.
465.
000
Rp.
450.
000.
000
Rp.
225.
000.
000
Rp.
251.
932.
662
Rp.
393.
317.
100
Rp.
834.
391.
000
Rp.
438.
634.
365
Rp.
213.
970.
475
95.4
%98
.3%
193.
8 %
97.5
%95
.1%
353.
897.
310
426.
449.
120
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Ku
alita
s dan
Aks
es
Info
rmas
i Sum
ber
Daya
Ala
m d
an
Ling
kung
an H
idup
Rp.
630.
902.
100
Rp.
629.
080.
000
Rp.
594.
920.
000
Rp.
400.
000.
000
Rp.
220.
000.
000
Rp.
570.
311.
200
Rp.
612.
146.
700
Rp.
583.
344.
850
Rp.
438.
634.
365
Rp.
217.
020.
100
90.4
%97
.3%
98.1
%10
9.7%
98.6
%49
4.98
0.42
048
4.29
1.44
3
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Ekow
isat
a da
n Ja
sa L
ingk
unga
n di
Ka
was
an-K
awas
an
Kons
erva
si L
aut
dan
Hut
an
Rp.
711.
474.
950
Rp.
750.
000.
000
Rp.
712.
541.
000
Rp.
880.
000.
000
Rp.
650.
000.
000
Rp.
678.
616.
750
Rp.
732.
377.
400
Rp.
694.
404.
400
Rp.
824.
351.
095
Rp.
628.
163.
293
95.4
%97
.7%
97.5
%93
.7%
96.6
%74
0.80
3.19
071
1.58
2.58
8
Prog
ram
Pe
ngel
olaa
n Ru
ang
Terb
uka
Hija
u (R
TH)
Rp.
100.
733.
500
Rp.
366.
000.
000
Rp.
301.
577.
000
Rp.
850.
000.
000
Rp.
182.
000.
000
Rp.
99.5
78.5
00Rp
. 33
0.50
0.90
0Rp
. 29
1.55
6.20
0Rp
. 73
0.20
1.00
0Rp
. 17
2.70
4.00
998
.9%
90.3
%96
.7%
85.9
%94
.9%
360.
062.
100
324.
908.
122
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 23
D. Gambaran Umum Kondisi Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur
Perkembangan pembangunan dan keberadaan perusahaan tambang dan non tambang membawa dampak bagi perubahan dan penurunan kuantitas dan kualitas lingkungan yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Beberapa kondisi umum yang mampu menggambarkan kondisi lingkungan di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat melalui berbagai informasi di bawah ini:
1. Iklim Investasi di Kabupaten Kutai TimurIklim investasi terbagi menjadi dua, investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Berikut adalah tabel investasi daerah Provinsi Kalimantan Timur:
Tabel 2. 3 Realisasi Investasi Daerah (PMDN) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 (Jtan)
No Kabupaten Kota 2009 2010 2011 2012 2013
1 Paser - 19.590 435.829,76 912.596,60 2.187.513,90
2 Kutai Barat - - - 326.456,60 913.799,40
3 Mahakam Ulu
4 Kukar 1.449.732,40 1.978.658 2.919.953,05 45.149,50 1.713.879,00
5 Kutim - 1.027.850 1.250.904,26 4.390.650,60 3.522.274,80
6 Berau - 270.654 876.411,63 2.279.420,90 386.842,30
7 Penajam Pasir Utara 31.300 25.950 8.644,00 3.111,00 3.811.0
8 Balikpapan 2.200 234.759,79 527.300,00 - -
9 Samarinda 6.000 2.444.062,78 230.370,00 - 60.861,30
10 Bontang 11.238 471.712 8.220.305,15 651.094,30 858.769,90
Sumber: RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai investasi daerah dalam negeri untuk Kabupaten Kutai Timur mencapai Rp. 3.522.274,80. Angka ini merupakan angka investasi tertinggi di Kalimantan Timur, dengan menyumbang 38 % dari total investasi dalam negeri yang ada di Kalimantan Timur.
24 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabel 2. 4 Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 (Jtan)
No Kabupaten Kota 2009 2010 2011 2012 2013
1 Paser 5.800 1.936,34 3.548,15 26.093,90 422.087,04
2 Kutai Barat - 65.809,43 103.236,08 142.024,70 200.549,47
3 Mahakam Ulu
4 Kukar 25.708,67 68.559,95 62.531,90 133.854,00 860.900,26
5 Kutim 3.850 63.155,28 134.704,69 61.629,30 946.284,77
6 Berau 168.887,10 19.668,41 125.448,50 19.779,60 189.479,14
7 Penajam Pasir Utara - 1.000,00 21,00 17.314,40 3.616,61
8 Balikpapan 47.063,67 505.286,12 3.200,10 1.547.616,00 7.854.905,28
9 Samarinda 1.540,16 9.874,43 66.276,70 40.859,20 400.479,55
10 Bontang 200,00 182.082,14 669.650,00 448.825,70 387,36
Sumber: RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018
Kecenderungan tingginya nilai investasi juga terlihat pada penanaman modal asing di Kabupaten Kutai Timur, berdasarkan data di atas pada Tahun 2013 menunjukkan bahwa nilai investasi asing di Kabupaten Kutai Timur menunjukkan urutan ke dua setelah Balikpapan. Sumbangan investasi asing di Kabupaten Timur terhadap Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar 8,69%. Tingginya investasi nilai investasi PMD dan PMA di Kabupaten Kutai Timur didominasi oleh banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang tambang dan perkebunan kelapa sawit. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kutai Timur Menurut Lapangan Usaha pada Tahun 2013 sebesar 3,43% dengan migas dan non migas sebesar 3,98%. Kaitanya dengan isu lingkungan di Kabupaten Kutai Timur, kedua jenis usaha ini memiliki resiko tinggi terhadap kerusakan lingkungan.
2. Laju Deforestasi dan Emisi Gas Rumah KacaHutan Kalimantan termasuk dalam 11 wilayah di dunia yang berkontribusi terhadap lebih dari 80% deforestasi secara global hingga tahun 2030 (WWF Indonesia). Kabupaten Kutai Timur sebagai salah satu wilayah yang memiliki komposisi 17% (357474,50 Km2) dari total wilayah di Kalimantan Timur turut mengalami laju deforestasi. Kondisi ini dapat tergambar dari perubahan luas lahan hutan yang terus menyusut, disusul dengan penambahan luas lahan untuk peruntukkan lain seperti pertambangan dan perkebunan. Adapun informasi lebih detail mengenai laju perubahan tutupan lahan dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 25
Tabe
l 2. 5
Laj
u Tu
tupa
n La
han
Kabu
pate
n Ti
mur
201
5
No
Tipe
Pen
ggun
aan
Laha
nLu
as P
engg
unaa
n La
han
(Ha)
Luas
Per
ubah
an T
utup
an L
ahan
(Ha)
2000
2005
2010
2014
2000
-200
520
05-2
010
2010
-201
4
1N
o da
ta37
2064
937
6939
037
8890
437
4512
048
741
1951
4-4
3784
2H
utan
pri
mer
9468
6281
5202
7271
7569
9769
-131
660
-880
27-2
7406
3H
utan
seku
nder
ker
apat
an ti
nggi
7422
6465
2185
6416
3955
8027
-900
79-1
0546
-836
12
4H
utan
seku
nder
ker
apat
an re
ndah
6516
7961
9419
6066
0461
9552
-322
60-1
2815
1294
8
5H
utan
raw
a pr
imer
1772
768
1268
1263
72-1
0915
0-4
40
6H
utan
raw
a se
kund
er53
693
6235
758
226
5616
686
64-4
131
-206
0
7H
utan
man
grov
e pr
imer
3006
923
574
1626
612
796
-649
5-7
308
-347
0
8H
utan
man
grov
e se
kund
er11
619
1437
115
776
1682
527
5214
0510
49
9Ke
lapa
agr
ofor
estr
i45
9750
8221
7358
8548
5-2
909
3712
10Ka
ret a
grof
ores
tri
2329
813
3652
1218
2510
4820
1103
54-1
1827
-170
05
11Ke
bun
buah
cam
pura
n10
4227
5836
919
066
3413
1-4
5858
-393
0315
065
12M
onok
ultu
r lai
nnya
2141
446
1866
0211
892
-167
9619
8452
90
13Sa
wit
mon
okul
tur
4159
513
7758
3604
3356
0754
9616
322
2675
2003
21
14Ka
ret m
onok
ultu
r12
511
8542
422
9817
1811
1272
913
1443
93-4
8705
15H
utan
tana
man
jati
769
407
4083
923
029
-362
4043
2-1
7810
16H
utan
tana
man
lain
nya
2134
2449
418
294
1528
522
360
-620
0-3
009
17H
utan
tana
man
aka
sia
6233
4328
430
081
5134
637
051
-132
0321
265
18Se
mak
bel
ukar
5675
6638
0652
1566
1414
8505
-186
914
-224
038
-810
9
19Pa
di sa
wah
1529
4502
1791
1307
2973
-271
1-4
84
20Pe
rtan
ian
lain
nya
1097
5430
747
436
3266
053
210
-687
1-1
4776
21Pa
dang
rum
put
6687
3801
722
293
2224
531
330
-157
24-4
8
22Pe
rtam
bang
an39
4016
204
2035
926
587
1226
441
5562
28
23La
han
terb
uka
2779
841
001
1616
017
210
1320
3-2
4841
1050
24Pe
rmuk
iman
5609
1378
349
443
5319
481
7435
660
3751
25Ta
mba
k22
1329
1531
5131
9070
223
639
25Tu
buh
air
3996
539
965
3996
539
965
00
0
Sum
ber:
Lapo
ran
Laju
Def
ores
tasi
DLH
Kab
upat
en K
utai
Tim
ur 2
015
26 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Penyusutan lahan paling ektrim selama tahun 2000 hingga 2014 terjadi pada hutan primer dan semak belukar, hal ini berbanding terbalik dengan penambahan luas lahan tutupan untuk sawit monokultur, pertambangan, dan permukiman. Peningkatan luas lahan tutupan secara drastis pada sawit monokultur dan pertambangan terjadi pada rentang waktu 2000 hingga 2005. Kondisi ini berbanding lurus dengan pengurangan areal hutan primer dan semak belukar, bukan tidak mungkin pengurangan luas areal ini diakibatkan oleh perluasan areal pertambangan dan bukaan lahan baru untuk perkebunan sawit. Sementara itu, penambahan luas lahan tutupan untuk permukiman terjadi pada rentang waktu 2005 hingga 2010, pada rentang tahun ini terjadi pembangunan yang gencar di Kutai Timur seiring penetapan Kabupaten Timur sebagai DOB pada Tahun 1999.
Perkebunan sawit
Perkebunan sawit merupakan komoditi dengan luas tanaman dan hasil produksi dominan pada sektor perkebunan di Kabupaten Kutai Timur. Pada Tahun 2014 saja tercatat bahwa produksi kelapa sawit mencapai 5.203.078,8 ton dari luas tanaman 404.087,21 Ha (Kutai Timur Dalam Angka,2015). Angka ini menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit menempati 95.7% total areal perkebunan.
Tabel 2. 6 Luas Areal, Jumlah Produksi, dan Jumlah Produktivitas Kelapa Sawit di Kabupaten Kutai Timur
Tahun
2012 2013 2014 2015
Luas Areal (Ha) 307.629.20 359.519.53 404.087.21 424.311.10
Jumlah Produksi (Ton) 2.519.717.36 3.402.407.20 5.212.078.80 6.238.327.31
Jumlah Produktivitas (kg/Ha) 20.054.48 20.985.61 21.005.98 21.985.30
Sumber: Laporan Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi kenaikan luas area perkebunan sawit dengan rata-rata kenaikan luas lahan sebesar 38.893,97 Ha. Adapun total penambahan luas areal perkebunan sawit sebesar 116.681,90 Ha dari tahun 2013 hingga 2015. Total luas areal perkebunan sawit hingga tahun 2015 memiliki kapasitas luas hampir dua kali lipat dari total luas kawasan yang di lindungi seluas 219.538,38 Ha. Jumlah luas ini belum di bagi dengan luas kawasan tambang, pemukinan dan saranan prasarana umum.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 27
Emisi Gas Rumah Kaca
Dalam pembangunan green economic di Provinsi Kalimantan Timur, rencana penurunan tingkat emisi gas rumah kaca digenjot hingga 1.250 ton/1jt US$ pada Tahun 2018, saat ini wilayah Provinsi Kalimantan Timur terdapat emisi gas rumah kaca sebesar 1.517 ton/1jt US$. Hal ini mengartikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cukup serius terkait penurunan emisi gas rumah kaca. Rencana ini perlu disambut baik oleh Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Demikian halnya dengan Kabupaten Kutai Timur, yang sampai saat ini belum memiliki data pasti mengenai kondisi emisi gas rumah kaca yang ada di kabupaten ini.
3. Pengelolaan Persampahan, Sanitasi, Limbah Domestik, dan Air Bersih
Pengelolaan sampah di Kabupaten Kutai Timur dilakukan oleh UPTD Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman. Pengelolaan sampah oleh Pemda Kutai Timur baru dapat dilaksanakan di Sangatta Utara dan Selatan. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan kepadatan yang paling tinggi di antara kecamatan lainnya. Adapun laju timbulan sampah per tahun dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 2. 7 Data Laju Timbunan Sampah (Ton/Tahun)
No Tahun Laju Timbulan (Ton/Tahun)
Jumlah Penduduk Sangatta Utara dan Sangatta Selatan (Jiwa)
1 2010 69357 91085
2 2011 71540 90350
3 2012 73723,4 95522
4 2013 87600 100990
5 2014 125560 103771
6 2015 189800 112883
Sumber: UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kutai Timur 2016
Data yang ada menunjukkan bahwa peningkatan jumlah sampah berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk, sementara itu pengelolaan sampah oleh masyarakat secara mandiri hanya 11,1% dan 88,9% lainnya belum dikelola secara mandiri. Penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah yang belum masif digalakkan oleh Pemda maupun
28 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
masyarakat mampu menjadi pemicu terjadinya penumpukkan sampah seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunya. Salah satu potensi yang perlu terus didorong dalam pengelolaan sampah adalah keberadaan 6 (enam) bank sampah milik masyarakat dari hasil binaan program CSR PT. KPC dan DLH Kutai Timur.
Tabel 2. 8 Data Jumlah Sampah yang Diangkut ke TPA (Ton/Tahun)
No Tahun Jumlah Sampah Masuk Ke TPA (Ton/Tahun)
1 2010 55888.8
2 2011 57144.4
3 2012 58400
4 2013 68620
5 2014 109500
6 2015 146584
Sumber: UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kutai Timur 2016
Keberadaan 1 (satu) TPA yang ada di Kabupaten Kutai Timur berbanding terbalik dengan laju peningkatan sampah yang diangkut ke TPA. Pada tahun 2014 ke 2015 saja sudah ada penambahan 37084 ton sampah setiap tahunya. Sementara itu, kondisi TPA yang ada saat ini tidak memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan standar nasional karena tidak adanya alokasi lahan TPA di RTRW.
Sanitasi dan Limbah Domestik
Sanitasi dan limbah domestik merupakan aspek yang mampu mempengaruhi kondisi lingkungan. Berdasarkan dokumen SSK Kutim Tahun 2015, terdapat 60,2% daerah di Kabupaten Kutai Timur mengalami genangan air sedangkan sisanya 39,8% tidak mengalami genangan atau banjir. Adapun wilayah yang beresiko mengalami permasalahan drainase di daerah padat penduduk adalah sebagai berikut:
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 29
Tabel 2. 9 Wilayah Perkotaan yang Beresiko Masalah Sanitasi Drainase
No Area Beresiko Wilayah Prioritas (Drainase Perkotaan)
1 Beresiko sangat tinggi
• Sangatta Utara • Muara Bengkal
2 Beresiko tinggi • Sangatta Utara• Sangatta Selatan• Muara Bengkal• Muara Ancalong
Sumber: Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kutai Timur Tahun 2015
Pengukuran mengenai jumlah dan tingkat pencemaran limbah domestik berupa tinja masyarakat sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa gambaran kondisi umum dari data-data di bawah ini:
Tabel 2. 10 Kondisi dan Tingkat Pencemaran Septik Tank Masyarakat
Satuan Tidak Aman Aman
Kondisi Septik tank Persen 29% 70.9%
Pencemaran septik tank Persen 94.3% 5.7%
Sumber: Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kutai Timur Tahun 2015
Tabel 2. 11 Persentase Masyarakat dalam mengakses Jamban Tahun 2015
No Kondisi (Persen) Jumlah KK
1 BABS (11%) 8412
2 Akses terhadap jamban tidak layak (25%) 18949
3 Akses terhadap jamban bersama layak (5%) 3503
Sumber: Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kutai Timur Tahun 2015
Sampai Tahun 2015 belum ada sarana maupun prasarana untuk penanganan air limbah domestik di Kabupaten Kutai Timur dan baru ada pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan. Selama ini hampir tidak pernah dilakukan pengurasan tinja, belum ada truk tinja, dan belum ada rancangan pengelolaan air limbah. Kondisi bisa menjadi gambaran awal terkait kondisi pencemaran lingkungan, walaupun demikian perlu ada pengujian lebih lanjut terjait tingkat pencemaran lingkungan akibat limbah domestik.
30 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Air Bersih
Prosentase rumah tangga dengan akses ke sumber air bersih yang lebih baik di Indonesia (UNICEF RI, 2012), Kaltim urutan ke 12, dan terbaik adalah Jawa tengah. Sementara itu persentase penduduk berakses air minum dari Tahun 2008 hingga 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 12 Persentase Penduduk Berakses Air Minum di Kalimantan Timur 2008-2011
Tahun Penduduk Mengakses Air Minum (%)
2008 52,79
2009 64,85
2010 65,71
2011 75,20
Sumber: RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2015-2019
4. Tanah Longsor dan Lahan KritisWilayah daratan Kabupaten Timur terdiri dari gugusan gunung/pegunungan yang jumlahnya sekitar 8 (delapan) gunung dan yang tertinggi adalah Gunung Menyapa dengan ketinggian mencapai 2000 m di atas permukaan air laut, juga terdapat daratan landai seperti kawasan gambut. Keberdaan pegunungan dengan lereng yang curam memiliki potensi terhadap kerawanan longsor. Adapun kerawanan bencana alam longsor dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 2. 13 Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
No Kategori Luas (Ha) Luas (%)
1 Tidak Rawan 1233613,14 83,89
2 Agak Rawan 1324383,79 41,76
3 Sedang 357201,55 11,26
4 Rawan 109631,61 3,46
5 Sangat Rawan 1469191,62 4,63
Jumlah 3171749,72 100
Sumber: Dokumen Indektifikasi Kerusakan Sumber-sumber Mata Air dan Tanah Longsor di Kab. Kutai Timur 2015
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 31
Sekitar 83,89% kawasan di Kabupaten masuk dalam potensi tidak rawan longsor, namun demikian sekitar setengah diantaranya memiliki potensi longsor dengan kategori agak rawan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat potensi rawan longsor yang cukup besar di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan kawasan rawan longsor ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan sumber mata air. Sebagai salah satu contoh dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 2. 14 Sumber Mata Air dan Potensi Bencana di Karangan dan Kaliorang
No Sumber Air Kondisi Lereng Curam Problem/Potensi Bencana
1 Air Panas Karangan 25-45% Erosi,longsor,banjir (18,37%)
2 Kaliorang 25-45% Erosi,longsor,banjir (7,78%)
Sumber: Dokumen Indektifikasi Kerusakan Sumber-sumber Mata Air dan Tanah Longsor di Kab. Kutai Timur 2015
Tabel di atas menunjukkan bahwa keberadaan sumber mata air pada lereng curam 25-45% memiliki potensi bencana seperti longsor. Potensi bencana ini mampu mengancam keberadaan sumber mata air di Kabupaten Kutai Timur yang umumnya berada di lereng pegunungan.
Tabel 2. 15 Prosentase Luas Lahan yang Rusak s/d 2015
No Area Lahan Rusak Hektar (Ha)
1 Total lahan yang rusak 2013 s/d 2015 24009.19023
2 Jumlah lahan untuk produksi biomassa 25,890.73
3 Prosentase status kerusakan lahan 92.73%
Sumber: Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Kab. Kutai Timur 2015
Tabel 2. 16 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Kutai Timur
No Status Tanah Luas (Ha)
1 Lahan agak kritis 1780783,57
2 Lahan yang sangat kritis 110,01
3 Lahan kritis 23268,93
Total 1804162,51
Sumber: Dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah Kab. Kutai Timur 2015
32 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Total lahan kritis di Kabupaten Kutai Timur mencapai 50,46% dari total wilayah Kabupaten Kutai Timur. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar daratan berupa lahan memiliki potensi lahan kritis dengan kategori agak kritis, sangat kritis dan kritis. Kondisi ini harus diantisipasi dengan berbagai upaya pelestarian seperti penghijauan agar tidak terjadi penambahan lahan kritis. Jika laju perluasan lahan kritis semakin meningkat, maka kondisi lahan yang sangat tandus dan gundul dengan tingkat kesuburan yang sangat rendahpun turut mendominasi wilayah daratan Kabupaten Kutai Timur. Lahan ini tidak dapat digunakan sebagai lahan pertanian, walaupun masih dapat dikelola namun produktivitasnya rendah.
5. Ruang Terbuka Hijau (RTH)Berdasarkan SPM mengenai lingkungan hidup, salah satu aspek daya du kung lingkungan adalah keberadaan RTH di lokasi pemukiman, industri, pusat perdagangan, dan lokasi padat lalu lintas hingga 10% dari total luas wilayahnya. Saat ini Kabupaten Kutai Timur memiliki dua kawasan ekonomi dengan variasi kepadatan penduduk berbeda yaitu Kawasan Sangatta Utara dan Muara Bengkal (lihat Tabel 2.17).
Tabel 2. 17 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Kutai Timur
Wilayah (kecmatan)
Luas RTH (Ha)
Luas Wilayah (Ha)
Persentase Terhadap Luas
Wilayah
Kepadatan Penduduk/Km2
Sangatta Utara 5 1262,59 0,39% 71,40
Muara Bengkal 1 1522,80 0,06% 9,40
Total 6 2785,39 0,21%
Sumber: Dinas Pembangunan Umum, 2015
Walaupun persentase RTH di dua kecamatan belum memenuhi SPM, namun pada dasarnya wilayah Kabupaten Kutai Timur masih banyak memiliki kawasan hijau yang belum terdata secara pasti luas areal hijau yang ada.
6. Keanekaragaman HayatiKabupaten Kutai Timur memiliki luas 35.747,50 Km2 atau sekitar 3.574.760 Ha. Sebagian besar merupakan kawasan budidaya yang sudah memiliki hak konsesi (pertambangan, perkebunan dan kehutanan), itu di luar kawasan lindung dan koservasi (TNK) serta Cagar Alam Sedulang Muara Kaman. Semakin tinggi
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 33
pemanfaatan lahan maka potensi kehilangan keanekaragaman hayati juga menjadi tinggi, sehingga dibutuhkan upaya penilaian dan perencanaan dalam rangka mengidentifikasi resiko-resiko terhadap keanekaragaman hayati serta membuat rancangan efektif dalam pencegahan, pengelolaan, rehabilitasi serta pemantauan terpadu dan berkala terhadap populasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Kutai Timur. Berikut permasalahan Kehati yang terjadi di 3 (tiga) kawasan di luar konsesi kehutanan, pertambangan dan perkebunan.
Tabel 2. 18 Taman Nasional, Cagar Alam, dan Hutan Lindung di Kutai Timur
No Nama Lokasi Luas (Ha) Permasalahan terkait Kehati
1 Taman Nasional Kutai Sangatta Selatan, Utara, Teluk Pandan
136.559,16 • Upaya Enclave dari Masyarakat
• Illegal Logging
2 Cagar Alam Sedulang Muara Kaman
Muara Bengkal, Muara Ancalong
44.979,22 • Illegal Logging• Perburuan anggrek, burung
dan fauna lainnya.
3 Hutan Lindung Wehea
Kecamatan Muara Wahau
38.000 • Sementara ini yang luas hutan legal di Kementerian Kehutanan sekitar 36.000, 2.000 Ha lainnya masuk di Kabupaten Brau
• Illegal Logging
Total (Ha) 219.538,38
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa luas kawasan taman nasional, cagar alam, dan hutan lindung yang telah ada sekitar 7% dari luas wilayah Kutai Timur dan itu belum termasuk luas areal konservasi dan kawasan lindung yang ada pada areal konsesi (pertambangan, kehutanan dan perkebunan) yang belum terindentifikasi secara pasti. Dari data tersebut dan luas hutan yang besar (sekitar 61,50 % dari luas total wilayah kabupaten) maka Kutai Timur memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi terutama di daratan. Namun demikian, keberadaan kawasan konservasi tidak luput dari permasalahan yang mengancam ekosistem Kehati seperti illega loging dan perburuan flora endemik di kawasan konservasi tersebut. Berikut beberapa tabel yang menunjukkan keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Kutai Timur.
34 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabel 2. 19 Sebaran dan Luasan Rencana Hutan Lindung di Kabupaten Kutai Timur
No Kecamatan Luas (ha)
1. Bengalon 26.065,39
2. Busang 131.108,96
3. Karangan 41.819,26
4. Kongbeng 0,15
5. Muara Wahau 132.382,32
6. Sandaran 4.854,82
7. Teluk Pandan 13.440,09
Luas Total (ha) 349.670,99
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Tabel 2. 20 Persentase Luas Kawasan Konservasi dan Lindung di Kabupaten Kutai Timur
No Kawasan Luas (ha) % Luas kawasan berdasarkan luas Kutim
1 TNK 136.559,16 3,82
2 Cagar Alam 44.979,22 1,26
3 Hutan Lindung Wehea 38.000 1,06
4 Rencana hutan lindung 349.670,99 9,78
5 Kawasan Lindung 92391,96 2,58
Total (ha) 661.601,33 18,51
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Tabel 2. 21 Jumlah Spesies Flora dan Fauna Berdasarkan Golongan di Kutai Timur
No Golongan Jumlah spesies
1 Mamalia 36
2 Burung 58
3 Amfibi 26
4 Reftil 45
5 Tumbuhan Berkayu 465
6 Tumbuhan Bawah/Herba 102
7 Satwa Perairan (Pisces) 58
8 Tumbuhan Perairan Laut 3
Total 793
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 35
Orangutan merupakan salah satu fauna endemik di Kalimantan Timur, keberadaan orangutan juga dapat ditemui di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan data yang dilansir oleh (The Nature Conservancy, 2015) 70% Orangutan Kalimantan berada di luar kawasan konservasi dan merupakan kawasan IUPHHK-HA, IUPHHK-TI, perkebunan sawit, areal tambang, perladangan masyarakat, dan rawan terhadap perubahan lahan yang merupakan habitat. Setiap tahun populasi orangutan di Kalimantan mengalami penurunan akibat konversi hutan, kerusakan habitat, kebakaran hutan, dan fragmentasi lahan.
Pada Tahun 2015 dilakukan penandatanganan MoU Pengelolaan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Kawasan Bentang Alam Wehea – Kelay Seluas 264.480Ha di Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur dan Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Pada bentang alam Wehea terdapat fauna endemik seperti Beruang Madu, Macan Dahan, Orangutan dan satwa lainnya yang bertumpang tindih dengan Kawasan Logging, Kawasan Perkebunan dan Perladangan Masyarakat.
Tabel 2. 22 Jumlah Spesies, Genus dan Famili Flora di Kutai Timur
No Golongan TumbuhanJumlah
Spesies Genus Famili
1 Tumbuhan berkayu 465 216 69
2 Tumbuhan bawah/herba 102 81 50
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
Tabel 2. 23 Golongan Keanekaragaman Hayati yang ada di Kabupaten Kutai Timur
No Golongan Keanekaragaman Hayati Jumlah (Jenis)
Jumlah di tingkat nasional (Jenis)
1 Keanekaragaman Mamalia 36 -
2 Keanekaragaman Burung 58 -
3 Keanekaragaman Reptil 45 -
4 Keanekaragaman Insekta 9 -
5 Keanekaragaman Ikan 57 -
6 Keanekaragaman Ekosistem dan Tumbuhan Laut 3 -
7 Spesies Mamalia yang Dilindungi 10 127
8 Spesies Burung yang Dilindungi 12 382
9 Spesies Herpetofauna yang Dilindungi 12 -
10 Spesies Perairan yang Dilindungi 2 -
11 Spesies Tumbuhan yang Dilindungi 34 -
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati DLH Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013
36 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan data pada Renstra Kementrian Lingkungan Hidup 2015-2019, Indonesia merupakan rumah dari 17% total spesies yang ada: 35 ribu–40 ribu spesies tumbuhan (11-15%), 707 spesies mamalia (12%), 350 spesies amphibi dan reptil (15%), 1.602 spesies burung (17%) dan 2.184 spesies ikan air tawar (37%). Sementara untuk kelautan terdapat setidaknya 2.500 spesies molusca, 2000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.500 spesies ikan. Sebagian besar spesies tersebut harus menghadapi ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan untuk beberapa spesies tertentu akibat tingginya permintaan. Jumlah spesies yang dilindungi mencakup 31 spesies reptilia, 12 spesies palmae, 11 spesies raflesia, 29 spesies orchidaceae, 127 spesies mamalia 10 diantaranya berada di Kabupaten Kutai Timur, 382 spesies burung dan 12 diantaranya berada di kawasan hutan lindung Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan data IUCN, untuk satwa ada 2 spesies berkategori punah, 66 spesies berkategori kritis, dan 167 spesies kondisi genting. Untuk tumbuhan, 1 spesies punah, 2 spesies punah, 115 spesies kritis, dan 72 spesies berstatus genting.
Potensi Karst
Karst merupakan salah satu potensi keanekaragaman hayati yang banyak ditemui di Kabupaten Kutai Timur, luas kawasan karst dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 2. 24 Luas Potensi Karst di Tiap Kecamatan Tahun 2015
No Kecamatan Luas Karst (Ha)
1 Muara Ancalong -
2 Busang -
3 Long Mesangat -
4 Muara Wahau -
5 Telen -
6 Kombeng 923,84
7 Muara Bengkal -
8 Batu Ampar -
9 Sangatta Utara -
10 Bengalon 8051,80
11 Teluk Pandan -
12 Sangatta Selatan -
Jumlah 58133,11
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 37
No Kecamatan Luas Karst (Ha)
13 Rantau Pulung -
14 Sangkulirang -
15 Kaliorang -
16 Sandaran 34370,12
17 Kaubun -
18 Karangan 14787,35
Jumlah 58133,11
Sumber: Kutai Timur Dalam Angka 2015
Berdasarkan data BPS Kabupaten Kutai Timur luas wilayah karst tidak mengalami perubahan dari Tahun 2013 hingga 2015 yaitu seluas 58133,11 Ha atau sebesar 1,62% dari total wilayah Kabupaten Kutai Timur. Karst ini tersebar di 4 (empat) kecamatan yaitu Karangan, Sandaran, Bengalon, dan Muara Bengkal. Besarnya potensi karst di wilayah Kabupaten Kutai Timur merupakan potensi Kehati yang harus dilestarikan, keberadaan karst sendiri banyak ditemui diwilayah hutan lindung dan kawasan konservasi.
Selain data yang tercantum pada data BPS Kutim 2015, terdapat pula potensi karst yang cukup luas di wilayah Kailorang dan merupakan salah satu kawasan cagar budaya yang direncanakan masuk dalam warisan budaya dunia. Fungsi karst dalam keanekaragaman hayati adalah ekosistem biota yang unik dan spesifik seperti troglobion (fauna khas gua yang hanya bisa dijumpai di gua).
Ekosistem Pesisir
Karakteristik ekosistem pesisir laut Indonesia ditunjukkan dengan keberadaan hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan mangrove di Kabupaten Kutai Timur memiliki proporsi 3,53% dari total luas wilayah. Kondisi hutan mangrove dari tahun ke tahun mengalami penyusutan, berikut gambaran keberadaan konservasi mangrove Pada tahun 2015.
38 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabel 2. 25 Luas Wilayah Konservasi Mangrove di Tiap Kecamatan Tahun 2015
No Kecamatan Wilayah Konservasi Mangrove (Ha)
1 Muara Ancalong -2 Busang -3 Long Mesangat -4 Muara Wahau -5 Telen -6 Kombeng -7 Muara Bengkal -8 Batu Ampar -9 Sangatta Utara 921,2510 Bengalon 277,0211 Teluk Pandan 0,1312 Sangatta Selatan 58,9513 Rantau Pulung -14 Sangkulirang 7926,7115 Kaliorang 929,8816 Sandaran 1986,5517 Kaubun 526,3818 Karangan -
Jumlah 12.626,87
Sumber: Kutai Timur Dalam Angka 2015
Pada Tahun 2013 terdapat luas konservasi mangrove sebesar 16.798,40Ha (Profil Kehati Kutim 2013), sementara itu pada Tahun 2015 diketahui bahwa luas kawasan konservasi mangrove di Kabupaten Timur seluas 12.626,87Ha (BPS Kutim 2015), kondisi ini menunjukkan terjadi penurunan luas kawasan hutan mangrove hingga 24,83%. Penyusutan luas kawasan mangrove ini disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berpengaruh pada peningkatan volumen air laut dan abrasi pantai. Tingginya aktivitas angkut batu bara di kawasan pesisir juga turut memberikan sumbangsih terhadap penurunan luas kawasan mangrove, sementara itu penanaman kembali hutan mangrove belum digalakkan secara masif.
Kebakaran Hutan
Wilayah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari perairan dan daratan dengan total luas 35747,50 Km2 dengan potensi hutan lindung seluas 397098,56 Ha dan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 39
kawasan gambut seluas 33611,32 Ha (BPS Kutai Timur 2015). Seperti wilayah lainnya di Indonesia, Kabupaten Kutai Timur memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei s/d Oktober, sementara itu musim penghujan terjadi pada bulan November s/d April. Letak georafis Kabupaten Kutai Timur yang berada pada garis horisontal khatulistiwa membuat terik matahari di wilayah ini jauh lebih terik saat musim kemarau dibanding wilayah lainnya. Kondisi ini turut memicu kebakaran hutan dibeberapa titik, selain karena disebabkan kondisi alam juga terdapat beberapa kasus kebakaran hutan akibat ulah manusia yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan baru perkebunan. Adapun kejadian kebakaran hutan sepanjang Tahun 2015 di beberapa titik dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 2. 26 Jumlah Kebakaran Hutan di Kutai Timur Tahun 2015
No Wilayah Jumlah Kejadian
Kawasan Lindung
Luas Hutan Lindung (Ha)
Kawasan Resapan Air (Ha)
Kawasan Gambut (Ha)
1 Muara ancalong 1 kali - 144,41 33611,32
2 Sangatta utara 17 kali - 274,41 -
3 Telen 1 kali - - -
4 Kombeng 2 kali 3568,46 - -
5 Muara bengkal 4 kali - 292,41 -
6 Bengalon 2 kali 28237,14 7303,79 -
7 Rantau pulung 1 kali
Sumber: Data SIPD DLH & Kutai Timur Dalam Angka 2015
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kebakaran hutan terjadi di beberapa titik pada 7 (tujuh) wilayah kecamatan. Kejadian kebakaran hutan sepanjang Tahun 2015 paling sering terjadi di ibukota kabupaten yaitu Kecamatan Sangatta Utara. Belum diketahui data secara pasti berapa luas areal kebakaran hutan, selain itu belum adanya data time series mengenai kebakaran hutan di tiap tahunnya menyulitkan perhitungan terkait sejauhmana laju kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur. Saat ini urusan mengenai kebakaran hutan di tangani oleh Dinas Kehutanan, namun demikian DLH memiliki urusan mengenai kebakaran hutan kaitanya dengan keberadaan kawasan lindung di tiap kecamatan seperti hutan lindung, kawasan resapan air, kawasan gambut, dan kondisi kualitas udara akibat kebakaran hutan.
40 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
7. Kualitas Udara dan TanahKualitas Udara
Tanpa disadari atau tidak kegiatan pembangunan yang menggunakan sumber daya alam yang ada memiliki pengaruh terhadap pencemaran lingkungan. Salah satu pencemaran lingkungan dapat dilihat melalui kondisi kualitas udara. Berikut indeks kualitas udara di Provinsi Kalimantan Timur:
Tabel 2. 27 Indeks Kualitas Udara Provinsi Kutai Timur 2009-2012
Tahun Indeks Kualitas Udara
2009 93,22
2010 92,30
2011 93,12
2012 92,49
Sumber: RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2015-2019
Kualitas udara di Kabupaten Kutai Timur sendiri dapat dilihat dari hasil uji kualitas udara ambien yang dilakukan DLH Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2014 menunjukkan data mengenai kualitas udara sebagai berikut:
Tabel 2. 28 Hasil Uji Udara Ambien Tahun 2014
Lokasi Pengambilan
Sampel
Lama Pengujian
SO2(Sulfur
Dioksida)µ/Nm3
CO(Karbon
Monoksida) µ/Nm3
NO2 (Nitrogen Dioksida)
µ/Nm3
TSP (Debu) µ/Nm3
Sangatta Selatan 1 Jam 0,0764 1,3385 0,148 0,0327
Teluk Pandan 1 Jam 0,0725 1,2812 0,145 0,275
Sangatta Utara 1 Jam 0,1724 2,4837 0,222 0,0687
Rantau Pulung 1 Jam 0,0684 1,3419 0,149 0,0327
Baku Mutu Udara Nasional
1 Jam 900 30000 400 399,29
Sumber: Status Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur 2015
Dari keseluruhan uji kualitas udara ambein di beberapa titik di Kabupaten Kutai Timur (tabel 2.28), dapat diketahui bahwa kualitas udara ambien yang menjadi sampel pengujian masih berada di bawah ambang batas baku mutu. Dengan demikian, bahan pencemar di udara masih dalam kategori aman
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 41
baik untuk makhluk hidup, tumbuhan dll. Namun demikian perlu dilakukan pengujian yang lebih komprehensif terkait uji emisi, hal ini berkaitan dengan tingginya aktivitas penambangan batu bara dan produksi kelapa sawit yang memiliki dampak terhadap pencemaran udara.
Kualitas Tanah
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. Kerusakan tanah untuk produksi biomassa ditandai dengan berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa (PP No.150 Tahun 2000). Parameter sifat dasar tanah mencakup sifat fisik, sifat kimiawi, dan sifat biologi tanah (PerMen LH No.07 Tahun 2006). Potensi kerusakan tanah di Kabupaten Kutai Timur sebagian besar dalam taraf rendah dan sedang, secara keseluruhan tidak lebih dari 2% potensi kerusakan tanah dalam taraf tinggi.
Uji kualitas tanah dilakukan dibeberapa lokasi dengan hasil sebagai berikut; Batu Ampar, Long Masangat, dan Rantau Pulung memiliki potensi kerusakan tanah taraf sedang berkisar dari 74-97% dari luas wilayahnya, sedang taraf tinggi berkisar 4-11% dan terbesar ada di Long Masangat. Status kerusakan tanah secara umum di 3 daerah studi belum melebihi batas baku mutu yang ada, hanya terkonsentrasi pada permeabilitas tanah yang melebihi ambang, hal tersebut wajar karena tanah Kalimantan Timur atau daerah studi merupakan sebagian besar jenis tanah tua dengan kandungan liat tinggi. Total keseluruhan status kerusakan di Kabupaten Kutai Timur terjadi pada lahan seluas 23976,7 Ha (Dokumen Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Kab. Kutai Timur 2015).
8. Pelanggaran Lingkungan dan Ketidaktaatan Masyarakat dan Pelaku Usaha terhadap Regulasi Lingkungan Hidup
Izin lingkungan berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terdiri dari Amdal yang dilakukan oleh KLH dan UPL/UKL yang dilakukan oleh DLH. Pada lingkup usaha yang lebih kecil komitmen untuk ramah lingkungan dalam menjalankan usahanya tercantum dalam SPPLH. Saat ini pengawasan wajib dilakukan pada izin usaha Amdal dan UPL/UKL dengan rentang waktu 2 kali dalam 1 tahun. Hal ini dilakukan untuk memantau pelanggaran lingkungan atas izin lingkungan yang di miliki oleh suatu badan usaha. Pada konteks Kabupaten Kutai Timur pengawasan terhadap pelanggaran lingkungan di Kabupaten Kutai Timur belum berjalan secara menyeluruh, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
42 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
baik internal maupun eksternal. Berikut total izin Amdal, UKL/UPL, dan total pengaduan masyarakat terkait pelanggaran lingkungan:
Tabel 2. 29 Izin Lingkungan dan Pengaduan Masyarakat terkait LH di Kabupaten Kutai Timur
Satuan Jumlah
Total izin AMDAL (1991-2009) Izin 187
Total Izin UKL/UPL (2003-2015) Izin 137
Pengaduan Masyarakat Aduan yang ditindaklanjuti 13
Sumber: Dokumen Laporan Bidang Pengkajian dan Penaatan, DLH Kutim 2015
Dari total izin lingkungan Amdal di Kabupaten Kutai Timur, baru 64 badan usaha yang dilakukan pengawasan secara rutin 1 tahun sekali. Artinya maih ada 123 perusahaan yang belum diawasi secara rutin kaitanya dengan pelanggaran yang dilakukan.
E. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan menuntut dikembangkanya suatu sistem terpadu yang mampu mendokumentasikan berbagai kondisi lingkungan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, namun sampai saat ini Kabupaten Kutai Timur dalam hal ini adalah DLH belum mampu meciptakan sistem data tersebut. DLH perlu memprakarsai penerapan sistem data lingkungan terpadu agar mampu menjadi alat untuk memantau sejauhmana daya dukung dan daya tampung lingkungan di Kabupaten Kutai Timur.
Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk melaksanakan pembangunan green economy harus didukung dengan komitmen kabupaten. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus konsekuen dan taat untuk menggunakan sumber daya alam yang selaras dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai kosekuensinya, kebijakan, rencana, dan program pembangunan harus dijiwai untuk melaksanakan pelestarian lingkungan hidup dengan asas keberlanJtn. Salah satu wujud komitmen Pemda untuk melestarikan lingkungan adalah dengan membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagaimana amanat Undang-undang. Dokumen ini mampu menjadi guide/arahan terkait daya tampung dan daya dukung lingkungan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 43
dalam melakukan pembangunan yang bekelanjutan. Dengan kata lain, KLHS harus menjadi rujukan dalam setiap perencanaan pembangunan baik yang dilakukan oleh Pemda, Perusahaan, maupun masyarakat. Namun sayangnya, sampai saat ini Kabupaten Kutai Timur belum melakukan Kajian KLHS yang berbasis pada pelestarian lingkungan.
44 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS
A. Telaahan Visi-Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Dalam Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur terpilih, isu Lingkungan Hidup diulas khusus pada misi keempat. Misi ini selain fokus pada persoalan lingkungan hidup juga berkonsentrasi pada pengelolaan dan pemanfaatan ruang. Secara teknis, DLH menjadi instansi yang paling penting dalam mengawal misi ini, karena sesuai dengan Tugas dan Fungsi (tusi) DLH Kutai Timur memiliki kewenangan yang diamanatkan regulasi untuk mengawal misi ini.
Misi 4 Kutai Timur:
Meningkatkan Pengelolaan Ruang untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan nyaman bagi
kehidupan manusia.
Jika dielaborasi lebih jauh, fokus misi ini bisa melahirkan beberapa tujuan, antara lain: (1) Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan keanekaragaman hayati erat berhubungan dengan penekanan Laju Deforestasi, Degradasi Lahan, Konservasi, Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan, Perlindungan flora dan fauna endemik, termasuk perlindungan kawasan Karst dan ekosistem pesisir, (2) Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan. Menindaklanjuti tujuan pertama, penguatan daya tampung dan daya dukung lingkungan harus disertai dengan pengelolaan dan pengendalian lingkungan khususnya mengenai pengelolaan Sampah, limbah, Kualitas Sanitasi Lingkungan-Pemukiman-Pusat Kegiatan,
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 45
Kualitas Air, Udara, Tanah, DAS, sumber mata air dan pengelolaan limbah B3. Terakhir, (3) Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup. Tujuan ini diharapkan bisa mengintervensi Partisipasi Masyarakat dan Pelaku Usaha dalam Upaya Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Koordinasi DLH dengan elemen horizontal maupun vertikal. Bagian ini juga diharapkan bisa memberikan penjelasan dan argumen logis mengenai bagaimana komunitas adat terpencil (KAT) bisa diberdayakan, relasi dengan SKPD terkait, perencanaan dan penyusunan regulasi lingkungan hidup, serta penyusunan database lingkungan.
Dalam menindaklanjuti tujuan-tujuan ini, DLH Kutai Timur menjalankan beberapa pedoman acuan yakni, (a) Implementasi Kebijakan dan Prosedur Teknis (instrumentatif) sebagai satu-satunya SKPD yang bertanggung jawab, (b) Berkoordinasi dengan SKPD lain (horizontal) seperti Dinas PU, Pertanian, Perkebunan, Tata Ruang, dan sebagainya, dan (c) Berkoordinasi dengan Dinas, Kementerian, Lembaga yang berada di level atas (vertikal), serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Provinsi Kalimantan Timur.
B. Telaahan RPJMN dan Renstra K/L
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam arahan Rencana Strategisnya sebagai relevansi dari penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menekankan beberapa poin terkait Lingkungan Hidup, antara lain:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.
Terkait Poin strategis ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan pembangunan ekonomi berbasis keselamatan dan kelangsungan lingkungan hidup dalam green economy, yang harus juga ditegaskan dalam perencanaan strategis Kabupaten-Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah : (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan
46 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; (2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan ekspor; dan, (3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).
C. Telaahan RPJMD dan Renstra DLH Provinsi Kalimantan Timur
1. Kutai Timur sebagai Wilayah Strategis Andalan NasionalSebagai dasar dalam pemenuhan kebutuhan pengembangan daerah, penataan ruang nasional telah mengatur pembentukan kawasan untuk meningkatkan ekonomi pada pusat pertumbuhan yaitu dengan Kawasan Andalan.
Kawasan andalan merupakan bagian dari kawasan budidaya yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan disekitarnya.
Kawasan Andalan Nasional yang terkait dengan wilayah Kabupaten Kutai Timur antara lain Kawasan Andalan Sangkulirang – Sangatta - Muara Wahau (SASAMAWA).
Pemerintah Kutai Timur melalui DLH dalam koordinasi dengan Pemerintah Provinsi harus bisa mengembangkan pendekatan pembangunan yang lebih terintegrasi, khususnya dalam mengembangkan dan mengelola kawasan-kawasan strategis nasional yang ada di Kutai Timur.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 47
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan ekonomiKepentingan Ekonomi yang menjadi dasar penentuan Kutai Timur sebagai salah satu wilayah strategis yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi meliputi:
a. Kawasan Industri dan Pelabuhan Maloy di Kabupaten Kutai Timur;
b. Kawasan Agropolitan Regional di Kabupaten Kutai Timur; dan
c. Kawasan Pusat Pertambangan Regional (klaster pertambangan) di Kabupaten Kutai Timur.
3. Pengelolaan sanitasi lingkungan dan air minumPada tahun 2011 rumah tangga yang menggunakan air layak untuk diminum paling tinggi berada di Berau dan itupun hanya 48,98 persen. Sedangkan pengguna paling minim air minum yang layak adalah Kutai Timur sebesar 19,68 persen. Kondisi ini memerlukan kinerja dan perbaikan kinerja DLH Kutai Timur, selain itu perlu juga meningkatkan kualitas air minum dengan agregat kabupaten, juga harus bisa memberikan dampak positif bagi perbaikan kualitas pengelolaan area tangkapan dan sumber air, kawasan karst dan juga zona-zona hidup flora dan fauna endemik.
4. Investasi TinggiPada tahun 2013, Realisasi Investasi Daerah (PMA) di Kabupaten Kutai Timur menempati peringkat kedua setelah Kota Balikpapan. Konsentrasi pada industri ekstraktif dan perkebunan kelapa sawit menyebabkan Kutai Timur menjadi Kabupaten dengan investasi paling tinggi, akan tetapi hal ini juga memberikan dampak buruk bagi pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup. Kondisi ini juga harus bisa mengembalikan orientasi dan target Kabupaten Kutai Timur, bukan lagi pada pertumbuhan ekonomi berbasis pertambangan dan sawit, melainkan pertumbuhan ekonomi berbasis perbaikan lingkungan dan pengembangan sektor pertanian.
Telaah Visi-Misi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur
1. Visi: Mewujudkan Kalimantan Timur Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan.
Visi ini memberikan ruang lebih kepada pengarusutamaan peningkatan kualitas lingkungan. DLH Kutai Timur harus bisa memanfaatkan peluang ini sebagai bagian holistis dari upaya pengelolaan dan pengendalian Lingkungan Hidup di Provinsi Kalimantan Timur.
48 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
2. Misi IV adalah Misi yang Terkait Lingkungan Hidup: Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat serta berperspektif Perubahan Iklim.
Sama halnya dengan visi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, Misi IV ini memberikan ruang rasional, ruang kreativitas dan ruang teknis yang cukup bagi peningkatan dan penguatan kualitas lingkungan. DLH Kutai Timur diharapkan bisa memaksimalkan potensi dan peluang ini selain dalam kolektivitas spirit pembangunan Kalimantan Timur, juga secara khusus untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup di Kutai Timur.
3. Tujuan 6: Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Telaahan Renstra DLH Kalimantan Timur
1. Visi: Terwujudnya Kualitas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur yang baik
2. Misi: (1) Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Efektif melalui Peran Aktif Pemangku Kepentingan, (2) Mewujudkan Pencegahan dan Pengendalian Dampak Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup, (3) Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berperspektif Perubahan Iklim, dan (4) Berperan Aktif dalam Mendukung Terwujudnya Pembangunan Daerah Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan (IKL) yang agregatnya disusun di Provinsi merupakan sesuatu yang penting dan berasal dari hitung-hitungan indeks yang diinput di Kabupaten. DLH Kutai Timur harus bisa merespon visi dan misi, baik yang ada di RPJMD Kalimantan Timur maupun Renstra DLH Kalimantan Timur karena posisi Kutai Timur sebagai destinasi pertambangan dan perkebunan sawit turut mencitrakan kabupaten ini sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat deforestasi tinggi, degradasi lahan tinggi dan kualitas lingkungan hidup yang cukup rendah.
D. Telaahan RTRW Kabupaten Kutai Timur dan KLHS Kabupaten Kutai Timur
Ulasan bagian ini belum bisa dibuat secara utuh, karena hingga saat ini regulasi yang mengatur RTRW dan KLHS Kabupaten Kutai Timur belum disahkan.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 49
E. Penentuan Isu-Isu Strategis1. Rendahnya Pengelolaan persampahan, limbah B3 dari pelaku usaha,
dan limbah domestik.
Persoalan sampah masih diatur oleh UPTD Sampah yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan pergerakan kinerjanya masih sebatas wilayah Kota Sangatta (Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan). Hal ini akan berpengaruh pada persentase pengelolaan sampah dengan hitung-hitungan agregat Kabupaten yang harus berupa rekapan hasil di seluruh wilayah Kecamatan, yang berisi kinerja pengelolaan sampah di kompleks pemukiman wilayah perkotaan, pedesaan, pusat-pusat kegiatan, dll.
Masalah persampahan masih menjadi persoalan yang rumit di Kabupaten Kutai Timur karena, berdasarkan amanah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan sampah tidak berhenti pada kegiatan pengangkutan dan penumpukan. Intervensi pemerintah dalam pengelolaan sampah tidak harus berhenti pada level teknis dengan mengumpulkan dan mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) saja, melainkan harus juga menjangkau pengelolaan yang lebih jauh yakni pendaur-ulangan, pengelolaan sampah bersama pihak swasta dan pemberdayaan masyarakat yang mengolah sampah. Konsentrasi pada level teknis pengumpulan dan pengangkutan menyebabkan terabaikannya peran pemerintah dalam penguatan kapasitas kognitif berupa kreativitas dan kesadaran dalam pengelolaan sampah.
DLH harus juga menjamin adanya sosialisasi dan penguatan kapasitas masyarakat secara individu maupun kolektif dalam mengelola sampah baik dengan metode 3R (reuse, reduce, dan recycle) dan tidak lagi mengandalkan UPTD KPP sebagai satu-satunya institusi dalam menangani persoalan sampah. Hal ini menjadi peran penting yang harus digagas dan dikembangkan oleh Bidang Pengembangan Kapasitas yang dengan sendirinya akan memberikan hasil yang maksimal bagi kinerja DLH khususnya dalam agregat persentase pengelolaan sampah dengan unit hitung setiap desa hingga kecamatan. UPTD KPP yang berada langsung di bawah Dinas Pekerjaan Umum (PU) merupakan unit pelaksana tugas yang hanya melayani pengangkutan sampah di wilayah kota (Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan) dan belum menjangkau kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kutai Timur.
50 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
2. Belum adanya Tata Kelola Sanitasi Lingkungan dan Air Bersih yang Baik.
Sanitasi lingkungan yang sesuai dengan kriteria umum di Indonesia meliputi pengelolaan sanitasi tempat-tempat umum, fasilitas dan sumber daya yang digunakan publik, lingkungan pemukiman dan arena publik.
Sanitasi lingkungan didata dengan melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap kualitas lokasi-lokasi tersebut. Hal ini ditopang dengan sosialiasasi, pendampingan dan upaya peningkatan kesadaran yang kontinu dari DLH dan (atau) SKPD terkait lainnya.
Hal ini sejalan dengan definisi operasional mengenai pengelolaan air bersih. Air bersih yang dikonsumsi rumah tangga dan juga pusat kegiatan (pemerintah, swasta dan publik) juga harus mendapat perhatian serius dari DLH sebagai instansi yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas air dan SKPD terkait lainnya.
Persoalan sanitasi dan air bersih untuk wilayah-wilayah pemukiman masih menjadi bagian dari perencanaan di Bappeda yang eksekusinya akan dilaksanakan oleh Dinas PU. Hal ini juga masih sebatas wacana yang belum dieksekusi dalam program maupun kebijakan di level makro juga belum diimplementasikan dalam kegiatan SKPD. Beberapa persoalan penting yang muncul di dalam pengelolaan sanitasi dan air bersih yang masih amburadul ini antara lain, (1) Terbukanya peluang pelaku usaha membuang limbah B3 ke aliran air sungai dan sumber air bersih, (2) Polusi sungai yang tinggi akibat tidak adanya upaya revitalisasi dan normalisasi sungai, (3) Pembuangan limbah domestik yang masif dilakukan oleh hampir semua warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai (warga tidak memiliki lubang pembuangan limbah domestik dan semua bangunan rumah membelakangi sungai), dan (4) Sungai dijadikan lubang sampah terbuka oleh pelaku usaha maupun warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai.
3. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang belum terintegrasi.
Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat kepadatan (densitas) yang sangat rendah. Potensi alokasi lahan untuk RTH masih sangat potensial. Akan tetapi pengelolaan yang terintegrasi dan terpusat masih menjadi wilayah garapan yang tidak memiliki kejelasan. Hampir semua SKPD memiliki lahan yang dikelola menjadi RTH masing-masing SKPD, baik dalam bentuk taman, arena rekreasi maupun spot-spot hijau. Perencanaan dan strategi pelaksanaan program dan kegiatan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 51
terkait RTH sudah dilakukan oleh Bappeda, namun tidak pernah ada koordinasi dengan DLH yang seharusnya dijadikan sebagai SKPD yang mengawal dan mengontrol perencanaan dan program tersebut. Hal ini secara positif berimplikasi pada kompetisi untuk menata dan mengelola taman-taman dan RTH yang ada, akan tetapi bila merujuk pada alur kebijakan dan penetapan target kinerja, hal ini tidak memiliki relevansi yang tegas dengan SKPD-SKPD yang sesuai amanah UU 23 tahun 2014 tidak memiliki keterkaitan teknis dengan pengelolaan RTH. DLH Kutai Timur harus bisa menjadi lembaga yang mampu mengintegrasikan potensi pengelolaan ini.
4. Belum Maksimalnya Perlindungan Keanekaragaman Hayati.
Ada beberapa kewenangan terkait kehutanan yang sudah ditarik ke Provinsi. Namun, DLH sebagai salah satu Badan yang memiliki Tugas dan Fungsi yang jelas menyangkut perlindungan dan keberlangsungan keanekaragaman hayati harus juga bisa memaksimalkan isu-isu lingkungan terkini sebagai bagian penting dan syarat menentukan target-target kinerja.
Sebagai contoh, terkait Luas dan Persentase Hutan Lindung, DLH bisa memaksimalkan fungsi konservasinya dengan mengangkat karakteristik keanekaragaman hayati yang ada di wilayah hutan lindung. Dengan berkonsentrasi pada flora dan fauna endemik misalnya, DLH bisa turut berkontribusi dalam menentukan luas sebaran dan habitat alami, yang dengan sendirinya membantu proses perbaikan hutan yang diusahakan di tingkat Provinsi serta bisa memberikan arahan bagi Provinsi untuk menetapkan secara jelas batas-batas hutan dan bagaimana revitalisasi hutan (reforestasi) bisa berjalan. Pengelolaan keanekaragaman hayati ini juga bisa dimaksimalkan lewat upaya pembangunan (kembali) hutan dari desa seperti yang tertuang dalam spirit pembangunan Bupati/Wakil Bupati terpilih.
5. TingginyaKonflikInternaldanEksternalKATterkaitPerlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup
DLH masih harus berhadapan dengan pemberdayaan desa-desa konservasi, penguatan kapasitas komunitas adat terpencil, kesadaran tentang jenis dan batas hutan, penyelesaian sengkarut wilayah ulayat dan Hutan Lindung Wehea yang diklaim menjadi hutan adat, hingga pengembalian fungsi hutan dan hutan lindung yang selama ini dijadikan
52 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
wilayah pemukiman dan juga penyelesaian konflik keulayatan baik secara internal (antar anggota Komunitas Adat Terpencil/KAT), maupun secara eksternal antara KAT dengan pelaku usaha, pemerintah di semua level dan juga dengan instansi lainnya. Problem pemukiman masyarakat di dalam hutan lindung menjadi sesuatu yang harus ditangani serius oleh DLH bukan untuk mengamankan luas hutan lindung (kewenangan Provinsi), melainkan untuk menjamin kelestarian keanekaragaman hayati khususnya satwa dan tumbuhan endemik. Sekalipun sudah ada beberapa kali revisi dan pembaruan luas wilayah lindung, posisi pemukiman yang berada dalam wilayah hutan lindung harus bisa ditegaskan dengan kebijakan dan langkah-langkah strategis pemerintah. Hal ini berimplikasi pada penertiban pemukiman dan penguatan daya dukung lingkungan. Salah satu pintu masuk yang sesuai dengan amanah Undang-Undang adalah perlindungan keanekaragaman hayati. Dasar ini juga yang bisa mencairkan relasi dan interaksi DLH dengan Provinsi yang memiliki kewenangan atas luasan dan laju deforestasi (kawasan).
6. Belum Adanya Kajian Mengenai Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Terkait daya dukung dan daya tampung lingkungan, DLH Kutai Timur belum sampai pada petunjuk dan pelaksanaan yang teknis. Beberapa kendala yang diungkapkan adalah luas wilayah (geografis) dan rentang kendali (spand of control), serta persoalan demografi (Hak tenurial, dll), dan irisan fungsi dan kewenangan baik di level Kabupaten maupun antara Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Masalah lain adalah minimnya sumber daya dalam hal ini tenaga ahli dan tenaga fungsional yang bisa mengoperasikan petunjuk teknis terkait peningkatan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Ada tiga kendala utama dalam persoalan ini yakni, (1) belum adanya regulasi yang mengatur hal ini.
Tidak adanya Perda terkait Lingkungan, RPPLH-PPLH, dan KLHS, (2) rendahnya tingkat kesadaran pelaku usaha (hanya ada 1 pelaku usaha yang tertib dan ramah lingkungan—dari 64 pelaku usaha yang diawasi oleh PPLHD DLH Kutai Timur).(3) belum adanya petunjuk teknis operasional dari Provinsi terkait,
kewenangan yang ditarik ke Provinsi sesuai amanah UU 23 2014 tentang Pemda. Akan tetapi spirit pembangunan green economy yang digagas Provinsi Kalimantan Timur sebagai salah satu pengarusutamaan pembangunan bisa dijadikan rujukan karena secara gamblang sudah
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 53
mengatur poin-poin teknis tentang hal ini. Idealisme penyelamatan dan revitalisasi fungsi hutan di wilayah Kalimantan Timur (dalam green economy), kelesuan perdagangan bahan tambang (seperti batu bara) menjadikan paradigma dan aksentuasi pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak lagi pada industri ekstraktif dan perkebunan (khususnya sawit). Celah ini harus bisa dimaksimalkan DLH untuk ikut berkontribusi dengan fungsi-fungsi penting yang ada dalam bidang-bidang di DLH. Reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang yang cenderung lamban, ekspansi atau perluasan lahan perkebunan kelapa sawit, hingga revisi perijinan penggarapan lahan karst oleh pelaku usaha harus bisa didorong dan dipercepat sebagai dasar untuk meningkatkan daya tampung dan daya dukung lingkungan.
7. Belum Tertatanya Database Lingkungan Hidup
Tidak adanya database lingkungan hidup menjadikan DLH Kutai Timur tidak bisa memiliki posisi tawar yang maksimal baik secara internal di hadapan SKPD yang lain dalam rangka penentuan target kinerja dan realisasinya, maupun secara eksternal horizontal dengan para pelaku usaha (swasta) yang bisa diberdayakan untuk membantu perbaikan kualitas lingkungan bahkan secara eksternal vertikal dengan DLH Provinsi dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) dalam rangka penguatan sistem pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup terpadu. Begitu banyak ide seperti pengembangan ekowisata, peningkatan dan substitusi jasa lingkungan, pengelolaan limbah dan sampah, sanitasi—air bersih—daerah aliran sungai (DAS), perbaikan Indeks Kualitas Lingkungan (IKL) Air, Udara, Sungai, Hutan dan Keanekaragaman Hayati tidak bisa maksimal dijalankan secara berkala (periodik) maupun dalam penentuan kinerja satu tahun anggaran karena DLH Kutai Timur tidak memiliki database lingkungan yang terbarukan (updated) dan ditingkatkan kualitasnya secara konstan (upgraded).
8. Rendahnya Kualitas Air, Udara dan Belum Sempurnanya Pengukuran Kualitas Tanah
Berdasarkan hasil observasi di beberapa titik yang menjadi sumber air untuk masyarakat kota Sangatta (Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan), kualitas air bersih untuk konsumsi rumah tangga sangat rendah dan terancam bisa menjadi media yang membantu penularan beberapa penyakit karena hampir tidak ada pengukuran kualitas air bersih yang memenuhi kriteria dan standar kualitas air yang ada. Hal ini juga terjadi
54 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
dengan polusi/pencemaran udara. Pengukuran emisi yang masih sebatas emisi gas buang kendaraan merupakan sesuatu yang sama sekali tidak bisa memberikan sumbangan bagi pengukuran kualitas udara. Sebagai salah satu wilayah yang selama sekian tahun menjadi destinasi pertambangan mineral dan perkebunan kelapa sawit, Kabupaten Kutai Timur sangat bermasalah dengan kualitas udara. Rendahnya kualitas air dan udara juga kian diperparah dengan belum pernah adanya pengukuran kualitas tanah dan peluang pengembalian fungsi lahan (FGD DLH Kutai Timur, Selasa 12 April 2016).
9. Rendahnya Ketaatan Pelaku Usaha dan rendahnya kesadaranmasyarakat terhadap regulasi lingkungan
Berdasarkan data PPLHD DLH Kutai Timur, hanya ada 1 (satu) dari 64 pelaku usaha di Kutai Timur yang memenuhi 5 aspek dan kewajiban pelaku usaha terkait lingkungan hidup. Hal ini selain disebabkan oleh begitu banyaknya regulasi Lingkungan Hidup yang belum selesai, problematika ini juga turut dipantik oleh pembinaan, pengawasan dan penguatan kesadaran dan kapasitas yang masih kurang. Rata-rata DLH hanya bisa melakukan pengawasan terhadap komunitas masyarakat, pelaku usaha dan instansi terkait dua kali dalam setahun. Hal ini tentunya sangat minim data pengawasan dan hasil uji laboratorium dan penilaiaan ketaatan. Faktor lain yang bisa saja dimanfaatkan secara negatif adalah pelanggaran yang ada muncul karena lemahnya pengawasan dan interaksi DLH dengan SKPD terkait yang tidak terintegrasi sehingga kecurangan-kecurangan pelaku usaha dan masyarakat tidak bisa ditelusuri secara lebih mendalam.
10. Semakin seringnya kejadian kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya
Kebakaran hutan dan berkurangnya hutan dalam arti sesungguhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Akan tetapi, resiko dan persoalan eksternalitas menjadi bagian yang sangat menyulitkan pemerintah Kabupaten Kutai timur. Laju deforestasi menjadi sesuatu yang bisa melemahkan fungsi dan capaian kinerja DLH. Untuk itu, perlu ada upaya yang terorganisir berupa penyesuaian target kinerja dengan DLH dan Dinas Kehutanan Provinsi.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 55
11. Berkurangnya Area Tangkapan dan Terdegradasinya Lahan di Sekitar Sumber Air
Area tangkapan (catchment area) air (wilayah sekitar sumber air) menjadi sesuatu yang paling penting ketika pemerintah melalui fungsi-fungsi SKPD ingin memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Hilang dan terus berkurangnya wilayah tangkapan air di Kabupaten Kutai Timur bisa menjadikan layanan air minum (dari sisi kualitas maupun ketersediaan dan kecukupan) bisa terganggu. DLH Kutai Timur harus bisa menjadikan area tangkapan di sekitar sumber mata air menjadi area yang tidak lagi terganggu oleh aktivitas ekonomi lainnya. Wilayah-wilayah strategis seperti kawasan karst harus bisa dijaga kelangsungan keanekaragaman hayatinya sehingga bisa memberikan kontribusi yang maksimal bagi perbaikan kualitas dan jaminan kecukupan air bersih untuk waktu-waktu mendatang. Posisi strategis ini juga harus dikawal baku mutunya agar layanan kepada masyarakat benar-benar maksimal.
12. Meningkatnya Kerusakan Wilayah Karst
Wilayah Karst ditengarai sebagai salah satu wilayah yang cukup diandalkan dalam pemurnian dan perbaikan kualitas air bersih. Akan tetapi dalam beberapa waktu terakhir ancaman pengembangan ekonomi lewat alihfungsi lahan justru mengurangi luas dan kualitas karst di beberapa wilayah Kabupaten Kutai Timur. Hal ini harus memperoleh respon penting dan teknis dari DLH karena kawasan karst adalah salah satu kawasan strategis yang bisa memberikan banyak keunggulan bagi Kabupaten Kutai Timur. Penguatan dan peningkatan kualitas kawasan karst bisa diintervensi lewat strategi pengendalian dan pelestarian keanekaragaman hayati.
13. Tingginya Laju Deforestasi dan Tingginya Emisi Gas Rumah Kaca
Laju deforestasi dan emisi GRK yang tinggi akan sangat mempengaruhi kinerja dan target-target capaian kinerja yang sudah ditentukan oleh DLH Kabupaten Kutai Timur. Hal ini dikarenakan isu lingkungan yang terkait dengan dua hal ini sangat strategis dan berimplikasi pada kerusakan lingkungan yang akut. Posisi Kutai Timur yang dijadikan sasaran pengembangan industri ekstraktif dan perkebunan kelapa sawit bisa membuat sejumlah SKPD membiarkan kerusakan hutan dan alih fungsi lahan yang terjadi secara masif. Padahal, kinerja positif dari SKPD-SKPD terkait termasuk DLH sangat ditentukan oleh sejauh mana laju deforestasi bisa ditekan dan emisi GRK bisa dikurangi.
56 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
14. Rusaknya Ekosistem Pesisir (Mangrove, Terumbu Karang, dan Padang Lamun)
Pencemaran dan penurunan kualitas air, udara dan tanah di Kabupaten Kutai Timur diikuti dengan kerusakan yang luar biasa di ekosistem pesisir. Rusaknya ekosistem pesisir antara lain hilang dan rusaknya mangrove, terumbu karang dan padang lamun merupakan ancaman lain bagi kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan hidup. Perbaikan sedini mungkin, pencegahan yang terarah dan memiliki fokus pada kawasan ekosistem pesisir yang sudah rusak merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat strategis untuk segera dilakukan oleh DLH. Hal ini selain untuk menjamin adanya kinerja pengendalian dan penguatan lingkungan hidup, juga bisa menjamin adanya dampak eksternalitas yang lebih luas.
15. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan yang Belum Sesuai dengan Target yang Diharapkan
DLH dalam koordinasinya dengan level pemerintahan yang lebih tinggi (Provinsi) harus bisa mengupayakan upaya konstan dan kontinu terhadap lahan-lahan yang rusak pasca pertambangan. Reklamasi dan rehabilitasi lahan berperan penting dalam pengembalian (normalisasi) dan penghidupan kembali (revitalisasi) lahan yang hancur akibat aktivitas ekstraktif bahan tambang dan mineral. Hasil observasi menunjukkan begitu banyak lahan bekas tambang di Kabupaten Kutai Timur belum direklamasi dan direhabilitasi sama sekali. Pemerintah Kutai Timur melalui DLH harus bisa memberikan argumentasi yang logis dan berimbang mengenai realitas lahan pasca tambang di Kabupaten Kutai Timur agar langkah dan upaya perbaikan dari Provinsi Kalimantan Timur bisa segera dikedepankan sebagai sesuatu yang benar-benar mendesak (urgent).
16. Meluasnya Bukaan Lahan Setiap Tahun
Peningkatan ratusan ribu hektar lahan sawit dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa fokus dan orientasi pembangunan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur masih berputar di sekitar pengembangan agroindustri perkebunan sawit yang sesungguhnya tidak sejalan dengan ideal dan spirit green economy Provinsi Kalimantan Timur. Dengan bertambah luasnya lahan sawit dari waktu ke waktu akan menimbulkan ancaman yang besar bukan saja terhadap keseimbangan dan kesinambungan ekosistem, melainkan juga akan memberikan pengaruh
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 57
yang signifikan terhadap kualitas dan kecukupan air bersih, ruang hidup pertanian dan komoditi andalan, perbaikan pengelolaan ketahanan pangan dan lain sebagainya. Di atas semua itu, ekspansi perkebunan sawit tentunya memberikan pengaruh luar biasa pada penurunan kualitas lingkungan hidup, khususnya mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan.
58 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini akan memaparkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan. Visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan dirumuskan sebagai upaya menyelesaikan permasalah lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur yang telah dipaparkan pada bab tiga. Berikut di bawah ini adalah pemaparan visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi dan arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur periode 2016-2020.
A. Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini akan dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi DLH. Visi dan misi Kepala Daerah tersebut pada level berikutnya diturunkan ke tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan.Merujuk pada undang-undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, visi dan misi DLH menggunakan visi dan misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD. Adapun visi yang dituangkan dalam RPJMD dan dijadikan rujukan dalam penyusunan Restra DLH ini adalah ‘Terwujudnya kemandirian Kutai Timur melalui pembangunan agribisnis dan agroindustri’. Selanjutnya, misi yang digunakan rujukan dalam penyusunan Renstra DLH ini adalah misi keempat, yaitu meningkatkan pengelolaan ruang untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan nyaman bagi kehidupan manusia.
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pada bagian ini akan dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah DLH. Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 59
strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja DLH selama lima tahun. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Sementara itu, sasaran didefinisikan sebagai hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi DLH atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Tujuan dan sasaran tersebut selanjutnya akan diturunkan menjadi strategi dan arah kebijakan.
Dalam rangka mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi, DLH Kabupaten Kutai Timur menetapkan tiga tujuan dengan satu indikator tujuan indeks kualitas lingkungan hidup. Adapun tiga tujuan dimaksud adalah:
1. Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup;
2. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan;
3. Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah DLH beserta indikator kinerjanya secara detil akan disajikan dalam narasi berikut:
1. Tujuan 1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tujuan 1 terfokus pada peningkatan pengelolaan biodiversity/keanekaragaman hayati. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, menjelaskan bahwa sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan hewani (satwa) yang bersama dengan unsur nonhayati disekitarnya yang membentuk ekosistem. Pengelolaan sumber daya alam hayati sendiri menjadi tanggungjawab pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah berikut juga masyarakat. Pentingnya pengelolaan sumber daya alam hayati juga tertuang pada Renstra Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 yang menempatkan keanekaragaman hayati sebagai sasaran dalam pembangunan berkelanJtn dari aspek lingkungan hidup.
60 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Di Indonesia berdasarkan data IUCN, terdapat 2 spesies satwa dalam kategori punah, 66 spesies berkategori kritis, dan 167 spesies kondisi genting. Untuk tumbuhan, 2 spesies punah, 115 spesies kritis, dan 72 spesies berstatus genting. Sementara itu, di Kabupaten Kutai Timur terdapat 10 spesies mamalia yang terancam punah dan 3 spesies diantaranya yaitu hewan yang dilindungi negara yaitu Beruang Madu, Orangutan, dan Babi Hutan. Selain itu juga terdapat 6 spesies burung yang menjadi prioritas tinggi dilindungi dan 1 spesies prioritas sangat tinggi (Permenhut No. 57 Tahun 2008). Untuk tumbuhan di Kabupaten Kutai Timur terdapat 4 spesies yang terancam punah dan masuk dalam daftar IUCN.
Tingginya sumber daya alam hayati di Kabupaten Kutai Timur berbanding terbalik dengan alih fungsi lahan diantaranya hutan primer dan semak belukar yang mengalami penyusutan paling ekstrim selama tahun 2000 hingga 2014, dan terjadi penambahan luas lahan tutupan untuk sawit monokultur, pertambangan, dan permukiman selama tahun yang sama. Dengan demikian, diperlukan rencana aksi terkait perlindungan keaneragaman hayati di Kabupaten Kutai Timur yang meliputi peningkatan pelestarian kawasan konservasi serta flora dan fauna yang ada didalamnya, pemanfaatan lestari, dan peningkatan kualitas data dan informasi keanekaragaman hayati
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 61
Tabe
l 4. 1
Tuj
uan
1 da
n Sa
sara
n Ja
ngka
Men
enga
h Pe
laya
nan
DLH
Kabu
pate
n Ku
tai T
imur
No
Tuju
anIn
dika
tor
Tuju
anTa
rget
Akh
irSa
sara
nIn
dika
tor
Sasa
ran
Targ
et K
iner
ja S
asar
an P
ada
Tahu
n Ke
12
34
5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
1M
enin
gkat
kan
Peng
elol
aan
Biod
iver
sity
/ Ke
anek
arag
aman
H
ayat
i
Inde
ks K
ualit
as
Ling
kung
anM
enin
gkat
nya
kons
erva
si su
mbe
r day
a al
am h
ayat
i
Pers
enta
se K
awas
an
kons
erva
si y
ang
dile
star
ikan
10%
10%
10%
10%
Men
ingk
atny
a pe
man
faat
an le
star
i su
mbe
r day
a al
am h
ayat
i
Pers
enta
se lu
as k
awas
an
kons
erva
si y
ang
siap
un
tuk
dim
anfa
atka
n (p
endi
dika
n, e
kow
isat
a dl
l)
10%
10%
10%
10%
Pers
enta
se lu
as R
TH
terh
adap
tota
l lua
s ka
was
an p
erko
taan
28%
28%
28%
16%
62 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
2. Tujuan 2: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Tujuan kedua dari Rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur memberi aksentuasi pada serangkaian upaya untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Persoalan ini menjadi sesuatu yang sangat signifikan dan strategis karena dengan holistisitas intervensi dan pengawalan daya dukung dan daya tampung lingkungan, akar masalah lingkungan bisa diidentifikasi dan bisa dijadikan acuan dalam menyusun perencanaan dan implementasi pembangunan baik yang berhubungan dengan lingkungan hidup maupun di sektor-sektor lain. Persoalan daya dukung lingkungan yang harus ditingkatkan dan daya tampung lingkungan yang harus dipertahankan agar tetap proporsional mengandaikan adanya komitmen dan konsistensi daerah dalam merujuk capaian dan kinerja DLH. Di titik ini kesempatan untuk kian memantapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan dari waktu ke waktu menjadi sesuatu yang harus segera direspon DLH Kutai Timur.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 63
Tabe
l 4. 2
Tuj
uan
2 da
n Sa
sara
n Ja
ngka
Men
enga
h Pe
laya
nan
DLH
Kabu
pate
n Ku
tai T
imur
No
Tuju
anIn
dika
tor
Tuju
anTa
rget
Ak
hir
Tuju
an
Sasa
ran
Indi
kato
r Sa
sara
nTa
rget
Kin
erja
Pad
a Ta
hun
III
III
IVV
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
2M
enin
gkat
kan
Daya
Duk
ung
dan
Daya
Tam
pung
Li
ngku
ngan
IKL
Men
ingk
atny
a Da
ya
Duku
ng d
an T
etap
Di
pert
ahan
kany
a Da
ya T
ampu
ng
Ling
kung
an
Jum
lah
Penc
emar
an L
ingk
unga
n 1
5%15
%15
%15
%15
%
Jum
lah
Peru
saka
n Li
ngku
ngan
1
data
1 da
ta1
data
1 da
ta
Volu
me
sam
pah
1 da
ta1
data
1 da
ta1
data
Caku
pan
Pela
ku U
saha
yan
g Su
dah
Men
erap
kan
Peng
elol
aan
Lim
bah
dan
Lim
bah
B3
20%
20%
10%
25%
25%
Caku
pan
UKM
yan
g su
dah
men
erap
kan
peng
elol
aan
limba
h da
n lim
bah
B3
1010
1010
Caku
pan
Rum
ah T
angg
a di
wila
yah
Perk
otaa
n ya
ng su
dah
men
erap
kan
peng
elol
aan
limba
h
2 IP
AL2
IPAL
2 IP
AL2
IPAL
Baku
Mut
u Li
ngku
ngan
(Air,
Uda
ra,
Tana
h)8
kec
10 k
ec12
kec
15 k
ec18
kec
64 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tujuan kedua ini ditopang oleh satu sasaran yakni meningkatnya daya dukung lingkungan dan dipertahankannya daya tampung lingkungan secara proporsional. Sasaran ini akan bisa terwujud sebagai kinerja dan keberhasilan DLH ketika 7 indikator sasaran bisa dipenuhi dan memberikan hasil yang maksimal. Dengan meningkatnya daya dukung lingkungan diharapkan beberapa ideal kebijakan yang lebih besar seperti spirit green economy Provinsi Kalimantan Timur maupun target perbaikan Lingkungan Hidup secara nasional bisa didukung oleh perbaikan peningkatan daya dukung lingkungan di tingkat Kabupaten Kutai Timur. Hal yang sama berlaku juga untuk hitung-hitungan yang proporsional dan seimbang mengenai posisi daya tampung lingkungan hidup di Kutai Timur. Daya tampung lingkungan yang masih proporsional ini diharapkan bisa dipertahankan untuk keberlanJtn maupun kelangsungan lingkungan hidup yang tentunya berkontribusi bagi kemajuan dan pengembangan wilayah.
Sasaran ini memiliki tujuh indikator sasaran yakni:
a. Jumlah Pencemaran Lingkungan. Jumlah pencemaran Lingkungan menjadi sesuatu yang harus ditekan hingga berada di angka nol. Namun, ideal ini tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang ada. Pentahapan target capaian dalam 5 tahun periode Renstra menjadi sesuatu yang penting untuk melihat tren penurunan jumlah pencemaran lingkungan hingga angka nol.
b. Jumlah Perusakan Lingkungan. Jumlah perusakan lingkungan hidup menjadi indikator yang juga bisa menggambarkan sejauh mana daya dukung lingkungan nantinya bisa ditingkatkan. Instrumentasi ini berbasis pada isu lingkungan yang ada juga tugas dan fungsi DLH yang selama ini dijalankan DLH.
c. Volume Sampah. Sebagai indikator yang diusahakan beberapa instansi, volume sampah juga bisa menampung kinerja DLH, khususnya pada perbaikan perilaku, kebiasaan dan kreativitas masyarakat. Jika secara teknis, proses pengangkutan sampah ke TPA dilakukan oleh UPTD Persampahan, maka DLH Kutai Timur dengan serangkaian kerjanya akan memastikan bahwa masyarakat benar-benar teredukasi di level kognisinya untuk mengerti dan paham mengenai apa itu, bahaya dan ancaman lingkungan yang bisa terjadi dengan adanya pengelolaan sampah yang buruk.
d. Cakupan Pelaku Usaha yang Sudah Menerapkan Pengelolaan Limbah dan Limbah B3. Fokus indikator ini adalah pada penyadaran para pelaku usaha yang kemudian disusul dengan pengawalan dan pengawasan di level implementasinya.
e. Cakupan UKM yang sudah menerapkan pengelolaan limbah dan limbah B3. Jika pada indikator sebelumnya titik tekan kinerja DLH ada
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 65
pada interaksi dan konektivitasnya dengan pelaku usaha besar, makan pada indikator ini, DLH terkoneksi dengan rangkaian upaya penyadaran dan pengembangan kapasitas pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
f. Cakupan Rumah Tangga di wilayah Perkotaan yang sudah menerapkan pengelolaan limbah. Indikator ini adalah kelanJtn pengukuran kinerja DLH khususnya yang berkaitan dengan kinerja dan pelayanan DLH di tengah masyarakat. Tingkat kesadaran dan kreativitas masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga akan diuji di satu sisi dan di sisi lainnya akan menjadi ukuran apakah DLH Kutai Timur berhasil dalam penguatan pengelolaan limbah di level masyarakat.
g. Baku Mutu Lingkungan (Air, Udara, Tanah). Pengujian kelayakan untuk menentukan baku mutu membutuhkan konsentrasi dan kerja serius dari DLH Kutai Timur. Sebagai indikator yang nantinya mendukung tujuan peningkatan daya dukung dan daya saing lingkungan hidup, perbaikan dan peningkatan baku mutu lingkungan menjadi salah satu jawaban bagaimana DLH berhasil dalam pelayanannya.
3. Tujuan 3: Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan HidupTujuan ketiga dari Renstra DLH ini dirumuskan guna meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur. Sebagai Kabupaten yang memiliki potensi alam yang besar, tata kelola lingkungan yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup di Kutai Timur. Tata kelola lingkungan ini dibutuhkan agar pemanfaatan lingkungan, baik itu yang dilakukan oleh masyarakat, pelaku usaha maupun pemerintah, memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Permasalahan yang banyak ditemui selama ini adalah aspek pemanfaatan yang mengabaikan pelestarian lingkungan. Akibatnya, terjadi degradasi lingkungan secara besar-besaran yang berdampak pada keseimbangan alam yang salah satunya dicirikan dengan munculnya sejumlah bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu menjadi penting untuk meningkatkan tata kelola lingkungan dengan menyediakan payung regulasi terkait pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, mengawasi penerapan regulasi lingkungan hidup, menyediakan data lingkungan hidup sebagai basis pengambilan kebijakan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
66 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabe
l 4. 3
Tuj
uan
3 da
n Sa
sara
n Ja
ngka
Men
enga
h Di
nas
Ling
kung
an H
idup
No
Tuju
anIn
dika
tor
Tuju
anTa
rget
Ak
hir
Sasa
ran
Indi
kato
r Sa
sara
nKo
ndis
i Aw
al
Targ
et K
iner
ja S
asar
an P
ada
Tahu
n Ke
Kond
isi
Akhi
r1
23
45
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
3M
enin
gkat
kan
tata
kel
ola
lingk
unga
n hi
dup
IKLH
Men
ingk
atny
a Ke
patu
han
terh
adap
regu
lasi
lin
gkun
gan
hidu
p
Pers
enta
se
pene
rapa
n ke
bija
kan
lingk
unga
n
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am
peng
elol
aan
lingk
unga
n hi
dup
Pers
enta
se
kelo
mpo
k m
asya
raka
t yan
g te
rlib
at d
alam
pe
ngel
olaa
n lin
gkun
gan
hidu
p
15%
15%
15%
15%
15%
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 67
Selanjutnya penetapan tujuan untuk meningkatkan tata kelola lingkungan hidup dimaksudkan untuk mencapai kondisi meningkatnya kepatuhan terhadap regulasi lingkungan hidup dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Masing-masing kondisi tersebut memiliki ukuran keberhasilan pencapaian kinerja (indikator sasaran).
Sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap regulasi lingkungan hidup memiliki indikator sasaran persentase penerapan kebijakan lingkungan. Asumsinya adalah bahwa untuk mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dibutuhkan kebijakan yang mengatur pemanfaatan sekaligus pelestarian lingkungan hidup. Untuk memastikan bahwa kebijakan yang tersedia tersebut dipatuhi oleh masyarakat, pelaku usaha maupun pemerintah, maka dilakukanlah serangkaian upaya yang dilakukan oleh DLH untuk mengetahui bahwa kebijakan (dalam bentuk regulasi) lingkungan telah diterapkan secara baik oleh masyarakat, pelaku usaha maupun pemerintah. Upaya yang dilakukan oleh DLH tersebut selanjutnya digunakan sebagai indikator kinerja sasaran SKPD ini. Cara penghitungan indikator tersebut dilakukan dengan membagi jumlah kebijakan lingkungan yang diterapkan dengan total jumlah kebijakan yang ada dikalikan seratus persen.
Sasaran kedua dari tujuan ini adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan indikator sasaran persentase kelompok masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Sebagai bagian terbesar dari entitas Kabupaten Kutai Timur, masyarakat Kutai Timur memiliki peran strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang memiliki dimensi yang cukup banyak membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup ini selanjutnya dijadikan indikator sasaran DLH.
C. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan DLH dalam lima tahun mendatang. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
68 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Berikut di bawah ini adalah strategi dan arah kebijakan DLH:
1. Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/keanekaragaman hayati dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Dalam rangka mengakselarasi tujuan pertama dan sasaranya, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan untuk lebih menfokuskan program dan kegiatan, sehingga meningkatkan pengelolaan biodiversity/keanekaragaman hayati dapat diwujudkan. Adapun arah kebijakan yang akan diterapkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 1 Dinas Lingkungan Hidup
Tujuan: Meningkatkan Pengelolaan Biodeversity/Keanekaragaman Hayati
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya konservasi sumber daya alam hayati
Peningkatan konservasi sumber daya alam di kawasan konservasi dan lindung
Peningkatan konservasi sumber daya alam di kawasan ekosistem esensial meliputi; bentang alam wehea, lahan basah suwi (danau mesangat), kawasan karst sangkulirang, kaliorang
Meningkatnya pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati
Pengembangan kawasan lindung dan konservasi sebagai kawasan ekowisata
Peningkatan pengawasan di areal konsesi dan kawasan lindung
Peningkatan luas kawasan Ruang Terbuka Hijau
Pengembangan dan pengelolaan RTH di Kecamatan
Berikut ulasan strategi dan arah kebijakan yang berhubungan dengan tujuan pertama:
a. Peningkatan konservasi sumber daya alam di kawasan konservasi dan lindung. Strategi ini memerankan tugas DLH untuk terlibat secara langsung dalam menjaga kelestarian sumber daya alam hayati. Adapun pelestarian yang dilakukan terbatas pada kawasan ekosistem esensial sesuai dengan kewenangan pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
b. Pengembangan kawasan lindung dan konservasi sebagai kawasan ekowisata. Strategi ini memberikan tantangan baru untuk DLH, tidak hanya melakukan pelestarian sumber daya alam hayati, juga terlibat
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 69
untuk promosi dan edukasi sumber daya alam hayati yang dimiliki oleh Kabupaten Kutai Timur. Promosi dan edukasi yang dilakukan diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk turut terlibat dalam pelestarian sumber daya alam hayati.
c. Peningkatan luas kawasan RTH. Strategi ini sesuai dengan tugas dan fungsi DLH untuk melaksanakan koordinasi dan mendorong perluasan kawasan RTH diwilayah perkotaan. Adapun fokus pengembangan RTH ini dilakukan hingga tingkat kecamatan, sehingga diakhir masa Renstra setiap kecamatan memiliki RTH yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dan juga mendukung lingkungan yang lestari.
2. Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 2: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Untuk mengakselerasi, mendukung atau bahkan memastikan tujuan-tujuan yang ada bisa diimplementasikan dalam program dan kegiatan DLH secara maksimal, dibutuhkan beberapa strategi dan arah kebijakan yang diharapkan bisa memberi kepastian mengenai pusat intervensi, aktor, sumber daya, lokasi, dan batasan-batasan pengukuran kinerja lainnya yang objektif dan terpadu. Berikut dipaparkan strategi dan arah kebijakan yang terkait dengan tujuan kedua Renstra DLH Kutai Timur.
Tabel 4. 5 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan 2 Dinas Lingkungan Hidup
Tujuan: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya Daya Dukung dan Tetap Dipertahankanya Daya Tampung Lingkungan
Peningkatan koordinasi antar stakeholder dalam pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan perusakan lingkungan
Perlindungan kawasan daya tampung dan daya dukung lingkungan
Pencegahan pencemaran dan perusakan di kawasan-kawasan rawan bencana
Peningkatan kualitas air rawa di Kawasan Esensial Lahan Basah
Pengembangan laboratorium lingkungan
Peningkatan kualitas air sungai Sangatta, Sungai Bengalon, Sungai Muara Wahau, Sungai Karangan
Peningkatan pengelolaan sampah
Pengembangan kebijakan dan teknologi pengelolaan sampah
Peningkatan pengelolaan limbah secara mandiri
Intensifikasi pengawasan pengelolaan limbah perusahaan dan domestik
Peningkatan Kualitas Air, Udara dan Tanah
Peningkatan pengawasan dan pembinaan mengenai kualitas Air, Udara dan Tanah
70 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Berikut ulasan strategi dan arah kebijakan yang berhubungan dengan tujuan kedua:
a. Peningkatan Koordinasi antar-stakeholder dalam pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan perusakan lingkungan. Strategi ini memainkan peran besar DLH sebagai koordinator lintar-sektor dan stakeholder khususnya dalam merumuskan dan mencapai cita-cita besar terkait pengentasan pencemaran dan perusakan lingkungan. Ujung dari strategi ini adalah semakin membaiknya kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungan dari waktu ke waktu. Beberapa arah kebijakan yang dipakai dalam memperkuat strategi ini adalah: a. perlindungan kawasan daya tampung dan daya dukung lingkungan, b. pencegahan pencemaran dan perusakan di kawasan-kawasan rawan bencana, c. peningkatan kualitas air rawa dan di kawasan esensial lahan basah, d. pengembangan laboratorium lingkungan, dan e.peningkatan kualitas air Sungai Sangatta, Bengalon, Muara Wahau dan Karangan.
b. Peningkatan Pengelolaan Sampah. Merujuk pada tugas bersama DLH dan beberapa instansi terkait persoalan ini, sepantasnya gebrakan kolaboratif yang holistis diintegrasikan dalam strategi ini. Pengelolaan sampah jangan lagi dititikberatkan hanya kepada salah satu fungsi, unit atau SKPD. Dengan kapasitasnya yang harus kuat dalam perumusan dan perencanaan, DLH Kutai Timur diharapkan mampu mendukung strategi ini dengan arah kebijakannya yakni pengembangan kebijakan dan teknologi pengelolaan sampah.
c. Peningkatan Pengelolaan limbah secara mandiri. Strategi ini berada di level koordinasi yang diharapkan bisa memperkuat pengelolaan lingkungan dari sudut pandang identifikasi, penjaringan, pengembangan dan penguatan partisipasi masyarakat secara luas. Tentunya fokus strategi ini harus juga memberi ruang pada pelaku usaha besar-menengah-kecil dan masyarakat kebanyakan. Dan untuk itu untuk mendukung strategi ini DLH Kutai Timur menentukan arah kebijakan yang lebih merujuk pada kedalaman dan inti partisipasi yakni, Intensifikasi pengawasan pengelolaan limbah perusahaan dan domestik.
d. Peningkatan Kualitas Air, Udara dan Tanah. Strategi ini dijalankan sebagai salah satu kompetensi inti/penting DLH (core competency). Kinerja DLH sebagai dinas yang paling bertanggung jawab untuk soal perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup ditentukan salah satunya melalui strategi ini. Arah kebijakan yang digunakan di sini adalah Peningkatan pengawasan dan pembinaan mengenai kualitas Air, Udara dan Tanah. Diharapkan dengan pendekatan yang integratif antara arah kebijakan dan strategi yang diusung, cita-cita lingkungan sehat dan nyaman bisa menjadi sesuatu yang nyata.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 71
3. Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan HidupUntuk memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pemecahan permasalahan serta fokus dan lokus yang akan dituju, maka dibutuhkan beberapa strategi dan arah kebijakan yang diharapkan bisa memberi kepastian mengenai pusat intervensi, aktor, sumber daya, lokasi, dan batasan-batasan pengukuran kinerja lainnya yang objektif dan terpadu. Berikut dipaparkan strategi dan arah kebijakan yang terkait dengan tujuan ketiga Renstra DLH Kutai Timur.
Tabel 4. 6 Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan Dinas Lingkungan Hidup
Tujuan: Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan hidup
Pembinaan dan Penegakan hukum lingkungan
Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaku usaha dan masyarakat
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan (air, udara, tanah)
Dalam konteks ini DLH memiliki peran yang sangat strategis sebagai penganggungjawab sebagian dari urusan lingkungan yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Sehingga, dalam rangka meningkatkan tata kelola lingkungan hidup perlu dirumuskan strategi pembinaan dan penegakan hukum lingkungan dilakukan. Strategi tersebut difokuskan padapembinaan dan Pengawasan terhadap pelaku usaha dan masyarakat serta peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan (air, udara, tanah). Asumsinya, ketika tata kelola lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur dari hulu sampai hilir telah diintervensi dengan baik, maka resiko kerusakan lingkungan dapat diminimalisir
72 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini akan dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program DLH merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi DLH. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan pagu, selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan. Kegiatan dipilih berdasarkan strategi dan kebijakan jangka menengah DLH. Indikator keluaran program prioritas yang telah ditetapkan tersebut, merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
Berikut di bawah ini adalah paparan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang disajikan pertujuan:
A. Tujuan 1: Meningkatkan Pengelolaan Biodiversity/ Keanekaragaman Hayati
Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya memiliki peranan penting dalam lingkaran kehidupan. Unsur-unsur sumber daya alam hayati pada dasarnya memiliki ketergantungan satu sama lain, sehingga kerusakan dan kepunahan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 73
salah satu unsur berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem. Sementara itu, persoalan keanekaragaman hayati yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur adalah semakin meningkatnya kepunahan flora dan fauna akibat menyusutnya luas hutan primer yang menjadi ekosistem akibat aktivitas manusia.
Dengan demikian diperlukan berbagai tindakan-tindakan seperti: pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati yang tidak dapat dipulihkan, merumuskan solusi-solusi aternatif yang dapat memperkecil kepunahan keanekaragaman hayati, mencari perluang mitigasi dan rehabilitasi terkait pemulihan keanekaragaman hayati. Adapun program dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam kurun waktu 2016-2020 untuk menjaga kelestarian sumber daya alam hayati adalah sebagai berikut:
1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
2. Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan-kawasan konservasi laut dan hutan
3. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Secara detail program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif untuk tujuan 1 disajikan pada Tabel 5.1. berikut ini:
74 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabe
l 5. 1
Ren
cana
Pro
gram
, Keg
iata
n, In
dika
tor K
iner
ja, K
elom
pok
Sasa
ran,
dan
Pen
dana
an In
dika
tif T
ujua
n 1
DLH
Kabu
pate
n Ku
tai T
imur
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Men
ingk
atka
n Pe
ngel
olaa
n Bi
odiv
ersi
ty/
Kean
ekar
aga-
man
Hay
ati
Men
ingk
atny
a ko
nser
vasi
SDA
haya
ti
Pers
enta
se
kaw
asan
ko
nser
vasi
ya
ng
dile
star
ikan
Prog
ram
Pe
rlin
-du
ngan
da
n ko
nser
vasi
SD
A
Luas
area
l ko
nser
vasi
ya
ng te
rdat
a ke
anek
ar-
agam
an
haya
tinya
Kaw
asan
Ek
osite
m
Esen
sial y
ang
Terd
iri D
ari
Bent
ang
Alam
Weh
ea,
Laha
n Ba
sah
Suw
i (Da
nau
Mas
anga
t, Ka
was
an
Kars
t Sa
ngku
liran
g, Ka
liora
ng)
Pers
enta
se
luas
kaw
asan
ek
osist
em
esen
sial y
ang
diles
tarik
an
Jum
lah zo
nasi
wila
yah
yang
di
teta
pkan
se
baga
i ek
oreg
ion
Pend
ataa
n ke
anek
a-ra
gam
an
haya
ti
Data
base
Ke
hati
NA1
Data
/
Web
300
Jt1
Data
/
Web
300
Jt1
Data
/
Web
300
Jt1
Data
/
Web
300
Jt4 Da
ta/
Web
1,2
MSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Perl
in-
dung
an
kaw
asan
ka
rst
Luas
ka
was
an
kars
t yan
g di
lindu
ngi
NA10
Ha
750
Jt10
Ha
750
Jt10
Ha
750
Jt10
Ha
750
Jt40
Ha
3MSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Peny
usu-
nan
prof
il tu
tupa
n la
han
Doku
men
pr
ofil
tutu
pan
laha
n
NA-
-1
Dok
100
Jt1
Dok
100
Jt1
Dok
100
Jt3
Dok
300
JtSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Iden
tifik
asi
mas
yara
kat
huku
m ad
at
dan
kear
ifan
loka
l
Doku
men
M
HA
dan
kear
ifan
loka
l
NA1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt3
Dok
600
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
dan K
ajian
St
rate
gis
Ling
kung
an
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 75
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Perl
indu
-ng
an
kori
dor
oran
g ut
an
Luas
korid
or
oran
g ut
an ya
ng
dilin
dung
i
NA25
0000
Ha
750
Jt50
000
Ha75
0 Jt
5000
0 Ha
750
Jt10
000
Ha75
0 Jt
360.0
00
Ha
3MSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Perl
indu
-ng
an
kaw
asan
la
han
basa
h
Luas
ka
was
an
laha
n ba
sah
NA10
00
Ha
250
Jt10
00
Ha
250
Jt10
00
Ha
250
Jt10
00
Ha
250
Jt40
00
Ha
1MSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Peny
usun
an
doku
men
w
ilaya
h ek
oreg
ion
Kab.
Kut
ai
Tim
ur
Peta
re
gion
per
ke
cam
atan
NAPe
ta 4
Ke
c70
0 Jt
Peta
4
Kec
700
JtPe
ta 5
Ke
c80
0 Jt
Peta
5
Kec
800
JtPe
ta
14
Kec
3MSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Men
ingk
atny
a pe
man
faat
an
lesta
ri su
mbe
r da
ya al
am
haya
ti
Pers
enta
se
luas
RTH
te
rhad
ap
tota
l lua
s ka
was
an
perk
otaa
n
Prog
ram
pe
ngel
olaa
n ru
ang
terb
uka
hija
u (R
TH)
luas
ka
was
an
RTH
Selu
ruh
Keca
mat
an
Pena
taan
RT
HJu
mla
h lo
kasi
ta
man
yan
g te
rban
gun
NA-
--
-5 Lo
kasi
500
Jt5 Lo
kasi
500
Jt5 Lo
kasi
500
Jt15
Lo
kasi
1,5
MBi
dang
3
Seks
i Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Pem
elih
a-ra
an R
THLu
as R
TH
terp
elih
ara
NA5
Ha
200
Jt5
Ha
200
Jt5
Ha
200
Jt15
Ha
600
JtBi
dang
3
Seks
i Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Peny
usun
an
dan
anali
sis
data
/in
form
asi
peng
elolaa
n RT
H
Data
bas
e RT
HNA
--
--
1 Buku
200
Jt1 Bu
ku20
0 Jt
1 Buku
200
Jt3 Bu
ku60
0 Jt
Bida
ng
3 Se
ksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
76 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Men
ingk
atny
a pe
man
faat
an
lesta
ri SD
A ha
yati
Pers
enta
se
luas
ka
was
an
kons
erva
si
yang
siap
un
tuk
dim
anfa
at-
kan
(pen
didi
-ka
n,
ekow
isat
a dl
l.)
Prog
ram
Pe
ngem
ba-
ngan
ek
owis
ata
dan
jasa
lin
gkun
gan
di k
awas
an
kons
erva
si
laut
dan
hu
tan
Luas
kaw
asan
ko
nser
vasi
yang
di
man
faatk
an
untu
k ka
was
an
ekow
isata
Pers
enta
se
hasil
rise
t ya
ng
diha
silka
n da
ri ka
was
an
kons
erva
si
Prom
osi
kaw
asan
ek
owis
ata
Jum
lah
infr
omas
i ya
ng di
seba
r-lu
aska
n m
elal
ui
web
site
da
erah
NA35
Da
ta15
0 Jt
45
Data
200
Jt60
Da
ta25
0 Jt
60
Data
250
Jt20
0 Da
ta85
0 Jt
Seks
i Pe
rlind
unga
n Li
ngku
ngan
Hi
dup
Area
l Kon
sesi
da
n Ka
was
an
Lind
ung
yang
Men
jadi
Ke
wen
anga
n Ka
bupa
ten
Jum
lah
leaf
let y
ang
dise
bar-
luas
kan
NA10
0 le
afle
t10
0 Jt
150
leaf
let
150
Jt20
0 le
afle
t20
0 Jt
200
leaf
let
200
Jt65
0 le
afle
t65
0 Jt
Seks
i Pe
rlind
unga
n Li
ngku
ngan
Hi
dup
Jum
lah
pam
eran
ya
ng
dila
kuka
n
NA1
Kali
100
Jt1
Kali
100
Jt2
Kali
200
Jt2
Kali
200
Jt6
Kali
600
JtSe
ksi
Perli
ndun
gan
Ling
kung
an
Hidu
p
Eduk
asi
sosi
alis
asi
SDA
haya
ti di
kaw
asan
ko
nser
vasi
Jum
lah
peng
unju
ng
kaw
asan
ko
nser
vasi
ya
ng
tere
duka
si
NA10
Or
ang
200
Jt10
Or
ang
200
Jt10
Or
ang
200
Jt10
Or
ang
200
Jt40
Or
ang
800
JtBi
dang
4
Seks
i Pe
ngem
-ba
ngan
Ka
pasi
tas
LH
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 77
B. Tujuan 2. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup memberikan gambaran jelas mengenai kesiapan dan ketangguhan pemerintah daerah dalam menjamin adanya pengelolaan dan pengendalian yang maksimal terhadap lingkungan hidup. Konsentrasi pada penyusunan dokumen perencanaan, kajian, peyusunan dokumen acuan sampai pada pelaksanaan program dan kegiatan pendukung adalah hal-hal yang diharapkan bisa memberikan gambaran kinerja yang objektif mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan yang boleh jadi selama ini terabaikan dalam dinamika kebijakan yang ada.
78 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabe
l 5. 2
Ren
cana
Pro
gram
, Keg
iata
n, In
dika
tor K
iner
ja, K
elom
pok
Sasa
ran,
dan
Pen
dana
an In
dika
tif T
ujua
n 2
DLH
Kabu
pate
n Ku
tai T
imur
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Men
ingk
atka
n Da
ya D
ukun
g da
n Da
ya
Tam
pung
Li
ngku
ngan
Men
ingk
atka
n da
ya du
kung
da
n tet
ap
dipe
rtaha
n-ka
nnya
daya
ta
mpi
ng
lingk
unga
n
Jum
lah
penc
emar
an
lingk
unga
n
Prog
ram
Pe
ngen
da-
lian
penc
emar
an
dan
peru
saka
n lin
gkun
gan
hidu
p
Keta
atan
te
rhad
ap
baku
mut
u lin
gkun
gan
(Air,
Uda
ra,
Tana
h)
Jum
lah
peru
saka
n lin
gkun
gan
Peny
usun
an
kajia
n da
ya
duku
ng
dan
daya
ta
mpi
ng
ligku
ngan
hi
dup
Doku
men
ka
jian
daya
du
kung
da
n da
ya
tam
pung
lin
gkun
gan
hidu
p
NA1 Ka
jian
300
Jt1 Ka
jian
300
Jt1 Ka
jian
300
Jt1 Ka
jian
300
Jt1 Ka
jian
300
Jt1
Kajia
nSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Peny
usun
an
mas
terp
lan
peni
ngka
tan
kuali
tas
air su
ngai
Sa
ngat
ta
Doku
men
M
aste
rpla
nNA
1Dok
1 Do
k1
M-
--
--
-1
Doku
men
Bida
ng
3 Se
ksi
Pem
anta
uan
Ling
kung
an
Peng
enda
-lia
n ke
rusa
kan
raw
a
Luas
are
a ra
wa
dala
m
kead
aan
baik
NA5
Ha
300
Jt5
Ha
300
Jt5
Ha
300
Jt5
Ha
300
Jt5
Ha
300
Jt25
Ha
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Pend
idik
an
dan
pela
tihan
la
bora
toria
l Li
ngku
ngan
Hi
dup
Jum
lah
pese
rta
deng
an
nila
i dik
lat
Ling
kung
an
Hid
up A
NA2 Or
ang
200
Jt2 Or
ang
200
Jt2 Or
ang
200
Jt2 Or
ang
200
Jt2 Or
ang
200
Jt10
Ora
ngUP
T La
bora
toriu
m
Lingk
unga
n
Peng
adaa
n sa
rana
dan
pr
asar
ana
labo
rato
rial
lingk
unga
n
Pers
enta
se
kete
rpen
u-ha
n pr
asya
rat
lab
NA20
%20
0 Ju
ta35
%30
0 jT
50%
500
jT75
%50
0 jT
100%
500
jT10
0%UP
T La
bora
toriu
m
Lingk
unga
n
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 79
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pene
tapa
n ka
was
an
raw
an
benc
ana
lingk
unga
n
Peta
ka
was
an
bere
siko
raw
an
benc
ana
lingk
unga
n de
ngan
skala
1:
5000
0
NA-
--
-1
Peta
200
Jt1
Peta
200
Jt1
Peta
200
Jt1P
eta
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Lingk
unga
n
Pelak
sana
an
pros
es
periz
inan
La
nd
Appl
icatio
n
Jum
lah
izin
LA
NA-
--
-10
Iz
in15
0 Jt
10
Izin
150
Jt10
Iz
in15
0 Jt
10 Iz
inBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
Peni
ngka
tan
kons
erva
si da
erah
ta
ngka
pan
air da
n su
mbe
r-su
mbe
r air
Luas
DTA
di
wad
ukNA
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
5 H
aBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
Luas
DTA
di
dana
uNA
1,2
Ha
300
Jt1,
2 H
a30
0 Jt
1,2
Ha
300
Jt1,
2 H
a30
0 Jt
1,2
Ha
300
Jt6
Ha
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Luas
DTA
di
embu
ngNA
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
1 H
a25
0 Jt
5 H
aBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
Jum
lah
sum
ber
air y
ang
diko
nser
vasi
NA-
-2 Su
ngai
300
Jt2 Su
ngai
300
Jt2 Su
ngai
300
Jt2 Su
ngai
300
Jt8
Sung
aiBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
Luas
DAS
ya
ng
diko
nser
vasi
NA2
Ha
300
Jt2
Ha
300
Jt2
Ha
300
Jt2
Ha
300
Jt2
Ha
300
Jt10
Ha
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
80 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peng
hijau
an
di a
rea
sem
pada
n su
ngai
Luas
pe
nghi
jaua
n pa
da a
rea
sem
pada
n su
ngai
NA2
Ha
200
Jt2
Ha
200
Jt2
Ha
200
Jt2
Ha
200
Jt2
Ha
200
Jt10
Ha
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Peng
awas
an
baku
mut
u air
limba
h di
sung
ai
Sang
atta
Doku
men
ha
sil
peng
awas
an
yang
beris
i re
kom
enda
si
Na
1 Do
k20
0 Jt
1 Do
k20
0 Jt
1 Do
k20
0 Jt
1 Do
k20
0 Jt
1 Do
k20
0 Jt
5 Do
kum
enBi
dang
4
Seks
i Pe
naat
an
Ling
kung
an
Hid
up
Peni
ngka
tan
parti
sipas
i m
asya
raka
t da
lam
peng
elolaa
n su
ngai
Sa
ngat
ta
Jum
lah
kelom
pok
mas
yara
kat
yang
be
rpar
tisip
asi
dalam
pe
ngelo
laan
sung
ai
Sang
atta
NA1 Po
kmas
1 Pok-
mas
1 Pokm
as25
0 Jt
1 Pokm
as25
0 Jt
1 Pokm
as25
0 Jt
1 Pokm
as25
0 Jt
5 Po
kmas
Bida
ng
4 se
ksi
Peng
em-
bang
an
Kapa
sita
s LH
Pelak
sana
an
Dikl
at LH
Jum
lah
Pese
rta
Dikl
at
NA6 Or
ang
300
Jt6 Or
ang
300
Jt6 Or
ang
300
Jt6 Or
ang
300
Jt6 Or
ang
300
Jt30
Ora
ngBi
dang
4
seks
i Pe
ngem
-ba
ngan
Ka
pasi
tas
LH
Pelak
sana
an
Pem
beria
n Pe
ngha
rgaa
n LH
Jum
lah
Peng
harg
aan
LH
NA4 Pe
ng-
har-
gaan
300
Juta
4 Peng
-ha
r-ga
an
300
Juta
4 Peng
-ha
r-ga
an
300
Juta
4 Peng
-ha
r-ga
an
300
Juta
4 Peng
-ha
r-ga
an
300
Juta
4 Peng
harg
aan
Bida
ng
4 se
ksi
Peng
em-
bang
an
Kapa
sita
s LH
Prog
ram
pe
ningk
atan
peng
enda
lian
polus
i
Baku
mut
u lin
gkun
gan
(air,
uda
ra,
tana
h)
Peng
ujia
n ku
alita
s ud
ara
ambi
en
Data
ku
alita
s ud
ara
NA15
lo
kasi
300
Jt15
lo
kasi
300
Jt15
lo
kasi
300
Jt15
lo
kasi
300
Jt15
lo
kasi
300
Jt75
loka
siBi
dang
3
Seks
i Pe
man
taua
n Li
ngku
ngan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 81
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pam
antau
an
kuali
tas
tanah
Data
ku
alita
s ta
nah
NA15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt75
loka
siBi
dan3
Seks
i Pe
man
taua
n Li
ngku
ngan
Pene
tapa
n ke
las a
irDo
kum
en
kela
s air
su
ngai
NA1
Dok
500
Jt1
Dok
500
Jt1
Dok
500
Jt1
Dok
500
Jt1
Dok
500
Jt5
Doku
men
Bida
ng
3 Se
ksi
Pem
anta
uan
Ling
kung
an
Pem
anta
uan
emisi
gas
buan
g in
dustr
i
Data
em
isi
gas b
uang
NA15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt15
lo
kasi
300
jt75
loka
siBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Penc
emar
an
Pem
anta
uan
evalu
asi d
an
pelap
oran
pe
nuru
nan
emisi
GRK
Penu
runa
n em
isi G
as
Rum
ah
Kaca
NA10
M
eq
Per
Tahu
n
200
Jt10
M
eq
Per
Tahu
n
200
Jt10
M
eq
Per
Tahu
n
200
Jt10
M
eq
Per
Tahu
n
200
Jt10
M
eq
Per
Tahu
n
200
Jt10
Meq
Per
Ta
hun
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
Pem
anta
uan
emisi
ke
ndar
aan
berm
otor
Data
em
isi
kend
araa
n be
rmot
or
NA1
Data
100
Jt
1 Da
ta 1
00
Jt1
Data
100
Jt
1 Da
ta 1
00
Jt1
Data
100
Jt
5 Da
taBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Keru
saka
n Li
ngku
ngan
Peny
usun
an
baku
mut
u ke
rusa
kan
lingk
unga
n
Doku
men
ba
ku m
utu
keru
saka
n lin
gkun
gan
NA1
Dok
1 Dok
1 Do
k1 Do
k1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt5
Dok
Bida
ng
3 Sek
si Pe
ngen
dalia
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
82 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Caku
pan
pelak
u usa
ha
yang
suda
h m
ener
apka
n pe
ngelo
laan
limba
h dan
lim
bah B
3
Prog
ram
pe
ngem
-ba
ngan
ki
nerj
a pe
ngel
o-la
an a
ir
limba
h
Pers
enta
se
peng
elol
aan
limba
h B3
Caku
pan
UKM
yang
su
dah
men
erap
kan
peng
elolaa
n lim
bah d
an
limba
h B3
Caku
pan
rum
ah
tangg
a di
wila
yah
perk
otaa
n ya
ng su
dah
men
erap
kan
peng
elolaa
n lim
bah
Volu
me
sam
pah
Prog
ram
Pe
ngem
-ba
ngan
ki
nerja
pe
ngelo
laan
pers
am-
paha
n
Pers
enta
se
keca
mat
an
yang
suda
h m
ener
apka
n 3R
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 83
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peny
usun
an
kebi
jakan
m
anaje
men
pe
ngelo
laan
sam
pah
Doku
men
N
SPK
NA1
Dok
850
Jt1
Dok
850
Jt1
Dok
850
Jt1
Dok
850
Jt1
Dok
850
Jt1
Dok
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Sa
mpa
h
Pem
elih
a-ra
an
Bang
unan
TP
A
Pers
enta
se
bang
unan
TP
A ya
ng
berk
ondi
si
baik
NA60
%2
M60
%2
M60
%2
M60
%2
M60
%2
M60
%UP
T, TP
A Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h Do
mes
tik
dan
Lum
pur
Tinj
a
Oper
asin
al
PPA
Peng
elolaa
n Li
mba
h Do
mes
tik
dan L
umpu
r TT
inja
100%
500
Jt10
0%50
0 Jt
Kerja
sam
a pe
ngelo
laan
pers
am-
paha
n
Jum
lah
kerj
asam
a ya
ng
ditin
dak-
lanj
uti
NA2
200
Jt2
200
Jt2
200
Jt2
200
Jt2
200
Jt8
kerj
asam
aSe
ksi
Peng
elol
aan
Sam
pah
Peny
usun
an
data
base
TP
S, TP
ST
dan T
PA
sam
pah
Data
bas
e TP
S, T
PST
dan
TPA
NA1
Data
Ba
se15
0 Jt
1 Da
ta
Base
150
Jt1
Data
Ba
se15
0 Jt
1 Da
ta
Base
150
Jt1
Data
Ba
se15
0 Jt
1 Da
ta B
ase
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Sa
mpa
h
Peni
ngka
tan
jasa
pelay
anan
re
tribu
si pe
ngelo
laan
sam
pah
dan l
umpu
r tin
ja
Jum
lah
retr
ibus
iNA
500
juta
150
Jt50
0 ju
ta15
0 Jt
500
juta
150
Jt50
0 ju
ta15
0 Jt
500
juta
150
Jt50
0 Ju
taSe
ksi
Peng
elol
aan
Sam
pah
Pers
enta
se
kete
rpen
uhan
SK
P
84 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peny
edia
an
dan
pem
elih
a-ra
an
sara
na d
an
pras
aran
a TP
A
Jum
lah
sara
na d
an
pras
aran
a sa
mpa
h ya
ng
berk
ondi
si
baik
NA-
--
-5 Sa
rana
5 M
5 Sara
na5
M5 Sa
rana
5 M
15%
UPT
TPA
Peng
em-
bang
an
tekn
olog
i pe
ngelo
laan
pers
am-
paha
n
Pers
entas
e tek
nolog
i pe
ngelo
laan
pers
ampa
han
yang
be
rkon
disi
baik
NA60
%2M
70%
2M70
%2M
70%
2M80
%2M
80%
UPT
TPA
Mon
itorin
g da
n ev
aluas
i pe
ngelo
laan
TPA
Doku
men
ha
sil
mon
itorin
g da
n ev
alua
si
peng
elol
aan
TPA
yang
di
tinda
k-la
njut
i
NA-
--
-1
Dok
150
Jt1
Dok
150
Jt1
Dok
150
Jt1
Dok
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Sa
mpa
h
Pelak
sana
an
dan
pem
bina
an
peng
elolaa
n lim
bah
dom
estik
da
n lum
pur
tinja
Jum
ah
rum
ah
tang
ga y
ang
men
gelo
la
limba
h se
cara
bai
k
NA10
Ru
mah
Ta
ngga
100
Jt10
Ru
mah
Ta
ngga
100
Jt10
Ru
mah
Ta
ngga
100
Jt10
Ru
mah
Ta
ngga
100
Jt10
Ru
mah
Ta
ngga
100
Jt50
Rum
ah
Tang
gaSe
ksi
Peng
elol
aan
Sam
pah
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 85
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peni
ngka
tan
oper
asi d
an
pem
eliha
ra-
an pr
asar
ana
dan s
aran
a pe
rsam
pa-
han S
anga
tta
Utar
a
Unit
sara
na da
n pr
asar
ana
pers
ampa
han
yang
be
rkon
disi
baik
NA-
--
-25
Un
it7
M45
Un
it6
M70
Un
it6M
70 U
nit
UPT
Kebe
rsih
an
Sang
atta
Ut
ara
Oper
asio
nal
UPT
Kebe
rsih
an
Sang
atta
Ut
ara
Oper
asio
nal
UPT
Kebe
rsih
an
Sang
atta
Se
lata
n
Peni
ngka
tan
oper
asi d
an
pem
eliha
-ra
an
pras
aran
a da
n sar
ana
pers
am-
paha
n Sa
ngat
ta
Selat
an
Unit
sara
na d
an
pras
aran
a pe
rsam
-pa
han
yang
be
rkon
disi
ba
ik
NA-
--
-20
Un
it4
M40
un
it5
M65
Un
it5
M65
Uni
tUP
T Ke
bers
ihan
Sa
ngat
ta
Sela
tan
Peng
adaa
n pe
rala
tan
oper
asio
nal
UPT
Kebe
rsih
an
Jum
lah
pera
lata
n op
eras
iona
l ya
ng b
aru
diad
akan
NA-
-10
Un
it3
M10
Un
it3
M10
Un
it3
M10
Un
it3M
40 U
nit
Seks
i pe
ngelo
laan
sam
pah
Sosia
lisas
i ke
bijak
an
peng
elolaa
n pe
rsam
-pa
han
Pers
enta
se
pese
rta
sosia
lisas
i ya
ng
men
erap
kan
3R
NA15
%20
0 Jt
15 %
200
Jt15
%20
0 Jt
20 %
250
Jt20
%25
0 Jt
20%
Seks
i Pe
ngur
anga
n Sa
mpa
h
Pers
entas
e ke
terpe
nuha
n SK
P
Pers
entas
e ke
terpe
nuha
n SKP
NA NA
4 M
4 M
4 M
2 M
2M2
M
100
%10
0 %
100
%10
0 %
100
%10
0 %
100
%10
0 %
86 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pene
rapa
n te
knol
ogi
daur
ula
ng
sam
pah
Jum
lah
kelo
mpo
k ya
ng
mel
akuk
an
peng
elol
aan
sam
pah
NA1 Ke
lom
-po
k
200
Jt1 Ke
lom
-po
k
200
Jt1 Ke
lom
-po
k
200
Jt1 Ke
lom
-po
k
200
Jt1 Ke
lom
-po
k
200
Jt5
Kelo
mpo
kSe
ksi
Peng
uran
gan
Sam
pah
Pem
beria
n pe
ngha
rgaa
n ba
gi
keca
mata
n ter
bers
ih
Jum
lah
keca
mat
an
pene
rima
peng
harg
aan
NA1
Kec
500
Jt1
Kec
500
Jt1
Kec
500
Jt1
Kec
500
Jt1
Kec
500
Jt5
Kec
Seks
i Pe
ngur
anga
n Sa
mpa
h
Peni
ngka
tan
pera
n ser
ta
mas
yara
kat
dalam
pe
ngelo
laan
pers
am-
paha
n
Jum
lah
rum
ah
tang
ga y
ang
mem
iliki
te
mpa
t sa
mpa
h 3R
NA10
RT
250
Jt10
RT
250
Jt10
RT
250
Jt10
RT
250
Jt10
RT
250
Jt50
RT
Seks
i Pe
ngur
anga
n Sa
mpa
h
Pers
iapa
n da
n ev
alua
si
peni
laia
n Ko
ta
Adip
ura
Doku
men
11
Dok
300
Jt1
Dok
300
Jt1
Dok
300
Jt1
Dok
300
Jt1
Dok
300
Jt1
Dok
Seks
i Pe
ngur
anga
n Sa
mpa
h
Pers
iapa
n da
n ev
alua
si
peni
laia
n ko
ta se
hat
Doku
men
NA
1 Do
k30
0 Jt
1 Do
k30
0 Jt
1 Do
k30
0 Jt
1 Do
k30
0 Jt
1 Do
k30
0 Jt
1 Do
kSe
ksi
Peng
uran
gan
Sam
pah
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 87
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pem
bina
an
pem
bata
san
timbu
nan
sam
pah
kepa
da
prod
usen
/ in
dust
ri
Jum
lah
prod
usen
in
dust
ri
yang
dib
ina
NA10
Pr
odu-
sen
100
Jt10
Pr
odu-
sen
100
Jt10
Pr
odu-
sen
100
Jt10
Pr
odu-
sen
100
Jt10
Pr
odu-
sen
100
Jt50
Pro
duse
nSe
ksi
Peng
uran
gan
Sam
pah
Peny
edia
an
fasi
litas
pe
ndau
r ul
anga
n sa
mpa
h
Jum
lah
alat
da
ur u
lang
NA4
300
Jt4
300
Jt4
300
Jt4
300
Jt4
300
Jt20
ala
tSe
ksi
Peng
uran
gan
Sam
pah
Peng
adaa
n ba
nk
sam
pah
Jum
lah
bank
sa
mpa
h
NA5
200
Jt5
200
Jt5
200
Jt5
200
Jt5
200
Jt25
Ban
k Sa
mpa
hSe
ksi
Peng
uran
gan
Sam
pah
Baku
mut
u lin
gkun
gan
(Air,
Uda
ra,
Tana
h)
Prog
ram
Pe
ning
kata
n pe
ngen
da-
lian p
olus
i
Baku
mut
u lin
gkun
gan
(Air,
Uda
ra,
Tana
h)
Peng
ujia
n ka
dar
polu
si
limba
h pa
dat d
an
limba
h ca
ir
Data
pol
usi
limba
h pa
dat d
an
limba
h ca
ir
NA-
-Da
ta
di 8
lo
kasi
200
JtDa
ta
di 1
0 lo
kasi
300
JtDa
ta
di 1
5 lo
kasi
400
JtDa
t di
18
loka
si
500
JtDa
ta d
i 51
loka
si d
i 18
Keca
mat
an)
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h B3
Mon
itori
ng
sani
tasi
Data
base
sa
nita
siNA
--
Data
Sa
nitas
i di
4
Kec
250
JtDa
ta
Sani
tasi
di 4
Ke
c
250
JtDa
ta
Sani
tasi
di 4
Ke
c
250
JtDa
ta
Sani
tasi
di 6
Ke
c
750
JtDa
ta S
anita
si
di 1
6 Ke
cam
atan
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h B3
88 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r Ki
nerja
Pr
ogra
m
(Out
com
e)
dan
Kegi
atan
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
n-ca
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Pelak
sana
-an
periz
inan
pe
nyim
pa-
nan
sem
enta
ra,
peng
um-
pulan
, pe
ngan
g-ku
tan,
pe
nim
bu-
nan
dan
peng
ubur
an
limba
h B3
da
n lim
bah
med
is
Jum
lah
izin
lim
bah
B3NA
10
Izin
150
Jt10
Iz
in15
0 Jt
10
Izin
150
Jt10
Iz
in15
0 Jt
10
Izin
150
Jt10
Izin
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h B3
Peny
usun
an
nera
ca
limba
h B3
ka
bupa
ten
Data
ner
aca
limba
h B3
ka
bupa
ten
NA1
Data
100
Jt1
Data
100
Jt1
Data
100
Jt1
Data
100
Jt1
Data
100
Jt1
data
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h B3
peng
elolaa
n da
ta ba
se
limba
h B3
Data
base
lim
bah
B3NA
1 W
eb10
0 Jt
1 W
eb10
0 Jt
1 W
eb10
0 Jt
1 W
eb10
0 Jt
1 W
eb10
0 Jt
1 W
ebSe
ksi
Peng
elol
aan
Lim
bah
B3
Fasil
itasi
pe
mbi
naan
te
knik
pe
ngol
ahan
lim
bah
Jum
lah
fasi
litas
i ya
ng
ditin
dak-
lanj
uti
NA-
-2
Ipal
200
Jt2
Ipal
200
Jt2
Ipal
200
Jt2
Ipal
200
Jt8
Ipal
Seks
i Pe
ngel
olaa
n Li
mba
h B3
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 89
C. Tujuan 3: Meningkatkan Tata Kelola Lingkungan Hidup
Aspek tata kelola merupakan aspek yang cukup strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup. Denganya, hal-hal yang telah ditetapkan pada tujuan 1 dan tujuan 2 dapat bergerak sinergis dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian serta pelestarian lingkungan hidup. Aspek tata kelola ini sengaja dirumuskan oleh DLH Kutai Timur sebagai garansi bahwa spirit pembangunan yang diselenggarakan oleh Kabupaten Kutai Timur adalah pembangunan yang berkelanjutan.
Selanjutnya untuk memastikan hal-hal tersebut kemudian disiapkanlah seperangkat instrumen yang memayungi penataan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kutai Timur. Salah satu instrumen tersebut adalah adanya regulasi yang mengatur penataan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup memiliki kewajiban memantau penerapan sejumlah regulasi lingkungan hidup dalam rangka mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan Hidup serta merehabilitasi serta memulihkan cadangan alam. Upaya besar yang dibahasakan sebagai program tersebut didukung oleh sejumlah kegiatan, diantaranya adalah penanganan kasus lingkungan, Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan (Amdal, UKL-UPL, SPPL), penyusunan RPPLH, penyusunan dokumen status lingkungan hidup daerah (SLHD), penyusunan database lingkungan hidup, pengawasan pelaksanaan terhadap izin lingkungan, penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pemantauan kualitas air sungai, peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA serta persipan dan evaluasi penilaian adipura.
Secara detail program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif untuk tujuan 3 disajikan pada Tabel 5.3. berikut ini:
90 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tabe
l 5. 3
Ren
cana
Pro
gram
, Keg
iata
n, In
dika
tor K
iner
ja, K
elom
pok
Sasa
ran,
dan
Pen
dana
an In
dika
tif D
inas
Li
ngku
ngan
Hid
up T
ujua
n 3
Kabu
pate
n Ku
tai T
imur
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Men
ingk
atka
n Ta
ta K
elol
a Li
ngku
ngan
H
idup
Men
ingk
atny
a ke
patu
han
terh
adap
re
gulas
i lin
gkun
gan
Pers
enta
se
pene
rapa
n ke
bija
kan
lingk
unga
n
Prog
ram
Pe
ngen
-da
lian
penc
e-m
aran
dan
pe
rusa
kan
lingk
unga
n hi
dup
Pers
enta
se
keta
atan
pe
laku
us
aha d
an
mas
yara
kat
Peny
usun
an
Rape
rda/
Pe
rda d
i bi
dang
lin
gkun
gan
hidu
p
Jum
lah
Rape
rda
PPLH
, Per
da
PPLH
, Per
da
MHA
dalam
pe
ngelo
laan
huta
n lin
dung
NA1 Pe
rda
100
Jt1 Pe
rda
350
Jt1 Pe
rda
350
Jt3 Pe
rda
800
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Peny
usun
an
inst
rum
ent
ekon
omi
lingk
unga
n hi
dup
(PDB
da
n PD
RB
hijau
)
Doku
men
in
stru
men
t ek
onom
i lin
gkun
gan
hidu
p
NA1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt3
Dok
600
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Peny
usun
an
Inde
ks
Kuali
tas
Ling
kung
an
Hidu
p
Doku
men
In
deks
Ku
alita
s Li
ngku
ngan
Hi
dup
NA1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt3
Dok
600
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Peni
laia
n da
n pe
mer
ik-
saan
do
kum
en
(AM
DAL,
UK
L, U
PL,
SPPL
)
Doku
men
AM
DAL,
UK
L, U
PL,
SPPL
NA10
Do
k30
0 Jt
10
Dok
300
Jt10
Do
k30
0 Jt
10
Dok
300
Jt10
Do
k30
0 Jt
50
Dok
1,5M
Seks
i Ka
jian
Dam
pak
Ling
kung
an
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 91
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peni
ngka
tan
kapa
sitas
tim
kom
isi
dan t
im
tekn
is Am
dal
Daer
ah
Jum
lah
pers
onil
tim te
knis
Am
dal
Daer
ah d
an
tim k
omisi
ya
ng
terla
tih
NA50
Pe
serta
250
Jt50
Pe
serta
250
Jt50
Pe
serta
250
Jt50
Pe
serta
250
Jt50
Pe
serta
250
Jt25
0 Pe
serta
1,25
M
Seks
i Ka
jian
Dam
pak
Ling
kung
an
Peng
elolaa
n da
ta ba
se
kegi
atan
/us
aha
Data
base
ke
giat
an/
usah
a
NA1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
600
JtSe
ksi
Kajia
n Da
mpa
k Li
ngku
ngan
Pelak
sana
an
pros
es iz
in
lingk
unga
n
Jum
lah
izin
lin
gkun
gan
NA15
Iz
in15
0 Jt
15
Izin
150
Jt15
Iz
in15
0 Jt
45
Izin
450
JtSe
ksi
Kajia
n Da
mpa
k Li
ngku
ngan
Peny
usun
an
data
base
LH
Data
base
be
rbas
is
IT (S
IL)
NA1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
600
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Pelak
sana
an
pend
ataa
n su
mbe
r-su
mbe
r pe
ncem
ar
Data
-dat
a su
mbe
r pe
ncem
ar
NA1 Bu
ku25
0 Jt
1 Buku
250
Jt1 Bu
ku25
0 Jt
3 Buku
750
JtBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
dan
Penc
emar
an
Ling
kung
an
Peny
usun
an
baku
mut
u su
mbe
r pe
ncem
ar
Doku
men
ba
ku m
utu
sum
ber
penc
emar
NA1
Dok
250
Jt1
Dok
250
Jt1
Dok
250
Jt3
Dok
750
JtBi
dang
Pe
ngen
dalia
n 3 S
eksi
Peng
enda
lian
dan
Penc
emar
an
Ling
kung
an
92 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peng
elolaa
n da
taba
se
penc
emar
an
lingk
unga
n
Data
base
pe
ncem
aran
lin
gkun
gan
NA1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
600
JtBi
dang
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Ke
rusa
kan
Ling
kung
an
(Sek
si Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
Li
ngku
ngan
)
Pelak
sana
an
pros
es
periz
inan
air
limba
h
Jum
lah iz
in
peng
elolaa
n air
limba
h
NA10
Iz
in15
0 Jt
10
Izin
150
Jt10
Iz
in15
0 Jt
30
Izin
450
JtBi
dang
3 S
eksi
Peng
enda
lian
Penc
emar
an
Ling
kung
an
Pem
anta
uan
kuali
tas a
ir su
ngai
Data
ku
alita
s ai
r sun
gai
NA1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt3
Dok
600
JtBi
dang
3
Seks
i Pe
man
taua
n Li
ngku
ngan
Peng
awas
an
pelak
sana
an
terh
adap
izi
n lin
gkun
gan
Jumlah
rek
omen
dasi
yang
dit
indak
lanjut
i
NA15
Re
ko-
men
-da
si
400
Jt15
Re
ko-
men
-da
si
400
Jt15
Re
ko-
men
-da
si
400
Jt45
Re
ko-
men
-da
si
1,2M
Bida
ng
4 Se
ksi
Pena
atan
Li
ngku
ngan
H
idup
Pem
bina
an
peng
elolaa
n lin
gkun
gan
bagi
usa
ha
Jum
lah
pela
ku
usah
a ya
ng
dibi
na
NA10
150
Jt10
150
Jt10
150
Jt30
450
JtBi
dang
4
Seks
i Pe
naat
an
Ling
kung
an
Hid
up
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 93
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Peng
elolaa
n da
ta b
ase
stat
us
keta
atan
pe
laku
usah
a da
n/at
au
kegi
atan
Data
bas
e ke
taat
an
pela
ku
usah
a
NA1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
200
Jt1
Web
600
JtBi
dang
4
Seks
i Pe
naat
an
Ling
kung
an
Hid
up
Peni
ngka
tan
sara
na da
n pr
a sar
ana
kegia
tan
peng
awas
an
peng
elolaa
n lin
gkun
gan
Jum
lah
sara
na da
n pr
a sar
ana
peng
awas
an
NA5
Alat
300
Jt5
Alat
300
Jt5
Alat
300
Jt15
Al
at1,
2 M
Bida
ng
4 Se
ksi
Pena
atan
Li
ngku
ngan
H
idup
Pena
ngan
an
kasu
s lin
gkun
gan
Jum
lah
kasu
s LH
yan
g di
tinda
k-la
njut
i
NA12
Ka
sus
300
Jt8 Ka
sus
200
Jt6 Ka
sus
150
Jt3 Ka
sus
100
Jt29
Ka
sus
750
JtBi
dang
4
seks
i Pe
ngad
uan
dan
Pene
gaka
n H
ukum
Li
ngku
ngan
Sosi
alis
asi
kebi
jaka
n pe
ngad
uan
dan
peny
ele-
saia
n ka
sus
lingk
unga
n
Jum
lah
pese
rta
NA50
Or
ang
200
Jt50
Or
ang
200
Jt50
Or
ang
200
Jt15
0 Pe
serta
600
JtBi
dang
4
seks
i Pe
ngad
uan
dan
Pene
gaka
n H
ukum
Li
ngku
ngan
Peng
elolaa
n da
taba
se
kasu
s LH
Data
bas
e ka
sus L
HNA
1 W
eb20
0 jt
1 W
eb20
0 jt
1 W
eb20
0 jt
1 W
eb60
0 Jt
Bida
ng
4 se
ksi
Peng
adua
n da
n Pe
nega
kan
Huk
um
Ling
kung
an
94 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Men
ingk
atny
a pa
rtisip
asi
mas
yara
kat
dalam
pe
ngelo
laan
lingk
unga
n hi
dup
Pers
enta
se
kelo
mpo
k m
asya
raka
t ya
ng
terli
bat
dalam
pe
ngelo
laan
lingk
unga
n hi
dup
Prog
ram
Re
habi
litas
i da
n pe
mul
ihan
ca
dang
an
SDA
Pers
enta
se
peni
ng-
kata
n pa
rtisi
pasi
m
asya
raka
t da
lam
pe
ngel
o-la
an L
H
Peny
usun
an
Sand
raDo
kum
en
Sand
raNA
1 Do
k75
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt1
Dok
200
Jt4
Dok
675
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Pem
an-
taua
n da
n Ev
alua
si
KLH
S
Doku
men
ha
sil
pem
an-
taua
n da
n e
eval
uasi
KL
HS
yang
di
tinda
k-la
njut
i
NA1
Dok
150
Jt1
Dok
150
Jt1
Dok
150
Jt3
Dok
600
JtSe
ksi
Inve
ntar
isasi
da
n Ka
jian
Stra
tegi
s Li
ngku
ngan
Peni
ngka
-ta
n ed
ukas
i da
n ko
mun
ikas
i di
bid
ang
lingk
unga
n
Jum
lah
kade
r LH
di
seko
lah
NA5 ka
der
250
Jt5 ka
der
250
Jt5 ka
der
250
Jt5 ka
der
250
Jt20
ka
der
1MBi
dang
4
Seks
i Pe
ngem
-ba
ngan
Ka
pasi
tas
LH
Peny
usun
an
KLHS
Doku
men
KL
HS
NA1
Dok
300
Jt
Seks
i In
vent
arisa
si
dan
Kajia
n St
rate
gis
Ling
kung
an
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 95
Tuju
anSa
sara
n
Kode
Indi
kato
r Sa
sara
n
Prog
ram
da
n Ke
giat
an
Indi
kato
r K
iner
ja
Prog
ram
(O
utco
me)
da
n Ke
giat
an
Data
Ca
paia
n pa
da
Tahu
n Aw
al
Pere
nca-
naan
(T
ahun
20
14/
2015
)
Targ
et K
iner
ja P
rogr
am d
an K
eran
gka
Pend
anaa
n
Bida
ng
Pena
nggu
ng-
jaw
ab
Bida
ng
Pend
u-ku
ngLo
kasi
Tahu
n-1
2016
Tahu
n-2
2017
Tahu
n-3
2018
Tahu
n-4
2019
Tahu
n-5
2020
Kond
isi
Kin
erja
pad
a ak
hir
peri
od
Rens
tra
SKPD
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Targ
etRp
Jum
lah
kade
r LH
di
mas
yara
kat
NA5 ka
der
200
Jt5 ka
der
200
Jt5 ka
der
200
Jt5 ka
der
200
Jt20
ka
der
800
JtBi
dang
4
Seks
i Pe
ngem
-ba
ngan
Ka
pasi
tas
LH
Jum
lah
seko
lah
pedu
li da
n be
rbud
aya
lingk
unga
n
NA5 ka
der
500
Jt5 ka
der
500
Jt5 ka
der
500
Jt5 ka
der
500
Jt20
ka
der
2 M
Bida
ng
4 Se
ksi
Peng
em-
bang
an
Kapa
sita
s LH
Penin
gkata
n pe
ran s
erta
m
asya
raka
t da
lam
perli
ndun
gan
dan
kons
erva
si SD
A
Jumlah
ke
lompo
k m
asya
rakat
ya
ng
berp
artis
ipasi
dalam
upay
a pe
rlindu
ngan
da
n ko
nser
vasi
SDA
NA2
Pok-
mas
200
Jt2
Pok-
mas
200
Jt2
Pok-
mas
200
Jt2
Pok-
mas
20
0 Jt
4 Po
k-m
as80
0 Jt
Bida
ng
4 Se
ksi
Peng
em-
bang
an
Kapa
sita
s LH
Jumlah
M
HA ya
ng
berp
artis
ipasi
dalam
upay
a pe
rlindu
ngan
da
n ko
nser
vasi
SDA
NA1 M
HA
1M1 M
HA
1M1 M
HA
1M3 M
HA
3 M
Bida
ng
4 Se
ksi
Peng
em-
bang
an
Kapa
sita
s LH
96 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini akan dikemukakan indikator kinerja DLH yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai DLH dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator-indikator ini akan menjadi indikator kinerja utama DLH yang menggambarkan langsung cita-cita DLH yang disesuaikan dengan cita-cita daerah seperti yang sudah diulas pada bab-bab sebelumnya. Indikator kinerja DLH yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 97
Tabe
l 6. 1
Indi
kato
r Kin
erja
SKP
D ya
ng M
enga
cu p
ada
Tuju
an d
an S
asar
an R
PJM
D
No
Indi
kato
r
Kond
isi K
iner
ja p
ada
awal
per
iode
RPJ
MD
Targ
et C
apai
an S
etia
p Ta
hun
Kond
isi K
iner
ja p
ada
akhi
r pe
riod
e RP
JMD
(Tah
un 2
014/
2015
)Ta
hun
1Ta
hun
2Ta
hun
3Ta
hun
4Ta
hun
5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
IKLH
Pers
enta
se K
awas
an k
onse
rvas
i yan
g di
lest
arik
an10
%10
%10
%10
%10
%
Pers
enta
se lu
as k
awas
an k
onse
rvas
i yan
g si
ap u
ntuk
dim
anfa
atka
n (p
endi
dika
n, e
kow
isat
a dl
l)10
%10
%10
%10
%10
%
Pers
enta
se lu
as R
TH te
rhad
ap to
tal l
uas k
awas
an p
erko
taan
28%
28%
28%
16%
16%
Jum
lah
Penc
emar
an L
ingk
unga
n15
%15
%15
%15
%15
%15
%
Jum
lah
Peru
saka
n Li
ngku
ngan
1 da
ta1
data
1 da
ta1
data
1 da
ta
Volu
me
Sam
pah
1 da
ta1
data
1 da
ta1
data
1 da
ta
Caku
pan
Pela
ku U
saha
yan
g Su
dah
Men
erap
kan
Peng
elol
aan
Lim
bah
dan
Lim
bah
B320
%20
%10
%25
%25
%25
%
Caku
pan
UKM
yan
g su
dah
men
erap
kan
peng
elol
aan
limba
h da
n lim
bah
B310
1010
1010
Caku
pan
Rum
ah T
angg
a di
wila
yah
Perk
otaa
n ya
ng su
dah
men
erap
kan
peng
elol
aan
limba
h2
IPAL
2 IP
AL2
IPAL
2 IP
AL2
IPAL
Baku
Mut
u Li
ngku
ngan
(Air,
Uda
ra, T
anah
)8
kec
10 k
ec12
kec
15 k
ec18
kec
18 k
ec
Pers
enta
se p
ener
apan
keb
ijaka
n lin
gkun
gan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pers
enta
se k
elom
pok
mas
yara
kat y
ang
terl
ibat
dal
am p
enge
lola
an
lingk
unga
n hi
dup
15%
15%
15%
15%
15%
Pres
enta
se K
ebut
uhan
Keu
anga
n DL
H80
%80
%80
%80
%80
%80
%80
%
Pros
enta
se K
ebut
uhan
Ope
rasi
onal
Kan
tor
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
Jum
lah
Buku
Lap
oran
dan
Eva
luas
i20
buk
u20
buk
u20
buk
u20
buk
u20
buk
u20
buk
u20
buk
u
Jum
lah
Men
ghad
iri U
ndan
gan,
Sos
ialis
asi,
Rapa
t dan
Koo
rdin
asi
18 k
ali
20 k
ali
20 k
ali
20 k
ali
20 k
ali
20 k
ali
20 k
ali
Pres
enta
se P
emel
ihar
aan
Gedu
ng K
anto
r80
%80
%80
%80
%80
%80
%80
%
Jum
lah
Jeni
s Meb
eler
, Per
alat
an d
an P
erle
ngka
pan
Kant
or75
%70
%80
%90
%95
%10
0%10
0%
Jum
lah
Kend
araa
n Di
nas (
roda
4)
1 un
it1
unit
1 un
it1
unit
1 un
it
Jum
lah
Pers
onil
yang
Men
giku
ti Pe
latih
an T
ekni
s33
ora
ng30
ora
ng30
ora
ng30
ora
ng30
ora
ng30
ora
ng30
ora
ng
98 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Indikator-indikator kinerja SKPD yang merujuk pada RPJMD haruslah menjadi acuan dan rujukan utama dalam proses pengambilan keputusan seputar kebijakan dan penganggaran bahkan koordinasi kerja sama dan kemitraan pemerintah daerah umumnya dan SKPD terkait khususnya. Berikut adalah ulasan masing-masing indikator tersebut,
1. IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup). Adalah indikator utama yang bisa memberikan gambaran dan informasi jelas dan tegas mengenai situasi dan kondisi lingkungan hidup terkini dari suatu daerah. Indikator ini juga menjadi dasar untuk mengukur pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup. Komitmen dan konsistensi pengambil kebijakan di semua level kepemimpinan haruslah mengikutsertakan temuan dan masukan dari indikator ini. Dan untuk itu perlu ada kajian, data dan aktivitas intervensi teknis dan kebijakan lainnya yang sudah dielaborasikan dalam perumusan dan penyusunan Renstra ini di Bab-Bab sebelumnya, yang harus dilaksanakan secara serius. Dengan kata lain, di satu sisi indikator ini memerlukan komitmen kebijakan dan kepemimpinan, di sisi lain, indikator ini harus didukung oleh program dan kegiatan yang tepat.
2. Persentase Kawasan konservasi yang dilestarikan. Kawasan konservasi yang dilestarikan adalah kawasan tempat hidup flora dan fauna baik yang endemik, terancam punah, atau yang memiliki kontribusi utama dalam rantai makanan dan keseimbangan ekosistem. Dalam indikator ini, konsentrasi utama DLH bukan pada kawasan konservasi yang sudah ditetapkan melalui mekanisme nasional dan provinsi, melainkan persentase kawasan yang dilestarikan dimaksudkan untuk kawasan yang dikawal DLH Kuta Timur dengan intervensi dan kebijakan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi DLH. Konsentrasi konservasi juga bisa mengambil beberapa wilayah irisan di dalam kawasan konservasi nasional, tanpa mengganggu dan melecehkan kebijakan dan kewenangan provinsi maupun pusat.
3. Persentase luas kawasan konservasi yang siap untuk dimanfaatkan (pendidikan, ekowisata dll). Untuk tidak menabrak kewenangan provinsi dan pusat, konsentrasi menyiapkan kawasan konservasi untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan ekowisata diarahkan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab DLH Kutai Timur. Tidak akan ada tabrakan kepentingan dan kewenangan karena, DLH Kutai Timur juga akan menjalankan fungsi koordinasi dan pendelegasian tugas-tugas provinsi dan pusat sehubungan dengan lingkungan hidup sesuai dengan kewenangan yang ada.
4. Persentase luas RTH terhadap total luas kawasan perkotaan. Luas RTH terhadap total luas wilayah perkotaan menjadi salah satu tanggung jawab DLH. Sekalipun RTH di wilayah perkotaan sudah menjadi garapan
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 99
beberapa SKPD lain, DLH Kutai Timur akan menjadi integrator yang menjamin persentase yang proporsional. Selain itu, fokus DLH Kutai Timur juga akan diarahkan untuk menjamin penggunaan dan pengelolaan ruang terbuka hijau di setiap kota kecamatan melalui pembinaan, pendampingan, fasilitasi dan koordinasi yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi.
5. Jumlah Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Jumlah pencemaran dan perusakan lingkungan memiliki peran penting sebagai salah satu indikator yang juga turut menentukan keberhasilan DLH Kutai Timur. Dengan penurunan yang signifikan bahkan ke angka nol, prestasi dan keberhasilan daerah bisa disumbang oleh kinerja DLH juga. Hal sebaliknya akan membahasakan kegagalan daerah dalam pembangunan, jika pencemaran dan perusakan lingkungan tidak terkontrol dan bahkan memiliki tren kenaikan yang konstan.
6. Volume Sampah. Seperti sudah diuraikan pada bagian sebelumnya, indokator ini menjadi salah satu indikator utama SKPD yang komposit dan menggabungakn tugas penting beberapa SKPD dan DLH termasuk salah satu SKPD yang bertanggung jawab dan berwenang untuk mengelola dan menjamin kesuksesan dan bekerjanya indikator ini.
7. Cakupan Pelaku Usaha yang Sudah Menerapkan Pengelolaan Limbah dan Limbah B3. Fokus indikator ini adalah pada penyadaran para pelaku usaha yang kemudian disusul dengan pengawalan dan pengawasan di level implementasinya. Indikator ini bisa menjamin keberhasilan pembangunan dan kemajuan daerah khususnya ketika daerah gencar melakukan serangkaian propaganda dan kampanye mengenai lingkungan hidup yang nyaman, lestasi dan terawat.
8. Cakupan UKM yang sudah menerapkan pengelolaan limbah dan limbah B3. Jika pada indikator sebelumnya titik tekan kinerja DLH ada pada interaksi dan konektivitasnya dengan pelaku usaha besar, maka pada indikator ini, DLH terkoneksi dengan rangkaian upaya penyadaran dan pengembangan kapasitas pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebagai bagian dari penentuan kinerja daerah melalui RPJMD, indikator ini harus bisa dipastikan keberhasilannya oleh DLH di akhir periode renstra dan disesuaikan dengan turunan indikator yang ada dalam RPJMD Kutai Timur.
9. Cakupan Rumah Tangga di wilayah Perkotaan yang sudah menerapkan pengelolaan limbah. Indikator ini adalah kelanJtn pengukuran kinerja DLH khususnya yang berkaitan dengan kinerja dan pelayanan DLH di tengah masyarakat. Tingkat kesadaran dan kreativitas masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga akan diuji di satu sisi dan di sisi lainnya akan menjadi ukuran apakah DLH Kutai Timur berhasil dalam penguatan pengelolaan limbah di level masyarakat.
100 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
10. Baku Mutu Lingkungan (Air, Udara, Tanah). Pengujian kelayakan untuk menentukan baku mutu membutuhkan konsentrasi dan kerja serius dari DLH Kutai Timur. Sebagai indikator yang nantinya mendukung tujuan peningkatan daya dukung dan daya saing lingkungan hidup, perbaikan dan peningkatan baku mutu lingkungan menjadi salah satu jawaban bagaimana DLH berhasil dalam pelayanannya.
11. Persentase penerapan kebijakan lingkungan. Indikator ini menjadi salah satu indikator yang di dalamnya terkandung kunci kesuksesan daerah dalam mengimplementasikan, mengawal (monitoring), mengevaluasi dan menjamin regulasi dan kebijakan lingkungan hidup yang ada terjamin dan memperoleh basis legitimasinya. Persentase penerapan kebijakan lingkungan hidup juga menelisik sejauh mana regulasi yang dihasilkan pemerintah Kabupaten Kutai Timur diimplementasikan secara maksimal atau tidak di level eksekusinya.
12. Persentase kelompok masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Indikator ini termasuk indikator utama yang menjamin adanya hubungan mutual dan resiprokal antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam mengelola dan mengendalikan kelestarian dan keberlanJtn lingkungan hidup. Dengan demikian indikator ini menjadi sesuatu yang harus bisa ditingkatkan capaiannya di akhir periode renstra maupun RPJMD.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 101
BAB VIIPEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Dokumen Renstra ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan RKA tahun 2016-2021. Dokumen ini menjadi acuan perencanaan hingga satu tahun pertama dibawah kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada periode selanjutnya karena untuk mengisi kekosongan dokumen perencanaan di masa transisi. Sehingga Renja transisi merupakan Renja tahun pertama yang digunakan oleh SKPD pada periode berikutnya. Oleh sebab itu, Renja transisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Renstra pada periode berikutnya.
Dokumen Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur ini merupakan komitmen SKPD yang digunakan sebagai tolak ukur dan alat bantu dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi SKPD dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta tantangan yang dihadapi dalam rangka mencapai visi daerah.
Rencana pembangunan pada Renstra ini berusaha secara optimal dituntaskan. Dokumen perencanaan di era transisi juga digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembangunan lingkungan hidup yang belum sepenuhnya tertangani sekaligus memberikan gambaran mengenai apa saja tantangan dan hambatan yang akan dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup pada periode berikutnya. Sehingga sebaiknya penyusunan Renstra periode berikutnya akan disusun dengan memperhatikan keberlanjutan dari program-program yang akan dilaksanakan pada periode ini.
Renstra ini merupakan pedoman bagi kepala SKPD dan bidang-bidang dalam menyusun Renja. Sehubungan dengan hal tersebut, hendaknya Renstra ini dapat dilaksanakan secara konsisten, profesional dan penuh tanggungjawab.
102 | Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup
Referensi
Kementerian Lingkungan Hidup. 2015. Renstra Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 2013. RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 2015. Status Lingkungan Hidup Daerah.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 2015. RPJMD Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2021.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantai Timur. 2015. Kutai Timur dalam Angka.
Dinas Perkebunan, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Laporan Dinas Perkebunan.
Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Data Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Kutai Timur.
Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Kutai Timur. 2016. Data Persampahan.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), Kabupaten Kutai Timur.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Dokumen Indentifikasi Kerusakan Sumber-sumber Mata Air dan Tanah Longsor, Kabupaten Kutai Timur.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Data Kepegawaian.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Data Keuangan.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Proses Produksi Biomasa di Kabupaten Kutai Timur.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan.
Kabupaten Kutai Timur 2016 - 2021 | 103
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2013. Profil Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Kutai Timur.
Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Kutai Timur. 2015. Sistem Informasi Lingkungan.
Badan Pengelolaan Hutan Lindung Wehea Bekerjasama Dengan Orang Utan Conservation Service Program-The Nature Cservancy. 2010. Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Hutan Lindung Wehea 2011-2015.
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR