Upload
anon481110655
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
1/42
1
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )
TAHUN 2011 2015
BADAN KELUARGA BERENCANA
DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KABUPATEN SOLOK
2014
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
2/42
2
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Hidayah serta bimbinganNya maka Rencana dan Strategi
(RENSTRA) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kabupaten Solok Tahun 2011 2015 dapat diselesaikan dan disusun sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Sistematika
penyusunan RENSTRA SKPD.
Penyusunan RENSTRA ini adalah suatu keharusan bagi setiap SKPD dalam rangka
menindaklanjuti Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok tahun 2011 2015.
Dalam penyelesaian RENSTRA ini telah disesuaikan berdasarkan kondisi, permasalahan
dan kebutuhan daerah di Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dalam
mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah serta telah disinkronkan dengan arah
kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok sebagaimana yang tercantum dalam
RPJMD Kabupaten Solok.
Atas kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan Rencana
dan Strategi (RENSTRA) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kabupaten Solok ini, diucapkan terima kasih. Demikianlah sebagai pengantar dari Kami,
semoga dapat dipergunakan bagi pihak yang membutuhkan.
Kepala BKBPP Kabupaten Solok
AFRIZAL, SP. MM
NIP. 19620430 1982 1 001
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
3/42
3
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Landasan Hukum 41.3. Maksud dan Tujuan 4
1.4. Sistematika Penulisan 5
BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN BKBPP KABUPATEN SOLOK
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi 7
2.2. Sumber Daya SKPD BKBPP Kabupaten Solok 10
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 11
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKBPP 13
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI BKBPP KABUPATEN SOLOK
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 15
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah 17
3.3. Telahaan Renstra SKPD dengan Renstra Propinsi Sumatera Barat 19
3.4. Penentuan Isu-isu Strategis 19
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN BKBPP KABUPATEN SOLOK
4.1. Visi dan Misi SKPD 21
4.2. Tujuan dan Sasaran SKPD 21
4.3. Strategi 30
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan 27
5.2. Indikator Kinerja 28
5.3. Kelompok Sasaran 29
BAB VI. INDIKATOR KINERJA 32
BAB VII. PENUTUP 35
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
4/42
4
B A B I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah
sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional secara utuh dan terpadu. Oleh karena
itu, perlu adanya hubungan yang serasi dan selaras antara Pembangunan Sektoral dengan
Pembangunan Daerah yang senantiasa terpelihara, dikembangkan, ditingkatkan dan
dimantapkan atas dasar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejatinya,
pembangunan di daerah Kabupaten Solok pada satu sisi telah memberikan hasil yang
positif dalam berbagai bidang pembangunan. Namun berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan, pada sisi lainnya harus diakui, masih terdapat berbagai masalah penting dan
mendasar yang harus segera diatasi, dan berbagai permasalahan lainnya yang berkembang
seiring dengan tingkat perkembangan kemajuan pembangunan tersebut.
Berbagai permasalahan mendasar tersebut antara lain; relatif tingginya persentase
dan besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, rendahnya tingkat
kesejahteraan masyarakat, terdapat kecenderungan memburuknya distribusi pendapatan,
masih rendahnya daya beli masyarakat, kebutuhan akan hak-hak dasar manusia yang belum
sepenuhnya dapat terpenuhi secara merata dan adil, kondisi infrastruktur yang belum
memadai, kondisi produk barang dan jasa yang tingkat produktivitasnya masih rendah.
Pada sisi lain permasalahan yang berkembang adalah tingkat kebutuhan akan pelayanan
yang selalu meningkat, globalisasi dengan berbagai dampak ikutannya, perubahan
lingkungan strategis yang begitu cepat, pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan
mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
Berdasarkan pada realitas tersebut, tantangan yang menghadang dalam kurun waktu
lima tahun ke depan, tidak hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi
semata, akan tetapi perlu didukung dengan penanggulangan kemiskinan, yang diiringidengan pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja. Ikhtiar penanganannya
akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan baik pendekatan sektoral maupun
kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders). Dalam kerangka meningkatkan sinergitas, sinkronisasi dan integrasi
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
5/42
5
segenap potensi dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan
daerah Kabupaten Solok dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana
pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok
merupakan dokumen perencanaan manajerial komprehensif sekaligus sebagai perencanaan
taktis strategis daerah, yang mana penyusunannya merupakan penjabaran dari visi dan misi
Kepala Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Solok Tahun 2011 2015
secara umum telah memberikan arah dan tuntunan bagi Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Solok
selama lima tahun ke depan. Isu-isu strategis dalam RPJMD Kabupaten Solok yang
berkaitan/selaras dengan Program Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan
antara lain; Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Percepatan penurunan tingkat
kemiskinan dan Pencapaian Target MDGs
Berkaitan dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2011 2015 sebagaimana yang dijelaskan di atas serta
berdasarkan Indikator dan Target Kinerja yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2015
yang akan datang maka BKBPP Kabupaten Solok sebagai institusi yang mengemban tugas
menyukseskan program KB dan Kependudukan perlu menyelaraskan Visi dan Misinya
dengan setidaknya mempertimbangkan tiga hal : Pertama, pasca disahkannya UU No 52
Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga maka
BKBPP Kabupaten Solok tidak lagi diamanatkan sebagai lembaga yang menangani KB
semata, tetapi juga menangani masalah kependudukan. Kedua, dalam rangka percepatan
pengarusutamaan gender sebagai strategi pembangunan nasional di Kabupaten Solok
dipandang perlu disusun perencanaan penganggaran yang resposive gender.
Hal diatas perlu dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BKBPP Kabupaten
Solok Tahun 2011-2015. Di era ini BKBPP Kabupaten Solok mendapat amanah untuk
ikut mendukung keberhasilan program prioritas daerah Kabupaten Solok, yaitu dengan
memberikan dukungan terhadap penguatan suply berupa penyediaan sarana prasarana
pelayanan KB baik di klinik KB Pemerintah maupun klinik Swasta agar siap melayani KB
bagi masyrakat yang membutuhkan terutama bagi warga masyarakat miskin (Pra Sejahtaera
dan KS I). Disamping itu juga mendukung peningkatan kapasitas penyelenggara pelayanan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
6/42
6
KB melalui pelatihan medis teknis pelayanan KB dan KIE, konseling bagi dokter dan bidan
agar dapat melayani KB sesuai standar operasional pelayanan yang telah ditetapkan,
program-program yang berkaitan dengan Pengarusutamaan gender dan Perlindungan
Perempuan, serta program dan kegiatan lainnya.
Perumusan isi dan substansi RENSTRA sangat menentukan kualitas dokumen yang
akan dihasilkan. Tersusunnya RENSTRA sangat strategis untuk mengarahkan penyusunan
rancangan Kerja Tahunan (RENJA) SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan
pembangunan indikatif di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan di
Kabupaten Solok selama 5 (lima) tahun yang disusun menggunakan pendekatan proses
partisipatif dan tahapan penyusunan RENSTRA SKPD, juga dilakukan melalui berbagai
proses rapat interen SKPD dalam perumusannya serta melakukan kosultasi dengan
pemangku kepentingan di bidang KB dan PP serta melakukan kosultasi dengan Bappeda
Selaku selaku pelaksana Teknis Perencana Pembangunan di Daerah dengan tujuannya
untuk mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan sebagai bahan
penyempurnaan rancangan Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD. Tahapan-tahapan proses
penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD BKBPP Kabupaten Solok Tahun 2011-
2015, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
secara diagramatis dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1: Keterkaitan Dokumen Perencanaan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
7/42
7
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten dalarn Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan. Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.10.Peraturan daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015.
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok ditetapkan dengan :
1.3.1 Maksud
a. Secara umum, RENSTRA ini memberikan arah bagi seluruh pemangku kepentingan
baik Pemerintah Daerah, masyarakat maupun dunia usaha di dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan pembangunan daerah khususnya di bidang kependudukan,
keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan yang berkesinambungan;
b. Secara khusus, RENSTRA ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh jajaranSKPD BKBPP Kabupaten Solok dalam menentukan prioritas program dan kegiatan
tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten Solok.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
8/42
8
1.3.2 Tujuan
a. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum pelayanan sekarang sekaligus untuk
memberi arah dan tujuan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi, misi pembangunan daerah;
b. Memudahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan dengan menyusun program
dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
c. Memudahkan serta memahami dan menilai dan mengevaluasi arah kebijakan dan
program, serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III Isu-Isu Strategi Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan BerdasarkanTugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih
3.3 Telaahan Renstra SKPD dengan Renstra Provinsi
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
9/42
9
BAB. IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi Dan Kebijakan
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategi Dan Kebijakan SKPD
BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan
Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja Badan KB dan PP Kabupaten Solok
BAB VII Penutup
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
10/42
10
BAB II
Gambaran Umum Pelayanan BKBPP Kabupaten Solok
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi
Tugas dan Fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kabupaten Solok sebagai berikut :
Tugas :
Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas
membantu Bupati dalam Menyelenggarakan Kewenangan Pemerintah daerah di bidang
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan pelayanan umum di bidang
keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati.
c. Bimbingan Pengendalian dan Penanggulangan masalah Keluarga
berencana dan Kesehatan Reproduksi.
d. Pembinaan dan bimbingan Pemberdayaan keluarga dan Penggerakan
masyarakat.
e. Bimbingan dan Pembinaan Pemberdayaan perempuan Perlindungan
Anak dan Pengarusutamaan Gender.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok dari
segi Struktur organisasinya memiliki 4 Bidang dengan sub bidang masing-masing sebagai
berikut :
1. Sekretariat, mempunyai tugas pokok dan fungsi : Penyusunan Program,
Penyelenggaraan Ketatausahaan dan Penyelenggaraan urusan keuangan dan
perlengkapan, terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
11/42
11
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi, mempunyai tupoksi : Penyusunan,
penetapan dan penyeleksian kriteria kelayakan pelaksanaan kebijakan KB dan
Kesehatan Reproduksi, meliputi : Jaminan dan Pelayanan KB, Penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi, kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta
kesehatan reproduksi remaja. Terdiri dari :
a. Sub Bidang Pelkon
b. Sub Bidang Remaja dan Hak-Hak Reproduksi
3. Bidang Pemberdayaan Keluarga dan KS,mempunyai tupoksi : Penyusunan,
penetapan dan penyeleksian kriteria kelayakan pelaksanaan kebijakan keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga meliputi : pengembangan ekonomi
keluarga dan pembinaan ketahanan keluarga; Pengendalian pelaksanaan
kebijakan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga meliputi :
pengembangan ekonomi keluarga dan pembinaan ketahanan keluarga; Evaluasi
pelaksanaan kebijakan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga meliputi :
pengembangan ekonomi keluarga dan pembinaan ketahanan keluarga. Terdiri
dari :
a. Sub Bidang KIE dan Pemberdayaan Institusi
b. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan keluarga
4. Bidang Pemberdayaan Perempuan, mempunyai tupoksi : Penyusunan,
penetapan dan penyeleksian kriteria kelayakan pelaksanaan kebijakan
perlindungan perempuan dan anak, peningkatan ketrampilan dan kesejahteraan
gender; Pengendalian pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dan anak,
peningkatan ketrampilan dan kesejahteraan gender; dan Evaluasi pelaksanaan
kebijakan perlindungan perempuan dan anak, peningkatan ketrampilan dan
kesejahteraan gender. Terdiri dari :
a. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan anak
b. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Perempuan dan pengarusutamaan Gender
Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok dapat dilihat pada bagan struktur berikut :
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
12/42
12
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
13/42
9
STRUKTUR ORGANISASI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KEPALA BADAN
SUBBAG. PERENCANAAN,
MONEV DAN PELAPORAN
SEKRETARISKELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAG. KEUANGANSUBBAG. UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
BIDANG PEMBERDAYAAN
KELUARGA /KS
BIDANG KB DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
UPT
SUB BIDANG PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK
SUB BIDANG KIE DAN
PEMBINAAN INSTITUSI
SUB BIDANG PELAYANAN
KONTRASEPSI
SUB BIDANG PENINGKATAN
KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN
PENGARUSUTAMAAN GENDER
SUB BIDANG KETAHANANDAN PEMBERDAYAAN
KELUARGASUB BIDANG REMAJA DAN
HAK-HAK REPRODUKSI
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
14/42
21
2.2. Sumber Daya SKPD BKBPP Kabupaten Solok
Sumberdaya manusia merupakan salah satu persoalan mendasar dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Solok. Tanpa sumber daya yang kuat,
akan terjadi ketimpangan-ketimpangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan di daerah kedepan. Untuk itu BKBPP Kabupaten Solok setiap tahunnya telah
terus-menerus melakukan upaya peningkatan dan penguatan sumber daya aparatur maupun
sumber daya sarana dan prasarana pendukung pelayanan aparatur, guna mewujudkan
pencapaian tugas dan fungsi organisasi dalam membantu Bupati selaku Kepala Daerah
dalam menyusunan dan melaksanakan kebijakan pembangunan daerah di bidang
Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dengan didukung Sumber daya manusia yang kuat dan dukungan kapasitas asset/modal
medukung.
Organisasi BKBPP Kabupaten Solok dikukuhkan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Solok Nomor 7 Tahun 2010 tentang Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan
Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah. SKPD BKBPP ini dikepalai oleh Kepala Badan
(Eselon II), di bantu oleh seorang Sekretaris Badan (Eselon III a), tiga orang Kepala Bidang
(Eselon III b), 9 orang pejabat Kasubag / Kasubid (Eselon IV a) dan staf.
Cakupan Wilayah kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kabupaten Solok meliputi 14 Kecamatan dan 74 Nagar i. Untuk
melaksanakan program dan kegiatan akan dilanjutkan melalui petugas pelaksana lapangan
dibawah pimpinan Unit Pelaksana Teknis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan atau Ka.UPT-BKBPP. Dalam pelaksanaan kerjanya Ka.UPT-BKBPP yang ada
di setiap kecamatan dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha ( Ka.TU) dengan jabatan
struktural. Jumlah sumber daya aparatur Badan Keluarga Berencana dan PemberdayaanPerempuan keadaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebanyak 87 orang dengan
kategori pegawai sebagai berikut :
Tabel : Jumlah Pegawai SKPD BKBPP Kabupaten Solok
Kategori Jabatan Keadaan 31 Desember 2013
(orang)
Eselon II 1
Eselon III a 1
Eselon III b 3
Eselon IV a 21Eselon IV b 14
Staf 11
PKB 22
THL 14
JUMLAH 87
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
15/42
22
Disamping itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di setiap
kecamatan, Badan KBPP saat ini memiliki sebanyak 1206 Institusi Masyarakat Pedesaan
(IMP) dengan rincian : Pembantu Penyuluh KB Tingkat nagari ( PPKBN) sebanyak
74 Orang, Pembantu Penyuluh KB Tingkat Jorong sebanyak 405 Orang dan Pembantu
Penyuluh Tingkat Sub Jorong ( Sub PPKBJ ) sebanyak 727 Orang, seperti dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel : Jumlah Kader Institusi Masyarakat Pedesaan
Kader PPKBN 74
Kader PPKBJ 405
Kader Sub PPKBJ 727
Jumlah 87
Dalam mekanisme kegiatan program, setiap kegiatan yang ada dilaksanakan oleh
institusi-institusi yang ada dan dikoordinir oleh PKB bersama dengan Ka.UPT dan TU
yang ada di tingkat kecamatan. Hasil kegiatan tersebut harus dilaporkan secara berjenjang
tiap bulannya mulai dari tingkat klinik, tingkat kecamatan sampai ke tingkat Kabupaten.
Kemudian di tingkat kabupaten setiap bulannya juga dilaksanakan evaluasi program, yaitu
dengan menggunakan sarana pertemuan dalam bentuk Bimbingan Teknis ( Bintek ) dan
Bimbingan terpadu ( Bindu ). Dalam pertemuan ini segala bentuk permasalahan dan
kendala yang ada dibahas untuk membentuk kesepakatan dalam pelaksanaan program /
kegiatan bulan berikutnya.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan gambaran kinerja dimana secara garis besar, hasil pencapaian (outcome)
berdasarkan target sasaran Renstra SKPD tahun 2006 2010, karena BKBPP baru
terbentuk pada tahun 2010 sehungga capaian kinerja pelayanan SKPD yang berdasarkan
target Renstra adalah sebagai berikut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jumlah jiwa dalam keluarga/Jumlah Penduduk Kabupaten Solok pada tahun 2011
sebanyak 358.757 jiwa. Dari tersebut terdapat wanita yang menikah atau Pasangan
Usia Subur ( PUS) sebanyak 60.330 PUS.
2. Partisipasi pemakaian alat kontrasepsi dari PUS yang ada adalah sebanyak 42.515
Akseptor dan dari jumlah tersebut dilayani melalui jalur program pemerintah sebanyak
19.230 Akseptor dan melalui jalur kemandirian/ swasta terdapat sebanyak 23.285
akseptor. Berdasarkan keadaan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran
masyarakat yang ada di Kabupaten Solok dalam pemakaian alat kontrasepsi cukup
tinggi.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
16/42
23
3. Bila dibandingkan akseptor aktif dalam penggunaan alat kontrasepsi dengan Pasangan
Usia Subur yang ada/ Current User(CU) terdapat sebanyak 70,47 %, artinya 70,47 %
dari PUS yang ada telah menggunakan alat kontrasepsi dalam mengatur tingkat
kelahiran. PUS yang tidak menggunakan alat kontrasepsi adalah sebanyak 17.815,
dikarenakan berbagai alasan sebagai berikut : karena hamil,Ingin Anak Segera,
Ingin Anak Ditunda dan Tidak Ingin Anak Lagi.
4. Kelompok lain disebut dengan Unmet-Need yaitu kelompok-kelompok yang
membutuhkan alat kontrasepsi tapi tidak dapat terlayani, ini disebabkan antara lain :
karena ketidaktahuan akseptor terhadap sarana alat kontrasepsi, keterbatasan
kemampuan dalam mendapatkan alat kontrasepsi, keterbatasan akses dengan sarana
pelayanan dan adanya budaya setempat yang tidak menerima kehadiran alat
kontrasepsi moderen. Kedua alasan tersebut dalam bentuk angka terdapat sebanyak
6.319 PUS atau terdapat unmet-need sebesar 10,8 %.
5. Untuk mendukung pelaksanaan pelayanan tersebut telah tersedia tempat pelayanan
berupa klinik pemerintah yang melayani keluarga keluarga pra- sejahtera dan
keluarga sejahtera tingkat pertama, yaitu sebanyak 41 Klinik KB dan di dukung oleh
sarana sarana pelayanan lainnya seperti : Rumah sakit 1 unit, rumah bersalin
sebanyak 18 unit, Puskesmas 21 unit, Pustu sebanyak 59 unit, Polindes sebanyak 103
unit dan sarana sarana pendukung lainnya seperti : Poliklinik, Apotik, Toko Obat
dan penyalur alat kontrasesi lainya. Dari segi ketenagaan Dokter yang ada sebanyak
26 orang, jumlah bidan yang ada dan melaksanakan pelayanan secara mandiri terdapat
sebanyak 248 orang.
6. Untuk klasifikasi keluarga yang ada di kabupaten solok Badan Keluarga Berencana
memberikan klasifikasi berdasarkan tahapan keluarga sejahtera, yaitu dengan membagi
kemampuan keluarga tersebut dalam memenuhi kebutuhannya mulai dari kebutuhan
dasar, kebutuhan pengembangan dan kebutuhan tertiar sesuai dengan indikator-
indikator yang telah ditetapkan. Dari pemenuhan kebutuhan tersebut maka keluarga
tersebut dikategorikan menjadi Keluarga Pra-Sejahtera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga
Sejahtera II, keluarga sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus. Hasil rekapitulasi
pendataan Keluarga yang dilaksanakan tahun 2011 menunjukan bahwa ada 8.357 KK
tergolong Keluarga Pra-Sejahtera, 18.346 KK termasuk kategori Keluarga Sejahtera-I.
Keluarga Sejahtera II dan Keluarga Sejahtera III masing-masing sebanyak 24.565 dan
37.089. Untuk keluarga Sejahtera III plus terdapat sebanyak 4.358 KK
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
17/42
24
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
SKPD BKBPP Kabupaten Solok mempunyai dua urusan wajib yang dilaksanakan
yaitu urusan wajib Keluarga Berencana dan urusan wajib Pemberdayaan Perempuan.
Dalam mewujudkan pencapaian keberhasilan pengembangan pelayanan ada beberapa
faktor faktor mempengaruhi yaitu :
2.4.1. Tantangan Pelayanan SKPD yang mempengaruhi pelayanan adalah:
1. Kesenjangan kompetensi SDM aparatur Badan KB PP Kabupaten Solok yang
disebabkan adanya kebijakan zero growth terhadap pengadaan pegawai baru
selama kurang lebih 15 tahun (1996 - sekarang). Selanjutnya Perubahan
lingkungan strategis seperti perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke
desentralisasi menyebabkan tidak fokusnya kelembagaan yang menangani
Program KB Nasional di tingkat Kabupaten.
2. Belum optimalnya sinergi kebijakan dalam Pembangunan Kependudukan dan
KB mulai dari pusat sampai dengan daerah. UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Untuk itu
Pemerintah Daerah perlu menyikapi melalui Peraturan Daerah Kependudukandan Keluarga Berencana, sesuai amanat Undang-undang Nomor 52/2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
3. Dukungan sarana, prasarana dan anggaran Program KB di kabupaten yang
kurang memadai, dengan demikian, Badan KBPP harus mempunyai
kemampuan dalam mengadvokasi para pemangku kepentingan agar
pembangunan kependudukan dan KB menjadi program prioritas di daerah.
4. Masih rendahnya kapasitas Institusi KB di tingkat lapangan, untuk itu perlu
dilakukan pembinaan Institusi KB yang berada di lini lapangan seperti Pos
Pembina KB Nagari (PPKBN) dan Sub-PPKBN, mereka ini diharapkan dapat
bertugas sebagai pembina peserta KB.
5. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD Kabupaten dalam pelaksanaan
program Keluarga Berencana dan pemberdayaan perempuan. Belum
optimalnya koordinasi antar SKPD terkait program yang responsive gender;
6. Belum optimalnya peran dan fungsi advokasi kelembagaan pelayanan
KB/Keluarga Sejahtera, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak terutama
dalam hal penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, KDRT.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
18/42
25
7. Belum optimalnya pembentukan Kelembagaan P2TP2A di Kabupaten dan
Kota, belum terbentuk Rumah Aman bagi korban kekerasan, trafficking,
8. Minimnya dukungan pembiayaan pemerintah pusat baik APBN, maupun dana
dekonsentrasi.
2.4.2 Peluang Pelayanan SKPD yang terdiri dari :
a. Adanya Komitmen Kepala Daerah Daerah (Bupati), DPRD i untuk mendukung
pelaksanaan program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
b. Adanya kesempatan dan peluang kerjasama dengan berbagai pihak lembaga-
lembaga pemerhati masalah kependudukan, KB, pemberdayaan dan perlindunganperempuan dan anak;
c. Telah terbentunya Kelembagaan P2TP2A yang berfungsi sebagai wadah pengaduan
dan penanganan perlindungan perempuan dan ank korban kekerasan di tingkat
Kecamatan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
19/42
26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN
KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KABUPATEN SOLOK
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Perencanaan pelayanan SKPD BKBPP Tahun 2011-2015 merupakan keberlanjutan
dari pelaksanaan pelayanan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dalam merumuskan arah
kebijakan dan strategi pembangunan kedepan tidak lepas dari kondisi riil capaian pelayanan
tahun sebelumnya. Lima tahun pertama Rencana Strategi (RENSTRA) telah menghasilkan
berbagai kemajuan yang cukup berarti namun masih menyisahkan berbagai permasalahan
pelayanan di daerah yang merupakan kesenjangan antara kinerja pelayanan yang dicapai
saat ini dengan yang direncanakan yang bermuara pada tercapainya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Potensi permasalahan pelayanan di daerah pada umumnya
timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak
diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk
mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan daerah dipecahkan, tiap-tiap
permasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya dimasa datang.
Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja, dan faktor-faktor
lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan permasalahan
pelayanan SKPD dalam pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Pada bagian ini, akan diuraikan permasalahan,
diuraikan permasalahan yang paling krusial tentang layanan dasar SKPD sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing melalui penilaian terhadap capaian kinerja yang masih
jauh dari harapan atau belum mencapai target yang ditetapkan dari RPJMD sebelumnya.
Permasalahan akan diuraikan untuk mengetahui faktor-faktor internal maupun eksternal,
yang menjadi pendorong munculnya permasalahan tersebut.
A. Urusan Keluarga Berencana (KB)
1. Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Solok setiap tahunnya mengalami
peningkatan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
20/42
27
2. PUS yang ingin menunda kehamilannya sampai lebih dari dua tahun, tetapi tidak
memakai kontrasepsi (Unmet-Need)yaitu kelompok-kelompok yang membutuhkan
alat kontrasepsi tapi tidak dapat terlayani, masih tinggi yaitu sebesar 10,8 %.
3. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi perempuan dan
remaja masih rendah.
4. Pusat atau lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan kesehatan reproduksi bagi
remaja yang ada saat ini masih sangat terbatas jangkauannya dan belum dapat
memenuhi kebutuhan remaja.
5. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum
sepenuhnya berhasil.
6. Masih Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif.
7. Masih kurangnya kesadaran dan partsipasi pria dalam ber-KB
8. Masih rendahnya kesadaran pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB
9. Belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB dan
kesehatan reproduksi.
10.Belum optimalnya upaya peningkatan partisipasi keluarga pra sejahtera terhadap
program keluarga berencana.
11.Jumlah keluarga miskin, KK yang termasuk dalam katagori prasejahtera dan
sejahtera-1 masih tinggi
12.Masih kurangnya kesadaran keluarga dan masyarakat dalam membina tumbuh
kembang anak.
B. Urusan Pemberdayaan Perempuan
1. Masih rendahnya kualitas hidup perempuan menyebabkan laki-laki dan perempuan
memiliki pengalaman kemiskinan yang berbeda. Dampak yang diakibatkan oleh
kemiskinan terhadap kehidupan laki-laki juga berbeda dari perempuan.
2. Dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, masih terjadi kesenjangan
gender di berbagai bidang kehidupan.
3. Pemahaman akan konsep kesetaraan dan keadilan gender masih sangat terbatas di
semua kalangan.
4. Masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai hak-hak perempuan, anak
serta pemberdayaan gender
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
21/42
28
5. Belum optimalnya data pembangunan yang terpilah menurut jenis kelamin,
sehingga sulit dalam menemukenali masalah-masalah gender yang ada.
6. Partisipasi angkatan kerja perempuan yang belum optimal
7. Partisipasi masyarakat juga belum maksimal dalam meningkatkan kualitas hidup
perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan.
8. Masih rendahnya partisipasi perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial,
budaya, politik dan hukum.
9. Masih rendahnya partisipasi dan keterlibatan perempuan di bidang ketenaga
kerjaan yaitu di legeslatif, eksekutif dan kelembagaan swasta.
10. Semakin meningkatnya kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak serta
KDRT.
11.Peraturan perundang-undangan yang ada sebagian juga belum dilaksanakan secara
konsekuen untuk menjamin dan melindungi hak-hak perempuan dan anak, termasuk
memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak dari tindak kekerasan,
diskriminasi, dan eksploitasi.
12.Kebutuhan tumbuh-kembang anak juga belum sepenuhnya menjadi pertimbangan
utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan partisipasi anak
dalam proses pembangunan masih rendah.
13.Belum optimalnya penanganan kekerasan kerasan perempuan, anak, KDRT, serta
Penanganan kasus-kasus permasalahan anak.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang telah dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok tahun 2011-2015
yang merupakan bagian dari rencana pembangunan jangks panjang daerah (RPJPD)
Kabupaten Solok tahun 2006-2025. Visi, Misi, Agenda dan Tujuan Pemerintah Kabupaten
Solok dalam lima tahun kedepan adalah :
Visi : Terwujudnya Kepemerintahan yang baik menuju masyarakat sejahtera
Untuk mewujudkan visi, maka perlu adanya misi tentang apa yang harus dikerjakan
dalam usaha untuk mewujudkannya. Misi juga memberikan arah sekaligus batasan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
22/42
29
proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan Kabupaten Solok ditetapkan 8 (delapan) misi pembangunan sebagai
berikut :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan, berwibawa dan taat
hukum.
2. Meningkatkan kehidupan yang agamis, bermoral dan berbudaya.
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan tatanan perekonomian
terpadu berbasis tekhnologi dan pelestarian lingkungan.
4. Menciptakan pendidikan berkualitas.
5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
6. Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pembangunan di segala bidang.
7. Mengembangkan pembangunan kepemudaan, olahraga dan pemberdayaan
perempuan
8. Membangun keperiwisataan.
Agenda pembangunan :
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan lokal yang baik dan bersih;
2. Penataan kehidupan yang religius dan berbudaya, berlandaskan Adat bersandi
syara, syara bersandi Kitabullah
3. Pembangunan perekonomian masyarakat secara terpadu berbasis tekhnologi dan
pelestarian lingkungan;
4. Percepatan pembangunan daerah tertinggal serta penanggulanan masalah
kemiskinan dan sosial;
5. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan;
6. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
7. Pembangunan kepariwisataan dan pelestarian kekayaan budaya daerah; dan
8. Peningkatan pembangunan pemuda, olahraga dan pemberdayaan perempuan.
Tujuan pembangunan daerah :
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan lokal yang baik dan bersih di Kabupaten
Solok
2. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Solok yang sejahtera
a. Sejahtera spiritual, sosial dan budaya;
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
23/42
30
b. Sejahtera ekonomi;
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, dikaitkan dengan tugas pokok dan
fungsi BKBPP terdapat beberapa hal yang bisa dikatakan menjadi faktor penghambat
antara lain , belum tersedianya data yang lengkap dan valid, masih terjadi inkonsistensi
kebijakan baik secara nasional, provinsi maupun Kabupaten Solok sendiri serta terbatasnya
jumlah aparatur sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
3.3 Telaahan Renstra SKPD dengan Renstra Provinsi
Dalam pencapaian sasaran SKPD BKBPP Kabupaten Solok ada beberapa hal yang
menjadi penghambat dalam melaksanakan pencapaian target pelayanan adalah pemahaman
masyarakat terhadap KB dan kesehatan reproduksi masih belum optimal, masih rendahnya
kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang memahami gender, belum optimalnya penanganan
kasus KDRT, Trafiking dan kekerasan lainya, belum optimalnya jumlah kebijakan yang
responsif gender dan anak.
Dalam pelaksanaan sinergitas program dan kegiatan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah propinsi masih terdapat kendala terkait dinamika perubahan lingkungan
strategi, yaitu:
a. Masih terdapat Peraturan Perundangan-undangan yang belum sepenuhnya terintegrasi
secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan
daerah di bidang kependudukan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
b. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia di daerah.
c. Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah masih menimbulkan penafsiran yang
beragam. Hal ini menimbulkan dampak yang menghambat upaya mensinergikan
program-program pembangunan antar daerah serta antara pusat dan daerah.
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap
hasil capaian pembangunan selama 5 (lima) tahun terakhir, serta permasalahan yang masih
dihadapi kedepan dengan mengidentifikasi kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagientitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu
trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Perumusan isu-isu
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
24/42
31
strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan informasi yang telah
diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan telaahan terhadap visi,
misi dan program SKPD, serta RENSTRA sehingga rumusan isu strategis yang dihasilkan
selaras dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih serta kebijakan
pemerintah dalam jangka menengah (RPJMD). Isu-isu strategis yang mengemuka terkait
dengan maksud di atas antara lain adalah :
a. Keterkaitan kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempauan dengan
pembangunan berkelanjutan : Dinamika dari faktor-faktor di atas salah satu
penentu keberhasilan pembangunan berkelanjutan
b. Kualitas penduduk dan penyiapan generasi mendatang : Pembangunan
Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan terkait erat dengan
pembangunan kualitas SDM, pembangunan SDM menjadi isu sentral dalam
pembangunan nasional
c. Desentralisasi : Pembangunan Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan
memiliki keterikatan yang sangat kuat antara global, Nasional dan Daerah.
Komitmen Pemerintah Daerah sangat menentukan keberhasilan Pembangunan
Kependudukan & Pembangunan Berkelanjutan
d. Hak dan kewajiban dari Pemerintah, Pemerintah Daerah serta Penduduk dalam
pengelolaan Perkembangan Kependudukan : Keberhasilan pelaksanaan program
tergantung dari pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat ( penduduk)
dalam mentaati peraturan kebijakan yang ada
e. Kemitraan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LSM & SCO : Pada era
desentralisasi, pemerintah pusat, propinsi & kabupaten/kota memiliki peran masing-
masing LSM maupun Civil Society Organization (CSO) memiliki peran strategis
dalam pelaksanaan pembangunan
f. Pemberdayaan keluarga : Pemberdayaan keluarga sangat berkaitan erat dengan
pembangunan keluarga berkualitas dan akhirnya menentukan kualitas penduduk
secara keseluruhan
g. Pengelolaan kelahiran, Penurunan kematian dan Pengarahan mobilitas penduduk :
Ketiga isu tersebut merupakan komponen utama dalam pengelolaan perkembangan
kependudukan. Ketiga issue tersebut harus diintervensi secara terpadu dengan
program yang tepat dalam rangka peningkatan kualitas penduduk dan akhirnya
berdampak pada pembangunan berkelanjutan
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
25/42
32
BAB. IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KABUPATEN SOLOK
4.1 Visi Dan Misi SKPD
Visi adalah cara pandang ke depan suatu organisasi akan dibawa kemana agar dapat
eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran masa depan yang diinginkan oleh
organisasi. Berdasarkan hal tersebut penetapan visi, merupakan bagian dari perencanaanstrategis, dalam menentukan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok adalah
TERWUJUDNYA KELUARGA KECIL DAN PEREMPUAN YANG MANDIRI
DAN SEJAHTERA
Misi adalah sesuatu upaya yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam rangka mewujudkan Visi
sebagaimana di atas, BKBPP Kabupaten Solok menetapkan 4 (empat) misi yang akan
dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan yaitu :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan, ketahanan dan pembinaan Keluarga Berencana
kepada masyarakat
b. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pemberdayaan keluarga
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
d. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan partisipasi masyarakat dalam
penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak
4.2 Tujuan Dan Sasaran SKPD
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
26/42
33
4.2.1. Tujuan Strategi SKPD
Dari Visi dan Misi yang telah dirumuskan maka Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok menetapkan tujuan strategi sebagai berikut:
a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan lokal yang baik dan bersih
b. Meningkatkan kualitas pelayanan, ketahanan dan pembinaan Keluarga Berencanakepada masyarakat
c. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pemberdayaankeluarga
d. Mewujudkan penguatan kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
e. Mewujudkan peningkatan kualitas hidup perempuan dan partisipasi masyarakat
dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak
4.2.2. Sasaran Strategi SKPD
Berdasarkan tujuan di atas, selanjutnya BKBPP Kabupaten Solok menjabarkan dalam
sasaran sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra 2011 -
2015, sebagai berikut :
a. Penataan Sistem Administrasi dan Tata Laksana
b. Terbentuknya perilaku positif dan hidup sehat di kalangan remaja
c. Meningkatnya Kualitas Program Keluarga Berencana.
d. Meningkatnya Kualitas Lembaga/Institusi Kemasyarakatan di Nagari
e. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan
f. Meningkatnya kesejahteraan perempuan
g. Meningkatnya pemenuhan hak-hak perlindungan perempuan dan anak terhadap
berbagai tindak kekerasan
Untuk mengetahui tujuan dan sasaran strategi SKPD Badan Keluarga Berencana
Daerah dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Solok sebagaimana pada tabel berikut :
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
27/42
34
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
28/42
35
Tabel. 4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2011 - 2015
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
1
Mewujudkan tata kelolapemerintahan lokal yang baikdan bersih
Penataan Sistem
Administrasi dan TataLaksana
Persentase SPM dan SOP yangselesai disusun
% - -100% -
-
2
Meningkatkan kualitas
pelayanan, ketahanan danpembinaan Keluarga
Berencana kepadamasyarakat
Terbentuknya perilakupositif dan hidup sehat dikalangan remaja
Jumlah remaja ( Kader PendidikSebaya dan Konselor sebaya) yangdiadvokasi
orang 98 97 17 100 88
Jumlah Pusat Informasi KonselingRemaja
PIK 7 15 3 5 5
Meningkatnya KualitasProgram KeluargaBerencana.
Jumlah akseptor KB Baru orang 7.215 6.803 7.788 7000 7000
Cakupan peserta KB Aktif % 73,06% 73,10% 74,20% 70% 70%
Cakupan persediaan alat kontrasepsiperpeserta
% 90% 90% 90% 90% 90%
3
Meningkatkan
kemandirian dan peranserta masyarakat dalam
pemberdayaan keluarga
Meningkatnya KualitasLembaga/InstitusiKemasyarakatan diNagari
Dokumen Data Keluarga Berencana(Pendataan Keluarga)
Data
Keluargaada ada ada ada ada
Jumlah Kelompok kegiatanKetahanan Keluarga (Pos Daya)
Klpk 206 11 20 20 20
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
29/42
36
4
Mewujudkan penguatan
kelembagaanPengarusutamaan Gender
dan Anak
Meningkatnya kualitashidup dan peranperempuan dalampembangunan
Persentase partisipasi Perempuan dilembaga pemerintah
%
5
Mewujudkan peningkatan
kualitas hidup perempuandan partisipasi
masyarakat dalampenghapusan kekerasan
terhadap perempuan dananak
Meningkatnyakesejahteraanperempuan
Jumlah Perempuan Rawan SosialEkonomi yang mendapatkanpembinaan peningkatan SDM danketrampilan
orang 75 140 115 0 100
Meningkatnyapemenuhan hak-hakperlindungan perempuandan anak terhadapberbagai tindakkekerasan
Cakupan perempuan dan anak korbankekerasan yang mendapatpenanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam P2TP2A
% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan anak korbankekerasan yg mendapat layananbantuan hukum
% 100% 100% 100% 100% 100%
Ratio KDRT % 0,00016 0,00014 0,00012 0,00012 0,00012
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
30/42
4
4.3. Strategi
Dalam upaya pencapaian tujuan sebagamana tersebut diatas, maka BKBPP
Kabupaten Solok memiliki beberapa strategi dalam pelaksanaan tugas harus dapat terukur
kinerjanya dengan mempertimbangkan pada 4 (empat) faktor yaitu peluang, tantangan,
ancaman dan kekuatan untuk pelaksanaan program di masa datang. Berdasarkan analisis
atas ke empat faktor tersebut dan mengacu pada tugas pokok dan fungsi BKBPP Kabupaten
Solok, dirumuskan strategi yang akan mendukung pencapaian target tujuan dan sasaran
strategi dengan penekanan pada:
1. Menggerakkan Dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat Dalam Program Keluarga
Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan :
Advokasi Dan KIE
Penguatan Lini Lapangan
Penguatan Kemitraan Antar Lembaga
Penyediaan Data Dan Informasi
Peningkatan Infrastruktur TI
2. Meningkatkan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga
Membina Keluarga Balita
Membina Keluarga Remaja
Membina Keluarga Lansia
3. Meningkatkan Usaha Keluarga Melalui Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Meningkatkan Dukungan Sarana Dan Prasarana Program
Sarana Pelayanan
Sarana Penggerakan
Sarana Pendukung
4. Meningkatkan penerapan kebijakan kualitas hidup perempuan
5. Meningkatkan partisipasi dan peran serta gender dalam pelaksanaan pembangunan
6. Meningkatkan kualitas penanganan perlindungan perempuan dan anak.
7. Meningkatkan ketersediaan data terpilah dan informasi pengembangan kebijakan
pemberdayaan gender dan keluarga berencana daerah.
1.4. Arah Kebijakan
Berdasarkan Strategi BKBPP Kabupaten Solok dalam rangka meningkatkan dan
mewujudkan pelayanan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan perlu dijabarkan
dalam kebijakan Pembangunan sebagai berikut:
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
31/42
5
a. Penataan Pengendalian Kependudukan
Penyerasian Program Kependudukan
Penyiapan Indikator Dan Parameter Kependudukan Yang Akurat
Penguatan Analisis Dampak Kependudukan
Pemantapan Program Pendidikan Kependudukan
Penanggulangan Masalah-Masalah Kesehatan Reproduksi
b. Peningkatan Akses Dan Kualitas KB-KR
Peningkatan Akses Dan Kualitas Pelayanan KB Jalur Pemerintah
Peningkatan Akses Dan Kualitas KB Jalur Swasta
Peningkatan Akses Dan Kualitas Pelayanan KB Di Galcitas
c. Peningkatan Pembiayaan Program dan Prioritas Anggaran Pemerintah Daerah
Terciptanya Jaminan Pembiayaan Program KB Dan Pemberberdayaan
perempuan
Terjaminnya Ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi
d. Penguatan kapasitas SDM Operasional Program KB dan PP
Pengelolaan SDM Yang Profesional Penguatan SDM Lini Lapangan
e. Pemenuhan hak-hak Perempuan dan anak melaui peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan perempuan dan anak, termasuk pengembangan anak usia dini.
f. Peningkatan Kualitas Sumberdaya perempuan dan anak dibidang pembangunan
terhadap pendidikan, kesehatan, informasi ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya
dan lingkungan hidup.
g. Peningkatan kesetaraan dan partisipasi perempuan dalam bidang pendidikan,
kesehatan, informasi ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya dan lingkungan hidup.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
32/42
6
BAB.V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, maka
sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan pada 5 (lima) tahun kedepan visi dan misi
tersebut telah dijabarkan kedalam program prioritas daerah yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khusunya perempuan dan anak yang telah dituangkan ke dalam RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2011-2015. Untuk itu, dalam penyusunan Rencana Strategis BKBPP Kabupaten
Solok Tahun 2011-2015 berpedoman RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2011-2015 dengan
mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Dalam Renstra BKBPP Tahun 2011-2015 terdapat 14 program yang secara
substansi menyesuaikan dengan tugas dan fungsi SKPD, adapun program dan kegiatan
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
5. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
6. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV /AIDS
7. Program Pelayanan Kontrasepsi
8. Program Keluarga Berencana
9. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang
Mandiri10.Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
11.Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
12.Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
13.Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Hidup dan Anak
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
33/42
7
14.Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan.
Masing-masing program di atas memiliki beberapa kegiatan pokok. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.1.
5.2. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran keberhasilan suatu program
dan kegiatan, baik kuantitatif dan kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai
pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai
alat kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja input, outputs, outcomes, benefit dan
impacts sesuai dengan sasaran rencana. Selain itu indikator kinerja juga berfungsi :
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex-ante),
tahap pelaksanaan (ongoing), atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi
(ex-post).
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam
perwujudan dari tujuan sasaran yang ditujukan
Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat dilakukan terhadap
program dan kegiatan. Terkait dengan program, ada beberapa indikator kinerja yang sering
dipakai yaitu :
1. Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran baik berupa dana, sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, teknologi dan informasi.
2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik
3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
pada jangka menengah.
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dari tujuan akhir pelaksanaan
kegiatan.
5. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Untuk jelasnya program dan kegiatan yang dilaksanakan BKBPP Kabupaten Solokdapat dilihat pada tabel 5.1
5.3. Kelompok Sasaran
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
34/42
8
Kelompok sasaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah adalah pengembangan dan peningkatan kualitas
sumberdaya manusia di lingkup Badan Pemebrdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Masyarakat khususnya gender di Sulawesi Tengah.
Rencana program dan kegiatan prioritas, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif sebagaimana tabel 5.1
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
35/42
9
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Penetapan
indikator kinerja BKBPP Kabupaten Solok untuk memberikan gambaran ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD, yang secara khusus mengukur keberhasilan
pembangunan dari sisi Kependudukan, Keluarga Berencana, Kesetaraan Gender,
Perlindungan Perempuan dan Anak serta Keluarga Berkualitas Yang Berdaya Saing,
Prestasi lima tahun ke depan dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan
kuantitaif yang mencerminkan gambaran capaian indikator kinerja program
(outcomes/hasil) yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan jangka menengah dan
indikator kegiatan (output/keluaran). Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang
akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan, harus ditetapkan secara cermat
dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta memperhatikan berbagai pertimbangan
yang mempengaruhi kinerja baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam
(internal), karena itu penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk mengukur
keberhasilan pembangunan.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta
indikator kinerja BKBPP Kabupaten Solok yang termuat dalam RPJMD maka secara rinci
indikator kinerja untuk lima tahun kedepan 2011 2015 dapat diuraikan sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 6.1.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
36/42
10
BAB VII. P E N U T U P
Rencana Strategi (RENSTRA) BKBPP Kabupaten Solok Tahun 2011-2015
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok 2011-2015 yang memuat penjabaran target
capaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dan program SKPD dalam mendukung capaian Visi
Kepala Daerah. RPJMD Kabupaten Solok 2011-2015 dan Renstra SKPD dapat menjadi
dasar dalam penyelenggaran pembangunan khususnya pada program-program
pembangunan yang relatif strategis dan membawa kesejahteraan serta kemaslahatan
masyarakat sampai dengan tersusunnya kembali RPJMD dan RENSTRA SKPD untuk
periode berikutnya.
Dengan tersusunnya Rencana Strategi (RENSTRA) Tahun 2011-2015 ini, BKBPP
Kabupaten Solok telah memiliki pedoman untuk mengarahkan kemana organisasi akan
dibawa dan bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
penetapan kebijakan, program kerja, dan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 tahun mendatang. Rencana Strategi inilah akan dipakai sebagai acuan dasar
dalam pengambilan langkah dan keputusan yang akan ditempuh organisasi secara
terencana, terkoordinasi dan harmonis. Penyusunan Renstra ini telah diupayakan sebaik-
baiknya, tetapi tidak tertutup kemungkinan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Renstra ini, dan kami tetap mengharap masukan yang membangun serta
kerjasamanya di masa yang akan datang untuk penyempurnaan RENSTRA.
Demikian Rencana dan Strategi ( RENSTRA) BKBPP Kabupaten Solok Tahun
2011-2015 disusun sebagai tindak lajut kebijakan pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok.
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
37/42
11
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANSATU
AN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KE-
1 2 3 4 5
1
Mewujudkan tatakelola
pemerintahan lokal
yang baik dan
bersih
Penataan Sistem
Administrasi dan
Tata Laksana
Persentase SPM dan SOP
yang selesai disusun% - - 100% - -
2
Meningkatkan
kualitas pelayanan,
ketahanan danpembinaan
KeluargaBerencana kepada
masyarakat
Terbentuknya
perilaku positif danhidup sehat di
kalangan remaja
Jumlah remaja ( KaderPendidik Sebaya dan
Konselor sebaya) yangdiadvokasi
orang 98 97 17 100 88
Jumlah Pusat Informasi
Konseling RemajaPIK 7 15 3 5 5
Meningkatnya
Kualitas Program
Keluarga Berencana.
Jumlah akseptor KB Baru orang 7.215 6.803 7.788 7000 7000
Cakupan peserta KB Aktif % 73,06% 73,10% 74,20% 70% 70%
Cakupan persediaan alat
kontrasepsi perpeserta% 90% 90% 90% 90% 90%
3
Meningkatkan
kemandirian danperan serta
masyarakat dalam
pemberdayaan
keluarga
Meningkatnya
Kualitas
Lembaga/Institusi
Kemasyarakatan di
Nagari
Dokumen Data KeluargaBerencana (Pendataan
Keluarga)
Data
Keluar
ga
ada ada ada ada ada
Jumlah Kelompok kegiatanKetahanan Keluarga (Pos
Daya)Klpk 206 11 20 20 20
4
Mewujudkanpenguatan
kelembagaan
PengarusutamaanGender dan Anak
Meningkatnya
kualitas hidup dan
peran perempuan
dalam pembangunan
Persentase partisipasiPerempuan di lembaga
pemerintah%
5
Terwujudnya
peningkatankualitas hidup
perempuan dan
partisipasimasyarakat dalam
penghapusan
kekerasan terhadap
perempuan dan
anak
Meningkatnyakesejahteraan
perempuan
Jumlah Perempuan Rawan
Sosial Ekonomi yangmendapatkan pembinaan
peningkatan SDM dan
ketrampilan
orang 75 140 115 0 100
Peningkatan
pemenuhan hak-hak
perlindungan
perempuan dan anak
terhadap berbagai
tindak kekerasan
Cakupan perempuan dananak korban kekerasan yang
mendapat penanganan
pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam P2TP2A
% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yg
mendapat layanan bantuanhukum
% 100% 100% 100% 100% 100%
Ratio KDRT %0,0001
60,0001
40,0001
20,0001
20,0001
2
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
38/42
4
Tabel 5.1
Rencana Progam, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BADAN KELUARGA BERENCANA DANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Tujuan SasaranIndikatorSasaran
Kode
Program
danKegiatan
Indikator
KinerjaProgram
(outcome)dan
Kegiatan(output)
Data
capaianpada
TahunAwal
Perencanaan (per 31Des 2010)
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unitkerja
SKPDPenang
gungjawab
LokasiTahun ke-1 (2011) Tahun ke-2 (2012) Tahun ke-3 (2013) Tahun ke-4 (2014) Tahun ke-5 (2015)
Kondisi Kinerja pada
akhir periode Rensta
SKPD
Realisasi Rp. Realisasi Rp. Realisasi Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Mewujudkantata kelola
pemerintahanlokal yang baik
dan bersih
PenataanSistem
Administrasidan Tata
Laksana
Tertibnyaadministrasi
dantatalaksana
kepemerintahan
ProgramPelayanan
Administrasi
Perkantoran
% pelayananadministrasi
perkantoran100
136.195.600100
123.152.920100
156.957.622100
153.780.016100
175.000.000100
745.086.158BKBPP
ProgramPeningkatan
Sarana danPrasarana
Aparatur
% sarana danprasarana
kaparaturyang
terpenuhi
10079.181.200
10056.800.311
10074.997.000
10075.000.000
10090.000.000
100375.978.511
BKBPP
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber DayaAparatur
% bimbingan
teknis
aparatur yang
dilaksanakan100
5.990.000100
5.996.100100
6.000.000100
6.000.000100
7.500.000100
31.486.100BKBPP
Program
Peningkatan
Pengembang
an SistemPelaporanCapaian
Kinerja danKeuangan
% Laporan
SKPD yang
terpenuhi
1002.986.000
1001.460.000
1001.992.000
1002.000.000
1004.000.000
10012.438.000
BKBPP
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
39/42
5
Meningkatkan
kualitaspelayanan,
ketahanan danpembinaan
KeluargaBerencana
kepadamasyarakat
Terbentukny
a perilaku
positif dan
hidup sehat
di kalanganremaja
Jumlah
remaja (
KaderPendidik
Sebaya danKonselor
sebaya) yangdiadvokasi
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Advokasi dan
KIE tentangKRR
400 orang
remaja telahdiadvokasi
98
8.987.050
97
-
17
-
100
-
88
30.000.000
400
38.987.050BKBPP
Advokasi danKIE tentang
KRR melaluiajang
kreatifitasremaja/saka
kencana
10.000.000 - - 20.000.000 30.000.000 60.000.000BKBPP
Pelatihan
tenaga
pendamping
kelompokbina keluarga
di kecamatan
- 54.018.300 - - 50.000.000 104.018.300 BKBPP
Jumlah Pusat
Informasi
Konseling
Remaja
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS t ermasuk HIV/AIDS
Penyuluhanpenanggulan
gan narkoba,PMS
termasukHIV/AIDS
35 PIK
Remajaterbentuk
7-
15-
3-
510.000.000
510.000.000
3520.000.000
BKBPP
Meningkatny
a Kualitas
ProgramKeluarga
Berencana
1. Jumlah
akseptor KB
BaruProgram Pelayanan Kontrasepsi
Pelayananpemasangan
kontrasepsiKB
35.000Akseptor KB
baru terlayani
7.215
30.000.000
6.803
144.611.000
7.788
97.706.900
7.000
130.000.000
7.000
130.000.000
35.806
532.317.900BKBPP
Pembangunan Gudang
Alkont142.766.000 - - - - 142.766.000
BKBPP
2. Cakupan
peserta KBAktif
Program Keluarga Berencana
PelayananKIE :
70%
( persentasePeserta KB
Aktif
terhadapPUS)
73,06482.422.840
73,10424.673.000
74,20441.259.500 70 405.000.000 70 425.000.000 70
2.178.355.34
0
BKBPP
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
40/42
6
3. Cakupan
persediaan
alatkontrasepsi
perpeserta
Penyediaan
Pelayanan
KB danAlkon Bagi
KeluargaMiskin
90%
kebutuhan
alat KBterpenuhi
100%37.999.805
100%-
100%-
100%-
100%-
100%37.999.805
BKBPP
Meningkatkankemandirian
dan peran serta
masyarakatdalam
pemberdayaan
keluarga
Meningkatny
a Kualitas
Lembaga/Inst
itusiKemasyaraka
tan di Nagari
DokumenData
Keluarga
Berencana(Pendataan
Keluarga)
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
PendataanKeluarga
Ketersediaandata keluarga ada
-ada
59.736.000ada
48.477.600ada
50.000.000ada
55.000.000ada
213.213.600BKBPP
Jumlah
Kelompokkegiatan
KetahananKeluarga
(Pos Daya)
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Pembinaan
Tenaga
Pendampingkelompok
BinaKeluarga Di
Kecamatan
270
kelompok
Pos DayaTingkat
Kecamatandan Nagari
terbentuk
20629.200.000
11-
2024.924.000
2020.000.000
2025.000.000
27799.124.000
BKBPP
Mewujudkan
penguatankelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan
Anak
Meningkatnya kualitas
hidup danperan
perempuan
dalam
pembanguna
n
Persentase
partisipasiPerempuan
di lembagapemerintah
Program Peningkatan Peran serta dan K esadaran Gender dalam pembangunan
PenguatanKelembagaan PUG danAnak
% jumlahPNS
perempuanterhadap total
PNS
belum ada
data 15.000.000
belum ada
data -
belum ada
data -
belum
ada data -
belum
ada data 30.000.000
belum
ada data 45.000.000BKBPP
PembinaanOrganisasiPerempuan
500 orang
perempuan
rawan sosial
ekonomi
telah dilatih
75
10.000.000
140
19.009.995
115
-
70
250.000.000
100
50.000.000
500
329.009.995BKBPP
Meningkatny
a
kesejahteraanperempuan
Jumlah
PerempuanRawan Sosial
Ekonomi
yang
mendapatkanpembinaan
peningkatan
SDM dan
ketrampilan
Penyuluhanbagi iburumahtanggadalammembangun keluargasejahtera
11.500.000 - - - 30.000.000 41.500.000 BKBPP
Mewujudkan
peningkatan
Peningkatan
pemenuhan
1. Cakupan
perempuan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan gender dan anak
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
41/42
7
kualitas hidup
perempuan dan
partisipasimasyarakat
dalampenghapusan
kekerasanterhadap
perempuan dananak
hak-hak
perlindungan
perempuandan anak
terhadapberbagai
tindakkekerasan
dan anak
korban
kekerasanyang
mendapatpenanganan
pengaduanoleh petugas
terlatih didalam
P2TP2A
Penyusunan danpengolahandata analisaperspektifgender
Persentase
ketersediaan
data terpilah
- -100
18.316.000 - -100
20.000.000100
50.000.000100
88.316.000BKBPP
Pelaksanaan lombapengelola
terbaikprogrampemberdayaan
perempuan
Jumlah
lomba yangdilaksanakan
- -8 191.397.30
0- - - -
3100.000.000
11291.397.300
BKBPP
Pemberdayaan
lembagayangberbasisgender
%pelaksanaan
kegiatan- -
10028.395.000 - - - -
10030.000.000 58.395.000
BKBPP
2. Cakupanperempuan
dan anak
korbankekerasan yg
mendapatlayanan
bantuanhukum
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak
Fasilitasipengembangan pusatpelayananterpadupemberdayaan
perempuan(P2TP2)
% JumlahP2TP2
tingkat
kecamatan
yangmendapatkan
pembinaan
- - - -100
94.882.000100
30.000.000100
50.000.000100
174.882.000BKBPP
3. RatioKDRT
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Sosialisasi
sistempencatatandanpelaporan
KDRT
Jumlah
sosialisasi - - - - - -1
40.000.000 40.000.0002
80.000.000BKBPP
7/24/2019 RENSTRA BKBPP
42/42
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kondisi Kinerja
pada awalPeriode RPJMD
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode
RPJMDTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Jumlah akseptor KB Baru 7215 6803 7788 7000 7000 35806
2Cakupan peserta KBAktif
73,06% 73,10% 74,20% 70% 70% 70%
3 Cakupan persediaan alat
kontrasepsi perpeserta
90% 90% 90% 90% 90% 90%
4Dokumen Data KeluargaBerencana (PendataanKeluarga)
ada ada ada ada ada ada
5
Jumlah Kelompokkegiatan KetahananKeluarga (Pos Daya)
206 11 20 20 20 270
6
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasanyang mendapat
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih didalam P2TP2A
100% 100% 100% 100% 100% 100%
7
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan ygmendapat layanan
bantuan hukum
100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Ratio KDRT 0,00016 0,00014 0,00012 0,0001 0,0001 0,0001