40
Tahun Ke-XVI Disebarkan Secara Gratis

Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Tahun Ke-XVI

Disebarkan Secara Gratis

Page 2: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Tahun Ke-XVI

Disebarkan Secara Gratis

Page 3: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir
Page 4: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Salam dalam kasih Kristus...

Perjalanan waktu telah membawa kita memasuki bulan Oktober, kita sudah melalui tiga perempat perjalanan tahun 2014. Ini adalah Sabat pertama dalam kwartal ke 4 tahun ini, Sabat di mana umat Gereja Masehi Advent Hari KeTujuh berpuasa untuk memperoleh kuasa Roh Kudus. Semoga masing-masing kita dapat mengambil bagian baik secara pribadi maupun jemaat untuk meningkatkan iman kerohanian kita melalui Sabat puasa ini.

REBUSKA edisi minggu ini selain menyajikan Renungan Buka Sabat sebagai menu utama, tetap menyajikan artikel berseri yang berguna bagi kehidupan sehari-hari kita terlebih kehidupan kerohanian kita. juga berita-berita dari berbagai jemaat.

Terima kasih kepada seluruh Kontributor REBUSKA yang selalu setia mengirimkan tulisan-tulisan berupa artikel maupun berita sehingga edisi kali ini dapat terbit tepat pada waktunya. Besar harapan kami buletin ini dapat menjadi berkat bagi seluruh Pembaca setia buletin KADNet REBUSKA.

Secara khusus Redaksi memohon dukungan doa para Pembaca REBUSKA untuk mendoakan program KKR KADNet yang akan di laksanakan akhir bulan ini di kota Kupang - NTT.

Tidak henti-hentinya kami senantiasa mengajak para Pembaca untuk mengirimkan artikel, berita ke alamat email Redaksi di [email protected] dan [email protected]

Semoga berkat kegembiraan Sabat menjadi bagian kita bersama.

Imanuel…!

- MELVIN SIMATUPANG

Page 5: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

"KETIKA ORANG ISRAEL MENINGGALKAN ALLAH DAN ALLAH MENINGGALKAN MEREKA"

(HAKIM 2)

O L E H P D T R A Y M O N D L O H O N A U M A NGEMBALA JEMAAT PONCOL

enungan buka sabat kali ini diambil dari buku Hakim 2:6-23, sebuah pasal yang menggambarkan keadaan orang Israel sepeninggal kepemimpinan Yosua. Ada hal-hal menarik yang dicatat dalam kisah ini

yang menjadi pelajaran berharga untuk kita saat ini,

PERTAMA, sangat jelas terlihat bahwa "iman & keadaan kerohanian" orang Israel "sangat bergantung" kepada "siapa yang memimpin mereka". Di zaman Yosua & tua-tua lainnya masih ada & memimpin mereka, orang Israel takut akan Tuhan tetapi di saat Yosua & tua-tua lainnya mangkat, merekapun meninggalkan Tuhan. Seharusnya Iman & kerohanian tidak bergantung pada figur pemimpin atau orang tertentu. Jika hubungan kita dengan Allah itu baik, maka tidak peduli siapapun pemimpin & bagaimanapun keadaan mereka, iman & keadaan kerohanian kita tidak akan terpengaruh olehnya. Pemimpin kita yang sesungguhnya adalah Allah. Di bawah Tuntunan Roh Kudus-Nya kita akan jauh lebih baik dibandingkn kita harus mengandalkan tuntunan "figur" tertentu. Tentunya seseorang tidak akan lebih baik menuntun orang lain daripada Roh Kudus itu

sendiri. Jangan sampai kita "murtad", meninggalkan Allah bahkan akhirnya tidak bisa ke sorga hanya karena terlalu fokus melihat kesalahan pemimpin & kitapun mengikutinya, itu sangat menyedihkan.

Page 6: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

KEDUA, secara menyakitkan ayat 12, 13 menggambarkan sikap orang Israel kepada Tuhan, "mereka MENINGGALKAN TUHAN, lalu mengikuti allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka & sujud menyembah kepadanya sehingga mereka menyakiti hati Tuhan..., mereka MENINGGALKAN TUHAN & beribadah kepada baal." Sebagai akibatnya ayat selanjutnya mengatakan, Tuhan menyerahkan mereka ke tangan perampok & menjual mereka kepada musuh-musuh di sekeliling mereka. Mereka akhirnya TIDAK SANGGUP MENGHADAPI MUSUH MEREKA (ayat 14), TANGAN TUHAN SENDIRI MELAWAN MEREKA & MENDATANGKAN MALAPETAKA." Inilah hukum "sebab-akibat rohani". Sebab orang Israel meninggalkan Tuhan maka Tuhanpun meninggalkan mereka. Sebab mereka melawan Allah maka Allahpun menjadi "lawan" mereka. Adalah bahaya jika Allah menjadi "lawan" kita. Tentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir & mati mengenaskan di Laut Teberau, ketika Allah menjadi "lawan" mereka. Goliath yang begitu perkasa, mati bagaikan binatang yang tidak berdaya di tangan "orang kecil" seperti Daud, karena Allah menjadi "lawannya".

Hari ini, adakah keadaan kita "mirip" dengan keadaan orang Israel? Musuh ada di sekeliling kita? Kita tidak sanggup lagi mengatasi keadaan? Bahkan seakan-akan Tuhan telah menjadi "lawan" kita? Jangan salahkan Tuhan, tapi periksalah dulu diri kita! Mungkin kita telah meninggalkannya, mungkin ada "baal" dalam hidup kita yang menjadi penghalang kuasa Allah menaungi kita.

Page 7: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Ya, berhala uang, berhala pekerjaan, hobi, fasilitas, kenyamanan, barang-barang berharga dll yang menyita perhatian & waktu kita. Singkirkan itu segera, sebelum semuanya itu menghancurkan kita. Satu-satunya hal yang ditakuti dalam hidup ini bukanlah kehilangan pekerjaan, atau hilang harta benda, uang & fasilitas bahkan kehilangan anggota keluarga sekalipun, bukan tapi ketakutan terbesar adalah JIKA ALLAH TELAH MENINGGALKAN UMATNYA atau ALLAH TIDAK LAGI BERSAMA DENGAN UMATNYA itu, bahkan ALLAH TELAH MENJADI LAWAN KITA, sangat berbahaya! Karena sudah pasti kegagalan & ketidak suksesan bahkan malapetaka sudah pasti akan terjadi. Belajarlah dari kasus raja Saul, ketika "Allah telah meninggalkannya" akibat "ia meninggalkan Allah" maka semenjak itu sampai wafatnya, ia mengalami hal yang buruk dalam hidupnya, kematiannyapun adalah satu dari kisah kematian yang terburuk dari raja-raja Israel. Semua hal buruk yang terjadi pada orang Israel & raja-raja mereka adalah sebuah "konsekuensi logis" secara spiritual akibat sikap mereka yang tidak benar terhadap Allah yang benar & telah meninggalkan-Nya.

Hari ini, dengan cara apakah kita meninggalkan Allah? Hal-hal apakah yang bisa menjadi "berhala" dalam hidup ini? Jika ada sesuatu yang "melebihi" posisi Allah sehingga fokus kita beralih, waktu kita tersita banyak di situ, uang kita banyak dihabiskan di situ, perhatian kita telah melebihi dari yang seharusnya kita berikan kepada Tuhan, itu berarti kita telah "meninggalkan" Tuhan, itu juga berarti sudah ada "berhala" yang lain yang kita hormati melebihi Allah. Jika telah demikian, cepat-cepatlah "putar haluan" sebelum kita jauh tersesat & celaka, berbaliklah kepada hal yang sebenarnya sebab kalau tidak, keadaan buruk yang pernah dialami oleh orang Israel, itu sudah pasti akan terjadi pada kita saat ini.

Belajarlah dari "kegagalan" orang Israel & tidak mengulanginya dalam hidup kita saat ini. Semoga hari ini kita akan berjalan bersama Tuhan & kita dituntun oleh Roh Kudus-Nya & berkat-Nya menjadi bagian kita. Selamat Sabat. Tuhan memberkati.

KOR DIN ATOR RENUN GAN : PDTM . DALE SOM P OTAN

Page 8: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

O l e h H a r t o y o T i s m a i l

alam buku Christ Object Lesson (COL) halaman 65 ada satu kalimat yang menyatakan bahwa “ Perkembangan Karakter adalah pekerjaan seumur hidup” ungkapan kalimat di atas ini sama seperti panjangnya berapa usia manusia bisa

bertahan di atas dunia ini, atau kiasannya bahwa seumur hidup manusia itulah perkembangan karakter kita, mungkin ada perkembangan yang lambat atau perkembangan karakter yang cepat, ada juga perkembangan yang nampaknya tak ada perubahannya, hal ini dari sudut mana kita melihatnya, semua orang bisa mengeluarkan opini dan pendapatnya apakah benar bahwa perkembangan itu berjalan seumur hidup.

Namun kutipan di atas tidak perlu diadakan eksperimen karena kenyataannya sudah menunjukkan bahwa karakter kita dibangun selama seumur hidup dengan dua dimensi yaitu secara eksternal dan internal, dengan bahasa sederhananya yaitu faktor luar dan dalam, yang terdapat dalam perjanjian lama yaitu 1 Samuel 16:7, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata tetapi Tuhan melihat hati”. Kisah ini terjadi ketika bangsa Israel menginginkan seorang Raja. Mungkin kalau kita buat daftar persyaratannya akan banyak yang harus ditulis bahkan

lebih dari selusin persyaratannya, namun semua itu didominasi oleh pengelihatan alias panca indera mata yang berperan. Itulah sebabnya kalimat dalam 1 Samuel 16:7 telah membalik semua persyaratan manusia sehingga persyaratan dari Tuhanlah yang harus menjadi ukuran dan petunjuk untuk membuat keputusan.

Apa untungnya untuk kita, tentu banyak keuntungannya, salah satunya bahwa karakter kita harus kita bentuk dengan sebaik-baiknya agar apa yang keluar dari hati kita itulah gambaran nyata bahwa apa yang keluar dari dalam adalah hasil proses yang ada di dalam hati kita, tentu semua ini tidak lepas dari dua faktor di atas yaitu eksternal dan internal, tinggal mana yang dominan.

Untuk membangun karakter yang berjalan seumur hidup tentu memerlukan suatu pemikiran yang yang harus benar-benar membawa dampak yang positif. Penulis mengajak kepada saudara-saudara semua untuk melihat hal yang sangat penting dalam era kekeristenan di zaman Yesus. Dalam perjanjian baru yang terdapat dalam Kitab Injil Yohanes yaitu Yohanes pasal 15. Yesus sangat jelas mengambarkan dalam perumpamaan Pokok Anggur. Ada satu kalimat yang mengandung arti yang sangat dalam yaitu “Tinggal dalam Aku” atau “Abide in Me”. Ternyata kalimat ini sangat berhubungan dengan

Page 9: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

pembentukan karakter seumur hidup. Penulis mencoba memberikan hal yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter dan hubungannya bahwa Tuhan melihat ke dalaman isi hati manusia, maka dua hal ini bisa kita lihat lewat tiga hal yang merupakan pengembangan dari kata Abide in Me. Yang pertama adalah LIVING CONNECTION, artinya hubungan yang membawa dampak dalam kehidupan kita, hidup ini harus berhubungan terus dengan Sang Pencipta. Dan yang kedua adalah CONSTANT CONNECTION, yaitu mengadakan hubungan secara tetap artinya tanpa ada yang terputus..., jadi karakter kita akan terbangun dengan hubungan yang konstan. Yang ketiga adalah VITAL CONNECTION. Apa artinya vital? Vital adalah mutlak, harus dan wajib atau mau tak mau, sebab kalau tidak kita lakukan maka akan menyebabkan putus total atau mati.

Oleh sebab itu kesimpulan yang bisa kita ambil yaitu bahwa pembangunan karakter seumur hidup adalah sebuah pilihan. Mana yang harus dilakukan karena pada dasarnya bahwa Tuhan melihat hati bukan melihat seperti apa yang manusia lihat dengan matanya.

Semoga kita mendapatkan manfaat dari kolom editorial ini untuk membangun karakter kita demi menyiapkan hati kita bagi kedatangan-Nya.

Selamat sabat dan Tuhan memberkati.

HA R T O Y O T I S M A I L

----------------------------

STRENGTH FROM ABOVE

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. Isa. 40:31 Wonderful are the possibilities before the youth to grasp the assurances of God's Word. Scarcely can the human mind comprehend the spiritual attainments which can be reached by them as they become partakers of the divine nature. Daily correcting mistakes and gaining victories, they grow into wise, strong men and women in Christ. He who has become a partaker of the divine nature knows that his citizenship is above. He catches the inspiration from the Spirit of Christ. His soul is hid with Christ in God. Such a man Satan can no longer employ as his instrumentality to insinuate himself into the very sanctuary of God, to defile the temple of God. He gains victories at every step. He is filled with ennobling thoughts. He regards every human being as precious, because Christ has died for every soul. "They that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles." The man who waits upon the Lord is strong in his strength, strong enough to hold firm under great pressure. Yet he is easy to be entreated on the side of mercy and compassion, which is the side of Christ. The soul that is submissive to God is ready to do the will of God; he diligently and humbly seeks to know that will. He accepts discipline, and is afraid to walk according to his own finite judgment. He communes with God, and his conversation is in heaven. Linked to the Infinite One, man is made partaker of the divine nature. Upon him the shafts of evil have no effect; for he is clothed with the panoply of Christ's righteousness.

From My Life Today - Page 282 ---------------------------------------

Page 10: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

OLEH PDT . DR. JONATHAN KUNTARAF

Philip Yancey penulis buku, “Where is God When It Hurts,” “Di manakah Tuhan Saat kita merasa Sakit,” menceritakan perjalanan Helmut Thielicke yang telah mengadakan perjalanan ke seluruh Amerika, dan ditanya, “Apakah kekurangan terbesar di antara orang Kristen di Amerika?” Jawaban dari theologian asal Jerman tersebut ialah, “Mereka punya pandangan yang tidak cukup tentang penderitaan.” Ini yang telah terjadi kepada banyak orang Kristen, tidak mengerti mengenai masalah penderitaan. Tidak heran banyak yang meninggalkan kekristenan oleh sebab “mengapa Tuhan membiarkan penganiayaan?” “Mengapa banyak yang terbunuh di Auschwitz waktu perang dunia II? Mengapa Tuhan membiarkan begitu banyak yang terbunuh di Kamboja?”

Setiap orang mempunyai daya tahan yang berbeda dalam menghadapi tekanan. Penelitian para ilmuwan menunjukkan bahwa berbagai bagian tubuh mempunyai kapasitas menghadapi tekanan yang berbeda. Misalnya:Ujung lidah: mempunyai kepekaan terhadap 2 gram tekanan.Jari tangan: mempunyai kepekaan terhadap 3 gram

tekanan.Di balik telapak tangan, peka terhadap 12 gram tekanan.Di balik lengan depan, peka terhadap 33 gram tekanan.Telapak kaki: mempunyai kepekaan terhadap 250 gram tekanan.

Sementara daya tahan menghadapi tekanan itu berbeda antara satu bagian tubuh dengan yang lain; ternyata kalau seorang ditusuk jarum, bagian tubuh itu mempunyai perbedaan daya tahan yang berbeda sebelum merasa sakit dengan tusukan jarum tersebut. Misalnya:

Kornea: 0.2 gram tekanan sudah cukup untuk membuat sakit.Bagian depan tangan: 20 gram tekanan akan membuat sakit.Di balik tangan: 100 gram.Telapak kaki: 200 gram.Ujung jari tangan: 300 gram.

Nah, setiap orang mempunyai perbedaan reaksi dalam menghadapi tekanan, tergantung kepada bagian mana

Page 11: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

dalam tubuh yang mendapatkan tekanan tesebut. Namun pertanyaan apakah memang haruskah seorang itu menderita? Adakah untungnya seorang itu merasa sakit? Dr. Paul Brand menulis buku dengan judul, “The Gift of Pain.” “Karunia Penderitaan.” Bagaimana kita dapat mengerti bahwa penderitaan atau perasaan sakit adalah satu karunia? Paul menjelaskan bahwa perasaan sakit menolong kita untuk menghindarkan agar jangan kita mengalami perasaan sakit. Misalnya, seorang memegang api yang menyala; dia sakit; dan dia akan menarik tangan dari api, dan dia bertekat untuk jangan sampai tangannya kena api lagi.

Salah satu contoh adalah pengalaman Bob Gross, seorang pemain bola basket NBA, saat mata kakinya sakit. Ini merupakan satu amaran supaya dia berhenti bermain. Namun dia ingin meneruskan pertandingan. Sebab itu dokter memberikan injeksi “Marcaine,” pembunuh rasa sakit yang kuat agar Bob Gross tidak merasa sakit dan meneruskan pertandingannya. Dia masih bisa lari untuk dua kali lapangan, namun akhirnya dia jatuh, sebab tulang mata kakinya patah. Walaupun dia tidak mesasa sakit, namun mata kaki sudah retak. Meneruskan pertandingan menyebabkan Bob Gross tidak bisa lagi meneruskan karirnya sebagai pemain bola basket. Jadi sakit atau derita sebenarnya adalah satu berkat, supaya kita jangan meneruskan hal yang membahayakan bila kita teruskan. Dengan demikian, penderitaan adalah anugerah Allah.

Penderitaan atau perasaan sakit adalah suatu berkat jelas kita dapat lihat pada penderitaan penyakit kusta. Mereka telah “mati rasa,” hingga tangan terbakar, ataupun di tusuk paku; mereka tidak merasa sakit lagi. Saat tangan putus, dan berlumuran darah oleh sebab bermain pisau; namun penderita kusta tidak merasa apa-apa. Dalam keadaan seperti ini, maka perasaaan sakit adalah satu berkat. “pain is the gift of God.”Dr. Brand lebih lanjut menyebutkan, bahwa tidak sampai 1% dari perasaan sakit yang kita tidak dapat kontrol. 99% dari semua perasaan sakit adalah bersifat sementara, yang dapat diperbaiki dengan situasi; apakah dalam bentuk pengobatan, istirahat atau perubahan gaya hidup. Namun kita tidak bisa lepas dari kenyataan adanya perasaan sakit yang permanent. Seorang penderita kanker sering dipenuhi dengan perasaan nyeri. Tetapi keadaan demikianpun masih ada harapan untuk berubah dalam situasi yang berubah. Penderitaan boleh menjadi keadaan untuk memberikan perhatian agar penderitaan dapat

berakhir.

Apakah Anda merasakan suatu penderitaan? Penderitaan adalah suatu berkat. Penderitaan menolong kita untuk menghindarkan apa yang dapat menyebabkan penderitaan tersebut. Kabar baiknya, ada harapan untuk menghindarkan penderitaan. Bila seorang merokok, dan sudah mulai batuk-batuk; maka batuk adalah suatu tanda untuk berhenti merokok; hingga dapat terhindari dari penderitaan yang lebih membahayakan. Melihat bahwa penderitaan boleh menjadi berkat, maka kita diingatkan kepada Roma 8:28 yang mengatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

-----------------------------------------------------------------

Buah dari perenungan adalah doa.

Buah dari doa adalah pelayanan.

Buah dari pelayanan adalah kedamaian.

inta kepada Tuhan terbukti dari cinta manusia terhadap sesama. C

Saya hanyalah sebatang pensil di tangan Tuhan. Biarkan Dia menuliskan dengan pensil, apa pun yang Dia Kehendaki.

Allah tidak pernah mempertanyakan kemampuan dan ketidakmampuan kita, melainkan

kesediaan kita.

Page 12: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

SERI PENDALAMAN ALKITAB YAKOBUS

Kita telah membahas secara singkat tentang isi Yakobus 2:14-26 pada pendalaman yang lalu. Kita telah melihat bahwa di dalam ayat-ayat tersebut Yakobus membahas tentang hubungan antara iman dengan perbuatan. Saya sudah menguraikan di kesempatan yang lalu bahwa kata 'perbuatan' yang dibahas oleh Yakobus itu sama artinya dengan 'melakukan firman' dalam ayat-ayat sebelumnya. Dan 'melakukan firman' berarti menjalankan hukum dari Yesus - mengasihi orang lain seperti diri sendiri.Perbuatan baik muncul dari iman. Akan tetapi, mengapa Yakobus beralih dari topik 'mendengarkan firman' ke topik 'iman'? Anda harus tahu bahwa uraiannya itu ditujukan kepada mereka yang percaya kepada Yesus. Yakobus berbicara tentang iman di dalam pasal 2 karena dia ingin membantu kita memahami sikap hati yang perlu dimiliki oleh orang yang percaya kepada Yesus, di dalam mendengarkan Firman Allah. Ada hubungan yang erat antara iman dan sikap hati kita di dalam mendengarkan firman itu. Yakobus ingin agar kita mengerti apa arti iman sejati itu. Iman bukan sekadar mendengar atau menyetujui apa yang Anda dengarkan. Seseorang yang benar-benar beriman akan menerapkan apa yang telah dia dengarkan. Kata 'perbuatan' yang dia maksudkan adalah perbuatan baik (yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri) yang muncul dari iman kita kepada Yesus.Di sini, dia tidak sedang mengacu pada perbuatan baik yang dikerjakan sebelum percaya kepada Tuhan. Yang ingin disampaikan oleh Yakobus adalah: orang yang memiliki iman yang sejati pasti akan mengalami kasih karunia dan kuasa Allah yang berdampak pada perubahan di dalam hidupnya. Dan perubahan ini pasti akan terwujud di dalam kehidupan sehari-harinya. Pasti ada yang salah dengan apa yang kita sebut sebagai iman jika kita mengaku beriman tetapi tidak memiliki perbedaan dengan orang dunia di dalam hal nilai-nilai dan kualitas hidup kita.

Hari ini, kita akan masuk lebih dalam lagi pada pembahasan kita tentang Yakobus 2:14-26 dan saya akan

coba untuk menguraikan tiga pokok penting di sini untuk membantu Anda menangkap gambaran keseluruhannya.Perlu saya tambahkan di sini bahwa ada begitu banyak perdebatan yang muncul berkenaan dengan topik 'iman dan perbuatan' ini. Ini adalah isu yang sangat peka. Saya harap niat kita di dalam mendiskusikan topik ini bukan dalam rangka mempertahankan pandangan pribadi kita. Saya berharap untuk bisa membahas pokok ini secara utuh melalui Yakobus 2:14-26. Tujuan kita adalah untuk masuk ke dalam pemahaman akan kehendak Allah supaya kita dapat hidup sesuai dengan hati Tuhan di dalam segala hal.Poin pertama yang perlu diperhatikan adalah: rasul Yakobus tiga kali menekankan bahwa 'iman tanpa disertai dengan perbuatan itu mati' mulai dari ayat 14 sampai 26. Kita bisa melihat hal ini di dalam ayat 17, 20 dan 26. Dalam rentang ayat-ayat yang cukup pendek ini, ungkapan yang sama disampaikan sebanyak 3 kali. Oleh karena itu, kita bisa melihat bahwa ini adalah hal yang ditekankan oleh Yakobus. Kita bisa menyimpulkan dari ungkapan ini bahwa Yakobus sedang mengingatkan kita: tidak semua pengakuan tentang iman itu berisi iman yang menyelamatkan. Iman yang tidak menyelamatkan (di dalam ayat 14) sama dengan iman yang mati di dalam pengertian rasul Yakobus.

Iman intelektual - Iman tanpa ketaatan Di ayat 19, dia memberi contoh tentang Iblis yang percaya kepada Allah sampai-sampai gemetar ketakutan setiap kali berpikir tentang Allah. Ada berapa banyak orang Kristen yang mampu mencapai tingkatan kepercayaan yang dapat bersaing dengan Iblis ini? Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana mungkin Anda menyamakan kepercayaan kita dengan Iblis?" - Anda memang tidak sedang salah dengar, saya memang sedang membandingkan iman kita dengan kepercayaan yang dimiliki oleh Iblis (sebenarnya, ini bukanlah pernyataan saya, ini adalah pernyataan dari Yakobus).

Banyak orang Kristen yang kepercayaannya kepada Allah tidak sebesar kepercayaan Iblis. Di sini dikatakan bahwa Iblis gemetar setiap kali dia memikirkan tentang Allah. Berapa banyak orang Kristen yang tahu apa arti takut akan Allah itu? Kita semua senang mendengar khotbah tentang kasih Allah dan pengampunan Allah, akan tetapi kita tidak suka mendengar perintah untuk takut kepada Allah. Alasan kita tidak takut berbuat dosa adalah karena kita tidak takut akan Allah. Banyak orang Kristen yang bahkan percaya bahwa selama mereka mempercayai Yesus, maka mereka akan diselamatkan tanpa mempedulikan bahwa mereka melanjuntukan hidup di dalam dosa. Apakah hal ini mencerminkan sikap hati yang takut akan Allah?

Page 13: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Oleh karena itu, Yakobus mengingatkan kita bahwa pengakuan intelektual, jenis iman yang dipegang oleh banyak orang Kristen, tidak dapat menyelamatkan kita. Hal ini karena setiap iman yang tidak menghasilkan perbuatan baik berarti mati menurut pandangan Alkitab. Sekalipun Iblis percaya pada realitas dan kuasa Allah jauh di dalam hatinya, dia menolak untuk bertobat dan tunduk kepada kehendak Allah. Sekalipun Iblis percaya kepada Allah, tetapi dia menolak untuk mengijinkan Allah memegang kendali atas hidupnya. Oleh karena itu, imannya tidak bisa menyelamatkan dia.Apakah iman Anda sama seperti iman Iblis ini? Apakah Anda hanya memiliki kepercayaan intelektual saja kepada Allah namun tidak pernah mempercayakan hidup Anda kepada-Nya dan tidak pernah mau mengerjakan kehendak-Nya? Apakah Anda takut akan Allah? Jika Iblis tidak bisa diselamatkan sekalipun ia percaya, lalu apakah dasar keselamatan Anda itu?Hubungan iman dengan perbuatan. Poin kedua yang perlu diperhatikan adalah: di dalam ayat 22, rasul Yakobus memberitahu kita bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan dan iman itu disempurnakan oleh perbuatan baik. Apakah arti dari 'bekerja sama' itu? Kata di dalam bahasa Yunani memiliki makna 'rekan sekerja'. Di sini, rasul Yakobus membawa kita pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara iman dengan perbuatan baik. Saya akan memberikan satu ilustrasi untuk membantu Anda memahami hubungan antara iman dengan perbuatan.Orang keturuan Tionghoa, terbiasa makan dengan menggunakan sumpit. Anda tentu tidak akan memberi saya sebatang saja karena sumpit itu selalu berpasangan. Anda tidak akan bisa makan hanya dengan sebatang sumpit saja. Jadi, setiap kali kita membayangkan sumpit, maka yang kita maksudkan adalah sepasang sumpit. Iman dan perbuatan itu ibarat sepasang sumpit. Ibarat dua saudara kandung. Tanpa salah satunya, maka keduanya menjadi tidak berguna.Pikirkanlah hal ini: di dalam Alkitab, apakah seseorang yang mengerjakan banyak perbuatan baik namun tidak bersedia menerima Yesus sebagai Penguasa dan Juruselamatnya, apakah ia akan diselamatkan? Jelas tidak. Karena ini berarti keselamatan itu mungkin lewat perbuatan baik. (Dan kita tahu bahwa kita diselamatkan oleh Tuhan dan bukan oleh perbuatan baik kita) Demikian pula sebaliknya, contoh yang berlawanan dengan itu diberikan oleh rasul Yakobus di dalam Yak 2:14-18, orang yang tidak bisa diselamatkan hanya dengan berbekalkan pengakuan bahwa dia memiliki iman namun tidak menunjukkan perbuatan baik yang mendukung pengakuannya itu.

Kita mengaku percaya kepada Allah dan untuk itu kita harus membuktikan iman kita kepada-Nya melalui tindakan kita. Inilah sebabnya mengapa Injil menekankan bahwa orang yang bertobat harus menghasilkan buah-buah pertobatan. Bukan maksud saya untuk mengunggulkan perbuatan baik karena sebenarnya kita ini tidak bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri di dalam mengerjakan perbuatan baik, dan keselamatan kita juga tidak didasari oleh perbuatan baik. Yang inign saya tekankan adalah jika kita memiliki iman yang sejati untuk menyerahkan hidup kita kepada Allah, untuk dia membiarkan Dia menjadi Tuhan atas hidup kita, dan bertekad untuk mentaati kehendak-Nya, maka Dia pasti akan menganugerahkan kita Roh Kudus dan kuasa untuk menggenapi tekad kita itu.Tiga contoh bagaimana iman bekerjasama dengan perbuatan. Poin ketiga yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah bahwa rasul Yakobus memberi 3 contoh untuk membantu kita memahami bahwa iman dan perbuatan baik itu harus bekerja sama. Lebih jauh lagi, dia memberitahu kita di ayat 22 bahwa iman itu dijadikan sempurna oleh perbuatan baik. Mari kita teliti ketiga contoh tersebut untuk membantu kita memahami makna dari ayat ini.Contoh pertama tertulis di dalam Yak 2:15-16. Apa yang diperintahkan oleh ayat ini untuk kita kerjakan sebagai orang percaya jika ada seorang anggota jemaat tidak memiliki pakaian dan makanan? Jawabannya sangat jelas: kita harus menyediakan segala yang dia butuhkan. Jika Anda tidak menolongnya di saat Anda memiliki kemampuan untuk itu dan hanya sekadar berkata, "Kiranya Allah memberkatimu, aku akan berdoa untukmu," maka hati nurani Anda akan memberitahukan bahwa apa yang Anda perbuat itu tidak berkenan di hadapan Allah. Anda tahu persis bahwa Yesus mengajar kita untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri namun Anda tidak hidup sesuai dengan itu. Lalu bagaimana kita bisa menyebut diri sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus? Ini adalah kebohongan yang bodoh jika kita mengaku percaya kepada Allah tapi tidak ada tindakan nyata mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.Saya sangat yakin bahwa contoh ini bukanlah hasil rekaan dari Yakobus. Saya yakin sepenuhnya bahwa dia menarik contoh ini dari perumpamaan Yesus tentang kambing dan domba. Di dalam perumpamaan tersebut, kambing dan domba memiliki banyak kemiripan. Mereka sama-sama mengakui Yesus, dan sama-sama menunjukkan kesediaan untuk melayani Tuhan. Perbedaan yang penting adalah bahwa para kambing ini tidak bertindak sesuai dengan apa yang telah mereka ketahui. Ada sangat banyak anggota tubuh Allah di sekitar mereka yang telanjang, kelaparan dan kehausan,

Page 14: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

akan tetapi mereka tidak memberikan pertolongan nyata kepada yang sedang kesulitan ini. Sekalipun mereka menyebut Yesus, "Lord," dan mereka sendiri yakin bahwa mereka adalah orang-orang beriman; namun iman mereka tidak sempurna di mata Tuhan. Ini karena mereka kurang bertindak nyata untuk menyempurnakan iman mereka.Mari kita lihat ilustrasi kedua di dalam ayat 21-23. Di sini, Yakobus mengambil Abraham sebagai contoh. Abraham adalah bapa orang beriman dan menjadi perlambang utama dari pembenaran oleh iman. Dengan cara apakah Abraham dibenarkan? Ayat 21 memberitahu kita bahwa Abraham dibenarkan oleh perbuatannya. Perbuatan macam apakah yang dia lakukan? Apakah dia mengerjakan perbuatan baik kemana pun dia pergi dan memegahkan hal tersebut di hadapan Allah? Tentu saja tidak. Perbuatan yang dimaksudkan di sini mengacu pada ketaatannya dan kepercayaannya yang utuh kepada Allah. Dia taat dan percaya kepada Allah sampai ke tingkat bersedia mengorbankan anaknya di atas mezbah. Setelah Abraham melaksanakan semua itu, Allah mendapati bahwa iman Abraham itu memuaskan dan menegaskan lagi berkat-Nya kepada Abraham di dalam Kej 16:22. Hal ini juga menunjukkan kepada kita bahwa jika Abraham gagal di dalam ujian ini, maka dia tidak akan menerima janji Allah.Kitab Ibrani juga berulang kali menyebuntukan tentang iman Abraham. Abraham menyempurnakan imannya dengan perbuatan. Mari kita lihat Ibrani 11:8-9. Ayat 8 memberitahu kita bahwa Abraham taat dan berangkat dengan iman menuju tempat yang ditunjukkan oleh Allah kepadanya. Ayat 9 juga memberitahu kita bahwa Abraham dengan iman menjadi perantau, atau orang asing, di bumi ini sambil menantikan janji Allah. Jadi Anda bisa lihat, Abraham menyatakan imannya kepada Allah melalui tindakan nyata.Dalam hal apakah kita, orang-orang yang mengaku memiliki iman ini, memiliki keserupaan dengan Abraham? Allah menyuruh kita untuk meninggalkan dosa - sudahkah kita bertindak meninggalkan dosa? Allah menyuruh kita untuk tidak mengasihi dunia akan tetapi masihkah hati kita merindukan dunia? Yesus menyuruh kita memikul salib, mengasihi Allah lebih dari segalanya, dan menyangkal diri kita untuk bisa mengikut Dia - apakah kita sekadar mempercayai itu semua di dalam akal pikiran saja tanpa ada tindakan nyata yang menegaskannya? Sudah tentu iman semacam ini bukanlah iman milik Abraham, dan itu jelas bukan iman yang menyelamatkan.

Mari kita lihat contoh yang terakhir. Rasul Yakobus menyebut tentang seorang pelacur, Rahab. Dengan cara apakah iman Rahab ditunjukkan? Imannya terwujud

lewat pilihannya untuk meninggalkan kejahatan dan berpaling kepada Yahweh ketika dia mendengar tentang penghakiman Allah yang akan ditimpakan ke atas kota Yerikho (karena sudah penuhnya kejahatan penduduk Yerikho). Dia mempercayai Firman Allah. Dia percaya bahwa penghakiman akan turun ke atas kota Yerikho. Imannya bukan sekadar iman di tingkat akal pikiran saja, melainkan iman yang disempurnakan lewat tindakan nyata.Apa wujud nyata dari imannya yang bisa kita amati? Kita melihatnya melalui tindakan nyata yang dia lakukan dengan menampung mata-mata Israel dan membantu mereka menjalankan perintah Allah. Inilah yang dimaksudkan oleh Yakobus ketika dia berbicara bahwa iman itu disempurnakan oleh perbuatan.Renungkanlah: apakah Anda pikir Rahab akan diselamatkan jika dia hanya sekadar membuat pengakuan percaya bahwa Allah akan menghakimi penduduk Yerikho tanpa memberikan bantuan kepada mata-mata Israel itu?

atu hal yang tidak masuk hitungan adalah bahwa Rahab adalah seorang pelacur menurut penuturan Yakobus. Mengapa dia mengingatkan kita bahwa

Rahab adalah seorang pelacur? Ya, Rahab adalah seorang pelacur sebelum dia bertobat. Akan tetapi, dia memilih untuk bertobat dan berpaling kepada Allah dengan iman. Dia juga taat pada kehendak Allah. Oleh karena itu, Allah membenarkan dia. Jika Anda belum percaya kepada Yesus, saya harap Anda dapat ingat akan hal ini: kepercayaan kepada Allah harus diikuti dengan tindakan nyata. Inilah sebabnya mengapa Alkitab selalu mendorong kita untuk mengakui dosa-dosa kita dan bertobat. Pengakuan dan pertobatan atas dosa adalah langkah pertama di dalam menyatakan iman kita kepada Allah lewat tindakan nyata. Melalui contoh Rahab, kita bisa lihat bahwa Allah penuh dengan kemurahan dan belas kasihan. Dia pasti akan menerima kita seperti Dia telah menerima Rahab kalau saja kita mau berpaling kepada-Nya dengan iman.

S

Pdt. Jeremiah

------------------------

Page 15: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir
Page 16: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir
Page 17: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA MENURUT ALKITAB

O L E H B R E D L Y S A M P O U W

”Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang... ” (Pengkhotbah 7:12)

Uang adalah salah satu faktor yang penting dalam sebuah keluarga. Tidak semua orang memiliki banyak uang untuk dipakai. Ada sebagian orang yang hidup dengan uang yang sangat sedikit. Berapa pun banyaknya uang yang kita miliki harus dikelola dengan baik, karena uang yang tidak dikelola dengan baik akan berbahaya. Uang akan menjadi hamba yang baik tetapi uang akan menjadi majikan yang kejam. Alkitab berkata akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang (1 Tim 6:10). Intinya bukan pada uang, karena uang adalah netral dan tidak dosa. Intinya adalah bagaimana sikap kita terhadap uang. Apakah kondisi keuangan Anda terus menerus pas-pasan saja atau malah defisit, walaupun sebetulnya pendapatan Anda relative besar? Lalu ke mana perginya uang Anda? Masalahnya mungkin terletak di dalam mengelola keuangan. Banyak orang bermasalah dengan uang karena tidak bisa mengelola keuangan dengan bijak. Seberapa besar atau kecil pun uang yang kita dapatkan, kita perlu menjadi bijak dan terampil di dalam mengelolanya supaya tidak mengalami kesulitan keuangan.

Hasil survey keuangan yang pernah dilakukan di Amerika terhadap mereka yang berusia 65 tahun, adalah sebagai berikut:

• 45% responden menyatakan keuangannya tergantung pada sanak saudaranya.• 30% tergantung kebaikan orang lain.• 23% masih bekerja• 2% yang mandiri secara financialKemudian fakta juga menunjukkan bahwa 11 dari 12 perempuan akan menjadi janda pada usia rata-rata 52 tahun. 80% orang Amerika berhutang lebih dari harta yang mereka miliki. 20% dari pendapatan digunakan untuk melunasi hutang barang-barang konsumsi. 35% pernikahan Kristen berakhir dengan perceraian dan uang adalah alasan utamanya. 80% lebih orang Amerika hidup pas-pasan dengan gaji mereka. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat kita simpulkan bahwa mengelola keuangan dengan baik itu sangat penting dilakukan sedini mungkin. Untuk itu pada kesempatan ini kita akan membahas sedikit tentang mengelola keuangan secara praktis. PANDANGAN ALKITAB TERHADAP UANGAda beberapa hal yang harus kita fahami tentang uang menurut cara pandang Alkitab.

1. Uang hanya sebagai alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan

Pkh 7:12 berkata, “Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang…” Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kita membutuhkan uang. Uang menjadi sarana yang sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap kemiskinan dan berbagai masalah yang diakibatkan oleh kemiskinan.

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA

Page 18: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Dengan uang kita dapat menyatakan kasih dan kepedulian kita terhadap sesama (1 Tim 5:8; Kis 20:35). Meskipun uang mempunyai peranan penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun uang bukanlah segala-galanya, banyak segi di dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diukur dan digantikan oleh uang.

2. Uang tidaklah jahat

Rasul Paulus menjelaskan bahwa uang itu sendiri tidaklah jahat, cinta uanglah yang jahat. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim 6:10). Perbedaan dari keinginan yang normal akan uang dan cinta akan uang dapat dijelaskan dengan perbedaan nyala api kecil dengan nyala api yang sangat besar. Nyala api kecil/normal dapat dipakai untuk memasak makanan, tetapi nyala api besar dapat melalap habis sebuah hutan. Keinginan yang normal akan uang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, akan memotivasi kita untuk bekerja dan mendapatkan uang. Sedangkan cinta akan uang akan mendorong seseorang untuk melakukan apa saja demi uang. Jangan biarkan diri kita diperhamba oleh uang, tetapi biarlah uang melayani kita dengan cara memandangnya hanya sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

3. Uang memiliki keterbatasan

Meskipun Salomo memiliki kekayaan yang sangat besar, namun ia mengakui bahwa kelimpahan materi tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Ia menuliskan demikian, “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia” (Pkh 5:9). Melalui uang kita dapat memiliki dan melakukan banyak hal yang kita inginkan, tetapi jangan lupa bahwa banyak pula yang tidak dapat dilakukan oleh uang. Kekayaan atau uang yang semakin bertambah akan memperbudak orang yang cinta akan uang. Inilah yang Yesus maksudkan dengan “tipu daya kekayaan” di dalam Matius 13:22. Mereka tertipu karena ternyata di dalam kekayaan/uang yang mereka kerja mati-matian, ternyata tidak mereka temukan kepuasan dan kebahagiaan. Keterbatasan uang memang tidak dapat membeli kepuasan dan kebahagiaan, apalagi keselamatan.

4. Tuhan tidak melarang orang menjadi kaya.

Pada zaman Alkitab, sudah ada orang kaya maupun orang miskin. Paulus tidak memerintahkan kepada Timotius untuk menyuruh orang kaya meninggalkan kekayaan mereka dan menjadi miskin. Yang ia lakukan adalah menyuruh Timotius menasihati orang-orang kaya

untuk membangun sikap yang benar terhadap kekayaan. “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” (1 Tim 6:17-19). Perhatikan juga ayat ini “Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah” (Maz 49:17).

MENGAPA HARUS MENURUTI FIRMAN TUHAN DALAM MENGELOLA KEUANGAN

1. Firman Tuhan menyinggung semua aspek hidup kita termasuk mengenai pemakaian uang (Maz 119:105) 2. Uang yang kita miliki penting bagi kehendak Allah.3. Kita mendapatkan uang karena kekuatan dari Allah (Ul 8:18, Ams 10:22).4. Uang yang dipakai secara salah akan membawa dampak kesedihan, kecelakaan dan kebinasaan (1 Tim 6:9-10, 1 Yoh 2:16).5. Uang bisa menjadi barometer dari kehidupan rohani kita (Mat 6:21).

-----------------------------------------

Page 19: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

e have now come to the conclusion of the whole, and that in three things:—I. Christ’s farewell to his church. He seems now, after

he has been discovering these things to his people on earth, to take leave of them, and return to heaven; but he parts with them in great kindness, and assures them it shall not be long before he comes again to them: Behold, I come quickly.

W

As when he ascended into heaven, after his resurrection, he parted with a promise of his gracious presence, so here he parts with a promise of a speedy return. If any say, "Where is the promise of his coming, when so many ages have passed since this was written?’’ let them know he is not slack to his people, but long-suffering to his enemies: his coming will be sooner than they are aware, sooner than they are prepared, sooner than they desire; and to his people it will be seasonable. The vision is for an appointed time, and will not tarry. He will come quickly; let this word be always sounding in our ear, and let us give all diligence that we may be found of him in peace, without spot and blameless. II.

The church’s hearty echo to Christ’s promise, 1. Declaring her firm belief of it: Amen, so it is, so it shall be. 2, . Expressing her earnest desire of it: Even so, come, Lord Jesus; make hast, my beloved, and be thou like a roe, or like a young hart on the mountain of spices. Thus beats the pulse of the church, thus breathes that gracious Spirit which actuates and informs the mystical body of Christ; and we should never be satisfied till we find such a spirit breathing in us, and causing us to look for the blessed hope, and glorious appearance of the great God and our Saviour Jesus Christ. This is the language of

the church of the first-born, and we should join with them, often putting ourselves in mind of his promise. What comes from heaven in a promise should be sent back to heaven in a prayer, "Come, Lord Jesus, put an end to this state of sin, sorrow, and temptation; gather thy people out of this present evil world, and take them up to heaven, that state of perfect purity, peace, and joy, and so finish thy great design, and fulfil all that word in which thou hast caused thy people to hope.’’III. The apostolical benediction, which closes the whole: The grace of our Lord Jesus Christ be with you all, Amen.

Here observe, 1. The Bible ends with a clear proof of the Godhead of Christ, since the Spirit of God teaches the apostle to bless his people in the name of Christ, and to beg from Christ a blessing for them, which is a proper act of adoration. 2. Nothing should be more desired by us than that the grace of Christ may be with us in this world, to prepare us for the glory of Christ in the other world. It is by his grace that we must be kept in a joyful expectation of his glory, fitted for it, and preserved to it; and his glorious appearance will be welcome and joyful to those that are partakers of his grace and favour here; and therefore to this most comprehensive prayer we should all add our hearty Amen, most earnestly thirsting after greater measures of the gracious influences of the blessed Jesus in our souls, and his gracious presence with us, till glory has perfected all his grace towards us, for he is a sun and a shield, he gives grace and glory, and no good thing will he withhold from those that walk uprightly.

----------------------

Page 20: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

ADVENTIST WORLD RADIODISKUSI KOMUNIKASI DALAM KELUARGA NO 168

O L E H N I C O J . J . K O R O H

“MOTIVASI RAJIN BEKERJA MELALUI KOMUNIKASI KELUARGA”(AMSAL 24:33-34)

(SFX) Pintu terbuka kemudian tertutup, nara sumber masuk keruang studio

(Nico) Syaloom Ayura apa kabar Ayura?

(Ayura) Syaloom, Hallo Apa kabar pak Nico?” Mari pak silakan duduk selamat datang di studio kami pak, bagaimana kabarnya hari ini Pak, sehat walafiat!”.

(Nico) Puji Tuhan Ayura, memang faktor umur tidak dapat ditunda-tunda karena prosesnya akan senantiasa berjalan terus,namun syukur dan terimakasih kepada Tuhan, kesehatan saya masih baik-baik saja karena itulah saya masih bisa datang di studio ini bukan?

(Ayura) Waduh, terimakasih banyak pak Nico, harapan kita juga selalu agar para pendengar kita selalu berada dalam keadaan sehat walafiat seperti kita!”

(Nico) Tentu saja Ayura, itu selalu yang kami harapkan. Saya melihat bahwa judul diskusi kita untuk saat ini adalah Komunikasi Keluarga sebagai motivator, kalau saya boleh bacakan judulnya :”Motivasi Rajin Bekerja

Melalui Komunikasi Keluarga” Wah ini luar biasa pak, sebab biasanya kalau di kantor-kantor kita perlu seorang motivator khusus untuk memberikan semangat pada karyawan, bahkan sering kita mengundang orang-orang tertentu untuk melakukannya, tapi di sini yang pak Nico maksudkan adalah hanya dalam konteks keluarga atau bagaimana pak Nico?

(Nico) Ya tentu saja dalam konteks komunikasi keluarga , sebab menurut hemat saya, untuk memotivasi agar selalu rajin untuk bekerja selalu harus dimulai secara dini, yakni sejak anak-anak masih dalam lingkungan keluarga kita,bahkan hingga mereka mulai untuk melakukan sesuatu, seperti rajin belajar dan rajin membuat PR, itu selalu harus kita picu sejak anak-anak masih dalam lingkungan keluarga, dan rajin untuk berbuat sesuatu baik itu pekerjaan untuk mata pelajaran sekolah, demikian juga untuk membantu orang tua dalam rumah tangga bilamana diperlukan.

(Ayura) Jadi maksud pak Nico, perilaku “rajin bekerja” sudah harus mulai dibiasakan sejak masih berada di dalam rumah tangga bukan?

Page 21: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

(Nico) Ya itu benar sekali, sebab bila tidak, maka ketika anak-anak kita dalam rumah tangga sudah lebih dewasa, umumnya mereka akan terbiasa dengan apa yang sudah biasa lakukan ketika mereka masih berada dalam lingkungan keluarga. Jadi bilamana mereka sudah terbiasa rajin bekerja atau melakukan sesuatu dalam rumah tangga setelah mereka dewasa mereka pun tidak akan sulit untuk menyesuaikan. Sebaiknya agar diskusi kita lebih terfokus, coba tolong Ayura bacakan apa yang tertulis dalam Amsal 24:33-34

(Ayura) Baiklah sebelum saya membacakan, baiklah kita akan mendengar terlebih dahulu lagu selingan berikut ini, sdr pendengar, selamat mendengarkan.

(Ayura) Baiklah akan saya bacakan, Amsal 24:33-34 (terjemahan sehari-hari) “Dengan mengantuk dan tidur sebentar, dengan duduk berpangku tangan dan beristirahat sejenak kekurangan dan kemiskinan datang menyerang seperti perampok bersenjata”. Kalau saya membaca ayat ini maka kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan kita agar kita tidak diserang oleh kemalasan itu. Biasanya dengan pengalaman pak Nico bagaimana hal seperti itu dapat terjadi.

(Nico) Barangkali contoh yang paling lumrah jikalau kita memasang wekker di samping tempat tidur kita agar dapat membangunkan kita untuk bekerja bukan, nah apa yang sering terjadi, bila jam atau wekker itu berbunyi biasanya kita sengaja untuk langsung menekan tombol untuk mematikan deringan jam atau wekker tersebut, dan kemudian kita dengan mata yang masih setengah ngantuk langsung mengatakan dalam diri kita “ah boleh lah saya tambahkan 10 menit saja untuk memperpanjang waktu tidur saya” maka kemudian anda tertidur lagi. Apa yang terjadi, wekker tidak berbunyi lagi dan anda terus tertidur. Setelah sadar, barulah anda terbirit-birit mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Barangkali masing-masing kita pernah mengalami hal yang sama bukan?

(Ayura) Wah itu benar sekali, saya juga pernah mengalami hal yang sama.

(Nico) Jadi memang benar, sering kemalasan menyerang diri kita tanpa kita sadari sebelumnya.

(Ayura) Kalau begitu apa yang harus kita persiapkan kebiasaan malas itu bisa hilang

(Nico) Salah satu yang dapat kita lakukan adalah membiasakan diri untuk hidup dengan disiplin, jadi sebaiknya misalkan kalau kita mau berangkat kerja jam enam pagi, kita harus hitung mundur dengan menentukan, berapa lama saya harus mempersiapkan diri untuk mandi, ditambah dengan berpakaian, dan sarapan. Nah kalau itu bisa dilaksanakan dalam waktu satu jam, jadi hal ini berarti jam 0430 pagi sudah harus kita bangun , jadi ketika kita menyetel wekker 0430, maka kita selalu harus menyadari bahwa kita hanya memiliki beberapa menit, dan kita mudah-mudahan selalu bangun sesuai waktu yang sudah kita tetapkan sendiri,bila tidak kita selalu akan terbirit-birit menuju tempat kerja kita.

(Ayura) Jadi kalau demikian maka untuk menjadi rajin itu kita harus bangun melalui sebuah disiplin.

(Nico) Ya itu benar sekali, dengan demikian perilaku rajin itu tidak muncul dengan sendirinya dalam diri sesorang, bahkan itu harus kita mulai sejak dini melalui masa kanak-kanak kita, bilamana tidak maka kemalasan yang akan menjadi perilaku atau bahkan menjadi karakter kita.

(Ayura) Rupanya ada perbedaan antara “perilaku” dan “karakter” pak ya?

(Nico) Ya itu benar Ayura, oleh karena kalau ”perilaku” biasanya masih mudah untuk diubah, tapi apabila sudah menjadi “karakter” , hal itu biasanya sudah sulit untuk diubah. Karena kalau sudah menjadi karakter maka sifat itu sudah menjadi darah daging kita, dan kalau sudah seperti ini, biasanya sangat sulit untuk diubah.

(Ayura) Jadi kita harus bersyukur bahwa dengan Firman Tuhan melalui Raja Salomo dalam Amsal 24:33-34 tadi, mengingatkan kita bahwa bila kita tidak disiplin dalam membangun perilaku rajin kita dan bahkan hal ini harus dibangun sejak masa kanak-kanak kita, maka kemalasan akan mudah menguasi hidup kita, dengan sendirinya kemiskinan pun akan menjadi bagian kita dalam hidup ini. Sdr pendengar, sampai disini saja dahulu diskusi kita, dari studio Radio Advent Suara Pengharapan kami mengucapkan selamat berpisah, dan terimakasih banyak atas perhatian para pendengar sekalian, kiranya Tuhan memberkati kita semua.

---------------------------------

Page 22: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir
Page 23: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

PETUNJUK TUHAN MELALUI RASA DAMAIKolose 3: 15

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.

udahkah Anda berdoa agar Tuhan memberitahukan Anda apakah suatu tindakan tertentu yang ingin Anda ambil itu sesuai dengan

kehendak-Nya atau tidak? Biarlah damai Kristus menjadi pemandu Anda. Biarlah itu membantu Anda menyelesaikan persoalan itu. Jika Anda mulai mengambil tindakan itu lalu Anda sadar bahwa Anda tidak merasa damai atau tenteram mengenai tindakan itu, janganlah melakukannya.

S

Namun ingatlah bahwa tuntutan batin dari Roh Kudus ini, rasa kegelisahan atau damai yang diberi-Nya kepada Anda ini, adalah sesuatu yang harus Anda perhatikan dan dengarkan dengan cermat. Pada umumnya Dia takkan muncul lalu membangunkan Anda dari ranjang pada suatu pagi dan memberitahukan Anda tindakan yang harus dilakukan.

Cara utama Tuhan berbicara kepada Anda ialah apa yang disebut Alkitab sebagai saksi batin. Jadi, Anda harus mendengar baik-baik. Anda tidak dapat terus sibuk dengan hal-hal dunia ini sepanjang waktu. Anda harus memberi-Nya waktu dan perhatian Anda. Juga berhati-hatilah dengan pertengkaran. Jika Anda jengkel dan kesal

mengenai urusan-urusan dalam hidup Anda, maka akan sangat sukar menerima panduan dari Roh Kudus.Jadi, perhatikanlah petunjuk pada akhir ayat Alkitab ini dan “Bersyukurlah..berilah selalu pujian penghargaan kepada Tuhan”. Usahakanlah agar Anda tetap memiliki hati yang bersyukur. Anda akan mendapati bahwa jauh lebih mudah untuk mendengar ‘juru damai’ bila Dia memberikan panggilan.Milikilah hati yang merindukan kehadiran Roh Kudus sang pembawa damai.Selamat menyambut Hari Sabat dan marilah saling mendoakan!

Tuhan memberkati kita.

L O R A N N A P I T U P U L U

Page 24: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

SABAT SYUKURAN ULANG TAHUN KE-30 GMAHK DUUH KUPANG-

SURABAYADILAPORKAN OLEH H. SIDABUTAR, KOMUNIKASI

JEMAAT DUKUH KUPANG-SURABAYA

SURABAYA [KADNET] - Sabat tanggal 20 September 2014 adalah Sabat yang spesial bagi seluruh anggota jemaat Dukuh Kupang Surabaya dan juga para tamu undangan yang berbakti bersama di Gereja Masehi Advent hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Dukuh Kupang, karena pada hari tersebut diadakan Sabat sukuran Hari Ulang Tahun GMAHK Dukuh Kupang yang ke -30. Jemaat Dukuh Kupang diresmikan pada tanggal 18 September 1984 oleh Pdt. B. Sumarna, ketua Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) waktu itu. Sehingga pada bulan September 2014 ini, jemaat Dukuh Kupang sudah mencapai usia 30 tahun. Pada perbaktian sabat tersebut ada banyak tamu yang hadir bergabung dengan anggota-anggota jemaat Dukuh Kupang di antaranya, Pdt. JS. Perangiangin, ketua GMAHK UIKB, officers dan pimpinan departement GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT), beberapa mantan ketua jemaat Dukuh Kupang yaitu Bpk. Jefry Eman (Jakarta) dan Bpk. J. Butarbutar (Medan), beberapa mantan anggota jemaat yang sudah pindah ke jemaat lain di antaranya keluarga Danik Bowie, dan juga seluruh anggota jemaat GMAHK Taman Pasadena Sidoarjo. Jemaat Taman Pasadena ini dulunya adalah merupakan Cabang dari Jemaat Dukuh Kupang yang

telah diorganisir menjadi jemaat sekitar 10 tahun yang lalu.Kebaktian sabat tersebut dimulai jam 09.00 Wib seperti biasa dan diskusi Sekolah Sabat dipimpin oleh Pdt Leo Mamentu. Pada jam Pelayanan Perorangan diisi oleh kesaksian dari Bpk. Jefry Eman tentang apa yang beliau rasakan dan alami serta kesan-kesan yang tetap beliau kenang dalam pelayanan bersama jemaat Dukuh Kupang beberapa tahun yang lalu.

Page 25: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

[Ket: Pdt. J.S.Peranginangin, Ketua GMAHK UIKB sedang membawakan khotbah]

Khotbah pada Sabat tersebut dilayani oleh Pdt. JS. Peranginangin, ketua GMAHK UIKB. Dalam khotbahnya beliau mengajak untuk seluruh anggota jemaat tetap semangat mengobarkan pelayanannya dan terus bertumbuh secara kwalitas dan kwantitas. Beliau mengutip ayat dalam Roma 12:11 yang berbunyi “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”Pada jam perbaktian khotbah juga ditayangkan ucapan dan harapan dari seluruh gembala-gembala jemaat yang sudah melayani jemaat tersebut sejak diorganisir, di antaranya Pdt. ML. Tobing, Ibu Pdt Soegeng Prayitno, Pdt. J. Simbolon, Pdt. Stimson Hutagalung, Pdt. Jerry Wauran, dan Pdt. S. Marpaung.

[Ket: Pemotongan Nasi Tumpeng oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring, Gembala Jemaat Dukuh Kupang – Surabaya]

Perayaan Sabat Ulang Tahun tersebut mengambil tema “United In God”. Beberapa anggota jemaat termasuk gembala jemaat Pdt. Eben Ezer Sembiring memakai pakaian adat masing-masing daerah mereka. Hal ini

memberikan pesan bahwa, walaupun orang-orang yang bersekutu dalam jemaat berasal dari berbagai tempat yang berbeda dalam banyak hal, tetapi semua disatukan oleh Allah menjadi satu keluarga yang mengasihi satu sama lain.Setelah makan siang bersama anggota jemaat dan juga para tamu, dilanjuntukan dengan beberapa acara lainnya, berupa kesaksian-kesaksian di antaranya yang disampaikan Bpk. Esron Siburian, Bpk James Butarbutar, Bpk. Jefry Eman dan juga tayangan kaleideskop perjalanan dan kegiatan-kegiatan jemaat berupa photo-photo yang dikemas dalam format video.

Seluruh rangkaian perbaktian Sabat tersebut ditutup dengan renungan penutup oleh Pdt. Hengky wijaya, ketua GMAHK KJKT dan dilanjuntukan dengan ucapan terimakasih dan pemberian kenang-kenangan oleh gembala jemaat Pdt. Eben Ezer Sembiring.

ACARA LITERATUR MINISTRY SEMINARY 1

21- 27 SEPTEMBER 2014DEPARTEMEN PENERBITAN

DAERAH JAWA KAWASAN TENGAHDILAPORKAN OLEH : PDT.EDWIN SARDIANA – DIR.PENERBITAN DJKT.

JAWA TENGAH [KADNET] - Kami panjatkan rasa syukur kepada TUHAN ALLAH yang telah memimpin kami di dalam melaksanakan acara Literatur Ministry Seminary yang pertama di Daerah Jawa Kawasan Tengah dengan tingkat kelas awal - Initial Training di Getasan, kantor pusat GMAHK DJKT pada tanggal 21 – 27 September 2014.

Page 26: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Peserta kelas diikuti oleh 19 orang dari berbagai distrik yang ada di DJKT, dan sebagai Lecture kelas di sampaikan oleh Pdt. M. Sitompul – Dir.Penerbitan UIKB dan Pdt. Saiman Saragih – Dir.LMS UIKB serta Pdt. Edwin Sardiana – Dir.Penerbitan DJKT dengan tuntutan total pelajaran 36 jam yang meliputi 20 jam Teori dan 16 jam Praktek lapangan.

Acara ini di buka oleh Pdt.Supriyono Sarjono – Ketua DJKT dan dengan adanya kelas LMS yang pertama ini di harapkan banyak anggota jemaat mau terlibat serta menjadi Penginjil Literatur yang tangguh dan membawa kemajuan di DJKT yang tercinta ini.

Dan sebagai penutup kelas kami membagikan 600 buku “HARI YANG HAMPIR DI LUPAKAN”di dua Gereja Kristen lainnya di kota Semarang dan acara pembagian buku ini di pimpin oleh Pdt.Saiman Saragih – Dir.LMS UIKB.

Semoga tahun 2014 yang adalah Tahun Penginjilan Literatur ini menjadi Motivasi kita semua untuk semakin

mencintai Pekerjaan TUHAN khususnya di bidang literatur.

KASIH ITU BUKAN SEKEDAR KATA

“COMPASSION CAMPAIGN”(SATU KEGIATAN ORANG-ORANG MUDA

MENJADI PELOPOR DALAM PERAGAAN HIDUP SALING MENGASIHI DENGAN SESAMA)

DILAPORKAN OLEH: RINA PARDOSI SUMAMPOW – PANITIA ACARA COMPASSION CAMPAIGN

BANDAR LAMPUNG, DSKS [KADNET] - Hampir setiap hari dunia dan penduduknya sedang mempertontonkan sikap mementingkan diri, menghancurkan orang lain, bahkan atas nama agama pun sering menjadi alasan untuk merusak dan menyakiti kelompok yang tidak sepaham dengan mereka. Gereja ada agar umat manusia dapat merasakan kehadiran kasih Tuhan di tengah-tengah mereka.

Gereja Advent sedunia melalui pelayanan Departemen Pemuda sudah mengaplikasikan sebuah kegiatan yang benar-benar menyentuh segi-segi kehidupan sesamanya dalam hal saling mengasihi dan rasa peduli.

Dalam pelayanan kepemudaan kegiatan ini sering kita dengan dengan sebutan “Youth Connects dan Compassion Campaign” yang diprakarsai dan dimulai oleh Departemen Pemuda Advent General Conference dan diteruskan ke Departemen Pemuda Advent tingkat Divisi Asia Pasifik Selatan dan tingkat Uni Indonesia Kawasan Barat sampai ke tingkat Daerah dan seluruh

Page 27: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Jemaat-jemaat. Jemaat-jemaat di Lampung dengan penuh antusias menyambut kegiatan ini.

[Ket: Persiapan sebelum turun ke jalan]

Maka telah diadakan acara “Youth Connects” se- Propinsi Lampung pada tanggal 9 Agustus 2014 dan dilanjuntukan dengan kegiatan “Compassion Campaign” (Kampanye Peduli Kasih) pada tanggal 20-21 September 2014 yang dipusatkan di GMAHK Kedaton I Bandar Lampung.

Pada Hari Sabat sore 22 September 2014 para Pemuda dipersiapkan untuk mengikuti acara tersebut, Ev. Junianson Siagian dari OYIM (One Year In Mission) dengan penuh semangat telah memotivasi para pemuda untuk giat selalu dalam pelayanan masyarakat.

Page 28: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Pada hari Minggu 21 September 2014, mulai pukul 06.00 Wib acara “Compassion Campaign” dibuka secara resmi oleh Bapak Drs. Saroli Waruwu selaku Kepala Pembimas Agama Kristen Kristen Kanwil Kemetrian Agama Propinsi Lampung yang didampingi oleh Pdt. Victor Joe Sinaga (Direktur Pemuda Advent DSKS) dan Pdt. Septa Dwi Eneas.

Ketua Umum Panitia melepas lebih dari 300 orang peserta seluruh anggota Pemuda Advent dan orang tua

Page 29: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

yang berjiwa muda turun ke jalan long march ke dua tempat sebagai pusat keramaian kota yaitu:1. Alun-alun Tugu Adipura Bandar Lampung.2. Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR ) Wayhalim Bandar Lampung.Kegiatan “Compassion Campaign” ini bertujuan untuk: memperbaharui semangat pelayanan para pemuda, meningkatkan kepedulian sosial masyarakat sekitar kita dan memotivasi para pemuda untuk tetap terlibat dalam pelayanan jangkauan keluar.

Bentuk kegiatan “Compassion Campaign”:1. Edukasi hidup sehat dan tensi gratis.2. Menjalin persahabatan dengan masyarakat umum.3. Memberikan buah sebagai pengganti rokok.4. Memberikan bunga, balon dan kartu ucapan motivasi.5. Mendoakan usaha pekerjaan yang sedang dilakukan.

Kami melihat sendiri bagaimana proses yang terjadi menyatukan orang-orang muda, remaja dan orang tua pun turut berpartisipasi memberi perhatian nyata kepada orang lain, yang bagi dunia hal itu adalah sesuatu yang janggal bahkan aneh. Anggota jemaat kita sudah terbiasa mendengar khotbah-khotbah tentang hidup menolong dan saling mengasihi, saatnya kita bergerak dan turun ke jalan-jalan dan di sekitar kita untuk mempraktekkan pelajaran yang berharga itu.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh peserta yang telah terlibat langsung, para sponsor dan para panitia yang dipimpin oleh Sri Royani Ginting beserta tim yang telah berupaya maksimal demi tercapainya misi pelayanan masyarakat.

Dana yang besar untuk mendukung acara ini terbayar lunas dengan sukacita dan semangat persatuan di antara peserta yang merasakan langsung perbuatan mengasihi itu. Semoga kegiatan ini dapat terus dilanjuntukan pada waktu mendatang untuk kepujian dan kemuliaan nama Tuhan.

---------------------------------------------------------------------TEAM KADNET INTERNATIONAL 2014

Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah, Roosye Mawuntu; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; Riverside:  Harry Legoh SSD & Manila, Philippines:, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: S Sonny Situmorang,Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Ricky Lomboan, Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Frankie Tambingon, Dolly Rumagit, Yoshen Danun, Eldrin

Page 30: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan, Edmund Situmorang, Dave Sampouw, Jerry Karundeng, Reuben Supit; Janette Sepang, Medan:  Loran Napitupulu; Friendly Purba, Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala; Richard Sabuin, Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi;Kepulauan Riau: Joy Sitompul, Donly Sinaga; Palembang, Sumatera Selatan: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit, Pdt. Victor Sinaga; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Bradly Sampouw, Indra Malingkas; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur  Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua Tobing; Franklin Hutabarat; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Bandung: Athinson Naibaho, Nico Simbolon;  Cimahi: Denny Kalangi, Albert Marbun; Batam: Jonathan Wagiran, Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma;Jawa Tengah: Supriyono Sarjono;  Jatim: Henky Wijaya, Dale Sompotan, Fabyo Rumagit; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Hendra Kurniawan; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke;  Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien Langi; Bontang: Robby Tengor; Manado: Boldwin Sampouw, Yotam Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy

Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung; Herschel Najoan, Glen Rumalag, Stephen Salainti, Linda Sumarauw, Bryan Sumendap; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth; Ratahan: Lorraine Poneke, Refly Ompi; Tomohon: Larry Wenur, SLA Kawangkoan: Janice Losung; Daniel Lasut; Makassar: Wiesye Schrim, Davy Politon, Edwin Tumangkeng; Luwu-Tana Toraja:  Irma Pakasi, Hartoyo Tismail, Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Jayapura: Bruce Mauri;   Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala Kencana:Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday  Ontario-Bloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, Karen Wemay, James Waworoendeng. Guangzhou, China: Janette Najoan.  Canada:  Fransisca Manurung---------------------------------------------------------------------------

PENGUMUMAN – ULTAH KADNet & KKR

Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim Kadnet yang merayakan di Bulan Oktober:

03 - Douglas Sepang03 - Joy Sitompul03 - Victor Sinaga11 - Hartoyo Tismail13 - Refly Ompi18 - Rosye Mawuntu25 - Early Hutapea27 - Dave Sampouw28 - Richard Legoh29 - Philips Marbun

Semoga panjang umur, sehat sejahtera dan senantiasa dalam lindungan Tuhan.

HRD KADNet – Irma Pakasi.

Dear Team KADNET,

Sehubungan makin dekatnya rencana pertemuan KADNet serta KKR kita yang akan mulai dengan Charity Clinic di Kupang pada tanggal 24 dan 26 Oktober, dan KKR mulai tanggal 26 Oktober s/d 1 Nopember 2014; maka kita perlukan daftar nama yang sudah pasti berangkat agar dapat diatur akomodasi, penjemputan/transportasi, penginapan, dll. Dengan demikian memudahkan waktu check in. Diharapkan

Page 31: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritagelorafirman.org/wp-content/uploads/REBUSKA-3-OKTOBER... · Web viewTentara Mesir dengan kekuatan militer & pasukan komplitnya, dibuat kocar-kacir

semua sudah booking, dan diperlukan daftar kedatangan di Kupang dan kembali dari Kupang; dengan demikian akan memudahkan penjemputan dan pengantaran.

Disamping itu kami ingin mengetahui berapa yang sudah pasti akan ikut ke Israel pada tahun depan. Wisata Rohani tsb untuk 12 hari mengunjungi Jordania, Israel

dan Mesir. Mohon untuk kirimkan nama-nama yang sudah pasti ikut untuk kedua kegiatan tersebut; hingga kita akan menyiapkan diri untuk berbagai kegiatan yang akan kita buat. Terima kasih. Tuhan memberkati. Mohon direspon ke milis [email protected] atau ke email [email protected]

-Panitia

KADNet media ministry is a non-profit media project  We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist Church.

Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.