37
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH TAHUN 2014 GERAKAN PRAMUKA RENCANA STRATEGIS GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2014-2019

RENSTRA Gerakan Pramuka 2014-2019

Embed Size (px)

DESCRIPTION

easymedia

Citation preview

  • KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKAJAWA TENGAH

    TAHUN 2014

    GERAKAN PRAMUKA

    RENCANA STRATEGISGERAKAN PRAMUKA

    TAHUN 2014-2019

  • RENCANA STRATEGIS GERAKAN PRAMUKA 2014-2019

    Diterbitkan oleh:Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

    Diperbanyak untuk kalangan sendiri oleh:Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah

    Gedung Pramuka Lt. 5Jl. Pahlawan No. 8 Semarang

    RENCANA STRATEGISGERAKAN PRAMUKA

    TAHUN 2014-2019

    KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKAJAWA TENGAH

    TAHUN 2014

  • RENCANA STRATEGIS GERAKAN PRAMUKA 2014-2019

    Diterbitkan oleh:Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

    Diperbanyak untuk kalangan sendiri oleh:Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah

    Gedung Pramuka Lt. 5Jl. Pahlawan No. 8 Semarang

    RENCANA STRATEGISGERAKAN PRAMUKA

    TAHUN 2014-2019

    KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKAJAWA TENGAH

    TAHUN 2014

  • 5. Program Prioritas 5:

    Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan ........

    6. Program Prioritas 6:

    Hubungan Luar Negeri .....................................

    BAB VI STRATEGI PENCAPAIAN

    1. Program Prioritas 1:

    Pembinaan Peserta Didik .................................

    2. Program Prioritas 2:

    Pembinaan Anggota Dewasa ...........................

    3. Program Prioritas 3:

    Organisasi dan Manajemen ..............................

    4. Program Prioritas 4:

    Pendanaan .......................................................

    5. Program Prioritas 5:

    Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan ........

    6. Program Prioritas 6:

    Hubungan Luar Negeri .....................................

    BAB VII PENUTUP .............................................................

    19

    20

    21

    21

    24

    26

    27

    28

    30

    32

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019ii

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi .................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Umum ...............................................................

    2. Maksud dan Tujuan ..........................................

    3. Dasar ................................................................

    BAB II VISI. MISI, DAN TUJUAN

    1. Visi Gerakan Pramuka ......................................

    2. Misi Gerakan Pramuka .....................................

    3. Tujuan Gerakan Pramuka ................................

    BAB III PENILAIAN KEADAAN

    1. Umum ...............................................................

    2. Kondisi Gerakan Pramuka Saat Ini ...................

    3. Perkembangan Lingkungan Strategik ...............

    BAB IV PENGEMBANGAN STRATEGI

    1. Strategi Dasar ...................................................

    2. Sasaran Strategi ...............................................

    BAB V PROGRAM PRIORITAS DAN SASARAN

    1. Program Prioritas 1:

    Pembinaan Peserta Didik .................................

    2. Program Prioritas 2:

    Pembinaan Anggota Dewasa ...........................

    3. Program Prioritas 3:

    Organisasi dan Manajemen ..............................

    4. Program Prioritas 4:

    Pendanaan .......................................................

    i

    1

    1

    3

    3

    4

    4

    4

    4

    5

    5

    5

    12

    15

    15

    15

    17

    17

    17

    18

    18

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019

  • 5. Program Prioritas 5:

    Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan ........

    6. Program Prioritas 6:

    Hubungan Luar Negeri .....................................

    BAB VI STRATEGI PENCAPAIAN

    1. Program Prioritas 1:

    Pembinaan Peserta Didik .................................

    2. Program Prioritas 2:

    Pembinaan Anggota Dewasa ...........................

    3. Program Prioritas 3:

    Organisasi dan Manajemen ..............................

    4. Program Prioritas 4:

    Pendanaan .......................................................

    5. Program Prioritas 5:

    Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan ........

    6. Program Prioritas 6:

    Hubungan Luar Negeri .....................................

    BAB VII PENUTUP .............................................................

    19

    20

    21

    21

    24

    26

    27

    28

    30

    32

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019ii

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi .................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Umum ...............................................................

    2. Maksud dan Tujuan ..........................................

    3. Dasar ................................................................

    BAB II VISI. MISI, DAN TUJUAN

    1. Visi Gerakan Pramuka ......................................

    2. Misi Gerakan Pramuka .....................................

    3. Tujuan Gerakan Pramuka ................................

    BAB III PENILAIAN KEADAAN

    1. Umum ...............................................................

    2. Kondisi Gerakan Pramuka Saat Ini ...................

    3. Perkembangan Lingkungan Strategik ...............

    BAB IV PENGEMBANGAN STRATEGI

    1. Strategi Dasar ...................................................

    2. Sasaran Strategi ...............................................

    BAB V PROGRAM PRIORITAS DAN SASARAN

    1. Program Prioritas 1:

    Pembinaan Peserta Didik .................................

    2. Program Prioritas 2:

    Pembinaan Anggota Dewasa ...........................

    3. Program Prioritas 3:

    Organisasi dan Manajemen ..............................

    4. Program Prioritas 4:

    Pendanaan .......................................................

    i

    1

    1

    3

    3

    4

    4

    4

    4

    5

    5

    5

    12

    15

    15

    15

    17

    17

    17

    18

    18

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019

  • Hampir setiap hari media masa memberitakan hal-hal negatif tentang kaum muda. Antara lain tawuran dan perkelahian, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua serta perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat.

    Permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan. Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah yang dihadapi tersebut harus segera dapat ditanggulangi.

    Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan nonformal yang tujuan utamanya adalah membentuk kaum muda yang berakhlak mulia, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan menjadi penting peranannya. Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.

    Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berlangsung selama tujuh tahun, telah menjadikan pendidikan kepramukaan berperan lebih besar dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan. Di samping itu Gerakan Pramuka telah berhasil memperbaharui sistem pendidikan, kurikulum, sistem akreditasi gugus depan dan sistem sertifikasi pembina.

    Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, memperkuat legalitas Gerakan Pramuka.

    Sebagai konsekuensi implementasi Undang-Undang tersebut, Pemerintah memasukkan pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Gerakan Pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesia pada saat ini memang telah sangat mengkhawatirkan. Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara internasional, Gerakan Pramuka lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya saja, melainkan bagaimana secara bersungguh-sungguh melaksanakan pendidikan kepramukaan di sekolah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20192

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Umum

    Era globalisasi dewasa ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun di sisi lain juga memunculkan berbagai permasalahan di kalangan kaum muda yang dapat mengancam masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Oleh karena itu yang penting bukan hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kaum muda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, selalu bersatu serta menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.

    Sejak berabad-abad silam, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi pekerti luhur, bangsa yang ramah, dan toleran, bangsa yang selalu guyub dan bergotong royong. Itulah karakter bangsa yang luhur dan harus terus diwariskan kepada generasi muda bangsa saat ini dan mendatang, agar tumbuh menjadi bangsa yang bermartabat.

    Membangun manusia yang memiliki karakter baik, serta membangun bangsa yang bermartabat harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu hendaknya dalam menyelenggarakan pendidikan untuk kaum muda, tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga menekankan pentingnya pembentukan watak dan kepribadian. Pendidikan yang terlalu menekankan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sementara itu mengabaikan pembentukan watak dan kepribadian adalah tidak tepat.

    Pada saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan NAPZA; hubungan seksual pranikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas, perkelahian, tawuran, dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Sedangkan masalah kebangsaan meliputi antara lain solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan rendah; semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan rendah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 1

  • Hampir setiap hari media masa memberitakan hal-hal negatif tentang kaum muda. Antara lain tawuran dan perkelahian, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua serta perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat.

    Permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan. Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah yang dihadapi tersebut harus segera dapat ditanggulangi.

    Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan nonformal yang tujuan utamanya adalah membentuk kaum muda yang berakhlak mulia, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan menjadi penting peranannya. Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.

    Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berlangsung selama tujuh tahun, telah menjadikan pendidikan kepramukaan berperan lebih besar dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan. Di samping itu Gerakan Pramuka telah berhasil memperbaharui sistem pendidikan, kurikulum, sistem akreditasi gugus depan dan sistem sertifikasi pembina.

    Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, memperkuat legalitas Gerakan Pramuka.

    Sebagai konsekuensi implementasi Undang-Undang tersebut, Pemerintah memasukkan pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Gerakan Pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesia pada saat ini memang telah sangat mengkhawatirkan. Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara internasional, Gerakan Pramuka lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya saja, melainkan bagaimana secara bersungguh-sungguh melaksanakan pendidikan kepramukaan di sekolah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20192

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Umum

    Era globalisasi dewasa ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun di sisi lain juga memunculkan berbagai permasalahan di kalangan kaum muda yang dapat mengancam masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Oleh karena itu yang penting bukan hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kaum muda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, selalu bersatu serta menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.

    Sejak berabad-abad silam, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi pekerti luhur, bangsa yang ramah, dan toleran, bangsa yang selalu guyub dan bergotong royong. Itulah karakter bangsa yang luhur dan harus terus diwariskan kepada generasi muda bangsa saat ini dan mendatang, agar tumbuh menjadi bangsa yang bermartabat.

    Membangun manusia yang memiliki karakter baik, serta membangun bangsa yang bermartabat harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu hendaknya dalam menyelenggarakan pendidikan untuk kaum muda, tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga menekankan pentingnya pembentukan watak dan kepribadian. Pendidikan yang terlalu menekankan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sementara itu mengabaikan pembentukan watak dan kepribadian adalah tidak tepat.

    Pada saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan NAPZA; hubungan seksual pranikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas, perkelahian, tawuran, dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Sedangkan masalah kebangsaan meliputi antara lain solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan rendah; semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan rendah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 1

  • BAB II

    VISI, MISI, DAN TUJUAN

    1. Visi Gerakan Pramuka

    Tantangan utama yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia adalah bagaimana menempatkan organisasi dan kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan yang menarik dalam kehidupan kaum muda.

    Melalui kegiatan Gerakan Pramuka diharapkan karakter dan kepribadian kaum muda dapat dibina dan dikembangkan guna turut serta dalam pembangunan nasional, dalam hal ini Gerakan Pramuka menjadi wadah pembentukan karakter dan kepribadian kaum muda. Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan Visi Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 sebagai berikut:

    Gerakan Pramuka Menjadi Pilhan UtamaBagi Pembentukan Karakter Kaum Muda

    2. Misi Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka berkewajiban untuk memberikan peran dan kontribusinya kepada pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan Misi Gerakan Pramuka sebagai berikut:

    a. Mewujudkan Gerakan Pramuka yang mandiri dan bermutu.

    b. Memantapkan sistem pendidikan Gerakan Pramuka yang menanamkan nilai-nilai kepramukaan bagi kaum muda.

    3. Tujuan Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20194

    Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana, akan meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka. Upaya tersebut harus terus dilanjutkan dan direalisasikan dalam berbagai program kegiatan, yang tertuang dalam Rencana Strategik Gerakan Pramuka tahun 2014-2019.

    Dalam menyusun Rencana Strategik Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 juga mengacu kepada Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2034.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 adalah memberikan gambaran hal-hal yang menjadi fokus kegiatan dalam pengembangan kepramukaan secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan selama kurun waktu 2014-2019.

    Tujuan penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 yaitu sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja dan sasaran program seluruh jajaran Gerakan Pramuka secara terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan selama kurun waktu 2014-2019.

    3. Dasar

    Dasar penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 adalah:a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010

    tentang Gerakan Pramukab. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan

    Pramuka Tahun 2012 Nomor 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

    c. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2008 Nomor 09/Munas/2008 tentang Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2009-2014

    d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2013 Nomor 09/Munas/2013 tentang Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2034.

    e. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 141 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran Gerakan Pramuka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 3

  • BAB II

    VISI, MISI, DAN TUJUAN

    1. Visi Gerakan Pramuka

    Tantangan utama yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia adalah bagaimana menempatkan organisasi dan kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan yang menarik dalam kehidupan kaum muda.

    Melalui kegiatan Gerakan Pramuka diharapkan karakter dan kepribadian kaum muda dapat dibina dan dikembangkan guna turut serta dalam pembangunan nasional, dalam hal ini Gerakan Pramuka menjadi wadah pembentukan karakter dan kepribadian kaum muda. Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan Visi Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 sebagai berikut:

    Gerakan Pramuka Menjadi Pilhan UtamaBagi Pembentukan Karakter Kaum Muda

    2. Misi Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka berkewajiban untuk memberikan peran dan kontribusinya kepada pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan Misi Gerakan Pramuka sebagai berikut:

    a. Mewujudkan Gerakan Pramuka yang mandiri dan bermutu.

    b. Memantapkan sistem pendidikan Gerakan Pramuka yang menanamkan nilai-nilai kepramukaan bagi kaum muda.

    3. Tujuan Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20194

    Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana, akan meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka. Upaya tersebut harus terus dilanjutkan dan direalisasikan dalam berbagai program kegiatan, yang tertuang dalam Rencana Strategik Gerakan Pramuka tahun 2014-2019.

    Dalam menyusun Rencana Strategik Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 juga mengacu kepada Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2034.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 adalah memberikan gambaran hal-hal yang menjadi fokus kegiatan dalam pengembangan kepramukaan secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan selama kurun waktu 2014-2019.

    Tujuan penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 yaitu sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja dan sasaran program seluruh jajaran Gerakan Pramuka secara terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan selama kurun waktu 2014-2019.

    3. Dasar

    Dasar penyusunan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2014-2019 adalah:a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010

    tentang Gerakan Pramukab. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan

    Pramuka Tahun 2012 Nomor 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

    c. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2008 Nomor 09/Munas/2008 tentang Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2009-2014

    d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2013 Nomor 09/Munas/2013 tentang Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2034.

    e. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 141 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran Gerakan Pramuka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 3

  • a) Anggota Muda:

    Siaga putra : 3.339.714 Siaga putri : 3.391.163

    Penggalang Penggalangputra : 3.905.869 putri : 3.786.797

    Penegak Penegakputra : 957.211 putri : 1.033.306

    Pandega Pandegaputra : 83.062 putri : 74.589

    Jumlah : 8.285.856 Jumlah : 8.285.855

    b) Anggota Dewasa:

    Pembina Pembinaputra : 242.008 putri : 210.971

    Pelatih Pelatihputra : 8.645 putri : 4.663

    Andalan Andalan putra : 34.698 putri : 15.324

    Mabi putra : 63.250 Mabi putri : 36.916

    Pinsaka Pinsakaputra : 10.192 putri : 3.614

    Staf Kwartir Staf Kwartirputra : 1.166 putri : 437

    Jumlah : 359.959 Jumlah : 271.925

    Jumlah putra: 8.645.815 Jumlah putri : 8.554.780

    Jumlah keseluruhan : 17.200.595

    5) Mulai berdirinya gugus depan yang berbasis komunitas.

    Ada beberapa komunitas yang telah mendirikan satuan komunitas pramuka beserta dengan gugus depannya.

    6) Masih cukup banyak anggota dewasa yang memiliki dedikasi tinggi pada Gerakan Pramuka.

    Dari data di atas terbukti bahwa jumlah anggota dewasa yang berdedikasi membaktikan diri pada pembinaan anggota muda masih tetap tinggi.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20196

    BAB III

    PENILAIAN KEADAAN

    1. Kondisi Gerakan Pramuka

    a. Kekuatan

    Secara umum masyarakat dan pemerintah masih menilai Gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam ikut mendidik dan membina kaum muda Indonesia.

    Perangkat lunak yang menjadi andalan:

    1) Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

    Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 menjadi dasar yang kuat bagi Gerakan Pramuka dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai lembaga pendidikan nonformal, baik secara internal maupun eksternal.

    2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka yang berlaku sekarang adalah Keputusan Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012 Nomor 05/Munaslub/2012. AD dan ART ini merupakan jabaran dari UU No. 12 Tahun 2010.

    3) Petunjuk Penyelenggaraan yang telah dimutakhirkan

    Guna menyesuaikan petunjuk penyelenggaraan (jukran) Gerakan Pramuka dengan koalisi dan situasi masa kini, maka Kwarnas telah mengesahkan pemutakhiran 22 macam jukran. Jukran adalah petunjuk penyelenggaraan bagi pelaksanaan dari ART agar lebih dapat mendukung pelaksanaan pendidikan kepramukaan dan pengelolaan organisasi.

    4) Anggota Gerakan Pramuka secara kuantitas cukup memadai

    Jumlah anggota Gerakan Pramuka berdasarkan pendataan yang diterima oleh Kwartir Nasional terhimpun angka-angka sebagai berikut:

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 5

  • a) Anggota Muda:

    Siaga putra : 3.339.714 Siaga putri : 3.391.163

    Penggalang Penggalangputra : 3.905.869 putri : 3.786.797

    Penegak Penegakputra : 957.211 putri : 1.033.306

    Pandega Pandegaputra : 83.062 putri : 74.589

    Jumlah : 8.285.856 Jumlah : 8.285.855

    b) Anggota Dewasa:

    Pembina Pembinaputra : 242.008 putri : 210.971

    Pelatih Pelatihputra : 8.645 putri : 4.663

    Andalan Andalan putra : 34.698 putri : 15.324

    Mabi putra : 63.250 Mabi putri : 36.916

    Pinsaka Pinsakaputra : 10.192 putri : 3.614

    Staf Kwartir Staf Kwartirputra : 1.166 putri : 437

    Jumlah : 359.959 Jumlah : 271.925

    Jumlah putra: 8.645.815 Jumlah putri : 8.554.780

    Jumlah keseluruhan : 17.200.595

    5) Mulai berdirinya gugus depan yang berbasis komunitas.

    Ada beberapa komunitas yang telah mendirikan satuan komunitas pramuka beserta dengan gugus depannya.

    6) Masih cukup banyak anggota dewasa yang memiliki dedikasi tinggi pada Gerakan Pramuka.

    Dari data di atas terbukti bahwa jumlah anggota dewasa yang berdedikasi membaktikan diri pada pembinaan anggota muda masih tetap tinggi.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20196

    BAB III

    PENILAIAN KEADAAN

    1. Kondisi Gerakan Pramuka

    a. Kekuatan

    Secara umum masyarakat dan pemerintah masih menilai Gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam ikut mendidik dan membina kaum muda Indonesia.

    Perangkat lunak yang menjadi andalan:

    1) Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

    Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 menjadi dasar yang kuat bagi Gerakan Pramuka dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai lembaga pendidikan nonformal, baik secara internal maupun eksternal.

    2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka yang berlaku sekarang adalah Keputusan Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012 Nomor 05/Munaslub/2012. AD dan ART ini merupakan jabaran dari UU No. 12 Tahun 2010.

    3) Petunjuk Penyelenggaraan yang telah dimutakhirkan

    Guna menyesuaikan petunjuk penyelenggaraan (jukran) Gerakan Pramuka dengan koalisi dan situasi masa kini, maka Kwarnas telah mengesahkan pemutakhiran 22 macam jukran. Jukran adalah petunjuk penyelenggaraan bagi pelaksanaan dari ART agar lebih dapat mendukung pelaksanaan pendidikan kepramukaan dan pengelolaan organisasi.

    4) Anggota Gerakan Pramuka secara kuantitas cukup memadai

    Jumlah anggota Gerakan Pramuka berdasarkan pendataan yang diterima oleh Kwartir Nasional terhimpun angka-angka sebagai berikut:

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 5

  • dan Penerapan Teknologi, Kementerian PU, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian RI, IAKMI, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Yayasan Peduli Hutan Lestari, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, 9 buah operator selular, Arab Scout.

    10) Website Kwarnas

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki website dengan nama www.pramuka.or.id yang dikelola antara lain untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka tentang kegiatan nasional maupun internasional baik yang telah dan akan dilaksanakan.

    Website Kwarnas juga memuat berbagai jenis buku, di antaranya buku yang terkait dengan peraturan/pedoman dalam memperkuat organisasi Gerakan Pramuka, yaitu Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, petunjuk penyelenggaraan (jukran), petunjuk pelaksanaan (juklak), dan petunjuk teknis (juknis). Selain itu juga memuat buku yang berisi teknis rinci sebagai bekal pembina dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan kepada anggota muda Gerakan Pramuka di gugus depan serta buku referensi lainnya baik nasional maupun internasional yang diterjemahkan.

    11) Media cetak dan elektronik

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki media cetak berupa: Majalah Pramuka, Warta Kwarnas. Media elektronik berupa: Scout Radio, TV Pramuka.

    12) Balai Penerbit

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki balai penerbit dengan nama Pustaka Tunas Media yang menerbitkan buku-buku kepramukaan, baik yang resmi produk Kwarnas Gerakan Pramuka maupun penulis-penulis perorangan.

    13) Program Pramuka Peduli

    Kwarnas Gerakan Pramuka secara periodik telah menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dalam skema Pramuka Peduli, seperti kegiatan Pramuka Peduli

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20198

    7) Organisasi terstruktur dari tingkat gugus depan hingga tingkat nasional.

    Hingga saat ini Gerakan Pramuka memiliki 33 kwartir daerah yang kantor kwartir daerahnya berada di setiap ibukota provinsi, sedangkan kwartir cabang sebanyak 497 buah yang kantor kwartir cabangnya berada di setiap ibukota kabupaten/kota.

    8) Program kegiatan dan pertemuan pramuka di tingkat daerah, nasional, regional, dan internasional, pada umumnya dapat dilaksanakan dengan baik.

    Dalam kurun 5 tahun terakhir, Gerakan Pramuka telah menyelenggarakan berbagai kegiatan di tingkat daerah dan tingkat nasional. Kegiatan tingkat nasional antara lain Jambore Nasional, Lomba Tingkat V, Pertemuan Pramuka Luar Biasa, Perkemahan Wirakarya, Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada, Raimuna Nasional, Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi, Perkemahan Bakti Saka Bahari, Pelayaran Nusantara II dan III Saka Bahari, serta Karang Pamitran.

    Di tingkat internasional, Gerakan Pramuka pun mengirimkan utusannya, seperti Jambore Dunia, World Youth Forum dan International Scout Peace Camp. Kegiatan di tingkat regional adalah ASEAN Scout Jamboree, Asia Pacific Regional Scout Jamboree dan World Rover Moot.

    9) Telah berkembangnya kerjasama dengan berbagai organisasi dan instansi.

    Hingga saat ini Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah memiliki kerjasama dengan berbagai organisasi dan instansi. Kerjasama yang bersifat menguntungkan kedua belah pihak tersebut dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu kerjasama dalam upaya pendidikan dan kerjasama komersial dalam rangka upaya usaha dana bagi kepentingan organisasi.

    Kerjasama tersebut antara lain berupa MoU atau kerjasama dengan:

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Lingkungan Hidup, Badan Narkotika Nasional, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Pengkajian

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 7

  • dan Penerapan Teknologi, Kementerian PU, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian RI, IAKMI, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Yayasan Peduli Hutan Lestari, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, 9 buah operator selular, Arab Scout.

    10) Website Kwarnas

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki website dengan nama www.pramuka.or.id yang dikelola antara lain untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka tentang kegiatan nasional maupun internasional baik yang telah dan akan dilaksanakan.

    Website Kwarnas juga memuat berbagai jenis buku, di antaranya buku yang terkait dengan peraturan/pedoman dalam memperkuat organisasi Gerakan Pramuka, yaitu Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, petunjuk penyelenggaraan (jukran), petunjuk pelaksanaan (juklak), dan petunjuk teknis (juknis). Selain itu juga memuat buku yang berisi teknis rinci sebagai bekal pembina dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan kepada anggota muda Gerakan Pramuka di gugus depan serta buku referensi lainnya baik nasional maupun internasional yang diterjemahkan.

    11) Media cetak dan elektronik

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki media cetak berupa: Majalah Pramuka, Warta Kwarnas. Media elektronik berupa: Scout Radio, TV Pramuka.

    12) Balai Penerbit

    Kwarnas Gerakan Pramuka telah memiliki balai penerbit dengan nama Pustaka Tunas Media yang menerbitkan buku-buku kepramukaan, baik yang resmi produk Kwarnas Gerakan Pramuka maupun penulis-penulis perorangan.

    13) Program Pramuka Peduli

    Kwarnas Gerakan Pramuka secara periodik telah menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dalam skema Pramuka Peduli, seperti kegiatan Pramuka Peduli

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-20198

    7) Organisasi terstruktur dari tingkat gugus depan hingga tingkat nasional.

    Hingga saat ini Gerakan Pramuka memiliki 33 kwartir daerah yang kantor kwartir daerahnya berada di setiap ibukota provinsi, sedangkan kwartir cabang sebanyak 497 buah yang kantor kwartir cabangnya berada di setiap ibukota kabupaten/kota.

    8) Program kegiatan dan pertemuan pramuka di tingkat daerah, nasional, regional, dan internasional, pada umumnya dapat dilaksanakan dengan baik.

    Dalam kurun 5 tahun terakhir, Gerakan Pramuka telah menyelenggarakan berbagai kegiatan di tingkat daerah dan tingkat nasional. Kegiatan tingkat nasional antara lain Jambore Nasional, Lomba Tingkat V, Pertemuan Pramuka Luar Biasa, Perkemahan Wirakarya, Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada, Raimuna Nasional, Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi, Perkemahan Bakti Saka Bahari, Pelayaran Nusantara II dan III Saka Bahari, serta Karang Pamitran.

    Di tingkat internasional, Gerakan Pramuka pun mengirimkan utusannya, seperti Jambore Dunia, World Youth Forum dan International Scout Peace Camp. Kegiatan di tingkat regional adalah ASEAN Scout Jamboree, Asia Pacific Regional Scout Jamboree dan World Rover Moot.

    9) Telah berkembangnya kerjasama dengan berbagai organisasi dan instansi.

    Hingga saat ini Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah memiliki kerjasama dengan berbagai organisasi dan instansi. Kerjasama yang bersifat menguntungkan kedua belah pihak tersebut dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu kerjasama dalam upaya pendidikan dan kerjasama komersial dalam rangka upaya usaha dana bagi kepentingan organisasi.

    Kerjasama tersebut antara lain berupa MoU atau kerjasama dengan:

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Lingkungan Hidup, Badan Narkotika Nasional, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Pengkajian

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 7

  • 3) Majelis Pembimbing

    Majelis Pembimbing belum dapat memberikan dukungan moral, material, finansial maupun organisatoris secara optimal. Untuk itu perlu upaya pendekatan dan koordinasi serta konsultasi secara terus menerus oleh pengurus kwartir.

    4) Tenaga pramuka profesional (profesional scouter)

    Tenaga pramuka profesional yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan (scout executive) belum ada.

    5) Andalan kwartir

    Andalan Kwartir yang ada sebagian tidak berlatar belakang yang cukup dalam pengetahuan dan pengalaman kepramukaan.

    6) Implementasi materi pendidikan dan pelatihan

    Materi pendidikan dan pelatihan sudah dimutakhirkan akan tetapi pelaksanaannya belum optimal.

    7) Kuantitas dan kualitas buku-buku panduan kurang memadai

    Buku-buku panduan dan penyebarannya masih terbatas.

    8) Kegiatan Gerakan Pramuka kurang memiliki daya tarik

    Kurangnya kreativitas pembina menyebabkan kegiatan di gugus depan kurang menarik.

    9) Sistem informasi manajemen Gerakan Pramuka belum ada

    Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh organisasi modern adalah adanya sistem informasi manajemen yang digunakan untuk menetapkan kebijakan organisasi.

    10) Pendataan Gerakan Pramuka

    Konsep sistem pendataan telah selesai dibuat dan diuji coba tapi belum dilaksanakan secara penuh.

    11) Iuran anggota

    Iuran anggota belum berjalan sebagaimana mestinya karena belum adanya satu persepsi tentang makna iuran ini.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201910

    Lingkungan Hidup, Gizi, Pendidikan, Lebaran, Kesehatan, Bencana, dan lain-lain yang bekerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Dompet Dhuafa, Kantor UNESCO, Saka Bakti Husada, Masyarakat Peduli Bencana, Palang Merah Indonesia, dan lainnya.

    Kwarnas Gerakan Pramuka juga telah memiliki Crisis Center yang menjadi pusat informasi tentang bencana.

    14) Usaha dana Kwarnas Gerakan Pramuka

    a) beberapa unit usaha telah menghasilkan pendapatan yang dapat menunjang operasional kwartir.

    Kwarnas telah mengintensifkan upaya peningkatan pendapatan dari unit usaha yang ada untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.

    b) Adanya aset-aset yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan.

    b. Kelemahan

    Ada beberapa kelemahan dalam diri Gerakan Pramuka yang telah diidentifikasi, yaitu:

    1) Masih ada sebagian gugus depan berbasis di satuan pendidikan belum berjalan secara optimal.

    Belum optimalnya gugus depan tersebut disebabkan beberapa hal, di antaranya:

    a) kurangnya keterl ibatan pimpinan lembaga pendidikan, para guru, dan orang tua murid.

    b) kualitas dan kuantitas pembina belum memadai (terlebih pembina putri).

    c) sarana dan prasarana masih kurang.

    d) penghargaan bagi pembina belum memadai.

    2) Kualitas dan kuantitas Pelatih Pembina Pramuka

    Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina diperlukan pelatih yang jumlah dan mutunya memadai. Pada saat ini jumlah pelatih yang ada 13.437 orang, jumlah ini jauh di bawah kebutuhan karena rasio jumlah pelatih dengan pembina 1 berbanding 34.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 9

  • 3) Majelis Pembimbing

    Majelis Pembimbing belum dapat memberikan dukungan moral, material, finansial maupun organisatoris secara optimal. Untuk itu perlu upaya pendekatan dan koordinasi serta konsultasi secara terus menerus oleh pengurus kwartir.

    4) Tenaga pramuka profesional (profesional scouter)

    Tenaga pramuka profesional yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan (scout executive) belum ada.

    5) Andalan kwartir

    Andalan Kwartir yang ada sebagian tidak berlatar belakang yang cukup dalam pengetahuan dan pengalaman kepramukaan.

    6) Implementasi materi pendidikan dan pelatihan

    Materi pendidikan dan pelatihan sudah dimutakhirkan akan tetapi pelaksanaannya belum optimal.

    7) Kuantitas dan kualitas buku-buku panduan kurang memadai

    Buku-buku panduan dan penyebarannya masih terbatas.

    8) Kegiatan Gerakan Pramuka kurang memiliki daya tarik

    Kurangnya kreativitas pembina menyebabkan kegiatan di gugus depan kurang menarik.

    9) Sistem informasi manajemen Gerakan Pramuka belum ada

    Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh organisasi modern adalah adanya sistem informasi manajemen yang digunakan untuk menetapkan kebijakan organisasi.

    10) Pendataan Gerakan Pramuka

    Konsep sistem pendataan telah selesai dibuat dan diuji coba tapi belum dilaksanakan secara penuh.

    11) Iuran anggota

    Iuran anggota belum berjalan sebagaimana mestinya karena belum adanya satu persepsi tentang makna iuran ini.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201910

    Lingkungan Hidup, Gizi, Pendidikan, Lebaran, Kesehatan, Bencana, dan lain-lain yang bekerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Dompet Dhuafa, Kantor UNESCO, Saka Bakti Husada, Masyarakat Peduli Bencana, Palang Merah Indonesia, dan lainnya.

    Kwarnas Gerakan Pramuka juga telah memiliki Crisis Center yang menjadi pusat informasi tentang bencana.

    14) Usaha dana Kwarnas Gerakan Pramuka

    a) beberapa unit usaha telah menghasilkan pendapatan yang dapat menunjang operasional kwartir.

    Kwarnas telah mengintensifkan upaya peningkatan pendapatan dari unit usaha yang ada untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.

    b) Adanya aset-aset yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan.

    b. Kelemahan

    Ada beberapa kelemahan dalam diri Gerakan Pramuka yang telah diidentifikasi, yaitu:

    1) Masih ada sebagian gugus depan berbasis di satuan pendidikan belum berjalan secara optimal.

    Belum optimalnya gugus depan tersebut disebabkan beberapa hal, di antaranya:

    a) kurangnya keterl ibatan pimpinan lembaga pendidikan, para guru, dan orang tua murid.

    b) kualitas dan kuantitas pembina belum memadai (terlebih pembina putri).

    c) sarana dan prasarana masih kurang.

    d) penghargaan bagi pembina belum memadai.

    2) Kualitas dan kuantitas Pelatih Pembina Pramuka

    Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina diperlukan pelatih yang jumlah dan mutunya memadai. Pada saat ini jumlah pelatih yang ada 13.437 orang, jumlah ini jauh di bawah kebutuhan karena rasio jumlah pelatih dengan pembina 1 berbanding 34.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 9

  • 2. Lingkungan Strategik

    a. Peluang

    1) Perhatian dan dukungan pemerintah

    Gerakan Pramuka sebagai pendidikan nonformal merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, yang dalam implementasinya telah terwadahi dalam struktur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara operasional telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum yang antara lain menyebutkan bahwa kegiatan kepramukaan di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah menjadi kegiatan ekstra kurikuler wajib.

    Di samping itu sesuai dengan amanat UU RI Nomor 12 Tahun 2010 kegiatan kepramukaan terwadahi dalam struktur di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebagai konsekuensi dari hal di atas maka kegiatan kepramukaan memperoleh dana dari APBN melalui kementerian tersebut. Gerakan Pramuka juga memperoleh dana dari kementerian-kementerian lain yang memfasilitasi berbagai kegiatan kepramukaan, di antaranya kegiatan Saka, Kemah Santri Nasional, Perkemahan Wirakarya Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam.

    Kwartir daerah dan kwartir cabang juga memperoleh bantuan APBD dari pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dan bantuan fasilitas.

    2) Perhatian dan dukungan lembaga nonpemerintah

    a) WHO (World Health Organization)

    Memberikan dukungan dalam hal peranan Gerakan Pramuka menanggulangi asap merokok.

    b) MCCI (Millenium Challenge Corporation Indonesia)

    Memberikan dukungan dalam hal peranan Gerakan Pramuka meningkatkan cakupan imunisasi menjadi 80,5%.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201912

    12) Anggaran biaya

    Anggaran yang tersedia tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan yang direncanakan.

    13) Pengelolaan sumber daya (personil, material, dan keuangan)

    Pengelolaan personil, material, dan keuangan belum optimal karena perangkat lunak yang mengatur ketiga hal di atas masih banyak kekurangannya.

    14) Penelitian dan pengembangan

    Sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, telah dibentuk Puslitbang namun karena berbagai hal fungsi Puslitbang belum optimal.

    15) Status hukum kepemilikan aset tetap di beberapa kwartir

    Sebagai akibat dari kebijakan yang tidak jelas atas aset yang ada, maka kepemilikan aset tersebut menjadi terabaikan.

    16) Komunikasi antar satuan dalam Gerakan Pramuka

    Karena sistem manajemen dan besarnya jumlah anggota Gerakan Pramuka serta luas wilayah dengan kondisi geografisnya maka komunikasi antar satuan dalam Gerakan Pramuka kurang optimal.

    17) Satuan Karya Pramuka (Saka)

    Akhir-akhir ini beberapa instansi melakukan kerjasama dengan Gerakan Pramuka untuk membentuk saka. Dukungan untuk membentuk saka ini cukup bagus tetapi mengevaluasi saka-saka yang sudah ada tidak semuanya berjalan sebagaimana mestinya, antara lain disebabkan kurangnya pemahaman Gerakan Pramuka dan saka serta sumber dana yang terkadang tidak jelas.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 11

  • 2. Lingkungan Strategik

    a. Peluang

    1) Perhatian dan dukungan pemerintah

    Gerakan Pramuka sebagai pendidikan nonformal merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, yang dalam implementasinya telah terwadahi dalam struktur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara operasional telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum yang antara lain menyebutkan bahwa kegiatan kepramukaan di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah menjadi kegiatan ekstra kurikuler wajib.

    Di samping itu sesuai dengan amanat UU RI Nomor 12 Tahun 2010 kegiatan kepramukaan terwadahi dalam struktur di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebagai konsekuensi dari hal di atas maka kegiatan kepramukaan memperoleh dana dari APBN melalui kementerian tersebut. Gerakan Pramuka juga memperoleh dana dari kementerian-kementerian lain yang memfasilitasi berbagai kegiatan kepramukaan, di antaranya kegiatan Saka, Kemah Santri Nasional, Perkemahan Wirakarya Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam.

    Kwartir daerah dan kwartir cabang juga memperoleh bantuan APBD dari pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dan bantuan fasilitas.

    2) Perhatian dan dukungan lembaga nonpemerintah

    a) WHO (World Health Organization)

    Memberikan dukungan dalam hal peranan Gerakan Pramuka menanggulangi asap merokok.

    b) MCCI (Millenium Challenge Corporation Indonesia)

    Memberikan dukungan dalam hal peranan Gerakan Pramuka meningkatkan cakupan imunisasi menjadi 80,5%.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201912

    12) Anggaran biaya

    Anggaran yang tersedia tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan yang direncanakan.

    13) Pengelolaan sumber daya (personil, material, dan keuangan)

    Pengelolaan personil, material, dan keuangan belum optimal karena perangkat lunak yang mengatur ketiga hal di atas masih banyak kekurangannya.

    14) Penelitian dan pengembangan

    Sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, telah dibentuk Puslitbang namun karena berbagai hal fungsi Puslitbang belum optimal.

    15) Status hukum kepemilikan aset tetap di beberapa kwartir

    Sebagai akibat dari kebijakan yang tidak jelas atas aset yang ada, maka kepemilikan aset tersebut menjadi terabaikan.

    16) Komunikasi antar satuan dalam Gerakan Pramuka

    Karena sistem manajemen dan besarnya jumlah anggota Gerakan Pramuka serta luas wilayah dengan kondisi geografisnya maka komunikasi antar satuan dalam Gerakan Pramuka kurang optimal.

    17) Satuan Karya Pramuka (Saka)

    Akhir-akhir ini beberapa instansi melakukan kerjasama dengan Gerakan Pramuka untuk membentuk saka. Dukungan untuk membentuk saka ini cukup bagus tetapi mengevaluasi saka-saka yang sudah ada tidak semuanya berjalan sebagaimana mestinya, antara lain disebabkan kurangnya pemahaman Gerakan Pramuka dan saka serta sumber dana yang terkadang tidak jelas.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 11

  • b. Ancaman

    1) Kondisi moral kaum muda

    Kondisi moral sebagian kaum muda saat ini cukup merisaukan, antara lain pemakaian NAPZA, tawuran, hubungan seksual pranikah, dan menurunnya rasa kebangsaan.

    2) Perkembangan industrialisasi dan teknologi

    Perkembangan industrialisasi dan teknologi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kaum muda, antara lain terlihat pada gaya hidup konsumerisme, perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma budaya lokal.

    3) Kegiatan semacam kepramukaan yang dilakukan oleh organisasi di luar Gerakan Pramuka

    Adanya organisasi di luar Gerakan Pramuka yang melakukan kegiatan semacam kepramukaan dapat membingungkan kaum muda yang berada di lingkungan tersebut. Hal ini bertentangan dengan UU RI Nomor 12 Tahun 2010.

    4) Kondisi ekonomi

    Kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika sekitar angka 11 (sebelas) ribu per dolar Amerika Serikat dan tingkat inflasi yang semakin tinggi menyebabkan meningkatnya harga barang dan biaya transportasi. Hal ini mengakibatkan meningkatnya biaya penyelenggaraan kegiatan kepramukaan baik di dalam maupun di luar negeri yang terkadang di luar kemampuan Gerakan Pramuka.

    5) Perlakuan traumatik pada peserta didik

    Masih ada pembina pramuka maupun pembantu pembina yang melakukan tindakan-tindakan fisik maupun psikis yang menyebabkan trauma kepada peserta didik.

    6) Penurunan kualitas lingkungan hidup

    Kurangnya kesadaran dan disiplin masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201914

    c) Yayasan Jantung Indonesia

    Menggerakkan pola hidup sehat bagi remaja umumnya dan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya.

    3) Kebutuhan masyarakat

    a) Kebutuhan masyarakat untuk outdoor activity meningkat, sementara tempat yang tersedia kurang memadai. Gerakan Pramuka memiliki sarana terbuka berupa bumi perkemahan di pusat maupun di daerah yang dapat digunakan untuk kegiatan tersebut.

    b) Kebutuhan masyarakat tentang pendidikan watak dan budi pekerti. Banyak pendidikan pada saat ini yang lebih mengutamakan unsur intelektual sehingga unsur watak dan budi pekerti terabaikan. Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan yang mengutamakan pendidikan nilai berdasar Satya dan Darma Pramuka dapat mengisi kekurangan tersebut.

    4) Peran Gerakan Pramuka di dunia internasional

    Peran Gerakan Pramuka di dunia internasional makin meningkat, hal ini ditunjukkan dengan kepercayaan dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada Gerakan Pramuka untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan internasional antara lain International Scout Peace Camp (ISPC), World Scout Committee (WSC) Meeting, Asia Pacific Regional (APR) Scout Committee Meeting, proyek-proyek Messenger of Peace (MoP) di Indonesia, dan pelatihan bagi pelatih pembina pramuka/Course for Leader Trainers (CLT).

    Di bidang organisasi, ketua dan anggota pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka mendapat kepercayaan duduk dalam kepengurusan APR sebagai anggota committee dan sub committee.

    5) Perkembangan teknologi informasi

    Teknologi dan informasi berkembang dengan pesat dalam tiga dasa warsa terakhir. Komunikasi antar perorangan atau instansi serta akses ke sumber-sumber data dapat dilaksanakan dengan mudah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 13

  • b. Ancaman

    1) Kondisi moral kaum muda

    Kondisi moral sebagian kaum muda saat ini cukup merisaukan, antara lain pemakaian NAPZA, tawuran, hubungan seksual pranikah, dan menurunnya rasa kebangsaan.

    2) Perkembangan industrialisasi dan teknologi

    Perkembangan industrialisasi dan teknologi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kaum muda, antara lain terlihat pada gaya hidup konsumerisme, perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma budaya lokal.

    3) Kegiatan semacam kepramukaan yang dilakukan oleh organisasi di luar Gerakan Pramuka

    Adanya organisasi di luar Gerakan Pramuka yang melakukan kegiatan semacam kepramukaan dapat membingungkan kaum muda yang berada di lingkungan tersebut. Hal ini bertentangan dengan UU RI Nomor 12 Tahun 2010.

    4) Kondisi ekonomi

    Kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika sekitar angka 11 (sebelas) ribu per dolar Amerika Serikat dan tingkat inflasi yang semakin tinggi menyebabkan meningkatnya harga barang dan biaya transportasi. Hal ini mengakibatkan meningkatnya biaya penyelenggaraan kegiatan kepramukaan baik di dalam maupun di luar negeri yang terkadang di luar kemampuan Gerakan Pramuka.

    5) Perlakuan traumatik pada peserta didik

    Masih ada pembina pramuka maupun pembantu pembina yang melakukan tindakan-tindakan fisik maupun psikis yang menyebabkan trauma kepada peserta didik.

    6) Penurunan kualitas lingkungan hidup

    Kurangnya kesadaran dan disiplin masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201914

    c) Yayasan Jantung Indonesia

    Menggerakkan pola hidup sehat bagi remaja umumnya dan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya.

    3) Kebutuhan masyarakat

    a) Kebutuhan masyarakat untuk outdoor activity meningkat, sementara tempat yang tersedia kurang memadai. Gerakan Pramuka memiliki sarana terbuka berupa bumi perkemahan di pusat maupun di daerah yang dapat digunakan untuk kegiatan tersebut.

    b) Kebutuhan masyarakat tentang pendidikan watak dan budi pekerti. Banyak pendidikan pada saat ini yang lebih mengutamakan unsur intelektual sehingga unsur watak dan budi pekerti terabaikan. Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan yang mengutamakan pendidikan nilai berdasar Satya dan Darma Pramuka dapat mengisi kekurangan tersebut.

    4) Peran Gerakan Pramuka di dunia internasional

    Peran Gerakan Pramuka di dunia internasional makin meningkat, hal ini ditunjukkan dengan kepercayaan dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada Gerakan Pramuka untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan internasional antara lain International Scout Peace Camp (ISPC), World Scout Committee (WSC) Meeting, Asia Pacific Regional (APR) Scout Committee Meeting, proyek-proyek Messenger of Peace (MoP) di Indonesia, dan pelatihan bagi pelatih pembina pramuka/Course for Leader Trainers (CLT).

    Di bidang organisasi, ketua dan anggota pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka mendapat kepercayaan duduk dalam kepengurusan APR sebagai anggota committee dan sub committee.

    5) Perkembangan teknologi informasi

    Teknologi dan informasi berkembang dengan pesat dalam tiga dasa warsa terakhir. Komunikasi antar perorangan atau instansi serta akses ke sumber-sumber data dapat dilaksanakan dengan mudah.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 13

  • f. Peningkatan kompetensi pembina dan pelatih pembina pramuka dengan memantapkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

    g. Peningkatan peran dan fungsi majelis pembimbing di kwartir dan satuan.

    h. Pengadaan pelatih profesional sehingga pada tahun 2019 tercapai minimal 3 orang pelatih profesional di tingkat Kwarnas dan 2 orang tenaga pramuka profesional di tingkat kwarda.

    i. Peningkatan peran dan fungsi andalan kwartir.

    j. Tercipta dan terbinanya kerjasama sinergis antara Gerakan Pramuka dengan berbagai instansi pemerintah, khususnya Kemenpora/Dispora.

    k. Penyusunan petunjuk terkait SIM Gerakan Pramuka dan penerapannya di setiap kwartir.

    l. Pengamanan dan pemanfaatan aset Gerakan Pramuka secara optimal.

    m. Pengembangan dan pengelolaan usaha dana yang tersistem dan terencana untuk mendukung kegiatan kepramukaan.

    n. Adanya aturan yang jelas tentang bantuan pemerintah dan APBN/APBD.

    o. Adanya aturan yang jelas tentang penggunaan dana BOS.

    p. Peningkatan citra di lingkungan internal dan eksternal Gerakan Pramuka dengan memberdayakan dan memantapkan infrastruktur di semua jajaran kwartir.

    q. Menjadikan anggota Gerakan Pramuka sebagai pribadi yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan.

    r. Berperan secara aktif dalam berbagai kegiatan penentuan kebijakan kepramukaan di tingkat dunia.

    s. Memperkokoh jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri.

    t. Peningkatan jumlah gugus depan berbasis masyarakat minimal 1 tahun.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201916

    BAB IV

    PENGEMBANGAN STRATEGI

    1. Strategi Dasar

    Dengan memperhatikan analisis SWOT dan dengan mempertimbangkan pencapaian Renstra Gerakan Pramuka tahun 2009-2014, ditetapkan 7 (tujuh) strategi dasar pengembangan Gerakan Pramuka untuk jangka waktu 2014-2019, yaitu:

    a. Pemberdayaan gugus depan berbasis satuan pendidikan dan satuan karya Pramuka.

    b. Penerapan sistem pembinaan anggota dewasa secara konsisten dan konsekuen.

    c. Implementasi yang konsisten dan konsekuen dari peraturan perundang-undangan dan peraturan penyelenggaraan organisasi.

    d. Peningkatan manajemen sumber daya.

    e. Peningkatan usaha dana dan pengelolaannya.

    f. Peningkatan citra Gerakan Pramuka melalui kehumasan dan pengabdian masyarakat.

    g. Memperkuat posisi Gerakan Pramuka dalam organisasi kepramukaan dunia.

    Tujuh strategi dasar di atas adalah pilar utama untuk mencapai Visi dan Misi Gerakan Pramuka yang telah ditetapkan.

    2. Sasaran Strategi

    Berdasarkan strategi dasar, maka dikembangkan sasaran strategi sebagai berikut:

    a. Peningkatan kualitas peserta didik dengan meningkatkan kualitas pembina.

    b. Pengadaan pembina gudep, sehingga pada tahun 2019 tercapai minimal 2 orang pembina putra dan 2 orang pembina putri yang kompeten.

    c. Peningkatan peran kepala sekolah dan orang tua pada tiap gudep.

    d. Melengkapi sarana dan prasarana gudep.

    e. Peningkatan pembinaan saka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 15

  • f. Peningkatan kompetensi pembina dan pelatih pembina pramuka dengan memantapkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

    g. Peningkatan peran dan fungsi majelis pembimbing di kwartir dan satuan.

    h. Pengadaan pelatih profesional sehingga pada tahun 2019 tercapai minimal 3 orang pelatih profesional di tingkat Kwarnas dan 2 orang tenaga pramuka profesional di tingkat kwarda.

    i. Peningkatan peran dan fungsi andalan kwartir.

    j. Tercipta dan terbinanya kerjasama sinergis antara Gerakan Pramuka dengan berbagai instansi pemerintah, khususnya Kemenpora/Dispora.

    k. Penyusunan petunjuk terkait SIM Gerakan Pramuka dan penerapannya di setiap kwartir.

    l. Pengamanan dan pemanfaatan aset Gerakan Pramuka secara optimal.

    m. Pengembangan dan pengelolaan usaha dana yang tersistem dan terencana untuk mendukung kegiatan kepramukaan.

    n. Adanya aturan yang jelas tentang bantuan pemerintah dan APBN/APBD.

    o. Adanya aturan yang jelas tentang penggunaan dana BOS.

    p. Peningkatan citra di lingkungan internal dan eksternal Gerakan Pramuka dengan memberdayakan dan memantapkan infrastruktur di semua jajaran kwartir.

    q. Menjadikan anggota Gerakan Pramuka sebagai pribadi yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan.

    r. Berperan secara aktif dalam berbagai kegiatan penentuan kebijakan kepramukaan di tingkat dunia.

    s. Memperkokoh jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri.

    t. Peningkatan jumlah gugus depan berbasis masyarakat minimal 1 tahun.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201916

    BAB IV

    PENGEMBANGAN STRATEGI

    1. Strategi Dasar

    Dengan memperhatikan analisis SWOT dan dengan mempertimbangkan pencapaian Renstra Gerakan Pramuka tahun 2009-2014, ditetapkan 7 (tujuh) strategi dasar pengembangan Gerakan Pramuka untuk jangka waktu 2014-2019, yaitu:

    a. Pemberdayaan gugus depan berbasis satuan pendidikan dan satuan karya Pramuka.

    b. Penerapan sistem pembinaan anggota dewasa secara konsisten dan konsekuen.

    c. Implementasi yang konsisten dan konsekuen dari peraturan perundang-undangan dan peraturan penyelenggaraan organisasi.

    d. Peningkatan manajemen sumber daya.

    e. Peningkatan usaha dana dan pengelolaannya.

    f. Peningkatan citra Gerakan Pramuka melalui kehumasan dan pengabdian masyarakat.

    g. Memperkuat posisi Gerakan Pramuka dalam organisasi kepramukaan dunia.

    Tujuh strategi dasar di atas adalah pilar utama untuk mencapai Visi dan Misi Gerakan Pramuka yang telah ditetapkan.

    2. Sasaran Strategi

    Berdasarkan strategi dasar, maka dikembangkan sasaran strategi sebagai berikut:

    a. Peningkatan kualitas peserta didik dengan meningkatkan kualitas pembina.

    b. Pengadaan pembina gudep, sehingga pada tahun 2019 tercapai minimal 2 orang pembina putra dan 2 orang pembina putri yang kompeten.

    c. Peningkatan peran kepala sekolah dan orang tua pada tiap gudep.

    d. Melengkapi sarana dan prasarana gudep.

    e. Peningkatan pembinaan saka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 15

  • c. Tenaga pramuka profesional tersedia secara memadai.

    d. Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among serta Administrasi Kursus diterapkan secara efektif.

    3. Program Prioritas 3: Organisasi dan Manajemen

    Organisasi dan manajemen (Orjemen) dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu faktor terpenting dalam mendukung keberhasilan dan tercapainya tujuan Gerakan Pramuka.

    Program prioritas Orjemen berfokus pada peningkatan kinerja pengelola organisasi dan pembenahan sistem manajemen kelembagaan yang fleksibel dan mudah diterapkan oleh seluruh jajaran Gerakan Pramuka sesuai dengan pedoman dan ketentuan Gerakan Pramuka.Program ini juga berfokus pada upaya pengamanan dan pendayagunaan kekayaan Gerakan Pramuka sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman yang dapat diterima baik antar sesama anggota maupun mitra Gerakan Pramuka serta didukung oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

    Sasaran:

    a. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia di seluruh jajaran Gerakan Pramuka yang mampu bekerjasama dengan berbagai mitra.

    b. Tersedianya berbagai buku pedoman Gerakan Pramuka yang mudah didapat dan diterapkan di seluruh jajaran Gerakan Pramuka.

    c. Meningkatnya peran, fungsi, dan pemberdayaan aset Gerakan Pramuka yang didukung oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

    4. Program Prioritas 4: Pendanaan

    Ketersediaan dana bagi suatu organisasi adalah suatu hal yang mutlak, guna menunjang pelaksanaan gerak organisasi tersebut.

    Program prioritas pendanaan berfokus pada peningkatan kemandirian dalam pendanaan dengan pengadaan sistem usaha dana yang rapi serta mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki. Adanya dukungan dana dari pemerintah dan pemerintah daerah melalui APBN dan APBD perlu

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201918

    BAB V

    PROGRAM PRIORITAS DAN SASARAN

    1. Program Prioritas 1: Pembinaan Peserta Didik

    Pelaksanaan kegiatan kepramukaan yang menarik, menantang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan peserta didik serta situasi kondisi, bermanfaat, dan taat azas yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara dan patriot pembangunan dengan menerapkan Pr insip Dasar Kepramukaan, Sistem Among, dan Metode Kepramukaan.

    Sasaran:

    a. Peserta didik telah mencapai tingkatan Pramuka Garuda minimal 5% dari jumlah yang ada.

    b. Kegiatan kepramukaan menarik, menantang, dan bermanfaat diminati oleh peserta didik serta efisien penyelenggaraannya.

    c. Gugus depan berfungsi secara optimal.

    d. Pembinaan satuan karya pramuka mantap dan syarat kecakapan dapat berfungsi sebagai Job Creation.

    2. Program Prioritas 2: Pembinaan Anggota Dewasa

    Program prioritas ini masih berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dewasa di segala fungsi dan tugasnya, terutama tenaga pendidik, yaitu: Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Instruktur Saka dan Pemimpin yang berkualitas serta didukung dengan sistem administrasi yang mantap.

    Para anggota dewasa dibekali kemampuan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penyebarannya di semua wilayah merata sehingga dapat menggugah dan menggerakkan semangat, komitmen, dan motivasi untuk mencapai sasaran Strategik Gerakan Pramuka.

    Sasaran:

    a. Pembina Pramuka Mahir, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka dan Instruktur Saka yang berkualitas.

    b. Majelis Pembimbing dan Andalan Kwartir yang berperan dan berfungsi optimal.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 17

  • c. Tenaga pramuka profesional tersedia secara memadai.

    d. Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among serta Administrasi Kursus diterapkan secara efektif.

    3. Program Prioritas 3: Organisasi dan Manajemen

    Organisasi dan manajemen (Orjemen) dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu faktor terpenting dalam mendukung keberhasilan dan tercapainya tujuan Gerakan Pramuka.

    Program prioritas Orjemen berfokus pada peningkatan kinerja pengelola organisasi dan pembenahan sistem manajemen kelembagaan yang fleksibel dan mudah diterapkan oleh seluruh jajaran Gerakan Pramuka sesuai dengan pedoman dan ketentuan Gerakan Pramuka.Program ini juga berfokus pada upaya pengamanan dan pendayagunaan kekayaan Gerakan Pramuka sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman yang dapat diterima baik antar sesama anggota maupun mitra Gerakan Pramuka serta didukung oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

    Sasaran:

    a. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia di seluruh jajaran Gerakan Pramuka yang mampu bekerjasama dengan berbagai mitra.

    b. Tersedianya berbagai buku pedoman Gerakan Pramuka yang mudah didapat dan diterapkan di seluruh jajaran Gerakan Pramuka.

    c. Meningkatnya peran, fungsi, dan pemberdayaan aset Gerakan Pramuka yang didukung oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

    4. Program Prioritas 4: Pendanaan

    Ketersediaan dana bagi suatu organisasi adalah suatu hal yang mutlak, guna menunjang pelaksanaan gerak organisasi tersebut.

    Program prioritas pendanaan berfokus pada peningkatan kemandirian dalam pendanaan dengan pengadaan sistem usaha dana yang rapi serta mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki. Adanya dukungan dana dari pemerintah dan pemerintah daerah melalui APBN dan APBD perlu

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201918

    BAB V

    PROGRAM PRIORITAS DAN SASARAN

    1. Program Prioritas 1: Pembinaan Peserta Didik

    Pelaksanaan kegiatan kepramukaan yang menarik, menantang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan peserta didik serta situasi kondisi, bermanfaat, dan taat azas yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara dan patriot pembangunan dengan menerapkan Pr insip Dasar Kepramukaan, Sistem Among, dan Metode Kepramukaan.

    Sasaran:

    a. Peserta didik telah mencapai tingkatan Pramuka Garuda minimal 5% dari jumlah yang ada.

    b. Kegiatan kepramukaan menarik, menantang, dan bermanfaat diminati oleh peserta didik serta efisien penyelenggaraannya.

    c. Gugus depan berfungsi secara optimal.

    d. Pembinaan satuan karya pramuka mantap dan syarat kecakapan dapat berfungsi sebagai Job Creation.

    2. Program Prioritas 2: Pembinaan Anggota Dewasa

    Program prioritas ini masih berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dewasa di segala fungsi dan tugasnya, terutama tenaga pendidik, yaitu: Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Instruktur Saka dan Pemimpin yang berkualitas serta didukung dengan sistem administrasi yang mantap.

    Para anggota dewasa dibekali kemampuan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penyebarannya di semua wilayah merata sehingga dapat menggugah dan menggerakkan semangat, komitmen, dan motivasi untuk mencapai sasaran Strategik Gerakan Pramuka.

    Sasaran:

    a. Pembina Pramuka Mahir, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka dan Instruktur Saka yang berkualitas.

    b. Majelis Pembimbing dan Andalan Kwartir yang berperan dan berfungsi optimal.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 17

  • b. Menjadikan pribadi anggota Gerakan Pramuka yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan dengan melakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup.

    6. Program Prioritas 6: Hubungan Luar Negeri

    Gerakan Pramuka sebagai anggota dari Organisasi Kepramukaan di dunia (WOSM) merupakan anggota yang aktif dalam pelbagai kegiatan, baik kegiatan yang merupakan penentu kebijakan maupun pelbagai kegiatan internasional lainnya. Selain itu Gerakan Pramuka juga tumbuh di Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang secara rutin perlu dilakukan pembinaan dan dukungan informasi.

    Program Hubungan Internasional ini berfokus terhadap peningkatan kontribusi Gerakan Pramuka dalam penentuan kebijakan kepramukaan di dunia dan peningkatan jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri serta mendukung tumbuhnya gugus depan Gerakan Pramuka di Perwakilan Republik Indonesia.

    Sasaran:

    a. Berperan serta secara aktif dalam pelbagai kegiatan penentuan kebijakan kepramukaan di dunia.

    b. Memperkokoh jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri.

    c. Meningkatkan dukungan kepada seluruh gugus depan Gerakan Pramuka di Perwakilan Republik Indonesia.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201920

    ditindaklanjuti dengan pembicaraan secara menyeluruh sehingga dukungan dana dapat efisien dan efektif. Alokasi dana kegiatan di gudep yang berpangkalan di satuan pendidikan melalui skema BOS juga diupayakan realisasinya dengan jelas.

    Sasaran:

    a. Penyelenggaraan usaha dana berdasarkan petunjuk penye lengggaraan yang d imutakh i rkan dengan memperhatikan perkembangan masyarakat, kemajuan ekonomi, industri dan perdagangan yang semakin tumbuh dan berkembang.

    b. Peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki Gerakan Pramuka.

    c. Pembicaraan dengan instansi pemerintah terkait yang mengarah pada terciptanya aturan yang jelas tentang dukungan pemerintah untuk kegiatan kepramukaan, baik melalui APBN, APBD.

    5. Program Prioritas 5: Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan

    Hubungan masyarakat (Humas) dan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Gerakan Pramuka merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan dan ketahanan serta kelanjutan hidup Gerakan Pramuka, sebagai wadah organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang memerlukan dukungan masyarakat.

    Program ini berfokus pada peningkatan citra dan pengakuan peran Gerakan Pramuka sebagai salah satu sistem pendidikan nonformal yang memberikan kontribusi pada pendidikan kaum muda Indonesia melalui berbagai kegiatan promosi, publikasi, dan aksi kepedulian bagi masyarakat atau kegiatan pramuka peduli yang dikemas secara menarik dan dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

    Sasaran:

    a. Peningkatan citra di lingkungan internal dan eksternal dengan memantapkan infrastruktur di semua jajaran kwartir, serta memberdayakan gugus depan dan semua anggota Gerakan Pramuka dalam kaitan dengan kehumasan dan pengabdian masyarakat.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 19

  • b. Menjadikan pribadi anggota Gerakan Pramuka yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan dengan melakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup.

    6. Program Prioritas 6: Hubungan Luar Negeri

    Gerakan Pramuka sebagai anggota dari Organisasi Kepramukaan di dunia (WOSM) merupakan anggota yang aktif dalam pelbagai kegiatan, baik kegiatan yang merupakan penentu kebijakan maupun pelbagai kegiatan internasional lainnya. Selain itu Gerakan Pramuka juga tumbuh di Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang secara rutin perlu dilakukan pembinaan dan dukungan informasi.

    Program Hubungan Internasional ini berfokus terhadap peningkatan kontribusi Gerakan Pramuka dalam penentuan kebijakan kepramukaan di dunia dan peningkatan jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri serta mendukung tumbuhnya gugus depan Gerakan Pramuka di Perwakilan Republik Indonesia.

    Sasaran:

    a. Berperan serta secara aktif dalam pelbagai kegiatan penentuan kebijakan kepramukaan di dunia.

    b. Memperkokoh jejaring dengan berbagai organisasi kepramukaan di luar negeri.

    c. Meningkatkan dukungan kepada seluruh gugus depan Gerakan Pramuka di Perwakilan Republik Indonesia.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201920

    ditindaklanjuti dengan pembicaraan secara menyeluruh sehingga dukungan dana dapat efisien dan efektif. Alokasi dana kegiatan di gudep yang berpangkalan di satuan pendidikan melalui skema BOS juga diupayakan realisasinya dengan jelas.

    Sasaran:

    a. Penyelenggaraan usaha dana berdasarkan petunjuk penye lengggaraan yang d imutakh i rkan dengan memperhatikan perkembangan masyarakat, kemajuan ekonomi, industri dan perdagangan yang semakin tumbuh dan berkembang.

    b. Peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki Gerakan Pramuka.

    c. Pembicaraan dengan instansi pemerintah terkait yang mengarah pada terciptanya aturan yang jelas tentang dukungan pemerintah untuk kegiatan kepramukaan, baik melalui APBN, APBD.

    5. Program Prioritas 5: Pengabdian Masyarakat dan Kehumasan

    Hubungan masyarakat (Humas) dan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Gerakan Pramuka merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan dan ketahanan serta kelanjutan hidup Gerakan Pramuka, sebagai wadah organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang memerlukan dukungan masyarakat.

    Program ini berfokus pada peningkatan citra dan pengakuan peran Gerakan Pramuka sebagai salah satu sistem pendidikan nonformal yang memberikan kontribusi pada pendidikan kaum muda Indonesia melalui berbagai kegiatan promosi, publikasi, dan aksi kepedulian bagi masyarakat atau kegiatan pramuka peduli yang dikemas secara menarik dan dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

    Sasaran:

    a. Peningkatan citra di lingkungan internal dan eksternal dengan memantapkan infrastruktur di semua jajaran kwartir, serta memberdayakan gugus depan dan semua anggota Gerakan Pramuka dalam kaitan dengan kehumasan dan pengabdian masyarakat.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 19

  • Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Penerapan Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus di setiap gugus depan.

    2) Tahun 2015Penyusunan dan penyempurnaan buku panduan kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    3) Tahun 2016Uji coba kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    5) Tahun 2018Pelaksanaan kegiatan di alam terbuka di seluruh kwarda Gerakan Pramuka.

    c. Gugus depan berfungsi dan melaksanakan kegiatan kepramukaan secara berkala.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah dengan mensosialisasikan Jukran Gudep serta memberikan bantuan peralatan kepada gugus depan, mengadakan penilaian gugus depan tergiat.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Sosialisasi Jukran Gugus Depan di setiap kwartir cabang Gerakan Pramuka.

    2) Tahun 2015Menyusun panduan dan uji coba penilaian gugus depan tergiat.

    3) Tahun 2016Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201922

    BAB VI

    STRATEGI PENCAPAIAN

    1. Program Prioritas 1: Pembinaan Peserta Didik

    a. Peserta didik telah mencapai tingkatan Pramuka Garuda minimal 5% dari jumlah yang ada.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah sosialisasi Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda. Pelaksanaannya diharapkan setiap tahunnya gugus depan memotivasi para pramuka untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda sehingga pada akhir tahun 2018 Gerakan Pramuka telah memiliki 5% Pramuka Garuda.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Sosialisasi Jukran Pramuka Garuda di kwarcab sehingga setiap gudep dapat menghasilkan Pramuka Garuda.

    2) Tahun 2015Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab.

    3) Tahun 2016Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2016 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang.

    4) Tahun 2017Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2017 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang.

    5) Tahun 2018Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2018 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang. Diharapkan pada akhir tahun 2018 Gerakan Pramuka telah memiliki 5% Pramuka Garuda.

    b) Kegiatan kepramukaan menarik, menantang dan bermanfaat, diminati oleh peserta didik serta efisien penyelenggaraannya.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah pemutakhiran program peserta didik yang sesuai dengan kondisi saat ini.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 21

  • Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Penerapan Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus di setiap gugus depan.

    2) Tahun 2015Penyusunan dan penyempurnaan buku panduan kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    3) Tahun 2016Uji coba kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan kegiatan di alam terbuka untuk semua golongan.

    5) Tahun 2018Pelaksanaan kegiatan di alam terbuka di seluruh kwarda Gerakan Pramuka.

    c. Gugus depan berfungsi dan melaksanakan kegiatan kepramukaan secara berkala.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah dengan mensosialisasikan Jukran Gudep serta memberikan bantuan peralatan kepada gugus depan, mengadakan penilaian gugus depan tergiat.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Sosialisasi Jukran Gugus Depan di setiap kwartir cabang Gerakan Pramuka.

    2) Tahun 2015Menyusun panduan dan uji coba penilaian gugus depan tergiat.

    3) Tahun 2016Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201922

    BAB VI

    STRATEGI PENCAPAIAN

    1. Program Prioritas 1: Pembinaan Peserta Didik

    a. Peserta didik telah mencapai tingkatan Pramuka Garuda minimal 5% dari jumlah yang ada.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah sosialisasi Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda. Pelaksanaannya diharapkan setiap tahunnya gugus depan memotivasi para pramuka untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda sehingga pada akhir tahun 2018 Gerakan Pramuka telah memiliki 5% Pramuka Garuda.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Sosialisasi Jukran Pramuka Garuda di kwarcab sehingga setiap gudep dapat menghasilkan Pramuka Garuda.

    2) Tahun 2015Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab.

    3) Tahun 2016Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2016 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang.

    4) Tahun 2017Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2017 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang.

    5) Tahun 2018Penerapan Jukran Pramuka Garuda di 30 gudep pada masing-masing kwarcab, sehingga pada tahun 2018 setiap kwarcab minimal menghasilkan 100 orang. Diharapkan pada akhir tahun 2018 Gerakan Pramuka telah memiliki 5% Pramuka Garuda.

    b) Kegiatan kepramukaan menarik, menantang dan bermanfaat, diminati oleh peserta didik serta efisien penyelenggaraannya.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah pemutakhiran program peserta didik yang sesuai dengan kondisi saat ini.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 21

  • 5) Tahun 2018

    Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    2. Program Prioritas 2: Pembinaan Anggota Dewasa

    a. Pembina Pramuka Mahir, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Instruktur Saka dan Pemimpin yang berkualitas dalam jumlah yang memadai dan merata penyebarannya.

    Strategi pencapaiannya adalah dilakukannya penyempurnaan kurikulum dan materi KMD, KML, KPD, dan KPL yang telah dimutakhirkan serta peningkatan frekuensi kursus-kursus oleh Gerakan Pramuka atau bekerjasama dengan instansi lain yang dilaksanakan di kwarcab-kwarcab.

    Selain itu adalah penyempurnaan kurikulum Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka serta Kursus Manajemen Kwartir yang selanjutnya diselenggarakan kursus bagi Pamong Saka, Instruktur Saka dan Manajer Kwartir.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014

    a) Review rencana kebutuhan Pembina Pramuka Mahir dan Pelatih Pembina Pramuka serta Pimpinan.

    b) Penyempurnaan kurikulum dan materi KMD, KML, KPD, KPL dan Kursus Manajemen Kwartir (KMK).

    2) Tahun 2015

    a) Pelaksanaan KMD, KML, KPD, KPL dan KMK dengan kurikulum yang disempurnakan serta penyusunan kurikulum Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka.

    b) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    c) Pelaksanaan KPD di 7 kwarda.

    d) Pelaksanaan KPD dan KMK di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201924

    5) Tahun 2018Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    d. Pembinaan satuan karya pramuka mantap dan dapat berfungsi sebagai Job Creation.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah dengan melaksanakan rapat koordinasi pimpinan saka baik tingkat nasional, daerah maupun cabang setiap dua bulan sekali. Keterampilan yang diberikan dapat dijadikan lahan mendapatkan penghasilan. Pelaksanaan Perkemahan Antar Saka untuk bertukar pengalaman dan keterampilan antar anggota saka. Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka untuk mengaplikasikan dan membaktikan pengetahuan dan keterampilannya kepada masyarakat.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    2) Tahun 2015Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Antar Saka.

    3) Tahun 2016Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 23

  • 5) Tahun 2018

    Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    2. Program Prioritas 2: Pembinaan Anggota Dewasa

    a. Pembina Pramuka Mahir, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Instruktur Saka dan Pemimpin yang berkualitas dalam jumlah yang memadai dan merata penyebarannya.

    Strategi pencapaiannya adalah dilakukannya penyempurnaan kurikulum dan materi KMD, KML, KPD, dan KPL yang telah dimutakhirkan serta peningkatan frekuensi kursus-kursus oleh Gerakan Pramuka atau bekerjasama dengan instansi lain yang dilaksanakan di kwarcab-kwarcab.

    Selain itu adalah penyempurnaan kurikulum Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka serta Kursus Manajemen Kwartir yang selanjutnya diselenggarakan kursus bagi Pamong Saka, Instruktur Saka dan Manajer Kwartir.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014

    a) Review rencana kebutuhan Pembina Pramuka Mahir dan Pelatih Pembina Pramuka serta Pimpinan.

    b) Penyempurnaan kurikulum dan materi KMD, KML, KPD, KPL dan Kursus Manajemen Kwartir (KMK).

    2) Tahun 2015

    a) Pelaksanaan KMD, KML, KPD, KPL dan KMK dengan kurikulum yang disempurnakan serta penyusunan kurikulum Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka.

    b) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    c) Pelaksanaan KPD di 7 kwarda.

    d) Pelaksanaan KPD dan KMK di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201924

    5) Tahun 2018Pelaksanaan penilaian gugus depan tergiat di setiap kwarcab dan memberikan bantuan peralatan bagi gugus depan tergiat.

    d. Pembinaan satuan karya pramuka mantap dan dapat berfungsi sebagai Job Creation.

    Strategi pencapaian sasaran ini adalah dengan melaksanakan rapat koordinasi pimpinan saka baik tingkat nasional, daerah maupun cabang setiap dua bulan sekali. Keterampilan yang diberikan dapat dijadikan lahan mendapatkan penghasilan. Pelaksanaan Perkemahan Antar Saka untuk bertukar pengalaman dan keterampilan antar anggota saka. Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka untuk mengaplikasikan dan membaktikan pengetahuan dan keterampilannya kepada masyarakat.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    2) Tahun 2015Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Antar Saka.

    3) Tahun 2016Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan rapat koordinasi pimpinan saka setiap dua bulan sekali di tingkat nasional, daerah, dan cabang. Penyempurnaan materi krida Pelaksanaan Perkemahan Bakti Saka.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 23

  • 2) Tahun 2015Lokakarya tentang Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus dengan memanggil para ahli baik dari dalam maupun dari luar Gerakan Pramuka untuk menjaring masukan dan penetapan panduan.

    3) Tahun 2016Sosialisasi dan uji coba pelaksanaan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus.

    5) Tahun 2018Penerapan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus.

    6) Tahun 2019Evaluasi penerapan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus di 100 kwartir cabang.

    3. Program Prioritas 3: Organisasi dan Manajemen

    Strategi pencapaian program ini adalah dengan menginventarisir, mengkaji, dan mengevaluasi beberapa pedoman Gerakan Pramuka yang perlu dimutakhirkan sesuai dengan perkembangan jaman, dan mengevaluasi pelaksanaan kerjasama Gerakan Pramuka dalam upaya peningkatan jejaring kerjasama dengan berbagai mitra.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    a. Tahun 2014Terlaksananya pemutakhiran beberapa pedoman Gerakan Pramuka yang dituangkan dalam bentuk petunjuk penyelenggaraan yang menjadi dasar pengambilan kebijakan, serta terpeliharanya hubungan kerjasama dengan berbagai pihak.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-201926

    3) Tahun 2016

    a) Pelaksanaan KMD, KML, KPD, KPL, KMK, Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka.

    b) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    c) Pelaksanaan KPD di 7 kwarda.

    d) Pelaksanaan KPD dan KMK di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    4) Tahun 2017

    a) Pelaksanaan KMD, KML, KPD, KPL, KMK, Kursus Pamong Saka dan Kursus Instruktur Saka.

    b) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    c) Pelaksanaan KPD dan KMK di 7 kwarda.

    d) Pelaksanaan KPD di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    5) Tahun 2018

    a) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    b) Pelaksanaan KPD di 7 kwarda.

    c) Pelaksanaan KPL di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    d) Pelaksanaan Kursus Pamong dan Instruktur Saka di 100 kwarcab dan 16 kwarda.

    6) Tahun 2019

    a) Pelaksanaan KMD dan KML di 100 kwarcab.

    b) Pelaksanaan KPD di 7 kwarda.

    c) Pelaksanaan KPL di Kwarnas sebanyak 4 kali.

    d) Pelaksanaan Kursus Pamong dan Instruktur Saka di 100 kwarcab dan 17 kwarda.

    b. Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among serta Administrasi Kursus diterapkan secara efektif.

    Langkah-langkah dan upaya pencapaiannya adalah:

    1) Tahun 2014

    Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among serta Administrasi Kursus secara efektif.

    Rencana Strategis Gerakan Pramuka Tahun 2014-2019 25

  • 2) Tahun 2015Lokakarya tentang Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus dengan memanggil para ahli baik dari dalam maupun dari luar Gerakan Pramuka untuk menjaring masukan dan penetapan panduan.

    3) Tahun 2016Sosialisasi dan uji coba pelaksanaan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus.

    4) Tahun 2017Pelaksanaan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus.

    5) Tahun 2018Penerapan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus.

    6) Tahun 2019Evaluasi penerapan Panduan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Administrasi Kursus di beberapa kegiatan dan kursus-kursus di 100 kwartir cabang.

    3. Program Prioritas 3: Organisasi dan Manajemen

    Strategi pencapaian program ini adalah dengan menginventarisir,