41
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kapal baja maupun kapal kayu yang mempunyai instalasi mesin di dalam (type inboard engine), pemakaian kotak laut (sea chest) yang dipasang pada lambung kapal bagian bawah air mutlak diperlukan. Karena dari sea chest ini semua kebutuhan air laut dalam kapal di saat kapal melakukan tugasnya dapat terpenuhi. Di dalam kapal, air laut dibutuhkan untuk pendingin mesin induk dan mesin bantu, untuk keperluan ballast, pemadam kebakaran, dan sebagainya. Pada umumnya sea chest dipasang pada dua tempat yang berbeda ketinggiannya, karena bervariasinya kedalaman perairan yang dilewati. Dari kedua sea chest ini yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh pipa utama yang masing-masing dilengkapi kran pengatur (sea valve). Bila kapal berlayar di laut yang dalam maka dipakai sea chest yang terletak di dasar kapal, sedangkan jika kapal berlayar di perairan yang dangkal dan berlumpur maka dipakai sea chest yang terletak di samping kapal. Hal ini untuk menghindari jangan sampai ada lumpur dan kotoran lainnya ikut masuk dan tersedot oleh pompa yang dapat menyebabkan kerusakan pada pompa-pompa dan menyumbat instalasi perpipaannya. Pada kapal-kapal yang berlayar di daerah dingin / es

Repair Sea Chest

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Repair Sea Chest

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kapal baja maupun kapal kayu yang mempunyai instalasi mesin di dalam

(type inboard engine), pemakaian kotak laut (sea chest) yang dipasang pada lambung

kapal bagian bawah air mutlak diperlukan. Karena dari sea chest ini semua kebutuhan

air laut dalam kapal di saat kapal melakukan tugasnya dapat terpenuhi. Di dalam kapal,

air laut dibutuhkan untuk pendingin mesin induk dan mesin bantu, untuk keperluan

ballast, pemadam kebakaran, dan sebagainya. Pada umumnya sea chest dipasang pada

dua tempat yang berbeda ketinggiannya, karena bervariasinya kedalaman perairan yang

dilewati. Dari kedua sea chest ini yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh pipa

utama yang masing-masing dilengkapi kran pengatur (sea valve). Bila kapal berlayar di

laut yang dalam maka dipakai sea chest yang terletak di dasar kapal, sedangkan jika

kapal berlayar di perairan yang dangkal dan berlumpur maka dipakai sea chest yang

terletak di samping kapal. Hal ini untuk menghindari jangan sampai ada lumpur dan

kotoran lainnya ikut masuk dan tersedot oleh pompa yang dapat menyebabkan

kerusakan pada pompa-pompa dan menyumbat instalasi perpipaannya. Pada kapal-

kapal yang berlayar di daerah dingin / es biasanya pada sea chest dilengkapi dengan

uap panas untuk mencairkan air yang membeku pada lubang sea chest. Pada kapal

besar, sea chest selain dilengkapi dengan uap panas, sea chest juga dilengkapi dengan

udara bertekanan yang berfungsi untuk membersihkan lubang sea chest dari binatang-

binatang laut, tumbuhan laut dan kotoran-kotoran yang mungkin bisa menyumbat

lubang sea chest.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah

sebagai berikut yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan sea chest?

2. Apakah fungsi dari sea chest?

Page 2: Repair Sea Chest

2

3. Apa saja kelengkapan dari sea chest?

4. Bagaimana cara memasang sea chest berdasarkan Biro Klasifikasi?

5. Masalah apa yang sering terjadi pada sea chest?

6. Bagaimana cara merawat dan mereparasi sea chest?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apa arti dari sea chest.

2. Mengetahui apa fungsi dari sea chest.

3. Mengetahui apa saja kelengkapan dari sea chest.

4. Mengetahui cara memasang sea chest berdasarkan Biro Klasifikasi.

5. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada sea chest.

6. Mengetahui bagaimana perawatan dan reparasi sea chest jika terjadi

kerusakan.

Page 3: Repair Sea Chest

3

BAB II

DASAR TEORI

Pada peraturan Biro Klasifikasi Indonesia 1996 Vol. III sec. 11 I, dinyatakan bahwa:

1. Sea Chest, hubungannya ke laut Sekurang-kurangnya harus ada 2 sea chest. Bilamana mungkin, sea chest

diletakkan serendah mungkin pada masing-masing sisi kapal.

Untuk daerah pelayaran yang dangkal, disarankan bahwa harus

ada terdapat sisi penghisapan air laut yang lebih tinggi, untuk mencegah

terhisapnya lumpur atau pasir yang ada di perairan dangkal tersebut.

Diharuskan suplai air laut secara keseluruhan untuk main engine dapat

diambil hanya dari satu buah sea chest. Tiap sea chest dilengkapi dengan

suatu ventilasi yang efektif. Pengaturan ventilasi tersebut haruslah disetujui

yang meliputi : Suatu pipa udara sekurang-kurangnya berdiameter dalam

32 mm yang dapat diputuskan hingga di atas deck bulk head. Adanya

tempat dengan ukuran yang cukup di bagian dinding pelat.

Saluran udara bertekanan atau saluran uap melengkapi kelengkapan sea

chest untuk pembersihan sea chest dari kotoran. Saluran tersebut dilengkapi

dengan katup shut off yang dipasang di sea chest. Udara yang dihembuskan

ke sea chest dapat melebihi 2 bar jika sea chest dirancang untuk tekanan

yang lebih tinggi.

2. Katup Katup sea chest dipasang sedemikian, sehingga dapat dioperasikan di atas

pelat lantai (floor plates).

Pipa tekan untuk sistem pendingin air laut dipasangi suatu katup shut off

pada shell plating

Page 4: Repair Sea Chest

4

3. Strainer

Sisi hisap pompa air laut dipasangi stainer. Stainer tersebut juga diatur

sehingga dapat dibersihkan selama pompa beroperasi. Bilamana air

pendingin disedot oleh corong yang dipasang penyaring, maka pemasangan

strainer dapat diabaikan

4. Pompa Pendingin Air Laut

Pembangkit penggerak utama kapal dengan menggunakan motor diesel

harus dilengkapi dengan pompa utama dan pompa cadangan.

Pompa pendingin motor induk yang diletakkan pada pembangkit penggerak

(propulsion plant) dipastikan bahwa pompa itu dapat memenuhi kapasitas

air pendingin yang layak untuk keperluan motor induk dan bantu pada

berbagai jenis kecepatan dari propulsion plant. Untuk pompa cadangan

digerakkan oleh motor yang independent.

Pompa air pendingin utama dan cadangan masing-masing kapasitasnya

merupakan kapasitas maksimal air pendingin yang diperlukan oleh

pembangkit. Atau sebagai alternatif tiga buah pompa air pendingin dengan

kapasitas yang sama dapat dipasang. Bahwa dua dari pompa adalah cukup

untuk menyuplai air pendingin yang diperlukan pada kondisi operasi beban

penuh pada temperatur rancangan. Dengan pengaturan ini dimungkinkan

untuk pompa yang kedua secara otomatis mengambil alih operasi hanya

pada temperatur yang lebih tinggi dengan dikendalikan oleh thermostat.

Pompa ballast atau pompa air laut lainnya dapat digunakan sebagai pompa

pendingin cadangan.

Bilamana air pendingin dipasok oleh corong hisap (scoop), pompa air

pendingin utama dan cadangan harus dipastikan memiliki kapasitas yang

menjamin keandalan pada operasinya pada pembangkit di bawah kondisi

pembebanan parsial. Pompa air pendingin utama secara otomatis

dibangkitkan sesegera mungkin bila kecepatan turun di bawah kecepatan

yang diperlukan oleh corong.

Page 5: Repair Sea Chest

5

BAB III

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang penulis pakai untuk menyusun makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Pengumpulan Data

a. Tinjauan langsung (survey atau observasi langsung), menitik-beratkan

peninjauan langsung apa yang ada di lapangan, yaitu dengan melihat

langsung apa yang dikerjakan para pekerja, misalnya seperti reparasi sea

chest, overhoul mesin kapal, reparasi propeller dan kemudi ,dan lain

sebagainya.

b. Wawancara, dilakukan dengan mengadakan diskusi atau tanya jawab

dengan pihak galangan atau pihak lain yang berkompeten terhadap masalah

tersebut.

c. Metode kepustakaan (literature), pengumpulan data yang dibutuhkan

dengan cara membaca literature baik dalam materi perkuliahan,

perpustakaan maupun wacana di internet maupun media lainnya yang

memiliki hubungan dengan judul makalah yang dibuat penulis.

2. Pemilihan Data yang Sudah Didapat, yaitu dengan memilah-milih data mana

yang relevan dengan makalah yang akan ditulis

3. Penulisan Makalah

a. Pengetikan, yaitu penulisan makalah dengan memakai Microsoft Word

2003/2007 yang telah tersedia pada laptop / komputer.

b. Pengeditan, yaitu memperbaiki makalah sebelum dicetak misalnya :

kesalahan kata, kesalahan penulisan gelar, kesalahan penulisan daftar

pustaka dan sebagainya

4. Mencetak Makalah

Page 6: Repair Sea Chest

6

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Sea Chest

Kotak laut (sea chest) adalah suatu perangkat yang berhubungan dengan air laut

yang menempel pada sisi dalam dari pelat kulit kapal yang berada di bawah permukaan

air dipergunakan untuk mengalirkan air laut ke dalam kapal sehingga kebutuhan sistem

air laut dapat dipenuhi.

Gambar 01. Sea Chest dan Letaknya pada Sisi Lambung dan Bagian Bawah

Pada kapal-kapal yang berukuran besar, menengah maupun kecil dengan sistem

instalasi permesinan dari mesin induk seluruhnya terletak di dalam kamar mesin, pada

badan kapal bawah air menurut peraturan dari Biro Klasifikasi harus dipasang suatu

bagian konstruksi yang disebut sea chest. Karena dari sea chest inilah kebutuhan air

laut dalam kapal dapat dipenuhi.

Page 7: Repair Sea Chest

7

Antara sea chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut

dihubungkan dengan perantaraan pipa-pipa dari bermacam-macam ukuran sesuai

dengan penggunaannya. Pada pipa-pipa tersebut terdapat katup-katup yang berfungsi

sebagai pembuka dan penutup aliran air laut. Katup tersebut dibuka bila sistem perlu

suplai air laut dan ditutup bila sistem sudah tidak perlu lagi. Misalnya mesin induk

dimatikan saat kapal sandar di pelabuhan, maka katup air laut yang menuju ke mesin

induk ditutup, tetapi karena kapal masih memerlukan suplai arus listrik untuk bongkar

muat dari mesin bantu, maka katup air laut yang menuju mesin bantu tetap dibuka.

Dengan kata lain bahwa pembukaan dan penutupan katup pada pipa-pipa perantara

tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan kapal dalam eksploitasinya, dan

diharapkan bahwa sea chest mampu menyediakan air laut yang dibutuhkan oleh kapal

untuk suplai sistem air laut dari kapal diam sampai kapal bergerak dan beroperasi.

Gambar 02. Diagram Sistem Air Laut

Keterangan :1. Katup Kingstone 11. Pipa Utama2. Pompa Centrifugal 12. Reduction Valve3. Pompa Tangan 13. Stop Valve4. Pipa Utama 14. Service Connection5. Tangki Dinas 15. Stop Valve6. Pipa Pembagi 16. Hose7. Tempat-Tempat Penggunaan 17. Pancuran8. Pipa Limpah 18. Pipa Air Cuci9. Katup Test 19. Pipa Udara10. Fire Main 20. Heating Coil

Page 8: Repair Sea Chest

8

B. Fungsi Sea Chest

Kinerja dari sistem air laut dalam kapal bergantung dari suplai air laut yang

dihisap oleh sea chest, jadi sistem air laut dapat beroperasi secara penuh apabila sea

chest mampu menghisap air laut sesuai dengan kebutuhannya.

Sistem air laut dalam kapal dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu

sebagai berikut.

1. Sistem Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu

Mesin induk adalah instalasi mesin dalam kapal yang dipergunakan untuk

menggerakkan / memutar poros baling-baling sehingga kapal dapat bergerak,

sedangkan mesin bantu adalah motor yang dipergunakan untuk menggerakkan

generator listrik sehingga menghasilkan arus listrik yang kemudian digunakan

untuk pesawat-pesawat yang memerlukan tenaga tersebut. Misalnya pompa-

pompa pada sistem pipa, kompresor, separator, mesin-mesin geladak, sistem

penerangan, pesawat komunikasi, pesawat navigasi dan lain-lain.

Sistem pendingin bertujuan untuk menjaga agar temperatur mesin tetap

berada pada batas yang diperbolehkan sesuai dengan kekuatan material, karena

kekuatan material akan menurun sejalan dengan naiknya temperatur

(overheating)

Air adalah bahan pendingin yang sangat baik, karena dapat mengambil 1

kkal pada tiap-tiap kg dan tiap-tiap derajat Celcius, sedangkan volume 1 kg air

hanya 1 dm3 (1 liter).

Pada kapal dengan penggerak motor bakar dengan pendingin air, air

pendingin dialirkan melalui dan menyelubungi dinding silinder, kepala silinder

serta bagian-bagian lain yang perlu didinginkan. Air pendingin akan menyerap

kalor dari semua bagian tersebut, kemudian mengalir meninggalkan blok mesin

menuju radiator atau alat pendingin yang menurunkan kembali temperaturnya.

Sistem pendingin air pada mesin induk maupun mesin bantu dalam kapal

dikenal ada 2 macam yaitu :

Sistem pendingin terbuka (direct cooling system) adalah sistem

pendingin motor bakar pada kapal dimana air laut dipakai langsung untuk

mendinginkan silinder motor bakar dan komponen lainnya setelah itu

Page 9: Repair Sea Chest

9

dibuang kembali ke laut. Hal ini cocok untuk motor-motor kapal kecil,

dimana pompa pendingin mengisap air laut dari luar kapal dan

memompakan air laut tersebut keluar kapal setelah mendinginkan mesin,

cara ini disebut pendinginan terbuka karena selalu air laut yang beredar.

Sistem pendingin tertutup (indirect cooling system) adalah sistem

pendingin motor di kapal dimana silinder motor bakar dan komponen

lainnya didinginkan dengan air tawar dan kemudian air tawar tersebut

didinginkan oleh air laut dan selanjutnya air tawar tersebut dipakai

kembali untuk mendinginkan motor, jadi yang selalu bergantian adalah air

laut, sedangkan air tawar selalu beredar tetap, demikian daur ini berjalan

terus.

Pendingin air tawar (fresh water cooler) yaitu alat pemindah panas

berbentuk bejana yang dipergunakan untuk mendinginkan air tawar pendingin

motor penggerak utama dan motor bantu kapal dengan mengalirkan air laut ke

dalam bejana tersebut. Pada motor-motor ukuran besar lebih cenderung

menggunakan sistem pendingin tertutup. Hal ini dengan suatu alasan bahwa

untuk pendinginan di bawah temperatur 60o C bagi motor-motor yang bertenaga

besar lebih sulit. Sedangkan air laut pada temperatur yang tinggi akan

menyebabkan endapan-endapan pada tempat yang didinginkan, yang akibatnya

bisa mengganggu proses pendinginan. Sedangkan untuk motor-motor yang baru

yang menggunakan pendingin air tawar, masih ada yang diijinkan untuk

temperatur air pendingin mencapai diatas 80o C .

2. Sistem Ballast

Pada kapal-kapal laut bila kapal sedang bongkar-muat barang atau

penumpang, kapal akan mengalami kemiringan atau trim, maka dipergunakan lah

sistem ballast. Pada kapal dalam keadaan trim ke depan, agar propeller bisa

bekerja dengan baik dalam arti propeller tetap didalam air biasanya

dipergunakan ballast air. Pada kapal barang dan kapal penumpang ballast air bisa

mencapai 20 % sampai 30 % dari displacement kapal. Dan untuk tanker dalam

Page 10: Repair Sea Chest

10

keadaan kosong muatan, pemberian ballast dapat mencapai 50 % atau lebih dari

displacement kapal.

Sistem ballast untuk dapat melakukan tugasnya dilengkapi dengan pipa-

pipa, katup, pompa-pompa dan peralatan lainnya. Fungsi pompa ballast untuk

mengalirkan air dan mengosongkan air atau mengisi tangki ballast. Pompa

tersebut juga untuk mengambil air ballast dari lubang pengisapan atau sea chest,

mengisi tangki-tangki ballast, fore peak dan after peak tank atau sebaliknya.

Sistem ballast berguna untuk mengatur posisi kapal baik trim maupun

oleng ataupun even keel. Untuk itu ballast ditempatkan di dalam buritan, haluan,

tangki-tangki dasar ganda, tangki tegak dan tangki samping. Ballast yang

diletakkan di haluan maupun buritan berguna untuk mengubah trim dari kapal.

Tangki ballast dasar ganda dan tangki tegak diisi dengan air ballast untuk

memperoleh sarat yang tepat dan untuk menghilangkan keolengan. Tangki

ballast samping berguna terutama untuk meniadakan keolengan. Semua

pengaturan air ballast ini diatur dengan sistem sentralisasi.

Ballast tank diisi dan dikosongkan melalui pipa yang sama sehingga katup-

katup penutup (stop sea chests) dipasang pada sistem ini . Sistem sentralisasi ini

memungkinkan tangki ballast untuk di isi dan dikosongkan dan air ballast

dipindahkan dari tangki ke tangki melalui pompa ballast.

Air laut di pompa ke dalam sistem ballast melalui katup kingstone yang

dipasang pada pipa saluran air laut pada sea chest kapal.

Page 11: Repair Sea Chest

11

Gambar 03. Diagram Sistem Ballast

Page 12: Repair Sea Chest

12

3. Sistem Pemadam Kebakaran

Kebakaran pada kapal adalah suatu hal yang harus dihindari, karena kita

tahu kebakaran di kapal dapat menyebabkan hal yang fatal, baik bagi

keselamatan pelayaran maupun keselamatn anak buah kapal.

Usaha-usaha untuk memadamkan kebakaran dapat digolongkan sebagai

berikut :

Pencegahan yang bertujuan mencegah terjadinya kebakaran

Usaha-usaha aktif yang bertujuan memadamkan api.

Berbagai usaha pencegahan kebakaran, sudah dipikirkan pada waktu kapal

direncanakan, termasuk susunan dan penempatan peralatannya yang sudah

ditentukan oleh Biro Klasifikasi.

Pemadam api secara aktif yaitu pemadaman api secara langsung dengan

memakai peralatan pemadam kebakaran dan sistem pipa pemadam kebakaran.

Sistem pipa ini juga dihubungkan dengan sea chest sebagai lubang pengisapan

air laut. Yang termasuk peralatan pemadam kebakaran adalah pengumpil,

pengait, kapak api, goni, pasir, alat pemadam api tangan dan lain-lain.

Tujuan dari sistem pemadam kebakaran di kapal adalah untuk mencegah

timbulnya kebakaran, karena air laut tersedia banyak dan hasilnya cukup

memuaskan, oleh karena itu air merupakan alat pemadam kebakaran utama di

kapal. Sistem ini dipakai untuk memadamkan kebakaran di kapal, kecuali yang

terbakar adalah batu bara, minyak atau peralatan listrik.

Sistem yang dipakai adalah sistem pemadaman sentral dan dengan melalui

pipa tembaga atau pipa yang di galvanis dengan diameter 50 sampai 100 mm

disalurkan ke tempat yang ditentukan.

Page 13: Repair Sea Chest

13

Gambar 04. Diagram Sistem Pemadam Kebakaran

Page 14: Repair Sea Chest

14

C. Kelengkapan Sea Chest

Agar dapat melaksanakan penghisapan air laut dengan baik, maka antara sea

chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut dihubungkan dengan pipa-

pipa, pompa-pompa, katup-katup, katup pengaman untuk yang bertekanan tinggi dan

peralatan lainnya sehingga dapat mensuplai air laut sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh sistem air laut dalam kapal.

Untuk merencanakan bermacam-macam kelengkapan dari sistem sea chest

diharuskan mengacu pada peraturan Biro Klasifikasi, dan selanjutnya kelengkapan dari

sistem sea chest secara garis besar adalah sebagai berikut.

1. Pelat Dinding Sea Chest

Sea chest adalah berupa kotak yang menampung air laut terbuat dari baja,

padanya dipasang beberapa pipa-pipa untuk mengalirkan air laut, pipa peniup

udara, pipa pembuangan udara dan lain-lain, sehingga sea chest dapat bekerja

sesuai dengan tujuannya.

Gambar 05. Sea Chest dan Katup Kingstone

Oleh karena sea chest letaknya di sekitar kamar mesin, dan pada dinding

sea chest harus dipasang pipa-pipa hisap untuk mesin induk dan mesin bantu

serta pipa-pipa yang lainnya, serta timbulnya getaran dari mesin induk maupun

mesin bantu, maka antara dinding sea chest dengan flens sebagai penghubungnya

dapat dimungkinkan terjadi kerenggangan pada baut-bautnya dan mungkin juga

akan terjadi keretakan pada sambungan lasnya.

Page 15: Repair Sea Chest

15

Dari beberapa pertimbangan teknis tersebut, Biro Klasifikasi Indonesia

2001 memberikan batasan bahwa ukuran ketebalan dinding atau pelat sea chest

tidak boleh kurang dari :

Keterangan :

P : tekanan semprot pada katup pengaman minimal 2 bar

a : jarak antara penegar kotak laut

k : faktor bahan = 1,0

tk : faktor korosi

tk : 1,5 mm, untuk t’ ≤ 10 mm

tk : 0,1 . t’ + 0,5 mm, maksimum 3,00 mm untuk t’ ≥ 10 mm.

Dari batasan diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran ketebalan pelat

dinding sea chest minimum = 11,682 mm.

Dalam usaha untuk memperpanjang umur pelat dinding sea chest, biasanya

pada dinding yang bersentuhan dengan air laut dipasang Zink Anode Protection

(ZAP) secukupnya, dimana fungsinya sama dengan pemasangan zink anode

pada lambung kapal yang bertujuan untuk menghambat proses korosi. Zink

anode adalah berupa batang logam seng yang ditempelkan pada pelat kulit kapal

pada tempat-tempat tertentu yaitu dekat baling-baling, sea chest, dan

kelengkapan di bawah air lainnya yang terbuat dari bahan kuningan atau

perunggu untuk melindunginya terhadap korosi karena aksi galbani. Batang

tersebut lama kelamaan akan habis dan harus diganti setiap jangka waktu

tertentu.

Mengingat tingkat kesulitan yang cukup tinggi, baik ditinjau dari segi

tempat maupun dari segi teknis konstruksi yang terlalu banyak kaitannya dengan

perpipaan dari berbagai sistem yang berada di kamar mesin, maka pemeliharaan

sea chest merupakan hal yang penting saat kapal menjalani docking.

2. Pipa Hisap Mesin Induk

T = (12 x a √P. k) + tk

Page 16: Repair Sea Chest

16

Kebutuhan air pendingin untuk mesin induk yang diambil melalui pipa

hisap ini, yang dihisap oleh pompa hisap khusus yang biasanya menyatu dengan

mesin induk. Pipa hisap ini harus mempunyai diameter yang cukup, agar debit

air untuk kebutuhan pendinginan mesin induk tercukupi. Apabila suplai air

pendingin berkurang akan mengakibatkan temperatur mesin induk menjadi panas

dan apabila berkelanjutan akan berakibat kerusakan yang fatal. Maka untuk

mengantisipasi kemungkinan tersebut diupayakan agar suplai air pendingin tidak

terganggu debitnya dalam keadaan apapun. Biasanya antara sea chest bawah dan

sea chest samping saling berhubungan, sehingga apabila salah satu sea chest

mengalami gangguan suplai airnya, maka sea chest yang lain dapat

mengatasinya.

Pada pipa hisap mesin induk dipasang beberapa kran (sea valve) yang

berfungsi sebagai penutup atau pembuka air pendingin air laut ke mesin induk.

Diantara sea chest-sea chest tersebut dipasang filter dan dilengkapi dengan

strainer sebagai tempat pengumpul kotoran-kotoran yang ikut air laut.

3. Pipa Hisap Mesin Bantu

Pada prinsipnya penggunaan pipa hisap untuk mesin bantu adalah sama

dengan pipa hisap pada mesin induk, dilengkapi dengan sea chest dan ukuran

pipa disesuaikan dengan debit pompa yang dipasang pada mesin bantu, juga

dilengkapi dengan filter dan strainer.

Jumlah mesin bantu dalam kapal tergantung dari besar kecilnya kebutuhan

suplai arus listrik dan jenis penggunaannya.

Bila jumlah mesin bantu lebih dari satu, maka saluran pipa isap selalu

dihubungkan secara paralel antar masing-masing mesin bantu dan juga hubungan

saluran pipa antar sea chest. Hal ini dimaksudkan agar dapat saling menunjang

antar jaringan, apabila salah satu sistemnya mengalami kesulitan dalam suplai air

pendingin.

4. Pipa Hisap Pompa Pemadam Kebakaran

Page 17: Repair Sea Chest

17

Untuk kapal-kapal tertentu atau kapal khusus, biasanya diperlukan satu sea

chest tersendiri yang khusus melayani suplai untuk pompa pemadam kebakaran.

Hal ini dimaksudkan agar debit pompa yang diperlukan untuk pemadam

kebakaran tidak mengalami gangguan apapun dari sistem kerja pipa-pipa yang

lain bila sedang bertugas dalam memadamkan kebakaran, karena memadamkan

kebakaran adalah suatu pekerjaan yang sifatnya emergency. Diameter pipa

disesuaikan dengan kapasitas atau debit pompa pemadam kebakarannya.

5. Pipa Hisap Pompa Dinas Umum

Pada setiap kapal biasanya selalu terpasang sebuah pompa dinas umum

(general service pump). Pipa-pipa yang melayani pompa dinas umum biasanya

banyak sekali cabang-cabangnya yang disesuaikan dengan kebutuhan yang

antara lain pipa-pipa untuk pemadam kebakaran, ballast, bilga, cuci deck, lensa

dan sebagainya. Ukuran pipa disesuaikan dengan kapasitas pompa. Karena

banyaknya cabang pipa, masing-masing itu dihubungkan dengan flens yang

diberi packing dan di ikat dengan mur baut.

6. Pipa Peniup Udara

Pipa ini menghubungkan antara sea chest dengan kompresor atau tabung

udara bertekanan, yang digunakan untuk meniupkan udara ke kotak sea chest,

apabila saringan sea chest kotor atau tersumbat oleh kotoran-kotoran yang

mengakibatkan suplai air laut keseluruh sistem tidak lancar sehingga mengurangi

debit air yang dibutuhkan. Untuk meniup udara diatur oleh satu valve yang dapat

dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat dikendalikan dari ruang

kemudi.

7. Pipa Pembuangan Udara

Dengan adanya udara yang terjebak dalam kotak sea chest, yang mungkin

berasal dari gelembung-gelembung udara dari haluan yang menyusur dasar kapal

dan terjebak di sea chest, atau kapal sedang oleng atau miring sehingga udara

masuk ke sea chest, dari putaran baling-baling saat kapal mundur atau udara dari

Page 18: Repair Sea Chest

18

sisa tiupan udara kompresor, apabila udara dalam sea chest ini dibiarkan akan

merugikan seluruh sistem, terutama pada sistem pendingin mesin. Karena air

pendingin yang dihisap tidak sepenuhnya berupa air laut, tapi bercampur dengan

gelembung-gelembung udara, sehingga dapat menyebabkan mesin menjadi

panas. Dapat pula berakibat buruk pada pompa-pompa yang menghisap air dari

sea chest tersebut, karena air yang dihisap tidak penuh dan banyak mengandung

udara sehingga rendemen pompa menjadi turun. Untuk membuang udara dibuka

satu valve dan ditutup kembali bila udara dalam sea chest telah habis.

8. Pipa-Pipa By Pass

Pipa by pass dipergunakan untuk saling menghubungkan antara sea chest

yang satu dengan sea chest yang lain, dengan tujuan dapat membantu suplai air

laut ke tempat tertentu dari satu sistem, bila salah satu sistem mengalami

kesulitan atau hambatan dalam suplai air laut.

Diameter pipa by pass biasanya cukup besar, sebab harus dapat mengganti

menyalurkan air laut sebanyak jumlah pipa isap dalam sea chest tersebut. Atau

digunakan saat pemindahan penggunaan saat kapal berlayar dari perairan dalam

masuk ke perairan yang dangkal, sehingga harus menggunakan sea chest

samping.

9. Strainer

Strainer adalah suatu alat berbentuk kotak atau silinder yang biasanya

dipasang pada pipa ke mesin induk, pipa ke mesin bantu atau pada pipa by pass.

Alat ini berfungsi sebagai jebakan kotoran dari laut, dalam strainer tersebut

dipasang filter. Kotoran tersebut bila tidak tersaring dan diendapkan pada strainer

akan masuk kedalam sistem air laut dalam kamar mesin dan lain-lain. Pada

periode waktu tertentu strainer harus dibuka untuk dibersihkan bersama dengan

filternya. Penampang strainer kurang lebih 1,5 sampai dengan 2 kali penampang

pipanya.

Page 19: Repair Sea Chest

19

Gambar 06. Strainer

10. Sea Grating

Sea Grating adalah saringan atau kisi-kisi yang dipasang pada sea chest

untuk mencegah masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki dari laut ke

dalam sistem pipa dalam kapal.

Gambar 07. Sea Grating

Jadi fungsi Sea Grating adalah menyaring air laut sebelum masuk kedalam

kotak sea chest, yang merupakan saringan awal sebelum air laut masuk sistem

melewati strainer dan filternya.

Sea Grating ini di ikat menggunakan baut yang tahan korosi, yang

kemudian baut-baut ini antara satu dan lainnya di ikat atau dikunci dengan

menggunakan kawat agar baut tidak mudah lepas.

Page 20: Repair Sea Chest

20

11. Sea Valve

Semua sistem perpipaan dalam kamar mesin selalu dilengkapi dengan

valve yang berfungsi sebagai pintu untuk membuka dan menutup aliran air laut,

sebagai pengaman pula bila suatu saat aliran air harus dipompa karena

kebocoran, atau karena untuk pemadam kebakaran dan lain-lain. Untuk ukuran

sea chest harus disesuaikan dengan ukuran pipanya.

12. Packing dan Baut Pengikat

Penyambungan untuk bagian-bagian pipa yang lurus, lengkung dan lain-

lain, dilakukan dengan menggunakan flens kemudian di ikat dengan

menggunakan mur baut. Agar pada sambungan ini air laut tidak bocor, maka di

antara flens dipasang packing. Untuk air laut biasanya digunakan packing karet.

Gambar 08. Flens

Mur baut pengikat biasanya digunakan mur baut baja atau dari stainless

steel yang tahan korosi, sehingga mudah untuk pelaksanaan bongkar pasang dan

lama pemakaiannya.

D. Pemasangan Sea Chest

Page 21: Repair Sea Chest

21

Sebagai lubang pengisapan air laut, sea chest ditempatkan berdekatan dengan

kamar mesin, karena segala sistem yang memerlukan berada dalam kamar mesin.

Misalnya mesin induk, mesin bantu, pompa-pompa, ketel uap, alat penyuling dan

sebagainya.

Untuk mendapatkan air laut yang dapat mencukupi kebutuhan eksploitasi kapal,

maka perlu dipikirkan tempatnya untuk pemasangan sea chest agar tujuan utama dari

sistem air laut dapat tercapai.

Pada sebuah kapal umumnya mempunyai dua buah sea chest yang dipasang pada

lambung kapal di bawah garis air di depan kamar mesin tepatnya dipasang di dasar

kapal dan dipasang di samping kapal di bawah air (bilge), karena mengingat

bervariasinya kedalaman perairan yang dilewati.

Gambar 09. Sea Chest dan Penempatannya

Pemasangan pada dua tempat yang berbeda ini dimaksudkan agar kinerja sea

chest sebagai lubang pengisapan berjalan dengan lancar. Bila kapal berlayar di laut

yang dalam maka dipakai sea chest yang terletak di dasar kapal, sebab kemungkinan

terjadinya kotoran, lumpur yang teraduk-aduk akibat gerakan kapal tidak akan terjadi

dan pada keadaan ini sea chest samping tidak dipergunakan. Jika kapal berlayar di

perairan yang dangkal dan kemungkinan terjadinya kotoran, lumpur atau pasir yang

teraduk-aduk karena gerakan kapal yang mungkin dapat masuk ke lubang sea chest

dasar maka sea chest samping yang dipakai sedangkan sea chest bawah ditutup.

Page 22: Repair Sea Chest

22

Dalam penentuan peletakan sea chest harus dipertimbangkan bahwa sea chest

masih berfungsi sebagai lubang pengisapan air laut dengan baik, walaupun kondisi

kapal miring sampai 22,5o dari keadaan vertikal sea chest masih tetap bekerja dengan

baik dan tidak mengisap udara.

E. Masalah-Masalah yang Terjadi pada Sea Chest

Sea chest terletak di bagian kapal yang tercelup di dalam air sehingga sering

mengalami berbagai masalah, diantaranya.

1. Fouling (Kerang-Kerang Laut)

Fouling (kerang-kerang laut) merupakan faktor penghambat pada sea

chest. Fouling ini menempel pada badan kapal di dalam air termasuk sea chest,

Fouling ini berkembang dengan cepat dan menutup sebagian dari sea chest

sehingga air laut yang disedot tidak maksimal dan terdapat kotoran-kotoran

(serpihan kerang, tanaman dan pasir) yang masuk kedalam sea chest

.

Gambar 10. Fouling yang Menempel pada Sea Chest

2. Korosi

Page 23: Repair Sea Chest

23

Korosi merupakan hal yang tak terpisahkan dari kapal terutama bagian yang

tercelup dalam air. Korosi menyebabkan komposisi baja menjadi rapuh, hal ini

juga terjadi pada sea chest.

Gambar 11. Korosi pada Sea Chest

Jika bagian saringan luar sea chest mengalami korosi mengakibatkan

kerapuhan pada baja dan terjadi patah, jika saringan patah maka kotoran-kotoran

yang berukuran besar akan masuk dan menghambat sistem pemasukan air laut.

3. Erosi pada Sea Chest (Erosion Problems)

Sea chest merupakan pintu air sehingga pada bagian ini dilewati aliran air

laut yang terus menerus. Aliran yang terus menerus inilah yang menyebabkan

terjadinya erosi pada sea chest. Akibat erosi ini, bahan pada sea chest mengalami

penggerusan sedikit demi sedikit dan lama kelamaan menjadi tipis.

F. Perawatan dan Reparasi pada Sea Chest

Page 24: Repair Sea Chest

24

Cara perawatan dan reparasi dari sea chest adalah sebagai berikut.

1. Sea Chest Dibersihkan Dengan Water Jet

Bagian ini merupakan lubang jalannya air, sehingga banyak tumbuhan dan

binatang laut yang mungkin menyangkut dalam bagian saringan sea chest

tersebut. Setelah kapal masuk dock maka sea chest dibersihkan dengan water jet

untuk membersihkan dari kerang-kerang yang menyangkut pada saringan.

2. Penyekrapan

Setelah diwater jet, saringan pada sea chest dibuka kemudian dilakukan

penyekrapan untuk membersihkan kotoran,kerang maupun tumbuhan laut yang

ada di dalam kotak sea chest.

3. Pengecekan Pelat pada Sea Chest dengan Test Kerosin

Setelah dibersihkan plat sea chest dicek dengan test kerosin. Jika ada pelat

yang rusak maka dilakukan penggantian.

Gambar 12. Test Kapur dengan Kerosin

Pelat yang ada pada sea chest juga dicheck ketebalannya. Jika ketebalannya

kurang dari 11,682 mm, maka dilakukan penggantian pelat.

Perhitungan Tebal Pelat Sea Chest

Tebal pelat sea chest tidak boleh kurang dari:

Page 25: Repair Sea Chest

25

T = (12 x a √P. k) + tk

Dimana : P = 2Mws

a = 0,6 m

Jadi :

T = 12 x 0,6 x (√2 x 1) + 1,5

= 11,682 mm

4. Penggantian Zinc Anode

Perlindungan dengan menggunakan Zink Anode Protection adalah

perlindungan pengkaratan secara aktif, maksudnya adalah menggunakan proses

kimiawi dimana lambung kapal sebagai katodanya, anodanya merupakan

lempengan logam non ferro sedangkan air laut adalah elektrolit, sehingga jika

berlayar terjadi aliran arus listrik dimana ion-ion logam akan tertarik dan

menempel pada pelat kapal sehingga proses pengkaratan terhambat.

Di sekitar sea chest harus dipasang zink anode dengan mutu yang

memenuhi dan jumlah yang dapat bekerja aktif sebagai pelindung kotodik

selama sekurang-kurangnya 24 bulan (2 tahun). Current density yang digunakan

adalah 65mA/m. Total zink anode yang dipakaikan pada sea chest adalah 6 buah.

Gambar 13. Zink Anode Protection

5. Pengecatan

Page 26: Repair Sea Chest

26

Pengecatan badan kapal berguna untuk melindungi pelat kapal dari proses

pengkaratan dan juga binatang laut. Sebelum melakukan pengecatan, terlebih

dahulu material yang akan dicat harus bersih dari kotoran-kotoran minyak

maupun sisa-sisa cat dan debu. Proses pembersihan dari kotoran tersebut harus

benar-benar bersih. Pelaksanaan pengecatan dapat dilakukan dengan

menggunakan roll kuas ataupun menggunakan semprot.

Pengecatan disesuaikan dengan susunan cat primer dari kapal,

menggunakan cat dasar, cat Anti Corrosion (AC) dan cat Anti Fouling (AF).

Cat AC berguna untuk melindungi dari pengakaratan, sedangkan cat AF berguna

untuk pencegahan menempelnya hewan dan tumbuhan laut.

Page 27: Repair Sea Chest

27

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sea chest adalah suatu perangkat yang dipasang pada sisi dalam pelat kulit kapal

yang berada di bawah permukaan air di sekitar kamar mesin dan berperan sebagai

lubang pengisapan untuk mensuplai kebutuhan sistem air laut pada eksploitasi kapal,

misalnya untuk pendinginan mesin, untuk sistem ballast, untuk sistem pemadam

kebakaran dan lain sebagainya. Sea chest dipasang di dua tempat yang beda

ketinggiannya, mengingat bervariasinya kedalaman perairan yang dilewati. Perlu

dipertimbangkan bahwa sea chest dapat menghisap air laut dengan baik dan tidak

mengisap udara, walaupun kondisi kapal miring sampai 22,5o dari keadaan vertikal.

Kelengkapan dari sea chest sebagai lubang pengisapan secara garis besar adalah terdiri

dari pelat dinding sea chest, pipa-pipa, strainer, sea grating, valve, packing, baut

pengikat dan lain-lain yang didalam perencanaannya telah diatur oleh peraturan Biro

Klasifikasi Indonesia.

B. Saran

Sea chest merupakan sistem yang penting dalam kebutuhan air laut pada kapal

oleh karena itu perawatan serta reparasi sea chest perlu diperhatikan, serta komponen-

komponen yang ada di dalamnya karena berhubungan langsung dengan air laut yang

mengakibatkan sering terjadinya kerusakan.

Page 28: Repair Sea Chest

28

DAFTAR PUSTAKA

1. Anoname. 1970. Marine Internal Combustion Engine. Moscow: Mir.

2. Biro Klasifikasi Indonesia. 2001. Hull Consruction and Machinery Installations.

Jakarta: Pustaka Jaya.

3. Harrington. 1992. Marine Engine. Germany: Sname.

4. Seward, Herbort Lee. Marine Engineering Volume II. Germany: Sname.

5. Sofi’i, Muhammad. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

6. Supangat, Bambang dan Petrus Adrianto. 1982. Pengetahuan Mesin Kapal 1.

Jakarta: Depdikbud

7. www.google.com/reparasi.seachest