Upload
vantu
View
231
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
KKaattaa PPeennggaannttaarrRencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tahun
2010-2014 disusun berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025; PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; Permendagri No. 16 Tahun 2010 tentang Renstra Kemendagri Tahun 2010-2014; serta Permendagri No. 41 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Kementerian Dalam Negeri.
Sebagai penjabaran dari Renstra Kemendagri Tahun 2010-2014, serta untukmenjalankan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal sesuai Permendagri Nomor 41 Tahun 2010, maka Renstra Setjen Tahun 2010-2014 mengakomodir Prioritas Nasional terkait Kewenangan Kementerian Dalam Negeri dan Kontrak Kinerja Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB-II) dengan Presiden Republik Indonesia, serta Prioritas Kementerian Dalam Negeri dan Prioritas-prioritas Lainnya yang menjadi bagian penugasan kepada Sekretariat Jenderal. Keseluruhan prioritas pembangunan dimaksud, lebih lanjut dituangkan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementarian Dalam Negeri, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Dalam Negeri. Secara umum, dokumen Renstra ini telah memuat rencana program dan kegiatan, serta indikasi alokasi pendanaannya sampai 5 (lima) tahun kedepan.
Renstra Setjen Kemendagri Tahun 2010-2014 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh Unit Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal untuk penyiapan program dan anggaran tahunan dalam kurun waktu tersebut. Dengan Ridho Tuhan YME, semoga dokumen Renstra ini dapat lebih meningkatkan kinerja Sekretariat Jenderal dalam mencapai visi kedepan.
Jakarta, SEKRETARIS JENDERAL,
DIAH ANGGRAENI
DDaaffttaarr IIss ii
KATA PENGANTAR REVISI RENSTRA SETJEN KEMENDAGRI.... ............................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... iii
I . PENDAHULUAN ....................................................................................................... I - 1
1.1 Kondisi Umum ............................................................................................ I - 2
1.2 Potensi dan Permasalahan......................................................................... I - 8
1.2.1 Potensi ......................................................................................... I - 8
1.2.2 Permasalahan .................................................................................. I - 14
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEG...................................................... II - 19
2.1 Visi ...................................................................................................... II - 19
2.2 Misi ...................................................................................................... II –
21
2.3 Tujuan ................................................................................................. II –
21
2.4 Sasaran .............................................................................................. II –
22
III .ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ..................................................................... III - 26
3.1 Arah Pembangunan Nasional Nasional dan
Kementerian Dalam Negeri .............................................................. III - 26
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal ....................... III - 29
IV. PENUTUP ............................................................................................................... IV - 1
DDaaffttaarr LLaammppii rraann
Lampiran I : Target Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembiayaan Pembangunan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 ....................... L1 – 1
1. Kegiatan Perencanaan Program dan Anggaran ............. L1 – 1
2. Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian ........................................................................ L1 – 4
3. Kegiatan Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja ................................................................................... L1 – 11
4. Kegiatan Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum ................................................................... L1 – 15
5. Kegiatan Pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga dan Keprotokolan .................................................. L1 – 17
6. Kegiatan Pengelolaan Data, Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi ............................................................ L1 – 19
7. Kegiatan Pengelolaan Penerangan .................................. L1 – 21
8. Kegiatan Pengkajian Kebijakan Strategik ....................... L1 – 26
9. Kegiatan Penataan Administrasi Kerjasama Luar Negeri .................................................................................... L1 – 28
10. Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Aset ........................................................................................ L1 – 31
Lampiran II : Target Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembiayaan Pembangunan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014..................................................................................... L2 – 1
Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur .................................................................... L2 – 1
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR : 050-928 Tahun 2011
TANGGAL : 30 Desember 2011
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2010-2014
I.PENDAHULUAN
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 mengacu pada Renstra
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, serta keberlanjutan
program dan kegiatan lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
selama 5 (lima) tahun ke depan.
Renstra Sekretariat Jenderal 2010-2014 merupakan dokumen
perencanaan jangka menengah lingkup tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal
yang memuat arah kebijakan dan strategi pembangunan, serta sebagai tolak
ukur pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal selama kurun waktu tahun 2010-
2014. Dokumen ini diharapkan mampu menuntun segenap penyelenggara Biro
dan Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam pencapaian visi, misi, tujuan,
dan sasaran yang telah ditetapkan melalui optimalisasi pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Renstra ini memuat rencana program dan kegiatan Sekretariat Jenderal,
serta indikasi alokasi pendanaannya sampai 5 (lima) tahun ke depan dengan
sistematika penyusunan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN, berisi Gambaran Kondisi Umum, Potensi dan
Permasalahan;
BAB II : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS, berisi uraian Visi, Misi,
Tujuan, dan Sasaran;
BAB III : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, berisi Arah Kebijakan Nasional dan
Kementerian Dalam Negeri, serta Arah Kebijakan dan Strategi
Sekretariat Jenderal;
BAB IV : PENUTUP, berisi Kaidah Pelaksanaan.
1.1 KONDISI UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Sekretariat
Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Dalam melaksanakan
tugas dimaksud, Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi Kegiatan Kementerian Dalam Negeri;
b. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Dalam
Negeri, serta koordinasi penyusunan kebijakan strategik lingkup Kementerian
Dalam Negeri;
c. Pembinaan Dan Pemberian Dukungan Administrasi Yang Meliputi
Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, Kerumahtanggaan, Arsip Dan
Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri;
d. Pembinaan Dan Penyelenggaraan Organisasi Dan Tatalaksana, Kerjasama,
Dan Hubungan Masyarakat;
e. Koordinasi Dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Dan Bantuan
Hukum;
f. Penyelenggaraan Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara; dan
g. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Menteri Dalam Negeri.
Pelaksanaan tugas dan fungsi ini dilakukan oleh satuan-satuan organisasi
Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yang terdiri dari: Biro
Perencanaan; Biro Kepegawaian; Biro Organisasi; Biro Hukum; Biro Umum; Pusat
Data, Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi; Pusat Penerangan; Pusat
Kajian Kebijakan Strategik; Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri; serta
Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset. Sejalan dengan tugas dan
fungsi tersebut, penyusunan Renstra Sekretariat Jenderal ini perlu
memperhatikan pencapaian program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan pembangunan lima tahun terakhir (2005-2009), baik agenda
prioritas yang telah dapat diselesaikan maupun yang masih memerlukan
penyelesaian lebih lanjut sebagai berikut:
a. Aspek Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Langkah-langkah peningkatan kualitas dalam aspek perencanaan masih
terus diupayakan melalui perumusan dan pengkoordinasian perencanaan
program dan anggaran Kementerian, terutama fasilitasi perencanaan
dekonsentrasi, tugas pembantuan dan program lintas sektor, serta
pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Dalam aspek perencanaan, telah
dihasilkan dokumen-dokumen perencanaan program, anggaran, dan evaluasi
antara lain: Rencana Strategis (Renstra) Kemendagri Tahun 2004-2009
(memuat kebijakan pembanguan jangka menengah sebagai acuan bagi
seluruh komponen lingkup Kementerian Dalam Negeri dalam menetapkan
kebijakan program pembangunan 5 tahunannya, dan untuk ditindaklanjuti ke
dalam rencana kerja tahunan); meningkatnya alokasi anggaran Kementerian
Dalam Negeri secara cukup signifikan sebesar Rp.1.003.617.900.000,- pada T.A.
2005 menjadi sebesar Rp.9.556.422.488.000,- pada T.A. 2009; peningkatan
alokasi anggaran ini diikuti pula dengan peningkatan kinerja pelaksanaan
program, baik dilihat dari realisasi keuangan yang semula 66,71% pada
tahun 2005 menjadi 80,53% pada tahun 2009, maupun realisasi fisik yang
semula 80,38% pada tahun 2008 menjadi 81,34% pada tahun 2009;
tersusunnya format restrukturisasi program dan kegiatan dari semula 32
Program pada tahun 2005 menjadi 13 program yang siap diimplementasikan
tahun 2010; sinkronisasi Program dan Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
Kerjasama luar negeri dilaksanakan melalui skema kerjasama antar negara,
kerjasama lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional,
serta kerjasama lembaga asing non pemerintah. Perumusan, penetapan
kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kerjasama Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dengan luar negeri didasari atas prinsip saling menguntungkan.
Untuk lebih optimalnya pelaksanaan kerjasama luar negeri maka disusun
regulasi pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kerjasama, monitoring
dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
Beberapa pencapaian di bidang kerjasama luar negeri antara lain:
peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah baik di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri maupun Pemerintah Daerah melalui pemanfaatan beasiswa
dan training ke luar negeri atas bantuan pihak donor; tersusunnya pedoman-
pedoman evaluasi program kerjasama teknik dengan pihak donor sesuai
kebutuhan; tertatanya pengadministrasian dan tersedianya instrumen
pengukuran kinerja program-program di jajaran Kementerian Dalam Negeri
yang didanai dengan pinjaman maupun hibah dari Lembaga Keuangan
Internasional; serta terlaksananya koordinasi lintas Kementerian/Lembaga dan
evaluasi kegiatan terkait pelaksanaan kerjasama teknik, kerjasama Sister City
dan Sister Province.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan peran Kementerian Dalam Negeri,
telah dilakukan penataan organisasi dengan Permendagri Nomor 41 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, dan
ditindaklanjuti dengan perumusan uraian tugas subbagian, seksi, dan
subbidang di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam kaitan itu pula, untuk mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri, telah dan terus dilakukan fasilitasi
dan evaluasi terhadap kelembagaan dan ketatalaksanaan melalui
perumusan pedoman dan petunjuk teknis dalam bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP), dan Analisa Beban Kerja (ABK) lingkup Kementerian Dalam
Negeri, selain itu perlu diupayakan langkah bagi akuntabilitas kinerja dan
penyusunan draf sistem manajemen kinerja untuk mengoptimalkan dan
mengukur kinerja lembaga dan individu pegawai, dengan menyediakan suatu
sistem untuk meningkatkan dan pengukuran kinerja di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri.
Hal yang sama untuk meningkatkan kinerja dan peran Pemerintah Daerah,
telah ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Petunjuk Teknis pelaksanaannya, yaitu
dengan lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007. Sejalan dengan
reformasi birokrasi dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah, maka
perlu dilakukan simplifikasi kembali terhadap pengaturan organisasi
perangkat daerah dalam rangka penyederhanaan penataan organisasi
perangkat daerah secara lebih efisien, efektif, rasional, dan proporsional.
Dalam aspek kepegawaian di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah, masih perlunya dilakukan upaya-upaya penataan
organisasi dan pengelolaan kepegawaian melalui penyusunan pedoman,
petunjuk teknis, dan fasilitasi terkait analisis jabatan, penataan
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan evaluasi kinerja Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah; perencanaan kebutuhan pegawai dan Diklat
pegawai; penyusunan rencana pola karir dan pelaksanaan mutasi pegawai;
serta pengembangan kinerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai. Sejalan
dengan kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan kepegawaian,
Menteri Dalam Negeri mempunyai peranan yang strategis dalam kaitannya
dengan pembinaan dan pengawasan di bidang kepegawaian sebagaimana
diamanatkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pada Pasal 135 bahwa
pembinaan dan pengawasan manajemen PNS di daerah dikoordinasikan
oleh Menteri Dalam Negeri. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan melakukan
reinventarisasi dan pemetaan jumlah PNS di daerah dengan melibatkan
Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terkait.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik
Dalam aspek regulasi terutama menyangkut penyusunan dan penataan
produk hukum, telah dilakukan pengkoordinasian penyusunan peraturan
perundang-undangan yang menyangkut tugas Kementerian Dalam Negeri;
evaluasi peraturan dan kebijakan daerah, serta fasilitasi penyusunan
Peraturan Daerah; pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa
hukum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; serta pengkoordinasian
dengan Kementerian terkait dalam rangka analisis kebijakan daerah. Terkait
dengan evaluasi Peraturan Daerah (Perda), ke depan, perlu terus
mengintensifkan kegiatan evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap
Perda-Perda bermasalah.
Dalam aspek kebijakan strategik, senantiasa dilakukan koordinasi dalam
mengkaji isu strategis dan masalah strategis yang terkait dengan tugas dan
fungsi kementerian Dalam Negeri. Hasil kajian tersebut disusun dalam
beberapa dokumen penting, seperti dokumen Perkiraan Strategis Nasional
(Kirstranas) Kementerian Dalam Negeri (sebagai kajian menyeluruh terhadap
berbagai isu strategis), dan dokumen hasil kajian untuk setiap isu strategis
(seperti kajian atas isu strategis tentang politisasi birokrasi dalam Pemilu-
kada). Isu strategis yang menjadi fokus kajian, antara lain aspek politik,
pemerintahan, hukum, dan keamanan, aspek kesejahteraan rakyat, dan
aspek perekonomian yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian
Dalam Negeri. Selain itu, dalam rangka dukungan pelaksanaan reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, telah disusun dokumen
kebijakan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri, yaitu “Dokumen
Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri” dan “Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014”.
d. Aspek Data, Informasi, Komunikasi, Telekomunikasi, dan Kehumasan
Untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah, khususnya dalam hal penyediaan data,
informasi, komunikasi, dan telekomunikasi, telah dilakukan upaya-upaya:
pengelolaan data, informasi, sistem informasi, jaringan komunikasi, fasilitasi
media layanan informasi publik, dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan e-
government di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah; pengamanan kelancaran semua informasi yang dikecualikan. Aspek
ini cukup penting dalam memberikan dan membentuk citra positif terhadap
keberadaan Kementerian Dalam Negeri untuk membangun kepercayaan dan
hubungan yang baik dengan stakeholders dan publik. Ke depan, kualitas
penyediaan data, informasi, komunikasi, telekomunikasi dan
penyelenggaraan kehumasan dimaksud ini perlu terus ditingkatkan demi
memberikan pelayanan yang baik kepada publik umumnya dan pencapaian
tujuan organisasi Kementerian Dalam Negeri pada khususnya.
Untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah khususnya dalam hal penyediaan data,
informasi, komunikasi, dan penyelenggaraan kehumasan, telah dilakukan
upaya-upaya: pengelolaan data, informasi, sistem informasi, jaringan
komunikasi, fasilitasi media layanan informasi publik, dan fasilitasi
pembinaan penyelenggaraan e-government di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; pengamanan kelancaran semua
informasi yang dikecualikan; pengumpulan, penyaringan, dokumentasi dan
penerbitan; fasilitasi penyelenggaraan publikasi dan pengaduan masyarakat;
pengelolaan urusan perpustakaan Kementerian; serta perumusan kebijakan
fasilitasi pelaksanaan penerangan masyarakat. Aspek ini cukup penting
dalam memberikan dan membentuk citra positif terhadap keberadaan
Kementerian Dalam Negeri untuk membangun kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan stakeholders dan publik. Ke depan, kualitas penyediaan
data, informasi, komunikasi, telekomunikasi dan penyelenggaraan
kehumasan dimaksud ini perlu terus ditingkatkan demi memberikan
pelayanan yang baik kepada publik umumnya dan pencapaian tujuan
organisasi Kementerian Dalam Negeri pada khususnya.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, serta Sarana dan Prasarana
Dari aspek pengelolaan keuangan, telah dilakukan pembinaan dan
pelaksanaan administrasi keuangan dan pengelolaan aset, yaitu: pembinaan
perbendaharaan dan pembinaan pelaksanaan verifikasi, penyusunan laporan
keuangan, serta pembinaan dan pelaksanaan barang milik negara, baik
lingkup Sekretariat Jenderal dan maupun Kementerian Dalam Negeri. Hal ini
diarahkan dalam rangka upaya perbaikan dan penataan administrasi
pengelolaan keuangan dan aset Kementerian Dalam Negeri untuk menuju
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Memperhatikan kondisi pengelolaan keuangan pada beberapa tahun
sebelumnya, khususnya hasil audit BPK terhadap laporan Keuangan
Kementerian Dalam Negeri dari tahun 2005 sampai dengan 2008, maka
Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri adalah
“Disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat“. Kondisi tersebut dikarenakan
lemahnya Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas pengelolaan keuangan dan
Barang Milik Negara (BMN). Dalam upaya mengatasi hal tersebut pada tahun
2009 dibentuklah “Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset” di
Lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, yang
diharapkan dapat menjawab dan menuntaskan persoalan Opini Disclaimer
menuju Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2009 Laporan
Keuangan Kementerian Dalam Negeri telah memperoleh Opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP).
Sehubungan dengan pencapaian target menuju Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dimaksud, telah dilakukan upaya-upaya fasilitasi dan
pembinaan di bidang pengelolaan keuangan, aset, serta sarana dan
prasarana, antara lain melalui pembinaan pengelolaan keuangan,
bendaharawan, pelaksanaan verifikasi dan akuntansi, pembinaan dan
pelaksanaan inventarisasi barang milik negara, pembinaan dan pengelolaan
urusan rumah tangga di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN
Identifikasi potensi dan permasalahan dalam jangka menengah yang
dihadapi Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut:
1.2.1 Potensi
Sekretariat Jenderal sebagai unsur pembantu pimpinan Kementerian
Dalam Negeri mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis dalam rangka
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri. Tugas dan fungsi dimaksud meliputi koordinasi kegiatan,
koordinasi penyusunan rencana dan program, pembinaan dan pemberian
dukungan kepegawaian, keuangan, organisasi dan tatalaksana, kerjasama,
pemberian informasi dan hubungan masyarakat, serta koordinasi dan penyusunan
peraturan perundang-undangan dan pengelolaan aset Kementerian Dalam Negeri.
Sehubungan dengan hal tersebut, potensi yang dimiliki Sekretariat Jenderal
dalam menjalankan peran dan fungsinya dapat diuraikan sesuai aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Aspek Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Telah tersedianya berbagai regulasi bagi payung hukum pelaksanaan
tugas dan fungsi di bidang perencanaan dan kerjasama luar negeri,
kejelasan struktur organisasi dan tata kerja, tugas dan fungsi, kuantitas
dan kualitas SDM yang cukup memadai, serta sarana dan prasarana
kerja yang memadai. Hal ini sangat mendukung proses kerja seluruh
pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Reformasi kebijakan Pemerintah di bidang perencanaan dan
penganggaran telah mendorong terciptanya sinkronisasi dan
penyesuaian terhadap mekanisme perencanaan program dan anggaran
dalam lingkup internal Kementerian Dalam Negeri. Hal ini berimplikasi
pada berubahnya struktur program dan anggaran yang lebih
berorientasi pada efisiensi dan capaian kinerja di setiap komponen/ unit
kerja lingkup Kementerian Dalam Negeri.
Kebijakan-kebijakan percepatan pelaksanaan pembangunan Pemerintah
mendorong efektifitas pencapaian sasaran-sasaran program prioritas
Nasional dan Kementerian Dalam Negeri secara lebih terfokus dan tepat
waktu. Hal ini ikut mendorong peningkatan pelaksanaan sistem
monitoring dan evaluasi.
Pelaksanaan kerjasama luar negeri semakin meningkat dalam kapasitas
kerjasama antar negara, kerjasama lembaga keuangan internasional dan
organisasi internasional serta kerjasama lembaga asing non pemerintah.
Kerjasama luar negeri dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
pembangunan di berbagai aspek dan berimplikasi positif terhadap peran
Kementerian Dalam Negeri dalam upaya pengembangan daerah,
peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, penanganan kesenjangan
antar daerah, pemberdayaan masyarakat, peningkatan pelayanan publik
dan penanggulangan kemiskinan.
Kementerian Dalam Negeri sesuai perannya memiliki kewenangan untuk
mengatur pengelolaan administrasi maupun teknis kerjasama luar negeri.
Untuk itu dikembangkan penyusunan bank data sebagai sumber informasi
kerjasama luar negeri termasuk pemetaan wilayah kerjasama yang
komprehensif. Untuk mengikuti perkembangan tata kerjasama luar negeri
maka dilakukan penyempurnaan regulasi sebagai upaya menangkap
peluang-peluang kerjasama luar negeri yang dibutuhan oleh Pemerintah
maupun Pemerintah Daerah. Lembaga-lembaga donor memberikan
dukungan yang semakin meningkat dewasa ini antara lain dengan
menginisiasi diklat khusus, serta melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan/pengelolaan program kerjasama luar negeri.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian
Penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat pusat maupun di daerah
membutuhkan SDM dalam hal ini aparatur yang handal dan profesional
sehingga memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi
pemerintahan secara efektif berdasarkan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik. Sejalan dengan itu Sekretariat Jenderal dapat
melakukan upaya pembinaan aparatur Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah dalam rangka memantapkan prinsip-prinsip
penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik serta reformasi birokrasi.
Dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan kelembagaan dan
pembinaan aparatur, Sekretariat Jenderal dapat melakukan berbagai
upaya dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap kelembagaan
lingkup Sekretariat Jenderal, Kementerian Dalam Negeri, maupun
terhadap Pemerintah Daerah.
Sekretariat Jenderal dapat melakukan pembinaan administrasi dan
memberikan dukungan dalam penyelenggaraan tugas-tugas Kementerian
Dalam Negeri, melakukan penataan terhadap sarana dan prasarana fisik,
dan melakukan upaya peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
dalam hal ini aparatur yang handal dan sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, pada Pasal 135 ditegaskan Pembinaan dan
pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan
pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah
oleh Gubernur. Amanat Undang-Undang ini hendaknya dapat dimaknai
secara komprehensif oleh Gubernur selaku wakil pemerintah pusat untuk
melaksanakan pembinaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil di
daerah. Hal ini penting agar setiap permasalahan yang menyangkut
pembinaan kepegawaian di lingkungan Kabupaten/Kota dapat
diselesaikan di tingkat Provinsi dengan tetap mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Namun apabila penyelesaian
permasalahan kepegawaian tersebut memang tidak dapat diselesaikan di
tingkat provinsi, maka dapat difasilitasi oleh Pemerintah Pusat.
Mekanisme yang demikian sangat penting untuk menjaga hubungan yang
sinergis, efektif dan efisien antar level pemerintahan.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik
Kompleksitas isu-isu strategis yang terkait dengan tugas dan fungsi
Kementerian Dalam Negeri, memerlukan kemampuan pegawai dalam
mencermati isu-isu strategis dan menelaahnya menjadi masalah
strategis, serta menganalisis masalah strategis dan menawarkan
alternatif pilihan kebijakan kepada Pimpinan Kementerian Dalam Negeri
untuk menagatasi masalah strategis. Pola kerja seperti ini memerlukan
dukungan data dan informasi yang memadai, serta kompetensi aparatur
dalam melakukan kajian kebijakan. Potensi yang dimiliki saat ini adalah
terbangunnya database isu strategis, dukungan data dan informasi dari
media massa, serta soliditas koordinasi dengan komponen/unit kerja
terkait dalam penyediaan data terkini di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri, yang dimanfaatkan untuk analisis kebijakan strategis. Pentingnya
penyediaan data dan informasi terkini berkenaan dengan isu strategis,
sangat dibutuhkan dalam melakukan analisis kebijakan strategik secara
cepat (desk analysis), selain dilakukan analisis kebijakan strategis
melalui kajian lapangan. Dukungan pegawai yang berkompeten sangat
penting dalam melakukan analisis kebijakan strategis di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri.
Posisi dan kedudukan Sekretariat Jenderal sebagai koordinator dan
fasilitator dalam melakukan kajian dan perumusan kebijakan dan
program strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri merupakan faktor
penunjang dalam menentukan atau menghasilkan kualitas regulasi dan
kebijakan strategik yang lebih terpadu dan sinergis sehingga
kecenderungan overlapping kebijakan dapat dihindarkan.
Demikian juga, dengan tersusunnya beberapa dokumen Reformasi
Birokrasi akan sangat membantu terhadap percepatan tersusunnya
roadmap Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri sehingga
diharapkan dapat mendorong profesionalisme aparatur dan peningkatan
kinerja Kementerian Dalam Negeri.
d. Aspek Data, Informasi, Komunikasi, Telekomunikasi, dan Kehumasan
Perkembangan media cetak dan media elektronik sangat pesat,
semenjak adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,
berdasarkan Undang-Undang ini pada Bab IV dan Pasal 9 ayat (1)
mengamanatkan bahwa: Setiap warga negara Indonesia dan negara
berhak mendirikan perusahaan pers. Hal ini merupakan potensi yang
paling baik bagi Pemerintah khususnya Kementerian Dalam Negeri untuk
menjalin mitra kerja yang baik terhadap insan pers.
Tingginya aktivitas penyampaian aspirasi dan pengaduan masyarakat
kepada Kementerian Dalam Negeri sebagai konsekuensi implementasi
otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah secara langsung. Hal ini
perlu disikapi dengan adanya respon yang cepat dalam penanganan
pengaduan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam berbagai
bentuk, baik secara langsung melalui unjuk rasa atau delegasi, maupun
tidak langsung melalui surat, website, kotak surat, isu dan pemberitaan
media aktual.
Dengan diterbitkannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, segenap informasi menjadi lebih bersifat terbuka dan
dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik. Pengaturan ini
bertujuan menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana dan
program kebijakan publik, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan publik guna mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik, yakni: transparan, efektif, efisien,
akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kondisi ini merupakan
suatu potensi untuk mendorong Kementerian Dalam Negeri selalu
mampu menyediakan dan menyampaikan berbagai informasi dan
penerangan secara benar, lengkap dan akurat, terutama berkaitan
dengan berbagai kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, serta Sarana dan Prasarana
Tersedianya Pedoman Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Aset, serta
Laporan Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Aset di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dalam rangka tertib administrasi keuangan
dan pengelolaan aset yang dapat diukur dari prosentase penyelesaian
verifikasi pembukuan dan pelaporan keuangan lingkup Sekretariat
Jenderal, prosentase hasil LHP lingkup Sekretariat Jenderal dan
Kementerian Dalam Negeri yang ditindaklanjuti, serta jumlah
Bendaharawan lingkup Sekretariat Jenderal dan Kementerian Dalam
Negeri yang memenuhi persyaratan.
Meningkatnya kualitas dan pertanggungjawaban keuangan yang
transparan dan akuntanbel dengan target peningkatan kualitas Opini
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri untuk Laporan Keuangan tiap tahun dan
menghilangkan Opini Disclaimer (Tidak Menyatakan Pendapat).
Terlibat secara aktif dalam Menyusun Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis) serta manual praktis lainnya tentang
Sistim Akuntansi Instansi (SAI) dan Pengelolaan Asset di lingkungan
Komponen Kementerian Dalam Negeri dan Daerah Penerima dana
Dekonsentrasi (DK) dan Tugas Pembantuan (TP).
1.2.2 Permasalahan
Keberhasilan suatu organisasi akan sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, baik secara
internal maupun eksternal. Untuk dapat selalu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan yang cepat dan sulit diprediksi, setiap organisasi perlu
memperhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait permasalahan yang
mempengaruhi organisasi dalam suatu proses perencanaan. Pemetaan terhadap
permasalahan Sekretariat Jenderal tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek
berikut:
a. Aspek Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Salah satu permasalahan yang cukup mendasar saat ini adalah belum
ada indikator yang jelas untuk mengukur efektifitas pengelolaan
anggaran dalam beberapa program/kegiatan, terutama terkait dengan
tingkat korelasi dan konsistensi antara tugas fungsi dengan kegiatan yang
dilaksanakan. Hal ini di indikasikan dari beberapa permasalahan yang
sudah berlangsung cukup lama namun belum sepenuhnya dapat
ditangani dan diselesaikan secara baik, seperti lemahnya kinerja daerah-
daerah otonom baru, belum optimalnya pelaksanaan Otsus, belum
optimalnya pemanfaaatan tata ruang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, belum optimalnya penyelesaian sengketa batas antar daerah,
dan lain sebagainya.
Reformasi kebijakan Pemerintah di bidang perencanaan dan
penganggaran memerlukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap
mekanisme perencanaan program dan anggaran dalam lingkup internal
Kementerian Dalam Negeri. Hal ini berimplikasi pada berubahnya struktur
program dan anggaran yang lebih berorientasi pada efisiensi dan capaian
kinerja di setiap komponen/unit kerja lingkup Kementerian Dalam Negeri.
Di sisi lain, masih diperlukan upaya-upaya yang lebih terarah dalam
rangka mewujudkan efisiensi perencanaan anggaran lingkup
Kementerian Dalam Negeri.
Monitoring dan evaluasi lingkup perencanaan program dan anggaran yang
dilaksanakan saat ini umumnya belum berjalan efektif, sehingga kendala
dan permasalahan yang ditemukan belum sepenuhnya dapat
ditindaklanjuti penyelesaiannya.
Kurangnya komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi karena keterbatasan anggaran serta
pengupayaan keberlanjutan program kerjasama (sustainability).
Kurang efektifnya koordinasi kerjasama luar negeri pada aspek
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kerjasama antar negara,
kerjasama lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional
serta kerjasama lembaga asing non pemerintah di tingkat Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
Kurangnya daya dukung regulasi kerjasama luar negeri yang mengatur
kerjasama antar negara, kerjasama lembaga keuangan internasional dan
organisasi internasional serta kerjasama lembaga asing non pemerintah.
Kurangnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah pusat dan
daerah dalam penata kelolaan kerjasama antar negara, kerjasama
lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional serta
kerjasama lembaga asing non pemerintah.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian
Masih diperlukannya penyesuaian dalam rangka memposisikan peran
Kementerian Dalam Negeri sebagai koordinator penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2009 tentang Kementerian Negara, serta Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Masih adanya kecenderungan Kementerian/Lembaga untuk memperkuat
kelembagaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya di daerah melalui
undang-undang sektoral Kementerian/Lembaga yang bersangkutan yang
mengamanatkan pembentukan kelembagaan sebagai bagian dari
organisasi perangkat daerah.
Masih belum taatnya sejumlah daerah untuk melaksanakan penataan
struktur dan organisasi di daerah sebagaimana amanat dari PP Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Belum tersedianya informasi jabatan Eselon-I dan II di tingkat provinsi dan
Kabupaten/Kota, sehingga upaya-upaya penataan kelembagaan,
kepegawaian, ketatalaksanaan, dan perencanaan pendidikan dan
pelatihan belum dapat berjalan dengan baik.
Belum tersedianya data akurat jumlah Pegawai Negeri Sipil di daerah
dalam rangka pemetaan rasio pelayanan publik.
Perlunya pengaturan pengembangan pola karier Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Berkembangnya politisasi dalam birokrasi pada proses pengangkatan dan
pemberhentian pejabat struktural di daerah, yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
Masih terkendalanya pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 10 Tahun 2006 tentang Perpindahan menjadi Pegawai Negeri Sipil
Pusat dan Daerah, sebagai amanat Pasal 136 Undang-Undang Nomor 32
tahun 2004.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik
Belum efektifnya penyelenggaraan penanganan perkara dan perolehan
data-data pendukung yang terkait dengan obyek gugatan sehingga
menyebabkan penanganan perkara tidak dapat dilakukan secara optimal
sesuai dengan jadwal persidangan yang telah ditentukan.
Kurangnya tenaga legal drafter dalam mendukung perencanaan dan
pelaksanaan regulasi lingkup Kementerian Dalam Negeri.
Masih banyak Peraturan Daerah yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
yang bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih
tinggi dan peraturan perundangan lainnya, sehingga berimplikasi
terganggunya iklim investasi di Daerah, beban ekonomi tinggi dan
menghambat arus perdagangan antar daerah serta eksport import.
Belum adanya kebijakan yang terkait dengan penataan struktur
kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat (birokrasi) di Pusat/Daerah
yang sudah terlanjur besar dan belum mengakomodasikan urusan wajib
terkait dengan pelayanan dasar dan urusan pilihan sehingga diperlukan
adanya percepatan reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
d. Aspek Data, Informasi, Komunikasi, Telekomunikasi dan Kehumasan
Belum terwujudnya koordinasi dan integrasi yang baik dalam
pengelolaan dan pemanfaatan data dan informasi strategis,
pengembangan sistem informasi dan jaringan komunikasi, media layanan
informasi publik, fasilitas layanan pengamanan kelancaran berita dan
informasi yang dikecualikan, serta pembinaan e-government di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Belum adanya pemahaman dan persamaan persepsi antar
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian atas pembinaan
dan pengawasan pengelolaan informasi publik di daerah.
Belum adanya pedoman yang mengatur tentang tata kelola
penyelenggaraan sistem informasi, dan pemanfaatan teknologi informasi,
mengakibatkan masih kurangnya partisipasi dari setiap komponen/unit
kerja dalam rangka pemutakhiran data/informasi dalam rangka
pembinaan, pengendalian, dan koordinasi dalam penyelenggaraan dan
pengembangan sistem informasi dan pemanfaatan teknologi informasi
yang terintegrasi.
Belum tersedianya regulasi yang mengatur pengiriman/penerimaan
berita/informasi mengakibatkan masih kurangnya pemahaman dari
setiap komponen/unit kerja mengenai kriteria berita/informasi yang
dikirimkan dan diterima.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, Aset, Serta Sarana dan Prasarana
Terbatasnya SDM Aparatur, baik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
maupun Pemerintah Daerah (Penerima dana Dekonsentrasi, Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama) dalam memahami konsep dan
strategi administrasi keuangan dan pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN), termasuk dalam mengoperasikan Aplikasi Sistem Akuntansi Instansi
(SAI).
Masih adanya Satuan Kerja (Satker) pengelola Dana Dekonsentrasi, Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama yang belum menyampaikan Laporan
Keuangan secara periodik dan tepat waktu, serta masih terdapatnya BMN
di Daerah yang belum dilaporkan dan dicatat.
Tidak/belum terselesaikannya usulan-usulan penghapusan BMN dari unit
kerja lain di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
Terbatasnya SDM teknis, terutama dalam bidang arsitektur, sipil,
mekanikal dan elektrikal dalam mendukung tugas-tugas pemeliharaan
dan pengelolaan di bidang umum.
Kurangnya rasa memiliki terhadap aset untuk pemeliharaan atau
pengamanan bagi yang menggunakan, serta masih terdapatnya BMN
yang dikuasai oleh Pejabat/Pegawai yang alih tugas dan atau pensiunan
yang tidak/belum dikembalikan.
IIII.. VVIISSII,, MMIISSII,, TTUUJJUUAANN,, DDAANN SSAASSAARRAANN SSTTRRAATTEEGGIISS
2.1 V I S I
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan koordinasi
penyelenggaraan tugas, serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kementerian, telah ditetapkan rumusan Visi Sekretariat Jenderal untuk diangkat
dalam Renstra Sekretariat Jenderal 2010-2014. Visi yang ditetapkan tersebut
merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik
sesuai kondisi obyektif dalam lima tahun ke depan, yaitu:
“Terwujudnya Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yang mampu
memberikan pelayanan prima menuju tata kelola pemerintahan yang baik dalam
mendukung penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam negeri pada tahun
2014”.
Visi Sekretariat Jenderal tersebut diarahkan untuk membawa Sekretariat
Jenderal Kementerian Dalam Negeri menjadi suatu organisasi yang dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan, dan
akuntabel. Kata kunci dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), merupakan perwujudan
dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Prinsip-
prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik antara lain: Akuntabilitas;
Pengawasan; Daya tanggap; Profesionalisme; Efisiensi dan Efektivitas;
Transparansi; Kesetaraan; Wawasan ke depan; Partisipasi; dan Penegakan
hukum.
Pelayanan Prima, merupakan suatu dedikasi pemberian pelayanan secara baik
dan berkualitas, yakni pelayanan secara profesional, sesuai kebutuhan,
transparan, dan terukur dari segi waktu, serta hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan dan tanggung gugat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, didefinisikan bahwa: “pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”. Dalam konteks tugas dan
fungsi Sekretariat Jenderal, lingkup pelayanan terkait erat dengan aspek-aspek:
koordinasi perencanaan dan fasilitasi kerjasama luar negeri; pengelolaan
organisasi, tatalaksana dan kepegawaian; fasilitasi penyusunan regulasi dan
perumusan kebijakan strategik; pelayanan data, informasi, komunikasi,
telekomunikasi dan kehumasan; fasilitasi pengelolaan keuangan, aset; serta
penyediaan sarana dan prasarana.
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Dalam Negeri, merupakan
penyelenggaraan sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang menganut asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi
sesuai peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan
dalam negeri dilakukan dengan memperhatikan keserasian hubungan antar
susunan pemerintahan, serta bertujuan untuk memantapkan pelaksanaan
otonomi daerah.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
memposisikan Kementerian Dalam Negeri sebagai Kementerian Utama
(triumvirat), dan selanjutnya di dalam Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon-I Kementerian Negara, tugas Kementerian
Dalam Negeri adalah: “menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam
negeri dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara”. Lebih lanjut disebutkan bahwa
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas: “melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri”.
Mencermati ketiga kata kunci di atas, dalam rangka mewujudkan pelayanan
prima menuju tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri dimaksud, seluruh
unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal harus mampu bekerja secara
optimal. Mengingat tugas dan fungsinya yang strategis tersebut, visi Sekretariat
Jenderal ini perlu dijabarkan ke dalam misi, tujuan, dan sasaran yang secara
hirarkis saling berkesinambungan untuk pencapaian visi dimaksud.
2.2 M I S I
Misi Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yang ditetapkan
merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai Visi dimaksud.
Rumusan Misi yang diangkat di dalam Renstra Sekretariat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 didasarkan pada isu-isu strategis dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal untuk lima tahun ke
depan, yaitu:
M1: Memantapkan pengelolaan perencanaan dan kerjasama luar negeri lingkup
Kementerian Dalam Negeri yang berbasis kinerja, bermanfaat dan terukur.
M2: Memantapkan organisasi dan kepegawaian Kementerian Dalam Negeri
yang efisien, efektif dan proporsional, dengan didukung oleh SDM aparatur
yang profesional dan bebas KKN.
M3: Memantapkan produk hukum dan kebijakan Kementerian Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan dapat
dipertanggungjawabkan.
M4: Memantapkan kualitas informasi dan kehumasan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam negeri secara aktual dan terpercaya dengan sistem
layanan dan akses informasi berbasis e-government.
M5: Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan
aset, serta standar pelayanan umum di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri secara berkualitas dan memadai.
2.3 TUJUAN
Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi Sekretariat Jenderal
diatas, perlu dirumuskan langkah-langkah secara terarah dalam bentuk tujuan
strategis yang lebih operasional. Tujuan strategis organisasi merupakan
penjabaran atau implementasi pernyataan visi dan misi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang
agar diketahui apa yang harus dilaksanakan dengan memperhatikan sumber daya
dan kemampuan yang dimiliki.
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut di atas,
Sekretariat Jenderal telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode
waktu 2010-2014 yakni:
T1: Meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan dan kerjasama luar negeri
dalam aspek program, anggaran dan monev Kementerian Dalam Negeri
dan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
T2: Meningkatkan kualitas organisasi dan kepegawaian dalam rangka
optimalisasi kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
T3: Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan strategik
lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi
penyelesaian sengketa hukum.
T4: Meningkatkan kualitas pengelolaan data, informasi, komunikasi dan
kehumasan lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung
pelayanan informasi publik.
T5: Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara
(BMN) Kementerian Dalam Negeri, serta pelayanan umum, dan sarana dan
prasarana gedung kantor lingkup Kementerian Dalam Negeri.
2.4 SASARAN
Penetapan sasaran mempunyai peranan penting dalam memberikan
fokus pada penyusunan kegiatan agar lebih bersifat spesifik, terukur, dapat
dicapai, dan mempunyai jangka waktu pelaksanaan. Untuk itu Sekretariat
Jenderal telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu
2010-2014 sebagai penjabaran dari tujuan diatas, yaitu:
1. Tersedianya dokumen perencanaan tahunan dan perencanaan
jangka menengah, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
agenda strategis Kementerian Dalam Negeri; ---------------------------- (T1S1)
2. Tertatanya administrasi kerjasama Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dengan pihak luar negeri; ----------------------------------------- (T1S2)
3. Terselenggaranya peningkatan kualitas organisasi dan
ketatalaksanaan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah; ----------------------------------------------------------------------- (T2S1)
4. Terselenggaranya peningkatan kualitas manajemen kepegawaian
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; ------------------- (T2S2)
5. Tersedianya program legislasi, produk hukum, fasilitasi penyelesaian
sengketa dan bantuan hukum Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah, serta evaluasi kebijakan daerah; -------------------- (T3S1)
6. Tersedianya hasil kajian kebijakan strategik dan kebijakan
Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri secara
terintegrasi; ----------------------------------------------------------------- (T3S2)
7. Terselenggaranya pengelolaan data, informasi, dan komunikasi
berbasis teknologi informasi, penyebarluasan informasi publik, serta
fasilitasi penyelenggaraan e-goverment lingkup Kementerian Dalam
Negeri; ----------------------------------------------------------------------- (T4S1)
8. Terselenggaranya pengelolaan dan pelayanan dokumentasi,
fasilitasi penerangan dan pengaduan masyarakat, serta
pengelolaan urusan perpustakaan; --------------------------------------- (T4S2)
9. Terselenggaranya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Dalam
Negeri dalam rangka Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); --------- (T5S1)
10. Terselenggaranya ketatausahaan, rumah tangga dan urusan
keprotokolan serta tersedianya dan terkelolanya fasilitas layanan
perkantoran di lingkungan Sekretariat Jenderal; ------------------------ (T5S2)
11. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran Kementerian
Dalam Negeri sesuai kebutuhan. ----------------------------------------- (T5S3)
Dalam rangka fokus pencapaian Visi Sekretariat Jenderal tahun 2010-
2014, masing-masing Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan di atas
akan dilaksanakan dalam suatu kerangka operasional dengan alur keterkaitan
sebagaimana ditunjukan pada diagram berikut:
DIAGRAM ALUR KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2010-2014
IIIIII.. AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN DDAANN SSTTRRAATTEEGGII
3.1 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Sesuai arah kebijakan RPJMN Tahun 2010-2014, telah ditetapkan 11
(sebelas) Prioritas Pembangunan Nasional. Dari kesebelas prioritas
Pembangunan Nasional dimaksud, terdapat 5 (lima) prioritas yang merupakan
bagian penugasan kepada Kementerian Dalam Negeri, yakni: (1) Reformasi
Birokrasi dan Tata Kelola; (2) Penanggulangan Kemiskinan; (3) Infrastruktur; (4)
M I S I
TUJUAN
SASARAN
V I S I SETJEN
M1 M2 M3 M4 M5
T1S1
T1S2
T2S1
T2S2
T3S1
T3S2
T4S1
T4S2
T5S1 T5S3
T1 T2 T3 T4 T5
T5S2
Iklim Investasi dan Iklim Usaha; serta (5) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar,
dan Pasca-konflik. Sejalan dengan penetapan 5 (lima) prioritas pembangunan
tersebut, terdapat pula prioritas bidang RPJMN, serta target kinerja
pembangunan sebagai tindak lanjut Kontrak Kinerja Menteri Dalam Negeri
Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB-II) dengan Presiden Republik Indonesia.
Keseluruhan prioritas pembangunan dimaksud, sebagaimana telah dituangkan
kedalam Renstra Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 dijabarkan menjadi
target kinerja pembangunan tahunan yang memuat rencana program dan
kegiatan, serta indikasi alokasi pendanaannya.
Dari keseluruhan Prioritas Nasional terkait kewenangan Kementerian
Dalam Negeri, terdapat 2 (dua) prioritas yang menjadi bagian penugasan kepada
Sekretariat Jenderal, yaitu:
1. Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, mencakup Substansi Inti
“Regulasi” dalam rangka percepatan percepatan harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga
tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan, diantaranya
penyelesaian kajian 12.000 Peraturan Daerah selambat-lambatnya 2011.
2. Iklim Investasi dan Iklim Usaha, mencakup Substansi Inti “Kepastian Hukum”
dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan
daerah sehingga terjadi harmonisasi peraturan perundang-undangan yang
tidak menimbulkan ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam
implementasinya.
Kedua Prioritas Nasional diatas mempunyai target capaian yang sama, yakni
kajian secara bertahap terhadap 12.000 Perda dan rekomendasi tindak
lanjutnya, termasuk didalamnya Perda yang menghambat iklim investasi antara
lain terkait Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan
(TDP).
Secara lebih lanjut, penetapan Visi Kementerian Dalam Negeri 2010-
2014 yaitu: “Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang
desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan
masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumberdaya aparatur yang
profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, selain untuk
mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional, juga diarahkan
dalam rangka memenuhi Kontrak Kinerja Menteri Dalam Negeri Kabinet
Indonesia Bersatu II (KIB-II) dengan Presiden Republik Indonesia yang telah
ditargetkan hingga lima tahun kedepan.
Sehubungan dengan itu, rencana kerja program dan kegiatan
Kementerian Dalam Negeri akan difokuskan pada 19 Kontrak Kinerja (KK) yang
secara lebih lanjut dijabarkan kedalam 63 Indikator Kontrak Kinerja. Selain
memonitor pelaksanaan keseluruhan Kontrak Kinerja dimaksud, terdapat pula 5
Kontrak Kinerja dan 16 Indikator Kontrak Kinerja yang merupakan bagian
penugasan kepada Sekretariat Jenderal sebagai berikut:
1. Peningkatan SDM Aparatur Pemerintah Daerah, dengan indikator sebagai berikut:
a. Revisi terhadap UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Kepegawaian;
b. Evaluasi manajemen kepegawaian kabupaten/kota oleh Gubernur dan
oleh Pemerintah untuk tingkat Provinsi;
c. Evaluasi netralitas birokrasi dan ruang promosi/mutasi aparatur Pemda.
2. Penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan,
penempatan, promosi, dan mutasi PNS, dengan indikator sebagai berikut:
a. Penyusunan RPP tentang perubahan PP No. 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;
b. Penyusunan RPP tentang Pembinaan dan Pengawasan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil di Daerah.
3. Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di
tingkat Pusat-Daerah, dengan indikator sebagai berikut:
a. Harmonisasi 12.000 Perda selama 2 tahun, yakni: menertibkan
penyampaian Perda oleh Pemda kepada Mendagri dan
mengkoordinasikannya dengan kementerian terkait, serta mempercepat
penyampaian hasil harmonisasi Perda berupa perbaikan atau
pembatalannya oleh Mendagri;
b. Harmonisasi Perda pada butir a diatas, termasuk didalamnya Perda
yang menghambat iklim investasi antara lain terkait Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang harus
diselesaikan pada tahun 2011;
c. Penyelesaian Peraturan Perundang-undangan dari Kementerian Dalam
Negeri yang masuk dalam Program Legislasi Dalam Negeri sebanyak 95
peraturan perundang-undangan.
4. Strategi pencapaian sasaran-sasaran Renstra Kementerian Dalam Negeri
2010-2014, dengan indikator sebagai berikut:
a. Menetapkan dan melaksanakan Renstra Kementerian Dalam Negeri
2010-2014;
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan agenda strategis jangka menengah
Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
Renstra 2010-2014;
c. Mengendalikan penerapan tahunan rencana jangka menengah
Kementerian Dalam Negeri sesuai kaidah-kaidah pelaksanaannya;
d. Menjaga konsistensi capaian kinerja jangka menengah Kementerian
Dalam Negeri dengan penugasan RPJMN 2010-2014.
5. Perbaikan Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Penataan aset Kementerian Dalam Negeri, baik di tingkat pusat maupun
di daerah;
b. Penertiban hibah dan PNBP Kementerian Dalam Negeri melalui
mekanisme APBN;
c. Pengendalian akuntabilitas belanja negara sesuai peraturan
perundangan;
d. Peningkatan kapasitas pengelola keuangan dan aset Kementerian Dalam
Negeri sesuai standar akuntansi dan manajemen aset.
3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI SEKRETARIAT JENDERAL
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan
jangka menengah Nasional dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014,
serta untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan,
maka Sekretariat Jenderal untuk 5 tahun kedepan terus mendorong
terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam
memberikan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri guna optimalisasi penyelenggaraan
urusan pemerintahan dalam negeri.
Pemberian dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri dimaksud mencakup pelayanan di bidang
perencanaan program dan anggaran; pembinaan dan pengelolaan administrasi
kepegawaian; penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan
pelaporan kinerja; penataan produk hukum dan pelayanan bantuan hukum;
pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan keprotokolan; pengelolaan data,
informasi, komunikasi dan telekomunikasi; pengelolaan penerangan; pengkajian
kebijakan strategik; penataan administrasi kerjasama luar negeri; serta
pengelolaan administrasi keuangan dan aset.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretariat Jenderal telah menetapkan
arah kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 5
(lima) tahun kedepan (2010-2014), yaitu:
1. Mendorong terlaksananya perencanaan program dan penganggaran yang
berbasis kinerja, serta peningkatan kerjasama luar negeri secara efektif dan
efisien;
2. Mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya aparatur
dalam upaya percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
3. Memfasilitasi penataan regulasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah, serta perumusan kebijakan stratejik secara berkualitas dalam
kerangka desentralisasi dan percepatan pembangunan daerah;
4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan data dan informasi, optimalisasi
pemanfaatan sistem informasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta
kualitas penyelenggaraan kehumasan dalam konteks keterbukaan informasi
penyelenggaraan pemerintahan; serta
5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan, aset, serta sarana dan
prasarana secara transparan, akuntabel dan sesuai kebutuhan.
Untuk menjalankan kebijakan dan strategi diatas, telah ditetapkan
Program dan Kegiatan Sekretariat Jenderal berikut:
1. Program Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Dalam Negeri
Tujuan dari Program ini adalah meningkatkan kualitas dukungan manajemen
dan dukungan pelayanan teknis lainnya Kementerian Dalam Negeri. Indikator
Kinerja Program adalah tersedianya dokumen perencanaan tahunan dan
jangka menengah, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan agenda
strategis Kementerian Dalam Negeri, terselenggaranya dukungan
Penyusunan Program dan Kebijakan Strategik serta Reformasi Birokrasi
Lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemda, dan terlaksananya
harmonisasi Perda dan program legislasi lingkup Kementerian Dalam Negeri
dan meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Dalam Negeri serta tersedianya
sarana dan prasarana kerja Kementerian Dalam Negeri secara berkualitas
dan sesuai kebutuhan, yang diukur dari:
a. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran;
b. Jumlah laporan hasil monitoring dan evaluasi;
c. Jumlah laporan pengendalian penerapan tahunan rencana jangka
menengah Kementerian Dalam Negeri sesuai kaidah-kaidah
pelaksanaannya;
d. Persentase konsistensi capaian kinerja jangka menengah Kementerian
Dalam Negeri dengan penugasan RPJMN 2010-2014;
e. Persentase pemahaman aparatur mengenai kebijakan, program dan
kegiatan reformasi birokrasi;
f. Jumlah naskah akademis sebagai masukkan kepada Kementerian
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait
dengan revisi UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Kepegawaian;
g. Persentanse pemuktahiran database PNSP di lingkungan Kemendagri;
h. Jumlah Perda yang dikaji;
i. Jumlah peraturan perundang-undangan Kemendagri yang masuk ke
Prolegdagri;
j. Laporan keuangan Kemendagri memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Untuk teknis pelaksanaannya, Program ini dijabarkan lebih lanjut kedalam
10 Kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh Biro/Pusat di lingkungan
Sekretariat Jenderal, yaitu:
a. Kegiatan Perencanaan Program dan Anggaran:
Pelaksana kegiatan ini adalah Biro Perencanaan dengan output yaitu
tersusunnya dokumen perencanaan program, anggaran, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan, serta hasil monitoring dan evaluasi di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri, yang diukur dari:
1) Jumlah regulasi terkait bidang perencanaan lingkup Kemendagri;
2) Jumlah dokumen Perencanaan Anggaran Pusat, Dekosentrasi dan
Tugas Pembantuan Kementerian Dalam Negeri (RKA-KL dan DIPA);
3) Hibah dan PNBP melalui mekanisme APBN;
4) Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran lintas sektor;
5) Jumlah laporan hasil monitoring dan evaluasi;
6) Jumlah laporan pengendalian penerapan tahunan rencana jangka
menengah Kementerian Dalam Negeri sesuai kaidah-kaidah
pelaksanaannya;
7) Persentase konsistensi capaian kinerja jangka menengah
Kementerian Dalam Negeri dengan penugasan RPJMN 2010-2014;
8) Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran tahunan
lingkup Sekretariat Jenderal;
9) Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan
anggaran tahunan Sekretariat Jenderal;
10)Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan
anggaran tahunan Sekretariat Jenderal;
11)Persentase kesesuaian capaian kinerja dengan rencana kerja tahunan
lingkup Sekretariat Jenderal;
12)Persentase penyampaian laporan koordinasi peningkatan manajemen
perencanaan dan pengendalian dalam rangka optimalisasi kegiatan
Dekonsetrasi, Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama lingkup
Kemendagri yang tepat waktu;
13)Persentase penyelesaian administrasi dan tugas teknis lainnya pada
Biro Perencanaan;
b. Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian:
Pelaksana kegiatan ini adalah Biro Kepegawaian dengan output yaitu
tersusunnya perencanaan kebutuhan pegawai, pola karier, kebutuhan
diklat pegawai, pengembangan kinerja dan terselesaikannya mutasi serta
disiplin dan kesra pegawai Kementerian Dalam Negeri, yang diukur dari:
1) Pengadaan PNSP Kemendagri yang sesuai dengan rencana kebutuhan
organisasi;
2) Penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada
Biro Kepegawaian;
3) Pemuktahiran database PNSP di lingkungan Kemendagri;
4) Kesesuaian perencanaan diklat dengan kebutuhan calon peserta dan
pemanfaatan alumni diklat PNSP Kemendagri dengan kebutuhan
organisasi;
5) Terpenuhinya pengisian jabatan struktural dan fungsional di
lingkungan Kemendagri;
6) Penyelesaian instrumen evaluasi manajemen kepegawaian pns
daerah;
7) Penyelesaian instrumen evaluasi netralitas PNS;
8) Pelayanan penyelesaian administrasi kepegawaian PNSP Kemendagri
dan Praja IPDN secara tepat waktu;
9) Penyelesaian hukuman dislipin dan kesra, administrasi tanda
kehormatan dan penghargaan, penyelesaian LHKPN dan penyelesaian
LP2P;
10)Jumlah penyelesaian peraturan perundang-undangan bidang
kepegawaian;
11)Penyelesaian penilaian dan pengamatan calon sekda prov/kab/kota
yang terekomendasi;
c. Kegiatan Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan
Pelaporan Kinerja:
Pelaksana kegiatan ini adalah Biro Organisasi dengan output yaitu
meningkatnya kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, analisa jabatan
dan pelaporan kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah, yang diukur dari:
1) Jumlah Dokumen Penataan Kelembagaan Kemendagri Dalam Rangka
Penerapan Reformasi Birokrasi;
2) Jumlah Evaluasi Pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007;
3) Jumlah PP Pengganti PP No. 41 Tahun 2007 yang disahkan;
4) Persentase daerah yang Melaksanakan PP Pengganti PP No. 41 Tahun
2007 di Unit Kerja Provinsi dan Kab/Kota;
5) Jumlah Laporan Monitoring Pelaksanaan PP Pengganti PP No. 41
Tahun 2007;
6) Jumlah Fasilitasi Teknis Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Analisa Jabatan dan Pelaporan Kinerja;
7) Jumlah Evaluasi Teknis Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Analisa Jabatan dan Pelaporan Kinerja;
8) Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Tugas
Fungsi Lingkup Kemendagri yang di sahkan dan Jumlah Daerah yang
Difasilitasi;
9) Persentase Kemendagri, Provinsi (33 Prov.) dan Kab/Kota yang
melaksanakan Pengembangan Anjab (Analisa Jabatan (Anjab),Analisa
Beban Kerja (ABK), Evaluasi Jabatan (Evjab), Standar Kompetensi
Jabatan (SKJ);
10)Jumlah Penerapan Akuntabilitas Kinerja Yang Efektif Dalam Rangka
Mendorong Tercapainya Kinerja Yang Terukur Lingkup Kemendagri
dan Provinsi;
11)Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi dan Tugas Teknis
Lainnya Pada Biro Organisasi.
d. Kegiatan Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum:
Pelaksana kegiatan ini adalah Biro Hukum dengan output yaitu
tersusunnya hasil harmonisasi peraturan Perundang-undangan
Kementerian Dalam Negeri, kajian hukum dan kebijakan daerah,
penyelesaian sengketa hukum dan bantuan hukum serta dokumentasi
hukum Kementerian Dalam Negeri hingga tercapai keselarasan arah
dalam implemtasi pembangunan, yang diukur dari:
1) Jumlah Perda yang dikaji;
2) Jumlah peraturan perundang-undangan kemendagri yang masuk
prolegdagri;
3) Jumlah rancangan peraturan daerah bidang pajak dan retribusi dan
Perda lainnya yang dievaluasi;
4) Persentase surat Mendagri kepada Kepala Daerah untuk
menyesuaikan produk hukum daerah yang bermasalah;
5) Persentase hasil klarifikasi terhadap rancangan peraturan daerah
bidang pajak dan retribusi yang telah dievaluasi;
6) Persentase penyelesaian sengketa hukum disidang pengadilan dan
bantuan hukum;
7) Jumlah dokumentasi hukum lingkup Kemendagri;
8) Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Biro Hukum.
e. Kegiatan Pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga dan Keprotokolan:
Pelaksana kegiatan ini adalah Biro Umum dengan output yaitu
meningkatnya pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga dan urusan
Keprotokolan, serta terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan, yang diukur dari:
1) Tingkat ketepatan waktu penyelesaian operasional ketatausahaan,
pimpinan lingkup Setjen dan Kementerian;
2) Tingkat ketepatan waktu penyelesaian operasional kerumahtanggaan
dan perlengkapan lingkup Setjen;
3) Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja
(operasional dan pemeliharaan perkantoran serta langganan daya dan
jasa) lingkup setjen yang tepat waktu;
4) Tingkat keamanan lingkungan kantor dan lingkungan kerja;
5) Persentase acara pimpinan kementerian yang sesuai dengan
keprotokolan;
6) Persentase penyelenggaraan koordinasi jajaran pemerintahan daerah
seluruh indonesia sesuai kebutuhan;
7) Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Biro Umum.
f. Kegiatan Pengelolaan Data, Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi:
Pelaksana kegiatan ini adalah Pusat Data, Informasi, Komunikasi dan
Telekomunikasi dengan output yaitu meningkatnya pengelolaan dan
pelayanan data, informasi, komunikasi dan telekomunikasi, yang diukur
dari:
1) Persentase Ketersediaan data dan informasi yang digunakan
komponen/unit kerja di lingkungan Kemendagri:
2) Persentase tingkat ketersediaan media informasi secara elektronik;
3) Persentase tingkat ketersediaan jaringan komunikasi Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
4) Frekuensi pengiriman/penerimaan berita /informasi yang
dikecualikan;
5) Jumlah pengembangan sistem informasi Kementerian Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah yang terintegrasi;
6) Persentase tingkat penggunaan software legal atau open source di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
7) Jumlah Pemda yang difasilitasi dalam penyelenggaran e-Gov informasi
secara elektronik;
8) Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Pusdatinkomtel;
g. Kegiatan Pengelolaan Penerangan:
Pelaksana kegiatan ini adalah Pusat Penerangan dengan output yaitu
Meningkatkan komunikasi dan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat dan lembaga pemerintah, serta fasilitasi penanganan
pengaduan masyarakat, yang diukur dari:
1) Persentase fasilitasi pengelolaan dan pelayanan informasi dan
dokumentasi;
2) Jumlah pengadaan dan frekuensi pemeliharaan sarana prasarana
pendukung pengelolaan kehumasan (media centre);
3) Jumlah persentase fasilitasi hubungan antar lembaga dan pers;
4) Jumlah dokumen berita aktual dan elektronik isu-isu aktual, kegiatan
dan kebijakan strategis Kemendagri;
5) Jumlah talkshow/variety show/majalah/iklan layanan
masyarakat/jurnal/ brosur/banner/leaflet/booklet/running teks;
6) Himpunan kebijakan yang diterbitkan;
7) Persentase pengelolaan fasilitasi penanganan pengaduan;
8) Frekuensi pembinaan dan peningkatan kualitas sdm pengelola
perpustakaan, kearsipan, kehumasan dan penanganan pengaduan;
9) Revitalisasi fungsi dan peran puspen depdagri dalam konteks uu
keterbukaan informasi;
10)Publik (pembentukan tim kerja, lokakarya, penyusunan panduan
kerja, reorientasi kerja, outsourcing, dan sarana prasarana);
11)Persentase pengelolaan perpustakaan dan pengembangan e-library
Kementerian Dalam Negeri;
12)Sosialisasi Permendagri tentang penanganan pengaduan masyarakat,
penyusunan instrumen fasilitasi dan instrumen supervisi penanganan
pengaduan masyarakat, fasilitasi dan supervisi penanganan
pengaduan masyarakat, bintek penanganan pengaduan masyarakat;
13)Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Pusat Penerangan.
h. Kegiatan Pengkajian Kebijakan Strategik:
Pelaksana kegiatan ini adalah Pusat Kajian Kebijakan Strategik, dengan
output yaitu tersusunnya hasil kajian kebijakan strategik Kementerian
Dalam Negeri secara terintegrasi, yang diukur dari:
1) Persentase isu strategis yang dianalisis dan direkomendasi menjadi
materi kebijakan strategis Kementerian Dalam Negeri;
2) Persentase hasil analisis kebijakan dan program strategik yang dapat
dimanfaatkan sebagai rumusan kebijakan pimpinan Kementerian
Dalam Negeri;
3) Persentase materi laporan hasil supervisi dan evaluasi yang diteliti
dalam pelaksanaannya, pengendalian dan tindak lanjut pelaksanaan
kebijakan strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri;
4) Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Pusat Kajian Kebijakan Strategik;
5) Tersedianya dokumen Roadmap Reformasi Birokrasi Kemendagri;
6) Persentase pemahaman aparatur mengenai kebijakan program dan
kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri;
7) Persentase perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur
kemendagri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang
berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan
Pemerintahan Daerah;
i. Kegiatan Penataan Administrasi Kerjasama Luar Negeri:
Pelaksana kegiatan ini adalah Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri
dengan output yaitu tertatanya pengelolaan administrasi kerjasama
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan luar negeri,
yang diukur dari:
1) Persentase dokumen regulasi/ pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan administrasi kerjasama luar negeri yang terselesaikan
tepat waktu;
2) Persentase penyelesaian laporan per semester pengelolaan sistem
informasi kerjasama luar negeri yang tepat waktu;
3) Persentase distribusi buku informasi rencana beasiswa dan training
luar negeri ke daerah;
4) Jumlah provinsi yang dimonitor dalam rangka pengelolaan
administrasi perjalanan dinas luar negeri, penugasan expert/tenaga
ahli dan beasiswa/training ke luar negeri;
5) Jumlah pengakses informasi dari sistem informasi kerjasama luar
negeri;
6) Persentase rekomendasi perjalanan dinas luar negeri, rekomendasi
expert dan pengajuan calon penerima beasiswa/training ke luar negeri
sesuai dengan SOP dan terselesaikan tepat waktu luar negeri;
7) Jumlah dokumen kerjasama luar negeri yang diproses dan dihasilkan;
8) Persentase fasilitasi pelaksanaan administrasi kerjasama
teknik/sister/Lembaga Keuangan Internasional (LKI)/Organisasi
Internasional (OI)/ Lembaga Asing Non Pemerintah (LANP);
9) Persentase monitoring dan evaluasi kerjasama luar negeri;
10)Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya pada Pusat AKLN.
j. Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Aset:
Pelaksana kegiatan ini adalah Pusat Administrasi Keuangan dan
Pengelolaan Aset dengan output yaitu tersusunnya standarisasi
pengelolaan keuangan, verifikasi pembukuan, pelaporan dan pembinaan
perbendaharaan, pengelolaan aset, serta meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara
Kementerian Dalam Negeri, yang diukur dari:
1) Jumlah peraturan perundangan tentang pelaksanaan kegiatan dan
anggaran serta pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) lingkup
Kemendagri;
2) Laporan keuangan kementerian dalam negeri memperoleh Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
3) Jumlah hasil laporan akuntansi pengelola keuangan dan aset
lingkungan setjen dan kementerian yang akuntabel;
4) Persentase penyelesaian verifikasi pembukuan dan pelaporan
keuangan lingkup setjen yang akuntabel;
5) Persentase hasil LHP lingkup Setjen dan Kementerian yang
ditindaklanjuti;
6) Jumlah bendaharawan lingkup Setjen dan Kementerian;
7) Persentase Satker yang menyelenggarakan SIMAK BMN;
8) Persentase Satker yang melaksanakan SAI sesuai ketentuan;
9) Persentase pengelola SAI dan SIMAK BMN yang mengikuti diklat;
10)Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja
(pembayaran gaji dan tunjangan pegawai);
11)Persentase pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Pusat
AKPA.
2. Program Peningkatan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Dalam Negeri
Tujuan dari Program ini adalah meningkatkan kinerja aparatur melalui
dukungan sarana dan prasarana kerja. Indikator Kinerja Program adalah
terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan, serta terlaksananya
pengelolaan sarana dan prasarana kementerian, yang diukur dari:
a. Terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dan terlaksananya
pengelolaan sarana dan prasarana Kementerian Dalam Negeri;
b. Prosentase pembangunan sarana dan prasarana kampus Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) DI 7(tujuh) daerah.
Pelaksana program diatas adalah Pusat Administrasi Keuangan dan
Pengelolaan Aset pada Sekretariat Jenderal melalui 1 (satu) Kegiatan yaitu:
Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Output dari kegiatan ini yaitu terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan dan terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana
Kementerian Dalam Negeri, serta terbangunnya sarana dan prasarana
kampus IPDN di 7 (tujuh) regional, yang diukur dari:
1) Persentase ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan kedinasan
IPDN di 4 (empat) daerah (Sumbar, Riau, Sulsel, dan Sulut);
2) Persentase ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan kedinasan
IPDN di 3 (tiga) daerah (Kalbar, NTB, dan Papua);
3) Persentase penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan Tupoksi Sekretariat Jenderal dan Kemendagri untuk kategori
fasilitas tertentu sesuai kebutuhan.
IIVV..PPEENNUU TTUU PP
Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 ini
dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Sasaran Strategis Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
2010-2014 diarahkan dan dikendalikan oleh Sekretaris Jenderal, serta
dilaksanakan oleh seluruh Jajaran Biro dan Pusat di lingkungan Sekretariat
Jenderal sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya masing-masing;
2. Seluruh Jajaran Biro dan Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal
diwajibkan untuk menjabarkan Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri 2010-2014 kedalam Rencana Strategis Biro dan Pusat
masing-masing;
3. Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 2010-2014
merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian Dalam
Negeri yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) dan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat Jenderal sebagai dokumen
perencanaan program dan anggaran tahunan;
4. Sumber dana untuk menjalankan Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri 2010-2014 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN);
5. Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik;
6. Pengawasan, Pengendalian, dan Evaluasi di tingkat pelaksanaan dilakukan
secara berjenjang mulai dari unit kerja terendah hingga tingkat kementerian
dan melekat pada masing-masing unsur satuan unit kerja;
7. Fungsi Pengawasan di tingkat Kementerian dilakukan oleh Inspektorat
Jenderal, Fungsi Pengendalian dan Evaluasi aspek program/kegiatan
dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan, sedangkan Fungsi Pengendalian dan
Evaluasi Aspek Finansial/Keuangan dan Pengelolaan Aset dikoordinasikan oleh
Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset;
8. Pengendalian dan Evaluasi Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam
Negeri 2010-2014 dilakukan dengan tertib dan obyektif, serta disampaikan
dalam bentuk laporan tertulis secara periodik kepada Sekretaris Jenderal
yang terintegrasi dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal.
Pada akhir periode (tahun 2014) dilaksanakan evaluasi akhir pelaksanaan
Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 2010-2014, yang
merupakan evaluasi kinerja jangka menengah Sekretariat Jenderal,
sekaligus sebagai pertimbangan dalam penyiapan Rencana Strategis
periode selanjutnya;
9. Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 disusun
berdasarkan sejumlah asumsi sesuai perkembangan kondisi terkini serta
perspektif dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Untuk mengantisipasi
perubahan yang sangat cepat dan membutuhkan penanganan mendesak,
perlu diperhitungkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
aspek operasional termasuk hal-hal yang bersifat force majeur;
10. Untuk melaksanakan kebijakan strategis Renstra Sekretariat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri 2010-2014, organisasi penyelenggara
sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:
ORGANISASI PENYELENGGARARENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2010-2014
No Pejabat Pelaksana Kedudukan
1. Menteri Dalam Negeri Penanggungjawab Umum/ Pengguna Anggaran
2. Sekretaris Jenderal Penanggungjawab Program
3. Kepala Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset
Kuasa Pengguna Anggaran
4. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di Lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Penanggungjawab Kegiatan
LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERINOMOR : 050-928 Tahun 2011TANGGAL : 30 Desember 2011
TARGET PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN RENCANA PEMBIAYAAN PEMBANGUNANPROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERITAHUN 2010-2014
KEGIATAN : PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARANINDIKATOR OUTPUT : TERSUSUNNYA DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM ANGGARAN, DEKOSENTRASI
DAN TUGAS PEMBANTUAN SERTA HASIL MONEV DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UNIT ORGANISASI PELAKSANA : BIRO PERENCANAAN
INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jumlah Regulasi Terkait Bidang Perencanaan Lingkup Kemendagri
Permendagri 3 4 3 3 4 Permendagri tentang Renstra Kemendagri Tahun 2010-2014; Permendagri tentang Rencana Kerja Kemendagri; Permendagri tentang Pelimpahan dan Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Kemendagri; Permendagri tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK); Permendagri tentang Penyempurnaan Renstra Kemendagri Tahun 2010-2014; Permendagri tentang Draft Renstra Kemendagri Tahun 2014-2018.
770.000 1.763.800 3.135.376 3.500.000
Jumlah Dokumen Perencanaan Anggaran Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Kemendagri (RKA-KL dan DIPA)
Dokumen 2 Dokumen Anggaran (RKA-KL & DIPA)
2 Dokumen Anggaran (RKA-KL & DIPA)
2 Dokumen Anggaran (RKA-KL & DIPA)
2 Dokumen Anggaran (RKA-KL & DIPA)
2 Dokumen Anggaran (RKA-KL & DIPA)
Dokumen RKA KL dan DIPA Kemendagri
1.800.000 2.189.000 2.476.990 2.900.000
Hibah dan PNBP Melalui Mekanisme APBN (KK.19.3)
Laporan - - 100% 100% 100% Laporan Hibah dan PNBP Kemendagri yang masuk melalui mekanisme APBN
- - 223.010 950.000
Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran Lintas Sektor
Dokumen 1 - - - - Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran Lintas Sektor
1.800.000 - - -
Jumlah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Lingkup Kemendagri
Laporan 5 6 6 6 7 Laporan Triwulanan (I s/d IV), Laporan Tahunan, Laporan PHLN, dan Laporan Evaluasi Rencana Jangka Menengah Lingkup Kemendagri
1.700.000 2.070.000 2.063.900 1.600.000
Jumlah Laporan Pengendalian Penerapan Tahunan Rencana Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri Sesuai Kaidah-Kaidah Pelaksanaannya (KK18.3)
Laporan 1 1 1 1 1 Laporan Pengendalian Penerapan Tahunan Rencana Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri Sesuai Kaidah-Kaidah Pelaksanaannya
489.300 489.300 301.436 800.000
INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Persentase Konsistensi Capaian Kinerja Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri Dengan Penugasan RPJMN 2010-2014 (KK 18.4)
Dokumen 70% 75% 80% 85% 90% Dokumen Konsistensi Capaian Kinerja Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri Dengan Penugasan RPJMN 2010-2014
164.550 164.550 134.664 355.000
Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran Tahunan Lingkup Sekretariat Jenderal
Dokumen - 3 3 3 3 Renja Lingkup Setjen, RKA KL Lingkup Setjen, dan RKA KL Dekonsentrasi Lingkup Setjen
- 331.490 896.500 1.037.900
Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan program dan anggaran tahunan Setjen
Laporan - 5 5 5 6 Laporan Triwulanan (I s/d IV), Laporan Tahunan, dan Laporan Evaluasi Rencana Jangka Menengah Lingkup Setjen Kemendagri
- 641.420 588.135 650.000
Persentase Kesesuaian Capaian Kinerja Dengan Rencana Kerja Tahunan Lingkup Sekretariat Jenderal
Laporan - 75% 80% 85% 90% Laporan Tentang Kesesuaian Capaian Kinerja Dengan Rencana Kerja Tahunan Lingkup Sekretariat Jenderal Kemendagri
- 85.365 85.365 217.500
Persentase penyampaian laporan koordinasi peningkatan manajemen perencanaan dan pengendalian dalam rangka optimalisasi Kegiatan DKTP-UB Lingkup Kemendagri yang tepat waktu
Laporan 70% 80% 85% 90% 95% Laporan Koordinasi Peningkatan Manajemen Perencanaan dan Pengendalian Dalam Rangka Optimalisasi Kegiatan DKTP-UB lingkup Kemendagri di 32 Provinsi (Laporan Triwulanan (I s/d IV) dan Laporan Tahunan)
6.000.000 6.800.000 7.630.000 8.277.500
Persentase Penyelesaian Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pada Biro Perencanaan
Laporan 80% 85% 90% 95% 100% Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Biro Perencanaan
892.924 723.260 700.000 800.000
TOTAL PAGU 9.246.774 11.305.385 18.235.376 21.087.900
KEGIATAN : PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIANINDIKATOR OUTPUT : TERSUSUNNYA PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI, POLA KARIR, KEBUTUHAN DIKLAT
PEGAWAI, PENGEMBANGAN KINERJA DAN TERSELESAIKANNYA MUTASI SERTA DISLIPIN DAN KESRA PEGAWAI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UNIT ORGANISASI PELAKSANA : BIRO KEPEGAWAIAN
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1.
Persentase Pengadaan PNSP
Laporan 50 % 60% 65% 70% 75% Laporan Pen-yusunan Formasi
1.287.336
1.481.081
1.080.065
1.215.432
1.458.518
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Kemendagri yang Sesuai Dengan Rencana Kebutuhan Organisasi
PNSP Kemendagri, Workshop Perencanaan PNSyang tepat, Evaluasi Pelaksanaan Perhitungan PNS yang tepat di Lingkungan Kemendagri, Penyusunan Perhitungan PNSyang tepat Proyeksi 5 (Lima) Tahun di Lingkungan Kemendagri
2.
Persentase Pemutakhiran Database PNSP di Lingkungan Kemendagri
Laporan 75% database PNSP Kemendagri dimutakhirkan
80% database PNSP Kemendagri dimutakhirkan
85%database PNSP Kemendagri dimutakhirkan
87%database PNSP Kemendagri dimutakhirkan
90%database PNSP Kemendagri dimutakhirkan
Laporan Pen-yusunan Tata Naskah Kepegawaian secara Manual dan Elektronik,Validasi Data Kepegawaian PNSP Kemen-Dagri, PenyajianData dan Informasi Kepegawaian di Lingkungan Kemendagri Secara Elektronik, Bintek Pengolahan Database Kepegawaian,
754.355
1.117.440
1.738.325
2.091.337
2.509.605
Laporan
- -
50% Database PNSP Kemendagri berbasis kompetensi dankualifikasi SDM
75% Database PNSP Kemendagri berbasis kompetensi dan kualifikasi SDM
90%Database PNSP Kemendagri berbasis kompetensi dankualifikasi SDM
Pemanfaatan Database Kepegawaian Untuk Pengelolaan Kepegawaian Secara Terintegrasi, Dukunga
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
nFasilitasi Pelaksanaan Simpeg di Lingkungan Kemendagri, Sosialisasi Kartu Pegawai Elektronik di Lingkungan Kemendagri, Sinkronisasi Database Penyelesaian Layanan Kepegawaian di Lingkungan Kemendagri, Sosialisasi Profil Kompetensi Pegawai, Pelaksanaan Sistem Absensi Berbasis Fingerprint
3.
PersentaseKesesuaian Perencanaan Diklat Dengan Kebutuhan Calon Peserta danPeman-Faatan Alumni Diklat PNSPKemendagri DenganKebutuhan Organisasi
Laporan 100% Perencanaan Diklat Sesuai Dengan Kebutuhan Calon Peserta Diklat (330 Orang)
100% Perencanaan Diklat Sesuai Dengan Kebutuhan Calon Peserta Diklat (200 Orang)
100% Perencanaan Diklat Sesuai Dengan Kebutuhan Calon Peserta Diklat (75 Orang)
100% Perencanaan Diklat Sesuai Dengan Kebutuhan Calon Peserta Diklat (75 Orang)
100% Perencanaan Diklat Sesuai Dengan Kebutuhan Calon Peserta Diklat (75 Orang)
Laporan Analisis Kebutuhan Diklat Pnsp Kemendagri, Evaluasi Pemanfaatan Alumni Diklat PNSP Kemendagri, Dukungan Fasilitasi Pening-Katan Kapasitas PNS di Lingkungan
283.035
507.895
357.000
435.120
522.144
Laporan
- -
100% Pemanfaatan Alumni Diklat PNSP Kemendagri Sesuai Dengan Organisasi (75 Orang)
100% Pemanfaatan Alumni Diklat PNSP Kemendagri Sesuai DenganOrganisasi (75 Orang)
100% Pemanfaatan Alumni Diklat PNSP Kemendagri Sesuai Dengan Organisasi (75 Orang)
Kemendagri melalui program SPIRIT
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
4.
Persentase Pelayanan Penyelesaian Administrasi Kepegawaian PNSP Kemendagri dan Praja IpdnSecara Tepat Waktu
Laporan100%(1400 orang)
100%(1675 orang)
100% (1950 orang)
100%(2235 orang)
100%(2515 orang)
Laporan Penye-lesaian Administrasi Kenaikan Pangkat PNSPKemendagri, Pengangkatan CPNSPMenjadi PNSP Kemendagri dan Pengangkatan CPNSP Praja IPDN, Peninjauan Masa Kerja danPenyusunan Gaji Berkala, Penyesuaian Gaji Pokok, Gaji Berkala danPenyesuaian Gaji Pokok Impassing Bagi PNSP diLingkungan Setjen, dan Praja IPDN, Fasilitasi Proses Mutasi Bagi PNSP/PNSD yang Beralih Status Menjadi PNSP Kemendagri, Penyelesaian Administrasi Kepegawaian Bagi PNSPKemendagri yang Akan Mencapai Batas Usia Pensiun, Penyelesaian Kartu Pegawai PNSP Kemendagri dan Praja IPDN,Sumpah dan Janji PNSPKemendagri dan Praja
763.769
1.816.100
1.460.205
1.773.540
2.128.248
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
IPDN, Pembekalan Bagi PNSP Yang Akan Mencapai Batas Usia Pensiun, Penguatan Kapasitas Aparatur Pengelola Kepegawaian, Penyusunan Pedoman Penetapan PNS Praja IPDN
5.
Persentase Terpenuhinya Pengisian Jabatan Struktural dan Fungsional di Lingkungan Kemendagri
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Penataan Jabatan Struktural dan Fungsional IPDN, Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan, Penyelesaian Administrasi Jabatan Fungsional, Bintek Jabatan Fungsional, Penyelesaian Ujian Dinas dan UKPK bagi PNSP Kemendagri, Pemetaan Kebutuhan Jabatan Fungsional di Lingkungan Kemendagri
871.170
851.995
1.117.525
1.323.942
1.588.730
6.
Persentase Penyelesaian Hukuman Disiplin dan Kesra, Administrasi Tanda Kehormatan Dan Penghargaan, Penyelesaian LHKPN dan
Laporan 100%(115.0
00 orang)
100%(115.0
00 orang)
100%(115.0
00 orang)
100%(115.0
00 orang)
100%(115.0
00 orang)
Laporan Hasil Sosialisasi Kode Etik Dan Dislipin Kerja Pegawai di Lingkungan Kemendagri, Penyelesaian Administrasi Tanda Kehormat
560.075
700.598
995.405
1.199.886
1.439.863
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
penyelesaian LP2P
an dan Penghargaan, Penyusunan dan Sosialisasi LHKPN, Penyusunan LP2P bagi PNSP Kemendagri dan Pemda, Bintek Pembinaan Dislipin, Penegakan Kode Etik dan Dislipin Kerja Pegawai di Lingkungan Kemendagri, Evaluasi Penerapan Kode Etik dan Dislipin Kerja di Lingkungan Kemendagri
7.
Jumlah Naskah AkademisSebagai Masukkan Kepada MENEGPANTerkait Rencana Revisi UUNo. 43 Tahun 1999 (KK-4.1)
Dokumen
1 - - - - Dokumen Naskah Akademis Terkait Rencana Revisi UU No.43 Tahun 1999
- - - - -
8.
Persentase Penyelesaian Instrumen Evaluasi Manajemen Kepegawaian PNSDaerah (KK-4.2)
Pedoman
- 100% - - - Pedoman Evaluasi Manajemen Kepegawaian Pns Daerah
- 359.600
- - -
9.
Persentase Penyusunan Instrumen Evaluasi Netralitas PNS (KK-4.3)
Laporan - - 100%
(1 lapora
n)
- - Laporan Hasil PenyusunanInstrumen Evaluasi Netralitas PNS
- - 317.950
- -
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
10.
Penyelesaian Perubahan PP No. 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS (KK 8.2)
Pedoman
100% - - - - Pedoman Perubahan PP No.9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS
- - - -
11.
Tersusunnya RPP Tentang Pembinaan dan Pengawasan Manajemen PNSD (KK 8.3)
Dokumen
1 Dokum
en RPP
- - - - Dokumen RPP Tentang Pembinaan dan Pengawasan Manajemen PNSD
- - - -
12.
Persentase Penyelesaian Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan CPNS Kemendagri (KK.8.1)
Pedoman
50% 100% - - - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS Kemendagri
- - -
13.
Jumlah Penyelesaian Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kepegawaian
Peraturan
5 5 6 6 4 Laporan Penyusunan, Penyempurnaan dan Sosialisasi Permendagri Bidang Kepegawaian, Penyusunan Instrumen Evaluasi Penilaian Kinerja di Lingkungan Kemendagri
454.297
1.118.205
497.650
561.156
673.387
14.
Persentase Penilaian Dan Pengamatan Calon Sekda Prov/Kab/Kota yang Terekomendasi
Rekomendasi
(100%) 100% 100% 100% 100% Rekomendasi Penilaian Dan Pengamatan Calon Sekda Prov/Kab/Kota
180.240
222.580
284.080
340.896
409.075
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
15.
Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi danTugas Teknis Lainnya Pada Biro Kepegawaian
100% 100% 100% 100% 100% Laporan Dukungan dan Fasilitasi Pelaksanaan Tugas Bidang Kepegawaian, Penyusunan Rencana Kegiatan Biro Kepegawaian, Penyusunan Laporan Evaluasi Triwulanan Biro Kepegawaian, Rakor Kepegawaian Kemendagri dan Pemda,Monev Inventarisasi Permasalahan Bidang Kepegawaian di Lingkungan Kemendagri dan Pemda, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (Sop) Biro Kepegawaian, Focus Group Discussion (FGD) Permasalahan Bidang Kepegawaian
1.791.623
1.499.506
2.651.795
3.271.871
3.926.245
TOTAL PAGU 6.945.900
9.675.000
10.500.000
12.213.180
14.655.815
KEGIATAN : PENATAAN KELEMBAGAAN, KETATALAKSANAAN, ANALISA JABATAN DAN PELAPORAN KINERJA
INDIKATOR OUTPUT : MENINGKATNYA KAPASITAS KELEMBAGAAN, KETATALAKSANAAN, ANALISA JABATAN DAN PELAPORAN KINERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN DAERAH
UNIT ORGANISASI PELAKSANA : BIRO ORGANISASI
INDIKATOR SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jumlah Dokumen Penataan Kelembagaan Kemendagri Dalam Rangka Penerapan Reformasi Birokrasi
Dokumen 3 3 1 1 1 Dokumen Penataan Organisasi Kemendagri
- - 385.000 411.950
Jumlah Evaluasi Pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007
Laporan 1 Paket - - - 1 Paket Laporan Evaluasi Pelaksanaan PP Tentang Organisasi Perangkat Daerah
200.000 - - -
Jumlah PP engganti PP No. 41 ahun 2007 yang
Disahkan
PP - - 1 PP - - PP Pengganti Tentang Organisasi Perangkat Daerah
- - 930.000 -
Persentase Daerah yang Melaksanakan
Pengganti PP No. Tahun 2007 di
Unit Kerja Provinsi an Kab/Kota
Laporan - - 60% (1 Pedoman/PP
& 1 Juknis)
60% 100% Laporan Pelaksanaan PP Pengganti PP No.41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Penyusunan Juknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
- - 800.000 1.500.000
Jumlah Laporan Monitoring Pelaksanaan PP
engganti PP No. 41 Tahun 2007
Laporan - - - 1 1 Laporan Monitoring Pelaksanaan PPPengganti Tentang Organisasi Perangkat Daerah
- - - 1.500.000
umlah Fasilitasi eknis Penataan elembagaan, etatalaksanaan, nalisa Jabatan dan elaporan Kinerja
Laporan 8(delapan) Fasilitasi
7 (tujuh)
Fasilitasi
- - - Laporan Fasilitasi Identifikasi SOP, Fasilitasi Penyusunan SOP, Tata Naskah Dinas, Pemberdayaan Lembaga Daerah, Pembentukkan Lembaga Lain, Sistem Manajemen Kinerja, dan Pembentukan Jafung
3.367.400 4.243.825 - -
Jumlah evaluasi teknis penataan kelembagaan, Ketatalaksanaan, analisa jabatan dan pelaporan kinerja
Laporan 4 4 - - - Laporan Evaluasi Teknis Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
1.564.000 617.950 - -
Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan tugas fungsi lingkup Kemendagri yang di sahkan dan jumlah
aerah yang ifasilitasi
Laporan - - 200 SOP Lingkup Kemendagri yang Telah Selesai Disusun
200 SOP Lingkup Kemendagri yang Telah Selesai Disusun
200 SOP Lingkup Kemendagri yang Telah Selesai Disusun
Laporan Fasilitasi 200 SOP Tugas dan Fungsi Lingkup Kemendagri dan Laporan Penyusunan SOP Tugas dan Fungsi sesuai Per-UU di 33 Provinsi dan 246Kab/Kota
- - 1.080.000 1.252.250
Laporan
- - 33 Provinsi dan 264 Kab/Kota yang Difasilitasi Mampu Menyusun SOP
33 Provinsi dan 264 Kab/Kota yang Difasilitasi Mampu Menyusun SOP
33 Provinsi dan 264 Kab/Kota yang Difasilitasi Mampu Menyusun SOP
- - 1.340.700 1.252.250
Persentase Kemendagri, Provinsi (33 Prov.) dan Kab/Kota yang melaksanakan Pengembangan Anjab (Analisa Jabatan (Anjab),Analisa Beban Kerja (ABK), Evaluasi
Laporan - - 100% (12 komponen)
100% (12 komponen)
100% (12 komponen)
Laporan Pelaksanaan Monev Anjab dan ABK di Lingkungan Pemda, Fasilitasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Bidang Anjab di Lingkungan Pemda, Fasilitasi Teknis Penataan Anjab, Penyusunan Uraian
- - 530.000 1.000.000
INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jabatan (Evjab), Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
Tugas JFU di Lingkungan Kemendagri
Laporan - - 85% (28 Provinsi & 416 Kab/Kota)
90% (30 Provinsi & 440 Kab/Kota)
95% (32 Provinsi & 464 Kab/Kota)
- - 2.674.300 2.250.000
Jumlah PenerapanAkuntabilitas Kinerja ang Efektif Dalam
Rangka Mendorong Tercapainya Kinerja Yang Terukur Lingkup Kemendagri dan Provinsi
Laporan - - 100% (12 Komponen)
100% (12 Komponen)
100% (12 Komponen)
Laporan Penyusunan Pelaporan Kinerja Provinsi/Kab/Kota, Laporan Teknis dan Penetapan Kinerja, Laporan Fasilitasi Penyelenggaraan SPIP Kemendagri, dan Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kemendagri
- - 916.938 1.000.000
Laporan - - 50% (17 Provinsi)
75% (24 Provinsi)
80% (26 Provinsi)
- - 1.000.000 1.000.000
Persentase Penyelesaian
elayanan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pada Biro Organisasi
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya di Biro Organisasi
200.024 347.175 843.062 952.300
TOTAL PAGU 5.331.424 5.208.950 10.500.000 12.118.750 12.845.200
KEGIATAN : PENATAAN PRODUK HUKUM DAN PELAYANAN BANTUAN HUKUMINDIKATOR OUTPUT : TERSUSUNNYA HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN
DALAM NEGERI, KAJIAN HUKUM DAN KEBIJAKAN DAERAH, PENYELESAIAN SENGKETA HUKUM DAN BANTUAN HUKUM SERTA DOKUMENTASI
HUKUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI HINGGA TERCAPAI KESELARASAN ARAH DALAM IMPLEMENTASI PEMBANGUNANUNIT ORGANISASI PELAKSANA : BIRO HUKUM
INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jumlah Perda ang Dikaji
9.1) (PN)Perda 3.000 9.000 3.000 2.500 2.500
Perda dari 33 Provinsi di Kab/Kota yang Dikaji dan yang Ditindaklanjuti Dari Hasil Kajian (disetujui, direvisi, dibatalkan)
2.000.000 2.224.500 1.575.600 1.500.000
INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jumlah Peraturan Perundang-Undangan Kemendagri ang masuk
Prolegdagri 9.2)
Prolegdagri 45 Prolegdagri
50 Prolegdagri
64 Rancangan Perundang-Undangan
60 Rancangan Perundang-Undangan
57 Rancangan Perundang-Undangan
PUU Dari Kemendagri yang Masuk Program Legislasi Dalam Negeri
1.347.380 1.731.300 1.731.300 1.644.735
Jumlah Rancangan Peraturan Daerah Bidang Pajak
Retribusi dan Perda Lainnya yang Dievaluasi
Raperda 200
200 200 200 200Raperda Bidang Pajak Dan Retribusi
- 626.200 626.245 670.100
Persentase
Mendagri kepada
Daerah untuk menyesuaikan produk hukum daerah yang bermasalah
Surat 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Tindak Lanjut Rekomendasi Bidang Hukum
1.172.820 204.700 204.790 219.100
Persentase
Klarifikasi Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Bidang Pajak
an Retribusi Yang Telah Dievaluasi
Laporan 100% ditindaklanjuti Daerahdi 33
Provinsi
100% ditindaklanjuti Daerah di 33
Provinsi
100% ditindaklanjuti Daerah di 33
Provinsi
100% ditindaklanjuti Daerah di 33
Provinsi
100% ditindaklanjuti Daerah di 33
Provinsi
Laporan Hasil Klarifikasi Raperda di Bidang Pajak dan Retribusi yang Bermasalah
430.000 200.500 200.500 214.500
Persentase Penyelesaian Sengketa Hukum Disidang Pengadilan
an Bantuan
Laporan 100% terselesaikan
100% terselesaikan
100% terselesaikan
100% terselesaikan
100% terselesaikan
Laporan Penyelesaian Sengketa Hukum dan Bantuan Hukum
1.688.900 1.618.900 2.114.715 2.262.745
Jumlah Dokumentasi Produk Hukum Lingkup Kemendagri
Dokumen 1 1 1 1 1Penyusunan dan Terdistribusikannya Dokumen Hukum Lingkup Kemendagri
270.000 297.200 320.775 343.200
Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi
an Tugas
Lainnya Pada Biro Hukum
Laporan 100% (5laporan)
100% (5laporan)
100% (5laporan)
100% (5 laporan)
5 (laporan) Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum
1.139.800 1.658.600 1.726.075 1.846.900
TOTAL PAGU 8.048.900 8.561.000 8.500.000 8.701.280
KEGIATAN : PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN,RUMAH TANGGA DAN KEPROTOKOLAN
INDIKATOR OUTPUT : MENINGKATNYA PENGELOLAAN, KETATAUSAHAAN, RUMAH TANGGA DAN URUSAN KEPROTOKOLAN SERTA TERPENUHINYA SARANA DAN
PRASARANA SESUAI KEBUTUHANUNIT ORGANISASI PELAKSANA : BIRO UMUM
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010
2011 2012 2013
2014 2010 2011 2012 2013 2014
5.
Tingkat Ketepatan Waktu Penyelesaian Operasional KetatausahaanPimpinan Lingkup Setjen dan Kementerian
Laporan
90%
90%
100%
100%
100%
Laporan Penyelesaian Operasional Ketata-Ketatausahaan Pimpinan Lingkup Setjen dan Kementerian
12.000.000
16.539.988
3.504.000
3.749.300
4.011.700
Tingkat Ketepatan Waktu Penyelesaian Operasional Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Lingkup Setjen
Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan Penyelesaian Operasional Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Lingkup Setjen
15.000.000
15.000.000
21.152.067
26.213.247
27.348.200
Persentase Penyelesaian Pelayanan Dukungan Operasional Kerja (Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Serta Langganan Daya dan Jasa) Lingkup Setjen Yang Tepat Waktu
Laporan
- -95%
95% 95%Laporan Penyelesaian Pelayanan Dukungan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Serta Langganan Daya dan Jasa Lingkup Setjen
- - 28.015.882
29.977.000
32.075.400
Tingkat Keamanan Lingkungan Kantor dan Lingkungan Kerja
Laporan
100%
100%
100%
100%
100% Laporan
Pelaksanaan Keamanan Lingkungan Kantor Dan Lingkungan Kerja
1.299.788
803.120
1.554.000
1.662.800
1.779.200
Persentase Acara Pimpinan Kementerian yang Sesuai Dengan Keprotokolan
Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan Susunan Acara dan Keprotokolan Pimpinan di Lingkungan Kementerian
9.657.700
1.256.056
1.721.000
1.841.500
1.970.400
Persentase Penyelenggaraan Koordinasi Jajaran Pemerintahan Daerah Seluruh Indonesia Sesuai
Laporan
- - 100% (6 lapor
ankegiatan)
100%(6
laporan
kegiatan)
100(6
laporan
kegiatan
)
Laporan Fasilitasi Rakornas Staf Ahli Polhukamein, Dagri dan Kesra, Laporan Forum Koordinasi
- 9.879.800
3.845.000
4.114.200
4.402.100
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010
2011
2012 2013201
42010 2011 2012 2013 2014
Kebutuhan dan Konsultasi Antara Pusat Daerah Dengan Biro Umum, Pelaksanaan Rakor Gubernur Seluruh Indonesia, Laporan Rakor Kearsipan di Lingkup Pemda, Laporan Rakor Bidang Keprotokolan
Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pada Biro Umum
Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Biro Umum
1.627.123
1.698.400
1.506.000
1.611.400
1.724.200
TOTAL PAGU39.584.
61145.177
.36461.297
.94969.169.447
73.311.200
KEGIATAN : PENGELOLAAN DATA, INFORMASI,KOMUNIKASI DAN TELEKOMUNIKASIINDIKATOR OUTPUT : MENINGKATNYA PENGELOLAAN DAN PELAYANAN DATA, INFORMASI, KOMUNIKASI
DAN TELEKOMUNIKASIUNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT DATA, INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TELEKOMUNIKASI
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010
2011
2012
2013
2014 2010 2011 2012 2013 2014
1.Persentase Ketersediaan Data Dan Informasi yang Digunakan Komponen/Unit Kerja di Lingkungan
Laporan
50% 55% 65% 70% 80% Laporan Tersedianya Data dan Informasi Eksekutif
467.040
1.037.800
532.000
558.600
586.500
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010
2011
2012
2013
2014 2010 2011 2012 2013 2014
Kemendagri
2.Persentase Tingkat Ketersediaan Media Informasi Secara Elektronik
Bulan
layanan
65% 70% 75% 85% 90% Laporan Penyediaan Media Informasi Elektronik
2.107.570
2.008.100
3.878.182
4.072.100
4.275.700
3.Persentase Tingkat Ketersediaan Jaringan Komunikasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
Laporan
50% 60%65%
75% 80%LaporanPenyediaan Jarkom Lingkup Kemendagri dan Pemda
882.020
7.543.000
9.063.360
9.516.500
9.992.400
4.Frekuensi Pengiriman/Penerimaan Berita /Informasi Yang Dikecualikan
Laporan
5 10 15 2025 Laporan
Berita per bulan yang dikecualikan
895.130
504.100
421.720
442.800
465.000
5.Jumlah Pengembangan Sistem Informasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah yang terintegrasi
Laporan
3 laporan aplikasi
3 laporan aplikasi
3 laporan aplikasi
4 laporan aplikasi
4laporan aplikasi
Laporan Aplikasi Terintegrasi Sistem Informasi di Lingkungan Kemendagri
2.572.870
284.800
871.377
914.900
914.900
6.Persentase Tingkat Penggunaan Software Legal atau Open Source di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
Laporan
- 50% 70% 85% 100%
Laporan Penggunaan Software Legal dan Open Source di Kemendagri
158.613
217.300
216.388
227.200
238.600
7.Jumlah Pemda yang Difasilitasi Dalam Penyelenggaraan e-Gov Informasi Secara Elektronik
Laporan
- 4 Daerah
5 Daerah
6 Daerah
7 Daerah
Laporan Daerah Terbina Penyelenggaraan e-Gov
400.000
719.500
1.069.011
1.122.500
1.178.600
8.Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi Dan Tugas Teknis Lainnya Pada Pusdatinkomtel
Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pusdatinkomtel
2.572.870
3.801.800
2.217.962
2.373.200
2.539.300
NO.
INDIKATOR
SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010
2011
2012
2013
2014 2010 2011 2012 2013 2014
TOTAL PAGU 10.056.113
16.116.400
18.270.000
19.227.800
20.191.000
KEGIATAN : PENGELOLAAN PENERANGANINDIKATOR OUTPUT : MENINGKATNYA KOMUNIKASI DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI KEPADA
MASYARAKAT DAN LEMBAGA PEMERINTAH SERTA FASILITASI PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
UNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT PENERANGAN
NO. INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1.Persentase Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
Laporan
80% (3
Laporan)
80% (3
Laporan)
80% (3
Laporan)
85% (3
Laporan)
95% (3
Laporan)
Laporan Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
942.180
942.180 1.796.263
1.886.100
1.980.400
2.Jumlah Pengadaandan Frekuensi Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendukung Pengelolaan Kehumasan (Media Centre)
Laporan
1 Paket 1 Paket - - - Laporan Pengadaan dan Frekuensi Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendukung Pengelolaan Kehumasan (Media Centre)
942.180
942.180
- - -
3. Jumlah Persentase Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga Dan Pers
Laporan
90 %(2
Laporan)
90 %(2
Laporan)
90 %(2
Laporan)
90 %(2
Laporan)
90 %(2
Laporan)
Laporan Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga Dan Pers
268.170
268.170
1.503.737
1.609.000
1.721.600
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
4. Jumlah Dokumen Berita Aktual dan Elektronik Isu-Isu Aktual, Kegiatan dan Kebijakan Strategis Kemendagri
Dokumen
2Dokumen setiap hari kerja (berita aktual dan berita internet)
1 Dokumen setiap hari sabtu (berita aktual)
2 Dokumen setiap hari kerja (berita aktual dan berita internet)
1Dokumen setiap hari sabtu (berita aktual)
- - - Laporan Dokumen Berita Aktual dan Elektronik Isu-Isu Aktual, Kegiatan dan Kebijakan Strategis Kemendagri
268.170
268.170
- - -
5.Jumlah Talkshow/Variety Show/Majalah/Iklan Layanan Masyarakat/Jurnal/Brosur/Banner/Leaflet/Booklet/Running Teks
Laporan
1 Paket Talkshow 16 Kegiatan (Tayang Di 4Tv, 6 Radiodan 6 Media Cetak)2 Edisi
Majalah
Media Praja Kemendagri
1 Paket Talkshow 16 Kegiatan (Tayang Di 4 Tv, 6 Radiodan 6 Media Cetak)2 Edisi
MajalahMedia
Praja Kemendagri
- - - Laporan Talkshow (Tayang di 4 Tv, 6 Radio dan 6 Media Cetak), Edisi Majalah, Media Praja Kemendagri
268.170
268.170
- - -
6.Himpunan Kebijakan yang Diterbitkan
Dokumen
1 Paket Himpunan Kebijakan Kemendagri
1 Paket Himpunan Kebijakan Kemendagri
- - - Dokumen Kebijakan yang Diterbitkan Kemendagri
268.170
268.170
- - -
7.Persentase Pengelolaan Fasilitasi Penanganan Pengaduan
Laporan
100% 100% (4
Laporan)
100% (4
Laporan)
100% (4
Laporan)
100% (4
Laporan)
Laporan Pengelolaan Fasilitasi Penanganan Pengaduan
243.750
243.750
1.000.000
1.070.000
1.144.900
8.Frekuensi Pembinaan dan Peningkatan Kualitas SDMPengelola Perpustakaan, Kearsipan, Kehumasan dan Penanganan Pengaduan
Laporan
1 Paket
1 Paket
- - - Laporan Bintek Pustakawan Kemendagri
121.875
121.875
- - -
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Laporan
7 (tujuh) Kali Bintek, Bidang: Fotografi, Kamera Audiovisual,Jurnalisme, Manajemen Komunikasi, Media Online danPerpustakaan
7 (tujuh) kali Bintek, Bidang: Fotografi, Kamera Audiovisual,Jurnalisme, Manajemen Komunikasi, Media Online dan Perpustakaan
- - - Laporan Pembinaan dan Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Perpustakaan, Kearsipan, Kehumasan dan Penanganan Pengaduan
121.875
121.875
- - -
9.Revitalisasi Fungsi dan Peran Puspen Kemendagri Dalam Konteks UUKeterbukaan Informasi
Laporan
- - - - - Laporan Lokakarya Revitalisasi Fungsi dan Peran Puspen Kemendagri Dalam Konteks UU Keterbukaan Informasi
- 121.875
- - -
Dokumen
- 1 Dokumen
- - - Dokumen Panduan Kerja Revitalisasi Fungsi dan Peran Puspen Kemendagri Dalam Konteks UUKeterbukaan Informasi
- 121.875
- - -
10.
Publik (Pembentukan Tim Kerja), Lokakarya, Penyusunan Panduan Kerja, Reorientasi Kerja, Outsourcing, Dan Sarana Prasarana)
Laporan
- 1 Forum
- - - Laporan Reorientasi Kerja
- 81.250
- - -
Laporan
- 2 Orang
- - - Laporan Recruitment Tenaga Outsourcing
- 81.250
- - -
Laporan
- 1 Paket
- - - Laporan pengadaan komputer dan printer
- 81.250
- - -
11.
Persentase Pengelolaan Perpustakaan Dan Pengembangan E-
Laporan
100% (2
Laporan)
100% (2
Laporan)
100% (2
Laporan)
100% (2
Laporan)
100% (2
Laporan)
Laporan Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan E-
249.210
249.210
1.000.000
1.070.000
1.144.900
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Library Kementerian Dalam Negeri
Library Kemendagri
12.
Sosialisasi Permendagri tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat, Penyusunan instrumen fasilitasi daninstrumen supervisi penanganan pengaduan masyarakat, fasilitasidan supervisi penanganan pengaduan masyarakat, bintek penanganan pengaduan masyarakat
Laporan
- 1 Kegiatan
- - - Laporan Kegiatan Sosialisasi Permendagri
- 62.303
- - -
Laporan
- 1 Kegiatan
Rakor
- - - Laporan Kegiatan Rakor
- 62.303
- - -
Dokumen
- 2 Dokume
n
- - - Dokumen Instrumen Fasilitasi dan Instrumen Supervisi
-
62.303
- - -
Laporan
- 2 Paket
1 Kegiatan Bintek
- - - Laporan Kegiatan Fasilitasi dan Supervisi Serta Laporan Bintek Penanganan Pengaduan Masyarakat
-
62.303
- - -
Persentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi Dan Tugas Teknis Lainnya Pada Pusat Penerangan
Laporan
100% (9 laporan)
100% (9 laporan)
100% (9 laporan)
100% (9 laporan)
100% (9 laporan)
Laporan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pusat Penerangan
1.919.540
1.919.540
2.200.000
2.354.000
2.518.800
TOTAL PAGU5.613.290
6.350.002
7.500.000
7.989.100
8.510.600
KEGIATAN : PENGKAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIKINDIKATOR OUTPUT : TERSUSUNNYA RUMUSAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN STRATEGIK SEKRETARIAT
JENDERAL SECARA TERINTEGRASI DAN TERKENDALIUNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIK
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS
OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
8. PersentaseIsu Strategis yang Dianalisis dan Direkomendasi Menjadi Materi Kebijakan Strategis Kementerian Dalam Negeri
Laporan
100% 100%(5
laporan)
100%(5
laporan)
100%(5
laporan)
100%(5
laporan)
Laporan Isu Strategis yang Diidentifikasi Sebagai Bahan Kajian Dalam Penyusunan Kebijakan dan Program Strategik Kemendagri
1.250.000
1.687.500
2.100.000
2.310.000
2.541.000
Persentase Hasil Analisis Kebijakan dan Program Strategik Yang Dapat Dimanfaatkan Sebagai Rumusan Kebijakan Pimpinan Kementerian Dalam Negeri
Laporan
100% 100%(4
laporan)
100%(4
laporan)
100%(4
laporan)
100%(4
laporan)
Laporan Hasil Analisis Kebijkan dan Program Strategik Sebagai BahanDalam Penyusunan Kebijakan Pimpinan Kemendagri
1.040.000
2.500.000
2.550.000
2.475.000
2.722.500
Persentase Materi Laporan Hasil Supervisi dan Evaluasi Yang Diteliti Dalam Pelaksanaannya, Pengendalian dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kebijakan Strategik Lingkup Kementerian Dalam Negeri
Laporan
65% (6 lapora
n)
65% (6 lapora
n)
65% (6 lapora
n)
70% (6 lapora
n)
75%(lapora
n)
Laporan Tersedianya Materi Hasil Supervisi dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Strategik lingkup Kemendagri
1.960.000
1.470.000
1.500.000
1.650.000
1.815.000
Persentase Penyelesaian Pelayanan Administra
Laporan
100% 100% (8
laporan)
100% (8
laporan)
100% (8
laporan)
100% (8
laporan)
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administr
295.150
588.300
1.100.000
1.210.000
1.331.000
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
si dan Tugas Teknis Lainnya pada Pusat Kajia Kebijakan Strategik
asi dan Tugas teknis Lainnya Pusjakstra
Tersedianya Dokumen Rodmap Reformasi Birokrasi Kemendagri
Dokumen
1 Dokum
en Bluepri
nt Reformasi
Birokrasi
3 Pedom
an
- - - Dokumen Roadmap RB Kemendagri
960.000
837.000
- - -
Persentase Pemahaman Aparatur Mengenai Kebijakan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri
Dokumen
100% 6(ena
m dokum
en)
100% 6(ena
m dokum
en)
100% 6(ena
m dokum
en)
100% 6(ena
m dokum
en)
100% 6(ena
m dokum
en)
Dokumen Kebijakan RB Kemendagri
1.000.000
1.837.000
1.150.000
2.475.000
2.722.500
Persentanse Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur Kemendagri Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya Yang Berorientasi Pada Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat dan Pemerintahan Daerah
Laporan
- - 10% 30% 60% Laporan Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur Kemendagri dalam Melaksanakan Tugas & Fungsi yang Berorientasi pada Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat dan Pemda
- - 1.100.000
330.000
363.000
TOTAL PAGU 6.942.000
8.557.800
9.500.000
10.450.000
11.495.000
KEGIATAN : PENATAAN ADMINISTRASI KERJASAMA LUAR NEGERIINDIKATOR OUTPUT : TERTATANYA PENGELOLAAN ADMINISTRASI KERJASAMA KEMENTERIAN DALAM
NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN LUAR NEGERIUNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT ADMINISTRASI KERJASAMA LUAR NEGERI
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1.
Persentase Dokumen Regulasi/Pedo-man dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Kerjasama Luar Negeri Yang Terselesaikan Tepat Waktu
Pedoman/
Permendagri
100% (1
Pedoman/1
Permendagri)
100%(1
Pedoman/1
Permendagri)
100%(1
Pedoman/1
Permendagri)
100%(1
Pedoman/1
Permendagri)
100%(1
Pedoman/1
Permendagri)
Tersusunnya Pedoman Pemberian Beasiswa Luar Negeri Bagi PNS dan Pemda dan Permendagri tentang Pembinaan dan Pengawasan Kerjasama Pemda dengan Badan Swasta Asing
158.463
355.100
254.175
300.000
305.200
2.
Persentase Penyelesaian Laporan PerSemester Pengelolaan Sistem Informasi Kerjasama Luar Negeri Yang Tepat Waktu
Laporan
100% (2 laporan)
100%(2
laporan)
100%(2
laporan)
100%(2
laporan)
100%(2
laporan)
Laporan Penyelesaian Pengembangan Database Internal Pusat AKLN dan tersedianya data dan informasi database AKLN di website Pusat AKLN
30.955
100.000
129.262
114.500
122.500
3.
Persentase Distribusi Buku Informasi Rencana Beasiswa dan Training Luar Negeri ke Daerah
Laporan
75% 75% - - - Laporan Terdistribusinya Buku Informasi Rencana Beasiswa dan Training Luar Negeri ke Daerah
1.030.727
1.030.727
- - -
4.
Jumlah Provinsi yang Dimonitor Dalam Rangka Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri,
Laporan
33 Provinsi
33 Provinsi
- - - Laporan Jumlah Provinsi yang Dimonitoring Dalam Rangka Pengelolaan Administrasi
925.942
925.942
- - -
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Penugasan Expert/Tenaga Ahli dan Beasiswa/Training Ke Luar Negeri
Perjalanan Dinas ke Luar Negeri, Penugasan Expert/Tenaga Ahli dan Beasiswa/Training ke Luar Negeri
5 Jumlah Pengakses Informasi Dari Sistem Informasi Kerjasama Luar Negeri
Laporan
10.000 orang
15.000 orang
- - - Laporan Jumlah yang Mengakses Informasi Dari Sistem Informasi Kerjasama Luar Negeri
30.955
30.955
- - -
6.
Persentase Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri, Rekomendasi Expert dan Pengajuan Calon Penerima Beasiswa/Training Ke Luar Negeri Sesuai Dengan SOPdan Terselesaikan Tepat Waktu Luar Negeri
Laporan
100% (2 Angkata
n/1 Laporan
)
100%(2
Angkatan/1
Laporan)
100%(2
Angkatan/1
Laporan)
100%(2
Angkatan/1
Laporan)
100%(2
Angkatan/1
Laporan)
Laporan Pelaksanaan Bintek dan Laporan Pembinaan Kegiatan Perjalanan Dinas
361.106 361.106
491.850
513.400
549.400
7.
JumlahDokumen Kerjasama Luar Negeri yang Diproses dan dihasilkan
Dokumen
50 dokume
n
60 dokum
en
65 dokum
en
70 dokum
en
75 dokume
n
Tersusunnya Dokumen Kerjasama Luar Negeri yang diproses dan dihasilkan
1.390.107
1.314.600
1.748.357
1.901.200
1.996.200
8.
Persentase Fasilitasi Pelaksanaan Administrasi Kerjasama Teknik/Sister/Lem-baga Keuangan Internasional (LKI)/ Organisasi Internasional (OI)/ Lembaga Asing Non Pemerintah (LANP)
Laporan
100% (8 Laporan/5 Buku
Saku)
100%(8
Laporan/5
Buku Saku)
100%(8
Laporan/5
Buku Saku)
100%(8
Laporan/5
Buku Saku)
100%(8
Laporan/5 Buku
Saku)
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi, Laporan Bimtek, Laporan Sosialisasi, Laporan Penyiapan Instrumen dan Buku Saku yang Terkait dengan Kerjasama Luar Negeri
1.055.604
1.961.900
1.920.954
2.086.300
2.232.300
NO.
INDIKATOR
SATUAN
OUTPUT
OUTPUT 2010-2014 JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
9.
Persentase Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Luar Negeri
Laporan
100%(34
Laporan)
100%(34
Laporan)
100%(34
Laporan)
100%(34
Laporan)
100%(34
Laporan)
Laporan Hasil Monev Kerjasama Luar Negeri
925.942
1.290.500
2.304.669
2.375.100
2.541.400
10.
Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada Pusat AKLN
Dokumen
100% 100% 100% 100% 100%Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis lainnya Pusat AKLN
430.356 579.000
650.733
720.500
771.000
TOTAL PAGU 6.340.157
7.949.830
7.500.000
8.011.000
8.518.000
KEGIATAN : PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN ASETINDIKATOR OUTPUT : TERSUSUNNYA STANDARISASI PENGELOLAAN KEUANGAN,VERIFIKASI PEMBUKUAN,
PELAPORAN DAN PEMBINAAN PERBENDAHARAAN SERTA PENGELOLAAN ASET KEMENTERIAN, SERTA MENINGKATNYA TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASET
INDIKATOR SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Jumlah Peraturan Perundangan Tentang Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran serta Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Lingkup Kemendagri
Surat Keputusan
Menteri
3 3 3 3 3 Surat Keputusan Menteri tentang Pedoman Penatausahaan BMN, Penghapusan BMN dan Pengadaan Barang
1.219.241 405.300 600.000 874.800
Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) (KK 19.5)
Laporan WDP WTP WTP WTP WTP Laporan Akuntansi dan BMN Kemendagri Dalam Rangka Memperoleh WTP
1.111.169 2.839.100 3.987.379 3.455.200
Jumlah Hasil Laporan Akuntansi Pengelola
angan dan Aset Lingkungan Setjen dan Kementerian yang Akuntabel
Laporan 4 Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan
3 Laporan Aset Kementerian Yang Akuntabel
4 Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan
3 Laporan Aset Kementerian Yang Akuntabel
4 Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan
3 Laporan Aset Kementerian Yang Akuntabel
4 Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan
3 Laporan Aset Kementerian Yang Akuntabel
4 Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan
3 Laporan Aset Kementerian Yang Akuntabel
Laporan Akuntansi Pengelola Keuangan dan Laporan Aset Lingkungan Kementerian
312.285 11.373.000 1.519.365 1.735.800
Persentase Penyelesaian Verifikasi Pembukuan dan Pelaporan Keuangan Lingkup Setjen Yang Akuntabel
Laporan 45% 100% 100% 100% 100% Laporan Verifikasi Pembukuan dan Pelaporan Keuangan Lingkup Setjen
312.285 692.700 1.037.790 1.110.400
Persentase Hasil LHP Lingkup Setjen dan Kementerian yang Ditindaklanjuti
Laporan 55% 65% 100% 100% 100% Laporan Penyelesaian LHP Lingkup Setjen dan Kementerian
1.000.000 1.333.700 979.406 1.374.700
Jumlah Bendaharawan Lingkup Setjen dan Kementerian yang Memenuhi Persyaratan
Laporan 21 orang 21 orang 21 orang 21 orang 21 orang Tersedianya Bendaharawan Lingkup Setjen dan Kementerian
141.970 321.900 648.830 694.200
Persentase Satker
Menyelenggarakan SIMAK BMN (KK.19.2)
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Jumlah Satker yang Menyelenggara-kan SIMAK BMN
35.150 35.150 35.575 35.575
Persentase Satker
Melaksanakan SAI Sesuai Ketentuan (KK.19.4)
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Jumlah Satker yang Melaksanakan SAI
35.150 35.150 30.000 30.000
Persentase pengelola SAI dan SIMAK BMN yang Mengikuti Diklat (KK.19.5)
Laporan 100% 100% - - - Laporan Persentase Pengelola SAI dan SIMAK BMN yang Mengikuti Diklat
35.150 35.150 - -
INDIKATOR SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUTPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
Persentase Penyelesaian Pelayanan Dukungan Operasional Kerja (Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai) yang Tepat Waktu
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Laporan Penyelesaian Gaji dan Honorarium Pengelola Keuangan di Lingkungan Setjen
43.262.068 79.432.300 76.207.688 71.250.000
Persentase Pelayanan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pusat
Laporan 100% (12 Laporan)
100% (12 Laporan)
100% (12 Laporan)
100% (12 Laporan)
100% (12 Laporan)
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Administrasi dan Tugas Teknis Lainnya Pusat AKPA
1.796.520 977.300 2.161.655 2.542.900
TOTAL PAGU 49.260.988 86.119.123 87.207.688 83.103.575
TARGET PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN RENCANA PEMBIAYAAN PEMBANGUNANPROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERITAHUN 2010-2014
KEGIATAN : PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN ASETINDIKATOR OUTPUT : 1) TERPENUHINYA SARANA DAN PRASARANA SESUAI KEBUTUHAN DAN
TERLAKSANANYA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASRANA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2) TERBANGUNNYA SARANA DAN PRASARANA KAMPUS IPDN DI 7 DAERAH UNIT ORGANISASI PELAKSANA : PUSAT ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASET
NO. INDIKATOR SATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
NO. INDIKATORSATUAN OUTPUT
OUTPUT 2010-2014JENIS OUPUT
ALOKASI PAGU 2010-2014 (DALAM RIBU RUPIAH)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Kedinasan IPDN Di 4 (Empat) Daerah (Sumbar, Riau, Sulsel, dan Sulut)
m2 25% 95% 100% - - Bangunan Kampus IPDN di 4 (empat)Daerah
- 519.482.000 25.569.577 - -
Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan KedinasanIPDN Di 3 (Tiga) Daerah (Kalbar, NTBdan Papua)
Unit - 10% 12% 100% - Sarana dan Prasarana Pendidikan Kedinasan IPDN di 3 (Tiga) Daerah
- - 95.057.557 95.057.557 -
Persentase Penyediaan Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Pelaksanaan Tupoksi Sekretariat Jenderal dan Kemendagri Untuk Kategori Fasilitas Tertentu Sesuai Kebutuhan
Unit - 100% 100% 100% - Terlaksananya Pembangunan Gedung Gudang Aset/BMN
- - 9.430.423 9.430.423 -
TOTAL PAGU - 519.482.000 130.057.557 104.487.980 -