Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 i
KATA PENGANTAR
Dokumen Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022
ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 sebagaimana
telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor
11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022.
Dalam proses penyusunan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu ini
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 ini memuat
informasi tentang tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan
serta bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan
Bidang Penanaman Modal dan Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Kabupaten Pringsewu.
Selanjutnya Renstra ini sebagai pedoman bagi pimpinan dan jajaran
aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun kebijakan perencanaan,
monitoring, evaluasi dan pengendalian program kegiatan untuk
mendukung pencapaian visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
yaitu Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (BERSAHAJA).
Pringsewu, 28 Desember 2017
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,
AKHMAD FADOLI, M.Si.
Pembina Tk. I
NIP. 19701005 199710 1 002
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Landasar Hukum ........................................................ 3
1.3. Maksud dan Tujuan ..................................................... 6
1.4. Sistematika Penulisan .................................................. 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPMPTSP .................................. 12
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DPMPTSP ....... 12
2.2. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu .................................... 20
2.3. Kinerja Pelayanan DPMPTSP ....................................... 25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
DPMPTSP .................................................................... 30
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DPMPTSP .... 32
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan DPMPTSP ........................................ 32
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah ............................................ 34
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Provinsi ............................. 36
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayan dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ........................................ 40
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ........................................ 44
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP . 46
4.1. Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP ............................ 46
4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP ............ 48
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN JANGKA
MENENGAH ....................................................................... 50
5.1. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP ......................... 50
5.2. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP ....................... 53
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 iii
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF ......................................................................... 55
6.1. Rencana Program dan Kegiatan Serta Indikator
Kinerja ....................................................................... 55
6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ............... 59
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ............ 64
BAB VIII PENUTUP ........................................................................... 66
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai pada DPMPTSP Berdasarkan Golongan/Ruang Kepangkatan dan Jenis Kelamin ............ 21
Tabel 2.2. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Menduduki Jabatan ..... 22
Tabel 2.3. Jumlah Pengawai DPMPTSP Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ........................................................................ 23 Tabel 2.4. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Telah Mengikuti Diklat .. 23
Tabel 2.5. Jumlah dan Kondisi Sarana serta Prasarana pada
DPMPTSP .......................................................................... 24 Tabel 2.6 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional di Kabupaten
Pringsewu ......................................................................... 28
Tabel 2.7. Pelayanan Penerbitan Perizinan di Kabupaten Pringsewu ... 29 Tabel 2.8. Realisasi Anggaran Setiap Program pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pringsewu ....................................................... 29 Tabel 4.1. Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP ................................. 47
Tabel 4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP ................. 48
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu ....................................... 49 Tabel 5.1. Analisis SWOT Penentuan Strategi Jangka Menengah ....... 52
Tabel 5.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 .......... 54 Tabel 6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja ..... 56
Tabel 6.2. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja
Pendukung ....................................................................... 57 Tabel 6.3. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 .......... 60
Tabel 6.4. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif Pendukung DPMPTSP Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017-2022 ............................................................. 62
Tabel 7.1. Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan
dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu 2017-2022 ....................... 65
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ........ 3 Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu ................................................................... 13
Gambar 2.2. Jumlah Investor Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu ................................................................... 27
Gambar 2.3. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN dan PMA .. 28
Gambar 4.1. Keterkaitan Antara Sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu dengan Sasaran Renstra DPMPTSP
Tahun 2017-2022 ........................................................ 47
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Berdasarkan ketentuan Pasal 272 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ditegaskan bahwa
Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana
Strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen ini merupakan
sarana penting bagi Perangkat Daerah untuk menjelaskan apa yang
hendak dicapai dan bagaimana mencapainya.
Substansi Rencana Strategis fokus pada upaya sistematis yang dilakukan
komponen perangkat daerah dalam menghadapi berbagai tantangan dan
perubahan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Melalui perencanaan
strategis seluruh aparatur perangkat daerah berkomitmen menetapkan
dan melaksanakan strategi dari hasil analisis komprehensif terhadap
situasi dan lingkungan. Dalam hal ini adalah lingkungan internal yang
mencakup kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses), maupun
lingkungan eksternal yang meliputi peluang (opportunities) dan tantangan
(threats). Analisa lingkungan internal digunakan untuk memetakan
masalah yang berkembang dan belum dapat terpecahkan, sedangkan
analisa lingkungan eksternal sebagai upaya mengantisipasi perubahan-
perubahan yang terjadi di luar perangkat daerah.
Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program,
dan kegiatan pembangunan daerah dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang penyusunanya
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam konteks ini,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu sebagai Perangkat Daerah atau unsur penyelenggara urusan
pemerintahan daerah, juga memiliki kewajiban untuk menyusun
dokumen Rencana Strategis. Dengan kata lain, Renstra DPMPTSP
merupakan bagian dari kontrak kinerja Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan Bupati Pringsewu.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 2
Renstra DPMPTSP pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima
tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap jajaran pimpinan dan
staf DPMPTSP sendiri. Substansinya merupakan bentuk kongkrit
terhadap apa yang harus dilakukan oleh DPMPTSP agar proses pelayanan
perizinan dan non perizinan dapat berjalan dengan baik dan selalu
mengarah kepada pencapaian visi dan misi kepala daerah. Secara
substansi Renstra DPMPTSP diposisikan sebagai rujukan dalam menjaga
konsistensi dalam proses penyusunan perencanaan pada setiap tahunnya
untuk jangka waktu lima tahun kedepan. Hal ini dilakukan agar terdapat
sinkronisasi dan harmonisasi didalam menterjemahkan RPJMD Tahun
2017-2022 ke dalam tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab DPMPTSP.
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
Renstra DPMPTSP berfungsi sebagai dokumen perencanaan operasional
dalam upaya mencapai visi dan misi kepala daerah melalui Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017-2022. Dalam konteks ini, Pembangunan Daerah adalah
usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
Daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan untuk berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah sesuai urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Sedangkan Perencanaan
pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk menentukan
kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu.
Secara teknis operasional, proses penyusunan Rencana Strategis Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Proses penyusunan Rencana Strategis DPMPTSP dilakukan secara
simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Pringsewu tahun
2017-2022 dan materinya memperhatikan berbagai kebijakan dan
prioritas program pembangunan di Kabupaten Pringsewu sehingga
tercipta sinergisitas program pembangunan, baik secara vertikal maupun
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 3
horizontal antar satuan kerja. Selain itu juga telah mempertimbangkan
lingkungan strategis yang menuntut adanya perubahan, berbagai kendala
dan masalah yang dihadapi selama ini dalam pelaksaanaan tugas pokok
dan fungsi DPMPTSP, dan berbagai isu strategis yang terkait dengan
proses perencanaan pembangunan daerah, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, keberadaan
Renstra DPMPTSP merupakan satu kesatuan dari manajemen kerja pada
Pemerintah Kabupaten Pringsewu, khususnya dalam menjalankan
agenda rencana pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD. Untuk
setiap tahunnya selama periode perencanaan, Renstra DPMPTSP akan
dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja DPMPTSP, yang dalam
penyusunannya mengacu pada RKPD Kabupaten Pringsewu. Adapun
keterkaitan dokumen Renstra DPMPTSP dengan dokumen perencanaan
lainnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Gambar 1.1
Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
1.2. Landasan Hukum.
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022 yaitu sebagai berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 4
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Propinsi Lampung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 185, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4932);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir melalui Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5357);
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 5
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
12. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 221);
13. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan
Pelaksanaan Berusaha (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 210);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100
Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1906);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 02 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu Tahun
2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2012
Nomor 02);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu
Tahun 2012 Nomor 03);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Pringsewu (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2016
Nomor 16);
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 6
21. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 11 Tahun 2017
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah
Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 Nomor 11);
22. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kabupaten Pringsewu
Tahun 2016 Nomor 43);
1.3. Maksud dan Tujuan.
Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu Tahun
2017-2022 adalah memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan dan
jajaran aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun kebijakan
perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengendalian pembangunan
daerah secara terstruktur untuk mendukung pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017-2022. Selain itu juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada para pemangku kepentingan tentang program dan
rencana kerja DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam penyelenggaraan
pelayanan perizinan dan non perizinan.
Adapun tujuan disusunnya dokumen Rencana Strategis Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai kerangka dasar dalam peningkatan kualitas perencanaan dan
penganggaran DPMPTSP guna menunjang pencapaian target kinerja
sasaran pembangunan daerah sebagaimana tertuang pada dokumen
RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022.
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara dokumen perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan program kegiatan
selama periode 2017-2022.
3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) Tahunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama periode 2017-2022.
4. Menjadikan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 7
1.4. Sistimatika Penulisan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, disusun
dengan sistimatika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat
Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat
Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD,
Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan
Renja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum.
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan emerintah,
Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan
Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran.
1.3 Maksud dan Tujuan.
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra Perangkat Daerah
1.4 Sistimatika Penulisan.
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat
Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian
penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat
Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD
periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang
masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 8
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah.
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta
uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala
Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat
Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,
dan tata laksana Perangkat Daerah.
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah.
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang
masih operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah.
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah
berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator
kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya
seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan
Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan
Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil
telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah.
Pada bagian ini dikemukakan tentang permasalahan-permasalahan
pelayanan yang dialami Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang
dapat mempengaruhinya. Indentifikasi permasalahan tersebut,
difokuskan pada hal-hal yang terkait langsung dengan tugas pokok
dan fungsi Perangkat Daerah.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 9
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih.
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat
Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan
identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, dipaparkan
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat
Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang
kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis
pelayanan Perangkat Daerah.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra.
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun
Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis.
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi
RTRW dan KLHS.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis.
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan
Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah ditinjau dari:
a. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
b. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
c. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah
provinsi/kabupaten/kota;
d. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
e. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan
hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada
bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang
akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 10
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP
4.1. Tujuan Jangka Menengah DMPPTSP
Pada bagian ini dirmuskan tujuan jangka menengah yang akan
dicapai oleh DPMPTSP. Dalam perumusan tujuan jangka menengah
DPMPTSP tersebut mengacu pada sasaran yang akan dicapai pada
RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, yang ada kaitannya
dengan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP.
4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP.
Pada bagian ini dirumuskan sasaran srategis jangka menengah
DPMPTSP yang merupakan penjabaran dari tujuan jangka menengah
DPMPTSP.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP.
Pada bagian ini diruskan strategi jangka menengah DPMPTSP untuk
memperjelas arah dan tujuan yang akan dicapai. Proses perumusan
strategis tersebut dilakukan melalui Analisis SWOT.
5.2. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP.
Pada bagian ini dikemukakan kebijakan jangka menengah DPMPTSP
yang akan dilakukan dalam rangka mencapai sasaran strategis yang
telah ditentukan.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.
6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja.
Pada bagian ini dirumuskan program sebagai kumpulan kegiatan
yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang
diinginkan yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna
mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan
dan melaksanakan program-program tersebut maka, ditetapkan juga
kegiatan pendukung yang disertai dengan indikator kinerjanya.
6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
Pada bagian ini merupakan uraian lebih lanjut terhadap program
dan kegiatan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan menjelaskan
sasarannya akan akan dicapai dan pendanaan indikatifnya.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 11
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam bentuk tabel supaya dapat
dipahami oleh jajaran perangkat daerah.
BAB VIII PENUTUP
Pada bagian penutup di jelaskan perlunya komitmen bersama dalam
rangka mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Selain
itu juga diuraikan beberapa konsekuensi terhadap pelaksanaan dan
atau pengabaian terhadap dokumen Renstra DPMPTSP yang telah
disusun.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 12
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DPMPTSP
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DPMPTSP.
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu dibentuk melalui Peraturan
Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu.
Selanjutnya sesuai Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, ditegaskan DPMPTSP mempunyai
tugas untuk membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan
pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas urusan di bidang
penanaman modal dan melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan
pelayanan administrasi di bidang pelayanan perizinan secara terpadu.
Dalam pelaksanaan tugas pokok melayani masyarakat yang mengajukan
permohonan perizinan dan non perizinan, maka pelaksanaan tugas dari
DPMPTSP disesuaikan dengan pendelegasian kewenangan penerbitan
perizinan dan non perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.
Selanjutnya dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka
DPMPTSP mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan bidang penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu.
b. Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu.
c. Pembinaan, pengendalian, koordinasi, fasilitasi dan penyelenggaraan
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
d. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sesuai Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, ditegaskan bahwa Struktur Organisasi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kabupaten
Pringsewu adalah sebagaimana bagan di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 13
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
PELAYANAN PERIZINAN
SEKSI
ADMINISTRASI
SEKSI PENERBITAN
SEKSI SISTEM PELAYANAN
BIDANG PENGAWASAN PENANAMAN
MODAL
SEKSI PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN INVESTASI
SEKSI PENGADUAN
SEKSI PEMBINAAN
TIM TEKNIS
BIDANG PENANAMAN MODAL
SEKSI PENGEMBANGAN PROMOSI DAN
INVESTASI
SEKSI KERJASAMA PENANAMAN
MODAL
SEKSI DATA DAN INFORMASI
KEPALA
DINAS
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pringsewu
UPT
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 14
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 8 Tahun
2017 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa rincian tugas, fungsi dan tata kerja
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas PMPTSP
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas pokok memimpin, mengoordinasikan dan
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya dalam
rangka pelaksanaan tugas serta mengadakan koordinasi dan
melaksanakan kerjasama dengan organisasi perangkat daerah,
instansi dan lembaga lainnya serta unsur masyarakat.
Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi :
a. perencanaan dan perumusan kebijakan teknis Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati kepada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan
e. pelayanan administrasi.
Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Dinas;
b. menyelenggarakan perumusan dan penetapan visi dan misi Dinas
untuk mendukung visi dan misi Daerah;
c. penetapan rencana strategis dan program kerja Dinas yang sesuai
dengan visi dan misi Daerah;
d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan
di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
e. menyelenggarakan pemberian layanan perizinan/non perizinan
dan penanganan pengaduan;
f. menyelenggarakan pengendalian kegiatan-kegiatan layanan
perizinan, sesuai dengan mekanisme, prosedur dan persyaratan
yang telah ditentukan;
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 15
g. menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan
unit Dinas;
h. melaksanakan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah
atau unit kerja lain yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan
tugas Dinas;
i. memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam
penyelenggaraan tugas penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu;
j. menganalisa permasalahan yang terjadi di penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu dan merumuskan alternatif
pemecahannya;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sekretaris Dinas PMPTSP.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintumempunyai tugas pokok mengkoordinasikan penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu
serta tugas pelayanan administratif.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan penyusunan perencaaan;
b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran,
administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian;
c. penyelengaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan
dan hubungan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan, dan perpustakaan;
e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksaan kegiatan unit kerja; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan
fungsinya.
Untuk melaksanakan fungsi, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintumempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
a. menyusun rencana program Sekretariat;
b. mendistribusikan tugas kepada SubBagian sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program
kerja masing-masing;
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 16
c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi tugas;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lintas bidang di lingkup
dinas Penanamn Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
e. mengendalikan pelaksanaan tugas Sekretariat dengan
membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi
tugas;
f. memfasilitasi kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/Kota,
Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan program
kerja;
g. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan cara
memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan
peraturan/pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;
h. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sekretariat berdasarkan realisasi
tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan untuk menentukan
program kegiatan yang akan datang; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan
melaporkan kepada pimpinan.
3. Bidang Penanaman Modal.
Kepala Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas pokok untuk
merumuskan, dan melaksanakan kebijakan teknis penanaman modal.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Penanaman
Modal mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang penanaman modal;
b. perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal;
c. pelaksaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian investasi serta pengembangan
promosi investasi;
d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian investasi serta pengembangan investasi;
e. pelaksanaan dan fasilitasi kerjasama penanaman modal;
f. penyediaan informasi potensi daerah, peluang usaha untuk
kerjasama bidang penanaman modal;
g. penyelenggaraan system informasi bidang penanaman modal;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya, Kepala Bidang Penanaman
Modal mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 17
a. menyusun rencana dan program kegiatan promosi dan kerjasama,
melaksanakan pengembangan serta menyajikan data dan Informasi
pelaporan dalam kegiatan PMA maupun PMDN;
b. memfasilitasi dan kerjasama PMA maupun PMDN antar
Kabupaten/Kota dan Lembaga/Instansi baik didalam negeri
maupun diluar negeri;
c. melaksanakan dan memfasilitasi penyelenggaraan promosi
dibidang PMA maupun PMDN;
d. memberikan data dan informasi potensi daerah, peluang usaha
untuk kerjasama dibidang PMA maupun PMDN;
e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan institusi lain dan
atau dengan Bidang lain untuk sinkronisasi dalam pelaksanaan
tugas;
f. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagaimana
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan;
g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagaimana
masukan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya;
h. memonitor pelaksanaan tugas bawahan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas bawahan;
i. mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagaimana bahan untuk
menentukan Perencanaankerja tahun berikutnya; dan
j. memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan di lingkup
bidang penanaman modal dalam bentuk Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
4. Bidang Pelayanan Perizinan.
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas pokok
mengoordinasikan tata laksana administrasi dan penyelenggaraan
pelayanan perizinan sesuai standar perizinan.
Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok, maka Kepala Bidang
Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi :
a. perumusan rencana kerja bidang;
b. pengedalian mekanisme pelayanan perizinan mulai dari
pendaftaran, pemprosesan, dan penerbitan izin dan non-izin sesuai
standar pelayanan;
c. pengendalian tata laksana administrasi, penataan arsip dan
dokumentasi pelayanan perizinan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan bidang; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 18
Untuk melaksanakan fungsi maka Kepala Bidang Pelayanan Perizinan
mempunyai rincian tugas sebagai beriku :
a. melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kerja Bidang
pelayanan perizinan sesuai tugas pokok dan fungsi agar dapat
dilaksanakan dengan efektif;
b. mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi di lingkup bidang
pelayanan perizinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar
kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masing-masing;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang pelayanan perizinan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi
tugas;
d. mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang pelayanan perizinan
dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk
optimalisasi tugas;
e. monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku agar dapat
berjalan sebagaimana mestinya;
f. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai di lingkup
Bidang pelayanan perizinan dengan cara memberikan pengarahan
dan pembinaan sesuai dengan peraturan/pedoman dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai;
g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang pelayanan perizinan
untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan, permasalahan
yang dihadapi serta upaya pemecahan; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah atasan
berdasarkan standar, norma dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
5. Bidang Pengawasan Penanaman Modal.
Kepala Bidang Pengawasan Penanaman Modal mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengawasan dan pengendalian penanaman
modal dan perizinan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengawasan
Penanaman Modalmempunyai fugsi:
a. menyusun rencana program bidang;
b. melaksanakan pengawasan penanaman modal dan perizinan;
c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dan hambatan yang
terjadi dalam penanaman modal;
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 19
d. pembinaan dan pengembangan penanaman modal serta fasilitasi
penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
e. pelaksanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian
atas pelaksanaan atas ketentuan penanaman modal dan perizinan
serta fasilitas yg telah diberikan;
f. melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi;
dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
dan fungsinya.
Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Bidang Pengawasan Penanaman
Modal mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana program Bidang Pengawasan Penanaman
Modal dengan mengarahkan dan memberi petunjuk untuk
menyusun rencana kerja;
b. melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kerja Bidang
Pengawasan Penanaman Modal sesuai tugas pokok dan fungsi agar
dapat dilaksanakan dengan efektif;
c. mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing agar kegiatan berjalan sesuai
dengan program kerja;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Pengawasan
Penanaman Modal dan Perizinan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya untuk sinkronisasi tugas;
e. mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas Bidang Pengawasan
Penanaman Modal dan Perizinan dengan membimbing,
mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi tugas;
f. melakukan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan
pembinaan terhadap pelaksanaan penanaman modal serta
penggunaan fasilitas yang telah dimanfaatkan bagi penanaman
modal sesuai peraturan yang berlaku;
g. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai Bidang
Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan dengan cara
memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan peraturan
dan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;
h. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pengawasan
Penanaman Modal dan Perizinan untuk mengetahui tingkat
pencapaian kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya
pemecahan; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan
melaporkan kepada pimpinan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 20
2.2. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.
A. Sumber Daya Manusia.
Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital,
karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya
lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa
banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang
professional semuanya menjadi tidak bermakna. Begitu juga dengan
kondisi Sumber Daya Manusia di DPMPTSP, juga memegang peranan
yang penting dalam menjalankan roda organisasi, baik yang berkaitan
dengan sistem maupun prasarana yang tersedia.
Keberadaan sumber daya manusia dalam mendukung tugas, fungsi dan
tanggung jawab DPMPTSP Kabupaten Pringsewu, sangat menentukan.
Hal ini karena sumber daya manusia merupakan penentu bagi
berjalannya aktivitas perangkat daerah dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Aktivitas tersebut terutama dalam
menjalankan program dan kegiatan yang telah menjadi komitmen
bersama yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis perangkat
daerah. Dalam rangka untuk menjalankan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya terhadap urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pringsewu per Desember 2017 didukung oleh 35 orang
pegawai, yang terdiri dari lak-laki sebanyak 18 orang dan perempuan
sebanyak 17 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga kontrak
yang berjumlah 11 orang.
Dari jumlah pegawai tersebut, memiliki golongan/ruang dan pangkat
yang berbeda, sesuai dengan masa kerja dan pengalaman yang dimiliki.
Keberadaan pegawai DPMPTSP berdasarkan kepangkatan meliputi
pangkat pembina tk I berjumlah 3 orang, pangkat pembina berjumlah 2
orang, penata tingkat 1 berjumlah 4 orang, pangkat penata berjumlah 7
orang, pangkat penata muda tingkat 1 berjumlah 2 orang, pangkat penata
muda berjumlah 2 orang, pengatur muda berjumlah 3 orang dan tenaga
kontrak berjumlah 11 orang.
Adapun keberadaan pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu berdasarkan golongan/ruang,
kepangatan dan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 21
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai pada DPMPTSP Berdasarkan Golongan/Ruang,
Kepangkatan dan Jenis Kelamin.
No Golongan/
Ruang Kepangkatan
Jumlah Pegawai
Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4 5
1 IV.b Pembina Tingkat I 2 1
2 IV.a Pembina 2 0
3 III.d Penata Tingkat I 4 0
4 III.c Penata 2 5
5 III.b Penata Muda Tingkat I 1 1
6 III.a Penata Muda 1 2
7 II.d Pengatur Tingkat I 1 2
8 Tenaga Kontrak 5 6
Jumlah 18 17
Dari jumlah 35 pegawai tersebut, sebanyak 1 orang menduduki jabatan
tinggi pratama, 4 orang menduduki jabatan administrator, dan 11 orang
menduduki jabatan pengawas. Sisanya yaitu sebanyak 19 merupakan
pelaksana atau staf. Termasuk pegawai kontrak yang bertugas sebagai
cleaning service, penjaga kantor, penjaga malam dan sopir.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi suatu unit organisasi dibedakan
antara pemegang jabatan struktural dan pemegang jabatan non
struktural. Kedua pemegang jabatan tersebut mempunyai peranan yang
sangat penting didalam mendukung tugas dan fungsi organisasi. Secara
umum pegawai yang memegang jabatan struktural bertanggung jawab
untuk mengorganisasikan bawahannya supaya dapat bergerak seirama
menuju sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan pegawai yang tidak
memegang jabatan bertanggung jawab untuk membantu pimpinannya
dalam mewujudkan sasaran organisasi. Kekompokan dari pejabat dan
staf merupakan kunci untuk menuju keberhasilan. Semuanya punya
peran masing-masing dan sesamanya tidak boleh ada yang mengecilkan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, jumlah pegawai Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu yang
menduduki jabatan strukturan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 22
Tabel 2.2. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Menduduki Jabatan
No Jenis Jabatan Nama Jabatan Jumlah
1 Jabatan Tinggi
Pratama
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
1
2 Jabatan
Administrator
1. Sekretariat Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2. Bidang Penanaman Modal
3. Bidang Pelayanan Perizinan
4. Bidang Pengawasan Penanaman
Modal
1
1
1
1
3 Jabatan
Pengawas
1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
2. Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan
3. Seksi Pengembangan Promosi dan
Investasi
4. Seksi Kerjasama Penanaman Modal
5. Seksi Data dan Informasi
6. Seksi Administrasi
7. Seksi Penerbitan
8. Seksi Sistem Pelayanan
9. Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Investasi
10. Seksi Pengaduan
11. Seksi Pembinaan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah 16
Tingkat pendidikan pegawai merupakan faktor yang sangat penting di
dalam pelaksanaan unit organisasi karena tanpa didukung oleh
pendidikan yang memadai maka profesionalisme pegawai tidak akan
terwujud. Tingkat pendidikan pegawai juga merupakan salah satu tolak
ukur terhadap kapasitas yang dimiliki untuk mengemban tanggung jawab
menggerakan organisasi. Semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan
pegawai pada suatu organisasi, maka akan semakin mudah organisasi
tersebut mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang dimiliki oleh aparatur pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 23
Tabel 2.3.
Jumlah Pengawai DPMPTSP Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah
Total Laki-Laki Perempuan
1 Strata 2 (S-2) 6 3 9
2 Strata 1 (S-1) 6 8 14
3 Sarjana Muda / Akademi 3 4 7
4 SLTA 2 2 4
5 SLTP 1 0 1
Jumlah 18 17 35
Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu juga mengirimkan
personil untuk mengikuti diklat kepemimpinan maupun diklat teknis.
Untuk mengetahui jumlah pegawai DPMPTSP yang telah mengikuti diklat
kepemimpinan dan diklat teknis, dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4.
Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Telah Mengikuti Diklat
No Nama Diklat Jumlah
Total Laki-Laki Perempuan
A Diklat Kepemimpinan
1 Diklat Pim Tingkat II 1 0 1
2 Diklat PIM Tingkat III 1 1 2
3 Diklat PIM Tingkat IV 4 5 9
B Diklat Teknis
1 Penyusunan SOP 1 0 1
2 Diklat Aplikasi SiCantik Cloud 3 3 6
3 Diklat Aplikasi Online Single
Submission
3 3 6
4 Diklat Pelayanan Publik 0 3 3
Jumlah 13 15 28
B. Sarana dan Prasarana.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu telah menempati bangunan gedung tersendiri yang terletak di
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Ruangan
tempat kerja terdiri dari 1 ruang Kepala dinas, 1 ruang kerja sekretariat,
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 24
3 ruang kerja bidang, 1 ruang rapat dan semua ruang kerja dan ruang
rapat dilengkapi dengan AC. Prasarana kantor tersebut sudah
mencukupi, dan untuk menjaga kondisinya supaya tetap layak pakai,
maka diperlukan biaya pemeliharaan.
Sarana prasarana kantor DPMPTSP (kecuali bangunan gedung/ruang
kantor) merupakan Barang Milik Daerah (BMD). Pemerintah Kabupaten
Pringsewu, dengan Pengguna Barang atas nama Kepala DPMPTSP
Kabupaten Pringsewu. Perolehan BMD DPMPTSP Kabupaten Pringsewu
ini berasal dari pembelian (belanja modal). Sarana dan prasarana kerja
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu per Desember 2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.5. Jumlah dan Kondisi Sarana serta Prasarana pada DPMPTSP
No Nama/Jenis Barang Total Kondisi
B RR RB
1 Kendaraan Dinas Roda Empat (Mobil) 3 3 0 0
2 Kendaraan Dinas Roda Dua 3 3 0 0
3 Komputer PC 18 18 0 0
4 Komputer Laptop 15 15 0 0
5 Printer 17 17 0 0
6 Genset 1 1 0 0
7 Mesin Tik 5 5 0 0
8 AC 18 18 0 0
9 Filling Kabinet 8 8 0 0
10 Almari Arsip 11 11 0 0
11 Brangkas 3 3 0 0
12 Kamera 3 3 0 0
13 Handy Cam 2 2 0 0
14 LED TV 11 11 0 0
15 CCTV 7 7 0 0
16 LCD Proyektor 2 2 0 0
17 Lemari es 2 2 0 0
18 Meja Kerja 65 65 0 0
19 Kursi 72 72 0 0
20 Telepon/fax 1 1 0 0
21 Meja tamu (sofa) 3 3 0 0
Keterangan : B (Baik), RR (Rusak Ringan), RB (Rusak Berat).
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 25
C. Unit Kerja Pendukung yang Masih Operasional.
Berdasar Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, terdapat dua
lembaga penunjang kinerja DPMPTSP, yaitu Unit Pelaksana Teknis
Pelayanan Perizinan dan kelompok jabatan fungsional. Untuk lembaga
Unit Pelaksana Teknis telah diisi, namun masih berkantor di DPMPTSP.
Sedangkan untuk jabatan fungsional, terhitung per Desember 2017
belum diisi personilnya.
2.3. Kinerja Pelayanan DPMPTSP.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan
Permen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk mengetahui kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, tidak terlepas dari
peranannya dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan bidang
penanaman modal dan urusan pelayanan terpadu satu pintu. Hasil
pelayanan DPMPTSP di bidang pengelolaan urusan penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu, dapat diketahui dari sasaran yang
telah ditetapkan melalui RPJMD Tahun 2011-2016 dan Renstra
DPMPTSP Tahun 2011-2016.
Dalam hal ini dapat disampaikan bahwa nomenklatur Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu baru berjalan efektif sejak
tahun 2017. Sebelumnya yaitu pada Tahun 2011 bernama Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Pringsewu No. 5 Tahun 2010 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai bagian dari Perangkat
Daerah di Kabupaten Pringsewu. Fungsi yang melekat pada kantor ini
adalah fokus untuk memberikan pelayanan perizinan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 26
Selanjutnya pada tahun 2013, nomenklatur Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu diubah menjadi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
dan Penanaman Modal, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu
Nomor 10 Tahun2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Lain sebagai bagian Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu.
Baru kemudian pada Tahun 2016 berubah nomenklatur menjadi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor
16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Pringsewu.
Pengelolaan urusan wajib penanaman modal meliputi Pengembangan
Iklim Penanaman Modal, yang mencakup (a). Penetapan pemberian
fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan
Daerah kabupaten, (b). Pembuatan peta potensi investasi kabupaten. Sub
urusan Promosi Penanaman Modal, yang mencakup Penyelenggaraan
promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten. Sub
urusan pada Pelayanan Penanaman Modal, yang mencakup Pelayanan
perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu di bidang
penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten.
Sub urusan pada Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, yang
mencakup Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten. Sub urusan Data dan Sistem Informasi
Penanaman Modal, yang mencakup Pengelolaan data dan informasi
perizinan dan nonperizinan yang terintergrasi pada tingkat daerah
kabupaten. Beberapa indikator yang diwujudkan dalam melaksanakan
kewenangan itu antara lain adalah :
A. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA).
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam
negeri bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada
umumnya. Penanaman modal asing (PMA) merupakan penanaman modal
asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan
ketentuan perundang - undangan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik
modal atau investor secara langsung menanggung resiko dari penanaman
modal tersebut. Dalam proses penanaman modal itu sendiri, maka pihak
investor akan selalu jeli untuk menangkap peluang investasi yang bisa
mendatangkan keuntungan. Dalam hal ini sifat kehati-hatian menjadi
bagian yang tidak terpisahkan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 27
Jumlah investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan banyaknya
investor PMDN berskala nasional dengan banyaknya investor PMA
berskala nasional yang aktif berinvestasi di daerah dan pada suatu
periode tahun pengamatan. Indikator ini mencerminkan daya tarik suatu
daerah bagi para investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Semakin tinggi nilai indikator ini, semakin mampu suatu daerah menarik
investor, dan semakin tinggi kemampuan suatu daerah
menyelenggarakan otonomi daerah.
B. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA).
Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan cara
menjumlahkan jumlah realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan
nilai proyek investasi PMA yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Semakin banyak nilai realisasi investasi, akan
semakin menggambarkan ketersediaan pelayanan penunjang yang
dimililiki daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan
investasinya di daerah. Semakin banyak realisasi proyek maka akan
menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang
pada investor untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan.
Indikator ini mencerminkan daya tarik suatu daerah bagi para investor,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Semakin tinggi nilai indikator
ini, semakin mampu suatu daerah untuk menarik investor.
2011 2012 2013 2014 2015 2016
34
51
67
73 75 76
Gambar 2.2Jumlah Investor Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 28
Tabel 2.6 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu
No Tahun Persetujuan Realisasi
Jml. Proyek Nilai Investasi Jml. Proyek Nilai Investasi
1 2011 18 6,660,000,000 12 4,440,000,000
2 2012 17 6,630,000,000 10 3,900,000,000
3 2013 16 6,080,000,000 13 4,940,000,000
4 2014 21 7,540,000,000 15 6,250,000,000
5 2015 20 8,225,000,000 17 7,457,000,000
6 2016 17 8,115,000,000 15 7,375,000.000
C. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN/PMA.
Rasio daya serap tenaga kerja pada PMDN/PMA adalah perbandingan
jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMDN/PMA dengan
jumlah seluruh tenaga kerja yang ada, Jumlah tenaga kerja yang bekerja
pada perusahaan dihitung dari banyaknya tenaga kerja yang bekerja
pada investasi yang terealisasi pada suatu tahun.
D. Realisasi Pelayanan Perizinan.
Perizinan dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan dari
fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki pemerintah
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
2011 2012 2013 2014 2015 2016
27.12
23.76
13.71
7.71 8.40
15.35
Gambar 2.3Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN dan PMA
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 29
Tabel 2.7 Pelayanan Penerbitan Perizinan di Kabupaten Pringsewu
No Tuntutan Demonstrasi Tahun
2011 Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
1 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
108 379 345 364 371 373
2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 77 293 303 334 419 405
3 Izin Usaha Industri (IUI) 0 0 0 0 0 1
4 Tanda Daftar Gudang (TDG) 6 17 11 30 42 26
5 Tanda Daftar Industri (TDI) 0 13 4 10 17 13
6 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 43 96 100 255 143 163
7 Izin Gangguan (HO) 106 351 537 781 875 864
8 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 2 13 14 18 29 36
9 Izin Usaha Kepariwisataan 0 8 10 21 22 16
10 Izin Peletakan Titik Reklame 10 9 20 26 15 31
Selain kinerja pelayanan sebagaimana diuraikan diatas, dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP juga tidak
terlepas dari ketersediaan anggaran. Selama tahun 2014 sampai dengan
tahun 2016, kinerja pengelolaan anggaran DPMPTSP dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.8 Realisasi Anggaran Setiap Program pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu
NO PROGRAM ANGGARAN TAHUN KE REALISASI ANGGARAN CAPAIAN KINERJA ANGGARAN
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Program pelayanan administrasi perkantoran
558.247. 500
598.245. 000
590.149. 500
558.245. 000
540.144. 954
500.495. 789
100% 90,29% 84,81%
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
102.090. 000
102.090. 000
142.190. 000
94.480. 000
94.480. 000
137.590. 000
92,55% 92,55% 96,76%
3 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
83.500. 000
16.000. 000
30.000. 000
9.000. 000
9.000. 000
23.000. 000
10,78% 56,25% 76,67%
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
50.000. 000
52.892. 700
57.870. 000
49.532. 700
49.532. 700
55.590. 000
99,07% 93,65% 96,06%
5 Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
348.540. 000
249.285. 300
320.692. 500
231.775. 300
231.775. 300
274.737. 500
66,50% 92,98% 85,67%
6 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
241.548. 450
333.863. 000
223.230. 000
239.889. 500
292.652. 000
165.922. 500
99,31% 87,66% 74,33%
7 Program penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana
12.649. 650
52.624. 000
21.868. 000
90.616. 500
37.854. 000
19.875. 000
71,64% 71,93% 90,89
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 30
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang dihadapi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
didapatkan dari aspek potensi dan permasalahan yang digali dari kondisi
Kabupaten Pringsewu saat ini. Terutama berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki dalam menyusun program dan kegiatan selama
periode 2017-2022. Identifikasi permasalahan tersebut meliputi faktor
internal dan eksternal sebagai bahan rumusan dalam perencanaan lima
tahun mendatang. Adapun tantangan dan peluang yang berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsi DPMPTSP adalah sebagai berikut :
A. Tantangan Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.
Tantangan dalam konteks ini adalah kondisi yang mampu menggugah
kemampuan untuk pengembangan pelayanan DPMPTSP. Berdasarkan
hasil identifikasi diperoleh beberapa tantangan sebagai berikut :
1. Masyarakat Kabupaten Pringsewu yang belum memiliki pengetahuan,
gambaran, maupun wawasan yang cukup terkait keberadaan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu sebagai Perangkat
Daerah yang berwenang mengelola kegiatan penanaman modal,
pengembangan investasi dan pelayanan seluruh perizinan dan non
perizinan.
2. Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu yang masih belum
memadai, menjadikan ruang gerak yang terbatas bagi aparatur
pemerintah di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan
usaha untuk mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pelayanannya
kepada masyarakat.
3. Belum efektif dan efisiennya kegiatan promosi dan kerjasama yang
dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu
sebagai upaya menarik minat calon investor baik tingkat lokal,
domestik, maupun mancanegara guna meningkatkan investasi.
4. Masih belum tersedianya Sistem Information Technology (IT Based)
yang akurat dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan informasi
bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di daerah.
5. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perijinan dan
non perizinan secara mudah, cepat dan transparan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 31
B. Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.
Peluang dalam konteks ini merupakan kesempatan yang tersedia untuk
dimanfaatkan secara optimal dalam rangka mengembangkan pelayanan
pada DPMPTSP. Berdasarkan hasil identifikasi maka diperoleh peluang
pengembangan pelayanan DPMPTSP sebagai berikut :
1. Telah didelegasikannya seluruh kewenangan di bidang perizinan dan
non perizinan dari Bupati Pringsewu kepada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.
2. Letak geografis Kabupaten Pringsewu yang sangat strategis untuk
dikembangkan menjadi wilayah perdagangan dan jasa.
3. Tersedianya dasar hukum yang kuat untuk memberikan kewenangan
kepada daerah mengembangkan akses penanaman modal dan aspek
perijinan usaha yang ada di daerah dengan seluas-luasnya.
4. Tersedianya jaringan infrastruktur daerah sehingga masih
memungkinkan untuk lebih dikembangkan guna meningkatkan
gairah usaha para investor di Kabupaten Pringsewu.
5. Tersedianya sumber daya daerah yang meliputi masyarakat, alam,
maupun berbagai potensi usaha masyarakat yang masih belum
dikembangkan secara optimal.
6. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin
pesat membuka peluang bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan untuk lebih
mengakselerasi, berinovasi dan mengembangkan pelayanan perijinan
dan non perizinan agar lebih efisien dan efektif.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 32
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DPMPTSP
Analis permasalahan dan isu-isu strategis merupakan bagian penting dan
sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan
daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang dilakukan sebelumnya.
Identifikasi permasalahan dan isu yang tepat dan bersifat strategis, dapat
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dan dapat untuh
dioperasionalkan secara moral dan serta etika birokratis dapat untuk
dipertanggungjawabkan.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan DPMPTSP.
Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD merupakan
“gap expectation” antara kinerja pelayanan SKPD yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa
datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi
permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari
kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang
tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak
diantisipasi. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan SKPD, dapat diuraikan permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan urusan
pemerintahan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berpedoman pada Peraturan Daerah
Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu dan Peraturan Bupati
Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Pemerintah
Daerah. Perda dan Pergub tersebut menjadi dasar pada pelaksanaan
tugas urusan penanaman modal dan PTSP sekaligus dalam menentukan
isu strategis sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu yang harus
diselesaikan pada periode lima tahun mendatang.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau
hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya secara signifikan bagi OPD dimasa
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 33
datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan
yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar. Atau sebaliknya apabila tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan
peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka
panjang. Suatu isu strategis bagi OPD diperoleh baik berasal dari analisis
internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis
eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi
OPD di masa lima tahun mendatang. Berdasarkan pertimbangan tersebut
diatas, maka permasalahan yang dapat di identifikasi sesuai dengan
tugas dan fungsi DPMPTSP untuk melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu adalah :
1. Masih terbatasnya investor yang masuk ke Pringsewu, dikarenakan
belum tersedianya informasi yang lengkap tentang potensi daerah,
sehingga belum mampu menarik investor secara maksimal. Di pihak
lain juga masih kurangnya promosi potensi daerah terhadap investor
yang bersifat sistimatis.
2. Semakin meningkatnya keunggulan komparatif (daya saing) investasi
daerah pesaing sehingga daerah pesaing menjadi lebih menarik untuk
berinvestasi;
3. Promosi investasi daerah belum secara optimal sehingga Kabupaten
Pringsewu belum menjadi tujuan investasi secara nasional;
4. Keterbatasan SDM yang memiliki kompetensi dan pemahaman terkait
investasi, regulasi, potensi daerah dan cara mempromosikan potensi
yang dimiliki Kabupaten Pringsewu.
5. Iklim investasi yang belum di dukung oleh fasilitas infrastruktur
daerah dan kenyamanan yang memadai.
6. Belum optimalnya pelayanan perijinan dan nonperijinan yang mudah,
cepat serta penuh kepastian (dari sisi waktu pelayanan dan biaya).
Hal ini dibuktikan dengan masih rendahnya capaian hasil survei
Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang pelayanan perizinan dan non
perizinan.
7. Masih banyaknya pengaduan masyarakat terkait dengan perijinan
dan nonperijinan sehingga untuk menanganinya perlu adanya unit
penanganan pengaduan yang komprehensif dengan dukungan
keterlibatan OPD teknis terkait dan data yang akurat.
8. Belum efektifnya peran Tim Teknis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu dalam proses
pelayanan perijinan dan nonperijinan.
9. Belum semua layanan perizinan dan non perizinan menggunakan
sistem online sehingga data tidak dapat diperoleh seketika, akibatnya
pengambilan kebijakan belum berdasarkan informasi yang cukup.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 34
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Penelaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan
selama 5 (lima) tahun kedepan, sesuai dengan periode kepemimpinan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pringsewu, yang tertuang dalam
RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017- 2022. Proses telaah tersebut
dilakukan dalam rangka mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan DPMPTSP dalam mewujudkan visi dan misi kepala
daerah tersebut, yang selanjutnya menjadi salah satu bahan perumusan
isu strategis pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pringsewu.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 11 Tahun
2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, ditegaskan visi pembangunan
Kabupaten Pringsewu adalah Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan
Sejahtera (BERSAHAJA). Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, telah
ditetapkan 5 (lima) misi yang akan dicapai, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas infrastruktur publik dan permukiman secara
merata.
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
3. Meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat.
4. Memperkuat kualitas ketahanan pangan dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
5. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan ketenteraman
masyarakat.
Berdasarkan visi dan misi RPJMD Kabupaten Pringsewu 2017-2022, yang
terkait langsung dengan tugas dan fungsi DPMPTSP adalah misi ketiga
yaitu meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat; dan misi yang
kelima yaitu meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan
ketenteraman masyarakat.
Sesuai dokumen RPJMD Kabupaten Pringsewu 2017-2022, pada misi
kedua yaitu meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat, salah
satu tujuan yang akan dicapai, meningkatkan daya saing perekonomian
masyarakat, dengan sasaran meningkatnya investasi dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah. Kemudian pada misi kelima, yaitu
meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan ketenteraman
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 35
masyarakat, tujuan yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas tata
kelola pemerintahan dan ketenteraman masyarakat, dengan sasarannya
adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima. Kedua
sasaran itulah yang selanjutnya dijabarkan pada Rensta DPMPTSP untuk
direalisasikan selama lima tahun kedepan.
Terhadap dua sasaran yang diamanatkan oleh RPJMD Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022 untuk diwujudkan oleh Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu tersebut,
terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh DPMPTSP, yaitu :
1. Masih lemahnya penegakan hukum dan penertiban bangunan yang
tidak berijin.
2. Konflik social yang semakin luas akibat alih fungsi lahan khususnya
terhadap penggunaan lahan untuk usaha.
3. Perkembangan wilayah belum mempertimbangkan daya dukung dan
daya tampung.
4. Ketidaksesuaian investasi saat ini dengan rencana tata ruang.
5. Belum adanya regulasi yang berkaitan dengan penanaman modal
daerah.
6. Belum optimalnya sinkronisasi kegiatan penanaman modal antara
pusat dan daerah.
7. Belum lengkap dan tidak sinkronya instrument peraturan perizinan
termasuk petunjuk pelaksanaanya.
8. Keterbatasan anggota tim dalam mengikuti peninjauan lokasi
sehingga proses perizinan menjadi terhambat.
9. Belum terwujudnya penyederhanaan system dan prosedur pelayanan
perizinan.
Dari beberapa permasalahan tersebut, yang menjadi faktor penghambat
adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana perizinan dan SDM yang memadai
serta ketersediaan anggaran yang memadai.
2. Belum tersedianya rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasinya;
3. Belum optimalnya sosialisasi kebijakan terkait ease of doing business
atau kemudahan berusaha kepada jajaran petugas DPMPTSP dan
masyarakat atau pelaku usaha.
4. Banyak masyarakat yang belum memahami penggunaan layanan
system teknologi informasi
5. Meningkatnya kebutuhan warga untuk memperoleh kejelasan dan
kepastian waktu untuk mengurus perizinan dan non perizinan
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 36
6. Adanya perizinan dan non perizinan yang membutuhkan peninjauan
atau pemeriksaan lapangan sementara petugas atau SDM yang
dimiliki terbatas.
7. Belum optimalnya koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain
yang tergabung dalam tim teknis perizinan.
8. Pendidikan dan latihan PTSP belum merata kepada semua pegawai.
Selain faktor-faktor penghambat tersebut, terdapat juga faktor yang
menjadi pendorong pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Tingginya minat alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;
2. Tingginya etos kerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.
3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya
mempromosikan potensi investasi Kabupaten Pringsewu.
4. Keterlibatan dan perhatian langsung pimpinan Daerah terhadap
peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
5. Adanya dukungan stakeholder terkait potensi usaha yang cukup
beragam, dilihat dari sumberdaya alam yang melimpah terdiri dari
sector kelautan, pertanian, pertambangan, agribisnis agrowisata dan
potensi-potensi lainnya di Kabupaten Pringsewu.
6. Kabupaten Pringsewu sudah terbentuk Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas
pelayanan perizinan dan non perizinan.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Provinsi.
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 ditegaskan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
bertujuan untuk (a) mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
(b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara Pusat dan Daerah; (c) menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (d)
mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan (e) menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan. Berdasarkan ketentuan tersebut, dalam rangka untuk
mensinergikan perencanaan dari tingkat pusat atau kementerian sampai
ke daerah, khususnya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, maka diperlukan penelaahan
terhadap Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Renstra Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 37
A. Telaah Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Berdasarkan Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal RI
Tahun 2015-2019, visi BKPM adalah sama dengan visi Presiden dan
Wakil Presiden, yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sedangkan misi
Presiden yang terkait dengan tugas dan fungsi BKPM adalah Pertama,
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera, Kedua, mewujudkan bangsa yang berdaya saing, dan Ketiga,
mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai BKPM untuk mendukung visi dan
misi Presiden Republik Indonesia adalah mewujudkan iklim penanaman
modal yang berdaya saing; dan mewujudkan penanaman modal yang
berkualitas dan berkelanjutan. Dari kedua tujuan tersebut, kemudian
dijabarkan kedalam sasaran yang akan diwujudkan oleh BKPM.
Untuk mencapai tujuan mewujudkan iklim penanaman modal yang
berdaya saing, maka BKPM telah menetapkan tiga sasaran strategis yaitu:
1. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan
daya saing penanaman modal, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal.
b. Meningkatnya pelayanan penanaman modal di BKPM.
c. Meningkatnya kualitas informasi peluang penanaman modal di
daerah.
d. Meningkatnya kemitraan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan
usaha besar.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan
responsif melalui PTSP pusat dalam rangka peningkatan daya saing
penanaman modal, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan penerbitan surat persetujuan
penanaman modal.
b. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pelayanan perizinan
penanaman modal.
c. Meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas penanaman modal.
3. Meningkatkan kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana,
prasarana dan aparat yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas
dan fungsi BKPM, yang ditandai dengan:
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 38
a. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan Sistem Pelayanan
Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).
b. Meningkatnya kemudahan mengakses data dan informasi
penanaman modal.
c. Meningkatnya kualitas aparatur BKPM dan aparatur daerah di
bidang penanaman modal.
d. Meningkatnya pelayanan hukum.
e. Meningkatnya kualitas perencanaan program dan anggaran BKPM.
f. Meningkatnya kualitas peraturan perundang-undangan, hubungan
masyarakat, keprotokolan, dan ketatausahaan pimpinan.
g. Meningkatnya kualitas kelembagaan penanaman modal.
h. Meningkatnya kepatuhan pegawai dan institusi BKPM terhadap
peraturan perundang-undangan.
i. Meningkatnya kuantitas dan kualitas, sarana, dan prasarana.
Selanjutnya untuk mencapai tujuan mewujudkan penanaman modal
yang berkualitas dan berkelanjutan, maka telah ditetapkan empat
sasaran strategis, yaitu :
1. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui kegiatan
pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman
modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal, yang
ditandai dengan :
a. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah I (Sumatera).
b. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah II (DKI
Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan).
c. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah III (Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Sulawesi).
d. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah IV (Jawa
Timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).
e. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal di daerah.
2. Meningkatnya daya tarik penanaman modal melalui promosi yang
terpadu dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri yang
berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal, yang
ditandai dengan:
a. Tersedianya strategi promosi penanaman modal yang berkualitas.
b. Meningkatnya jumlah awareness, minat, dan rencana investasi di
sektor dan kawasan ekonomi prioritas.
c. Meningkatnya kualitas fasilitasi promosi daerah.
d. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pameran dan penyediaan
sarana promosi penanaman modal.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 39
3. Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi
dan melindungi kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya
saing penanaman modal, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama bilateral
dan multilateral di bidang penanaman modal.
b. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama regional di
bidang penanaman modal.
c. Meningkatnya manfaat secara optimal dari perundingan-
perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional.
4. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan rekomendasi
kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif dan implementatif dalam
rangka peningkatan daya saing penanaman modal pada sektor
prioritas, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal sektor industri agribisnis dan sumber daya
alam lainnya.
b. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal sektor industri manufaktur.
c. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal di bidang jasa dan kawasan.
d. Meningkatnya penanaman modal di Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK).
e. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan
penanaman modal di bidang infrastruktur.
f. Informasi potensi investasi dan fasilitasi proyek strategis nasional
di bidang infrastruktur.
B. Telaah Renstra DPMPTSP Provinsi Lampung.
Berdasarkan Renstra Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Lampung bahwa permasalahan yang dihadapi adalah
sebagai berikut :
1. Data peluang investasi yang belum update;
2. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan publik sesuai dengan standard pelayanan;
3. Standard pelayanan dan SOP yang belum update;
4. Masih terdapat perizinan dan non perizinan yang belum terpadu
dalam Dinas Penanaman Modal, dan PTSP Provinsi Lampung;
5. Belum tercukupinya sumberdaya aparatur penanaman modal dan
perizinan yang kompeten.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 40
Untuk itu pada tahun periode 2015-2019 Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung akan melakukan :
1. Peningkatan kebijakan pengembangan penanaman modal berbasis
kewilayahan dan potensi daerah;
2. Fasilitasi peningkatan pelayanan penanaman modal, antara lain
melalui percepatan implementasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) di bidang penanaman modal dan Sistem Pelayanan Informasi
dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di seluruh
kabupaten/kota serta penetapan kualifikasi Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal;
3. Melakukan penyeragaman Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) seluruh kabupaten/kota se-
Provinsi Lampung;
4. Promosi potensi daerah, antara lain peningkatan promosi penanaman
modal yang lebih intensif, terintegrasi, terpadu dan terfokus, di dalam
dan luar negeri, dengan melibatkan sektor-sektor unggulan daerah,
usaha kecil dan menengah, melakukan penyebarluasan potensi
penanaman modal daerah-daerah melalui media cetak dan elektronik
yang berskala nasional;
5. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur penanaman modal di
daerah antara lain pendidikan dan pelatihan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal, maupun kemampuan
dalam berbahasa.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis.
A. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi
implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan
pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting
maka SKPD dapat mengidentifikasi arah pengembangan pelayanan,
perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD
dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat
menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan
RTRW tersebut. Untuk itu, dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu
ditelaah adalah rencana struktur tata ruang; struktur tata ruang saat ini;
rencana pola ruang; pola ruang saat ini; dan indikasi program jangka
menengah. Secara garis besar, hasil penelaahan terhadap RTRW
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 41
Kabupaten Pringsewu Tahun 2011-2031 adalah sebagaimana diuraikan
di bawah ini.
Tujuan penataan ruang di wilayah Kabupaten Pringsewu adalah
mewujudkan Kabupaten Pringsewu sebagai pusat pendidikan, pusat
perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan dengan di dukung
oleh sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif, dalam rangka
menciptakan masyarakat yang sejahtera. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka ditetapkan kebijakan pengembangan struktur ruang dan
pengembangan pola ruang.
1. Kebijakan pengembangan struktur ruang.
a. Pengembangan pusat kegiatan wilayah promosi (PKWp) di wilayah
Kecamatan Pringsewu, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
regional, pusat pelayanan kesehatan, pusat pelayanan pendidikan,
pusat pengembangan pariwisata dan budaya, pusat perdagangan
dan jasa, pusat koleksi dan distribusi, dan simpul transportasi.
b. Pengembangan pusat kegiatan lokal promosi (PKLp) di kawasan
perkotaan gadingrejo yang berfungsi sebagai pusat perdagangan
dan jasa, agropolitan, peternakan, perikanan, dan pengembangan
pendidikan skala regional; di kawasan perkotaan Sukoharjo yang
berfungsi sebagai pusat pengembangan perdagangan dan jasa,
pusat pengembangan pemukiman, pusat pengembangan industri
pengolahan hasil pertanian, pengembangan peternakan dan
industri kecil; dan kawasan perkotaan Pagelaran yang berfungsi
sebagai pusat pengembangan perdagangan dan jasa, pusat
pengembangan hasil pertanian, perkebunan, minapolitan, dan
pengembangan kegiatan pertambangan.
c. Pengembangan pusat pelayanan kawasan (PPK) di kawasan
perkotaan Ambarawa yang berfungsi sebagai pusat pengembangan
pertanian tanaman pangan, pengembangan perikanan air tawar,
pengembangan permukiman, dan pusat pemasaran produk
unggulan; di kawasan perkotaan Banyumas yang berfungsi sebagai
pengembangan pertanian hortikultura, pengembangan industri
rumah tangga, dan pengembangan kegiatan pertambangan.
d. Pengembangan pelayanan lingkungan (PPL) di kawasan Adiluwih
yang berfungsi sebagai pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura, pengembangan tanaman perkebunan, dan industri
kecil; di kawasan Pardasuka yang berfungsi sebagai pengembangan
tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan, pengembangan
kawasan pariwisata dan budaya serta kawasan hutan lindung.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 42
2. Kebijakan pengembangan pola ruang.
Kebijakan pengembangan pola ruang di Kabupaten Pringsewu,
mencakup pola ruang kawasan lindung dan pola kawasan budidaya.
Pola ruang kawasan lindung mencakup kawasan hutan lindung,
kawasan perlindungan setempat, dan kawasan rawan bencana.
Sedangkan pola kawasan budidaya mencakup kawasan peruntukan
pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan
pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan
pariwisata, kawasan peruntukan permukiman, dan kawasan
peruntukan lainnya. Adapun kebijakan pengembangan pola ruang
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan melestarikan hutan lindung register 21 dan register 22
melalui reboisasi lahan kritis, rehabilitasi kawasan hutan lindung,
pengawasan dan pengamanan hutan lindung, serta penegakan
hukum terhadap pembalakan liar serta penanganan preventif.
b. Kebijakan pengembangan kawasan perlindungan setempat
(sempadan sungai, sempadan mata air, sempadan irigasi) melalui
penertiban bangunan pemukiman, normalisasi dan rehabilitasi,
mengembangkan prasarana pendukung, kelestarian fungsi
lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang
berkelanjutan.
c. Kebijakan penanganan kawasan rawan bencana melalui pemetaan
daerah rawan bencana, rehabilitasi, peningkatan sosialisasi kepada
masyarakat, dan pengendalian lingkungan hidup.
d. Strategi pengembangan kawasan lindung adalah (1) menjaga dan
mengembalikan fungsi kawasan lindung dari dampak kerusakan
lingkungan; (2) menyediakan RTH kota minimal 30% (tiga puluh
persen) dari luas wilayah kota; (3) membatasi perkembangan dan
memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah
fungsi dan/atau menurun akibat pengembangan kegiatan
budidaya; (4) membatasi pemanfaatan dan mencegah pencemaran
air tanah bagi kegiatan industri kreatif, perdagangan dan kegiatan
budidaya lainnya; (5) merevitalisasi kawasan cagar budaya sebagai
pusat kegiatan pariwisata, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan;
dan (6) mencegah pengembangan prasarana di sekitar kawasan
lindung dalam rangka menghindari tumbuhnya kegiatan budidaya
yang dapat mendorong alih fungsi lindung menjadi budidaya.
e. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya yang meliputi; (1)
mengembangkan kegiatan budidaya yang tidak melampaui daya
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 43
dukung dan daya tampung lingkungan sesuai potensi dan
karakteristik kawasan sehingga mempunyai daya saing kompetitif
dan komparatif berskala regional, nasional, dan internasional; (2)
mengembangkan kegiatan industri kreatif di dalam kawasan
beserta infrastruktur secara sinergis dan berkelanjutan untuk
mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah;
dan (3) mengembangkan sarana kegiatan budidaya untuk
menunjang sosial budaya, pariwisata, ekonomi, olah raga dan ilmu
pengetahuan serta teknologi.
B. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS memuat kajian
antara lain; (a) kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup pembangunan; (b) perkiraan mengenai dampak dan risiko
lingkungan hidup; (c) kinerja layanan/jasa ekosistem; (d) efisiensi
pemanfaatan sumber daya alam; (e) tingkat kerentanan dan kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim; dan (f) tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati.
Hasil KLHS menjadi dasar bagi OPD dalam menyusun kebijakan,
rencana, dan/atau program pembangunan. Apabila berdasarkan hasil
KLHS menyatakan daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui
maka (a) kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan, wajib
diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan (b) segala usaha
dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.
Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis
dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat
program dan kegiatan pelayanan OPD Kabupaten Pringsewu yang
berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada program dan
kegiatan pelayanan OPD Kabupaten Pringsewu yang berimplikasi negatif
terhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan tersebut perlu
direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.
Dalam KLHS terdapat 6 (enam) aspek kajian, yaitu kapasitas daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup; kinerja
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 44
layanan/jasa ekosistem; efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; tingkat
kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; tingkat
ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. Dari keenam aspek
kajian tersebut, selanjutnya di kaji implikasinya terhadap pelayanan
SKPD, untuk kemudian ditentukan cara penanggulangannya, sehingga
KRP tersebut dapat dilaksanakan, tanpa harus menganggu lingkungan.
Adapun isu-isu strategis terkait lingkungan hidup di Kabupaten
Pringsewu yang terkait dengan tugas dan fungsi DPMPTSP antara lain :
a. Perlunya pengendalian luasan kawasan lahan pertanian potensial
terhadap dampak alih fungsi lahan.
b. Pengembangan kawasan sentra industri dan kerajinan serta
perdagangan.
c. Masih rendahnya rasio ruang terbuka hijau terutama pada kawasan
perkotaan.
d. Masih rendahnya rasio pemenuhan air bersih bagi masyarakat secara
merata.
e. Peningkatan pembangunan insfrastruktur jalan dalam rangka untuk
menghubungkan antar wilayah untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah yang lebih optimal.
f. Perlunya peningkatan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam
dan pengawasan terhadap kawasan hutan guna menjaga kelestarian
lingkungan.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis.
Isu strategis merupakan suatu kondisi atau permasalahan yang
mempengaruhi langkah dan proses serta menentukan keberhasilan
dalam pencapaian visi dan misi. Berdasarkan hasil analisis lingkungan
dan nilai skor dengan kriteria-kriteria tersebut diatas, maka diperoleh
tingkat prioritas program/isu strategi.
Perumusan isu-isu startegis disamping berdasarkan peluang dan
ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis juga
memperhatikan kekuatan dan kelemahan lembaga/institusi DPMPTSP
Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di
bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Adapun isu
strategis yang terkait dengan pelayanan DPMPTSP dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 45
1. Implementasi konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) secara
utuh utamanya untuk melaksanakan urusan penanaman modal.
2. Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan kalangan dunia usaha/ investor.
3. Ketersediaan perangkat hukum dan peraturan pelaksana lainnya
sebagai dasar legal formal pelayanan penanaman modal bagi investor.
4. Implementasi teknologi komunikasi dan informasi untuk pelaksanaan
e-government dalam hal pelayanan perizinan.
5. Meningkatkan investasi dengan menciptakan iklim investasi yang
nyaman dan kemudahan berbisnis.
6. Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan secara online
dengan mengembangkan system berbasis teknologi informasi.
7. Penyusunan rencana rinci tata ruang dan zonasi yang mengakomodir
kegiatan investasi
8. Menyusun ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai salah
satu alat dalam pemrosesan permohonan izin yang mengikuti
dinamika dunia usaha;
9. Koordinasi dan harmonisasi dengan instansi teknis dan Pemerintah
Kota diharapkan dapat berjalan lebih baik dengan semangat
peningkatan iklim investasi yang dapat menunjang pembangunan
perekonomian di Kabupaten Pringsewu.
10. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang khususnya di bidang
teknologi informasi guna meningkatkan kualitas dan kemudahan
pelayanan perizinan.
11. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Dinas PMPTSP
Kabupaten Pringsewu melalui pembinaan, pendidikan dan pelatihan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 46
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP
Dengan berpedoman pada Rencanan Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 yang telah ditetapkan, maka
selanjutnya dirumusan pernyataan tujuan dan sasaran yang mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan kerangka kerja DPMPTSP lima tahun ke depan.
4.3. Tujuan Jangka Menengah DMPPTSP
Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan tujuan
merefleksikan konteks pembangunan yang dihadapi Perangkat Daerah,
yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang ingin
dicapai. Pernyataan tujuan harus dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai apa yang akan dicapai di masa mendatang. Tujuan harus
bersifat realistis dan dapat dicapai. Tujuan dirumuskan berdasarkan isu-
isu dan analisis strategik dan merupakan implentasi dari pelaksanaan
Renstra Perangkat Daerah sebagai kondisi akhir yang akan di capai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Penetapan tujuan disusun dengan mengacu pada sasaran pembangunan
Kabupaten Pringsewu sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022. Rumusan tujuan Renstra Perangkat Daerah
harus dapat memperjelas dan menunjukkan keselarasan dengan sasaran
pembangunan yang ingin dicapai pada RPJMD Kabupaten Pringsewu,
sesuai dengan tugas dan kewenangan Perangkat Daerah.
Berdasarkan ketentuan tersebut maka dilakukan penyelarasan sasaran
RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi DPMPTSP. Dari proses penyelarasan tersebut kemudian
ditentukan tujuan yang akan dicapai pada Renstra DPMPTSP Tahun
2017-2022. Adapun hasil penyelarasan sasaran RPJMD kedalam Renstra
DPMPTSP adalah sebagai berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 47
Gambar 4.1.
Keterkaitan Antara Sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu dengan Sasaran Renstra DPMPTSP Tahun 2017-2022
BERDAYA SAING, HARMONIS DAN SEJAHTERA(BERSAHAJA)
MISI 3 : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian
Masyarakat
VISI KABUPATEN PRINGSEW U
MISI 5 : Meningkatkan
Kualitas Tata Kelola Pemerintahan dan
Ketenteraman Masyarakat
REN
CAN
A P
EMB
AN
GU
NA
N JA
NG
KA
MEN
ENG
AH
DA
ERA
H (R
PJM
D)
KA
BU
PATEN
PR
ING
SEWU
TAH
UN
20
17
–2
02
2
SESUAI TUPOKSIDPMPTSP
Peningkatan Pertumbuhan dan
Pemerataan Perekonomian
Masyarakat
Meningkatnya Investasi dalam
mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah
Peningkatan kualitas tata kelola
pemerintahan dan ketenteraman
masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan
publik secara prima
MISI TUJUAN SASARAN
Berdasarkan proses penyelarasan tersebut, terdapat dua sasaran yang
akan diwujudkan sesuai tugas pokok dan fungsi DPMPTSP. Pertama,
meningkatnya investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
daerah. Kedua, meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima.
Selanjutnya kedua sasaran tersebut dioperasionalkan ke dalam tujuan
Renstra DPMPTSP yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang
akan dicapai sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP
NO SASARAN RPJMD TUJUAN
DPMPTSP INDIKATOR KINERJA
TARGET
AWAL AKHIR
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Terwujudnya investasi yang berdaya saing.
Prosentase peningkatan investasi daerah
2.280,15 95,85 %
2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima
Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
78,83 87,50
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 48
4.4. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP.
Untuk memberikan arah dan tolok ukur yang jelas dari tujuan yang telah
dirumuskan, serta agar dapat menggambarkan secara spesifik dari hasil
yang akan dicapai, maka dari tiap tujuan ditetapkan sasarannya. Sasaran
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional. Dalam sasaran
dirancang indikator sasaran yaitu, ukuran tingkat capaian keberhasilan
sasaran yang akan diwujudkan. Adapun sasaran strategis yang akan
diwujudkan oleh DPMPTSP adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP
NO TUJUAN
DPMPTSP SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR SASARAN
DEFINISI OPERASIONAL
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya investasi yang berdaya saing.
Meningkatnya realisasi investasi daerah
Realisasi investasi
∑ realisasi investasi dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan ∑ target nilai investasi yang di tetapkan.
2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima
Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan
Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM) pelayanan perizinan dan non perizinan.
Nilai survey IKM dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan target nilai IKM yang ditetapkan.
Uraian lebih lanjut terhadap tujuan dan sasaran jangka menengah yang
akan diwujudkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama 5 (lima) tahun kedepan, dalam
rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 49
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pringsewu
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Formula/ Rumus
Target Kinerja Sasaran pada Tahun
PROGRAM PENDUKUNG
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Terwujudnya investasi yang berdaya saing.
Meningkatnya realisasi investasi daerah
Realisasi investasi
∑ realisasi investasi dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan ∑ target nilai investasi yang di tetapkan.
2.778,83 Milyar
3.056,71 Milyar
3.362,39 Milyar
3.698,62 Milyar
4,068,49 Milyar
4.475,34 Milyar
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima
Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan
Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM) pelayanan perizinan dan non perizinan.
Nilai survey IKM dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan target nilai IKM yang ditetapkan.
79,80
80,15
82,00
84,25
86,45
87,50
Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 50
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH
5.3. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP.
Strategi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pengembangan
dan peningkatan kinerja. Oleh karena itu penentuan strategi yang tepat
menjadi sangat penting. Pengembangan dan peningkatan kinerja
DPMPTSP yang dilaksanakan, memiliki harapan-harapan masa depan
yang ingin dicapai, yang bertitik tolak pada kondisi internal dan eksternal
dengan keanekaragamannya.
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai, sedangkan kebijakan adalah pedoman
yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan
strategi yang dipilih, agar terarah dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Rumusan strategi harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana
Organisasi Perangkat Daerah menciptakan nilai tambah bagi stakeholder
layanannya. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang
menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic
objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi
keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan
budaya berpikir strategik dalam menjamin bahwa transformasi menuju
pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel,
dan berkomitmen terhadap kinerja.
Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga digunakan sebagai
sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja
birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktifitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik,
termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas
birokrasi, sistem manajemen dan pemenfaatan teknologi informasi.
Strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:
1. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling
bertolak-belakang;
2. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran PD dan pemenuhan
kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna
layanan, dan pemangku kepentingan;
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 51
3. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam
proses internal Organisasi Perangkat Daerah;
4. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling
melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.
Untuk menentukan strategi dan arah kebijakan yang akan diambil, dapat
dilakukan dengan menggunakan metoda analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats). Melalui analisis SWOT, diidentifikasi
faktor internal yang mencakup aspek kekuatan dan kelemahan, serta
faktor eksternal yang mencakup aspek peluang dan tantangan.
1. Aspek Kekuatan adalah sesuatu yang terdapat di dalam kewenangan
dan berada dibawah langsung kendali tugas dan fungsi DPMPTSP
yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja DPMPTSP.
2. Aspek Kelemahan adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dan
terkait langsung dengan fungsi dan peranan DPMPTSP yang dapat
menjadi kendala dalam peningkatan kinerja DPMPTSP.
3. Aspek Peluang adalah kondisi eksternal yang mendukung dan dapat
dimanfaatkan dalam peningkatan kinerja DPMPTSP.
4. Aspek Tantangan adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu
dan menghambat pengembangan dan peningkatan kinerja DPMPTSP.
Setelah di identifikasi aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan strategi yang tepat
melalui tabulasi silang terhadap faktor-faktor internal dan eksternal
untuk mendapatkan:
1. Strengts-Opportunities Strategy (Strategi S-O), yaitu menggunakan
kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;
2. Weakness-Opportunities Strategy (Strategi W-O), yaitu meminimalisasi
kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;
3. Strengts-Threats Strategy (Strategi S-T), yaitu menggunakan kekuatan
internal untuk menghindari atau mengatasi tantangan eksternal;
4. Weakness-Treaths Strategy (Strategi W-T), yaitu merupakan strategi
pertahanan meminimalisasi kelemahan internal untuk menghindari
atau mengatasi tantangan eksternal.
Adapun penjabaran dan analisis lebih lanjut terhadap faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan tantangan)
serta penjabaran strategi melalui metode SWOT dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 52
Tabel 5.1
Analisis SWOT Penentuan Strategi Jangka Menengah
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN DPMPTSP memeliki kewenangan yang luas untuk menerbitkan perizinan dan non perizinan;
Terlah tersedianya aplikasi perizinan dan non perizinan secara online.
Adanya dukungan dari para stakeholders.
Terdapatnya struktur tugas dan
fungsi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang jelas
KELEMAHAN Masih terbatasnya sumberdaya manusia yang memiliki skill dan kompetensi di bidang penanaman
modal.
Belum optimalnya pelaksanaan kemudahan berusaha.
Keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan perizinan
dan non perizinan.
Belum optimalnya sosialisasi pelayanan perizinan dan non perizinan.
PELUANG Letak geografis Pringsewu yang strategis untuk dikembangkan
sebagai pusat perdagangan dan
jasa.
Berkembangnya teknologi informasi untuk mendukung pelayanan perizinan dan promosi investasi.
Semakin meningkatnya minat
pelaku usaha untuk berinvestasi;
Tingginya motivasi masyarakat untuk mengajukan perizinan dan
non perizinan.
Mengembangkan sektor perdagangan dan jasa dengan memberikan layanan konsultasi.
Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.
Memberikan insentif fasilitas dan kemudahan berinvestasi
Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.
TANTANGAN Masih terbatasnya investor yang
masuk ke pringsewu.
Tersedianya even-even promosi investasi skala nasional.
Meningkatnya kebutuhan pelaku
usaha terhadap perizinan dan
non perizinan.
Belum optimalnya koordinasi antar tim teknis untuk percepatan penerbitan rekomendasi teknis;
Keunggulan kompetitif (daya saing) investasi daerah pesaing.
Meningkatkan daya saing potensi investasi.
Menguatkan kewenangan dan koordinasi tim teknis pelayanan perizinan dan non perizinan
Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even nasional.
Meningkatkan kompetensi SDM di bidang penanaman modal
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, maka strategi jangka menengah
yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sektor perdagangan dan jasa dengan memberikan
layanan konsultasi.
2. Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.
3. Meningkatkan daya saing potensi investasi.
4. Menguatkan kewenangan dan koordinasi tim teknis pelayanan
perizinan dan non perizinan.
5. Memberikan insentif fasilitas dan kemudahan berinvestasi.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.
7. Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even nasional.
8. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang penanaman modal.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 53
5.1. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP diperlukan adanya
kesatuan arah dan pola kerja. Untuk itu diperlukan kebijakan yang jelas
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. Terkait hal tersebut sangat
diperlukan adanya kesepakatan atau kesatuan dasar pijakan bagi
seluruh aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini kebijakan adalah penetapan pokok-pokok pikiran sebagai
upaya untuk melanjutkan dan mempertajam penyelesaian perencanaan
pembangunan daerah. Kebijakan ini juga mengandung arti sebagai
operasionalisasi dari upaya mewujudkan tujuan dan sasaran DPMPTSP
yang telah duitetapkan untuk jangka waktu tahun 2017–2022, dan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelaksanaan visi dan
misi Kabupaten Pringsewu Tahuan 2017-2022. Adapun kebijakan dalam
kerangka melaksanakan tugas-tugas DPMPTSP yang akan dilaksanakan
selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :
1. Peningkatkan iklim investasi yang kondusif dan pengawasan serta
pengendalian investasi.
2. Peningkatan fasilitasi dan kerjasama investasi.
3. Penyusunan dokumen potensi investasi unggulan daerah
4. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung investasi.
5. Peningkatan kompetensi SDM melalui diklat di bidang penanaman
modal.
6. Penerapkan standar pelayanan dan SOP yang transparan serta
optimalisasi layanan pengaduan perizinan dan non perizinan.
7. Peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi
8. Penerapan Standar Operasional Prosedur yang jelas dan transparan.
Adapun uraian lebih lanjut hubungan antara tujuan, sasaran, strategi
dan kebijakan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 54
Tabel 5.2
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4
Terwujudnya investasi
yang berdaya saing
Meningkatnya realisasi
investasi daerah
Mengembangan sektor
perdagangan dan jasa dengan memberikan layanan konsultasi.
Peningkatkan iklim investasi
yang kondusif dan pengawasan serta pengendalian investasi.
Memberikan insentif fasilitas
dan kemudahan berinvestasi
Peningkatan fasilitasi dan
kerjasama investasi.
Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even
nasional.
Penyusunan dokumen potensi investasi unggulan daerah
Meningkatkan daya saing potensi investasi.
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung
investasi.
Meningkatkan kompetensi SDM
di bidang penanaman modal
Peningkatan kompetensi SDM
melalui diklat di bidang penanaman modal.
Terwujudnya pelayanan
perizinan dan non perizinan yang prima
Meningkatnya kualitas kinerja
pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan
Meningkatkan kualitas
pelayanan perizinan dan non perizinan
Penerapkan standar pelayanan
dan SOP yang transparan serta optimalisasi layanan
pengaduan perizinan dan non
perizinan.
Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.
Peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi
Menguatkan kewenangan dan
koordinasi tim teknis pelayanan perizinan dan non perizinan
Penerapan Standar
Operasional Prosedur yang jelas dan transparan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 55
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka
mencapai sasaran dan tujuan Rencana Strategis DPMPTSP, maka
langkah operasionalnya harus dituangkan dalam program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, dengan
mengacu pada tugas dan fungsi DPMPTSP Kabupaten Pringsewu. Dengan
demikian dapat dimaknai bahwa rencana program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dimaksudkan untuk
menjembatani antara tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan dengan
realitas yang ada.
6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja.
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa
instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Program tersebut dimaksudkan pula sebagai program kerja dan rencana
kerja yang akan datang sebagai pedoman operasional.
Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan program tersebut maka,
ditetapkan beberapa kegiatan, yang merupakan bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program. Dalam hal ini
kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai
arah dari pencapaian tujuan organisasi. Sementara itu yang dimaksud
dengan indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan
kegiatan baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara khusus
dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala
atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan
evaluasi baik kinerja input, output, outcome maupun impact yang sesuai
dengan sasaran rencana program dan kegiatan.
Adapun rencana program dan kegiatan serta indikator kinerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Pringsewu yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan adalah sebagai
berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 56
Tabel 6.1
Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja
NO PROGRAM DAN KEGIATAN SASARAN PROGRAM
DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4
A Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Meningkatnya peluang investasi yang terpublikasi.
Cakupan peningkatan jumlah peluang investasi yang terpublikasi.
1 Pengembangan potensi unggulan daerah dan peluang investasi
Terpublikasinya potensi unggulan dan peluang investasi
Jumlah potensi investasi yang terpublikasi.
2 Peningkatan kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil
Meningkatnya kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil dan mikro
Jumlah usaha kecil dan mikro yang menjalin kerjasama dengan usaha menengah/besar.
3 Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara pemerintah dengan dunia usaha
Meningkatnya koordinasi kerjasama investasi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha.
Prosentase pengusaha yang hadir dalam koordinasi kerjasama investasi.
B Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Meningkatnya jumlah
investor yang masuk
ke daerah
Cakupan peningkatan
jumlah investor yang
masuk ke daerah
1 Menfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi
Terfasilitasinya investor yang akan mengembangkan usahanya.
Jumlah calon investor yang difasilitasi.
2 Penyusunan dan pemutakhiran database investasi
Tersusunnya database investasi secara valid
Jumlah dokumen database investasi
C Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Cakupan jangka waktu penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai SOP
1 Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan
Terlasananya pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.
2 Pengembangan dan pemeliharaan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan secara online
Berfungsinya sistem aplikasi perizinan dan non perizinan secara online
Cakupan layanan perizinan dan non perizinan secara online
3 Penyusunan atau penyempurnaan regulasi di bidang perizinan dan non perizinan
Tersusunnya regulasi di bidang perizinan dan non perizinan
Jumlah regulasi terkait perizinan dan non perizinan yang diterbitkan
4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan
Terlaksananya pelaporan realisasi pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah dokumen pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan.
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 57
D Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan
Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha terhadap izin dan non izin yang diberikan.
Cakupan kepatuhan terhadap izin dan non izin yang diberikan.
1 Peningkatan pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan
Meningkatnya pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan.
Jumlah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan.
2 Sosialisasi dan publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan
Tersosialisasinya pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah baleho dan pamflet pelayanan perizinan dan non perizinan.
3 Survey dan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang perizinan dan non perizinan
Tersusunnya dokumen hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Jumlah dokumen hasil survey Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
4 Penanganan pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan
Tertanganinya pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan.
Cakupan penanganan pengaduan.
5 Operasional Tim Teknis Pelayanan Perizinan dan non perizinan
Terlayaninya penerbitan rekomendasi teknis perizinan dan non perizinan
Jumlah rekomendasi teknis perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.
Selain program dan kegiatan serta indikator kinerja sebagaimana telah di
jelaskan di atas, dalam rangka menggerakan perangkat daerah DPMPTSP
secara optimal juga dibutuhkan program dan kegiatan operasional yang
bersifat rutin. Program dan kegiatan yang bersifat rutin ini menjadi
tanggung jawab Sekretaris Dinas dalam rangka memberikan dukungan
terhadap operasional kantor DPMPTSP. Terutama dalam rangka memberi
dukungan terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan supaya dapat
berjalan secara maksimal. Adapun program dan kegiatan pendukung
yang bersifat rutin adalah sebagai berikut.
Tabel 6.2
Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Pendukung
NO PROGRAM DAN KEGIATAN SASARAN PROGRAM
DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran
Cakupan pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
1 Penyediaan jsa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Terbayarnya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Pembayaran langgaran telpon, internet, air bersih, dan listrik
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 58
2 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Terpeliharanya peralatan dan perlengkapan kantor.
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpelihara
3 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
Terbayarnya asuransi kendaraan dinas
Jumlah kendaraan dinas yang di asuransikan
4 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Terbayarnya pajak kendaraan dinas / operasional
Jumlah kendaraan dinas / oprasional yang lunas pajak
5 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Terbayarnya honorarium pendukung kegiatan
Jumlah tenaga pendukung kegiatan yang terbayar honornya
6 Penyediaan jasa kebersihan kantor
Terbelinya bahan pembersih dan peralatan kebersihan
Jumlah pembelian bahan dan peralatan kebersihan
7 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor
Jumlah pembelian alat tulis kantor
8 Penyediaan barang cetakan dan pengadaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
Jumlah pembelian barang cetakan dan penggandaan
9 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor.
Jumlah pembelian komponen instalasi listrik
10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan - undangan
Tersedianya bahan bacaan koran/surat kabar
Terbayarnya langgaran koran/surat kabar
11 Penyediaan bahan logistik kantor
Tersedianya bahan logistik kantor
Terbayarnya Bahan Bakar Minyak
12 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar/dalam daerah
Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar/dalam daerah
Terpenuhinya biaya perjalanan dinas ke luar/ dalam daerah
13 Penyediaan tenaga pendukung teknis adminitrasi perkantoran
Tersedianya tenaga kontrak untuk mendukung kegiatan perangkat daerah
Jumlah tenaga kontrak yang dibayar honornya
14 Kegiatan pelaksanaan pameran pembangunan
Terlaksananya keikutsertaan pada pameran pembangunan
Jumlah pameran pembangunan yang diikuti
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
1 Pengadaan perlengkapan kantor
Terbelinya perlengkapan kantor
Jumlah perlengkapan kantor yang dibeli
2 Pengadaan meubelair Terbelinya meubelair Jumlah meubelair yang dibeli
3 Pengadaan komputer Terbelinya komputer Jumlah komputer yang dibeli
4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional secara rutin
Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara secara rutin
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 59
C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
Cakupan peningkatan kapasitas pegawai
1 Pendidikan dan pelatihan formal
Terlaksananya keikutsertaan pegawai dalam diklat
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat
D Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Meningkatnya akuntabilitas kinerja DPMPTSP
Nilai LAKIP DPMPTSP
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Tersusunnya Renja, KUA-PPAS, RKA, dan Sakip OPD
Jumlah dokumen perencanaan
2 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
Jumlah dokumen laporan keuangan akhir tahun
6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
Pada pembahasan ini akan diuraikan program yang menjadi tanggung
jawab Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Pringsewu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu
juga disajikan pencapaian target pada akhir periode perencanaan
dibandingkan dengan pencapaian target pada awal periode perencanaan
yang kemudian juga dialokasikan pagu indikatif pada setiap program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Secara rinci kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari program-
program tersebut beserta indikator kinerja, kelompok sasaran serta
pendanaan indikatif, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama
lima tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 60
Tabel 6.3.
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022
Ribuan (000)
Tujuan OPD Sasaran OPD Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja Awal
Tahun
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Kinerja Akhir Periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Terwujudnya investasi yang berdaya saing
Meningkatnya nilai investasi daerah
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Cakupan peningkatan jumlah peluang investasi yang terpublikasi
N/A 25% 187,000 40% 198,000 55% 209,000 70% 220,000 85% 242,000 100% 275,000 100% 1,331,000
Pengembangan potensi unggulan daerah dan peluang investasi
Jumlah potensi investasi yang terpublikasi
N/A 3 potensi invest.
140,250 3 potensi invest.
148,500 3 potensi invest.
156,750 3 potensi invest.
165,000 3 potensi invest.
181,500 3 potensi invest.
206,250 18 potensi investasi
998,250
Peningkatan kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil
Jumlah usaha kecil dan mikro yang bekerjasama dengan usaha menengah / besar.
2 UKM 5 UKM 29,750 5 UKM 31,500 5 UKM 33,250 5 UKM 35,000 5 UKM 38,500 5 UKM 43,750 30 UKM 211,750
Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara pemerintah dengan dunia usaha
Prosentase pengusaha yang hadir dalam koordinasi kerjasama investasi.
N/A 80% 17,000 80% 18,000 80% 19,000 80% 20,000 90% 22,000 90% 25,000 90% 121,000
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Cakupan peningkatan jumlah investor yang masuk ke daerah
N/A 40% 127,500 50% 135,000 65% 142,500 75% 150,000 85% 165,000 100% 187,500 100% 907,500
Menfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi
Jumlah calon investor yang difasilitasi.
N/A 2 calon investor
85,000 2 calon investor
90,000 3 calon investor
95,000 3 calon investor
100,000 4 calon investor
110,000 4 calon investor
125,000 18 calon investor
605,000
Penyusunan dan pemutakhiran database investasi
Jumlah dokumen database investasi
1 dok 1 dok 42,500 1 dok 45,000 1 dok 47,500 1 dok 50,000 1 dok 55,000 1 dok 62,500 1 dok 302,500
Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan
Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Cakupan jangka waktu penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai SOP
35% 45% 608,133 65% 643,905 75% 679,678 80% 715,450 90% 786,995 95% 894,313 95% 4,328,473
Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.
50 izin dan non
izin
250 izin dan non
izin
333,200 500 izin dan non
izin
352,800 750 izin dan non
izin
372,400 750 izin dan non
izin
392,000 1.000 izin dan non izin
431,200 1.000 izin dan non izin
490,000 4.250 izin dan non
izin
2,371,600
Pengembangan dan pemeliharaan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan online
Cakupan layanan perizinan dan non perizinan secara online
N/A 10%
189,933 25% 201,105 50% 212,278 70% 223,450 85% 245,795 100% 279,313 100% 1,351,873
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 61
Penyusunan atau penyempurnaan regulasi di bidang perizinan dan non perizinan
Jumlah regulasi terkait perizinan dan non perizinan yang diterbitkan
1 buah regulasi
1 buah regulasi
46,750 1 buah regulasi
49,500 2 buah regulasi
52,250 2 buah regulasi
55,000 3 buah regulasi
60,500 3 buah regulasi
68,750 12 buah regulasi
332,750
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah dokumen pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan.
5 dok. 5 dok. 38,250 5 dok. 40,500 5 dok. 42,750 5 dok. 45,000 5 dok. 49,500 5 dok. 56,250 30 dok. 272,250
Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan
Cakupan kepatuhan terhadap izin dan non izin yang diberikan.
40% 50% 293,888 55% 311,175 65% 328,463 75% 345,750 85% 380,325 95% 432,188 95% 2,091,788
Peningkatan pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan
Jumlah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan
10 kali 20 kali 63,750 20 kali 67,500 30 kali 71,250 40 kali 75,000 40 kali 82,500 50 kali 93,750 200 kali 453,750
Sosialisasi dan publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah baleho dan pamflet pelayanan perizinan dan non perizinan
5 baleho dan 100 pamflet
9 baleho dan 200 pamflet
63,750 9 baleho dan 250 pamflet
67,500 12 baleho
dan 250 pamflet
71,250 12 baleho
dan 250 pamflet
75,000 12 baleho
dan 250 pamflet
82,500 12 baleho
dan 250 pamflet
93,750 66 baleho dan 1.450
pamflet
453,750
Survey dan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang perizinan dan non perizinan
Jumlah dokumen hasil survey Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
1 dok. IKM 1 dok. IKM
43,138 1 dok. IKM
45,675 1 dok. IKM
48,213 1 dok. IKM
50,750 1 dok. IKM
55,825 1 dok. IKM
63,438 6 dok. IKM 307,038
Penanganan pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan
Cakupan penanganan pengaduan
55% 75% 12,750 80% 13,500 85% 14,250 90% 15,000 90% 16,500 95% 18,750 95% 90,750
Operasional Tim Teknis Pelayanan Perizinan dan non perizinan
Jumlah rekomendasi perizinan dan non perizinan yang diterbitkan
N/A 100 rekom teknis
110,500 200 rekom teknis
117,000 500 rekom teknis
123,500 600 rekom teknis
130,000 700 rekom teknis
143,000 800 rekom teknis
162,500 2.900 rekom teknis
786,500
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 62
Tabel 6.4.
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif Pendukung DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022
Ribuan (000)
Tujuan OPD Sasaran OPD Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja Awal
Tahun
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Kinerja Akhir Periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Terwujudnya investasi yang berdaya saing Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Meningkatnya nilai investasi daerah Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
55% 75% 844,356 80% 894,024 80% 943,692 90% 993,360 90% 1,092,696 95% 1,241,700 95% 6,009,828
Penyediaan jsa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Pembayaran langgaran telpon, internet, air bersih, dan listrik
12 bulan 12 bulan 59,500 12 bulan 63,000 12 bulan 66,500 12 bulan 70,000 12 bulan 77,000 12 bulan 87,500 12 bulan 423,500
Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpelihara
15 unit 25 unit 12,750 25 unit 13,500 30 unit 14,250 30 unit 15,000 40 unit 16,500 40 unit 18,750 40 unit 90,750
Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
Jumlah kendaraan dinas yang di asuransikan
N/A 1 unit 5,100 1 unit 5,400 1 unit 5,700 1 unit 6,000 1 unit 6,600 1 unit 7,500 1 unit 36,300
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Jumlah kendaraan dinas / oprasional yang lunas pajak
N/A 6 unit 6,375 6 unit 6,750 6 unit 7,125 6 unit 7,500 6 unit 8,250 6 unit 9,375 6 unit 45,375
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Jumlah tenaga pendukung kegiatan yang terbayar honornya
N/A 24 orang
100,181 24 orang
106,074 24 orang
111,967 24 orang
117,860 24 orang
129,646 24 orang
147,325 24 orang 713,053
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Jumlah pembelian bahan dan peralatan kebersihan
N/A 20 buah 4,250 20 buah 4,500 20 buah 4,750 20 buah 5,000 20 buah 5,500 20 buah 6,250 130 buah 30,250
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah pembelian alat tulis kantor
30 item 40 item 29,750 40 item 31,500 40 item 33,250 40 item 35,000 40 item 38,500 40 item 43,750 240 item 211,750
Penyediaan barang cetakan dan pengadaan
Jumlah pembelian barang cetakan dan penggandaan
3 jenis barang cetakan
5 jenis barang cetakan
38,250 5 jenis barang cetakan
40,500 5 jenis barang cetakan
42,750 5 jenis barang cetakan
45,000 5 jenis barang cetakan
49,500 5 jenis barang cetakan
56,250 30 jenis barang cetakan
272,250
Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
Jumlah pembelian komponen instalasi listrik
5 jenis 5 jenis 8,500 5 jenis 9,000 5 jenis 9,500 5 jenis 10,000 5 jenis 11,000 5 jenis 12,500 5 jenis 60,500
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 63
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan - undangan
Terbayarnya langgaran koran/surat kabar
12 bulan 12 bulan 29,750 12 bulan 31,500 12 bulan 33,250 12 bulan 35,000 12 bulan 38,500 12 bulan 43,750 12 bulan 211,750
Penyediaan bahan logistik kantor
Terbayarnya Bahan Bakar Minyak
12 bulan 12 bulan 10,200 12 bulan 10,800 12 bulan 11,400 12 bulan 12,000 12 bulan 13,200 12 bulan 15,000 12 bulan 72,600
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar/dalam daerah
Terpenuhinya biaya perjalanan dinas ke luar/ dalam daerah
12 bulan 12 bulan 361,250 12 bulan 382,500 12 bulan 403,750 12 bulan 425,000 12 bulan 467,500 12 bulan 531,250 12 bulan 2,571,250
Penyediaan tenaga pendukung teknis adminitrasi perkantoran
Jumlah tenaga kontrak yang dibayar honornya
5 tenaga kontrak
5 tenaga kontrak
153,000 5 tenaga kontrak
162,000 11 tenaga kontrak
171,000 13 tenaga kontrak
180,000 13 tenaga kontrak
198,000 13 tenaga kontrak
225,000 13 tenaga kontrak
1,089,000
Kegiatan pelaksanaan pameran pembangunan
Jumlah pameran pembangunan yang diikuti
1 kali 1 kali 25,500 1 kali 27,000 1 kali 28,500 1 kali 30,000 1 kali 33,000 1 kali 37,500 6 kali 181,500
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
70% 80% 301,750 80% 319,500 90% 337,250 90% 355,000 95% 390,500 95% 443,750 95% 2,147,750
Pengadaan perlengkapan kantor
Jumlah perlengkapan kantor yang dibeli
5 unit 5 unit 63,750 5 unit 67,500 5 unit 71,250 5 unit 75,000 5 unit 82,500 5 unit 93,750 30 unit 453,750
Pengadaan meubelair Jumlah meubelair yang dibeli
5 unit 10 unit 68,000 10 unit 72,000 10 unit 76,000 10 unit 80,000 10 unit 88,000 10 unit 100,000 60 unit 484,000
Pengadaan komputer Jumlah komputer yang dibeli
2 unit 5 unit 42,500 5 unit 45,000 5 unit 47,500 5 unit 50,000 5 unit 55,000 5 unit 62,500 30 unit 302,500
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara secara rutin
4 unit 4 unit 127,500 6 unit 135,000 6 unit 142,500 6 unit 150,000 6 unit 165,000 6 unit 187,500 6 unit 907,500
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan peningkatan kapasitas pegawai
5% 15% 42,500 15% 45,000 20% 47,500 20% 50,000 20% 55,000 20% 62,500 90% 302,500
Pendidikan dan pelatihan formal
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat
2 orang pegawai
5 orang pegawai
42,500 5 orang pegawai
45,000 7 orang pegawai
47,500 7 orang pegawai
50,000 7 orang pegawai
55,000 7 orang pegawai
62,500 38 orang pegawai
302,500
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Nilai LAKIP DPMPTSP C CC 25,500 CC 27,000 B 28,500 B 30,000 BB 33,000 A 37,500 A 181,500
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen perencanaan
4 jenis dok.
4 jenis dok.
12,750 4 jenis dok.
13,500 4 jenis dok.
14,250 4 jenis dok.
15,000 4 jenis dok.
16,500 4 jenis dok.
18,750 24 jenis dok.
90,750
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Jumlah dokumen laporan keuangan akhir tahun
1 jenis dok.
1 jenis dok.
12,750 1 jenis dok.
13,500 1 jenis dok.
14,250 1 jenis dok.
15,000 1 jenis dok.
16,500 1 jenis dok.
18,750 6 jenis dok.
90,750
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 64
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi atau Organisasi Perangkat
Daerah dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Indikator kinerja akan
memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran
yang diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan
yang direncanakan. Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan
informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik dan lebih
menggambarkan mengenai kinerja Organisasi Perangkat Daerah.
Indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan
pertangung-jawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen yang
sangat krusial pada saat merencanakan kinerja.
Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan
alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang
ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat
merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan
dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk
diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.
Pada bagian ini akan ditampilkan Indikator Kinerja DPMPTSP Kabupaten
Pringsewu yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator
kinerja ini secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja ini didapatkan
dengan mengidentifikasi bidang urusan dalam tugas dan fungsi DPMPTSP
yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD. Berdasarkan pembangian urusan pemerintahan sebagaimana
telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, maka tugas pokok dan fungsi DPMPTSP adalah
melaksanakan Urusan Bidang Penanaman Modal. Namun dipihak lain
sesuai ketentuan, Pemerintah Daerah juga dituntut untuk melaksanakan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam melayani masyarakat di bidang
perizinan dan non perizinan. Oleh karena itu selain melaksanakan
urusan bidang penanaman modal, maka DPMPTSP juga melaksanakan
urusan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Berdasarkan tugas dan fungsi
DPMPTSP Kabupaten Pringsewu yang berkontribusi langsung dalam
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun
2017-2022, maka ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut :
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 65
Tabel 7.1
Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Pringsewu 2017-2022.
No Bidang Urusan/Indikator
Kondisi
Kinerja
pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada
akhir periode
RPJMD Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A.
1
BIDANG URUSAN PENANAMAN MODAL
Realisasi investasi
2.280, 15 M.
2.778, 83 M
3.056, 71 M
3.362, 39 M
3.698, 62 M
4,068,49 M
4.475,34 M
4.475, 34 M
B.
2
BIDANG PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU
Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM)
pelayanan perizinan dan non perizinan.
78,83
79,80
80,15
82,00
84,25
86,45
87,50
87,50
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 66
BAB VIII
P E N U T U P
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) DPMPTSP Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan strategis jangka
menengah (lima tahunan) yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program, dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun
sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017-2022 dan bersifat indikatif.
Dokumen Renstra DPMPTSP ini disusun dengan mempertimbangkan dan
memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti
substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan.
Penyusunan dokumen Renstra didasari oleh kesadaran bahwa
lingkungan strategis bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka
kemungkinan bagi proses perubahan dalam dokumen Renstra.
Selanjutnya dokumen Renstra ini juga merupakan dasar untuk evaluasi
dan pelaporan dari penilaian kinerja Perangkat Daerah baik tahunan
maupun lima tahunan, sehingga harus benar-benar dipedomani agar
capaian kinerja dapat sesuai seperti yang diharapkan. Selain itu Rencana
Strategis DPMPTSP Kabupaten Pringsewu periode 2017-2022 ini hanya
dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya secara efektif, bila terdapat
pemahaman, kesadaran, dedikasi dan kerja keras atau upaya sungguh-
sungguh dari internal DPMPTSP Kabupaten Pringsewu untuk dapat
mewujudkannya. Kemudian Renstra ini akan dijabarkan ke dalam
Rencana Kerja DPMPTSP setiap tahunnya. Rencana kerja merupakan
acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan DPMPTSP yang
dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Pringsewu, 28 Desember 2017
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,
AKHMAD FADOLI, M.Si.
Pembina Tk. I
NIP. 19701005 199710 1 002